16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pencampuran zat cair dilakukan untuk berbagai maksud, tergantung dari tujuan langkah itu sendiri. Pencampuran adalah pendistribusian secara acak, dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain atau sebaliknya. Dalam proses mixing atau pencampuran biasanya digunakan impeller sebagai mixer yang akan mencampurkan 2 (dua) fase atau lebih yang terpisah. Tujuan pencampuran antara lain adalah : 1) Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain, sehingga membentuk emulsi atau suspensi butiran-butiran halus. 2) Untuk memilih suspensi partikel zat padat. 3) Untuk menyebarkan gas didalam zat cair dalam bentuk gelembung kecil. 4) Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan atau mantel kalor. 5) Untuk meramu zat cair yang mampu larut, misalnya metil alkohol dan air. Kadang-kadang pengaduk digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus, misalnya dalam hidrogenasi katalitik dan zat cair. Dalam bejana hidrogenasi didispersikan melalui zat cair dimana terdapat partikel-partikel katalis padat 3

BAB II FLUID MIXING

Embed Size (px)

DESCRIPTION

FLUID MIXING OTK 1

Citation preview

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pencampuran zat cair dilakukan untuk berbagai maksud, tergantung dari tujuan langkah itu sendiri. Pencampuran adalah pendistribusian secara acak, dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain atau sebaliknya. Dalam proses mixing atau pencampuran biasanya digunakan impeller sebagai mixer yang akan mencampurkan 2 (dua) fase atau lebih yang terpisah.Tujuan pencampuran antara lain adalah :

1) Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain, sehingga membentuk emulsi atau suspensi butiran-butiran halus.2) Untuk memilih suspensi partikel zat padat.

3) Untuk menyebarkan gas didalam zat cair dalam bentuk gelembung kecil.

4) Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan atau mantel kalor.5) Untuk meramu zat cair yang mampu larut, misalnya metil alkohol dan air.Kadang-kadang pengaduk digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus, misalnya dalam hidrogenasi katalitik dan zat cair. Dalam bejana hidrogenasi didispersikan melalui zat cair dimana terdapat partikel-partikel katalis padat dalam keadaan suspensi, sementara kalor reaksi diangkut keluar melalui kumparan atau mantel.

Pengadukan menunjukkan gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mempunyai semacam sirkulasi.2.1 Mechanically Agitated Mixing2.1.1 Vessel

Vessel biasanya berbentuk tanki silinder vertikal dimana di dalamnya akan diisikan fluida dengan kedalaman yang sama dengan diameter tanki. Tetapi pada beberapa sistem pengontakan gas atau cairan dengan kedalaman cairan sekitar 3 kali diameter tanki maka akan digunakan banyak impeller. Diameter Vessel berkisar antara 0,1 meter untuk unit yang kecil hingga 10 meter ataupun lebih untuk instalasi industri besar.Sering pula digunakan 2 buah impeller pada bagian atas. Walaupun bawah Vessel untuk memperoleh pencampuran yang sempurna. Pada design mixer atau settler untuk solvent extraction biasanya digunakan tanki segi empat karena pertimbangan harga yang lebih murahh untuk kapasitas yang besar dan juga lebih mudah mengkombinasikannya dengan settler.Bagian dasar tangki dapat berbentuk datar, lengkungan atau lancip (kerucut) tergantung pada faktor kemudahan pada saat pengurasan atau pada zat padat yang terlarut. Bentuk yang sering digunakan adalah bentuk lengkungan karena sudut yang ada sangat minimalis sehingga zat padat tidak ada yang terselip dan akan rata tercampur. Sedangkan jika bentuk kerucut (cone) yang digunakan makan harus dipastikan bahwa pencampuran dapat dilakukan dengan sempurna dengan cara menurunkan posisi impeller, tetapi hal ini akan sangat berbahaya jika immpeller terlalu dekat dengan permukaan dinding Vessel terutama jika sampai bersentuhan akan mengakibatkan alat menjadi rusak.2.1.2. Baffle Baffle biasanya tidak menempel pada dinding Vessel sehingga secara kebetulan akan terdapat celah antara baffle dengan dinding Vessel. Baffle umumnya tidak digunakan pada cairan dengan viscositas tinggi dimana pembentukan vortex bukanlah menjadi masalah yang penting. Untuk mencegah terjadinya pembentukan ruang udara (vortex) pada saat cairan-cairan dengan viskositas rendah diaduk dalam tanki silinder vertikal dengan impeller yang berada pada pusatnya, maka digunakanlah baffle yang dipasang pada dinding Vessel. Baffle yang digunakan biasanya memiliki jarak yang sama sekitar 1 - 10 dari diameter tanki.

