28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Wall dan Jellinek, 1970, kosmetik dikenal manusia sejak berabad – abad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar – besaran pada abad ke-20. [1] Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. [1] Salah satu jenis kosmetika adalah kosmetika kuku. Kuku merupakan alat tambahan kulit yang mempunyai fungsi fisiologis untuk melindungi ujung jari dan fungsi estetis untuk menunjang penampilan. Secara estetis kriteria kuku sehat adalah: 1) Ukuran kuku (rasio panjang dan lebar lebih dari satu kecuali ibu jari) 2) Tekstur permukaan kuku (lempeng kuku ideal halus dan mengkilat tanpa permukaan yang ireguler) Pewarna Kuku (Kutex) 1

Bab i - V Pewarna Kuku

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah pewarna kuku

Citation preview

Page 1: Bab i - V Pewarna Kuku

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Wall dan Jellinek, 1970, kosmetik dikenal manusia sejak berabad – abad

yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain

untuk kecantikan juga untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya

baru dimulai secara besar – besaran pada abad ke-20.[1]

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian

luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain untuk

membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap

dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati

atau menyembuhkan suatu penyakit.[1]

Salah satu jenis kosmetika adalah kosmetika kuku. Kuku merupakan alat tambahan

kulit yang mempunyai fungsi fisiologis untuk melindungi ujung jari dan fungsi estetis

untuk menunjang penampilan. Secara estetis kriteria kuku sehat adalah:

1) Ukuran kuku (rasio panjang dan lebar lebih dari satu kecuali ibu jari)

2) Tekstur permukaan kuku (lempeng kuku ideal halus dan mengkilat tanpa permukaan

yang ireguler)

3) Warna kuku (lempeng kuku yang menarik adalah transparan, yang mencerminkan

warna struktur bawahnya; pink dari nail bed dan putih dari matriks pada lunula dan

dari udara dibawah kuku pada tepi bebas kuku)

4) Integritas perionikia (jaringan sekitar kuku yaitu kutikula, lipatan kuku proksimal, dan

hiponikia).

Kuku ideal berbentuk oval, panjang, dan nail plate melengkung tranversal.

Meningkatnya kebutuhan untuk mendapatkan kuku yang ideal, membuat kosmetika kuku

makin berkembang untuk menyamarkan kondisi kuku yang sebenarnya dan memperbaiki

penampilan kuku. [2]

Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas salah satu jenis dari

kosmetik yaitu pewarna kuku (kutex).

Pewarna Kuku (Kutex) 1

Page 2: Bab i - V Pewarna Kuku

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam

membuat makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan sediaan pewarna kuku ?

2. Bagaimanakah formulasi yang baik dari sediaan pewarna kuku ?

3. Bagaimanakah bahan formulasi sediaan pewarna kuku yang baru ?

4. Bagaimanakah metode pembuatan untuk formulasi sediaan pewarna kuku yang baru ?

5. Bagaimanakah karakteristik formulasi sediaan pewarna kuku yang baru?

6. Bagaimanakah evaluasi untuk formulasi sediaan pewarna kuku yang baru ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka tujuan dalam

penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tentang sediaan pewarna kuku.

2. Untuk mengetahui formulasi dari sediaan pewarna kuku.

3. Untuk mengetahui bahan formulasi sediaan pewarna kuku yang baru.

4. Untuk memahami metode pembuatan yang baik bagi formulasi sediaan pewarna kuku

yang baru.

5. Untuk memahami karakteristik formulasi sediaan pewarna kuku yang baru.

6. Untuk memahami evaluasi untuk formulasi sediaan pewarna kuku yang baru.

Pewarna Kuku (Kutex) 2

Page 3: Bab i - V Pewarna Kuku

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Kuku (Onyx)[3]

Keadaan kuku seperti halnya keadaan kulit, dapat menentukan kesehatan umum

dari badan. Kuku yang sehat normal adalah kuat, kenyal, dan memperlihatkan warna

kemerah–merahan, dan permukaan licin, melengkung dan bersih tanpa terdapat lubang

atau ombak di bagian tepinya. Kuku sebagai tambahan dari kulit, merupakan lempeng

tanduk yang bertugas melindungi ujung–ujung jari tangan dan kaki. Kuku terbentuk dari

keratin yang mengandung asam amino.

