22
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan 1. Konsep Sejenis Kajian tentang Aktivitas sudah ada dari beberapa penulis antara lain Era Octoviana dengan judul Aktivitas Ibu Dalam Mengasuh Anak sebagai sumber ide dalam penciptaan karya seni lukis pada jurnal Tugas Akhir. Aktivitas Ibu dalam mengasuh anak adalah hal yang sangat menyenangkan walaupun bukan hal mudah, karena mengasuh anak membutuhkan ketelatenan dan keiklasan. Kegiatan mengasuh anak menjadi inspirasi penulis untuk di jadikan sebuah karya lukis dengan ekspresi dan bentuk penggambaran sesuai dengan karakter karya lukis penulis. Selain itu karya penulis merupakan sebuah karya lukis yang dihasilkan oleh penulis untuk memperlihatkan keindahan karya lukis walau dengan konsep- konsep yang sederhana. Aktivitas ibu dalam mengasuh anak memiliki beragam aktivitas yang dapat divisualisasikan untuk diwujudkan kedalam karya seni lukis. aktivitas yang sederhana seperti makan siang bersama anak dengan penggambaran suasana yang ramai dan diberi figur-figur hewan untuk memberi kesan kehidupan sehari-hari dengan hewan peliharaan, berdandan ditempat bermain, mandi bersama dengan tempat kamar mandi yang unik, ngajari sinau dan nyantai disiang hari, semua karya yang dibuat dengan ide yang sederhana yang sering dilakukan oleh ibu dan anaknya dengan visualisasi yang menarik dan ceria. 2. Fokus Penulisan Fokus dari tulisan ini, penulis memilih aktivitas sehari-hari di rumah yang diangkat sebagai judul dalam tugas akhir ini. Aktivitas sehari-hari di rumah adalah hal yang sering dilakukan setiap orang ketika berada di rumah. Kegiatan anggota keluarga menjadi inspirasi penulis untuk divisualkan dalam karya seni lukis

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Rujukan

1. Konsep Sejenis

Kajian tentang Aktivitas sudah ada dari beberapa penulis antara lain Era

Octoviana dengan judul Aktivitas Ibu Dalam Mengasuh Anak sebagai sumber ide

dalam penciptaan karya seni lukis pada jurnal Tugas Akhir. Aktivitas Ibu dalam

mengasuh anak adalah hal yang sangat menyenangkan walaupun bukan hal

mudah, karena mengasuh anak membutuhkan ketelatenan dan keiklasan. Kegiatan

mengasuh anak menjadi inspirasi penulis untuk di jadikan sebuah karya lukis

dengan ekspresi dan bentuk penggambaran sesuai dengan karakter karya lukis

penulis. Selain itu karya penulis merupakan sebuah karya lukis yang dihasilkan

oleh penulis untuk memperlihatkan keindahan karya lukis walau dengan konsep-

konsep yang sederhana.

Aktivitas ibu dalam mengasuh anak memiliki beragam aktivitas yang dapat

divisualisasikan untuk diwujudkan kedalam karya seni lukis. aktivitas yang

sederhana seperti makan siang bersama anak dengan penggambaran suasana yang

ramai dan diberi figur-figur hewan untuk memberi kesan kehidupan sehari-hari

dengan hewan peliharaan, berdandan ditempat bermain, mandi bersama dengan

tempat kamar mandi yang unik, ngajari sinau dan nyantai disiang hari, semua

karya yang dibuat dengan ide yang sederhana yang sering dilakukan oleh ibu dan

anaknya dengan visualisasi yang menarik dan ceria.

2. Fokus Penulisan

Fokus dari tulisan ini, penulis memilih aktivitas sehari-hari di rumah yang

diangkat sebagai judul dalam tugas akhir ini. Aktivitas sehari-hari di rumah adalah

hal yang sering dilakukan setiap orang ketika berada di rumah. Kegiatan anggota

keluarga menjadi inspirasi penulis untuk divisualkan dalam karya seni lukis

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

5

dengan gaya naif sesuai karakter penulis. Selain itu karya lukis yang dihasilkan

penulis untuk mewujudkan suatu keindahan walaupun dengan konsep yang

sederhana menjadi luar biasa.

Beragam Aktivitas sehari-hari di rumah divisualkan kedalam karya seni lukis.

Aktivitas yang sederhana seperti mandi bersama dengan wujud visual yang naif

dengan figur perempuan dan pria memberi kesan aktivitas kehidupan sehari-hari.

bermain di halaman rumah, bermain dan memberi makan hewan peliharaan,

mandi bersama, bermain dan mendengarkan musik, berpelukan, hadirnya anak

dalam pasangan suami istri, menyajikan buah dan membaca buku, semua karya

yang dibuat dengan ide yang sederhana yang sering dilakukan oleh anggota

keluarga dengan visual yang naif bernuansa dekoratif.

B. Pengertian Aktivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah “kegiatan /

keaktifan”. W.J.S. Poewadarminto menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan

atau kesibukan. S. Nasution menambahkan bahwa aktivitas merupakan keaktifan

jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan.

Menurut Anton M. Mulyono Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi

segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik

maupun non-fisik, merupakan suatu aktivitas. (Anton M. Mulyono,2001: 26).

Dalam filsafat, aktivitas adalah suatu hubungan khusus manusia dengan dunia,

suatu proses yang dalam perjalanannya manusia menghasilkan kembali dan

mengalih wujudkan alam, karena ia membuat dirinya sendiri subjek aktivitas dan

gejala-gejala alam objek aktivitas. Berkat aktivitas, atau karena kerja manusia

mengangkat dirinya sendiri melampaui dunia binatang dan memelihara maupun

mengembangkan dalam proses historis semua ciri-ciri yang spesifik manusia.

