25
Tugas Akhir BAB II AKATEL Sandhy Putra Purwokerto 10 D308003 BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN AKSES Jaringan akses merupakan suatu media berupa kabel tembaga, kabel optik dan gelombang radio yang dipasang/ditarik atau dipancarkan dan dipergunakan untuk menghubungkan pesawat-pesawat pelanggan dengan sentral lokal yang bersangkutan [2] . 1. Konfigurasi Jaringan Lokal Akses Tembaga Jaringan lokal akses tembaga adalah suatu jaringan kabel telepon dari bahan tembaga yang dipasang/ditarik dan dipergunakan untuk menghubungkan pesawat-pesawat pelanggan dengan sentral lokal yang bersangkutan [2] . Konfigurasi umum dari jaringan akses tembaga adalah sebagai berikut : Gambar 2.1 Konfigurasi Jarlokat

BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN AKSES

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Tugas Akhir BAB II

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto 10 D308003

BAB II

DASAR TEORI

A. JARINGAN AKSES

Jaringan akses merupakan suatu media berupa kabel tembaga, kabel

optik dan gelombang radio yang dipasang/ditarik atau dipancarkan dan

dipergunakan untuk menghubungkan pesawat-pesawat pelanggan dengan

sentral lokal yang bersangkutan[2].

1. Konfigurasi Jaringan Lokal Akses Tembaga

Jaringan lokal akses tembaga adalah suatu jaringan kabel telepon

dari bahan tembaga yang dipasang/ditarik dan dipergunakan untuk

menghubungkan pesawat-pesawat pelanggan dengan sentral lokal yang

bersangkutan[2]. Konfigurasi umum dari jaringan akses tembaga adalah

sebagai berikut :

Gambar 2.1 Konfigurasi Jarlokat

Tugas Akhir BAB II 11

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

STO (Sentral Telepon Otomat) berfungsi sebagai pusat kegiatan

data, seperti pasang baru, pemindahan saluran, pengisoliran

(menonaktifkan pesawat telepon pelanggan), dan lain-lain. MDF (Main

Distribution Frame) adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai

tempat terminasi kabel dari sentral[2].

RK (Rumah Kabel) adalah suatu bagian yang penting dalam suatu

jaringan kabel tembaga yang berupa unit terminal dan merupakan titik

terminal akhir kabel primer dan titik awal dari kabel sekunder. DP

(Distribution Point) merupakan terminasi akhir dari kabel sekunder dan

terminasi awal saluran pelanggan. KTB (Kotak Terminal Batas)

merupakan tempat penyambungan antara kabel penanggal dengan kabel

instalasi dalam rumah (indoor cable)[2]. Soket telepon berfungsi sebagai

tempat penyambungan antara indoor cable dengan pesawat telepon.

Jaringan lokal akses tembaga terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu jaringan

catu langsung, jaringan catu tidak langsung dan jaringan catu kombinasi.

2. Jaringan Catu Langsung

Pada jaringan catu langsung pesawat telepon pelanggan dicatu

dari kotak pembagi (KP/DP) terdekat yang langsung dihubungkan

dengan MDF tanpa melalui RK dengan menggunakan kabel primer.

Tugas Akhir BAB II 12

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

Gambar 2.2 Konfigurasi Jaringan Catu Langsung

3. Jaringan Catu Tidak Langsung

Pada jaringan catu tidak langsung, pelanggan dicatu melalui DP

(distribution Point) terdekat yang dihubungkan dengan RK terlebih

dahulu sebelum dihubungkan dengan MDF. Perbedaan antara jaringan

catu langsung dan jaringan catu tidak langsung hanya terdapat pada

penggunaan RK.

Gambar 2.3 Konfigurasi Jaringan Catu Tidak Langsung

4. Jaringan Catu Kombinasi

Jaringan catu kombinsi pada umumnya sering digunakan di kota-

kota besar dan biasanya letak dari sentral berada dipusat kota. Jaringan

catu kombinasi sebenarnya merupakan gabungan dari jaringan catu

langsung dan jaringan catu tidak langsung. Jadi ada pelanggan yang

Tugas Akhir BAB II 13

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

dilayani melalui RK (rumah kabel terlebih dahulu sebelum masuk ke

MDF, namun ada pelanggan yang dilayani langsung tanpa melalui RK.

