13
9 BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering kali terdengar dalam berbagai wacana tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam kepustakaaan terlihat bahwa konsep pemberdayaan (empowerment) pada mulanya ditekankan kepada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan (power) kepada individu, organisasi atau masyarakat agar menjadi lebih bergairah. 1 Secara lebih luas pemberdayaan sering disamakan dengan pengalihan kekuatan dan akses terhadap sumber daya untuk mencari nafkah. Sedangkan pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya merupakan upaya untuk memberikan keberdayaan kepada masyarakat yang merangkum nilai-nilai sosial. 2 Selanjutnya memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat terbawah yang tidak mampu untuk melepaskan dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Pemberdayaan adalah proses menghidupkan kembali tatanan nilai, budaya, dan kearifan lokal dalam membangun jati dirinya sebagai individu dan masyarakat. 3 Dalam spektrum yang lebih luas memberdayakan masyarakat mengandung makna mengembangkan, memandirikan, menswadayakan dan memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapis bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan disegala bidang. 1 Sunyoto Usman, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), 56. 2 Bnd, Aprillia Theresia dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat: Acuan Bagi Praktisi, Akademisi, dan Pemerhati Pembangunan Masyarakat (Bandung: Alfabeta, 2014), 91. 3 O.M. Anwas, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global (Bandung: Alfabeta, 2014), 50.

BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

9

BAB II

GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Istilah pemberdayaan masyarakat sering kali terdengar dalam berbagai wacana

tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam kepustakaaan terlihat bahwa

konsep pemberdayaan (empowerment) pada mulanya ditekankan kepada proses memberikan

atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan (power) kepada individu,

organisasi atau masyarakat agar menjadi lebih bergairah.1 Secara lebih luas pemberdayaan

sering disamakan dengan pengalihan kekuatan dan akses terhadap sumber daya untuk

mencari nafkah.

Sedangkan pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya merupakan upaya untuk

memberikan keberdayaan kepada masyarakat yang merangkum nilai-nilai sosial.2

Selanjutnya memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat lapisan masyarakat terbawah yang tidak mampu untuk melepaskan dari perangkap

kemiskinan dan keterbelakangan. Pemberdayaan adalah proses menghidupkan kembali

tatanan nilai, budaya, dan kearifan lokal dalam membangun jati dirinya sebagai individu dan

masyarakat.3 Dalam spektrum yang lebih luas memberdayakan masyarakat mengandung

makna mengembangkan, memandirikan, menswadayakan dan memperkuat posisi tawar

menawar masyarakat lapis bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan disegala bidang.

1 Sunyoto Usman, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),

56. 2 Bnd, Aprillia Theresia dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat: Acuan Bagi Praktisi, Akademisi,

dan Pemerhati Pembangunan Masyarakat (Bandung: Alfabeta, 2014), 91. 3 O.M. Anwas, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global (Bandung: Alfabeta, 2014), 50.

Page 2: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

10

Disamping itu mengandung arti melindungi dan membela dengan berpihak pada yang lemah

untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang dan eksploitasi atas yang lemah.

Meskipun begitu, menurut Anwas, pemberdayaan tidak sekedar memberikan

kewenangan atau kekuasaan kepada pihak yang lemah saja. Dalam pemberdayaan terkandung

makna proses pendidikan dalam meningkatkan kualitas individu, kelompok, atau masyarakat

sehingga mampu berdaya, memiliki daya saing, serta mampu hidup mandiri. Mengutip

Person, pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan

dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain

yang menjadi perhatiannya.4

Masyarakat yang perlu diberdayakan adalah kaum buruh, petani, nelayan, orang

miskin, dan lain sebagainya baik yang berada di desa maupun di kota. Mereka memiliki

potensi atau daya yang dapat dikembangkan. Pemberdayaan adalah upaya untuk

mengembangkan daya itu dengan mendorong, dan membangkitkan kesadaran mereka akan

posisi yang dimilikinya. Pemberdayaan tersebut meliputi pula penguatan pranata-pranatanya

dan pembaharuan lembaga-lembaga sosial serta pengintegrasiannya ke dalam kegiatan-

kegiatan pembangunan. Demikian pula harus diikuti dengan pananaman nilai-nilai budaya

modern seperti kerja keras hemat, keterbukaan dan tanggungjawab.

