24
6 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir pada level tinggi atau juga dimaknai berpikir tingkat tinggi. Berpikir kritis juga sering dipahami sebagai berpikir yang rumit dan cenderung hanya cocok pada level mahasiswa. Dampak dari pemahaman definisi di atas, banyak orang mengidentikkan berpikir kritis diberlakukan untuk soal-soal yang susah. Pandangan-pandangan ini yang harus kita ubah. Berpikir kritis dan kreatif merupakan salah satu bagian dari higer order thinking skill atau kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berpikir kritis adalah berpikir rasional dalam menilai sesuatu. Sebelum mengambil suatu keputusan atau melakukan suatu tindakan, maka dilakukan pengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang sesuatu tersebut. Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan berpikir yang sifatnya baru yang diperoleh dengan mencoba-coba dan ditandai dengan keterampilan berpikir lancar, luwes, orisinal dan elaborasi, sedangkan berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan (Ennis dalam Hassoubah, 2004). Menurut Zdravkovich (2004) dapat dikatakan bahwa berpikir kritis adalah berpikir yang akurat, relevan, wajar dan juga teliti dalam konteks Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

6

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual

1. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir pada level

tinggi atau juga dimaknai berpikir tingkat tinggi. Berpikir kritis juga sering

dipahami sebagai berpikir yang rumit dan cenderung hanya cocok pada

level mahasiswa. Dampak dari pemahaman definisi di atas, banyak orang

mengidentikkan berpikir kritis diberlakukan untuk soal-soal yang susah.

Pandangan-pandangan ini yang harus kita ubah. Berpikir kritis dan kreatif

merupakan salah satu bagian dari higer order thinking skill atau

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berpikir kritis adalah berpikir rasional

dalam menilai sesuatu. Sebelum mengambil suatu keputusan atau

melakukan suatu tindakan, maka dilakukan pengumpulkan informasi

sebanyak mungkin tentang sesuatu tersebut. Kemampuan berpikir kreatif

adalah kemampuan berpikir yang sifatnya baru yang diperoleh dengan

mencoba-coba dan ditandai dengan keterampilan berpikir lancar, luwes,

orisinal dan elaborasi, sedangkan berpikir kritis adalah berpikir secara

beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan

tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan (Ennis dalam

Hassoubah, 2004).

Menurut Zdravkovich (2004) dapat dikatakan bahwa berpikir kritis

adalah berpikir yang akurat, relevan, wajar dan juga teliti dalam konteks

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

7

menganalisis masalah, mensintesis, generalisasi, menerapkan konsep,

menafsirkan, mengevaluasi mendukung argumen dan hipotesis,

memecahkan masalah dan juga dalam membuat keputusan. Ennis

(Hassoubah, 2004) memberikan sebuah definisi berpikir kritis adalah

berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pengambilan

keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Tujuan dari

berpikir kritis adalah agar dapat menjauhkan seseorang dari keputusan

yang keliru dan tergesa-gesa sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Definisi berpikir kritis paling sedikit memuat tiga hal. Pertama

berpikir kritis merupakan proses pemecahan masalah dalam suatu konteks

interaksi dengan diri sendiri, dunia orang lain dan atau lingkungannya,

kedua berpikir kritis merupakan proses penalaran reflektif berdasarkan

informasi dan kesimpulan yang telah diterima sebelumnya yang hasilnya

terwujud dalam penarikan kesimpulan. Ketiga berpikir kritis berakhir pada

keputusan apa yang diyakini dan dikerjakan (Adinda, 2016). Indikator

kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari aktivitas kritis siswa

antara lain (Hassoubah, 2004):

1. Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan.

2. Mencari alasan.

3. Berusaha mengetahui informasi dengan baik.

4. Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan

menyebutkannya.

5. Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan.

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

8

6. Berusaha tetap relevan dengan ide utama.

7. Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar.