Dalam perjalanan aktivitas manusia memperlakukan objek-objek itu sesuai

dengan sifat dan ciri-cirinya, menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhannya dan

menjadikan objek-objek itu sesuai dengan sifat dan ciri-cirinya, menyesuaikan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

6

dengan kebutuhannya dan menjadikan objek-objek itu ukuran dan dasar dari

aktivitasnya. Dalam interaksinya dengan alam, manusia secara bertahap

memasukkan alam ke dalam kebudayaan material dan spiritualnya. Perubahan di

dunia luar hanya merupakan premis dan kondisi bagi peningkatan diri manusia.

Dalam menghasilkan sesuatu manusia selalu menghasilkan kembali dirinya

sendiri dan tidak lagi sama dengan saat ia memulainya.

Dalam psikologi, aktivitas adalah sebuah konsep yang mengandung arti fungsi

individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

kusus dari benda hidup dengan lingkungan. Ia menengahi, mengatur dan

mengontrol hubungan-hubungan antara organisme dan lingkungan. Aktivitas

psikis didorong oleh kebutuhan yang diarahkan pada objek yang dapat memenuhi

kebutuhan ini, dan dipengaruhi oleh sistem tindakan-tindakan. Aktivitas psikis

manusia mempunyai suatu ciri atau corak sosial dan ditentukan oleh kondisi-

kondisi kehidupan sosial. Aktivitas psikis manusia bisa eksternal dan internal.

Aktivitas psikis eksternal terdiri dari oprasi-oprasi yang spesifik manusia dengan

objek-objek yang ada yang dipengaruhi oleh lengan, tangan, jari-jari dan kaki.

Aktivitas psikis internal berlangsung dalam pikiran, dengan menggunakan

tindakan-tindakan mental dimana manusia beroprasi bukan dengan objek-objek

yang ada dan bukan melalui gerakan-gerakan fisik, melainkan dengan gambaran-

gambaran dinamisnya. Aktivitas internal merencanakan aktivitas eksternal, dan

merealisasikan dirinya melalui aktivitas eksternal. Pembagian kerja menyebabkan

pembedaan antara bentuk-bentuk teoritis dan praktis aktivitas manusia sesuai

dengan tingkatan kebutuhan manusia dan kebutuhan masyarakat, akan timbul juga

tingkatan jenis-jenis konkret aktivitas yang masing-masing biasanya menganut

unsur-unsur aktivitas eksternal dan internal, praktis dan teoritis. (http//arti-

definisi-pengertian.info/pengertian-arti-aktivitas/.diakses 5 November 2015, pukul

15:05 WIB)

Dari pengertian aktivitas di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa aktivitas

adalah gerakan yang berada dalam rohani atau jasmani, rohani meliputi pikiran

atau rancangan di dalam yang belum terealisasikan melalui fisik, jasmani meliputi

gerakan yang sudah terealisasikan setelah berada dalam rohani misal gerakan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

7

tangan, kaki ataupun semua gerakan fisik. Manusia sebagai subjek aktivitas, dan

manusia memilih objek aktivitas sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

Dalam hal ini pemahaman Aktivitas kehidupan sehari-hari di rumah dalam

keluarga adalah sebagai berikut :

1. Hubungan Pasangan Suami Istri

Sri Lestari dalam bukunya menjelaskan :

Komunikasi merupakan aspek yang paling penting, karena berkaitan dengan

hampir semua aspek dalam hubungan pasangan. Hasil dari semua diskusi dan

pengambilan keputusan di keluarga, yang mencakup keuangan, anak, karier,

agama bahkan dalam setiap pengungkapan hasrat, dan kebutuhan tergantung pada

gaya, pola, dan ketrampilan berkomunikasi. Ketrampilan berkomunikasi dapat

mewujud dalam kecermatan memilih kata yang digunakan dalam menyampaikan

gagasan pada pasangan. Pemilihan kata yang kurang tepat dapat menimbulkan

kesalahan persepsi pada pasangan yang diajak bicara. Intonasi dalam melakukan

komunikasi juga perlu diperhatikan. Penekanan pada kata yang berbeda,

meskipun dalam kalimat yang sama dapat menimbulkan respons perasaan yang

berbeda pada pasangan. Hal ini berkaitan dengan kesediaan dan kemampuan

mengungkapkan diri (self-disclousure). Pengungkapan diri adalah menyampaikan

informasi pribadi yang mendalam atau segala hal yang kemungkinkan orang lain

tidak mengerti bila tidak diberitahu. Informasi tersebut dapat berupa gagasan dan

pemikiran, impian dan harapan, maupun perasaan positif dan negatif. (Sri Lestari,

2013: 11)

2. Hubungan anak dengan orang tua

Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya menjelaskan :

Sikap orang tua mempengaruhi cara mereka memperlakukan anak, dan

perlakuan mereka terhadap anak sebaliknya mempengaruhi sikap anak terhadap

mereka dan perilaku mereka. Pada dasarnya hubungan orang tua – anak

tergantung sikap orang tua. Jika sikap orang tua menguntungkan, hubungan orang

tua dan anak akan jauh lebih baik ketimbang bila sikap orang tua tidak positif.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

8

Banyak kasus penyesuaian yang buruk pada anak maupun pada orang dewasa

dapat ditelusuri kembali ke hubungan awal orang tua - anak yang kurang baik

akibat sikap orang tua. Sikap ini walaupun terselubung dalam perilaku yang dari

luar menunjukkan sikap positif, sebenarnya merugikan. Perasaan bersalah karena

merasa tidak puas karena mendapat anak perempuan, padahal yang diinginkan

anak laki-laki, dapat membuat orang tua tampak sangat menerima putrinya karena

mereka terlalu lunak dan baik terhadap putrinya.

Sikap orang tua sangat menentukan hubungan keluarga sebab sekali hubungan

ini terbentuk, mereka cenderung bertahan. Jika sikap ini positif, tidak akan ada

masalah. Tetapi bila sikap ini merugikan, sikap ini cenderung bertahan, bahkan

dalam bentuk terselubung, dan mempengaruhi hubungan anak – orang tua sampai

masa dewasa (Elizabeth B. Hurlock, 1999: 202).

