25
12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengobatan Usada Sistem perawatan kesehatan dapat dipandang sebagai sistem kebudayaan karena merupakan suatu kesatuan hirarkis yang tidak bisa dipisahkan, yang menyangkut tentang proses dan mekanisme pengambilan keputusan dalam pemilihan sektor-sektor pelayanan kesehatan yang tersedia untuk menanggulangi berbagai penyakit. Menurut Kleinman (1980) masyarakat secara umum mengenal adanya tiga sektor pelayanan kesehatan yaitu : sektor rumah tangga atau home remedies, sektor kedukunan atau folk medical system, dan sektor profesional dan kosmopolitan atau professional and cosmopolite medical system. Ketiga sektor tersebut akan dijadikan sebagai alternatif pilihan bagi masyarakat ketika mengalami sakit. Secara komprehensif dapat dikatakan bahwa setiap masyarakat memiliki sistem kesehatannya sendiri. Begitu juga di Indonesia dengan berbagai suku bangsa yang ada tentu saja memiliki berbagai pendekatan yang berbeda terhadap penyakit pada masing- masing budaya. Suku Bali merupakan salah satu dari ratusan suku bangsa yang ada di Indonesia yang secara turun-temurun mengembangkan suatu sistem kesehatan tradisional yang disebut dengan pengobatan usada, dengan praktisinya yang disebut balian (Sukarma, 2013). Secara etimologi kata usada berasal dari kata ausadhi yang berarti tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat, atau dibuat dari tumbuh-tumbuhan (Nala, 1993). Usada adalah semua tata cara untuk menyembuhkan penyakit, cara pengobatan atau kuratif, pencegahan atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

  • Upload
    lynhi

  • View
    224

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengobatan Usada

Sistem perawatan kesehatan dapat dipandang sebagai sistem kebudayaan karena

merupakan suatu kesatuan hirarkis yang tidak bisa dipisahkan, yang menyangkut tentang

proses dan mekanisme pengambilan keputusan dalam pemilihan sektor-sektor pelayanan

kesehatan yang tersedia untuk menanggulangi berbagai penyakit. Menurut Kleinman

(1980) masyarakat secara umum mengenal adanya tiga sektor pelayanan kesehatan yaitu :

sektor rumah tangga atau home remedies, sektor kedukunan atau folk medical system, dan

sektor profesional dan kosmopolitan atau professional and cosmopolite medical system.

Ketiga sektor tersebut akan dijadikan sebagai alternatif pilihan bagi masyarakat ketika

mengalami sakit.

Secara komprehensif dapat dikatakan bahwa setiap masyarakat memiliki sistem

kesehatannya sendiri. Begitu juga di Indonesia dengan berbagai suku bangsa yang ada

tentu saja memiliki berbagai pendekatan yang berbeda terhadap penyakit pada masing-

masing budaya. Suku Bali merupakan salah satu dari ratusan suku bangsa yang ada di

Indonesia yang secara turun-temurun mengembangkan suatu sistem kesehatan tradisional

yang disebut dengan pengobatan usada, dengan praktisinya yang disebut balian (Sukarma,

2013).

Secara etimologi kata usada berasal dari kata ausadhi yang berarti tumbuh-tumbuhan

yang berkhasiat obat, atau dibuat dari tumbuh-tumbuhan (Nala, 1993). Usada adalah semua

tata cara untuk menyembuhkan penyakit, cara pengobatan atau kuratif, pencegahan atau

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

13

pereventif, memprakirakan jenis penyakit atau diagnosis, perjalanan penyakit atau

prognosis, maupun pemulihannya, termasuk pula pengobat atau balian, dan tata cara untuk

membuat penyakit, menyebabkan orang lain sakit (Nala, 2006).

Usada adalah ilmu pengobatan tradisional Bali yang sumber ajarannya berasal dari

lontar-lontar. Lontar-lontar yang menyangkut sistem pengobatan di Bali dapat dibagi

menjadi dua, yaitu lontar tutur atau tattwa yang berisi tentang ajaran gaib atau wijaksara

dan lontar usada yang berisi tentang ajaran pengobatan, jenis penyakit dan tumbuhan yang

digunakan (Nala, 1993). Di dalam lontar usada terdapat naskah yang memuat bahan obat-

obatan yang berasal dari tumbuhan yaitu Lontar Usada Taru Pramana. Taru Pramana

memiliki arti: pramana yang berarti tumbuhan, dan taru yang berarti khasiat, dengan kata

lain taru pramana memiliki arti tumbuhan yang berkhasiat (Suryadarma, 2005).

a. Etiologi Sehat-Sakit pada Suku Bali

Menurut Suryadarma (2005) dalam konteks sistem medis suku Bali atau usada,

seseorang bisa dikatakan sehat apabila adanya keseimbangan pada lima unsur alam yang

dikenal dengan panca maha bhuta yang ada di lingkungannya. Lima unsur alam tersebut

antara lain air atau apah, tanah atau pertiwi, angin atau bayu, api atau teja, dan eter atau

akasa. Alam semesta sebagai kesatuan kehidupan terwujud dalam dua kosmos, yaitu

makrokosmos dan mikrokosmos. Makrokosmos merupakan suatu wadah keseimbangan

dunia yang amat besar dan tak terhingga, dengan Tuhan sebagai pusat keseimbangannya.

Sedangkan mikrokosmos adalah manusia yang merupakan replika dari makrokosmos

yang memiliki berbagai keterbatasan.