Gambar 2.4 Konfigurasi Jaringan Catu Kombinasi

Dalam konfigurasi sistem komunikasi jarlokat terdapat beberapa

variabel nilai elektrik yang akan menentukan tingkat kelayakan suatu sistem.

Beberapa nilai variabel elektrik tersebut antara lain adalah tahanan isolasi,

impedansi karakteristik, redaman saluran terhadap frekuensi kerja, crosstalk dan

beberapa parameter lainnya. Crosstalk merupakan gangguan yang terjadi dalam

proses pengiriman data informasi antar stasiun berupa masuknya sinyal yang

tidak diinginkan dari jalur yang berhimpitan. Impedansi karakteristik

merupakan suatu nilai redaman yang pasti ada pada semua media transmisi,

termasuk kabel tembaga. Sementara pada frekuensi kerja sistem, kabel tembaga

akan menghasilkan redaman saluran yang besarnya berbeda-beda tergantung

dari frekuensi kerjanya. Redaman kabel juga dapat disebabkan oleh resistansi

yang merupakan kerugian daya yang terjadi dalam saluran[5].

Tugas Akhir BAB II 14

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

B. TEKNOLOGI xDSL

Internet pada saat ini telah menjadi sebuah teknologi dan jaringan

komunikasi yang populer. Saat ini pelanggan layanan jaringan akses multimedia

memiliki permintaan dan kebutuhan bandwidth yang tinggi. Pengguna internet

juga mulai menggunakan aplikasi-aplikasi seperti video conference,

telemedicine, pembelajaran jarak jauh (distance learning), dan layanan-layanan

lain yang banyak menghabiskan bandwidth. Dengan teknologi modem

konvesional yang memiliki kecepatan data yang kecil yaitu maksimal 56 kbps

tidak dapat mengakomodasi layanan-layanan seperti ini. Para pengguna internet

menginginkan kapasitas transfer data yang lebih besar agar dapat menggunakan

aplikasi-aplikasi internet secara wajar dan lancar.

Dengan adanya teknologi xDSL yang merupakan salah satu alternatif

yang cocok diterapkan untuk mempercepat akses transfer data. xDSL (x-Digital

Subcriber Line) berasal dari lembaga riset telekomunikasi di Amerika. DSL

(Digital Subscriber Line) merupakan sebuah teknologi akses data yang

menggunakan saluran kabel tembaga untuk layanan broadband. Teknologi

xDSL mampu membawa informasi berupa suara dan data dengan kecepatan

yang bervariasi. xDSL dapat diklarifikasikan kedalam beberapa golongan

berdasarkan mode transmisinya. Mode transmisi tersebut adalah mode simetris

dan mode asimetris. Maksud dari mode simetris adalah kecepatan arah kirim

dan arah terima (upstream dan downstream) sama besar, sedangkan mode

Tugas Akhir BAB II 15

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

asimetris memiliki kecepatan upstream dan kecepatan downstream yang

berbeda.

Teknologi xDSL menggunakan frekuensi kerja yang cukup tinggi,

sehingga semakin tinggi frekuensi kerja yang digunakan maka redamannya

semakin besar[4]. Hal ini tentu saja akan berkaitan dengan kecepatan transmisi,

semakin besar lebar pita frekuensi yang digunakan maka semakin besar pula bit

data yang terkirim, atau dengan kata lain semakin lebar bandwidth yang

disediakan maka semakin tinggi kecepatan transmisinya[5].

Perkembangan teknologi DSL adalah teknologi xDSL yang merupakan

teknologi broadband. Beberapa jenis xDSL antara lain adalah :

1. HDSL[5]

HDSL (High bit rate Digital Subscriber Line) merupakan

teknologi yang menggunakan 2 atau 3 pasang kabel tembaga untuk

mengirim sinyal digital dengan kecepatan 1,5 Mbps sampai dengan 2

Mbps. Penggunaan HDSL semula dimaksudkan untuk mengantisipasi

keterbatasan jarak jangkauan jaringan. HDSL dapat digunakan untuk

layanan telepon, faksimili, teleconference. HDSL mampu untuk

mencapai jarak maksimum hingga 3,5 km. HDSL merupakan sebuah

teknologi xDSL dengan mode simetris karena kecepatan kirim dan

kecepatan terimanya sama.

