38
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan pada keluarga . Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangannya. Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara abnormal. Febris/ demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkardian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior (Isselbacher, 1999). Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38 °C atau lebih.Adajuga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8 °C.Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40 °C disebut demam tinggi (hiperpireksia)(Julia, 2000). Demam adalah kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pusat termoregulasi hipotalamus (Berhman, 1999). Seseorang mengalami demam bila suhu tubuhnya 1

BAB I.docx YOGA.docx

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangAsuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan pada keluarga . Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangannya. Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara abnormal. Febris/ demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkardian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior (Isselbacher, 1999). Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38 C ataulebih.Adajuga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8 C.Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40 C disebut demam tinggi (hiperpireksia)(Julia, 2000). Demam adalah kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pusat termoregulasi hipotalamus (Berhman, 1999). Seseorang mengalami demam bila suhu tubuhnya diatas 37,8C (suhu oral atau aksila) atau suhu rektal (Donna L. Wong, 2003).B. Rumusan Masalah1. Apakah definisi demam ?2. Apakah etiologi/ faktor pencetus demam ?3. Apakah manifestasi klinis demam ?4. Apakah pemeriksaan penunjang pada demam ?5. Apakah penatalaksanaan klien dengan demam ?6. Apa sajakah komplikasi dari demam ?7. Apakah asuhan keperawatan pasien dengan demam ?

C. Tujuan penulisantujuan yang diharapkan dalam penulisan ini adalah1. Tujuan umumMenyusun langkah-langkah keperawatan keluarga dan melakukan asuhan keperawatan keluarga pada anak dengan Demam (febris)2. Tujuan khususa. Membantu keluarga mengenal masalah Demam pada anggota keluargab. Membantu keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah demam pada anggota keluargac. Membantu keluarga merawat anggota keluarga yang sakitd. Membantu keluarga memelihara dan memodifikasi lingkungane. Membantu mengarahkan keluarga untuk atau memanfaatkan sumber kesehatan dimasyarakat guna memelihara kesehatan

BAB IITINJAUAN TEORIA. Konsep Keluarga1. Defenisi keluargaBerikut akan dikemukakan definisi keluarga menurut beberapa ahli (Sudiharto, 2007): a. Bailon dan Maglaya (1978) mendefinisikan sebagai berikut : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing - masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya b. Menurut Departemen Kesehatan (1988) mendefinisikan sebagai berikut : Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling bergantungan. c. Menurut Friedman (1998) mendefinisikan sebagai berikut : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga d. Menurut BKKBN (1999) mendefinisikan sebagai berikut : Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.2. Stuktur Keluargaa. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayahb. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibuc. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibud. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suamie. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.3. Ciri-Ciri Struktur Keluargaa. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluargab. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masingc. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.4. Macam-Macam Struktur / Tipe / Bentuk Keluargaa. The nuclear family (keluarga inti) Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.b. The dyad familyKeluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumahc. Keluarga usilaKeluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan dirid. The childless familyKeluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanitae. The extended family (keluarga luas/besar) Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)

f. The single-parent family (keluarga duda/janda)Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)g. Commuter familyKedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)h. Multigenerational familyKeluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumahi. Kin-network familyBeberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)j. Blended familyKeluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnyak. The single adult living alone / single-adult familyKeluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati.

5. Tahap-Tahap Kehidupan / Perkembangan KeluargaMeskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 199:a. Pasangan baru (keluarga baru)Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing : Membina hubungan intim yang memuaskan Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social Mendiskusikan rencana memiliki anakb. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan : Persiapan menjadi orang tua Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan kegiatan keluarga Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasanganc. Keluarga dengan anak pra-sekolahTahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun : Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman Membantu anak untuk bersosialisasi Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anakd. Keluarga dengan anak sekolahTahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk : Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan Mempertahankan keintiman pasangan Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluargae. Keluarga dengan anak remajaDimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluargaf. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua : Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar Mempertahankan keintiman pasangan Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua Membantu anak untuk mandiri di masyarakat Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tanggag. Keluarga usia pertengahanTahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal : Mempertahankan kesehatan Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak Meningkatkan keakraban pasangan