2.1.1 Unsur Kimia pada Kuku Unsur-unsur kimia pada kuku terdiri atas. [3]

1) Carbon 51%

2) Hidrogen 6%

3) Nitrogen 17%

4) Oxygen 21%

5) Sulfur 5%

2.1.2 Pertumbuhan Kuku [3]

Kuku tumbuh dengan arah ke depan, mulai dari kandungan kuku dan

melalui ujung jari. Kecepatan pertumbuhan rata-rata pada orang dewasa adalah ±

1/8 inchi (5/16 cm) perbulan. Pada musim panas pertumbuhan kuku lebih cepat

dibandingkan pada musim dingin. Kuku anak-anak tumbuh lebih cepat daripada

orang dewasa. Kuku jari tengah tumbuh paling cepat, sedangkan kuku jari jempol

tumbuhnya paling lambat, walaupun kuku jari kaki, tumbuhnya lebih lambat

daripada kuku jari tangan, namun lebih tebal dan lebih keras.

2.1.3 Bagian–Bagian Kuku [3]

Kuku terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

1) Badan kuku atau lempeng kuku (nail plate) : yaitu bagian yang kelihatan dari

kuku yang berada di atas palung kuku mulai dari atas batas akar sampai tepi

ujung lepas. Modul Merawat Tangan, Kaki dan Rias Kuku 8

2) Akar kuku (free edge) : yaitu akar kuku berada pada dasar kuku dan

tersembunyi dibawah kulit, akar kuku berasal dari jaringan yang tumbuh

yaitu matrix atau kandungan kuku.

Pewarna Kuku (Kutex) 3

Page 4: Bab i - V Pewarna Kuku

3) Ujung lepas : merupakan bagian yang berbatasan dengan badan kuku dan

ujung jari.

2.1.4 Jaringan–jaringan yang Berbatasan dengan Kuku [3]

1) Palung kuku Bagian dari kulit tempat kuku berada. Palung kuku banyak

terdapat pembuluh darah yang menyediakan makanan untuk pertumbuhan

yang terus-menerus bagi kuku. Palung kuku juga terdapat urat syaraf.

2) Kandungan kuku Bagian palung kuku yang berada di bawah akar kuku dan

banyak terdapat urat syaraf, limphe (getah bening), dan pembuluh darah.

Bulan sabit (lanula) Bulan sabit kelihatan keputih-putihan, yang berada di

dasar (bawah) badan kuku. Warna pucat pada lanula disebabkan pemberian

darah berkurang di sekitar perkandungan kuku.

3) Kulit kuku (cuticle) : yaitu bagian epidermis yang menutupi pingir sekeliling

kuku.

4) Eponychium : yaitu sambungan dari cusificle, yaitu badan kuku yang

menutupi lanula.

5) Hyponichium : yaitu bagian dari epidermis yang berada di bawah ujung

lepas.

6) Mantel atau penutup kuku : yaitu lipatan yang berada di kulit dan tempat akar

kuku.

7) Dinding kuku : yaitu lipatan-lipatan kecil kulit yang menutupi pinggir-

pinggir kuku.

8) Alur kuku : yaitu lipatan yang dalam di kedua samping badan kuku Kelainan

dan Penyakit Kulit

2.1.5 Kelainan dan penyakit kuku [3]

1. Penyakit Kuku

Macam–macam penyakit kuku antara lain sebagai berikut :

a) Onychia yaitu suatu peradangan pada kuku dan matriksnya, disertai

pembentukan nanah. Kuku menjadi buram dan permukaan tidak rata.

b) Cantengan (Paronychia) yaitu suatu peradangan pada jaringan sekitar

kuku, biasanya oleh kuman dan bakteri pembentuk nanah.

c) Kurap (Onychomycosis) yaitu penyakit yang disebabkan oleh jamur,

biasanya terdapat pada hyponichium (kulit di bawah ujung kuku lepas).

Penyakit ini berwarna merah melingkar dan terasa gatal.

