27
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan (Konsep Sejenis) a. Tulisan Terdahulu Menciptakan suatu karya seni tentunya membutuhkan pemikiran yang sangat matang sehingga karya tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Tidak dipungkiri dari pemikiran dan perenungan tersebut menghasilkan konsep sejenis yang sudah pernah dibuat oleh seniman-seniman terdahulu. Dalam hal ini konsep penulis yang bertemakan gamelan memiliki kesamaan dengan konsep karya Hidajat L.P.D, Karya Prima Budi Hastuti dan tulisan Panji Prastyo. 1. Hidajat L.P.D. Gambar 2.1 Gamelan, 90 cm x 150 cm, cat minyak diatas kanvas, 2011 Sumber: http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/lpd.html Diakses tanggal 27/9/2015 pukul 23:48 WIB. Hidajat L.P.D. adalah tokoh yang memegang teguh idealisme keseniannya. Tema lukisan Hidajat diangkat dari kondisi sosial sekitarnya. Selama tumbuh menjadi seniman, Hidajat mengalami sebuah pengalaman

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

  • Upload
    vanhanh

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sumber Pustaka

1. Rujukan (Konsep Sejenis)

a. Tulisan Terdahulu

Menciptakan suatu karya seni tentunya membutuhkan pemikiran

yang sangat matang sehingga karya tersebut dapat

dipertanggungjawabkan. Tidak dipungkiri dari pemikiran dan perenungan

tersebut menghasilkan konsep sejenis yang sudah pernah dibuat oleh

seniman-seniman terdahulu. Dalam hal ini konsep penulis yang

bertemakan gamelan memiliki kesamaan dengan konsep karya Hidajat

L.P.D, Karya Prima Budi Hastuti dan tulisan Panji Prastyo.

1. Hidajat L.P.D.

Gambar 2.1 Gamelan, 90 cm x 150 cm, cat minyak diatas kanvas, 2011

Sumber: http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/lpd.html

Diakses tanggal 27/9/2015 pukul 23:48 WIB.

Hidajat L.P.D. adalah tokoh yang memegang teguh idealisme

keseniannya. Tema lukisan Hidajat diangkat dari kondisi sosial sekitarnya.

Selama tumbuh menjadi seniman, Hidajat mengalami sebuah pengalaman

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

6

hidup yang memperkaya dirinya dengan wacana dan pengetahuan budaya

nusantara, sebuah warisan budaya yang menurutnya saat ini kian

memudar. Wayang dan tarian menjadi figur paling dominan di semua

karya Hidajat. Pemilihan figur ini dianggap relevan dengan pengalaman

masa kecilnya. Karya-karyanya bisa dibilang menjadi kritik atas hilangnya

budaya seni yang dahulu pernah melekat di masyarakat (http://

128.199.163.163/detail/read/8/2111/refleksi-kesunyian-pelukis-hidajat.

Diakses tanggal 13/10/2016 pukul 22:32 WIB).

Keterampilannya sebagai pelukis terlihat jelas dari cara

memainkan aturan komposisi umum. Hidajat dalam melukis seringkali

tidak mengindahkan pendidikan akademis. Namun ia mahir memainkan

teknik pisau palet. Kadangkala di atas bidang kanvas memunculkan warna-

warna kontras. Garis patah-patah dan secara keseluruhan sejumlah

karyanya memancarkan daya pesona (http://www.tamanismailmarzuki.

co.id/tokoh/lpd.html. Diakses tanggal 27/9/2015 pukul 23:48 WIB).

2. Prima Budi Hastuti

Prima Budi Hastuti mengangkat gamelan sebagai sumber ide dalam

tugas akhirnya karena ia tertarik dari keunikan bentuk gamelan, dan spirit

kebersamaan dalam memainkan gamelan. Selain itu ia juga memperoleh

ide dari pengalamanya dalam mendengarkan gamelan. Dalam gagasan

konsep karyanya ia lebih menekankan pada karakter bunyi yang dihasilkan

dari berbagai macam instrumen gamelan (Hastuti, 2010: 2).

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

7

Gambar 2.2 Gong Ageng, 42 cm x 60 cm, digital printing, 2010

Sumber: Pengantar tugas akhir Prima Budi Hastuti

Karya yang berjudul “Gong Ageng” ini merupakan salah satu karya

tugas akhir Prima Budi Hastuti yang menggambarkan tentang bagaimana

bunyi yang dihasilkan gong ageng begitu menggelegar. Dalam proses

penciptaanya, Prima mengolah gambar mengunakan teknik penggabungan,

kolase juga memainkan blanding mode yang ada pada software adobe

photoshop (Hastuti, 2010: 35).

3. Panji Prasetyo

Panji Prasetyo adalah mahasiswa Universitas Indonesia Prodi Ilmu

Filsafat yang mengangkat gamelan dalam skripsinya yang berjudul “Seni

Gamelan Jawa sebagai Representasi dari Tradisi Kehidupan Manusia

Jawa”. Ia mengambil pemikiran dari Collingwood didalam representasi

seni dengan suatu tambahan akan kesadaran dalam filsafat manusia, dan

konsep rasa yang transendental di dalam sufi, bahwa seni yang salah

satunya memiliki sifat yang menghibur, dan juga sebagai mediasi untuk

mengekspresikan diri, walaupun unsur tradisinya tidak akan pernah lepas

secara instrumentalnya sendiri (Prasetyo, 2012: 4).

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

8

Panji banyak mendapatkan inspirasi dari kelompok Seta Kresna

Wirama UI, dimana Panji pernah bermain gamelan jawa di dalamnya

untuk mendapatkan suatu nilai filosofis di dalam permainan gamelan jawa.

Inspirasi terbesarnya ketika ia melakukan perjalanan pulang kampung ke

daerah Jawa, dimana banyak sekali kedamaian dan harmonisasi antar

sesama manusia, lain halnya dengan daerah Jakarta. Jawa memang

merupakan suatu daerah yang masih kental dengan tradisinya, atau

mungkin sama halnya dengan daerah tradisional lain selain Jakarta yang

memang susah untuk mendapatkan perkembangan terutama di dalam

seninya secara kontemporer (Prasetyo, 2012: 5).

