Upload
yanottama
View
76
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas AkhirBAB IIBAB II DASAR TEORIA. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) JARLOKAT (Jaringan lokal Akses Kabel Tembaga) adalah sebuah jaringan akses yang menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya dengan jumlah 1 pasang (pair) untuk satu pelanggan. Kabel ditarik dari MDF (di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct) dan diterminasi ke titik distribusi sekunder (RK), yang kemudian didistribusikan ke rumah penduduk melalui tiang dan Distribu
Citation preview
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 1/23
Tugas Akhir BAB II
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto 8 D308011
BAB II
DASAR TEORI
A. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT)
JARLOKAT (Jaringan lokal Akses Kabel Tembaga) adalah sebuah
jaringan akses yang menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya
dengan jumlah 1 pasang (pair) untuk satu pelanggan. Kabel ditarik dari MDF
(di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct ) dan
diterminasi ke titik distribusi sekunder (RK), yang kemudian didistribusikan
ke rumah penduduk melalui tiang dan Distribution Point (DP), dari DP di tarik
ke rumah menggunakan drop wire dan diterminasi di lokasi tertentu di rumah
dan dengan menggunakan IKR/G jaringan dihubungkan dengan pesawat
telepon.[6]
Gambar 2.1 Konfigurasi Jaringan Kabel Tembaga[6]
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 2/23
Tugas Akhir BAB II 9
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
Konfigurasi jaringan kabel tembaga terdiri dari [6] :
a. MDF ( Main Distribution Frame) / RPU (Rangka Pembagi Utama)
Tempat terminasi antara kabel telepon ke sentral dan kabel telepon
ke pelanggan (kabel primer).
b. Kabel Primer
Ditempatkan dan didistribusikan dari MDF di dalam gedung
sentral ke arah rumah kabel (RK). Penempatan kabel melalui
tanam langsung atau duct , dan menggunakan titik penarikan
manhole dan handhole, serta terdapat daerah yang di catu secara
langsung (DCL).
c. Rumah Kabel (RK)
Merupakan titik akhir dari transmisi kabel primer dan titik awal
dari transmisi kabel sekunder, serta sebagai tempat untuk
menghubungkan jaringan kabel primer dengan jaringan kabel
sekunder.
d. DCL (daerah Catuan Langsung)
DCL merupakan daerah layanan di mana kabel dari MDF langsung
dicatukan ke DP.
e. Kabel Sekunder
Ditempatkan dan di distribusikan dari Rumah Kabel (RK) kearah
Distribution Point (DP). Pendistribusiannya melalui sistem kabel
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 3/23
Tugas Akhir BAB II 10
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
udara dan sistem kabel bawah tanah. Distribusi sekunder
menggunakan tiang.
f. Distribution Point (DP)
Digunakan untuk menghubungkan kabel sekunder ke saluran
dropwire ke rumah pelanggan, yang nantinya diteruskan ke
pesawat telepon. DP diletakkan di atas tiang maupun di dinding.
g. IKR/G (Instalasi Kabel Rumah/Gedung)
Merupakan tatacara pemasangan jaringan telepon di dalam rumah
atau gedung. Titik hubungannya di mulai dari Kotak Terminal
Batas (KTB) sampai ke pesawat telepon.
B. TEKNOLOGI x-DSL
Saat ini banyak kalangan pengguna layanan internet menginginkan
kapasitas transfer data yang lebih besar agar dapat menggunakan aplikasi-
aplikasi layanan internet secara cepat dan maksimal. Oleh karena itu,
teknologi xDSL merupakan sebuah alternatif yang cocok diterapkan untuk
mempercepat akses transfer data pada subscriber lines. xDSL merupakan
istilah yang digunakan untuk menyebutkan semua tipe teknologi Digital
Subscriber Line (DSL) di mana x dapat menggantikan A, V, H atau S. DSL
( Digital Subscriber Line) merupakan suatu teknologi akses data yang
menggunakan saluran kabel tembaga untuk layanan broadband . Informasi
yang dibawa teknologi xDSL berupa data dan suara dengan kecepatan yang
berbeda-beda, hal ini dikarenakan teknologi xDSL memiliki dua mode
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 4/23
Tugas Akhir BAB II 11
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
transmisi yaitu mode simetris dan mode asimetris. Mode simetris adalah
kecepatan arah kirim (upstream) dan arah terima (downstream) nilainya sama
besar, sedangkan mode asimetris memiliki kecepatan arah kirim (upstream)
dan arah terima (downstream) yang nilainya berbeda.