8. Mencari alternatif.

9. Bersikap dan berpikir terbuka.

10. Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan

sesuatu.

11. Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan.

12. Bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian-bagian dari

keseluruhan masalah.

Sementara Ennis (Wijaya dkk., 2016) mengelompokkan berpikir

kritis kedalam 5 kelompok kemampuan berpikir yaitu: memberikan

penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan,

membuat penjelasan lebih lanjut serta mengatur strategi dan taktik.

Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Keterampilan Berpikir Kritis

Keterampilan

Berpikir Kritis

Sub Keterampilan

Berpikir

Penjelasan

Elemenatary

Clarification

(memberikan

penjelasan

sederhana)

1. Memfokuskan

pertanyaan

a. Mengidentifikasi atau

merumuskan

pertanyaan

b. Mengidentifikasi

kriteria untuk

mempertimbangkan

jawaban yang mungkin

2. Menganalisis

argumen

a. Mengidentifikasi alasan

sebab yang dinyatakan

secara eksplisit

b. Mengidentifikasi sebab

yang dinyatakan secara

implisit

c. Mengidentifikasi

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

9

ketidakrelevanan dan

kerelevanan

d. Mencari persamaan dan

perbedaan

3. Bertanya dan

menjawab

klarifikasi dan

pertanyaan yang

menantang

a. Mengapa

b. Apa intinya, apa

artinya

c. Apa contohnya dan apa

yang bukan contohnya

d. Bagaimana

menerapkannya dalam

kasus tersebut

Basic Support

(membangun

keterampilan

dasar)

1. Mempertimbangkan

kredibilitas sumber

a. Kesepakatan antar

sumber

b. Menggunakan prosedur

yang ada

c. Kemampuan memberi

alasan

2. Menggunakan dan

mempertimbangkan

hasil observasi

a. Dilaporkan oleh

pengamat sendiri

b. Mencatathal-hal yang

diinginkan

c. Penguatan

(collaboration) dan

kemungkinan

penguatan

Inference

(menyimpulkan)

1. Membuat deduksi

dan

mempertimbangkan

deduksi

a. Kelompok yang logis

b. Kondisi yang logis

c. Interprestasi pertanyaan

2. Membuat induksi

dan

mempertimbangkan

induksi

a. Membuat generalisasi

b. Membuat kesimpulan

dan hipotesis

3. Membuat dan

mempertimbangkan

nilai keputusan

a. Latar belakang fakta

dan konsekuensi

b. Penerapan prinsip

c. Menyeimbangkan dan

memutuskan

Advanced

Clerivication

(membuat

penjelasan lebih

lanjut)

1. Mendefinisikan

istilah,

mempertimbangkan

definisi

a. Bentuk sinonim,

klasifikasi, rentang,

ekspresi yang sama,

operasional, contoh dan

non contoh

b. Tindakan

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

10

mengidentifikasi

persamaan

2. Mengidentifikasi

asumsi

Asumsi yang diperlukan,

rekonstruksi, argument

Strategies and

tactics

(mengatur

strategi dan

taktik)

Memutuskan suatu

tindakan

a. Menyeleksi kriteria

untuk membuat solusi

b. Memutuskan alternatif

yang mungkin

c. Mereview

Menurut Ennis (Adinda, 2016) terdapat 6 unsur berpikir kritis yaitu

Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, dan Overview.

1. Focus/ Fokus

Dalam memahami masalah adalah menentukan hal yang

menjadi fokus dalam masalah tersebut. Hal ini dilakukan agar

pekerjaan menjadi lebih efektif, karena tanpa mengetahui fokus

permasalahan, kita akan membuang banyak waktu.

2. Reason (alasan)

Reason (alasan) yaitu memberikan alasan terhadap jawaban atau

simpulan.

3. Inference (simpulan)

Inference (simpulan) yaitu memperkirakan simpulan yang akan

didapat.

