37
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1 Pneumonia Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru- paru(alveoli).Terjadinya pneumonia pada anak sering kali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho pneumonia(Suryana, 2005 : 58). Pneumonia ini adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam- macam etiologi seperti bakteri, virus jamur, dan benda asing. Tubuh mempunyai daya tahan yang berguna untuk melindungi dari bahaya infeksi melalui mekanisme daya tahan traktus respiratorius yang terdiri dari : 1. Susunan anatomis dari rongga hidung 2. Jaringan limfoid di naso-ofaring 3. Bulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respiratorius dan secret yang dikeluarkan oleh sel epitel tersebut 4. Reflex batuk 5. Reflex epiglottis yang mencegah terjadinya aspirasi secret yang terinfeksi 6. Drainase system limfatik dan fungsi menyaring kelenjar limfe regional 7. Fagositas, aksi enzimatik dan respons imunohumoral terutrama dari IgA. (Ngastiyah, 2005 : 57) Jaringan yang meradang ini akan mengeluarkan lendir, cairan, dan sel-sel yang sudah rusak, yang memenuhi saluran udara, sehingga menyebabkan sulit

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teoritis

2.1.1 Pneumonia

Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-

paru(alveoli).Terjadinya pneumonia pada anak sering kali bersamaan dengan proses

infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho pneumonia(Suryana, 2005 : 58).

Pneumonia ini adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-

macam etiologi seperti bakteri, virus jamur, dan benda asing. Tubuh mempunyai daya

tahan yang berguna untuk melindungi dari bahaya infeksi melalui mekanisme daya

tahan traktus respiratorius yang terdiri dari :

1. Susunan anatomis dari rongga hidung

2. Jaringan limfoid di naso-ofaring

3. Bulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respiratorius dan secret

yang dikeluarkan oleh sel epitel tersebut

4. Reflex batuk

5. Reflex epiglottis yang mencegah terjadinya aspirasi secret yang terinfeksi

6. Drainase system limfatik dan fungsi menyaring kelenjar limfe regional

7. Fagositas, aksi enzimatik dan respons imunohumoral terutrama dari IgA.

(Ngastiyah, 2005 : 57)

Jaringan yang meradang ini akan mengeluarkan lendir, cairan, dan sel-sel

yang sudah rusak, yang memenuhi saluran udara, sehingga menyebabkan sulit

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

bernapas. Infeksi itu bilamana sudah menyebar, disebut sebagai bronchopneumonia.

Penyakit ini bisa terjadi mengikuti selesma dan merupakan komplikasi cacar air (

chickenpox), campak, dan batuk rejan. Jika penyakit itu menyerang satu atau kebih

bagian (lobus) paru-paru, maka dia disebut lobar pneumonia. (Hardinge, 2009 : 111).

Umumnya, prognosisnya baik bagi orang yang memilki paru-paru normal

dan ketahanan tubuh yang cukup baik sebelum pneumonia menyerang. Akan tetapi,

pneumonia merupakan penyebab tertinggi ketujuh dari kematian di Amerika Serikat,

dan pada 2003 muncul tipe pneumonia baru dan mematikan yang disebut sindrom

respiratorik akut parah ( severe acute respiratory syndrome – SARS). (Williams,

2008 : 462)

a. Gejala Pneumonia

Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru

meradang seara mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan

sebanyak 50 kali permenit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1

tahun, dan 40 kali per menit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari

5 tahun. Pada anak dibawah usia 2 bualan, tidak dikenal diagnosis pneumonia. (A.

Suryana, 2005 : 58)

Pneumonia berat ditandai dengan adanya batuk atau (juga diserai)

kesukaran bernapas, napas sesak atau penarikan di dinding dada sebelah bawahke

dalam (severe chest indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5

tahun. Pada kelompok usia ini dikenal juga Pneumonia sangat berat, dengan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

gejala batuk, kesukaran bernapas disertai gejala sianosis sentral dan tidak dapat

minum. Sementara untuk anak dibawah 2 bulan, pneumonia berat ditandai dengan

frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali permenit atau lebih atau (juga disertai)

penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah kedalam. (Suryana, 2005 : 58).

b. Penyebab

Williams (2008 : 462) membagi penyebab dalam 2 kategori yaitu :

1) Pneumonia primer

· Bakteri

· Fungus

· Inhalasi atau aspirasi patogen

· Mikrobakteri

· Protozoa

· Riketsia

· Virus

2) Pneumonia sekunder

· Penyebaran hematogen bakteri dari fokus yang jauh

· Kerusakan awal pada paru-paru akibat zat kimiawi berbahaya

· Superinfeksi

Usia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting pada

perbedaan dan kekhasan pneumonia anak, terutama dalm spektrum etiologi,

gambaran klinis dan strategi pengobatan. Spektrum mokroorganisme penyebab

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

pada neonatus dan bayi kecil (< 20 hari) meliputi Streptococcus grup B dan

bakteri gram negatif seperti E. Coli, Pseudomonas sp, atau Klebsiella sp. Pada

bayi yang lebih besar (3 minggu – 3 bulan) dan anak balita (4 bulan – 5 tahun),

pneumonia sering disebabkan oleh infeksi Streptococcus pneumoniae,

Haemophillus influenza tipe B, dan Staphylococcus aureus, sedangkan pada anak

yang lebih besar dan remaja, selain bakteri tersebut, sering juga ditemukan infeksi

Mycoplasma pneumoniae(Ghozali, 2010)

c. Patofisiologi

Pneumonia yang dipicu oleh bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi

sampai usia lanjut. Pecandu alcohol, pasien pasca operasi, orang-orang dengan

gangguan penyakit pernapasan, sedang terinfeksi virus atau menurun kekebalan

tubuhnya , adalah yang paling berisiko. Sebenarnya bakteri pneumonia itu ada

dan hidup normal pada tenggorokan yang sehat. Pada saat pertahanan tubuh

menurun, misalnya karena penyakit, usia lanjut, dan malnutrisi, bakteri

pneumonia akan dengan cepat berkembang biak dan merusak organ paru-paru.

