24
Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung 1. MIKROSKOP 1.1 Sejarah dan Pengenalan Mikroskop Mikroskop (bahasa Yunani : micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi , dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999),walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk Mikroskop dan Penggunaannya 1

Bab I Tentang Mikroskop

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PR mikrin

Citation preview

Page 1: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

1. MIKROSKOP

1.1 Sejarah dan Pengenalan Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah alat untuk

melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari benda

kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil,

tidak mudah terlihat oleh mata.

Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang

berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil

gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi

yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan

mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999),walaupun dalam bentuk sederhana

pada bidang mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan

mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal dari kata mikro

yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk

memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan

mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.

Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat

dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk

perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut

gagang putar. Setiap lensa objektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang

diinginkan. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan

nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh

okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat.

Bila kita ingin perbesaran sudut yang lebih besar daripada pembesaran kaca pembesar, oleh

karena itu keberadaan mikroskop sangat diperlukan. Benda O yang akan diteliti diletakkan pada

titik fokus pertama F dari lensa objektif, yang membentuk bayangan nyata dan diperbesar yaitu I.

Bayangan ini terletak tepat pada titik fokus pertama F1 dari okuler yang membentuk bayangan

semu dari I pada I.

Mikroskop dan Penggunaannya 1

Page 2: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa objektif : lensa 16 mm,

berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering tinggi (40-45X); dan lensa celup

minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya.

Lensa okuler terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya

mempunyai perbesaran: 5X, 10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu

lensa kolektif dan lensa mata.

1.1.1 Struktur mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.

Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek,

pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

1.1.2 Pembesaran

Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang

dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus

kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa

okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:

1.1.3 Sifat bayangan

Baik lensa objektiv maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung Secara

sederhana dan garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai

sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula mula. baik pada mikroskop cahaya

maupun mikroskop elektron. Yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa

Mikroskop dan Penggunaannya 2

Page 3: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

okuler. Pada mikroskop cahaya bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan

sementara semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir

mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Petunjuk: Jika

seseorang menggunakan mikroskop cahaya dia meletakkan huruf A dibawah mikroskop maka yang

dia lihat pada mikroskop tampilan bayangan tersebut adalah huruf tersebut hanya terbalik dan

diperbesar.

Gambar 1

1.2 Macam-macam mikroskop, yaitu :

1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki

yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi

lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler

terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk

bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat

dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop

terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah

kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.

Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan

Mikroskop dan Penggunaannya 3

Gambar1: Mikroskop sederhana, ”Mikroskop Compound” yang

dibuat oleh John Cuff pada 1750

Page 4: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan

mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai

lampu sebagai pengganti cahaya matahari.

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan

bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur

renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop

yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi

untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang

terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya

pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya

pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah

mikroskop kurang baik. (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)

2. Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang

berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang

diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo

hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.

Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo

jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga

dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat

diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali.

Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat

lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai

mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokos. (Mikroskop wikipeda

27/09/2007)

3. Mikroskop Ultraviolet

Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya

ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat,

penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali

lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak

Mikroskop dan Penggunaannya 4

Page 5: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka

cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit

serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari. (Volk, Wheeler, 1988, mikrobiologidasar, Jakarta.

Erlangga

4. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)

Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti

bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula-

mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar.

Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendarahan terjadi apabila antigen

yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar. (Volt, Wheeler,

1988. mikrobiologi dasas, Jakarta. Erlangga)

5. Mikroskop medan-gelap

Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang

begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap

berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang

dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut

hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat. (Volk,

Wheeler, 1988. Mikrobiologi Dasar.,.Jakarta. Erlangga)

6. Mikroskop Fase kontras

Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya : tidak diberi

warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan

hewan atau bakteri) ttembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati,

kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat

rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan tidak dapat

dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya

yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut

fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah

perbedaan fase

Mikroskop dan Penggunaannya 5

Page 6: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

7. Mikroskop Elektron

Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta

kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan

tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih

bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi

dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

1.2.1 Jenis-jenis mikroskop elektron

Mikroskop transmisi elektron (TEM)

Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscope-TEM)adalah sebuah mikroskop

elektron yang cara kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide, di mana elektron ditembuskan

ke dalam obyek pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar..

Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)

Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)adalah merupakan salah satu tipe yang merupakan

hasil pengembangan dari mikroskop transmisi elektron (TEM).

Pada sistem STEM ini, electron menembus spesimen namun sebagaimana halnya dengan cara kerja

SEM, optik elektron terfokus langsung pada sudut yang sempit dengan memindai obyek

menggunakan pola pemindaian dimana obyek tersebut dipindai dari satu sisi ke sisi lainnya (raster)

yang menghasilkan lajur-lajur titik (dots)yang membentuk gambar seperti yang dihasilkan oleh

CRT pada televisi / monitor.

Mikroskop pemindai elektron (SEM)

Mikroskop pemindai elektron (SEM) yang digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel

(atau struktur jasad renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi.

Mikroskop dan Penggunaannya 6

Page 7: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

Mikroskop pemindai lingkungan elektron (ESEM)

Mikroskop ini adalah merupakan pengembangan dari SEM, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut

Environmental SEM (ESEM) yang dikembangkan guna mengatasi obyek pengamatan yang tidak

memenuhi syarat sebagai obyek TEM maupun SEM.

Obyek yang tidak memenuhi syarat seperti ini biasanya adalah bahan alami yang ingin diamati

secara detil tanpa merusak atau menambah perlakuan yang tidak perlu terhadap obyek yang apabila

menggunakat alat SEM konvensional perlu ditambahkan beberapa trik yang memungkinkan hal

tersebut bisa terlaksana.

Mikroskop refleksi elektron (REM)

Yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Reflection electron microscope (REM), adalah mikroskop

elektron yang memiliki cara kerja yang serupa sebagaimana halnya dengan cara kerja TEM namun

sistem ini menggunakan deteksi pantulan elektron pada permukaan objek. Tehnik ini secara khusus

digunakan dengan menggabungkannya dengan tehnik Refleksi difraksi elektron energi tinggi

(Reflection High Energy Electron Diffraction) dan tehnik Refleksi pelepasan spektrum energi

tinggi (reflection high-energy loss spectrum - RHELS)

Spin-Polarized Low-Energy Electron Microscopy (SPLEEM)

Spin-Polarized Low-Energy Electron Microscopy (SPLEEM) ini adalah merupakan Variasi lain

yang dikembangkan dari teknik yang sudah ada sebelumnya, yang digunakan untuk melihat

struktur mikro dari medan magnet (en:magnetic domains).

1.3 Penggunaan Mikroskop

1.3.1 Menyiapkan mikroskop - Letakkan mikroskop diatas meja, jangan ada benda dibawahnya.

pada mikroskop yang menggunakan cermin aturlah mengahadap cahaya.

- Periksalah mikroskop bahwa bagian-bagiannya lengakp dalam keadaan bersih dan

Mikroskop dan Penggunaannya 7

Page 8: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

tidak rusak.

- Lensa harus dijaga tetap bersih dari debu, air, atau minyak dan harus dibersihkan

dengan cara mengusapnya dengan kertas lensa yang bersih.

- Jangan menggosok dengan benda yang keras atau kasar karena akan merusak “coating”

nya

- Kenali nama bagian-bagian mikroskop berdasar diagram yang diberikan

1.3.2 Mengatur penyinaran

- Mikroskop biologi ada yang dilengkapi dengan cermin untuk penyinaran ada pula yang

yang dilengkapi dengan lampu yang telah terpasang.

- Untuk mikroskop yang menggunakan cermin, aturlah cermin sehingga didapatkan

cahaya yang betul.

- Seluruh medan pandangan dari mikroskop hendaklah mendapatkan penyinaran yang

menyeluruh dan rata.

- Cermin yang lazim dipakai adalah cermin datar untuk mikroskop yang tanpa

kondensor. - Kondensor berfungsi sebagai pengumpul sinar agar kekuatan

penyinaran bertambah.

- Bagi mikroskop yang tidak dilengakpi kondensor, biasanya pengaturan banyaknya

cahaya dilakukan dengan keping yang dapat diputar, yang mempunyai lubang

berbagai ukuran.

- Pilihlah lubang yang sesuai agar didapatkan bayangan yang paling jelas, tidak terlalu

silau, dan tidak terlalu gelap. Pada mikroskop biologi ada yang dilengkapi dengan

lampu terpasang.

