57
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan merupakan suatu kunci pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan juga memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk dapat mewujudkan itu banyak hal yang harus diperhatikan mulai dari pengadaan tenaga pendidik sampai pada usaha peningkatan mutu pendidikan. Kemampuan guru sebagai tenaga pendidik baik secara personal, sosial, maupun profesional harus benar-benar diperhatikan karena pada dasarnya sebagai tenaga pendidik guru juga merupakan tenaga lapangan yang langsung melaksanakan pendidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan. Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan juga memerlukan berbagai inovasi. Hal itu penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan, tidak hanya pada tataran teori saja hendaknya diarahkan kepada hal yang lebih bersifat praktis. Berdasarkan Amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan 1

BAB I-V.doc

Embed Size (px)

Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan merupakan suatu kunci pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan juga memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk dapat mewujudkan itu banyak hal yang harus diperhatikan mulai dari pengadaan tenaga pendidik sampai pada usaha peningkatan mutu pendidikan. Kemampuan guru sebagai tenaga pendidik baik secara personal, sosial, maupun profesional harus benar-benar diperhatikan karena pada dasarnya sebagai tenaga pendidik guru juga merupakan tenaga lapangan yang langsung melaksanakan pendidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan.

Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan juga memerlukan berbagai inovasi. Hal itu penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan, tidak hanya pada tataran teori saja hendaknya diarahkan kepada hal yang lebih bersifat praktis.Berdasarkan Amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Bab II pasal 2 mengamatkan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dan selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, secara ekplisit menegaskan bahwa Pendidikan dan Tenaga Kependidikan harus memiliki kompetensi, kualifikasi, dan profesionalisme yang terstandar.

Program Pemerintah dalam hal ini Depdiknas yang telah menetapkan 3 (tiga) kebijakan pembangunan pendidikan nasional, yaitu 1) Pemerataan dan perluasan akses, 2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan 3) Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Dimana dari ketiga hal kebijakan tersebut termasuk didalamnya tenaga pendidik yang diupayakan untuk dapat lebih meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai pendidik.

Upaya peningkatan yang dilakukan pemerintah dalam hal ini adalah memacu pembentukan dan merevitalisasi kelompok kegiatan guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di seluruh Indonesia.

Masalah utama yang kita hadapi adalah kenyataan bahwa pada umumnya mutu pendidikan di negara kita relatif masih rendah. Kondisi ini dicirikan dengan rendahnya kompetensi guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif. Berdasarkan wawancara dengan guru-guru yang dilakukan, diketahui aktifitas guru dalam menyalurkan SDM masih lemah, dan kinerja guru-guru dalam lingkungan sekolah pada mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif sangat kurang sehingga kompetensi yang dimiliki guru sangat memprihatinkan.Selain itu, ditemukan keluhan dari para guru di SMKN 2 BINJAI dalam belajar terutama mengajarkan mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif. Mereka merasa mengajarkan mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif itu membosankan, kurang menyenangkan, bersifat hafalan, belum optimalnya praktikum dan guru mendominasi pembelajaransehingga siswa pasif dan kurang terlibat dalam pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan akibatnya kurang diminati oleh sebagian besar siswa pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa itu sendiri. Untuk meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif dapat dilakukan dengan melalui MGMP di SMK Negeri 2 Binjai. MGMP Produktif Otomotif SMK Kota Binjai adalah salah satu dari wadah kelompok guru mata pelajaran Produktif Otomotif, yang telah terbentuk dan telah melaksanakan program kegiatan yang mengacu kepada kebijakan pemerintah dan kurikulum yang berlaku.

Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka perlu dilakukan penelitian tentang Peningkatan Kompetensi Guru Mata Pelajaran Produktif Kelistrikan Otomotif Melalui MGMP Di SMK Negeri 2 Binjai T.A 2011/2012. 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:

1. Apakah ada peningkatan kompetensi guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif sebelum dan sesudah MGMP di SMK Negeri 2 Binjai?

2. Bagaimana aktivitas dan kinerja guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif belajar dan pendapat guru selama mengikuti MGMP di SMK Negeri 2 Binjai? 1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif sebelum dan sesudah MGMP di SMK Negeri 2 Binjai.2. Untuk mengetahui aktivitas dan kinerja guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif belajar dan pendapat guru selama mengikuti MGMP di SMK Negeri 2 Binjai1.4. Manfaat Penelitian

Dengan mengadakan penelitian ini, diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi siswa, hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif dan diharapkan bagi siswa terbuka peluang mengikuti pembelajaran yang menyenangkan bermakna serta bermutu2. Bagi guru, hasil penelitian akan meningkatkan kompetensi guru melalui MGMP dalam mengajarkan mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif dan terbuka peluang meningkatkan kompetensi sesuai dengan standar nasional pendidikan 3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan masukan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di SMK serta terbuka kesempatan untuk memiliki guru yang kompeten, profesional, dan mampu meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu, bagi sekolah terbuka kesempatan untuk memberdayakan guru-guru di sekolah.

4. Bagi Pemerintah terbuka kesempatan untuk memiliki guru profesional sehingga mutu dan relevansi pendidikan meningkat.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis

2.1.1 Definisi Belajar

Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Hilgard dalam Sanjaya (2006:110) bahwa: Learning is the process by wich an activity originates or changed through training procedurs (wether the laboratory or in the natural enviroment) as distingushed from changes by factor not atributable to training. Bagi Hilgard belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan didalam labotorium maupun dalam lingkungan alamiah.

Menurut Slameto (1995:2) mengemukakan bahwa: Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya.2.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan MGMP Berdasarkan Amanat Undang-undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Bab II pasal 2 mengamanatkan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dan selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, secara eksplisit menegaskan bahwa bahwa Pendidik dan Tenaga kependidikan harus memiliki kompetensi, kualifikasi, dan profesionalisme yang terstandar.

Program Pemerintah dalam hal ini Depdiknas yang telah menetapkan 3 (tiga) kebijakan pembangunan pendidikan nasional, yaitu 1) Pemerataan dan perluasan akses, 2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; dan 3) Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Dimana dari ketiga kebijakan tersebut termasuk didalamnya adalah tenaga pendidik yang diupayakan untuk dapat lebih meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya sebagai pendidik.