Kerusakan jaringan paru setelah kolonisasi suatu mikroorganisme paru banyak

disebabkan oleh reaksi imun dan peradangan yang dilakukan oleh pejamu. Selain

itu, toksin-toksin yang dikeluarkan oleh bakteri pada pneumonia bakterialis dapat

secara langsung merusak sel-sel system pernapasan bawah. Pneumonia bakterialis

menimbulkan respon imun dan peradangan yang paling mencolok. Jika terjadi

infeksi, sebagian jaringan dari lobus paru-paru, ataupun seluruh lobus, bahkan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

sebagian besar dari lima lobus paru-paru (tiga di paru-paru kanan, dan dua di

paru-paru kiri) menjadi terisi cairan. Dari jaringan paru-paru, infeksi dengan cepat

menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Bakteri pneumokokus adalah

kuman yang paling umum sebagai penyebab pneumonia(Suparyanto, 2011).

d. Diagnosis

Ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisis yang

sesuai dengan gejala dan tanda yang diuraikan sebelumnya, disertai pemeriksaan

penunjang. Diagnosis etiologi dibuat berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi dan

atau serologi.

Berdasarkan pedoman diagnosis dan tatalaksana pneumonia yang

diajukan oleh WHO, pneumonia dibedakan atas :

a) Pneumonia sangat berat : bia ada sianosis dan tidak sanggup minum, harus

dirawat di RS dan diberi antibiotik.

b) Pneumonia berat : bila ada retraksi, tanpa sianosis, dan masih sanggup

minum, harus dirawat di RS dan diberi antibiotik.

· Pneumonia : bila tidak ada retraksi tapi napas cepat :

a. >60x/menit pada bayi < 2 bulan

b. > 50x/menit pada anak 2 bulan – 1 tahun

c. > 40x/menit pada anak 1 – 5 tahun

· Bukan pneumonia : hanya batuk tanpa tanda dan gejala seperti di atas,

tidak perlu dirawat, tidak perlu antibiotic.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

e. Penatalaksanaan medik(Nugroho, 2011 : 78)

1. Pemeriksaan penunjang

· Sediaan hapus langsung swab tenggorokkan 3 hari berturut-turut

· Kultur swab tenggorokkan 3 hari berturut-turut

2. Terapi

· Istrahat di tempat tidur

· Isolasi

· Pemberian ADS, sebelumnya uji kulit dan mata

· Pemberian antibiotic : PP

· Konsul THT bila terdapat sumbatan jalan nafas

· Monitor kelainan jantung

2.1.2 Faktor Determinan Pneumonia pada Balita

Determinan pneumonia pada balita adalah Faktor Host (umur,status

gizi,jenis kelamin,pemberian vitamin A,status imunisasi,pemberian ASI), factor

Agent(Streptococcus pneumoniae, Hemophilus influenzae dan Staphylococcus

aureus), factor lingkungan social (pekerjaan orang tua, dan pendidikan ibu), Faktor

lingkungan fisik(polusi udara dalam ruangan, dan kepadatan hunian)(Rahmat, 2012).

1. Faktor Host

a. Umur

Faktor umur merupakan salah satu faktor risiko kematian pada balita

yang sedang menderita pneumonia. Semakin tua usia balita yang sedang

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

menderita pneumonia maka akan semakin kecil risiko meninggal akibat

pneumonia dibandingkan balita yang berusia muda. Umur merupakan faktor

risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia. Risiko untuk terkena

pneumonia lebih besar pada anak umur dibawah 2 tahun dibandingkan yang

lebih tua, hal ini dikarenakan status kerentanan anak di bawah 2 tahun belum

sempurna dan lumen saluran napas yang masih sempit(Rahmat, 2013).

Faktor umur dapat mengarahkan kemungkinan penyebab atau

etiologi pneumonia (Ostapchuk, 2004).

a. Group B Strepptococcus dan gram negatif bakteri enterik merupakan

penyebab yang paling umum pada neonatal ( bayi berumur 0-28 hari) dan

merupakan transmisi vertikal dari ibu sewaktu persalinan.

b. Pneumonia pada bayi berumur 3 minggu sampai 3 bulan yang paling

sering adalah bakteri, biasanya bakteri Streptococcus Pneumoniae

c. Balita usia 4 bulan sampai 5 tahun, virus merupkan penyebab tersering

dari pneumonia, yaitu respiratory syncytial virus(Depkes RI, 2009).

b. Jenis Kelamin

Meskipun secara fisik pria cenderung lebih kuat dibandingkan

wanita, wanita sejak bayi hingga dewasa memiliki daya tahan lebih kuat

dibandingkan laki- laki, baik itu daya tahan akan rasa sakit dan daya tahan

terhadap penyakit. Anak laki- laki lebih rentan terhadap berbagai jenis

penyakit dan cacat dibandingkan wanita. Selain itu, secara neurologis anak

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

perempuan lebih matang dibandingkan anak laki- laki sejak lahir hingga masa

remaja, dan pertumbuhan fisiknya pun lebih cepat. Wanita cenderung hidup

lebih lama daripada pria(Friedman, Howard & Schustack, Miriam. 2006).

Menurut Pedoman Program Pemberantasan Penyakit ISPA untuk

Penanggulangan Pneumonia pada Balita (2002), anak laki- laki memiliki risiko

lebih besar untuk terkena pneumonia dibandingkan dengan anak perempuan.

c. Imunisasi

Imunisasi sesungguhnya adalah pemindahan atau transfer antibodi

(imunoglobulin) secara pasif. Sementara vaksinisasi adalah pemberian vaksin

atau antigen (kuman atau bagian kuman yang dilemahkan) yang dapat

merangsang pembentukan imunitas (antibodi) di dalam tubuh. Vaksinisasi

diartikan juga sebagai imunisasi aktif.

Dalam perkembangannya, untuk kepentingan praktis sehari-hari

dipakai istilah imunisasi untuk kedua hal tersebut diatas. Imunisasi adalah

memberikan kekebalan pada bayi dan anak-anak dengan memasukkan vaksi

ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah penyakit

tertentu. Sedangkan vaksin adalah zat yang di masukkan kedalam tubuh untuk

merangsang pembentukan zat anti(Sunarti, 2012 : 9-10).

Ada dua jenis kekebalan yaitu kekebalan pasif dan kekebalan aktif.

Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan

dibuat oleh individu itu sendiri. Misalnya kekebalan pada janin yang

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

diperoleh dari ibu, atau kekebalan yang diperoleh setelah pemberian suntikan

imunolobulin. Dan kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh

sendiri akibat terpajan pada antigen seperti pada imunisasi atau secara ilmiah.

Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme

oleh tubuh. Sedang kekebalan aktif berlangsung lebih lama karena adanya

memori imunologik. Melalui proses pengebalan, imunisasi ditujukan untuk

mencegah terjadinya penyakit tertentu pada kelompok masyarakat(Sunarti,

2012 : 44-45)

1. Jenis Vaksin Pada Program Imunisasi

Pada program imunisasi yang selama ini berjalan ada beberapa

yang telah umum di kenal seperti tuberculosis (BCG), hepatitis B, Difteria

Pertusis Tetanus (DPT), Poliomielitis dan Campak. Jenis-jenis vaksin

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut(Depkes RI, 2005) :

Tabel 2.1 Jenis-jenis Vaksin Pada Program Imunisasi

Jenis Vaksin Defenisi Cara Pemberian

Dosis

Tuberkulosis

(BCG)

Vaksin BCG Bacille Calmette-Guerin adalah vaksin hidup yang dibuat dari Mycrobacterium tubercolosis yang dibiak berulang selama 1-3 tahun sehingga didapatkan hasil yang tidak virulen tetapi masih mempunyai imugenitas. Vaksinnasi

Vaksin BCG diberikan secara intradermal. Vaksin tidak boleh terkena sinar matahari, harus disimpan pada suhu 2-8°C, tidak boleh beku. Vaksin yang telah diencerkan harus

0,10 ml untuk anak, 0,05 ml untuk bayi baru lahir.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

BCG menimbulkan sensitivitas terhadap tuberculin

dipergunakan dalam waktu 8 jam

Hepatitis B Vaksin hepatits B adalah vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan bersifat non- infecios, berasal dari HbsAG yang dihasilkan dalam sel ragi (hansenula polymorpha) menggunakan teknologi DNA rekombinan(Depkes RI, 2005 : 15).

pemberian suntikan secara intramuscular, sebaiknya pada anterolateral paha. Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya dengan interval minimum 4 minggu (1 bulan)

Vaksin disuntikan dengan dosis 0,5 ml atau 1(buah) HB PID

Difteri Pertusis Tetanus (DPT)

Vaksinasi DPT, untuk imunisasi primer terhadap difteria digunakan toksoid difteria (alum – precipitated toxoid) yang kemudian digabung dengan toksoid tetanus dan vaksin pertusis dalam bentuk vaksin DPT

Dosis pertama diberikan pada umur 2 bulan, dosis selanjutnya diberikan dengan interval paling cepat 4 minggu(1 bulan). Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspense menjadi homogen

Disuntikan secara intramuskuler dengan dosis pemberian 0,5 ml sebanyak 3 dosis

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

Polio

Vaksin virus polio hidup orang yang dibuat oleh PT.Biofarma Bandung, berisi virus polio tipe 1, 2, dan 3 adalah suku sabin yang masih hidup tetapi sudah dilemahkan(attenuated).

Diberikan secara oral (melalui mulut), 1 dosis adalah 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali (dosis) pemberian, dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes (dropper) yang baru

Campak penyakit campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campak yang sangat menular pada anak-anak, ditandai dengan panas, batuk, pilek, konjungtivitas dan ditemukan spesifik enantem(kopliks spat), diikuti dengan erupsi makulopapular yang menyeluruh.

disuntikan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 9-11 bulan. Dan ulangan (booster) pada usia 6-7 tahun (kelas 1 SD) setelah catch-up campaign campak pada anak sekolah dasar kelas 1-6

Dosis pemberian 0,5 ml

2. Manfaat Imunisasi

Begitu bayi lahir, oleh bidan atau tenaga medis bayi sudah akan

mendapatkan buku yang akan mencatat perjalanan imunisasinya. Program

imunisasi diharapkan dapat mengurangi atau mencegah penyakit.

Terutama penyakit infeksi yang sudah menunjukan hasilnya, demikian

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

menurut mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dr. Siti Fadilah

Supari. Vaksinisasi tidaklah melindungi 100% tetapi memperkecil resiko

tertular dan memperingankan dampak bila terjadi(Sunarti, 2012 : 43).

Gambar 2.1 Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-12 Tahun Rekomendasi Ikatan

Dokter Anak Indonesia (IDAI)

d. Status Gizi

1. Definisi Status Gizi

Menurut Supariasa bahwa Status gizi adalah ekspresi dari

keseimbangan dalam bentuk variabel-variabel tertentu. Status gizi juga

merupakan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat

JENIS VAKSIN

UMUR PEMBERIAN IMUNISASI

BULAN TAHUN

0 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12

PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI (PPI) DIWAJIBKAN

BCG 1

HEPATITIS B 1 2 3

POLIO 0 1 2 3 4 5

DPT 1 2 3 4 5 6

CAMPAK 1 2

PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI NON PPI - DIANJURKAN HIB 1 2 3 4

PNEUMOKOKUS (PCV)

1

2

3

4

INFLUENZA DIBERIKAN SETAHUN SEKALI

MMR 1 2

TIFOID

ULANGAN SETIAP 3 TAHUN

HEPATITIS A

2X, INTERVAL 6-12 BLN

VARISELA

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut atau keadaan fisiologik akibat

dari tersedianya zat gizi dalam seluruh tubuh(Ghozali, 2010)

Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang adalah :

a) Produk pangan

b) Pembagian makanan atau pangan

c) Akseptabilitas (daya terima)

d) Prasangka buruk pada bahan makanan tertentu

e) Pantangan pada makanan tertentu

f) Kesukaan terhadap jenis makanan tertentu

g) Keterbatasan ekonomi

h) Kebiasaan makan

i) Selera makan

j) Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan)

k) Pengetahuan gizi

( Krisno, 2004 )

Berdasarkan baku Harvard status gizi dapat dibagi menjadi empat yaitu:

a) Gizi lebih untuk over weight, termasuk kegemukan dan obesitas

b) Gizi baik untuk well nourished

c) Gizi kurang untuk under weight yang mencakup mild dan moderate

PCM (Protein Calori Malnutrition)

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

d) Gizi buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmik –

kwashiorkor, dan kwashiorkor.

Menurut Supariasa beberapa istilah yang terkait dengan status

gizi antara lain(Ahmad G, 2010).