4. Situation (situasi)

Situation (situasi) yaitu menerapkan konsep pengetahuan yang

dimiliki sebelumnya untuk menyelesaikan masalah pada situasi

lain.

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

11

5. Clarity (kejelasan)

Clarity (kejelasan) yaitu memberikan contoh masalah atau soal

yang serupa dengan yang sudah ada.

6. Overview (pemeriksaan atau tinjauan)

Overview (pemeriksaan atau tinjauan) yaitu memeriksa

kebenaran jawaban.

Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi

masalah, menentukan strategi yang tepat, memberikan kesimpulan dan

alasan yang logis dalam menyelesaikan masalah. Adapun indikator

berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah focus, reason,

inference, situation, clarity, dan overview.

Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis ada beberapa cara

yang dapat guru lakukan antara lain:

1. Tahap persiapan yaitu melakukan pembiasaan memahami suatu

masalah.

2. Tahap inkubasi yaitu memikirkan bagaimana cara

menyelesaikan masalah.

3. Tahap iluminasi yaitu memikirkan gagasan yang mengarah pada

penyelesaian suatu masalah.

4. Tahap verifikasi yaitu tahap memerikasa jawaban kembali.

Cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis tersebut dilakukan

dengan memberikan soal berupa pemecahan masalah. Pertanyaan yang

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

12

dapat merangsang kemampuan berpikir kritis antara lain: apakah solusi

lain, apakah jika, bagaimana jika, apa yang salah, apa yang akan kamu

lakukan, dll.

2. Kemandirian Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemandirian adalah

keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Sedangkan

belajar adalah perilaku mengembangkan diri melalui proses penyesuiaian

tingkah laku (Majid, 2013). Seseorang dikatakan belajar jika dalam dirinya

terdapat dorongan, semangat dan upaya yang timbul dalam dirinya.

Menurut Mudjiman (2009), kemampuan belajar mandiri yang dikembangkan

selama siswa belajar dalam sistem pendidikan formal, dapat menjadi bekal

yang berguna untuk melakukan pembelajaran sepanjang hidup (lifelong

learning) selepas siswa dari sistem formalnya. Pembelajaran sepanjang hidup

diperlukan karena masalah akan selalu timbul di dalam perjalanan hidup

setiap orang. Individu yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu

menghadapi segala permasalahan karena individu yang mandiri tidak

tergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan

masalah yang ada. Selanjutnya menurut Mudjiman (2009) kegiatan belajar

mandiri diawali dengan kesadaran adanya masalah, disusul dengan timbulnya

niat melakukan kegiatan belajar secara sengaja untuk sesuatu kompetensi

yang diperlukan guna mengatasi permasalahan.

Menurut Sugandi (Nuridawani dkk., 2015) kemandirian belajar

adalah suatu sikap siswa yang memiliki karakteristik berinisiatif belajar,

mendiagnosis kebutuhan belajar, menetapkan tujuan belajar, memonitor,

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

13

mengatur dan mengontrol kinerja atau belajar, memandang kesulitan

sebagai tantangan, mencari dan memanfaatkan sumber belajar yang

relevan, memilih dan menerapkan strategi belajar, mengevaluasi proses

dan hasil belajar, serta self-concept (konsep diri). Berikut adalah ciri-ciri

belajar mandiri menurut Laird (Mudjiman, 2009):

1. Kegiatan belajarnya bersifat selfdirecting, atau mengarahkan

kegiatan belajarnya sendiri.

2. Pertanyaan-pertanyaan timbul dalam proses pembelajaran dijawab

sendiri atas dasar pengalaman, bukan mengharapkan jawabannya

dari guru atau orang lain.

3. Tidak mau didikte guru.

4. Memanfaatkan hasil belajar.

5. Lebih senang dengan problem centered learning daripada content

centered learning.

6. Lebih senang berartisipasi aktif dalam pembelajaran.

7. Selalu memanfaatkan pengalaman yang dimiliki.

8. Lebih menyukai collaborative learning, atau belajar bersama orang

lain.