Masih menurut Anwas, pemberdayaan juga menekankan pada proses dan bukan

semata-mata hasil (output) dari proses tersebut. Oleh karena itu ukuran keberhasilan

pemberdayaan adalah seberapa besar partisipasi atau keberdayaan yang dilakukan oleh

individu atau masyarakat. Semakin banyak masyarakat terlibat dalam proses tersebut, berarti

semakin berhasil kegiatan pemberdayaan.5 Maka indikator pemberdayaan seperti yang juga

4 O.M. Anwas, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global..., 49 5 O.M. Anwas, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global..., 51

Page 3: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

11

dikutip Anwas menurut Suharto,6 paling tidak memiliki empat hal, yaitu: merupakan kegiatan

yang terencana dan kolektif, memperbaiki kehidupan masyarakat, prioritas bagi kelompok

lemah atau kurang beruntung, dan dilakukan melalui program peningkatan kapasitas.

Jadi pemberdayaan merupakan proses untuk meningkatkan kapasitas komunitas,

termasuk potensi individu, organisasi, dan lingkungan yang dilakukan dalam bentuk

pembimbingan kearah pemecahan masalah dan bukan dalam bentuk pemberian solusi siap

pakai. Komunitas digugah kesadarannya terhadap masalah yang sedang mereka hadapi dan

dampaknya bila masalah tersebut tidak segera diatasi, serta potensi yang mereka miliki atau

fasilitasi yang bisa dimanfaatkan, dimotivasi untuk bersedia berupaya mengatasi masalah

tersebut, dibantu mengidentifikasi potensi atau sumber daya yang ada pada diri mereka dan

lingkungannya, dan dibimbing kearah penemuan solusi yang tepat, serta diberi pendampingan

dalam proses penuntasan masalah.

2.2 Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Berdasarkan definisi diatas maka pemberdayaan masyarakat dapat dipandang sebagai

strategi pembangunan yang bertumpu pada pemihakan mereka yang lemah secara materi dan

non materi. Ia lahir sebagi antitesa teradap model pembangunan yang kurang memihak pada

masyarakat yang selanjutnya mengarah pada dua hal. Pertama, melepaskan belenggu

kemiskinan, dan keterbelakangan. Kedua, memperkuat posisi lapisan masyarakat dalam

struktur ekonomi dan kekuasaan. Sehingga tujuan pemberdayaan masyarakat adalah upaya

untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi tidak

mampu untuk melepaskan diri dari kemiskinan dan ketidakberdayaan.

6 Suharto Edi, Pekerja Sosial Industri, Corporate Social Responsibility (CSR) dan Community

Development (ComDeu), (Makalah, 2006), 10.

Page 4: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

12

Menurut Mike Applegarth dan Keith Posner tujuan pemberdayaan adalah untuk

memungkinkan organisasi membuka potensi-potensi tersembunyi di dalam dunia tenaga

kerja. Artinya setiap tenaga kerja memiliki hak yang sama dalam berkarya dan meraih apa

yang mereka inginkan.7

Mengacu pada konsep pemberdayaan di atas, maka tujuan pemberdayaan meliputi

tiga hal sebagai berikut:

a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membebaskan diri dari

kebodohan dan kemiskinan sebagai akibat ketidakadilan dan kekerasan.

b. Membantu masyarakat untuk bisa hidup berorganisasi secara bersama-sama agar

dapat memanfaatkan peluang pembangunan melalui berbagai program

pembangunan yang dirumuskan secara bersama-sama.

c. Secara bersama mengidentifikasi kebutuhan dan mendayagunakan prasarana

sosial dalam memecahkan masalah sosial.

2.3 Modal Sosial (Social Capital) dan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan yang menyentuh pembangunan fisik maupun mental masyarakat dapat

mencapai sasaran jika mempertimbangkan realitas masyarakat lokal, memahami bagaimana

mereka berpikir dan bertindak sebagai individu dan masyarakat.

