25
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematika 2.1.1.1 Pengertian Matematika Menurut Karso (2008: 1.40) matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan di antara hal-hal itu. Menurut Herman Hudoyo dalam Karso (2008: 1.41) matematika berkenaan dengan ide-ide, konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif. Menurut Amir Al Murazi (2011: 1) matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan, pengkajian dan menggunakan nalar atau kemampuan berpikir seseorang secara logika dan pikiran yang jernih. Menurut Johnson dan Rising dalam Amir Al Maruzi (2011: 1) mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Berdasarkan pengertian-pengertian yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari pola berpikir, pola pengorganisasian pembuktian yang logis, serta bahasa dan penelaahannya yang dibangun melalui proses penalaran deduktif. 2.1.1.2 Tujuan Mata Pelajaran Matematika SD/MI Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi (2006: 417), disebutkan bahwa tujuan matematika adalah: 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah;

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

7

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori2.1.1 Matematika2.1.1.1 Pengertian Matematika

Menurut Karso (2008: 1.40) matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungandengan penelaahan bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan diantara hal-hal itu.

Menurut Herman Hudoyo dalam Karso (2008: 1.41) matematika berkenaan denganide-ide, konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif.

Menurut Amir Al Murazi (2011: 1) matematika adalah ilmu yang mempelajaritentang perhitungan, pengkajian dan menggunakan nalar atau kemampuan berpikirseseorang secara logika dan pikiran yang jernih.

Menurut Johnson dan Rising dalam Amir Al Maruzi (2011: 1) mengatakan bahwamatematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik,matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengancermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasasimbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwamatematika adalah ilmu yang mempelajari pola berpikir, pola pengorganisasianpembuktian yang logis, serta bahasa dan penelaahannya yang dibangun melalui prosespenalaran deduktif.

2.1.1.2 Tujuan Mata Pelajaran Matematika SD/MIDalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun

2006 tentang Standar Isi (2006: 417), disebutkan bahwa tujuan matematika adalah:1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepatdalam pemecahan masalah;

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

8

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematikadalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan danpernyataan matematika;

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan mamahami masalah, merancangmodel matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh;

4. Mengkomunikasikan gagasan dalam simbol, tabel, diagram, atau media lain untukmemperjelas keadaan atau masalah;

5. Memilki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memilki rasaingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet danpercaya diri dalam pemecahan masalah.

2.1.1.3 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika SD/MIDalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun

2006 tentang Standar Isi (2006:417), disebutkan bahwa mata pelajaran Matematika padasatuan pendidikan SD/MI memiliki aspek-aspek sebagai berikut:1. Bilangan2. Geometri dan pengukuran3. Pengolahan data.

2.1.1.4 Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarPencapaian tujuan matematika yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) tersebut harus dimiliki oleh kemampuan peserta didik yang berstandarnasional dinamakan dengan Standar Kompetensi (SK) dan dirinci ke dalam KompetensiDasar (KD). Standar kompetensi (SK) merupakan ketentuan pokok untuk dijabarkan lebihlanjut dalam serangkaian kemampuan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan secaraefektif. Penjabaran lebih lanjut ke dalam kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalahkemampuan minimal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan denganefektif.

Kompetensi dasar ini merupakan standar minimum yang secara nasional harusdicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuanpendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

9

membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi olehguru. Oleh karena itu, dalam pembelajaran di satuan pendidikan harus mengacu pada SKdan KD yang diterbitkan oleh BSNP. Secara rinci SK dan KD untuk mata pelajaranmatematika yang ditujukan bagi siswa Kelas 5 SD Semester 2 disajikan melalui Tabel 2berikut ini:

Tabel 2SK dan KD Mata Pelajaran Matematika Kelas 5 Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi DasarBilangan5. Menggunakan pecahan

dalam pemecahanmasalah

5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dandesimal serta sebaliknya

5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagaibentuk pecahan

5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentukpecahan

5.4 Menggunakan pecahan dalam masalahperbandingan dan skala

Geometri dan Pengukuran6. Memahami sifat-sifat

bangun dan hubunganantar bangun

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang6.3 Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang

sederhana6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

bangun datar dan bangun ruang sederhana

2.1.1.5 Pembelajaran MatematikaMenurut Rusman (2010: 1) pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas

berbagai komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Komponen tersebutmeliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi.

Menurut M. Djauhar Siddiq (2008: 9) pembelajaran adalah suatu upaya yangdilakukan seorang guru atau yang lain untuk membelajarkan siswa yang belajar.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

10

Menurut Rombepajung dalam Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa (2011: 18)berpendapat bahwa pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran ataupemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau pengajaran.