9. Perencanaan dan evaluasi belajar lebih baik dilakukan dalam

batasan tertentu bersama siswa dan gurunya.

10. Belajar harus berbuat, tidak cukup hanya mendengarkan dan

menyerap.

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

14

Selain itu menurut Mudjiman (2009) ciri-ciri lain belajar mandiri antara

lain:

1. Terbentuk struktur tujuan belajar.

2. Menggunakan berbagai sumber dan media belajar.

3. Belajar dapat dilakukan di sekolah, rumah, perpustakan, warnet

dan dimanapun tempat yang memungkinkan berlangsungnya

belajar.

4. Belajar dapat dilaksanakan pada setiap waktu yang dikehendaki

pembelajar.

5. Kecepatan belajar dan intensitas kegiatan belajar ditentukan sendiri

oleh pembelajar.

6. Pembelajar memiliki cara belajar yang tepat untuk dirinya sendiri.

7. Evaluasi belajar dilakukan oleh pembelajar sendiri.

8. Refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dijalani.

Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan

kemandirian belajar adalah belajar yang tidak menggantungkan diri pada

orang lain, dapat menentukan cara belajar yang efektif, mampu

melaksanakan tugas-tugas belajar dengan baik, aktif dan memiliki inisiatif

sendiri dalam belajar untuk mencapai keberhasilan belajarnya sendiri.

Indikator kemandirian belajar siswa yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu:

1. Mampu memecahkan masalah tanpa bantuan dari orang lain.

2. Membuat rencana belajar.

3. Belajar dengan kesadaran diri.

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

15

4. Memanfaatkan buku, internet dan sumber belajar lainnya.

5. Memanfaatkan pengalaman yang dimiliki dan refleksi terhadap

proses pembelajaran yang telah dijalani.

6. Tanggung jawab dan mampu melaksanakan tugas dengan baik.

7. Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Kegiatan belajar mandiri erat kaitannya dengan motivasi belajar.

Pentingnya motivasi sering ditegaskan oleh beberapa ahli psikologi dan

pendidikan. Hal ini karena motivasi berperan sebagai pendorongan siswa

untuk belajar secara mandiri. Kegiatan untuk mendorong kemandirian

belajar siswa bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Rendahnya motivasi

dan minat belajar siswa merupakan salah satu penyebab sulitnya

mendorong siswa untuk belajar mandiri. Fakta yang terjadi menunjukkan

bahwa rendahnya siswa dalam belajar tidak adanya motivasi dan minat

belajar dalam diri siswa. Kemandirian siswa dalam belajar tidak terbentuk

dengan sendirinya tapi dipengaruhi berbagai faktor diantaranya, motivasi,

minat belajar, sikap anak yang diterima dari keluarga khususnya orang tua

dan lingkungan sekitar.

3. Pembelajaran Flipped Classroom

Pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari model pembelajaran.

Istilah pembelajaran bermakna sebagai upaya untuk membelajarkan

seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan berbagai

strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

16

direncanakan (Majid, 2013). Berbagai model pembelajaran dikembangkan

para ahli untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.

Flipped classroom tergolong model pembelajaran yang baru dan

jarang digunakan guru di Indonesia. Pembelajaran flipped classroom

pertama siswa mempelajari topik sendiri, biasanya menggunakan pelajaran

video yang dibuat oleh guru atau bersama oleh pendidik lain, guru tidak

harus menciptakan video pembelajaran sendiri. Kemudian dalam kelas,

siswa kemudian mencoba untuk menerapkan pengetahuan dengan

memecahkan masalah dan melakukan kerja praktek. Sebagaimana

dijelaskan Bergmann dan Sams (2013), pada dasarnya fipped classroom

memiliki konsep dasar bahwa semua yang dilakukan di kelas pada

pembelajaran konvensional menjadi dilakukan di rumah dan semua yang

dilakukan sebagai pekerjaan rumah pada pembelajaran konvensional

menjadi dilakukan di kelas.