Masyarakat Bali mempercayai bahwa manusia akan terhindar dari hal-hal buruk

yang bisa berupa penyakit apabila adanya keseimbangan dan keharmonisan antara

manusia, alam, dan Tuhan. Prinsip keharmonisan ini disebut sebagai Tri Hita Karana,

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

14

yaitu tiga penyebab utama kebahagiaan dan keselarasan hidup manusia. Prinsip

hubungan keharmonisan dan keseimbangan kosmos ini yang dipercaya oleh masyarakat

Bali sebagai konsep dasar dalam mencegah dan menanggulangi penyakit (Sukarma,

2013).

Menurut Sukarma (2013) pengobatan usada di Bali yang didasarkan pada

pengobatan Ayurveda dan naskah-naskah pengobatan kuno yang ada di Bali, bahwa

berfungsinya sistem organisme yang berada di dalam tubuh manusia dikendalikan oleh

tiga unsur humoral yaitu unsur udara atau vatta, api atau pitta, dan air atau kapha. Ketiga

unsur tersebut dalam pengobatan Ayurveda disebut sebagai Tridosha. Konsepsi tentang

tridosha yang kemudian dijadikan sebagai pedoman oleh balian dalam memberikan

diagnosis terkait dengan penyakit yang dibawa oleh pasien.

Masyarakat di Bali mempercayai bahwa kondisi sehat dan sakit dipengaruhi oleh

keseimbangan dari lima unsur alam, dan adanya kepercayaan terhadap konsep tri hita

karanan, yang dipercaya oleh masayarakat di Bali sebagai konsep dasar dalam

menanggulangi penyakit.

b. Penggolongan Penyakit pada Suku Bali

Nala (2006) mengatakan bahwa menurut lontar usada, penyakit ada tiga jenis, yakni

penyakit panes atau panas, nyem atau dingin, dan sebaa atau panas-dingin. Penyakit-

penyakit tersebut digolongkan berdasarkan kepada konsep kepercayaan terhadap wujud

Tuhan sebagai Brahma, Wisnu, dan Iswara. Brahma dipandang sebagai wujud api yang

menyebabkan panes; Wisnu yang menciptakan nyem; dan Iswara yang mencipakan

sebaa (Nala, 2006).

Menurut Nala (2006) di dalam kitab suci Veda Smerti agama Hindu Ayurveda,

disebutkan bahwa penyakit atau wyadhi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi tiga

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

15

yaitu: Adhyatmika yaitu penyakit yang penyebabnya berasal dari dalam diri sendiri yang

bisa disebabkan oleh faktor keturunan atau adibala prawrta, dari sejak dalam kandungan

atau janmabala prawarta, dan adanya ketidakseimbangan pada unsur tri dosha yang

lebih dikenal dengan istilah doshabala prawrta, yang terdiri dari; Adhidaiwika yaitu

penyakit yang diakibatkan oleh pengaruh di luar tubuhnya yang bisa disebabkan oleh

pengaruh perubahan musim atau kalabala prawrta, gangguan supranatural atau

daiwabala prawrta, gangguan natural atau swabhawa bala prawrta; Adhibautika yaitu

penyakit yang diakibatkan oleh benda tajam seperti diakibatkan oleh benda tajam atau

sastrakrta, dan luka yang diakibatkan oleh gigitan binatang atau wyalakrta.

Penyebab penyakit dipengaruhi oleh tiga hal yang masing-masing penyebab

dipercaya oleh masyarakat di Bali dipengaruhi oleh konsep kepercayaan terhadap tiga

wujud Tuhan. Faktor lainnya juga terdapat dalam pembentukan penyakit pada

kepercayaan masyarakat Bali, bisa disebabkan oleh dari dalam diri sendiri, disebabkan

oleh pengaruh dari luar tubuhnya, dan diakibatkan oleh benda-benda tajam.

c. Pengobat pada Pengobatan Usada

Pada suku Bali pengobat pada pengobatan usada dikenal sebagai balian. Menurut

Nala (2000) balian dapat dibedakan berdasarkan kekuatan, tujuan, dan cara memperoleh

keahliannya. Berdasarkan kekuatannya balian dibagi menjadi tiga yaitu Balian Lanang

bersifat maskulin, sifat kejantanan, Balian Wadon yang bersifat feminim, sifat

kebetinaan, dan Balian Kedi yang bersifat netral, sifat kebancian. Sifat kejantanan dan

kebetinaan dikaitkan dengan kekuatan yang digunakan dalam pengobatan, kejantanan

dengan menggunakan kekuatan positif dan kebetinaan dengan menggunakan kekuatan

negatif. Sifat kebancian merupakan ketiadaan dari balian dalam menggunakan kekuatan

positif maupun negatif, tetapi berkekuatan netral.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

16

Nala (2000) mengatakan berdasarkan tujuannya balian dibagi menjadi dua, yaitu

yang memiliki tujuan baik dan tujuan buruk. Balian Panengen, adalah dukun yang

beraliran kanan atau white magic, pengobatannya ditujukan untuk kebaikan,

menyembuhkan orang sakit, bertujuan untuk kemanusiaan yang dikenal dengan istilah

dharma. Balian Pangiwa, adalah dukun yang beraliran kiri atau black magic, yang

tujuannya membuat orang agar jatuh sakit, atau bertujuan membencanai orang lain atau

adharma.

Berdasarkan pada cara memperoleh keahliannya, Nala (2000) mengatakan balian

dibedakan menjadi tiga yaitu balian kapican, katakson, dan usada. Balian kapican

mendapatkan keahlianya karena memperoleh suatu pica yaitu benda keramat, sesuatu

yang bertuah dan berkhasiat. Balian katakson mendapatkan keahliannya karena

kemasukan taksu, roh atau kekuatan gaib yang memberikan kecerdasaran dan mukjizat

ke dalam dirinya. Balian usada merupakan balian yang memperoleh keahliannya karena

belajar atau melalui proses yang disebut aguru waktera yaitu penyucian diri, seperti

proses seseorang akan menjadi pendeta.

