28
BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim seorang wanita (Waryana,2010; h. 33) Masa kehamilan dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin. Lama nya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifudin,2008; h. 89). 2. Tanda-tanda kehamilan a. Tanda yang tidak pasti (probable signs) / tanda mungkin kehamilan 1) Amenorhea 7

BAB II KTI.doc

Embed Size (px)

Citation preview

26

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim seorang wanita (Waryana,2010; h. 33)

Masa kehamilan dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin. Lama nya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifudin,2008; h. 89).

2. Tanda-tanda kehamilan

a. Tanda yang tidak pasti (probable signs) / tanda mungkin kehamilan

1) Amenorhea

Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah kawin mengeluh terlambat haid, maka perkiraan bahwa dia hamil, meskipun keadaan stress, penyakit kronis dapat pula mengakitkan terlambat haid.2) Mual muntah

Mual muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan. Dalam kedokteran sering dikenal morning sickness karena munculnya seringkali pagi hari.mual dan muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga oleh emosi penderitaan yang tidak stabil. Untuk mengatasinya penderita diberi makan-makanan ringan, mudah dicerna dan jangan lupa menerangkan bahwa keadaan ini masih dalam batas normal orang hamil. Bila berlebihan dapat pula diberikan obat-obat anti muntah.

3) Mastodinia

Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara membesar. Vaskularisasi bertambah, asinus dan duktus berproliferasi karena pengaruh estrogen dan progesterone.

4) Quickening

Quickening adalah perpepsi gerakan janin pertama, biasanya disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.

5) Keluhan kencing

Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam, disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh uterus ke cranial.

6) Konstipasi

Ini terjadi karena efek relaksasi progesterone atau dapat juga karena perubahan pola makan.

7) Perubahan berat badan

Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan selanjutnya berat badan akan selalu meningkat sampai stabil menjelang aterm.

8) Perubahan temperatur basal

Kenaikan temperatur basal lebih dari 3 minggu biasanya merupakan tanda telah terjadinya kehamilan.

9) Perubahan warna kulit

Perubahan ini antara lain chloasma yakni warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi, terutama pada wanita dengan warna kulit tua. Biasanya muncul setelah kehamilan 16 minggu. Pada daerah areola dan putting payudara, warna kulit menjadi lebih hitam. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh stimulasi MSH (Melanocyte stimulasiting hormone) pada kulit daerah abdomen dan payudara dapat mengalami perubahan warna seperti jaringan perut. Diduga ini terjadi karena pengaruh adrenokortikosteroid kadang-kadang timbul pula teleangiektasis karena pengarung estrogen tinggi.

10) Perubahan payudara

Akibat stimulasi prolaktin dan HPL ,payudara mensekresi kolostrum biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.11) Perubahan pada uterus

Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak, bentuknya globular. Teraba balotement, tanda ini muncul pada minggu ke 16-20, setelah rongga rahim menalami obliterasi dan cairan amnion cukup banyak. Balotemen adalah tanda ada benda terapung/melayang dalam cairan.sebagian diagnostic banding adalah asistes yang disertai dengan kista ovarium, mioma uteri dan sebagainya.

12) Tanda piskaceksTerjadinya pertumbuhan yang asimtris pada bagian uterus yang dekat dengan implantasi plasenta.13) Perubahan-perubahan pada serviks

a) Tanda hegarTanda ini merupakan tanda perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus malah difleksikan. Dapat diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Tanda ini mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.

b) Tanda goodells

Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks terasa lebih lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat memberikan dampak ini. c) Tanda chadwickDinding vagina mengalami kongesti warna kebiru-biruan.

d) Tanda Mc donaldFundus uteri dan servik bisa dengan mudah difleksikan satu sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.

e) Terjadi pembesaran abdomen

Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke 16, karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut.

f) Konteraksi uterus

Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya kenceng, tetapi tidak disertai rasa sakit.

g) Pemeriksaan tes biologis kehamilan

Pada pemeriksaan ini hasilnya positif dimana kemungkinan positif palsu.

b. Tanda pasti kehamilan

1) Denyut jantung janin (DJJ)

Dapat didengar dengan stetoskop leanec pada minggu 17-18. Pada orang gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskope ultrasonic (Doppler), DJJ dapat didengar lebih awal lagi, sekitar minggu ke12, melakukan aukultasi pada janin bisa juga mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti : bising tali pusat, bising uterus dan nadi ibu.2) Palpasi

Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi jelas setelah minggu ke-22. Gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu 24(Pantikawati,2010; h. 75-78).3. Menentukan Periode Kehamilan

