Upload
yulia-arumdina
View
317
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
.BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah PT PLN (Persero)
PLN telah mengalami banyak perkembangan dari awal
berdirinya hingga saat ini. Perkembangan PLN tersebut akan dijelaskan
dalam beberapa periode.
2.1.1 Periode Sebelum Tahun 1943
Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai ketika beberapa
perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk
keperluan sendiri pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1927 Pemerintah
Belanda membentuk s’Landss Waterkracht badrijvan (LBW),
perusahaan tersebut bergerak di bidang ketenagalistrikan namun
dimanfaatkan untuk umum dengan perluasan usaha yang semula
hanya bergerak di bidang gas, kini diperluas dalam bidang listrik yang
mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bangkok Dago,
PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun,
PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonasa Lama di Sulawesi Utara, dan
PLTU di Jakarta. Selain itu di beberapa kota praja dibentuk
perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja, sehingga bermunculan
perusahaan-perusahaan swasta milik Belanda, seperti :
a. NV. ANIEM
b. NV. GEBEO
c. NV. OGEM
Dan beberapa perusahaan listrik yang bersifat lokal di tingkat
Kotapraja.
2.1.2 Periode Tahun 1943 – 1945
Perusahaan swasta tersebut kemudian dikuasai secara
keseluruhan oleh Jepang pada waktu pendudukan Jepang. Perusahaan
tersebut dikelola menurut situasi dan kondisi daerah-daerah tertentu
seperti Perusahaan Listrik Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
sumatera, dan lain-lain.
2.1.3 Periode Tahun 1945 – 1950
Pada tanggal 27 Oktober 1945, Perusahaan Listrik dan Gas
diambil alih oleh Pemerintah RI. Kemudian melalui ketetapan
Presiden RI No.1/S.D/1945, dibentuk Jawatan Listrik dan Gas yang
berkedudukan di Yogyakarta. Untuk pertama kalinya di dalam sejarah
Indonesia terdapat satu kesatuan Perusahaan Listrik Seluruh Indonesia
sehingga pada tanggal 27 Oktober 1945 dijadikan sebagai Hari
Listrik.
Pada masa agresi Militer Belanda I pada tanggal 19 Desember
1948, perusahaan-perusahaan listrik yang dibentuk dengan ketetapan
Presiden tersebut, dikuasai kembali oleh pemiliknya semula.
Pada Agresi Militer Belanda II, sebagian besar kantor-kantor
Jawatan Listrik dan Gas direbut oleh Pemerintah Koloni Belanda
kecuali daerah Aceh.
Tahun 1950, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi Jawatan
Listrik milik Pemerintah Koloni Belanda. Sedangkan milik swasta
diserahkan kepada pemiliknya semula sesuai hasil Konferensi Meja
Bundar (KMB).
2.1.4 Periode Tahun 1951 – 1966
Jawatan Tenaga membawahi Perusahaan Negara untuk
Pembangkitan Tenaga Listrik (PENUPETEL) dan diperluas dengan
membawahi juga Perusahaan Negara untuk Distribusi Tenaga Listrik
(PENUDITEL) pada tahun 1952.
Berdasarkan Keputusan Presiden No.163 tanggal 3 Oktober
1953 tentang “Nasionalisme Perusahaan Listrik milik Bangsa
Belanda” dan berlaku sejak 3 Desember 1957, yaitu konsensi
pengusahaannya telah berakhir, maka beberapa perusahaan listrik
milik swasta tersebut diambil alih dan digabungkan ke Jawatan
Tenaga.
Kemudian pada tahun 1958, Dewan perwakilan rakyat (DPR)
dan Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan :
a. Undang-Undang tentang Nasionalisasi semua perusahaan
Belanda.
b. Peraturan Pemerintah RI (PP RI) No. 18 tentang Nasionalisasi
Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, semua perusahaan milik
Belanda diambil alih termasuk Perusahaan Listrik dan Gas seluruh
Indonesia.
Jawatan Tenaga diubah menjadi Perusahaan Listrik Negara
melalui Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga No.
P/25/45/17 tanggal 23 september 1958, sedangkan P3LG dibubarkan
pada tahun 1959 setelah Dewan Direktur Perusahaan Listrik Negara
(DD PLN) tersebut.
