Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Akuntansi
A. Pengertian Akuntansi
Menurut Sumarsan (2018) “Akuntansi adalah suatu seni untuk mengumpulkan,
mengidentifikasikan, mengklasifikasikan, mencatat transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan, sehingga dapat menghasilkan informasi, yaitu laporan
keuangan yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.”
Dari pengertian di atas, secara sederhana dapat dijelaskan bahwa pengertian
akuntansi adalah
1. Seni, yaitu menggunakan metode tercepat dan terbaik untuk melakukan
pengumpulan data, pengidentifikasian, pengklasifikasian, pencatatan hingga
dihasilkan informasi yang berguna untuk mengambil keputusan.
2. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data penjualan, pembelian, pembayaran
kepada pemasok, pembayaran beban-beban, penerimaan piutang, dan transaksi
keuangan lainnya.
3. Pengidentifikasian, yaitu mengidentifikasikan data yang telah dikumpulkan
perusahaan. Proses pengidentifikasian termasuk verifikasi apakah data yang
terkumpul adalah transaksi yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
4. Pengklasifikasian, yaitu mengelompokkan data yang telah diidentifikasi ke dalam
kelompok yang sejenis.
5. Pencatatan, yaitu mencatat transaksi ke dalam buku harian (jurnal).
6
6. Informasi, yaitu laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Menurut Sujarweni (2015) dalam Utami (2018) menyatakan bahwa, “Akuntansi
adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat
jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk
laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu.”
Jadi secara sederhana Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan
pengikhtisaran atas suatu transaksi sehingga menghasilkan laporan keuangan untuk
dikomunikasikan kepada para pengguna.
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar
dapat dimanfaatkan oleh para manager dan pihak yang berkepentingan lainnya seperti
pemasok, penanam modal, kreditur, atau badan pemerintah.
B. Teori Pengolahan Data Akuntansi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia “Pengolahan Data adalah proses atau
cara atau perbuatan mengolah data.” Sedangkan menurut Syifaunnisa & Faizah (2018)
“Pengolahan Data adalah masa, waktu, sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian
berbentuk data yang diolah menjadi suatu informasi yang mempunyai kegunaan serta
tujuan dan hasil yang diinginkan.”
Pengolahan data dalam akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan
data transaksi dalam satu periode untuk menghasilkan informasi dalam bentuk laporan
keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu.
Pengolahan data akuntansi dimulai dari adanya neraca saldo periode yang lalu
dan terjadinya transaksi yang dicatat dalam jurnal sesuai dengan akun perusahaan,
yang kemudian setiap akun akan dikelompokkan ke dalam buku besar yang
7
menghasilkan saldo akhir akun tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam lembar kerja
yang terdiri dari neraca saldo, saldo penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian,
laba rugi, dan neraca.
C. Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan akuntansi mencatat transaksi-transaksi bisnis dalam cara yang logis
dan teratur yang memperlihatkan pengaruhnya terhadap aset, liabilitas, dan ekuitas.
1. Aset
Menurut Sumarsan (2018) Aset (asset) merupakan sumber daya yang dikuasai
oleh perusahaan. Aset terdiri dari aset berwujud dan aset tidak berwujud. Aset
berwujud adalah aset yang memiliki fisik dan yang dapat dilihat dengan mata, seperti
komputer, mesin, uang tunai, atau persediaan barang dagangan. Aset tidak berbentuk
fisik atau tidak berwujud, namun memiliki klaim legal ataupun hak, seperti hak paten,
hak franchise.
Dari segi waktu, aset dibagi menjadi aset lancar dan aset tetap. Aset lancar adalah
aset perusahaan yang dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu kurang dari
12 bulan atau 1 tahun. Sedangkan aset tetap perusahaan adalah aset yang dibeli oleh
perusahaan dengan harga yang relatif tinggi dan diperuntukkan memperlancar
operasional perusahaan.
2. Liabilitas
Menurut Sumarsan (2018) Liabilitas merupakan hutang perusahaan masa kini
yang timbul dari peristiwa masa silam. Sebuah perkiraan liabilitas akan meningkat
pada saat kreditur memberikan uang atau dana kepada sebuah organisasi, dan menurun
pada saat organisasi membayar atau melunasi jumlah tersebut kepada kreditur.