Peran guru dalam pembelajaran adalah memberikan bantuan ketika

siswa mengalami kesulitan, bukan untuk memberikan pelajaran awal,

sehingga guru dapat menghabiskan lebih banyak waktu berinteraksi

dengan siswa, bukan mengajar. Hal ini memungkinkan waktu di dalam

kelas yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran berbasis

tambahan, termasuk penggunaan instruksi dibedakan dan pembelajaran

berbasis proyek. Pembelajaran flipped classroom bukan hanya sekedar

belajar menggunakan video pembelajaran, namun lebih menekankan

tentang memanfaatkan waktu di kelas agar pembelajaran lebih bermutu

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

17

dan bisa meningkatkan pengetahuan siswa (Yulietri, 2015). Perbedaan

pembelajaran tradisional dan pembelajaran flipped classroom (Bergmann

dan Sams, 2012) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tebel 2.2 Perbedaan Pembelajaran Flipped Classroom dan Tradisional

Tradisional Flipped Classroom

Aktivitas Waktu Aktivitas Waktu

Pendahuluan 5 menit Pendahuluan 5 menit

Membahas

PR

20 menit Tanya jawab

terkait video

pembelajaran

10 menit

Materi 30-45 menit Latihan

pemecahan

masalah

75 menit

Latihan soal 20-35 menit

Langkah-langkah pembelajaran flipped classroom menurut Stelle

(Adhitiya, 2015):

Gambar 2.1 Langkah Pembelajaran Flipped Classroom

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

18

Langkah-langkah pembelajaran flipped classroom yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

1. Sebelum tatap muka guru memberikan materi dalam bentuk

video pembelajaran.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

3. Guru menyampaikan secara garis besar materi yang akan

dipelajari.

4. Memberi tugas siswa untuk membuat rangkuman dari

video.

b. Kegiatan di kelas

1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang

terdiri dari 4-5 orang siswa.

2. Membahas video yang telah ditonton siswa dengan diskusi

dan tanya jawab.

3. Melalui tanya jawab dengan siswa guru menguatkan

konsep.

4. Guru memberikan latihan pemecahan masalah melalui LKS.

5. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk

menyelesaikan masalah.

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

19

6. Peran guru saat diskusi adalah memfasilitasi siswa agar

mampu menuliskan ide atau gagasannya terkait masalah

yang diberikan.

7. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan

yang lain menanggapinya.

8. Guru memberikan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman

siswa.

9. Memberikan video pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya.

Flipped classroom salah satu model yang bisa digunakan sebagai

alternatif guru dalam memberikan pengaruh motivasi dan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran matematika karena dengan pembelajaran

flipped classroom siswa secara mandiri belajar dari video tutorial yang

diberikan oleh guru sehingga dalam belajar siswa tidak mudah bosan

karena hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Selain itu, penggunaan

media berupa video dalam pembelajaran akan menambah motivasi dan

kemandirian siswa dalam belajar matematika. Menurut Moore (2015)

penggunaan teknologi dalam kelas dapat menambah motivasi siswa dan

sesuai jika diperkenalkan pada kurikulum sekolah menengah, terutama

matematika. Karena teknologi terus berubah dan berkembang, guru dan

siswa juga harus berkembang dalam penggunaan teknologi sebagai media

pembelajaran. Pembelajaran flipped classroom memanfaatkan intenet dan

teknologi yang berisi video pembelajaran dapat digunakan sebagai wahana

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

20

untuk mengajar, perbaikan, atau aktivitas belajar siswa melalui komputer

atau smartphone yang dimiliki siswa pada. Baik di luar maupun di dalam

kelas flipped classroom memberikan kesempatan untuk siswa untuk

menonton keterampilan, instruksi langsung, menggunakan video berbasis

intenet sebagai tugas dan selanjutnya menggunakan waktu di kelas untuk

mempraktikan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas pemikiran kritis

(Moore, 2015).

