Bab II Cooppy

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    1/39

    CEMARAN MIKROBA PADA DAGING SAPI YANG BERADA DI PASAR

    SWALAYAN DAN PASAR TRADISIONAL DI SEKITAR JAKARTA SELATAN

    FENISA CINDY WULANDARI

    12330029

    PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

    JAKARTA

    20016

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    2/39

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Robbilalamin, Puji Syukur saya panjatkan Hadirat Allah SWT atas

    segala rahmat, nikmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal skripsi

    dengan judul cemaran mikroba pada daging sapi yang di jual di pasar tradisional dan

    pasar swalayan! "aporan proposal skripsi ini di susun sebagai salah satu syarat untuk

    mengerjakan skripsi pasa program Strata-# di jurusan $armasi, $akultas %&PA , &nstitut Sains

    'an Teknologi (asional!

    Penelitian ini di a)ali dengan latar belakang dengan meningkatnya jumlah penduduk

    yang diikitu dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi indonesia, maka diperkirakan kebutuhan

    konsumsi akan protein he)ani yang bersumber dari daging sapi akan meningkat! Penelitian

    *emaran mikroba pada daging sapi yang dijual di pasar tradisional dan pasar s)alayan!

    Semoga dapat memberikan in+ormasi tentang *emaran mikroba pada daging sapi yang di jual

    di pasar tradisional dan s)alayan!

    Akhir kata, penulis menyadari banyak kekurangan dalam laporan proposal skripsi ini!

    Saya sayang berharap semoga laporan proposal skripsi ini dapat berman+aat !

    akarta, $ebruari .#/

    Penulis

    DAFTAR ISI

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    3/39

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    4/39

    BAB I

    PENDAHULUAN

    IA L!"!# B$%!&!'(

    'aging adalah bagian dari he)an yang dipotong dan la0im dikonsumsi manusia,

    termasuk otak serta isi rongga dada dan rongga perut! He)an potong yang dimaksud adalah

    ternak ruminansia 1sapi, kerbau, domba, kambing2, kuda, dan unggas 1ayam, itik, entok,

    burung dara, kalkun, angsa, burung puyuh, dan belibis2!

    'aging merupakan salah satu hasil ternak sumber protein he)ani yang bermutu tinggi

    dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi asamasam amino esensial tubuh!

    'aya beli konsumen yang meningkat mengakibatkan konsumen memilih daging yang

    bermutu, disamping kuantitas! 'aging yang banyak dikonsumsi di &ndonesia berasal dari

    ayam pedaging, sapi, domba, kambing dan babi! 'ata pada tahun ..3 menujukkan produksi

    ayam 4 55!6.. ton, daging sapi 4 78!9.. ton, daging domba 4 /!7.. ton, daging kambing

    4 /5!9.. ton dan daging babi 4 78!/.. ton! 1'irjen Peternakan, ..32!

    'aging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gi0i!

    %enurut Soeparno 1..52, daging dide+inisikan sebagai semua jaringan he)an dan semua

    produk pengolahan jaringan-jaringan yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan

    gangguan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya! :urangnya pengetahuan dan kesadaran

    masyarakat terutama pedagang mengenai penanganan pangan dan pendistribusian daging

    akan persyaratan Aman, Sehat, ;tuh dan Halal 1AS;H2 menyebabkan timbulnya berbagai

    penyakit yang membahayakan masyarakat yang disebabkan oleh coliform dansalmonella sp!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    5/39

    'aging sapi merupakan bahan makanan yang mengandung nutrisi berupa air, protein,

    lemak, karbohidrat, dan mineral! (utrisi dalam daging sapi tersebut dapat menjadi media

    yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri Coliform! #.%P(?g danEscherichia

    coli yaitu #>#.#%P(?g! Akan tetapi pada penelitian yang dilakukan oleh Ha+riyanti dkk!,

    1..32 terhadap daging sapi yang diambil di pasar Arengka Pekanbaru didapat total bakteri

    Coliform melebihi batas maksimal yang direkomendasikan oleh S(& (omor 6733=..5 yaitu

    antara 8,8>#.8-5,6>#.8 %P(?g! Hal ini diduga karena daging sapi tersebut sebelumnya telah

    ter*emar bakteri Coliform pada )aktu di Rumah Pemotongan He)an 1Arnia dan

    Warganegara, .#@ Ha+riyanti dkk!, ..3@ (ur)antoro dkk!, .#2!

    Standar *emaran mikroba pada pangan olahan di &ndonesia termuat dalam Peraturan

    :epala

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    6/39

    prinsip-prinsip penetapan kriteria mikrobiologi pangan dan analisis ilmiah khususnya lingkup

    aspek patogen emergensi yang releCan, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan baru!

    penyebab ter*emarnya daging sapi yang beredar di pasaran yang bakteri patogen

    sangat besar seperti E. coli, Salmonella sp. dan lain-lain !

