17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial dan memerlukan hubungan dengan orang lain. Dengan cara komunikasilah manusia bisa berhubungan dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tertulis, tanda-tanda, lambang-lambang. Komunikasi dilakukan baik secara tradisional maupun modern dengan alat – alatnya pun mulai dari yang paling sederhana sampai yang mutakhir dan canggih. Perkembangan komunikasi memberi dampak sosial terhadap masyarakat. Komunikasi mempengaruhi perubahan prilaku, cara hidup, hidup bermasyarakat, dan nilai – nilai yang ada. Perubahan ini tampaknya sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Unsur – unsur komunikasi terdiri dari sumber, pesan, channel(saluran), penerima. Sumber berupa lembaga, personal dan nonlembaga/nonpersonal. Komunikator (pengiriman pesan). Dalam proses komunikasi, komunikator dapat menjadi komunikan dan sebaliknya. Dijelaskan pula factor – factor yang harus diperhatikan komunikator. Pesan mempunyai inti pesan (tema) yang menjadi pengarah 1

BAB II

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manbis

Citation preview

Page 1: BAB II

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah mahluk sosial dan memerlukan hubungan dengan orang lain.

Dengan cara komunikasilah manusia bisa berhubungan dengan orang lain.

Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tertulis, tanda-tanda, lambang-

lambang. Komunikasi dilakukan baik secara tradisional maupun modern dengan

alat – alatnya pun mulai dari yang paling sederhana sampai yang mutakhir dan

canggih.

Perkembangan komunikasi memberi dampak sosial terhadap masyarakat.

Komunikasi mempengaruhi perubahan prilaku, cara hidup, hidup bermasyarakat,

dan nilai – nilai yang ada. Perubahan ini tampaknya sejalan dengan

perkembangan teknologi itu sendiri. Unsur – unsur komunikasi terdiri dari

sumber, pesan, channel(saluran), penerima. Sumber berupa lembaga, personal dan

nonlembaga/nonpersonal. Komunikator (pengiriman pesan).

Dalam proses komunikasi, komunikator dapat menjadi komunikan dan

sebaliknya. Dijelaskan pula factor – factor yang harus diperhatikan komunikator.

Pesan mempunyai inti pesan (tema) yang menjadi pengarah dalam mempengaruhi

orang lain dan mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikasi. Sumber

dan pesan merupakan unsur yang saling berkaitan karena semua peristiwa

komunikasi akan melibatkan sumber sebagai penyampai pesan. Oleh karena itu

makalah ini dibuat untuk memahami tentang sumber dan pesan sebagai bagian

dari unsure komunikasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu sumber dalam komunikasi?

2. Apa itu pesan dalam komunikasi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui sumber dalam komunikasi.

2. Untuk mengetahui pesan dalam komunikasi.

1

Page 2: BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prinsip Dasar Komunikasi

Komunikasi adalah proses pengopoperasian rangsangan (stimulus) dalam

bentuk lambang atau simbol bahasa atau gerak (non-verbal), untuk mempengaruhi

perilaku orang lain. Proses komunikasi yang menggunakan stimulus atau respon

dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tulisan selanjutnya disebut komunikasi

verbal. Sedangkan apabila proses komunikasi tersebut menggunakan simbol-

simbol disebut kmunikasi non-verbal (Setiawati, 2008).

Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital

dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat

manusia, baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan

suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan

vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan

individu – individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu

untuk tetap hidup (Rakhmat, 1991).

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasl dari bahasa

Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama

(communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang

merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi

menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara

sama (Mulyana, 2005 : 4).

Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of

Communication in Society dalam Effendy (2005: 10), mengatakan bahwa cara

yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai

berikut: Who Says What in Which Channel To Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima

unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:

2

Page 3: BAB II

Komunikator ( communicator, source, sender )

Pesan ( message )

Media ( channel, media )

Komunikan ( communicant, communicatee, receiver, recipient )

Efek (effect, impact, influence)

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek tertentu.

