38
9 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan pandangan dari para ahli tentang apa sebenarnya makna dari kinerja. Kata kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu dari kata work performance, job performance atau performance saja. Kata performance berasal dari kata perform yang berarti menampilkan atau melaksanakan. Performance berarti prestasi kerja, pelaksanakan kerja, pencapaian kerja atau penampilan kerja. Sementara menurut pendapat dari beberapa ahli tentang kinerja cukup beragam. Mangkunegara (2007:67) mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Rivai (2005:309), kinerja adalah kesiapan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan tugas dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawab serta hasil kerja yang diharapkan. Pandangan ini sejalan dengan Patricia King (1993, dalam Uno dan Lamatenggo 2012: 64) yang mengatakan bahwa kinerja adalah akitivitas

BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

9

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Kinerja

Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru,

terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari

kinerja dan pandangan dari para ahli tentang apa

sebenarnya makna dari kinerja. Kata kinerja

merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, yaitu dari

kata work performance, job performance atau

performance saja. Kata performance berasal dari kata

perform yang berarti menampilkan atau

melaksanakan. Performance berarti prestasi kerja,

pelaksanakan kerja, pencapaian kerja atau

penampilan kerja.

Sementara menurut pendapat dari beberapa

ahli tentang kinerja cukup beragam. Mangkunegara

(2007:67) mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja

yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Rivai (2005:309), kinerja adalah kesiapan

seseorang atau sekelompok orang untuk

melaksanakan tugas dan menyempurnakannya sesuai

dengan tanggungjawab serta hasil kerja yang

diharapkan. Pandangan ini sejalan dengan Patricia

King (1993, dalam Uno dan Lamatenggo 2012: 64)

yang mengatakan bahwa kinerja adalah akitivitas

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

10

seseorang dalam melaksanakan tugas pokok yang

dibebankan kepadanya.

Berbeda dengan Patricia King, Galton dan

Simon (1994, dalam Uno dan Lamatenggo 2012),

memandang bahwa kinerja atau performance

merupakan hasil interaksi atau berfungsinya unsur-

unsur motivasi(m), kemampuan(k), dan persepsi(p)

pada diri seseorang. Pandangan yang hampir senada,

diungkapkan McDaniel (dalam Uno dan Lamatenggo

2012:65), yang mengemukakan kinerja adalah

interaksi antara kemampuan seseorang dengan

motivasinya. Berdasarkan pandangan ini, ditegaskan

bahwa kinerja merupakan penjumlahan antara

kemampuan dan motivasi kerja yang dimiliki

seseorang.

Selanjutnya menurut Suprihanto (1996, dalam

Uno, dan Lamatenggo 2012), menyatakan kinerja

dengan istilah yang telah ditentukan prestasi kerja,

yaitu hasil kerja seorang karyawan selama periode

tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

misalnya standar, target, atau kriteria yang telah

ditentukan lebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Dari beberapa pengertian tentang kinerja diatas

bisa diambil kesimpulan bahwa kinerja atau

performance adalah aktivitas seseorang dalam

melaksanakan tugas pokok yang dibebankan

kepadanya serta menjadi tanggung jawabnya dan

membuahkan hasil kerja tertentu selama periode

tertentu pula setelah memenuhi beberapa persyaratan

seperti standard, target atau kriteria tertentu.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

11

2.2 Kinerja Mengajar Guru

Kinerja mengajar guru pada dasarnya

merupakan unjuk kerja guru dalam melaksanakan

tugasnya yaitu mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik dalam proses pembelajaran, seperti yang

tertuang dalam UUGD pasal 1 No 14 Tahun 2005.

Menurut Sudiyono, kinerja mengajar guru

adalah suatu prestasi yang diperlihatkan guru dalam

menyampaikan materi pelajaran yang meliputi: sikap,

pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan kepada

siswanya karena guru tersebut mempunyai

kemampuan dalam merencanakan pelajaran,

melaksanakannya dan mengevaluasinya dalam

suasana interaksi edukasi di sekolah (Sudiyono,

2011).

Pandangan ini sejalan dengan Uno dan

Lamatenggo, yang mengatakan bahwa kinerja

mengajar merupakan suatu usaha guru dalam

mengelola perhatian dan waktu siswa yang dimulai

dari awal sampai akhir di dalam kelas. Mengajar

adalah usaha guru dalam menciptakan kondisi-

kondisi atau mengatur lingkungan kelas sedemikian,

sehingga terjadi interaksi antara siswa dengan

lingkungan termasuk guru dan media pengajaran.(Uno

dan Lamatenggo,2012: 67).

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai

pendidik, guru berkewajiban untuk: (1)memberikan

pembelajaran secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

12

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (2)

mempunyai komitmen secara profesional untuk

meningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi

teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan

kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan

kepadanya. ( UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional ).

Untuk menciptakan suasana pendidikan yang

bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan

dialogis, Ondi Saondi dan Aris Suherman (2010 : 54)

menyatakan bahwa dalam pendekatan pembelajaran

guru dituntut untuk memperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan

kewajaran perkembangan mental siswa.

2) Menyediakan lingkungan yang mendukung

pembelajaran mandiri yang memiliki tiga karakteristik yaitu kesadaran berpikir, penggunaan

strategi dan motivasi berkelanjutan

3) Mempertimbangkan keberagaman siswa didalam

kelas.

4) Memperhatikan multi intelegensi siswa

5) Menggunakan teknik-teknik bertanya yang meningkatkan kualitas pembelajaran

6) Menerapkan penilaian autentik yaitu mengevaluasi

penerapan pengetahuan dan berfikir komplek dari

pada hanya sekedar hafalan informasi faktual.

Lebih rinci lagi Keith Davies yang dikutip

Mangkunegara (2007; 37) juga mengatakan bahwa

empat fungsi umum yang merupakan ciri pekerjaan

seorang guru, adalah sebagai berikut;

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

13

1) Merencanakan, yaitu pekerjaan seorang guru menyusun tujuan belajar.

2) Mengorgasisasikan, yaitu pekerjaan seorang guru

untuk mengatur dan menghubungkan sumber-

sumber belajar sehingga dapat mewujudkan tujuan

belajar dengan cara yang paling efektif, efesien, dan ekonomis.

3) Memimpin, yaitu pekerjaan seorang guru untuk

memotivasi, dan mendorong murid-muridnya,

sehingga mereka siap mewujudkan tujuan belajar.