h. Keluarga usia lanjutTahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi keduanya meninggal : Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat Melakukan life review (merenungkan hidupnya).B. Konsep Dasar Demam1. PengertianDemam adalah kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pusat termoregulasi hipotalamus (Berhman, 1999). Seseorang mengalami demam bila suhu tubuhnya diatas 37,8C (suhu oral atau aksila) atau suhu rektal (Donna L. Wong, 2003).Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :1. Demam septicSuhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.2. Demam remitenSuhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.3. Demam intermitenSuhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.4. Demam kontinyuVariasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia4. Demam siklikTerjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti : abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi bakterial.2. EtiologiDemam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun penyakit lain. (Julia, 2000).Menurut Guyton (1990) demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi. Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaanlaboratorium.sertapenunjang lain secara tepat dan holistik.Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian yang menyertai demam.Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.3. PatofisiologiDemam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set point(Julia, 2000).Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non infeksi).Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus. Dalam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ). Ini akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelenjar keringat. Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan pengeluaran panas.Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akanmerangsang aktivitas tentara tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan dalam pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh. (Sinarty, 2003).Sedangkan sifat-sifat demam dapatberupa menggigil atau krisis/flush.Menggigil.Bilapengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal ke nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan,zat pirogen atau dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu baru.Krisis/flush.Bilafaktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak disingkirkan, termostat hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin malahan kembali ke tingkat normal.(Guyton, 1999).4. Manifestasi Klinistanda dan gejala demam antara lain :1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C 40 C)2. Kulit kemerahan3. Hangat pada sentuhan4. Peningkatan frekuensi pernapasan5. Menggigil6. Dehidrasi7. Kehilangan nafsu makanBanyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung, anoreksia dan somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5 C-40C, kulit hangat, takichardi, sedangkan batasan karakteristik minor yang muncul yaitu kulit kemerahan, peningkatan kedalaman pernapasan, menggigil/merinding perasaan hangat dan dingin, nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo), keletihan, kelemahan, dan berkeringat (Isselbacher. 1999, Carpenito. 2000).5. Penatalaksanaan1. Secara FisikMengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau.Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.

a. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihanb. Memperhatikan aliran udara di dalam ruanganc. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya sel sel otak.d. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak banyaknyaMinuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.e. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurangf. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi (keracunan).g. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku. Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur suhu tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.2. Obat-obatan AntipiretikAntipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk pemberian antipiretik :a. Bayi 6 12 bulan : 1 sendok the sirup parasetamolb. Anak 1 6 tahun : parasetamol 500 mg atau 1 1 sendokteh sirup parasetamolc. Anak 6 12 tahun : 1 tablet parasetamol 5oo mg atau 2 sendok the sirup parasetamol.Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan air atau teh manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari.Gunakan sendok takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya. Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan demam dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejangdemam.Obat-obatanti inflamasi, analgetik dan antipiretik terdiri dari golongan yang bermacam-macam dan sering berbeda dalam susunan kimianya tetapi mempunyai kesamaan dalam efek pengobatannya. Tujuannya menurunkan set point hipotalamus melalui pencegahan pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase. Asetaminofen merupakan derivat para -aminofenol yang bekerja menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis dalam susunan saraf pusat. Dosis terapeutik antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 jam maksimal 5 kali sehari. Dosis maksimal 90 mgr/kbBB/hari Pada umumnya dosis ini dapat d itoleransi denganbaik.Dosisbesar jangka lama dapat menyebabkan intoksikasi dan kerusakkan hepar.Pemberiannya dapat secara per oral maupun rektal.Turunan asam propionat seperti ibuprofen juga bekerja meneka n pembentukanprostaglandin.Obatini bersifat antipiretik, analgetik danantiinflamasi.Efeksamping yang timbul berupa mual, perut kembung dan perdarahan, tetapi lebih jarang dibandingkanaspirin.Efeksamping hematologis yang berat meliputi agranulositosis dan anemiaaplastik.Efekterhadap ginjal berupa gagal ginjal akut (terutama bila dikombinasikan dengan asetaminopen).Dosis terapeutik yaitu 5-10 mgr/kgBB/kali tiap 6 sampai 8 jam.Metamizole (antalgin) bekerja menekan pembentukkan prostaglandin. Mempunyai efek antipiretik, analgetik da n antiinflamasi. Efek samping pemberiannya berupa agranulositosis, anemia aplast ik dan perdara han saluran cerna. Dosis terap eutik 10 mgr/kgBB/kali tiap 6 -8 jam dan tidak dianjurkan unt uk anak kurang dari 6 bulan.Pemberiannya secara per oral, intramuskular atau intravena. Asam mefenamat suatu obat gol ongan fenamat.Khasiat analgetiknya lebih kuat dibandingkan sebagaiantipiretik.Efeksampingnya berupa dispepsia dan anemiahemolitik.Dosispemberiannya 20 mgr/kgBB/hari dibagi 3 dosis. Pemberiannya secara per oral dan tidak boleh diberikan anak usia kurang dari 6 bulan.6. Komplikasi1. Dehidrasi : demam penguapan cairan tubuh2. Kejang demam : jarang sekali terjadi (1 dari 30 anak demam). Sering terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Serangan dalam 24 jam pertama demam dan umumnya sebentar, tidak berulang. Kejang demam ini juga tidak membahayan otak