2.2 Unsur-Unsur Komunikasi

Agar terjadi komunikasi yang efektif antara pihak satu dengan pihak yang

lain, antara kelompok satu dengan yang lain, atau seseorang dengan orang lain

diperlukan keterlibatan beberapa unsur komunikasi, yakni : Komunikator (source)

adalah orang atau sumber yang menyampaikan atau mengeluarkan stimulus antara

lain dalam bentuk informasi atau lebih tepatnya disebut pesan yang harus

disampaikan. Komunikan (recevier) adalah pihak yang menerima stimulus dan

memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon bisa aktif dalam bentuk

ungkapan ataupun pasif dalam bentuk pemahaman. Pesan (message) adalah isi

stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator (sumber) kepada komunikan. Unsur

komunikasi yang terakhir yaitu Saluran (media), adalah alat atau sarana yang

digunakan oleh komunikan dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada

komunikan (Notoatmodjo, 2003).

Claude E. Shannon dan Warren Weaver (1949) (Cangara, 2005:21), dua orang

insinyur listrik mengatakan bahwa terjadinya proses komunikasi memerlukan

lima unsur pendukungnya, yakni pengirim, transmitter, signal, penerima dan

tujuan. Kesimpulan ini didasarkan atas hasil studi yang mereka lakukan mengenai

pengiriman pesan melalui radio dan telepon.

2.3 Fungsi Komunikasi

Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan

tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni, dan lapangan kerja sudah tentumemiliki

fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan

3

Page 4: BAB II

hidupnya. Untuk memahami fungsi komunikasi kita perlu memahami lebih dulu

tipe komunikasinya. Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk

mengembangkan kreativitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri, serta

meningkatkan kematangan berfikir sebelum mengambil keputusan. Melalui

komunikasi dengan diri sendiri, orang akan dapat berpiir dan mengendalikan diri

bahwa apa yang diinginkan mungkin saja tidak menyenangkan orang lain.jadi

komunikasi dengan diri sendiri dapat meningkatkan kematangan berpikir sebelum

menarik keputusan. Ini merupakan proses internal yang dapat membantu dalam

menyelesaikan suatu masalah (Rakhmat, 1991 : 189).

Adapun fungsi komunikasi antarpribadi adalah berusaha meningkatkan

hubungan insane (human relations), menghindari dan mengatasi konflik-konflik

pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan

pengalaman dengan orang lain. Komunikasi antarpribadi dapat meningkatkan

hubungan kemanusiaan di antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam hidup

bermasyarakat seseorang bisa memperoleh kemudahan-kemudahan dalam

hidupnya karena memiliki banyak sahabat. Komunikasi publik berfungsi untuk

menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain,

member informasi, mendidik dan menghibur (Ardianto, 2004 : 3).

Komunkasi massa, berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan

pendidikan, merangsang pertumbuhan ekoomi, dan menciptakan kegembiraan

dalam hidup seseorang. Tetapi dengan perkembangan teknologi komuniaksi yang

begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengar

(audiovisual), menyebabkan fungsi media massa elah mengalami banyak

perubahan (Nurudin, 2006 : 12).

4

Page 5: BAB II

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sumber dalam Komunikasi

Keefektifan komunikator dalam komunikasi bukan hanya ditentukan oleh

kemampuan dalam berkomunikasi tetapi juga pada diri si komunikator. Dalam

rangka menyebarkan pesan pembangunan, baik pembangunan dalam arti umum

maupun pembangunan yang bersifat fisik, maka peran komunikator sangat

penting dan menentukan. Pengertian komunikator adalah individu yang sedang

mengadakan komunikasi dengan individu kelompok (sasaran) yang lain.

Keberhasilan dalam proses komunikasi dapat ditentukan oleh kemampuan pada

diri komunikator. Suatu informasi atau pesan yang disampaikan komunikator

kepada komunikan akan berhasil atau komunikatif apabila terjadi proses

psikologis yang sama antar insan–insan yang terlibat dalam proses komunikasi.

Sumber dalam proses komunikasi adalah orang, kelompok, organisasi atau

lembaga yang menyusun pesan (informasi) atau menyampaikanya kepada

penerima melalui saluran tertentu. Ada 4 faktor utama didalam diri sumber yang

dapat menetukan efektifitas komunikasi meliputi:

1. Sikap Sumber

Sikap merupakan pernyataan psikologis dalam diri seseorang terhadap

sesuatu obyek, dapat berupa predeposisi, kecenderungan, ataupun harapan.

Sikap dapat muncul dalam bentuk yang positif (menyenangkan) ataupun

negatif (tidakmenyenangkan).