Pewarna Kuku (Kutex) 4

Page 5: Bab i - V Pewarna Kuku

2. Kelainan kuku

a) Brite nail yaitu lempeng kuku yang rapuh dan mudah patah. hal ini

disebabkan oleh detergent atau kekurangan zat besi.

b) Leuconychia yaitu kuku berwarna putih membentuk titik-titik, garis-

garis atau seluruh kuku memutih. Hal ini disebabkan adanya gelembung

udara di dalam kuku atau kelainan pada metrics kuku. Biasanya terjadi

sesudah rudapaksa (trauma) pada kuku.

c) Onycholysis yaitu lempeng kuku yang lepas dari palung kuku (nail bed).

Disebabkan penyakit atau tumbuhan dibawah lempeng kuku yang

mendesak lempeng kuku ke atas, misalnya kulit, jamur dan lainlain.

Modul Merawat Tangan, Kaki dan Rias Kuku 10

d) Onychorrhesis yaitu terbelahnya lempeng kuku secara memanjang atau

longutidional. Kuku menjadi tipis dan mudah patah. Disebabkan bahan

soda dalam sabun/detergent, cat kuku dan penghapus cat kuku.

e) Beau`satin line yaitu adanya lekukan–lekukan melintang (transversal)

pada kuku. Biasanya berhubungan dengan penyakit dalam.

f) Engshell nail yaitu kelainan berupa menipisnya kukudan melungkung

pada ujung kuku lepas. Kondisi ini sering terjadi pada usia tua atau

penderita anemia

g) Hang nail yaitu Terjadinya pelepasan sebagian kulit pada sisi kuku,

akibat adanya luka pada akar kuku, dan kebiasaan menggigit kuku

Pewarna Kuku (Kutex) 5

(a) Onychia, (b) Paronychia, (c) Onychomycosis

Page 6: Bab i - V Pewarna Kuku

3. Bentuk Kuku

Bentuk kuku dibagi dalam empat macam yaitu: persegi, bulat, lonjong, dan

runcing.

2.2 Cat kuku (nail polish/nail enamel) [2]

Pada tahun 1920 diperkenalkan cat kuku di pasaran dengan sediaan jernih,

kemudian tahun 1930 Charles Revson mempunyai gagasan menambahkan pigmen untuk

memberi warna.10 Cat kuku merupakan pigmen yang diendapkan dalam pelarut yang

mudah menguap untuk menutupi warna alami kuku. Nail polish, basecoat dan topcoat,

mempunyai formulasi dasar yang sama, dan mengeras dengan penguapan.

2.3 Jenis – Jenis Cat Kuku

Secara umum, kita bisa memilih warna cat kuku berdasarkan warna dasar kulit

kita. Sangat dianjurkan untuk Anda yang memiliki kulit terang, memilih warna-warna

nail polish yang terang. Sedangkan untuk warna kulit gelap, dianjurkan memilih warna

Pewarna Kuku (Kutex) 6

a. Brite nail b. Leuconychia c. Onycholysis

d. Onychorrhesis e. Beau`satin line f. Engshell nail g. Hang nail

Page 7: Bab i - V Pewarna Kuku

nail polish yang gelap. Sebelum memutuskan warna pilihan Anda, kenali 6 jenis nail

polish berdasarkan kegunaannya.

1. Matte: jenis nail polish ini adalah yang paling sering kita temui. Warnanya tidak

mengilap, cenderung warna original dan tak banyak pilihan. Warna ini cocok

dikenakan pada nuansa casual dan sehari-hari.

2. Glitter: jenis nail polish yang ini cocok untuk dikenakan saat pergi ke pesta.

Terutama bila Anda tak terlalu suka pada aksesoris yang menyolok, nail polish

glitter dapat menggantikan aksesoris tersebut. Nail polish jenis ini juga

menyeimbangkan antara simple dress Anda dengan suasana pesta.

3. Color Changing Nail Polish: cat kuku ini dapat berubah warna sesuai dengan

temperatur tubuh dan lingkungan. Sayangnya tak begitu populer di Indonesia, karena

harganya relatif cukup mahal. 

4. Metallic: warna cat kuku jenis ini cukup digemari, karena memberikan kesan

eksotik dengan beberapa pilihan warna dasar silver, gold, dan tembaga. 

5. Extra shine: bila ingin memberikan kesan basah yang cukup lama, extra shine nail

polish adalah pilihan yang paling tepat. Kuku terlihat berkilau sempurna dan manis. 