1) Malnutrition (Gizi Salah, Malnutrisi)

Keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara

relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi. Ada empat bentuk

malnutrisi:

a) Under Nutrition : kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau

absolut untuk periode tertentu

b) Specific Defficiency : kekurangan zat gizi tertentu, misalnya

kekurangan vitamin A, yodium, Fe, dan lain – lain

c) Over Nutrition : kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu

d) Imbalance: karena disporposi zat gizi, misalnya: kolesterol terjadi

karena tidak seimbangnya LDL (Low Density Lipoprotein), HDL

(High Density Lipoprotein) dan VLDL (Very Low Density

Lipoprotein)

2) Kurang Energi Protein (KEP)

Kurang energi protein adalah seseorang yang kurang gizi

disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam

makanan sehari - hari dan atau gangguan penyakit tertentu. Anak

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

disebut KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks

beratnbadan menurut umur (BB/U) baku WHO – NCHS. KEP

merupakan defisiensi gizi (energi dan protein) yang paling berat dan

meluas terutama pada balita.

2. Penilaian Status Gizi

Defenisi PSG adalah interpretasi dari data yang didapatkan

dengan menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi

atau individu yang beresiko atau dengan status gizi buruk.

Metode dalam PSG dibagi kedalam tiga kelompok. Kelompok

pertama, metode secara langsung yang terdiri dari penilaian dengan tanda

klinis, tes laboratorium, metode biofisik, dan antropometri. Kelompok

kedua, penilaian dengan melihat statistik kesehatan yang biasa disebut

dengan PSG tidak langsung karena tidak menilai individu secara langsung.

Kelompok terakhir, penilaian dengan melihat variabel ekologi(FKMUI,

2007 : 261-262).

a. Penilaian Status Gizi Secara Langsung

1) Biokimia

Tes laboratorium meliputi biokimia, hematologi, dan

parasitologi. Pada pemeriksaan biokimia dibutuhkan spesimen

yang akan diuji, seperti darah, urin, tinja, dan jaringan tubuh

seperti hati, otot, tulang, rambut, kuku, dan lemak dibawah kulit

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

2) Pemeriksaan Tanda-tanda Klinik

Penilaian tanda-tanda klinik berdasarkan pada perubahan

yang terjadi yang berhubungan dengan kekurangan atau kelebihan

asupan zat gizi yang dapat dilihat pada jaringan epitel di

mata,kulit, rambut, mukosa mulut, dan organ yang dekat dengan

permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

3) Pemeriksaan Biofisik

Metode biofisik adalah penentuan status gizi berdasarkan

kemampuan fungsi dari jaringan dan perubahan struktur dari

jaringan.

4) Pengukuran Antropometri

Pengukuran atropometri adalah pengukuran terhadap

dimensi tubuh dan komposisi tubuh. Atropometri sering digunakan

sebagai metode PSG secara langsung untuk menilai masalah gizi

utama.

Beberapa indeks antropometri yaitu BB/U ( Berat Badan

terhadap Umur ), TB/U (Tinggi Badan terhadap Umur), BB/TB

(Berat Badan terhadap Tinggi Badan, LILA/U (Lingkar Lengan

Atas terhadap Umur)

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

Tabel 2.2 Klasifikasi status gizi Balita berdasarkan WHO-NCHS

Indeks Status Gizi Ambang Batas

Berat badan

menurut umur (

BB/U)

Gizi baik

Gizi kurang

Gizi buruk

Gizi lebih

-2 SD s/d +2 SD

< -2 SD s/d -3 SD

< -3 SD

> + 2 SD

Tinggi badan

menurut umur

(TB/U)

Normal

Pendek

-2 SD

-3 SD s/d < -2 SD

Berat badan

menurut tinggi

badan (BB/TB)

Normal

Kurus

Kurus sekali

Gemuk

-2 SD s/d +2 SD

-3 SD s/d < -2 SD

< -3 SD

> + 2 SD

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

Tabel 2.3 Baku Rujukan WHO NHCS 2005 Status Gizi Anak Laki- laki

dan Perempuan Usia 0-59 Bulan Menurut Berat Badan dan Umur

(BB/U)

Anak Perempuan

Umur/Bulan Gizi Buruk

(kg)

Gizi Kurang

(kg)

Gizi Baik

(kg)

Gizi Lebih

(kg)