4) Mengawasi, yaitu pekerjaan seorang guru untuk

menentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin telah berhasil

dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan.

Jika tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru

harus menilai dan mengatur kembali situasinya

dan mengubah tujuannya.

Berpijak pada uraian diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa pada hakikatnya kinerja

mengajar guru adalah prilaku yang dihasilkan seorang

guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik

dan pengajar yaitu kemampuan guru dalam mengelola

pelajaran, sesuai dengan kriteria tertentu seperti

dalam: (1) Merencanaan program pengajaran,

(2) Melaksanaan kegiatan pembelajaran dan

(3) Mengevaluasi hasil pembelajaran.

2.3 Indikator Penilaian Kinerja Mengajar

guru

Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang

menjadi tolak ukur dalam menilai kinerja. Menurut

Mitchell dalam Uno dan Lamatenggo (2012;68)

mengemukakan lima dimensi yang dapat dijadikan

sebagai tolok ukur dalam menilai kinerja mengajar

guru secara umum, yaitu ;

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

14

a) Kualitas kerja, yaitu : menguasai bahan, mengelola proses belajar mengajar, mengelola kelas.

b) Kecepatan/ ketepatan kerja, yaitu : menggunakan

media atau sumber belajar, menguasai landasan

pendidikan, merencanakan program pengajaran.

c) Inisiatif dalam kerja, yaitu : memimpin kelas, mengelola interaksi belajar mengjar, melakukan

penilaian hasil belajar siswa.

d) Kemapuan kerja, yaitu : menggunakan berbagai

metode dalam pembelajaran, dan memahami dan

melaksanakan fungsi dan layanan bimbingan

penyuluhan. e) Komunikasi, yaitu : memahami dan

menyelenggarakan administrasi sekolah dan

memahami dan dapat menafsirkan hasil-hasil

penelitian untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Menurut Churmain ( 2008, dalam Yamin dan

Masiah 2010) menyebutkan indikator kinerja guru

meliputi:

(1) menguasai bahan pelajaran;

(2) mengelola program belajar mengajar; (3) mengelola kelas;

(4) menggunakan media dan sumber belajar;

(5) menguasai landasan kependidikan;

(6) mengelola interaksi belajar-mengajar;

(7) menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran;

(8) mengenal fungsi dan program pelayanan

bimbingan dan penyuluhan;

(9) menyelenggarakan administrasi sekolah;

(10) memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan

hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.

Berkenaan dengan kepentingan penilaian

terhadap kinerja guru. Georgia Departemen of

Education telah mengembangkan teacher performance

assessment instrument yang kemudian dimodifikasi

oleh Depdiknas menjadi Alat Penilaian Kemampuan

Guru (APKG). Alat penilaian kemampuan guru,

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

15

meliputi: (1) rencana pembelajaran (teaching plans and

materials) atau disebut dengan RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran), (2) prosedur pembelajaran

(classroom procedure), dan (3) hubungan antar pribadi

(interpersonal skill).

Indikator penilaian terhadap kinerja mengajar

guru dilakukan terhadap tiga kegiatan pembelajaran

dikelas yaitu :

1) Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran

guru sebaiknya membuat perencanaan yang

digunakan sebagai pedoman pembelajaran di dalam

kelas maupun di luar kelas. Dengan Perencanaan yang

baik maka diharapkan tujuan pembelajaran dapat

tercapai dengan baik. Perencanaan pembelajaran

dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). RPP merupakan penjabaran dari silabus untuk

mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam

Standar isi.

Tahap perencanaan dalam kegiatan

pembelajaran adalah tahap yang berhubungan dengan

kemampuan guru dalam proses penyusunan program

kegiatan pembelajaran. Ada tiga tahapan dalam

pelaksanaan pengembangan atau penyusunan silabus

yaitu tahap adopsi, adaptasi dan produksi. Pada

tahap adopsi memiliki makna bahwa penyusunan

Silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP)

hanya mengambil dari Silabus dan RPP yang sudah

ada sebelumnya tanpa melakukan penyesuaian atau

revisi apapun, sehingga bisa dikatakan bahwa dalam

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

16

tahap ini guru bersifat pasif. Pada tahap adaptasi

dalam penyusunan Silabus dan RPP guru sudah

melakukan penyesuaian atau revisi terhadap Silabus

dan RPP yang sudah ada, sehingga bisa dikatakan

guru bersifat aktif. Pada tahap yang paling ideal

adalah ketika guru sudah dapat menghasilkan suatu

produk Silabus dan RPP sendiri tanpa tergantung dari

Silabus dan RPP yang sudah ada.

Ada beberapa unsur/komponen yang harus

diperhatikan dalam penyusunan silabus yaitu terdiri

dari: (a) Identitas mata pelajaran, (b) Stándar

kompetensi, (c) Kompetensi dasar, (d) Materi

pembelajaran, (e) Kegiatan pembelajaran, (f) Indikator,

(g) Alokasi waktu, dan (h) Sumber pembelajaran.

Sedangkan beberapa unsur/komponen yang

harus diperhatikan dalam penyusunan RPP yang

merupakan penjabaran lebih rinci dan specifik dari

silabus, ditandai oleh adanya komponen-komponen;

(a) Identitas mata pelajaran, (b) Stándar kompetensi,

(c) Kompetensi dasar, (d) Indikator, (e) Tujuan

pembelajaran, (f) Materi pembelajaran, (g) Metode

pembelajaran, (h) Langkah-langkah kegiatan,

(i) Sumber pembelajaran, dan (j) Penilaian.

2) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

merupakan kegiatan antara guru dan siswa dalam

pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas atau di

tempat lain yang telah ditetapkan dalam perencanaan

pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran meliputi tiga

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

17

kegiatan dasar yaitu ; (a). Kegiatan pendahuluan,

(b). Kegiatan inti, (c). Kegiatan penutup.

a. Kegiatan pendahuluan.

Kegiatan pendahuluan antara lain :

menyiapkan peserta didik, apersepsi dengan

memberikan pertanyaan yang terkait dengan pelajaran

sebelumnya atau pelajaran yang akan disampaikan,

menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b. Kegiatan Inti Pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran di kelas adalah inti dari

penyelenggaraan pembelajaran. Kegiatan inti meliputi :

1. Pengelolaan Kelas.

Kemampuan menciptakan suasana kondusif di

kelas guna mewujudkan proses pembelajaran

yang menyenangkan adalah tuntutan bagi

seorang guru dalam mengelola kelas.