6. Shimmer: memiliki kuku yang tampak berkilau seperti mutiara adalah dambaan

sebagian besar wanita. Warna natural seperti cream dan pearl cantik dipulaskan di

kuku lentik untuk memberikan kesan alami.

2.4 Komponen Penyusun cat kuku [2]

2.4.1 Komponen yang menyusun cat kuku adalah:

1) Pembentuk selaput utama/film (15%) yaitu nitroselulosa, polimer metakrilat,

polimer vinil, merupakan komponen tahan air yang menghasilkan selaput

mengkilat dan melekat pada nail plate.

2) Selaput untuk membentuk resin (7%) yaitu formaldehid, p-toluene sulfonamid,

poliamide, akrilat, alkyd dan vinil resin, untuk melekatkan kuku dengan cat

dan meningkatkan kilauan.

3) Plasticizers/zat plastik (7%) yaitu dibutil pthalat, dioktil pthalat, trikresil

pospat, kamfor, minyak jarak, trifenil fosfat untuk meningkatkan kelenturan.

4) Pelarut dan cairan lain (70%) untuk memodifikasi viskositas yaitu asetat,

keton, toluen, xylene, alkohol, metilen klorida, eter.

5) Pewarna (0-1%) yaitu pigmen organik dan anorganik

Pewarna Kuku (Kutex) 7

Page 8: Bab i - V Pewarna Kuku

Dye Lakes

D&C Red No. 6 Ba, Ba/Sr

D&C Red No. 7 Ca

D&C Red No. 30 -

D & C Red No.34 Ca

FD&C Yellow No. 5 Al, Zn

FD&C Yellow No. 6 Al

Tabel 2.4.1.1 Zat warna organik yang digunakan dalam sediaan cat kuku

6) Pengisi yaitu guanine fish scale atau titanium dioksida dilapisi mica flakes atau

bismut oksiklorida untuk pewarnaan

7) Bahan pengendap (1%), tetapi tidak selalu ditambahkan.

2.4.2 Standarisasi Penggunaan Zat Kimia

Daftar Bahan Pengawet Yang Tidak Diijinkan Digunakan Dalam Kosmetik:

No Nama Bahan Kadar Maksimum

1 1-(4-chlorophenoxy)-1-(H-imidazol-1-yl)-3

Dimethybutan-2-one(+)

0.5%

2 1,3-Bis(hydroxymethyl)-5,5-

dimethylimidazolidine-2,4-dione

0,6%

3 Formic acid and its sodium salts 0,5%(dinyatakan

sebagai asam)

4 Glutaraldehyde (Pentane-1,5-dial) 0,1%

5 Phenylmercuric salts (including borates) 0,007%(dihitung

sebagai

Hg.Jika,dicampur

dengansenyawa Merkuri

lain yang diizinkan)

6 4-hydroxybenzoic acid,its salts and esters 0,4% (asam)untuk ester

tunggal

Pewarna Kuku (Kutex) 8

Page 9: Bab i - V Pewarna Kuku

0,8% (asam)untuk ester

campuran

7 Zinc pyrithione (INN)(+) (3) Sediaan Rambut 1,0%

Sediaan lainya 0,5 %

2.5 Efek samping yang terjadi pada pemakaian cat kuku [2]

1) Dermatitis kontak alergi (DKA) terhadap cat kuku, merupakan efek samping yang

sering dilaporkan pada 1–3% populasi. Dermatitis dapat terjadi di sekitar area

pemakaian (periungual) maupun di tempat jauh (dermatitis ektopik). DKA

periungual ditandai dengan eritem dan edema pada lipatan kuku proksimal dan

ujung jari. Dermatitis ektopik sering terjadi pada bagian bawah wajah, samping

leher, dan dada atas.

Penyebab utama dermatitis kontak adalah toluen sulfonamid formaldehid

resin (TSFR) atau butiran nikel (khususnya pada dermatitis ektopik) yang

ditambahkan agar cat kuku tetap cair. DKA airborne dicurigai jika terjadi pada

wajah, leher, telinga secara simetris dan melibatkan kelopak mata bagian bawah.

Suatu penelitian oleh Guin dkk terhadap 215 individu yang menderita dermatitis

kelopak mata dalam kurun waktu 2001–2003, 18 orang (8%) diantaranya merupakan

DKA terhadap kuku buatan dan atau cat kuku. Efek samping lain adalah urtikaria

rekuren pada phalang distal jari tangan.