0 1,7 1,8 – 2,1 2,2 – 3,9 4,0

1 2,1 2,2 – 2,7 2,8 – 3,0 5,1

2 2,6 2,7 – 3,2 3,3 – 6,0 6,1

3 3,1 3,2 – 3,8 3,9 – 6,9 7,0

4 3,6 3,7 – 4,4 4,5 – 7,6 7,7

5 4,0 4,1 – 4,9 5,0 – 8,3 8,4

6 4,5 4,6 – 5,4 5,5 – 8,9 9,0

7 4,9 5,0 – 5,8 5,9 – 9,5 9,6

8 5,3 5,4 – 6,2 6,3 – 10,0 10,1

9 5,6 5,7 – 6,5 6,6 – 10,4 10,5

10 5,8 5,9 – 6,8 6,9 – 10,8 10,9

11 6,1 6,2 – 7,1 7,2 – 11,2 11,3

12 6,3 6,4 – 7,3 7,4 – 11,5 11,6

13 6,5 6,6 – 7,5 1,6 – 11,8 11,9

14 6,6 6,7 – 7,7 7,8 – 12,1 12,2

15 6,8 6,9 – 7,9 8,0 – 12,3 12,4

16 6,9 7,0 – 8,1 8,2 – 12,5 12,6

17 7,1 7,2 – 8,2 8,3 – 12,8 12,9

18 7,2 7,3 – 8,4 8,5 – 13,0 13,1

19 7,4 7,5 – 8,5 8,6 – 13,2 13,3

20 7,5 7,6 – 8,7 8,8 – 13,4 13,5

21 7,6 7,7 – 8,9 9,0 – 13,7 13,8

22 7,8 7,9 – 9,0 9,1 – 13,9 14,0

23 8,0 8,1 – 9,2 9,3 – 14,1 14,2

24 8,2 8,3 – 9,3 9,4 – 14,5 14,6

25 8,3 8,4 – 9,5 9,6 – 14,8 14,9

26 8,4 8,5 – 9,7 9,8 – 15,1 15,2

27 8,6 8,7 – 9,8 9,9 – 15,5 15,6

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

28 8,7 8,8 – 10,0 10,1 – 15,8 15,9

29 8,8 8,9 – 10,1 10,2 – 16,0 16,1

30 8,9 9,0 – 10,2 10,3 – 16,3 16,4

31 9,0 9,1 – 10,4 10,5 – 16,6 16,7

32 9,1 9,2 – 10,5 10,6 – 16,9 17,0

33 9,3 9,4 – 10,7 10,8 – 17,1 17,2

34 9,4 9,5 – 10,8 10,9 – 17,4 17,5

35 9,5 9,6 – 10,9 11,0 – 17,7 17,8

36 9,6 9,7 – 11,1 11,2 – 17,9 18,0

37 9,7 9,8 – 11,2 11,3 – 18,2 18,3

38 9,8 9,9 – 11,3 11,4 – 18,4 18,5

39 9,9 10,0 – 11,4 11,5 – 18,6 18,7

40 10,0 10,1 – 11,5 11,6 – 18,9 19,0

41 10,1 10,2 – 11,7 11,8 – 19,1 19,2

42 10,2 10,3 – 11,8 11,9 – 19,3 19,4

43 10,3 10,4 – 11,9 12,0 – 19,5 19,6

44 10,4 10,5 – 12,0 12,1 – 19,7 19,8

45 10,5 10,6 – 12,1 12,2 – 20,0 20,1

46 10,6 10,7 – 12,2 12,3 – 20,2 20,3

47 10,7 10,8 – 12,4 12,5 – 20,4 20,5

48 10,8 10,9 – 12,5 12,6 – 20,6 20,7

49 10,8 10,9 – 12,6 12,7 – 20,8 20,9

50 10,9 11,0 – 12,7 12,8 – 21,0 21,1

51 11,0 11,1 – 12,8 12,9 – 21,2 21,3

52 11,1 11,2 – 12,9 13,0 – 21,4 21,5

53 11,2 11,3 – 13,0 13,1 – 21,6 21,7

54 11,3 11,4 – 13,1 13,2 – 21,8 21,9

55 11,4 11,5 – 13,2 13,3 – 22,1 22,2

56 11,4 11,5 – 13,3 13,4 – 22,3 22,4

57 11,5 11,6 – 13,4 13,5 – 22,5 22,6

58 11,6 11,7 – 13,5 13,6 – 22,7 22,8

59 11,7 11,8 – 13,8 13,7 – 22,9 23,0

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

Anak Laki- laki

Umur/Bulan Gizi Buruk

(kg)

Gizi Kurang

(kg)

Gizi Baik

(kg)

Gizi Lebih

(kg)

