Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian dari hasil adalah
(product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukan suatu aktifitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional.1Menurut Jamil S belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan oleh individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah
laku tertentu, baik yang dapat diamati maupun yang tidak sebagai
pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan.2Belajar
dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu
yang belajar. Perubahan perilaku yang disini ada tiga aspek yaitu aspek
kognitif, aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan proses) yang
diperoleh dari hasil proses pembelajaran.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran yang
ditunjukan dengan perubahan pola pikir dan tingkah laku dalam diri siswa
yang mencangkup 3 aspek yaitu aspek kognitif (pemahaman), afektif (sikap)
1Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011) hal 44 2 Jamil Suprihatiningrum. Strategi Pembelajaran. (Jogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2016)
hal15
serta psikomotorik (keterampilan proses)yang berasal dari hasil pengalaman
dan interaksinya terhadap lingkungan yang dilakukan secara sadar.
2. Ranah Hasil Belajar
Menurut Anderson dan Krathwol hasil revisi dari taksonomi Bloom,
hasil peserta didik ditunjukkan oleh penguasaan tiga kompetensi yang
meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Dalam ranah
kognitif meliputi kemampuan peserta didik dalam (1) mengingat, (2)
memahami, (3) menerapkan, (4) menganalisis, (5) mengevaluasi, dan (6)
menciptakan. Selain ranah kognitif, juga terdapat tingkatan ranah
psikomotorik dan afektif. Ranah afektif meliputi (1) menerima, (2)
merespon, (3) menghargai, (4) mengorganisasikan, (5) karakterisasi.
Sedangkan ranah psikomotorik meliputi (1) meniru, (2) manipulasi, (3)
presisi, (4) artikulasi, (5) naturalisasi3.
Tipe belajar kognitif lebih dominan daripada psikomotorik dan afektif
karena lebih menonjol, namun penilaian hasil belajar dalam penelitian ini
saya mengambil ranah kognitif dan psikomotorik untuk diteliti.
3. Indikator Hasil Belajar
Pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Bagi guru untuk mengetahui
pembelajaran yang dilakukan telah berhasil dapat di tentukan dengan dua
3Nur Astriany. “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Mind Map Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar Bekasi Utara”, Jurnal Pancar Dasar Vol. 6 Edisi 1, 2016 hal 182
kriteria yang bersifat umum. Menurut Nana Sudjana kedua kriteria sebagai
berikut:4
a. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya.
Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya menekankan pada
pembelajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi dinamis
sehingga siswa mampu mengembangkan potensinya melalui belajar
sendiri. Mengukur keberhasilan dan sudut prosesnya dapat diketahui dari:
1) Siswa dilibatkan secara sistematik dan penuh oleh guru dalam
pembelajaran
2) Motivasi dan guru yang diberikan kepada siswa, sehingga siswa
belajar dengan penuh kesabaraan, kesungguhan, tanpa paksaan untuk
memperoleh penguasaan, pengetahuan, kemampuan serta sikap yang
dikehendaki dari pembelajaran
3) Pemakaian multimedia oleh guru, untuk meningkatkan keaktifan
siswa
4) Kesempatan siswa untuk mengontrol dan menilaihasil belajarnya
sendiri
5) Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan merangsang siswa
utnuk berfikir dalam belajar
6) Adanya sarana belajar yang memadai dalam proses pembelajaran
4 Asep Jihad dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran …, hal 20-21
b. Kriteria ditinjau dari hasilnya
Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya menekankan pada hasil dari
pembelajaran, untuk keberhasilan pembelajaran yang ditinjau dari segi
hasil atau produk dapat diketahui dari:
1) Perubahan tingkah laku secara menyeluruh dari hasil belajar siswa
dalam pembelajaran.
2) Hasil belajar yang dicapai siswa selama proses pembelajaran dapat
diaplikasikan di kehidupan siswa.
3) Hasil belajar siswa dapat diingat dan membudaya dalam pikirannya
serta mempengaruhi perilakunya.
4) Adanya perubahan yang ditunjukkan siswa akibat proses
pembelajaran.
