Upload
vuduong
View
214
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
3
BAB II
DATA DAN ANALISA
2.1. Data dan Literatur
Data dan literatur dalam memperoleh informasi yang mendukung penciptaan
animasi anak tentang peduli hutan Indonesia diperoleh dari sumber:
a. Kepustakaan ( Internet dan buku )
b. Survey Lapangan
c. Wawancara
2.1.1. Pemilihan Media
Dalam menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada anak dapat
dilakukan dengan berbagai media antara lain seperti buku, video game, film
atau media lainnya. Penyampaian informasi kepada anak dapat dilakukan
dengan membaca, melihat atau mendengarkan. Animasi merupakan media
yang tepat untuk menyampaikan informasi kepada anak-anak, karena
melalui media ini, anak-anak dapat belajar secara lebih fun (edutainment).
Film animasi mengandung unsur illustrasi dan suara serta gambar yang
bergerak, sehingga akan memberikan suatu gambaran yang jelas kepada
seorang anak mengenai inti cerita dan informasi yang disampaikan dalam
film ini. Selain itu dengan media animasi, anak-anak akan belajar secara
lebih sederhana dan mudah dimengerti.
4
2.1.2. Film Pendek
Panjang film dinyatakan dalam satuan meter. Dalam sebuah film, pita
film 35mm melewati proyektor dengan kecepatan 24 frame per detik.
Sehingga satu menit film menghasilkan 27.36 meter pita film, dan satu jam
film membutuhkan 1641 meter pita film. Berdasarkan inilah film
dikategorikan menjadi full length (berdurasi lebih dari 70 menit), medium
length (50-70 menit) dan short films / film pendek (15-25 menit).
Sejarah Film Pendek
Film pendek seperti yang kita tahu ini adalah salah satu bentuk film
paling simple tapi juga paling kompleks. Film pendek pada awal
berkembangnya sempat dipopulerkan oleh komedian seperti Charlie
Chaplin. Pada tahun 30an, film pendek sempat mengalami kisruh.
Perusahaan film besar yang memproduksi film pendek memanfaatkannya
untuk tujuan komersil. Perusahaan film yang memiliki jaringan bioskop
sendiri seringkali menjual film pendek ini pada bioskop-bioskop lain dan
film tersebut dijual dalam satu paket yang mengharuskan bioskop-bioskop
tersebut juga menayangkan feature yang mengkomersilkan nama perusahaan
tersebut. Pada akhirnya kualitas film pendek pun jadi merosot.
Praktek ini disebut block booking dan pada akhirnya dinyatakan illegal
oleh US Supreme Court. Dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut, film
pendek kembali populer. Sejak saat itu, film pendek adalah sepenuhnya
lahan milik para sineas independent. Produsen film besar juga masih
5
memproduksi film pendek, namun hanya untuk special project dan bukan
untuk tujuan komersil. Pada tahun 50an, film pendek mulai merasuki
pertelevisian. Bentuk film pendek yang populer ditayangkan di televisi
waktu itu (bahkan sampai sekarang) adalah kartun yang menampilkan
karakter berbeda dan unik.
Pada tahun 1980, definisi durasi dari film pendek sempat berubah
menjadi 40-80 menit. Mendekati film durasi normal. Yang tetap
membedakan film pendek adalah topiknya yang rumit. Kini banyak dibuat
festival sebagai ajang ekspresi para pembuat film pendek. Bersamaan
dengan menjamurnya festival film pendek, popularitas film pendek juga
meroket dan menuai antusiasme para sineas amatir. Biaya rendah yang
dibutuhkan untuk membuat film pendek adalah alasan utama untuk memilih
bentuk film ini sebagai pembelajaran bagi pemula, tapi bukan berarti semua
film pendek kacangan dan tidak berkualitas.
2.1.3. Animasi
Kata ‘animasi’ berasal dari kata ‘animation’ yang berasal dari kata ‘to
animate’, dalam kamus umum inggris-indonesia berarti menghidupkan
(Wojowosito 1997). Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan
menghidupkan, menggerakkan benda mati; Suatu benda mati diberikan
dorongan kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak,
atau hanya berkesan hidup.
6
Sejarah Animasi :
Sebenarnya sejak jaman dulu, manusia telah menganimasi gerak gambar
binatang mereka, seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua
Lascaux Spanyol Utara, sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih; mereka
mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison
atau kuda, digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda
dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973)
Orang mesir kuno menghidupkan gambar para pegulat yang sedang
bergumul, sebagai dekorasi dinding. Dibuat sekitar tahun 2000 sebelum
Masehi (Thomas 1958).
Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesat-nya, di
akhir abad ke-19. Di tahun 1908, Emile Cohl dari Perancis membuat film
animasi sederhana berupa figur batang korek api. Rangkaian gambar dibuat
diatas lembaran putih, dipotret dengan film negative sehingga yang terlihat
figure menjadi putih dan lata belakang menjadi hitam.
