37
.BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah PT PLN (Persero) PLN telah mengalami banyak perkembangan dari awal berdirinya hingga saat ini. Perkembangan PLN tersebut akan dijelaskan dalam beberapa periode. 2.1.1 Periode Sebelum Tahun 1943 Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk s’Landss Waterkracht badrijvan (LBW), perusahaan tersebut bergerak di bidang ketenagalistrikan namun dimanfaatkan untuk umum dengan perluasan usaha yang semula hanya bergerak di bidang gas, kini diperluas dalam bidang listrik yang mengelola

BAB II Gambaran Umum Perusahaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

.BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah PT PLN (Persero)

PLN telah mengalami banyak perkembangan dari awal

berdirinya hingga saat ini. Perkembangan PLN tersebut akan dijelaskan

dalam beberapa periode.

2.1.1 Periode Sebelum Tahun 1943

Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai ketika beberapa

perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk

keperluan sendiri pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1927 Pemerintah

Belanda membentuk s’Landss Waterkracht badrijvan (LBW),

perusahaan tersebut bergerak di bidang ketenagalistrikan namun

dimanfaatkan untuk umum dengan perluasan usaha yang semula

hanya bergerak di bidang gas, kini diperluas dalam bidang listrik yang

mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan, PLTA Bangkok Dago,

PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun,

PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonasa Lama di Sulawesi Utara, dan

PLTU di Jakarta. Selain itu di beberapa kota praja dibentuk

perusahaan-perusahaan listrik Kotapraja, sehingga bermunculan

perusahaan-perusahaan swasta milik Belanda, seperti :

a. NV. ANIEM

Page 2: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

b. NV. GEBEO

c. NV. OGEM

Dan beberapa perusahaan listrik yang bersifat lokal di tingkat

Kotapraja.

2.1.2 Periode Tahun 1943 – 1945

Perusahaan swasta tersebut kemudian dikuasai secara

keseluruhan oleh Jepang pada waktu pendudukan Jepang. Perusahaan

tersebut dikelola menurut situasi dan kondisi daerah-daerah tertentu

seperti Perusahaan Listrik Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

sumatera, dan lain-lain.

2.1.3 Periode Tahun 1945 – 1950

Pada tanggal 27 Oktober 1945, Perusahaan Listrik dan Gas

diambil alih oleh Pemerintah RI. Kemudian melalui ketetapan

Presiden RI No.1/S.D/1945, dibentuk Jawatan Listrik dan Gas yang

berkedudukan di Yogyakarta. Untuk pertama kalinya di dalam sejarah

Indonesia terdapat satu kesatuan Perusahaan Listrik Seluruh Indonesia

sehingga pada tanggal 27 Oktober 1945 dijadikan sebagai Hari

Listrik.

Pada masa agresi Militer Belanda I pada tanggal 19 Desember

1948, perusahaan-perusahaan listrik yang dibentuk dengan ketetapan

Presiden tersebut, dikuasai kembali oleh pemiliknya semula.

Page 3: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

Pada Agresi Militer Belanda II, sebagian besar kantor-kantor

Jawatan Listrik dan Gas direbut oleh Pemerintah Koloni Belanda

kecuali daerah Aceh.

Tahun 1950, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi Jawatan

Listrik milik Pemerintah Koloni Belanda. Sedangkan milik swasta

diserahkan kepada pemiliknya semula sesuai hasil Konferensi Meja

Bundar (KMB).

2.1.4 Periode Tahun 1951 – 1966

Jawatan Tenaga membawahi Perusahaan Negara untuk

Pembangkitan Tenaga Listrik (PENUPETEL) dan diperluas dengan

membawahi juga Perusahaan Negara untuk Distribusi Tenaga Listrik

(PENUDITEL) pada tahun 1952.

Berdasarkan Keputusan Presiden No.163 tanggal 3 Oktober

1953 tentang “Nasionalisme Perusahaan Listrik milik Bangsa

Belanda” dan berlaku sejak 3 Desember 1957, yaitu konsensi

pengusahaannya telah berakhir, maka beberapa perusahaan listrik

milik swasta tersebut diambil alih dan digabungkan ke Jawatan

Tenaga.

Kemudian pada tahun 1958, Dewan perwakilan rakyat (DPR)

dan Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan :

a. Undang-Undang tentang Nasionalisasi semua perusahaan

Belanda.