Periode antepartum mencakup waktu kehamilan mulai dari hari pertama periode terlambat menstruasi sampai dimulainya persalinan yang ditandai dengan mulainya periode intranatal. Periode antepartum dibagi dalam trimester, tapi trimester setidaknya 13 minggu atau 3 bulan kalender. Pembagian ini diturunkan dari pertimbangan lamanya kehamilan sampai setidaknya 280 hari, 40 minggu 10 bulan tahun komariah atau 9 bulan kalender dari hari pertama menstruasi terakhir. Pada kenyataannya kehamilan tidak selama itu. Fertilisasi terjadi pada saat ovulasi, ini menjadi kehamilan mendekati 266 hari atau 38 minggu lamanya. Penambahan 14 hari menjadi 280 hari dari akhir masa menstruasi. Pada praktiknya trimester I umumnya dihitung mulai 1-12 (12 minggu), trimester II minggu 13-27 (15 minggu).

Jadi kehamilan dapat dibagi dalam 3 periode yang kira-kira intervalnya sama (kurang lebih 13 minggu atau 3 bulan) yaitu yang dikenal dengan trimester I, II, dan III. Pembagian ini tidak boleh dipakai untuk menunjukkan umur kehamilan, melainkan hanya untuk menunjukkan keadaan-keadaan atau penyulit-penyulit yang umumnya terjadi dalam periode tertentu. Misalnya abortus spontan pada umumnya terjadi pada trimester I, preeklampsia pada trimester III dan sebagainya. Untuk menunjukkan umur kehamilan yang paling tepat adalah minggu penuh (Pantikawati,2010; h. 52-53).B. Konsep Nutrisi

1. Pengertian

Gizi disebut juga nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan serta hubungannya dengan kesehatan (Paath,2004; h. 4). Gizi adalah makanan yang dapat memenuhi kesehatan. Zat gizi adalah unsur yang terdapat dalam makanan dan dapat mempengaruhi kesehatan (Waryana,2010; h. 6).

2. Gizi Seimbang

Upaya menaggulangi masalah gizi seimbang, yakni gizi kurang dan gizi lebih, adalah dengan membiasakan mengonsumsi hidangan sehari-hari dengan susunan zat gizi seimbang. Untuk maksud tersebut, ada 13 pesan dasar gizi seimbang, yaitu:

a. Makanlah aneka ragam makanan

b. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan gizi

c. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi

d. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energie. Gunakan garam beryodium

f. Makanlah makanan sumber zat besi

g. Berikan air susu ibu (ASI) saja pada bayi sampai umur empat bulan

h. Biasakan makan pagi

i. Minumlah air bersih

j. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur

k. Hindari minum-minuman beralkohol

l. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

m. Bacalah label pada makanan yang dikemas

Karbohidrat dan lemak yang berguna sebagai penghasil energy/tenaga. Contoh bahan makanan yang mengandung karbohidrat: beras, jagung, sagu, singkong, roti, sukun, gula murni.

Contoh bahan makanan sumber lemak: daging berlemak, margarine, minyak goring, jeroan, keju, dll.

Protein berguna untuk pertumbuhan/ pemeliharaan. Contoh bahan makanan sumber protein hewani: daging, ikan, ayam, hati, telur, susu dan hasil olahannya. Contoh bahan makanan sumber protein nabati: kacang-kacangan, tempe, tahu, dll. Vitamin dan mineral berguna untuk pengatur. Contoh bahan makanan sumber vitamin dan mineral adalah sayuran dan buah-buahan (Paath,2004; h. 34-35).

Makanan yang terdiri berbagai unsur (Protein, Lemak, Hidrat Arang, vitamin, Mineral dan Air) didalam tubuh mempunyai 3 fungsi utama: sebagai zat pembangun, sebagai sumber tenaga, dan sebagai zat pengatur (Waryana,2010; h. 9).3. Nutrisi ibu hamilPada prinsipnya gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makanan orang yang tidak hamil. Manfaat pemenuhan gizi ibu hamil adalah untuk menghindari masalah saat hamil, mendapatkan bayi yang sehat dan memperlancar air susu ibu (Paath, 2004; h. 93)Status gizi ibu hamil pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Seorang ibu yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. pada trimester I kenaikan itu hanya kurang dari 1 kg, trimester II kurang lebih 3 kg, sedangkan trimester III kira-kira 6 kg. pada trimester II kira-kira 50%, trimester III kira-kira 90%. Kenaikan tersebut meliputi kenaikan komponen janin: pertumbuhan janin, plasenta, dan cairan amnion (paath,2004; h. 54).