Berdasarkan Undang-Undang No. 19 tahun 1960 tentang
Perusahaan Negara dan melalui Peraturan Pemerintah No. 67 tahun
1961 dibentuklah Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara
(BPU PLN), yang mengelola semua Perusahaan Listrik Negara dan
Gas berada dalam satu wadah Organisasi.
Untuk mewujudkan Undang-Undang dan Peraturan
Pemerintah tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga pada saat
itu menerbitkan Surat Keputusan Menteri PUT No.Ment.16/20 tanggal
20 Mei 1961 yang memuat arahan sebagai berikut :
BPU adalah suatu Perusahaan Negara yang diserahi tugas mengurus
perusahaan-perusahaan Listrik dan Gas yang berbentuk Badan hukum.
Di daerah dibentuk daerah eksploitasi yang terdiri atas :
1. Sepuluh daerah eksploitasi listrik umum (Pembangkitan dan
Distribusi).
2. Organisasi BPU-PLN dipimpin oleh Direksi.
3. Satu daerah eksploitasi khusus Pembangkit Listrik.
4. Tiga belass PLN eksploitasi proyek-proyek kelistrikan.
5. Daerah eksploitasi khusus Distribusi dibagi lebih lanjut menjadi
Cabang.
6. Daerah eksploitasi khusus pembangkit dibagi lebih lanjut menjadi
Sektor.
2.1.5 Periode Tahun 1967 – 1985
Dalam Kabinet Pembangunan I, Dirjen Tenaga Listrik (Dirjen
Gatrik) PLN dan Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK) dialihkan ke
Departemen Pekerjaan Umum Tenaga Listrik (PUTL). LMK
ditetapkan dalam pengolahan PLN melalui Peraturan Menteri PUTL
No.6/PRT/1970.
Tahun 1972, PLN ditetapkan sebagai Perusahaan Umum
melalui Peraturan Pemerintah No.18, pemerintah juga memberikan
tugas-tugas pemerintah di bidang kelistrikan kepada PLN untuk
mengatur, membina, mengawasi dan melaksanakan perencanaan
umum di bidang Kelistrikan Nasional di samping tugas-tugas sebagai
perusahaan.
Mengingat kebijakan energi dipandang perlu untuk ditetapkan
secara nasional, maka pada Kabinet Pembangunan III dibentuk
Departemen Pertambangan dan Energi, dan Perusahaan Listrik Negara
(PLN) serta Perusahaan Gas Negara (PGN) berpindah lingkungan dari
Departemen PUTL ke Departemen di bidang ketenagaan selanjutnya
ditangani oleh Direktorat Jenderal Ketenagaan (1981). Dalam
Kabinet Pembangunan IV, Dirjen Ketenagaan diubah menjadi Dirjen
Listrik dan Energi Baru (LEB), perubahan nama ini bertujuan untuk
memperjelas tugas dan fungsinya, yaitu :
a. Pembinaan program kelistrikan
b. Pembinaan pengusahaan
c. Pengembangan energi baru
2.1.6 Periode Tahun 1985 – 1990
Mengingat tenaga kerja sangat penting bagi peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara umum serta untuk
mendorong peningkatan kegiatan ekonomi, oleh karena itu usaha
penyediaan tenaga lsitrik, pemanfaatannya dan pengelolaannya perlu
ditingkatkan agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang cukup
merata dengan mutu pelayanan yang baik.
Kemudian dalam rangka peningkatan pembangunan yang
berkesinambungan di bidang ketenagalistrikan diperlukan upaya
secara optimal sehingga penyediaan tenaga listrik terjamin.
Untuk mencapai maksud tersebut, Pemerintah Republik
Indonesia menganggap bahwa ketentuan dan Perundang-Undangan
yang ada sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan
kebutuhan pembangunan di bidang kelistrikan, maka bersama-sama
dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia menetapkan
Undang-Undang No.15 tahun 1985 tentang kelistrkan. Kemudian
sebagai pengejawantahan undang-undang tersebut Pemerintah
republik Indonesia pada tahun 1989 membuat peraturan tentang
penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik. Berdasarkan undang-
undang dan peraturan pemerintah tersebut ditetapkan bahwa PLN
merupakan Pemegang kuasa Usaha Ketenagalistrikan.