Nabisi Lapono (2008: 14) mengartikan pembelajaran sebagai upaya membuatindividu belajar. Sedangkan Robert W. Gagne dalam Nabisi Lapono (2008: 14)merumuskan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa yang ada di luar diri seorangpeserta didik, dan dirancang serta dimanfaatkan untuk memudahkan proses belajar.

Dari berbagai pendapat tentang pembelajaran yang telah diuraikan tersebut, dapatdisimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem yang terdiri atas berbagaikomponen yang saling berhubungan yang dilakukan sebagai upaya untuk membelajarkansiswa yang belajar dan dirancang serta dimanfaatkan untuk mempermudah proses belajar.

Karso (2008: 1.42) menyatakan bahwa dalam pembelajaran matematika, guru harusmenguasai matematika yang akan diajarkan. Peserta didik harus berpartisipasi secara aktifdengan kemampuan yang relatif berbeda-beda. Guru hendaknya berpedoman padabagaimana mengajarkan matematika itu sesuai dengan kemampuan berpikir siswanya.Pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu proses yang komprehensif, yang harusdiarahkan untuk kepentingan peserta didik.

Gatot Muhsetyo (2007: 1.26) menjelaskan bahwa pembelajaran matematika adalahproses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatanyang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahanmetematika yang dipelajari. Salah satu komponen yang menentukan ketercapaiankompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika, yang sesuai dengan;(1) topik yang sedang dibicarakan, (2) tingkat perkembangan intelektual peserta didik, (3)prinsip dan teori belajar, (4) keterlibatan aktif peserta didik, (5) keterkaitan dengankehidupan peserta didik sehari-hari, dan (6) pengembangan dan pemahaman penalaranmatematis.

Sebagai seorang guru seharusnya secara sungguh-sungguh membuat perencanaandan melaksanakan pembelajaran yang lebih interaktif dengan menggunakan strategipembelajaran matematika yang sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan, tingkatperkembangan intelektual peserta didik, prinsip dan teori belajar, keterlibatan aktif pesertadidik, keterkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari, dan pengembangan dan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

11

pemahaman penalaran matematis sehingga peserta didik memperoleh kompetensimatematika yang dipelajari yang nantinya dapat diterapkan dalam memecahkan masalahsehari-hari.

2.1.2 Hasil Belajar2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar

Sudjana (dalam Padmono, 2002: 37) menyatakan bahwa hasil belajar adalahkemampuan yang dimiliki oleh siswa atau mahasiswa setelah ia menerima pengalamanbelajarnya.

Menurut Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa (2011: 24) hasil belajar adalahperubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensikemanusiaan saja.

Menurut Suprijono dalam Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa (2011: 22) hasilbelajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,apresiasi, dan keterampilan.

Dari beberapa pendapat tentang hasil belajar dapat diambil kesimpulan bahwa hasilbelajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan yang dimiliki siswa setelahmenerima pengalaman belajarnya.

2.1.2.2 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Hasil BelajarMenurut Sri Anitah W, dkk (2008: 2.7) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor dalam diri siswa (intern) dan faktor dari luardiri siswa (ekstern).1. Faktor dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar di antaranya adalah

kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan, sertakebiasaan siswa. Salah satu hal penting dalam kegiatan belajar yang harusditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang dilakukannya merupakan kebutuhandirinya. Minat belajar berkaitan dengan seberapa besar individu merasa suka atautidak suka terhadap suatu materi yang dipelajari siswa. Minat, motivasi, dan perhatiansiswa dapat dikondisikan oleh guru.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

12

2. Faktor dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar di antaranya adalahlingkungan fisik dan nonfisik (termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti rianggembira, menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, programsekolah (termasuk dukungan komite sekolah), guru, pelaksana pembelajaran danteman sekolah. Guru merupakan faktor yang yang paling berpengaruh terhadapproses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan manajer atau sutradara dalamkelas.

Guru harus berupaya memahami berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajarsiswa tersebut. Guru dapat menerapakan suatu model pembelajaran yang dapatmembangkitkan minat, motivasi, dan perhatian siswa serta dapat membuat suasanabelajar yang menyenangkan sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

2.1.2.3 Manfaat Data Penilaian Hasil BelajarNana Sudjana (2011: 156) menguraikan beberapa manfaat data penilaian hasil

belajar yang terbagi dalam manfaat data penilaian hasil belajar formatif, manfaat datapenilaian hasil belajar sumatif, dan manfaat data hasil penilaian proses belajar mengajar.1) Manfaat data penilaian hasil belajar formatif

a. Memperbaiki program pengajaran atau satuan pelajaran di masa mendatang,terutama dalam merumuskan tujuan instruksional, organisasi bahan, kegiatanbelajar mengajar dan pertanyaan penilaian.

