35
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Cairan Tubuh Cairan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiseluler seperti manusia atau hewan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. 2 2.2 Komponen Cairan Tubuh Cairan tubuh dapat dibagi menjadi komponen intraseluler dan komponen ekstraseluler. Sedangkan komponen ekstrasesluler dapat dibagi menjadi intravaskuler dan interstisial. 3 Komponen intraseluler merupakan cadangan cairan tubuh yang terbesat, dan berhubunngan dengan cairan dalam sel. Komposisi ionnya berbeda dengan komponen ekstraseluler karena ia mengandung ion kalium dalam konsentrasi tinggi (140 – 150 mmol/liter) dan ion natrium dalam konsentrasi rendah (8 -10 mmol/liter) dan ion klorida (3 Gambar 2.1 Komponen Cairan

BAB II Chayooo!

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hdhz

Citation preview

26

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Cairan TubuhCairan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiseluler seperti manusia atau hewan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. 2

2.2 Komponen Cairan TubuhCairan tubuh dapat dibagi menjadi komponen intraseluler dan komponen ekstraseluler. Sedangkan komponen ekstrasesluler dapat dibagi menjadi intravaskuler dan interstisial. 3

Gambar 2.1 Komponen Cairan Tubuh

Komponen intraseluler merupakan cadangan cairan tubuh yang terbesat, dan berhubunngan dengan cairan dalam sel. Komposisi ionnya berbeda dengan komponen ekstraseluler karena ia mengandung ion kalium dalam konsentrasi tinggi (140 150 mmol/liter) dan ion natrium dalam konsentrasi rendah (8 -10 mmol/liter) dan ion klorida (3 mmol/liter). Jadi jika air diberikan bersama natrium dan klorida, maka cenderung untuk mengisi komponen ekstraseluler. Air yang diperlukan dalam bentuk larutasn glgukosa akan didistribusiakan ke semua bagian tubuh dan glukosa akan dimetabolisme. Air murni tdak pernah diberikan secata intravena, karena dapa menyebabkan hemolisis masif. 3 Komponen Ekstraseluler Komponen intravaskuler. Volume darah normal kira-kira 70 ml/KgBB pada dewasa dan 85-90 ml/KgBB pada neonates. Selain darah, komponen intravaskuler juga terdiri dari protein plasma dan ion, terutama natrium (138 145mmol/liter), klorida (97 105 mmol/liter) dan ion bikarbonat. Hanya sebagian kecil kalium tubuh berada di dalam plasma (3,5 4,5 mmol/liter), tetapi konsentrasi kalium ini mempunyai pengaruh besar terhadap fungsi jantung dan neuromuskuler. 3 Komponen interstisial. Komponen interstisial lebih besar daripada komponen intravaskuler, secara anatomi, berhubungan secara kasar dengan ruang interstisial dari tubuh. Jumlah total cairan ekstraseluler (intravaskuler ditambah interstisial) bervariasi antara 20 35% dari berat badan dewasa dan 40- 50% pada neonatus. Air dan elektrolit dapat bergerak bebas diantara darah dan ruang interstisial, yang mempunyai komposisi ion yang sama, tetapi protein plasma tidak dapat bergerak bebas keluar dari ruang intravaskuler kecuali bila terdapat cedera misalnya pada luka bakar atau syaok septik. Jika terdapat kekurangan cairan dalam darah atau volume darah yang menurun dengan cepat, maka air dan elektrolit akan ditarik dari komponen interstisial ke dalam darah untuk mengatasi kekurangan volume intravaskuler, yang diprioritaskan secara fisiologis. Pemberian cairan intravena yang terutama mengandung ion natrium dan klorida, seperti NaCl fisiologis (9 gr/liter atau 0,9%), atau larutan Hartmann (larutan ringer laktat), dapat bergerak bebas ke dalam ruang interstisial, sehingga efektif untuk meningkatkan volume intervaskuler dalam waktu singkat. Larutan yang mengandung molekul yang lebih besar misalnya plasma, darah lengkap, dekstran, poligelin, hidroksietil, gelatin, lebih efektif untuk mempertahankan sirkulasi jika diuberikan secara intravena karena komponen ini lebih lama berada dalam komponen intravaskuler. Cairan ini biasnya disebut sebagai plasma expanders. 3

Gambar 2.2 Kehilangan cairan dan beberapa cairan pengganti secara intravena

Kandungan air dalam tiap organ tidak seragam seperti terlihat dibawah ini: 1JaringanPersentase Air

Otak84

Ginjal83

Otot lurik76

Kulit72

Hati68

Tulang22

Lemak10

Komponen cairan tubuhSelain air, cairan tubuh mengandung dua jenis zat yaitu elektrolit dan non elektrolit.

ElektrolitMerupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan menghantarkan arus listrik. Elektrolit dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Jumlah kation dan anion dalam larutan adalah selalu sama (diukur dalam miliekuivalen).2 KationKation utama dalam cairan ekstraselular adalah Natrium (Na+), sedangkan kation utama dalam cairan intraselular adalah Kalium (K+). Suatu sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa keluar Natrium dan Kalium ini. NatriumNatrium sebagai kation utama didalam cairan ekstraseluler dan paling berperan di dalam mengatur keseimbangan cairan. Kadar natrium plasma: 138-145mEq/liter. Kadar natrium dalam tubuh 58,5 mEq/kgBB dimana 70% atau 40,5 mEq/kgBB dapat berubah-ubah. Ekresi natrium dalam urine 100-180 mEq/liter, faeces 35 mEq/liter dan keringat 58 mEq/liter. Kebutuhan setiap hari = 100 mEq (6-15 gram NaCl). Natrium dapat bergerak cepat antara ruang intravaskuler dan interstitial maupun ke dalam dan keluar sel. Apabila tubuh banyak mengeluarkan natrium (muntah,diare) sedangkan pemasukkan terbatas maka akan terjadi keadaan dehidrasi disertai kekurangan natrium. Kekurangan air dan natrium dalam plasma akan diganti dengan air dan natrium dari cairan interstitial. Apabila kehilangan cairan terus berlangsung, air akan ditarik dari dalam sel dan apabila volume plasma tetap tidak dapat dipertahankan terjadilah kegagalan sirkulasi.2 KaliumKalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler berperan penting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit. Jumlah kalium dalam tubuh sekitar 53 mEq/kgBB dimana 99% dapat berubah-ubah sedangkan yang tidak dapat berpindah adalah kalium yang terikat dengan protein didalam sel. Kadar kalium plasma 3,5-5,0 mEq/liter, kebutuhan setiap hari 1-3 mEq/kgBB. Keseimbangan kalium sangat berhubungan dengan konsentrasi H+ ekstraseluler. Ekskresi kalium lewat urine 60-90 mEq/liter, faeces 72 mEq/liter dan keringat 10 mEq/liter. 2 KalsiumKalsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 80-90% dikeluarkan lewat faeces dan sekitar 20% lewat urine. Jumlah pengeluaran ini tergantung pada intake, besarnya tulang, keadaan endokrin. Metabolisme kalsium sangat dipengaruhi oleh kelenjar-kelenjar paratiroid, tiroid, testis, ovarium, dan hipofisis. Sebagian besar (99%) ditemukan didalam gigi dan 1% dalam cairan ekstraseluler dan tidak terdapat dalam sel.2 MagnesiumMagnesium ditemukan di semua jenis makanan. Kebutuhan untuk pertumbuhan + 10 mg/hari. Dikeluarkan lewat urine dan faeces.

AnionAnion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida (Cl-) dan bikarbonat (HCO3-), sedangkan anion utama dalam cairan intraselular adalah ion fosfat (PO43-).

Tabel 2.1 Kandungan Elektrolit dalam Cairan Tubuh 1(mEg/l)Plasma (mEq/L)Cairan Interstitial (mEq/L)Cairan Intracellular (mEq/L)

KationNa14214515

K44150

Ca52,52

Mg31,527

Total154152194

AnionCl1031141

HCO3273010

HPO422100

SO41120

Asam Orgaik550

Protein16063

Total154152194

Non elektrolitMerupakan zat seperti glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi dalam cairan. Zat lainya termasuk penting adalah kreatinin dan bilirubin.