Penggolongan balian pada masyarakat di Bali, dapat dibedakan berdasarkan

kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing balian, tujuan dari ilmu yang digunakan,

dan cara yang dilakukan untuk memperoleh keahlian sebagai balian.

2. Etnomedisin

Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, yang terlihat tidak

wajar bagi masyarakat Barat, adalah suatu hal yang wajar apabila dikaitkan dengan

kepercayaan serta kebudayaan pada masyarakat tersebut (Rivers, 1924). Pengobatan ini

pada awalnya disebut sebagai pengobatan primitif karena meskipun terlihat wajar jika

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

17

dikaitkan dengan kebudayaan masyarakatnya, namun tidak bersifat ilmiah dan

penjelasannya juga sangat tidak masuk akal.

Berdasarkan hal ini, banyak yang mengatakan, dalam komunitas masyarakat yang

menggunakan pengobatan primitif terdapat suatu ikatan antara pengobatan, magis, dan

agama (Foster & Anderson, 2011). Didasari pada pengobatan-pengobatan primitif tersebut,

munculah penelitian-penelitian yang disebut sebagai etnomedisin yang berfokus kepada

pengobatan-pengobatan non-Barat.

Etnomedisin atau ethnomedicine merupakan cabang ilmu dari antropologi kesehatan

yang mempelajari pengobatan-pengobatan medis non-barat atau dalam kata lain

etnomedisin membahas tentang pengobatan-pengobatan tradisional dengan berdasar

kepada budaya-budaya tertentu (Foster & Anderson, 2011).

Menurut Foster dan Anderson (2011) terdapat dua kerangka sistem medis yang

dikenal pada pengobatan etnomedisin, yaitu sistem medis personalistik yang merupakan

suatu sistem yang menyebutkan bahwa penyakit disebabkan oleh intervensi dari luar tubuh

yang bisa disebabkan oleh makhluk supranatural yang berupa makhluk bukan manusia

maupun manusia, dan sistem naturalistik yang mendasarkan terhadap adanya

keseimbangan terhadap unsur-unsur yang berada di dalam tubuh seperti panas, dingin,

cairan di dalam tubuh yaitu humor dan dosha, atau yin dan yang yang berada dalam

keadaan seimbang.

a. Penyebab Sakit pada Sistem Medis Personalistik dan Naturalistik

Beberapa penelitian terkait dengan sistem medis personalistik pernah dilakukan

sebelumnya. Seperti yang dilakukan oleh Glick terhadap penduduk Gimi di dataran

tinggi Nugini. Seperti yang dikatakan Glick (dalam Foster & Anderson, 2011) penyakit

disebabkan oleh agen-agen yang dengan berbagai cara menggunakan kekuatan dengan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

18

tujuan untuk membuat sakit pada korban-korbannya. Agen-agen tersebut dapat berupa

makhluk manusia, „manusia super‟ atau bukan manusia.

Peran dari adanya agen juga diperlihatkan di kalangan orang Abron di Pantai Gading.

Kepercayaan yang muncul pada masyarakat Abron adalah seseorang dapat terkena

penyakit yang diakibatkan dari adanya intervensi yang berasal dari luar tubuh namun

bukan dari virus tetapi berasal dari kekuatan-kekuatan tertentu yang tidak bisa

dikendalikan.

Seperti yang dikatakan Alland (dalam Foster & Anderson, 2011) tentang teori orang

Abron mengenai penyakit yaitu meliputi sejumlah agen yang dapat bertanggungjawab

atas suatu kondisi khusus, yang saling berhubungan dengan peristiwa munculnya suatu

penyakit tertentu. Agen-agen tersebut dapat melintasi alam supranatural. Penyebab dari

munculnya penyakit berdasarkan pandangan sistem medis personalistik adalah pengaruh

dari agen-agen tertentu yang mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh.

Berbeda dengan sistem personalitik yang lebih menekankan pada peran agen dalam

penyebaran penyakit, sistem naturalistik lebih menekankan kepada peran dari

keseimbangan yang ada di dalam tubuh yang langsung berkaitan dengan kesehatan

seperti panas, dan dingin, cairan di dalam tubuh yaitu humor dan dosha, maupun yin dan

yang (Foster & Anderson, 2011), apabila unsur-unsur yang terdapat di dalam tubuh

seimbang maka akan terciptanya keadaan sehat, sedangkan apabila tidak seimbang maka

dapat memunculkan penyakit.

Teori keseimbangan mengenai kesehatan telah berkembang di masa Yunani kuno,

hal itu dibuktikan melalui teori yang disampaikan oleh Hippocrates, yang mengatakan

bahwa tubuh manusia terdiri dari darah, lendir, empedu hitam atau yang disebut

melankoli, dan empedu kuning, pada pengobatan etnomedisin hal ini disebut sebagai

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

19

patologi humoral (Foster & Anderson, 2011). Unsur-unsur inilah yang membentuk tubuh

manusia dan menyebabkan tubuh merasa sakit atau sehat.

