Upload
trinhthu
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan merupakan salah satu bagian penting terutama bagi
sekolah dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan. Dalam Undang-
undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 dijelaskan bahwa
perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan
atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
rekreasi para pemustaka.
Uraian di atas dapat simpulkan bahwa perpustakaan membantu
terlaksananya tujuan pendidikan yaitu untuk mengembangkan potensi dan
ilmu pengetahuan, dengan adanya perpustakaan pengunjung perpustakaan
dapat memanfaatkan bahan pustaka sebagai referensi penambah wawasan
dan bahan belajar secara mandiri. Bahan pustaka yang ringan seperti
majalah, koran dan buku cerita dapat dibaca pada saat senggang sebagai
kegiatan rekreasi atau hiburan secara psikologis.
Pengertian perpustakaan diperluas lagi oleh Prastowo (2012:41)
menjelaskan bahwa perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya tempat, gedung, ruang yang
disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku, majalah, dan
4
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
5
bahan kepustakan lain yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dan
dibicarakan.
Kedua sumber di atas kemudian diperkuat oleh Bafadal (2009:3)
menjelaskan bahwa :
Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga
tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku
maupun bukan buku (non book material) yang diatur secara sistematis
menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber
informasi oleh setiap pemakainya.
Penjelasan kedua sumber tersebut dapat dipahami bahwa perpustakaan
secara umum merupakan suatu lembaga yang berada pada suatu tempat
yang memiliki unit kerja memelihara bahan pustaka untuk melayani
pembaca. Bahan pustaka yang ada di perpustakaan bermacam-macam
jenisnya, ada yang berupa buku seperti buku fiksi dan non fiksi, adapula
yang berupa non buku seperti surat kabar, majalah, tabloid, film, gambar,
dan lain-lain.
Suhendar (2014:3) menjelaskan lebih luas lagi mengenai perpustakaan
sekolah dasar bahwa perpustakaan sekolah dasar merupakan perpustakaan
yang ada di lingkup sekolah tingkat dasar. Penyusunan, penataan, dan
pengelolaan bahan pustaka dimaksudkan untuk memberikan kemudahan
kepada para pengguna perpustakaan dalam mencari, menemukan, dan
memanfaatkan bahan pustaka tersebut.
Kegiatan observasi di tiga perpustakaan sekolah dasar, terdapat
bermacam-macam buku pustaka seperti buku teks pelajaran, buku fiksi, dan
non fiksi, selain itu terdapat media pembelajaran, film yang dapat diputar
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
6
baik melalui LCD Proyektor maupun televisi, dan beberapa bahan pustaka
lain berupa non buku. Penempatan bahan pustakanya pun tidak terlalu tinggi
agar memudahkan siswa mengambilnya. Dari tiga subjek observasi ada dua
yang masih menggunakan cara manual sirkulasi bukunya yaitu ditulis dalam
buku peminjaman, dan ada satu yang sudah menggunakan cara elektronik
yaitu dengan scanner dan komputer. Kedua cara tersebut tujuannya sama
yaitu untuk mengelola perpustakan, mendata kegiatan sirkulasi di
perpustakaan.
2. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah memiliki beberapa bahan pustaka dan segala
fasilitasnya, tentunya hal ini memiliki fungsi, Noerhayati (1987:86)
menjelaskan bahwa :
Untuk bisa berfungsi sebagaiman mestinya, perpustakaan sekolah
harus mempunyai koleksi yang lengkap dan relevan degan kurikulum
sekolah yang bersangkutan. Jika tidak, nilai guna akan merupakan
sumber karya bagi para siswa maupun guru dalam proses belajar dan
mengajarnya. Dalam hubungan ini bisa dikemukaan bahwa jika para
siswa diharapkan mempergunakan perpustakaan, maka pimpinan
sekolah dan para guru harus terlebih dulu memberi contoh dalam
penggunaan perpustakaan itu.
