17
5 BAB II KEADAAN UMUM 2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah Lokasi penambangan bijih tembaga dan emas PT. Newmont Nusa Tenggara terletak di sebelah barat daya Pulau Sumbawa yang berjarak sekitar 15 km dari pantai barat dan sekitar 10 km dari pantai selatan tepatnya di Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, di antara 116°24’0 - 117°0’0” Bujur Timur dan 8°50’0” - 9°4’0” Lintang Selatan (lihat Gambar 1.1). TIMOR Kupang SUMBA FLORES INDEKS PETA SUMBAWA LOMBOK Mataram Denpasar BALI SUMBAWA BARAT PROJECT AREA INDIAN OCEAN JAVA 117”30’ E LAUT FLORES SELAT ALAS KAB. LOMBOK TIMUR KAB. SUMBAWA LABUHAN SEPAKAN KECAMATAN SETELUK TEPA TALIWANG KECAMATAN TALIWANG BATUROTOK PUNIK KECAMATAN BATULANTEH KECAMATAN ALAS ALAS KECAMATAN UTHAN UTAN KECAMATAN SUMBAWA SUMBAWA BESAR BATUBULAN KECAMATAN MOYOHULU LAPE AIMUAL KECAMATAN ROPPANG ROPPANG KECAMATAN LUNYUK KONTRAK KARYA BLOK 5 PT. NEWMONT NUSA TENGGARA LUNYUK BESAR KECAMATAN JEREWEH SEJORONG JEREWEH BATU HIJAU SAMUDERA HINDIA 9"00' S 116”45' E 117"00' E PAPUA NEW GUINEA I N D O N E S I A SUMATRA MALAYSIA SINGAP0RE VIETNAM CAMBOJA THAILAND MYANMAR (BURMA) LAOS PHILIPPINES SAMUDERA PASIFIK BRUNEI SULAWESI LOKASI PENELITIAN SAMUDERA INDIAN KETERANGAN Batas Kecamatan LITOHLOWERAN BATU HIJAU 8"50' S 9"04’ S Lokasi Penelitian 0 10 20 Batas Kontrak Karya Endapan Batu Hijau Kecamatan Sungai Gambar 2.1 Peta Lokasi Penambangan PT. Newmont Nusa Tenggara

BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

5

BAB II

KEADAAN UMUM

2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah Lokasi penambangan bijih tembaga dan emas PT. Newmont Nusa Tenggara

terletak di sebelah barat daya Pulau Sumbawa yang berjarak sekitar 15 km dari pantai

barat dan sekitar 10 km dari pantai selatan tepatnya di Kecamatan Jereweh,

Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, di antara 116°24’0 - 117°0’0”

Bujur Timur dan 8°50’0” - 9°4’0” Lintang Selatan (lihat Gambar 1.1).

TIMOR

Kupang

SUMBA

FLORES

INDEKS PETA

SUMBAWA

LOMBOK

Mataram

Denpasar

BALI

SUMBAWA BARAT

PROJECT AREAINDIAN OCEAN

JAVA

117”30’ E

LAUT FLORES

SELA

TALAS

KAB.

LOMBO

K TIMUR

KAB.

SUMB

AWA

LABUHAN SEPAKAN

KECAMATAN SETELUK

TEPATALIWANG

KECAMATAN TAL IWANG

BATUROTOK

PUNIK

KECAMATAN BATUL ANTEH

KECAMATAN AL AS

ALAS

KECAMATAN UTHAN

UTANKECAMATAN

SUMBAWA

SUMBAWA BESAR

BATUBULAN

KECAMATAN MOYOHULU

LAPE

AIMUAL

KECAMATAN ROPPANG

ROPPANG

KECAMATAN LUNYUK

KONTRAK KARYA BLOK 5PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

LUNYUK BESAR

KECAMATAN JEREWEH

SEJORONG

JEREWEH

BATU HIJAU SAMUDERA HINDIA

9"00' S

116”45' E 117"00' E

PAPUA NEW GUINEA

I N D O N E S I A

SUMATRA

MALAYSIA

SINGAP0RE

VIETNAM

CAMBOJA

THAILAND

MYANMAR (BURMA)