Baffle dipasang pada Mixing Vessel untuk menambah turbulensi. Walaupun penggunaan baffle menaikkan jumlah tenaga atau energi, tetapi di sisi lain memilki keuntungan yaitu terjadinya perpindahan panas secara terus menerus dan waktu yang dibutuhkan untuk mencampur lebih cepat. Ketika waktu yang digunakan pada proses pencampuran sangatlah sedikit, pencampur yang terbaik adalah pencampur dengan jumlah tenaga yang terkecil dan waktu yang sangat pendek.2.1.3 Impeller

Impeller inilah yang akan membangkitkan pola aliran di dalam sistem, yang menyebabkan zat cair bersikulasi di dalam bejana untuk akhirnya kembali ke impeller. Ada dua macam impeller pengaduk yaitu:a) Impeller aliran aksial yang membangkitkan arus sejajar dengan sumbu poros impeller

b) Impeller aliran radial yang membangkitkan arus pada arah tangensial atau radial.Dari segi bentuknya, ada tiga jenis impeller: Propeller (baling-baling), dayung (padle), dan turbin (turbine). Masing-masing jenis terdiri lagi atas berbagai variasi dan sub-jenis. Ada lagi jenis-jenis impeller lain yang dimaksudkan untuk situasi-situasi tertentu, namun ketiga jenis itu agaknya dapat digunakan untuk menyelesaikan 95 persen dari semua masalah agitasi zat cair.

Jenis-jenis impeller yang lain :

a) The marine type Propeller

b) Flat blade turbine

c) The disk flat blade turbine

d) The curved blade turbine

e) The pitched blade turbine

f) The shrouded turbine

2.1.3.1 PropellerPropeller merupakan impeller aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair berviskositas rendah. Propeller kecil biasanya berputar pada kecepatan motor penuh, yaitu 1.150 atau 1.750 rpm, sedang Propeller besar berputar pada 400 sampai 800 rpm. Arus yang meninggalkan Propeller mengalir melalui zat cair menurut arah tertentu samapi dibelokkan oleh lantai atau dinding bejana. Kolom zat cair yang berputar dengan sangat turbulennya itu meninggalkan impeller dengan membawa ikut zat cair stagnan yang dijumpainya dalam perjalanannya itu, dan zat cair stagnan yang terbawa ikut itu mungkin lebih banyak dari yang dibawa kolom arus sebesar itu kalau berasal dari nosel stasioner. Daun-daun Propeller merobekkan menyeret zat cair itu. Oleh karena arus aliran ini sangat gigih, agitator Propeller sangat efektif dalam bejana besar.

Propeller yang berputar membuat pola heliks di dalam zat cair, dan jika tidak tergelincir antara zat cair dan Propeller itu, satu putaran penuh Propeller akan memindahkan zat cair secara longitudinal pada jarak tertentu, bergantung dari sudut kemiringan daun Propeller. Rasio jarak ini terhadap diameter dinamakan jarak-bagi (pitch) Propeller itu. Propeller yang mempunyai jarak bagi 1,0 disebut mempunyai jarak-bagi bujur-sangkar (square pitch).2.1.3.2 PaddleUntuk tugas-tugas sederhana, agitator yang terdiri dari satu dayung datar yang berputar pada poros vertikal merupakan pengaduk yang cukup efektif. Kadang-kadang daun-daunnya dibuat miring, tetapi biasanya vertikal saja. Dayung (Paddle) ini berputar di tengah bejana dengan kecepatan rendah sampai sedang, dan mendorong zat cair secara radial dan tangensial, hampir tanpa adanya gerakan vertikal pada impeller, kecuali bila daunnya agak miring. Arus yang terjadi bergerak ke luar ke arah dinding, lalu membelok ke atas atau ke bawah. Dalam tangki-tangki yang dalam, kadang-kadang dipasang beberapa dayung pada satu poros, dayung yang satu di atas yang lain. Dalam beberapa rancang, daunnya disesuaikan dengan bentuk dasar bejana, yang mungkin bulat atau cekung, piring, sehingga dapat mengikis atau menyapu permukaan pada jarak sangat dekat. Dayung (padle) jenis tersebut dinamakan agitator jangkar (anchor agitator). Jangkar ini sangat efektif untuk mencegah terbentuknya endapan atau kerak pada permukaan penukar kalor, seperti umpamanya, dalam bejana proses bermantel, tetapi tidak terlalu efektif sebagai alat pencampur. Jangkar ini biasanya dioperasikan bersama dengan dayung berkecepatan tinggi atau agitator lain, yang biasanya berputar menurut arah yang berlawanan.