Uraian di atas dapat dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah akan
berfungsi apabila dimanfaatkan dengan baik dan maksimal oleh guru dan
siswa. Guru hendaknya memberi contoh yang baik dengan berkunjung ke
perpustakaan memanfaatkan bahan pustaka untuk dibaca maupun digunakan
untuk menunjang pembelajaran. Hal ini dapat memotifasi siswa untuk rajin
membaca buku dan memanfaatkan perpustakaan sehingga perpustakaan
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
7
sekolah berfungsi dengan baik. Ada beberapa fungsi perpustakaan sekolah
antara lain :
a. Fungsi Edukatif
Fungsi edukatif merupakan fungsi yang memberikan wawasan
kepada pengunjung perpustakaan. Bafadal (2009:6-7) menjelaskan
bahwa di dalam perpustakaan disediakan buku-buku yang dapat
membiasakan murid-murid belajar mandiri tanpa bimbingan guru, baik
secara individual maupun kelompok, adanya perpustakaan sekolah dapat
meningkatkan minat membaca siswa.
Fungsi edukatif perpustakaan lebih diperjelas lagi oleh Yusuf dan
Suhendar (2013:4) yang menjelaskan bahwa :
Fungsi edukatif adalah secara keseluruhan segala fasilitas dan
sarana yang ada pada perpustakan sekolah, terutama koleksi yang
dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar
dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-
konsep pengetahuan, sehingga dikemudian hari para siswa
memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.
Fungsi ini erat kaitannya dengan pembentukan manusia
pembangunan yang berkualitas dimasa yang akan datang.
Pendidikan memang merupakan salah satu cara yang paling tepat
untuk meningkatkan kualitas manusia seutuhnya.
Fungsi edukatif dari perpustakaan sekolah ini sesungguhnya sangat
mulia dilihat dari segi pelaksanaannya. Semua anggota masyarakat yang
berada di sekolah tempat perpustakaan sekolah bersangkutan bernaung,
mempunyai hak yang sama untuk memanfaatkan segala fasilitas yang
disediakan oleh perpustakaan sekolah. Namun demikian, dalam
praktiknya, yang juga perlu disesuaikan dengan arah pembangunan
sekolah setempat yang selalu harus sejalan dengan tujuan pembangunan
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
8
pendidikan yang lebih tinggi, perpustakaan sekolah biasanya belum
menjadi prioritas pelaksanaannya. Hal ini dimungkinkan oleh karena
hasil yang dicapai oleh penyelenggaraan perpustakaan sekolah tidak
langsung bisa terlihat.
Pendidikan adalah investigasi jangka panjang, maka
penyelenggaraan perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana
pendidikan bagi siswa sekolah juga tidak langsung bisa dilihat hasilnya.
Dalam jangka baru akan ketahuan perbedaan antara orang yang tidak
belajar dan orang yang belajar, orang yang secara rutin membaca dan
memanfaatkan perpustakaan dan orang yang tidak suka menggunakan
perpustakaan.
b. Fungsi Informatif
Fungsi informatif dari perpustakaan dapat diartikan sebagai
memberikan informasi kepada pengungunjung atau pembaca literaturnya.
Bafadal (2009:7) menjelaskan bahwa perpustakaan tidak hanya
menyediakan bahan-bahan pustaka yang berupa buku dan bukan berupa
buku seperti majalah, buletin, surat kabar, pamflet, guntingan artikel peta
bahkan dilengkapi juga dengan kelengkapan media elektronik untuk
memberikan informasi yang diperlukan oleh siswa.
Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa fungsi informatif ini
berkaitan dengan mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang
bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan
kepentingan para siswa dan guru. Bahan pustaka baik buku dan bukan
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
9
buku dapat menambah wawasan yang informatif bagi pembaca atau
pengunjung perpustakaan dengan memanfaatkannya. Buku bersifat lebih
praktis karena dapat diwa kemanapun dan dibaca kapanpun sehingga
mudah dimanfaatkan untuk menambah informasi. Kegiatan observasi
pada perpustakaan sekolah tidak hanya tersedia bahan pustaka berupa
buku, namun bahan pustaka berupa elektronik dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi juga tersedia untuk mencitrakan
materi berupa audio, visual maupun audio visual.
c. Fungsi Tanggung Jawab Administratif
Perpustakaan sekolah merupakan suatu lembaga atau organisasi
yang mengelola bahan pustaka. Bafadal (2009:7) menjelaskan bahwa
fungsi tanggung jawab administratif tampak pada perpustakaan sekolah,
dimana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat
oleh pustakawan. Dalam kegiatan sirkulasi perpustakaan berlaku aturan
peminjaman dan pengembalian buku.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi administratif yaitu
mendata seluruh bahan pustaka yang ada di perpustakaan, baik buku
yang masuk, dipinjam maupun jumlah yang ada di dalam perpustakaan.
Kegiatan observasi di beberapa perpustakaan, semuanya sudah
menerapkan fungsi administrasi yaitu adanya pendataan bahan
pustakaan, pendataan sirkulasi buku. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
pustakawan atau guru yang diberi tugas khusus mengelola perpustakaan
sekolah.
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
10
d. Fungsi Riset
Perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan bahan pustakanya untuk
kajian teori dalam penelitian. Bafadal (2009:8) menjelaskan bahwa
perpustakaan memiliki bahan pustaka. Adanya bahan pustaka yang
lengkap, guru dan siswa dapat melakukan riset, yaitu menyimpulkan data
atau keterangan-keterangan yang diperlukan atau yang dikenal
dengancara membaca buku-buku yang telah tersedia di dalam
perpustakaan sekolah.
Fungsi riset perpustakaan sekolah diperluas lagi pengertiannya
dengan penjelasan dari Yusuf dan Suhendar (2013:6) bahwa fungsi riset
adalah koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan kegiatan
penelitian sederhana. Informasi disimpan sehingga jika ada yang ingin
mengetahui informasi tertentu tinggal membaca di perpustakaan.
Penjelasan dari kedua sumber dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan sebagai fungsi riset dimanfaatkan bahan pustakanya guna
melakukan kegiatan penelitian, menambah literatur dalam penelitian
yang bersumber dari buku di dalam perpustakaan. Bahan pustaka dapat
dimanfaatkan untuk mengetahui suatu hal oleh pembaca buku. Dari
kegiatan observasi di tiga perpustakaan sekolah dasar, baik guru maupun
siswa datang ke perpustakaan untuk mencari informasi tertentu yang
diinginkan, yang paling sering adalah guru menambah materi dengan
buku yang ada dan siswa membaca buku tertentu untuk menyelesaikan
tugasnya.
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
11
e. Fungsi Rekreatif
Fungsi rekreatif dapat diartikan sebagai fungsi yang menghibur
para pembaca buku atau pengunjung perpustakaan. Bafadal (2009:8)
menjelaskan bahwa, fungsi rekreatif berarti bahwa perpustakaan sekolah
dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu
istirahat, dengan membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah,
surat kabar, dan sebagainya.
Pengertian fungsi rekreatif diperluas lagi oleh Yusuf dan Suhendar
(2013:6) menjelaskan bahwa :
Fungsi rekreasi yaitu dengan disediakannya koleksi yang bersifat
ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku-buku fiksi, dan
sebagainya, diharapkan dapat menghibur pembacanya disaat yang
memungkinkan. Fungsi rekreasi merupakan fungsi pelengkap guna
memenuhi kebutuhan sebagian anggota masyarakat sekolah akan
hiburan intelektual. Kedudukannya penting untuk bagi upaya
peningkatan kesadaran intelektual dan pembangunan inspirasi.