4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak sekali jenisnya,
tetapi digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu, faktor intern dan faktor
ekstern. Berikut penjelasannya:
a. Faktor Intern adalahfaktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik,
yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.Adapun faktor-faktor
ekstenal tersebut meliputi:5
1) Faktor Jasmani
Faktor jasmaniah adalah faktor yang berasal dari diri siswa
sendiri. Faktor jasmaniah seperti kesehatan dan cacat tubuh. Siswa
5Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor …, hal, 54
yang sehat akan merasa bersemangat, berkonsentrasi dalam
memahami pembelajaran di kelas. Sebaliknya jika tidak sehat maka
siswa akan merasa tidak bersemangat dan konsentrasi dalam
memahami pelajaran di kelas akan kurang. Cacat itu dapat berupa tuli,
buta, setengah buta, lumpuh, patah kaki dan lainya. Keadaan cacat
tubuh juga dapat mempengaruhi proses belajar siswa.
2) Faktor Psikologi
Faktor psikologis merupakan faktor hasil belajar yang berasal
dari diri siswa itu sendiri. Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang
tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi hasil
belajar. Faktor-faktor itu antara lain: intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan dan kelelahan.
3) Faktor kelelahan
Faktor kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua
yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani
terlihat dengan lemah lunglainya tubuh seseorang sedangkan
kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang
sehingga siswa tidak akan fokus terhadap proses pembelajaran di
kelas, ini akan sangat berpengaruh nantinya pada hasil belajar siswa.
b. Faktor Ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar. Adapun faktor-faktor ekstenal tersebut
meliputi :
1) Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima penagaruh dari keluarga
berupa cara orang tua dalam mendidik anak-anaknya, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan, ini akan
berpengaruh pada proses belajar di kelas. Jika ini terjadi akan
berpengaruh pada hasil belajar siswa.
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini adalah mencakup
metode/model dalam mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah. Salah satu faktor sekolah dalam penelitian ini adalah
penggunaan model pembalajaranmodel pembelajaran Think Pair
Share (TPS) yang dapat mendorong siswa untuk lebih memahami
topik pembelajaran, tidak membuat bosan siswa, siswa lebih aktif
dalam berpikir mengenai materi selama proses pembelajaran IPA.
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa yang tidak lepas dari
peran masyarakat. Faktor ini meliputi kegiatan siswa dalam
masyarakat, media masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan dalam
masyarakat, ini juga akan berpengaruh pada siswa, sehingga jika
terjadi akan berpengaruh pada proses belajar siswa di
kelas.Lingkungan masyarakat yang baik akan berdampak baik
terhadap seseorang, namun jika lingkungan masyarakatnya kurang
baik maka akan berdampak buruk terhadap seseorang.
Faktor-faktor diatas sangat bepengaruh terhadap proses belajar
mengajar. Ketika dalam proses belajar peserta didik tidak memenuhi faktor
tersebut dengan baik, maka hal tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik. Untuk mencapai hasil belajar yang
telah direncanakan sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran, seorang guru
harus memperhatikan faktor-faktor diatas agar hasil belajar yang dicapai
peserta didik bisa maksimal.
5. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Aktvivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat jasmani ataupun
rohani, dalam proses pembelajaran. Kedua aktivitas tersebut harus selalu
terikat. Seorang peserta didik akan berpikir selama ia berbuat, tanpa
perbuatan maka peserta didik tidak berpikir. Agar siswa berpikir aktif maka
siswa harus diberi kesempatan untuk berbuat atau berkativitas. 6 Aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi
pembelajaran sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk
mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.
6. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata
6Nasution. (2013). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. (Jakararta: Bumi
Aksara) hal 50
evaluasi adalah asseessmantyang menurut Tardif berarti proses penilaian
untuk menggambarkan prestasi yang dicapai oleh seorang siswa sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.7Sedangkan hasil belajar merupakan
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan
belajar.pola pikir dan tingkah laku dalam diri siswa baik menyangkut aspek
koginitif, afektif serta psikomotorik yang terjadi sebagai hasil dari proses
kegiatan belajar siswa.8Evaluasi Hasil Belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan criteria
tertentu.9 Jadi, evaluasi hasil belajar adalah suatu kegiatan pengukuran
(pengumpulan data dan informasi) untuk menilai suatu proses dalam
pembelajaran baik itu kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dicapai oleh
siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah di tetapkan.
