13
BAB II IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN Pendahuluan Salah satu faktor penting untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses adalah harus mengembangkan ide- ide kreatif serta cermat melihat peluang yang ada. Sehingga, kedua hal tersebut menjadi sangat penting dalam menjadi entrepreneur yang handal. Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa sebagai calon wirausaha diharapkan dapat mengembangkan ide-ide mereka dalam berwirausaha dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. 2.1 Ide dan Peluang Kewirausahaan Menurut Zimmerer kreativitas sering muncul dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang dan jasa-jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul jika wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Bagaimana ide bisa menjadi peluang ? Ada beberapa cara antara lain : a. Ide dapat dilakukan melalui perubahan cara- cara memuaskan pelanggan b. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk/jasa baru Bab 2. Ide dan Peluang Kewirausahaan 18

Bab II Ide Dan Peluang Wirausaha

  • Upload
    alivoc

  • View
    218

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab II Ide Dan Peluang Wirausaha

BAB II

IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN

Pendahuluan

Salah satu faktor penting untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses

adalah harus mengembangkan ide-ide kreatif serta cermat melihat peluang yang

ada. Sehingga, kedua hal tersebut menjadi sangat penting dalam menjadi

entrepreneur yang handal.

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa sebagai calon wirausaha

diharapkan dapat mengembangkan ide-ide mereka dalam berwirausaha dan

mampu memanfaatkan peluang yang ada.

2.1 Ide dan Peluang Kewirausahaan

Menurut Zimmerer kreativitas sering muncul dalam bentuk ide-ide untuk

menghasilkan barang dan jasa-jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak

akan muncul jika wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara

terus menerus. Bagaimana ide bisa menjadi peluang ? Ada beberapa cara antara

lain :

a. Ide dapat dilakukan melalui perubahan cara-cara memuaskan pelanggan

b. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk/jasa baru

c. Ide dapat dihasilkan dalam modifikasi cara melakukan pekerjaaan

Banyak wirausaha sukses bukan atas ide sendiri, tetapi dari hasil

mengamati ide orang lain, lalu dijadikan suatu peluang. Peluang dalam memasuki

dunia usaha dapat diperoleh dari berbagai sumber. Tentunya, alternatif yang

dipilih tergantung dari situasi dan kondisi.

Menurut Rhenald Kasali, dkk (2002) untuk mendapatkan ide usaha yang

potensial dan cocok dengan jiwa Anda, maka enterpreneur harus memulainya

dengan menjawab pertanyaan berikut:

1) Apa yang paling anda senangi?

Bab 2. Ide dan Peluang Kewirausahaan 18

Page 2: Bab II Ide Dan Peluang Wirausaha

2) Apakah kegemaran atau hobby Anda?

3) Produk atau proses apa yang paling Anda ketahui?

4) Adakah yang Anda akan lakukan ketika sedang menganggur?

5) Apakah tujuan terpenting Anda dalam bisnis sendiri? Apakah

mendapatkan keuntungan, kebebasan, atau yang lainnya?

Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi

terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru

dan berbeda, mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan

memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang,

wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti

kemampuan menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis

usaha, melakukan proses atau teknik, atau mengembangkan organisasi baru.

Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan,

kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan dan

pengetahuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses.

Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai kemauan

tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan. Beberapa pengetahuan yang

harus dimiliki wirausaha adalah:

1) Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan

lingkungan usaha yang ada,

2) Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab,

3) Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki wirausaha di antaranya:

1) Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan

memperhitungkan risiko,

2) Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah,

3) Keterampilan dalam memimpin dan mengelola,

4) Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan

5) Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.

Bab 2. Ide dan Peluang Kewirausahaan 19

Page 3: Bab II Ide Dan Peluang Wirausaha

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat

menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil pasar. Ide-ide itu

menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam

mengevaluasi ide untuk mencipatakan nilai-nilai potensial, wirausaha perlu

mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan

cara :

1) Pengurangan kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif.

2) Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin.

3) Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.

Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu resiko pasar atau resiko

persaingan, Resiko financial, dan Resiko teknik.

2.2 Sumber-sumber Peluang Potensial

Untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil, maka perlu

melakukan proses penjaringan ide atau disebut proses screeming. Adapun langkah

dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Menciptakan produk baru yang berbeda.

Ketika ide dimunculkan secara nyata, misalnya dalam bentuk barang dan jasa

baru, maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa

yang ada di pasar. Produk atau jasa tersebut harus memberikan nilai tambah

bagi konsumen. Agar barang itu memberikan nilai guna bagi konsumen, maka

wirausaha perlu memahami perilaku konsumen. Wirausaha perlu melihat apa

yang menjadi produknya dengan produk yang sama yang dibuat pesaing.