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    7/39

    pedagang tidak ditutup dan disimpan dalam suhu dingin dan akibat dari suhu penyimpanan ini

    akan berdampak pada perkembangbiakan bakteri se*ara *epat 1Saidah dkk!, .##2

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    8/39

    ID T!' P$'$%*"*!'

    Tujuan yang di harapkan dari penelitian ini adalah

    #! %engetahui mikroba yang terkandung dalam daging sapi

    ! %engetahui daging sapi yang berkualitas dan daging sapi yang tidak berkualitas

    7! %engetahui kualitas daging sapi yang berada di pasar tradisional dan pasar

    s)alayan di )ilayah akarta Selatan

    9!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    9/39

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    IIA D!(*'(

    IIA1 D$+*'*,* D!(*'(

    'aging dide+inisikan sebagai semua jaringan he)an dan semua produk hasil

    pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan

    gangguan kesehatan bagi yang memakannya 1Soeparno, #5532! "a)rie 1..72

    mende+inisikan daging sebagai jaringan he)an yang dapat digunakan sebagai makanan,

    sering pula di perluasdengan memasukkan organ-organ seperti hati dan ginjal, otot dan

    jaringan lain yang dapat dimakan disamping urat daging!

    Pengertian daging menurut Soeparno 1#5592 adalah semua jaringan he)an dan semua

    hasil pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan, serta tidak

    menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya! aringan yang termasuk

    dalam pengertian ini menurut Eustiani 1..52 adalah otot, otak, isi Rongga dada dan isi

    rongga perut! Abustam 1..52 mendi+inisikan daging lebih spesi+ik, yaitu kumpulan sejumlah

    otot yang berasal dariternak yang sudah disembelih dan otot tersebut sudah mengalami

    perubahan biokimia dan bio+isik, sehingga otot yang semasa hidup ternak merupakan energi

    mekanis berubah menjadi Fnergi kimia)i! &stilah otot dipergunakan pada )aktu ternak masih

    hidup dan setelah ternak disembelih berubah menjadi daging!

    'aging sapi banyak dikonsumsi oleh masyarakat setelah daging ayam! 'aging sapi

    mudah rusak dan merupakan media yang *o*ok bagi pertumbuhan mikroba, karena tingginya

    kandungan air dan gi0i seperti lemak dan protein! :erusakan daging dapat disebabkan oleh

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    10/39

    perubahan dalam daging itu sendiri 1+aktor internal2 maupun karena +aktor lingkungan

    1eksternal2!

    IIA2 S$,*+*& D!(*'( S!*

    Biri-*iri daging sapi segar dan dapat dikonsumsi oleh konsumen untuk bahan

    makanan yaitu@ daging yang mempunyai kenampakan yang mengkilat, )arnanya *erah dan

    tidak pu*at, tidak ada bau asam apalagi busuk, daging masih elastis, tidak kaku, apabila

    dipegang daging tidak terasa lengket pada tangan dan masih terasa kebasahannya

    1Hadi)iyoto, #5372! aminan keamanan pangan atau bahan pangan telah menjadi tuntutan

    seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan! Pemerintah dalam hal

    ini 'epartemen Pertanian telah menetapkan kebijakan penyediaan pangan asal he)an yang

    GAman, Sehat, ;tuh dan Halal 1AS;H2G guna melindungi dan meningkatkan kesehatan

    masyarakat! Aman, daging tidak ter*emar bahaya biologi 1mikroorkanisme, serangga, tikus2,

    kimia)i 1pestisida dan gas bera*un2 dan +isik 1kemasan tidak sempurna bentuknya karena

    benturan2 serta tidak ter*emar benda lain yang mengganggu, merugikan dan membahayakan

    kesehatan manusia! Sehat, daging memiliki 0at-0at yang dibutuhkan, berguna bagi kesehatan

    dan pertumbuhan tubuh manusia! at gi0i meliputi unsur makro seperti karbohidrat, protein

    dan lemak serta unsur mikro seperti Citamin dan mineral! ;tuh, daging tidak di *ampur

    dengan bagian lain dari he)an tersebut atau bagian dari he)an lain! Halal, he)an maupun

    dagingnya disembelih dan ditangani sesuai syariat agama &slam! :ehalalan menjadi Hak

    Asasi %anusia yang diakui keberadaannya sehingga harus dijamin dan dilindungi oleh semua

    pihak se*ara bertanggung ja)ab! Serti+ikasi halal mutlak dibutuhkan untuk menghilangkan

    keraguan masyarakat akan kemungkinan adanya bahan baku, bahan tambahan atau bahan

    penolong yang tidak halal dalam suatu produk yang dijual 1Wido)ati, et al! ..72!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    11/39

    IIB K!')'(!' )!(*'(

    Se*ara umum daging mengandung sekitar 68I air, dengan kisaran /3-3.I, protein

    sekitar #5I 1#/- I2, mineral #I serta lemak sekitar !8I 1#!8-#7!.I2 1Soeparno, #552!