Tugas Akhir BAB II 16

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

2. IDSL[5]

ISDL (Integrated Service Digital Network DSL) merupakan

sebuah teknologi transfer data yang menggunakan 1 pasang kabel. IDSL

memiliki mode transmisi simetrik dengan kecepatan 128 kbps. IDSL

hanya dipergunakan untuk komunikasi data.

3. SDSL[5]

Teknologi SDSL (Single Line Digital Subscriber Line) hampir

sama dengan HDSL, perbedaan mendasar antara HDSL dan SDSL

adalah pada SDSL sisi pelanggan dapat langsung terhubung ke terminal

pelanggan seperti halnya pesawat telepon, sementara HDSL untuk

terhubung langsung ke terminal pelanggan membutuhkan perangkat

tambahan.

Kecepatan yang biasa dikirimkan SDSL sama dengan HDSL

yaitu sekitar 1,5 - 2 Mbps. Jumlah pasangan kabel yang digunakan

hanya 1 pasang kabel. SDSL juga merupakan teknologi xDSL yang

simetrik karena kecepatan kirim dan kecepatan terimanya sama. Jarak

jangkauan dari SDSL hanya sekitar 3000 m.

4. VDSL

VDSL (Very high rate Digital Subscriber Line) hampir sama

dengan ADSL namun memiliki tingkat kecepatan yang lebih tinggi.

VDSL memiliki kecepatan downstream hingga 52 Mbps. VDSL pada

Tugas Akhir BAB II 17

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

konsepnya dirancang untuk aplikasi simetrik dan asimetrik, tergantung

kebutuhan layanan yang diinginkan. Aplikasi simetrik adalah aplikasi

yang memerlukan kecepatan upstream dan downstream yang sama,

sedangkan aplikasi asimetrik adalah aplikasi yang membutuhkan

kecepatan upstream dan downstream yang berbeda[5].

Dengan kecepatan data yang sedemikian tingginya, teknologi

VDSL diharapkan mampu menjadi suatu solusi penyedia layanan

multimedia interaktif secara penuh ataupun kebutuhan komunikasi data

dengan kecepatan data yang tinggi. Jarak cakupan dari VDSL mampu

mencakup hingga 1,5 Km[2].

5. ADSL

ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah teknologi

telekomunikasi yang mampu merubah saluran telepon biasa menjadi

saluran digital berkecepatan tinggi (high speed) untuk akses internet

yang cepat (fast internet access). Pada prinsipnya sama dengan

teknologi xDSL lainnya, yaitu merupakan sepasang modem yang

diletakkan pada dua sisi yaitu pada sisi sentral yang berfungsi untuk

menerima dan mengirimkan sumber layanan, sedangkan pada sisi

pengguna berfungsi untuk menampilkan layanan yang diterima dari

sentral[5].

Tugas Akhir BAB II 18

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

ADSL digunakan untuk layanan multimedia dan aplikasi ADSL

untuk layanan multimedia dapat dilihat pada gambar 2.5 dibawah ini :

Gambar 2.5 Aplikasi ADSL untuk layanan multimedia

Pada gambar 2.5 di atas ada bagian ATU-C dan ATU-R. ATU-C

(ADSL Transceiver Unit – Central Unit) terletak pada sisi DSLAM dan

berfungsi untuk melakukan proses multiplexing (mengubah sinyal digital

menjadi sinyal analog), demultiplexing (mengubah sinyal analog

menjadi sinyal digital), receiving, fungsi kontrol sistem, sistem operasi

dan switching (penyambungan). ATU-R (ADSL Transceiver Unit –

Remote) pada sisi pelanggan berfungsi menyediakan interface untuk

distribusi lokal yang digunakan untuk layanan broadband. Penggunaan

ADSL disesuaikan dengan karakteristik pelanggan yang lebih banyak

melakukan proses download daripada proses upload, karena itu sinyal

informasi yang dikirim pelanggan ke arah sentral (upstream)

Tugas Akhir BAB II 19

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

membutuhkan kecepatan yang relative lebih rendah jika dibandingkan

dengan arah sebaliknya yaitu arah dari sentral ke pelanggan

(downstream).