Upaya peningkatan yang dilakukan pemerintah dalam hal ini adalah memacu pembentukan dan merevitalisasi kelompok kegiatan Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di seluruh Indonesia. MGMP Produktif Kelistrikan Otomotif SMK Kota Binjai adalah salah satu dari wadah kelompok guru mata pelajaran Produktif Kelistrikan Otomotif yang telah terbentuk dan telah melaksanakan program kegiatan yang mengacu kepada kebijakan-kebijakan pemerintah dan kurikulum yang berlaku.Musyawarah guru Mata Pelajaran (MGMP) Produktif Kelistrikan Otomotif Sub Rayon 02 SMK Kota Binjai terbentuk pada tahun 2004 dan sampai sekarang telah terjadi beberapa pergantian pengurus. Namun demikian eksistensi wadah ini tetap berjalan walaupun dengan kegiatan-kegiatan yang terbatas sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan pengelolaan yang terbatas pula. 2.1.3 Penyelesaian MasalahUntuk mengetahui peningkatan kompetensi guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif dan untuk mengetahui aktivitas, kinerja guru dan pendapat guru di SMK Negeri 2 Binjai maka pihak sekolah melaksanakan MGMP di SMK Negeri 2 Binjai. Adapun meningkatkan kompetensi guru melalui MGMP ini yang dipilih karena merasa cocok untuk meningkatan kompetensi guru mata pelajaran.BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini meliputi: Guru-guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif SMK Negeri 2 Binjai PNS dan Non PNS.3.2 Tempat Penelitian

Penelitian tindakan Sekolah ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 2 Jln. Bejomuna kel. Timbang Langkat Binjai Timur untuk mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif3.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2011/2012, yaitu pada bulan Juli 2011. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah SMK Negeri 2 Binjai, karena penelitian tindakan sekolah memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di lingkungan sekolah.

3.4 Siklus Penelitian Tindakan Sekolah

Penelitian Tindakan Sekolah adalah penelitian yang dilaksanakan atau dilakukan oleh peneliti (Kepala Sekolah) di sekolah untuk membuat Kepala Sekolah lebih profesional terhadap pekerjaannya, memperbaiki praktik-praktik kerja, melakukan inovasi sekolah serta mengembangkan ilmu pengetahuan terapan (professional knowledge). Berdasarkan definisi tersebut, maka ciri utama PTS adalah melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi atau melakukan inovasi sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran sehingga menghasilkan siswa yang mampu: berpikir kritis, kreatif, inovatif, menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan. Dalam satu siklus PTS ini terdiri atas perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), evaluasi dan refleksi (reflecting).

Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan melalui tiga siklus pada umumnya, akan tetapi karena keterbatasan waktu maka penelitian ini direncanakan sampai pada dua siklus maka diharapkan masalah sudah terselesaikan yakni untuk meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif melalui MGMP di SMK Negeri 2 Binjai. Ciri utama dari PTS adalah adanya siklus-siklus dan tahapan-tahapan seperti yang dapat digambarkan seperti bagan berikut:

3.5 Persiapan Penelitian Tindakan Sekolah

Sebelum pelaksanaan PTS dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTS, yaitu membentuk tim panitia penyelenggara MGMP, sosialisasi kepada guru-guru, mengundang narasumber, persiapan sarana dan prasarana. Selain itu, juga akan dibuat: 1) lembar instrumen hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam kelompoknya. 2) soal tes kognitif. 3) lembar kerja guru.3.6 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tindakan sekolah sini adalah seperti:

1. Guru

Untuk melihat tingkat kompetensi guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif melalui MGMP di SMK Negeri 2 Binjai dan aktivitas guru dalam proses belajar mengajar.

3. Teman Sejawat dan kolaborator

Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTS secara komprehensif.3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.7.1 Tes

Tes digunakan untuk mengetahui kompetensi guru sebelum dan sesudah pembelajaran melalui MGMP. Tes disusun dalam bentuk pilihan ganda yang mengacu pada Kurikulum untuk SMKN 2 Binjai. Menurut Sudjana (2004:48) mengatakan bahwa: Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat. Dilihat dari strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri dari atas :

1. Item, pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan.

2. Option, sejumlah pilihan atau alternatif jawaban

3. Kunci, jawaban yang benar atau paling tepat

4. Distraktor jawaban, jawaban lain selain kunci jawaban

Tes yang digunakan sebanyak 20 item dengan empat option. Tes ini diberikan ketika pretes dan postes. 3.7.2 Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah observasi terhadap subjek penelitian yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru selama proses belajar mengajar. Adapun manfaat observasi dalam penelitian ini adalah dipergunakan mengumpulkan data tentang peningkatan kompetensi guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif melalui MGMP. Observasi yang dilakukan bersifat langsung dan dilakukan oleh dua orang pengamat yang dilengkapi dengan lembar pedoman observasi. 3.7.3Catatan Anekdotal (Anecdotal Record)

Catatan anekdotal adalah riwayat tertulis, deskriptif, longitudinal tentang apa yang dilakukan atau dikatakan perseorangan dalam kelas dalam suatu jangka waktu. Deskripsi ditekankan untuk menghasilkan gambaran umum yang layak untuk keperluan penjelasan dan penafsiran serta biasanya mencakup konteks dan peristiwa yang terjadi sebelum dan sesudah peristiwa yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dalam PTS. Metode ini dapat diterapkan pada kelompok dan individu.

Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri, yaitu: (1) pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas; (2) tujuan, batas waktu, dan rambu-rambu pengamatan jelas; (3) hasil pengamatan dicatat dengan lengkap dan hati-hati; dan (4) pengamatan harus dilakukan secara objektif atau apa adanya.3.7.4 Angket

Angket adalah alat untuk mengetahui pendapat atau sikap guru tentang pelaksanaan MGMP dan dijawab secara tertulis. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. 3.8Indikator Kinerja

Dalam PTS ini yang akan dilihat indikator kinerjanya adalah guru, karena guru merupakan fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap kinerja siswa.