Guru dapat merekam materi pembelajaran yang akan diberikan,

menciptakan video pembelajarannya sendiri atau dapat mengambil video

dari internet sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Karena

ketersediaan video pembelajaran di internet, siswa dapat mengakses video

tersebut dimana dan kapan saja baik di rumah, dihalaman sekolah,

dikendaraan, bahkan di rumah sakit sebanyak mungkin mereka mau.

Dengan demikian memungkinkan siswa mempersiapkan kelas dengan

baik.

Dengan persiapan siswa, guru dapat menyediakan lebih banyak

waktu dan kesempatan untuk mengintegrasi dan menerapkan pengetahuan

mereka, dengan pendekatan berpusat pada siswa dan siswa berperan aktif

seperti menggunakan penelitian atau pembelajaran dengan proyek bersama

teman sekelasnya (Hamdan dan Knight, 2013). Guru juga dapat waktu

dalam kelas untuk mengecek pemahaman siswa dan jika diperlukan

membantu mereka mengembangkan pengetahuannya.

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

21

Berdasarkan hasil penelitian Bergmann dan Sams (2012) berikut

adalah keuntungan dalam penggunakan pembelajaran flipped classroom:

1. Flipped classroom sesuai dengan aktifitas “kekinian” siswa

dimana penggunaan teknologi berkembang sangat pesat.

2. Flipped classroom membantu siswa yang memiliki banyak

aktifitas atau sibuk.

3. Flipped classroom membantu siswa yang kesulitan dalam

belajar.

4. Vidio pembelajaran dapaat dipause atau diulang sesuai dengan

keinginan siswa.

5. Flipped classroom dapat mempererat komunikasi antara guru

dan siswa maupun siswa dengan siswa.

6. Flipped classroom memungkinkan guru untuk lebih mengenal

siswanya.

7. Guru dapat dengan mudah membedakan tingkat kepahaman

siswa.

8. Membuat kelas lebih transparan.

9. Flipped classroom juga mengedukasi orang tua dengan

mengawasi siswa belajar.

Sementara kekurangan flipped classroom adalah bagaimana

memaksa siswa agar mau menonton video pembelajaran yang sudah

disiapkan guru sebagai modal awal siswa sebelum memulai kelasnya.

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

22

4. Video Pembelajaran

Media, bentuk jamak dari perantara (medium) adalah sarana

komunikasi. Istilah media merujuk pada apa saja yang membawa

informasi antara sumber dan penerima (Smaldino dkk., 2011). Media

digolongkan pada enam kategori dasar antara lain teks, audio, visual,

video, perekayasa dan para ahli (orang). Tujuan media dalam pembelajaran

adalah untuk mempermudah komunikasi atau penyampaian materi dalam

belajar.

Pemanfaatan teknologi dan media oleh guru umum digunakan

sebagai dukungan tambahan selama pengajaran. Sedangkan pemanfaatan

teknologi dan media oleh siswa biasanya digunakan untuk meningkatkan

aktivitas belajar. Pemanfaatan media oleh siswa memungkinkan

pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga guru tidak perlu

menghabiskan banyak waktu untuk memberikan instruksi sehingga dapat

menggunakan waktu mereka untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan

siswa, berkonsultasi dengan siswa secara individual, dan mengajar satu

persatu siswa dalam kelompok kecil. Tentunya bukan berarti bahwa

teknologi pengajaran bisa atau sebaiknya menggantikan pengajaran, tetapi

lebih kepada teknologi dan media bisa membantu guru menjadi pengelola

kreatif dari pengalaman belajar, daripada sekedar menjadi pembagi

informasi (Smaldino dkk., 2011).