Kecepatan data yang biasanya dilayani oleh ADSL untuk arah

downstream adalah mulai dari 2 Mbps hingga 8 Mbps, sedangkan untuk

arah upstream mulai dari 64 Kbps hingga 1 Mbps[2]. Jumlah pasangan

kabel yang digunakan untuk layanan ADSL adalah hanya 1 pasang

kabel dengan jarak jangkauan maksimum adalah sekitar 5,5 Km. ADSL

memberikan kemampuan yang memungkinkan melakukan layanan suara

dan data secara bersamaan dengan hanya menggunakan satu saluran

telepon sehingga lebih sederhana[2].

DSL yang paling banyak diimplementasikan adalah tipe ADSL.

ADSL lebih diminati karena batasan antara kecepatan upstream dan

downstream yang tidak setara. Beberapa keunggulan ADSL antara lain :

a. Dapat tersambung ke internet dan tetap dapat menggunakan

telepon untuk menerima dan melakukan panggilan serta

mengakses internet pada saat bersamaan

b. Koneksi internet lebih cepat dibandingkan menggunakan modem

analog.

c. Tidak perlu kabel telepon baru, ADSL memungkinkan

penggunaan kabel telepon yang telah ada.

Tugas Akhir BAB II 20

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

d. Beberapa ISP ADSL akan memberikan modem ADSL sebagai

bagian dari istalasi.

e. Tidak terjadi share line dengan pengguna lain.

Selain memiliki beberapa keuntungan, ADSL juga memiliki

beberapa kerugian. Kerugian dari penggunaan ADSL adalah[7] :

a. Sambungan ADSL akan bekerja dengan dengan sempurna jika

lokasi pengguna cukup dekat dengan sambungan telepon ataupun

lebih dekat dengan sentral.

b. Sambungan ADSL lebih cepat untuk menerima data

dibandingkan dengan mengirim data melalui internet.

c. Kabel tembaga tua dapat menurunkan kualitas sambungan dan

menurunkan kecepatan.

C. DSLAM

DSLAM (Digital Subscriber Access Line Multiplexer) adalah

konfigurasi perangkat xDSL yang secara fisik berisi banyak modem sentral.

Pada perangkat DSLAM umumnya sudah terpasang splitter yang berfungsi

memisahkan sinyal suara dan sinyal data, dimana sinyal data akan diarahkan

menuju BRAS (Broadband Remote Access Server) dan selanjutnya BRAS akan

mengarahkannya ke masing-masing ISP (Internet Service Provider). Pada

Tugas Akhir BAB II 21

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

pengamatan Tugas Akhir ini DSLAM yang diamati adalah DSLAM di PT.

Telkom Purwokerto. Setiap DSLAM mendapatkan kuota bandwidth sebesar 50

Mbps dari BRAS Semarang. Bandwidth tersebut ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan yang ada di area jaringan Purwokerto, namun khusus

untuk DSLAM PWT_1 telah disediakan kapasitas bandwidth sebesar 100

Mbps. Hal ini dikarenakan DSLAM Purwokerto merupakan DSLAM dengan

tingkat user yang paling tinggi.

DSLAM menyediakan layanan transmisi data dengan kecepatan yang

tinggi dengan memanfaatkan kabel tembaga yang sudah ada. Pada saat sentral

menerima sinyal, maka modem ADSL akan mendeteksi sinyal suara dan data.

Sinyal suara akan dikirimkan ke PSTN (Public Switched Telephone Network),

sedangkan sinyal data akan dikirim ke DSLAM.

Gambar 2.6 DSLAM di Sentral Telepon Otomat

Tugas Akhir BAB II 22

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

Dari gambar 2.6 terlihat DSLAM memiliki beberapa modul, pada setiap

rak modul DSLAM dilengkapi dengan sistem manajemen jaringan yang

memadai untuk memahami performansi perangkat dan status jaringan.

Perangkat manajemen jaringan tersebut terhubung ke DSLAM dengan

memanfaatkan jaringan ATM (Asynchronous Transfer Mode) yang merupakan

teknik pengiriman data digital dengan kemampuan bandwidth lebar, delay

rendah, yang akan memungkinkan sistem manajemen jaringan dapat memonitor

beberapa perangkat DSLAM tanpa melalui jaringan khusus secara fisik yang

menghubungkan beberapa DSLAM tersebut[5]. DSLAM juga dilengkapi dengan

port splitter yang akan berfungsi untuk memisahkan layanan telepon dan data,

dimana sinyal suara akan menuju perangkat sentral telepon dan sinyal data akan

diarahkan menuju BRAS.

