BAB I.docx

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dimakan rakyat Indonesia, seperti: bubur kacang hijau dan isi onde-onde, dan lain-lain. Kecambahnya dikenal sebagai tauge. Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain amylum, protein, besi, belerang, kalsium, lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E) (Atman, 2007). Dibanding kacang-kacangan lain, kacang hijau memiliki kelebihan dari segi agronomis dan ekonomis, seperti: (a) lebih tahan kekeringan, (b) dapat dipanen pada umur 55-60 hari, (c) dapat ditanam pada tanah yang kurang subur dengan cara budidaya yang mudah, (d) resiko kegagalan panen secara total kecil, (e) harga jual tinggi dan stabil, serta (f) dapat dikonsumsi oleh petani dengan cara pengolahan yang mudah (Dariati dan Farid, 2003). Produksi kacang hijau tahun 2010 di Provinsi Sumatera Utara sebesar 3.345 ton dengan luas panen 3.110 ha, menurun sebesar 1.081 ton dibandingkan produksi kacang hijau tahun 2009, yaitu 4.426 ton dengan luas panen 4.124 ha. Penurunan tersebut disebabkan berkurangnya luas panen sebesar 1.014 ha atau 24,58% (BPS, 2011). Permasalahan dalam pengelolaan tanaman kacang hijau di tingkat petani antara lain adalah masih rendahnya produktivitas hasil. Di Propinsi Sumatera Barat, rata-rata hasil hanya 1,1 t/ha. Sementara itu, rata-rata hasil di tingkat nasional sekitar 0,9 t/ha yang jauh lebih rendah dari potensi hasilnya yang mencapai 1,6-2 t/ha (Atman, 2007). Usaha pemerintah untuk peningkatan produksi pangan adalah dengan cara intensifikasi maupun ekstensifikasi areal tanah pertanian. Usaha perluasan dilakukandengan pemanfaatan lahan marginal seperti tanah-tanah masam tanah salin, dan tanah lahan pasang surut. Di Indonesia, pemanfaatan lahan salin untuk usaha pertanian belum banyak dilakukan, disebabkan oleh luas dan penyebarannya tidak seluas tanah masam dan tanah gambut. Kendala utama pemanfaatan tanah salin adalah kadar garam yang tinggi (salinitas) yang terlarut dalam tanah, sehingga mengganggu proses penyerapan air dan unsur hara yang akhirnya menghambat pertumbuhan tanaman (Hasibuan, 2008). Peningkatan produksi kacang hijau dengan intensifikasi dilakukan melalui kegiatan seleksi varietas/galur yang dapat beradaptasi pada lingkungan yang spesifik. Pengembangan kacang hijau pada lahan salin perlu dilakukan dengan teknik ameliorasi dan penggunaan varietas yang tahan untuk mengurangi pengaruh jelek dari salinitas (Dariati dan Farid, 2003). Salah satu teknik yang mampu memperbaiki mutu benih adalah radiasi. Dalam peningkatan mutu genetik, radiasi menghasilkan sinar radioaktif yang menyebabkan induksi mutasi sehingga tercipta keragaman baru sebagai dasar seleksi. Pemanfaatan radiasi telah banyak digunakan dalam penelitian dan pengembangan varietas tanaman baru. Selain jenis padi, uji coba dan pelepasan varietas unggul juga telah dilakukan pada jenis kapas, sorghum, kedelai, dan kacang hijau (Sudrajat dan Zanzibar, 2009). Mutagen yang dapat digunakan dalam teknik mutasi untuk peningkatan keragaman genetik ada 2, yaitu mutagen kimia (metansolfonat, etimilin, EMS) dan mutagen fisika (sinar X, sinar gamma, sinar beta, sinar deuteron). Dalam pelaksanaannya, mutagen fisika lebih efisien dan efektif dalam peningkatan keragaman genetik, dan sinar gamma merupakan mutagen fisika yang paling banyak digunakan (Surya, 2007).Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau.B. Rumusan MasalahDari latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu :1. Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?2. Apakah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya?3. C. Tujuan PenulisanBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah Pengaruh Faktor Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau ini adalah :1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.

D. Manfaat Penulisan1. Manfaat untuk penulisDengan adanya penulisan karya tulis ilmiah ini, dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.2. Manfaat untuk pembacaUntuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.

E. Ruang Lingkup PenulisanRuang lingkup penulisan karya tulis ilmiah Pengaruh Faktor Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau ini adalah dengan cara melakukan experiment terhadap perbedaan biji kacang hijau yang diletakan pada kondisi lingkungan yang berbeda yaitu gelap dan terang.

F. HipotesisTumbuhan biji kacang hijau yang berada dilingkungan yang intensitas cahayanya berbeda akan menghasilkan tinggi yang berbeda. Tumbuhan di tempat gelap akan lebih cepat tinggi daripada tumbuhan yang berada di tempat terang/bercahaya.