8
3. Ekuitas Pemilik
Menurut Sumarsan (2018) Ekuitas (equity) adalah hak residual atas aset
perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas. Ekuitas pemilik (owner equity)
menunjukkan klaim pemilik terhadap aset perusahaan. Karena klaim kreditur
mempunya prioritas legal lebih tinggi ketimbang klaim pemilik, ekuitas pemilik
merupakan jumlah residu (residual amount)
Ekuitas Pemilik = Aset - Liabilitas
Kenaikan ekuitas pemilik di dalam sebuah perusahaan berasal dari dua sumber,
yaitu adanya tambahan investasi oleh pemilik dan adanya pendapatan dari kegiatan-
kegiatan usaha.
Penurunan ekuitas pemilik disebabkan oleh dua sumber, yaitu adanya penarikan
kas atau aset lainnya oleh pemilik dan terjadi kerugian dari kegiatan usaha.
9
D. Siklus Akuntansi
Menurut Bahri (2016) menyimpulkan bahwa, “Siklus Akuntansi adalah tahapan-
tahapan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan
sehingga siap untuk pencatatan berikutnya.”
Menurut Sumarsan (2018) Siklus akuntansi dimulai dari adanya transaksi dalam
perusahaan. Transaksi menghasilkan dokumen. Berdasarkan dokumen dilakukan
pencatatan ke dalam buku jurnal lalu dipindahkan (diposting) ke buku besar (ledger)
sampai dihasilkan neraca percobaan (trial balance). Dari neraca percobaan dapat
disusun laporan keuangan. Jika perlu jurnal penyesuaian maka dibuat jurnal
penyesuaian sebelum disusun laporan keuangan. Dalam tahap penyusunan neraca
saldo, persiapan ayat jurnal penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan bisa
dilakukan dengan menggunakan neraca lajur (work sheet). Setelah disusun laporan
keuangan maka dapat ditutup perkiraan nominal (perkiraan laba rugi) dengan
menggunakan ayat jurnal penutup. Pada akhirnya diperoleh neraca saldo setelah
penutupan.
Sedangkan menurut Hery (2016) tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat
diurutkan sebagai berikut:
1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang
terkandung dalam dokumen tersebut di catat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun “didaftar”
(dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan antara keseluruhan
nilai akun yang bersaldo normal debet dengan keseluruhan nilai akun yang
bersaldo normal kredit.
4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.
10
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun yang
terkait.
6. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja
(work sheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjust trial balance) dan laporan
keuangan disiapkan.
7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).
8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang terkait.
9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance).
10. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).
Jika digambarkan dengan bagan arus, tahapan siklus akuntansi akan tampak
sebagai berikut:
Sumber: Hery (2016)
Gambar II.1 Siklus Akuntansi
11
E. Transaksi Keuangan
Dalam akuntansi, sesuai dengan prinsipnya maka setiap transaksi harus dapat
diukur dengan satuan mata uang, transaksi usaha perusahaan kemudian dibuktikan
dengan dokumen-dokumen sesuai dengan transaksi atau kegiatan yang terjadi.
Transaksi dicatat ke dalam jurnal secara kronologis, yaitu berdasarkan urutan waktu
terjadinya transaksi. Dilihat dari sumbernya, bukti dapat dibagi dua, yaitu bukti yang
berasal dari dalam perusahaan (internal perusahaan) dan bukti yang berasal dari luar
perusahaan (eksternal perusahaan).
F. Akun atau Perkiraan
Menurut Susilowati (2016) “Akun atau perkiraan adalah suatu formulir yang
digunakan sebagai tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat
mengubah komposisi harta, kewajiban, dan modal perusahaan.”
Akun atau Rekening dikelompokkan pada dua golongan, yaitu:
1. Kelompok rekening riil atau rekening neraca adalah rekening yang dilaporkan
atau disajikan di neraca. Kelompok ini adalah aset, liabilitas, dan ekuitas.
2. Kelompok rekening nominal atau rekening laba-rugi adalah rekening yang
dilaporkan atau disajikan di laporan laba rugi. Kelompok ini adalah pendapatan
dan beban-beban.
Dalam akuntansi, pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan atas dasar
double-entry system dimana salah satu dari dua akun tersebut akan dicatat di sebelah
debet dan akun satunya lagi dicatat di sebelah kredit. Dengan kata lain, jumlah antara
sisi debet dengan sisi kredit dalam sebuah jurnal haruslah seimbang. (Hery, 2016)
12
Menurut Bahri (2016) Saldo normal rekening atau akun adalah saldo normal dari
masing-masing rekening dengan tujuan untuk menunjukkan keadaan secara umum
saldo dari rekening-rekening tersebut.