1. Guru

a. Tes

b.Observasi: keaktifan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif melalui MGMP3.9 Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

1. Hasil belajar: dengan menganalisis hasil nilai pretes dan postes.2. Kompetensi dan aktifitas guru dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif melalui MGMP 3.Pelaksanaan MGMP di SMK Negeri 2 Binjai dengan menganalisis tingkat keberhasilannyaData aktivitas guru selama pembelajaran diamati oleh pengamat dan dianalisis dengan menggunakan skor. Untuk melihat peningkatan kompetensi guru dilakukan perbandingan antara hasil pretes dan postes. Untuk menghitung persentase perolehan nilai (PPN) digunakan rumus sebagai berikut:

PPN=

Kriteria Persentase Perolehan Nilai (PPN) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

0 % < PPN < 64 % artinya guru belum berkompetensi

65 % < PPN < 100 % artinya guru telah berkompetensiGuru dinyatakan berkompetensi apabila nilai yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai PPN.

Menganalisis data hasil angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3.10 Prosedur Penelitian

3.10.1 Siklus I

Siklus pertama dalam PTS ini terdiri dari yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), Pengamatan (observing), evaluasi dan refleksi (reflecting) sebagai berikut:

1.

Perencanaan (planning)

a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada guru b. Menetapkan lamanya MGMP pada setiap siklusc. Membentuk tim panitia penyelenggara MGMPd. Mensosialisasi kepada guru-guru adanya MGMP mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif.e. Mengundang narasumber, persiapan sarana dan prasarana.f. Menyiapkan lembar instrumen hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam kelompoknya, soal tes kognitif, lembar kerja guru.2.

Pelaksanaan/Tindakan (acting)

a. Melaksanakan pretes dan mengolah hasil pretes.

b. Peneliti melaksanakan MGMP berdasarkan rencana yang disusunc. Peneliti mengarahkan guru dalam menganalisa praktikum sederhana dan meminta guru mengerjakan lembar kerja guru sehingga hasil dari praktikum sederhana dapat ditunjukkan.

d. Peneliti memberikan kuis atau pertanyaan dan guru diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan

e. Melaksanakan penguatan dan kesimpulan secara bersama-sama

f. Evaluasi hasil pembelajaran, dilakukan dengan cara memberikan soal yang sama pada soal pretes untuk mengetahui hasil belajar.

g. Melakukan pengolahan hasil tes. Ini dilakukan untuk melihat hasil belajar guru dan sebagai informasi atau referensi jika terjadi kesalahan.

h. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh kolaborator untuk memperoleh data.

i. Pelaksanaan refleksi dilakukan secara kolaboratif. 3.

Pengamatan (observing)

Selama proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peneliti juga melakukan pengamatan (observasi) terhadap perilaku atau respon guru yang dibantu oleh dua orang pengamat. Hal-hal yang diamati adalah situasi kegiatan MGMP, keaktifan guru, kemampuan guru dalam MGMP. Data penelitian diperoleh melalui dokumentasi, lembar observasi, angket dan tes kemampuan kognitif. Untuk mengumpulkan data instrumen digunakan buku-buku catatan guru dan kolaborator sebagai umpan balik. 4.

Refleksi (Reflecting)

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik persentase dan pemberian nilai terhadap hasil belajar melalui pretes dan postes yang hasilnya dijadikan sebagai bahan penyusunan perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Kemudian skor rata-rata pretes dan postes pada setiap siklus di uji dengan statistik untuk melihat berarti atau tidaknya tindakan yang dilaksanakan. Analisis dan refleksi dilakukan setiap akhir pembelajaran dan setiap akhir siklus.

Indikator Keberhasilan Siklus 1.1. Instrumen-instrumen yang telah disiapkan pada siklus 1 dapat dilaksanakan semua.

2. Guru mampu melaksanakan MGMP dengan aktivitas tinggi.

3.10.2 Siklus II

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), evaluasi dan refleksi (reflecting) sebagai berikut: 1.

Perencanaan (Planning)

a. Mengidentifikasi masalah baru yang muncul dari siklus pertama

b. Menulis/ menyusun bahan ajar MGMPc. Memperbaiki penerapan MGMP pada KBM siklus II

d. Membuat skenario pembelajara pada MGMP berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.2.

Pelaksanaan/Tindakan (acting)

Peneliti melaksanakan MGMP dengan berdasarkan rencana pelaksanaan hasil refleksi pada siklus pertama. 3. Pengamatan (observing)

Tim Peneliti (kepala sekolah dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif melalui MGMP.4.

Refleksi (reflecting)

Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan MGMP pada guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif di SMK Negeri 2 Binjai dalam hal peningkatan kompetensi, aktivitas dan kinerja guru. Apakah pelaksanaan MGMP pada guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif di SMK Negeri 2 Binjai yang telah dikemas dengan tindakan tertentu dapat meningkatkan atau memperbaiki masalah yang diteliti dalam PTS tersebut. Indikator keberhasilan siklus 21. Instrumen-instrumen yang telah disiapkan pada siklus 2 dapat terlaksana semua.

2. Guru memiliki kompetensi yang handal pada mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif di SMK Negeri 2 Binjai serta memiliki aktivitas siswa dalam KBM yang peningkatan yang signifikan. 3. Guru memiliki motivasi dalam KBM yang mengalami peningkatan.4. Hampir 100% pencapaian peningkatan kompetensi guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif melalui MGMP di SMK Negeri 2 Binjai menunjukkan peningkatan.BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN4.1 Deskripsi Hasil PenelitianDeskripsi hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan. Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus sebagaimana berikut ini.