2.1.7 Periode Tahun 1990 - Sekarang
Tahun 1990 pemerintah mengubah status pendirian PLN
dengan PP No. 18 tahun 1990. Periode Juli 1994 sampai sekarang
sesuai dengan PP No. 23 tahun 1994, maka PLN dialihkan bentuknya
menjadi Perusahaan perseroan (Persero).
Seperti disebutkan dalam PP No. 23 tahun 1994 sebagai PP
yang terbaru dalam Bab III dijelaskan bahwa maksud dan tujuan
Persero adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus
memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan.
b. Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu
yang memadai dengan tujuan untuk :
1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara
adil dna merata serta mendorong peningkatan kegiatan
ekonomi.
2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai
pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani
kebutuhan masyarakat.
3. Merintis kegiatan-kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik.
4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha
penyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dengan dialihkan bentuk umum PLN menjadi PT PLN
(Persero), sehingga Perusahaan Umum Listrik Negara dinyatakan
bubar pada saat pendirian perseroan dengan ketentuan bahwa hak dan
kewajiban beralih pada perusahaan persero yang bersangkutan.
Berhubungan dengan itu, maka agar di dalam pelaksanaan operasional
sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan sesuai dengan makna
yang terkandung dalam undang-undang dan peraturan pemerintah
tersebut di atas. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17
tahun 1990 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara
dinyatakan tidak berlaku. Latar belakang perubahan PERUM menjadi
PERSERO adalah bahwa selama lima pelita (25 tahun) PLN hidup
dan beroperasi atas bantuan anggaran pemerintah (APBN). Sehingga
ketergantungan sektor tenaga listrik pada APBN dan dana-dana lunak
dari pinjaman Bank Dunia dan sebagainya sangat besar.
Maksud dan tujuan perubahan bentuk PERUM menjadi
PERSERO antara lain sebagai berikut :
a. Agar perusahaan dapat meningkatkan pelayanannya kepada
masyarakat.
b. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha menyediakan
tenaga listrik.
c. Agar perusahaan dapat bergerak lebih lincah dan luwes agar dapat
memobilisasi dana-dana dari masyarakat (swasta) selain dana-dana
tradisional yang selama ini diperoleh.
Sejalan dengan perkembangan pembangunann di segala bidang dan
semakin banyaknya kebutuhan pemakaian listrik di negara kita, maka
untuk dapat melayani masyarakat dan industri dalam pengadaan dan
penyediaan tenaga listrik kemudian PLN dibagi menjadi 11 PLN
wilayah, 4 PLN Distribusi, 2 PLN Pembangkitan dan Penyaluran.
Adapun dari ke-11 PLN yang berstatus wilayah antara lain :
1. PLN Wilayah I di Banda Aceh
2. PLN Wilayah II di Medan
3. PLN Wilayah III di Padang
4. PLN Wilayah IV di Palembang
5. PLN Wilayah V di Pontianak
6. PLN Wilayah VI di Banjar Baru
7. PLN Wilayah VII di Manado
8. PLN Wilayah VIII di Ujung Pandang
9. PLN Wilayah IX di Ambon
10. PLN Wilayah X di Jaya Pura
11. PLN Wilayah XI di Denpasar
PLN Pembangkitan dan Penyaluran adalah meliputi :
1. PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa bagian Barat
2. PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa bagian Timur
Sedangkan PLN yang berstatus Distribusi meliputi :
1. PLN Distribusi Jawa Timur di Surabaya
2. PLN Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Y di Semarang
3. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten di Bandung
4. PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang di Jakarta
PLN Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Y dibagi menjadi beberapa Area
Pelayanan Pelanggan, yaitu :
1. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Semarang
2. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surakarta
3. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Yogyakarta
4. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Tegal
5. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Purwokerto
6. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Magelang
7. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Kudus
8. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Salatiga
9. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Klaten
10. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Pekalongan
11. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Cilacap
Dan mulai bulan Juni 2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Tengah dan D.I.Y membuka cabang baru yaitu PT PLN (Persero) Area
Pengatur Distribusi Jateng-DIY sesuai dengan SK Direksi PLN Nomor
260.K/DIR/2007 tentang Organisasi PT PLN (Persero) APD Jateng-DIY
pada PT PLN Dist Jateng & DIY.