Sedangkan menurut Sumarsan (2018) Saldo normal akun atau perkiraan yang
bersaldo normal pada debet, maksudnya setiap pertambahan dari perkiraan di sebelah
debet dan berkurang di sebelah kredit. Dan perkiraan yang bersaldo normal di kredit,
setiap pertambahan dari perkiraan di sebelah kredit dan berkurang di sebelah debet.
Secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel II.1
Saldo Normal Akun atau Perkiraan
Perkiraan Saldo Normal Pertambahan Pengurangan
Aset Debet Debet Kredit
Liabilitas Kredit Kredit Debet
Ekuitas Kredit Kredit Debet
Penghasilan Kredit Kredit Debet
Beban Debet Debet Kredit
Sumber: Sumarsan (2018)
Menurut Sumarsan (2018) perkiraan-perkiraan yang digunakan dalam satu
perusahaan diberi nomor tertentu sesuai dengan kelompok dan jenis perkiraan yang
ada. Perkiraan-perkiraan yang telah diberi nomor perkiraan sesuai dengan kelompok
atau klasifikasi yang tepat (aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan atau beban) disebut
bagan perkiraan.
13
Perancangan nomor perkiraan untuk sebuah perusahaan harus memiliki
karakteristik berikut:
1. Fleksibel, yaitu memungkinkan adanya penambahan perkiraan baru tanpa harus
merancang kode perkiraan dari awal.
2. Konsisten. Pencatatan transaksi harus dilakukan secara konsisten sehingga
analisis terhadap satu perkiraan menggambarkan peristiwa yang sebenarnya.
3. Sederhana. Merancang nomor perkiraan harus sederhana sehingga proses
pemasukan data menjadi mudah.
4. Mudah dipahami dan diingat.
Menurut Sumarsan (2018) Pembuatan kode atau akun perkiraan dapat
diklasifikasikan menjadi:
1. Kode perkiraan dengan sistem Numerik, merupakan suatu cara pemberian nomor
perkiraan dengan memberikan nomor pada perkiraan-perkiraan yang ada dalam
perusahaan.
2. Kode nomor berurutan, merupakan suatu cara pemberian nomor perkiraan secara
berurut.
Tabel II.2
Kode Nomor Berurutan
Kode Perkiraan Nama Perkiraan
1 Kas
2 Bank
3 Piutang
4 Persediaan
5 Gedung
6 Akumulasi Penyusutan Gedung
7 Hutang
8 Ekuitas
Sumber: Sumarsan (2018)
14
3. Kode kelompok, merupakan sebuah metode perancangan kode perkiraan dengan
mengelompokkan perkiraan-perkiraan yang sama satu kelompok dalam sebuah
perusahaan.
Tabel II.3
Kode Kelompok
Nomor Kode Kelompok
1 Aset
11 Aset Lancar
111 Kas dan Bank
1111 Kas
1112 Kas Kecil
1113 Bank Mandiri
1113 Bank Negara Indonesia
Sumber: Sumarsan (2018)
15
4. Kode Blok, merupakan metode pemberian nomor perkiraan dengan Kode Blok
sama seperti dengan metode kode kelompok, yaitu dengan mengklasifikasikan
perkiraan-perkiraan dalam perusahaan ke dalam beberapa kelompok dan jenis
perkiraan. Metode pemberian nomor perkiraan dengan kode blok tidak diberi
nomor urut pada setiap perkiraan atau setiap kelompok, tetapi dengan memberikan
satu jarak nomor untuk setiap kelompok.
Tabel II.4
Kode Blok Perkiraan
Aset 1000 – 1999
Golongan
Aset Lancar 1000 – 1699
Sub-Golongan
Kas dan Bank 1000 – 1099
Kas Kecil 1001
Bank Mandiri 1002
Bank BNI 1003
Piutang Dagang 1100 – 1599
Piutang Dagang, PT. A 1101
Piutang Dagang, PT. AA 1102
Persediaan 1600 – 1649
Persediaan Bahan Baku 1601
Persediaan Barang Setengah Jadi 1602
Persediaan Barang Jadi 1603
Biaya Dibayar Dimuka 1650 – 1699
Asuransi Dibayar Dimuka 1651
Sewa Dibayar Dimuka 1652
Aset Tetap 1700 – 1799
Aset Lain-lain 1800 – 1999
Sumber: Sumarsan (2018)
16
G. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama, yang digunakan
untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan (Mulyadi, 2016)
Jurnal dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum (general journal) dan jurnal
khusus (special journal). Jurnal umum dibuat atas transaksi yang tidak dicatat dalam
jurnal khusus seperti, transaksi retur pembelian, retur penjualan, serta transaksi
pembelian peralatan dan perlengkapan kantor secara kredit. Jurnal koreksi (correcting
entries), jurnal penyesuaian (adjusting entries), dan jurnal penutup (closing entries)
tergolong ke dalam jurnal umum.