3. Hubungan antar saudara

Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya menjelaskan :

Dalam keluarga yang berpusat pada anak, hubungan antar saudara kandung

mempunyai pengaruh yang lebih besar pada suasana rumah dan seluruh anggota

keluarga dari pada dalam rumah yang berpusat pada orang dewasa. Karena

keluarga masa kini cenderung berpusat pada anak, hubungan saudara kandung

mempunyai pengaruh yang lebih besar pada hubungan keluarga dari pada di masa

lampau.

Bila hubungan antar saudara kandung baik, suasana di rumah menyenangkan

dan bebas dari perselisihan. Sebaliknya, bila hubungan antar saudara penuh

dengan perselisihan dan ditandai dengan rasa iri, permusuhan dan ketidak

harmonisan lainnya, hubungan ini merusak hubungan keluarga dan suasana

rumah. Dengan demikian, hubungan antar saudara ini membahayakan

penyesuaian pribadi dan sosial seluruh anggota keluarga, orang dewasa maupun

anak. Hal ini merupakan penyebab memburuknya hubungan keluarga. (Elizabeth

B. Hurlock, 1999 : 207)

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

9

4. Kelentingan Keluarga

Sri Lestari dalam bukunya menjelaskan :

Kelentingan atau keluwesan komunikasi yang baik merupakan faktor yang

penting bagi keberfungsian dan kelentingan keluarga Komunikasi mencakup

transmisi keyakinan, pertukaran informasi, pengungkapan perasaan, dan proses

penyelesaian masalah. Ketrampilan yang menjadi elemen dari komunikasi yang

baik adalah ketrampilan berbicara, mendengar, mengungkapkan diri, memperjelas

pesan, menghargai dan menghormati. Tiga aspek komunikasi yang menjadi

kelentingan keluarga adalah

a. Kemampuan memperjelas pesan yang memungkinkan anggota keluarga

untuk memperjelas situasi krisis.

b. Kemampuan mengungkapkan perasaan yang memungkinkan anggota

keluarga untuk berbagi, saling berempati, berinteraksi secara

menyenangkan, dan bertanggung jawab terhadap masing-masing perasaan

dan perilakunya.

c. Kesediaan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah sehingga yang

berat sama dipikul dan yang ringan sama dijinjing. (Sri Lestari, 2013: 24)

5. Kekukuhan Keluarga

Sri Lestari dalam bukunya menjelaskan :

Kekuhan keluarga merupakan kualitas relasi di dalam keluarga yang

memberikan sumbangan bagi kesehatan emosi dan kesejahteraan keluarga. Enam

karakteristik bagi keluarga yang kukuh yaitu :

a. Memiliki komitmen. Dalam hal ini keberadaan setiap anggota

keluargadiakui dan dihargai. Setiap anggota keluarga memiliki komitmen

untuk saling membantu meraih keberhasilan, sehingga semangatnya adalah

“satu untuk semua, semua untuk satu”. Intinya terdapat suatu kesetiaan

terhadap keluarga dan kehidupan keluarga menjadi prioritas.

b. Terdapat kesediaan untuk mengungkapkan apresiasi. Setiap orang

menginginkan apa yang dilakukannya diakui dan dihargai karena

penghargaan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Ketahanan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

10

keluarga akan kukuh manakala ada kebiasaan mengungkapkan rasa

terimakasih. Setiap anggota keluarga dapat melihat sisi baik dari anggota

lainnya, dan terbuka untuk mengakui kebaikan tersebut. Setiap ada

keberhasilan dirayakan bersama. Dengan demikian komunikasi dalam

keluarga bersifat positif.

c. Terdapat waktu untuk berkumpul bersama Sebagian orang beranggapan

bahwa dalam hubungan orang tua – anak yang penting terdapat waktu yang

berkualitas, walaupun tidak sering. Namun kuantitas interaksi orang tua –

anak di masa kanak-kanak menjadi pondasi penting untuk membentuk

hubungan yang berkualitas di masa perkembangan anak yang selanjutnya.

Melalui interaksi orang tua-anak yang frekuensinya sering akan

mendukung terbentuknya kelekatan anak anak dengan orang tua. Oleh

karena itu keluarga yang kukuh memiliki waktu untuk melakukan kegiatan

bersama dan sering melakukannya. Misalnya makan malam bersama,

bermain bersama, dan bekerja bersama. Secara berkala keluarga melakukan

aktivitas di luar rutinitas, misalnya rekreasi. Seringnya kebersamaan

membantu anggota keluarga untuk menumbuhkan pengalaman dan

kenangan bersama yang akan menyatukan dan menguatkan mereka.

d. Mengembangkan spiritualitas. Bagi sebagian keluarga, komunitas

keagamaan menjadi keluarga kedua yang menjadi sumber dukungan selain

keluarganya. Ikatan spiritualitas memberikan arahan, tujuan, dan

perspektif. Ibarat ungkapan, keluarga-keluarga yang sering berdo’a

bersama akan memiliki rasa kebersamaan.

e. Menyelesaikan konflik serta menghadapi tekanan dan krisis secara efektif.