Penilaian atau evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting
dalam pengajaran.Pada akhir pembelajaran pendidik/pengajar pada
umumnya mengadakan penilaian. Fungsi evaluasi hasil belajar adalah
sebagai berikut10:
7 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010) hal 139 8Ahmad Susanto. Teori Belajar …, hal, 5 9Trianto. Model Pembelajaran …, hal, 124 10Asep Jihad dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran…, hal, 56-57
a) Fungsi Formatif
Evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
yang dapat memberikan informasi berupa umpan balik bagi guru dan
siswa. Bagi pendidik umpan balik dipakai untuk mencari kekurangan dari
setiap proses pembelajaran yang dilakukan guru sehingga akan terjadi
perbaikan pada pembelajaran yang akan dilakukan. Bagi siswa umpan
balik yang diterima adalah memberikan infromasi mengenai kompetensi
dan standar kompetensi yang telah tercapai.
b) Fungsi Sumatif
Tes sumatif dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar biasanya
dilakukan di akhir program pengajaran, misalnya pada akhir semester,
akhir kwartal, akhir tahun pelajaran. Hasilnya akan dijadikan laporan
resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik atau
tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
c) Fungsi Daignostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan
pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian tertetu yang belum
dikuasi oleh siswa. Evaluasi dapat mengungkapkan kesulitan subyek
didik. Dengan diketahuinya kesulitan subyek didik, maka program
perbaikan (remidi) dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
d) Fungsi Selektif
Evaluasi dapat dipakai untuk menyeleksi masukan guna disesuakan
dengan ruangan, tempat duduk atau fasilitas lainya. Jika dihubungkan
dengan bakat, evalauasi digunakan untuk tujuan pemilihan bakat
seseorang, dengan demikian keberhasilan suatu program akan
dipengaruhi oleh keberhasilan evaluasi pemilihan bakat.
e) Fungsi Motivasi
Dengan evaluasi maka keinginan untuk belajar bagi peserta didik
atau siswa akan menjadi lebih tinggi, lebih-lebih lagi bagi mereka yang
ingin menunjukkan kemampuanya.
Selain memiliki fungsi, evaluasi juga memiliki tujuan yaitu sebagai
berikut:(1) mengetahaui kemajuan peserta didik setelah menyadari dan
mengikuti proses pendidikan selama jangka waktu tertentu. (2) mengetahui
sejauh manakah efektivitas dan efesiensi metode/model pembelajaran yang
digunakan baik oleh guru maupun lembaga selama jangka waktu tersebut.11
B. Pembelajaran IPA SD
1. Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan
informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk
memudahkan siswa dalam belajar.12Menurut Asep Jihad, pembelajaran
merupakan proses komunikasi antara peserta didik dalam rangka perubahan
sikap.13Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah proses yang dilakukan oleh pendidik yang telah
11Shodiq Abdullah. Evaluasi Pembelajaran. (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012) hal 10 12 Jamil Suprihataningrum. Strategi Pembelajaran…, hal, 75 13 Asep Jihad dan Haris. Evaluasi Pembelajaran …, hal, 11
dipersiapkan sedemikian rupa sehingga peserta didik mendapatkan ilmu,
pengetahuan dan perubahan sikap yang berdampak positif sehingga sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan secara optimal.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki tiga istilah, yaitu : “ilmu”,
“pengetahuan”, dan alam. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia.Dalam kehidupan banyak sekali pengetahuan yang dimiliki
manusia yaitu pengetahuan dalam agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi,
politik, social dan alam sekitar.Pengetahuan alam berarti pengetahuan
tentang alam semesta beserta isinya.Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah,
pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah artinya diperoleh dengan metode
ilmiah.14
Pengertian IPA menurut Asih dan Eka merupakan rumpun ilmu,
memiliki karakteristik khsusus yang mempelajari fenomena alam yang
faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan
hubungan sebab akibatnya.15Sedangkan menurut Ahmad Susanto IPA
adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan
yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan
dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.16
Jadi, yang dimaksud dengan pembelajaran IPA merupakan interaksi
antara komponen-komponen pembelajaran dalam memperoleh ilmu,
pengetahuan dan perubahan sikap untuk mencapai tujuan yang telah
14 Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati. Metodologi Pembelajaran IPA. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2014) hal 23 15Asih Widi dan Eka Sulistyowati . Metodologi Pembelajaran …, hal, 22 16Ahmad Susanto. Teori Belajar …, hal, 167
ditentukan berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Proses dalam
pembelajaran IPA terdiri atas tiga tahap yaitu perencanaan, proses
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.17
Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang
sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum dan berupa kumpulan
data hasil observasi dan eksperimen. Merujuk pada definisi di atas maka
IPA memiliki empat unsur utama, yaitu:
a. Sikap IPA
Memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam,
makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat
b. Proses
Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur
yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah
meliputi penyusunan hiupotesis, perancangan eksperimen atau
percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan
c. Produk
IPA menghasikan produk berupa fakta, prinsip, teori,dan hukum.