BRAS (Broadband Remote Access Server) bertugas untuk melakukan

proses routing lalu lintas data dari DSLAM ke ISP (Internet Service Provider).

DSLAM memiliki kapasitas tertentu, kapasitas untuk satu DSLAM adalah

maksimal digunakan untuk 672 pelanggan. Pada penelitian terdapat istilah user

limit atau dengan kata lain adalah jumlah pengguna maksimal yang terbatasi

oleh jumlah modul/slot pada setiap DSLAM dapat diketahui berdasarkan

jumlah modul yang terpasang di setiap rak DSLAM. User limit di setiap

DSLAM berbeda-beda jumlahnya. Hal ini tergantung dari kebutuhan pelanggan

disetiap DSLAM yang melayani daerah tertentu, sehingga user limit dapat

Tugas Akhir BAB II 23

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

dikurangi maupun dapat ditambah menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan

Untuk mengatahui user limit yang terdapat pada sebuah DSLAM digunakan

tool internal dari PT. Telkom yang berbasis web (web base).

DSLAM terbagi menjadi 2 jenis yaitu, DSLAM outdoor dan DSLAM

indoor. Perbedaan dari kedua DSLAM ini adalah posisi penempatan dan

kapasitas dari DSLAM itu sendiri. Untuk DSLAM indoor yang biasanya

ditempatkan di STO memiliki kapasitas sekitar 672 pelanggan sedangkan

DSLAM outdoor 96 pelanggan. Kapasitas bandwidth yang disediakan dari

BRAS Semarang sama untuk masing-masing DSLAM indoor maupun DSLAM

outdoor namun tetap disesuaikan dengan kebutuhan dalam pelayanan

pelanggan. DSLAM outdoor biasanya diletakkan disebelah RK (rumah

kabel)[9]. Adanya peletakkan DSLAM outdoor guna mendekatkan jarak dari

sentral ke pelanggan dan secara teknis adalah untuk mengurangi nilai redaman

karena saluran transmisi yang digunakan berupa kabel optik. DSLAM itu

sendiri memiliki beberapa fungsi, yaitu[8] :

1. Sebagai filter sinyal suara dan data

DSLAM yang terdiri dari kumpulan card module memiliki

fungsi sebagai splitter untuk memisahkan sinyal suara dan sinyal data

yang kemudian sinyal suara akan ditransmisikan ke pelanggan melalui

sentral PSTN (Public Swiched Telephone Network). Untuk frekuensi

dibawah 4 KHz akan dikirim menuju pesawat telepon karena berisi

Tugas Akhir BAB II 24

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

suara. Sedangkan untuk frekuensi antara 25 KHz sampai dengan 1

MHz yang berisi data akan dikirim menuju modem ADSL yang

nantinya akan diteruskan ke personal computer (PC).

2. Sebagai modem ADSL

Modem merupakan singkatan dari modulator/demodulator, yang

dikenal sebagai perangkat yang berfungsi untuk memodulasi sinyal

informasi dan kemudian mendemodulasikan sinyal informasi tersebut.

Pada proses pengiriman informasi antara dua lokasi pengirim dan yang

dituju pada dasarnya diperlukan perangkat pengirim (transmitter),

perangkat penerima (receiver) dan dikirim oleh transmitter untuk

kemudian diterima oleh receiver.

Proses modulasi dalam konteks modem diartikan sebagai proses

pengubahan sinyal data digital menjadi sinyal analog untuk dapat

dikirimkan melalui media transmisi (jaringan telepon/PSTN).

Sedangkan proses demodulasi adalah kebalikan dari proses modulasi

yaitu mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital untuk dapat

diteruskan keperangkat digital. Apabila diperhatikan, definisi tersebut

maka dapat diartikan bahwa perangkat modem adalah sepasang

transmisi untuk mengirimkan dan menerima informasi dengan

memodulasi dan mendemodulasi kembali informasi tersebut[8].