0 1,9 2,0 – 2,3 2,4 – 4,2 4,3

1 2,1 2,2 – 2,8 2,9 – 5,5 5,6

2 2,6 2,6 – 3,4 3,5 – 6,7 6,8

3 3,0 3,1 – 4,0 4,1 – 7,6 7,7

4 3,6 3,7 – 4,6 4,7 – 8,4 8,5

5 4,2 4,3 – 5,2 5,3 – 9,1 9,2

6 4,5 4,9 – 5,8 5,9 – 9,7 9,8

7 4,9 5,4 – 6,3 6,4 – 10,2 10,3

8 5,8 5,9 – 6,8 6,9 – 10,7 10,8

9 5,9 6,0 – 7,1 7,2 – 11,2 11,3

10 6,5 6,6 – 7,5 7,6 – 11,6 11,7

11 6,8 6,9 – 7,8 7,9 – 11,9 12,0

12 7,0 7,1 – 8,0 8,1 – 12,3 12,4

13 7,2 6,6 – 8,2 8,3 – 12,6 12,7

14 7,4 7,5 – 8,4 8,5 – 12,9 13,0

15 7,5 7,6 – 8,6 8,7 – 13,1 13,2

16 7,6 7,7 – 8,7 8,8 – 13,4 13,5

17 7,7 7,8 – 8,9 9,0 – 13,6 13,7

18 7,8 7,9 – 9,0 9,1 – 13,8 13,9

19 7,9 8,0 – 9,1 9,2 – 14,0 14,1

20 8,0 8,1 – 9,3 9,4 – 14,3 14,4

21 8,2 8,3 – 9,4 9,5 – 14,5 14,6

22 8,3 8,4 – 9,6 9,7 – 14,7 14,8

23 8,4 8,5 – 9,7 9,8 – 14,9 15,0

24 8,9 9,0 – 10,0 10,1 – 15,6 15,7

25 8,9 9,0 – 10,1 10,2 – 15,8 15,9

26 9,0 9,1 – 10,2 10,3 – 16,0 16,1

27 9,0 9,1 – 10,3 10,4 – 16,2 16,3

28 9,1 9,2 – 10,4 10,5 – 16,5 16,6

29 9,2 9,3 – 10,5 10,6 – 16,7 16,8

30 9,3 9,4 – 10,6 10,7 – 16,9 17,0

31 9,3 9,4 – 10,8 10,9 – 17,1 17,2

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

32 9,4 9,5 – 10,9 11,0 – 17,3 17,4

33 9,5 9,6 – 11,0 11,1 – 17,5 17,6

34 9,6 9,7 – 11,1 11,2 – 17,7 17,8

35 9,6 9,7 – 11,2 11,3 – 17,9 18,0

36 9,7 9,8 – 11,3 11,4 – 18,2 18,3

37 9,8 9,9 – 11,4 11,5 – 18,4 18,5

38 9,9 10,0 – 11,6 11,7 – 18,6 18,7

39 10,0 10,1 – 11,7 11,8 – 18,8 18,9

40 10,1 10,2 – 11,8 11,9 – 19,0 19,1

41 10,2 10,3 – 11,9 12,0 – 19,2 19,3

42 10,3 10,4 – 12,0 12,1 – 19,4 19,5

43 10,4 10,5 – 12,2 12,3 – 19,6 19,7

44 10,5 10,6 – 12,3 12,4 – 19,8 19,9

45 10,6 10,7 – 12,4 12,5 – 20,0 20,1

46 10,7 10,8 – 12,5 12,6 – 20,3 20,4

47 10,8 10,9 – 12,7 12,8 – 20,5 20,6

48 10,9 11,0 – 12,8 12,9 – 20,7 20,8

49 11,0 11,1 – 12,9 13,0 – 20,9 21,0

50 11,1 11,2 – 13,0 13,1 – 21,1 21,2

51 11,2 11,3 – 13,2 13,3 – 21,3 21,4

52 11,3 11,4 – 13,3 13,4 – 21,6 21,7

53 11,4 11,5 – 13,4 13,5 – 21,8 21,9

54 11,5 11,6 – 13,6 13,7 – 22,0 22,1

55 11,7 11,8 – 13,7 13,8 – 22,2 22,3

56 11,8 11,9 – 13,8 13,9 – 22,5 22,6

57 11,9 12,0 – 14,0 14,1 – 22,7 22,8

58 12,0 12,1 – 14,1 14,2 – 22,9 23,0

59 12,1 12,2 – 14,2 14,3 – 23,2 23,3

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

Tabel 2.4 Kelebihan dan Keterbatasan Pengukuran Antropometri

Kelebihan Keterbatasan

1. Relatif murah

2. Cepat, sehingga dapat

dilakukan pada populasi

yang besar

3. Objektif

4. Gradable, dapat dirangking

apakah ringan, sedang, berat

5. Tidak menimbulkan rasa

sakit pada responden

1. Membutuhkan data referensi

yang relevan

2. Kesalahan yang muncul

seperti kesalahan pada

peralatan (belum

dikalibrasi),kesalahan pada

observer ( kesalahan

pengukuran, pembacaan,

pencatatan )

3. Hanya mendapatkan data

pertumbuhan, obesitas,

malnutrisi karena kurang

energy dan protein, tidak

dapat mmperoleh informasi

karena defisiensi zat gizi

mikro.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

b. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung

Ada empat kategori informasi yang dapat menjadi

pertimbangan untuk melihat statistic kesehatan. Keempat kategori

informasi tersebut adalah sebagai berikut :

1) Age-Specifik Mortality Rates(angka kematian pada umur tertentu);

2) Cause-Specific Morbidity and Mortality Rates (angka penyebab

kesakitan dan kematian);

3) Statistik pelayanan kesehatan

4) Angka penyakit infeksi yang berkaitan dengan kekurangan gizi.

c. Penilaian Variabel Ekologi

Malnutrisi merupakan masalah ekologi yang merupakan hasil

akhir dari interaksi multi factor dari factor lingkungan fisik, biologi,

social, ekonomi, politik, dan budaya.

Community Nutrition Level (CNL) equation adalah

persamaanbukan matematika yang dibentuk untuk melihat factor-

faktor berperan dalam status gizi masyarakat terutama kelompok yang

rentan gizi, seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui(FKMUI, 2007 :

264-276)

e. Pemberian ASI

Asi ekslusif adalah pemberian ASI secara eksklusif kepada bayi,

bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

madu, bahkan air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,

bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim. Jangka waktu pemberian ASI

eksklusif ini dianjurkan minimal 4 bulan dan akan lebih baik lagi apabila

diberikan sampai bayi berusia 6 bulan(Sunarti, 2012 : 68).

1. Manfaat pemberian ASI bagi bayi dan ibu(Sunarti, 2012 : 68-70)

a) Sebagai nutrisi terbaik dan sumber kekebalan tubuh ASI merupakan

sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang

karena disesuaikan denga kebutuhan bayi pada masa pertumbuhannya

b) Melindungi bayi dari infeksi

ASI mengandung berbagai antibody terhadap penyakit yang

disebabkan bakteri, virus, jamur, dan parasit yang menyerang manusia

c) Menghindarkan bayi dari alergi

Bayi yang diberi susu sapi terlalu dini mungkin menderita lebih

banyak masalah alergi, misalnya asma dan alergi. Sementara ASI tidak

mengandung beta- lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada

bayi.

d) ASI mengandung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu

buatan

Di dalam usus laktosa akan difermentasi menjadi asam laktat yang

bermanfaat untuk :

1) Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

2) Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan

asam organism dan mensintesa beberapa jenis vitamin

3) Memudahkan terjadinya pengendapan calcium-cassienat

4) Memudahkan penyerahan berbagai jenis mineral seperti kalsium,

magnesium.

f. Pemberian vitamin A

Sumber vitamin A adalah pigmen karotenoid (umum ya a-karoten)

dan retinil ester dari hewan. Seyawa ini diubah menjadi retinol dan

diesterifikasi dengan asam lemak rantai panjang. Hasil dari retinil ester

diabsorbsi bersama lemak dan ditransportasikan kehati untuk disimpan.

Vitamin A pada balita biasanya diberikan di posyandu dalam bentuk

tetes. Pemberian tersebut dimaksudkan untuk menjaga kesehatan mata agar

terhindar dari kebutaan. Karena vitamin A tidak diproduksi oleh tubuh, maka

pemberian pada balita sangat penting. Caranya dengan mengkonsumsi

makanan yang banyak mengandung vitamin A, bisa juga melalui kapsul

vitamin A atau tetes.

Namun perlu diperhatikan, pemberian vitamin A pada balita harus

mengikuti dosis dan aturan. WHO telah memberikan aturan kadar pemberian

dosis vitamin A berdasarkan usia seperti yang saya kutip dari okezone.

Kapsul vitamin A diberikan setahun dua kali pada bulan februari dan

agustus, sejak anak berusia 6 bulan. Kapsul merah (dosis 100.000 UI)

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

diberikan untuk bayi umur 6-11 bulan dan kapsul biru (dosis 200.000 UI)

untuk anak umur 12-59 bulan. Biasanya pemberian vitamin A dilakukan

setiap 6 bulan sekali di puskesmas atau posyandu(Kemenkes RI, 2010)

1. Manfaat pemberian kapsul vitamin A untuk balita(Anosetiabudi,2009) :

a) Menjaga kesehatan mata dan mencegah kebutaan

b) Meningkatkan daya tahan tubuh

c) Bila terkena diare, campak atau infeksi lain, maka penyakit tersebut

tidak akan menjadi parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak

g. Polusi udara dalam ruangan/rumah

Rumah atau tempat tinggal yang buruk (kurang baik) dapat

mendukung terjadinya penularan penyakit dan gangguan kesehatan,

diantaranya adalah infeksi saluran nafas.28 Rumah kecil yang penuh asap,

baik yang berasal dari kompor gas, pemakaian kayu sebagai bahan bakar

maupun dari asap kendaraan bermotor, dan tidak memiliki sirkulasi udara

yang memadai akan mendukung penyebaran virus atau bakteri yang

mengakibatkan penyakit infeksi saluran pernafasan berat. Insiden pneumonia

pada anak kelompok umur kurang dari lima tahun mempunyai hubungan

bermakna dengan kedua orang tuanya yang mempunyai kebiasaan merokok.