d. Aplikasi
Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-
hari.18
17 Asih Widi dan Eka Sulistyowati . Metodologi Pembelajaran …, hal, 26 18Asih Widi W dan Eka Sulistyanto. Metodologi…, hal, 26.
B. Karakteristik IPA di SD
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) adalah langkah awal untuk
mendidik siswa menjadi saintis yang sejati, hal ini dibutuhkan tunttutan bagi
guru untuk memahami seutuhnya karakteristik anak SD. Menurut Piaget,
anak usia SD yang berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai 11 atau 12 tahun
masuk dalam kategori fase operasional konkret. Fase ini menujukan adanya
sikap keingintahuanya cukup tinggi untuk mengenali lingkunganya,
sehingga siswa SD harus diberikan pengalaman serta kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan berpikirnya dan bersikap terhadap alam,
sehingga dapat mengetahui sumber energi dan gejala alam yang ada.IPA
memiliki karkateristik sebagai dasar untuk mengetahuinya. Menurut
Jacobson & Bergman (1980) karakteristik tersebut meliputi19:
a. IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori
b. Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati
fenomena alam, termasuk juga penerapanya
c. Sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunana dalam
menyingkapi rahasia yang ada di alam semesta ini
d. IPA tidak dapat membuktikan semuanya akan tetapi hanya sebagian
atau beberapa saja yang mampu di buktikan
e. Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan keberanian yang bersifat
ojektif.
19Ahmad Susanto. Teori Belajar …, hal, 170
C. Tema Selalu Berhemat Energi
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan antara
berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan tema
tertentu.Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang
suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan yang mempunyai
sebuah tema.Tema tersebut kemudian diulas atau dielaborasi dari berbagai
sudut pandanga baik dari pandangan ilmu pengetahuan sosial, ilmu
pengetahuan alam, humaniora maupun agama, sehingga memberikan
pengalaman yang bermakna bagi siswa.Tema selalu berhemat energi adalah
tema yang ke 2 pada semester I di kelas IV. Setiap tema terdiri atas 3
subtema, masing-masing diuraikan menjadi 6 pembelajaran. Adapun materi
IPA terdapat pada tema selalu berhemat energi yaitu:
a. Energi
Energi merupakan kemampuan suatu benda untuk melakukan
usaha atau kerja.Setiap kegiatan /usaha/ pekerjaan yang dilakukan
memerlukan energi.Energi disebut juga tenaga.Sumber energi adalah
segala sesuatu atau benda-benda yang dapat menghasilkan energi.
Sumber energi ada beberapa macam dan manfaatnya diantaranya sebagai
berikut :
1) Energi Kimia
Adalah energi yang timbul karena adanya reaksi kimia.Sumber
energi yang menghasilkan energi kimia adalah makanan dan bahan
bakar.Manfaat makanan adalah menghasilkan energi untuk ativitas
tubuh kita, untuk membantu kerja organ-organ tubuh, menjaga suhu
tubuh.Bahan bakar merupakan sumber energi kimia, bahan bakar ini
seperti bensin, solar yang digunakan untuk menyalakan alat-alat
elektronik, menyalakan kendaraan dll.
2) Energi listrik
Energi yang terdapat atau tesimpan pada arus listrik.Sumber
energi listrik ini sangat penting dalam kehidupan manusia, manfaat
energi listrik adalah untuk menjalankan berbagai alat elektornik,
sebagai alat penerangan, menghidupkan TV dan alat rumah tangga
lainya.