Perbedaan mendasar antara sistem pengobatan personalistik dan sistem naturalistik

terletak kepada penyebab munculnya penyakit. Pada sistem personalistik lebih

menekankan kepada peran dari agen penyebab penyakit, sedangkan pada sistem

naturalistik lebih menekankan kepada keadaan keseimbangan di dalam tubuh yang bisa

menimbulkan penyakit.

b. Metode Penyembuhan

Menurut Foster dan Anderson (2011) sistem medis non-Barat yakni sistem medis

personalistik dan sistem medis naturalistik memberikan berbagai pendekatan yang

berbeda terkait dengan pengaruh serta tenaga medis yang berperan di dalamnya. Pada

tatanan sistem medis personalistik membutuhkan jenis penyembuh tertentu untuk

menyembuhkan penyakit yang dihadapi, tujuan dari penyembuh pada sistem medis

personalistik tidak hanya menyembuhkan penyakit tersebut namun juga mencari orang

yang mengakibatkan atau yang mengirim penyakit tersebut atau disebut sebagai agen.

Penyembuh pada sistem medis personalistik dapat berupa dukun atau shaman dengan

menggunakan teknik yakni berupa penggunaan ilmu-ilmu sihir tertentu, sehingga yang

diutamakan pada sistem medis personalistik adalah agen dari penyebab penyakitnya dan

pengobatan diberikan setelah adanya diagnosis terhadap agen dari penyebab

penyakitnya.

Pada sistem medis naturalistik penyembuh yang digunakan adalah tabib atau ahli

ramuan yang mengetahui tentang obat-obatan dan pengobatan lainnya yang dapat

membantu menyeimbangkan keseimbangan di dalam tubuh (Foster & Anderson, 2011).

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

20

Teknik pengobatan yang digunakan dapat berbeda tergantung dari budayanya, seperti

teknik pengobatan Ayurveda.

Ayurveda merupakan pengobatan tradisional yang berasal dari India, kata Ayurveda

berasal dari ayur yang berarti kehidupan, dan veda yang berarti pengetahuan, yang

berarti Ayurveda merupakan pengetahuan dari kehidupan (Wang, 2013). Ajaran

Ayurveda mengatakan bahwa perlu adanya keseimbangan di dalam dosha. Dosha terdiri

dari vata yaitu ruang, dan udara, pitta yaitu api, dan air, kapha yaitu air, dan tanah.

Berdasarkan ajaran Ayurveda yang cara yang dapat dilakukan untuk

menyeimbangkan dosha adalah dengan membatasi pola makan, seperti mengkonsumsi

makanan yang manis, hambar, dan asin bisa mengurangi vita, mengkonsumsi makanan

yang manis, pahit bisa menurunkan pitta, dan mengkonsumsi makanan yang pedas, dan

pahit bisa menurunkan kapha (Wang, 2013).

Pada sistem medis naturalistik menggunakan penyembuh yaitu berupa tabib, jika

dikaitkan dengan kehidupan masyarakat Bali penyembuh ini lebih dikenal dengan

sebutan balian dan teknik pengobatannya dikenal dengan pengobatan usada, sedangkan

pada sistem pengobatan personalistik, pengobat yang digunakan disebut dengan shaman

atau dukun.

3. Konsep Sehat dan Sakit

Sehat merupakan keadaan dari ketiadaan tanda-tanda tubuh yang tidak berfungsi secara

umumnya, atau tanda-tanda subjektif dari suatu penyakit atau cidera, seperti rasa sakit atau

mual (Kazarian & Evans, 2011). Antonovsky (dalam Sarafino dan Smith, 2011) seorang

sosiolog kesehatan mengatakan bahwa selama ada nafas kehidupan di dalam tubuh , maka

dapat dikatakan sehat.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

21

Konsep dari sehat dan sakit juga telah mengalami banyak perkembangan dari tahun ke

tahun, pada budaya-budaya awal mempercayai bahwa penyakit secara mental dan fisik

disebabkan oleh kekuatan-kekuatan mistis seperti serangan iblis (Stone, 1979).

Hippocrates, atau yang lebih dikenal sebagai “Bapak Kedokteran” memperkenalkan

hummoral theory of illness, yang di dalamnya mengatakan bahwa tubuh manusia terdiri

dari empat cairan yang disebut dengan humor, ketika humor dalam keadaan seimbang

maka individu masih dalam keadaan sehat, sedangkan penyakit terlihat ketika humor

dalam keadaan tidak seimbang (Stone, 1979).

Sarafino dan Smith (2011) mengatakan bahwa kondisi sehat dan juga sakit dari

seseorang bisa dipengaruhi oleh penyakit yang diturunkan dari keluarga, pengaruh dari

pola pikir yang mempengaruhi gaya hidup, serta kondisi lingkungan yang menjadi model

gaya hidup dari seseorang, sehingga aspek yang mempengaruhi konsep sehat dan sakit

adalah biological atau biologis, psychological atau psikologis, dan social atau sosial, yang

lebih dikenal dengan biopsychosicial perspective. Sarafino dan Smith (2011) mengatakan

faktor-faktor yang berpengaruh antara lain :

a. Pola dari biological factor atau faktor biologis

Sarafino dan Smith (2011) mengatakan bahwa faktor-faktor secara biologis terdiri

dari material-material genetis dan proses-proses yang mewarisi karakteristik dari

orangtua yang di dalamnya juga termasuk fungsi dan struktur dari kondisi fisiologis

seseorang. Tubuh dibuat dari susunan yang sangat besar yang membentuk suatu sistem,

seperti organ-organ, tulang-tulang, dan berbagai jaringan yang terdiri dari sel, molekul,

dan atom. Efesiensi, efektifitas, dan fungsi dari kesehatan tergantung dari bagaimana

komponen tersebut saling bekerja dan berinteraksi satu dengan yang lainnya.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

22

Faktor biologis merupakan faktor yang lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi

fisiologis dari seseorang, yang bisa saja sedang dialami maupun diturunkan secara

herediter dari orangtua.

b. Pola dari psychological factor atau faktor psikologis

Menurut Sarafino dan Smith (2011), perilaku dan proses mental merupakan fokus

dari psikologi dan menghasilkan kognisi, emosi, dan motivasi. Kognisi merupakan

aktifitas mental yang mencakup cara menerima, belajar, mengingat, berpikir,

menginterpretasi, mempercayai, dan cara penyelesaian masalah.