Panji juga tidak ingin merusak atau menjustifikasi seni tradisional

adalah kuno, karena seni tersebut memang merupakan identitas asli Negara

Indonesia, terutama di dalam sejarahnya. Ia juga ingin mempelajari akan

hakikat dari filsafat Jawa sendiri, tetapi masih belum didapatkan di dalam

setiap pengajaran di filsafat UI. Oleh sebab itu, ia ingin menyalurkan

ekspresi ini secara tidak langsung di dalam skripsinya. Dengan

penambahan nilai-nilai kontemporer didalamnya seperti yang didapatkan

setiap pengajaran dari dosen filsafat UI (Prasetyo, 2012: 5).

b. Musik Tradisional Gamelan

Menurut Mas’ud Abid, S.pd dalam tulisanya yang berjudul

“Kurangnya Minat Generasi Muda untuk Mempelajari Musik

Tradisional” menjelaskan bahwa:

….musik tradisional adalah musik yang hidup dimasyarakat

secara turun temurun, yang menjadi ciri khas daerah

tertentu dan dipertahankan sebagai sarana hiburan.

Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

9

alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang

terdahulu. Tradisi adalah bagian dari Tradisional namun

bisa musnah karena ketidak adanya ingin tahu untuk

mengikuti tradisi tersebut… (http://masudabid.blogspot.

co.id/2015/03/kurang-nya-minat-generasi-muda-dalam.html

Diakses tanggal 23/10/2016 pukul 18:17 WIB).

Gamelan berasal dari kata nggamel/ gamel yang berarti memukul/

menabuh, diikuti akhiran “an” yang menjadikanya sebagai kata benda.

Sedangkan istilah gamelan mempunyai arti sebagai kesatuan alat musik

yang dimainkan bersama (Ferdiansyah, 2010: 23).

Gending atau musik dari gamelan jawa disusun dan dibuat dengan

keselarasan. Keselarasan dalam gamelan jawa berarti dapat mengatur

keseimbangan emosi dan menata perilaku keras, harmonis dan tidak

menimbulkan kegoncangan. Saling menjaga diri, saling menjaga cipta,

rasa, karsa dan perilaku, adalah pandangan hidup dan realitas hidupnya

walau terjadi ritme-ritme karena dinamika kehidupan masyarakat

(http://www.jawapalace.org//index.html. Diakses tanggal 26/9/2015 pukul

21:35 WIB).

Menurut Trimanto dalam bukunya yang berjudul “Membuat dan

Merawat Gamelan” menjelaskan bahwa:

….secara filosofis gamelan merupakan suatu bagian yang

tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat jawa. Hal

tersebut disebabkan filsafat hidup masyarakat jawa

berkaitan dengan seni budayanya serta hubungan dekat

dengan perkembangan religi yang dianutnya. Masyarakat

jawa menganggap gamelan mempunyai fungsi estetika yang

berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral, dan spiritual.

Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan

seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia

karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh, tegur sapa halus,

tingkah laku sopan. Semua itu karena jiwa seseorang

menjadi sehalus gending-gending… (Trimanto, 1984: 12 ).

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

10

1. Gamelan Era Kontemporer

Berbicara tentang gamelan kontemporer berarti membahas tentang

keadaan musik gamelan pada saat ini. Kontemporer yang berarti saat ini

atau bisa dibilang modern, mengkondisikan gamelan sebagai musik yang

bisa dikembangkan menjadi musik yang lebih bersifat universal.

Perkembangan seni karawitan dewasa ini mendapat apresiasi yang

cukup tinggi di luar Negeri, contohnya di California USA, Munchen

Jerman, dan Amsterdam Belanda. Seni eksotis dan ekslusif menjadi daya

tarik tersendiri bagi karawitan untuk menarik perhatian banyak orang. Jika

di Amerika Serikat perguruan tingginya telah membuka kelas karawitan,

lain halnya di Munchen yang setiap bulanya digelar pentas orkestra

gamelan dengan harga tiket yang mahal, meskipun begitu tiap bulanya

penonton memadati gedung orkestra dan tiketpun laris. Lebih

mengherankan lagi seluruh personilnya adalah warga asli Jerman.

Sedangkan di Belanda, nabuh gamelan bukan lagi sekedar mencari

hiburan, melainkan sebagai olahraga pengganti yoga dan taichi

(ridibersaudara-gapenting.blogspot.co.id/2010/08/perkembangan-seni-

karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB).

Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi

genre musik yang ada didalamnya. Tetapi perubahan yang terjadi tidak

menghilangkan unsur keaslianya dari gamelan itu sendiri. Sudah banyak

pementasan gamelan yang dikolaborasikan dengan genre Jazz, Pop,

bahkan Dangdut untuk didalam Negeri. Instrumen-instrumen yang

digunakan mengalami kolaborasi, seperti menggunakan gitar listrik, organ,

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

11

drum, dan lainya tergantung dari jenis musik yang akan dimainkan.

Perubahan ini secara tidak langsung menimbulkan pemikiran-pemikiran

dari pihak pengrawit maupun dari masyarakat yang berperan sebagai

pendengar (http://www.scribd.com/mobile/doc/45868473/gamelan-

kontemporer. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 21:12 WIB).

Menurut seorang komponis gamelan I Wayan Sadra dalam

“Konferensi International Gamelan Festival Amsterdam 2007”

menjelaskan bahwa gamelan yang dalam kajian musikologis ataupun

etnomusikologis selalu sarat dengan muatan budaya tentang fungsi,

makna, nilai-nilai estetik ataupun berbagai jargon tentang eksistensi

keberadaan sebuah instrumen dalam pembudayaan manusia. Semua itu

dikesampingkan dalam pandangan kedepan seorang komponis

kontemporer. Setiap instrumen mengalami penyucian berbagai beban-

beban budaya tersebut. Dalam kreatifitas gamelan kontemporer, aturan-

aturan itu selalu dilanggar dan dipertanyakan kembali. Gamelan

kontemporer menghendaki terjadinya perubahan. Perubahan adalah sebuah

titik tertinggi dari kreatifitas dalam mengangkat kembali kasanah musik

atau gamelan tradisi sebagai sumber musikal dari gamelan kontemporer.