Page 4: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

b. Peraturan Pemerintah RI (PP RI) No. 18 tentang Nasionalisasi

Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda.

Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, semua perusahaan milik

Belanda diambil alih termasuk Perusahaan Listrik dan Gas seluruh

Indonesia.

Jawatan Tenaga diubah menjadi Perusahaan Listrik Negara

melalui Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga No.

P/25/45/17 tanggal 23 september 1958, sedangkan P3LG dibubarkan

pada tahun 1959 setelah Dewan Direktur Perusahaan Listrik Negara

(DD PLN) tersebut.

Berdasarkan Undang-Undang No. 19 tahun 1960 tentang

Perusahaan Negara dan melalui Peraturan Pemerintah No. 67 tahun

1961 dibentuklah Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara

(BPU PLN), yang mengelola semua Perusahaan Listrik Negara dan

Gas berada dalam satu wadah Organisasi.

Untuk mewujudkan Undang-Undang dan Peraturan

Pemerintah tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga pada saat

itu menerbitkan Surat Keputusan Menteri PUT No.Ment.16/20 tanggal

20 Mei 1961 yang memuat arahan sebagai berikut :

BPU adalah suatu Perusahaan Negara yang diserahi tugas mengurus

perusahaan-perusahaan Listrik dan Gas yang berbentuk Badan hukum.

Di daerah dibentuk daerah eksploitasi yang terdiri atas :

Page 5: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

1. Sepuluh daerah eksploitasi listrik umum (Pembangkitan dan

Distribusi).

2. Organisasi BPU-PLN dipimpin oleh Direksi.

3. Satu daerah eksploitasi khusus Pembangkit Listrik.

4. Tiga belass PLN eksploitasi proyek-proyek kelistrikan.

5. Daerah eksploitasi khusus Distribusi dibagi lebih lanjut menjadi

Cabang.

6. Daerah eksploitasi khusus pembangkit dibagi lebih lanjut menjadi

Sektor.

2.1.5 Periode Tahun 1967 – 1985

Dalam Kabinet Pembangunan I, Dirjen Tenaga Listrik (Dirjen

Gatrik) PLN dan Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK) dialihkan ke

Departemen Pekerjaan Umum Tenaga Listrik (PUTL). LMK

ditetapkan dalam pengolahan PLN melalui Peraturan Menteri PUTL

No.6/PRT/1970.

Tahun 1972, PLN ditetapkan sebagai Perusahaan Umum

melalui Peraturan Pemerintah No.18, pemerintah juga memberikan

tugas-tugas pemerintah di bidang kelistrikan kepada PLN untuk

mengatur, membina, mengawasi dan melaksanakan perencanaan

umum di bidang Kelistrikan Nasional di samping tugas-tugas sebagai

perusahaan.

Page 6: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

Mengingat kebijakan energi dipandang perlu untuk ditetapkan

secara nasional, maka pada Kabinet Pembangunan III dibentuk

Departemen Pertambangan dan Energi, dan Perusahaan Listrik Negara

(PLN) serta Perusahaan Gas Negara (PGN) berpindah lingkungan dari

Departemen PUTL ke Departemen di bidang ketenagaan selanjutnya

ditangani oleh Direktorat Jenderal Ketenagaan (1981). Dalam

Kabinet Pembangunan IV, Dirjen Ketenagaan diubah menjadi Dirjen

Listrik dan Energi Baru (LEB), perubahan nama ini bertujuan untuk

memperjelas tugas dan fungsinya, yaitu :

a. Pembinaan program kelistrikan

b. Pembinaan pengusahaan

c. Pengembangan energi baru

2.1.6 Periode Tahun 1985 – 1990

Mengingat tenaga kerja sangat penting bagi peningkatan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara umum serta untuk

mendorong peningkatan kegiatan ekonomi, oleh karena itu usaha

penyediaan tenaga lsitrik, pemanfaatannya dan pengelolaannya perlu

ditingkatkan agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang cukup

merata dengan mutu pelayanan yang baik.

Kemudian dalam rangka peningkatan pembangunan yang

berkesinambungan di bidang ketenagalistrikan diperlukan upaya

secara optimal sehingga penyediaan tenaga listrik terjamin.