Jurnal khusus dibagi menjadi:
1. Jurnal Penjualan (sales journal), digunakan untuk mencatat seluruh transaksi
penjualan barang dagangan ke pelanggan secara kredit. Untuk transaksi penjualan
barang dagangan yang dilakukan secara tunai akan dicatat dalam jurnal
penerimaam kas.
2. Jurnal Pembelian (purchases journal), digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi pembelian barang dagangan dari supplier secara kredit. Untuk transaksi
pembelian barang dagangan yang dilakukan secara tunai akan dicatat dala, jurnal
pengeluaran kas.
3. Jurnal Penerimaan Kas (cash receipts journal), digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi penerimaan kas. Penerimaan kas langsung dari pelanggan dalam
transaksi penjualan barang dagangan secara tunai dan penerimaan kasi dari hasil
penagihan piutang akan dicatat dalam buku jurnal ini.
4. Jurnal Pengeluaran Kas (cash payments journal), digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi pengeluaran kas. Pembayaran kas langsung ke supplier dalam
transaksi pembelian barang dagangan secara tunai, pengeluaran kas untuk
17
pelunasan utang serta pembelian peralatan dan perlengkapan kantor secara tunai
akan dicatat dalam buku jurnal ini.
H. Buku Besar
Buku besar adalah akun-akun atau rekening-rekening yang dikelompokkan dan
berdasarkan akun yang sudah dikelompokkan tadi dilakukan penjumlahan nilai
uangnya (Sujarweni, 2016)
Setelah transaksi dianalisis dan dicatat ke dalam jurnal, langkah selanjutnya
adalah mem-posting (memindah-bukukan) setiap saldo akun yang terdapat pada jurnal
ke dalam buku besar untuk masing-masing akun. Buku besar untuk masing-masing
akun merupakan rincian akumulasi saldo akun terkait yang terdapat dalam jurnal.
I. Neraca Saldo
Menurut Sujarweni (2016) “Neraca saldo (trial balance) adalah buku yang berisi
daftar seluruh akun dengan saldo yang berasal dari masing-masing akun yang telah
dibuat dalam buku besar dengan sejumlah uang yang diletakkan dalam sisi debet dan
kredit.”
Neraca saldo diperlukan untuk memastikan bahwa tidak adanya kesalahan di
dalam mem-posting jumlah debet/kredit dari jurnal ke buku besar. Kecocokan antara
jumlah debet dengan jumlah kredit ini harus dibuktikan pada setiap akhir periode
laporan akuntansi.
Keterbatasan dari Neraca Saldo adalah sebagai berikut:
1. Neraca saldo hanya menunjukkan transaksi yang sudah dicatat, tetapi belum
menunjukkan transaksi yang belum dicatat seperti gaji yang belum dibayar, beban
administrasi bank yang belum dicatat, dan sebagainya.
18
2. Neraca saldo tetap menunjukkan jumlah yang seimbang antara jumlah debit dan
kredit, namun hasil neraca saldo masih salah disebabkan oleh transaksi yang lupa
dicatat yang menyebabkan jumlah debit dan jumlah kredit yang sama karena
sama-sama tidak dicatat, transaksi yang salah dicatat, baik lebih besar atau lebih
kecil dari nilai transaksi sebenarnya, ataupun salah masuk ke perkiraan yang
berbeda.
J. Jurnal Penyesuaian (Adjustment Entries)
Menurut Sujarweni (2016) “Jurnal Penyesuaian yaitu jurnal yang digunakan
untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di neraca saldo menjadi saldo yang
sebenarnya sampai dengan akhir periode akuntansi, dengan tujuan akan
mencerminkan keadaan aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya yang sebenarnya.
Pada prinsipnya ada empat item yang memerlukan penyesuaian, yakni beban
yang masih harus dibayar, pendapatan yang masih harus diterima, beban yang
ditanguhkan atau biaya dibayar di muka, dan pendapatan yang ditangguhkan atau
pendapatan diterima di muka.
K. Neraca Lajur
Menurut Sumarsan (2018) Neraca lajur (worksheet) adalah kertas berkolom
yang berfungsi sebagai kertas kerja untuk menyusun laporan keuangan.