2. PengetahuanSumber

Pengetahuan sumber merupakan aspek kognitif dari sumber pesan yang

banyak kaitanya dengan kemampuan berpikir. Pengetahuan sumber pesan

adalah salah satu faktor yang besar peranananya dalam bentuk proses

komunikasi yang efektif.

3. Ketrampilan Sumber

5

Page 6: BAB II

Faktor ketiga dalam diri sumber pesan yang dapat menentukan efektifitas

proses komunikasi yang dilakukan adalah ketrampilan berkomunikasi.

Meskipun memiliki pengeta.huan yang memaadai tetapi apabila tidak terampil

berkomtrnikasi maka tidak akan dapat menyampaikan pesan-pesan dengan

efektif. Sumber pesan yang terampil berkomunikasi akan mampu

mengkomunikasikan pesannya kepada penerima dengan cara dan gaya

penyampain yang sesuai dengan penerima.

4. Kredibilitas Sumber

Kredibilitas sumber pcsan dapat diartikan sebagai tingkatan sejauh mana

sumber pesan dapat dipercaya oleh penerima pesan. Sumber pesan yang

dipercava oleh penerima adalah surnber pesan yang kredibilitasnya tinggi.

Namun apabila penerima menyampaikan apakah pesan yang disampaikan

sumber itu benar atau akurat, berarti sumber tersebut kredibilitasnya rendah.

Komunikasi akan berhasil apabila tcrdapat partisipasi antara kornunikator

dengan komunikan.

3.2 Pesan dalam Komunikasi

Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan / non verbal yang mewakili

perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. pesan itu menurut Onong

Effendy, menyatakan bahwa pesan adalah : “suatu komponen dalam proses

komunikasi berupa paduan dari pikirandan perasaan seseorang dengan

menggunakan lambang, bahasa/lambang-lambang lainnya disampaikan kepada

orang lain”. (Effendy, 1989:224).Sedangkan Abdul Hanafi menjelaskan bahwa

pesan itu adalah “produk fiktif yang nyata yang di hasilkan oleh sumber–

encoder”. (Siahaan, 1991:62). Kalau berbicara maka “pembicara” itulah pesan,

ketika menulissurat maka “tulisan surat” itulah yang dinamakan pesan.

Pesan mempunyai tiga komponen : makna, simbol yang diguankan untuk

menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. Simbol terpenting

adalah kata-kata (bahasa), yang dapat merepresentasikan objek (benda), gagasan,

dan perasaan, baik ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah, dan

sebagainya) ataupun tulisan (surat, esai, artikel, novel, puisi, pamflet, dan

6

Page 7: BAB II

sebagainya). Kata –kata memungkinkan kita berbagi pikiran dengan orang lain.

Pesan juga dapat dirumuskan secara non verbal, seperti melalui tindakan atau

isyarat anggota tubuh.

A. Pesan dalam Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Dibandingkan dengan studi komunikasi verbal, studi komunikasi

nonverbal sebenarnya masih relative baru. Bila bidang pertama mulai

diajarkan pada zaman Yunani kuno, yakni studi tentang persuasi, khususnya

pidato, studi paling awal bidang keduamungkin baru dimulai pada tahun 1873

oleh Charles Darwin yang menulis tentang ekspresi wajah. Sejak itu, banyak

orang yang mengkaji pentingnya komunikasi nonverbal demi keberhasilan

komunikasi, bukan hanya ahli-ahli komunikasi, tetapi juga antroplog,

psikolog, dan sosiolog. Simbol-simbol nonverbal lebih sulit ditafsirkan dari

pada symbol-simbol verbal. Tidak ada satupun kamus andal yang dapat

membantu penerjemah nonverbal.

1. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-

kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi

nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal)

dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan

penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan

potensial bagi pengirim atau penerima; jadi definisi ini mencakup perilaku

yang disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa

komunikasi secara keseluruhan; kita mengirim banyak pesan nonverbal

tanpa menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna bagi orang lain.