Kognisi secara langsung memberikan dampak terhadap konsep sehat dan sakit

apabila dikaitkan dengan gaya hidup individu, seperti contohnya seseorang yang

memiliki riwayat penyakit maag dan kemudian penyakit tersebut datang kemudian

menghilang dengan tiba-tiba, maka individu tersebut tidak akan mencari perawatan

kesehatan karena penyakit maagnya sudah menghilang (Sarafino & Smith, 2011).

Sarafino dan Smith (2011) mengatakan emosi merupakan perasaan subjektif yang

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pikiran, perilaku, dan kondisi psikologis. Emosi

ada yang berupa positif seperti bahagia, dan juga negatif seperti perasaan marah. Emosi

sangat berkaitan dengan konsep sehat dan juga sakit, seperti contohnya seseorang yang

memiliki emosi positif akan lebih terhindar dari berbagai penyakit dan lebih sering

untuk menjaga kesehatan serta lebih cepat pulih dari penyakitnya dibandingkan dengan

yang memiliki emosi negatif. Sarafino dan Smith (2011) mengatakan bahwa emosi juga

sangat penting untuk menentukan arah pengobatan, seperti contoh seseorang yang

memiliki rasa takut terhadap dokter akan menghindari perawatan kesehatan yang

sebenarnya dibutuhkan.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

23

Menurut Sarafino dan Smith (2011) motivasi adalah proses individu yang

mengarahkan masing-masing dari individu tersebut untuk memulai suatu aktifitas,

menentukan arahnya, dan bertekun di aktifitas tersebut. Seperti contoh orang tua yang

berhenti merokok karena ingin menjaga kesehatan dari anak-anaknya, ataupun

seseorang yang ingin terlihat dan merasa lebih sehat akan mengambil serta mengikuti

beberapa program-program pelatihan, menentukan target dari hasil latihan, dan

melakukan aktifitasnya secara teratur.

Ketiga hal yang mempengaruhi psikologis yaitu kognisi, emosi, dan motivasi saling

berkolaborasi dan membentuk kondisi psikologis individu yang mempengaruhi

pemahaman terhadap konsep sehat dan juga sakit. Kondisi psikologis dari individu juga

kemudian bisa mempengaruhi aktifitas yang dilakukan untuk mencegah munculnya

penyakit dan menjaga kondisi sehat.

Menurut Herndon dan Wandersman (dalam Sarafino & Smith, 2011), terdapat tiga

tahapan pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu dengan primary, secondary, dan

tertiary prevention. Primary prevention dapat berupa tindakan yang dilakukan untuk

menghindari munculnya suatu penyakit, secondary prevention merupakan

kecenderungan untuk melakukan identifikasi terhadap suatu penyakit dan kemudian

melakukan penyembuhan terhadap penyakit tersebut sebelum terlambat. Tertiary

prevention merupakan peningkatan dari secondary prevention, tertiary prevention

biasanya dilakukan apabila suatu penyakit sudah mencapai tahap yang cukup parah,

sehingga perlu penanganan yang lebih mendalam terhadap penyakit tersebut.

c. Pola dari social factor atau faktor sosial

Sarafino dan Smith (2011) mengatakan bahwa manusia hidup di dunia sosial,

menjalin hubungan dengan banyak indvidu, berinteraksi dan mempengaruhi satu dengan

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

24

yang lainnya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pandangan masing-masing

invidu adalah society (masyarakat), community (komunitas), dan family (keluarga).

Masyarakat seringkali mempengaruhi pandangan kesehatan dari individu dengan

menanamkan nilai-nilai dari budaya.

Media juga merupakan salah satu alat dalam menyampaikan nilai-nilai kesehatan

baik yang berupa hal positif maupun negative (Sarafino & Smith, 2011). Sarafino dan

Smith (2011) mengatakan bahwa komunitas juga merupakan faktor yang berpengaruh

dalam kondisi sehat dari seseorang. Individu akan mempelajari perilaku sehat dari

komunitas yang diikuti, seperti misalnya di dalam komunitas tersebut sangat

mengutamakan postur dan bentuk tubuh, sehingga memiliki aktifitas kesehatan seperti

mengikuti berbagai kegiatan olahraga, dan secara langsung individu akan mempelajari

dan turut terjun ke dalam aktifitas tersebut, dan faktor yang terakhir adalah faktor

keluarga.

Seorang individu tumbuh dan berkembang di dalam keluarga sejak dari masa kanak-

kanak, sehingga keluarga merupakan pemberi pengaruh yang paling kuat dalam tumbuh

dan kembangnya (Murphy & Bennet, 2004). Anak-anak mempelajari banyak perilaku

kesehatan dari orangtua, sehingga keluarga bisa menjadi media yang baik untuk

memperkenalkan perilaku kesehatan yang positif maupun negatif.

Faktor sociocultural juga mengambil peran yang penting dalam konsep sehat dan

sakit, perbedaan sejarah dan budaya tersebut dapat terlihat dalam pendapat

masyarakatnya terhadap penyebab munculnya suatu penyakit (Sarafino & Smith, 2011).

Agama merupakan salah satu aspek dari budaya. Sarafino dan Smith (2011) juga

mengatakan banyak agama yang menyertakan belief yang berhubungan dengan konsep

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

25

sehat dan sakit, ada yang berupa penolakan terhadap perawatan medis namun juga ada

belief yang mengajarkan gaya hidup sehat.

