25
BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian dari hasil adalah (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukan suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. 1 Menurut Jamil S belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu, baik yang dapat diamati maupun yang tidak sebagai pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan. 2 Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku yang disini ada tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan proses) yang diperoleh dari hasil proses pembelajaran. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran yang ditunjukan dengan perubahan pola pikir dan tingkah laku dalam diri siswa yang mencangkup 3 aspek yaitu aspek kognitif (pemahaman), afektif (sikap) 1 Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011) hal 44 2 Jamil Suprihatiningrum. Strategi Pembelajaran. (Jogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2016) hal15

BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian dari hasil adalah

(product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukan suatu aktifitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara

fungsional.1Menurut Jamil S belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan oleh individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah

laku tertentu, baik yang dapat diamati maupun yang tidak sebagai

pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan.2Belajar

dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu

yang belajar. Perubahan perilaku yang disini ada tiga aspek yaitu aspek

kognitif, aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan proses) yang

diperoleh dari hasil proses pembelajaran.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran yang

ditunjukan dengan perubahan pola pikir dan tingkah laku dalam diri siswa

yang mencangkup 3 aspek yaitu aspek kognitif (pemahaman), afektif (sikap)

1Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011) hal 44 2 Jamil Suprihatiningrum. Strategi Pembelajaran. (Jogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2016)

hal15

serta psikomotorik (keterampilan proses)yang berasal dari hasil pengalaman

dan interaksinya terhadap lingkungan yang dilakukan secara sadar.

2. Ranah Hasil Belajar

Menurut Anderson dan Krathwol hasil revisi dari taksonomi Bloom,

hasil peserta didik ditunjukkan oleh penguasaan tiga kompetensi yang

meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Dalam ranah

kognitif meliputi kemampuan peserta didik dalam (1) mengingat, (2)

memahami, (3) menerapkan, (4) menganalisis, (5) mengevaluasi, dan (6)

menciptakan. Selain ranah kognitif, juga terdapat tingkatan ranah

psikomotorik dan afektif. Ranah afektif meliputi (1) menerima, (2)

merespon, (3) menghargai, (4) mengorganisasikan, (5) karakterisasi.

Sedangkan ranah psikomotorik meliputi (1) meniru, (2) manipulasi, (3)

presisi, (4) artikulasi, (5) naturalisasi3.

Tipe belajar kognitif lebih dominan daripada psikomotorik dan afektif

karena lebih menonjol, namun penilaian hasil belajar dalam penelitian ini

saya mengambil ranah kognitif dan psikomotorik untuk diteliti.

3. Indikator Hasil Belajar

Pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan. Bagi guru untuk mengetahui

pembelajaran yang dilakukan telah berhasil dapat di tentukan dengan dua

3Nur Astriany. “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Mind Map Siswa

Kelas IV Sekolah Dasar Bekasi Utara”, Jurnal Pancar Dasar Vol. 6 Edisi 1, 2016 hal 182

kriteria yang bersifat umum. Menurut Nana Sudjana kedua kriteria sebagai

berikut:4

a. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya.

Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya menekankan pada

pembelajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi dinamis

sehingga siswa mampu mengembangkan potensinya melalui belajar

sendiri. Mengukur keberhasilan dan sudut prosesnya dapat diketahui dari:

1) Siswa dilibatkan secara sistematik dan penuh oleh guru dalam

pembelajaran

2) Motivasi dan guru yang diberikan kepada siswa, sehingga siswa

belajar dengan penuh kesabaraan, kesungguhan, tanpa paksaan untuk

memperoleh penguasaan, pengetahuan, kemampuan serta sikap yang

dikehendaki dari pembelajaran

3) Pemakaian multimedia oleh guru, untuk meningkatkan keaktifan

siswa

4) Kesempatan siswa untuk mengontrol dan menilaihasil belajarnya

sendiri

5) Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan merangsang siswa

utnuk berfikir dalam belajar

6) Adanya sarana belajar yang memadai dalam proses pembelajaran

4 Asep Jihad dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran …, hal 20-21

b. Kriteria ditinjau dari hasilnya

Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya menekankan pada hasil dari

pembelajaran, untuk keberhasilan pembelajaran yang ditinjau dari segi

hasil atau produk dapat diketahui dari:

1) Perubahan tingkah laku secara menyeluruh dari hasil belajar siswa

dalam pembelajaran.