Gagalnya suatu pembangunan disebabkan karena mengabaikan unsur-unsur lokal

seperti, nilai-nilai sosial dan peranan lembaga sosial. Artinya upaya pembangunan harus bisa

mengintegrasikan kepentingan masyarakat, karena kegagalan melakukan integrasi melalui

pembangunan dapat mengancam kelangsungan hidup masyarakat.8 Sebab unsur-unsur itu

akan mendorong proses pembangunan apabila dilihat secara baik. Unsur-unsur itu oleh para

ahli dikenal sebagai modal sosial (Sosial Capital).

7 Aprillia Theresia dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat …. 150-151. 8 Aprillia Theresia dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat..., 55

Page 5: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

13

Menurut Robert Putnam, modal sosial mengacu pada fitur organisasi sosial, seperti

kepercayaan, norma, dan jaringan, yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan

memfasilitasi tindakan terkoordinasi. Modal sosial adalah produktif, yang memungkinkan

pencapaian tujuan.9 Sementara menurut Nan Lin, modal sosial berfokus pada sumber daya

yang tertanam dalam satu jaringan sosial dan bagaimana sumber daya tersebut dapat

menguntungkan setiap individu. Yang dimaksud sumber ialah barang berharga di masyarakat.

Sumber daya tersedia dalam bentuk, jenis kelamin, ras, kasta, agama, pendidikan, otoritas

pekerjaan. Ketika sumber daya diinvestasikan maka mereka akan menjadi modal sosial.10

Menurut Robert Putnam, bentuk modal sosial adalah kepercayaan yang disebut

Alberth Hirschman sebagai “sumber moral” yaitu sumber pasokan yang selalu meningkat

ketika digunakan dan menjadi habis jika tidak digunakan. Bentuk-bentuk lain modal sosial

adalah jaringan dan norma-norma sosial pada setiap individu yang berfungsi sebagai atribut

penggerak struktur dan karena itulah juga memberi manfaat kepada orang lain.11

Jadi modal sosal adalah investasi bagi terselenggaranya pembangunan masyarakat.

Dalam konteks pemberdayaan masyarakat Papua, modal sosial bisa dalam bentuk lembaga

gereja, pemerintah daerah, lembaga adat, pemahaman keagaman, kearifan lokal. Modal sosial

inilah yang akan difungsikan bagi terselenggaranya pembangunan disegala bidang.

2.4 Model dan Proses Pemberdayaan

Pemberdayaan masyarakat mengandung visi politis yaitu memperjuangkan

kepentingan masyarakat. Perjuangan kearah itu memerlukan model dan proses, dengan

maksud agar penyelenggaraan pemberdayaan dapat dilakukan secara baik. Maka model

pemberdayaan yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan model yang ditawarkan oleh

9 Robert D. Putnam, Making Democracy Work: Civic Tradition in Mdern Italy (Pricenton, New Jerse:

Princenton University Press, 1993), 167 10 Nan Lin, Social Capital: A Theory of Social Structure and Action (Cambridge: Cambridge

University Press, 2001), 11-13 11 Robert Putnam, Making Democracy Work: …., 170.

Page 6: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

14

Daniel S. Schipani yaitu model dialetika.12 Model tersebut memperlihatkan refleksi kritis

terhadap setiap struktur masyarakat sumber ketidakadilan dan moralitas masyarakat sebagai

pendukung pembangunan. Dialektis berarti bagaimana sistem berpikir (teori) harus menjadi

praksis. Pemikiran harus menjadi inti pendorong perubahan sosial, maka yang diubah tidak

hanya sistem melainkan juga moralitas masyarakat. Dengan demikian pemberdayaan bukan

hanya belangsung ditataran bagaimana mengubah sistem tetapi pemberdayaan juga mengenai

perubahan perilaku hidup moral-etis tiap individu.

Model dialektis semacam diatas, merupakan gerakan moral-etis yang dimulai dari

cara berpikir dan perilaku setiap orang, lalu bergerak ke perubahan sosial yang lebih besar.

Model dialektis mengandaikan “kerja kolektif” untuk bisa mengubah sistem atau struktur

yang tidak adil.

