17
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hiperaktif / ADHD a. Pengertian Hiperaktif atau ADHD Menurut Barkley (Wood, 2007:78) dalam jurnal Aprilia Putri Weding (2016) ADHD adalah sebuah gangguan dimana respon menjadi terhalang dan mengalami fungsi ganda pelaksanaan yang mengarah pada kurangnya pengaturan diri, lemahnya kemampuan untuk mengatur prilaku untuk tujuan sekarang dan masa depan, serta sulit beradaptasi secara sosial, dan prilaku dengan tuntutan lingkungan. Sedangkan menurut MIF. Baihaqi dan M. Sugiarmin (2006:2) menjelaskan kondisi anak-anak yang memperlihatkan simtom-sintom (ciri/gejala) kurang konsentrasi, hiperaktif, dan implusif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup mereka. Kemudian menurut A. Dayu P (2013:29) adalah suatu kondisi medis yang mencakup disfungsi otak, ketika seseorang mengalami kesulitan dalam mengendalikan implus, menghambat prilaku, dan tidak mendukung rentang perhatian atau rentang perhatian mudah teralihkan. Dari pernyataan para ahli dapat disimpulkan bahwasanya Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian yang disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Seringkali anak hiperaktif dicap sebagai anak nakal atau anak bandel dan juga bodoh, sehingga pada akhirnya anak tidak memperoleh penanganan yang tepat. Akibatnya dari kelemahan tersebut anak hiperaktif mempunyai kemampuan belajar dan beradaptasi sosial dibawah rata-rata anak normal pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hiperaktif / ADHD

a. Pengertian Hiperaktif atau ADHD

Menurut Barkley (Wood, 2007:78) dalam jurnal Aprilia Putri Weding

(2016) ADHD adalah sebuah gangguan dimana respon menjadi terhalang dan

mengalami fungsi ganda pelaksanaan yang mengarah pada kurangnya

pengaturan diri, lemahnya kemampuan untuk mengatur prilaku untuk tujuan

sekarang dan masa depan, serta sulit beradaptasi secara sosial, dan prilaku

dengan tuntutan lingkungan. Sedangkan menurut MIF. Baihaqi dan M.

Sugiarmin (2006:2) menjelaskan kondisi anak-anak yang memperlihatkan

simtom-sintom (ciri/gejala) kurang konsentrasi, hiperaktif, dan implusif yang

dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup

mereka. Kemudian menurut A. Dayu P (2013:29) adalah suatu kondisi medis

yang mencakup disfungsi otak, ketika seseorang mengalami kesulitan dalam

mengendalikan implus, menghambat prilaku, dan tidak mendukung rentang

perhatian atau rentang perhatian mudah teralihkan.

Dari pernyataan para ahli dapat disimpulkan bahwasanya Anak

hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian yang

disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak sehingga rentang

konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan.

Seringkali anak hiperaktif dicap sebagai anak nakal atau anak bandel dan juga

bodoh, sehingga pada akhirnya anak tidak memperoleh penanganan yang

tepat. Akibatnya dari kelemahan tersebut anak hiperaktif mempunyai

kemampuan belajar dan beradaptasi sosial dibawah rata-rata anak normal pada

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

12

umumnya. Akan tetapi anak hiperaktif berperilaku sama dengan anak normal

lainnya, tetapi karena mereka mengalami gangguan pada pusat kendali

tubuhnya, mereka tidak bisa berhenti. Meskipun mereka tergolong anak

berkebutuhan khusus, mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang

nantinya akan membantu anak tersebut untuk untuk mengembangkan

akademik dan tumbuh kembangnya anak hiperaktif.

b. Perkembangan Anak Hiperaktif atau ADHD

Perkembangan anak hiperaktif atau ADHD menurut MIF. Baihaqi dan

M. Sugiarmin (2006:7) dapat dibedakan ke dalam tiga tipe.

1. Tipe ADHD Gabungan

Untuk mengetahui ADHD atau Hiperaktif tipe ini, dapat didiagnosis/dideteksi

oleh adanya paling sedikit 6 diantara 9 kriteria untuk perhatian, ditambah

paling sedikit 6 diantara 9 kriteria untuk hiperaktivitas impulsifitas.