DKA pada perionikia dapat menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri atau

candida. Selain itu, cat kuku yang lepas atau digunakan lebih dari 4 hari dapat

meningkatkan jumlah bakteri yang kembali pada ujung jari setelah cuci tangan.

Diskolorisasi merah atau kuning pada distal kuku yang dimulai dari dekat kutikula

kemudian meluas sampai ujung kuku merupakan efek samping yang terjadi setelah

pemakaian cat kuku terus-menerus selama 7 hari. Zat warna yang sering

menyebabkan adalah D&C red nomer 6,7 dan 34; dan FD&C yellow nomer 5 lake.

Kerusakan kuku akibat pemakaian cat kuku jarang terjadi, namun kadang terjadi

granulasi keratin kuku pada individu yang mengoleskan cat kuku baru diatas cat

kuku lama selama beberapa minggu. Ini ditandai dengan adanya bintik putih

berskuama superfisial dan pseudoleukonikia.

2) Efek lain yang tidak biasa terjadi pada pemakaian cat kuku adalah leukoderma pada

lipatan kuku, keilitis, dermatitis generalisata dan dermatitis kontak granulomatosa.

Pewarna Kuku (Kutex) 9

Page 10: Bab i - V Pewarna Kuku

2.6 Langkah – langkah dalam Mengecat kuku

a. Mula-mula kuku dibersihkan dapat dilakukan dengan cara mencuci tangan secara

keseluruhan dengan air dan sabun lalu dikeringkan dengan handuk

b. Setelah tangan bersih dan kering, kuku dirapihkan dengan gunting kuku, agar bentuk

kuku bisa kita desain dengan baik dan memperhalus permukaan ujungnya maka bisa

menggunakan pengikir kuku.

c. Setelah kuku terbentuk, oleskan kuku dengan vitamin kuku lalu biarkan mengering.

Setelah vitamin kuku kering, oleskan dengan base coat untuk memperkuat dan

melindungi kuku.

d. Setelah base coat mengering, kita dapat mengoleskan cat kuku dengan warna yang

kita sukai. Cara mengoles cat kuku yang baik adalah dari ujung kutikel ke bagian

ujung kuku, lakukan beberapa kali dan tambahkan olesan jika diperlukan

e. Ada baiknya jika kuku ingin tetap awet dapat dioleskan lagi dengan nail polish atau

kutek transparant dan kemudian dikeringkan

f. Namun bisa juga mencelupkan kuku itu kedalam air es atau air dingin selama 3

menit dan biarkan airnya mengering sendiri. Di step terakhir ini jangan pernah

mencoba mengelapnya dengan handuk jika dirasa kutek dalam keadaan masih basah,

karena akan merusak semua olesan yang tadi telah kita lakukan.

2.7 Pembersih Cat Kuku

Pembersih cat kuku merupakan sediaan cair yang mampu untuk menghilangkan

warna cat kuku dengan melarutkan nitroselulosa dan resin. Ada yang mengandung

moisturizer dan air untuk melembabkan dan menggunakan pelarut untuk menghilangkan

lemak, dan ada juga pembersih cat kuku tipe krim. Pelarut yang biasa digunakan

diantaranya adalah etil asetat, aseton, dan turunan alkohol.

Bahan – bahan pembersih cat kuku ini kebanyakan mudah terbakar, sehingga

dilakukan tindakan yang sesuai untuk menghindari pemakaian api secara langsung

selama proses pembuatan.

BAB III

METODOLOGI

Pewarna Kuku (Kutex) 10

Page 11: Bab i - V Pewarna Kuku

3.1 Formulasi Cat Kuku

Contoh formulasi dari sediaan cat kuku dapat dilihat dari formulasi di bawah ini:

Formula 1 :

Bahan FungsiNitroselulosa 10% Pembentuk film

Alkyd Resin 10% Resin

Asetil tributil sitrat 5,0% Plasticizer

Etil asetat 20,0% Pelarut

ButilAsetat 15,0% Pelarut

Etil alkohol 5,0% Pelarut

Toluen 35,0% Pelarut

FD&C Red No.6 q.s Pewarna

Suspending Agent q.s Viscosity modifier

Cara pembuatannya dalam skala industri dapat dilihat pada bagian dibawah ini:

1. Tambahkan pigmen ke dalam campuran larutan alkyd resin dan sebagian asetil

tributil sitrat

2. Gerus homogen campuran tersebut

3. Buat campuran larutan zat lain (nitroselulosa, etil asetat, butil asetat, etil alkohol,

toluene dan lain-lain) kemudian tambahkan campuran no. 2, gerus homogen

4. Perpindahan antar kontainer harus dalam wadah tersegel dan jangan pakai api

langsung

5. Lakukan Evaluasi

Viskositas (Viskometer atau rheometer)

Kekerasan dari film kering (Rocker apparatus, such sward)

Waktu kering

Penampilan (Homogenitas warna, colourimetri)

Stabilitas terhadap panas

Formula 2 :

Nail Crackel Sistem Polandia

Acematt® TS 100 untuk efek matt dan crackel pada kuku

Pewarna Kuku (Kutex) 11

Page 12: Bab i - V Pewarna Kuku

Base Coat

Tahap Bahan Nama INCI % B / b

1 Nail polish dasar Butil asetat; Etil asetat,

Kertas, Isopropyl Alkohol

93.00

AEROSIL® R 972 Silica Dimetil Silylate 2.00

2 ACEMATT® TS 100 Silica 2.00

3 Pigmen Pigmen pra-tersebar 3.00

Total 100.00

Tambahkan AEROSIL® R 972 dengan kuku dasar cat dan membubarkan dengan

pelarut selama minimal 15 menit.

Tambahkan ACEMATT® TS 100 untuk Tahap 1 dan membubarkan dengan

kecepatan sedang selama 10 menit.

Tambahkan etil asetat ke kuku dasar cat.

Tambahkan ACEMATT® TS 100, basah sambil diaduk dengan kecepatan sedang.

Tambahkan isopropil alkohol dan pigmen pra-tersebar dan menyeragamkan dengan

kecepatan rendah selama minimal 15 menit.

Formula 3 :

REVLON Nail Enamel [0667-151-000] - Iced Mauve Pink

Manfaat dan Keunggulan :

Pewarna Kuku (Kutex) 12

Bahan Fungsi

Silk Protein menghaluskan

permukaan kuku

Silicone Shield menghaluskan dari

gelembung angin, garis-

garis kasar dan goresan

Shade Lock Technology warna

Page 13: Bab i - V Pewarna Kuku

Mengandung Silk Silicone Formula dengan “Silk Protein” yang membantu

menghaluskan permukaan kuku dimana perisai “Silicone Shield” menghaluskan dari

gelembung angin, garis-garis kasar dan goresan.

“Shade Lock Technology” untuk warna yang tahan lama pada kuku Anda.

Warna-warna indah berkilau yang tahan selama 10 hari * (*jika digunakan bersama

dengan Revlon Double Twist/Top Speed Top Coat).

Kemasan baru dengan logo Revlon lebih kecil pada tutup terlihat lebih simple dan

elegan.

Formula 4 (Baru) :

Bahan Kadar Fungsi

Nitroselulosa 10 % Pembentuk lapisan film

Dioktil 7% Plasticizer

Camphor 13 % Pelembut dan elastis

Aseton 40 % Pelarut

Etilenglikol monometil eter 30 % Pelarut

D&C red No. 6, 7, 10, 11, 12,

13, 34

q.s Zat Warna

Glitter q.s Bahan tambahan

Aqua rosae q.s bahan tambahan, Aromaterapi

BAB IV

Pewarna Kuku (Kutex) 13

Page 14: Bab i - V Pewarna Kuku

PEMBAHASAN

4.1 Alasan Pemilihan Bahan dalam Formulasi Baru

Bahan Kadar Fungsi

Nitroselulosa 10 % Pembentuk lapisan film

Dioktil 7% Plasticizer

Camphor 13 % Pelembut dan elastis

Aseton 40 % Pelarut

Etilenglikol monometil eter 30 % Pelarut

D&C red No. 6, 7, 10, 11, 12,

13, 34

q.s Zat Warna

Glitter q.s Bahan tambahan

Aqua rosae q.s bahan tambahan, Aromaterapi

1. Nitroselulosa

Digunakan sebagai bahan pembentuk lapisan film dan terbaik sejak dulu sampai

sekarang.