Teknologi DSL terdiri dari High-Speed DSL (HDSL), Integrated
Service Digital Network DSL (IDSL), Single-Line DSL (SDSL), Asymmetric
DSL (ADSL) dan Very-High DSL (VDSL).[10]
1. High-Speed DSL (HDSL)
HDSL ( High bit rate Digital Subscriber Line) merupakan
teknologi yang menggunakan 2 atau 3 pasang kabel tembaga untuk
mengirim sinyal digital dengan kecepatan 1,5 Mbps sampai dengan 2
Mbps. Penggunaan HDSL semula dimaksudkan untuk mengantisipasi
keterbatasan jarak jangkauan jaringan. HDSL mampu mencapai jarak
maksimum hingga 3,5 km serta dapat digunakan untuk layanan telepon,
faksimili, dan teleconference. HDSL termasuk jenis xDSL yang
menggunakan mode simetris karena kecepatan upstream dan downstream-
nya sama.
2. Integrated Service Digital Network DSL (IDSL)
IDSL ( Integrated Service Digital Network DSL) merupakan sebuah
teknologi transfer data yang menggunakan 1 pasang kabel. IDSL memiliki
mode transmisi simetrik dengan kecepatan 144 kbps. IDSL hanya
dipergunakan untuk komunikasi data.
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 5/23
Tugas Akhir BAB II 12
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
3. Symmetric DSL (SDSL)
Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL) merupakan teknologi
yang hampir sama dengan HDSL, perbedaan yang paling mendasar antara
HDSL dan SDSL adalah pada HDSL sisi pelanggan dapat terhubung
langsung ke terminal pelanggan membutuhkan perangkat tambahan,
sementara SDSL sisi pelanggan dapat langsung terhubung ke terminal
pelanggan seperti halnya pesawat telepon.
Transmisi SDSL menggunakan satu twisted-pair versi dari HDSL
yang menyediakan komunikasi full-duplex simetris. SDSL memiliki
bandwidth 1,544 Mbps baik downstream maupun upstream sama halnya
pada HDSL, tetapi penggunaannya pada sepasang kawat tembaga. Karena
penggunaannya hanya sepasang, hal ini membatasi rentang operasi SDSL
yaitu pada jarak 10000 feet (3 km) sebagai batasan aplikasi dari SDSL.
Contoh aplikasinya seperti pada residential video converencing atau akses
Local Area Network (LAN) jarak jauh.
4. Very-High DSL (VDSL)
VDSL dalam penyaluran datanya menggunakan asimetris pada
kecepatan transmisi yang lebih cepat dari pada ADSL dengan panjang
saluran yang lebih pendek dengan jarak antara 1000 – 4500 feet (304 m –
1,37 km), dengan kecepatan 13 – 52 Mbps untuk downstream dan 1,5 –
2,3 Mbps untuk upstream-nya. VDSL pada konsepnya dirancang untuk
aplikasi simetrik dan asimetrik, tergantung kebutuhan layanan yang
diinginkan. Aplikasi asimetrik adalah aplikasi yang membutuhkan
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 6/23
Tugas Akhir BAB II 13
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
kecepatan upstream dan downstream yang berbeda, sedangkan aplikasi
simetrik adalah aplikasi yang memerlukan kecepatan upstream dan
downstream yang sama.
5. Asymmetric DSL (ADSL)
Teknologi ADSL memilki bit rate yang berbeda antara arah
downstream dan arah upstream-nya. Kecepatan downstream-nya berkiar
antara 1.544 Mbps hingga lebih dari 7 Mbps, sedangkan kecepatan
upstream-nya berkisar antara 16 kbps hingga 640 kbps. Sangat idealnya
penggunaan teknologi ADSL untuk layanan internet, video on demand dan
remote LAN access. Karena kebanyakan pengguna lebih sering menerima
informasi (download ) dari pada mengirim informasi (upload ). Pada
prinsipnya sama dengan teknologi xDSL lainnya, yaitu merupakan
sepasang modem yang diletakkan pada dua sisi yaitu pada sisi sentral yang
berfungsi untuk menerima dan mengirimkan sumber layanan, sedangkan
pada sisi pelanggan/pengguna berfungsi untuk menampilkan yang diterima
dari sentral.