Page 7: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

Untuk mencapai maksud tersebut, Pemerintah Republik

Indonesia menganggap bahwa ketentuan dan Perundang-Undangan

yang ada sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan

kebutuhan pembangunan di bidang kelistrikan, maka bersama-sama

dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia menetapkan

Undang-Undang No.15 tahun 1985 tentang kelistrkan. Kemudian

sebagai pengejawantahan undang-undang tersebut Pemerintah

republik Indonesia pada tahun 1989 membuat peraturan tentang

penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik. Berdasarkan undang-

undang dan peraturan pemerintah tersebut ditetapkan bahwa PLN

merupakan Pemegang kuasa Usaha Ketenagalistrikan.

2.1.7 Periode Tahun 1990 - Sekarang

Tahun 1990 pemerintah mengubah status pendirian PLN

dengan PP No. 18 tahun 1990. Periode Juli 1994 sampai sekarang

sesuai dengan PP No. 23 tahun 1994, maka PLN dialihkan bentuknya

menjadi Perusahaan perseroan (Persero).

Seperti disebutkan dalam PP No. 23 tahun 1994 sebagai PP

yang terbaru dalam Bab III dijelaskan bahwa maksud dan tujuan

Persero adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus

memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan

perusahaan.

Page 8: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

b. Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu

yang memadai dengan tujuan untuk :

1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara

adil dna merata serta mendorong peningkatan kegiatan

ekonomi.

2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai

pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani

kebutuhan masyarakat.

3. Merintis kegiatan-kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik.

4. Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha

penyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Dengan dialihkan bentuk umum PLN menjadi PT PLN

(Persero), sehingga Perusahaan Umum Listrik Negara dinyatakan

bubar pada saat pendirian perseroan dengan ketentuan bahwa hak dan

kewajiban beralih pada perusahaan persero yang bersangkutan.

Berhubungan dengan itu, maka agar di dalam pelaksanaan operasional

sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan sesuai dengan makna

yang terkandung dalam undang-undang dan peraturan pemerintah

tersebut di atas. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17

tahun 1990 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara

dinyatakan tidak berlaku. Latar belakang perubahan PERUM menjadi

PERSERO adalah bahwa selama lima pelita (25 tahun) PLN hidup

Page 9: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

dan beroperasi atas bantuan anggaran pemerintah (APBN). Sehingga

ketergantungan sektor tenaga listrik pada APBN dan dana-dana lunak

dari pinjaman Bank Dunia dan sebagainya sangat besar.

Maksud dan tujuan perubahan bentuk PERUM menjadi

PERSERO antara lain sebagai berikut :

a. Agar perusahaan dapat meningkatkan pelayanannya kepada

masyarakat.

b. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha menyediakan

tenaga listrik.

c. Agar perusahaan dapat bergerak lebih lincah dan luwes agar dapat

memobilisasi dana-dana dari masyarakat (swasta) selain dana-dana

tradisional yang selama ini diperoleh.

Sejalan dengan perkembangan pembangunann di segala bidang dan

semakin banyaknya kebutuhan pemakaian listrik di negara kita, maka

untuk dapat melayani masyarakat dan industri dalam pengadaan dan

penyediaan tenaga listrik kemudian PLN dibagi menjadi 11 PLN

wilayah, 4 PLN Distribusi, 2 PLN Pembangkitan dan Penyaluran.

Adapun dari ke-11 PLN yang berstatus wilayah antara lain :

1. PLN Wilayah I di Banda Aceh

2. PLN Wilayah II di Medan

3. PLN Wilayah III di Padang

4. PLN Wilayah IV di Palembang

Page 10: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

5. PLN Wilayah V di Pontianak

6. PLN Wilayah VI di Banjar Baru

7. PLN Wilayah VII di Manado

8. PLN Wilayah VIII di Ujung Pandang

9. PLN Wilayah IX di Ambon

10. PLN Wilayah X di Jaya Pura

11. PLN Wilayah XI di Denpasar

PLN Pembangkitan dan Penyaluran adalah meliputi :

1. PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa bagian Barat

2. PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa bagian Timur

Sedangkan PLN yang berstatus Distribusi meliputi :

1. PLN Distribusi Jawa Timur di Surabaya

2. PLN Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Y di Semarang

3. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten di Bandung

4. PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang di Jakarta

PLN Distribusi Jawa Tengah dan D.I.Y dibagi menjadi beberapa Area

Pelayanan Pelanggan, yaitu :

1. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Semarang

2. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surakarta

3. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Yogyakarta

Page 11: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

4. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Tegal

5. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Purwokerto

6. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Magelang

7. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Kudus

8. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Salatiga

9. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Klaten

10. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Pekalongan

11. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Cilacap

Dan mulai bulan Juni 2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Tengah dan D.I.Y membuka cabang baru yaitu PT PLN (Persero) Area

Pengatur Distribusi Jateng-DIY sesuai dengan SK Direksi PLN Nomor

260.K/DIR/2007 tentang Organisasi PT PLN (Persero) APD Jateng-DIY

pada PT PLN Dist Jateng & DIY.