LAOS

PHILIPPINESSAMUDERA PASIFIK

BRUNEI

SULAWESI

LOKASI PENELITIAN

SAMUDERA INDIAN

KETERANGAN

Batas Kecamatan

LITOHLOWERAN

BATU HIJAU

8"50' S

9"04’ S

Lokasi Penelitian

0 10 20

Batas Kontrak Karya

Endapan Batu Hijau

KecamatanSungai

Gambar 2.1 Peta Lokasi Penambangan PT. Newmont Nusa Tenggara

Page 2: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

6

Lokasi penambangan dapat ditempuh melalui perjalanan darat dari kota

Mataram selama dua jam menuju Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur. Kemudian

dilanjutkan dengan penyeberangan laut dengan menggunakan boat menuju pelabuhan

Benete. Dari pelabuhan Benete berjarak 25 km dari lokasi tambang, dapat ditempuh

dengan perjalanan darat selama 1,5 jam atau dengan menggunakan helikopter selama

tujuh menit.

2.2 Sejarah Perusahaan PT Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT) adalah perusahaan tambang tembaga

dengan hasil ikutan emas yang beroperasi di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

PT. NNT merupakan perusahaan modal asing yang didirikan pada tahun 1986. Saham

perusahaan dimiliki oleh tiga perusahaan yakni Newmont Indonesia Limited, Nusa

Tenggara Mining Corporation (perusahaan gabungan antara Sumitomo Corporation,

Sumitomo Metal Mining dan Mitsubishi Materials Corporation) dan PT. Pukuafu

Indah. Diagram kepemilikan PT. Newmont Nusa Tenggara ditunjukkan pada Gambar

2.2.

Newmont IndonesiaLimited

Nusa TenggaraMining Corporation

PT. Newmont NusaTenggara

NewmontPartnership PT. Fukuafu Indah

Gambar 2.2 Diagram Kepemilikan PT. Newmont Nusa Tenggara

Page 3: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

7

Luas konsensi areal awal berdasarkan Kontrak Karya (KK) generasi ke-4

yang ditandatangani oleh PT. Newmont Nusa Tenggara pada tahun 1986 adalah

1.127.134 Ha. Wilayah tersebut mencakup wilayah Pulau Lombok tepatnya daerah

Sekotong dan bagian Barat Pulau Sumbawa tepatnya daerah Batu Hijau dan Rinti.

Sesuai dengan KK dan berdasarkan hasil eksplorasi, daerah-daerah yang tidak layak

untuk ditambang akan dikembalikan kepada pemerintah. Setelah perusahan

melakukan beberapa kali penciutan wilayah dan mengembalikan wilayah tersebut

kepada pemerintah, luas wilayah KK saat ini adalah sekitar 116.900 Ha.

2.3 Keadaan Topografi Daerah penambangan batu hijau terdiri atas daerah perbukitan dengan elevasi

antara 300 – 600 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar daerah sekitar lokasi

tambang masih berupa hutan. Terdapat lima lokasi utama di PT. Newmont Nusa

Tenggara, yaitu daerah operasional tambang (mine area), tempat kominusi batuan

(crusher), tempat pengolahan bijih dari tambang (concentrator), tempat pemukiman

karyawan (Buin Batu Town), dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi

lokasi PT. Newmont Nusa Tenggara ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Page 4: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

8

Gambar 2.3 Keadaan Topografi Batu Hijau

2.4 Iklim dan Curah Hujan Proyek Batu Hijau terletak di wilayah daerah yang memiliki iklim tropis

dengan temperatur berkisar antara 28° - 37°. Dari data curah hujan (Tabel 2.1) dan

(Gambar 2.4) di pit Batu Hijau, dapat dilihat kecenderungan bahwa musim hujan

terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret, sedangkan musim kemarau

terjadi pada bulan April sampai dengan bulan Oktober. Pada akhir tahun 2007 musim

hujan terjadi pada bulan Desember.

Page 5: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

9

Tabel 2.1 Data Curah Hujan di pit Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara

(Environmental Division PT. Newmont Nusa Tenggara, 2008)

TAHUN 2004 2005 2006 2007 2008

BULAN Curah Hujan (mm)

Hari Hujan

Curah Hujan (mm)

Hari Hujan

Curah Hujan (mm)

Hari Hujan

Curah Hujan (mm)

Hari Hujan

Curah Hujan (mm)

Hari Hujan

Januari 323 21 169 23 237 23 360 18 319 25 Februari 177 18 83 22 358 22 145 13 430 24 Maret 349 21 271 19 241 19 364 15 419 29 April 104 8 125 17 360 17 242 22 178 16 Mei 183 10 - - 135 - 156 11 35 9 Juni 6 2 50 4 88 4 48 7 - - Juli 0 - 60 4 5.6 4 10 4 - -