2.1.8 Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) Rayon Semarang
Tengah
Di Jawa Tengah setelah diambil alih dari kekuasaan Belanda,
Perusahaan Listrik yang semula namanya NV. ANIEM berubah namanya
menjadi PN Perusahaan Listrik Negara (PN PLN). Sesuai Surat Keputusan
Direksi PLN pada tahun 1965 PN PLN berubah namanya menjadi PLN
Ekploitasi X, kemudian PLN Wilayah XIII. Pada tahun 1972 keluar
peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1972 dari PN
PLN berubah nama menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara (PERUN)
dan pada tahun 1994 dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994 pengalihan bentuk Perusahaan Umum
Listrik Negara menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah. Dengan
adanya restrukturisasi tahun 2000, sesuai Keputusan General Manager
Nomor : 038.K/021/PD.I/2001 tanggal 10 April 2001 PT PLN (Persero)
Area Pelayanan Pelanggan Semarang disingkat PT PLN (Persero) AP
Semarang dan Ranting berubah menjadi Unit Pelayanan Pelanggan
disingkat UP. Pada tahun 2003, melalui Keputusan General Manajer PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengahn dan D.I Yogyakarta Nomor
123.K/021/GM/2003 berubah struktur organisasi menjadi APJ sedangkan
unitnya menjadi UP/UJ dan UPJ. Namun, sekarang PT PLN (Persero)
Area Pelayanan Jaringan Semarang telah berganti nama menjadi PT PLN
(Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang, dan yang dahulu Unit
Pelayanan Jaringan Semarang Tengah berubah menjadi PT PLN (Persero)
Rayon Semarang Tengah.
PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah merupakan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Pengatur Kebijakan Tenaga Kelistrikan
Pertambangan dan Usaha Lain nya di wilayah Semarang Tengah, dan
memiliki kantor di Jalan Pemuda Nomor 93 Semarang. Adapun Nomor
telepon yang dapat dihubungi : 024 3513707 – 3557117 – 3547651 –
3564990 ; Fax 024 3513708 – 3543257 ; Website : http://www.pln.co.id ;
Call Center 123
Gambar 2.1
Sumber : www.seputarSemarang.com
2.2 Dasar Hukum Berdirinya PT.PLN (Persero)
1. Anggaran Dasar PLN Tahun 1998
2. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan
Bentuk Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero).
3. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun !998 tentang Pengalihan
Kedudukan Tugas.
4. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan
Perseroan (Persero).
5. Intsruksi Presiden No. 15 Tahun 1998 tentang pengalihan
Pembinaan terhadap Perusaan Perseroan (Persero) dan Perseroan
Terbatas yang sebagian sahamnya dimiliki Negara Republik
Indonesia kepada Menteri Negara Pendayagunaan BUMN.
2.3 Visi, Misi dan Motto PT.PLN (Persero)
a. Visi:
Diakui sebagai Perusahaan kelas dunia yang tumbuh
berkembang.Unggul dan Terpercaya dengan Bertumpu pada
Potensi Insani.
Ciri Perusahaan Kelas Dunia :
1. Merupakan barometer standar kualitas pelayanan dunia
2. Memiliki cakrawala pemikiran yang mutakhir
3. Terdepan dalam pemanfaatan teknologi
4. Haus akan kesempurnaan kerja dan perilaku
5. Merupakan perusahaan idaman bagi pencari kerja
Tumbuh Kembang :
1. Mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan
usaha
2. Konsisten dalam pengembangan standar kinerja
Unggul :
1. Terbaik, terkemuka dan mutakhir dalam bisnis kelistrikan
2. Focus dalam usaha mengoptimalkan potensi insane
3. Peningkatan kualitas input, proses dan output produk dan jasa
pelayanan secara berkesinambungan
Terpercaya :
1. Memegang teguh etika bisnis
2. Konsisten memenuhi standar pelayanan yang dijanjikan
3. Menjadi perusahaan favorite para pihak yang berkepentingan
Potensi Insani :
1. Berorientasi pada pemenuhan standar etika dan kualitas
2. Kompeten, professional, dan berpengalaman
b. Misi:
a. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang usaha lain yang
terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota
perusahaan dan pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas hidup bermasyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong
kegiatan ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
c. Motto:
“Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik ( Electricity for
a Better Live)”
2.4 Nilai-nilai dan Pedoman Perilaku PT PLN (Persero) rayon Semarang
Tengah
Nilai-nilai PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah meliputi :
a. Peka dan tanggap terhadap kebutuhan pelanggan
PT PLN ( Persero) Rayon Semarang Tengah senantiasa berusaha untuk
tetap memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan
pelanggan secara cepat, tepat dan sesuai.