Tugas Akhir BAB II 25

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

3. Sebagai Multiplexer

Multiplexing merupakan suatu teknik mengubah banyak input

menjadi satu output sedangkan demultiplexing merupakan kebalikan

dari multiplexing yang berarti mengubah sebuah input menjadi banyak

output.

D. SPEEDY

Speedy mempunyai jaringan yang sama dengan jaringan PSTN, yaitu

menggunakan jaringan lokal tembaga yang dimulai dari sentral hingga ke

pelanggan. Perbedaannya adalah ditambahkan dengan komponen DSLAM

(Digital Subscriber Line Access Multiplexer). Konfigurasi jaringan ADSL pada

layanan Speedy dapat dilihat pada gambar 2.7 :

Gambar 2.7. Konfigurasi jaringan ADSL pada layanan speedy

Gambar di atas merupakan konfigurasi jaringan ADSL pada layanan

Speedy secara umum. Pada sisi pelanggan ada proses instalasi modem ADSL.

Tugas Akhir BAB II 26

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

Adanya perangkat splitter berfungsi untuk memisahkan antara sinyal suara dan

data. Sinyal suara akan diteruskan ke PSTN sedangkan sinyal data akan

diteruskan ke BRAS. BRAS (Broadband Remote Access Server) memiliki

beberapa fungsi yaitu :

1. Melaksanakan fungsi point to point protocol (PPP).

2. Melakukan fungsi routing untuk menghubungkan pelanggan ke internet.

3. Menangani mengenai IP pelanggan.

4. Melakukan fungsi security untuk melindungi network.

5. Melakukan fungsi network accounting untuk memonitor pemakaian

pelanggan.

Speedy merupakan layanan akses internet yang bersiat end to end

berkecepatan tinggi dari PT. Telkom, Tbk. yang berbasiskan teknologi ADSL.

Teknologi ini memungkinkan adanya komuniksi data dan suara yang terjadi

pada waktu yang bersamaan secara simultan melalui satu saluran telepon biasa

dengan kecepatan yang diberikan sesuai dengan paket layanan[5].

Speedy memiliki splitter yang dapat memisahkan antara saluran telepon

dengan saluran data, splitter ini yang akan memungkinkan terjadinya

komunikasi suara dan data secara bersamaan. Speedy memberikan koneksi ke

internet yang cepat jika dibandingkan dengan dial-up biasa[3]. Pada jaringan

Speedy yang disediakan oleh PT. Telkom, Tbk. memiliki keunggulan yaitu

Tugas Akhir BAB II 27

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

akses data dan akses suara yang dipisahkan pada perangkat DSLAM Speedy

yang akan menyebabkan kecepatan dapat ditingkatkan secara maksimal.

Dengan menggunkaan teknologi ADSL yang memiliki mode transmisi

asimetrik yaitu kecepatan data yang dikirim dari arah pelanggan kearah operator

telekomunikasi dan kecepatan data yang dikirim dari arah sebaliknya atau dari

arah operator/sentral kearah pelanggan berbeda dan biasanya disesuaikan

dengan kebutuhan pelanggan.

Dengan kapasitas bandwidth sama rata untuk setiap pengguna yang

terdapat pada satu DSLAM. Kapasitas bandwidth yang disediakan untuk satu

DSLAM adalah 100 Mb atau 50 Mb. Bandwidth merupakan ruang frekuensi

antar batas frekuensi rendah dan frekuensi tinggi yang digunakan sebagai ruang

media transmisi untuk pengiriman dan penerimaan sinyal[5]. Seorang pelanggan

dalam jaringan akan mendapatkan akses yang cepat jika bandwidth belum

digunakan penuh, dan akan berkurang terus hingga menjadi lambat jika seluruh

kapasitas bandwidth sudah digunakan oleh lebih banyak pengguna dalam waktu

yang bersamaan. Perbandingan antara kecepatan dan kapasitas bandwidth yang

disediakan adalah berbanding lurus yang artinya semakin besar bandwidth yang

disediakan maka semakin besar pula kecepatannya[8].

Tugas Akhir BAB II 28

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

Speedy memiliki beberapa keuntungan, keuntungan tersebut antara lain

adalah :

1. Dapat menggunakan saluran telepon yang sudah tersedia dan dapat juga

menggunakan saluran baru sebagai media akses.