- Mengatur penyinaran dilakukan dengan menyalakan lampu dengan kondensor pada

posisi paling atas.

- Benda yang diamati dapat kering atau dalam medium air, dapat tebal maupun tipis.

Penyinaran dapat diatur dari atas maupun bawah.

- Mikroskop stereo yang sering dipakai mempunyai perbesaran objektif 1x, 2x, okuler

10x, atau 15x, perbersaran total sampai 30x.

Mikroskop dan Penggunaannya 8

Page 9: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

1.3.3 Mengatur lensa- Sebelum mengamati preparat, perhatikan dulu cara mendekatkan dan menjauhkan

objektif dari objek.

- Putar sedikit bonggol pengatur kasar ke depan dan ke belakang dengan

memperhatikan jarak objektif dan objek.

- Jauhkan objektif dengan bonggol pengatur kasar sehingga ujung bawah lensa

objektif kira-kira 20 mm di atas meja mikroskop.

- Pindahkan objektif yang terlemah (4x) atau (10x) ke sumbu optik hingga terdengar

bunyi klik

- Pasanglah preparat diatas meja mikroskop dengan cara menjepitnya. Aturlah

preparat hingga bagian yang ingin diamati kira-kira dibawah lensa objektif.

- Pada mikroskop yang lebih lengkap menggerakkan preparat denga bonggol

penggerak mekanis.

- Sambil melihat dari samping mikroskop, dekatkan objektif dengan bonggol pengatur

kasar hingga jarak preparat dan ujungobjektif kira-kira 4 mm

- Sambil melihat melalui okuler, jauhkan objektif perlahan-lahan dengan bonggol

pengatur kasar hingga bayangan terlihat cukup jelas. Untuk memperjelas lagi,

gunakan

bonggol pengatur halus.

- Pindahkan objek yang akan diamati hingga ditengahlapangan pandangan dengan

menggeserkan kaca objek.

Perhatikan :

Bayangan yang terbentuk oleh mikroskop adalah terbalik

Dengan menggeser kaca objek ke kiri, bayangan akan tampak berpindah ke kanan. Menggeserkan

ke atas, bayangan akan tampak berpindah ke bawah.

Biasakanlah untuk memindahkan objek yang akan diamati dengan cermat dan tepat. Untuk itu,

diperlukan latihan.

1.3.4 Mengganti perbesaran

- Mengganti perbesaran yang paling sering dilakukan adalah dengan mengganti

objektif. - Sebelum mengganti lensa objektif terutama kepada lensa yang lebih kuat

Mikroskop dan Penggunaannya 9

Page 10: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

perbesarannya, tempatkan bayangan yang akan diamati di tengah lapangan

pandangan.

- Putarlah objektif yang diinginkan ke sumbu optik hingga terdengar bunyi klik.

- Bila kurang tepat fokusnya, dan untuk memperjelas, lakukan dengan menggunakan

bonggol halus/

- Objektif perbesaran kuat memerlukan lebih banyak sinar. Aturlah kembali diafragma

atau keping pengatur cahaya hingga didapatkan penyinaran yang paling cocok.

- Setelah selesai pengamatan, sebelum mengambil preparat dari meja mikroskop,

biasakanla memindahkan dahulu objektif yang lemah ke sumbu optik.

Catatan :

Jarak antara ujung lensa dengan benda yang diamati sangat pendek. Kalau kurang hati-hati, dapat

menyebabkan objektif atau preparat rusak kalau terjadi persentuhan.

1.4 PERAWATAN SELAMA PEMAKAIAN

Mikroskop merupakan peralatan yang berharga yang harus diperlakukan dengan baik.

Untuk membawa mikroskop itu, pegang tangkainya dengan satu tangan. Letakkan tangan yang satu

lagi pada bagian bawah untuk menopangnya. Jangan mengayun atau melambungkan, atau

menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop itu. Janganlah mencoha mengangkat mikroskop

pada tubuh tabungnya. Akan ada bagian dari mikroskop yang, terlepas dan jatuh ke lantai bila Anda

memegangnya secara demikian.

Anda tidak dapat mengobservasi dengan baik dan jelas dengan mikroskop yang kotor atau

slide yang kotor. Peralatan harus dibersihkan setiap saat akan digunakan.

Pentas mekanik memudahkan untuk menggerakkan slide yang sedang Anda perhatikan.