Tabel 2.1 Unsur-unsur yang berkembang saat usia kehamilan cukup bulanUnsurBerat (kg)

1. Bayi

2. Ari-ari

3. Air ketuban

4. Pembesaran rahim

5. Pembesaran payudara

6. Penambahan darah ibu

7. Cadangan makanan ibu3-3,5

0,5

1

1,25

1,5

2

2-4

Sumber: Waryana,2010; h.43Kehamilan itu merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa ini kualitas seorang anak ditentukan. Pemeliharaan kehamilan dimulai dari perencanaan menu yang sangat benar. Masukan gizi pada ibu hamil sangat menentukan kesehatannya dan janin yang dikandungnya janin sangat tergantung pada ibunya, untuk pernafasan, pertumbuhan, dan untuk melindunginya dari penyakit. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda dengan masa sebelum hamil, peningkatan kebutuhan gizi hamil menurut Huliana (2001) sebesar 15%, karena dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin.Makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40%, sedangkan 60% untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan akan terjadi gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya (Paath, 2004; h. 53-54). Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain memantau berat badan selama hamil, mengukur lingkar lengan atas (LILA), dan mengukur kadar Hb.Di Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirhan bayi BBLR. Bila bayi baru lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23,5 cm. Apabila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko melahirkan BBLR (Waryana,2010; h. 47,56-57).

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat besi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat besitersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna. Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang seringkali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium. Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil (Waryana,2010; h. 35).

4. Kebutuhan makanan ibu hamil/hariTabel 2.2 Kebutuhan makanan ibu hamil/ hari

Bahan makanan

Wanita dewasa tidak hamilIbu Hamil

Tri wulan ITri wulan IITri wulan III

Nasi

Ikan

Tempe

Sayuran

Buah

Gula

Susu

Air3 piring

1 potong

3 piring

1 mangkok

2 potong

5 sdm

-

4 gelas3 piring

1 potong

3 piring

1 mangkok

2 potong

5 sdm

1 gelas

4 gelas3 piring

1 potong

3 piring

1 mangkok

2 potong

5 sdm

1 gelas

4 gelas3 piring

1 potong

3 piring

1 mangkok

2 potong

5 sdm

1 gelas

4 gelas

Sumber : Waryana,2010; h. 425. Kebutuhan makanan ibu hamil tiap triwulan a. Makanan ibu hamil, pada kehamilan triwulan I biasanya nafsu makan ibu kurang dan sering timbul rasa mual dan ingin muntah. Namun makanan ibu hamil harus tetap diberikan seperti biasa. Berikan makanan dengan porsi kecil tetapi sering dan yang segar-segar, misalnya susu, telur, buah-buahan seperti sari buah-buahan, jeruk, sup dan lain-lain atau makanan ringan lainnya seperti biskuit atau selera ibu masing-masing. b. Pada kehamilan triwulan II Nafsu makan ibu biasanya sudah meningkat, kebutuhan akan zat seperti: nasi, roti, singkong, mie, dan lain-lain lebih banyak dibandingkan kebutuhan saat tidak hamil, demikian juga kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran dan buah-buahan berwarna. Untuk memenuhi kebutuhan zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur, diperlukan tambahan konsumsi makanan sehari-hari berupa:

1) Nasi piring

2) Ikan potong

3) Tempe 1 potong

4) Sayuran 1 mangkok

5) Susu 1 gelas

6) Air 2 gelasc. Kehamilan triwulan III

Pada saat ini janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Umumnya nafsu makan ibu sangat baik dan ibu sering merasa lapar. Jangan makan berlebihan sehingga berat badan naik terlalu banyak. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang, seperti makanan yang manis-manis dan gorengan dikurangi, bahan makanan sumber zat pembangun dan menyalur perlu diberikan lebih banyak dibanding pada kehamilan triwulan II karena selain untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat juga diperlukan ibu untuk persiapan persalinan. Pada masa ini lambung menjadi terdesak, dan ibu merasa kepenuhan, karena itu diberikan makanan dalam porsi kecil,asal saja sering agar zat gizi ini yang diperlukan ibu terpenuhi (Waryana,2010; h. 41-42).6. Pertumbuhan dan perkembangan janin serta perubahan-perubahan maternal pada trimester IIa. Perubahan-perubahan maternal

Pada trimester II uterus akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu uterus biasanya berada pada pertengahan antara simpisis pubis dan pusat. Penambahan berat badan sekitar 0,4-0,5 kg/minggu. Ibu mungkin akan mulai merasa mempunyai banyak energy. Pada usia kehamilan 20 minggu fundus berada dekat dengan pusat. Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu merasakan gerakan bayinya. Ia juga mengalami perubahan yang normal pada kulitnya meliputi adanya chloasma, linea nigra, dan striae gravidariumb. Perubahan-perubahan janin