4.1.1 Penelitian Pada Siklus Pertama

Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta replanning, seperti berikut ini.

a. Perencanaan (Planning)a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada guru dengan melalui MGMPb. Menetapkan lamanya pembelajaran pada setiap siklus.c. Menetapkan ruangan tempat melaksanakan penelitian tindakan sekolah.d. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi: pelaksanaan pretes, merancang skenario pembelajaran (RPP), alokasi waktu, dan menyiapkan soal pretes serta memberi postes pada setiap akhir siklus.

e. Menyiapkan lembar observasi yang digunakan untuk mengobservasi kegiatan guru dalam kegiatan secara bersama selama MGMPb. Tindakan (Action)

Pada tahap ini peneliti melakukan tes awal (pretes) kepada guru untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal guru mengenai mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif sebelum pembelajaran dimulai. Ternyata didapat hasil kompetensi guru jauh di bawah ketuntasan yaitu dengan skor rata-rata 1,65 (20,63%). Melihat hasil kompetensi guru yang rendah disebabkan karena guru kesulitan dalam mengerjakan soal-soal produktif kelistrikan otomotif. Oleh karena itu, peneliti merencanakan menerapkan melalui MGMP. Pada saat awal siklus pertama pelaksanaan belum sesuai dengan rencana. Hal ini disebabkan :

1. Sebagian guru belum terbiasa dengan kondisi belajar melalui MGMP2. Sebagian guru belum memahami belajar melalui MGMP.Untuk mengatasi masalah di atas dilakukan upaya sebagai berikut :

1. Memberi pengertian kepada guru secara intensif tentang materi kompetensi guru Membantu guru yang belum memahami belajar melalui MGMP.Pada akhir siklus pertama dari hasil pengamatan peneliti dan kolaborasi dengan observer dapat disimpulkan:

1. Guru mulai terbiasa dengan kondisi belajar belajar melalui MGMP.

Hasil kompetensi guru, peneliti menganalisis evaluasi belajar dari perolehan tes pilihan berganda untuk melihat hasil kompetensi guru yang diperoleh melalui MGMP. Pencapaian hasil kompetensi guru terhadap materi kompetensi guru terdiri atas hasil kompetensi guru sebelum pembelajaran (X) dan setelah pembelajaran (Y). Berdasarkan data lampiran .Berikut merupakan tabel tentang pencapaian hasil belajar siswa pada siklus pertama.

Tabel 4.1 Pencapaian hasil kompetensi guru pada siklus I

NoNama Guru% PENGUASAANPeningkatan

XY

12587,562,5

237,510062,5

312,587,575

42510075

52587,562,5

612,510087,5

712,587,575

8087,587,5

912,510087,5

102587,562,5

112587,562,5

1212,562,550

132510075

145087,537,5

15255025

162562,537,5

172587,562,5

1812,587,575

192587,562,5

202587,562,5

21257550

2212,510087,5

2337,510062,5

24257550

2512,510087,5

26087,587,5

272587,562,5

2812,587,575

292587,562,5

3037,510062,5

3112,510087,5

322587,562,5

332587,562,5

3412,587,575

352587,562,5

3607575

3712,587,575

382510075

3912,587,575

402587,562,5

Jumlah8253512,52687,5

Rata-rata penguasaan(%)20,6387,8167,18

Berdasarkan data pada tabel 4.1 maka dapat dilihat rekapitulasi hasil kompetensi guru saat pretes dan postes. Hasil saat postes menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar 5,38 (67,18%). Untuk lebih jelasnya data Pretes dan Postes sebagai berikut :

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi presentase pencapaian pretes ketika dibelah sebagai pembanding.

NoPersentase PencapaianFrekuensi

10 73

28 1513

316 230

424 3120

532 393

640 471

JUMLAH40

Presentase pencapaian pretes guru dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut :

Gambar 4.1 Grafik histogram pencapaian persentase pretes guruTabel 4.3. Distribusi Frekuensi presentase pencapaian postes

NoPersentase PencapaianFrekuensi

150 571

258 652

366 730

474 813

582 8923

690 - 9711

Jumlah40

Presentase pencapaian postes guru dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut :

Gambar 4. 2 Grafik histogram pencapaian persentase postes guruBerdasarkan data pada tabel dan grafik di atas menunjukkan hasil saat postes cenderung meningkat dari hasil pretes. Hasil rata-rata skor pada saat pretes yaitu 1,65 (20,63%). Sedangkan pada saat postes yaitu 7,03 (87,81%) terjadi peningkatan sebesar 5,38 (67,18%)

c. Pengamatan (Observation )

Sebagai observer yaitu dua orang guru SMK Negeri 2 Binjai melakukan observasi terhadap aktivitas guru selama penerapan melalui MGMP. Satu orang observer mengamati aktifitas belajar guru meja deretan ke satu dan dua (lampiran 13) dan meja deretan ke tiga dan empat (lampiran 14) diamati oleh observer yang lain kemudian hasil kedua observer itu digabungkan berdasarkan siklus/pertemuan (lampiran 15). Observasi ini dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Adapun jenis aktivitas yang diamati adalah : (1) mengajukan pertanyaan, (2) memberikan jawaban, (3) membuat kesimpulan, (4) menyampaikan ide/pendapat. Data hasil observasi terhadap aktivitas belajar guru untuk setiap pertemuan/ siklus dapat dilihat pada lampiran .

Secara umum untuk siklus pertama (lampiran 15), terlihat aktifitas belajar guru dengan rata-rata skor 11(70,47%) dengan kategori cukup baik dari pertemuan I sampai dengan II, dimana guru masih belum berani mengajukan pertanyaan, jawaban, dan menyampaikan ide/pendapat serta membuat kesimpulan sesuai dengan deskriptor yang ada.

d. Refleksi dan perencanaan ulang ( Reflection and replanning)Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut :

1. Peneliti belum mampu menciptakan suasana pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa dalam penerapan melalui MGMP. Hal ini dapat dilihat pada lampiran .

2. Sebagian guru belum terbiasa dengan kondisi belajar dalam penerapan melalui MGMP terlihat (lampiran 15) hanya tergolong dalam kriteria cukup baik.

3. Hasil evaluasi pada siklus pertama mencapai rata-rata 7,03(87,81%) dengan peningkatan 5,38(67,18%) dari kemampuan awal 1,65(20,63%).