b. Penghargaan pada harkat dan martabat manusia
PT PLN ( Persero) Rayon Semarang Tengah menjunjunga tinggi
harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan
kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam
menjalankan bisnis.
c. Integritas
PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah menjunjung tinggi nilai
kejujuran, integritas dan objektifitas dalam pengelolaan bisnis.
d. Kualitas produk
PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah meningkatkan kualitas dan
kehandalan produk secara terus menerus dan terukur serat menjaga
kualitas lingkungan dalam menjalankan perusahaan.
e. Peluang untuk maju
PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah memberikan peluang yang
sama dan seluas-luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk
berpartisipasi dan menduduki posisi sesuai dengan kriteria dan
kompetensi jabatan yang ditentukan
f. Inovatif
PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah bersedia berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan sesama anggota perusahaan,
menumbuhkan rasa ingin tahu serta menghargai ide dan karya inovatif.
g. Mengutamakan kepentingan perusahaan
PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah konsisten untuk mecegah
terjadinya benturan kepentingan dan menjamin di dalam setiap
keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan perusahaan.
h. Pemegang saham
PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah dalam pengambilan
keputusan bisnis akan berorientasi pada peningkatan nilai investasi
pemegang saham.
Pedoman perilaku PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah meliputi :
a. Saling Percaya (Mutual Trust)
Saling menghargai
Beritikad baik
Transparan
b. Integritas
Jujur dan menjaga komitmen
Taat aturan dan bertanggung jawab
Keteladanan
c. Peduli (Care)
Proaktif dan saling membantu
Memberi yang terbaik
Menjaga citra perusahaan
d. Pembelajar (Continus Learning)
Belajar berkelanjutan dan beradaptasi
Berbagi pengetahuan dan pengalaman
Berinovasi
2.5 Makna Logo PT PLN (Persero)
a. Bentuk Lambang
Gambar 2.2
Logo PT PLN (Persero)
Sumber : PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah, 2014
Bentuk, warna dan makna lambing Perusahaan resmi yang digunakan
adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan
Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal 1 Juni 1976, mengenai
Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.
b. Element-element Dasar Lambang
1. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadikan bidang dasar bagi elemen –elemen lambang lainnya,
melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau
organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk
menggambarkan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga
melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan
yang berkarya di perusahaan ini.
2. Petir atau kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai
produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahan. Selain itu petir pun
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero)dalam
memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang
merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahan listrik
pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan berserta
tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan
perkembangan jaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga
bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan,
penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para
insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan
(sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap di perlukan dalam
kehidupan manusia. Disamping itu biru juga melambangkan keandalan
yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan
terbaik bagi para pelanggan. Ketiga elemen ini la yang menjadi arti
penting bagi perusahaan PLN tersebut.
2.6 Lokasi PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah
Gedung PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah berada dalam
satu atap dengan gedung PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan
Semarang Tengah. PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah terletak
di Jalan Pemuda No. 93 Semarang. Lokasi tersebut sangat strategis,
mengingat letaknya yang berada di pusat kota Semarang, sehingga
memungkinkan unttk dijangkau oleh sarana transpostasi umum.