(https://onesgamelan.wordpress.com/2009/01/26/apakah-identitas-itu-perlu

-dalam-gamelan-kontemporer/ Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 16:54

WIB).

Esensi kontemporer bukan tentang alat atau objek tetapi sikap atau

subjek. Mengingat perkembangan gamelan sekarang yang sudah jauh

menyebar keluar dari habitat awalnya Indonesia, maka harus direlakan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

12

bahwa gamelan kini menjadi ensamble dunia dan harus rela orang asing

melihat gamelan hanya sebagai alat musik yang bebas dari beban-beban

tradisi budayanya. Gamelan dilihat sebagai alat atau medium berekspresi

menurut latar belakang budayanya masing-masing. Aspek genetika ini

menjadi faktor penting bagi tumbuhnya berbagai gaya pribadi dalam

gamelan kontemporer. Singkat kata, jika melihat tradisi musik itu hidup

dan menggairahkan sampai masa kini, sesungguhnya juga melihat sesuatu

yang berkembang terus menerus. Tradisi yang hidup akan selalu berubah

dan berkembang. Sumbangan positif gamelan kontemporer dengan tradisi

musik yang ada hanyalah sebagai hubungan mata rantai yang secara intens

melangsungkan dialektika perubahan. Gamelan kontemporer sangat sadar

akan sejarah dan latar belakang dari berbagai kekayaan musikal dalam

tradisi, namun tak seorangpun komponis kontemporer yang menginginkan

dirinya dan karyanya seperti karya tradisi. Tradisi dan masa lalu adalah

refrensi yang mampu menjadi stimulasi penciptaan (https://onesgamelan.

wordpress.com/2009/01/26/apakah-identitas-itu-perlu-dalam-gamelan-

kontemporer/ Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 16:54 WIB).

2. Refrensi (Kajian Teoritis Seni Rupa)

a. Seni

Budiwirman dalam bukunya yang berjudul “ Seni, Seni Grafis, dan

Aplikasinya dalam Pendidikan ” menjelaskan bahwa:

….tingkat peradaban dan kebudayaan manusia itu memang

dapat dibedakan. Pada masyarakat terbelakang, seni

bukanlah sesuatu yang dipikir-pikirkan atau disadari

walaupun seni itu ada dalam kebudayaanya. Hal ini berbeda

dengan masyarakat maju, seni adalah sesuatu yang disadari

dan dipikirkan. Oleh karena itu ilmu tentang seni

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

13

berkembang sejalan dengan perkembangan pikiran manusia

itu terhadap seni. Dari perkembangan pikiran itu dapat

dilihat berbagai literatur yang dapat dibaca untuk

memahami seni… (Budiwirman, 2012: 2).

Sedangkan Jakob Sumardjo dalam bukunya yang berjudul “Filsafat

Seni” menjelaskan bahwa seni secara umum adalah kelahiran yang

sekhusus-khususnya dari perasaan seorang seniman yang sekhusus-

khususnya. Apa yang disebut “seni” memang merupakan suatu wujud

yang terindera. Karya seni merupakan sebuah benda atau artefak yang

dapat dilihat, didengar, atau dilihat dan sekaligus didengar (visual, audio,

dan, audio-visual). Namun, apa yang disebut seni itu berada di luar benda

seni, sebab seni itu berupa “nilai” terdiri dari sifat indah, baik, adil,

sederhana, ataupun bahagia (Sumardjo, 2000: 45). Jadi, seni itu adalah

nilai yang ditampilkan melalui karya seni, yang diciptakan melalui

perasaan seniman.

b. Seni Rupa

Budiwirman dalam bukunya yang berjudul “ Seni, Seni Grafis, dan

Aplikasinya dalam Pendidikan ” menjelaskan bahwa seni rupa adalah:

….sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni

berwujud, dinikmati lewat indra penglihatan atau

peradaban. Bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu

garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang, dan warna. Unsur-

unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah

pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan

keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah

struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa

tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-

bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai

dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak

ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang

membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan

kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

14

penting dari jumlah bagian-bagiannya… (Budiwirman,

2012: 65).

Sedangkan Nooryan Bahari dalam bukunya yang berjudul “Kritik

Seni Wacana, Apresiasi dan Kreasi Seni” menjelaskan bahwa seni rupa

adalah:

….suatu wujud hasil karya manusia yang diterima dengan

indra penglihatan, dan secara garis besar di bagi menjadi

seni murni dan seni terap. Seni murni merupakan seni yang

karyanya tidak mengandung tujuan kegunaan (applied)

“fungsional”, melainkan sebagai media ekspresi yang di

ungkapkan pada seni lukis, seni grafis, seni patung, seni

kramik dengan berbagai teknik beserta aliran-alirannya.

Perkembangan seni rupa sekarang ini selain seni lukis,

patung, kramik, grafis juga mewadahi seni-seni yang

lainnya seperti, seni lingkungan (enviromental art), seni

instalasi, seni pertunjukan (performing art), dan lain-

lainnya… (Bahari, 2008:51).

Seni rupa merupakan seni yang berwujud 2 dimensi ataupun

3 dimensi yang dapat dilihat dan diraba. Seni rupa dapat dibedakan

menjadi 2 macam, yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan.

c. Seni Grafis

Seni grafis merupakan cabang seni rupa yang proses pembuatan

karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas/ kanvas.

Cetakan yang umum digunakan adalah: akrilik, plat tembaga untuk cetak

dalam, batu digunakan untuk cetak datar, papan kayu, lino untuk cetak

tinggi, screen untuk cetak saring. Masih banyak lagi bahan lain yang

digunakan dalam karya seni ini. Setiap hasil cetakan biasanya dianggap

sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya hasil

cetakan diberi nomor edisi untuk menandai bahwa karya tersebut

merupakan edisi yang terbatas (Siregar, 2012: 7).