3) Energi Matahari
Matahari merupakan sumber energi terbesar di bumi. Matahari
menghasilkan panas yang digunakan untuk mejemur pakaian,
mengeringkan makanan, proses fotosintesis, sumber penerangan dll
4) Energi minyak bumi
Energi dari minyak dan gas bumi diperlukan manusia utuk
menunjang kegiatan sehari-hari seperti kegiatan transportasi yang
merupakan aktivitas seharu-hari yang memerlukan sarana.
5) Energi Panas
Yaitu energi yang dapat menghasilkan panas.Benda yang
terbakar menghasilkan panas.Panas disebut juga kalor.Kalor
merupakan salah satubentuk energi yang dapar mengakibatkan
perubahan suhu maupun perubahan wujud zat.
6) Energi Bunyi
Yaitu energi yang terdapat dalam bunyi. Energi bunyi terdapat
pada segala jenis bunyi : orang bercakap-cakap, suara kicau burung,
suara alat musik.
7) Energi Kinetik
Yaitu energi gerak.Enegi kinetik adalah energi yang dimiliki
benda saat begerak. Energi akan dilepaskan (hilang) jika benda
berhenti atau diam.
8) Energi potensial
Energi ini disebut sebagai energi diam. Karena energi ini
dimiliki oleh benda-benda yang diam. Energi potensial adalah energi
yang dimiliki benda karena keadaan atau kedudukanya.
9) Energi Pegas
Semua benda yang elestis atau lentur memiliki energi pegas.
Contohnya benda elastis antara lain pegas, per, busur panah,
trampolin, danketapel.
b. Perubahan Energi
Perubahan suatu bentuk energi ke bentuk energi lainya di sebut
dengan perubahan energi. Berikut ini perubahan energi yang sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari:
1) Perubahan Energi Litrik menjadi energi panas
Ada banyak alat rumah tangga yang dapat merubah energi listrik
menjadi energi panas.Contohnya : setrika listrik, kompor listrik,
dispenser, solder, rice cooker.
2) Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Cahaya
Energi listrik dapat diubah menjadi energi cahaya.Contohnya :
lampu listrik mengubah energi listrik menjadi cahaya.
3) Perubahan energi listrik menjadi energi gerak
Ada banyak peralatan rumah tangga yang memiliki listrik.
Contoh lain yaitu : bor listrik, mixser, mesin cuci, mesin jahit listrik,
pompa air, kipas angin, pengering rambut dll.
4) Perubahan energi listrik menjadi energi bunyi
Contoh: Radio, TV, HP, dan bel listrik. Alat tersebut tidak
berfungsi jika tidak ada listrik. Alat tersebut mengubah energi listrik
menjadi energi bunyi.
5) Perubahan Energi Listrik menjadi Energi Kimia
Perubahan dari energi listrik menuju energi kimia contohnya
adalah charger batu baterai, pengisian aki atau accumulator.
c. Energi Alternatif
Sumber energi alternatif adalah sumber energi pilihan dari
beberapa kemungkinan penghasil energi pengganti dan diharapkan tidak
berdampak buruk bagi lingkungan.Energi ini diusahakan agar sumber
energi yang sudah ada tidak cepat habis. Energi alternatif yang sedang
dikembangkan oleh manusia adalah sebagai berikut:
1) Energi matahari
Energi matahari adalah sumber energi yang termurah dan
sifatnya tidak terbatas. Dari sinar matahari ini dikembangkan menjadi
panel surya atau tenaga surya ini digunakan untuk mengahasilkan
listrik. Listrik tenaga surya sangat bermanfaat untuk sumber
penerangan, menyalakan TV, dll
2) Energi Angin
Energi angin sifatnya tidak terbatas.Angin dikembangkan
menjadi kincir angin.Tiupan angin menerpa baling-baling kincir angin
menghasilkan energi gerak. Melalui kincir angin ini dimanfaatkan
untuk mengeringkan biji-bijian dan ikan, memompa air di sawah dn
tambak.
3) Energi air
Energi air adalah energi yang diperoleh dari air yang
mengalir.Air yang bergerak dari sungai yang mengalir atau
gelombang di lautan menyimpan energi yang besar.Aliran air yang
sangat deras dapat digunakan untuk menggerakan turbin pada pusat
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat menghasikan listrik.