Model dialektis Danel S. Schipani, berlangsung dalam tiga proses yaitu, Observasi

(Seeking), menilai/mempertimbangkan (judging), bertindak (acting).13

1. Observasi adalah operasi dalam konteks dunia nyata, dengan fokus khusus pada

kemiskinan, kebodohan dan ketidakadilan. Dengan kata lain, pemberdayaan masyarakat

harus dimulai dengan penilaian sosial dan budaya yang cermat terhadap situasi.

Selanjutna, analisis tersebut harus berusaha untuk memahami realitas terutama dari

perspektif dan kerinduan orang-orang yang mengalami persoalan. Tujuannya adalah

untuk menemukan dan memahami karakter dan juga penyebab ketidakadilan serta

memahami sepenuh dan sejelas mungkin sifat dan dinamika kondisi yang menghasilakan,

mempertahankan, dan menumbuhkan ketidakadilan.

12 Daniel S. Schipani dalam Jack L. Seymour, Editor, Mapping Christian Education: Approaches to

Congregational learning (Nashville: Abingdon Press, 1997), 34 13 Daniel S. Schipani dalam Jack L. Seymour, Editor, Mapping Christian Education: Approaches to

Congregational learning …, 33-34.

Page 7: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

15

2. Penilaian sebagai bentuk interpretatif dari tahap pertama bertujuan untuk menetapkan

orientasi pemberdayaan. Menilai secara interpretatif ini menolong menemukan antara

situasi yang dialami dengan struktur sosial, serta personal dan komunal.

3. Bertindak, pada gilirannya, terdiri dari eksplorasi, implementasi, dan mengevaluasi

pendekatan operasional yang konsisten berdasarkan harapan masyarakat lokal. Dalam

maksud proses yang terakhir, pemberdayaan masyarakat harus meliputi tindakan dan

akuntabilitas atau keterbukaan untuk membuka ruang dialog dan saling mengoreksi.

Masyarakat berhak menetapkan fokus tindakan dan menetapkan sendiri indikator

keberhasilan pembangunan.

2.5 Peran Gereja Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Gereja hidup, berkembang dan melaksanakan tugas panggilannya ditengah-tengah

masyarakat. Itu berarti bahwa gereja merupakan suatu pranata sosial yang melakukan

kegiatan pelayanan, yang mempunyai dampak terhadap suatu sistim sosial tertentu. Bagi J.D.

Engel, Pelayanan gereja sangat berarti bagi kehidupan masyarakat pada umumnya, jika gereja

melakukan fungsinya sebagaimana mestinya.14 Fungsi internal gereja adalah bertanggung

jawab terhadap pertumbuhan iman/kerohanian dan kehidupan sosial jemaat dalam gereja,

sedangkan fungsi eksternal gereja adalah bertanggung jawab terhadap kehidupan sosial

masyarakat secara umum untuk menghadirkan damai sejahtera Allah.

Gereja sebagai suatu pranata sosial di tengah-tengah masyarakat dalam fungsi

eksternalnya maka gereja lebih tepat berperan sebagai media pembangunan pemberdayaan

masyarakat. Peranan gereja menurut Harun Hadiwijono, adanya gereja pertama-tama bukan

demi kepentingan gereja itu sendiri, melainkan demi kepentingan Kristus yang memiliki

gereja itu sebagi tubuhNya. Oleh karena gereja tidak memiliki tujuan pada dirinya sendiri,

14 J.D. Engel, Gereja dan Masalah Sosial (Salatiga, Tisara Grafika 2007) 1.

Page 8: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

16

tetapi pada kerajaan Allah, maka Allah tidak mengambil gereja dari dunia ini melainkan

memeliharanya di dalam dunia, agar supaya gereja jangan jatuh ke tangan penguasa dunia

ini.15 Menurut Kramer gereja dituntut supaya melayani Allah dengan menyerahkan hidupnya

bagi tugas panggilannya, karena Allah menghendaki supaya semua orang selamat. Hanya

kedalam dunialah gereja ditempatkan dan berada, oleh karena itu gereja tidak dapat