Satu tombol menggerakkan slide ke depan atau ke belakang, yang lainnya menggerakkannya ke

kanan atau ke kiri.

Lubang pengintai tambahan dengan daya yng berbeda atau untuk tujuan tertentu selalu

bermanfaat. Mungkin lubang pengintai berdaya guna khusus yang paling menarik adalah berukuran

10x - 20x zoom. Lubang pengintai ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengubah

perbesaran dari 10x, 11x, - 12x, dan seterusnya—sarnpai dengan 20x. Oleh karena itu, jika Anda

menggunakan objektif 10x Anda akan mendapatkan beberapa perbesaran antara 100x dan 200x.

Mikroskop dan Penggunaannya 10

Page 11: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

Bagian mikroskop yang paling penting adalah lensanya. Bila ada cacat pada lensa, hal ini

akan dapat menyimpangkan gambar atau menyeebarkan sinar yang ke atas menjadi berwarna

pelangi. Sebuah mikroskop yang baik harus diperlengkapi dengan lensa umuk memperbaiki

penyinaran pada bagian yang cacat ini. Peralatan ini harus mempunyai objektif dan lubang

pengintai yang tidak berwarna. Pada 2 bagian ini berisi lensa-lensa yang tiak menguraikan sinar

cahaya menjadi spektrurn.

Jangan tergoda untuk membeli mikroskop hanya karena kekuatan perbesarannya yang

tinggi. Padahal Anda sebenarnya menginginkan mikroskop yang selain dapat memperbesar juga

dapat memperlihatkan pola-pola yang bagus. Untuk menggambarkan betapa pentingnya daya

pengurai, lukiskan dengan menggunakan 2 lensa berukuran 16x yang berlainan untuk memeriksa 2

titik hitam yang sangat kecil dengan ukuran yang sama.

Kedua titik itu mungkin kelihatannya sama kalau dilihat dengan mata telanjang. Di bawah

lensa A keduanya dibesarkan, tetapi titik-titik itu kelihatan sama. Namun, pada lensa B akan

tampak hal yang berlainan. Lensa ini memperlihatkan titik pertama terdiri dari banyak garis sejajar.

Lensa ini dapat mengetahui dan memperlihatkan pola bagian dalam yang bagus pada kedua titik itu

sebab lensa ini mempunyai daya pengurai yang tinggi. Daya pengurai lensa pertama sangat rendah

untuk dapat menguraikan pola yang halus.

Daya pengurai bergantung pada celah numeris (atau disingkat NA) lensa. Semakin tinggi

NA lensa itu semakin besar daya pengurainya. Bahkan bila objektif berdaya rendah Anda hanya

membutuhkan NA sebesar 0,25 tetapi, jika diinginkan objektif berdaya tinggi, setidak-tidaknya

diperlukan 0,65 NA dan objektif yang dilumuri minyak pada NA 1,25. Juga sangat penting bahwa

NA pada kondensor bantu pada pentas kira-kira sama seperti yang terdapat di dalam lensa yang

paling halus.

Pendekatan yang relatif baru dalam penggunaan mikroskop adalah penggunaan fase kontras

untuk membuat pola-pola itu kelihatan. Seperti yang Anda tekuni sekarang, dengan memakai

mikroskop biasa tidak perlu memberi warna pada contoh dengan pewarna agar dapat melihat pola-

pola tertentu. Mikroskop fase kontras membuat pola-pola itu tampak scperti tidak memakai

pewarna. Kecuali bila mikroskop itu bergantung pada interferensi cahaya agar menghasilkan

kontras yang diperlukan untuk membuat pola-pola itu kelihatan. Jika Anda membeli sebuah

mikroskop yang baik, harus dipertimbangkan mikroskop yang lengkap dengan fase kontras.

Mikroskop dan Penggunaannya 11

Page 12: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

1.5. PENGAMATAN MENGGUNAKAN MISKROSKOP

1.5.1. Pengamatan gerak mikroba metode tetes gantung

Kadang-kadang untuk menyelidiki dengan baik pergerakan dari bakteri tidak cukup bila

yang digunakan itu hanya preparat hidup saja sebab disini bias juga karena adanya aliran air yang

disebabkan adanya penguapan bias mengacaukan penyelidikan kita.