    Protein asal daging mengandung asam-asam amino esensial karena merupakan bahan pangan

    yang sangat baik dipakai sebagai sumber protein he)ani dalam perbaikan gi0i, )alaupun

    masih perlu pula dipertimbangkan masalah penyediaan dan harganya 1Purnomo dan Padaga,

    #55/2!

    IIC K.,*,* K*.*! D!(*'( S!*

    :omposisi kimia daging tergantung dari spesies he)an, kondisi he)an, jenis daging

    karkas, proses penga)etan, penyimpanan, metode pengepakan, dan kandungan lemaknya!

    K.,*,*, K!)!# $# 100 (

    :alori 1kal2 .6

    Protein 1g2 #3,3

    "emak1g2 #9,.

    :arbohidrat1g2 .

    :alsium 1mg2 ##

    $os+or 1mg2 #6.

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    12/39

    'aging sapi dikelompokkan dalam beberapa bagian! Has 'alam atau +illet atau

    tenderloin adalah daging sapi dari bagian tengah badan! Has "uar atau lebih dikenal dengan

    nama Sirloin adalah bagian daging sapi yang berasal dari bagian ba)ah daging iga, terus

    sampai ke bagian sisi luar has dalam!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    13/39

    'aging mudah sekali mengalami kerusakan oleh mikroba! :erusakan daging ditandai

    oleh adanya perubahan bau dan timbulnya lendir yang biasanya terjadi jika jumlah mikroba

    menjadi jutaan atau ratusan juta sel atau lebih per # *m luas permukaan daging! Permukaan

    daging yang baru disembelih biasanya mengandung kira-kira #. sampai #.9 bakteri per in*i,

    dan terutama terdiri dari bakteri meso+ilik yang berasal dari saluran pen*ernaan dan

    permukaan luar he)an tersebut!

    Persyaratan %utu

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    14/39

    :ualitas daging dipengaruhi beberapa +aktor antara lain@ )arna, aroma, kelembaban,

    keempukan dan komposisi 0at-0at yang dikandungnya! 'aging yang berkualitas tinggi adalah

    daging yang berkembang penuh dan baik, konsistensi kenyal, tekstur halus, )arna terang dan

    marbling yang *ukup 1'huljaman, Sugana, (atasasmita, dan "ubis, #5392! $aktor yang ikut

    menentukan palatabilitas dan daya tarik antara lain )arna, WHB 1 waterholding capacity2,

    karkas daging, tekstur, keempukan, bau, *itarasa, aroma dan pH! :esukaan konsumen banyak

    ditentukan oleh keempukan, kadar jus?*airan daging dan +laCour! 'isamping itu rasio lemak

    dengan daging tidak berlemak sangat penting, namun tergantung pada konsumen suatu

    negara yang mengkonsumsinya 1Bharles, #5362!

    IID5 K!%*"!, D!(*'( Y!'( K#!'( B!*&

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    15/39

    IID6 C*#*C*#* K!%*"!, D!(*'( S!*

    Biri-*iri kualitas daging sapi dapat dilihat dari parameter )arna dan bau pada daging!

    Sampai sekarang setiap orang masih relati+ berbeda dalam membedakan kualitas daging sapi

    dari *ri-*iri )arna dan bau pada daging sapi karena sampai sekarang belum ada re+erensi

    ukuran yang pasti dalam membedakan kualitas daging sapi! ;ntuk mengantisipasi hal

    tersebut dibuatlah suatu alat yang dapat mendeteksi kualitas daging dari parameter )arna dan

    bau menggunakan sensor )arna dan bau! Parameter dari sensor diolah oleh mikrokontroler

    menggunakan logika +u00y sebagai pengambil keputusan tingkat kualitas daging sapi!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    16/39

    untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan pada sampel! 72! Analisa susut masak

    1cooking loss2 menurut petunjuk Soeparno 1#5532! 92! Analisa WHB 1$ater %olding

    Capacity2 menurut petunjuk Honikel dan Hamm1#5592! WHB adalah kemampuan matriks

    molekul bahan 1makromolekul2 untuk menahan keberadaan sejumlah air di dalam matriks

    sampel! 82! Analisa keempukan menurut petunjuk Barballo, $ernande0,

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    17/39

    ternak! %enurut Aberle, $orrest, Hendri*k, udge and %erkel 1..#2, ternak yang tidak

    diistirahatkan akan menghasilkan daging yang ber)arna gelap, bertekstur keras, kering,

    memiliki nilai Ph tinggi dan daya mengikat air tinggi! $aktor setelah pemotongan yang

    mempengaruhi kualitas daging adalah metode pelayuan metode pemasakan, tingkat keasaman

    1pH2 daging, bahan tambahan 1termasuk en0im daging2, lemak intramuskular 1marbling2,

    metode penyimpanan dan penga)etan ma*an otot daging, serta lokasi otot!