Agustus 12 5 128 5 15 7 0 1 - - September 11 3 55 3 0 3 2 1 - - Oktober 64 6 186 20 14.8 19 6 2 - -

November 160 12 311 13 237 12 49 11 - - Desember 549 22 452 13 467 26 330 29 - -

Grafik Curah Hujan di Pit Batu Hijau 2004 - 2007

0

100

200

300

400

500

600

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

Novem

ber

Desem

berBulan

Cura

h Hu

jan

(mm

)

2004

2005

2006

2007

Gambar 2.4 Curah Hujan di Pit Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara

Page 6: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

10

200

-400

-200

0

400

5000 E 5750 E

6500 E

< 0.20g/t

0.50 - 1.00g/t 0.20 - 0.50g/t

> 1.00g/t

desain pit

2.5 Kondisi Geologi Geologi Batu Hijau adalah porphyry muda yang mengandung tembaga dan

emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi kompleks Tersier yang terdiri dari

phaneritic hornblende diorite laccolith, tonalite dome dan dike. Iklim menyebabkan

tudung lindi (leach cap) mengalami oksidasi yang terdiri dari zona lindi, zona

oksidasi, zona transisi dan supergene dengan kedalaman rata-rata mencapai 50 meter.

Tudung lindi ini sebagian besar berupa batuan yang tidak berharga (barren rock),

sedangkan zona oksidasi terlalu sedikit untuk dieksploitasi. Endapan Cu porpiri dan

Au porpiri ditunjukkan pada Gambar 2.5.

(a) (b)

Gambar 2.5 Pola sebaran kadar Cu (a) dan Au (b) pada Endapan Porpiri

Satuan batuan tertua disebut batuan metavolcanic, biasanya bertekstur halus

berwarna hijau keabu-abuan hingga andesitik lava bertekstur halus yang terjadi di

awal tersier. Di daerah cebakan, plagioclase dan hornblende dari batuan

0.30% Cu 0.50 - 1.00% Cu

0.30 - 0.50% Cu > 1.00% Cu

5000 E 5750 E

u

6500 E

desain pit

Page 7: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

11

metavolcanic telah mengalami metasomasis dan perubahan unsur batuan (biotite

magnetite clorite).

Diorite pada bagian timur-laut, cebakan berupa laccolithic dengan batuan

yang menyerupai lengan (silk-like arm) mengarah ke bagian tengah cebakan. Diorite

mengandung plagioclase phenocryst berukuran sedang dan hornblende phenocryst

yang teralterasi serta biotite primer dalam bentuk butiran halus.

Pada bagian inti dari cebakan muncul tonalite dalam bentuk subvertikal (sub-vertical

dike) yang menerobos pada zona kontak antara metavolcanic dan diorite. Pada saat

magma berevolusi, intrusi tonalite (dike) akan mengandung semakin banyak kuarsa

primer. Pada cebakan Batu Hijau terdapat tiga jenis tonalite, yaitu tonalite tua (old

tonalite) merupakan batuan porphiritic berwarna abu-abu yang banyak mengandung

kuarsa dan plagioclase phenocryst dan batuan mafik yang teralterasi serta tonalite

menengah (intermediate tonalite) yang bertekstur lebih kasar dengan kandungan

kuarsa lebih banyak. Sedangkan tonalite muda (young tonalite) adalah batuan yang

secara mineralogi sama dengan tonalite yang sebelumnya tetapi teksturnya berbeda

yaitu berupa butiran yang lebih kasar, banyak mengandung quartz phenocryst. Massa

dasar (bagian batu yang lebih halus) dari tonalite muda lebih kasar dari massa dasar

tonalite tua dimana tonalite tua lebih teralterasi dan termineralisasi dibanding tonalite

menengah dan tonalite muda. Geologi pit Batu Hijau ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Page 8: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

12

Young TonaliteYoung TonaliteIntrusive BrecciaIntrusive BrecciaIntermediate TonaliteIntermediate Tonalite

Equiqranular Quartz DioriteEquiqranular Quartz DioritePorphyritic Quartz DioritePorphyritic Quartz Diorite

Porphyritic Andesite IntrusivePorphyritic Andesite IntrusiveVolcanic Lithic BrecciaVolcanic Lithic Breccia