2.3 Proses Pergerakan Cairan TubuhPerpindahan air dan zat terlarut di antara bagian-bagian tubuh melibatkan mekanisme transpor pasif dan aktif. Mekanisme transpor pasif tidak membutuhkan energy sedangkan mekanisme transpor aktif membutuhkan energi. Difusi dan osmosis adalah mekanisme transpor pasif. Sedangkan mekanisme transpor aktif berhubungan dengan pompa Na-K yang memerlukan ATP. 1,4Proses pergerakan cairan tubuh antar kompertemen dapat berlangsung secara:a. Tekanan OsmotikTekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah perembesan (difusi) cairan melalui membran semipermiabel kedalam cairan lain yang konsentrasinya lebih tinggi. Membran semipermeabel adalah membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya protein.Tekanan osmotik plasma darah adalah 285 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan osmotik kira-kira sama disebut isotonk (NaCl 0,96%, Dekstrosa 5%, Ringer-Laktat) lebih rendah disebut hipotonik (akuades) dan lebih tinggi disebut hipertonik. Cairan lain yang konsentrasinya lebih tinggi. Membran semipermeabel adalah membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya protein.Konsentrasi molar (mol) adalah jumlah zat yang setara dengan berat atom atau berat molekul zat dalam gram (1 mol zat mengandung jumlah partikel sama 6,02 x 10 23). 1 mol Na setara dengan berat atom Na yaitu 23 g. 1 mol Na Cl = Na (23 g) + Cl (35,5 g) = NaCl (58,5 g). NaCl 0,9% 100 ml mengandung 0,9 gram atau 1 liter 9000 mg.

mMol = massa (mg) solute dalam 11 larutan berat molekul solute.mMol = Massa NaCl (mg) dalam 1 liter larutan = 9000 = 154 mMolBerat molekul NaCl 58,5

Miliosmol (mOsm/kg H2O), unit untuk menyatakan tekanan osmotik bila solute dilarutkn dalam 1 liter larutan.Miliosmol (mOsm/kg H2O) miliosmol (mmol/kg H2O x jumlah partikel)

Zat-zat tak terionisasi (dekstrosa, dekstran, urea)1 mM urea = 1 mOsm/LZat-zat terionisasi (NaCl, CaCl2)1 mMol NaCl = 2 mOsm/L 1 mM CaCl2 = 3 mOsm/L

Miliekivalen (mEq/L) menyatakan konsentrasi elektrolit mEq/L = mmol x jumlah muatan listrik. 1,4

b. DifusiDifusi ialah gerakan molekul yang terus menerus diantara molekul yang satu dengan yang lainnya dalam cairan, maupun dalam gas. Ion-ion berdifusi dengan cara yang sama seperti semua molekul, bahkan partikel koloid tersuspensi berdifusi dengan cara yang sama juga kecuali bahwa proses difusinya berlangsung sangat lambat dibandingkan dengan zat-zat molekular akibat ukurannya yang sangat besar.Difusi melalui membran sel terbagi atas difusi sederhana dan difusi yang dipermudah. Difusi sederhana dapat terjadi melalui membran sel dengan dua cara yaitu:1. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan yang berdifusi terlarut-lipid2. Melalui saluran licin pada beberapa protein transfor. 1,4

c. Transpor Aktif Primer Pompa Natrium KaliumZat-zat yang ditranspor oleh transpor aktif primer antara lain adalah natrium, kalium, kalsium, hidrogen, klorida dan beberapa ion lainya.Pompa natrium-kalium adalah suatu proses transpor yang memompa ion natrium keluar melalui membran sel dan pada saat yang bersamaan memompa ion kalium dari luar kedalam. 1,

Peran natriumEkskresi air hampir selalu disertai oleh ekskresi natrium air lewat urin, feces, atau keringat, karena itu kekurangan air (dehidrasi) selalu diberi cairan infus yang mengandung natrium. Natrium berperan memelihara tekanan osmotik dan volume cairan ekstraseluler dan natrium sebagian besar (84%) berada dicairan ekstraseluler. Kebutuhan natrium perhari sekitar 50-100 mEq atau 3-6 gram NaCl. Keseimbangan Na diatur terutama oleh ginjal. Berat atom Na = 23 dengan muatan listrik 1.1 gram NaCl = 17 mEq. Kekurangan Na biasanya disebabkan oleh pemberian infus berlebihan tanpa Na, pada sindroma reseksi prostat atau pada menurunnya sekresi ADH (hormon anti diuretik). 1

Peran kaliumSebagian besar K terdapat dalam sel (150 mEq/L). Pembedahan menyebabkan katabolisme jaringan dan moilisasi kalium pada hari-hari pertama dan kedua. Kebutuhan akan kalium cukup diatasi dengan kebutuhan rutin saja sekitar 0,5 mEq/kgBB/hari. Kemampuan ginjal menahan kalium sangat rendah. Kadar kalium dalam plasma hanya 2% dari total K tubuh, sehingga kekurangan K jarang terdeteksi. Funfsi K adalah merangsang saraf otot, menghantarkan impuls listrik, membantu utilisasi O2, asam-amino, glikogen dan pembentukan sel.Kadar K serum normalnya 3-5 mEq/L. Hipokalemia (