Setiap keluarga pasti mengalami konflik nsmun keluarga yang kukuh akan

bersama-sama menghadapi masalah yang muncul bukannya bertahan untuk

saling berhadapan sehingga masalah tidak terselesaikan. Konflik yang

muncul diselesaikan dengan cara menghargai sudut pandang masing-

masing terhadap permasalahan. Keluargayang kukuh juga mengelola

sumber dayanya dengan bijaksana dan mempertimbangkan masa depan,

sehingga tekanan dapat diminimalkan. Ketika keluarga ditimpa krisis,

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

11

keluarga yang kukuh akan bersatu dan menghadapinya bersama-sama

dengan saling memberi kekuatan dan dukungan.

f. Memiliki ritme. Keluarga yang kukuh memiliki rutinitas, kebiasaan, dan

tradisi yang memberikan arahan, makna dan struktur terhadap mengalirnya

kehidupan sehari-hari . Mereka memiliki aturan, prinsip yang dijadikan

pedoman. Ritme atau pola-pola dalam keluarga ini akan memantapkan dan

memperjelas peran dan harapan-harapan yang dibangun. Selain itu keluarga

yang sehat terbuka terhadap perubahan, dengan belajar untuk

menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan di dalam keluarga. Dengan demikian,

dimungkinkan munculnya kebiasaan-kebiasaan atau ritme baru sebagai

bagian dari proses penyesuaian, karena masa lalu dan masa sekarang adalah

bagian dari proses pertumbuhan. (Sri lestari, 2013: 24-26).

6. Pengaruh Rumah Tangga yang Pecah pada Hubungan Keluarga

Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya menjelaskan :

Pengaruh rumah tangga yang pecah pada hubungan keluarga bergantung pada

banyak faktor, yang paling penting diantaranya ialah penyebab perpecahan

tersebut, bila hal itu terjadi, dan apakah sifatnya sementara atau tetap. Bila

kehancuran rumah tangga disebabkan kematian dan bila anak menyadari bahwa

orang tuanya tidak pernah kembali, mereka akan bersedih hati dan mengalihkan

kasih sayang mereka pada orang tua yang masih ada, dengan harapan memperoleh

kembali rasa aman sebelumnya. Seandainya orang tua yang masih ada tenggelam

dalam kesedihan dan masalah praktis yang ditimbulkan rumah tangga yang tidak

lagi lengkap, anak merasa ditolak dan tidak diinginkan. Hal ini akan menimbulkan

ketidaksenangan yang sangat membahayakan hubungan keluarga.

Pada awal masa hidup anak kehilangan ibu jauh lebih merusak daripada

kehilangan ayah. Alasannya ialah bahwa pengasuhan anak kecil dalam hal ini

harus dialihkan ke sanak saudara atau pembantu rumah tangga yang menggunakan

cara mendidik anak yang mungkin berbeda dari yang digunakan ibu, dan mereka

jarang dapat memberi anak perhatian dan kasih sayang yang sebelumnya ia

peroleh dari ibunya.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

12

Dengan bertambahnya usia, kehilangan ayah sering lebih serius daripada

kehilangan ibu, terutama bagi anak laki-laki. Ibu harus bekerja, dan dengan beban

ganda di rumah dan pekerjaan di luar, ibu mungkin kekurangan waktu atau tenaga

untuk mengasuh anak sesuai kebutuhan mereka. Akibatnya mereka merasa

diabaikan dan merasa benci. Jika ibu tidak dapat memberikan hiburan dan

lambang status seperti yang diperoleh teman sebaya, maka tidak senang anak

meningkat. Bagi anak laki-laki yang lebih besar, kehilangan ayah berarti mereka

tidak mempunyai sumber identifikasi sebagaimana teman mereka tidak senang

tunduk pada wanita di rumah sebagaimana halnya di sekolah.

Seandainya anak kehilangan kedua orang tuanya, pengaruhnya lebih serius

lagi. Disamping harus melakukan perubahan radikal dalam pola kehidupan, anak

harus menyesuaikan diri dengan pengasuhan orang lain bahkan orang yang tidak

dikenalnya.

Rumah tangga yang pecah karena perceraian dapat lebih merusak anak dan

hubungan keluarga ketimbang rumah tangga yang pecah karena kematian.

Terdapat dua alasan untuk hal ini. Pertama periode penyesuaian terhadap

perceraian lebih lama dan sulit bagi anak dari pada periode penyesuaian yang

menyertai kematian orang tua, penolakan terhadap perceraian, kemarahan yang

ditujukan pada mereka yang terlibat dalam situasi tersebut, tawar menawar dalam

usaha mempersatukan orang tua, depresi dan akhirnya menerima perceraian.

Kedua, perpisahan yang disebabkan perceraian itu serius sebab mereka

cenderung membuat anak “berbeda” dalam mata kelompok teman sebaya. Jika

anak ditanya dimana orang tuanya atau mengapa mereka mempunyai orang tua

baru sebagai pengganti orang tua yang tidak ada mereka menjadi serba salah dan

merasa malu. Di samping itu mereka merasa bersalah jika mereka menikmati

waktu bersama dengan orang tua yang tidak ada atau jika mereka lebih suka

tinggal dengan orang tua yang tidak ada dari pada tinggal dengan orang tua yang

mengasuh mereka.

Perpisahan yang sementara lebih membahayakan hubungan keluarga dari pada

perpecahan yang tetap permanen. Hal ini terjadi bila ibu atau ayah pergi untuk

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

13

waktu yang relatif pendek, ketidakhadiran waktu ayah biasanya diebabkan

pekerjaan yang menuntutnya meninggalkan rumah, sementara ketidakhadiran ibu

biasanya disebabkan penyakit yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Perpisahan yang sementara menimbulkan situasi yang menegangkan bagi anak

dan orang tuanya dan mengakibatkan memburuknya hubungan keluarga. Pertama,

keluarga harus menyesuaikan dengan perpisahan itu dan kemudian harus

menyesuaikan kembali setelah berkumpul kembali.

Perpisahan sementara dengan ibu menghilangkan sumberasuhan stabil bagi

anak itu dan sama berbahayanya bagi anak laki-laki maupun perempuan. Telah

dilaporkan bahwa anak yang lebih tua, perpisahan sementara dengan ayah lebih

berpengaruh buruk bagi anak laki-laki dari pada bagi anak perempuan. (Elizabeth

B Hurlock, 1999 : 216-217).