4) Energi bahan bakar bio
Energi bahan bakar bio merupakan energi yang berasal dari
makhluk hidup, baik dari tumbuhan atau hewan.Bahan bakar bio dari
tumbuhan disebut dengan biomassa, tumbuhan yang digunakan adalah
tumbuhan berbiji yang megandung minyak seperti jarak, kelapa sawit,
kacang tanah dll. Bahan bakar bio yang berasal dari kotoran hewan,
bahan bakar tersebut dikenal dengan nama biogas.Selain itu
adabiodiesel, energi ini berasal dari tumbuhan atau lemak binatang
yang dapat dimanfaatkan, baik dalam keadaan masih murni maupun
telah dicampur dengan bahan lainnya.
5) Energi Panas Bumi
Energi panas bumi adalah energi yang berasal dari panas yang
tersimpan di bawah permukaan bumi. Energi panas bumi dihasilkan
oleh magma di dalam perut bumi.
C. Model Pembelajaran Think Pair Share(TPS)
1. Pengertian Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan dalam pengajaran
oleh seorang guru untuk memandu proses pembelajaran di dalam
kelas.Think Pair Share(TPS) merupakan salah satu jenis dari model dalam
pembelajaran kooperatif.Model ini dikembangkan pertama kali oleh
Profesor Frank Lyman di Universitas of Maryland tahun 1981. Menurut
Menurut Aris ShoiminThink Pair Share(TPS) merupakan suatu model
pembelajaran kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berpikir dan
mersepons serta saling bantu satu sama lain.20Menurut Trianto TPS (Think
Pair Share)adalah suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana
pola diskusi kelas.21Jadi model pembelajaran Think Pair Share(TPS) adalah
suatu langkah/pola dalam pembelajaran yang digunakan pendidik untuk
memudahkan siswa untuk berpikir dan merespon dalam proses
pembelajaran yang membutuhkan kerjasama yang baik dengan pasanganya
sehingga dapat memberikan informasi yang baik kepada teman yang lainya
serta tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Model pembelajarn kooperatif tipe Think Pair Share(TPS), guru
bertindak sebagai motivator dan fasilitator dalam aktivitas
siswa.Pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk berani berpendapat dan
mengharagi pendepat teman.
2. Manfaat Think Pair Share (TPS)
Manfaat model pembelajaran Think Pair Share(TPS) adalah22 :
a. Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan
orang lain
b. Mengoptimalkan partisipasi siswa
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi
mereka kepada orang lain.
20Aris Shoimin. 68 Model Pembelajaran …, hal, 208 21Trianto.Mendesain Model Pembelajaran …, hal 81 22Miftahul Huda. Model-ModelPengajaran dan
Pembelajaran.(Yogyakarta:PustakaPelajar, 2017) hal 206
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Think Pair Share
(TPS)
Dalam menggunakan atau memilih model pembelajran tentunya
terdapat kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan
kekurangan dari model pembelajaran Think Pair Share (TPS)23:
a. Kelebihan Pembelajaran Think Pair Share(TPS)
a. Mudah diterapkan di berbagai jenjang pendidikan dan dalam setiap
kesempatan
b. Menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respons
siswa
c. Siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir mengenai konsep dalam
mata pelajaran
d. Siswa lebih memahami tentang konsep topik pelajaran selama diskusi
e. Siswa dapat belajar dari siswa lain
f. Setiap siswa dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk
berbagi atau menyampaikan idenya.
b. Kekurangan Pemebelajaran Think Pair Share (TPS) :
1) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
2) Lebih sedikit ide yang muncul
3) Jika ada perselisihan, tidak ada penengah
23Aris Shoimin. 68 Model Pembelajaran …, hal,211
4. Komponen Model Pembelajaran Think Pair Share(TPS)
Komponen-komponen yang terdapat dalam pembelajaran TPS ini adalah
sebagai berikut :
a. Think (Berpikir)
Pelaksanaan pembelajaran TPS diawali dari berpikir sendiri
mengenai pemecahan suatu masalah. Tahap berpikir menuntut siswa
untuk lebih tekun dalam belajar dan aktif mencari referensi agar lebih
mudah dalam memecahkan masalah atau soal yang diberikan oleh guru.