Semua istilah-istilah ini juga merupakan sebutan dari xDSL atau juga
keluarga DSL. Dari semua jenis-jenis DSL ini memiliki cara yang sama satu
sama lain untuk memperoleh kecepatan koneksi yang tinggi yaitu dengan
memanfaatkan jaringan kabel tembaga sebagai media transmisinya. Istilah
simetris dan asimetris merupakan suatu mode transmisi yang digunakan pada
teknologi xDSL. Maksud dari mode simetris adalah bahwa kecepatan
transmisi arah kirim (Upstream) sama dengan transmisi arah terima
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 7/23
Tugas Akhir BAB II 14
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
( Downstream), sedangkan maksud dari metode asimetris adalah bahwa
kecepatan transmisi arah kirim (Upstream) dan arah terima ( Downstream)
berbeda-beda.[2][10]
C. TEKNOLOGI ADSL
Semakin berkembangnya teknologi komunikasi data yang semakin
pesat telah menghasilkan suatu sistem transmisi yang mampu mengirimkan
data dengan kecepatan sampai beberapa Mega bit per detik melalui jaringan
kawat tembaga. Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) adalah sebuah
teknologi yang memungkinkan data keceptan tinggi dikirim melalui kabel
telepon dan juga ADSL memungkinkan untuk menerima data sampai
kecepatan 1.5-9 Mbps (kecepatan downstream) dan mengirimkan data pada
keceptan 16-640 Kbps (kecepatan upstream).[3]ADSL merupakan
pengembangan dari teknologi Digital Subscriber Line (DSL). DSL ini
merupakan teknologi pertama yang telah digunakan secara komersial pada
jaringan akses kabel tembaga dengan kecepatan 160 Kbps dengan transmisi
full duplex.
Teknologi ADSL dirancang untuk mendukung beberapa jenis aplikasi
atau layanan. Konfigurasi ADSL secara umum dapat dilihat pada gambar 2.2.
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 8/23
Tugas Akhir BAB II 15
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
Gambar 2.2 Konfigurasi Umum Jaringan ADSL[3]
Keterangan :
a. ISP ( Internet Service Provider ) yaitu sebagai penyedia layanan akses
internet bagi para pelanggan.
b. IP ( Internet Protocol) yaitu alamat yang digunakan untuk mengakses
internet.
c. RAS ( Remote Access Server ) yaitu server yang berfungsi untuk melakukan
pengelolaan pelanggan, seperti menyediakan IP address ke pelanggan,
melakukan autentifikasi username dan password pelanggan.
d. DSLAM ( Digital Subscriber Line Access Multiplexer ) berfungsi sebagai
antar muka sejumlah pelanggan ADSL dengan penyedia jaringan data/ISP.
e. Modem ( Modulator Demodulator ) berfungsi sebagai pengubah format
analog to digital atau sebaliknya antara PC dengan jaringan akses tembaga.
f. Splitter/Filter berfungsi untu memisahkan frekuensi tinggi (untuk data)
dan frekuensi rendah (untuk voice).
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 9/23
Tugas Akhir BAB II 16
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
D. DSLAM
DSLAM ( Digital Subscriber Line Access Multiplexer ) adalah
konfigurasi perangkat xDSL yang secara fisik modem sentralnya berupa card
module yang berisi banyak modem sentral. DSLAM sebagai modem sentral
dapat berisi berbagai jenis teknologi xDSL, yaitu ADSL, IDSL, VDSL,
HDSL, dll.
DSLAM ditempatkan di sentral telepon dan menerima semua line dari
modem ADSL di terminal pelanggan. DSLAM menyediakan layanan
transmisi data kecepatan tinggi dengan memanfaatkan kabel tembaga yang
sudah ada. Pada saat sentral telepon menerima sinyal DSL, maka modem
ADSL akan mendeteksi suara atau data. Data akan dikirimkan ke DSLAM
yang akan melewati ATM ( Asynchronous Transfer Mode) atau IP menuju
internet, sedangkan suara akan dikirim ke PSTN.
Pada prinsipnya cara kerja DSLAM hampir sama dengan ADSL.