Triwulan II dan III pada akhir kehamilan 20 minggu berat janin sekitar 340 gram dan panjang 16-17 cm. ibu dapat merasakan gerakan bayinya, sudah terdapat mekonium didalam usus, dan sudah terdapat verniks pada kulit. Pada usia kehamilan 28 minggu berat bayi lebih sedikit dari 1 kg dan panjangnya 23 cm, ia mempunyai periode tidur dan beraktifitas, merespon pada suara, dan melakukan gerakan pernafasan. Pada usia kehamilan 32 minggu berat bayi 1,7 kg dan panjangnya 28 cm, kulitnya mengerut, dan testis telah turun ke scrotum pada bayi laki-laki. Pada usia kehamilan 36-40 minggu, jika ibunya mendapatkan gizi yang cukup, kebanyakan berat bayinya antara 3-3,5 kg dan panjang 35 cm (Pusdiknakes,2003; h. 11).

7. Tanda kecukupan gizi ibu hamil

Table 2.3 Tanda Kecukupan gizi ibu hamil

StatusTanda

Keadaan umumResponsive, gesit

Berat badanNormal sesuai tinggi dan bentuk tubuh

PosturTegak, tungkai dan lengan lurus

OtotKuat, kenyal, sedikit lemak dibawah kulit

SarafPerhatian baik, tidak mudah tersinggung, reflex normal, mental stabil

PencernaanNafsu makan baik

JantungDetak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai usia

Vitalitas umumKetahanan baik,energik, cukup tidur, penuh semangat

RambutMengilat, keras tidak mudah rontok, kulit kepala normal

KulitLicin, cukup lembab, warna segar

Muka dan leherWarna sama, licin, tampak sehat, segar

BibirLicin, warna tidak pucat, lembab, tidak bengkak

MulutTidak ada luka dan selaput merah

GusiMerah normal tidak ada perdarahan

LidahMerah normal, licin, tidak ada luka

Gigi geligiTak berlubang, tidak nyeri, mengilat, lurus dagu normal, bersih dan tidak ada perdarahan

MataBersinar, bersih, selaput besar merah, tidak ada perdarahan

KelenjarTidak ada pembesaran

KukuKeras dan kemerahan

Tungkai Kaki tidak bengkak, normal

Sumber : Paath,2004; h. 55

C. Kenaikan Berat Badan

1. Pertambahan berat badan ibu hamil

Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan umur kehamilan. Berat badan yang bertambah dengan normal, menghasilkan anak yang normal. Demikian juga sebaliknya. Kenaikan berat badan bukan satu-satunya ukuran, karena kenaikan berat badan ibu hamil berisikan beberapa unsur. Sebagian memuat unsur anak, sebagian lagi memuat unsur ibu (Waryana,2010; h. 43).Status diet dan nutrisi ibu hamil mempunyai dampak langsung pada perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkan. Malnutrisi yang terjadi pada bulan awal kehamilan memengaruhi perkembangan dan kapasitas embrio untuk bertahan hidup, nutrisi yang buruk pada masa lanjut kehamilan mempengaruhi pertumbuhan janin (Paath,2004; h. 6).

2. Kebutuhan gizi ibu hamil

a. Pada kehamilan trimester I (minggu 1-12) kebutuhan gizi masih seperti biasa

b. Pada trimester II (minggu 13-28) dimana pertumbuhan janin cepat, ibu memerlukan kalori 285 dan protein lebih tinggi dari biasanya menjadi 1,5 g/kg BB.

c. Pada kehamilan trimester III (minggu 27-lahir) kalori sama dengan trimester II tetapi protein naik menjadi 2g/kg BB (Pantikawati,2010; h. 89-90). 3. Kondisi fisik dan kenaikan berat badan normal bagi wanita hamil pada setiap trimester, sebagai berikut :

a. Trimester I (0-12 minggu)

Umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual dan ingin muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin dapat tumbuh dengan baik. Kenaikan normal antara 0,7-1,4 kg.

b. Trimester II (sampai dengan usia 28 minggu)

Nafsu makan sudah pulih kembali, kebutuhan makan harus diperbanyak. Kenaikan berat badan normal antara 6,7-7,4 kg.c. Trimester III (sampai dengan usia 40 minggu)

Nafsu makan sangat baik, tetapi jangan berlebihan. Kenaikan berat badan normal antara 12,7-13,4 kg (Waryana,2010; h. 44).