Anak dari perokok aktif yang merokok dalam rumah akan menderita sakit

infeksi pernafasan lebih sering dibandingkan dengan anak dari keluarga bukan

perokok

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

Racun rokok sangat merugikan terutama dari segi kesehatan, bukan

saja terhadap perokok itu sendiri tetapi juga berakibat pada orang lain atau

perokok pasif. Racun rokok berpengaruh pada seorang wanita apabila seorang

suami merokok, karena asap rokok yang dihisap suami setiap saat akan ikut

dihisap oleh keluarga. Penyakit yang ditimbulkan dari racun asap rokok

banyak sekali tanpa disadari. Anak-anak yang orang tuanya merokok

menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi

telinga, hidung dan tenggorokkan(Widardjo, 2009 : 8).

1. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat merokok(Widardjo, 2009 : 8)

a) Radang paru-paru

b) Kanker paru-paru

c) Bronchitis kronis

d) Kolesterol tinggi

e) Kemandulan

f) Impotensi

g) Gangguan pencernaan

h) Mudah cepat lelah

2. Faktor Agent

Pneumonia umumnya disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus

pneumoniae, Hemophilus influenzae dan Staphylococcus aureus. Penyebab

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

pneumonia lainnya adalah virus golongan Metamyxovirus, Adenovirus,

Coronavirus, Picornavirus, Othomyxovirus, dan Herpesvirus(Rahmat, 2012)

3. Faktor Lingkungan Sosial

a. Pekerjaan orang tua

Penghasilan keluarga adalah pendapatan keluarga dari hasil

pekerjaan utama maupun tambahan. Tingkat penghasilan yang rendah

menyebabkan orang tua sulit menyediakan fasilitas perumahan yang baik,

perawatan kesehatan dan gizi anak yang memadai. Rendahnya kualitas gizi

anak menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan mudah terkena penyakit

infeksi termasuk penyakit pneumonia.

b. Pendidikan ibu

Tingkat pendidikan ibu yang rendah juga merupakan faktor risiko

yang dapat meningkatkan angka kematian ISPA terutama Pneumonia. Tingkat

pendidikan ibu akan berpengaruh terhadap tindakan perawatan oleh ibu

kepada anak-yang menderita ISPA.2 Jika pengetahuan ibu untuk mengatasi

pneumonia tidak tepat ketika bayi atau balita menderita pneumonia, akan

mempunyai risiko meninggal karena pneumonia sebesar 4,9 kali jika

dibandingkan dengan ibu yang mempunyai pengetahuan yang tepat.

4. Faktor Lingkungan Fisik

a. Polusi udara dalam ruangan/rumah

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

Rumah atau tempat tinggal yang buruk (kurang baik) dapat

mendukung terjadinya penularan penyakit dan gangguan kesehatan,

diantaranya adalah infeksi saluran nafas. Rumah kecil yang penuh asap, baik

yang berasal dari kompor gas, pemakaian kayu sebagai bahan bakar maupun

dari asap kendaraan bermotor, dan tidak memiliki sirkulasi udara yang

memadai akan mendukung penyebaran virus atau bakteri yang mengakibatkan

penyakit infeksi saluran pernafasan yang berat. Insiden pneumonia pada anak

kelompok umur kurang dari lima tahun mempunyai hubungan bermakna

dengan kedua orang tuanya yang mempunyai kebiasaan merokok. Anak dari

perokok aktif yang merokok dalam rumah akan menderita sakit infeksi

pernafasan lebih sering dibandingkan dengan anak dari keluarga bukan

perokok(Rahmat, 2012).

b. Kepadatan hunian

Di daerah perkotaan, kepadatan merupakan salah satu masalah yang

dialami penduduk kota. Hal ini disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan

penduduk kota dan mahalnya harga tanah di perkotaan. Salah satu kaitan

kepadatan hunian dan kesehatan adalah karena rumah yang sempit dan banyak

penghuninya, maka penghuni mudah terserang penyakit dan orang yang sakit

dapat menularkan penyakit pada anggota keluarga lainnya. Perumahan yang

sempit dan padat akan menyebabkan anak sering terinfeksi oleh kuman yang

berasal dari tempat kotor dan akhirnya terkena berbagai penyakit menular.

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

2.1.3 Balita

Balita yaitu anak berumur di bawah lima tahun (usia 0 tahun sampai dengan

4 tahun 11 bulan)(Sandjaja, 2009 : 29). Anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan

karakteristik pertumbuhan yakni pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun dimana

umur 5 bulan BB naik 2x BB lahir dan 3x BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi

4x pada umur 2 tahun. Pertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan

BB kurang lebih 2 kg/ tahun, kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir.

(Suparyanto, 2011)

Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima

tahun. Istilah ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan

kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran program KIA (Kesehatan Ibu dan

Anak) di lingkup Dinas Kesehatan. Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan

otak yang sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya. Periode tumbuh

kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang

akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan kemampuan berbahasa,

kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan

merupakan landasan perkembangan berikutnya (suparyanto, 2011)

1. Klasifikasi Perkembangan Balita

a. Bayi usia (0-1 tahun)

Bayi memiliki system kekebalan primitive dengan kekebalan pasif

yang diperoleh dari ibu selama kehamilan. Pada saat kontak dengan bayi ia

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

akan antigen yang berbeda memperoleh antibody sendiri. Imunisasi yang

diberikan kepada kekebalan terhadap penyakit yang dapat membahayakan

bayi alami terkait(Supartini dalam Rusiana, 2012)

Ketika berhubungan dengan status gizi bayi membutuhkan makanan

ASI, susu formula, dan makanan padat. Kalori yang dibutuhkan bayi antara

100-200 kkal / kg. Dalam empat bulan pertama, bayi Lebih baik hanya bisa

diberikan ASI saja tanpa susu rumus. Lebih dari usia enam bulan dapat

diberikan makanan ASI (Supartini dalam Rusiana, 2012)

b. Usia toddler (1-3 tahun)

Masa manfaat fungsional biologis 6 bulan sampai 2-3 tahun rentan.