2. Penguasaan guru pada materi pelajaran.

3. Penerapan strategi pembelajaran yang

mendidik.

4. pemanfaatan sumber belajar / media dalam

pembelajaran.

Media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan (materi

pembelajaran), merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga

dapat mendorong proses pembelajaran.

Sedangkan yang dimaksud sumber belajar

adalah buku pedoman. Kemampuan

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

18

menguasai sumber belajar di samping

mengerti dan memahami buku teks, seorang

guru juga harus berusaha mencari dan

membaca buku-buku/sumber-sumber lain

yang relevan guna meningkatkan kemampuan

terutama untuk keperluan perluasan dan

pendalaman materi, dan pengayaan dalam

proses pembelajaran.

Kemampuan menggunakan media dan sumber

belajar tidak hanya menggunakan media yang

sudah tersedia seperti media cetak, media

audio, dan media audio visual. Tatapi

kemampuan guru di sini lebih ditekankan

pada penggunaan objek nyata yang ada di

sekitar sekolahnya. Dalam kenyataan di

lapangan guru dapat memanfaatkan media

yang sudah ada (by utilization) seperti globe,

peta, gambar dan sebagainya, atau guru dapat

mendesain media untuk kepentingan

pembelajaran (by design) seperti membuat

media foto, film, pembelajaran berbasis

komputer, dan sebagainya.

5. melibatkan peserta didik dalam proses

pembelajaran.

6. Penggunaan bahasa yang baik dan tepat dalam

pembelajaran.

7. Penggunaan Metode Pembelajaran :

Guru diharapkan mampu memilih dan

menggunakan metode pembelajaran sesuai

dengan materi yang akan disampaikan. Setiap

metode pembelajaran memiliki kelebihan dan

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

19

kelemahan dilihat dari berbagai sudut, namun

yang penting bagi guru metode manapun yang

digunakan harus jelas tujuan yang akan

dicapai. Karena siswa memiliki interes yang

sangat heterogen idealnya seorang guru harus

menggunakan multi metode, yaitu

memvariasikan penggunaan metode

pembelajaran di dalam kelas seperti metode

ceramah dipadukan dengan tanya jawab dan

penugasan atau metode diskusi dengan

pemberian tugas dan seterusnya. Hal ini

dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan

siswa, dan menghindari terjadinya kejenuhan

yang dialami siswa.

c. Kegiatan Penutup.

Kegiatan penutup / akhir adalah kegiatan

antara guru dan siswa dalam membuat rangkuman

atau melakukan refleksi, memberikan tes lisan atau

tulisan, mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan

portofolio dan melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas

pengayaan.

3) Evaluasi/Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian hasil belajar adalah kegiatan atau

cara yang ditujukan untuk mengetahui tercapai atau

tidaknya tujuan pembelajaran. Pada tahap ini guru

dituntut memiliki kemampuan dalam menentukan

pendekatan dan cara-cara evaluasi, penyusunan alat-

alat evaluasi, pengolahan, dan penggunaan hasil

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

20

evaluasi. Pendekatan atau cara yang dapat digunakan

untuk melakukan evaluasi/penilaian hasil belajar

adalah melalui Penilaian Acuan Norma (PAN) dan

Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah cara

penilaian yang tidak selalu tergantung pada jumlah

soal yang diberikan atau penilaian dimasudkan untuk

mengetahui kedudukan hasil belajar yang dicapai

siswa berdasarkan norma kelas. Siswa yang paling

besar skor yang didapat di kelasnya, adalah siswa

yang memiliki kedudukan tertinggi di kelasnya.

Sedangkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

adalah cara penilaian, dimana nilai yang diperoleh

siswa tergantung pada seberapa jauh tujuan yang

tercermin dalam soal-soal tes yang dapat dikuasai

siswa. Nilai tertinggi adalah nilai sebenarnya

berdasarkan jumlah soal tes yang dijawab dengan

benar oleh siswa. Dalam PAP ada passing grade atau

batas lulus, yaitu siswa dapat dikatakan lulus atau

tidak berdasarkan batas lulus yang telah ditetapkan.

Pendekatan PAN dan PAP dapat dijadikan

acuan untuk memberikan penilaian dan memperbaiki

sistem pembelajaran. Kemampuan lainnya yang perlu

dikuasai guru pada kegiatan evaluasi/ penilaian hasil

belajar adalah menyusun alat evaluasi. Alat evaluasi

meliputi: tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.

Seorang guru dapat menentukan alat tes sesuai

dengan materi yang disampaikan. Bentuk tes tertulis

yang banyak dipergunakan guru adalah pilihan ganda,

melengkapi, dan jawaban singkat. Tes lisan adalah

soal tes yang diajukan dalam bentuk pertanyaan lisan

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

21

dan langsung dijawab oleh siswa secara lisan. Tes ini

umumya ditujukan untuk mengulang atau

mengetahui pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran yang telah disampaikan sebelumnya. Tes

perbuatan adalah tes yang dilakukan guru kepada

siswa. Dalam hal ini siswa diminta melakukan atau

memperagakan sesuatu perbuatan sesuai dengan

materi yang telah diajarkan seperti pada mata

pelajaran kesenian, keterampilan, olahraga, komputer,

dan sebagainya.

Indikasi kemampuan guru dalam penyusunan

alat tes ini dapat digambarkan dari frekuensi

penggunaan bentuk alat tes secara variatif, karena alat

tes yang telah disusun pada dasarnya digunakan

sebagai alat penilaian hasil belajar.

Selain pendekatan penilaian dan penyusunan

alat-alat tes, hal lain yang harus diperhatikan guru

adalah pengolahan dan penggunaan hasil belajar. Ada

dua hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan

dan penggunaan hasil belajar, yaitu:

1) Jika bagian-bagian tertentu dari materi

pelajaran yang tidak dipahami oleh sebagian

kecil siswa, guru tidak perlu memperbaiki

program pembelajaran, melainkan cukup

memberikan kegiatan remidial bagi siswa-siswa

yang bersangkutan.

2) Jika bagian-bagian tertentu dari materi

pelajaran tidak dipahami oleh sebagian besar

siswa, maka diperlukan perbaikan terhadap

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

22

program pembelajaran, khususnya berkaitan

dengan bagian-bagian yang sulit dipahami.

3) Mengacu pada kedua hal tersebut, frekuensi

kegiatan pengembangan pembelajaran dapat

dijadikan indikasi kemampuan guru dalam

pengolahan dan penggunaan hasil belajar.

Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :

a. Kegiatan remidial, yaitu penambahan

jam pelajaran, mengadakan tes, dan

menyediakan waktu khusus untuk

bimbingan siswa.

b. Kegiatan perbaikan program

pembelajaran, baik dalam program

semesteran maupun program satuan

pelajaran atau rencana pelaksanaan

pembelajaran, yaitu menyangkut

perbaikan berbagai aspek yang perlu

diganti atau disempurnakan.

Ketiga indikator penilaian kinerja guru yang

diterbitkan oleh Kemendikbud sebagai Alat Penilaian

Kemampuan Guru (APKG) telah dituangkan secara

rinci dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 yang

telah direvisi menjadi Permendiknas Nomor 63 Tahun

2013 tentang standar proses yang berisi kriteria

minimal pelaksanaan proses pembelajaran yaitu;

(1) perencanaan proses pembelajaran; (2)pelaksanaan

proses pembelajaran; dan (3) penilaian hasil belajar,

sehingga berdasarkan acuan teori kinerja mengajar

diatas, dalam penelitian ini penulis menggunakan

Permendiknas tersebut sebagai tinjauan untuk

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

23

mengevaluasi kinerja mengajar guru bahasa Inggris

pascasertifikasi di SMA Negeri sekecamatan Demak.

2.4 Faktor–faktor yang mempengaruhi

Kinerja Mengajar

Kinerja mengajar guru tidaklah berdiri sendiri,

ia akan terkait pada keadaan dan kemampuan dirinya

dan juga dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya.

Dua hal tersebut diidentifikasi sebagai faktor internal

dan faktor eksternal yang diduga berpengaruh

terhadap kinerja mengajar guru.

Menurut Keith Davis (1994; 484 dalam

Mangkunegara 2007; 67) Faktor-faktor yang

mempengaruhi pencapaian kinerja adalah;

1. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam

menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan

kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah

untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri

pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja

secara maksimal. Pegawai akan mampu mencapai

kinerja maksimal jika ia memiliki motivasi tinggi.

2. Faktor Kemampuan

Secara psikologis kemampuan (Ability) pegawai terdiri

dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge + Skill). Artinya pegawai yang memiliki IQ

diatas rata-rata (IQ 110 – 120) dengan pendidikan

yang memadai untuk jabatannya dan trampil dalam

mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan

lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh

karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

24

Sementara menurut Prawirosentono (1999)

menyatakan bahwa kinerja seseorang akan lebih baik

jika orang itu mempunyai keahlian yang tinggi,

kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan yang layak,

dan mempunyai harapan. Senada dengan

Prawirosentono, Sagala (2007:184) mengatakan bahwa

Kinerja guru dipengaruhi oleh berbagai faktor yang

harus dipertimbangkan dan diperhatikan yaitu;

(1) human performance adalah menggambarkan

kemampuan yang dimiliki dan didukung dengan

motivasi yang kuat; (2) kemampuan (ability) adalah

menggambarkan pengetahuan yang dimiliki sesoramg

dan didukung oleh keterampilan; dan (3) motivation

adalah yang menggambarkan sikap didukung oleh

situasi yang kondusif.

Menurut Yamin dan Maisah (2010; 129-130)

mengatakan bahwa Kinerja merupakan suatu

kontruksi multidimensi yang mencakup banyak faktor

yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut terdiri

atas faktor instrinsik guru (personal/individual) atau

SDM dan faktor ekstrinsik, yaitu kepemimpinan,

sistem, tim, dan situasional. Uraian rincian faktor-

faktor tersebut adalah sebagai berikut;

a) Faktor personal/individual, meliputi unsur pengetahuan, ketrampilan (skill), kemampuan,

kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang

dimiliki oleh tiap individu.

b) Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas

manajer dan tem leder dalam memberikan

dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja pada guru,

c) Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan

semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu

tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim,

kekompakan, dan keeratan anggota tim,

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

25

d) Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang diberikan oleh pimpinan sekolah, proses

organisasi dan kultur kerja dalam organisasi

(sekolah),

e) Faktor kontektual (situasional), meliputi tekanan

dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.

2.4.1 Motivasi Kerja Guru

Mangkunegara (2007:94) menjelaskan bahwa

motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang

berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan

memelihara perilaku yang berhubungan dengan

lingkungan kerja. Pandangan ini sejalan dengan

Anoraga (1992: 85) yang mengatakan : “Motivasi

merupakan suatu keinginan yang menyebabkan

adanya dorongan, semangat dan gairah dalam

bekerja.”

Adapun motivasi kerja menurut Uno Hamzah

(2006:71) menyatakan bahwa motivasi kerja

merupakan salah satu faktor yang turut menentukan

kinerja seseorang. Besar kecilnya pengaruh motivasi

pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa

banyak intensitas motivasi yang diberikan.

Abraham Maslow (Robbins,2010:110) dalam

teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of needs)

mengemukakan bahwa manusia mempunyai

mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang dapat

dikategorikan dalam lima tingkat hirarki. kelima

kebutuhan itu adalah sebagai berikut :

1) Kebutuhan fisiologis (physiological needs) yaitu

kebutuhan seseorang akan makanan, minuman,

tempat berteduh, seks, dan kebutuhan fisik

lainnya.

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

26

2) Kebutuhan keamanan dan keselamatan (Security of safety need) yaitu kebutuhan akan keamanan dan

perlindungan dari dari kejahatan fisik dan

emosional. 3) Kebutuhan bermasyarakat (Social need) yaitu

kebutuhan akan kasih saying, rasa memiliki, dan

persahabatan. 4) Kebutuhan untuk memperoleh kehormatan (esteem

need)

5) Kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan (Self

actualization need).

Dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan

diatas, maka motivasi kerja guru menjadi meningkat.

Dengan adanya motivasi kerja yang tinggi maka

menimbulkan dorongan yang tinggi dan memicu

gairah kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya. Gairah kerja yang tinggi

membuat guru akan berusaha sebaik mungkin dalam

melakukan pekerjaannya, sehingga dapat memberikan

hasil kerja yang memuaskan atau dengan kata lain

kinerja guru mengalami peningkatan. Begitu pula

sebaliknya, jika motivasi kerja rendah, maka gairah

kerja juga menurun, sehingga dalam mengerjakan

tugas-tugasnya kurang bersemangat.