Misalnya, apakah produk itu lebih efisien dibandingkan dengan produk yang

sudah ada? Atau apakah produk itu lebih berkualitas dibangdingkan produk

lain? Pertanyaan-pertanyaan itu perlu dijawab untuk menciptakan suatu

peluang.

b. Mengamati pintu peluang.

Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimilki pesaing, misalnya

kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman

Bab 2. Ide dan Peluang Kewirausahaan 20

Page 4: Bab II Ide Dan Peluang Wirausaha

keberhasilan dalam mengembang produk baru, dukungan keuangan dan

keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing

untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati

kekuatan dan kelemahan pesaing.

Menurut Zimmerer (1996) ada beberapa keadaan yang dapat menjadi peluang,

yaitu:

1) Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka relatif singkat

2) Penggunaan teknik produksi harus dipertimbangkan dengan baik,

sehingga memberikan efisiensi.

3) Pesaing tidak begitu agresif dalam mengembangkan strategi

produknya.

4) Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.

5) Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber dalam

mengembangkan produknya.

c. Menganalisis produk & proses secara mendalam.

Analisis ini sangat penting untuk mengetahui apakah jumlah dan kualitas yang

dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk

membuat produk tersebut? Apakah biaya yang dikeluarkan lebih efisien dari

pesaing?

d. Menaksir biaya awal.

Yaitu biaya awal yang dikeluarkan oleh usaha baru.Darimana sumbernya dan

untuk apa digunakan? Berapa biaya yang dikeluarkan untuk operasi, untuk

perluasan dan untuk biaya lainnya.

e. Memperhitungkan resiko.

Misalnya resiko teknik, resiko financial dan resiko pesaing.Resiko teknik

berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang

diharapkan atau menyangkut obyek penentu apakah ide secara aktual dapat

ditransformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dan karakteristiknya.

Resiko financial adalah resiko yang timbul akibat ketidakcukupan dana baik

Bab 2. Ide dan Peluang Kewirausahaan 21

Page 5: Bab II Ide Dan Peluang Wirausaha

dalam pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan

mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru. Sedangkan

resiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk

mempertahankan posisinya di pasar.

2.3 Analsis SWOT dalam melihat peluang

Banyak pengusaha yang mengawali usahanya dalam situasi yang serba sulit,

menghadapi kondisi yang tidak pasti atau bahkan sering menemukan jalan buntu,

dan akhirnya frustrasi atau hanya menunggu saja dan tidak melakukan apa pun

Meskipun memiliki uang yang cukup banyak sebagai modal awal usaha atau

modal kerja belum tentu bisa memberikan jaminan akan suksesnya suatu usaha.

Terlebih jika moda yang dimiliki pas-pasan, bahkan mungkin tidak punya modal

sama sekali. Hal ini tenti akan membuat kondisi semakin sulit. Dalam kondisi

seperti itu, apa yang harus kita lakukan? Berusaha mewujudkan impian menjadi

orang sukses tanpa persiapan yang matang, hasilnya menjadi tidak jelas.

Kerugian besar yang dapat menghabiskan modal yang dimiliki, sebenarnya

dapat dihindari atau paling tidak dapat ditekan sekecil mungkin jika kita bisa

memilih usaha yang benar-benar tepat, sesuai dengan kondisi dan kemampuan

kita, yaitu usaha yang kita sukai atau kita mempunyai kompetensi dalam bidang

usaha tersebut.

Salah satu alat untuk mengukur semua hal yang mungkin dan tidak mungkin

dilakukan oleh usahawan sebagai penilaian awal dan pemberian informasi

penting, yaitu menggunakan analisis terhadap kelemahan, kekuatan, peluang, dan

ancaman (strength, weaknesses, opportunities, and threats) atau yang lebih

dikenal dengan sebutan analisis SWOT. Berikut adalah cara sederhana yang dapat

dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT:

a. Kekuatan (Strength)

Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku

yang mudah didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan

kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan. Contoh: lokasi di dekat kampus

Bab 2. Ide dan Peluang Kewirausahaan 22

Page 6: Bab II Ide Dan Peluang Wirausaha

atau mal dapat dikembangkan menjadi kos-kosan, warnet, rental komputer, dan

masih banyak lagi.

b. Kelemahan (weaknesses)

Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan

usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan

tertentu. Contoh: sebaiknya jangan membuka usaha rental komputer, tetapi

tidak mengetahui sama sekali keterampilan dalam mengoperasikan komputer.

c. Peluang (opportunities)

Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan.

Contoh: membuka usaha fotokopi di lingkungan dekat kampus, membuka

usaha kantin di lingkungan perkantoran, dan lain-lain.

d. Ancaman (threats)

Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki siklus

hidup yang pendek, dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing kita

memiliki kemampuan yang lebih baik dari kita. Contoh: investasi saham, di

mana kita tidak memiliki cukup ilmu tentangnya atau bermain di pasar yang

pelakunya sudah sangat banyak.