Agitator dayung yang digunakan di industri biasanya berputar dengan kecepatan antara 20 dan 150 rpm. Panjang total impeller dayung biasanya antara 50 sampai 80 persen dari diameter-dalam bejana. Lebar daunnya seperenam sampai sepersepuluh panjangnya. Pada kecepatan yang sangat rendah, dayung dapat memberikan pengadukan sedang di dalam bejana tanpa-sekat, pada kecepatan yang lebih tinggi diperlukan pemakaian sekat, sebab jika tidak, zat cair itu akan berputar-putar saja mengelilingi bejana itu dengan kecepatan tinggi, tetapi tanpa adanya pencampuran.2.1.3.3 Turbin

Turbin biasanya efektif untuk jangkau viskositas yang cukup luas. Pada cair berviskositas rendah, turbin itu menimbulkan arus yang sangat deras yang berlangsung di keseluruhan bejana, menabrak kantong-kantong yang stagnan dan merusaknya. Di dekat impeller itu terdapat zone arus deras yang sangat turbulen dengan geseran yang kuat. Arus utamanya bersifat radial dan tangensial. Komponen tangensialnya menimbulkan vorteks dan arus putar, yang harus dihentikan dengan menggunakan sekat (baffle) atau difuser agar impeller itu menjadi sangat efektif.

Beberapa di antara berbagai ragam bentuk rancang turbin adalah turbin daun-lurus terbuka, turbin piring berdaun dan turbin piring lengkung vertikal. Kebanyakan turbin itu menyerupai agitator-dayung berdaun banyak dengan daun-daunnya yang agak pendek, dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang dipasang di pusat bejana. Daun-daunnya boleh lurus dan boleh pula lengkung, boleh bersudut, dan boleh pula vertikal. impellernya mungkin terbuka, setengah terbuka, atau terselubung. Diameter impeller biasanya lebih kecil dari diameter dayung, yaitu berkisar antara 30 sampai 50 persen dari diameter bejana.Penggunaan impeller diatas tergantung pada geometri Vessel (tanki), visikosita cairan.

a. Untuk viscositas yang lebih kecil dari 2000 cP, maka digunakan impeller dengan tipe Propeller.

b. Untuk viscositas antara 2000 cP - 50000 cP, maka digunakan impeller dengan tipe turbin.

c. Untuk viscositas antara 10000 cP - 1000000 cP, maka digunakan impeller tope anchor, helical ribon dan Paddled. Untuk viscositas diatas 1 juta cP, digunakan pencampuran khusus, seperti banburg mixer, kneaders, extrudes, sigma mixer dan beberapa tipe lainya.Ukuran impeller tergantung pada jenis impeller dan kondisi operasi seperti yang dijelaskan oleh Reynolds, Froude,and Power sebagai suatu karakteristik yang saling mempengaruhi. Untuk impeller jenis turbin, perbandingan diameter dari impeller dan Vessel berada pada range, d/D = 0,3 -0,6, harga terendah berada pada rpm yang tinggi sebagai contih dipersi gas.

Kecepatan impeller standar yang digunakan untuk kepentingan komersil (industri) adalah 34, 45, 56, 68, 84, 100, 125, 155, 190, dan 320 rpm. Tenaga yang dibutuhkan biasanya tidak cukup untuk digunakan secara kontinue untuk mengatur gerakan steam turbin. Dua kecepatan driver mungkin dibutuhkan pada saat torques awal sangat tinggi.

Jenis aliran di dalam bejana yang sedang diaduk bergantung pada :

a. Jenis impellerb. Karakteristik fluida

c. Ukuran serta perbandingan (proporsi) tangki, sekat, dan agitator. Kecepatan fluida dalam setiap titik dalam tangki mempunyai tiga komponen, dan pola aliran keseluruhan di dalam tangki itu bergantung pada variasi dari ketiga komponen itu dari satu lokasi ke lokasi lain. Ketiga komponen itu yaitu :

a. Komponen radial yang bekerja pada arah tegak lurus terhadap poros impeller.

b. Komponen longitudinal, yang bekerja pada arah paralel dengan poros.