Fungsi kertas kerja ini hanya sebagai alat bantu untuk mempemudah proses
penyusunan laporan keuangan yang dilakukan secara manual. Kertas kerja juga
sesungguhnya berguna sebagai alat bantu untuk memahami alur data akuntansi, mulai
dari neraca saldo sebelum penyesuaian hingga menghasilkan laporan keuangan
sebagai produk akhir dari siklus akuntansi. Sebagai alat bantu, kertas kerja ini
19
merupakan catatan akuntansi yang sifatnya tidak permanen, oleh sebab itu tidak
termasuk sebagai bagian dari catatan akuntansi formal lainnya, seperti jurnal dan buku
besar yang memang dibutuhkan sebagai bagian dari sistem akuntansi. Sifatnya yang
bukan merupakan bagian yang formal dari tahapan siklus akuntansi tampak dari bagan
arus yang telah digambarkan di atas, dimana kertas kerha ini berada di luar alur tahapan
siklus akuntansi.
Bentuk neraca lajur terdiri dari tiga baris pertama yang memuat nama
perusahaan, nama kertas kerja dan periode. Selanjutnya bentuk neraca lajur terdiri dari
kolom untuk nomor perkiraan dan nama perkiraan serta 5 pasang kolom debit dan
kredit (sehingga jumlah keseluruhan menjadi 10 kolom). Nama dari lima pasang
kolom debit dan kredit tersebut yaitu, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo
disesuaikan, laporan laba rugi komprehensif, dan laporan posisi keuangan (neraca).
L. Laporan Keuangan
Menurut Hery (2016) Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Sedangkan menurut Kasmir (2016) Laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu.
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi keuangan, hasil usaha
dan perubahan lain dalam posisi keuangan.
20
Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah sebagai
berikut:
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang sistematis
tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.
Laporan laba rugi ini akhirnya memuat informasi mengenai hasil usaha
perusahaan, yaitu laba/rugi bersih, yang merupakan hasil dari pendapatan
dikurangi beban.
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement Of Owner’s Equity) adalah sebuah laporan
yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan
untuk satu periode waktu tertentu (laporan perubahan modal).
3. Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aset,
kewajiban dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah
untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (Statement Of Cash Flows) adalah sebuah laporan yang
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-
masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai
pada aktivitas pendanaan/pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan
arus kas menunjukkan besarnya kenaikan/penurunan bersih kas dari seluruh
aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai
dengan akhir periode.
21
M. Jurnal Penutup
Menurut Sumarsan (2018) Jurnal penutup merupakan ayat jurnal yang dibuat
pada akhir periode akuntansi untuk menutup perkiraan-perkiraan nominal/sementara
atau perkiraan laba rugi. Perkiraan-perkiraan pendapatan, beban, dan prive adalah
perkiraan sementara yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan
perubahan-perubahan yang terjadi pada akun ekuitas selama suatu periode akuntansi.
Fungsi jurnal penutup adalah sebagai berikut:
1. Menghitung jumlah laba/rugi dari perkiraan-perkiraan pendapatan dan perkiraan-
perkiraan beban.
2. Memindahkan (me-nol-kan) saldo perkiraan sementara ke perkiraan ekuitas untuk
pencatatan pada periode berikutnya.
3. Menghitung ekuitas akhir pada suatu periode.
N. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Sesuai dengan namanya, laporan ini hanyalah berisi saldo akhir dari masing-
masing akun neraca (kas, piutang usaha, perlengkapan, utang usaha, dan seterusnya)
yang akan dibawa sebagai saldo awal untuk periode akuntansi berikutnya. Jadi, dalam
neraca saldo setelah penutupan ini sudah tidak ada lagi saldo akun prive dan saldo
akun-akun laporan laba rugi, karena memang telah ditutup lewat ayat jurnal penutup
sehingga bersaldo nol.
22
O. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik pada dasarnya adalah jurnal untuk membalikkan ayat jurnal
penyesuaian, namun tidak semua ayat jurnal penyesuaian harus dibalikkan. Namun,
pembuatan ayat jurnal pembalik ini bukan suatu keharusan, tergantung sistem
pencatatan akuntansi perusahaan dalam hal pengakuan harta atau beban dan utang atau
pendapatan secara konsisten.
2.2 Tools Aplikasi
A. MYOB Premier Versi 16
Menurut Tim Litbang Wahana Komputer (2015) MYOB Accounting adalah
sebuah paket software olah data akuntansi yang dibuat secara terpadu dan dapat
digunakan hanya satu user saja.