BAB IIIPEMBAHASANASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA AN.K.D DENGAN DEMAM DI KELURAHAN BAILANG LINGKUNGAN 2I. IDENTITAS UMUM KELUARGA a. Identitas kepala keluargaNama: Tn.M.Y.DUmur: 25 tahunAgama: IslamSuku: BugisPendidikan: DIIIPekerjaan: HonorerAlamat: Kelurahan Bailang Lingkungan 2b. Komposisi keluarga No.NamaJKUmurHub. KlgPekerjaanPendidikan Status imunisasi

1.2.3.Tn.M.Y.DNy. SMAn.KA.DLPP25 th24 th5 blnKKIstriAnakhonorerIRT-DIIISI-LengkapLengkapTinggal campak

c. GenogramKeterangan :Laki-lakiPerempuanSerumahMeninggalKlien d. Tipe KeluargaKeluarga Ny.S.M termasuk tipe keluargan besar (extended family) yaitu didalam suatu rumah terdapat satu keluarga inti di tambah dengan keluargae. Suku BangsaNy.S.M berasal dari suku jawa bahasa yang digunakan bahasa indonesiaf. Agama Keluarga Ny.S.M beragama islam dan taat menjalankan ibadah sholat 5 waktug. Status EkonomiKebutuhan sehari-hari keluarga semua dipenuhi oleh Tn. MY.D dengan pendapatan Rp.1.500.000, Tn. MY.D bekerja sebagai guru honorer. Barang-barang yang dimiliki motor dll.h. Aktivitas Rekreasi Keluarga ADA

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGAa. Tahap perkembangan keluarga saat ini Ny.S.M berumur 24 tahun dan baru memiliki anak 1 dengan usia 5 bulan.b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya yang belum dipenuhi adalah Ny.S.M belum tahu cara memandikan anaknya dan selalu minta bantuan dari ibunya. c. Riwayat kesehatan keluarga intia) Riwayat kesehatan keluarga saat iniNy.S.M mengatakan saat ini anaknya mengalami demam sejak 1 hari yang lalu disertai flu dan batuk.b) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluargaNo.NamaUmurBBKeadaan kesehatanMasalah kesehatanTindakan yang telah dilakukuan

1.2.3.Tn.M.Y.D Ny. B. DAn.K.A.D25 Th24 Th5 Bln

75 kg50 kg5 kgSehatSehatSakit Tidak adaTidak adaDemam 37,9c disertai flu dan batukMemberikan Penyuluhan demam pada bayiMengukur suhu badanKompres hangat

c) Sumber pelayanan kesehatan yang digunakanKeluarga Ny.S.M menggunakan fasilitias kesehatan yaitu dokter praktik dan puskesmasd. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnyaSehat semua