Kedua sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan
memiliki fungsi rekreatif walaupun bukan fungsi utama namun fungsi ini
terlihat pada saat observasi di salah satu perpustakaan sekolah dasar
dengan banyaknya minat siswa dan guru mengunjungi perpustakaan
untuk mengisi waktu luang di saat jam istirahat dengan membaca koran,
majalah dan buku cerita. Fungsi rekreatif dapat menghilangkan penat dan
meningkatkan imajinasi.
3. Bahan Pustaka Perpustakaan Sekolah
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
12
Jenis-jenis bahan pustaka ada bermacam-macam, hal ini
bergantung darimana kita meninjaunya. jenis bahan pustaka bisa ditinjau
dari bentuk fisiknya dan isinya. Bafadal (2009:27) menjelaskan bahwa
jenis-jenis bahan pustaka sebagai berikut :
a. Ditinjau dari bentuk fisiknya, bahan-bahan pustaka bisa dibagi
kedalam dua kelompok sebagai berikut :
1) Bahan-bahan pustaka berupa buku-buku, seperti buku tentang
psikologi, buku Bahasa Indonesia, buku-buku tentang ilmu
pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama, buku-buku tentang
ilmu pengetahuan alam.
2) Bahan-bahan pustaka bukan berupa buku, seperti surat kabar,
majalah, peta, globe, piringan hitam. Bahan-bahan pustaka yang
bukan berupa buku ini dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai
berikut :
a) Bahan-bahan tertulis, seperti surat kabar, majalah, brosur,
laporan, karangan-karangan, kliping.
b) Bahan-bahan berupa alat pengajaran, seperti piringan hitam,
radio, tape recorder, filmslide projector, film strip projector.
b. Ditinjau dari isinya, bahan-bahan pustaka dapat dibagi kedalam dua
kelompok sebagai berikut :
1) Bahan-bahan pustaka yang isinya fiksi, atau disebut buku-buku
fiksi, seperti buku ceritera anak-anak, cerpen, novel.
2) Bahan-bahan pustaka yang isinya non fiksi, atau disebut buku-buku
non fiksi, seperti buku referensi, kamus, biografi, ensiklopedi,
majalah, dan surat kabar.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam perpustakaan
terdapat koleksi perpustakaan. Koleksi perpustakaan terdiri dari bahan
berupa buku seperti buku fiksi dan non fiksi serta bahan non buku seperti
piringan hitam, radio, tape recorder, filmslide projector, film strip
projector. Ketiga perpustakaan yang diobservasi terdapat berbagai
macam bahan pustaka baik berupa buku maupun bukan buku, adapula
beberapa media pembelajaran seperti KIT IPA, KIT Matematika, globe,
peta, gambar, kliping dan lainnya.
B. Peran Perpustakaan dalam Kegiatan Pembelajaran
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
13
1. Kegiatan Pembelajaran
Aktifitas di sekolah tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan dan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan sebuah proses yang
harus dijalani di sekolah. Supriyadi, 2013:54 menjelaskan Pasal 40 ayat
2a UU Sisdiknas 2003 bahwa :
Pada umumnya para ahli sependapat bahwa yang disebut proses
belajar mengajar ialah sebuah kegiatan integral (utuh terpadu)
antara guru dengan para siswa dalam situasi instruksional, yaitu
situasi yang bersifat pengajaran. Para siswa, dalam situasi
instruksional itu menjalani tahapan kegiatan belajar melalui
interaksi dengan kegiatan tahapan mengajar yang dilakukan guru.
Namun, dalam proses mengajar-belajar masa kini disamping guru
menggunakan interaksi resiprokal, ia juga dianjurkan
memanfaatkan konsep komunikasi banyak arah untuk menciptakan
suasana pendidikan yang krestif, dinamis dan dialogis.
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar
mengajar merupakan suatu proses penyaluran informasi, pengetahuan
dan sikap secara utuh melalui komunikasi banyak arah. Pembelajaran
bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter
dan sikap.
2. Bahan Ajar
Kegiatan belajar mengajar di sekolahtidak terlepas dari bahan ajar.