Tantangan masa depan untuk konsumsi zat makanan kurang, disertai dengan

minuman berair dan terkontaminasi dengan bakteri yang menyebabkan diare

dan marasmus. Selain Sindrom ini juga dapat terjadi karena penghentian

menyusui kwashiorkor tiba-tiba dan padat makan yang tidak

memadai(Supartini dalam Rusiana, 2012).

Imunisasi pasif diperoleh melalui ASI akan menurun dan kontak

dengan lingkungan akan berkembang pesat dan tinggi menetap untuk tahun

kedua dan ketiga kehidupan. Infeksi makanan yang memadai dan tidak

banyak berpengaruh pada status gizi cukup bagus (Supartini dalam Rusiana

D, 2012).

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

Bagi anak-anak dengan gizi buruk, setiap tahap infeksi akan

berlangsung lama dan akan cukup besar untuk mempengaruhi kesehatan,

Pertumbuhan dan perkembangan. Anak-anak 1-3 tahun membutuhkan sekitar

100 kalori kkal / kg dan bahan Makanan lain yang mengandung berbagai

nutrisi (Supartini dalam Rusiana, 2012).

c. Usia pra-sekolah (3-5 tahun)

Pertumbuhan anak usia ini lebih lambat. Kebutuhan kalori

adalah 85 kkal/kg. Karakteristik kebutuhan gizi pada usia pra-sekolah

penurunan nafsu makan, anak-anak tertarik pada kegiatan bermain dengan

teman-teman, atau lingkungan anak-anak mulai makan dan sering mencoba

makanan Baru (Supartini dalam Rusiana, 2012)

2. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Balita

a. Faktor internal

Faktor genetik merupakan dasar untuk mencapai hasil proses

pertumbuhan.Melalui genetik berada dalam telur telah dibuahi, kualitas dan

kuantitas dapat ditentukan pertumbuhan. Faktor internal(genetik), antara lain,

termasuk berbagai factor normal dan patologis bawaan, jenis kelamin, dan ras

kebidanan atau suku.

b. Faktor eksternal

Faktor-faktor lingkungan menentukan potensi genetik untuk

mencapai optimal. Jika kondisi lingkungan yang kurang mendukung, maka

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

potensi genetik yang optimal tidak akan tercapai. Lingkungan ini termasuk

lingkungan "bio-fisiko-psikososial" yang akan mempengaruhi setiap individu

dari saat pembuahan sampai akhir. Faktor lingkungan adalah faktor

lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan anak setelah lahir, meliputi;

1) efek biologis Lingkungan pada pertumbuhan adalah ras, jenis kelamin,

usia, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit

kronis, fungsi metabolisme terkait satu sama lain.

2) Lingkungan fisik dapat mempengaruhi pertumbuhan adalah cuaca,

geografi, sanitasi lingkungan, Negara rumah dan radiasi.

3) Faktor psikososial mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak

adalah stimulasi (rangsangan), motivasi, imbalan atau hukuman,

kelompok sebaya, stres, cinta dan kasih sayang serta kualitas interaksi

antara anak dan orang tua

4) Faktor keluarga dan adatistiadat yang mempengaruhi perkembangan anak

meliputi : pekerjaan atau penghasilan keluarga, stabilitas rumah tangga,

adatistiadat, normadanurbanisasi.

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

2.2 Kerangka Berpikir

2.2.1 Kerangka Teori

Faktor Determinan

Factor host Faktor Agent

Faktor lingkungan fisik

Faktor lingkungan social

Modifikasi (Rahmad, 2012)

Asupan nutrisi yang kurang

Tidak ada pemberian ASi ekslusif

Defisit vit A

Status Imunisasi tidak lengkap

Umur < 2 tahun

Jenis kelamin laki-laki

Kepadatan hunian

Perokok dalam ruangan,

Asap dapur, Anti nyamuk

bakar

Minimnya pendapatan

orang tua

Pendidikan Ibu tentang

pneumonia masih kurang

Streptococcus pneumoniae, Hemophilus influenzae dan Staphylococcus aureus

Penurunan system

kekebalan tubuh

Lambatnya

kematngan sel

Resiko tinggi

penularan

penyakit

Belum sempurnanya

system kekebalan

tubuh

Radikal

bebas/racun

Kerentanan system

pernafasan terhadap

penyakit

Kejadian

Pneumoni pada

Balita

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

Perkembangan agen penyebab pneumonia di dalam tubuh disebabkan

karena menurunnya system kekebalan tubuh, penurunan system kekebalan tubuh ini

di pengaruhi oleh asupan nutrisi, tidak ada pemberian ASI ekslusif, deficit vitamin A,

dan status imunisasi tidak lengkap sehingga menyebabkan kerentanan system

pernafasan terhadap penyakit pneumonia. Di lain sisi pnyebab kerentanan system

pernafasan terhadap penyakit pneumonia yaitu umur balita kurang dari 2 tahun

karena belum sempurnanya system kekebalan tubuh, perokok dalam rumah karena

kandungan asap rokok dapat menyebabkan kerusakan system pernafasan baik secara

aktif maupun pasif, dan jenis kelamin laki- laki yang kematangan sel-sel dalam tubuh

lebih lambat dari pada perempuan. Kejadian Balita ini dapat diminimalisir jika

pelayanan kesehatan yang memadai dan baik serta pengetahuan ibu terhadap penyakit

pneumonia.

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

2.2.2 Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel Independent

Variabel dependent

Diteliti

Umur

Status Imunisasi dasar

Jenis Kelamin

Pemberian ASI

Kejadian

Pneumonia

pada Balita

Status Gizi

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4731/5/2013-1-14201-841409001-bab2... · infeksi akut pada bronkus biasa disebut broncho ... Susunan

2.3 Hipotesis

2.3.1 Ada hubungan umur dengan kejadian Pneumonia pada balita di Puskesmas

Global Mongolato

2.3.2 Ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian Pneumonia pada balita di

Puskesmas Global Mongolato

2.3.3 Ada hubungan imunisasi dasar dengan kejadian Pneumonia pada balita di

Puskesmas Global Mongolato

2.3.4 Ada hubungan status gizi dengan kejadian Pneumonia pada balita di

Puskesmas Global Mongolato

2.3.5 Ada hubungan pemberian ASI dengan kejadian Pneumonia pada balita di

Puskesmas Global Mongolato