DSLAM memisahkan frekuensi sinyal suara dari trafik data kecepatan tinggi,
serta mengontrol dan merutekan trafik xDSL ( Digital Subscriber Line) antara
perangkat end-user , seperti router, modem dan network interface card dengan
jaringan penyedia layanan. DSLAM menyalurkan data digital memasuki
jaringan suara. DSLAM mengalihkan kanal suara (biasanya dengan
menggunakan splitter ) sehingga sinyal tersebut dapat dikirimkan melalui
PSTN dank anal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui
DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL. Setelah
menghilangkan sinyal suara analog, DSLAM mengumpulkan sinyal-sinyal
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 10/23
Tugas Akhir BAB II 17
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
dari end-user dan menyatukan menjadi sinyal tunggal dan bandwidth lebar
melalui proses multiplexing. Sinyal yang sudah disatukan ini disalurkan
dengan kecepatan Mbps ke dalam kanal oleh peralatan switching backbone
melalui jaringan akses ( Access Network ) yang biasa disebut Network Service
Provider (NSP). Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau jaringan lain
muncul kembali pada sentral telepon yang dituju, dimana DSLAM yang lain
menunggu.[10]
E. SPEEDY
Speedy merupakan salah satu produk dari PT. Telkom Tbk yang
memberikan pelayanan akses internet berkecepatan tinggi. Speedy memiliki
kecepatan akses data untuk kecepatan upstream adalah sebesar 64 Kbps
hingga 512 Kbps, sedangkan untuk kecepatan downstream-nya sebesar 384
Kbps hingga 3 Mbps. Jaringan Speedy sama dengan jaringan PSTN, yaitu
menggunakan jaringan lokal akses tembaga yang dimulai dari sentral hingga
pelanggan. Hanya bedanya jaringan Speedy ditambahkan dengan komponen
DSLAM.
Gambar 2.3 Layanan Speedy (data dan voice)
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 11/23
Tugas Akhir BAB II 18
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
Dengan menggunakan layanan Speedy, maka pengguna dapat
melakukan percakapan dengan telepon secara bersamaan pada saat melakukan
akses internet. Hal tersebut dikarenakan Speedy menggunakan teknologi
ADSL, yang memberikan akses internet dan voice/fax secara bersamaan
dengan hanya menggunakan satu saluran telepon sehingga lebih simple dan
sederhana.
F. LAYANAN PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN SECARA
ONLINE : WWW.SPEEDTEST.NET
Pada pengamatan dan pengukuran kecepatan digunakan tools yang
tersedia gratis secara online. Tools yang dimaksud adalah menggunakan
layanan yang ditawarkan oleh www.speedtest.net yang dapat mengukur
kecepatan download dan upload pada komputer user/ sisi pengguna. Alasan
pemilihan menggunakan layanan yang ditawarkan oleh www.speedtest.net
untuk mengukur kecepatan download dan upload adalah[8]
:
1. Gratis, sehingga semua orang dapat mengakses dan mendapatkannya.
2. Tidak perlu menginstal software, cukup menggunakan browser yang telah
terinstal
3. Memilki banyak server, termasuk Indonesia yang dapat mengukur
kecepatan download dan upload secara gratis.
4. Berbasis browser, sehingga lebih mudah dimengerti dalam pengukuran
kecepatan download dan upload.
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 12/23
Tugas Akhir BAB II 19
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
Gambar 2.4 Tampilan Hasil www.speedtest.net
Test yang dijalankan Speedtest.net dengan membuka website dengan
menggunakan software browser. Saat tes yang dilakukan telah selesai, hasil
akan ditampilkan pada desktop pengguna dan juga tersimpan pada database
dengan hasil tersimpan pada akun yang sudah terdaftar secara gratis.[8]
G. KECEPATAN TRANSFER DATA
Dalam jaringan , komputer berkomuniksi dengan mengirimkan paket-
paket data dari suatu komputer ke komputer lainnya. Kecepatan transfer data
adalah banyaknya paket data yang dapat dikirim atau diterima komputer setiap
satu satuan waktu. Satuan kecepatan transfer data adalah bps (bits per second).
Hubungan antara jarak, waktu dan kecepatan memiliki pendekatan rumus
secara matematis yaitu :
atau atau ………………………(2.1)
Dimana :
s = jarak yang ditempuh (m)
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 13/23
Tugas Akhir BAB II 20
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
v = kecepatan (m/s)
t = waktu yang diperlukan (s)
Pada gambar grafik hubungan v-t dibawah menunjukkan bahwa
kecepatan benda selalu tetap, tidak tergantung pada waktu, sehingga grafiknya
merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu t (waktu). Berdasarkan
gambar jarak tempuh merupakan luasan yang dibatasi oleh grafik dengan
sumbu t dalam selang waktu tertentu.