    :arakteristik +isik daging segar sangat berpengaruh terhadap daya tarik konsumen

    untuk membeli daging 1Aberle et al., ..#2! Pengujian kualitas +isik daging se*ara objekti+

    dapat dilakukan dengan *ara mengetahui daya putus Warner-

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    18/39

    stabil terhadap kerusakan oleh mikroba, sedangkan apabila pH daging sapi berada sekitar

    /,L6, %aka memungkinkan untuk pertumbuhan mikroba menjadi lebih baik 1

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    19/39

    kimia dan benda asing yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan

    manusia!

    IIG2 C$.!#!' .*/!

    adalah *emaran dalam makanan yang berasal dari mikroba yang dapat merugikan dan

    membahayakan kesehatan manusia!

    IIG3 C$.!#!' D!(*'(

    Pen*emaran daging oleh mikroba dapat terjadi sebelum dan setelah he)an dipotong!

    Sesaat setelah dipotong, darah masih bersirkulasi ke seluruh anggota tubuh he)an sehingga

    penggunaan pisau yang tidak bersih dapat menyebabkan mikroorganisme masuk ke dalam

    darah! Pen*emaran daging dapat di*egah jika proses pemotongan dilakukan se*ara higienis!

    Pen*emaran mikroba terjadi sejak di peternakan sampai ke meja makan! Sumber pen*emaran

    tersebut antara lain adalah= #2 he)an 1kulit, kuku, isi jeroan2, 2 pekerja?manusia yang

    men*emari produk ternak melalui pakaian, rambut, hidung, mulut, tangan, jari, kuku, alas

    kaki, 72 peralatan 1pisau, alat potong?talenan, pisau, boks2, 92 bangunan 1lantai2, 82

    lingkungan 1udara, air, tanah2, dan /2 kemasan!

    'aging yang ter*emar mikroba melebihi ambang batas akan menjadi berlendir,

    berjamur, daya simpannya menurun, berbau busuk, rasa tidak enak, dan menyebabkan

    gangguan kesehatan bila dikonsumsi 1'jaa+ar dan Rahayu ..62!

    IIH K#*"$#*! M*/*%(*

    :riteria mikrobiologi pada pangan adalah suatu metrik manajemen risiko yang

    menunjukkan keterimaan suatu pangan atau kinerja suatu pengendalian proses atau sistem

    keamanan pangan yang merupakan hasil dari suatu pengambilan *ontoh?sampling dan

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    20/39

    pengujian? testing mikroba, toksin?metabolitnya atau penanda yang berhubungan dengan

    kepatogenan atau si+at lainnya, pada titik tertentu dalam suatu rantai pangan 1Bode>, .#2!

    ;mumnya, kriteria mikrobiologi diaplikasikan untuk penerimaan atau penolakan

    bahan baku, bahan tambahan, produk dan lot oleh pemerintah atau industri! :riteria

    mikrobiologi dapat digunakan pula untuk menentukan proses produksi telah sesuai dengan

    prinsip umum higyene pangan 1BAB?RBP #-#5/.2!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    21/39

    %enurut kamus besar bahasa &ndonesia, peraturan dide+inisikan sebagai tataan

    1petunjuk, kaidah, ketentuan2 1:emendiknas, .#72!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    22/39

    masuk ke usus halus!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    23/39

    susu karena akan menyebabkan diare berlanjut dan sangat tidak dianjurkan melakukan

    pemberian *airan se*ara peroral selama lebih dari hari 1Bhotiah, ..32!

    IIK K'"!.*'!,*

    IIK1 K'"!.*'!,* M*/!

    :ontaminasi mikroba pada daging dapat pula terjadi melalui permukaan daging pada

    saat pembelahan karkas, pendinginan, pembekuan, penyegaran daging beku, pemotongan,

    pembuatan produk daging olahan, penga)etan, pengepakan, penyimpanan, dan pemasaran!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    24/39

    perkembangbiakan bakteri se*ara *epat 1Saidah, dkk!, .##2! Pemotongan daging menjadi

    bagian-bagian ke*il 1potongan e*eran2 akan memperluas daerah permukaan yang

    terkontaminasi mikroba karena mikroba pada permukaan potongan lebih mudah mendapat

    makanan, air, dan oksigen sehingga mikroba lebih *epat berkembangbiak dan daging lebih

    mudah rusak 1Setio)ati, dkk! .##2!

    IIK3 K'"!.*'!,* staphylococcs a!es

    (eberadaan staphylococcus aureus pada pangan erat kaitannya dengan sanitasi

    pekerja serta kebersihan lingkungan dan peralatan pengelolahan ! lingkungan yang kotor

    memudahkan perkembangan mikroorganisme dalam produk unggas! &n+eksi mikroorganisme

    pada sapi di peternakaan dapat terkndung di dalam sapi segar dan dapat pula bertahan dalam

    proses pengolahan! Peroses pemotongan unggas se*ara kontinyu dan higienitas yang tidak

    terjaga juga dapat menjadi sumber penularan mikroorganisme dari karkas yang lainnya!