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

15

Grafis berasal dari graphein menulis atau menggambar (yun). Seni

(cetak) grafis merupakan pengubahan gambar dua dimensi ke dua

dimensi yang lain melalui proses cetak-mencetak manual dengan

menggunakan material tertentu, bertujuan untuk memperbanyak karya si

seniman, sebanyak-banyaknya minimal 2 hasil cetakan (Susanto, 2011:

162).

Dwi Marianto dalam bukunya yang berjudul “Seni Cetak Cukil

Kayu” menjelaskan bahwa:

….dalam pengertian umum, istilah seni grafis meliputi

semua bentuk seni visual yang dilakukan pada suatu

permukaan dua dimensional sebagaimana lukisan, drawing

atau fotografi. Lebih khusus lagi, pengertian istilah ini

adalah sinomin dengan printmaking (cetak-mencetak).

Dalam penerapanya, seni grafis meliputi semua karya seni

dengan gambaran orisional apapun atau desain yang dibuat

oleh seniman untuk diproduksi dengan berbagai proses

cetak… (Marianto, 1998: 15).

Jadi, seni grafis merupakan cabang seni rupa yang penciptaanya

menggunakan teknik cetak-mencetak dalam wujud 2 dimensi tanpa

mengurangi nilai ke asliannya.

1. Teknik Seni Grafis

Teknik-teknik konvensi seni grafis yaitu: cetak tinggi (cukilan

kayu, lino), cetak datar (litografi), cetak dalam (etsa, mezzotint,

engraving, drypoint, collagraphy) dan cetak saring (sablon). Sementara

itu, di beberapa negara kategori teknik tersebut terbagi sebagai berikut:

relief (cukilan kayu, lino), intaglio (etsa, dan sebagainya), planografi

(litografi, monotipe) dan stensil (sablon) (Siregar, 2012: 8).

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

16

a. Cetak Tinggi (Relief Print)

Cetak tinggi merupakan salah satu teknik cetak yang menggunakan

media acuan kayu atau lino. Media tersebut dicukil dengan alat khusus

sampai bagian yang tidak ingin dicetak habis tercukil, meninggalkan

relief tinggi pada gambar. Permukaan relief diberi tinta dengan rol,

kemudian dicetak diatas kertas dengan tekanan langsung (Susanto, 2011:

330).

Gambar 2.3 Proses cetak tinggi

Sumber: http://grafikapagi-pengilmugraf.blogspot.co.id/2014/01/jenis-jenis-acuan-hasil-pre-

press.html.

Diakses tanggal 12/01/2017 pukul 15:54 WIB.

Cetak tinggi atau relief print adalah salah satu dari beberapa

macam teknik cetak yang memiliki acuan permukaan timbul atau

meninggi, dimana permukaan timbul tersebut berfungsi sebagai

penghantar tinta. Bagian yang dasar atau permukaan yang tidak timbul

merupakan bagian yang tidak akan terkena tinta atau disebut bagian

negatif, sedangkan bagian yang kena tinta disebut bagian positif. Untuk

memperoleh acuan cetak yang timbul dapat dilakukan dengan cara

menghilangkan bagian-bagian yang tidak diperlukan menghantarkan tinta,

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

17

sehingga tinggal bagian-bagian yang memang berfungsi sebagai

penghantar warna atau tinta (Marianto, 1998: 15-20).

Menciptakan karya seni grafis dengan teknik cetak tinggi perlu

diperhatikan sketsanya sebelum memulai mencukil, karena dalam proses

pencetakannya akan menghasilkan gambar yang terbalik dari bentuk

cukilan yang dibuat.

d. Komponen Karya Seni

Subject matter dalam seni berasal dari kesatuan kualitatif hasil

pengolahan batiniah seniman terhadap hal-hal atau apa saja yang dianggap

hakiki pada obyek lain yang bersifat aktual maupun yang ideal. Waktu dan

kondisi lingkungan beserta situasi psikis seniman sangat menentukan

tepatnya subject matter dan karya (Suradjijo 2000: 66).

Sedangkan Nooryan Bahari dalam bukunya yang berjudul “Kritik

Seni Wacana, Apresiasi dan Kreasi Seni” menjelaskan bahwa tema

merupakan gagasan yang hendak dikomunikasikan pencipta karya seni

kepada khalayak. Tema bisa saja menyangkut masalah sosial budaya,

religi, pendidikan, politik, pembangunan, dan sebagainya (Nooryan

Bahari, 2008: 22).

Subject matter dalam karya penulis adalah gamelan di era

kontemporer. Penulis mengangkat tema tersebut untuk mencoba

membangkitkan kembali gairah/ selera para remaja terhadap budaya lokal

khususnya musik gamelan dengan mengilustrasikan beberapa fenomena

gamelan di era kontemporer ke dalam karya seni grafis dengan teknik

cetak tinggi.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

18

e. Prinsip Organisasi Unsur-Unsur Rupa

1. Perbandingan (Proportion)

Proporsi berasal dari bahasa Inggris proportion yang artinya

perbandingan. Proporsi dapat diartikan perbandingan atau kesebandingan

dalam suatu objek antara bagian satu dengan bagian lainnya. Proporsi pada

dasarnya menyangkut perbandingan ukuran yang sifatnya sistematis.

(Sunyoto, 2009: 249).

Sedangkan Mikke Susanto dalam bukunya yang berjudul “Diksi

Rupa Kumpulan Istilah-Istilah Seni Rupa” menjelaskan bahwa proporsi

adalah hasil dari perbandingan jarak yang menunjukan ukuran hubungan

bagian dengan keseluruhan dan antara bagian yang satu dengan bagian

yang lainya. Proporsi berhubungan erat dengan balance (keseimbangan)

rhythm (irama, harmoni) (Susanto,2002: 92).