Data di atas menjelaskan bahwa persoalan keluarga di rumah sangat

menentukan aktivitas keluarga dengan keseharian dari keluarga tersebut.

C. Komponen Karya Seni

1. Tema

Tema atau subject matter umumnya dimaksudkan juga sebagai tema atau juga

bisa disebut pokok soal, yaitu pokok persoalan yang selalu dijumpai dalam suatu

karya seni. Subject Matter atau tema pada umumnya merupakan suatu pokok

persoalan yang melatarbelakangi seniman dalam menciptakan sebuah karya seni.

Adapun definisi subject matter adalah objek-objek atau ide-ide yang dipakai

dalam berkarya atau ada dalam sebuah karya seni (Mikke Susanto, 2011: 383).

2. Bentuk

Bentuk sebagai totalitas karya. Bentuk adalah organisasi dari segenap unsur

yang mewujudkan suatu karya seni. Bentuk itu merupakan kumpulan dari

beberapa titik, susunan dari garis, warna, bidang, dan ruang yang merupakan

bentuk-bentuk mendasar dalam sebuah karya seni rupa, unsur-unsur tersebut

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

14

diorganisir, meliputi: Balance, ritme, dominan, harmoni dan lain-lain (P. Mulyadi,

1998: 290).

3. Isi (Makna)

Jakob Sumardjo dalam bukunya menjelaskan :

Nilai yang biasa ditemukan dalam sebuah karya seni ada dua, yakni nilai

bentuk (inderawi) dan nilai isi (di balik inderawi). Nilai bentuk ini juga

dinamakan nilai intrinsik seni. Nilai bentuk inilah yang tertangkap pertama kali

oleh penikmat seni. Nilai bentuk tersebut terdiri atas nilai bahan seni atau juga

disebut “medium” suatu bentuk seni. Bahan seni dengan kekayaan mediumnya

membentuk bangun-bangun tertentu sebagai unsur bentuknya. Dari nilai bentuk

ini mulailah bangkit seluruh potensi diri penikmat untuk jauh menggali nilai-nilai

lain yang ditawarkan. Mulailah muncul isi seni. Penikmat dapat menangkap

perasaan tertentunya oleh nilai bentuk. Bentuk lahiriah (inderawi) jug dapat

mengembangkan gagasan dan perasaan. (Jakob Sumardjo, 1999: 116)

.

D. Unsur- Unsur Seni Rupa

1. Unsur Garis

Unsur garis mempunyai dimensi ukuran dan arah tertentu. Ia bisa pendek,

panjang, halus, tebal berombak, lurus, melengkung, dan barangkali masih ada

sifat yang lain (Nooryan Bahari, 2008: 98-99).

Garis dimulai dari sebuah titik, merupakan jejak yang ditimbulkan oleh titik-

titik yang digerakan atau merupakan sederetan titik yang berhimpit dan juga

merupakan suatu goresan atau sapuan yang sempit dan panjang sehingga

membentuk seperti benang atau pita (Arfial Arsad Hakim, 1997: 42).

2. Unsur Texture

Tekstur adalah kesan halus dan kasarnya suatu permukaan lukisan atau

gambar, atau perbedaan tinggi rendahnya permukaan suatu lukisan atau gambar.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

15

Tekstur juga merupakan rona visual yang menegaskan karakter suatu benda yang

dilukiskan atau digambar (Nooryan Bahari, 2008: 102).

Arfial Arsyad Hakim dalam bukunya menjelaskan :

Tekstur adalah sifat permukaan dari suatu benda atau bidang, yang memberi

karakter atas suatu benda atau bidang permukaan tersebut, apakah permukaannya

halus, sedang atau kasar. Tekstur dibedakan menjadi dua:

a. Tekstur nyata (tekstur aktual)

Tekstur nyata atau actual/virtual texture (nyata, sesungguhnya) disebut juga

tactile texture (dapat diraba dan dirasakan), misal permukaan tembok, kaca, dan

sebagainya. Tekstur tersebut dapat berupa tekstur alami maupun tekstur buatan.

b. Tekstur semu (simulated texture= seolah-olah)

Misalkan kita menciptakan atau membuat tekstur dengan menggunakan suatu

alat tertentu misalnya cat dengan kanvas, lalu hasil yang kita dapatkan terlihat

seolah-olah permukaan itu sangat kasar atau mungkin sangat licin atau seakan-

akan terdiri dari serat-serat dan sebagainya. Padahal jika kita raba yang kita

rasakan hanya kehalusan permukaan kertas atau biang tertentu. Disini tekstur

yang hadir bersifat semu. Ia hadir dalam imajinasi visual. Sebagai contoh dari

tekstur semu ini diketemukan bermacam-macam tekstur buatan yang diciptakan

dengan berbagai teknik-teknik arsir, titik-titik, cap dan lain-lain (Arfial Arsyad

Hakim, 1997: 100-101)

3. Volume

Volume atau bentuk gempal adalah suatu bentuk yang memiliki tiga dimensi

yakni panjang, lebar dan tebal yang merupakan bentuk wungkul yang bisa diraba.

Bentuk gempal dapat bersifat nyata dan semu. Gempal nyata yakni bisa diraba

sedangkan gempal semu hanya berupa gambar (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2010:

112).

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

16

4. Warna

Nooryan Bahari dalam bukunya menjelaskan ;

Warna adalah gelombang cahaya dengan frekuensi yang dapat memengaruhi

penglihatan kita. Warna memiliki tiga dimensional dasar yaitu hue, value, dan

intensitas. Secara garis besar fungsi warna dapat dibagi menjadi tiga macam.

Pertama; dalam ilmu semiotik, warna bisa berfungsi sebagai tanda berdasarkan

sifatnya, seperti warna merah yang dapat dimaknai sebagai tanda cinta, bahaya

atau larangan. Kedua; sebagai lambang atau simbol kesepakatan bersama, seperti

bendera warna putih menandakan menyerah pada musuh. Ketiga; warna juga bisa

dijadikan ikon, misalnya warna merah untuk darah dan warna hijau untuk

menggambarkan dedaunan (Nooryan Bahari,2008: 100).