Hal ini senada dengan Bafadal (2009: 21) yang

mengidentifikasikan delapan kebutuhan guru, yaitu:

(1) rasa aman dan hidup layak, (2) kondisi kerja yang

menyenangkan, (3) rasa diikut sertakan, (4) perlakuan

yang jujur dan wajar, (5) rasa mampu, (6) pengakuan dan penghargaan, (7) ikut ambil bagian dalam

pembuatan kebijakan sekolah, dan (8) kesempatan

mengembangkan self respect.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut sangat

mempengaruhi motivasi para guru dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawabnya. Dengan diberikannya

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

27

tunjangan sertifikasi yang bisa meningkatkan

kesejahteraan guru, diharapkan guru termotivasi

untuk meningkatkan kualitas kerjanya. Untuk itu

peranan kepala sekolah dalam menjalankan

fungsinya di sekolah sebagai pemimpin dan supervisor

sangat diperlukan.

Mengacu dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud motivasi adalah

proses psikologis dalam diri seseorang/guru yang

menumbuhkan dorongan yang membangkitkan,

mengarahkan dan melakukan pekerjaan untuk

mencapai sasaran tertentu.

2.4.2 Kemampuan Kerja Guru

Istilah Kemampuan berasal dari kata ability.

Kemampuan (ability) berarti kapasitas seseorang

individu unutk melakukan beragam tugas dalam

suatu pekerjaan (Robbin, 1996:57). lebih lanjut Robbin

menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah

sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat

dilakukan seseorang.

Banyak definisi mengenai kemampuan

diantaranya Keith Davis yang dikutip Prabu

Mangkunegara (2007; 121) mendefinisikan

kemampuan sebagai karakteristik stabil yang

berkaitan dengan kemampuan maksimum phisik dan

mental seseorang.

Lebih lanjut Stepen Robbins (1996:48),

mengatakan bahwa kemampuan seorang individu

pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor

yaitu; kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

28

Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang

diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental.

Sedangkan kemampuan fisik adalah kemampuan yang

diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang

menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan

keterampilan serupa.

Lima dimensi kemampuan intelektual tersebut

adalah sebagai berikut (Robbins; 1996; 53):

a) Kecerdasan numerik (Kemampuan berhitung

dengan cepat dan tepat).

b) Pemahaman Verbal (Kemampuan memahami apa

yang dibaca atau didengar serta hubungan kata

satu sama lain). c) Penalaran induktif (Kemampuan mengenali suatu

urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian

memecahkan masalah itu)

d) Penalaran deduktif (Kemampuan mengenakan

logika dan menilai implikasi dari suatu argumen).

e) Ingatan (Kemampuan menahan dan mengenang kembali pengalaman masa lalu).

Sedangkan kemampuan fisik adalah

kemampuan yang diperlukan untuk melakukan

tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan,

kekuatan, dan keterampilan serupa. Lebih lanjut

dikemukakan Robbins (1996; 55); tentang lima

kemampuan fisik utama, yaitu :

a) Kekuatan dinamis. Kemampuan untuk

menggunakan kekuatan otot secara berulang ulang.

b) Kekuatan tubuh. Kemampuan mengenakan

kekuatan otot dengan mengenakan otot - otot

tubuh.

c) Keluwesan dinamis. Kemampuan melakukan gerakan cepat.

d) Keseimbangan. Kemampuan mempertahankan

keseimbangan meskipun ada kekuatan-kekuatan

yang mengganggu keseimbangan itu.

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

29

e) Stamina. Kemampuan melanjutkan kerja sepanjang suatu kurun waktu.

Keith Davis yang dikutip Prabu Mangkunegara

(2007; 67) mengemukakan bahwa pegawai yang

memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan trampil dalam

mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan

lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh

karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan

yang sesuai dengan keahliannya.

Mengacu pendapat beberapa ahli tersebut,

dapat disimpulkan bahwa kemampuan kerja adalah

kesanggupan atau kemampuan seorang

karyawan/guru untuk menyerahkan segenap potensi

yang dimilikinya baik secara psikis maupun fisik

dalam rangka melaksanakan tugas pekerjaan.

Berkaitan dengan faktor-faktor yang

berkontribusi terhadap kinerja mengajar guru, ada

beberapa hasil penelitian tentang kinerja guru yang

menyoroti dari beberapa aspek, antara lain penelitian

dari :

1) Fatiah Kharisma Melati, Susilaningsih, Sohidin

(2013) yang meneliti Pengaruh Sertifikasi Guru

Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru

SMAN 5 Surakarta, menemukan bahwa terdapat

pengaruh positif yang signifikan antara sertifikasi

guru dan motivasi kerja guru terhadap kinerja

guru SMA N 5 Surakarta.

2) Penelitian dari Eliezer Yariv (2011) yang berjudul

“Deterioration in Teachers' Performance: Causes

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

30

and Some Remedies” menunjukkan bahwa

rendahnya kinerja guru di Israel karena

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

faktor internal dan external. Berdasarkan

jawaban para responden, diambil kesimpulan

bahwa tiga faktor utama yang berpengaruh pada

kinerja guru adalah karena : a . Manajemen yang

tidak benar dan pengawasan yang buruk , b .

Faktor kurangnya tenaga guru dan c .

Faktor guru yang mengajar tidak sesuai dengan

bidangnya

3) Penelitian dari syamsul Bahri, tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja guru SD di

dataran Tinggimoncong Gowa, Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan: dari variabel kemampuan

mengajar, persepsi tentang lingkungan kerja, dan

motivasi kerja terhadap kinerja guru.

Dari beberapa uraian pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa kinerja seseorang sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor

dari dalam individu (internal) seperti : motivasi,

kemampuan, keahlian yang tinggi, kepercayaan diri

dan komitmen diri, dan faktor dari luar individu

(external) seperti : adanya imbalan yang layak, faktor

kepemimpinan, tim, sistem dan kontekstual.

Adapun yang akan deteliti dalam penelitian ini

adalah kinerja mengajar guru bahasa Inggris yang

tersirat dipengaruhi oleh faktor motivasi kerja dan

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

31

kemampuan atau keahlian yang tinggi setelah

memperoleh tunjangan sertifikasi. Kemampuan atau

kompetensi guru, penulis fokuskan pada kemampuan

pedagogik dan kemampuan profesional guru yang

terintegrasi dalam kinerja mengajar di dalam kelas.