Munculnya 6 gejala tersebut berkali-kali sampai dengan tingkat yang

signifikan disertai adanya beberapa bukti, antara lain sebagai berikut.

a) Gejala-gejala tersebut tampak sebelum anak mencapai usia 7 tahun.

b) Gejala-gejala diwujudkan pada dua seting yang berbeda

c) Gejala yang muncul menyebabkan hambatan yang signifikan dalam

kemampuan akademik

d) Gangguan ini tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik oleh kondisi

psikologi atau psikiater lainnya.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

13

2. Tipe ADHD kurang memperhatikan

Untuk mengetahui ADHD tipe ini, dapat didiagnosis oleh adanya paling

sedikit 6 diantara 9 gejala untuk ‘perhatian’ dan mengakui bahwa individu-

individu tertentu mengalami sikap kurang memperhatikan yang mendalam

tanpa hiperaktivitas/impulsifitas.

3. Tipe ADHD hiperaktif impulsif

Tipe ketiga ini menuntut paling sedikit 6 diantara 9 gejala yang terdaftar pada

bagian hiperaktif impulsifitas. Tipe ADHD kurang memperhatikan ini

mengacu pada anak-anak yang mengalami kesulitan lebih besar dengan

memori (ingatan) mereka dan kecepatan motor perseptual (persepsi gerak),

cenderung untuk melamun, dan kerap kali menyendiri secara sosial.

c. Faktor Penyebab Anak ADHD/Hiperaktif

Menurut MIF. Baihaqi dan M. Sugiarmin (2006:13) ADHD/Hiperaktif

tidak dapat diidentifikasi secara fisik dengan X-ray atau laboratorium.

Hiperaktif hanya dapat dilihat dari prilaku yang sangat kentara pada diri anak.

Penyebab ADHD/Hiperaktif telah banyak diteliti dan dipelajari, tetapi belum

ada satu pun penyebab pasti yang tampak berlaku untuk semua gangguan yang

ada. Meskipun banyak anak ADHD/Hiperaktif cenderung untuk

mengembangkan masalah emosional sekunder, namun hiperaktif itu sendiri

dapat berkaitan dengan faktor-faktor biologis dan secara primer bukan

gangguan emosional. Meskipun demikian, masalah emosional dan prilaku

kerap kali dapat terlihat pada anak ADHD/Hiperaktif karena adanya masalah

yang dihadapi anak-anak disekolah, dirumah, dan dilingkungan sosial mereka.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

14

Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwasanya faktor penyebab anak

ADHD/Hiperaktif adalah dari berbagai virus, zat kimia berbahaya yang

banyak dijumpai dilingkungan sekitar, baik itu dirumah atau diluar rumah

dalam bentuk limbah, faktor genetika dari salah satu orang tua atau genetika

kedua orang tua, dapat juga terjadi masalah saat kehamilan ibu dan juga pada

saat kelahiran, atau apa saja yang dapat menimbulkan kerusakan

perkembangan otak.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Daryanto (2011:4) media pembelajaran adalah pesan berupa

isi yang dituangkan kedalam simbol-simbol baik secara verbal maupun non

verbal. Media pembelajaran harus memperjelas pesan agar tidak terlalu

verbalitis dan mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.

Sedangkan menurut gerlach dan ely (Azhar Aryad, 2009:3) media adalah

manusia, materi, atau kejadia yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat dikatakan

bahwa media pembelajaran adalah segala bentuk berupa manusia, kejadian

yang membangun kondisi tertentu, materi sehingga mempunyai manfaaat

tertentu dalam proses belajar mengajar. Dengan media pembelajaran akan

membuat pembelajaran yang efektif dan menumbuhkembangkan minat peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran. Media pembelajaran juga dapat

didefinisikan menjadi suatu alat atau proses untuk meningkatkan sebuah

konsep yang dapat menyalurkan sebuah informasi dalam proses belajar

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

15

mengajar. Media ini nantinya akan membantu dalam proses pembelajaran

didalam kelas secara efektif dan efisien.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran sangat berperan penting dalam proses

pembelajaran, yakni untuk menjelaskan hal-hal yang bersifat abstrak. Media

pembelajaran juga akan membantu guru sebagai alat komunikasi kepada siswa

ketika menyampaikan pembelajaran di dalam kelas. Menurut Sutikno (2013)

menyebut ada beberapa fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran,

diantaranya sebagai berikut:

1. Membantu mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.

2. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitis.