Pada preparat bergantung penguapan itu kecil sekali, hingga gerakan karena aliran air bias

diabaikan. Dengan preparat bergantung ini gerakan Brown biasanya lurus-lurus dan tidak tertentu

arahnya, sedangkan gerakan bacteria berliku-liku dan biasanya maju. Untuk menyakinkan apakah

gerakan semacam yang diselidiki itu gerakan Brown atau gerakan bacteria bias dilakukan

percobaan selanjutnya sebagai berikut : bila preparat itu bakterianya susah dimatikan (misalnya

telah diberi CHCl3) dan setelah diperiksa gerakannya tetap seperti tadi, maka ini berarti gerakan

Brown, tetapi kalau berubah ini berarti yang semula adalah gerakan bakteri itu sendiri. Pada

bacteria yang aerob, mereka (yaitu bacteria-bakteria itu) selalu berusaha untuk mengadakan kontak

dengan udara. Karena itu mereka berduyun-duyun ketepi tetesan agar kontak udara itu lebih mudah

dilaksanakan. Oleh karenanya pemeriksaan dari bacteria aerob selalu dilakukan pada tepi tetesan

dimana merekabanyak berkumpul. Dalam suasana yang betul-betul bersih cara pengamatan dengan

preparat bergantung dapat dipercayapenuh, tetapi adanya zat-zat prganik pada suspensi bacteria itu

dapat mengacaukan pengamatan hingga hasilnya tak dapat dipercaya penuh. Hal ini dapat dihindari

dengan menggunakan suspensi bacteria yang berwarna.

Pengamatan mikrooranisme yang hidup memberikan cirri-ciri yang membantu dalam

klarifikasi. Cara mikroorganisme memperoleh dan mencerna bahan makanan, serta pergerakan

hanya dapat dilihat sewaktu mikroorganisme yang merupakan salah satu ciri yang digunaakn dalam

identifikasi.

Bakteri dipilahkan menjadi kelompok yang tidak bergerak(non-motil) dan bergerak

(motil). Kelompok bakteri yang tidak bergerak ini dalam cairan terlihat bergerak setempat; gerakan

ini disebut gerakan Brown. Gerakan Brown disebabkan oleh benturan molekul air dengan bakteri.

Makin kecil ukuran bakteri makin kuat gerakan Brown. Bakteri yang berukuran besar jarang

memperlihatkan gerakan Brown.

Mikroskop dan Penggunaannya 12

Page 13: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

Pergerakan aktif bakteri disebabkan oleh flagella. Bakteri yang bergerak ini seakan-

akan terlihat seperti meluncur dengan gerakan melenggak-lenggok atau meloncat-lonact dalam

cairan. Gerakan yang aktif ini menunjukkan bahwa bakteri mempunyai flagella.

Preparat basah

Cara membuat preparat basah :

o Kaca objek dibersihkan dengan kapas yang diberi alcohol.

o Pindahkan 2 mata ose suspensi biakkan keatas kaca objek. Pada preparat basah

digunakan kaca objek biasa.

o Tutuplah dengan kaca penutup.

o Periksa dengan pembesaran 10x atau 45x.

Pengamatan tetes gantung

Siapkan air rendaman jerami / rumput kering, rendam segenggam jerami/

rumput kering dengan air pada suatu wadah yang terbuka selama 2 samapai 3

hari.

Buatlah dengan vaselin sebuah lingkaran yang tipis disekitar cekungan kaca

objek. Pada tiap sudut kaca tutup diberi sedikit vaselin

Letakkan kaca penutup diatas meja dan teteskan di tengah – tengahnya

setetes dari air rendaman jerami.

Letakkan dengan berhati – hati kaca objek, dengan lingkaran vaselin di

sebelah bawah, pada kaca tutup sedemikian, hingga tetesan biakkan tadi

tepat berada di tengah – tengah cekungan. Kemudian tekanlah dengan hati –

hati kaca objek hingga kaca tutup menempel dengan rapat.

Balik preparat itu, sehingga kaca tutup berada di sebelah atas. Kemudian

tekanlah perlahan – lahan . Ruangan cekungan sekarang sekarang tertutup

dari udara luar oleh vaselin.

Mikroskop dan Penggunaannya 13

Page 14: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran yang tepat.