Matsumoto dan Juang (2008) juga mengatakan bahwa budaya dapat mempengaruhi

kesehatan dari berbagai sisi. Budaya yang telah terenkulturasi dapat menciptakan belief

atau kepercayaan yang mempengaruhi sikap terhadap kesehatan dan perawatan, hal-hal

yang menyebabkan sehat dan sakit, ketersediaan dari pelayanan kesehatan, health

seeking behavior, dan berbagai aspek-aspek yang lainnya.

Beberapa aspek dan juga faktor yang telah dipaparkan juga berpengaruh terhadap

health seeking behavior pada suatu daerah atau masyarakat, seperti misalnya penelitan

yang dilakukan oleh Chibwana, Mathanga, Chinkumba, dan Jobiba (2009) tentang

pengaruh sosiokultural terhadap health seeking behavior untuk demam pada anak yang

berusia dibawah lima tahun di daerah Mwanza-Neno, Malawi.

Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa adanya kepercayaan baik dari wanita

maupun pria bahwa anak kecil yang mengalami demam disebabkan oleh alat genital dari

ibu yang melahirkan, sehingga muncul suatu pemahaman bahwa demam anak-anak

hanya bisa disembuhkan dengan melakukan pengobatan tradisional terhadap ibu dari

anak tersebut, bukan langsung kepada anaknya, yang mengakibatkan terjadinya

keterlambatan pengobatan. Dari hal tersebut terlihat bahwa sosial dan juga budaya

berpengaruh dalam pemahaman masyarakat terkait dengan konsep sehat dan sakit.

Hal ini sejalan seperti yang disampaikan oleh Foster dan Anderson (2011) yang

mengatakan bahwa setiap kebudayaan memiliki pandangan yang berbeda terhadap

penyakit, dalam pengertian penyakit merupakan pengakuan bahwa seseorang itu tidak

bisa menjalankan peran normalnya secara wajar, dan harus dilakukan sesuatu pada

situasi tersebut.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

26

4. Health seeking behavior

Menurut Notoadmojo (2014) perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon

seseorang atau organisme terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,

sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Perilaku kesehatan tersebut

mencakup perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yang di dalamnya berhubungan

dengan health seeking behavior, yaitu perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan.

Notoadmojo (2014) mengatakan bahwa ketika seseorang diserang penyakit dan

merasakan sakit, maka akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha, antara lain:

a. Tidak bertindak atau no action. Notoadmojo (2014) mengatakan bahwa alasan dari

tidak bertindak adalah karena adanya kepentingan lain yang harus dilakukan,

masyarakat juga mempercayai bahwa penyakit tersebut akan hilang dengan

sendirinya.

b. Bertindak mengobati diri sendiri atau self treatment. Notoadmojo (2014)

mengatakan bahwa orang yang masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri

sudah merasa bahwa pengalaman terkait dengan usaha pengobatan sendiri sudah

mendapatkan kesembuhan.

c. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas alternatif atau traditional remedy.

Notoadmojo (2014) mengatakan bahwa untuk masyarakat pedesaan khususnya,

pengobatan tradisional masih menduduki tempat teratas dibanding dengan

pengobatan-pengobatan yang lain.

d. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan modern yang telah disediakan

pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan swasta, termasuk mencari pengobatan

ke fasilitas pengobatan modern yang diselenggarakan oleh dokter (private

medicine).

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

27

Dalam mencari kesehatan, masyarakat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

memunculkan health seeking behavior. Menurut Green (dalam Notoadmojo, 2014)

menyatakan bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu:

1. Faktor predisposisi atau Predisposing factors

Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan yaitu knowledge, sikap atau attitude

terhadap kesehatan. Adapun bagian-bagian dari faktor predisposisi adalah sebagai

berikut:

a. Pengetahuan atau knowledge

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (Notoadmojo, 2014). Sehingga pengetahuan awal dari

masyarakat akan mengarahkannya kepada jenis pengobatan yang akan

digunakan.

b. Sikap atau attitude

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap

suatu stimulus atau objek. Soetarno (1994) mengatakan bahwa sikap adalah

pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap

objek tertentu.

2. Faktor pendukung atau enabling factors

Notoadmojo (2014) mengatakan bahwa faktor-faktor ini mencakup ketersediaan

sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan pada masyarakat. Ketersediaan sarana dan

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

28

prasarana atau fasilitas kesehatan akan menentukan masyarakat dalam menentukan arah

pengobatan yang akan dilakukan.

3. Faktor pendorong atau reinforcing factors

Notoadmojo (2014) mengatakan bahwa faktor pendorong mencakup sikap dan

perilaku petugas kesehatan, atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari

perilaku masyarakat. Masyarakat memberikan pandangan serta tanggapannya terhadap

suatu pengobatan, baik dari sisi pengobatan maupun petugas pengobatannya.

Anderson (dalam Notoadmojo, 2014) mengatakan salah satu model penggunaan

pelayanan kesehatan adalah model sistem kesehatan atau health system model dalam

menentukan arah pengobatan yang digambarkan melalui tiga kategori utama dalam

pelayanan kesehatan, adapun kategori tersebut antara lain:

1. Karakteristik predisposisi atau predisposing characteristic

Anderson (dalam Notoadmojo, 2014) mengatakan bahwa karakteristik ini

digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa tiap individu mempunyai

kecenderungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda. Hal ini

disebabkan karena adanya ciri-ciri individu, yang digolongkan ke dalam tiga

kelompok sebagai berikut:

a. Ciri-ciri demografi, seperti jenis kelamin dan juga umur.

b. Struktur sosial, seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuan atau ras, dan

sebagainya.

c. Manfaat-manfaat kesehatan atau kepercayaan, seperti keyakinan bahwa

pelayanan kesehatan dapat menolong proses penyembuhan penyakit.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

29

2. Karakteristik pendukung atau enabling characteristic

Anderson (dalam Notoadmojo, 2014) mengatakan karakteristik ini mencerminkan

bahwa meskipun individu memiliki predisposisi untuk memanfaatkan pelayanan

kesehatan namun beberapa faktor harus tersedia untuk menunjang pelaksanaan untuk

memunculkan predisposisi tersebut seperti faktor kemampuan seperti penghasilan,

akses, keadaan ekonomi dan dari komunitas seperti fasilitas pelayanan kesehatan.