Gambar 2.5 Grafik Hubungan v-t [13]
Sementara itu, hubungan jarak yang ditempuh s dengan waktu t ,
diilustrasikan dalam sebuah grafik s-t , sehingga diperoleh sebuah garis
diagonal ke atas, tampak seperti pada gambar (2.6).
Gambar 2.6 Grafik Hubungan s-t [13]
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 14/23
Tugas Akhir BAB II 21
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
Dari grafik hubungan s-t tampak pada gambar dapat dikatakan jarak
yang ditempuh benda berbanding lurus dengan waktu tempuh t . Makin besar
waktunya makin besar jarak yang ditempuh. Berdasarkan gambar, grafik
hubungan antara jarak s terhadap waktu t secara matematis merupakan harga
tan α, dimana α adalah sudut antara garis grafik dengan sumbu t (waktu).
Grafik hubungan v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu
tetap, tidak tergantung pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus
yang sejajar dengan sumbu t (waktu).[13]
H. TRANSMISI DATA BERDASARKAN NODE-NODE
Jaringan yang terbentuk di dalam sistem terdistribusi dibangun dari
berbagai media transmisi, termasuk kabel, transmisi serat optik, maupun
jaringan menggunakan sistem nirkabel dan lain sebagainya. Komputer dan
semua peripheral lain yang menggunakan jaringan untuk tujuan komunikasi
disebut sebagai host . Sedangkan istilah node digunakan untuk semua
komputer dan switch yang termasuk ke dalam sebuah jaringan. Secara
konseptual jaringan komputer adalah:
1. Suatu jaringan kerja berbasis komputer yang terdiri dari simpul-simpul
(nodes) yang terhubung satu sama lain, dengan atau tanpa kabel.
2. Setiap simpul akan berfungsi sebagai stasiun kerja (workstation).
3. Suatu simpul dapat berperan sebagai penyedia jasa (service provider ) atau
server yang mengatur fungsi-fungsi tertentu dari simpul-simpul lainnya.
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 15/23
Tugas Akhir BAB II 22
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
Gambar 2.7 Transmisi data melalui berbagai node-node jaringan
I. REGRESI DAN KORELASI LINIER
Untuk mempelajari bentuk hubungan fungsional antara dua peubah
atau dua faktor biasa digunakan analisis regresi. Dalam analisis regresi,
dikenal ada dua jenis peubah, yaitu peubah respon atau disebut juga peubah
tak bebas (dependent ) yaitu peubah yang keberadaannya dipengaruhi oleh
variabel lainnya dan biasa dinotasikan dengan Y sedangkan peubah prediktor
dan disebut juga peubah bebas (independent ) yaitu peubah yang tidak
dipengaruhi oleh variabel lainnya dan biasa dinotasikan sebagai X.
Jenis-jenis persamaan regresi :
a. Regresi Linier Sederhana
1) Metode Kuadrat terkecil (least square method )
Dalam menentukan persamaan regresi biasanya teknik yang
paling mudah digunakan adalah dengan “jalan kira-kira” dan langsung
menarik garis lurus di sekitar titik-titiknya menurut pengamatan paling
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 16/23
Tugas Akhir BAB II 23
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
dekat pada titik-titik yang berkerumun. Kemudian dihitung besarnya
konstanta dan derajat kemiringan. Akan tetapi, untuk suatu penelitian
cara ini sangat jarang digunakan karena terlalu kasar dan terlalu
subjektif dan harus dihindari. Prosedur penarikan garis regresi yang
banyak dikenal adalah metode kuadrat terkecil (least square method ).
Metode ini memilih suatu garis regresi yang membuat jumlah kuadrat
jarak vertikal dari titik-titik yang dilalui garis lurus tersebut sekecil
mungkin. Bentuk persamaan regresi yang diperoleh dari penarikan
contoh dinyatakan:
..................................................................... (2.2)
Dimana Y = Variabel tak bebas
X = Variabel bebas.
a dan b = koefisien-koefisien regresi linier.