Secara mandiri, siswa akan menemukan konsepnya sendiri, sehingga
materi tersebut akan terus diingat oleh siswa.
b. Pair (berpasangan)
Setelah diawali dengan berpikir, siswa kemudian diminta untuk
mendiskusikan hasil pemikiranya secara berpasangan.Tahap diskusi
merupakan tahap menyatukan pendapat masing-masing siswa. Dengan
diskusi mendorong siswa untuk aktif menyampaikan pendapatdan
mendengarkan pendapat orang lain serta mampu bekerja sama dengan
orang lain.
c. Share (berbagi)
Setelah mendiskusikan hasil pemikiranya bersama pasangan, setiap
pasangan siswa yang ada diminta untuk berbagi hasil pemikiran yang
telah dibicarakan bersama pasanganya masing-masing kepada
keseluruhan kelas.Tahap ini menuntut siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya serta bertanggung jawab, serta mampu mempertahankan
pendapatnya dan memberikan kesimpulan dari materi tersebut.
5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Think Pair Share(TPS)
Langkah-langkah rinci penerapan model pembelajaran Think Pair
Share(TPS) sebagai berikut ini24:
a. Tahap Think(Berpikir)
Guru memberikan pertanyaan yang terkait dengan mata pelajaran.
Proses TPS dimulai pada saat ini, yaitu guru mengemukakan
pertanyaan yang memberikan waktu berpikir keseluruh siswa. Siswa
berpikir secara individu.
b. Tahap Pair (Berpasangan)
Guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dan mulai
memikirkan pertanyaan yang diberikan guru dalam waktu tertentu.
Kemudian siswa bersama pasanganya berdiskusi, dari pemikiran
individu didiskusikan sehingga menjadi jawaban yang benar.
c. Tahap Berbagi (Share)
Siswa secara individu mewakili kelompok atau berdua maju
bersama untuk melaporkan hasil diskusinya ke seluruh kelas.
D. Kerangka Berpikir
Pada tema selalu berhemat energi pada kelas IV semester ganjil siswa
mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran IPA.Pembelajaran IPA
dilakukan dengan metode ceramah saja kurang dalam menggunakan model-
2424Aris Shoimin. 68 Model Pembelajaran …, hal, 213
model pembelajaran pada kurikulum 2013 ini. Sehingga pembelajaran tersebut
bersifat membosankan, tidak menarik, dan menyebabakan siswa mengantuk,
tidak berminat untuk aktif, bermain sendiri saat mengikuti pembelajaran di
kelas. Hal ini menyebabakan proses pembelajaran siswa di kelas menjadi pasif.
Kondisi tersebut menunjukkan siswa kurang berminat dalam mengikuti
pelajaran IPA, sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa masih rendah dan
banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal).
Perlu adanya perubahan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswayaitu dengan suatu model pembelajaran yang bervariasi agar
susasana belajar menyenangkan dan siswa menjadi aktif, sehingga peneliti
memilih menggunkan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) sebagau
alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik Diharapkan model ini
dapat membantu proses pembelajaran IPA agar lebih mudah dipahami oleh
para siswa. Dengan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) dapat
meningkatkan hasil belajar tema 2”Selalu Berhemat Energi” khususnya muatan
pelajaran IPA siswa kelas IV SDN Pucung Kidul 01. Berdasarkan uraian
diatas, maka kerangka berfikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
digambarkan sebagai berikut
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teori yang telah
diuraikan maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah “melalui
penggunaan model Think Pair Share (TPS) terjadi peningkatan hasil belajar
muatan pelajaran IPA Tema 2 Selalu Berhemat Energi siswa kelas IV SD
Negeri Pucung Kidul 01 Tahun Ajaran 2019/2020.
Hasil belajar siswa
masih rendah
Guru belum
menerapkan model
Think Pair Share
(TPS)
KONDISI AWAL
TINDAKAN Guru/Peneliti
menerapkan model
Think Pair Share
(TPS)
Siklus 1
Siklus 2
KONDISI AKHIR Penggunaan model Think
Pair Share (TPS) dapat
meningkatkan hasil belajar
siswa