b. Meninjau kembali dan memperbaiki tindakan mengajarnya dalam memilih danmenggunakan metode mengajar, mengembangkan kegiatan belajar siswa,bimbingan belajar, tugas dan latihan para siswa, dll.

c. Mengulang kembali bahan pengajaran yang belum dikuasai para siswa sebelummelanjutkan dengan bahan baru atau memberi penugasan kepada siswa untukmemperdalam bahan yang belum dikuasainya.

d. Melakukan diagnosis kesulitan belajar para siswa sehingga dapat ditemukan faktorpenyebab kegagalan siswa dalam menguasai tujuan instruksional hasil diagnosisini dapat dijadikan bahan dalam memberikan bantuan dan bimbingan belajarkepada para siswa.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

13

2) Manfaat data penilaian hasil belajar sumatifa. Membuat laporan kemajuan belajar siswa, setelah mempertimbangkan pula nilai

dari hasil tes formatif dan kemajuan-kemajuan belajar lainnya dari setiap siswa.b. Menata kembali seluruh pokok bahasan dan subpokok bahasan setelah melihat

hasil tes sumatif terutama kelompok materi yang belum dikuasainya.c. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan alat penilaian tes sumatif yang telah

digunakan berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh atau dicapai siswa.d. Merancang program belajar bagi siswa (GBPP) pada semester berikutnya

berdasarkan hasil-hasil yang telah dicapai dari tes sumatif program belajarsebelumnya.

3) Manfaat data hasil penilaian proses belajar-mengajarData hasil penilaian proses belajar-mengajar sangat bermanfaat bagi guru,

siswa dan kepala sekolah. Bagi guru ialah ia dapat mengetahui kemampuan dirinyasebagai pengajar, baik kekurangan maupun kelebihannya. Guru juga dapatmengetahui pendapat dan aspirasi para siswanya dalam berbagai hal yangberkenaan dengan proses belajar-mengajar. Berdasarkan informasi ini guru dapatmemperbaiki dan menyempurnakan kekurangannya dan mempertanahankan ataumeningkatkan kelebihan-kelebihannya. Bagi siswa dapat dijadikan bahan untukmeningkatkan upaya dan motivasi belajar yang lebih baik. Bagi kepala sekolah dapatmemikirkan upaya-upaya pembinaan para guru dan siswa berdasarkan pendapat,saran, aspirasi, dari berbagai pihak, yaitu melengkapi sarana belajar, meningkatkankemampuan profesional tenaga guru, pelayanan sekolah, perpustakaan sekolah, tatatertib sekolah, disiplin kerja, pengawasan, dll.

Data penilaian hasil belajar sangat bermanfaat bagi siswa, guru, maupun sekolah.Oleh karena itu, sangat diharapkan guru secara rutin melaksanakan penilaian hasil belajarsiswa baik yang berupa hasil belajar formatif, sumatif, maupun proses belajar mengajar.Data hasil penilaian sebaiknya didokumentasikan secara teratur agar sewaktu-waktu dapatdigunakan manakala diperlukan.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

14

2.1.3 Model Student Teams Achievement Divisions (STAD)2.1.3.1 Pengertian STAD

STAD merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert E. Slavindan teman-temannya di Universitas John Hopkin. Menurut Robert E. Slavin (2005: 143)STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana danmerupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakanpendekatan kooperatif.

Menurut Agustina Sri Purnami (2012: 126) STAD merupakan tipe pembelajarankooperatif yang sederhana. Ide dasar yang melatar belakangi adalah untuk memotivasisiswa dalam usahanya memahami dan mendalami materi yang telah disampaikan olehguru melalui kelompok.

Rusman (2010: 213) menyatakan bahwa dalam STAD, siswa dibagi menjadikelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dansukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa dalam kelompok memastikanbahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semuasiswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu merekatidak boleh saling membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkandengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya, dan nilai-nilai itu diberihadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang bisa mereka capai. Nilai-nilaiini kemudian dijumlah untuk mendapat nilai kelompok, dan kelompok yang dapat mencapaikriteria tertentu bisa mendapatkan sertifikat atau hadiah-hadiah yang lainnya.

Menurut Sutrisni Andayani (2007: 2) Student Teams Achievement Divisions (STAD)

adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkandalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkatkinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerjadalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajarantersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuismereka tidak boleh saling membantu.