Dalam mempelajari morfologi mikroba dapat digunakan preparat tetes gantung, preparat

basah atau preparat yang diwarnai. Pada prepaart tetes bergantung atau preparat basah diamati

mikroba yang hidup, sedangkan pada prepaart yang diwarnai mikroba tersebut mati. Preparat tetes

bergantung dan preparat basah digunakan untuk mengamati pergerakan mikroba. Preparat tetes

bergantung lebih menguntungkan dibandingkan preparat basah oleh karena tidak cepat kering.

1.5.1.1. Tekhnik Lekapan Basah dan Tekhnik Tetes Gantung

Preparat basah atau preparat tetes gantung memungkinkan pemeriksaan organisme hidup

yang tersuspensi dalam zat alir. Pereparat basah diperoleh dengan menaruh setetes zat alir yang

mengandung organisme pada kaca objek dan menutupnya dengan kaca sangat tipis yang dinamakan

kaca tutup. Untuk mengurangi laju penguapan dan meniadakan aliran udara, tetesan itu biasanya

dilingkari dengan “jeli petroleum” atau bahan serupa sehingga antara kaca dan kaca tutup terkatup

rapat. Tersedia kaca objek khusus dengan daerah cekung kedalam untuk preparat tetes gantung lihat

Gambar 1. preparat basah atau preparat tetes gantung terutama berguna apabila morfologi mikroba

yang tengah diperiksa dapat rusak karena perlakuan dengan panas atau bahan kimia ataupun bila

organisme itu sukar diwarnai.

Cara itu pun merupakan metode pilihan untuk mengamati proses- proses kehidupan tertentu,

misalnya seperti motilitas dan reproduksi.

daerah Ncincin jeli tetesan suspensi

lekungan pertroleum berisikan mikroba

(A)kaca objek dg lengkungan (B)kaca tutup

Mikroskop dan Penggunaannya 14

Page 15: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

(C) kaca tutup jeli petroleum tetesan suspensi

berisikan mikroba

Ganbar 1. Teknik tetes gantung (A) lingkaran (cincin) jeli petroleum dibuat dengan batang korek api

diseputar lengkungan kaca objek.(B) setetes suspensi mikroba ditaruh ditengah-tengah kaca objek. (C) kaca objek

dibalik diletakkan diatas lekungan kaca objek.

Apabila preparat basah diperiksa dengan mikroskpi medan terang, amatilah penting untuk

mengeluarkan sumbe cahaya dengan benar. Intensitas caahya dapat dikurangi dengan

menggunakan filter khusus. Mikroskopi medan gelap dan mokroskopi kontras fase memberikan

keuntungan khusus untuk pemeriksaan sel-sel mikroba yang tidak diwarnai yang tersuspensi dalam

cairan, kedua macam mikroskopi menghasilkan kontras yang lebih baik antara mikroba (atau

sebagian daripadanya) dan bahan latar belakangnya. Tekhnik ini digunakan dilaboratorium

diagnostic klinik, khususnya untuk memeriksa specimen sel protozoa pada umumnya lebih besar

daripada kebanyakan bakteri dan mempunyai struktur internal yang lebih rumit, struktur-struktur

ini, atau bagian intraselular, penting untuk mencirikan spesies dan dapat dijumpai dengan

menggunakan mikroskopi medan gelap atau kontras fase.

1.5.2. PENGAMATAN SERAT, TEPUNG DAN KRISTAL

1.5.2.1. Pengamatan Serat dan Tepung

1) Simpanlah setetes air di atas kaca objek yang bebas lemak, masukkan ke dalam tetesan air

beberapa tepung/serat.

2) Tutuplah preparat dengan kaca penutup (cover glass) perlahan – lahan sehingga tidak terdapat

gelumbung udara di dalamnya.

3) Bersihkan kelebihan air pada preparat.

4) Amati bentuk dari serat dan tepung dengan perbesaran 100 x dan 400 x.

Mikroskop dan Penggunaannya 15

Page 16: Bab I Tentang Mikroskop

Mikrobiologi Dasar semester III SMK Negeri 13 Bandung

1.5.2.2. Pengamatan Kristal

1) Teteskan di atas kaca objek larutan 1 % K-bikromat pada tepi yang lain teteskan pula larutan 10

% perak nitrat.

2) Hubungkan kedua tetesan tersebut dengna batang pengaduk.

3) Amati Kristal yang terbentuk (tanpa kaca penutup) dengan perbesaran 100 x dan 400x.

Mikroskop dan Penggunaannya 16