2.1.8 Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) Rayon Semarang

Tengah

Di Jawa Tengah setelah diambil alih dari kekuasaan Belanda,

Perusahaan Listrik yang semula namanya NV. ANIEM berubah namanya

menjadi PN Perusahaan Listrik Negara (PN PLN). Sesuai Surat Keputusan

Direksi PLN pada tahun 1965 PN PLN berubah namanya menjadi PLN

Ekploitasi X, kemudian PLN Wilayah XIII. Pada tahun 1972 keluar

peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1972 dari PN

PLN berubah nama menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara (PERUN)

dan pada tahun 1994 dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 23

Page 12: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

Tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994 pengalihan bentuk Perusahaan Umum

Listrik Negara menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah. Dengan

adanya restrukturisasi tahun 2000, sesuai Keputusan General Manager

Nomor : 038.K/021/PD.I/2001 tanggal 10 April 2001 PT PLN (Persero)

Area Pelayanan Pelanggan Semarang disingkat PT PLN (Persero) AP

Semarang dan Ranting berubah menjadi Unit Pelayanan Pelanggan

disingkat UP. Pada tahun 2003, melalui Keputusan General Manajer PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengahn dan D.I Yogyakarta Nomor

123.K/021/GM/2003 berubah struktur organisasi menjadi APJ sedangkan

unitnya menjadi UP/UJ dan UPJ. Namun, sekarang PT PLN (Persero)

Area Pelayanan Jaringan Semarang telah berganti nama menjadi PT PLN

(Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang, dan yang dahulu Unit

Pelayanan Jaringan Semarang Tengah berubah menjadi PT PLN (Persero)

Rayon Semarang Tengah.

PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah merupakan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) Pengatur Kebijakan Tenaga Kelistrikan

Pertambangan dan Usaha Lain nya di wilayah Semarang Tengah, dan

memiliki kantor di Jalan Pemuda Nomor 93 Semarang. Adapun Nomor

telepon yang dapat dihubungi : 024 3513707 – 3557117 – 3547651 –

3564990 ; Fax 024 3513708 – 3543257 ; Website : http://www.pln.co.id ;

Call Center 123

Gambar 2.1

Sumber : www.seputarSemarang.com

Page 13: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

2.2 Dasar Hukum Berdirinya PT.PLN (Persero)

1. Anggaran Dasar PLN Tahun 1998

2. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan

Bentuk Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero).

3. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun !998 tentang Pengalihan

Kedudukan Tugas.

4. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan

Perseroan (Persero).

5. Intsruksi Presiden No. 15 Tahun 1998 tentang pengalihan

Pembinaan terhadap Perusaan Perseroan (Persero) dan Perseroan

Terbatas yang sebagian sahamnya dimiliki Negara Republik

Indonesia kepada Menteri Negara Pendayagunaan BUMN.

2.3 Visi, Misi dan Motto PT.PLN (Persero)

a. Visi:

Diakui sebagai Perusahaan kelas dunia yang tumbuh

berkembang.Unggul dan Terpercaya dengan Bertumpu pada

Potensi Insani.

Ciri Perusahaan Kelas Dunia :

1. Merupakan barometer standar kualitas pelayanan dunia

2. Memiliki cakrawala pemikiran yang mutakhir

Page 14: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

3. Terdepan dalam pemanfaatan teknologi

4. Haus akan kesempurnaan kerja dan perilaku

5. Merupakan perusahaan idaman bagi pencari kerja

Tumbuh Kembang :

1. Mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan

usaha

2. Konsisten dalam pengembangan standar kinerja

Unggul :

1. Terbaik, terkemuka dan mutakhir dalam bisnis kelistrikan

2. Focus dalam usaha mengoptimalkan potensi insane

3. Peningkatan kualitas input, proses dan output produk dan jasa

pelayanan secara berkesinambungan

Terpercaya :

1. Memegang teguh etika bisnis

2. Konsisten memenuhi standar pelayanan yang dijanjikan

3. Menjadi perusahaan favorite para pihak yang berkepentingan

Potensi Insani :