    Proses penanganan mulai dari pas*apanen hingga konsumen di indonesia masih

    banyak yang tidak di jaga sanitasi higiene produknya! :ondisi demikian memudahkan bakteri

    staphyli*o**us aureus yang selalu ada di lingkungan bahkan pada tubuh manusia untuk

    mengontaminasi daging ! staphylococcus aureua dapat rusak dengan pemanasan produk

    pangan yang benar, namun toksin yang dihasilkan dapat tahan pemanasan, pendingin, dan

    pembekuan!

    IIL T"!% M*/! B$#)!,!#&!' K$%.&

    IIL1 T"!% M*/!

    Prinsip perhitungan *a)an dapat di gunakan untuk menghitung jumlah mikroba di

    dalam *ontoh, yaitu dengan menggunakan Plate Count )gar !PC)# Sebagai medium

    pemupukan! PBA adalah suatu medium yang mengandung .,8I tripton, .,8I ekstrak

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    25/39

    khamir dan .,#I glukosa sehingga semua mikroba termasuk bakteri, kapang dan khamir

    dapat tumbuh dengan baik pada medium tersebut!

    IIL2 T"!% B!&"$#*

    ;ntuk menghitung total bakteri dengan metode hitungan *a)an digunakan *utrient

    )gar !*)#! (A adalah suatu medium yang mengandung sumber nitrogen dalam jumlah

    *ukup yaitu .,7I ekstrak sapi dan .,8I pepton, tetapi tidak mengandung sumber

    karbohidrat, oleh karena itu baik untuk pertumbuhan bakteri tetapi kapang dn khamir tidak

    dapat tumbuh dengan baik!

    IIL3 T"!% S#! B!&"$#*

    ;ntuk menghitung jumlah spora bakteri pada *ontoh makanan, suspensi *ontoh harus

    dipanaskan terlebih dahulu untuk membunuh sel CegetatiC bakteri, kapang dan khamir

    maupun spora kapang dan khamir! umlah spora bakteri di dalam *ontoh dapat di hitung

    menggunakan metode hitungan *a)an setelah *ontoh di panaskan pada suhu 3. selama

    #. menit! ika yang akan dihitung hanya spora yang tahan panas !termoresistan#, termasuk

    termo+il, pemanasan dilakukan pada suhu lebih tinggi yaitu #.. selama #. menit!

    %edium yang di gunakan untuk spora aerobik adalah (utrient Agar, sedangkan untuk spora

    anaerobik dapat di gunakan Bhopped %eat %edium !preeduced#.

    IIL T"!% K!!'( D!' K-!.*#

    umlah kapang dan khamir di dalam *ontoh makanan dapat dihitung dengan metode

    hitung *a)an menggunakan medium Potato +e&trose )gar !P+)#! ika di dalam *ontoh

    diduga mengandung bakteri dalam jumlah tinggi, maka pertumbuhan bakteri dapat di hambat

    dengan menambahkan asam tartarat #.I steril kedalam P'A setelah sterilisasi! umlah yang

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    26/39

    di tambah biasanya adalah # ml asam tartarat #.I ke dalam setiap #.. ml P'A steril!, P'A

    adalah suatu medium yang mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah *ukup, yaitu

    terdiri dari .I ekstrak kentang dan I glukosa, sehingga baik untuk pertumbuhan kapang

    dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri! Akan tetapi karena beberapa

    bakteri juga men+ermentasi karbohidrat dan menggunakannya sebagai sumber energi, maka

    beberapa bakteri masih mungkin tumbuh pada P'A! 'engan menurunkan Ph P'A menjadi

    kira-kira 7,8! Pertumbuhan bakteri akan terhambat karena pda umumnya bakteri tidak dapat

    tumbuh pada Ph kurang dari 9,. P'A yang telah diasamkan tersebut di sebut )cidified

    Potato +e&trose )gar !)P+)#.

    IIM P$'4!&*" A&*/!" C$.!#!' M*/!

    Sebagai besar penyakit pada manusia disebabkan oleh makanan yang ter*emar bakteri

    patogen, seperti penyakit yipus, disentri, botulisme, dan hepatitis A 1)inarno #5562! Penyakit

    lain yang disebabkan oleh bakteri dan sering menimbulkan masalah serta memiliki dampak

    yang *ukup berbahaya terhadap kesehatan manusia antara lain adalah antraks, salmonellosis,

    bru*ellosis, tuberkulosis, klostridiosis, F!*oli, koli-basilosis, dan s!aureus 1supar ..82!

    Foodborne disease merupakan penyakit yang diakibatkan karena mengkonsumsi

    makanan yang ter*emar mikroba patogen 1Riemann dan

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    27/39

    Eejala akut yang disebabkan oleh mikroba patogen adalah diare, muntah, dan pusing-pusing

    bahkan pada kondisi yang parah dapat menyebabkan kematian 1Rahayu ../b2!