5. Bidang

Arfial Arsad hakim dalam bukunya menjelaskan :

Jika suatu garis (garis geometrik ataupun garis ekspresif) bersentuhan

(bersatu) dengan garis itu sendiri (tetapi bukan berimpit) maka garis itu akan

meliputi satu area (daerah atau bentuk). Pada hakikatnya, suatu bentuk dua

dimensional yang diikat dan dibatasi oleh kountur (garis pinggir/batas: garis

formal maupun garis ilusif) adalah shape. Bidang atau shape ada dua macam yaitu

shape geometrik dan shape biomorphic. Shape geometrik merupakan suatu bentuk

yang ada standarnya (ukuran, aturan, batasan) dalam sifat dan berasal dari ilmu

ukur, seperti lingkaran, empat persegi, segitiga, dan trapesium. Shape biomorphic

adalah bentuk yang tidak beraturan (bentuk-bentuk bebas, organik). (Arfial Arsad

Hakim, 1997: 63).

6. Imajinasi dan Fantasi

Imajinasi adalah daya pikir untuk mengembangkan atau mengangankan atau

menciptakan gambar-gambar kejadian berdasarkan pikiran dan pengalaman

seseorang (Mikke Sussanto, 2012: 190).Tak jauh beda dengan pendapat Mike

Susanto. Imajinasi yaitu daya, khayal, daya membentuk gambaran sesuatu yang

tidak ada sebelumnya, khayalan (Tim Yoshiko, 2012: 210). Sedangkan Menurut

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

17

buku karangan Jean Sartre. Imaji adalah kesadaran yang Sui Generis, yang sama

sekali tidak dapat membentuk sebagian dari suatu kesadaran yang lebih besar

terlepas dari metafora spesial (Jean Sartre, 1972: 29). Menurut Husserl, Imaji

adalah “pemenuhan” (Erfulung) pengertian. Pengertian adalah pemenuhan yang

menurun atau memudar, pengertian yang tenggelam dalam level intuisi (Jean

Sartre, 1972: 63).Imaji terbentuk atas kesadaran yang bertujuan untuk membentuk

objeknya, karena itulah imaji dibentuk melalui pertimbangan tertentu dan

perasaan yang tidak menjadi sadar begitu saja dapat dikatakan fungsi imaji adalah

simbollis (Jean Sartre, 1972: 63).

Beberapa definisi diatas menerangkan tentang imajinasi. Sedangkan

pengertian fantasi dijelaskan sebagai berikut:

Fantasi adalah khayal, angan-angan, pantasi, khayalan, penggambaran dengan

angan-angan (Tim Yosiko, 2012: 136). Sedangkan Fantasi menurut Mikke

Susanto adalah khayalan, imajinasi kreatif. Seni sering kali diawali oleh fantasi

(Mikke Sussanto, 2012: 131). Mengutip dari buku Jakob Sumardjo berjudul

Filsafat Seni bahwa, ....seniman dituntut menciptakan dunia khayal atau fiksi

tertinggi. Penciptaan dunia fiksi adalah laku kesadaran, karena seni bukan sekedar

representasi dunia eksternal (seperti apa adanya) atau sebagai representasi

karakteristik umum yang universal dari suatu kenyataan, suatu pelarian dari dunia

nyata untuk sekedar memasuki dunia transendental (Jakob Sumardjo,1999: 129).

Dari beberapa pengertian Imajinasi dan Fantasi penulis menarik kesimpulan :

Imajinasi adalah daya pikir yang masih ada dalam pikiran bertujuan untuk

direalisasikan seperti gambaran atau rancangan di dalam pikiran untuk dijadikan

seuatu yang nyata.

Fantasi adalah pikiran yang berada di luar jangkauan kesadaran atau

penggambaran yang jauh dari keadaan nyata, sangat liar dan jika diwujudkan

dalam keadaan nyata seperti mustahil.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

18

7. Komposisi

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen

dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, bidang, betuk, warna, terang

dan gelap (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2004: 21)

Komposisi adalah kombinasi sebagai elemen gambar atau karya seni untuk

mencapai kesesuaian atau integrasi antara warna, garis, bidang, dan unsur-unsur

karya seni yang lain untuk mencapai susunan dinamis termasuk tercapainya

proporsi yang menarik serta artistik (golden section) (Mikke Susanto, 2012: 226)

8. Simbol

Dalam bukunya Arthur Asa Berger menjelaskan :

Suatu simbol dalam perspektif kita, adalah sesuatu yang memiliki signifikansi

dan resonasi kebudayaan. Simbol tersebut memiliki kemampuan untuk

mempengaruhi dan memiliki makna mendalam. Sebagaimana telah ditunjukkan,

para pengamat Saussure memandang simbol secara konvensional. Kita

mempelajari pengertian simbol dan mengasosiasikannya dengan semua jenis

kejadian, pengalaman dan sebagainya yang sebagian besar memiliki pengaruh

emosional bagi kita dan orang lain. Simbol keagamaan selalu erada pada puncak

gunung dari peristiwa bersejarah, legenda-legenda dan sebagainya dan memiliki

kekuatan untuk mengarahkan pikiran dari sebagian besar materi ini (Arthur Asa

Berger, 1984: 27).

E. Riset Bentuk

Dalam penciptaan seni, seorang perupa menyusun atau merencanakan konsep

bentuk visual dengan berbagai rujukan sebagai kelengkapan untuk

penyempurnaan bentuk karya yang diciptakan. Dalam hal ini perupa mengambil

acuan tentang aliran seni lukis yang bergaya naif dan dekoratif. Konsep bentuk

visual tersebut antara lain: Naif dan Dekoratif.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

19

1. Naif

Aliran naif dalam seni lukis mengandung arti penuh kesegaran, lukisan

bergaya kekanak-kanakan, menggunakan warna terang yang kuat, komposisi

ritmis, biasanya dipakai seniman yang bekerja atau belum mengalami pendidikan

(non formal). Seni ini ditandai oleh kesederhanaan goresan, warna maupun teknik.