2.5 Pengertian Evaluasi Kinerja

Kinerja berkaitan dengan hasil kerja atau

prestasi seseorang. Sebagai suatu hasil kerja atau

prestasi, selayaknya perlu diketahui berapa besar

tingkat keberhasilan seseorang dari suatu pekerjaan

yang dilaksanakannya. Untuk mengetahui seberapa

besar tingkat keberhasilannya perlu diadakan evaluasi

kinerja. Hal ini penting, mengingat hasil dari evaluasi

kinerja itu menjadi bahan pertimbangan untuk

mengambil keputusan atas usaha yang telah

dilakukan seseorang.

Evaluasi kinerja (appraisal of performance)

menurut Uno dan Lamatenggo (2012:87) adalah proses

mengukur kinerja seseorang. Dalam proses

pengukuran ini tentunya dibandingkan dengan

berbagai kemungkinan, misalnya standar,

target/sasaran, atau kriteria yang telah ditetapkan

lebih dahulu dan disepakati bersama. Evaluasi kinerja

adalah proses penentuan seberapa baik karyawan

dalam hal ini guru bahasa Inggris melaksanakan tugas

mereka. Evaluasi kinerja merupakan salah satu fungsi

mendasar dari personalia, yang sering disebut dengan

penilaian kerja karyawan.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

32

Menurut Suprihanto dalam Uno dan

Lamatenggo (2012:87) Evaluasi kinerja merupakan

suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan

mengetahui apakah seorang karyawan telah

melaksanakan pekerjaan masing-masing secara

keseluruhan.

Menurut Leon C. Mengginson (dalam

Mangkunegara, 2007:10). , evaluasi kinerja atau

penilaian prestasi adalah “penilaian prestasi kerja

(Performance appraisal), suatu proses yang digunakan

pimpinan untuk menentukan apakah seseorang

karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan

tugas dan tanggung jawabnya.”

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli

diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

evaluasi kinerja adalah sistem penilaian yang

digunakan untuk mengukur atau menilai hasil kerja

seseorang setelah melalui beberapa persyaratan.

Sedangkan evaluasi kinerja yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah evaluasi kinerja mengajar

guru bahasa Inggris pascasertifikasi dalam

merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan

pembelajaran dan menilai hasil pembelajaran.

Evaluasi kinerja ini merupakan proses di mana kinerja

mengajar guru bahasa Inggris tersebut dinilai dan

dievaluasi. Evaluasi kinerja ini dipakai untuk

menjawab pertanyaan, “ Seberapa baikkah kinerja

mengajar seorang guru bahasa Inggris pada suatu

periode tertentu ?”. Evaluasi kinerja ini diharapkan

dapat memberikan umpan balik terhadap tujuan dan

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

33

sasaran kinerja, perencanaan dan proses pelaksanaan

kinerja mengajar guru bahasa Inggris.

2.6 Tujuan dan Manfaat Evaluasi Kinerja

Marwansyah dan Mukaram (2000:106)

mengemukakan bahwa: tujuan umum sistem

penilaian unjuk kerja adalah; (1) Untuk meningkatkan

unjuk kerja karyawan dengan cara membantu mereka

agar dapat menggunakan seluruh potensi mereka

dalam mewujudkan tujuan organisasi; (2) Untuk

memberikan informasi kepada karyawan dan manajer

sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang

berkaitan dengan pekerjaan.

Ronald T.C. Boyd (2002; dalam Ahmad

Sudrajat,2008) mengemukakan bahwa evaluasi kinerja

guru didesain untuk melayani dua tujuan, yaitu : (1)

untuk mengukur kompetensi guru dan (2) mendukung

pengembangan profesional. Sistem evaluasi kinerja

guru hendaknya memberikan manfaat sebagai umpan

balik untuk memenuhi berbagai kebutuhan di kelas

(classroom needs), dan dapat memberikan peluang

bagi pengembangan teknik-teknik baru dalam

pengajaran, serta mendapatkan konseling dari kepala

sekolah, pengawas pendidikan atau guru lainnya

untuk membuat berbagai perubahan di dalam kelas.

Penilaian kinerja terhadap guru menurut

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 Tahun

2009, Penilaian Kinerja Guru (PKG) adalah penilaian

dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

34

rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan

jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak

dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru

dalam penguasaan pengetahuan, penerapan

pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi

yang dibutuhkan sesuai amanat Permendiknas Nomor

16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Guru. Karena penguasaan

kompetensi dan penerapan ilmu pengetahuan serta

keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya

kualitas pembelajaran atau pembimbingan terhadap

peserta didik.

Sistem Penilaian Kinerja Guru (PKG) adalah

sistem penilaian yang dirancang untuk

mengidentifikasi kemampuan guru dalam

melaksanakan tugasnya melalui pengukuran

penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam

unjuk kerjanya. Secara umum Penilaian Kinerja Guru

(PKG) memiliki dua fungsi utama sebagai berikut :

1) Untuk menilai kemampuan guru dalam

menerapkan semua kompetensi dan

keterampilan yang diperlukan pada proses

pembelajaran, pembimbingan, atau

pelaksanaan tugas tambahan yang relevan

dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan

demikian, profil kinerja guru sebagai gambaran

kekuatan dan kelemahan guru akan

teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis

kebutuhan atau audit keterampilan untuk

setiap guru, yang dapat dipergunakan sebagai

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

35

basis untuk merencanakan Penilaian Kinerja

Berkelanjutan (PKB).

2) Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh

guru atas kinerja, pembelajaran, bimbingan,

atau pelaksanaan tugas tambahan yang

relevan dengan fungsi sekolah yang

dilakukannya pada tahun tersebut.

Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap

tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir

dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan

jabatan fungsionalnya. Sedangkan hasil Penilaian

Kinerja Guru (PKG) diharapkan dapat bermanfaat

untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait

dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai

ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam

menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan

berdaya saing tinggi.

Dengan adanya penilaian kinerja ini

diharapkan profesionalisme guru pascasertifikasi akan

senantiasa mengalami peningkatan. Dengan adanya

peningkatan profesionalisme pascasertifikasi maka

kompetensi guru akan ikut berkembang, sehingga

mutu kegiatan belajar mengajar mengalami suatu

peningkatan. Meningkatnya mutu kegiatan belajar

mengajar memberikan dampak positif pada

ketercapaian tujuan pembelajaran yang optimal,

sehingga memberikan hasil yang optimal. Hasil yang

optimal merupakan bukti adanya peningkatan kinerja

dari standar kerja yang sebelumnya.