3. Mengatasi keterbatasan ruang.

4. Pembelajaran lebih komunikatif dan prosuktif.

5. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.

6. Mengurangi kebosanan siswa.

7. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.

8. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam

9. Meningkatkan keaktifan siswa.

Adapun menurut Syafi’i (1993) dalam Sumanto (2012) menyatakan

bahwa media bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Membangkitkan perhatian siswa

2. Memperjelas informasi yang disampaikan

3. Menstimulasi ingatan tentang konsep

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

16

4. Memotivasi siswa mengikuti materi pembelajaran

5. Menyajikan bimbingan belajar

6. Memberikan masukan performasi siswa yang benar

Berdasarkan teori diatas, media pembelajaran sangat penting untuk

proses belajar mengajar dikelas. Media ini juga memiliki fungsi dan manfaat

untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, meningkatkan minat

belajar siswa, memotifasi siswa untuk belajar, meningkatkan keaktifan siswa,

dan menghilangkan kebosena siswa dalam pembelajaran dikelas.

c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Jenis-jenis media pembelajaran menurut Rosyada (2008:58) adalah 1)

media audio, 2) media visual, 3) media audio visual, 4) media multimedia, 5)

media peralatan proyeksi. Penjelasan lebih detail terkait jenis-jenis media

pembelajaran tersebut dapat dilihat pada paparan berikut ini:

1 Media Audio

Media audio adalah media yang berupa dari pembahasan aspek

pendengarannya itu sendiri. Media audio mempunyai karakteristik

berdasarkan kemampuan media dalam meningkatkan rangsangan indera

pendengaran. Ciri-ciri dari media audio ini adalah pesan yang disalurkan

melalui media ini melambangkan auditif, baik verbal (bahasa lisan atau kata-

kata) maupun non verbal (bunyi vokalisasi gemma, musik dll). Menurut

Rosyada (2008:64) media audio memppunyai kelebihan antara lain: 1) mampu

mengatasi keterbatasan ruang, 2) mampu mengembangkan daya imajinasi

pendengaran, 3) mampu memusatkan perhatian siswa, 4) mampu

mempengaruhi suasana belajar siswa melalui musik, 5) dapat menyajikan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

17

program pendalaman materi yang dibawakan oleh guru. Disamping kelebihan

dari media audio, media ini memiliki kekurangan. Kekurangan media audio ini

yang paling menonjol adalah sifat komunikasinya hanya satu arah. Sifat

penyajian suara hanya mengandalkan salah satu dari kelima indera. Media

audio ini mempunyai banyak jenis seperti photograph, radio, cassette tapes,

compact disc (CD), laboratorium bahasa.

2 Media Visual

Media visual adalah media berupa gambar atau berupa jenis yang

hanya mengandalkan panca indra penglihatan. Media ini tidak mengandung

unsur siuara. Menurut Rosyada (2008:85) karakteristik dari media visual ada

dua yaitu pesan visual dan penyeluruhan pesan visual verbal, non verbal,

gravis. Karakteristik pesan visual yaitu berupa gambar, grafik, grafik symbol,

diagram, bagan, dan peta. Sedangkan karakteristik penyeluruhan pesan visual

verbal, non verbal, gravis adalah buku dan modul, komik, majalah, jurnal,

poster, papan visual, papan tulis, papan magnet, papan lembar balik, papan

flanel, papan bulletin.