melarikan diri dari dunia, atau hidup secara ekslusif atau hidup hanya untuk diri sendiri. Jadi

dapat dikatakan bahwa gereja pertama-tama berada di dunia ini bukan untuk dirinya sendiri,

tetapi justru untuk dunia ini.16

Menurut Peter Drucker yang diikuti Weinata Seirin, pentingnya peranan “lembaga

sektor ketiga” (third sector institution) dalam masyarakat, yang dapat berfungsi

menjembatani kesenjangan hidup dalam masyarakat, misalnya LSM-LSM yang

diselenggarakan oleh badan keagamaan, termasuk gereja dan kelompok peduli dalam

masyarakat yang bergerak secara sukarela dengan komitmen tinggi.17

Gereja merupakan “hasil” dari kelompok manusia yang terorganisir, yang merupakan

suatu pelengkap dalam perkembangan sosial terhadap mereka yang bertumbuh dan

berkembang dalam gereja tersebut. Dalam hal ini, gereja memberi kesempatan kepada

masyarakatnya untuk mempelajari dan melakukan peran sosial tertentu yang kemudian peran

itu dikaitkan dengan peran dalam sistem kerja itu sendiri.18

Lembaga Gereja seharusnya menjadi salah satu pilar pemberdayaan masyarakat yang

dapat melakukan dialog demi membangun wacana civil society.19 Pemberdayaan merupakan

upaya dalam memberikan kekuasaan atau kewenangan untuk bertindak (to give power or

authority to act) dimaksudkan agar tanggung jawab yang di berikan kepada manusia itu

15 Harun Hadiwijono, Inilah Sahabatku (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), 145 16 H. Kramer, Theologi Kaum Awam (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), 145 17 Weinata Seirin. Visi Gereja Memasuki Milenium Baru, Bunga Rampai Pemikiran (Jakarta: Gunung

Mulia 2002), 17 18 J.D. Engel, Gereja dan Masalah Sosial…, 3. 19 Weinata Seirin. Visi Gereja Memasuki Milenium Baru …., 36.

Page 9: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

17

mencakup hal bagaimana supaya kuasa yang diberikan Allah itu tidak disalah gunakan untuk

memiskinkan orang lain, tetapi untuk melayani dan memberikan keadilan.20 Penegakan

keadilan merupakan bagian integral dari karya pewartaan gereja. John Titaley

mengemukakan bahwa, dalam konteks Indonesia ada dua tugas panggilan gereja sebagai

mitra kerja Allah di dunia ini. Yakni, pertama, tugas untuk memperhatikan mereka yang

tertindas, mereka yang kalah dan tertinggal dalam sistem yang manusia sendiri ciptakan; dan

tugas kedua adalah gereja menjadi kritis terhadap sistem kemasyarakatan yang berlaku.21

Gereja menekankan bahwa umat makin sadar akan keterkaitan antara fungsi sosial

dan masa depannya. Hanya dalam kesetiaan gereja medampingi dan mengarahkan warga dan

masyarakatnya, gereja mempunyai makna dan masa depan. Dewasa ini pemahaman dan

praktik pekabaran injil telah banyak bergeser kearah kesaksian sebagai pelayanan sosial-

kemanusiaan bukan lagi ditekankan pada soal keselamatan jiwa secara pribadi saja,

melainkan pelayanan yang utuh atas seluruh segi kehidupan manusia, termasuk kehidupan

duniawi bersama kehidupan seluruh ciptaan. Kemajuan gereja bukanlah pada perkembangan

organisasi dengan jumlah anggota yang besar serta gedung-gedung yang megah, melainkan

pada komitmen dan pelayanan yang di jalankan.

Sejarah zaman gereja VOC dan Indische Kerk di Indonesia meninggalkan sedikitnya

dua pelajaran penting bagi umat Kristen masa kini. Pertama, gereja tidak boleh terikat atau

bergantung pada penguasa, sebab dalam ikatan itu gereja tidak berdaya dan kehilangan

kebebasannya. Dampaknya adalah kuasa dinamis injil dikekang. Kedua, gereja yang tidak

menjawab masalah-masalah masyarakatnya tidak dapat berkembang, dan hanya menjadi

lembaga ritual yang eksistensinya bersifat marjinal.