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

36

Dari bahasan tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa tujuan penilaian kinerja adalah

untuk : (1) penyesuaian-penyesuaian kompensasi, (2)

perbaikan kinerja, (3) kebutuhan latihan dan

pengembangan, (4) pengambilan keputusan dalam hal

penempatan promosi, mutasi, pemecatan,

pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja, (5)

untuk kepentingan penelitian kepegawaian, (6)

membantu diagnosis terhadap kesalahan desain

pegawai.

Depdiknas (2000) menyebutkan beberapa

manfaat dari adanya penilaian antara lain; (a)

Pengembangan karier melalui in-service training, (b)

Hubungan yang semakin baik antara staf/guru dan

pemimpin/kepala sekolah, (c) Pengetahuan lebih

mendalam tentang sekolah dan pribadi, (d) Hubungan

produktif antara perencanaan dan penilaian dengan

pengembangan sekolah, (e) Kesempatan belajar yang

lebih baik bagi siswa, (f) Peningkatan moral dan

efisiensi sekolah.

Lebih lanjut Depdiknas (2000) menyebutkan

bahwa tujuan penilaian kinerja guru (PKG) adalah

untuk membantu guru dalam: (a) pengembangan

profesi dan karier guru, (b) pengambilan

kebijaksanaan per sekolah, (c) cara meningkatkan

kinerja guru, (d) penugasan yang lebih sesuai dengan

karier guru, (e) mengidentifikasi potensi guru untuk

program in service training dan in house training,

(f) jasa bimbingan dan penyuluhan terhadap kinerja

guru yang mempunyai masalah kinerja,

(g) penyempurnaan manajemen sekolah,

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

37

(h) penyediaan informasi untuk kebutuhan sekolah

serta penugasan-penugasan yang diberikan guru.

http://majalahpendidikan.com

2.7 Pengertian Sertifikasi Guru

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat,

National Commision on Educatinal Services (NCES)

secara umum memberikan batasan pengertian dari

sertifikasi, yaitu “certification is a procedure whereby

the state evaluates and reviews a teacher candidate’s

credentials and provides him or her a license to teach”

(Illinois State Board of Education, 2003). Di Inggris,

istilah sertifikasi didefinisikan sebagai berikut:

“Certification is designed for candidates who have

gained the competencies, skills, and knowledge…”

(Brown, 2003,dalam Amat Jaedun, 2010)

Sertifikat pendidik menurut Undang Undang RI

No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

diberikan kepada guru yang telah memenuhi

persyaratan kualifikasi akademik dan kompetensi

sebagai agen pembelajaran. Sertifikasi guru

merupakan peningkatan profesionalisme guru, agar

guru menjadi seorang profesional, selain ada dampak

terhadap peningkatan penghasilan guru. Sertifikasi

guru merupakan jabaran dari pengendalian mutu

(quality control) dari suatu hasil proses pendidikan.

Mereka yang dapat memenuhi berbagai persyaratan

sertifikasi dan dinyatakan lulus dalam uji sertifikasi

guru diyakini mampu melaksanakan tugas mendidik,

mengajar, melatih, membimbing, dan menilai hasil

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

38

belajar peserta didik. Selanjutnya mereka akan

mendapat sertifikat dengan sebutan guru profesional.

Hal yang menjadi latar belakang adanya

sertifikasi guru adalah masih rendahnya mutu

pendidikan di Indonesia. Penyebab utama rendahnya

mutu pendidikan di Indonesia karena kualitas guru

yang masih rendah. Untuk meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia terutama kualitas guru, maka

pemerintah mengadakan program sertifikasi guru.

Perlu adanya kesadaran dan pemahan dari semua

pihak bahwa mengikuti sertifikasi, tujuan utamanya

bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi,

melainkan untuk menunjukkan bahwa guru yang

bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana

disyaratkan dalam standard kompetensi guru.

Tunjangan profesi adalah konsekuensi logis yang

menyertai adanya kemampuan yang

dimaksud.(Permadi dan Arifin,2013:93)

Sertifikasi bagi guru dalam jabatan

dilaksanakan melalui dua cara yaitu : (1) uji

kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik, dan

(2) pemberian sertifikat pendidik secara langsung bagi

guru yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan

Pasal 65 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 74

Tahun 2008 tentang Guru.

Sertifikasi bagi guru yang diberikan melalui uji

kompetensi, dilakukan dalam bentuk penilaian

portofolio. Sedangkan penilaian Portofolio ini

mencakup 10 komponen penilaian sesuai yang

termuat dalam Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007

tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Sepuluh

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

39

komponen penilaian tersebut adalah: (1) kualifikasi

akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3)

pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan

dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya

pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum

ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang

kependidikan dan sosial, dan (10) penghargaan yang

relevan dengan bidang pendidikan. Sepuluh komponen

portofolio merupakan refleksi dari empat kompetensi

guru (Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional).

2.8 Syarat Guru Bersertifikasi (Guru

Profesional)

Guru merupakan ujung tombak dalam

meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencetak

guru yang memenuhi standar kualitas yang

dipersyaratkan sebagai tenaga pendidik yang

profesional, dan untuk dapat menjadi profesional, para

guru harus membekali dirinya dengan berbagai

pengetahuan dan ketrampilan.

Menurut PP RI No. 19/2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan Pasal 28, Undang-Undang RI

no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, dan Undang-Undang RI no.14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa guru

adalah Pendidik Profesional. Untuk itu,Guru

profesional dipersyaratkan memiliki kualifikasi

akademik minimal Sarjana atau Diploma IV yang

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

40

relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen

pembelajaran. Seorang guru yang profesional harus

memenuhi empat kompetensi profesi yang harus

dimilik yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian,

profesional, dan sosial seperti yang telah ditetapkan

dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14

tahun 2005 tentang guru dan dosen.

1) Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang

meliputi :

pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

Pemahaman terhadap peserta peserta didik.

Pengembangan kurikulum atau silabus

perencanaan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan

dialogis

Pemanfaatan teknologi pembelajaran.

mengevaluasi hasil pembelajaran

dan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki.

2) Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan

kepribadian yang meliputi:

mantap,

stabil,

dewasa,

arif dan bijaksana,

berwibawa,

berahlak mulia,

menjadi teladan bagi peserta didik dan

masyarakat,

mengevaluasi kinerja sendiri

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

41

dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

3) Kompetensi profesional merupakan kemampuan

penguasaan materi secara luas dan mendalam yang

memungkinkan membimbing peserta didik

memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan

dalam standar nasional pendidikan.