Di Amerika Serikat Winsor McCay membuat film animasi “Gertie the
Dinosaur” pada tahun 1909. Figur digambar blabar hitam dengan latar
belakang putih. Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika
mulai mengembangkan teknik film animasi di sekitar tahun 1913 sampai
pada awal tahun 1920-an; Max Fleischer mengembangkan “Ko Ko the
Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix the Cat”. Di tahun 1935 Len Lye
dari Canada, memulai menggambar langsung pada film setelah memasuki
pembaharuan dalam film berwarna melalui film “Colour of Box”.
7
Perkembangan film animasi yang terpenting, yaitu sekitar tahun 1930-
an, dimana muncul film animasi bersuara yang dirintis oleh Walt Disney
dari Amerika Serikat, melalui film “Mickey Mouse”, “Donald Duck”, dan
“Silly Symphony” yang dibuat selama tahun 1928 sampai 1940”.
Pada tahun 1931 Disney membuat film animasi warna pertama dalam
filmnya “Flower and Trees” dan film animasi kartun panjang dibuat Disney
pada tahun 1938, yaitu film “Snow White and the Seven Dwarfs”.
Definisi Animasi:
Berikut adalah beberapa definisi animasi :
a. Film animasi mengaplikasikan teknik fotografi kedalam seni grafis dan
plastik dalam rangka menciptakan ilusi gerakan dan kehidupan kepada
kartun, gambar-gambar, lukisan, boneka dan benda-benda 3 dimensi.
(The New Grolier Multimedia Encyclopedia)
b. Film yang dibuat dengan cara memfoto gambar-gambar untuk
menciptakan sebuah ilusi gerakan, biasanya dengan mengekspos film
frame per frame. (Webster’s Interactive Encyclopedia)
c. Gambar dibuat satu per satu dan di shot frame per frame menjadi sebuah
film. (Wells, 1997)
d. Sebuah film yang dibuat dengan tangan, frame per frame sehingga
menghasilkan sebuah ilusi gerakan yang tidak secara langsung direkam
seperti gaya fotografi konvensional pada umumnya. (Wells,1998)
8
e. Animasi adalah sebuah proses menyiksa, karena untuk kualitas animasi
yang baik, seorang artis hanya mampu menggambar untuk 3 detik dalam
satu minggu. (Krantz,1998)
f. Sebuah ilusi gerakan yang dihasilkan oleh beberapa rangkaian gambar.
(Taylor,1996)
Definisi yang lebih tepat untuk animasi adalah menurut Norman
Mclaren yang mengatakan bahwa “Animasi bukanlah cara menggerakan
sebuah gambar, namun lebih tepatnya adalah menggambar sebuah gerakan.
Apa yang terjadi diantara tiap frame lebih penting daripada apa yang terjadi
di setiap framenya.
Teknik Animasi
1. Menurut materi perkuliahan Audio Visual I, jurusan Desain
Komunikasi Visual, Universitas Bina Nusantara
Ada 2 jenis teknik pembuatan animasi yaitu :
a. Animasi 2D
Animasi yang sering disebut dengan kartun. Kartun sendiri berasal
dari kata cartoon, yang artinya gambar yang lucu.
• CEL (Celluloid / film), contohnya Donald Duck.
• 2 D CG (Computer Graphic), contohnya running text.
9
b. Animasi 3 D
Pengembangan dari animasi 2D. Animasi 3D, karakter yang
diperlihatkan semakin hidup, nyata dan mendekati wujud aslinya,
menggunakan koordinat x, y, dan z.
• Stop Motion (Clay animation), contohnya Chicken Run.
• 3 D CG animation, contohnya Toy Story.
2. Menurut buku “The Making Of 3D Animation Movie”
Ada 6 jenis teknik pembuatan animasi yaitu :
a. Animasi Tanah Liat (Clay Animation)
Animasi memakai plasticin (bahan lentur seperti permen karet) yang
ditemukan tahun 1897. Animasi Clay termasuk jenis Stop-motion
picture. Contoh: Sculptor’s Welsh Rarebit Nightmare, Chicken Run.
b. Animasi ‘sel’ (Cel Technique)
Teknik animasi ini memanfaatkan serangkain gambar yang dibuat
diatas lembaran plastic tembus pandang, yang disebut ‘sel’.
c. Animasi Boneka (Puppet Animation)
Animasi menggunakan obyek boneka/figur lainnya yang terbuat dari
plastik dan kayu agar mudah digerakkan saat pemotretan.
d. Animasi Potongan (Cut-out Animation)
Animasi yang menggunakan obyek digambar pada lembaran kertas
lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat lalu diletakkan
pada sebuah bidang datarsebagai latar belakangnya.
10
e. Animasi Bayangan (Shlhouette Animation)
Animasi seperti wayang kulit, menggunakan obyek berupa bayangan
dengan latar belakang yang terang dan menggunakan bahan kertas
berwarna gelap atau hitam.
f. Animasi Penggambaran langsung pada Film
Animasi menggunakan teknik penggambaran obyek yang dibuat
langsung pada pita seluloit baik positif atau negatif tanpa melalui
runtun pemotretan kamera stop frame.