2) Hasil belajar yang dicapai siswa selama proses pembelajaran dapat

diaplikasikan di kehidupan siswa.

3) Hasil belajar siswa dapat diingat dan membudaya dalam pikirannya

serta mempengaruhi perilakunya.

4) Adanya perubahan yang ditunjukkan siswa akibat proses

pembelajaran.

4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak sekali jenisnya,

tetapi digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu, faktor intern dan faktor

ekstern. Berikut penjelasannya:

a. Faktor Intern adalahfaktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik,

yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.Adapun faktor-faktor

ekstenal tersebut meliputi:5

1) Faktor Jasmani

Faktor jasmaniah adalah faktor yang berasal dari diri siswa

sendiri. Faktor jasmaniah seperti kesehatan dan cacat tubuh. Siswa

5Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor …, hal, 54

yang sehat akan merasa bersemangat, berkonsentrasi dalam

memahami pembelajaran di kelas. Sebaliknya jika tidak sehat maka

siswa akan merasa tidak bersemangat dan konsentrasi dalam

memahami pelajaran di kelas akan kurang. Cacat itu dapat berupa tuli,

buta, setengah buta, lumpuh, patah kaki dan lainya. Keadaan cacat

tubuh juga dapat mempengaruhi proses belajar siswa.

2) Faktor Psikologi

Faktor psikologis merupakan faktor hasil belajar yang berasal

dari diri siswa itu sendiri. Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang

tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi hasil

belajar. Faktor-faktor itu antara lain: intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan dan kelelahan.

3) Faktor kelelahan

Faktor kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua

yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani

terlihat dengan lemah lunglainya tubuh seseorang sedangkan

kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan

sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang

sehingga siswa tidak akan fokus terhadap proses pembelajaran di

kelas, ini akan sangat berpengaruh nantinya pada hasil belajar siswa.

b. Faktor Ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

mempengaruhi hasil belajar. Adapun faktor-faktor ekstenal tersebut

meliputi :

1) Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima penagaruh dari keluarga

berupa cara orang tua dalam mendidik anak-anaknya, relasi antara

anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan, ini akan

berpengaruh pada proses belajar di kelas. Jika ini terjadi akan

berpengaruh pada hasil belajar siswa.

2) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini adalah mencakup

metode/model dalam mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

sekolah. Salah satu faktor sekolah dalam penelitian ini adalah

penggunaan model pembalajaranmodel pembelajaran Think Pair

Share (TPS) yang dapat mendorong siswa untuk lebih memahami

topik pembelajaran, tidak membuat bosan siswa, siswa lebih aktif

dalam berpikir mengenai materi selama proses pembelajaran IPA.

3) Faktor Masyarakat

Masyarakat sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa yang tidak lepas dari

peran masyarakat. Faktor ini meliputi kegiatan siswa dalam

masyarakat, media masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan dalam

masyarakat, ini juga akan berpengaruh pada siswa, sehingga jika

terjadi akan berpengaruh pada proses belajar siswa di

kelas.Lingkungan masyarakat yang baik akan berdampak baik

terhadap seseorang, namun jika lingkungan masyarakatnya kurang

baik maka akan berdampak buruk terhadap seseorang.

Faktor-faktor diatas sangat bepengaruh terhadap proses belajar

mengajar. Ketika dalam proses belajar peserta didik tidak memenuhi faktor

tersebut dengan baik, maka hal tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil

belajar yang dicapai oleh peserta didik. Untuk mencapai hasil belajar yang

telah direncanakan sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran, seorang guru

harus memperhatikan faktor-faktor diatas agar hasil belajar yang dicapai

peserta didik bisa maksimal.

5. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran

Aktvivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat jasmani ataupun

rohani, dalam proses pembelajaran. Kedua aktivitas tersebut harus selalu

terikat. Seorang peserta didik akan berpikir selama ia berbuat, tanpa

perbuatan maka peserta didik tidak berpikir. Agar siswa berpikir aktif maka

siswa harus diberi kesempatan untuk berbuat atau berkativitas. 6 Aktivitas

merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi

pembelajaran sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk

mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.

6. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata

6Nasution. (2013). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. (Jakararta: Bumi

Aksara) hal 50

evaluasi adalah asseessmantyang menurut Tardif berarti proses penilaian

untuk menggambarkan prestasi yang dicapai oleh seorang siswa sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan.7Sedangkan hasil belajar merupakan

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan

belajar.pola pikir dan tingkah laku dalam diri siswa baik menyangkut aspek

koginitif, afektif serta psikomotorik yang terjadi sebagai hasil dari proses

kegiatan belajar siswa.8Evaluasi Hasil Belajar adalah proses pemberian nilai

terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan criteria

tertentu.9 Jadi, evaluasi hasil belajar adalah suatu kegiatan pengukuran

(pengumpulan data dan informasi) untuk menilai suatu proses dalam

pembelajaran baik itu kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dicapai oleh

siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan

pembelajaran yang telah di tetapkan.

Penilaian atau evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting

dalam pengajaran.Pada akhir pembelajaran pendidik/pengajar pada

umumnya mengadakan penilaian. Fungsi evaluasi hasil belajar adalah

sebagai berikut10:

7 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010) hal 139 8Ahmad Susanto. Teori Belajar …, hal, 5 9Trianto. Model Pembelajaran …, hal, 124 10Asep Jihad dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran…, hal, 56-57

a) Fungsi Formatif

Evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

yang dapat memberikan informasi berupa umpan balik bagi guru dan

siswa. Bagi pendidik umpan balik dipakai untuk mencari kekurangan dari

setiap proses pembelajaran yang dilakukan guru sehingga akan terjadi

perbaikan pada pembelajaran yang akan dilakukan. Bagi siswa umpan

balik yang diterima adalah memberikan infromasi mengenai kompetensi

dan standar kompetensi yang telah tercapai.

b) Fungsi Sumatif

Tes sumatif dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar biasanya

dilakukan di akhir program pengajaran, misalnya pada akhir semester,

akhir kwartal, akhir tahun pelajaran. Hasilnya akan dijadikan laporan

resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik atau

tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.

c) Fungsi Daignostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan

pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian tertetu yang belum

dikuasi oleh siswa. Evaluasi dapat mengungkapkan kesulitan subyek

didik. Dengan diketahuinya kesulitan subyek didik, maka program

perbaikan (remidi) dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan.

d) Fungsi Selektif

Evaluasi dapat dipakai untuk menyeleksi masukan guna disesuakan

dengan ruangan, tempat duduk atau fasilitas lainya. Jika dihubungkan

dengan bakat, evalauasi digunakan untuk tujuan pemilihan bakat

seseorang, dengan demikian keberhasilan suatu program akan

dipengaruhi oleh keberhasilan evaluasi pemilihan bakat.

e) Fungsi Motivasi

Dengan evaluasi maka keinginan untuk belajar bagi peserta didik

atau siswa akan menjadi lebih tinggi, lebih-lebih lagi bagi mereka yang

ingin menunjukkan kemampuanya.

Selain memiliki fungsi, evaluasi juga memiliki tujuan yaitu sebagai

berikut:(1) mengetahaui kemajuan peserta didik setelah menyadari dan

mengikuti proses pendidikan selama jangka waktu tertentu. (2) mengetahui

sejauh manakah efektivitas dan efesiensi metode/model pembelajaran yang

digunakan baik oleh guru maupun lembaga selama jangka waktu tersebut.11

B. Pembelajaran IPA SD

1. Pembelajaran IPA di SD

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan

informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk

memudahkan siswa dalam belajar.12Menurut Asep Jihad, pembelajaran

merupakan proses komunikasi antara peserta didik dalam rangka perubahan

sikap.13Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah proses yang dilakukan oleh pendidik yang telah

11Shodiq Abdullah. Evaluasi Pembelajaran. (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012) hal 10 12 Jamil Suprihataningrum. Strategi Pembelajaran…, hal, 75 13 Asep Jihad dan Haris. Evaluasi Pembelajaran …, hal, 11

dipersiapkan sedemikian rupa sehingga peserta didik mendapatkan ilmu,

pengetahuan dan perubahan sikap yang berdampak positif sehingga sesuai

dengan tujuan yang telah ditentukan secara optimal.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki tiga istilah, yaitu : “ilmu”,