Menurut E. Mulyasa (2007:135),bahwa ruang

lingkup kompetensi profesional guru meliputi:

Mengerti dan dapat menerapkan landasan

kependidikan baik filosofi, psikologis, dan sebagainya;

Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai dengan taraf perkembangan peserta

didik,

Mampu menangani dan mengembangkan

bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya,

Mengerti dan dapat menerapkan metode

pembelajaran yang bervariasi

Mampu mengembangkan dan menggunakan

berbagai alat, media dan sumberr belajar yang relevan

Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran

Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik

Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.

4) kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan

peserta didik sebagai bagian dari masyarakat

untuk:

Berkomunikasi lisan dan tulisan,

Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

42

Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orangtua, atau wali peserta didik.

dan bergaul secara santun dalam masyarakat.

Empat kompetensi di atas pada dasarnya tidak

terpisah secara ekplisit, tetapi menyatu menjadi suatu

kompetensi guru.

Sejalan dengan tantangan kehidupan global,

peran dan tanggung jawab guru pada masa

mendatang akan semakin kompleks, sehingga

menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai

peningkatan penyesuaian penguasaan kompetensinya.

Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran siswa.

2.9 Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan tulisan ini

adalah hasil penelitian dari:

1. Badrun Kartowagiran (2011) yang berjudul

“Kinerja Guru Profesional” mengatakan bahwa

berdasarkan sajian data dan pembahasan,

maka hasil penelitiannya dapat disimpulkan

bahwa kinerja sebagian besar guru profesional

(pasca sertifikasi) yang ada di Kabupaten

Sleman belum baik; dari 17 indikator yang

diteliti, 7 indikator baik dan 10 indikator,

lainnya belum baik. Upaya atau aktifitas

sebagian besar guru yang telah lulus sertifikasi

dan telah menerima tunjangan profesi masih

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

43

belum menggembirakan terutama terkait

dengan penulisan artikel, penelitian, membuat

karya seni/teknologi, menulis soal UN, dan

menelaah buku.

2. Voris, Brenda C, (2011). Dalam desertasinya

yang berrjudul “Teacher efficacy, Job

satisfaction, and Alternatif Certification in early

career special education Teacher” menunjukkan

tidak ada perbedaan yang signifikan antara

guru pendidikan khusus yang memiliki

sertifikasi alternatif dengan guru yang memiliki

sertifikasi tradisional dalam kinerjanya.

Tanggapan dari Job Satisfaction Survey

menunjukkan kedua kelompok guru puas

dengan pekerjaan mereka.

3. Darmini (2012) tentang “Persepsi guru non

sertifikasi terhadap etos kerja dan kinerja

mengajar guru sekolah dasar bersertifikasi”,

mengatakan bahwa kinerja mengajar guru yang

telah bersertifikasi belum memenuhi kriteria

sangat baik, masih tidak berbeda dengan

kinerja mengajar guru non sertifikasi kecuali

beberapa guru bersertifikasi di gugus cengkeh.

4. Fatiah Kharisma Melati, Susilaningsih, Sohidin

(2013) yang meneliti “Pengaruh Sertifikasi Guru

Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja

Guru SMAN 5 Surakarta”, menemukan bahwa

terdapat pengaruh positif yang signifikan

Page 36: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

44

antara sertifikasi guru dan motivasi kerja guru

terhadap kinerja guru SMA N 5 Surakarta.

5. Penelitian dari Yari Dwikurniasih, (2011) yang

berjudul “Perbedaan Kinerja Guru Bimbingan

d”, hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh positifn Konseling

Berdasarkan Perolehan Sertifikat Pendidik dan

Latar Belakang Pendidikan”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan antara kinerja guru yang sudah

bersertifikasi dengan yang belum sertifikasi.

2.10 Kerangka Pikir

Alur kerangka pikir dalam penelitian ini

diilustrasikan pada gambar sebagai berikut :

Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris

Evaluasi Kinerja

Mengajar Guru Bahasa

Inggris

Mengevaluasi Hasil

Pembelajaran

Melaksanakan Proses

Pembelajaran

Merencanakan Proses

Pembelajaran

Page 37: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

45

Dengan melihat kerangka pikir di atas, maka

kinerja mengajar guru bahasa Inggris adalah prilaku

yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan

tugasnya sebagai pendidik dan pengajar yaitu

kemampuan guru dalam mengelola pelajaran, sesuai

dengan kriteria tertentu seperti dalam:

(1) Merencanaan program pengajaran,

(2) Melaksanaan kegiatan pembelajaran

(3) Mengevaluasi hasil pembelajaran.

Dari segi Perencanaan Pembelajaran sebaiknya

seorang guru harus membuat perencanaan yang baik

sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan pembelajaran. Karena dalam

perencanaan yang baik maka pelaksanaan

pembelajaran akan berlangsung dengan baik pula.

Dalam Pelaksanaan pembelajaran, guru juga

harus mampu mengelola kelas dengan baik. Selain itu

guru juga harus menguasai materi dan bahan

pembelajaran yang akan disampaikan supaya

pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan baik

dan tujuan dari pembelajaran itu tercapai. Selain itu

guru juga harus terampil menggunakan media

pembelajaran yang menarik untuk membangkitkan

minat belajar siswa.

Evaluasi atau penilaian hasil belajar juga harus

dilaksanakan oleh guru untuk mengetahui sejauh

mana penyerapan siswa terhadap materi yang sudah

disampaikan. Guru harus bisa menyususun sendiri

alat penilaian dan menggunakan berbagai metode dan

Page 38: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edu · 2.1 Pengertian Kinerja . Untuk melihat hakekat kinerja mengajar guru, terlebih dahulu dikemukakan tentang pengertian dari kinerja dan

46

strategi untuk memantau kemajuan hasil belajar

siswa. Dengan demikian guru bisa memanfaatkan

hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi

peserta didiknya.

Hasil kerja atau kinerja mengajar guru bahasa

Inggris dalam mengelola pembelajaran perlu dievaluasi

untuk mengetahui seberapa besar tingkat

keberhasilan kinerja mengajar dari guru tersebut.

Evaluasi Kinerja mengajar guru bahasa Inggris ini

untuk mengetahui keberhasilan guru tersebut dalam

Perencanaan Proses Pembelajaran, Pelaksanaan

Proses Pembelajaran dan dalam Mengevaluasi hasil

Pembelajaran.