Slavin (2005: 12) memaparkan bahwa gagasan utama di belakang STAD adalahuntuk memotivasi siswa agar saling mendukung dan membantu satu sama lain dalammenguasai keterampilan yang diajarkan guru. Jika para siswa ingin agar timnya

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

15

mendapatkan penghargaan tim, mereka harus membantu teman satu timnya untukmempelajari materinya. Mereka harus mendukung teman satu timnya untuk melakukanyang terbaik, menunjukkan norma bahwa belajar itu penting, berharga, danmenyenangkan. Para siswa bekerja sama setelah guru menyampaikan materi pelajaran,tetapi tidak saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga setiap siswa harusmenguasai materi itu. Tanggung jawab individual seperti ini memotivasi siswa untukmemberi penjelasan dengan baik satu sama lain, karena satu-satunya cara bagi tim untukberhasil adalah dengan membuat semua anggota tim menguasai informasi ataukemampuan yang diajarkan. Karena skor tim didasarkan pada kemajuan yang dibuatanggotanya dibandingkan hasil yang dicapai sebelumnya, semua siswa mempunyaikesempatan untuk menjadi “bintang” tim dalam minggu tersebut.

Dari berbagai uraian pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa STAD

merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif. Siswa ditempatkan dalam kelompokbelajar yang heterogen beranggotakan empat sampai lima siswa yang beragamkemampuan, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerjadalam kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasaipelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa diberikan kuis perseorangan tentang materitersebut, dan pada saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Skor hasil kuisperseorangan diperbandingkan dengan skor rata-rata mereka sendiri yang diperolehsebelumnya untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan yang bisa dicapai setiapsiswa, kemudian poin perbandingan skor ini dijumlah untuk mendapat skor kelompok, dankelompok yang dapat mencapai kriteria tertentu bisa mendapatkan sertifikat atau hadiahyang lainnya.

2.1.3.2 Teori Belajar yang Mendasari Model STADSTAD dikembangkan berdasarkan teori belajar kooperatif kontruktivitis. Hal ini

terlihat pada salah satu teori Vigotsky yaitu pada hakikat sosiokultural dari pembelajaranVigotsky yakni bahwa fase mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul padapercakapan atau kerja sama antara individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggiterserap dalam individu tersebut. Implikasi dari teori Vigotsky dikendakinya susunan kelasberbentuk kooperatif. Dalam membangun sendiri pengetahuannya, siswa dapat

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

16

memperoleh pengetahuan melalui kegiatan yang beraneka ragam dengan guru sebagaifasilitator. Kegiatan itu dapat berupa diskusi kelompok kecil, diskusi kelas, mengerjakantugas kelompok, tugas mengerjakan ke depan kelas 2-3 orang dalam waktu sama danuntuk soal yang sama (sebagai bahan pembicaraan/diskusi kelas), tugas menulis (karyatulis, karangan), tugas bersama membuat laporan kegiatan pengamatan atau kajianmatematika, dan tugas menyampaikan penjelasan atau mengkomunikasikan pendapatatau presentasi tentang sesuatu yang terkait dengan matematika. Dengan kegiatan yangberagam, siswa akan membangun pengetahuannya sendiri melalui membaca, diskusi,tanya jawab, kerja kelompok, pengamatan, pencatatan, pengerjaan dan presentasi.

2.1.3.3 Komponen Utama STADShlomo Sharan (2012: 9) menjelaskan bahwa STAD terbentuk atas lima komponen

utama yaitu: presentasi kelas, kelompok, kuis, skor kemajuan individual, dan penghargaankelompok.1. Presentasi kelas.

Materi dalam STAD pada awalnya diperkenalkan dalam presentasi kelas.Seringkali ini adalah diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa jugamemasukkan presentasi audiovisual. Presentasi dalam STAD berbeda denganpengajaran biasa karena mereka harus benar-benar fokus pada satuan STAD.Dengan cara ini, siswa menyadari bahwa selama presentasi kelas berlangsungmereka harus memperhatikan dengan seksama, karena dengan begitu akanmembantu mereka menjalani kuis dengan baik, dan nilai-nilai kuis itu menentukannilai kelompok mereka.

2. KelompokKelompok terbentuk dari empat atau lima siswa yang mewakili kemampuan,

jenis kelamin, dan ras siswa di kelas itu. Fungsi utama dari kelompok adalahmenyiapkan para anggotanya untuk menjalani kuis dengan baik. Setelah gurumenyajikan materi, kelompok berkumpul untuk mempelajari lembar tugas dan materi-materi lainnya. Yang sering terjadi, pelajaran berjalan dengan siswa mendiskusikanmasalah bersama-sama, bertukar jawaban, dan mengoreksi kekeliruan apa saja yangmungkin dibuat teman.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

17

Kelompok merupakan yang paling penting dalam STAD. Pada setiap nilai, yangditekankan adalah apa yang dilakukan anggota kelompok untuk kelompok mereka,dan apa yang dilakukan kelompok untuk membantu anggotanya. Kelompokmenyediakan dukungan sesama teman untuk memperoleh kemajuan akademik yangpenting sebagai pengaruh pembelajaran, tetapi kelompok juga menyediakan salingperhatian dan penghargaan yang penting bagi hubungan antarkelompok,penghargaan diri, dan penerimaan siswa-siswa yang terpinggirkan.