“pengetahuan”, dan alam. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui

manusia.Dalam kehidupan banyak sekali pengetahuan yang dimiliki

manusia yaitu pengetahuan dalam agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi,

politik, social dan alam sekitar.Pengetahuan alam berarti pengetahuan

tentang alam semesta beserta isinya.Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah,

pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah artinya diperoleh dengan metode

ilmiah.14

Pengertian IPA menurut Asih dan Eka merupakan rumpun ilmu,

memiliki karakteristik khsusus yang mempelajari fenomena alam yang

faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan

hubungan sebab akibatnya.15Sedangkan menurut Ahmad Susanto IPA

adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan

yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan

dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.16

Jadi, yang dimaksud dengan pembelajaran IPA merupakan interaksi

antara komponen-komponen pembelajaran dalam memperoleh ilmu,

pengetahuan dan perubahan sikap untuk mencapai tujuan yang telah

14 Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati. Metodologi Pembelajaran IPA. (Jakarta:

Bumi Aksara, 2014) hal 23 15Asih Widi dan Eka Sulistyowati . Metodologi Pembelajaran …, hal, 22 16Ahmad Susanto. Teori Belajar …, hal, 167

ditentukan berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Proses dalam

pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap yaitu perencanaan, proses

pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.17

Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang

sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum dan berupa kumpulan

data hasil observasi dan eksperimen. Merujuk pada definisi di atas maka

IPA memiliki empat unsur utama, yaitu:

a. Sikap IPA

Memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam,

makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat

b. Proses

Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur

yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah

meliputi penyusunan hiupotesis, perancangan eksperimen atau

percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan

c. Produk

IPA menghasikan produk berupa fakta, prinsip, teori,dan hukum.

d. Aplikasi

Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-

hari.18

17 Asih Widi dan Eka Sulistyowati . Metodologi Pembelajaran …, hal, 26 18Asih Widi W dan Eka Sulistyanto. Metodologi…, hal, 26.

B. Karakteristik IPA di SD

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) adalah langkah awal untuk

mendidik siswa menjadi saintis yang sejati, hal ini dibutuhkan tunttutan bagi

guru untuk memahami seutuhnya karakteristik anak SD. Menurut Piaget,

anak usia SD yang berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai 11 atau 12 tahun

masuk dalam kategori fase operasional konkret. Fase ini menujukan adanya

sikap keingintahuanya cukup tinggi untuk mengenali lingkunganya,

sehingga siswa SD harus diberikan pengalaman serta kesempatan untuk

mengembangkan kemampuan berpikirnya dan bersikap terhadap alam,

sehingga dapat mengetahui sumber energi dan gejala alam yang ada.IPA

memiliki karkateristik sebagai dasar untuk mengetahuinya. Menurut

Jacobson & Bergman (1980) karakteristik tersebut meliputi19:

a. IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori

b. Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati

fenomena alam, termasuk juga penerapanya

c. Sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunana dalam

menyingkapi rahasia yang ada di alam semesta ini

d. IPA tidak dapat membuktikan semuanya akan tetapi hanya sebagian

atau beberapa saja yang mampu di buktikan

e. Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan keberanian yang bersifat

ojektif.

19Ahmad Susanto. Teori Belajar …, hal, 170

C. Tema Selalu Berhemat Energi

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan antara

berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan tema

tertentu.Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang

suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan yang mempunyai

sebuah tema.Tema tersebut kemudian diulas atau dielaborasi dari berbagai

sudut pandanga baik dari pandangan ilmu pengetahuan sosial, ilmu

pengetahuan alam, humaniora maupun agama, sehingga memberikan

pengalaman yang bermakna bagi siswa.Tema selalu berhemat energi adalah

tema yang ke 2 pada semester I di kelas IV. Setiap tema terdiri atas 3

subtema, masing-masing diuraikan menjadi 6 pembelajaran. Adapun materi

IPA terdapat pada tema selalu berhemat energi yaitu:

a. Energi

Energi merupakan kemampuan suatu benda untuk melakukan

usaha atau kerja.Setiap kegiatan /usaha/ pekerjaan yang dilakukan

memerlukan energi.Energi disebut juga tenaga.Sumber energi adalah

segala sesuatu atau benda-benda yang dapat menghasilkan energi.

Sumber energi ada beberapa macam dan manfaatnya diantaranya sebagai

berikut :

1) Energi Kimia

Adalah energi yang timbul karena adanya reaksi kimia.Sumber

energi yang menghasilkan energi kimia adalah makanan dan bahan

bakar.Manfaat makanan adalah menghasilkan energi untuk ativitas

tubuh kita, untuk membantu kerja organ-organ tubuh, menjaga suhu

tubuh.Bahan bakar merupakan sumber energi kimia, bahan bakar ini

seperti bensin, solar yang digunakan untuk menyalakan alat-alat

elektronik, menyalakan kendaraan dll.