4. Guru kurang aktif dalam mental (memecahkan masalah, menanggapi dan menganalisis).

Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut:

1. Memberikan motivasi kepada guru agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.

2. Memberikan evaluasi di setiap pertemuan yang bertujuan untuk mengaktifkan guru dalam memecahkan masalah.

3. Memberikan pengakuan atau penghargaan (reward) untuk membangun semangat guru.

4.1.2 Penelitian Siklus Keduaa. Perencanaan (Planning)Pada tahap ini peneliti merancang rencana pembelajaran dengan memperhatikan hasil kompetensi guru dan observasi aktivitas guru pada pos-tes siklus I.

b. Tindakan (Action)

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus kedua ini, unsur pelaksanaan tindakan telah disempurnakan sebagai refleksi dan perbaikan dari siklus pertama. Tindakan yang dilakukan pada siklus kedua tetap berpacu pada langkah-langkah MGMP. Peneliti melanjutkan materi pembelajaran yang terdapat pada RPP dengan penerapan MGMP sekaligus melaksanakan proses perbaikan terhadap hasil kompetensi guru serta membimbing guru dalam MGMP. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa guru melakukan dengan penerapan MGMP lebih baik jika dibandingkan pada siklus pertama. Pada tahap selanjutnya peneliti menjelaskan hal-hal yang kurang dimengerti oleh guru. Kemudian untuk meninjau peningkatan hasil kompetensi guru dari siklus pertama ke siklus kedua pada proses pembelajaran evaluasi untuk memicu aktivitas guru dalam memecahkan soal dan di akhir siklus II diberikan postes berupa soal tes pilihan berganda.

Untuk hasil kompetensi guru pada siklus kedua (tabel 4.5) setelah ada perbaikan berdasarkan masalah yang ditemukan pada siklus pertama adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Pencapaian Hasil kompetensi guru Pretes dan Postes Siklus II

NoNama Guru% PENGUASAANKenaikan

XY

133.391.758.4

216.710083.3

32583.358.3

42510075

52591.766.7

62510075

716.783.366.6

816.791.775

933.310066.7

102591.766.7

1116.77558.3

12257550

132583.358.3

148.391.783,4

158.383.375

168.383.375

172591.766.7

182591.766.7

1916.791.775

2016.791.775

21257550

2233.391.758.4

238.310091.7

248.37566.7

2516.791.775

268.383.375

2741.791.750

2833.391.758.4

29257550

3016.791.775

3116.710083.3

322583.358.3

332583.358.3

34257550

35257550

3616.77558.3

378.37566.7

3816.710083.3

3933.37541.7

40257550

Jumlah85034752625

Rata-rata penguasaan(%)21.386.8865.58%

Dari data diatas dan lampiran tampak adanya peningkatan hasil kompetensi guru dari 2.55(21,3%) menjadi 10,43(86,88%) yaitu sebesar 7,88(65,58%). Untuk lebih jelasnya tentang gambaran hasil kompetensi guru pada siklus kedua disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi pencapaian presentase ( pretes)

NoPersentase PencapaianFrekuensi

18 127

213 1711

318 220

423 2716

528 320

633 375

738 42 1

JUMLAH40

Presentase pencapaian pretes guru dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut :

Gambar 4.3 Grafik histogram pencapaian persentase pretes guruUntuk hasil kompetensi guru pada siklus kedua dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi presentase pencapaian postesNoPersentase PencapaianFrekuensi

175 7811

279 820

383 868

487 900

591 94 14

695 980

799 102 7

JUMLAH40

Presentase pencapaian postes guru dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut :

Gambar 4.4 Grafik histogram pencapaian persentase postes guruc. Observasi (Observation)

Observasi untuk setiap tindakan pada siklus kedua ini masih tetap dilakukan. Hal ini bertujuan untuk melihat keterlibatan guru dalam pembelajaran. Hasil observasi aktivitas guru dalam proses MGMP pada siklus kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini (berdasarkan lampiran 15) :

Tabel 4.9 Distribusi aktivitas guru dalam proses MGMPN0Penilaian (%)KategoriFrekuensi

Siklus ISiklus II

185 100 Sangat Baik07

275 84Baik1633

365 74Cukup Baik160

455 64Kurang Baik80

545 54 Sangat Kurang00

JUMLAH4040

Aktivitas guru selama MGMP mengajar untuk setiap siklus dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.5 Grafik histogram aktivitas guru

Dari grafik terlihat perolehan kategori sangat baik meningkat dari tidak ada pada siklus pertama menjadi tujuh pada siklus kedua, kategori baik dari 16 guru pada siklus pertama menjadi 33 pada siklus kedua, kategori cukup baik berkurang dari 16 guru pada siklus pertama menjadi tidak ada pada siklus kedua dan kategori kurang baik berkurang dari delapan guru pada siklus pertama menjadi tidak ada guru yang kurang baik lagi pada siklus kedua serta kategori sangat kurang tetap tidak ada pada setiap siklus. Jika dirata-ratakan pada siklus II ini tergolong dalam kategori baik 13(80,16%) berbeda dengan aktifitas belajar guru pada siklus I yang tergolong pada kategori cukup baik yaitu dengan rata-rata skor adalah sebesar 11(70,47%) berarti mengalami peningkatan sebesar 2(9,69%).

d. Refleksi (reflektion)Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus kedua ini adalah sebagai berikut :

1. Aktivitas guru selama proses MGMP semakin meningkat dari siklus pertama dengan kategori cukup baik (70,47%) menjadi kategori baik (80,16%) dengan peningkatan sebesar (9,69%).2. Pemberian evaluasi meningkatkan aktivitas guru untuk mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, membuat kesimpulan, dan menyampaikan ide/pendapat.3. Meningkatnya aktivitas guru dalam proses MGMP mendukung pada peningkatan hasil kompetensi guru pada siklus pertama yaitu sebesar 5,38(67,18%) dan peningkatan pada siklus kedua yaitu sebesar 7,88(65,58%).

Data-data ini dapat dilihat bahwa adanya peningkatan hasil kompetensi guru yang sudah mencapai nilai tuntas sehingga tidak perlu lagi diadakan perbaikan pada siklus pada siklus berikutnya.