3 Media Audio Visual

Media audio visual adalah media yang dilengkapi fungsi peralatan

suara dan gambar dalam satu unit. Menurut Rosyada (2008:113) media audio

visual ada dua jenis jaitu media audio visual murni, dan tidak murni. Media

audio visual murni adalah sebuah media yang dilengkapi dua macam yaitu

gambar dan suara yang dirangkai dalam satu unit. Sedangkan media audio

visual yang tidak murni adalah media yang dikenal dengan slide, opaque,

OHP, dan peralatan visual lainnya yang diberi unsur suara. Media audio visual

sebagai alatpembelajaran yang sangat membantu dalam berkomunikasi dan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

18

proses pembelajaran yang efektif. Apa yang terpandang oleh mata dan telinga

akan lebih cepat dan lebih mudah diingat, dipahami, daripada yang hanya

mengandalkan salah satu panca indera saja. Media audio visual dapat

membantu siswa mengembangkan imajinasinya, mengatasi keterbatasan jarak

dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa.

4 Multimedia

Multimedia menurut Dwi (2014:61) adalah suatu kombinasi dari

sebuah teks, grafis, suara, animasi, dan video. Multimedia juga dapat

dimanfaatkan dalam pembelajaran yang berbasis komputer seperti multimedia

presentase, program media interaktif, dan video pembelajaran. Menurut

Rosyada (2008:150) “multimedia presentase digunakan unuk menjelaskan

materi-materi yang bersifat teoritis yang digunakan dalam pembelajaran

klasik, baik kelompok kecil maupun kelompok besar”. Sedangkan multimedia

interaktif adalah sebuah teknik pembelajaran yang dipahami dari segala

macam sumber dari berbagai macam proses pembelajaran baik secara

kelompok maupun individu. Berikutnya yaitu video pembelajaran

pemanfaatan multimedia berbasis komputer dapat digunakan untuk presentasi

dan CD multimedia interaktif. Video bersifat interaktif tutorial yang

membimbing siswa dalam pemahaman materi melalui visualisali.

Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai banyak jenis,

contohnya seperti: media audio, media visual, media audio visual, dan

multimedia. Dengan adanya banyak jenis media pembelajaran seorang guru

dapat memilih jenis media mana yang akan digunakan ketika proses

pembelajaran. Jenis media yang digunakan dalam media ini adalah media

visual.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

19

d. Media Pembelajaran Visual

Jenis media pembelajaran sangat beragam, maka dari itu didalam

penelitian dibatasi jenis media pembelajaran, jenis media yang digunakan

yaitu media visual. Menurut Wina (2010:211) dalam skripsi wulandari (2017)

media visual adalah media yang hanya dapat dilihat saja dan tidak

mengandung unsur suara. Sedangkan menurut Dwi (2014:58) media visual

adalah media yang mengandalkan indra penglihatan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa media visual adalah media berupa gambar atau berupa

jenis yang hanya mengandalkan panca indra.

e. Kelebihan dan Kekurangan Media Visual

Menurut Hasanudin (2015) menyatakan bahwa setiap media

pembelajaran mempunyai kekurangan dan kelebihan, salah satunya adalah

media visual. Kelemahan dan kelebihan media visual antara lain:

1. Kelebihan media visual

a) Dapat dibaca berkali-kali dengan mengelipingkan atau menyimpannya

b) Analisis lebih tajam, mampu membuat orang mengerti isi berita dengan

menganalisis secara mendalam dan dapat membantu orang berfikir

lebih spesifik tentang isi tulisan

2. Kelemahan media visual

a) Kekurangan praktis dan lambat

b) Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk gambar atau tulisan,

jadi tidak dapat didengar sehingga kurang detail materi yang

disampaikan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

20

c) Visual yang terbatas, media visual inni hanya dapat memberikan visual

gambar yang mewakili isi berita.

f. Manfaat Media Visual

Adapun manfaat media visual pada pembelajaran dalam skripsi

Hasanudin (2015) adalah sebagai berikut:

1. Media visual memungkan adanya interaksi langsung antara peserta

didik dan lingkungan

2. Media visual meningkatkan daya tarik pada perhatian siswa. Dengan

demikian media visual sangat berperan penting dalam proses

pembelajaran, karena media visual mempnyai peran untuk

memudahkan dalam penyampaian materi kepada peserta didik.