2) Energi listrik

Energi yang terdapat atau tesimpan pada arus listrik.Sumber

energi listrik ini sangat penting dalam kehidupan manusia, manfaat

energi listrik adalah untuk menjalankan berbagai alat elektornik,

sebagai alat penerangan, menghidupkan TV dan alat rumah tangga

lainya.

3) Energi Matahari

Matahari merupakan sumber energi terbesar di bumi. Matahari

menghasilkan panas yang digunakan untuk mejemur pakaian,

mengeringkan makanan, proses fotosintesis, sumber penerangan dll

4) Energi minyak bumi

Energi dari minyak dan gas bumi diperlukan manusia utuk

menunjang kegiatan sehari-hari seperti kegiatan transportasi yang

merupakan aktivitas seharu-hari yang memerlukan sarana.

5) Energi Panas

Yaitu energi yang dapat menghasilkan panas.Benda yang

terbakar menghasilkan panas.Panas disebut juga kalor.Kalor

merupakan salah satubentuk energi yang dapar mengakibatkan

perubahan suhu maupun perubahan wujud zat.

6) Energi Bunyi

Yaitu energi yang terdapat dalam bunyi. Energi bunyi terdapat

pada segala jenis bunyi : orang bercakap-cakap, suara kicau burung,

suara alat musik.

7) Energi Kinetik

Yaitu energi gerak.Enegi kinetik adalah energi yang dimiliki

benda saat begerak. Energi akan dilepaskan (hilang) jika benda

berhenti atau diam.

8) Energi potensial

Energi ini disebut sebagai energi diam. Karena energi ini

dimiliki oleh benda-benda yang diam. Energi potensial adalah energi

yang dimiliki benda karena keadaan atau kedudukanya.

9) Energi Pegas

Semua benda yang elestis atau lentur memiliki energi pegas.

Contohnya benda elastis antara lain pegas, per, busur panah,

trampolin, danketapel.

b. Perubahan Energi

Perubahan suatu bentuk energi ke bentuk energi lainya di sebut

dengan perubahan energi. Berikut ini perubahan energi yang sering kita

jumpai dalam kehidupan sehari-hari:

1) Perubahan Energi Litrik menjadi energi panas

Ada banyak alat rumah tangga yang dapat merubah energi listrik

menjadi energi panas.Contohnya : setrika listrik, kompor listrik,

dispenser, solder, rice cooker.

2) Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Cahaya

Energi listrik dapat diubah menjadi energi cahaya.Contohnya :

lampu listrik mengubah energi listrik menjadi cahaya.

3) Perubahan energi listrik menjadi energi gerak

Ada banyak peralatan rumah tangga yang memiliki listrik.

Contoh lain yaitu : bor listrik, mixser, mesin cuci, mesin jahit listrik,

pompa air, kipas angin, pengering rambut dll.

4) Perubahan energi listrik menjadi energi bunyi

Contoh: Radio, TV, HP, dan bel listrik. Alat tersebut tidak

berfungsi jika tidak ada listrik. Alat tersebut mengubah energi listrik

menjadi energi bunyi.

5) Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Kimia

Perubahan dari energi listrik menuju energi kimia contohnya

adalah charger batu baterai, pengisian aki atau accumulator.

c. Energi Alternatif

Sumber energi alternatif adalah sumber energi pilihan dari

beberapa kemungkinan penghasil energi pengganti dan diharapkan tidak

berdampak buruk bagi lingkungan.Energi ini diusahakan agar sumber

energi yang sudah ada tidak cepat habis. Energi alternatif yang sedang

dikembangkan oleh manusia adalah sebagai berikut:

1) Energi matahari

Energi matahari adalah sumber energi yang termurah dan

sifatnya tidak terbatas. Dari sinar matahari ini dikembangkan menjadi

panel surya atau tenaga surya ini digunakan untuk mengahasilkan

listrik. Listrik tenaga surya sangat bermanfaat untuk sumber

penerangan, menyalakan TV, dll

2) Energi Angin

Energi angin sifatnya tidak terbatas.Angin dikembangkan

menjadi kincir angin.Tiupan angin menerpa baling-baling kincir angin

menghasilkan energi gerak. Melalui kincir angin ini dimanfaatkan

untuk mengeringkan biji-bijian dan ikan, memompa air di sawah dn

tambak.