Prinsip Dasar Animasi:
1. Squash and Stretch ( Menekan dan Melentur)
Squash and stretch bisa membuat benda-benda hidup atau benda
mati dibuat seolah-olah hidup, menjadi lebih ekspresif dan “bernyawa”,
bergerak dengan lebih realistis. Misalnya karung beras yang dibuat
seolah bisa tertawa geli, malu atau marah. Atau contoh paling klasik :
bouncing ball. Squash ketika berada di tanah, stretch sebelum dan
sesudahnya. Stretching walaupun tidak realistis
2. Anticipation (Antisipasi)
Membuat setiap gerakan secara berurutan sehingga dapat dinikmati
dan dimengerti oleh penonton. Contohnya bila Donald Duck ingin
berlari kencang dia akan mengangkat kaki dahulu untuk mengambil
ancang-ancang, lantas berlari.
11
3. Staging (Penataan Gerak) Staging (Penataan gerak)
Prinsip yang bersifat paling umum karena mencakup banyak area.
Misalnya bagaimana mempresentasikan sebuah karakter agar dapat
dikenal dengan baik oleh penonton. Termasuk ke dalamnya ekspresi yg
ingin ditampilkan, mood yang ingin dibentuk, semua dapat
dikomunikasikan dengan baik kepada penonton bila semua dibentuk
dalam penataan gerak yang tepat dan jelas.
4. Straight Ahead and Pose to Pose
Merupakan dua pendekatan dalam menggambar animasi. Pada
metode Straight Ahead, animator akan menggambar secara spontan
gambar demi gambar setelah mengetahui story point. Dalam metode
pose to pose, animator bekerja lebih terencana: membuat gambar,
gerakan, ukuran, sejak awal sebelum mulai menggambar.
5. Follow Through and Overlapping Action (Gerakan Mengikuti)
Bila suatu karakter dalam sebuah scene berhenti bergerak, dia tidak
akan berhenti secara tiba-tiba. Diperlukan penghitungan timing yang
tepat dan sesuai.
6. Slow In and Slow Out
Merupakan pengaturan timing dan staging dalam suatu scene ke
scene. Ada gerakan melambatkan di saat memulai sesuatu dan melambat
ketika suatu objek di akhir gerakan.
12
7. Archs (Konstruksi Lengkung)
Gerakan Pedukung adalah gerakan yang mendukung suatu ekspresi
atau aksi agar lebih terlihat jelas. Misalkan Seorang yang sedang sedih
akan mengusap tangannya keb wajah untuk menghapus air mata. Hal ini
juga berkaitan dengan staging (penataaan gerak).
8. Timing
Waktu yang digunakan untuk mengatur setiap cut scene yang
terdapat dalam keseluruhan animasi.
9. Exaggeration (Melebihkan)
Melebih-lebihkan sesuatu adalah membuat gambar dalam suatu aksi
menjadi lebih meyakinkan atau lebih terlihat lucu. Misalnya Mickey
yang mengendarai mobil butut, mobilnya berguncang dan berisik, lalu
plat nomornya rontok dan pada saat belok bannya meletus.
10. Solid Drawing
Kemampuan menggambar yang baik dan benar. Dalam membuat
komposisi gambar secara baik dan terlihat hidup.
11. Appeal (Daya Tarik)
Suatu kualitas dimana orang dapat menikmati suatu gambar yang
memikat, desain bagus, komunikatif dan memiliki magnet.
12. Personality (Penjiwaan Peran)
Dalam sebuah animasi, setiap karakter butuh penjiwaan peran yang
harus bisa dirasakan oleh semua orang yang menyaksikannya. Misalnya:
Sifat, kebiasaan, ekspresi, gerakan dan lainnya.
13
Kegunaan film animasi
Terbagi menjadi :
a. Animasi Forensik :
Animasi yang digunakan untuk menerangkan terjadinya kecelakaan,
misalnya kecelakaan mobil. Animasi ini dibuat berdasarkan keterangan
saksi, data hasil test, lokasi, kemudian dibuat rincian urutan kejadiannya.
b. Animasi Simulasi :
Animasi digunakan untuk membantu menggambarkan proses terjadinya
suatu kejadian, apa yang akan dihadapi, bagaimana sesuatu hal akan
terjadi. Misalnya, untuk peluncuran roket.
c. Animasi untuk arsitektur :
Animasi digunakan untuk membantu dalam menggambarkan struktur
suatu gedung sejak awal perencanaan, proses pembangunan hingga
interior, warna dinding, tata perlengkapan, dalam bentuk irisan dan
potongan yang melintang.
d. Animasi untuk pendidikan :
Animasi digunakan untuk membantu menjelaskan suatu proses,
misalnya menerangkan fungsi hutan.
e. Animasi untuk hiburan :
Animasi digunakan untuk hiburan, yaitu film kartun dan iklan tv.