Nantinya peserta didik akan terbantu dalam memahami materi yang

komplek. Media visual juga berperan penting bagi peserta didik.

3. Media visual mampu mengatasi keterbatasan pegalaman yang dimiliki

oleh peserta didik.

4. Media visual akan menumbuhkan perubahan yang efektif, kognitif, dan

psikomotor.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa media visual mempunyai

manfaat dalam pembelajaran. Media visual dapat meningkatkan perhatian

siswa, memudahkan dalam proses belajar siswa, mudah dalam penyampaian

materi, dan menumbuhkan perubahan yang efektif, kognitif, dan psikomotorik.

Media yang cocok digunakan dalam pengembangan media ini adalah media

visual, karena mampu memudahkan proses pembelajaran dalam penyampaian

materi dan memudahkan siswa dalam pemahaman materi.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

21

g. Karakteristik Media Visual

Menurut Rosyada (2008:85) karakteristik media visual gambar adalah

jenis, sketsa, lukisan, dan photo. Pertama, sketsa atau gambar garis yaitu

sebuah gambar sederhanayang melukiskan bagian-bagian pokok sebuah objek

tanpa detail. Kedua, lukisan adalah gambar hasil representase simbolis dan

artistik seseorang tentang sebuah objek ataupun situasi. Ketiga, photo yaitu

sebuah gambar hasil pemotretan. Media vissual gambar dapat digunakan

dalam proses pembelajaran berlangsung. Akan tetapi kebanyakan guru

terkadang tidak menggunakan media gambar ini dalam proses

pembelajarannya, dikarenakan guru kurang bisa menggambar sehingga guru

lebih baik tidak mengguanakan media gambar. Bagi guru yang kurang bisa

menggambar atau mencoba menggambar dengan menarik garis horizontal dan

vertikal, membuat lingkaran atau setengah lingkaran dll.

Menurut Rosyada (2008:103) papan visual adalah papan yang berupa

seperti papan tulis, papan magnetik, papan lembar balik, papan bulletin, papan

flanel, papan peragaan atau papan display. Pertama, papan tulis dan papan

magnetik dianggap sebagai media visual yakni untuk membantu proses

pembelajaran dikelas. Papan tulis dan papan magnetik ini akan mempunyai

sebuah pesan atau arti ketika papan tulis terdapat tulisan, sebaliknya jika

papan tulis tidak terdapat tulisan maka papan tulis tersebut tidak memiliki arti.

Walaupun tergolong kuno, papan ini masih menjadi alat bantu pembelajaran

disekolah. Kedua, papan peragaan ini juga bisa disebut sebagai papan panel

dikarenakan pada papan untuk membuat diagram, gambar-gambar, peta, foto-

foto, dan keterangan-keterangan pendek.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

22

h. Pengembangan Media

Pengembangan media adalah suatu usaha yang nantinya dapat

memperluas pengetahuan dan memperdalam sebuah pengetahuan. Penelitian

dan pengembangan adalah suatu prodak yang dikembangkan dari

pengembangan media yang sudah ada, atau suatu prodak yang dirancang

sedemikian rupa yang nantinya akan menjadi sebuah produk yang baru dalam

proses pembelajaran.

Penelitian pengembangan merupakan salah satu penelitian yang

menghasilkan produk sehingga menggunakan metode penelitian

pengembangan (Sugiono,2011:297). Pengembangan media pada jaman

sekarang ini sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dikarenakan

dengan adanya media pembelajaran akan membantu siswa untuk memahami

materi yang telah diajarkan oleh guru.