2. Kebanyakan isyarat nonverbal juga tidak universal, melainkan terikat oleh

budaya, jadi dipelajari, bukan bawaan. Sedikit saja isyarat nonverbal yang

merupakan bawaan. Kita semua lahir dan mengetahui bagaimana

tersenyum, namun kebanyakan semua lahir dan mengetahui bagaimana

tersenyum, namun kebanyakan ahli sepakat bahwa di mana, kapan, dan

kepada siapa kita menujukkan emosi ini dipelajari, dan karenanya

dipengaruhi oleh konteks dan budaya. Cara kita bergerak dalam ruang

7

Page 8: BAB II

ketika berkomunikasi dengan orang lain didasarkan terutama pada respons

fisik dan emosional terhadap rangsangan lingkungan. Sementara

kebanyakan perilaku verbal kita bersifat eksplisit dan diproses secara

kognitif, perilaku nonverbal kita bersifat spontan, ambigu, sering

berlangsung cepat, dan di luar kesadaran dan kendali kita. Karena itulah

Edward T. Hall menamai bahasa nonverbal ini sebagai“bahasa diam”.

B. Unsur-unsur Pesan

Pesan dapat dimengerti dalam tiga unsur yaitu kode pesan, isi pesan dan

wujud pesan.

1. Kode pesan adalah sederetan simbol yang disusun sedemikian rupa

sehingga bermakna bagi orang lain. Contoh bahasa Indonesia adalah kode

yang mencakup unsur bunyi, suara, huruf dan kata yang disusun

sedemikian rupa sehingga mempunyai arti.

2. Isi pesan adalah bahan untuk atau materi yang dipilih yang ditentukan oleh

komunikator untuk mengomunikasikan maksudnya.

3. Wujud pesan adalah sesuatu yang membungkus inti pesan itu sendiri,

komunikator memberi wujud nyata agar komunikan tertarik akan isi pesan

didalamnya. (Siahaan,1991:62).

Selain hal tersebut di atas, pesan juga dapat dilihat dari segi bentuknya.

Menurut A.W. Widjaja dan M. Arisyk Wahab terdapat tiga bentuk pesan

yaitu:

Informatif : Yaitu untuk memberikan keterangan fakta dan data

kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri,

dalam situasi tertentu pesan informatif tentu lebih berhasil dibandingkan

persuasif.

Persuasif : Yaitu berisikan bujukan yakni membangkitkan pengertian dan

kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan

sikap berubah. Tetapi berubahnya atas kehendak sendiri. Jadi perubahan

seperti ini bukan terasa dipaksakan akan tetapi diterima dengan

keterbukaan dari penerima.

8

Page 9: BAB II

Koersif : Menyampaikan pesan yang bersifat memaksa dengan

menggunakan sanksi-sanksi bentuk yang terkenal dari penyampaian secara

inti adalah agitasi dengan penekanan yang menumbuhkan tekanan batin

dan ketakutan dikalangan publik. Koersif berbentuk perintah-perintah,

instruksi untuk penyampaian suatu target. (Widjaja & Wahab,1987:61).

Terhadap suatu pesan yang dikomunikasikan ingin mempunyai

kemampuan untuk meramalkan efek yang timbul pada komunikan. Maka

tidaklah mengherankan apabila dalam setiap melaksanakan penyampaian

pesan tidak terlepas dari keinginan untuk menjadikan pesan itu diterima oleh

komunikan.

9

Page 10: BAB II

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari sumber kepada

penerima. Sumber dan pesan merupakan bagian dari unsur komunikasi yang

saling berkaitan dimana sumber dalam proses komunikasi adalah orang,

kelompok, organisasi atau lembaga yang menyusun pesan (informasi) atau

menyampaikanya kepada penerima melalui saluran tertentu. Ada 4 faktor utama

didalam diri sumber yang dapat menetukan efektifitas komunikasi yaitu sikap

sumber, pengetahuan sumber, keterampilan sumber, dan kredibilitas sumber. Ada

3 bentuk pesan dalam komunikasi yaitu komunikasi informative, persuasive, dan

koersif.

4.2 Saran

Sebaiknya setiap pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada

komunikan layaknya memenuhi unsure-unsur komunikasi, agar jalinan

komunikasi tersebut berjalan dengan lancer, tepat sasaran dan pesan tersebut

dapat tersampaikan dengan baik.

10

Page 11: BAB II

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin. 1991. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ramdan, Deden. 2005. Dasar-Dasar Humas. Bandung : Kencana Utama.

Rudy, Teuku May. 2005. Komunikasi & Hubungan Masyarakat Internasional.

Bandung : Refika Aditama.

Setiawati, S dan Dermawan, C. A. (2008). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan

Keluarga Edisi 2. Jakarta: Trans Info Media.

11