14
2.1.4. Data Hutan Hujan
Definisi Hutan Hujan
Berdasarkan Wikipedia, dikatakan bahwa hutan hujan adalah hutan yang
lebat dan basah yang tumbuh di Negara-negara tropis yang selalu panas
sepanjang tahun. Jutaan pohon raksasa tumbuh berdekatan dan banyak
terdapat jenis hewan maupun tumbuhan yang hidup di dalam hutan hujan
ini. Ciri hutan hujan antara lain: Berada pada daerah tropis, hutan hujan
memiliki curah hujan yang tinggi, memiliki keanekaragaman biota dan
memiliki hubungan simbiotik antara hewan dan tumbuhan. Hutan hujan
banyak terdapat di wilayah Indonesia, terutama pada daerah Kalimantan
yang sebagian besar masih tertutup oleh hutan. Namun belakangan ini,
jumlah hutan di Kalimantan semakin berkurang yang disebabkan oleh
beberapa faktor. Hutan hujan terbagi atas beberapa jenis antara lain:
1. Hutan Hujan Pegunungan
Terletak pada ketinggian 1000-2400 m dari permukaan laut, di daerah
perbukitan dan iklim basah. Terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa.
2. Hutan Hujan Dataran Tinggi
Terletak pada ketinggian kurang dari 1000 m dari permukaan laut, di
daerah iklim basah. Hutan selalu hijau dan kaya akan flora dan fauna.
Terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Jawa.
3. Hutan Hujan dataran rendah
Terdapat pada iklim basah. Hutan selalu hijau dan sangat kaya akan
flora dan fauna. Berada di sebagian Kalimantan dan Sulawesi.
15
4. Hutan Mangrove
Terdapat di pantai berlumpur atau sedikit berpasir, dipengaruhi oleh
pasang surut air laut dan tidak terpengaruh oleh iklim. Berada di pantai
timur Kalimantan. Tumbuhan yang hidup: Nipah, Nyirih dan bakau.
Faktor penyebab berkurangnya Hutan Hujan di Kalimantan:
1. Penebangan hutan secara berlebihan
Penebangan hutan dilakukan karena komoditi hutan berupa pohon dapat
dijual dengan harga yang mahal, karena itu banyak orang dan
perusahaan menebang pohon secara berlebihan untuk kepentingan
pribadi sehingga jumlahnya menyusut. Penebangan hutan juga dilakukan
untuk membuka lahan baru untuk pertanian, perkebunan dan perumahan.
2. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan sering terjadi karena disengaja, baik yang dilakukan
oleh perusahaan maupun orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
3. Pertambangan
Belum cukup masalah sistem pengelolaan hutan, penebangan liar dan
kebakaran hutan, pemerintah masih menambah kesemrawutan sektor
kehutanan dengan rencana pembukaan kawasan hutan lindung untuk
tujuan areal pertambangan. Untuk memperjelas tujuannya pemerintah
mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
16
Akibat berkurangnya Hutan Hujan di Kalimantan:
1. Bencana Banjir dan kekeringan
Hutan hujan merupakan wadah paling efektif dalam penyerapan air dan
mencegah banjir jika adanya hujan yang berlebih. Selain itu dengan
adanya hutan, akar tanaman yang berfungsi untuk menyimpan cadangan
air akan mencegah bencana kekeringan.
2. Perubahan iklim
Hutan merupakan sarana pengubah karbondiokasida menjadi oksigen,
jika jumlah hutan berkurang, maka jumlah karbondioksida semakin
bertambah, hal ini dapat menyebabkan iklim yang semakin panas yang
diakibatkan oleh semakin banyaknya gas karbondioksida di atmosfer,
sehingga menyebabkan iklim berubah. Karenanya hutan hujan
memegang peranan penting dalam mengatasi pemanasan global.
3. Punahnya hewan dan tumbuhan khas
Jumlah hutan hujan yang semakin berkurang, menyebabkan tumbuhan
dan hewan yang hidup di dalamnya semakin berkurang, padahal banyak
terdapat hewan langka yang hidup di dalam hutan hujan di Kalimantan.
Manfaat Hutan Hujan:
1. Melindungi tanah dari erosi
2. Menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida
3. Menyediakan rumah baik bagi manusia, tumbuhan maupun hewan
17
4. Menghasilkan kayu, buah-buahan, getah, akar, tumbuhan obat, rotan,
madu, biji-bijian dan masih banyak lagi
5. Mengatur air dan menghambat banjir
6. Tempat rekreasi dan sumber pengetahuan
7. Membantu menstabilkan iklim dunia
Cara Menanggulangi kerusakan dan berkurangnya hutan hujan:
1. Reboisasi
Membiasakan menanam pohon pada lahan yang gundul/reboisasi sejak
anak-anak di lingkungannya. Dengan membiasakan anak-anak untuk
menanam, dengan sendirinya akan tercipta moral anak yang peduli
tentang masalah hutan.
2. Hemat menggunakan hasil hutan
Salah satunya yaitu dengan menggunakan kertas secara seperlunya,
sebab kertas dihasilkan oleh kayu pohon, jadi semakin banyak jumlah
kertas yang digunakan, semakin banyak pula pohon yang ditebang.
3. Mengkonsumsi produk ramah lingkungan
Membiasakan anak-anak untuk tidak boros dengan menggunakan benda
hasil hutan seperti menggunakan sapu tangan daripada menggunakan
tisu untuk keperluan sehari-hari.