BAB IILANDASAN TEORI

A. Botani Tanaman Menurut Steenis (2003), tanaman kacang hijau diklasifikasikan dalam divisio Spermatophyta, subdivisio Angiospermae, kelas Dicotyledonae, ordo Rosales, family Papilionaceae, genus Vigna, dan spesies Vigna radiata L. Susunan morfologi kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan biji. Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Makin banyak nodula akar, makin tinggi kandungan nitrogen (N) sehingga menyuburkan tanah (Andrianto dan Indrianto, 2004). Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna hijau kecokelat-cokelatan atau kemerah-merahan; tumbuh tegak mencapai ketinggian 30 cm - 110 cm dan bercabang menyebar ke semua arah. Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau (Andrianto dan Indrianto, 2004). Daun penumpu memanjang sampai bentuk garis atau bulat telur terbalik. Anak daun bulat telur, meruncing pendek, tepi rata atau sedikit berlekuk tiga, kerapkali bernoda kecil dengan ukuran daun 3-13 kali 2-8 cm (Steenis, 2003). Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau berkelamin sempurna. Proses penyerbukan terjadi malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari sudah layu (Andrianto dan Indrianto, 2004). Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua berwarnahitam atau cokelat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji berwarna hijau atau kuning, seringkali coklat atau kehitam-hitaman, memiliki kilap (lustre) yang kusam atau berkilat (diasosiasikan dengan dinding-dinding polong), hilumnya pipih dan putih. Perkecambahannya epigeal (Somaatmadja, 1993).

B. Syarat Tumbuh 1. Iklim Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, kacang hijau menghendaki curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln; dengan temperatur 25oC - 27oC dengan kelembaban udara 50 - 80% dan cukup mendapat sinar matahari (Humaedah, 2007). Kacang hijau termasuk tanaman yang toleran terhadap kekurangan air, yang penting tanah cukup kelembabannya. Namun, bila tanah pertanaman kacang hijau kekeringan sebaiknya segera diairi terutama pada periode kritis, yaitu: saat tanam, saat berbunga (umur 25 hst), dan saat pengisian polong (umur 45-50 hst). Untuk kacang hijau yang ditanam di tanah bertekstur ringan (berpasir), umumnya pengairan dilakukan dua kali yaitu umur 21 dan 38 hst, sedangkan pertanaman di tanah bertekstur berat (lempung), biasanya diperlukan pengairan hanya satu kali (Atman, 2007).

2. Tanah Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas selama hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m di atas permukaan laut. Tanaman kacang hijau dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya rendah dengan memanfaatkan sisa-sisa kelembapan pada tanah bekas tanaman yang diairi (Andrianto dan Indrianto, 2004). Tekstur tanah yang cocok untuk tanaman kacang hijau adalah tanah liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik. Struktur tanah gembur, dengan tingkat keasaman (pH) 5,8-7,0 dan pH optimal 6,7 (Humaedah, 2007).

C. CahayaCahaya mempunyai pengaruh terhadap perkecambahan tumbuhan. Tetapi banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap tumbuhan itu berbeda-beda. Berikut adalah beberapa fungsi dari cahaya terhadap tumbuhan :1. Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.2. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang.3. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalamietiolasiyang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh.4. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.5. Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.6. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.7. Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.8. Panjang periode cahaya harian disebutfotoperiode, sedangkan reaksi tumbuhan terhadapfotoperiodeyang berbeda panjangnya disebutfotoperiodisme.Selain itu, ketersediaan cahaya bagi pertumbuhan tanaman sangat bermanfaat dalam proses :a. Perkecambahanb. Perpanjangan batangc. Membukanya hipokotild. Perluasan daune. Dormansi tunasf. Sistesis klorofilg. Gerakan batangh. Gerakan Daun.

Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi (http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.html).Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil(http://texbuk.blogspot.com/2012/01/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap.html).

Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :1) Air2) Suhu3) Oksigen4) Cahaya Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering, kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu dilingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan. Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30 C. Semakin tinggi suhu yang ada dilingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan tanaman disuhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan. Faktor lainnya adalah oksigen. Oksigen tersebar luas diudara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup dilingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah.Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan ditempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanaman yang ditanam ditempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih cepat. Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain : perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas.

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman kacang hijau diklasifikasikan seperti berikut ini. Divisio : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rosales Famili : Papilionaceae Genus : Phaseolus Spesies : Phaseolus radiatus L. (Marzuki dan Soeprapto, 2004).

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Bagian paling bernilai ekonomi adalah biji dan kecambahnya (file:///D:/DIT/file/pertumbuhan-perkecambahan-kacang-hijau.html).

Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain :1. Protein (memperkuat daya tahan tubuh).2. Kalsium dan fosfor (memperkuat tulang).3. Vitamin B1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energy).4. Vitamin B2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh).5. Vitamin E (membantu meningkatkan kesuburan).6. Zat besi (membantu pembentukan sel darah merah).7. Magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak.8. Terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh.