3. Pengertian Kolase

Kata “kolase” dalam bahasa Inggris disebut “collage” yang berasal dari

bahasa Perancis “coller” yang berarti “merekatkan”. Kolase itu sendiri

merupakan sebuah desain atau sebuah gambar tang dibuat dari potongan atau

guntingan kertas (Mayesky, 2011:2). Menurut Budiono MA (2005:15)

mengartikan “kolase sebagai komposisi artistik yang dibuat dari berbagai

bahan yang ditempelkan pada permukaan gambar”. Kolase adalah kegiatan

menempel kedalam bentuk gambar yang telah ditentukan. Sedangkan menurut

Sumanto (2006:95) kolase adalah kreasi aplikasi yang dibuat dengan

menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-

bahan tertentu seperti biji-bijian, dan kertas.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

23

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kolase adalah

suatu teknik melukis atau menempel suatu benda pada sebuah gambar yang

mempergunakan warna-warna kepingan batu, pasir, kayu, biji-bijian, kertas,

serbuk, dan lain sebagainya yang dapat ditempel. Kolase merupakan bentuk

gambar yang diwujutkan dengan menyusun kepingan berwarna yang diolesi

lem kemudian ditempelkan pada bidang gambar, atau jika dengan cara

menabur yakni dengan cara mengoleskan lem pada bagian gambar lalu

taburkan bahan pada permukaan gambar yang telah diolesi lem.

4. Perkembangan Motorik

Menurut Hurlock (1999:105) menyatakan bahwa perkembangan

motorik adalah suatu perkembangan pengendalian gerak jasmani melalui

kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkondinasi. Sedangkan

menurut Sujiono (2008:3) menyatakan motorik adalah semua gerak yang

memungkinkan didapat oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik

adalah proses seorang anak belajar tumbuh terampil menggerakkan tubuhnya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik

adalah suatu proses seseorang berkembang sejalan dengan kematangan otot

dan syaraf serta terampil menggerakkan anggota tubuh dalam pengendalian

gerak jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf dan urat syaraf dalam

mengembangkan kemampuan gerakan tubuh serta meningkatkan keterampilan

tubuh.

Motorik halus adalah pengorganisasian sekelompok otot-otot kecil

seperti jari-jemari tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan

koordinasi mata dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

24

dengan alat-alat untuk bekerja dangan objek yang kecil seperti menempel,

mengisi pola, melukis, dan menyusun puzzel.

5. Pendidikan Inklusi

Konsep pendidikan inklusi adalah konsep yang mempresentasikan

keseluruhan aspek yang berkaitan dengan keterbukaan dalam menerima anak

berkebutuhan khusus untuk memperoleh hak dasar sebagai warga Negara.

Pendidikan inklusi didefinisikan sebagai tempat pendidikan yang menampung

semua anak berebutuhan khusus. Pendidikan inklusi juga menjamin kebutuhan

anak yang mengalami cacat fisik, mental, intelektual, emosi akan terpenuhi

dengan baik. Menurut Ilahi (2013:25) dalam konteks pendidikan luar biasa di

Indonesia, pendidikan inklusi bukanlah satu-satunya cara mendidik disabled

children dengan maksud untuk menggantikan pendidikan segregasi yang

sebelumnya dipakai sebagai konsep pendidikan bagi anak berkebutuhan

khusus. Di Indonesia pendidikan inklusi secara resmi mengikutsertakan anak

berkebutuhan khusus melaksanakan pembelajaran anak reguler pada

umumnya.

Pendidikan inklusi tidak boleh mengacu pada keterbatasan siswa, tetapi

lebih mengacu pada kelebihan dan potensi siswa agar lebih berkembang.

Sebagaimana yang dikemukakan Dirjen PLB mengenai pendidikan inklusi

(Takdir Ilahi, 2013:25) bahwa konsep pendidikan ini adalah memberikan

layanan konsep pendidikan yang memasyarakat supaya anak berkebutuhan

khusus dapat pelayanan di sekolah-sekolah terdekat maupun disekolah reguler

bersama dengan teman-teman mereka yang seusia. Maka dari itu, dibutuhkan

strategi sekolah yang dapat mendukung pemenuhan anak berkebutuhan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

25

khusus. Sehingga anak berkebutuhan khusus mendapatkan keseimbangan dan

kesetaraan dalam berbagai kehidupan sehingga mereka tidak merasa

terpinggir.