Fine Grained VolcaniclasticsFine Grained Volcaniclastics

Quartz Diorite Undifferentiated

FaultFault

Ultimate Pit Limit

485200 E

9009400 N

KatalaFault

CR 2 NW FAULTCR 3 NW FAULT

CR4NWFAUL

DU

Section9080 N

Tongoloka-PunaFault

Tongoloka Fault

9008200 N

486400 E

35

35

Gambar 2.6 Litologi Batu Hijau

2.6 Cadangan Bijih Tambang Batu Hijau Berdasarkan tingkat keyakinan geologi, sumber daya terukur harus

mempunyai tingkat keyakinan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber daya

terindikasi. Sumber daya terukur dapat ditingkatkan menjadi cadangan terkira apabila

telah memenuhi kriteria layak.

Cadangan bijih tembaga dan emas pada tambang Batu Hijau berdasarkan pada

pengeboran dan interpretasi geologi bulan Desember 1994, dimana lebih dari 85%

grade untuk mill dari cadangan di dalam tambang telah masuk dalam klasifikasi

terkira dan terhitung. Tabel 2.2 menunjukkan sumber daya dan cadangan bijih

tambang Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara.

Page 9: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

13

Tabel 2.2 Estimasi Sumber Daya dan Cadangan Bijih Tambang Batu Hijau

Sumber Daya

Sumber Daya

Terukur dan

Terindikasi

Cadangan Terkira

Penampang Melintang Atas Bijih dengan

Kandungan Mill (juta ton) 930,7 1.058,5

Kandungan Tembaga (%) 0,52 0,50

Kandungan Emas (gram per ton) 0,38 0,37

Jumlah Tembaga (juta ton) 4,8 5,3

Jumlah Emas (juta ons) 11,3 12,5

Jumlah Waste (juta ton) 1.697,4 1.583,9

Rasio Pengupasan (Waste : Bijih) 1,8 : 1 1,5 :1

Penampang (%CuEq) (rata-rata dan

Variabel) 0,29 0,29

Sumber: Ringkasan Eksekutif, Feasibility Study, April 1996

2.7 Kegiatan Penambangan Kegiatan penambangan yang diterapkan di PT. Newmont Nusa Tenggara

adalah tambanga terbuka dengan menggunakan metode open pit (lihat Gambar 2.7).

Puncak pit berada pada 610 meter dari permukaan laut dan dasar pit berada 320 meter

di bawah permukaan laut. Jadi total kedalaman pit adalah 930 meter dengan diameter

pit sekitar 2 km. Pit digali menggunakan jenjang dengan tinggi rata-rata 15 meter dan

rata-rata produksi sekitar 600.000 ton per hari.

Page 10: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

14

Gambar 2.7 Open Pit Mine Batu Hijau (2008)

2.7.1 Pengeboran

Pengeboran bertujuan untuk menyediakan lubang tembak untuk peledakan

dalam rangka pembongkaran atau pemberaian material. Pengeboran lubang tembak di

PT. Newmont Nusa Tenggara menggunakan 5 unit mesin bor DM-HD Ingersoll Rand

(lihat Gambar 2.8) dengan mata bor rotary roller berdiameter 12¼ inchi (311 mm)

Mesin bor DM-HD Ingersoll Rand dengan mata bor berdiameter 311 mm

digunakan untuk pengeboran lubang tembak untuk produksi pada jenjang dan untuk

pengeboran lubang tembak untuk produksi pada trim. Pengeboran pada trim yaitu

pembuatan lubang tembak pada jenjang dengan tujuan untuk menjaga bentuk dinding

jenjang sesuai dengan desain dan faktor keamanan yang telah diperhitungkan (wall

control).

Page 11: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

15

Gambar 2.8 Mesin Bor Tipe DM-HD Ingersoll Rand

Gambar 2.9 Mata bor (bit) Rotary Roller diameter 311 mm

Page 12: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

16

2.7.2 Peledakan

Tujuan peledakan adalah untuk membongkar atau memberai material yang

sukar diambil dari batuan induknya. Metode penyalaan yang diterapkan di PT.