Saat ini banyak pilihan bagi guru untuk memilih media yang tepat

dalam pembelajaran matematika. Salah satu media yang dapat menjadi

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

23

pilihan adalah video. Guru dapat menggunakan video untuk

memperkenalkan sebuah topik, menyajikan konten, menyediakan

perbaikan dan meningkatkan pengayaan. Segmen-segmen video bisa

digunakan di seluruh lingkungan pengajaran dengan kelas, kelompok kecil

dan siswa perorangan. Berikut adalah keuntungan penggunaan video

dalam pembelajaran (Smaldino dkk., 2005):

a. Bergerak. Gambar bergerak memiliki keuntungan daripada

gambar diam dalam menyampaikan konsep.

b. Video dapat memperlihatkan proses dan pengoperasian.

c. Pengamatan yang bebas resiko misalnya mengamati fenomena

berbahaya seperti gerhana matahari atau gunung meletus.

d. Dramatisasi. Reka ulang yang dramatis bisa menghidupkan

kepribadian dan kejadian bersejarah.

e. Pembelajaran keterampilan. Melalui video, siswa bisa melihat

sebuah penampakan berulang kali. Mereka dapat melihat video

penampilan mereka sendiri untuk perbaikan.

f. Pembelajaran afektif.

g. Penyelesaian masalah. Manfaat video membuat para pemirsa

mendiskusikan berbagai masalah yang disampaikan dalam

video.

h. Pemahaman budaya.

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

24

i. Membentuk kebersamaan. Dengan melihat program video

secara bersama sebuah kelompok bisa membangun kesamaan

pengalaman untuk membahas sebuah isu secara efektif.

Banyak video yang bisa diakses siswa maupun guru pada internet.

Internet pada era sekarang umum digunakan semua orang. Dengan

memanfaatkan teknologi canggih yang dimiliki siswa seperti laptop dan

smartphone siswa mudah untuk menggunakan video untuk melihat atau

streaming video di internet.

B. Penelitian Relevan

Hasil penelitian Yulietri dkk (2015) menunjukkan terdapat pengaruh

yang signifikan pembelajaran menggunakan model flipped classroom dan

model discovery learning terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari

kemandirian belajar siswa kelas kelas VII SMP Negeri di Kabupaten Sragen,

dimana model flipped classroom menunjukkan hasil yang lebih baik daripada

model discovery learning. Selain itu penelitian Adhitiya (2015)

menyimpulkan kemampuan pemecahan masalah siswa VIII SMP Negeri 2

Ungaran dengan model traditional flipped dan peer instruction flipped

mencapai ketuntasan klasikal dan kemampuan pemecahan masalah

matematika dengan model peer instruction flipped lebih baik daripada

traditional flipped.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Yulietri (2015) dan Adhitiya

(2015) adalah variabel bebas yang digunakan yaitu model pembelajaran

flipped classroom. Sedangkan perbedaan dengan penelitian relevan adalah

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

25

variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kemampuan

berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa. Selain itu jenis penelitian yang

digunakan dimana penelitian relevan merupakan studi komparasi sedangkan

penelitian ini adalah penelelitian eksperimen untuk mengetahui pengaruh

model flipped classroom terhadap kemampuan berpikir kritis dan

kemandirian belajar siswa.

Penelitian Novita (2014) menyimpualkan penerapan model

pembelajaran pengajuan dan pemecahan masalah dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII-E SMP Negeri 6 Sidoarjo. Selain

itu, penelitian Sunaryo (2014) menyimpulkan bahwa peningkatan

kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik siswa yang pada

pembelajarannya menerapkan model pembelajaran berbasis masalah lebih

baik dari peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik yang

pada pembelajarannya menerapkan model pembelajaran langsung. Sedangkan

penelitian Purnamasari (2014) menunjukkan kemandirian belajar peserta

didik yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe teams games-tournament

(TGT) termasuk kualifikasi tinggi; peningkatan kemampuan penalaran dan

koneksi matematik peserta didik pada sekolah level tinggi yang mengikuti

pembelajaran kooperatif tipe teams games-tournament (TGT) lebih baik

dibandingkan dengan peningkatan kemampuan penalaran matematik peserta

didik yang mengikuti pembelajaran langsung. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian relevan tersebut adalah variabel terikat yang digunakan

yaitu kemampuan berpikir kritis siswa dan kemandirian belajar siswa.