Dimana lambang Y digunakan untuk membedakan antara nilai
ramalan yang dihasilkan oleh garis regresi dan nilai pengamatan Y yang
sesungguhnya untuk nilai X tertentu. Sedangkan a adalah suatu tetapan
(konstanta) yang merupakan titik perpotongan dengan sumbu tegak dan
b menyatakan koefisien kemiringan. Berikut gambar nilai b positif dan
b bernilai negatif.
Gambar 2.8 b Bernilai Positif
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 17/23
Tugas Akhir BAB II 24
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
Gambar 2.9 b Bernilai Negatif
2) Penetapan Persamaan Regresi Linier Sederhana
Untuk mendapatkan nilai koefisien-koefisien regresi a dan
b untuk regresi linier, diperoleh persamaan (2) dan (3) sebagai
berikut :
b = ................................................. (2.3)
a = ........................................... (2.4)
Dimana n = banyak pasangan data
Yi = nilai peubah tak bebas Y ke-i
Xi = nilai peubah bebas X ke-i
Y dan X = nilai rata-rata dari masing-masing variable X dan Y
b. Regresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda merupakan suatu analisis regresi dimana
terdapat lebih dari dua peubah, yakni analisis regresi di mana satu peubah
tak bebas diterangkan oleh lebih dari satu peubah bebas lainnya. Peubah
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 18/23
Tugas Akhir BAB II 25
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
tak bebas Y berdasarkan pengamatan beberapa peubah bebas X1, X2, …,
Xn, sehingga dilakukan sesuatu terhadap kumpulan peubah-peubah Y, X1,
X2, …, Xn, yakni menentukan hubungan antara Y dan peubah-peubah X
sehingga diperoleh bidang regresi Y atas X1, X2, …, Xn. nilai Y
merupakan nilai yang berasal dari suatu peubah acak Yi.
............... (2.5)
Dalam hal ini α, β1, β2, …, βn merupakan parameter yang diduga dari data
dengan nilai dugaan a, b1, b2, …, bn. persamaan regresi ganda dinyatakan
dalam bentuk:
Y = a + b1X1 + b2X2 ....................................................... (2.6)
Dimana : Y = peubah tak bebas
X1 = peubah bebas ke-1
X2 = peubah bebas ke-2
a = konstanta
b1 = kemiringan ke-1
b2 = kemiringan ke-2
Nilai-nilai a, b1 dan b2 yang merupakan dugaan bagi α, β1 dan β2 berturut-
turut dihitung dengan menyelesaikan persamaan secara simultan[7][9]
:
a n + b1∑X1i+b2∑X2i = ∑Yi
a ∑X1i+b1∑X1i2+b2∑X1iX2i = ∑X1iYi
a ∑X2i+b1∑X1iX2i+b2∑X2i2 = ∑X2iYi ............................... (2.7)
Dimana : n = banyak pasangan data
Yi = nilai peubah takbebas Y ke-i
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 19/23
Tugas Akhir BAB II 26
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
X1i = nilai peubah bebas X1 ke-i
X2i = nilai peubah bebas X2 ke-i
c. Korelasi Linier Sederhana
Korelasi didefinisikan hubungan antara dua peubah atau lebih.
Pada analisis korelasi tidak tentang peubah bebas (X) peubah terikat (Y),
keduanya dapat bertukar tempat dan bersifat acak. Model korelasi
mangasumsikan bahwa pada suatu populasi terdapat pasangan nilai X dan
Y, keduanya saling berhubungan dan tidak ada bersifat fiks. Berikut
persamaan korelasi liner sederhana:
r = ………………..(2.8)
R = r 2
1) Koefisien korelasi (r) : ukuran hubungan linier peubah X dan Y
Nilai r bekisar antara (+1) sampai (-1)
Nilai r yang (+) ditandai oleh nilai b yang (+)
Nilai r yang (-) ditandai oleh nilai b yang (-)
Gambar 2.10 Kekuatan Korelasi
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 20/23
Tugas Akhir BAB II 27
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
Jika nilai r mendekati +1 atau r mendekati -1 maka X dan Y
memilki korelasi linier yang tinggi secara berlawanan, nilai r = +1 atau
r = -1 maka X dan Y memilki korelasi linier sempurna dan jika nilai r
= 0 maka X dan Y tidak memiliki relasi (hubungan) linier.