2.4. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan

Menjadi seorang wirausaha sukses tentu saja harus memiliki kompetensi

dalam menghadapi risiko dan tantangan. Pada umumnya mereka memiliki

kompetensi, yang diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan

individu yang langsung berpengaruh pada hasil, karena wirausaha adalah orang

yang selalu berorientasi pada hasil. Pengetahuan dan keterampilan tidaklah cukup,

wirausaha harus memiliki sikap, motivasi, dan komitmen terhadap pekerjaan yang

sedang dihadapinyaHasil suvey Lambing (2000) menunjukkan bahwa kebanyakan

responden menjadi wirausaha karena didasari pengalaman yang membuatnya

memiliki jiwa dan watak kewirausahaan.

Bab 2. Ide dan Peluang Kewirausahaan 23

Page 7: Bab II Ide Dan Peluang Wirausaha

Dari hasil survey tersebut diperoleh kesimpulan bahwa jiwa dan watak

kewirausahaan dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan atau kompetensi.

Kompetensi itu sendiri dipengaruhi pengetahuan dan pengalaman.

Menurut Casson (1982), yang dikutip Suryana ada beberapa kemampuan

yang harus dimiliki, yaitu :

1. Self knowledge, memiliki pengetahuan tetang usaha yang akan dilakukannya

atau ditekuninya.

2. Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide, dan persfektif serta tidak

mengandalkan keberhasilannya dimasa lalu.

3. Practical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis misalnya

pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi dan

pemasaran.

4. Search skill, yaitu kemampuan untuk menemukan, berkreasi dan berimajinasi.

5. Foresight, yaitu berpandangan jauh ke depan.

6. Computation skill, yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi

keadaan masa yang akan datang.

7. Communication skill, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul dan

berhubungan dengan orang lain.

Menurut Dan & Bradstreet Business Credit Service (1993) yang dikutip

Suryana, ada 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu :

1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.

Misalnya, seseorang yang akan membuka bisnis perhotelan, maka ia harus

memiliki pengetahuan perhotelan.

2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui pengetahuan

dasar-dasar manajemen untuk mengelolah bisnis. Misalnya, cara

merencanakan usaha, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan

perusahaan. Dengan pengetahuan manajemen yang baik, maka akan tercapai

tujuan perusahaan secara efisien dan efektif.

Bab 2. Ide dan Peluang Kewirausahaan 24

Page 8: Bab II Ide Dan Peluang Wirausaha

3. Having the prover attitude, artinya seorang entrepreneur harus sungguh-

sungguh menjalankan bisnisnya, tidak setengah hati. Jadi, ia harus bersikap

sebagai pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif.

4. Having adequate capital, artinya entrepreneur harus mempunya modal yang

cukup, tidak hanya berupa uang atau dana, tetapi juga non-materi atau sikap

mental. Kepercayaan, kejujuran, dan ketugahan hati merupakan bagian dari

sikap mental yang juga berpengaruh pada keberhasilan suatu bisnis.

5. Managing finance effectively, artinya entrepreneur harus memiliki

kemampuan mengelolah keuangan secara efisien dan efektif, mencari sumber

dana yang efisien dan menggunakannya secara tepat.

6. Managing time efficiently, entrepreneur harus mampu mengatur waktu

seefisien mungkin, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan selalu terjadwal.

7. Managing people, entrepreneur harus mampu merencanakan berapa jumlah

kebutuhan karyawan, mengarahkan pada bidang pekerjaan yang telah

ditentukan, memotivasi karyawan untuk meningkatkan semangat kerjanya,

serta mengendalikan/mengevaluasi karyawan dalam pencapaian tujuan

perusahaan.

8. Satisfying customer by providing high quality product, artinya entrepreneur

harus memberikan kvv, entrepreneur harus dapat bersaing dengan perusahaan

lain dengan menggunakan strategi tertentu. Diantaranya dengan menggunakan

analisis SWOT, yang meliputi Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),

Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman).

9. Copying with regulation and paperwork, artinya entrepreneur harus membuat

aturan atau pedoman kerja yang jelas untuk meningkatkan kedisiplinan

karyawan.

2.3 Penutup

Kesimpulan

Ide dan peluang merupakan dua unsur penting dalam kewirausahaan. Agar

ide dapat menjadi peluang, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan,

yaitu Menciptakan produk baru yang berbeda, mengamati pintu peluang,

Bab 2. Ide dan Peluang Kewirausahaan 25

Page 9: Bab II Ide Dan Peluang Wirausaha

menganalisis produk & proses secara mendalam, menaksir biaya awal dan

memperhitungkan resiko.

Soal-Soal

Bab 2. Ide dan Peluang Kewirausahaan 26