    A+latoksin merupakan mikotoksin yang dihasilkan oleh). fla'us atau).parasiticus

    dan bersi+at hepatokarsinogen! Apabila termakan dan terakumulasi dalam jumlah yang

    berlebihan, a+latoksin dapat menyebabkan kerusakan hati pada manusia 1Rahayu ../b2!

    Sama halnya dengan a+latoksin, histamin yang merupakan ra*un dari produk perikanan akibat

    *emaran mikroba patogen dapat menyebabkan kera*unan! Eejala kera*unan histamin dimulai

    beberapa menit sampai beberapa jam setelah makanan dikonsumsi, antara lain berupa sakit

    kepala, kejangkejang, diare, muntah-muntah, kulit bergaris merah, pembengkakan pada bibir,

    dan kerongkongan terasa terbakar! Eejala ini umumnya berlangsung kurang dari # jam dan

    dapat diobati dengan terapi antihistamin 1Atmadjaja et al! #5582!

    Patogen ba)aan dari makanan seperti Clostridium botulinum sangat berkaitan dengan

    penyakit ekstraintestinal akut, yang dapat menyebabkan sindrom neuroparalisis dan sering

    kali berakibat +atal! Penyakit ekstraintestinal juga dapat disebabkan oleh *emaran isteria

    monocytogenesyang menyebabkan penyakit ringan seperti +lu hingga penyakit berat seperti

    meningitis dan meningoense+alitis! E. coli penghasil Cerotoksin umumnya mengakibatkan

    diare berdarah dan dapat menyebabkan uremia hemolitik, yang ditandai dengan

    trombositopenia, anemia hemolitik, dan gagal ginjal akut terutama pada anak-anak!

    Salmonelosis merupakan penyakit yang diakibatkan oleh *emaran Salmonella dan dapat

    menyebabkan rematik, meningitis, abses limpa, pankreatitis, septikemia, dan osteomielitis!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    28/39

    BAB III

    BAHAN DAN METODE

    IIIA W!&" )!' T$.!"

    Penelitian ini dilakukan di Pasar Tradisional dan Pasar S)alayan, dimana untuk Pasar

    Tradisional pengambilan sampel di)akilkan oleh Pasar yang berada di sekitar akarta Selatan

    dan untuk Pasar S)alayan pengambilan sampel dilakukan di sekitar akarta Selatan! ;ntuk

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    29/39

    pasar s)alayan di bagi menjadi dua yaitu pasar s)alayan besar dan pasar s)alayan ke*il!

    Waktu pengambilan sampel di bagi menjadi tiga, minggu pertama sampel di ambil dari pasar

    tradisional pada pikul .5!.. W&

    (uklir (asional 1

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    30/39

    IIIA2A%!"

    Alat yang di gunakan untuk penelitian yaitu = gelas ukur, *a)an petri, pipet, tabung

    durham, tabung reaksi, rak tabung, pinset, gunting, timbangan, inkubator, Ph meter,

    Stoma*her, :antong Plastik Steril!

    IIIB M$")$ P$'$%*"*!'

    %etode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode surCey yaitu =

    #2! %enggunakan kuesioner untuk mengetahui asal daging sapi! 2! %engambil sampel

    daging sapi di Pasar Tradisional 'i Sekitar akarta Selatan dan Pasar S)alayan 'i Sekitar

    akarta Selatan!Sampel diambil satu kali yaitu pada pagi hari jam .5!..-#.!.. W&< untuk

    Pasar Tradisional, sedangkan keesokan harinya jam .5!..-#.!.. W&< untuk Pasar S)alayan!

    72! %emeriksa kualitas +isik daging yang meliputi )arna dan bau! ;ntuk mengetahui

    pen*emaran mikroba pada daging sapi diperlukan pemeriksaan bakteriologi yaitu dengan ;ji

    Total Plate Count 1TPB2, kemudian hasilnya dibandingkan dengan persyaratan mutu

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    31/39

    b! ;ji trose, lalu direbus kembali sampai mendidih! Setelah itu,

    larutan tersebut disaring kembali dan dituangkan ke dalam botol s*o++ untuk disterilisasi

    dalam auto*laCe selama #8 menu pada temperatur ##MB dengan tekanan # atmos+ir 1atm2!

    IIID2 P$./!"!' .$)*!Plate Cont A#a! :PCA;

    PBA ditimbang sebanyak ,8 gram, dimasukkan ke dalam tabung dan dilarutkan

    1dihomogenisasi2 dengan aOuadest sebanyak #... ml, kemudian dipanaskan diatas hot plate

    sampai mendidih, disterilisasi dengan auto*laCe pada temperatur ##B selama #8 detik!