2.7 Cakupan Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Rayon Semarang
Tengah
Wilayah kerja PT. PLN (Persero) Rayon Semarang tengah mempunyai
wilayah kerja di 6 kecamatan dengan 58 kelurahan yang memiliki luas
400,954 km2 yang tersebar di Kota Semarang dengan perincian sebagai
berikut :
Tabel 2.1
No Kab/Kota Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Luas (km2 ¿
1 Semarang Utara 9 Kelurahan 113,527
2 Semarang Timur 9 Kelurahan 77,400
3 Kota Semarang Semarang Tengah 15 Kelurahan 60,000
4 Semarang Selatan 10 Kelurahan 84,805
5 Gajah Mungkur 8 Kelurahan 76,501
6 Candi 7 Kelurahan 49,021
Jumlah 400,954
(peta Cebaran Wilayah Terlampir)
Berdasarkan Laporan pada semester awal tahun 2013, pelanggan Listrik
Prabayar PT. PLN (Persero) rayon Semarang Tengah mencapai kisaran angka
seperti yang terdapat pada table. Adapun table pelanggan Listrik Prabayar di
seluruh PLN Area Semarang adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2
Pelanggan Listrik Prabayar PLN Area Semarang
PLN Area Jumlah Pelanggan Pulsa Prabayar
Semarang Tengah dan Utara 9.570
Semarang Barat 11.222
Semarang Timur 23.495
Semarang Selatan 8.874
Sumber : Bidang Niaga PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY, 2013.
2.9 Bidang Usaha dan Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Rayon
Semarang Tengah
Bidang usaha yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Rayon semarang
Tengah adalah kegiatan jasa pelayanan dan jaringan yaitu :
a. Memberi pelayanan informasi tentang tata cara perhitungan besarnya
biaya listrik.
b. Memberikan informasi mengenai penyambungan baru, perubahan daya,
penyambungan sementara, perubahan tariff, balik nama pelanggan, dan
pelayanan lainnya, serta pengendalian pelanggan.
c. Melayani pembayaran Biaya Penyambungan (BP), Uang Jaminan
Pelanggan (UJP), Tagihan Susulan (TS), biaya sementara, biaya
perubahan, dan biaya lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
berlaku.
d. Membuat kwitansi penerimaan pembayaran biaya penyambungan.
3.0 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah
Berdasarkan Surat keputusan Direksi 1235.K/DIR/2011 yang dikeluarkan
pada tanggal 5 Agustus tahun 2011, struktur jabatan di PT. PN (Persero) Rayon
Semarang Tengah mengalami perubahan dari struktur jabatan sebelumnya yang
tadinya memiliki supervisor pada setiap bagian, namun sekarang mengalami
penyusutan yaitu menjadi 2 supervisor saja di bawah kendali seorang manajer.
Struktur organisasi PT. PLN (persero) Rayon Semarang Tengah adalah sebagai
berikut (terlampir).
3.1 Job Description
a. Manager / Manajer
Bertangggung jawab dalam meningkatkan pelayanan pelanggan,
pengelolaan adminstrasi pelanggan untuk pencapaian target pendapatan dan
peningkatan kepuasan pelanggan secara efektif dan efisien, membina hubungan
kerja, kemitraan dan komunikasi yang efektif guna menjaga citra perusahaan serta
mewujudkan Good Coorporate Governance.
b. Supervisor Administrasi
Bertanggungjawab atas perencanaan dan pelaksanaan yang berhubungan
dengan pelayanan pelanggan meliputi pasang baru, perubahan daya, pembukuan
pelangggan, pencatatan meter, pencetakan rekaning pelanggan, penagihan dan
keuangan.
c. Assisteant Analyst/ Junior Analyst Pelayanan Pelanggan
Bertanggungjawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengadilan
pelanggan yang meliputi informasi pelanggan, pelayanan penyambungan baru,
pelayanan perubahan daya dan pelayanan lainnya, adminstrasi penjualan, serta
kehumasan.
d. Assistant Officer/junior officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang
Assitant Officer/ Junior Officer pembacaan Meter bertanggungjawab
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian manajemen baca meter,
pengelolaan rekening atas penjualan tenaga listrik pada pelanggan yang
dilaksanakan secara akurat dan tepat waktu, memelihara perangkat lunak dan
perangkat keras serta memutakirkan database pelanggan (Data Base
Administrastor / DBA).