Bahan ajar ini digunakan untuk membantu keberlangsungan dan
kelancaran belajar mengajar. Yaumi (2001:271) menjelaskan bahwa :
Bahan pembelajaran memiliki istilah berbeda-beda diberikan oleh
para ahli. Istilah yang banyak digunakan dalam kajian desain
pembelajaran adalah instructional materials (bahan pembelajaran),
yang mencakup seluruh bentuk pembelajaran seperti petunjuk bagi
instruktur, modul peserta didik, overhead transparancies (OHP),
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
14
video tapes, format multimedia berbasis komputer, dan web pages
untuk pendidikan jarak jauh. Dalam hubungannya integrasi
teknologi dalam pembelajaran, bahan pembelajaran juga disebut
material, yang biasa dibedakan dengan tools (peralatan), dan
devices (perangkat alat).
Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru melaksanakan proses pembelajaran. Bahan pembelajaran
dapat berupa tulis maupun non tulis. Bahan ajar dapat berupa materi yang
disusun secara sistematis untuk kegiatan belajar mengajar.
3. Pemanfaatan Perpustakaan untuk Pembelajaran
Bahan pustaka dan fasilitas di perpustakaan sekolahdapat
dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran. Hartati (2015) menjelaskan
bahwa, perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar penting dalam
proses pembelajaran. Undang-undang Perpustakaan No. 43 2007 dalam
Hartati (2015) bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi
karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional dengan
sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dan rekreasi para siswa sebagai pengguna
perpustakaan.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan
sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran melalui fungsi perpustakaan dengan memanfaatkan bahan
pustaka yang ada. Bahan pustaka berbagai macam jenisnya yang dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran karya tulis, karya cetak, dan/atau
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
15
karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna
memenuhi kebutuhan guru dan siswa.
Pemanfaatan perpustakaan sekolah diperjelas lagi oleh Noerhayati
(1989:88) bahwa pengajar yang baik perlu menambah materi dengan
sumber lain. Siswa dalam memahami suatu topik, mengerjakan tugas,
membuat laporan, dan sebagainya bisa dibantu dengan fasilitas yang ada
di perpustakaan. Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa guru jika
hanya mengandalkan buku teks pelajaran materinya sangat terbatas,
maka perlu materi atau referensi tambahan yang dapat diperoleh dari
perpustakaan seperti buku non fiksi, buku fiksi, majalah dan koran.
Siswa dalam pemanfaatan perpustakaan untuk kegiatan
pembelajaran antara lain dengan memanfaatkan bahan pustaka sebagai
media yang informatif dalam pengerjaan tugas, laporan, proyek dan
sebagainya. Sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan dapat
dimanfaatkan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran, seperti halnya
dalam observasi yang telah dilaksanakan di tiga perpustakaan yaitu guru
banyak menggunakan buku perpustakaan untuk menambah materi, dalam
beberapa kesempatan guru melaksanakan pembelajaran di perpustakaan
untuk memanfaatkan media pembelajaran yang ada.
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
16
C. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terkait dengan pemanfaatan perpustakaan telah
dilaksanakan diantaranya :
1. Penelitian oleh Owate dan Okpa Iroha (2013) tentang “The availability
and utilization of school library resources in some selected Secondary
Schools (High School) in Rivers State”, menunjukan hasil bahwa dari
delapan sekolah yang di survey hanya satu yang memiliki fasilitas
perpustakaan yang memadai, sisanya tidak memiliki perpustakaan yang
ideal. Julah buku dip erpustakaan yang jauh dari layak dan persyaratan
sebuah perpustakaan. Siswa menggunakan perpustakaan sekolah hanya
selama jam sekolah, sekolah kekurangan pustakawan yang berkualitas
yang dapat membuat kebijakan yang tepat untuk perpustakaan,
manajemen yang efektif dan pelayanan.
