4
Bab II Kehidupan Politik Mangkunegaran RM Said menjadi pangeran Mangkunegaran dan bergelar adipati Mangkunegara dengan hak-hak istimewa yang kedudukanya lebih dekat dengan raja tetpi lebih rendah dari putra mahkota. Mangkunegaran berdiri otonom di bawah kasunan, tetapi kasusanan tidak boleh mencampuri urusan mangkunegaran dan hanya berwenang ketika mangkunegaranmemiliki urusan dengan kausunan dan yang berhak menentukan keputuskan hubungan dengan mangkunegaran adalah kasunan, sementara hubungan mangkunegaran dengan VOC adalah pangeran merdeka yang berarti terlepas adri segala campur tangan VOC. Perbedaan yang terdapat di istana adalah kekdudukan keratin dan alun-alunnya. Keberanian RM Said untuk merubah arah keratonya dari yang semula menghadap selatan berubah kearah utara dan 2 alun-alun, lalu utara dan selatan yang berada di istana mangkunegaran menandakan usaha RM Said untuk meegakan kemandirian istana mangkunegaran dan dominasi kasunanan. Luas wilayang mangkunegaran juga bertambah karena bekerjasama dengan pihak

Bab II Kehidupan Politik Mangkunegaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kehidupan poltik di mangkunegaran

Citation preview

Page 1: Bab II Kehidupan Politik Mangkunegaran

Bab II Kehidupan Politik Mangkunegaran

RM Said menjadi pangeran Mangkunegaran dan bergelar adipati Mangkunegara dengan hak-hak

istimewa yang kedudukanya lebih dekat dengan raja tetpi lebih rendah dari putra mahkota.

Mangkunegaran berdiri otonom di bawah kasunan, tetapi kasusanan tidak boleh mencampuri

urusan mangkunegaran dan hanya berwenang ketika mangkunegaranmemiliki urusan dengan

kausunan dan yang berhak menentukan keputuskan hubungan dengan mangkunegaran adalah

kasunan, sementara hubungan mangkunegaran dengan VOC adalah pangeran merdeka yang

berarti terlepas adri segala campur tangan VOC.

Perbedaan yang terdapat di istana adalah kekdudukan keratin dan alun-alunnya. Keberanian RM

Said untuk merubah arah keratonya dari yang semula menghadap selatan berubah kearah utara

dan 2 alun-alun, lalu utara dan selatan yang berada di istana mangkunegaran menandakan usaha

RM Said untuk meegakan kemandirian istana mangkunegaran dan dominasi kasunanan. Luas

wilayang mangkunegaran juga bertambah karena bekerjasama dengan pihak asing yaitu VOC

selain itu sebagian besar juga merupakan hasil rampasan perang.

Diangkatnya MN IV tanpa dihadiri oleh pihak kasunanan menandakan adanya perubahan dalam

kududukan kepala istana, pada masa sebelumnya mangkunegaran adalah pangeran terpilih

kasunanan dan pangeran merdeka dalam hubunganya dengan kolonial. Maka posisi tersebut

menjadi terbalik dengan kedudukan mangkunegaran sebagai pangeran terpilih pemerintah

Kolonial dan pangeran merdeka dari kasunanan yang secara tidak langsung menunjukan

kesetaraan dengan kasunanan. Pengankatan Pemimpin Mangkunegaran tidak hanya berdasarkan

kesetiaanya terhadap pemerintah kolonial tetapi penilaian calon yang didasarkan atas

kemampuanya mengurus pemerintahan secara efisien.

Page 2: Bab II Kehidupan Politik Mangkunegaran

RM Said memiliki cita-cita memiliki sebuah lembaga Praja Sejati merupakan harga mati yang

harus diperjuangkan oleh para penerusnya. Pertentangan motivasi ini berdampak pada penobatan

amngkunegaran ke IV. Kejadian ini menandakan bahwa kasunanan tidak rela atas lepasnya

Mangkunegaran sedangkan bagi mangkunegaran ini merupakan awal terlaksananya cita-cita RM

Said. Persaingan di tanah Jawa bukan saja hanya oleh para kaum bangsawan saja tetapi juga oleh

para kelompok sosial, sebagai contoh SI ini menambah warna pesaingan di tanah Jawa.

Ketika Jepang menguasai Indonesia, Mangkunegaran yang sebelumnya menentang Jepang

ternyata tidak diperlakukan dengan buruk oleh Jepang terutama dalam hal kekuasaanya. Bahkan

Jepang yang sadar akan kekuranganya dalam hal administrasi sangat memerlukan

Mangkunegaran untuk mengurusi masalah pemerintahan sesai dengan kepentingan perang

Jepang. Perubahan kekeusaan oleh tentara Jepang ini emberikan perubahan berarti bagi

Mangkunegaran, yaitu keterlibatan pemerintahan jepang dalam control administratif dan

kekusaan kepatihan.

Jepang bertujuan untuk produksi pertanian seperti beras, jarak, rami, kapas, dll. Akan tetapi

kebutuhan utama yang paling mendesak adalah beras. Oleh karena itu dibentuk organisasi

Beikoku Orosi Uri Kuminai. Kekuasaan militer Jepang di mangkunegaran membuat dilemma,

karena kaum birokrat yang memiliki tradisi kepatuhan terhadap atasnya menjadi racun yang

mematikan pada masa Jepang. Maka tidak heran jika dendam dan kebencian rakyat semakin

memuncak kepada kedua pemerintahan di Surakarta.

Upaya jepang untuk memobilisasi pemuda dalam rangka pelaksanaan perang di tunjukan untuk

memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja buruh untuk membangun fasilitas-fasilitas militer maka

di bangunlah lembaga kontrol Tonarigumi (RT). Setelah meninggalnya Mangkunegaran VII

Page 3: Bab II Kehidupan Politik Mangkunegaran

karena sakit akibat jatuh dari kuda penggantinya tidak emberikan pengaruh apa-apa kepada

rakyat malah cenderung mengukuti langkah otorier pemerintah militer.