3. Kuis.Setelah satu sampai dua kali presentasi guru dan satu sampai dua kali praktik

kelompok, para siswa mengerjakan kuis perseorangan. Siswa-siwa tidak diijinkansaling membantu selama kuis berlangsung. Hal ini untuk memastikan bahwa setiapsiswa secara perseorangan bertanggung jawab atas pengetahuan yang merekaperoleh.

4. Skor Kemajuan Individual.Gagasan di belakang skor kemajuan perseorangan adalah menanamkan tujuan

prestasi yang bisa diperoleh kepada siswa, jika dia bekerja lebih keras dan berbuatlebih baik dibandingkan sebelumnya. Setiap siswa dapat menyumbang nilai maksimaluntuk kelompok mereka dalam sistem penilaian ini, tetapi tidak ada siswa yang bisamelakukan itu tanpa menunjukkan kemajuan yang lebih baik daripada yangsebelumnya. Tiap-tiap siswa diberikan nilai dasar yang diambil dari rata-rata prestasisiswa pada kuis yang sama. Kemudian, siswa memperoleh nilai untuk kelompokmereka berdasarkan pada seberapa banyak nilai kuis mereka melebihi nilai yangsebelumnya.

5. Penghargaan KelompokKelompok bisa saja memperoleh sertifikat atau penghargaan lain jika nilai rata-

rata mereka melampaui kriteria tertentu. Skor kelompok siswa bisa juga digunakanuntuk menentukan sampai lima nilai tambahan perolehan nilai mereka. Sertifikatuntuk kelompok yang mencapai standar prestasi tinggi, pengakuan laporan berkala,pemasangan pada papan buletin, pengakuan khusus, hadiah kecil-kecilan, ataupenghargaan lain menegaskan gagasan bahwa bekerja baik secara kelompok adalahpenting.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

18

2.1.3.4 Keunggulan dan Kelemahan Model STADNovi Damayanti (2013: 7) menyebutkan ada beberapa keunggulan dan kelemahan

model STAD. Keunggulan Model STAD yaitu: (1) Siswa bekerja sama dalam mencapaitujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok. (2) Siswa aktif membantu danmemotivasi semangat untuk berhasil bersama. (3) Aktif berperan sebagai tutor sebayauntuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok. (4) Interaksi antar siswa seiring denganpeningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat. (5) Meningkatkan kecakapanindividu (6) Meningkatkan kecakapan kelompok. (7) Meningkatkan komitmen. (8)Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya. (9) Ada interaksi langsung antarsiswa dengan siswa dan siswa dengan guru. (10) Siswa dilatih untuk mengembangkanketerampilan sosial. (11) Mendorong siswa untuk menghargai pendapat orang lain. (12)Dapat meningkatkan kemampuan akademik siswa. (13) Melatih siswa untuk berani bicaradi depan kelas dalam model diskusi tertentu.

Sedangkan kelemahan model STAD yaitu: (1) Membutuhkan kemampuan khususguru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif. (2) Menuntutsifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama. (3) Siswa berprestasi tinggiakan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan. (4)Memerlukan waktu yang banyak untuk mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran.(5) Siswa tidak dapat menggunakan waktu latihan tim secara efektif.

Untuk menerapkan model STAD tersebut, peneliti berusaha meminimalisirkelemahan–kelemahan model STAD sehingga dengan penerapan model STAD akandapat meningkatkan hasil belajar matematika.

2.1.3.5 Langkah-langkah Pembelajaran Model STADMenurut Rusman (2010: 215) langkah-langkah pembelajaran Model STAD yaitu:

1. Penyampaian tujuan dan motivasiMenyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut

dan memotivasi siswa untuk belajar.2. Pembagian kelompok

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiridari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasiakademik, gender/jenis kelamin, ras, atau etnik.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

19

3. Presentasi dari guruGuru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan

tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokokbahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar denganaktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media,demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasaisiswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.

4. Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim)Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan

lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggotamenguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, gurumelakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan biladiperlukan.

5. Kuis (evaluasi)Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang

dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkanbekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggungjawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut.