2. Penelitian oleh Michael Jato, dkk tahun 2014 tentang “Study habits, use
of school libraries and students’ academic performance in selected
secondary schools in Ondo West Local Government Area of Ondo State”,
menunjukkan hasil bahwa penggunaan perpustakaan sekolah oleh siswa
masih rendah, banyak siswa tidak belajar di luar sekolah dan prestasi
akademik siswa rendah. Studi yang direkomendasikan antara lain bahwa
jam belajar perpustakaan harus dimasukkan pada waktu sekolah untuk
memungkinkan siswa untuk memiliki waktu khusus untuk menggunakan
perpustakaan sekolah secara teratur perpustakaan. Sekolah harus
membuka di luar jam sekolah untuk memungkinkan siswa kesempatan
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
17
untuk belajar setelah jam sekolah, siswa harus menemukan tempat yang
cocok dan nyaman untuk belajar di luar kelas masing-masing.
3. Penelitian oleh Novriliam dan Yunaldi (2012) tentang “Pemanfaatan
Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar di Sekolah Dasar
Negeri Paiman Utara”, menunjukkan bahwa keberadaan perpustakaan
sekolah sebagai pusat sumber belajar masih belum dimanfaatkan secara
optimal oleh masyarakat sekolah. Belum optimalnya pemanfaatan
perpustakaan sekolah karena penyelenggaraan perpustakaan sekolah
yang kurang baik. Keadaan seperti ini harus mendapat perhatian dari
pihak sekolah demi terwujudnya pemanfaatan perpustakaan sekolah
sebagai pusat sumber belajar dengan melakukan beberapa hal. Pertama,
menetapkan pengolah perpustakaan sehingga perpustakaan dapat dibuka
dengan waktu yang efektif. Kedua, Pihak sekolah lebih memperhatikan
lagi keadaan koleksi agar perpustakaan SD Negeri 23 Painan Utara dapat
dimanfaatkan sebagai pusat sumber belajar.
D. Kerangka Pikir
Perpustakaan merupakan sarana penujang dalam pendidikan dan
sebagai salah satu tempat yang menjadi sumber belajar siswa selain di kelas.
Dengan adanya kegiatan pemanfaatan perpustakaan akan mengaktifkan
fungsi perpustakaan sekolah. Ada lima fungsi perpustakaan menurut Bafadal
(2005:6-8) yaitu : 1) fungsi edukatif; 2) fungsi informatif; 3) fungsi tanggung
jawab administratif; 4) fungsi riset; dan 5) fungsi rekreatif. Kegiatan
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017
18
pemanfaatanya perpustakaan dilakukan oleh guru maupun siswa baik dalam
menunjang pembelajaran, karena dalam hal ini guru tidak hanya sebagai
sumber belajar utama saja.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengakses ilmu
dari sumber manapun, salah satu kegiatan yang bisa dilakukan guru yaitu
memberikan tugas kepada siswa untuk memanfaatkan bahan pustaka untuk
belajar secara mandiri atau menyeleseikan tugas sekolah. Siswa dapat
memanfaatkan perpustakaan dengan mencari referensi ilmu yang lebih selain
dari guru, meminjam buku, mengerjakan tugas di perpustakaan dan lain-lain.
Guru dapat memanfaatkan perpustakaan dengan menggunakan bahan pustaka
sebagai sumber belajar sehingga lebih lengkap dan variatif, melibatkan siswa
untuk belajar di perpustakaan sehingga siswa dapat menemukan pengetahuan
secara mandiri dengan bimbingan guru. Untuk memperjelas gambaran pada
penelitian ini dapat dilihat pada bagan kerangka berpikir gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Fungsi Perpustakaan
Siswa Guru
Perpustakaan Sekolah
Penggunaan Perpustakaan
Hambatan
Pemanfaatan
perpustakaan
Perpustakaan
Menunjang Kegiatan
Pembelajaran
Optimalisasi Fungsi Perpustakaan..., Laelly Wahyuningsih, FKIP UMP, 2017