III. PENGKAJIAN LINGKUNGANa. Karekteristik Rumah

TetanggaWC DapurKTKTRuang Keluarga KT KTRuang Tamu Kamar tidurRuang Tamu

15m

Teras rumah

10mRumah Ny.S.M terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 4 kamar tidur, dapur, kamar mandi, toilet. Ukuran rumah 15 x 10 m dengan tipe rumah permanen, atap rumah terbuat dari seng, lantai berubin dan terdapat ventilasi dan jendela, dan keluarga kalau mandi menggunakan sumur, sumber air minum menggunakan air isi ulang, pembungan sampah dibakar dan kebersihan lingkungan bersih.b. Karakteristik tetangga dan komunikasi RWHubungan antar tetangga cukup baikc. Mobilitas geografis keluarga Keluarga tinggal dikelurahan bailing lingkungan 2 sejak tahun 2002. Rumah merupakan daerah perkotaan tidak jauh dari jalan raya, mudah di jangkau oleh sepeda motor/kendaraan beroda 4.d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakate. System pendukung keluarga Anggota keluarga Ny.S.M selalu menggunakan fasilitas kesehatan yaitu dokter prakterk dan Puskesmas. Keluarga Ny.S.M sering tolong menolong begitu juga dengan lingkungan sekitarnyaIV. STRUKTUR KELUARGAa. Pola/cara komunikasi keluargaPola hubungan komunikasi Ny.S.M dengan anggota keluarga lain tampak baik. Dalam berkomunikasi sehari- hari Ny.S.M dan seluruh anggota keluarga yang lain menggunakan bahasa indonesia dan hubungan antar anggota keluarga tampak baik dan akrab. Selain itu, pola komunikasi yang diterapkan dalam keluarga ini dengan menggunakan komunikasi terbuka, antar anggota keluarga jika ada masalah atau ada sesuatu yang terlupa saling mengingatkan.

b. Struktur kekuatan keluarga KK siapaDidalam keluarga yang paling berperan dalam pengambilan keputusan terhadap segala masalah terutama masalah kesehatan adalah Ny.S.M dengan tidak mengesampingkan pendapat dari anggota keluarga lain. Saat Anak Ny.S.M merasa kondisinya kurang baik maka Ny.S.M memutuskan untuk memeriksakan anaknya ke dokter terdekat.

c. Struktur peran ( peran masing-masing anggota keluarga)Tn.M.Y.D maupun anggota keluarga yang lain menerima dan mampu menjalankan tugas dan peran masing- masing dengan baik. Dalam keluarga ini, Tn.M.Y.D sebagai kepala keluarga dan Ny.S.M sebagai ibu rumah tangga.

d. Nilai dan moral keluarga Ny.S.M mengutamakan kesehatan, sehingga jika ada salah satu anggota keluarga yang sedang sakit bisa dicegah dengan obat-obatan yang tersedia ataupun langsung merujuk ke dokter ataupun rumah sakit. Ketersediaan makanan yang memenuhi beberapa zat gizi dalam keluarga ini sudah cukup memenuhi dikonsumsi setiap harinya. V. FUNGSI KELUARGA

a. fungsi afektifSaat dikaji Ny.S.M mengatakan bahwa ia sangat menyayangi keluarganya dan dalam keluarga harus saling menjaga, menyayangi dan menghormati. Menurut Ny.S.M antar anggota keluarga saling mendukung, saling mencintai, saling mempunyai rasa memiliki dan rasa menghormati. Jika ada permasalahan dalam keluarga biasanya akan dibicarakan bersama-sama. Tn.M.Y.D selaku kepala rumah tangga juga dilibatkan dalam membuat keputusan keluarganyab. fungsi sosialisasi

c. fungsi perawatan kesehatan a) pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatankeluargaSaat di tanya tentang kesehatan Anaknya Ny.S.M mengatakan bahwa anaknya menderita demam sejak 1 hari yang lalu, Saat di tanya tentang penyakit anaknya Ny.S.M mengatakan mungkin penyakitnya disebabkabkan karena pertumbuhan gigi. b) kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepatNy.S.M mengatakan kalau sakit sering melakukan kontrol rutin untuk kesehatannya karena beliau takut terjadi apa-apa dengan anaknya dan langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan. c) kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

d) kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehatNy.S.M dan keluarga sudah mampu memelihara lingkungan rumahnya dengan baike) kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakatNy.S.M dan keluarga sudah mampu mengunakan fasilitas kesehatan dengan baikd. fungsi reproduksi a) perencanaan jumlah anak :b) Akseptor: Ya yang digunakan lamanyac) Akseptor: belum alasannya:d) Keterangan lain:e. Fungsi ekonomia) Upaya pemenuhan sandang pangan :Ny.S.M dalam pemenuhan sadang pangan berharap di gaji suaminya serta bantuan orang tuannyab) Pemanfaatan sumber di masyarakat:

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA a. Stressor jangka pendek:b. Stressor jangka panjang:c. Respon keluarga terhadap stressor:d. Strategi koping:e. Strategi adaptasi disfungsional:VII. KEADAAN GIZI KELUARGAPemenuhan gizi:baikUpaya lain:VIII. PEMERIKSAAN FISIKa. Identitas Nama : An.K.DUmur : 5blnL/P : Pendidikan : -Pekerjaan :-b. Keluhan/Riwayat penyakit saat ini : Ny.S.M mengatakan anaknya menderita demam sejak 2 hari lalu disertai flu dan batuk.c. Riwayat penyakit sebelumnya : tidak adad. Tanda-tanda vital : S=37,9C N=80X/M R=24X/Me. System cardio vascularf. System respirasi g. System gastrointestinal (GI Tract)h. System persyarafani. System musculoskeletalj. System GenitaliaIX. HARAPAN KELUARGA a. Terhadap masalah keluarga: Ny.S.M dan keluarga berharap agar demam anaknya segera sembuh. b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Ny.S.M dan keluarga berharap agar kirannya di berikan arahan tentang sakit anaknya.

ANALISA DATA

NoDataMasalah keperawatan

1DS : Ny.S.M mengatakan saat ini anaknya mengalami demam sejak 1 hari yang lalu disertai flu dan batuk DO : Suhu 37,9cDemam berhubungan denganketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.

2DS : Ny.S.M belum tahu cara memandikan anaknya dan selalu minta bantuan dari ibunya. DO : Tampak ibunya Ny.S.M memandikan cucunya.

Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

PERUMUSAN DIAGNOSE KEPERAWATAN

1. Demam berhubungan denganketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.2. Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

PENILAIAN (SCORING) DIAGNOSE KEPERAWATAN

Dx.KriteriaSkorPembenaran

Dx.1Sifat masalah :Tidak/kurang sehatKemungkinan masalah dapat diubah:Mudah Potensial masalah untuk dicegahMenonjolnya masalah: Masalah berat, harus segera ditangani

1

2

1

2Total skor 6

Bila keadaan ini dibiarkan akan membuat keadaan bayi lebih buruk sehingga bisa terjadi kejang, dehidrasi bahkan kematian.

Dx.2 Sifat masalah:Keadaan sejahteraKemungkinan masalah dapat diubah:SebagianPotensial masalah untuk dicegah:CukupMenonjolnya masalahAda masalah, tetapi tidak perlu ditangani.

1

2

1

1

Total skor 5

Ibu harus bisa merawat sendiri anaknyakarena itu tugas dan kewajiban seorang ibu yang harus dilaksanakan.

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No.Diagnose keperawatanskor

1.Demam berhubungan denganketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.6

2Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan5

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (INTERVENSI)

1. Diagnose 1Demam berhubungan denganketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.TujuanKriteriaHasil/StandarIntervensi

Suhu tubuh kembali normal 36,50C - 37,50C dan keluarga tahu cara mengatasi demam.Perilaku (Psikomotor) dan verbal (pengetahuan)Menunjukkan metode yang tepat untuk mengukur suhu.Menjelaskan tindakan untuk mencegah atau meminimalkan peningkatan suhu tubuh.Berikan penyuluhan tentang demam

Ajarkan tentang tehnik Kompres hangat dapat digunakan untuk mengatasi demam.