2. Dioktil

Digunakan sebagai plasticizer yang berguna untuk melembutkan dan memberikan

elastisitas pada lapisan cat kuku yang terbentuk. paling sering digunakan dan aman

untuk kesehatan. Cat kuku pada umumnya mengandung dua atau lebih campuran

plasticizer. Sifat dari plasticizer adalah pada konsentrasi rendah dapat membentuk

lapisan tipis dan mengkilat. Jika nitroselulosa mengering di permukaa kuku

sehingga lapisan kuku menjadi keruh dan mudah terkelupas.

3. Camphor

Untuk membuat cat kuku yang semakin lembut dan elastis, digunakan kombinasi

dua plasticizer.

4. Aseton

Digunakan sebagai pelarut, karena merupakan pelarut yang lebih aman

dibandingkan toluen dan formaldehid yang umum digunakan pada cat kuku.

Pemilihan zat pelarut tergantung pada jenis ‘film former’ yang akan digunakan.

Pada umunya digunakan satu atau campuran pelarut. Maksud dari penggunaan

Pewarna Kuku (Kutex) 14

Page 15: Bab i - V Pewarna Kuku

campuran ini adalah selain untuk melarutkan nitroselulosa, resin dan plasticizer

juga untuk maksud agar cat kuku ini menguapnya perlahan-lahan. Apabila hanya

digunakan satu macam pelarut saja maka karena cepat menguap, nitroselulosa akan

segera mengendap dan lapisan yang terbentuk tidak akan baik serta cat kuku sukar

untuk dioleskan. Jadi kecepatan menguap dari pelarut akan sangat menentukan

lapisan yang terbentuk. Bila terlalu perlahan-lahan juga kurang baik karena cat

kuku akan lama kering dan lapisan yang terbentuk agak tebal hingga sukar merata.

5. Etilenglikol monometil eter

Pelarut yang digunakan harus mudah menguap, tetapi dapat juga membuat kutek

menempel kuat pada kuku, sehingga digunakan kombinasi pelarut aseton dan

etilenglikol monometil eter, agar konsistensi lebih kental.

6. Coloring agent

Penggunaannya diatur oleh undang-undang FD&C act. Pada umumnya merupakan

zat warna sintetis, sangat berguna untuk memberi efek keruh/gelap pada lapisan

dan kuku akan terlihat bagus dan indah. D&C red No. 6, 7, 10, 11, 12, 13, 34

7. Glitter

Bahan tambahan yang sering digunakan untuk memperindah cat kuku adalah

glitter. Namun, glitter yang ada kurang bervariasi. Glitter biasanya terbuat dari

sisik ikan yang dihaluskan. Pada formulasi ini digunakan glitter sisik ikan

berbentuk daun dan diberi warna emas. Cara membuat glitter dari sisik ikan yaitu,

pertama pilih sisik ikan yang masih segar lalu disiangi. Kedua, segera lakukan

pencucian sebelum sisik ikan menjadi bau. Ketiga, pastikan pencucian sisik ikan

benar-benar bersih hingga tidak ada lagi lendir yang masih menempel. Yang perlu

diperhatikan, jangan mengeringkan sisik di bawah sinar matahari. Ini karena bisa

membuat sisik ikan melengkung dan sulit untuk dibentuk. Kemudian sisik ikan

yang telah kering dibentuk glitter dengan pola daun.

8. Aromaterapi

Formulasi ini juga menambahkan aromaterapi berupa aqua rosae. Ini berfungsi

sebagai bahan tambahan yang membuat konsumen relax saat menunggu cat kuku

kering.

4.2 Metode Pembuatan Formulasi Baru

Pewarna Kuku (Kutex) 15

Page 16: Bab i - V Pewarna Kuku

Cara pembuatannya dalam skala industri dapat dilihat pada bagian dibawah ini:

1. Tambahkan pigmen ke dalam campuran larutan alkyd resin dan sebagian asetil

tributil sitrat.

2. Gerus homogen campuran tersebut.

3. Buat campuran larutan zat lain (nitroselulosa, etil asetat, butil asetat, etil alkohol,

toluene dan lain-lain) kemudian tambahkan campuran no. 2, gerus homogen.

4. Tambahkan zat campuran secukupnya, sampai terlihat perubahan warna.

5. Tambahkan Aqua rosae sebagai parfum secukupnya kedalam larutan tersebut serta

tambahkan glitter yang telah dibuat.