3) Energi air

Energi air adalah energi yang diperoleh dari air yang

mengalir.Air yang bergerak dari sungai yang mengalir atau

gelombang di lautan menyimpan energi yang besar.Aliran air yang

sangat deras dapat digunakan untuk menggerakan turbin pada pusat

pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat menghasikan listrik.

4) Energi bahan bakar bio

Energi bahan bakar bio merupakan energi yang berasal dari

makhluk hidup, baik dari tumbuhan atau hewan.Bahan bakar bio dari

tumbuhan disebut dengan biomassa, tumbuhan yang digunakan adalah

tumbuhan berbiji yang megandung minyak seperti jarak, kelapa sawit,

kacang tanah dll. Bahan bakar bio yang berasal dari kotoran hewan,

bahan bakar tersebut dikenal dengan nama biogas.Selain itu

adabiodiesel, energi ini berasal dari tumbuhan atau lemak binatang

yang dapat dimanfaatkan, baik dalam keadaan masih murni maupun

telah dicampur dengan bahan lainnya.

5) Energi Panas Bumi

Energi panas bumi adalah energi yang berasal dari panas yang

tersimpan di bawah permukaan bumi. Energi panas bumi dihasilkan

oleh magma di dalam perut bumi.

C. Model Pembelajaran Think Pair Share(TPS)

1. Pengertian Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Model pembelajaran adalah pola yang digunakan dalam pengajaran

oleh seorang guru untuk memandu proses pembelajaran di dalam

kelas.Think Pair Share(TPS) merupakan salah satu jenis dari model dalam

pembelajaran kooperatif.Model ini dikembangkan pertama kali oleh

Profesor Frank Lyman di Universitas of Maryland tahun 1981. Menurut

Menurut Aris ShoiminThink Pair Share(TPS) merupakan suatu model

pembelajaran kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berpikir dan

mersepons serta saling bantu satu sama lain.20Menurut Trianto TPS (Think

Pair Share)adalah suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana

pola diskusi kelas.21Jadi model pembelajaran Think Pair Share(TPS) adalah

suatu langkah/pola dalam pembelajaran yang digunakan pendidik untuk

memudahkan siswa untuk berpikir dan merespon dalam proses

pembelajaran yang membutuhkan kerjasama yang baik dengan pasanganya

sehingga dapat memberikan informasi yang baik kepada teman yang lainya

serta tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Model pembelajarn kooperatif tipe Think Pair Share(TPS), guru

bertindak sebagai motivator dan fasilitator dalam aktivitas

siswa.Pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk berani berpendapat dan

mengharagi pendepat teman.

2. Manfaat Think Pair Share (TPS)

Manfaat model pembelajaran Think Pair Share(TPS) adalah22 :

a. Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan

orang lain

b. Mengoptimalkan partisipasi siswa

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi

mereka kepada orang lain.

20Aris Shoimin. 68 Model Pembelajaran …, hal, 208 21Trianto.Mendesain Model Pembelajaran …, hal 81 22Miftahul Huda. Model-ModelPengajaran dan

Pembelajaran.(Yogyakarta:PustakaPelajar, 2017) hal 206

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Think Pair Share

(TPS)

Dalam menggunakan atau memilih model pembelajran tentunya

terdapat kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan

kekurangan dari model pembelajaran Think Pair Share (TPS)23:

a. Kelebihan Pembelajaran Think Pair Share(TPS)

a. Mudah diterapkan di berbagai jenjang pendidikan dan dalam setiap

kesempatan

b. Menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respons

siswa

c. Siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir mengenai konsep dalam

mata pelajaran

d. Siswa lebih memahami tentang konsep topik pelajaran selama diskusi

e. Siswa dapat belajar dari siswa lain

f. Setiap siswa dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk

berbagi atau menyampaikan idenya.

b. Kekurangan Pemebelajaran Think Pair Share (TPS) :

1) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor

2) Lebih sedikit ide yang muncul

3) Jika ada perselisihan, tidak ada penengah

23Aris Shoimin. 68 Model Pembelajaran …, hal,211

4. Komponen Model Pembelajaran Think Pair Share(TPS)

Komponen-komponen yang terdapat dalam pembelajaran TPS ini adalah

sebagai berikut :

a. Think (Berpikir)

Pelaksanaan pembelajaran TPS diawali dari berpikir sendiri

mengenai pemecahan suatu masalah. Tahap berpikir menuntut siswa

untuk lebih tekun dalam belajar dan aktif mencari referensi agar lebih

mudah dalam memecahkan masalah atau soal yang diberikan oleh guru.