Perbandingan yang penulis gunakan untuk membuat karya ini

yakni menggunakan perbandingan bentuk ruang, dengan ukuran 80 cm x

90 cm dan 80 cm x 110 cm.

2. Kesatuan (Unity)

Kesatuan dapat juga disebut dengan keutuhan. Sebuah karya seni

harus menyatu dan unsur-unsur yang tersusun di dalamnya tidak dapat di

pisah-pisah. Tanpa kesatuan, karya seni akan terlihat kacau balau dan

mengakibatkan karya tersebut tidak enak dilihat (Sanyoto, 2009: 233).

Sedangkan Mikke Susanto dalam bukunya yang berjudul “Diksi

Rupa Kumpulan Istilah-Istilah Seni Rupa” menjelaskan bahwa unity

merupakan kesatuan yang diciptakan lewat sub-azas dominasi dan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

19

subordinasi (yang utama dan kurang utama) dan koheren dalam suatu

komposisi karya seni. (Susanto. 2002: 416)

Kesatuan dalam karya penulis tercapai dengan adanya penggunaan

dan penggabungan semua unsur-unsur yang tersusun dalam karya.

3. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan symmetrical balance, radial balance, obvious

balance, dan asymmetrical balance. Keseimbangan simetris atau yaitu

keseimbangan atara ruang sebelah kiri dan kanan memiliki kedudukan

yang sama persis baik dalam bentuk raut, besaran ukuran, arah, warna,

maupun teksturnya. Keseimbangan memancar atau yaitu keseimbangan

yang sama seperti keseimbangan simetris, tetapi tidak hanya pada sisi

kanan maupun kiri tetapi sebelah atas atau bawah. Keseimbangan

sederajad atau yaitu keseimbangan komposisi antara ruang sebelah kiri dan

ruang sebelah kanan tanpa memperdulikan bentuk yang ada di masing-

masing ruang, sedangkan keseimbangan asimetris atau yaitu keseimbangan

yang sebelah kiri dan kanannya tidak sama (Sanyoto, 2009: 260-263).

Sedangkan Mikke Susanto dalam bukunya yang berjudul “Diksi

Rupa Kumpulan Istilah-Istilah Seni Rupa” menjelaskan bahwa

keseimbangan merupakan persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan

memberi tekananan pada stabilitas suatu komposisi karya seni. (Susanto.

2002: 46) Keseimbangan yang penulis tampilkan berbeda-beda disetiap

karyanya, agar karya tersebut terlihat bervariasi dan tidak monotone.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

20

4. Komposisi

Komposisi adalah kombinasi dari berbagai elemen seni rupa untuk

mencapai integrasi antara garis, warna, bidang, dan unsur-unsur karya seni

yang lain untuk mencapai susunan yang dinamis, termasuk tercapainya

keseimbangan dari proporsi yang menarik (Susanto, 2011: 226).

Sedangkan Arfial Arsad Hakim dalam buku yang ditulisnya dengan

judul “Nirmana Dwimatra” menerangkan bahwa komposisi adalah:

….komposisi terbagi menjadi 4 macam yaitu, komposisi

terbuka, komposisi tertutup, komposisi piramida, komposisi

terbalik. Komposisi terbuka, suatu komposisi dalam ruang

dimana objek gambar terkesan menyebar, meluas dari pusat

bidang. Komposisi tertutup, objek gambar seolah-olah

mengumpul, menyempit sehingga terlihat adanya

pengelompokan objek gambar kedalam pusat bidang atau

ruang. Komposisi piramida, komposisi yang peletak objek

gambar dalam suatu bidang komposisi yang membentuk

susunan segitiga dimana puncaknya berada diatas.

Komposisi piramida terbalik, adalah kebalikan dari

komposisi piramida, dimana puncaknya segitiga berada

dibawah, sedan galas berada diatas… (Hakim, 1997: 37).

Karya penulis menggunakan berbagai macam komposisi untuk

menampilkan karya-karya yang bervariasi tentunya menyesuaikan objek-

objek yang ditampilkan.

5. Keselarasan (Harmony)

Keselarasan merupakan tatanan atau proporsi yang dianggap

seimbang dan memiliki keserasian merujuk pada pemberdayagunaan ide-

ide dan potensi-potensi bahan dan teknik tertentu dengan berpedoman

pada aturan-aturan ideal. (Susanto. 2002: 175)

Sedangkan Arfial Arsad Hakim dalam buku yang ditulisnya dengan

judul “Nirmana Dwimatra” menerangkan bahwa ritme, repetisi, dan

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

21

dominan merupakan transisi, penghubung bagi tercapainya suatu kesatuan

hubungan dari unsur-unsur sehingga terwujud harmoni di dalam bidang.

Harmoni menyebabkan tercapainya kesatuan sedangkan ritme, repetisi,

dan dominan merupakan faktor yang esensil untuk mencapai harmoni

(Hakim, 1997: 18). Keselarasan pada karya penulis diciptakan melalui

keserasian ritme, repetisi dan dominan yang sesuai pada proporsi objek

sehingga terbentuk sebuah harmoni.

6. Ritme

Ritme (irama) suatu istilah yang biasanya dipakai di dalam musik

dan puisi. Di dalam seni rupa berarti suatu susunan teratur yang

ditimbulkan dari pengulangan sebuah atau beberapa unsur sehingga

menimbulkan atau memberikan kesan keterhubungan yang kontinyu serta

kesan gerak (Hakim, 1997: 18).

Sedangkan Suwaji Bastomi dalam buku yang ditulisnya dengan

judul “Wawasan Seni Semarang” menerangkan bahwa irama adalah suatu

pengaturan atau ulangan yang teratur dari suatu bentuk atau unsur unsur.

Bentuk-bentuk pokok dari irama ialah berulang-ulang, berganti-ganti,

berselang seling, dan mengalir (Bastomi, 1990: 18). Penulis membentuk

ritme pada karya ini melalui efek cukilan yang berulang-ulang secara

konsisten.