18
2.1.5. Data Kalimantan (Dayak)
Dayak atau Daya adalah suku-suku asli yang mendiami Pulau
Kalimantan, lebih tepat lagi adalah yang memiliki budaya terestrial (daratan,
bukan budaya maritim). Sebutan ini adalah sebutan umum karena orang
Daya terdiri dari beragam budaya dan bahasa. Dalam arti sempit, Dayak
hanya mengacu kepada suku Ngaju (rumpun Ot Danum) di Kalimantan
Tengah, sedangkan arti yang luas suku Dayak terdiri atas 6 rumpun suku.
Suku Bukit di Kalimantan Selatan dan Rumpun Iban diperkirakan
merupakan suku Dayak yang menyeberang dari pulau Sumatera. Sedangkan
suku Maloh di Kalimantan Barat perkirakan merupakan suku Dayak yang
datang dari pulau Sulawesi.
Sejarah Dayak
Ada banyak pendapat tentang asal-usul orang Daya. Sejauh ini belum
ada yang sungguh memuaskan. Pandapat umumnya menempatkan orang
Dayak sebagai salah satu kelompok suku asli terbesar dan tertua yang
mendiami pulau Kalimantan. Gagasan (penduduk asli) ini didasarkan pada
teori migrasi penduduk ke Kalimantan. Bertolak dari pendapat itu, diduga
nenek moyang orang Dayak berasal dari beberapa gelombang migrasi.
Dayak pada masa kini
Dewasa ini suku bangsa Dayak terbagi dalam enam rumpun besar, yakni
Kenyah-Kayan-Bahau, Ot Danum, Iban, Murut, Klemantan dan Punan.
19
Keenam rumpun itu terbagi lagi dalam kurang lebih 405 sub-rumpun.
Meskipun terbagi dalam ratusan sub-rumpun, kelompok suku Dayak
memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas. Ciri tersebut menjadi faktor
penentu apakah suatu subsuku di Kalimantan dapat dimasukkan ke dalam
kelompok Dayak. Ciri-ciri tersebut adalah rumah panjang, hasil budaya
material seperti tembikar, mandau, sumpit, beliong (kampak Dayak);
pandangan terhadap alam, mata pencaharian (sistem perladangan), dan seni
tari. Perkampungan Dayak biasanya disebut lewu/lebu. Di kecamatan di
Kalimantan yang merupakan wilayah adat Dayak dipimpin seorang Kepala
Adat yang biasanya terdiri satu atau dua suku Dayak yang berbeda.
Tanah Dayak
Tanah Dayak adalah sebutan untuk bagian tengah Kalimantan Tengah
yaitu DAS Kapuas-Murung dan DAS Kahayan (Palangkaraya, Pulang Pisau,
Gunung Mas dan Kabupaten Kapuas) yang dipakai pada masa penjajahan.
Dalam pemerintahan Hindia Belanda dahulu daerah ini merupakan
Afdeeling Dajaklandeen (Afdeeling Tanah-tanah Dayak) yang merupakan
wilayah adat suku Dayak Ngaju. Karena itu jika hanya disebutkan Dayak
saja, maka identik dengan suku Dayak Ngaju.
Senjata Suku Dayak
Sipet / Sumpitan. Merupakan senjata utama suku dayak. Bentuknya
bulat dan berdiameter 2-3 cm, panjang 1,5 - 2,5 meter, ditengah-tengahnya
20
berlubang dengan diameter lubang ¼ - ¾ cm yang digunakan untuk
memasukan anak sumpitan (Damek). Ujung atas ada tombak yang terbuat
dari batu gunung yang diikat dengan rotan dan telah di anyam. Anak sumpit
disebut damek, dan telep adalah tempat anak sumpitan.
Tombak. Dibuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan anyaman
rotan dan bertangkai dari bambu atau kayu keras.
Perisai. Terbuat dari kayu ringan, tetapi liat. Ukuran panjang 1 – 2 meter
dengan lebar 30 – 50 cm. Sebelah luar diberi ukiran atau lukisan dan
mempunyai makna tertentu. Disebelah dalam dijumpai tempat pegangan.
Mandau. Merupakan senjata utama dan merupakan senjata turun
temurun yang dianggap keramat. Bentuknya panjang dan selalu ada tanda
ukiran baik dalam bentuk tatahan maupun hanya ukiran biasa. Mandau
dibuat dari batu gunung, ditatah, diukir dengan emas/perak/tembaga dan
dihiasi dengan bulu burung atau rambut manusia. Mandau mempunyai nama
asli yang disebut “Mandau Ambang Birang Bitang Pono Ajun Kajau”,
merupakan barang yang mempunyai nilai religius, karena dirawat dengan
baik oleh pemiliknya. Batu-batuan yang sering dipakai sebagai bahan dasar
pembuatan Mandau dimasa yang telah lalu yaitu: Batu Sanaman Mantikei,
Batu Mujat atau batu Tengger, Batu Montalat.