4. Akibat MalnutrisiAkibat malnutrisi pada kehamilan yaitu berat otak dan bagian-bagian otak serta jumlah sel otak kurang dari normal. Setelah lahir akan menjadi intelegensi (IQ) dibawah rata-rata. Karena adanya malnutrisi pada ibu hamil, volume darah menjadi berkurang, aliran darah ke uterus dan plasenta berkurang, ukuran plasenta berkurang dan transfer nutrient melalui plasenta berkurang sehingga janin tumbuh lambat atau terganggu (IUGR). Ibu hamil dengan kekurangan gizi cenderung melahirkan prematur atau BBLR (Pantikawati,2010; h. 82).a. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

Kekurangan gizi pada bumil dapat menyebabkan BBLR, terhambatnya pertumbuhan otak janin,bayi lahir dengan kurang darah (anemia), bayi mudah kena infeksi, dan dapat mengakibatkan abortus. Status gizi pada bumil dapat ditingkatkan dengan menganjurkan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan yang memenuhi zat-zat gizi yang sebagaimana yang diuraikan di atas.namun unsure utama yang harus diperhatikan adalah konsumsi protein sebesar 2-2,5 g/kg berat badan. Protein yang bermutu adalah protein hewani (telur, susu, ikan, daging). Zat penting lainnya yakni asam lemak omega 3, yang banyak dikandung oleh ikan lemuru.b. Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil:

1) Anemia zat besi. Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga para bumil tidak juga dianjurkan agar mengkonsumsi tablet zat besi atau mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (hati ayam, dll)2) Kenaikan berat badan selama hamil yang rendah. Di negara maju rata-rata kenaikan berat badan selama hamil sebesar 12-14 kg, bila bumil kurang gizi, maka pertambahan hanya 7-8 kg yang berakibat melahirkan bayi BBLR.

3) Masalah ngidam (emesis gravidarum). Bila berlebihan disebut hiperemesis (tidak normal) sehingga harus mempehatikan kebutuhan gizi. Keadaan ini berlangsung pada triwulan I ketika janin belum tumbuh besar sehingga kebutuhan gizi ekstra belumlah mendesak. Pada triwulan II dan III emesis jarang terjadi lagi tetapi kebutuhan gizi ekstra untuk pertumbuhan janin perlu (Paath, 2004; h. 96-97).c. Bila ibu kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.

1) Terhadap ibu. Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.2) Terhadap persalinan. Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

3) Terhadap janin. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan larir rendah (BBLR) (Waryana, 2010; h. 46-47).5. Cara penimbangan berat badan

Berat badan adalah salah satu dari indikasi kebugaran tubuh seseorang. Menurut beberapa penelitian, seringnya meninbang badan terkait dengan makin mudah seseorang menjaga berat tubuhnya. Untuk mengetahui hal-hal yang penting saat menimbang berat badan, berikut ini panduannya :

a. Idealnya menimbang sekali seminggu

b. Tidak perlu setiap hari

c. Menimbang pada waktu yang sama

d. Gunakan timbangan yang sama

Alat timbangan juga harus selalu diletakkan ditempat yang sama. Perbedaan permukaan lantai, suhu, tekanan udara, kelembaban udara dan gaya gravitasi bumi akan memberikan perhitungan berat badan berbeda.e. Jangan bebani tubuh

Saat menimbang badan, sebaiknya menggunakan pakaian seminimal mungkin, agar pakaian itu tidak ikut-ikutan menambah berat badan. Lepaskan juga alas kaki saat naik ketimbangan.

f. Berdiri tegakAgar hasilnya tepat, timbangan berat badan dalam posisi berdiri tegak dan tidak bergerak-gerak. Telapak kaki harus tepat berada ditengah-tengah pijakan alat timbang badan. Ikuti petunjuk jarumnya dan jangan bergeser dari tanda yang ditetapkan. Berdirilah dengan tenang dan lengan relaks disamping badan. Jangan membuat gerakan-gerakan yang akan mengacau timbangan (Hanyawanita.com, 2009).D. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori Hubungan Nutrisi Ibu Hamil Trimester II Dengan Kenaikan Berat Badan

Sumber : Modifikasi Pantikawati (2010); Paath (2004)Nutrisi Ibu Hamil

Pengertian

Nutrisi ibu hamil

Kebutuhan makanan ibu hamil

Trimester II

(14 28 minggu)

Kenaikan berat badan ibu hamil

Sesuai = Skor 5-6

Tidak sesuai =

< 5

> 6

7