7. Repetisi

Repetisi merupakan hubungan pengulangan dengan kesamaan pada

unsur-unsur atau elemen seni rupa yang digunakan (Sanyoto, 2010:175).

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

22

Sedangkan Arfial Arsad Hakim dalam buku yang ditulisnya dengan

judul “ Nirmana Dwimatra ” menerangkan bahwa repetisi adalah:

….repetisi atau pengulangan dan ritme tidak dapat

dipisahkan satu dengan yang lain. Ritme adalah hasil dari

repetisi. Repetisi merupakan metode untuk menarik

perhatian penghayatan secara terus menerus terhadap unit-

unit visual pada suatu pola dan merupakan cara yang mudah

untuk mengikat keseluruhan unsur-unsur disain ke dalam

suatu kesatuan. Repetisi pada unsur-unsur disain misalnya

repetisi dalam shape, repetisi dalam garis, repetisi dalam

warna, repetisi dalam ukuran, repetisi dalam arah dll…

(Hakim, 1997: 19).

Penulis dalam karya ini menampilkan repetisi beberapa objek pada

bidang yang kosong agar terlihat seimbangkan.

8. Dominans

Dominasi dalam karya seni disebut sebagai keunggulan,

keistimewaan, keunikan, keganjilan, dan kelainan. Dominasi merupakan

salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada pada karya seni, agar

diperoleh karya seni yang artistik atau memiliki nilai seni. Jadi dominasi

bertugas sebagai pusat perhatian dan daya tarik. (Sunyoto, 2009: 225)

Sedangkan Arfial Arsad Hakim dalam buku yang ditulisnya dengan

judul “ Nirmana Dwimatra ” menerangkan bahwa setiap bagian dari suatu

bentuk ciptaan hendaknya mendapat perhatian atau tingkat kekuatan

dominans yang layak. Bagian tertentu yang mendominasi di dalam suatu

bentuk ciptaan, akan menjadi titik perhatian yang menonjol. Kelayakan

tingkat dominans dari unsur-unsur pendukung suatu disain akan mencapai

harmoni, akhirnya kesatuan hubungan unity (Hakim, 1997: 19). Dominan

pada karya ini di buat dengan menonjolkan objek-objek memakai warna

monochrome untuk membedakan figur utama dan background.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

23

f. Unsur-Unsur Visual

1. Garis

Perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar. Garis

memiliki dimensi memanjang juga punya arah, bisa panjang, pendek,

halus, tebal, berombak melengkung, serta lurus. Hal inilah yang menjadi

ukuran garis. Garis memiliki ukuran yang bersifat nisbi, yakni ukuran yang

panjang-pendek, tinggi-rendah, besar-kecil, tebal-tipis. Sedangkan arah

garis ada tiga: horizontal, vertikal, diagonal, meskipun garis bisa

melengkung, bergerigi maupun acak (Susanto, 2002: 148).

Sedangkan Arfial Arsad Hakim dalam buku yang ditulisnya dengan

judul “ Nirmana Dwimatra ” menerangkan bahwa garis adalah:

….garis dimulai dari sebuah titik merupakan jejak yang

ditimbulkan oleh titik–titik yang digerakan atau merupakan

sederetan titik-titik yang berhimpitan juga merupakan suatu

goresan/sapuan yang sempit dan panjang sehingga

membentuk benang/pita. Wujud suatu garis terdiri dari garis

aktual/ garis formal (grafis, tergambar, sungguh, nyata,

kongkrit) dan garis ilusif/ sugestif (khayal, semu)…

(Hakim, 1997: 42).

Penciptaan karya seni grafis dengan teknik cetak tinggi, penulis

menggunakan beberapa jenis garis dalam mewujudkan suatu bentuk yang

diinginkan. Garis ilusif muncul adanya batasan bentuk atau warna,

sedangkan garis aktual terbentuk dari cukilan ekspresif yang dibuat pada

hardboard.

2. Warna

Tanpa adanya cahaya maka tidak akan terjadi warna, itu pun

berlaku pada karya seni, tanpa adanya cahaya maka karya tersebut tidak

akan menampakkan warna. Warna merupakan pantulan cahaya dan warna

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

24

menjadi terlihat karena adanya cahaya yang menimpa pada suatu benda

(Sunyoto, 2009: 12).

Sedangkan Suryo Suradjijo dalam bukunya yang berjudul “ Filsafat

Seni II “ menjelaskan bahwa:

….warna dapat dibedakan dalam 2 pengertian warna

sebagai fenomena dan warna sebagai bahan yang berasal

dari pigmen warna, warna merupakan salah satu unsur

ekspresif karena kualitasnya begitu mempesona langsung

kepada emosi penghayatan. Rata-rata penghayat karya seni

tidak akan mempermasalahkan warna secara rasional,

apabila warna itu menstimulus secara tiba-tiba yang akan

bereaksi sikap emosionalnya. Warna cenderung

berhubungan dengan wilayah ataktif dan kognitif. Herbert

Read membedakan penggunaan warna cara heraldis,

harmonis, dan murni. Cara heraldis hanya digunakan pada

pengembangan yang bersifat simbolisme. Misalnya lukisan

pada abad tengah dimana penggunaan warna banyak

ditentukan oleh kaidah-kaidah gereja… (Suradjijo, 2000:

73).

Pewarnaan pada bentuk karya seni grafis, penulis menggunakan

warna-warna cerah pada backgroundnya dan monochrome pada objeknya.

Penulis memilih warna-warna tersebut karena dianggap dapat mewakili

konsep penulis yang menampilkan kembali nuansa masa lampau di era

kontemporer.

3. Tekstur

Tekstur adalah kesan halus atau kasar permukaan yang ditampilkan

pada sebuah karya. Berdasarkan macamnya tekstur dibagi menjadi dua

yaitu, tekstur nyata, nilai permukaan yang sama secara visual mata dengan

rabanya. Tekstur semu, nilai permukaan yang berbeda secara visual mata

dengan rabanya (Bahari, 2008: 101).