Sarangkan untuk ke dokter atau puskesmas jika panas tidak turuns

2. Diagnose 2Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

TujuanKriteriaHasil/StandarIntervensi

Dapat merawat bayi dengan optimalPerilaku (psikomotor)Mengenali isyarat perilaku bayi yang mengkomunikasikan stress.Memodivikasi lingkungan dalam berespon terhadap perilaku bayi.Menunjukkan teknik penanganan yang layak untuk meningkatkan perkembangan normal.Demostrasikan cara memandikan bayi dengan benar.Ajarkan orang tua tentang keterampilan yang dibutuhkan untuk merawat bayi (pijat bayi).

TINDAKAN KEPERAWATAN(IMPLEMENTASI)

Tgl & waktuDiagnosaImplementasi

20 october 2014Jam 10.00-11.30Demam berhubungan denganketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.

Memberikan pendidikan kesehatan tentang :Demam pada bayi. pengertian,tanda dan gejala,penyebab,fase,pencegahan demam,mengatasi demam, dan pengobatan R: Ny.S.M mampu menjelaskan cara menangani demam Mengajarkan orangtua tentang tehnik kompres hangat R: Ny.S.M mengatakan bila anaknya demam Klien sudah tahu cara mengkompres hangatnya. Menyarankan untuk ke puskes atau dokterR: Ny.S.M mengatakan telah membawa anaknya ke dokter.

22 october 2014Jam 10.00-11.30Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Mendemostrasikan cara memandikan bayi dengan benar.R: Ny.S.M tampak memandikan ananknya.

Mengajarkan orang tua tentang keterampilan yang dibutuhkan untuk merawat bayi (pijat bayi).R: Ny.S.M dapat melakukannya dengan baik.

EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl & waktuDiagnosaEvaluasi

21 october 2014 jam 15.00Demam berhubungan denganketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.

S: Ny.S.M mengatakan bila anaknya demam Klien sudah tahu cara mengkompres hangatnya.

O:Ny. S.M mampu menjelaskan cara-caramenangani demam

A:Masalah teratasiP: Pertahankan intervensi.

23 october 201414.00Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

S: Ny. S.M mengatakan sudah bisamemandikan anaknya sendiri tanpabantuan orang lain.

O:Ny. S.M dapat melakukan keterampilan yang dibutuhkan untuk merawat bayi (pijat bayi).

A:Masalah teratasiP : Pertahankan intervensi.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanAsuhan keperawatan keluarga merupan tuntutan bagi para petugas kesehatan khususnya bagi para perawat serta mahasiswa kesehatan lainnya guna untuk pemenuhan kebutuhan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (yoga.ustarika 2014). Sesuai dengan program pemerintah dalam penerapannya haruslah secara sistematik agar benar-benar dapat di aplikasikan oleh masyarakat secara berkesinambungan. Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya.

B. Saran Upayakanlah untuk selalu membatu siapa saja yang membutuhkan serta aplikasikanlah ilmu yang anda dapat saat kuliah untuk semua orang demi Indonesia yang lebih sehat. Teruslah kembangan keperawatan keluarga untuk pedoman anda dan orang lain terlebih mahasiswa keperawatan. Hidup sukses ketika kita tau lalu sampaikan dan praktekan(yoga.ustarika).

BAB VDAFTAR PUSTAKA

a. Suprajitno,S.Kp.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga AplikasiDalam Prktik. Jakarta.EGCb. firwanintianur93.blogspot.com/.../asuhan-keperawatan keluarga pada msalah anak baru lahirc. bams-sujatmiko.blogspot.com/.../asuhan-keperawkeluarga pada msalah anak baru lahird. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC : Jakartae. Sumijati M.E, dkk. 2000. Asuhan Keperawatan Pada Kasus Penyakit Yang Lazim Terjadi Pada Anak.PERKANI : Surabayaf. Wahidiyat Iskandar. 1995. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 2. Info Medika : Jakartag. Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC : Jakarta

16