6. Penghargaan prestasi timSetelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan

angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilankelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagaiberikut:a. Menghitung skor individu

Menurut Slavin (dalam Rusman 2010: 216), untuk menghitung perkembanganskor individu dihitung sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

20

Tabel 3Penghitungan Perkembangan Skor Individu

Nilai Tes SkorPerkembangan

Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 0 poin

10 sampai 1 poin di bawah skor dasar 10 poin

Skor 0 sampai 10 poin diatas skor dasar 20 poin

Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30 poin

Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skordasar)

30 poin

b. Menghitung skor kelompokSkor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan

anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembanganindividu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok tersebut.Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh skor kelompoksebagaimana dalam Tabel 4 berikut:

Tabel 4Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok

No. Rata-rata Skor Penghargaan

1. 0 ≤ N ≤ 5 -

2. 6 ≤ N ≤ 15 Tim yang Baik (Good Team)

3. 16 ≤ N ≤ 20 Tim yang Baik Sekali (Great Team)

4. 21 ≤ N ≤ 30 Tim yang Istimewa (Super Team)

c. Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompokSetelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh predikat, gurumemberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuaidengan prestasinya.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

21

Menurut Agustina Sri Purnami (2012: 126) Langkah-langkah dalam pembelajaranmodel STAD adalah sebagai berikut:1. Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara klasikal.2. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, yang setiap kelompok

anggotanya 4 – 5 siswa yang bervariasi atau heterogen3. Diskusi kelompok untuk penguatan atau mendalami materi, dan siswa dalam

kelompok saling membantu.4. Guru memberikan tes secara individu, dan setiap siswa tidak boleh saling membantu.5. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan

individual dari skor dasar ke skor kuis.Sedangkan menurut Sutrisni Andayani (2007: 4) Langkah- langkah pembelajaran

model STAD yaitu:1. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok.

Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembarjawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif. Kemudianmenetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4-6 orang,aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada:a. Kemampuan akademik (pandai, sedang, dan rendah)

Yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu diingatpembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswadengan siswa dengan tingkat prestasi seimbang.

b Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam danaktif), dll.

2. Penyajian materi pelajaran, ditekankan pada ha-hal berikut :a Pendahuluan

Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok danmenginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswatentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari.

b. PengembanganDilakukan pengembangan materi yang sesuai dengan yang akan dipelajari siswadalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

22

Pertanyaan-pertanyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jikasiswa telah memahami konsep maka dapat beralih ke konsep lain.

c. Praktek terkendaliPraktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruhsiswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab ataumenyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugasjangan menyita waktu lama.

3. Kegiatan KelompokGuru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajarisiswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif.Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep danmenjawab pertanyaan.

4. EvaluasiDilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telahsiswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilaiperkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok.

5. Penghargaan KelompokDari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok diberikandalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.

6. Penghitungan Skor Awal dan Perubahan KelompokSatu periode penilaian (3 – 4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor evaluasisebagai skor awal siswa yang baru. Kemudian dilakukan perubahan kelompok agarsiswa dapat bekerja dengan teman yang lain.

Langkah-langkah pembelajaran model STAD yang digunakan dalam penelitian iniyaitu dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang merupakan perpaduandari pendapat Rusman, Agustina Sri Purnami, dan Sutrisni Andayani. Langkah-langkahpembelajaran model STAD yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar2. Guru menyampaikan materi pelajaran.3. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5

siswa yang heterogen dalam kemapuan akademik dan jenis kelamin.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

23

4. Siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk dengan berpedoman pada LKS.5. Guru memberikan kuis atau evaluasi secara individual.6. Guru memberikan penghargaan atas prestasi kelompok dengan tahapan-tahapan

sebagai berikut:a. Menghitung skor individub. Menghitung skor kelompokc. Pemberian penghargaan dan pengakuan skor kelompok

2.1.3 Langkah-langkah Penerapan Model STAD dalam Pembelajaran MatematikaPelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, inti, danpenutup.1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru harus memperhatikan hal-hal berikut:a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran.b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya

dengan materi yang akan dipelajari.c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan IntiPelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapaikompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikanruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti meliputia. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru harus memperhatikan hal-hal berikut:1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip “alam

takambang” jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

24

2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dansumber belajar lain;

3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didikdengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau

lapangan.b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru harus memperhatikan hal-hal berikut:1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui

tugas-tugas tertentu yang bermakna;2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk

memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,

dan bertindak tanpa rasa takut;4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar;6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik

lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun

kelompok;8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta

produk yang dihasilkan;9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru harus memperhatikan hal-hal berikut:1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

25

2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didikmelalui berbagai sumber,

3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalamanbelajar yang telah dilakukan,

4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermaknadalam mencapai kompetensi dasar:

5) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaanpeserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yangbaku dan benar;

6) membantu menyelesaikan masalah;7) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil

eksplorasi;8) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;9) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru harus memperhatikan hal-hal berikut:a. Bersama-sama peserta didik atau sendiri membuat rangkuman atau kesimpulan

pelajaranb. Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram.c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi,

pengayaan, layanan konseling atau memberi tugas, baik indivividual maupunkelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.Berdasarkan uraian tentang pelaksanaan pembelajaran tersebut, maka penerapan

model STAD dalam pembelajaran matematika sebagai berikut:

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

26

Tabel 5Penerapan Model STAD dalam Pembelajaran Matematika

Aspek Indikator Item

Pendahuluan 1. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisikuntuk mengikuti proses pembelajaran.