3. Karakeristik kebutuhan atau need characteristic

Anderson (dalam Notoadmojo, 2014) mengatakan faktor predisposisi dan faktor

yang memungkinkan untuk mencari pengobatan dapat terwujud di dalam tindakan

apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan. Dengan kata lain kebutuhan merupakan

dasar dan stimulus langsung untuk menggunakan pelayanan kesehatan.

Health seeking behavior diawali dengan adanya bentuk perilaku kesehatan, yang

menurut Green (dalam Notoadmojo, 2014) dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor

predisposisi, pendukung, dan juga pendorong. Perilaku kesehatan yang dibentuk,

akan mempengaruhi perilaku dalam mencari layanan kesehatan (health system

model), yang oleh Anderson (dalam Notoadmojo, 2014) dikategorikan di dalam tiga

karekteristik yaitu karakteristik predisposisi, pendukung, dan kebutuhan.

5. Urolithiasis (kencing batu)

Menurut Chang (2009) urolithiasis atau yang lebih dikenal dengan kencing batu

adalah penyakit yang didalamnya terdapat material keras seperti batu yang terbentuk di

sepanjang saluran kemih, saluran kemih atas (ginjal dan ureter) dan saluran kemih bawah

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

30

(buli-buli dan uretra) yang dapat menyebabkan nyeri, pendarahan, penyumbatan aliran

kemih, dan infeksi.

Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran

urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan lain yang

belum terungkap atau idiopatik. Purnomo (2011) mengatakan bahwa secara

epidemologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran

kemih pada seseorang, yaitu :

a. Faktor intrinsik, yang terdiri dari herediter atau keturunan, umur yaitu paling

sering didapatkan pada usia 30 sampai dengan 50 tahun, dan jenis kelamin.

b. Faktor entrinsik, yang terdiri dari faktor geografi, iklim, temperatur, asupan air,

dan pekerjaan.

Purnomo (2011) mengatakan bahwa batu saluran kemih terbentuk karena adanya

pengendapan yang diakibatkan oleh supersaturasi air kemih dengan garam-garam,

produk yang memiliki tingkat kelarutan yang lebih tinggi dibandingkan titik endapan,

maka akan mengakibatkan supersaturasi sehingga menimbulkan terbentuknya kristal dan

pada akhirnya akan terbentuk batu.

Penanganan yang dapat dilakukan terhadap individu dengan batu saluran kemih

adalah sebagai berikut:

a. Medikamentosa

Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang berukuran lebih kecil yaitu

dengan diameter 5mm, karena diharapkan batu dapat keluar tanpa intervensi medis

(Tjokonegoro & Utama, 2003). Sloane (2003) menambahkan pemberian analgesic

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

31

atau pembiusan dapat diberikan untuk meredakan nyeri dan mengusahakan agar

batu dapat keluar sendiri secara spontan.

b. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)

ESWL merupakan tindakan non-invansif dan tanpa pembiusan, pada tindakan

ini digunakan gelombang kejut eksternal yang dialirkan melalui tubuh untuk

memecah batu (Purnomo, 2011).

c. Endourologi

Purnomo (2011) mengatakan bahwa endourologi merupakan tindakan invansif

minimal untuk mengeluarkan batu pada saluran kemih yang terdiri atas memecah

batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang

dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih.

d. Tindakan operasi

Tjokronegoro dan Utama (2003) mengatakan tindakan bedah atau operasi

dilakukan apabila batu tidak merespon terhadap penanganan yang lainnya, hal ini

dilakukan apabila batu yang berada di dalam saluran kemih secara spontan tidak

dapat dikeluarkan, sehingga dilakukan tindakan operasi.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

32

B. Perspektif Teoretis

Gambar 1. Perspektif Teoretis

Kondisi sehat-sakit merupakan suatu hal yang saling terkait di dalam kehidupan

manusia. Setiap orang pasti pernah berada di dalam kondisi sehat maupun sakit. Menurut

Parson (1972) sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai

Konsep Sehat & Sakit

Pada Individu

Sakit

Pengobatan

Tradisional Modern

Medis Etnomedisin

Health Seeking Behavior

Eval

uas

i

Sehat

usada

Operasi Terapi Obat Obat herbal Balian

Rumah sakit/dokter

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

33

totalitas,termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya,

sehingga sakit akan terjadi apabila adanya disfungsi pada individu tersebut.

Disfungsi merupakan kondisi dari adanya ketidakseimbangan dalam tubuh sehingga

mengakibatkan terganggunya kondisi kesehatan. Kondisi sehat dan sakit individu dapat

dipengaruhi oleh berbagai hal, baik yang berasal dari dalam diri maupun yang berasal dari

luar diri individu. Kondisi ini juga akan menciptakan suatu konsep yang mempengaruhi

persepsi individu terhadap sehat dan juga sakit, konsep ini dikenal sebagai konsep sehat

dan sakit.