D. HipotesisSinar matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kecambah.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. JudulPengaruh Sinar Matahari Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Kecambah

B. Alat & Bahan1. 2 Buah wadah.2. Penggaris3. Biji kacang hijau 4. Kapas5. Air 6. Alat Tulis

C. Prosedur / Langkah Kerja1. Menyiapkan 2 buah cawan2. Memasukkan kapas dan air ke dalam cawan tersebut.3. Meletakkan biji kacang hijau diatas kapas tadi.4. Memberi nama/tanda pada 2 cawan tadi (A dan B).5. Cawan A diletakkan ditempat yang tidak memperoleh cahaya6. Cawan B diletakkan ditempat yang memperoleh cahaya cukup7. Mengamati pertumbuhan biji kacang hijau setiap hari selama 7 hari.

BAB IVPEMBAHASAN

A. DataHasil Pengamatan (Tabel dan Grafik)Tempat Terang (Tabel)No.HariTinggi KecambahRata - Rata

12345

1H10,00,00,00,00,00,0

2H20,10,00,20,00,00,1

3H30,21,00,30,51,00,6

4H40,31,50,51,01,51,0

5H50,31,80,61,51,81,2

6H60,42,00,72,52,01,5

7H70,54,00,88,08,54,4

Tempat Terang (Grafik)

Tempat Gelap (Tabel)No.Hari/TanggalTinggi KecambahRata - Rata

12345

1H10,00,00,00,00,00,0

2H21,00,70,50,80,30,7

3H32,01,51,52,01,01,6

4H44,08,07,08,06,06,6

5H56,015,012,014,010,011,4

6H619,020,019,016,015,017,8

7H721,024,025,019,025,022,8

Tempat Gelap (Grafik)

Keadaan Daun dan Batang

No.HariDaunBatang

Tinggi RendahTinggiRendah

1H1Belum TampakBelum TampakBelum TampakBelum Tampak

2H2Belum TampakBelum TampakPadatMudah Patah

3H3Daun MelebarDaun KisutBatang Putih KehijauanBatang berwarna Pucat

4H4Berwarna HijauBerwarna KuningPendekPanjang

5H5Daun NormalDaun NormalBatang TegakBatang Melengkung

6H6Daun SuburDaun tidak suburUkuran batang besarUkuran batang kecil

7H7Daunnya banyakDaunnya sedikitSuburTidak Subur

B. PembahasanPercobaan ini menghubungkan antara kecambah dengan intensitas cahaya. Bila dilihat dari tabel diatas, setiap percobaan dari cawan A dan B menunjukkan banyak perbedaan. Tanaman kecambah pada cawan A tampak lebih subur dari pada tanaman kecambah pada cawan B. Tanaman kecambah pada cawan A tampak hijau, daunnya tumbuh dengan normal dan melebar, batangnya tegak dan ukuran batangnya lebih besar. Hal tersebut dikarenakan Tanaman kecambah pada cawan A mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Sedangkan tanaman kecambah pada cawan B tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup, perkecambahan tanaman kecambah pada cawan B lebih cepat dari pada pekecambahan pada cawan A. Ukuran batangnya pun lebih panjang. Tapi tanaman kecambah pada cawan B tampak sangat kurus, dan pucat. Pertumbuhan daunnya normal dan tidak melebar.

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan1. Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda - beda. Dari percobaan yang telah kita lakukan terhadap perkecambahan kacang hijau dengan biji, air dalam kapas yang sama namun dengan cahaya yang berbeda (ditempatkan pada tempat yang bercahaya dan tanpa cahaya), kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hipotesis yang kita perkirakan telah benar.2. Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepattinggi (etiolasi)dan daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer).3. Tumbuhan yang berada pada tempat gelap akan lebih cepat tinggi (etiolasi) dari pada tumbuhan yang berada ditempat terang/bercahaya. Atau dapat dikatakan bahwa cahaya memperlambat/menghambat pertumbuhan meninggi (primer). Hal tersebut dapat terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.4. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepattinggi (etiolasi)dan daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya telah benar.

B. SaranSebaiknya percobaan dilakukan secara nyata dan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang berada ditempat terang dan berada ditempat gelap dengan pengarahan yang lebih jelas. Juga peralatan yang lebih komplit dan modern.

DAFTAR PUSTAKA

http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.htmlhttp://karedok.net/modul-buku/bab-i-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhanhttp://texbuk.blogspot.com/2012/01/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap.htmlhttp://ganitri.blogspot.com/2009/05/pengaruh-ph-tanah-terhadap-pertumbuhan.htmlhttp://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap-pertumbuhan-tumbuhan/http://prabowogetto.blogspot.com/2010/02/laporan-pengaruh-cahaya-matahari.htmlhttp://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-matahari-terhadap.htmlhttp://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_056518_chapter3.pdf

SMA NEGERI 1 SEGEDONG 14