    IIID3 P$./!"!' .$)*!Esche!ch$a Col$ B!oth :ECB;

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    32/39

    FB< ditimbng sebanyak 76 gram, dimasukkan ke dalam tabung dan dilarutkan

    1dihomogenisasi2 dengan aOuadest sebanyak #... ml, kemudian dipanaskan diatas hot plate

    sampai mendidih dan didinginkan pada suhu ruangan! Tabung reaksi yang sudah disiapkan

    diisi dengan tabung durham dan diisi sebanyak #. ml media "ST

    dengan auto*laCe pada temperatur ##B selama #8 detik!

    IIID P$./!"!' .$)*!Le%$ne Eos$n Methylene Ble A#a! :LEMB;

    "-F%< ditimbng sebanyak 76,8 gram, dimasukkan ke dalam tabung dan dilarutkan

    1dihomogenisasi2 dengan aOuadest sebanyak #... ml, kemudian dipanaskan diatas hot plate

    sampai mendidih, kemudian disterilisasi dengan auto*laCe pada temperatur ##B selama #8

    detik! "-F%< dituang ke dalam petridish dan didiamkan sampai membeku!

    IIIE P$'4*!!' S!.$% )!' C!#! P$'(*!'

    IIIE1 C!#! P$'(*!'Plate Cont A#a! :PCA;

    'aging sapi ditimbang sebanyak #. g se*ara aseptik, kemudian masukkan dalam

    )adah steril! Tambahkan larutan (aB" .,38 I dan di homogenkan! &ni merupakan larutan

    dengan pengen*eran #.-#! 'ibuat pengen*eran #.-dengan dimasukkan #ml ekstrak daging

    dari pengen*eran #.-#ke dalaam 5 ml larutan (aB" .,38I! Pekerjaan di lakukan se*ara

    aseptik sampai didapatkan pengen*eran #.-8! Tambahkan # ml suspensi dari setiap

    pengen*eran dimasukkan kedalam *a)an petri se*ara duplo! Tambahkan #8 ml sampai

    dengan . ml PBA 1Plate Count )gar#yang sudah diinginkan hingga suhu 98.B pada masing

    masing *a)an yang sudah berisi suspensi! Supaya larutan sampel dan media PBA ter*ampur

    seluruhnya, lakukan pemutaran *a)an kedepan dan kebelakang atau membentuk angka

    delapan dan diamkan sampai menjadi padat! 'iinkubasikan temperatur 79.B sampai dengan

    7/.B selama 9 jam sampai dengan 93 jam dengan meletakan *a)an pada posisi terbaik!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    33/39

    IIIE2 C!#! P$'(*!!'Potato De"t!ose A#a! :PDA;

    'aging sapi ditimbang sebanyak #. g se*ara aseptik, kemudian masukkan dalam

    )adah steril! Tambahkan larutan (aB" .,38 I dan di homogenkan! &ni merupakan larutan

    dengan pengen*eran #.-#!'ibuat pengen*eran #.-dengan dimasukkan #ml ekstrak daging

    dari pengen*eran #.-#ke dalaam 5 ml larutan (aB" .,38I! Pekerjaan di lakukan se*ara

    aseptik sampai didapatkan pengen*eran #.-8!# ml suspensi dari setiap pengen*eran

    dimasukkan kedalam *a)an petri se*ara duplo! Tambahkan #8 ml sampai dengan . ml PBA

    1Plate Count )gar#yang sudah diinginkan hingga suhu 98.B pada masing masing *a)an

    yang sudah berisi suspensi! Supaya larutan sampel dan media PBA ter*ampur seluruhnya,

    lakukan pemutaran *a)an kedepan dan kebelakang atau membentuk angka delapan dan

    diamkan sampai menjadi padat! 'iinkubasikan temperatur 79.B sampai dengan 7/.B selama

    9 jam sampai dengan 93 jam dengan meletakan *a)an pada posisi terbaik!

    IIIE3 C!#! P$'(*!!' S!%.'$%%! S-*($%%! A(!# :SSA;

    'aging sapi ditimbang sebanyak #. g se*ara aseptik, kemudian masukkan dalam

    )adah steril gerus sampai halus! Tambahkan larutan (aB" .,38 I dan di homogenkan! &ni

    merupakan larutan dengan pengen*eran #.-#!'ibuat pengen*eran #.- dengan dimasukkan

    #ml ekstrak daging dari pengen*eran #. -#ke dalaam 5 ml larutan (aB" .,38I! Pekerjaan di

    lakukan se*ara aseptik sampai didapatkan pengen*eran #.-8! # ml suspensi dari setiap

    pengen*eran dimasukkan kedalam *a)an petri yang steril! :emudiaan dituangi medium

    Salmonella Shigella Agar sebanyak #8 ml pada suhu 98.B lalu dihomogenkan! Ba)an petri

    yang berisi sampel diinkubasikan pada inkubator dengan suhu 76.B selama 9-93 jam!

    :oloni bakteri yang tumbuh di amati dan dihitung 1koloni Salmonella Sp!dengan bintik hitam

    ditengahnya dan dimkelilingi 0ona transparan!