c. Komponen tangensial, atau rotasional, yang bekerja pada arah singgung terhadap lintasan lingkar di sekeliling poros. Dalam keadaan biasa, di mana poros itu vertikal, komponen radial dan tangensial berada dalam satu bidang horisontal, dan komponen longitudinalnya vertikal. Komponen radial dan komponen longitudinal sangat aktif dalam memberikan aliran yang diperlukan untuk melakukan pencampuran. Bila poros itu vertikal dan terletak persis di pusat tangki, komponen tangensial biasanya kurang menguntungkan. Arus tangensial itu mengikuti suatu lintasan berbentuk lingkaran di sekitar poros, dan menimbulkan vorteks pada permukaan zat cair, dan karena adanya sirkulasi aliran laminar, cenderung membentuk stratifikasi pada berbagai lapisan tanpa adanya aliran longitudinal antara lapisan-lapisan itu.

Jika di dalam sistem itu terdapat pula partikel zat padat, arus sirkulasi itu cenderung melemparkan partikel-partikel itu, dengan gaya sentrifugal, ke arah luar, dan dari situ bergerak ke bawah, dan sesampai di dasar tangki, lalu ke pusat. Karena itu, bukannya pencampuran yang berlangsung di sini, tetapi sebaliknya pengumpulanlah yang terjadi. Jadi, karena dalam aliran sirkulasi zat cair begerak menurut arah gerakan daun impeller, kecepatan relatif antara daun dan zat cair itu berkurang, dan daya yang dapat diserap zat cair itu menjadi terbatas.

Dalam bejana yang tak bersekat, alir putaran itu dapat dibangkitkan oleh segala jenis impeller, baik aliran aksial maupun yang radial. Jadi, jika putaran zat cair itu cukup kuat, pola aliran di dalam tangki itu dapat dikatakan tetap, bagaimanapun bentuk rancangan impeller. Pada kecepatan impeller tinggi vorteks yang terbentuk mungkin sedemikian dalamnya, sehingga mencapai impeller; dan gas dari atas permukaan zat cair akan tersedot ke dalam zat cair itu. Makanya hal demikian tidaklah dikehendaki.

Aliran tingkat (circulatory flow) dan arus putar (swirling) dapat dicegah dengan menggunakan salah satu dari tiga cara di bawah ini. Dalam tangki-tangki kecil impeller dipasang di luar sumbu tangki (eksentrik). Porosnya digeser sedikit dari garis pusat tangki, lalu dimiringkan dalam suatu bidang yang tegak lurus terhadap pergeseran itu. Dalam tangki-tangki yang lebih besar, agitatornya dipasang di sisi tangki, dengan porosnya pada bidang horisontal, tetapi membuat sudut dengan jari-jari tangki.2.2 In-line Static Mixer

In-line static mixers digunakan untuk operasi pencampuran dan pelarutan dalam jumlah yang besar. Sebuah unit tetap diletakkan dalam sebuah pipa dan pencampur dimasukkan oleh sistem pemompaan. Untuk kasus pencmpuran liquid kental secara laminer, pencampuran dilakukan dengan mekanisme slicing dan folding. Proses pencampuran ini memberikan peningkatan dalam produk campuran sebagai jumlah dari elemen pencampuran yang diulang meningkat. Dalam kasus pelarutan liquid/liquid dan gas liquid seperti mekanisme diatas tidak berpengaruh dan biasanya operasi terjadi secara turbulen.2.3 In-Line Dynamic Mixer

Untuk operasi pencampuran dimana membutuhkan produksi continue dari solid yang dilarutkan dan emulsi, In-Line Dynamic Mixers adalah salah satu bentuk mixer yang dapat digunakan. Alat ini terdiri dari sebuah rotor dimana spin adalah kecepatan tinggi di dalam sebuah casing dan umpan material dipompakan secara continue menuju unit. Di dalam casing, shear force fluida yang tinggi digunakan pada operasi pelarut.2.4 Jet Mixer

Pencamuran dalam sebuah Vessel; dilakukan untuk viskositas rendah dengan menggunakan jet nozzle yang dimasukkan dalam Vessel dimana cairan dengan viskositas tinggi dialirkan kedalam jet nozzle. Pompa digunakan untuk mengeluarkan sebagian liquid dari Vessel dan dikembalaikan melalui nozzle melalui Vessel. Transfer momentum dari jet viskositas tinggi menuju liquid dalam Vessel menyebabkan aksi pencmpuran sirkulasi dalam tanki.2.5 Mills