Assistant Officer/ Junior Officer pengendalian piutang bertanggungjawab
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian penagihan atas oiutang
pelanggan dan usulan penghapusan piutang ragu-ragu.
e. Assitant Analyst/ junior Analyst Akuntansi dan keuangan
Bertanggung jawab dalam penyusunan angggaran, pengelolaan keuangan,
penyelenggaraan kesekretariatan dan kantor, memonitor atas perekaman
data transiksi keuangan dan memfalidasi bukti-bukti penerimaan dana
serta mempersiapkan dokumen transaksi keuangan guna keperluan
penyelenggaraan akutansi.
f. Assitant Analyst/ Junior analyst Administrasi Umum dan K3
Bertanggungjawab dalam pengelolaan SDM, mengelola surat-surat masuk
dan keluar sesuai TLSK, penyelenggaraan hokum kehumasan serta
penyelenggaraan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
karyawan. Pengelolaan SDM yang dilakukan meliputi SPPD, Absensi
Pegawai, penilaian kinerja untuk pengajuan pelatihan(Diklat), pembayaran
gaji dan tunjangan lainnya serta biaya perawatan kesehatan.
g. Supervisor Teknik
Bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelaksanaan pekerjaaan
pelayanan teknik yang meliputi : survey perencanaan kebutuhan material
dan pasang Sambung Rumah (SR) dan Alat Pengukuran dan Pembatas
(APP) untuk pekerjaaan PB/PD; penyambungan sementara, pemutusan
dan penyambungan kembali, operasi dan pemeliharaan distribusi,
pengendalian konstruksi, pengolahan data asset sesuai dengan ketentuan
dan target yang telah ditetapkan perusahaan.
h. Assistant Operator/ Junior Operator Operasi Distribusi
Bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan pendistribusian aliran listrik.
i. Assistant Operator/ Junior Operator Technician Pemeliharaan
Distribusi
Bertanggungjawab dalam pemeliharaan dan memperbaiki perangkat/
jaringan yang sudah tidak layak yang fungsinya meminimalisir adanya
kerusakan dalam pendistribusi aliran listrik. Misal pengecatan ulang tiang
listrik yang sudah berkarat dan memotorng pohon yang mengenai/
mengganggu kabel listrik.
j. Assistant Engineer/ Junior Engineer Pengendalian Susut dan PJU
Bertanggungjawab dalam usaha menekan losses / Kehilangan tenaga
listrik baik yang secara teknis maupun yang non teknis. Secara teknis yaitu
berkaitan dengan jaringan atau kabel yang tidak handal, sedangkan yang
secara non teknis yaitu berkaitan dengan pencurian listrik atau pelanggaran
yang dilakukan oleh konsumen.
k. Assistant Engineer/ Junior Engineer Pengendalian Konstruksi
Bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelaksanaan yang berkaitan
dengan konstruksi jaringan, pembangunan jaringan baru, maupun
perluasan jaringan.
l. Assistant Technician/ junior Technician Penyambungan dan
Pemutusan.
Bertanggungjawab dalam perncanaan dan pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan pemutusan kepada pelanggan yang melangggar,
misalnya pencurian listrik dan penunggakan tagihan, serta melakukan
penyambungan kembali setelah konsumen memenuhi persyaratan yang
berlaku, salah satunya adalah melakukan perlunasan terhadap tagihan atau
denda yang diberikan.
m. Asistant officer/ Junior Officer Administrasi Teknik
Bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelakasanaan adminstrasi
bagian teknik misalnya entry data serta surat menyurat yang berkaitan
dengan kinerja teknik.
3.1 Prosedur Kinerja PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah
Prosedur Pelaksanaan Kerja
Pegawai PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah memiliki jadwal 5
hari kerja, yaitu senin sampai dengan jum’at, dan hari liburnya sabtu dan
minggu. Adapun jam kerja mulai pukul 07.30 sampai dengan 16.30 untuk
hari senin hingga kamis. Untuk hari jum’at, jam masuk kerja dimulai pada
pukul 07.00 – 15.00. hal ini dikarenakan ada kegiatan senam pagi pada
pukul 06.30 pada hari jum’at tersebut, yaitu oleh seluruh karyawan PT.
PLN (Persero) Rayon Semarang tengah