Menurut Supriyanta (2015) “MYOB (Minds Your Own Business) merupakan
salah satu software akuntansi berbasis komputer yang dibuat oleh MYOB Limited
Australia. Software ini dapat digunakan untuk perusahaan jasa, dagang, industri
menengah ke bawah, maupun perusahaan besar.
Sedangkan menurut (Mudmainnah & Ar, 2017) MYOB Accounting adalah
sebuah paket software komputerisasi data akuntansi yang disediakan untuk
mempermudah seseorang melakukan pembukuan secara lengkap, cepat dan akurat
dalam proses pelaporan keuangan di perusahaan jasa, dagang, industri menengah ke
bawah, maupun perusahaan besar.
MYOB berkembang dan bergerak dibawah naungan MYOB Limited dan
kemudian mengembangkan 6 cabang untuk memenuhi pemasaran MYOB di seluruh
dunia, yaitu MYOB US Inc., MYOB Canada Inc., MYOB Australia Pty Ltd., MYOB
New Zealand, MYOB UK Ltd., dan MYOB Asia yang terus berkembang dengan
23
munculnya versi khusus negara lainnya, versi Malaysia adalah yang pertama di Asia,
berikutnya versi Singapura, Hongkong, dan Asia-Internasional. Tahun 1990, saham
MYOB Limited mulai diperdagangkan di pasar saham Australia dan menjadi most
successful stock listing di Australian Stock Exchange.
Keunggulan MYOB Premier dibanding MYOB Accounting, MYOB Premier
dapat digunakan untuk perusahaan yang menggunakan sistem multi curency (banyak
mata uang) dan multi user (banyak pengguna).
B. Kelebihan dan Kekurangan MYOB Premier Versi 16
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki MYOB Premier Versi 16, diantaranya:
1. Mudah dipahami (user friendly) karena disertai gambar dan ikon yang
menunjukan siklus akuntansi, sehingga mudah digunakan oleh orang awam yang
kurang mengetahui komputer maupun akuntansi.
2. Tingkat keamanan (security) yang valid untuk setiap user.
3. Kemampuan eksplorasi semua laporan ke program excel tanpa melalui proses
ekspor dan impor file yang merepotkan.
4. Pengolahan perhitungan akuntansi yang cepat dan akurat.
5. Software tersebut telah teruji karena program tersebut dikembangkan di negara
lain, seperti Amerika yang negara tersebut merupakan gudang software yang
terkenal dan hebat.
24
Selain kelebihan-kelebihan diatas, MYOB Premier Versi 16 juga memiliki
kekurangan-kekurangan sebagai berikut:
1. Format neraca keuangan (balance sheet) masih menggunakan standar Australia.
2. Belum terdapat fitur pelaporan pajak di Indonesia.
3. Tidak bisa digunakan secara bersamaan.
C. Menjalankan Aplikasi MYOB Premier Versi 16
Penginstalan MYOB berbagai versi bisa didapatkan dengan versi Trial atau Full
Version. Untuk versi Trial bisa mengunduh dari internet dengan alamat URL
www.myob.com.sg (website MYOB untuk daerah Asia). Atau bila ingin mendapatkan
Full Versionnya, bisa membelinya di toko-toko software terdekat yang sudah
dipercaya oleh MYOB Internasional.
Perbedaan antara versi Trial dengan Full Version adalah dalam hal memasukkan
serial numbernya saja, bila menginstal dengan versi Trial maka masa pakai hanya 30
hari, selanjutnya ketika software MYOB membuka file hanya read-only, tidak akan
bisa mengedit ataupun memasukkan data. Berbeda jika memakai Full Version maka
software dapat digunakan selamanya.
Untuk memahami lebih lanjut dalam proses instalasi, berikut ini tahapan
pemasangan MYOB Premier Versi 16:
1. Masukkan CD Software MYOB Premier Versi 16 ke dalam CD ROM komputer.
Cara lain, bila Anda punya software dalam flashdisk, bisa juga klik software
MYOB Premier Versi 16.
2. Selanjutnya akan muncul menu Preparing to Install, lalu klik Next.
3. Pada kotak License Agreement, ditampilkan informasi dan persetujuan yang harus
Anda pahami. Baca seluruh persetujuan yang diberikan dan klik I Accept The
25
Terms Of The Lisence Agreement bila setuju, lalu ditampilkan Install Type. Pilih
tipe instalasi MYOB Premier yang diingikan, apakah Typical atau Custom, klik
Next.