Beberapa kegiatan kimia termasuk pelarutan solid dan pengemulsian tidak dapat dilakukan di dalam Vessel yang dicampur secara mekanik karena tidak mungkin dapat menurunkan tegangan tinggi untuk memecah partikel agregat dalam memperoleh kualitas pelarutan atau menciptakan emulsi yang stabil. Mills dapat digunakan dalam operasi pelarutan dimana pelarutan partikel dilakukan dengan crushing atau shearing.2.6 Valve Homogenizers

Unit ini mempunyai bagian pemompaan untuk menyuplai material yang akan dilarutkan melalui sebuah orifice terkecil. Tekanan tinggi akan diturunkan mendekati tekanan fluida melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan shear force tinggi dimana emulsi dan suspensi koloid akan dihasilkan secara continue.2.7 Ultrasonic Homogenizers

Material yang akan diproses dipompakan pada tekanan tinggi (diatas 150 bar) melalui orifice yang didesain secara khusus untuk menghasilkan aliran dengan kecepatan tinggi melalui sebuah blade yang digoyangkan atau digetarkan pada ftrekwensi ultrasonic.2.8 Unit Pelarutan dengan Kecepatan Tinggi

Type peralatan ini serupa dengan In-Line Dynamic Mixer, tetapi dalam kasus ini alat digunakan dalam sebuah Vessel. Alat pencampur ini terdiri dari rotor kecepatan tinggi di dalam Vessel dimana fluida dimasukkan ke aksi shearing intensif.2.9 Extruders

Pelarutan dalam industri plasit biasanya dilakukan dalam extruders. Feed yang biasanya mengandung polimer utama dalam bentuk granular atau bubuk, bersama-sama dengan aditif seperti stabilizer, plastizer, pigmen berwarna, dll. Selama proses dalam extruders dikeluarkan pada tekanan tinggi dan laju kontrol dari extruders untuk pembentukan.

Parameter yang mempengaruhi klasifikasi agotator:

1) Parameter Proses

a. viskositas rendah

b. kelarutan zat terlarut

c. konduktivitas termal fluida dan zat terlarut jika terjadi perpindahan panas

d. densitas fluida

e. ukuran partikel solid

2) Parameter Mekanik

a. diameter impellerb. rotasi impeler permenit

c. bentuk impeler

d. volume Vessele. bentuk Vesself. letak agitator terhadap Vessel

Keberhasilan operasi suatu proses pengolahan tergantung pada efektifitas pengadukan dan pencampuran zat dalam proses. Pengadukan diartikan sebagai gerakan terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan didalam bejana dimana gerakan terinduksi menurut cara tertentu menurut bahan didalam bejana, dimana gerakan mempunyai pola sirkulasi. Sedangkan pencampuran adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak dimana bahan yang satu menyebar kedalam bahan yang lain, sedangkan kedua bahan tersebut tadinya terpisah dalam dua fase yang berbeda.2.10 Pencampuran Solid-Liquid

Bila zat padat disuspensikan dalam tanki yang diaduk, ada beberapa cara untuk mendifinisikan kondisi suspensi itu. Proses yang berbeda akan memerlukan derajat suspensi yang berlainan pula, dan karena itu kita perlu menggunakan definisi yang tepat dan korelasi yang semestinya didalam merancang atau dalam penerapan ke skala besar. Cara mendefinisikan kondisi suspensi, yaitu:1) Mendekati suspensi penuh

yaitu suspensi dimana masih terdapat sebagian kecil kelompok-kelompok zat padat yang terkumpul didasar tanki agak kepinggir atau ditempat lain.

2) Partikel bergerak penuh

yaitu seluru partikel berada dalam suspensi atau bergerak disepanjang dasar tanki.3) Suspensi penuh atau Suspensi diluar dasar

yaitu seluruh partikel berada dalam keadaan suspensi dan tidak ada didasar tanki atau tidak berada didasar tanki selama leih dari 1 atau 2 detik.2.11 Pencampuran Liquid-Liquid

Pencampuran zat cair-cair (misible) didalam tanki merupakan proses yang berlangsung cepat dalam daerah turbulent. impeller akan menghasilkan arus kecepatan tinggi, dan fluida itu mungkin dapat bercampur baik disekitar impeller karena adanya keterbulenan yang hebat. Pada waktu arus itu melambat katrena membawa ikut zat cair lain dan mengalir disepanjang dinding, terjadi juga pencampuran radial sedang pusaran-pusaran besar pecah menjadi kecil, tetapi tidak banyak terjadi pencampuran pada arah aliran.2.12 Pencampuran Gas-Liquid Dalam proses pencampuran gas dengan liquid, gas akan tersuspensi dalam bentuk gelembung-gelembung kecil dengan tekanan tertentu.3