20 Agustin Adelbert Sitompul dkk, Gereja dan Kontekstualisasi (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1998),

234-235 21 John A Titaley, Dinamika Nasionalisme Indonesia: Panggilan Gereja Dalam Konteks

HeterogenitasMasyarakat Indonesia, (Salatiga, Yayasan Bina Darma), 274.

Page 10: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

18

Kegiatan sosial pembangunan ekonomi Gereja merupakan pelayanan bagi

kesejahteraan sosial ekonomi umat dan masyarakat yang sangat penting dalam ragka

pegembangan manusia seutuhnya, rohani maupun jasmani.22Adapun prioritas usaha-usaha

sosial ekonomi harus didasarkan pada beberapa norma. Diantaranya yang penting adalah

sebagai berikut.

1. Karya sosial ekonomi sekaligus merupakan human investmen pembinaan dan

penyadaran.

2. Karya sosial ekonomi harus luas pengaruhnya, mengarah pada penciptaan struktur

yang lebih adil.

3. Usaha-usaha pada hakikatnya ditujukan pada pengembangan manusia seutuhnya.

4. Usaha-usaha itu harus melayani kebutuhan nyata masyarakat setempat.

Dimensi sosial ekonomi seharusnya merupakan dimensi yang layak diperhatikan oleh

seluruh karya pelayanan gereja baik yang intern maupun ekstern. Dimensi sosial ekonomi

adalah dimensi yang menyangkut kehidupan sehari-hari, sekaligus dimensi kehidupan

konkret masyarakat. Dengan demikian gejolak masyarakat juga menjadi gejolak Gereja dan

keprihatinan masyarakat setempat menjadi keprihatinan gereja. Lewat pelayananya kepada

masyarakat, gereja harus berani menggarap dan mendidik bagian unsur terdalam dari

manusia-manusianya: nilai-nilai hidup, pola berpikir, motivasi-motivasi dasar serta

kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa menjadi faktor pendorong kearah kemajuan

seperti, kegiatan-kegiatan inovatif masyarakat, keterampilan teknik yang lebih maju,

semangat wiraswasta, keuletan dalam bidang usaha, keberanian mengambil resiko,

kemampuan melihat jauh ke depan serta hal-hal positif lain yang besifat mendorong ke arah

pengembagan masyarakat khususnya menyangkut dimensi sosial ekonomi merupakan hasil

22 Eduard R. Dopo (Editor). Keprihatinan Sosial Gereja, Sebuah Antologi (Yogyakarta: Kanisius,

1992), 22-23

Page 11: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

19

penggarapan unsur-unsur terdalam dari manusianya.23 Dengan demikian Gereja dapat

mewujudkan Misi kerajaan Allah di dalam dunia.

Misi kerajaan Allah, merupakan misi yang membawa keutuhan kepada kebutuhan

yang utuh dari pribadi manusia. Karena itu, misi kerajaan Allah yang dijalankan oleh Gereja

adalah misi yang mentransformasi semua aspek kehidupan manusia. Ditegaskan oleh Van

Engen, bahwa: “Misi Allah mengandung transformasi yang radikal dari semua aspek

kehidupan dan keberadaan. Melalui bukti yang sama, partisipasi di dalam misi Allah

termasuk semua aspek dari kehidupan umat Allah, instrument-instrumen manusia”.24 Jadi

transformasi, tidak hanya dialami oleh dunia yang menjadi obyek misi, tetapi juga dialami

oleh gereja, yang menjadi agen misi kerajaan Allah di dunia.

Totalitas kerajaan Allah merupakan mandat Yesus kepada gerejanya. Mandat itu

adalah mandat penginjilan dan sekaligus juga mandat pelayanan sosial. Stott mengemukakan

bahwa penginjilan dan pelayanan sosial merupakan suatu bagian dari penginjilan, dimana

keduanya saling memiliki dan saling bergantungan satu dengan yang lain.25 Namun prioritas

utama bukanlah pelayanan sosial, melainkan penginjilan. Sekalipun demikian, gereja tidak

boleh mengabaikan pelayanan sosial. Gereja harus merangkul keduanya dalam pelayanannya

di segala waktu.