Dohong. Senjata ini semacam keris tetapi lebih besar dan tajam sebelah
menyebelah. Hulunya terbuat dari tanduk dan sarungnya dari kayu. Senjata
ini hanya boleh dipakai oleh kepala-kepala suku, Demang, Basir.
21
2.1.6. Data Animasi Pembanding
a. Bawang Merah dan Bawang Putih
(Gambar 2a)
Harga : Rp 35.000,-
Durasi : 20 menit
Target : 4-8 tahun
Penerbit : Emperor Laser disc
Cerita : Bawang Putih gadis berbudi luhur yang selalu menderita
dibawah kekuasaan ibu kakak tirinya Bawang Merah.
Setiap hari bawang putih diperintah untuk mengurus
semua keperluan mereka tanpa henti. Suatu hari saat
bawang putih sedang mencuci pakaiannya yang hanyut di
sungai yang pada akhirnya berhasil mempertemukannya
dengan sang pangeran yang tengah mencari istri.
Akhirnya Bawang Putih pun menemukan kebahagiaan.
Pesan Moral : Keluhuran budi akan membawa seseorang pada
kebahagiaan hidup.
22
Analisis SWOT mengenai Film Bawang Merah dan Bawang Putih:
Strength : Mengembangkan unsur budaya Indonesia yaitu cerita
rakyat Jawa Barat.
Weakness : Warna dan Gambar kurang menarik.
Opportunity : Belum ada film animasi lainnya bertema Cerita Rakyat
Threat : Sudah banyak karakter film animasi lainnya yang lebih
dikenal anak-anak.
b. Ogi Sahabat Oyi
(Gambar 2b)
Harga : Free
Durasi : 25 menit
Target : 3-8 tahun
Penerbit : Dancow
Cerita : Menceritakan tentang Tiku dan Oyi yang merupakan
sahabat baik dari Ogi. Suatu saat Ogi tidak bisa bermain
bersama Tiku dan Oyi karena ayahnya sedang sakit. Tiku
dan Oyi menyangka bahwa Ogi memiliki teman baru
sehingga tidak lagi mau bermain dengan mereka. Pada
akhirnya Tiku dan Oyi tahu apa yang dialami oleh Ogi,
23
dan mereka merasa bersalah karena sudah berburuk
sangka kepada Ogi.
Pesan Moral : Janganlah berburuk sangka kepada orang lain tanpa tahu
apa yang terjadi sebenarnya.
Analisis SWOT mengenai Film Ogi Sahabat Oyi:
Strength : Merupakan hadiah dari produk susu Dancow.
Weakness : Menggunakan gaya gambar yang tidak mencerminkan
karakter dan budaya Indonesia.
Opportunity : Menjadi film animasi yang dapat dinikmati oleh semua
anak pengguna produk susu Dancow.
Threat : Sudah banyak film animasi dengan gaya gambar non-
lokal yang lebih kreatif.
c. The Jungle Book
(Gambar 2c)
Harga : Rp 99.000,-
Durasi : 78 menit
Target : 6-12 tahun
24
Penerbit : Disney Picture
Cerita : Menceritakan tentang anak bernama Mowgli yang
dibesarkan oleh hewan hutan seperti orang utan, beruang,
dan hewan lainnya, Mowgli berusaha mencari manusia
lain yang berada di desa dekat hutan tempat ia tinggal.
Pesan Moral : Hidup harus bersahabat dan tolong menolong.
Analisis SWOT mengenai Film The Jungle Book:
Strength : Cerita yang lebih kompleks bertema hutan dan cara
penyampaiannya yang sederhana.
Weakness : Gambar yang terlalu serius untuk anak-anak.
Opportunity : Belum ada film animasi lainnya yang bercerita tentang
seorang anak yang hidup di hutan untuk anak-anak.
Threat : Anak-anak cenderung lebih menyukai film animasi
Disney yang lain seperti Mickey Mouse.
25
2.1.6. Data Survey di Lapangan
Wawancara dengan Walhi (Rully Syumanda)
1. Kampanye apa yang saat ini sering dilaksanakan oleh Walhi?
Kampanye “Jeda Tebang” yaitu kampanye yang mengajak masyarakat
dan pemerintah khususnya untuk menghentikan konvensi lahan.
2. Cara menanggulangi permasalahan ini?
Bagaimana kita sebagai bagian dari dunia, mampu mengurus ‘rumah’
kita sendiri dengan lebih baik. Hal ini juga ditunjukan dengan hal-hal
sepele dalam lingkungan kita sehari-hari. Misalnya: Banyaknya orang-
orang yang menggunakan kertas secara pemborosan, padahal untuk
menghasilkan kertas perlu menebang pohon sebagai bahan dasarnya.
3. Masalah apa yang dihadapi oleh kehutanan Indonesia?
Terdapat tiga masalah utama yang dihadapi oleh hutan Indonesia, yaitu:
a. Tidak adanya pengakuan hak milik tanah oleh rakyat disekitar hutan,
hal ini menyebabkan pemerintah merasa memiliki hutan tersebut,
kemudian diambil alih perusahaan besar untuk kepentingan sendiri.
b. Produksi hasil hutan yang terlalu besar. Misalkan yang dihasilkan
hutan hanya 50 juta m3 dalam waktu setahun untuk hasil hutan
(kayu), sementara yang dibutuhkan/diambil 90 juta m3. Dengan
‘memaksa’ hasil hutan tersebut, maka dengan sendirinya hutan lebih
banyak digunakan daripada dihasilkan.