6. Perpindahan antar kontainer harus dalam wadah tersegel dan jangan pakai api

langsung.

7. Lakukan Evaluasi

Viskositas (Viskometer atau rheometer)

Kekerasan dari film kering (Rocker apparatus, such sward)

Waktu kering

Penampilan (Homogenitas warna, colourimetri)

Stabilitas terhadap panas

4.3 Kelebihan dari Formulasi Baru

Adapun kelebihan dari sediaan formulasi pewarna kuku yang baru, yaitu :

1. Lebih aman karena bahan pembentuk lapisan film yang kedap air, dicampur

dengan basis kedelai yang tidak berbau, tidak toksik, dan dapat membuat warna

tahan lebih lama.

2. Ditambah dengan aromaterapi yang membuat konsumen relax saat menunggu cat

kuku kering.

3. Glitter unik dan menarik.

4.4 Karakteristik dari Formulasi Baru

Adapun karakteristik mutu sediaan perona pipi dalam formulasi baru ini memiliki

karakteristik seperti berikut :

1. Memiliki warna yang menarik.

2. Aromaterapi yang membuat relax saat menunggu cat kuku kering.

3. Kutex menempel kuat pada kuku.

4. Cat kuku lembut dan elastis.

Pewarna Kuku (Kutex) 16

Page 17: Bab i - V Pewarna Kuku

5. Dapat digunakan dengan mudah.

6. Glitter berbentuk daun (unik).

4.5 Evaluasi

1. Viskositas (Viskometer atau rheometer)

2. Kekerasan dari film kering (Rocker apparatus, such sward)

3. Waktu kering

4. Penampilan (Homogenitas warna, colourimetri)

5. Stabilitas terhadap panas

BAB V

PENUTUP

Pewarna Kuku (Kutex) 17

Page 18: Bab i - V Pewarna Kuku

5.1 Kesimpulan

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada

bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara

lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi

supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan

untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.

Salah satu jenis kosmetika adalah kosmetika kuku. Kuku merupakan alat

tambahan kulit yang mempunyai fungsi fisiologis untuk melindungi ujung jari dan fungsi

estetis untuk menunjang penampilan. Kuku terdiri dari tiga bagian : Badan kuku atau

lempeng kuku (nail plate), akar kuku (free edge), ujung lepas.

Jenis-jenis nail polish : Matte, Glitter, Color Changing Nail Polish, Metallic, Extra

shine, Shimmer. Komponen yang menyusun cat kuku : Pembentuk selaput utama/film, Selaput

untuk membentuk resin, Plasticizers/zat plastik, Pelarut dan cairan lain, Pewarna, Pengisi, Bahan

pengendap.

Adapun formula baru dari sediaan pewarna kuku yang kami buat adalah sebagai

berikut :

Pembentuk Lapisan film : Nitroselulosa

Plasticizer : Dioktil ; Camphor

Pelarut : Aseton ; Etilenglikol monometil eter

Zat Warna : D&C red No. 6, 7, 10, 11, 12, 13, 34

Bahan tambahan : Glitter

Pengaroma : Aqua rosae

5.2 Saran

Agar memperoleh hasil maksimal dalam pengaplikasian pewarna kuku dari

formulasi baru maka disarankan pengaplikasian pewarna kuku tersebut pada permukaan

kuku yang telah dibersihkan dan bentuk kuku kemudian oleskan kuku dengan vitamin

kuku lalu biarkan mengering. Setelah itu oleskan dengan base coat untuk memperkuat

dan melindungi kuku, lalu oleskan cat kuku dengan warna yang kita sukai. Ada baiknya

jika kuku ingin tetap awet dapat dioleskan lagi dengan nail polish atau kutek transparant

Pewarna Kuku (Kutex) 18

Page 19: Bab i - V Pewarna Kuku

dan kemudian dikeringkan atau bisa juga mencelupkan kuku itu kedalam air es atau air

dingin selama 3 menit dan biarkan airnya mengering sendiri. Dan jangan mengelapnya

dengan handuk jika dirasa kutek dalam keadaan masih basah, karena akan merusak

semua olesan yang telah kita lakukan.

Pewarna Kuku (Kutex) 19