Konsep sehat dan sakit masing-masing orang akan mempengaruhi bagaimana orang

tersebut memandang kondisi tubuhnya saat ini, baik dari kesehatan maupun kelemahan

tubuh yang dialami. Konsep sehat dan sakit tidak semata-mata terbentuk begitu saja, hal

tersebut juga didasari oleh faktor-faktor lain yang saling berpengaruh satu dengan yang

lainnya. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain faktor biologis, faktor psikologis, dan

faktor sosial dan juga budaya.

Faktor biologis membantu seseorang untuk mengetahui kondisi tubuh saat ini, faktor

biologis berhubungan dengan kondisi biologis dari seseorang, baik itu kondisi sehat

maupun kondisi sakitnya, faktor biologis tersebut membantu seseorang untuk

mendefinisikan kondisi sehat dan sakit, hal ini juga berkaitan dengan suatu riwayat

penyakit yang pernah dialami oleh seseorang.

Faktor psikologis merupakan faktor dari dalam diri seseorang yang akan

mempengaruhi kondisi sehat dan juga sakitnya, faktor psikologis ini juga dipengaruhi oleh

tiga kondisi, yaitu kognisi dari individu, emosi, dan juga motivasi. Kognisi merupakan

bagaimana cara seseorang mempersepsikan, mempelajari, menginterprestasikan kondisi

yang sedang dialami saat ini. Faktor emosi adalah faktor yang mempengaruhi individu

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

34

dalam menentukan arah kesehatan, seperti misalnya seseorang yang pernah mengalami

kejadian buruk saat melakukan pengobatan ke dokter, seperti takut terhadap jarum suntik,

maka akan memilih pengobatan lainnya ketika mengalami sakit. Motivasi adalah hal yang

mempengaruhi individu untuk melakukan suatu kegiatan tertentu, baik untuk menjaga

kesehatan ataupun agar terhindar dari penyakit, dan menyembuhkan sakit tertentu.

Faktor berikutnya adalah sosial dan juga budaya. Faktor sosial ini dapat dipengaruhi

oleh lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga dan

lingkungan masyarakat secara tidak langsung dapat mempengaruhi pembentukan persepsi

dari individu, persepsi terhadap kondisi kesehatan saat ini. Selain hal tersebut, kondisi

sosial juga dipengaruhi oleh budaya tempat seseorang tinggal atau biasa melakukan

aktifitas, budaya dipengaruhi juga oleh faktor agama, agama merupakan salah satu faktor

yang bisa menciptakan belief di dalam suatu tatanan masyarakat, yang kemudian menjadi

suatu kebudayaan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut.

Ketiga faktor tersebut, faktor biologis, psikologis, dan sosialbudaya kemudian akan

memepengaruhi seseorang dalam mempertimbangkan pengobatan yang akan dilakukan

untuk menyembuhkan penyakitnya. Konsep sehat dan sakit tersebut akan membentuk

seseorang dalam menentukan arah pengobatan yang mengarahkan kepada pengobatan

tradisional ataupun pengobatan modern.

Pada saat seseorang dalam kondisi sakit, konsep sehat dan sakit akan mempengaruhi

orang tersebut untuk melakukan pengobatan terhadap kondisi sakit, hal inilah yang

dinamakan sebagai health seeking behavior. Jenis pengobatan yang biasanya digunakan

oleh seseorang ketika mengalami sakit ada dua macam yaitu pengobatan tradisional dan

pengobatan modern. Pengobatan tradisional mengarah kepada pengobatan etnomedisin,

dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang ada di alam, pada masyarakat di Bali

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

35

pengobatan ini lebih dikenal dengan istilah usada, pengobatan yang dilakukan dapat berupa

pengobatan secara herbal, ataupun melalui pengobatnya yang bernama balian.

Sistem pengobatan modern terdiri dari pengobatan medis, pengobatan medis tersebut

biasanya ditemukan pada rumah sakit ataupun tempat praktek pribadi yang dibuka oleh

dokter. Jenis pengobatan yang dilakukan pada pengobatan medis dapat berupa terapi,

pengobatan dengan menggunakan jenis-jenis obat tertentu, dan juga biasanya melakukan

operasi untuk beberapa penyakit dalam.

Masing-masing dari pengobatan tersebut tentu memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Beberapa orang memilih untuk menggunakan salah satu

dari pengobatan tersebut, ataupun keduanya, hal ini bisa didasarkan kepada hasil yang

diterima, adanya proses evaluasi terhadap hasil pengobatan tersebut kemudian akan

memungkinkan penggunaan pengobatan yang sama ketika mengalami sakit, baik itu

pengobatan medis maupun usada.

C. Pertanyaan Utama Penelitian

Pada latar belakang dari penelitian telah dijelaskan bahwa seseorang memilih

pengobatan alternatif apabila pengobatan konvensional atau di bidang medis dinilai tidak

memuaskan (Asimo, 1995), namun hal ini tidak bisa dijadikan patokan bahwa hanya

karena ketidakpuasan dari pengobatan konvesional yang menyebabkan masyarakat beralih

kepada pengobatan alternatif. Faktor budaya dan juga faktor lingkungan mengambil peran

yang penting dalam mempengaruhi masyarakat ketika akan menggunakan jalur pengobatan

tertentu, dan health seeking behavior terutama pada masyarakat suku Bali.

Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk mengetahui health seeking behavior pada

masyarakat, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan dalam grand question yaitu

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. … 2.pdf · A. Tinjauan Pustaka ... Segala bentuk pengobatan yang berasal dari masyarakat pribumi, ... Etnomedisin atau ethnomedicine

36

“Bagaimana konsep sehat dan sakit secara langsung dapat membentuk health seeking

behavior dalam menentukan arah pengobatan? “