Menurut Ilahi (2013:25) pendidikan inklusi sudah mengkomondasikan

semua hambatan belajar dan perkembangan anak yang mengalami kesulitan

beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Pendidikan inklusi menerima

berbagai keragaman karakteristik anak berkebutuhan khusus dan tidak

memisahkan anak berkebutuhan khusus dengan anak reguler lainnya dalam

proses pembelajaran. Maka dari itu, diperlukan pelaksanaan pendidikan inklusi

yang ideal tentang keberadaan aspek-aspek penting dalam penyelenggaraan,

yang nantinya menyangkut tenaga kependidikan, sarana pendukung,

kurikulum, dan lain sebagainya.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa kajian penelitian yang relevan antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian dari Minarti Sri Mulyanti dengan judul dengan judul skripsi

play therapy pada anak ADHD. Penelitian ini guna memudahkan para orang

tua memiliki alternatif lain dalam menangani anak ADHD. Dalam play therapy

ini ada beberapa prinsip-prinsip bermain yang sesuai dengan karakteristik dari

ADHD itu sendiri. Beberapa teknik bermain seperi dapat digunakan untuk

menangani anak ADHD. Bermain puzzel misalnya dapat digunakan untuk

meningkatkan pemusatan perhatian dan konsentrasi.

Untuk menangani hiperaktifitas anak dengan ADHD dapat diberikan

play therapy seperti bermain fisik sebagai media pelepasan energi yang

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

26

berlebih. Sehingga kelebihan energi tersebut pada permainan-permainan yang

diberikan oleh terapis dan hiperaktifitasnya akan berkurang.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu jika penelitian

terdahulu menggunakan terapi bermain fisik dengan menggunakan permainan

puzzel, sedangkan penelitian yang saat ini mengembangkan media kolase

pasir. Persamaan dari penelitian ini sendiri adalah sama-sama digunakan sebagai

terapi anak hiperaktif yang nantinya dapat mengurangi hiperaktivitas pada

anak tersebut.

2. Penelitian dari Astrie Cahaya Sari dengan judul pengaruh permainan

tradisional engklek terhadap konsentrasi anak ADHD. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa permainann tradisional mampu melatih motorik gerak,

dan membuat anak menjadi aktif serta mampu membangun kepekaan

kepekaan sosial. Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian sekarang yaitu,

jika penelitian terdahulu menggunakan permainan tradisional engklek untuk

melatih konsentrasi pada anak, sedangkan penelitian yang saat ini

mengembangkan media kolase pasir. Persamaan dari penelitian ini sendiri

adalah sama-sama digunakan untuk melatih konsentrasi pada anak hiperaktif

yang nantinya dapat mengurangi hiperaktivitas pada anak tersebut.

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah penelitian yang ilmiah yang akan dilakukan oleh

peneliti terhadap penelitian yang akan dilakukannya. Kerangka pikir akan

memberikan landasan yang kuat terhadap topik yang dipilih sesuai dengan

permasalahan yang ada. Kerangka pikir dalam penelitian ini akan

menggambarkan sebagai berikut.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hiperaktif / ADHD Pengertian ...eprints.umm.ac.id/42820/3/BAB II.pdf · dan waktu, menumbuhkan minat dan motivasi siswa. 4 Multimedia Multimedia menurut

27

Anak Berkebutuhan khusus

Anak ADHD/Hiperaktif

Pengembangan media kolase pasir

sebagai terapi anak hiperaktif untuk

melatih perkembangan motorik halus

pada pembelajaran SBDP

Media pembelajaran

Kurang bisa memahami materi yang

dipelajari, kurangnya fokus dalam

pembelajaran.

Media kolase pasir

Kondisi ideal anak hiperaktif adalah

aktivitas belajar berkaitan langsung

dengan kemampuan akademiknya.

Anak hiperaktif sulit untuk menerima

materi karena kurang nya untuk

berkonsentrasi & fokus dalam

kegiatan pembelajaran.

Kondisi dilapangan pada anak

hiperaktif adalah kurangnya disiplin

dan kurang motivasi untuk belajar,

kurang memahami materi, sehingga

harus dijelaskan secara perlahan.

Pembelajaran anak hiperaktif Guru

pembimbing

khusus