4.1.3 Pendapat Guru Terhadap MGMP

Pendapat guru tentang MGMP dilihat dari pengisian angket yang diberikan ada 13 pertanyaan yang diajukan dalam angket (lampiran 16). Dari hasil pengisian angket setelah proses pembelajaran melalui MGMP dengan jumlah guru 40 orang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil angket dengan jumlah guru 40 orang

No. AngketJumlah guru yang menjawab

(ya)PersentaseJumlah guru yang menjawab

(tidak)Persentase

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1340 orang

21 orang

22 orang

27 orang

18 orang

31 orang

31 orang

29 orang

23 orang

28 orang

24 orang

35 orang

30 orang100%

52,5%

55%

67,5%

45%

77,5%

77,5%

72,5%

57,5%

70%

60%

87,5%

75%-

19 orang

18 orang

13 orang

22 orang

9 orang

9 orang

11 orang

17 orang

12 orang

16 orang

5 orang

10 orang-

47,5%

45%

32,5%

55%

22,5%

22,5%

27,5%

42,5%

30%

40%

12,5%

25%

Dari hasil angket di atas ternyata untuk nomor angket (5) persentase 55% yang menjawab tidak, ini berarti siswa sulit menjawab evaluasi yang diberikan peneliti dan pertanyaan nomor (11) guru berharap bebas berhubungan dengan teman-teman yang lain. Tetapi ada juga jawaban yang menyenangkan yaitu pertanyaan nomor (1) guru sangat senang dengan cara pembelajaran melalui MGMP.4.3 Diskusi Penelitian

Dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan temuan hasil penelitian mulai siklus I sampai siklus II tampak adanya penyesuaian kegiatan pembelajaran melalui MGMP.

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dijelaskan bahwa penerapan pembelajaran melalui MGMP memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :

1. Dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada guru dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam ruangan dan menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar.

2. Dengan adanya MGMP dari mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif di SMK Negeri 2 Binjai, guru lebih nyaman dalam memahami dan belajar mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif secara baik dan mendalam.

3. Guru ikut terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pengamatan dan penilaian peneliti ada beberapa kelemahan penerapan pembelajaran dengan MGMP ini, diantaranya :

1. Dalam aspek perencanaan khususnya dalam menyiapkan sarana bagi guru, dimana sekolah belum mempunyai kelengkapan alat dan bahan pada mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif.

2. Dalam tehnik pelaksanaan, efisiensi waktu tidak sesuai dengan rencana karena pelaksanaan penerapan melalui MGMP dan diskusi memerlukan manajemen waktu yang baik.

4.4 Pembahasan

Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu tes hasil kompetensi guru divalidkan kepada validator, 20 soal tes dinyatakan valid. Pada awal penelitian, siswa terlebih dahulu dilakukan pretes untuk mengetahui kemampuan awal guru. Dari temuan penelitian diatas, rata-rata skor yang diperoleh guru pada saat pretes atau sebelum diadakan pembelajaran adalah 4,2 (21%). Nilai pretes guru dibawah nilai ketuntasan, ini disebabkan karena guru kesulitan dan kebingungan dalam mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif.

Oleh karena itu, peneliti menerapkan pembelajaran dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Setelah diadakan pretes, peneliti melakukan pembelajaran dengan penerapan melaui MGMP. Pada siklus pertama, skor postes yang diperoleh adalah 7,03 (87,81%) dengan peningkatan sebesar 5,38 (67,18%) terhadap pretes yang dibelah dengan skor 1,65 (20,63 %). Pada siklus kedua, skor postes yang diperoleh 10,43 (86,88 %) dengan peningkatan sebesar 7,88 (65,58 %) terhadap pretes yang telah dibelah dengan skor 2,55 (21,3). Pada siklus ini, semua guru telah mencapai nilai ketuntasan untuk setiap materi sehingga tidak perlu lagi diadakan tindakan selanjutnya. Hasil refleksi peneliti selama berlangsungnya siklus I diperoleh beberapa permasalahan atau kendala antara lain yaitu:

1. Kurangnya guru dalam bertanya, memberikan tanggapan maupun jawaban dari suatu masalah.

2. Kurangnya pemahaman guru dalam memahami mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif.

3. Kurangnya konsentrasi guru dalam mengikuti MGMP.

Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka pada siklus II peneliti melakukan upaya untuk mengatasi kondisi tersebut dengan mengambil langkah-langkah:

1. Lebih memotivasi guru dan memicu guru agar bertanya, memberikan tanggapan serta jawaban dari suatu permasalahan .

2. Lebih melatih guru untuk dalam memahami mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif.

3. Lebih banyak melibatkan guru dalam mengerjakan tugas.

Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung aktivitas belajar guru diamati oleh dua orang observer. Aktivitas guru pada siklus I adalah dengan perolehan kategori sangat baik meningkat dari tidak ada pada siklus pertama menjadi tujuh pada siklus kedua, kategori baik dari 16 guru pada siklus pertama menjadi 33 pada siklus kedua, kategori cukup baik berkurang dari 16 guru pada siklus pertama menjadi tidak ada pada siklus kedua dan kategori kurang baik berkurang dari delapan guru pada siklus pertama menjadi tidak ada guru yang kurang baik lagi pada siklus kedua serta kategori sangat kurang tetap tidak ada pada setiap siklus. Jika dirata-ratakan pada siklus II ini tergolong dalam kategori baik 13(80,16%) berbeda dengan aktifitas belajar guru pada siklus I yang tergolong pada kategori cukup baik yaitu dengan rata-rata skor adalah sebesar 11(70,47%) berarti mengalami peningkatan sebesar 2(9,69%).