2. Akses internet dengan kecepatan yang tinggi hanya dengan

menggunakan kabel telepon dan modem ADSL yag tersedia.

3. Dapat melayani akses data dan suara secara bersamaan.

4. Mudah dalam proses instalasi dibandingkan dengan menggunakan

layanan jasa internet yang lain.

5. Karena koneksi dilakukan dengan kabel telepon sendiri, maka setiap

pelanggan mendapatkan masing-masing koneksi point-to-point ke

internet, sehingga koneksi lebih stabil dan keamanan lebih terjamin.

Selain memiliki kelebihan, Speedy juga memiliki beberapa kerugian.

Kerugian tersebut antara lain adalah[3] :

1. Jarak yang terlalu jauh dari STO ke pelanggan akan mempengaruhi

kulaitas sambungan sehingga dapat menurunkan kecepatan dan

memperbesar redaman.

2. Kabel tembaga yang sudah tua dapat menurunkan kualitas sambungan

sehingga dapat menurunkan kecepatan.

Tugas Akhir BAB II 29

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

3. Penggunaan kabel tembaga sebagai media akses dan fiber optic sebagai

media transmisinya hanya dapat bekerja secara optimal jika pengguna

berada dekat dengan pusat kantor penyedia layanan internet.

E. PARAMETER PENGAMATAN

1. User

Pengertian user pada pengamatan yang dilakukan adalah

pelanggan yang terdapat pada DSLAM yang diamati. Tiap DSLAM

memiliki jumlah user yang berbeda. User limit yang dimiliki tiap

DSLAM pun berbeda. Jumlah user limit di setiap DSLAM tergantung

dari kebutuhan pelanggan, sehingga user limit dapat dikurangi ataupun

ditambahakan. User limit merupakan jumlah maksmial pengguna pada

tiap DSLAM. Jumlah user limit dapat diketahui menggunakan tool

internal milik PT. Telkom.

Pelanggan Speedy yang terdapat dalam sebuah DSLAM memiliki

paket-paket layanan yang berbeda, paket layanan ini disesuaikan dengan

permintaan dan kebutuhan pelanggan. Ada 5 paket layanan pada Speedy,

paket layanan ini dibedakan berdasarkan kecepatannya, yaitu paket 384

Kbps, 512 Kbps, 1 Mbps, 2 Mbps dan 3 Mbps. Data untuk pelanggan

pada DSLAM yang diamati sesuai dengan paketnya dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tugas Akhir BAB II 30

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

Tabel 2.1 Data jumlah pelanggan berdasarkan paket layanan

No DSLAM Banyaknya Pelanggan

Berdarkan Paket (Kbps) Total Pelanggan

User Limit

384 512 1024 2048 3072 1 AJB.FDAC_1 16 8 13 4 0 41 48 2 PWT_1 303 58 212 38 5 616 624

Dari tabel diatas diketahui bahwa pelanggan di keempat DSLAM

tersebut rata-rata memilih paket Speedy dengan kecepatan 384 Kbps.

Jumlah pelanggan dengan paket 384 Kbps yang merupakan jumlah

pengguna dominan ini lah yang akan digunakan untuk menjadi acuan

dari proses penentuan jumlah user ideal pada sebuah DSLAM.

Pada pengamatan yang dilakukan terdapat istilah user aktif yang

artinya adalah user yang sedang menggunakan layanan Speedy atau

lebih dikenal dengan user online. Untuk mengetahui jumlah user aktif

pada waktu tertentu diperlukan sebuah software berbasis web yang

dimiliki oleh PT. Telkom. Dengan software ini dapat diketahui jumlah

user yang sedang online, data yang didapat bersifat real time.

2. Kapasitas Bandwidth

Bandwidth merupakan ruang frekuensi antara batas frekuensi

rendah dan frekuensi tinggi yang digunakan sebagai ruang media

transmisi untuk pengiriman dan penerimaan sinyal. Kapasitas bandwidth

yang didapat setiap user tergantung dari paket Speedy yang dipilih oleh

Tugas Akhir BAB II 31

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

user tersebut. Maksud dari paket 384 Kbps, 512 Kbps, 1024 Kbps, 2048

Kbps dan 3072 Kbps adalah kecepatan downstream maksimal yang

diterima setiap user.