Terkadang penyederhanaannya berlebihan karena adanya anggapan bahwa seni

naif diciptakan oleh orang-orang dengan sedikit atau tanpa memiliki pelatihan

seni formal sama sekali. Namun dalam praktiknya, tetap ada sekolah bagi

seniman-seniman naif. Dari waktu ke waktu hal ini sudah menjadi gaya yang

dapat diterima (Mikke Susanto, 2011: 270).

2. Dekoratif

Pengertian dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu

permukaanbenda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif adalah berupa gambar

hiasan yang dalam perwujudannya tampak rata, tidak ada kesan ruang jarak jauh

dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.

Untuk memperoleh objek gambar dekoratif, perlu dilakukan deformasi atau

penstiliran alami. Bentuk-bentuk objek di alam disederhanakan dan digayakan

tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Misalnya bunga, hewan, tumbuhan yang

digayakan. Kesan tentang bunga, hewan, tumbuhan harus masih ada pada motif

itu. (http://yokimirantiyo.blogspot.com/2012/12/gambar-dekoratif-motif-

hias.html.diakses pada 27 Mei 2015, pukul 09:16 WIB)

3. Sketsa-sketsa yang telah dibuat selama studi hingga kini sebagai vocabuler

dalam menciptakan harmoni pada perwujudan karya studi visual tentang

karya-karya naif dan dekoratif serta diperkaya dengan temuan-temuan baik

sketsa ataupun unsur-unsur bentuk pada karya terdahulu merupakan vocabuler

penciptaan karya sekarang, sebagai pemenuhan untuk tugas akhir.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

20

F. REFRENSI KARYA

1. Picasso

Pablo Ruiz Picasso (lahir 25 Oktober 1881 – meninggal 8 April 1973 pada

umur 91 tahun) adalah seorang seniman yang terkenal dalam aliran kubisme dan

dikenal sebagai pelukis revolusioner pada abad ke-20. Jenius seni yang cakap

membuat patung, grafis, keramik, kostum penari balet sampai tata panggung.

Lahir di Malaga, Spanyol 25 Oktober 1881 dengan nama lengkap Pablo (atau El

Pablito) Diego Jose Santiago Francisco de Paula Juan Nepomuceno Crispin

Crispiniano de los Remedios Cipriano de la Santisima Trinidad Ruiz Blasco y

Picasso Lopez. Ayahnya bernama Josse Ruiz Blasco, seorang profesor seni dan

ibunya bernama Maria Picasso Lopez.

a. Pendidikan

Picasso memiliki sifat selalu ingin belajar. Perbedaan kota atau negara bukan

suatu halangan untuk memperoleh beragam ilmu. Di usia 14 tahun, ia lulus ujian

masuk School of Fine Arts di Barcelona dan dua tahun pindah ke Madrid untuk

belajar di Royal Academy. Tak lama kemudian dia kembali lagi ke Barcelona dan

bergabung di Els Qutre Gats, tempat para penyair, artis dan kritikus untuk tukar

menukar ide yang didapat dari luar Spanyol. Pada usia 23 tahun, Picasso pindah

ke Paris, kota pusat seni pada masa itu.

b. Karya-karya

Banyak seniman-seniman mashyur ditandai oleh satu macam gaya dasar.

Tidaklah demikian Picasso. Dia menampilkan ruang luas dari berbagai gaya yang

mencengangkan. Kritikus-kritikus seni memberi julukan seperti “perode biru”,

“periode merah muda”, “periode neo-klasik”, dan sebagainya. Dia merupakan

salah satu dari cikal bakal “kubisme’, Dia kadang ikut serta, kadang menentang

perkembangan-perkembangan baru dalam dunia seni melukis modern. Mungkin

tak ada pelukis dalam sejarah yang sanggup melakukan karya dengan kualitas

begitu tinggi dengan lewat begitu banyak gaya dan cara.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

21

Picasso menghasilkan 20.000 karya dalam hidupnya. Yang menarik, Picasso

sering berganti gaya lukisan. Ini bisa terjadi karena Picasso memiliki banyak

teman. Seperti dari gaya lukisan biru dan merah jambu (karena lukisan didominasi

warna biru dan merah jambu) berubah drastis ke gaya kubisme, akibat pengaruh

pertemanannya dengan Georges Braque.

Gaya kubisme inilah yang mengejutkan dunia seni, karena mengubah persepsi

orang akan suatu keindahan seni. Kalau sebelumnya lukisan wanita mudah

dikenali wajah modelnya, oleh Picasso dibuat drastis sehingga bentuk lukisannya

sulit dikenali lagi, seperti yang ia tuangkan lewat karya Demoiselles d’Avignon.

Ini bukan berarti Picasso sembarangan saja membuat lukisan. Ia sebelumnya telah

mempelajari karya pematung Liberia dan patung-patung Afrika lainnya (patung

primitif) yang biasanya berbentuk melengkung dan tidak proporsional.