2. Melakukan apersepsi untuk mengaitkanpengetahuan sebelumnya dengan materi yangakan dipelajari.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akandicapai

4. Menyampaikan rencana kegiatan yang akandilaksanakan menggunakan model STAD besertalangkah-langkahnya.

5. Memotivasi siswa untuk aktif mengikutipembelajaran yang akan dilakukan.

Kegiatan inti

Eksplorasi 1. Guru memberikan contoh masalah dalamkehidupan sehari-hari yang berkaitan denganmateri yang akan dipelajari

2. Guru menyampaikan materi secara garis besarmenggunakan alat peraga.

3. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan tentangmateri yang sedang dijelaskan.

4. Guru memanggil siswa secara acak untukmengerjakan beberapa contoh soal di papan tulis

5. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok denganberanggotakan 4-5 siswa yang heterogen padakemampuan akademik dan jenis kelaminnya.

6. Guru meminta siswa untuk memberi nama danmenyusun struktur organisasi kelompok

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

27

Elaborasi 1. Guru meminta siswa untuk melakukan kerjakelompok menyelesaikan soal-soal yang terdapatdalam LKS.

2. Guru meminta siswa saling mencocokkan jawabansecara berpasangan dan saling menjelaskanjawaban.

3. Guru meminta siswa untuk bekerja sama, salingmembantu teman satu kelompok yang masihkesulitan dalam menyelesaikan soal pada LKS ataukesulitan dalam memahami materi.

4. Guru memberikan dorongan, bimbingan, danbantuan kepada siswa atau kelompok yangmengalami kesulitan

5. Guru meminta siswa menuliskan hasil kerjakelompok pada lembar jawab yang telahdisediakan.

6. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasilkerja kelompok.

7. Guru meminta siswa untuk mengerjakan kuisindividual

Konfirmasi 1. Guru bersama siswa mengoreksi dan membahaspenyelesaian kuis individual serta memberi nilaipada lembar kuis individual.

2. Guru meminta siswa menghitung skor kemajuanindividu dan kelompok

3. Guru memberikan penghargaan atas keberhasilankelompok berdasarkan perolehan skor kemajuankelompok.

4. Guru meminta kelompok yang berprestasi untukmemajang sertifikatnya di papan pajangan

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

28

Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materipembelajaran yang telah dilakukan.

2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran padapertemuan berikutnya.

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang RelevanAda beberapa penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang telah

menerapkan model STAD untuk memecahkan masalah pembelajaran matematika diSekolah Dasar. Penelitian tersebut antara lain:

Penelitian yang dilakukan oleh Neli Nurhayati. Judul penelitiannya yaitu PenerapanModel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Realistik untuk Meningkatkan HasilBelajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kebaturan Bawang Batan. Hasilpenelitian pada siklus I menunjukkan rata-rata skor aktivitas siswa 2,5 dengan kriteria baik,siklus II meningkat menjadi 3,1 dengan kriteria sangat baik. Selain aktivitas siswa, aktivitasguru juga mengalami peningkatan, pada siklus I rata-rata yang diperoleh 2,7 dengankriteria baik, siklus II meningkat menjadi 3,1 dengan kriteria sangat baik. Hasil belajarmatematika pada tes awal sebelum siklus diperoleh rata-rata 50 dengan ketuntasanbelajar yang diperoleh 40%, pada siklus I rata-rata yang diperoleh 55 dengan ketuntasanbelajar klasikal 50%. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dengan nilai rata-ratapada 68 dengan ketuntasan belajar klasikal 70%. Pada siklus III hasil belajar jugameningkat dengan nilai rata-rata 79 dengan ketuntasan belajar klasikal 87%. Ini berartidiakhir siklus III sudah menunjukkan ketuntasan belajar klasikal sesuai dengan indikatorkeberhasilan penelitian. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Kooperatif TipeSTAD Berbasis Realistik dapat meningkatkan aktivitas siswa dan guru serta hasil belajarsiswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Agus Wijayanto. Judul penelitiannya yaitu PenerapanModel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas dan HasilBelajar Materi Bangun Datar Pada Siswa Kelas IV di SD Negeri TanggungsariKetanggungan Brebes. Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata siswapada siklus I sebesar 64,44 kemudian pada siklus II meningkat menjadi 76,66.Peningkatan hasil belajar ini diikuti dengan peningkatan keaktifan siswa. Data hasil