    IIIF P$'(-*"'(!' J.%!- K%'*

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    34/39

    umlah koloni dihitung pada setiap seri pengen*eran ke*uali *a)an petri yang berisi

    koloni menyebar! Pilih *a)an yang mempunyai jumlah koloni 8 sampai dengan 8.!

    IIIG P$'(*!'Most P!o&a&le Nm&e! :MPN;Esche!$c$a col$

    IIIG1 P$'4*!!' S!.$%

    Sampel yang di gunakan yaitu 'aging sapi ditimbang sebanyak #. g, kemudian

    masukkan ke dalam kantong steril! Tambahkan larutan (aB" .,38I dan dihomogenkan! &ni

    merupakan larutan dengan pengen*eran #.-# 'ibuat dengan pengen*eran #.- dengan

    dimasukkan #ml ekstrak daging dari pengen*eran #. -#kedalam 5 ml larutan (aB" .,38I!

    Pekerjaan dilakukan se*ara aseptis sampai didapatkan pengen*eran #. -8!

    IIIG2 C!#! P$'(*!'

    1 U* P$')(!!'

    # ml larutan pengen*eran #.-# tersebut di pindahkan dengan pipet steril ke dalam

    larutan 5 ml (aBl .!38I untuk mendapat pengen*eran #. -7! %asing-masing # ml dari setiap

    pengen*eran dipipet ke dalam 7 seri tabung "ST yang berisi tabung durham! 'inkubasi pada

    temperatur 76 selama 9 jam ! 'iperhatikan adanya gas yang terbentuk di dalam

    tabung 'urham! Hasil uji dinyatakan positi+ apabila terbentuk gas!

    2 U* A'(&! E,

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    35/39

    3 I)$'"*+*&!,* LEMB

    Hasil yang positi+ dari media FB digoreskan pada media "-F%< dan diinkubasi

    pada temperatur 76B selama 9-93 jam dan :oloni yang diduga E. coli berdiameter mm

    sampai 7 mm, )arna hitam atau gelap pada bagian pusat koloni dengan metalik kehijauan

    yang mengkilat pada media "-F%

    IIIG3 P$'(*!' )$'(!' M$")$ K!)!# A*#= K!)!# L$.!&= )!' K!)!# #"$*'

    ! M$")$ P$'(*!' K!)!# A*#

    Pemeriksaan kadar air digunakan metode pengeringan atau oCen

    1Thermogra'imetri2! %enurut "ego)o 1..82, prosedur dan perhitungan kadar air dengan

    metode pengeringan oCen adalah sebagai berikut = pertama-tama disiapkan *a)an porselin

    yang telah diberi kode sesuai kode sampel, kemudian dipanaskan dalam oCen dengan suhu

    #.. L #.8 MB selama Q # jam! Setelah # jam, *a)an porselin diambil dan dimasukkan dalam

    desikator Q #8 menit, kemudian *a)an porselin ditimbang! Sampel sebanyak # - g

    ditimbang dalam *a)an porselin yang telah diketahui beratnya! :emudian dikeringkan dalam

    oCen dengan suhu #.. L#.8 MB selama 9 - / jam, setelah di oCen sampel ditimbang hingga

    ter*apai bobot konstan, jika belum konstan sampel dimasukan ke dalam oCen lagi selama #

    jam, dimasukan desikator, kemudian lakukan penimbangan hingga ter*apai bobot konstan!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    36/39

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    37/39

    memasukkan #8 ml HS9pekat, untuk blanko tanpa sampel, kemudian mendestruksi pada

    lemari asam dengan suhu ..-8..B selama -7 jam 1 sampai )arna hijau jernih 2! :emudian

    menambahkan 9.I (aH sampai Colume 5. ml, kemudian mendestilasi dan destilat dengan

    menampung pada Frlenmeyer yang telah berisi 8. ml asam bora> 7I! :emudian

    menambahkan 7 tetes indikator % 1methyl orange2 dan 7 tetes indikator PP! 'estilasi

    diakhiri setelah di peroleh #8. ml! 'estilat dititrasi dengan menggunakan .,. ( H S9

    sampai )arna menjadi merah muda! I kadar protein dihitung dengan persamaan =

    I(

    (ml titrasi sampelmltitrasiblanko )

    berat sampel x100

    :eterangan =

    I kadar protein = I( > 1/,82 +aktor koreksi protein

    ( normalitas HS9 untuk titrasi

    #9

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    38/39

    Eustiani!F, ..5! Pengendalian Cemaran ikroba Pada -ahan Pangan )sal Ternak

    !+aging +an Susu# ulai +ari Peternakan Sampai +ihidangkan/ .urnal "itbang Pertanian,

    3172, ..5!

  • 7/26/2019 Bab II Cooppy

    39/39

    'alilah,F! ../, FCaluasi *ilai 8i2i +an (arakteristik Protein +aging +an 3lahannya!

    Skripsi, Program Studi Teknologi Hasil Ternak, $akultas Peternakan, &nstitut Pertanian

    +an Sapi