1. Berorientasi pada pemenuhan standar etika dan kualitas

2. Kompeten, professional, dan berpengalaman

Page 15: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

b. Misi:

a. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang usaha lain yang

terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota

perusahaan dan pemegang saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas hidup bermasyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong

kegiatan ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

c. Motto:

“Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik ( Electricity for

a Better Live)”

2.4 Nilai-nilai dan Pedoman Perilaku PT PLN (Persero) rayon Semarang

Tengah

Nilai-nilai PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah meliputi :

a. Peka dan tanggap terhadap kebutuhan pelanggan

PT PLN ( Persero) Rayon Semarang Tengah senantiasa berusaha untuk

tetap memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan

pelanggan secara cepat, tepat dan sesuai.

b. Penghargaan pada harkat dan martabat manusia

Page 16: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

PT PLN ( Persero) Rayon Semarang Tengah menjunjunga tinggi

harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan

kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam

menjalankan bisnis.

c. Integritas

PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah menjunjung tinggi nilai

kejujuran, integritas dan objektifitas dalam pengelolaan bisnis.

d. Kualitas produk

PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah meningkatkan kualitas dan

kehandalan produk secara terus menerus dan terukur serat menjaga

kualitas lingkungan dalam menjalankan perusahaan.

e. Peluang untuk maju

PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah memberikan peluang yang

sama dan seluas-luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk

berpartisipasi dan menduduki posisi sesuai dengan kriteria dan

kompetensi jabatan yang ditentukan

f. Inovatif

PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah bersedia berbagi

pengetahuan dan pengalaman dengan sesama anggota perusahaan,

menumbuhkan rasa ingin tahu serta menghargai ide dan karya inovatif.

g. Mengutamakan kepentingan perusahaan

Page 17: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah konsisten untuk mecegah

terjadinya benturan kepentingan dan menjamin di dalam setiap

keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan perusahaan.

h. Pemegang saham

PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah dalam pengambilan

keputusan bisnis akan berorientasi pada peningkatan nilai investasi

pemegang saham.

Pedoman perilaku PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah meliputi :

a. Saling Percaya (Mutual Trust)

Saling menghargai

Beritikad baik

Transparan

b. Integritas

Jujur dan menjaga komitmen

Taat aturan dan bertanggung jawab

Keteladanan

c. Peduli (Care)

Proaktif dan saling membantu

Memberi yang terbaik

Menjaga citra perusahaan

d. Pembelajar (Continus Learning)

Belajar berkelanjutan dan beradaptasi

Berbagi pengetahuan dan pengalaman

Page 18: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

Berinovasi

2.5 Makna Logo PT PLN (Persero)

a. Bentuk Lambang

Gambar 2.2

Logo PT PLN (Persero)

Sumber : PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah, 2014

Bentuk, warna dan makna lambing Perusahaan resmi yang digunakan

adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan

Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal 1 Juni 1976, mengenai

Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

b. Element-element Dasar Lambang

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadikan bidang dasar bagi elemen –elemen lambang lainnya,

melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau

organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk

Page 19: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

menggambarkan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga

melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan

yang berkarya di perusahaan ini.

2. Petir atau kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai

produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahan. Selain itu petir pun

mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero)dalam

memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang

merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahan listrik

pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan berserta

tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan

perkembangan jaman.

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga

bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan,

penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para

insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi

pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan

(sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap di perlukan dalam

kehidupan manusia. Disamping itu biru juga melambangkan keandalan

yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan

terbaik bagi para pelanggan. Ketiga elemen ini la yang menjadi arti

penting bagi perusahaan PLN tersebut.

2.6 Lokasi PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah

Gedung PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah berada dalam

satu atap dengan gedung PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan

Semarang Tengah. PT PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah terletak

di Jalan Pemuda No. 93 Semarang. Lokasi tersebut sangat strategis,

Page 20: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

mengingat letaknya yang berada di pusat kota Semarang, sehingga

memungkinkan unttk dijangkau oleh sarana transpostasi umum.