Kapasitas bandwidth yang disediakan tiap DSLAM yang diamati

adalah sebesar 50 Mbps dan khusus untuk DSLAM PWT_1 sebesar 100

Mbps. Dengan kapasitas bandwidth yang terbatas ini digunakan

bersama-sama untuk semua user yang terkoneksi dalam DSLAM

tersebut. Dari pengamatan yang dilakukan terdapat istilah bandwidth

used yang artinya adalah kapastitas bandwidth yang telah digunakan.

Untuk mengetahui nilai dari bandwidth used menggunkan software yang

berbasis web dan dari software tersebut akan terlihat berapa rata-rata

bandwidth yang telah digunakan. Nilai yang tertera dari grafik data yang

ada pada software tersebut merupakan nilai bandwidth used yang ada di

tiap DSLAM. Untuk mengetahui berapa kapasitas bandwidth used yang

digunakan oleh tiap user maka digunkaan rumus pendekatan sebagai

berikut[9] :

퐾푎푝푎푠푖푡푎푠 퐵푊 푝푒푛푔푔푢푛푎 =

(2.1)

퐵푊 푢푠푒푑 푝푒푛푔푔푢푛푎 =

(2.2)

Keterangan :

Kapasitas BW pengguna : kapasitas bandwidth yang diperoleh oleh

tiap user.

Tugas Akhir BAB II 32

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

Kapasitas BW DSLAM : kapasitas bandwidth yang tersedia pada

setiap DSLAM yaitu sebesar 50 / 100

Mbps.

BW used pengguna : kapasitas bandwidth yang telah digunakan

oleh user dari kapasitas bandwidth yang

disediakan.

Rata-rata BW used DSLAM : rata-rata bandwidth yang telah

digunakan pada tiap DSLAM (nilai

dilihat pada grafik).

Dengan menggunakan kedua persamaan di atas akan didapat nilai

dari kapasitas bandwidth yang diperoleh tiap user dan kapasitas

bandwidth yang digunakan tiap user. Kapasitas bandwidth used yang

digunakan untuk perhitungan adalah kapasitas bandwidth rata-rata yang

nilainya didapat dari grafik pada software berbasis web yang dimiliki

PT. Telkom.

Dalam pengamatan yang dilakukan terdapat dua istilah yang

hampir serupa namun memiliki arti yang berbeda yaitu kapasitas

bandwidth dan bandwidth used. Kapasitas bandwidth adalah kapasitas

bandwidth pada tiap DSLAM yang disediakan untuk pengguna,

sedangkan bandwidth used adalah bandwidth yang telah digunakan dari

kapasitas bandwidth yang disediakan.

Tugas Akhir BAB II 33

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

3. Jumlah User Ideal

Pada sebuah DSLAM dengan pengguna dan kapasitas bandwidth

terbatas akan sangat mempengaruhi jumlah kapasitas yang akan

diperoleh oleh setiap pengguna. Dalam keadaan yang sebenarnya tiap

pengguna akan mendapatkan kapasitas dan kecepatan sesuai dengan

paket yang dipilih. Namun, dalam proses pengerjaan tugas akhir paket

yang diamati adalah paket dengan jumlah pelanggan terbanyak yaitu

paket 384 Kbps. Untuk menentukan jumlah user ideal pada sebuah

DSLAM dapat digunakan dengan menggunakan persamaan (2.3)

berikut[9]:

푗푢푚푙푎ℎ 푖푑푒푎푙 푝푒푛푔푔푢푛푎 =

(2.3)

Keterangan :

Jumlah pengguna ideal = jumlah pengguna ideal yang terdapat pada

satu DSLAM

BW capacity = kapasitas bandwidth per DSLAM (50 Mbps

atau 100 Mbps)

Jumlah rata-rata BW pelanggan = paket data pelanggan Speedy

terbanyak pada satu DSLAM

(384 Kbps, 512 Kbps, 1024

Kbps, 2048 Kbps, 3072 Kbps)

Tugas Akhir BAB II 34

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308003

sesuai dengan jumlah yang

terdapat pada DSLAM yang

diamati.

Dari persamaan-persamaan tersebut akan diketahui berapa jumlah

user ideal untuk satu DSLAM sesuai dengan kapasitas bandwidth yang

disediakan untuk tiap DSLAM.