26
c. Korupsi, maksudnya yaitu masih banyaknya orang-orang besar dan
pemerintah yang masih melakukan korupsi demi kepentingannya
sendiri tanpa mau peduli dampak lanjut yang dihasilkan.
4. Hal yang paling menyebabkan berkurangnya hutan di Indonesia?
Konversi hutan/Illegal Logging, biasanya dilakukan oleh industri untuk
merubah lahan hutan menjadi tempat minyak sawit, atau pengguaan
kayu untuk diproduksi menjadi kertas dan kebutuhan manusia lainnya.
5. Daerah paling memprihatinkan di Indonesia berkaitan dengan hutan?
Banyak sekali, terutama yang masih memiliki hutan yang cukup luas,
seperti: Riau, Aceh, Jambi dan Kalimantan.
Survey dengan Anak-anak usia 6-9 tahun (50 anak)
1. Adik tahu tidak tentang hutan hujan?
Tahu : 44% Tidak Tahu : 56%
2. Adik tahu tidak fungsi hutan hujan?
Tahu : 16% Tidak Tahu : 84%
3. Apakah adik sudah pernah diajarkan tentang hutan di sekolah?
Sudah : 40% Belum : 60%
4. Kegiatan apa yang biasa adik lakukan di rumah?
Bermain : 48% Membaca : 14%
Menonton : 30% Belajar : 8%
27
5. Adik suka nonton film kartun tidak?
Suka : 86% Tidak Suka : 14%
Survey dengan Orang tua anak usia 6-9 tahun (30 orang)
1. Apakah bapak/ibu tahu tentang hutan hujan?
Tahu : 86% Tidak Tahu : 14%
2. Apakah bapak/ibu tahu fungsi hutan hujan bagi mahluk hidup?
Tahu : 70% Tidak Tahu : 30%
3. Apakah bapak/ibu prihatin dengan keadaan hutan di Indonesia?
Ya : 56% Tidak : 44%
4. Apakah anak-anak masih gemar menonton film animasi/kartun?
Ya : 80% Tidak : 20%
5. Setuju tidak kalau ada film animasi yang bertema pengetahuan untuk
anak-anak terutama tentang hutan?
Setuju : 73% Tidak Setuju : 27%
Kesimpulan hasil wawancara dan survey yang telah dilaksanakan
a. Wawancara dengan Walhi (Rully Syumanda)
Beliau setuju dengan perancangan komunikasi visual yang
dilaksanakan melalui media animasi, karena media ini sangat sesuai
untuk anak-anak. Selain itu melalui media animasi, kampanye yang
disampaikan tidak menggunakan kertas (kertas dari pohon).
28
b. Survey dengan anak-anak usia 6-9 tahun (50 anak)
Anak usia 6 hingga 9 tahun sudah mulai diajari tentang hutan dan
fungsinya. Namun rata-rata mereka hanya menghapal tentang materi ini,
sehingga emosi yang diharapkan belum terbentuk. Setelah survey yang
dilakukan, anak-anak menyukai bermain dan menonton, sementara film
animasi merupakan media permainan pasif. Dengan bermain anak-anak
juga dapat menerima pengetahuan melalui film animasi ini.
c. Survey dengan orang tua anak usia 6-9 tahun (30 orang)
Orang tua setuju dengan adanya media pengetahuan anak yang
dibuat dengan lebih menarik, karena disamping belajar melalui buku
pengetahuan, anak-anak lebih menyukai media yang lebih fun. Melalui
media animasi, anak-anak dapat belajar dan menangkap pesan yang
ingin disampaikan dari pengetahuan tentang hutan ini.
2.2. Produk
Produk yang dibuat dalam perancangan komunikasi visual untuk anak ini
dibuat dalam bentuk animasi anak/cerita pendek. Pada film pendek ini
menceritakan tentang fungsi hutan bagi kehidupan manusia maupun mahluk
hidup lainnya. Disini semua anak-anak akan diajak untuk mengetahui apa saja
penyebab berkurangnya hutan, akibat yang ditimbulkan dan juga mengenai cara
menanggulanginya secara sederhana yang dapat dilakukan oleh anak-anak.
29
2.3. Karakteristik Produk
Film animasi ini dibuat dalam satu buah seri cerita dengan durasi 9 menit
yang mengambil cerita dari kehidupan anak-anak sehari-hari agar lebih dikenal.
Menceritakan dua orang anak yang bernama Gajan dan Nanong, tinggal di
sebuah desa Kalimantan yang selalu melindungi hutan yang berada di sekitar
penduduk desa tersebut. Hutan itu diberi nama “Hutan Sahabat”. Mereka selalu
melindungi hutan sahabat dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan
mengakibatkan luas hutan semakin berkurang.