2.7 Cakupan Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Rayon Semarang

Tengah

Wilayah kerja PT. PLN (Persero) Rayon Semarang tengah mempunyai

wilayah kerja di 6 kecamatan dengan 58 kelurahan yang memiliki luas

400,954 km2 yang tersebar di Kota Semarang dengan perincian sebagai

berikut :

Tabel 2.1

No Kab/Kota Kecamatan Jumlah

Kelurahan

Luas (km2 ¿

1 Semarang Utara 9 Kelurahan 113,527

2 Semarang Timur 9 Kelurahan 77,400

3 Kota Semarang Semarang Tengah 15 Kelurahan 60,000

4 Semarang Selatan 10 Kelurahan 84,805

5 Gajah Mungkur 8 Kelurahan 76,501

6 Candi 7 Kelurahan 49,021

Jumlah 400,954

(peta Cebaran Wilayah Terlampir)

Berdasarkan Laporan pada semester awal tahun 2013, pelanggan Listrik

Prabayar PT. PLN (Persero) rayon Semarang Tengah mencapai kisaran angka

seperti yang terdapat pada table. Adapun table pelanggan Listrik Prabayar di

seluruh PLN Area Semarang adalah sebagai berikut :

Page 21: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

Tabel 2.2

Pelanggan Listrik Prabayar PLN Area Semarang

PLN Area Jumlah Pelanggan Pulsa Prabayar

Semarang Tengah dan Utara 9.570

Semarang Barat 11.222

Semarang Timur 23.495

Semarang Selatan 8.874

Sumber : Bidang Niaga PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng & DIY, 2013.

2.9 Bidang Usaha dan Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Rayon

Semarang Tengah

Bidang usaha yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Rayon semarang

Tengah adalah kegiatan jasa pelayanan dan jaringan yaitu :

a. Memberi pelayanan informasi tentang tata cara perhitungan besarnya

biaya listrik.

b. Memberikan informasi mengenai penyambungan baru, perubahan daya,

penyambungan sementara, perubahan tariff, balik nama pelanggan, dan

pelayanan lainnya, serta pengendalian pelanggan.

c. Melayani pembayaran Biaya Penyambungan (BP), Uang Jaminan

Pelanggan (UJP), Tagihan Susulan (TS), biaya sementara, biaya

perubahan, dan biaya lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan

berlaku.

d. Membuat kwitansi penerimaan pembayaran biaya penyambungan.

3.0 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah

Berdasarkan Surat keputusan Direksi 1235.K/DIR/2011 yang dikeluarkan

pada tanggal 5 Agustus tahun 2011, struktur jabatan di PT. PN (Persero) Rayon

Semarang Tengah mengalami perubahan dari struktur jabatan sebelumnya yang

tadinya memiliki supervisor pada setiap bagian, namun sekarang mengalami

Page 22: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

penyusutan yaitu menjadi 2 supervisor saja di bawah kendali seorang manajer.

Struktur organisasi PT. PLN (persero) Rayon Semarang Tengah adalah sebagai

berikut (terlampir).

3.1 Job Description

a. Manager / Manajer

Bertangggung jawab dalam meningkatkan pelayanan pelanggan,

pengelolaan adminstrasi pelanggan untuk pencapaian target pendapatan dan

peningkatan kepuasan pelanggan secara efektif dan efisien, membina hubungan

kerja, kemitraan dan komunikasi yang efektif guna menjaga citra perusahaan serta

mewujudkan Good Coorporate Governance.

b. Supervisor Administrasi

Bertanggungjawab atas perencanaan dan pelaksanaan yang berhubungan

dengan pelayanan pelanggan meliputi pasang baru, perubahan daya, pembukuan

pelangggan, pencatatan meter, pencetakan rekaning pelanggan, penagihan dan

keuangan.

c. Assisteant Analyst/ Junior Analyst Pelayanan Pelanggan

Bertanggungjawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengadilan

pelanggan yang meliputi informasi pelanggan, pelayanan penyambungan baru,

pelayanan perubahan daya dan pelayanan lainnya, adminstrasi penjualan, serta

kehumasan.

d. Assistant Officer/junior officer Pembacaan Meter dan Pengendalian Piutang

Assitant Officer/ Junior Officer pembacaan Meter bertanggungjawab

dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian manajemen baca meter,

pengelolaan rekening atas penjualan tenaga listrik pada pelanggan yang

dilaksanakan secara akurat dan tepat waktu, memelihara perangkat lunak dan

perangkat keras serta memutakirkan database pelanggan (Data Base

Administrastor / DBA).