Secara mandiri, siswa akan menemukan konsepnya sendiri, sehingga

materi tersebut akan terus diingat oleh siswa.

b. Pair (berpasangan)

Setelah diawali dengan berpikir, siswa kemudian diminta untuk

mendiskusikan hasil pemikiranya secara berpasangan.Tahap diskusi

merupakan tahap menyatukan pendapat masing-masing siswa. Dengan

diskusi mendorong siswa untuk aktif menyampaikan pendapatdan

mendengarkan pendapat orang lain serta mampu bekerja sama dengan

orang lain.

c. Share (berbagi)

Setelah mendiskusikan hasil pemikiranya bersama pasangan, setiap

pasangan siswa yang ada diminta untuk berbagi hasil pemikiran yang

telah dibicarakan bersama pasanganya masing-masing kepada

keseluruhan kelas.Tahap ini menuntut siswa untuk mengungkapkan

pendapatnya serta bertanggung jawab, serta mampu mempertahankan

pendapatnya dan memberikan kesimpulan dari materi tersebut.

5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Think Pair Share(TPS)

Langkah-langkah rinci penerapan model pembelajaran Think Pair

Share(TPS) sebagai berikut ini24:

a. Tahap Think(Berpikir)

Guru memberikan pertanyaan yang terkait dengan mata pelajaran.

Proses TPS dimulai pada saat ini, yaitu guru mengemukakan

pertanyaan yang memberikan waktu berpikir keseluruh siswa. Siswa

berpikir secara individu.

b. Tahap Pair (Berpasangan)

Guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dan mulai

memikirkan pertanyaan yang diberikan guru dalam waktu tertentu.

Kemudian siswa bersama pasanganya berdiskusi, dari pemikiran

individu didiskusikan sehingga menjadi jawaban yang benar.

c. Tahap Berbagi (Share)

Siswa secara individu mewakili kelompok atau berdua maju

bersama untuk melaporkan hasil diskusinya ke seluruh kelas.

D. Kerangka Berpikir

Pada tema selalu berhemat energi pada kelas IV semester ganjil siswa

mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran IPA.Pembelajaran IPA

dilakukan dengan metode ceramah saja kurang dalam menggunakan model-

2424Aris Shoimin. 68 Model Pembelajaran …, hal, 213

model pembelajaran pada kurikulum 2013 ini. Sehingga pembelajaran tersebut

bersifat membosankan, tidak menarik, dan menyebabakan siswa mengantuk,

tidak berminat untuk aktif, bermain sendiri saat mengikuti pembelajaran di

kelas. Hal ini menyebabakan proses pembelajaran siswa di kelas menjadi pasif.

Kondisi tersebut menunjukkan siswa kurang berminat dalam mengikuti

pelajaran IPA, sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa masih rendah dan

banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal).

Perlu adanya perubahan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan

hasil belajar siswayaitu dengan suatu model pembelajaran yang bervariasi agar

susasana belajar menyenangkan dan siswa menjadi aktif, sehingga peneliti

memilih menggunkan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) sebagau

alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik Diharapkan model ini

dapat membantu proses pembelajaran IPA agar lebih mudah dipahami oleh

para siswa. Dengan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) dapat

meningkatkan hasil belajar tema 2”Selalu Berhemat Energi” khususnya muatan

pelajaran IPA siswa kelas IV SDN Pucung Kidul 01. Berdasarkan uraian

diatas, maka kerangka berfikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat

digambarkan sebagai berikut

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teori yang telah

diuraikan maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah “melalui

penggunaan model Think Pair Share (TPS) terjadi peningkatan hasil belajar

muatan pelajaran IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi siswa kelas IV SD

Negeri Pucung Kidul 01 Tahun Ajaran 2019/2020.

Hasil belajar siswa

masih rendah

Guru belum

menerapkan model

Think Pair Share

(TPS)

KONDISI AWAL

TINDAKAN Guru/Peneliti

menerapkan model

Think Pair Share

(TPS)

Siklus 1

Siklus 2

KONDISI AKHIR Penggunaan model Think

Pair Share (TPS) dapat

meningkatkan hasil belajar

siswa