Misi gereja dalam mendatangkan suatu dampak yang bersifat menyeluruh di dunia,

sehingga “peginjilan” tidaklah dilihat sebagai satu-satunya tugas gereja, sekalipun penginjilan

merupakan tugas utama dan pertama gereja. Gereja dipanggil untuk mengaktualisasikan

kerajaan Allah dalam seluruh aspek kehidupan manusia di dunia. Pemberitaan injil kerajaan

Allah ini akan mempengaruhi dunia dalam semua dimensi kehidupan yang bersentuhan

dengan manusia.

23 Eduard R. Dopo (Editor). Keprihatinan Sosial Gereja, Sebuah Antologi …, 77-80 24 Stevri Charles Van Engen dalam I. Lumintang, Theolgia & Misiolgia Reformed (Jawa Timur:

Departemen Literatur PPII, 2006), 66 25 John R. W. Stott, Christian Mision in the Modern World (London: Intervarsity Press, 1975), 26-27

Page 12: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

20

Gereja tidak hanya dipanggil untuk mendemonstrasikan misinya di dalam dunia

politik dan pemerintah, gereja juga dipanggil untuk mendemontrasikan kebenaran dan

kedamaian dari kerajaan Allah dalam dunia sosial di atas dunia ini.26 jadi gereja tidak hanya

menjadi agen penginjilan, tetapi juga agen kemanusiaan. Sebagai agen kemanusiaan, gereja

dipanggil untuk mengerjakan tanggung jawab sosialnya, yaitu berkenaan dengan keterlibatan

dalam mengatasi persoalan kemanusiaan dalam terang Firman Tuhan.

2.6 Kesimpulan

Jelaslah bahwa pemberdayaan merupakan proses politis yang berlangsung dalam

lokus masyarakat. Masyarakat tidak dilihat secara pasif, melainkan dilibatkan langsung dalam

proyek pembangunan. Masyarakat tidak dijadikan obyek pembangunan melainkan sebagai

penggerak pembangunan itu sendiri. Pembangunan mempertimbangkan dengan sungguh-

sungguh karakteristik lokal masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat dijalankan dalam perspektif pendidikan. Artinya

perubahan paradigma berpikir atau penyadaran merupakan bagian terpenting untuk

melibatkan semua komponen sosial masyarakat dalam pembangunan. Dengan begitu maka

model pemberdayaan dijalankan secara induktif dan dialektis. Masyarakat secara kritis

melihat kebutuhannya sendiri yang didukung oleh modal sosial yang ada.

Dalam kaitan itu, gereja berperan sebagai fasilitator, memastikan semua elemen

masyarakat dapat bergerak untuk mencapai tujuan. Gereja tidak bertindak sebagai ahli

pembangunan. Melainkan bersama masyarakat melihat, mempertimbangkan, dan bertindak

bersama. Eksistensi gereja terlihat ketika gereja berpihak terhadap semua golongan

masyarakat. Gereja tidak dalam kapasitas menghakimi kelompok masyarakat tertentu sebagai

sumber ketidakadilan. Kompentensi gereja akan terlihat apabila gereja mampu

26 Stevri Charles Van Engen dalam I. Lumintang, Theologia & Misiologia Reformed …, 431.

Page 13: BAB II GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian …€¦ · GEREJA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Istilah pemberdayaan masyarakat sering

21

mengidentifikasi struktur sosial penyebab ketidakadilan dan mampu merubahnya dengan

tindakan nyata.

Gereja dikatakan hidup apabila melihat tanda-tanda zaman, Melihat perubahan

masyarakat, dan menjawab semua konsekuensi yang timbul daripadanya. Sebagai modal

sosial gereja mengarahkan dirinya ikut berkompetisi memperjuangkan kepentingan bersama.

Perjuangan bukanlah sebuah terminologi untuk meniadakan. Melainkan sebuah proses politis

terus menerus sampai pada tujuan.