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

29

aktivitas siswa siklus I 62,96% kemudian naik pada siklus II menjadi 75,92% Siswamenjadi semakin aktif dalam pembelajaran serta aktif dalam kegiatan kelompok. Begitujuga dengan performansi guru, performansi guru pada siklus I mendapat nilai 69,38 padasiklus II naik menjadi 80. Dari hasil penelitian tersebut, simpulan yang dapat diambil adalahPenerapan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SDNTanggungsari, dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dan dapat meningkatkanperformansi guru dalam pembelajaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Mey Syaroh Lies Wurtanti yang berjudulPeningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Menerapkan Model STAD (Student Teams

Achievement Division) dengan Media Manikmanik Pada Siswa Kelas II SDN Sumur 03Semester I/2011-2012. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa prosentase hasil belajardalam pembelajaran meningkat. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil evaluasi rata-ratakelas 58,5 pada pra siklus menjadi 70,5 pada siklus I dan 83 pada siklus II. Ketuntasanbelajar klasikal dari 35% pada pra siklus menjadi 80% pada siklus I dan 90% pada siklus II.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran STAD (Student

Teams Achievement Division) di SDN Sumur 03 kelas II dapat ditingkatkan. Hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model STAD

(Student Teams Achievement Division) dengan media manik-manik dapat meningkatkanhasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika tentang penjumlahan bilangan sampai500 di SD Sumur 03 kelas II semester 1 tahun pelajaran 2011/2012.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penerapan modelSTAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2.3 Kerangka PikirPembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada

siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperolehkompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Guru sebagai komponen yangmemiliki peran sangat penting dalam proses belajar mengajar diharapkan dapatmempermudah siswa untuk memperoleh kompetensi matematika yang nantinya dapatditerapkan dalam memecahkan masalah sehari-hari.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

30

Berdasarkan latar belakang masalah pada pembelajaran matematika di Kelas 5 SDNegeri 2 Kritig belum melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif sehinggamenyebabkan siswa tidak tertarik atau termotivasi, dan merasa bosan dalampembelajaran. Pembelajaran tersebut cenderung terkesan teacher centered. Hal inimengakibatkan hasil belajar matematika siswa rendah. Oleh karena itu, peneliti inginmemperbaiki hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaranyang lebih inovatif dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini,peneliti menekankan pada penggunaan model pembelajaran yang lebih efektif, menarik,menyenangkan dan membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran yaitu denganmenerapkan model STAD.

Melalui penerapan model STAD siswa akan belajar dalam kelompok yang memilikikemampuan akademik yang heterogen, sehingga siswa yang memiliki kemampuanakademik tinggi akan membantu siswa yang memiliki kemampuan akademik sedang ataurendah dalam memahami materi pelajaran. STAD merupakan salah model pembelajaranyang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkanperan siswa sebagai tutor sebaya. Aktivitas belajar yang dirancang dalam pembelajaranSTAD memungkinkan siswa dapat belajar lebih santai tetapi materi pelajaran yangdikuasai siswa lebih intensif, selain itu dapat menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama,persaingan sehat, dan keterlibatan belajar.

Adanya pemberian penghargaan bagi kelompok-kelompok yang berprestasi akanmemotivasi siswa untuk lebih semangat dan antusias dalam belajar. Penghargaankelompok diberikan berdasarkan perolehan skor kemajuan kelompok. Semantara itu, skorkemajuan kelompok diperoleh berdasarkan rata-rata skor kemajuan individual setiapanggota kelompok dari skor dasar ke skor kuis individual. Apabila siswa menginginkanagar kelompoknya memperoleh penghargaan, mereka akan lebih giat dalam bekerjadengan kelompoknya, karena satu-satunya cara bagi kelompok untuk berhasil adalahdengan membuat semua anggota kelompok menguasai kemampuan atau materi yangdiajarkan guru. Sehingga siswa yang berkemampuan akademik tinggi akan mengajariatau membantu teman-temannya dalam memahami materi. Mereka akan menggunakankesempatan kerja kelompok dengan sebaik-baiknya agar berhasil dalam melaksanakan

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Matematikarepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8050/2/T1_262012624_BAB II.pdf · 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

31

kuis individual dan dapat memperoleh skor kemajuan kelompok yang tinggi sehinggadapat memperoleh penghargaan.

Dengan penerapan model STAD diharapkan pembelajaran matematika menjadipembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Materi yang dipelajari mudah dipahamidan dikuasai oleh siswa yang pada akhirnya terjadi peningkatan hasil belajar matematikasiswa Kelas 5 SD Negeri 2 Kritig Semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.

2.4 Hipotesis tindakanBerdasarkan kajian teori, kerangka pikir, dan penelitian yang relevan, hipotesis

dalam penelitian ini yaitu:1) Penerapan model STAD diduga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa

Kelas 5 SD Negeri 2 Kritig Semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.2) Dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran sesuai sintaks model STAD

diduga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa Kelas 5 SD Negeri 2 KritigSemester 2 tahun pelajaran 2012/2013.