Newmont Nusa Tenggara adalah metode NONEL (Non Electric). Bahan peledak

utama yang digunakan adalah bahan peledak berdasar ANFO dari produk Orica. Ada

tiga jenis bahan peledak yang digunakan pada kegiatan penambangan saat ini, yaitu:

a. Ammonium Nitrate Fuel Oil (ANFO)

b. Titan gold 4050

c. Heavy ANFO

Untuk peledakan pada kondisi lubang berair digunakan produk Dyno Nobel

Titan Gold 50 x 50 (Deta Power), sedangkan untuk kondisi lubang kering digunakan

bahan peledak berupa ANFO dengan komposisi 94% Amonium Nitrat dan 6% Fuel

Oil. Untuk kondisi lubang yang basah atau lubang yang berada antara lubang berair

dan lubang kering biasanya digunakan Heavy ANFO. Priming peledakan

menggunakan primer booster 400 gram dengan sistem penyalaan (inisiasi) peledakan

NONEL, dengan in hole delay 500 ms dan panjang tube 18 meter (lihat Gambar

2.10). Untuk menghubungkan NONEL tube antar lubang tembak digunakan trunk

line delay, dengan delay 47 ms untuk control row dan 25 ms untuk antar lubang

dalam satu baris.

Gambar 2.10 Primer Booster 400 gram dan Nonel

Page 13: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

17

2.7.3 Pemuatan

Material hasil peledakan dimuat dengan menggunakan beberapa macam alat

muat, di antaranya:

a. Electric Shovel P&H 4100A dengan kapasitas bucket 85 ton

b. Electric Shovel P&H 2800XPA dengan kapasitas 56 ton

c. Loader Cat 994D dengan kapasitas bucket 31,8 ton

d. Excavator Cat 320B dengan kapasitas bucket 25 ton

2.7.4 Pengangkutan

Untuk mengangkut material hasil peledakan, digunakan alat angkut berupa

Haul Truck. Alat angkut yang digunakan di proyek Batu Hijau ada beberapa jenis

dengan kapasitas yang berbeda, yaitu:

a) Haul Truck Cat type 793 C, dengan kapasitas angkut 224 ton.

b) Haul Truck Cat type 785 C, dengan kapasitas angkut 150 ton.

c) Haul Truck Cat type 773 D, dengan kapasitas angkut 57.7 ton.

Material hasil peledakan diangkut menuju lokasi yang berbeda-beda,

tergantung dari jenis material yang dibawa oleh haul truck diantaranya material bijih

high grade diangkut ke Crusher dan stokpile, bijih Medium Grade dan Low Grade

diangkut ke stockpile, sedangkan material sampah (waste) diangkut ke waste dump di

Tongoloka. Sistem penggalian, pemuatan dan pengangkutan diatur oleh Dispatcher

yang menggunakan Dispatch dan GPS secara otomatis, sehingga semua kegiatan

dapat diawasi dari ruang control Dispatch.

2.8 Kegiatan Pengolahan Pengolahan bijih pada PT. Newmont Nusa Tenggara dirancang untuk

mengolah antara 120.000-180.000 ton bijih per hari. Alur pengolahan bijih di PT.

Newmont Nusa Tenggara adalah sebagai berikut:

Page 14: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

18

2.8.1 Penghancuran/ Peremukan (Crushing)

Material bijih yang diangkut dari tambang kemudian dibawa ke Primary

Crusher (Giratory Crusher) yang jumlahnya ada dua buah crusher. Produksi crusher

adalah 6.000-9.000 ton/jam, selanjutnya bijih yang telah dihancurkan diangkut

dengan belt conveyor selebar 1,8 m sejauh enam kilometer ke konsentrator.

2.8.2 Penggerusan (Grinding)

Di konsentrator mineral berharga dilepaskan dari batuan pengotor yang

diawali dengan proses penggerusan oleh SAG Mill. Saat penggerusan bijih dicampur

dengan air laut yang dipompa dari laut. Saat ini ada dua unit SAG Mill dengan

spesifikasi bola baja berdiameter 175 mm dan berukuran 36 ft (10,6 m) x 19 ft (5,8

m), penggerak bertenaga 150.000 kW dan kapasitasnya 6.000-9.000 ton/jam, ukuran

bijih diperkecil dari 175 mm menjadi 6 mm.

2.8.3 Flotasi

Di tangki flotasi, slurry dicampur dengan sejumlah reagen untuk membantu

memisahkan mineral berharga dari batuan dasar. Ada tiga jenis reagen yang

digunakan pada proses flotasi :

a) Collector (Potasium Amyl Xanthate), merupakan zat organik yang

bersifat heteropolar yang berfungsi untuk membuat permukaan mineral

menjadi hidrofob (takut air dan senang terhadap udara).

b) Conditioning (Hydrated Lime dan Quick Lime), merupakan zat organik

yang berfungsi untuk membuat larutan bersifat basa sehingga reagent

dapat bekerja dengan optimum.

c) Frother (F 583 Hidrocarbon), merupakan zat organik hidrokarbon yang

terdiri dari satu polar dan nonpolar yang berfungsi untuk menstabilkan

gelembung udara agar sampai ke permukaan.