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

25

Sedangkan Suryo Suradjijo dalam bukunya yang berjudul “ Filsafat

Seni II “ menjelaskan bahwa:

….tekstur dibatasi sebagai rasa permukaan dari suatu

bidang objek atau penggambaran dari sifat permukaan

disebut aktual apabila rasa permukaan itu secara nyata

apabila diraba. Selain tekstur aktual didapatkan semu atau

sering disebut juga simulated texture atau tekstur buatan.

Tekstur jenis ini didapatkan bukan karena permukaan yang

rata atau tidak tetapi disebabkan karena gambaran-

gambaran garis atau mungkin juga permainan pola gelap

terang yang terciptakan oleh permukaan tekstur. Semua

merupakan usaha seniman untuk menipu penghayatan,

sehingga mengesankan adanya sifat permukaan tertentu…

(Suradjijo, 2000: 72).

Ada dua jenis tekstur dalam seni rupa yaitu tekstur semu/ buatan

dan tekstur aktual/ nyata. Berkaitan dalam karya seni grafis yang

diciptakan, penulis menggunakan tekstur semu dan tekstur nyata disetiap

karyanya. Tekstur semu ini terbentuk dari efek cukilan, sedangkan tekstur

nyata terbentuk dari hasil cetakan pada hardboard.

4. Bidang

Bidang (shape) adalah suatu bentuk yang sekelilingnya dibatasi

oleh garis. Secara umum garis dikenal dalam dua jenis bidang yaitu bidang

geometri dan organis. Bidang geometri seperti lingkaran, atau bulatan, segi

empat, segi tiga dan segi lainya, sementara bidang organis dengan bentuk

bebas yang terdiri dari aneka bentuk yang tidak terbatas (Bahari, 2008:

100).

Sedangkan Mikke Susanto dalam bukunya yang berjudul “Diksi

Rupa Kumpulan Istilah-Istilah Seni Rupa” menjelaskan bahwa ruang atau

bidang adalah suatu yang mempunyai keleluasaan yang digolongkan

dalam bentuk ruang atau bidang positif dan negatif. Ruang positif adalah

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

26

ruang yang dibatasi oleh suatu batas tepi berupa garis, sedangkan ruang

negatif adalah ruang yang berada disekitar ruang positif, keduanya saling

berinteraksi atau dengan yang lainya menyebabkan adanya hubungan-

hubungan ruang atau bidang dalam suatu susunan. (Susanto, 2002: 97).

Penerapan bidang dalam karya seni grafis, penulis menggunakan

bidang organis yang muncul adanya pewarnaan dan efek cukilan yang tak

beraturan serta bidang geometri yang terbentuk pada batasan gambar dan

objek-objek tertentu.

g. Deformasi

Mikke Susanto dalam bukunya yang berjudul “Diksi Rupa

Kumpulan Istilah-Istilah Seni Rupa” menjelaskan bahwa deformasi

adalah:

….pengolahan objek suatu karya akan terjadi perubahan

wujud sesuai dengan konsep, tema, dan latar belakang

seniman. Perubahan susunan yang dilakukan dengan

sengaja oleh seniman dengan tujuan menemukan hal yang

baru, sehingga menghasilkan figur semula atau yang

sebenarnya, yang seperti ini biasa disebut dengan istilah

deformasi. Adapun cara pengubahan bentuk antara lain,

seperti simplikasi atau penyederhanaan, distorsi atau

pembiasan, destruksi atau perusakan, stilasi atau

penggayaan, dan kombinasi semua susunan bentuk

terebut… (Susanto, 2002: 98).

Sedangkan menurut M. Wisnu Jadmika, S.Pd. dalam tulisanya

yang berjudul “Modul Seni Rupa SMP VII” menjelaskan bahwa deformasi

ialah mengubah atau memisah-misahkan bagian-bagian bentuk tetapi tidak

meninggalkan kesatuan atau keselarasan (https://wisnujadmika.wordpress.

com/tag/deformasi/. Diakses tanggal 01/02/2017 pukul 02.30 WIB).

Penulis dalam beberapa karya ini mendeformasikan objek-objek tertentu

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

27

yang disesuai dengan bentuk-bentuk instrumen gamelan sehingga tidak

hanya terkesan memindahkan objek kebidang gambar.

B. Sumber Ide

Penulis menjadikan salah satu karya Vladimir Kush, Alfin Agnuba dan

Darbotz sebagai salah satu acuan refrensi dalam proses penciptaan karya seni.

Berikut ini beberapa penjelasan beserta contoh karya seniman yang menjadi

acuan penulis dalam berkarya seni:

1. Vladimir Kush

Gambar 2.4 African Sonata, 53 cm x 60 cm, Cat Minyak diatas Kanvas

Sumber: http://kerryborowskiphoto.blogspot.co.id/2011/10/sarolta-ban-sonata-ban-is-only-

twenty.html.

Diakses tanggal 12/10/2016 pukul 23:02 WIB.

Vladimir Kush merupakan seorang pelukis dari Rusia yang beraliran

surealisme. Pada usia 17 tahun Vladimir memasuki Moscow Higher Art

and Craft Shool. Setelah lulus dari Institute of Fine Arts, Vladimir memulai

karirnya dengan menggelar pameran di Jerman, Amerika, Hongkong dan

kini Vladimir membuka galerinya yang diberi nama Kush Fine Art yang

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

28

tersebar empat lokasi di Amerika Serikat (http://sikatxdesign.

blogspot.co.id/2012/11/surealisme-vladimir-kush.html. Diakses tanggal

12/10/2016 pukul 21.33 WIB).

Penulis tertarik dengan karya Vladimir karena karya karyanya selalu

imajinatif memunculkan bentuk bentuk yang dideformasikan dengan

simbol-simbol tertentu sehingga dalam visualisasinya tidak terkesan semata-

mata hanya memindahkan objek ke kanvas saja. Salah satu contohnya dalam

karya yang berjudul “African Sonata”, Vladimir mendeformasikan kepala

gajah dan tumbuhan menjadi terompet dan masih banyak lagi karya-

karyanya yang di deformasi dengan bentuk-bentuk yang imajinatif.