Gambar 2.11 Arah Korelasi
2) Koefisien Determinasi Sampel
Ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y yang dapat
dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan linier.
J. ANALISIS VARIANS ( ANALYSIS OF VARIANCE)
Analisis varians ( Analysis of Variance-ANOVA) adalah prosedur
statistika untuk mengkaji (mendeterminasi) apakah rata-rata hitung (mean)
dari 3 (tiga) populasi atau lebih, sama atau tidak. Ringkasnya, hipotesis nol
(H0) dan hipotesis alternative (H1) dalam ANOVA adalah:
H0 : µ 1 = µ 2 = µ 3 …. = µn
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 21/23
Tugas Akhir BAB II 28
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
H1 : tidak semua populasi memiliki rata-rata hitung (mean) sama.
Dalam melakukan uji ANOVA, bukti sampel diambil dari setiap
populasi yang sedang dikaji. Data-data yang diperoleh dari sampel tersebut
digunakan untuk menghitung statistik sampel. Distribusi sampling yang
digunakan untuk mengambil keputusan statistik, yakni menolak atau
menerima hipotesa nol (H0), adalah Disteribusi F (F Distribution).
Dalam uji ini diasumsikan bahwa semua populasi yang dikaji
memiliki keragaman atau varians (variance) sama tanpa mempertimbangkan
apakah populasi-populasi tersebut memiliki rata-rata hitung (mean) sama atau
berbeda. Ada 2 (dua) metode atau cara dalam mengestimasi nilai variansi ini,
yakni metode antar kelompok (between method ) dan metode dalam kelompok
(within method ). Metode antar kelompok menghasilkan estimasi tentang
varians yang valid hanya jika hipotesis nol benar. Sementara metode dalam
kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang valid aoakah hipotesis
nol salah atau benar.
a. Metode dalam Kelompok (within Method )
Terlepas dari benar atau tidaknya hipotesis nol, metode dalam
kelompok (within Method ) akan menghasilkan estimasi yang valid . Hal ini
disebabkan oleh variabilitas sampel dideterminasi dengan jalan
membandingkan setiap butir data dengan ratra-rata hitung masing-masing.
Nilai sampel yang diambil dari populasi x dibandingkan dengan rata-rata
sampel x. Demikian pula dengan masing-masing populasi yang
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 22/23
Tugas Akhir BAB II 29
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
diobservasi. Persamaan (2.8) berikut digunakan untuk mengestimasi
keragaman atau varians dalam metode dalam kelompok.[12]
. .................................................. (2.9)
Di mana:
Sw2
:varians yang diestimasi menggunakan metode dalam
kelompok.
Xij :butir data ke-I dalam kelompok j
X j :rata-rata (mean) kelompok j
a :jumlah kelompok
n :jumlah/ukuran sampel dalam setiap kelompok
a(n-1) :derajat bebas (degree of freedom)
Tanda penjumlahan ganda ( ∑∑ ) berarti bahwa ada 2 (dua)
langkah penjumlahan. Pertama menyelesaikan tanda jumlah sebelah
kanan. Setelah itu, menyelasaikan tanda penjumlahan sebelah kiri.
b. Metode Antar Kelompok ( Between Method )
Metode menghasilkan estimasi varians yang valid jika hipotesis nol
benar. Persamaan yang digunakan dalam metode ini adalah sebagai
berikut:[12]
. ...................................................... (2.10)
Di mana:
5/13/2018 BAB II - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-55a751e8993b9 23/23
Tugas Akhir BAB II 30
AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308011
Sx2
:varians yang diestimasi menggunakan metode antar
kelompok
X j :rata-rata (mean) kelompok j
X :rata-rata keseluruhan (gran mean) yang digunakan sebagai
µ estimasi
a :jumlah kelompok
c. Uji dan Tabel F Analisis Varians ( Analysis of Variance – ANOVA F Test
and Table)
Setelah menghitung nilai varians yang sebelumnya tidak diketahui
dengan menggunakan metode dalam kelompok dan metode antar
kelompok, selanjutnya kita membuat perbandingan rasio antara kedua nilai
varians tersebut.[12]
F = …………(2.11)
Jika hipotesis nol benar, numerator (pembilang) dan denumerator
(penyebut) dalam persamaan diatas merupakan estimasi yang valid bagi
varians dari populasi yang sedang dikaji. Rasio tersebut akan sesuai
dengan distribusi F.