4. Ikuti langkah-langkah selanjutnya hingga penginstalan MYOB sampai selesai.
D. Modul MYOB Premier Versi 16
Aplikasi MYOB Premier Versi 16 menyediakan 7 (tujuh) modul yang
ditampilkan dalam sebuah command centre. Ketujuh modul tersebut memiliki sub
modul dan fungsi masing-masing sebagai berikut:
1. Accounts
Modul accounts digunakan untuk mengatur akun-akun yang digunakan,
melakukan transfer dana antar akun yang bertipe Bank, dan mencatat transaksi
yang terjadi dalam bentuk jurnal yang tidak dapat diinput pada modul-modul
lainnya.
Sumber: Aplikasi MYOB Premier
Gambar II.2 Modul Accounts
26
Beberapa sub modul yang ada di dalam modul Accounts, antara lain:
a. Accounts List, digunakan untuk mengolah nama dan nomor akun-akun yang
akan digunakan dalam pembuatan data MYOB.
b. Record Journal Entry, digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dicatat
melalui modul Banking, Sales, dan Purchases. Record Journal Entry
mempunyai fungsi yang sama seperti jurnal umum pada akuntansi manual.
c. Send to Accountant, digunakan untuk menyimpan atau mengirimknan laporan
keuangan secara periodik ke akuntan yang ditunjuk oleh perusahaan.
d. Transfer Money, digunakan untuk mengirim dana ke suatu akun tertentu.
e. Company Data Auditor, digunakan untuk memeriksa data perusahaan.
f. Business Insights, digunakan untuk menganalisis informasi keuangan utama
menggunakan berbagai tabel dan grafik interaktif.
g. Transaction Journal, digunakan untuk melihat hasil transaksi yang dibuat.
27
2. Banking
Digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran kas secara tunai dengan
menggunakan cek. Untuk transaksi yang bersifat non tunai tidak diperbolehkan
dicatat dalam modul ini. Modul Banking dapat merekonsiliasi akun-akun cek,
sehingga saldo akun-akun cek perusahaan sesuai dengan rekening koran yang
dimiliki oleh bank atau perusahaan lain.
Sumber: Aplikasi MYOB Premier
Gambar II.3 Modul Banking
Berikut ini beberapa sub modul yang ada pada moduk Banking:
a. Spend Money, digunakan untuk mencatat pengeluaran kas.
b. Receive Money, digunakan untuk mencatat penerimaan kas.
c. Bank Register, digunakan untuk mengetahui pencatatan bank.
d. Reconcile Accounts, digunakan untuk melihat dan merekonsiliasi akun.
e. Print Cheques, digunakan unruk mencatat cek keluar.
f. Print/Email Remittance Advices, digunakan untuk mencetak atau mengirim
remiten (pengeluaran kas)
g. Prepare Bank Deposit, digunakan untuk menyimpan transaksi penerimaan
melalui cek.
28
h. Transaction Journal, digunakan untuk melihat hasil transaksi yang telah
dibuat.
3. Sales
Digunakan untuk mencatat penjualan secara tunai maupun kredit, retur penjualan
dan mencetak atau mengirim faktur penjualan maupun penerimaan piutang.
Penjualan terbagi menjadi dua, yaitu penjuala barang dagangan dan penjualan jasa
(service). Pencatatan penjualan dapat berpengaruh pada pendapatan kas jika
penjualan dilakukan secara tunai dan dapat juga berpengaruh pada piutang dagang
jika penjualan dilakukan secara kredit.
Sumber: Aplikasi MYOB Premier
Gambar II.4 Modul Sales
29
Berikut ini beberapa sub modul yang ada pada moduk Sales:
a. Sales Register, digunakan untuk melihat daftar penjualan, penerimaan dari
penjualan, retur penjualan dan daftar lain yang berhubungan dengan
penjualan.
b. Enter Sales, digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang atau jasa.
c. Receive Payments, digunakan untuk mencatat penerimaan dari penjualan dan
piutang dari konsumen atau pelanggan.
d. Print/Email Statements, digunakan untuk mencetak atau mengirim faktur
penjualan kepada pelanggan yang masih memiliki saldo di akhir bulan.
e. Print/Email Invoices, digunakan untuk mencetak atau mengirim faktur
penjualan.
f. Print Receipts, digunakan untuk mencetak atau mengirim tanda terima
penerimaan piutang.
g. Transaction Journal, digunakan untuk melihat hasil transaksi yang telah
dibuat.
30
4. Time Billing
Digunakan untuk mencatat informasi aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan
yang berhubungan dengan penagihan untuk karyawan, pemasok atau pelanggan.