Assistant Officer/ Junior Officer pengendalian piutang bertanggungjawab

dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian penagihan atas oiutang

pelanggan dan usulan penghapusan piutang ragu-ragu.

Page 23: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

e. Assitant Analyst/ junior Analyst Akuntansi dan keuangan

Bertanggung jawab dalam penyusunan angggaran, pengelolaan keuangan,

penyelenggaraan kesekretariatan dan kantor, memonitor atas perekaman

data transiksi keuangan dan memfalidasi bukti-bukti penerimaan dana

serta mempersiapkan dokumen transaksi keuangan guna keperluan

penyelenggaraan akutansi.

f. Assitant Analyst/ Junior analyst Administrasi Umum dan K3

Bertanggungjawab dalam pengelolaan SDM, mengelola surat-surat masuk

dan keluar sesuai TLSK, penyelenggaraan hokum kehumasan serta

penyelenggaraan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

karyawan. Pengelolaan SDM yang dilakukan meliputi SPPD, Absensi

Pegawai, penilaian kinerja untuk pengajuan pelatihan(Diklat), pembayaran

gaji dan tunjangan lainnya serta biaya perawatan kesehatan.

g. Supervisor Teknik

Bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelaksanaan pekerjaaan

pelayanan teknik yang meliputi : survey perencanaan kebutuhan material

dan pasang Sambung Rumah (SR) dan Alat Pengukuran dan Pembatas

(APP) untuk pekerjaaan PB/PD; penyambungan sementara, pemutusan

dan penyambungan kembali, operasi dan pemeliharaan distribusi,

pengendalian konstruksi, pengolahan data asset sesuai dengan ketentuan

dan target yang telah ditetapkan perusahaan.

h. Assistant Operator/ Junior Operator Operasi Distribusi

Bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang

berkaitan dengan pendistribusian aliran listrik.

i. Assistant Operator/ Junior Operator Technician Pemeliharaan

Distribusi

Bertanggungjawab dalam pemeliharaan dan memperbaiki perangkat/

jaringan yang sudah tidak layak yang fungsinya meminimalisir adanya

kerusakan dalam pendistribusi aliran listrik. Misal pengecatan ulang tiang

listrik yang sudah berkarat dan memotorng pohon yang mengenai/

mengganggu kabel listrik.

Page 24: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

j. Assistant Engineer/ Junior Engineer Pengendalian Susut dan PJU

Bertanggungjawab dalam usaha menekan losses / Kehilangan tenaga

listrik baik yang secara teknis maupun yang non teknis. Secara teknis yaitu

berkaitan dengan jaringan atau kabel yang tidak handal, sedangkan yang

secara non teknis yaitu berkaitan dengan pencurian listrik atau pelanggaran

yang dilakukan oleh konsumen.

k. Assistant Engineer/ Junior Engineer Pengendalian Konstruksi

Bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelaksanaan yang berkaitan

dengan konstruksi jaringan, pembangunan jaringan baru, maupun

perluasan jaringan.

l. Assistant Technician/ junior Technician Penyambungan dan

Pemutusan.

Bertanggungjawab dalam perncanaan dan pelaksanaan kegiatan yang

berkaitan dengan pemutusan kepada pelanggan yang melangggar,

misalnya pencurian listrik dan penunggakan tagihan, serta melakukan

penyambungan kembali setelah konsumen memenuhi persyaratan yang

berlaku, salah satunya adalah melakukan perlunasan terhadap tagihan atau

denda yang diberikan.

m. Asistant officer/ Junior Officer Administrasi Teknik

Bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelakasanaan adminstrasi

bagian teknik misalnya entry data serta surat menyurat yang berkaitan

dengan kinerja teknik.

3.1 Prosedur Kinerja PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah

Prosedur Pelaksanaan Kerja

Pegawai PT. PLN (Persero) Rayon Semarang Tengah memiliki jadwal 5

hari kerja, yaitu senin sampai dengan jum’at, dan hari liburnya sabtu dan

minggu. Adapun jam kerja mulai pukul 07.30 sampai dengan 16.30 untuk

hari senin hingga kamis. Untuk hari jum’at, jam masuk kerja dimulai pada

pukul 07.00 – 15.00. hal ini dikarenakan ada kegiatan senam pagi pada

Page 25: BAB II Gambaran Umum Perusahaan

pukul 06.30 pada hari jum’at tersebut, yaitu oleh seluruh karyawan PT.

PLN (Persero) Rayon Semarang tengah