2. Alfin Agnuba

Gambar 2.5 Screenprint & Digitalprint, 1/10, ‘Escher Terror’, Alfin Agnuba, 2013

Sumber: http://nunukambarwati.blogspot.co.id/2014/04/koleksiku-karya-alfin-agnuba.html.

Diakses tanggal 08/10/2016 pukul 18:38 WIB.

Alfin Agnuba adalah seniman grafis muda asal Yogyakarta. Karya

karyanya sering dijumpai di pameran seni grafis seperti: Trienale Seni

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

29

Grafis Indonesia, Jogja International Mini Print Festival, dan ia juga pernah

mengadakan pameran tunggal di Rumah Tembi Budaya. Masih banyak lagi

pameran-pameran yang ia ikuti tidak hanya pameran khusus seni grafis saja.

Karya Alfin yang berjudul “Escher Terror” ini tentang dunia

paralelnya Mc Escher seniman grafis perspektif. Alfin merespon atas gejala

perspektif yang telah Escher ciptakan. Karakter paling depan yang seolah-

olah keluar dari batas media gambar sengaja Alfin munculkan sebagai

pengacau bentuk yang telah menjadi sejarah. Bawasanya pada saat ini tidak

ada lagi batasan kaku yang mengharuskan seniman grafis harus terus intens

dengan pedoman konvensional yang telah dibakukan. Bagi alfin karya

tersebut merupakan bentuk pelampiasan kejenuhannya di dunia akademis

yang dituntut harus selalu baku akan pakem-pakem seni grafis

(http://nunukambarwati.blogspot.co.id/2014/04/koleksiku-karya-alfin-

agnuba.html. Diakses tanggal 08/10/2016 pukul 18:38 WIB).

Ketertarikan penulis terhadap karya karya Alfin Agnuba adalah dari

segi komposisi yang ia tampilkan dengan objek yang keluar dari batas

media gambar. Hal tersebut yang menginspirasi penulis untuk menampilkan

objek objek yang keluar dari batas media yang telah ditentukan.

3. Darbotz

Darbotz, bagi pecinta seni jalanan sudah tidak asing lagi. Ia adalah

salah satu pendiri dari Tembok Bomber yakni salah satu seni jalanan

terbesar di Indonesia. Street Art asal Jakarta ini memulai kiprahnya sejak

2004 silam. Saat ini Darbotz cukup sering muncul di acara-acara besar, baik

dalam skala nasional maupun internasional. Sebut saja Artotel Surabaya,

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

30

Levis, dan Da Vinci, nama-nama tersebut menggandeng Darbotz untuk

berkolaborasi dengan produk mereka. Bagi sebagian orang, khususnya

seniman grafiti, nama Darbotz begitu melegenda. Tidak hanya di dalam

negeri, juga di luar negeri. Sebagai street artist, karya-karyanya telah

dipamerkan di berbagai negara seperti di Singapura, Malaysia, Hongkong,

Australia sampai Prancis. Bahkan, salah satu karyanya juga dikoleksi oleh

Mizuma Gallery di Singapura. Yang menarik dari sosok Darbotz adalah

inspirasinya. Darbotz merupakan sosok muda yang mengejar kebahagian

dalam hidup dan menjadi sebuah kesuksesan. Sementara yang lain, berpacu

mengejar kesuksesan, tetapi mengorbankan kebahagian dalam hidup

(https://inspiratorfreak.com/darbotz-street-artist-indonesia-yang-mendunia-

karena-monster/ Diakses tanggal 09/11/2016 pukul 13:50 WIB).

Gambar 2.6 Super Tiling, 100 cm x 200 cm, graffiti, 2015

Sumber: Instagram Darbotz

Diakses tanggal 09/11/2016 pukul 13:58 WIB.

Karakter alter ego Darbotz adalah berbentuk cumi. Karakter tersebut

dinilainya memiliki sifat yang keras dan tangguh seperti ibukota Jakarta

yang sangat dicintainya. Baginya kemacetan, lalu lintas yang ribet,

kekacauan kota membuatnya terinspirasi dalam membuat karya. Usai

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Sumber Pustaka · karawitan-jawa-di.html. Diakses tanggal 24/11/2016 pukul 20:18 WIB). Saat ini gamelan sudah banyak mengalami perubahan dari segi genre musik

31

membuat karya, ia tidak pernah menyisipkan tanda tangan sebagai identitas

si pembuatnya. Namun, melalui karakter cumi itu sendiri yang merupakan

identitas dari Darbotz (Darbotz, 2010: 6 ).

Pola cumi-cumi ditemukan darbotz setelah pencarian yang cukup

lama. Hampir sepuluh tahun ini, ia mengumpulkan buku yang biasa ia pakai

sebagai tempatnya mengasah ketrampilan mencoret, menautkannya dengan

diri sendiri kala ia merasa dunia membuatnya hilang arah. Tentu motif-motif

ini tidak bisa disebut sebagai sesuatu yang lahir dari penciptaan ulang atas

simbol-simbol yang mengandung makna semiotis, melainkan lebih sebagai

hasil dari kerja kerajinan tangan si seniman. Darbotz tidak punya pretensi

untuk terlibat dalam isu-isu besar yang sering kita temukan pada mereka

yang belajar di sekolah seni. Pola yang ia ciptakan menunjukkan kombinasi

yang menarik antara spontanitas, olah desain, serta permainan warna yang

minimal, sehingga meskipun bermain ornamen ia tidak terjebak pada

kecenderungan menjadi karya dekoratif (Darbotz, 2010: 6 ).

Ketertarikan penulis terhadap karya karya Darbotz adalah dari segi

permainan warna yang minimal sehingga terkesan sederhana dan tidak

ramai walaupun figur yang ditampilkan sangat rumit. Hal tersebut yang

menginspirasi penulis untuk menampilkan pewarnaan yang sederhana

namun tetap menyesuaikan figur yang ditampilkan.