Sumber: Aplikasi MYOB Premier
Gambar II.5 Modul Time Billing
Beberapa sub modul yang terdapat dalam modul Time Billing adalah sebagai
berikut:
a. Activities List, digunakan untuk membuat informasi aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan.
b. Enter Activity Slip, digunakan untuk mencatat slip aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan sebagai catatan/arsip.
c. Activity Log, digunakan untuk menampilkan dan meninjau informasi aktivitas
yang telah dicatat oleh perusahaan.
d. Prepare Time Billing Invoice, digunakan untuk mencatat faktur-faktur waktu
penagihan untuk pelanggan.
e. Transaction Journal, digunakan untuk melihat hasil transaksi yang telah
dibuat.
31
5. Purchase
Digunakan untuk mencatat aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
pembelian, baik pembelian secara tunai maupun kredit.
Sumber: Aplikasi MYOB Premier
Gambar II.6 Modul Purchases
Beberapa sub modul yang ada di dalam modul Purchases, antara lain:
a. Purchases Register, digunakan untuk menampung rekapitulasi transaksi yang
berkaitan dengan aktivitas transaksi pembelian.
b. Enter Purchases, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian baik secara
tunai maupun kredit.
c. Pay Bills, digunakan untuk mencatat pembayaran-pembayaran dari
pembelian yang belum terbayarkan (utang usaha/dagang) kepada pemasok.
d. Print/Email Purchase Orders, digunakan untuk mencetak atau mengirim
lewat email faktur-faktur pembelian yang belum terbayar.
e. Print Cheque, digunakan untuk mencetak cek yang berhubungan dengan
pembelian, pembayaran utang, serta retur pembelian.
f. Print/Email Remittance Advices, digunakan untuk mencetak atau mengirim
lewat email remiten (pengeluaran kas).
32
g. Transaction Journal, digunakan untuk melihat hasil transaksi yang telah
dibuat.
6. Inventory
Digunakan untuk membuat kartu perseduaan, membuat produk, perubahan bentuk
produk, mencatat selisih persediaan, serta menetapkan harga beli dan harga jual
barang.
Transaksi yang menyebabkan perubahan pada nilai persediaan adalah pembelian,
penjualan (termasuk retur) dan kerusakan barang. Transaksi tersebut akan
menyebabkan perubahan saldo pada rekening: Kas/Bank, Persediaan, Piutang,
Utang, dan Harga Pokok Penjualan.
Sumber: Aplikasi MYOB Premier
Gambar II.7 Modul Inventory
Beberapa sub modul yang ada di dalam modul Inventory, antara lain:
a. Item Register, digunakan untuk menampilkan rekapitulasi data produk yang
ada pada perusahaan.
b. Item List, digunakan untuk menampilkan data persediaan barang.
33
c. Build Items, digunakan untuk mencatat barang yang tersusun dari beberapa
jenis item atau merakit barang.
d. Auto Build Items, fungsinya sama dengan Build Items hanya saja barang yang
dibuat komposisinya sudah standar.
e. Adjust Inventory, digunakan untuk mencatat selisih persediaan barang karena
rusak, hilang, berkurang atau habis karena penguapan, tumpah dan
sebagainya.
f. Set Item Price, digunakan untuk mencatat harga jual barang yang dimiliki
perusahaan.
g. Count Inventory, digunakan untuk mencatat hasil perhitungan fisik
persediaan atau melakukan penyesuaian nilai dan kuantitas sejumlah item
persediaan.
h. Receive Items, digunakan untuk mencatat penerimaan barang tanpa melalui
proses Quote maupun Order.
i. Locations, digunakan untuk mencatat lokasi penyimpanan barang.
j. Move Items, digunakan untuk mencatat perpindahan barang dari satu gudang
ke gudang lainnya.
k. Transaction Journal, digunakan untuk melihat hasil transaksi yang telah
dibuat.
34
7. Card File
Digunakan untuk mencatat data-data, seperti data pelanggan, pemasok dan
karyawan.
Sumber: Aplikasi MYOB Premier
Gambar II.8 Modul Card File
Pada modul Card File terdapat sub modul sebagai berikut:
a. Card List, digunkan untuk melihat dan membuat daftar orang atau perusahaan
seperti daftar pelanggan, pemasok dan karyawan.
b. Contact Log, digunakan untuk rekapitulasi seluruh kontak yang pernah
dilakukan.
c. Print Mailing Labels, digunakan untuk mencetak file mailing label untuk
individua tau perusahaan yang terdapat dalam file kartu.
d. Create Personalised Letters, digunakan untuk membuat file Mail Merge yang
berisi informasi tentang orang atau perusahaan pada file kartu.