BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS - · PDF fileA. Alat Musik Pendidikan Saat ini angklung bukan hanya sebagai alat musik tradisional, namun angklung juga telah dikenal sebagai alat musik

  • Upload
    lenhu

  • View
    223

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 47

    BAB II

    EKSPLORASI ISU BISNIS

    2.1 Conceptual Framework

    Kegiatan perumusan strategi perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan

    daya saing perusahaan, yang sesuai dengan misi, visi serta nilai-nilai dan

    tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Untuk itu diperlukan sebuah

    langkah yang sistematis sebagai acuan untuk menentukan strategi yang tepat

    untuk perusahaan, sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal maupun

    internal perusahaan saat ini, maupun trend yang dapat mempengaruhi kegiatan

    perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

    2.1.1 Strategic Management

    Manajemen stratejik merupakan seperangkat kumpulan keputusan manajemen

    dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

    (Wheelen & Hunger, 2006: 3) Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan

    menggunakan manajemen stratejik adalah dapat memberikan sebuah visi yang

    jelas dari perusahaan, mempertajam fokus yang sangat penting bagi

    perusahaan, dan membuat perusahaan lebih fleksibel terhadap perubahan

    lingkungan. Lima tahapan dalam stratejik manajemen menurut Thompson &

    Strickland (1998), adalah sebagai berikut :

    1. Forming a strategic vision

    2. Setting objectives

    3. Crafting a strategy to achieve the desired outcome

    4. Implementing and executing the chosen strategy efficiently and effectively

    5. Evaluating performance

  • 48

    Gambar 2.1 Five Task of Strategic Management (Thompson & Strickland, 1998)

    Sedangkan menurut Kaplan dan Norton (2008: 8), sistem manajemen untuk

    sebuah perencanaan strategi yang terintegrasi dan pelaksanaan operasional

    dapat diformulasikan dalam enam tahapan sebagai berikut :

    Gambar 2.2 Tahapan Sistem Manajemen

  • 49

    Saung Angklung Udjo sejak didirikan hingga saat ini telah mengalami

    perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan

    jumlah produk (angklung, pertunjukan, souvenir maupun pelatihan),

    peningkatan sarana, jumlah karyawan, jumlah pengrajin, dan sistem

    pengelolaan perusahaan. Namun peningkatan-peningkatan tersebut kurang

    diikuti dengan suatu evaluasi terhadap peningkatan hasil pelaksanaan tugas

    serta peningkatan mutu sesuai dengan yang diharapkan. Serta masih belum

    adanya sebuah standarisasi penilaian terhadap peningkatan efisiensi dan

    efektifitas penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Bisnis Saung

    Angklung Udjo saat ini masih dalam masa transisi dari sebuah bisnis keluarga

    menjadi sebuah bisnis yang dikelola dengan lebih professional, sehingga Saung

    Angklung Udjo belum memiliki sebuah perencanaan strategi dalam proses

    pengembangan perusahaan.

    Dari hasil data questioner diketahui bahwa hampir semua karyawan di Saung

    Angklung Udjo mengetahui dengan pasti visi dan misi perusahaan. Namun

    masih banyak karyawan yang belum mengetahui seperti apa cara yang tepat

    untuk mencerminkan visi dan misi perusahaan ke dalam pekerjaan masing-

    masing.

    Saat ini Saung Angklung Udjo dapat dikatakan sebagai market leader dalam

    industri angklung. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pesanan angklung

    yang diterima Saung Angklung Udjo setiap tahunnya, dan belum adanya

    kompetitor yang sejenis (apple to apple). Namun dengan belum adanya sebuah

    sistem yang terintegrasi pada internal perusahaan, maka perusahaan memiliki

    kesulitan dalam hal pengembangan sumber daya yang ada, terutama sumber

    daya manusia. Hal ini dapat dilihat dari ketidakmampuan perusahaan dalam

    memenuhi target pemesanan. Sehingga banyak konsumen yang pengiriman

    barangnya harus mundur dari jadwal yang dijanjikan. Oleh sebab itu, untuk

  • 50

    dapat terus berkembang serta mampu memenuhi pesanan produk dari

    pelanggan serta mampu memberikan pelayanan yang berkualitas bagi

    perusahaan, maka Saung Angklung Udjo harus memiliki sebuah strategi

    perusahaan yang tepat dalam memenuhi tuntutan pertumbuhan perusahaan.

    Pemecahan masalah yang penulis lakukan berada pada level korporat dan

    saling berhubungan dengan level bisnis dan fungsional masing-masing bidang

    di Saung Angklung Udjo, namun dijabarkan secara umum. Hal ini

    dikarenakan, tahap perumusan strategi korporat merupakan salah satu tahapan

    penting karena merupakan dasar untuk perumusan strategi pada level

    berikutnya.