Ketidaksembarangan Picasso juga dibuktikan dengan beberapa eksperimen

yang sering dilakukannya, terutama pada perspektif dan distorsi yang ada pada

suatu lukisan. Sehingga gaya kubisme temuan Picasso ini mengubah wawasan

dunia akan penilaian suatu lukisan. Lukisan bukan saja sebagai keindahan seni,

tetapi merupakan ppula sebagai hasil penelitian dan eksperimen.

c. Inspirasi dari Kenyataan Hidup

Picasso adalah seniman yang melankolis, berkepribadian kuat, egois dan

hidupnya sangat bebas. Tak heran karya-karyanya banyak mencerminkan

kepribadiannya. Tak heran, karya-karyanya banyak mencerminkan

kepribadiannya itu. Kepribadiannya yang kuat, egois dan bebas, banyak terlihat

dari karya seninya yang berkesan kontroversial dan sangat ekspresif, beda dari

yang pernah ada sebelumnya. Di sisi lain, kemelankolisan Picasso terungkap dari

sifatnya yang sangat sensitif serta rinci dalam menilai suatu kenyataan hidup. Ia

sanggup membuat kenyataan hidup itu sebagai sumber inspirasi karyanya.

Misalnya, lukisan Mesra Cinta (periode Biru) yang bernuansa muram dan

pesismis, mencerminkan masa-masa sulit Picasso di tengah situasi yang

kompetitif. Lukisan Guernica yang menjadi pusat mata di Museum Reina Sofia

(Madrid) adalah goresan tangan dari hasil ingatannya pada tragedi berdarah awal

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

22

tahun 1930-an di daerah Basque, Guernica terjadi ketika perang sipil dan jatuhnya

ratusan bom. Kemudian burung merpati, simbol perdamaian dunia, ternyata juga

merupakan rancangannya. Picasso menyelesaikan seni lukis itu setelah terinspirasi

oleh burung Melanesia, pemberian Henri Matisse.

Lebih unik lagi, Picasso juga menjadikan wanita sebagai sumber inspirasi.

Konon, setiap wanita memberikan inspirasi berbeda baginya. Misalnya dari

kekasihnya, Marie-Terese Walter, ia menghasilkan karya La Reve (mimpi) yang

laku terjual 48.402.500 dolar AS. Dari kekasihnya yang lain, Eva Gouel, terlahir

lukisan Femme Assise Dans Un Fauteuil, yang termasuk salah satu adikarya

kubistis. Tak heran jika Picasso sampai dijuluki Don Juan (playboy). Selain

berganti-ganti kekasih, ia juga telah menikah beberapa kali, antara lain dengan

Fernande Olivier, Machelle Thumbert, Olga kohklova dan Jaqueline Roque.

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pablo_Picassso.diakses 6 Desember 2015 pukul

10.00 WIB)

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

23

d. Karya Lukis Picasso

______

Gambar 1. Lukis karya Pablo Picasso

‘Seated Woman Marrie’, 1937, oil on canvas, Kubisme, Potret Genre

Sumber : (http://g01.a.alicdn.com/kf/HTB1XU8UlXXXXXq6xXFXXXq/Meseum-

Quality-Seated-Woman-Marie-Therese-by-Pablo-Picasso-Oil-Painting-font-b-reprob-

font.jpg/06/12/15/18.25)

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

24

2. Erica Hestu Wahyuni

a. Biografi

Lahir di Yogyakarta pada tahun 1971. Erica sudah mulai melukis sejak masih

duduk di bangku Sekolah Dasar, ketika itu ia bergabung di sebuah sanggar anak-

anak “Sanggar Katamsi” namanya. Selanjutnya dia belajar di Fakultas Seni Rupa

dan Desain, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Di Institut itu ia dibimbing oleh

Nyoman Gunarsa, Agus Burhan dan Wardoyo. Ia menerima beberapa

penghargaan, antara lain di bidang Sketsa dan Lukisan Cat Air Terbaik saat ISI

Yogyakarta merayakan Dies Natalies yang ke-9 tahun 1993. Pada tahun yang

sama, karyanya terpilih untuk dipamerkan di “International Triennial

Competition of Painting” di Osaka, Jepang. Ia kemudian melanjutkan studinya di

Monumental Art di Sukinov Art Institue Moskow, Russia dari tahun 2001-2005.

Erica mengadakan pameran tunggal pertamanya di Purna Budaya pada tahun

1995 yang pada saat itu dibuka olah Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan

merupakan sebuah acara yang cukup sukses. Erica juga pernah diundang untuk

turut serta dalam pameran yang diadakan di Museum of Contemporary Art di

Moskow, Russia tahun 2000.

Lukisan yang dibuat Erica sering menampilkan berbagai macam subjek yang

memadati satu kanvas, yang biasanya merupakan ekspresi atau pengalaman

pribadinya. Karyanya cenderung seperti lukisan anak-anak, namun lukisan anak-

anak yang rumit. Setiap karyanya mempunyai narasi yang menarik, yang

menceritakan mengenai pandangannya akan dunia.

(http://indonesianfineart.org/id/erica-hestu-wahyuni-

backroom/biography.html.diakses pada 19 Desember 2015, pukul 11.00 WIB)

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rujukan - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0611010_bab2.pdf · individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis adalah hubungan

25

b. Karya Lukis Erica

Gambar 2. Lukis karya Erica Hestu Wahyuni

‘Peacefull Matrioshka’, 2013,accrilyc on canvas.

Sumber : (http://www.artvalue.com/auctionresult--hestu-wayuni-erika-1971-indon-peaceful-

matrioshka-3823069.htm/19/12/2015/18.25

Dari tinjauan tentang seniman Pablo Picasso dan Erica Hestu Wahyuni

beberapa ketertarikan yang menginspirasi penulis dalam berkarya diantaranya :

Secara keseluruhan lukisan Pablo Picasso yang bermain komposisi dengan tepat

yaitu memecah bidang dari objek ke background, Eksperimen dari distorsi dan

perspektif yang jenius. Lukisan Erica Hestu Wahyuni yang bermain warna dengan

teknik blok dengan gaya naif dan bentuk visual yang imajinatif.

Perwujudan Originalitas pada penulis terdapat pada penggayaan objek

yang memiliki kesamaan dengan karya lukis Erica Hestu Wahyuni. Dalam

penyusunan komposisi yang tepat memiliki kesamaan dengan karya lukis Pablo

Picasso.