Hasil observasi menunjukkan peningkatan terhadap aktivitas dimana tidak ada lagi hasil penilaian dalam kategori kurang baik melainkan menjadi kriteria baik dan sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa penerapan melalui MGMP dapat meningkatkan hasil kompetensi guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif di SMK Negeri 2 Binjai T.A 2011/2012.BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil temuan dan pembahasan penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil kompetensi guru sebelum pembelajaran (pretes) pada mata pelajaran pelajaran produktif kelistrikan otomotif secara umum berdasarkan rata-rata skor yaitu 4,2 dengan persentase sebesar 21%. Pada siklus I ketika pretes dibelah berdasarkan sub materi pokok sebagai pembanding dengan rata-rata skor 1,65 (20,63%) dan ketika diterapkan melalui MGMP rata-rata skor (postes I) hasil kompetensi guru menjadi 7,03 (87,81%). Hal ini menunjukkan pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 5,38 (67,18%). Untuk siklus II ketika skor pretes dibelah berdasarkan sub materi pokok rata-rata skor untuk pretes sebesar 2,55 (21,3%) dan kemudian pada postes kedua rata-rata skor menjadi 10,43 (86,88%). Hal ini menunjukkan pada siklus II (postes II) ini terjadi peningkatan sebesar 7,88 (65,58%). Hasil penilaian menunjukkan bahwa melalui MGMP pada setiap siklus terjadi peningkatan dan memperoleh nilai diatas ketuntasan untuk siklus II.2. Aktivitas guru selama pembelajaran pada mata pelajaran pelajaran produktif kelistrikan otomotif menunjukkan adanya peningkatan untuk setiap siklus, untuk siklus I dengan rata-rata skor sebesar 70,47 (cukup baik) kemudian pada siklus II meningkat dengan rata-rata skor sebesar 80,16 (baik). Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru semakin baik dalam mengikuti MGMP.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan diskusi hasil penelitian, maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan disarankan sebagai berikut :

1. Bagi guru hendaknya memperhatikan pengetahuan awal dan masalah-masalah yang dihadapi siswa sebelum pembelajaran diberikan, agar dapat dilakukan tindakan yang tepat bagi siswa.2. Berpedoman pada hasil penelitian ini disarankan kepada guru khususnya guru mata pelajaran pelajaran produktif kelistrikan otomotif dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan menjadikan MGMP langkah yang baik untuk meningkatkan kompetensi guru dalam kelangsungan PBM yang berkualitas.DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Gagne, R., 1985. The Conditions of learning and theory of Instruction. Florida State University New York: CBS College Publishing. Kemendiknas. 2011. Penelitian Tindakan Sekolah, Suplemen Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah. Jakarta: P4TK Kunandar., 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sanjaya, W., 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.Slameto., 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Syah, M., 2004. Psikologi Belajar.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Lampiran

LEMBAR PENGAMATAN

Nama sekolah

: SMK NEGERI 2 BINJAI

Nama Peneliti:

Mata pelajaran

: Produktif kelistrikan otomotif

Materi pokok

:

Sub Materi Pokok

: 1.

2.

Nama Pengamat

:

PETUNJUK :

1. Amatilah dengan cermat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang sedang berlangsung.

2. Pusatkan perhatian anda pada kemampuan guru dalam mengelola KBM.

3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini.

NoAspek Yang DinilaiSkorNilai

1Keterampilan membuka pelajaran1234

2Penyajian materi1234

3Strategi pembelajaran1234

4Penggunaan media1234

5Pengelolaan kelas1234

6Penilaian pembelajaran1234

7Kegiatan menutup pelajaran 1234

8Sikap guru selama pembelajaran1234

9Efisiensi penggunaan waktu 1234

Jumlah skor

Nilai = x 100 =

Binjai, Juli 2011Observer

PENJELASAN SKALA PENILAIAN PADA LEMBAR PENGAMATAN NoIndikatorDeskriptorSkala Penilaian

1Keterampilan membuka pelajarana. Dilakukan Orientasi

b. Dilakukan apersepsi

c. Ada usaha memotivasi

d. Ada pemberian acuanSkor:

1. Satu deskriptor tampak

2. Dua deskriptor tampak

3. Tiga deskriptor tampak

4. Empat deskriptor tampak

2Penyajian materia. Menguasai bahan

b. Penyajiannya jelas

c. Penyajiannya sistematis

d. Ada pengayaan materiSkor:

1. Satu deskriptor tampak

2. Dua deskriptor tampak

3. Tiga deskriptor tampak

4. Empat deskriptor tampak

3Strategi pembelajarana. Pendekatan pembelajaran digunakan sesuai dengan pencapaian

b. Penggunaan MGMP sesuai dengan yang direncanakan

c. Pembelajaran dilaksanakan dengan sistematis

d. Kegiatan pembelajaran bervariasiSkor:

1. Satu deskriptor tampak

2. Dua deskriptor tampak

3. Tiga deskriptor tampak

4. Empat deskriptor tampak

4Penggunaan media

pembelajarana. Ketersedian media/alat peraga

b. Kesesuaian media dengan materi

c. Kualitas media

d. Keterampilan guru menggunakan mediaSkor:

1. Satu deskriptor tampak

2. Dua deskriptor tampak

3. Tiga deskriptor tampak

4. Empat deskriptor tampak

5Pengelolaan kelasa. Upaya menertibkan

b. Upaya melibatkan a

c. Menangani prilaku bermasalah

d. Menata fisik kelasSkor:

1. Satu deskriptor tampak

2. Dua deskriptor tampak

3. Tiga deskriptor tampak

4. Empat deskriptor tampak

6Penilaian pembelajarana. Pretes

b. Penilaian proses

c. Penilaian akhir

d. Umpan balikSkor:

1. Satu deskriptor tampak

2. Dua deskriptor tampak

3. Tiga deskriptor tampak

4. Empat deskriptor tampak

7Kegiatan menutup pelajaran a. Menyimpulkan materi pelajaran

b. Memberi tugas

c. Menyimpulkan manfaat pelajaran

d. Menginformasikan materi pelajaran selanjutnyaSkor:

1. Satu deskriptor tampak

2. Dua deskriptor tampak

3. Tiga deskriptor tampak

4. Empat deskriptor tampak

8Sikap guru selama pembelajarana. Ada kesungguhan

b. Ada ketegasan

c. Ada keterbukaan

d. Ada keobjektifanSkor:

1. Satu deskriptor tampak

2. Dua deskriptor tampak

3. Tiga deskriptor tampak

4. Empat deskriptor tampak

9Efisiensi penggunaan waktu a. Ketepatan memulai pelajaran

b. Ketepatan menyajikan materi

c. Ketepatan mengadakan evaluasi

d. Ketepatan mengakhiri pelajaranSkor:

1. Satu deskriptor tampak

2. Dua deskriptor tampak

3. Tiga deskriptor tampak

4. Empat deskriptor tampak

Lampiran

Tabel Observasi Aktivitas Guru

Mata Pelajaran: Produktif kelistrikan otomotif Materi Pokok

NoAspek yang DiamatiJumlah%Hasil Pengamatan

Baik CukupKurang

1.Aktivitas visual:

-Membaca materi pelajaran

-Memperhatikan pelajaran

2.Aktivitas Lisan:

-Merumuskan hasil pmbelajaran

-Mengajukan pertanyaan

-Memberi tanggapan dan saran

3Aktivitas Mendengarkan:

-Mendengar penjelasan

4Aktivitas Menulis:

-Menulis hasil pembelajaran

-Menulis kesimpulan materi pelajaran

5Aktivitas motorik:

-Melakukan pembelajaran

6Aktivitas mental:

-Membuat Kesimpulan

-Menanggapi pertanyaan

7Aktivitas emosional:

-Menaruh minat

-Merasa bosan saat belajar

-Bersemangat saat belajar

-Berani mengeluarkan pendapat

-Tenang dalam menyampaikan

-Gugup saat berbicara

Keterangan:

Baik: 75% - 100%; Cukup: 50% - 74%; Kurang: < 49

Binjai, Juli 2011

Pengamat

Lampiran Instrumen Lembar Angket Guru Pada Proses Pembelajaran MGMP1. Saya sangat senang dengan cara pembelajaran MGMPYa Tidak

2. Saya sangat setuju dengan percobaan demostrasi Ya Tidak

3. Saya menggambarkan percobaan dengan baik Ya Tidak

4. Saya dapat menulis masalah/pertanyaan yang harus dibuat Ya Tidak

5. Semua masalah/pertanyaan itu dengan mudah dijawab Ya Tidak

6. Lembar kerja yang digunakan sangat menolong saya untuk belajar Ya Tidak

7. Buku yang digunakan sangat membantu saya untuk belajar Ya Tidak

8. Diskusi kelas sangat bermanfaat untuk menjawab pertanyaan Ya Tidak

9. Saya sangat menguasai hasil kesimpulan akhir pembelajaran Ya Tidak

10. Saya dapat menjawab soal-soal yang diberikan Ya Tidak

11. Selama pembelajaran saya bebas berhubungan dengan teman Ya Tidak

12. Saya sangat senang menampilkan hasil kerja Ya Tidak

13. Selama pembelajaran saya ingin dilaksanakan MGMPYa Tidak

PERENCANAAN

RENCANA YANG DIREVISI

RENCANA YANG DIREVISI

EVALUASI/REFLEKSI

PELAKSANAAN/ OBSERVASI

EVALUASI/REFLEKSI

EVALUASI/REFLEKSI

PELAKSANAAN/ OBSERVASI

PELAKSANAAN/ OBSERVASI

/ OBSERVASI

MULAI

PERENCANAAN / PERSIAPAN

Menetapkan lamanya MGMP pada setiap siklus

Mengundang narasumber

Membentuk tim panitia MGMP

Sosialisasi kepada guru-guru Memilih media pembelajaran

Mempersiapkan tes, angket dan lembar observasi

IDENTIFIKASI MASALAH

1.Kompetensi guru masih rendah

2.Belum optimalnya praktikum

3.Guru mendominasi pembelajaran, sehingga siswa pasif dan kurang terlibat dalam pembelajaran

4.Aktifitas dan kinerja guru masih rendah

5.Guru dalam PBM membosankan dan kurang menyenangkan sehingga kurang diminati oleh siswa

PELAKSANAAN TINDAKAN

Melaksanakan pretes untuk Guru

Melaksanakan MGMP berdasarkan rencana yang telah disusun

Peningkatan wawasan dan pengetahuan guru

Guru mengikuti sosialisai kurikulum

Membuat silabus, RPP dan modul serta mengikuti pelatihan

Melaksanakan postes

REFLEKSI

Refleksi dari hasil evaluasi terhadap observasi, dan hasil tes awal, tes akhir serta angket yang dijadikan acuan untuk menyusun perencanaan pada siklus II

yang dijadikan acuan untuk menyusun perencanaan pada siklus II

OBSERVASI :

Observasi dilakukan melalui

Lembaran observasi yang diisi oleh pengamat.

Angket dan tugas-tugas guru

Pengumpulan data tes awal dan tes akhir untuk melihat peningkatan kompetensi guru

PERENCANAAN

Mengidentifikasi masalah baru yang muncul dari refleksi siklus I

Menyusun bahan ajar MGMP

REFLEKSI

Refleksi dari hasil evaluasi terhadap observasi serta hasil tes awal dan tes akhir yang dijadikan acuan untuk menyusun perencanaan pada siklus II dengan kriteria sebagai berikut:Jumlah guru yang mengalami peningkatan hasil belajar akan meningkat 70% atau 75% dari seluruh jumlah guru di SMKN 2 Binjai dengan indikator keberhasilan sbb:

Mampu melaksanakan semua Instrumen- instrumen yang telah disiapkan pada siklus 1

Guru mampu melaksanakan KBM dengan aktivitas tinggi.

Adanya Peningkatan kompetensi yang dimiliki oleh guru mata pelajaran produktif kelistrikan otomotif

PELAKSANAAN TINDAKAN

Melaksanakan tes awal untuk materi MGMP berikutnya

Melaksanakan skenario pembelajaran pada MGMP berdasarkan rencana yang telah disusun

Melaksanakan postes

OBSERVASI DAN EVALUASI

Observasi dilakukan melalui :

Lembaran observasi yang diisi oleh pengamat

Angket guru dan mengecek tugas-tugas yang dikerjakan guru perkembangannya

Pengumpulan data tes akhir untuk melihat peningkatan kompetensi dari siklus I ke siklus II

SIKLUS SELANJUTNYA

OBSERVASI :

Observasi dilakukan melalui:

(1) Lembaran observasi yang diisi oleh pengamat

(2) angket dan tugas-tugas siswa

(2) Pengumpulan data tes awal dan tes akhir untuk melihat kemajuan belajar

1

_1275749240.unknown