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

26

C. Kerangka Pikir

Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi

masalah, menentukan strategi yang tepat, memberikan kesimpulan dan alasan

yang logis dalam menyelesaikan masalah. Siswa dikatakan memiliki

kemampuan berpikir kritis jika memenuhi indikator yaitu yaitu focus (fokus),

reason (alasan), inference (menyimpulkan), situation (situasi), clarity

(kejelasan), and overview (pandangan menyeluruh). Indikator tersebut dapat

terpenuhi dengan menerapkan model pembelajaran flipped classroom, yaitu

model pembelajaran yang memiliki konsep dasar bahwa semua yang

dilakukan di kelas pada pembelajaran konvensional menjadi dilakukan di

rumah dan semua yang dilakukan sebagai pekerjaan rumah pada

pembelajaran konvensional menjadi dilakukan di kelas dengan bantuan video

pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan di kelas dengan model pembelajaran

flipped classroom lebih difokuskan pada diskusi dan pemberian tugas dalam

pemecahan masalah matematika, kegiatan tersebut akan merangsang

kemampuan berpikir kritis siswa dimana siswa dituntut aktif, mampu

menyampaikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan permasalahan maupun

memberikan solusi terbaik serta alasan yang tepat.

Selain itu model pembelajaran flipped classroom dapat memfasilitasi

siswa untuk belajar mandiri. Ciri-ciri belajar mandiri antara lain belajar

dengan tidak bergantung pada orang lain, mampu merumuskan tujuan

belajarnya sendiri dan memanfaatkan sumber belajar yang bervariasi. Guru

dapat mengondisikan peserta didik untuk mendapatkan informasi dan

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 22: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

27

pengetahuan baru yang tidak diterima begitu saja dari penjelasan guru

melainkan harus mampu membangun sendiri konsep dan prinsip yang

dipelajari. Melalui video pembelajaran guru dapat melihat bagaimana respon

siswa maupun minat siswa dalam belajar mandiri serta kemampuan berpikir

kritis siswa pada video pembelajaran maupun permasalahan yang diberikan di

kelas terkait dengan pembelajaran yang sudah diberikan dalam bentuk video

pembelajaran. Dengan demikian penerapan model flipped classroom secara

teoritik dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis dan kemandirian

belajar siswa. Dijelaskan dalam diagram berikut:

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 23: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

28

Kerangka Pikir

Pembelajaran Flipped Classroom

Kegiatan di rumah

menonton video pembelajaran

belajar dari sumber lain (buku, internet, dll)

menentukan cara belajar yang efektif

Kegiatan disekolah

Diskusi

Menyamakan konsep

Menyelesaikan masalah

Kerja Praktik

Motivasi belajar

Memanfaatkan sumber belajar

Problem centered

Focus

Reason Inference

Clarity

Situation

Overview

Kemampuan berpikir kritis siswa Kemandirian belajar siswa

Membuat rencana belajar

Tanggung jawab

Aktif

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017

Page 24: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4497/3/BAB II.pdf · Kemampuan Berpikir Kritis Siswa . Berpikir kritis seringkali didefinisikan sebagai berpikir

29

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

1. Pembelajaran flipped classroom berpengaruh positif terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa.

2. Pembelajaran flipped classroom berpengaruh positif terhadap

kemandirian belajar siswa.

Pengaruh Pembelajaran Flipped…, Yogita Shenny, FKIP, UMP, 2017