Suatu saat sekelompok monster yang disebut “makhluk penebang pohon”
datang merebut kekuasaan hutan sahabat dari desa tempat Gajan dan Nanong
tinggal. Dengan bantuan sahabat alam seperti pohon, air, udara, tanah, sahabat
hewan, Orang utan dan hewan-hewan lainnya, selalu mendampingi Gajan dan
Nanong hingga pada akhirnya hutan sahabat bebas dari ancaman para makhluk
jahat yang berusaha merebut hutan sahabat untuk kepentingan mereka sendiri.
2.4. Target Komunikasi
2.4.1. Geografi
a. Wilayah perkotaan dan sekitar perkotaan
2.4.2. Demografi
a. Anak-anak usia 6 hingga 9 tahun
b. Sosial Ekonomi Status A-B
c. Orang tua yang mempunyai anak Sekolah Dasar
30
2.4.3. Psikografi
a. Target Primer : Anak-anak memiliki rasa ingin tahu, senang
menonton, dan aktif.
b. Target Sekunder : Orang tua dari target primer yang memiliki
semangat dalam membimbing anak agar lebih
berpikiran terbuka serta berwawasan.
2.5. Data Penyelenggara
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) adalah organisasi lingkungan
hidup yang independen, non-profit dan terbesar di Indonesia. WALHI hadir di 26
propinsi dengan 436 organisasi anggota. WALHI merupakan forum kelompok
masyarakat sipil yang terdiri dari organisasi non-pemerintah (Ornop), Kelompok
Pecinta Alam (KPA) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang didirikan
pada 15 Oktober 1980 sebagai reaksi dan keprihatinan atas ketidakadilan dalam
pengelolaan sumber daya alam dan kehidupan, sebagai akibat dari paradigma dan
proses pembangunan yang tidak memihak keberlanjutan dan keadilan.
Visi WALHI
Terwujudnya suatu tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang adil dan
demokratis yang dapat menjamin hak-hak rakyat atas sumber-sumber kehidupan
dan lingkungan hidup yang sehat.
31
Misi dan Nilai Dasar WALHI
• WALHI adalah jaringan pembela lingkungan hidup independen untuk
mewujudkan dan menciptakan tatanan masyarakat dan lingkungan hidup yang
adil serta demokratis.
• WALHI percaya hak lingkungan hidup yang sehat adalah hak asasi manusia.
• WALHI menjujung tinggi keadilan gender, hak-hak masyarakat marjinal dan
hak-hak mahluk hidup.
• WALHI percaya gerakan lingkungan hidup harus berkembang menjadi gerakan
sosial yang mengutamakan solidaritas, aksi-aksi kreatif dan tanpa kekerasan.
• WALHI percaya organisasi yang demokratis, terbuka, bertanggung jawab dan
profesional akan mampu melindungi hak-hak masyarakat dan keberlanjutan
lingkungan hidup.
2.6. Data Penerbit
PT. CITRA ANDRA MEDIA (CAM Solutions) bergerak dalam bidang
pemasaran semenjak berdiri sejak 5 Juni 2006, CAM Solutions berdedikasi untuk
turut berperan serta dalam pengembangan dan penggerakan roda industri dan
pendidikan animasi Indonesia. Dengan kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi
kebutuhan standar profesional, CAM Solution hadir sebagai mitra terpercaya yang
menawarkan jasa pemasaran. Sehingga, anda dapat lebih fokus pada produksi untuk
menghasilkan karya animasi dan konten dengan kualitas tinggi.
32
VISI CAM SOLUTION
Menjadikan perusahaan pemasaran industri animasi dan konten di Indonesia.
MISI CAM SOLUTION
1. Mengemas, Memasarkan dan menjual produk animasi dan konten.
2. Mengadakan Pendidikan, pelatihan dan pengarahan Animasi dan konten.
3. mengembangkan komunitas Industri Animasi dan Konten.
2.7. SWOT Film Animasi Anak
2.7.1. Strength
a. Menghibur sekaligus mendidik anak tentang pentingnya pengetahuan
lingkungan hidup (hutan hujan) khususnya di Kalimantan.
b. Menggunakan image yang lebih fun, mengandung seni budaya lokal dan
menunjukkan karakteristik anak-anak di Indonesia.
2.7.2. Weakness
a. Merupakan cerita baru dan belum dikenal oleh anak-anak.
b. Sudah banyak film animasi anak dengan tokoh yang sudah dikenal dan
dianggap lebih menarik.
33
2.7.3. Opportunity
a. Belum ada film animasi sejenis (film pengetahuan yang membahas
masalah hutan hujan sejak dini).
b. Film animasi ini dapat menjadi media yang cocok untuk mendidik dan
menghibur anak dengan adanya unsur pengetahuan serta pesan moral.
c. Mampu menjadi animasi bertema pendidikan untuk kalangan anak-anak
khususnya di Indonesia.
2.74. Threat
a. Tema hutan hujan dianggap kurang menarik bagi anak-anak.
b. Anak-anak lebih mengenal animasi budaya luar dibanding budaya lokal.