    Tahapan perumusan strategi merupakan tahapan yang paling penting dari

    sebuah perencanaan stratejik perusahaan, karena pada tahap ini dirumuskan

    strategi perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

    Manajemen stratejik menurut Wheelen & Hunger (2006: 10), terdiri dari 4

    tahapan, yaitu :

    1. Environmental Scanning, yang di dalamnya terdiri dari analisis

    lingkungan eksternal dan internal perusahaan

    2. Strategy Formulation, merupakan suatu proses perumusan strategi

    perusahaan

    3. Strategy Implementation, merupakan tahap implementasi strategi

    4. Evaluation & Control, tahap penilaian pencapaian kinerja perusahaan

    berdasarkan rumusan strategi yang telah dibuat

  • 51

    Berikut gambar tahapan manajemen stratejik menurut Wheelen (2006: 71)

    Gambar.2.3 Model Manajemen Stratejik

    2.1.2 Prospek Pengembangan Angklung

    A. Alat Musik Pendidikan

    Saat ini angklung bukan hanya sebagai alat musik tradisional, namun angklung

    juga telah dikenal sebagai alat musik yang mampu membawakan lagu-lagu

    kontemporer. Angklung memiliki prinsip kerjasama, gotong royong, disiplin,

    ketangkasan, serta memiliki nilai lebih dalam memperkenalkan nada pada

    anak-anak, sehingga angklung memiliki potensi sebagai alat musik pendidikan.

    Oleh sebab itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memandang perlu

    untuk menetapkan angklung sebagai alat pendidikan musik di sekolah, dengan

    Surat Keputusan tertanggal 23 Agustus 1963, No. 082/1968 , antara lain :

    a. Menetapkan Angklung sebagai alat pendidikan musik dalam lingkungan

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

  • 52

    b. Menugaskan Direktur Jendral Kebudayaan untuk mengusahakan agar

    Angklung dapat ditetapkan sebagai alat pendidikan musik tidak hanya

    dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

    Saat ini alat musik pendidikan di sekolah-sekolah lebih banyak menggunakan

    alat musik produksi Yamaha Music, antara lain : recorder, pianika, drum dan

    lain-lain. Padahal angklung juga memiliki potensi sebagai alat musik

    pendidikan. Satu atau dua nada angklung dapat dimainkan oleh satu orang

    murid, sehingga hal ini dapat melatih kepekaan murid terhadap nada. Selain

    itu angklung dapat dimainkan secara kolosal, sehingga dapat melibatkan

    banyak murid sekolah dalam memainkannya. Harga angklung yang relatif

    murah dibandingkan alat-alat musik modern membuat angklung dapat

    dijangkau oleh pihak sekolah. Lagu yang cocok untuk angklung adalah lagu-

    lagu yang riang, enerjik dengan tempo yang lebih cepat lebih baik. Lagu-lagu

    ini cocok untuk anak-anak sekolah yang biasanya menyukai lagu-lagu yang

    riang dan enerjik. (Supardiman, 2004)

    Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membunyikan angklung, misalnya

    tengkep; angklung dibunyikan dengan digetarkan secara panjang sesuai nilai

    nada yang dimainkan, tetapi tidak seperti biasanya tabung kecilnya ditutup

    oleh salah satu jari tangan kiri sehingga tidak berbunyi (yang berbunyi hanya

    tabung yang besar saja). Hal ini dimaksudkan supaya dapat dihasilkan nada

    yang lebih halus sesui keperluan musik yang akan dimainkan (misalkan untuk

    tanda dinamika piano), nyambung; dilakukan dengan teknik sebagai berikut:

    bila ada dua nada yang dimainkan secara berturutan, maka agar terdengar

    nyambung maka nada yang dibunyikan pertama dibunyikan sedikit lebih

    panjang dari nilai nadanya, sehingga saat nada kedua mulai dimainkan, nada

    pertama masih berbunyi sedikit, sehingga alunan nadanya terdengar

    nyambung dan tidak putus, dinamika; sesuai kebutuhan lagu, angklung dapat

  • 53

    dimainkan pelan (piano) atas keras (forte). Disarankan untuk kedua jenis

    dinamika ini sebaiknya frekuensi getaran angklung per detik tetap sama

    jumlahnya, sedangkan yang berbeda adalah jarak ayunan angklung oleh tangan

    kanan yang selanjutnya akan menentukan amplituda getaran dan

    menyebabkan keras atau pelannya nada yang dimainkan, centok ; angklung

    tidak digetarkan, melainkan dipukul ujung tabung dasar/horisontalnya oleh

    telapak tangan kanan untuk menghasilkan centok (seperti suara pukulan). Hal

    ini berguna untuk memainkan nada-nada pendek seperti tanda musik

    pizzicato. Keempat cara memainkan angklung ini dapat merangsang kreatifitas

    murid dalam bermusik. (Supardiman, 2004)

    B. Media Diplomasi Kebudayaan

    Selain sebagai alat musik, angklung juga dapat digunakan sebagai media

    diplomasi kebudayaan dengan bangsa-bangsa lain. Hampir di setiap Kedutaan

    Besar Republik Indonesia (KBRI) memiliki alat musik angklung yang dapat

    dimainkan serta ditunjukkan kepada Negara-negara lain. Dalam perjalanannya,

    angklung telah beberapa kali dimainkan dalam acara yang dihadiri oleh banyak

    Negara Asing. Salah satunya adalah acara konfrensi Asia Afrika. Selain itu,

    dengan semakin dikenalnya alat musik angklung di Luar Negeri, membuat

    semakin meningkatnya pesanan angklung. Salah satu even terbaru adalah

    angklung dijadikan sebagai satu-satun