Mineral berharga yang terkumpul di permukaan ini merupakan konsentrat

yang terdiri dari partikel-partikel yang mengandung tembaga dan mineral lainnya.

Page 15: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

19

Kemudian konsentrat tersebut dipisahkan (skimmed) dari permukaan lalu

dikumpulkan, dinetralkan dan dicuci dengan menggunakan air tawar untuk

membuang endapan air laut yang masih tertinggal. Konsentrat yang dihasilkan

mengandung 30% - 40% solid yang kemudian dilakukan pengeringan dengan

thickner. Selanjutnya konsentrat yang mengandung 60% - 70% solid disalurkan

melalui pipa sepanjang 17,6 km menuju ke instalasi filtrasi di Pelabuhan Benete.

2.8.4 Tailing

Tailing yang dihasilkan dalam bentuk 24% - 40% padatan. Air biasanya

ditambahkan untuk mengurangi slurry tailing sampai kurang lebih 30% padatan.

Larutan kapur juga dapat ditambahkan untuk mengendapkan tembaga atau logam

lainnya yang mungkin larut dalam slurry. Dari konsentrator, tailing diproses terlebih

dahulu untuk menghilangkan kandungan udara pada tailing, sehingga ketika

ditempatkan di laut dalam, tidak terjadi pergerakan tailing ke atas akibat dorongan

udara tersebut. Setelah itu tailing ditempatkan di palung laut dengan kedalaman 3-4

km dari lepas pantai sejorong. Cara ini disebut penempatan tailing laut dalam (Deep

Sea Tailing Placement).

Sistem DSTP menggunakan pipa berdiameter 1,12 m (44 inchi) untuk pipa di

darat dan pipa di laut. Panjang pipa tailing di darat sekitar enam kilometer, terbuat

dari baja yang dilapisi karet setebal 19 mm untuk mengurangi abrasi dan korosi

akibat aliran tailing. Sedangkan panjang pipa tailing bawah laut sekitar 3,2 km,

terbuat dari bahan ringan dan kuat yang disebut High Density Poly Ethylene (HDPE)

dengan tebal pipa 90 mm.

Page 16: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

20

2.9 Lingkungan PT. Newmont Nusa Tenggara bertekad untuk memenuhi bahkan melebihi

standar perlindungan lingkungan yang berlaku di Indonesia, Amerika maupun

Internasional.

Selama tahap perencanaan proyek berlangsung, suatu tim yang terdiri dari

spesialis lingkungan multidisiplin ilmu telah melakukan survey lingkungan yang

meliputi flora, fauna dan batas air (water shed) di sekeliling lokasi tambang.

Data yang diperoleh dari studi ini digunakan untuk mengevaluasi keadaan

lingkungan di sekitar proyek Batu Hijau, yang berkaitan dengan kondisi awal (dasar)

yang dibangun pada tahap perencanaan.

2.9.1 Reklamasi Lahan Tambang

Suatu program reklamasi telah dikembangkan untuk membangun ulang

vegetasi setempat yang mandiri, yang pada akhirnya nanti akan memiliki struktur dan

keragaman yang sama dengan masa sebelum kegiatan penambangan berlangsung.

Nursery (tempat pembibitan dan persemaian) telah didirikan untuk

membudidayakan dan mengembangbiakkan spesies pohon dan tanaman setempat

yang digunakan pada proses ini (lihat Gambar 2.11).

Gambar 2.11 Reklamasi Lingkungan di East Dump

Page 17: BAB II KEADAAN UMUM - digilib.itb.ac.id · Sungai Gambar 2.1 Peta ... dan Pelabuhan Benete (Benete Port). Keadaan topografi lokasi PT. ... emas yang terjadi berkaitan dengan intrusi-intrusi

21

2.9.2 Air Asam Tambang

Air di area tambang dibedakan menjadi dua jenis yaitu air bersih dan air

kotor. Air bersih adalah air yang berasal dari hujan, air limpahan gunung/ hutan,

sedangkan air kotor adalah airtanah yang keluar baik di dasar pit maupun di bidang-

bidang crest dan toe, tetapi terkontaminasi oleh mineral-mineral logam.