24
3 Universitas Kristen Petra BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe Backhoe adalah salah satu dan sekian banyak alat berat yang dipakai dalam pekerjaan galian tanah. Alat berat tersebut dinamakan backhoe karena bentuk attachment dari backhoe ini menyerupai cangkul (Gambar 2.1.). Gambar 2.1. Backhoe Backhoe dapat digunakan untuk menggali tanah yang berada dibawah permukaan tanah tempat peralatan backhoe bekerja, misalnya penggalian ruang bawah tanah (basement), penggalian saluran dan sebagainya (Peurifoy, 1988) dimana dalam pelaksanaan pembuangannya dilakukan oleh truk sebagai unit pembawa yang dapat diletakkan pada tempat yang lebih tinggi. Backhoe mampu

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

3 Universitas Kristen Petra

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Backhoe

Backhoe adalah salah satu dan sekian banyak alat berat yang dipakai

dalam pekerjaan galian tanah. Alat berat tersebut dinamakan backhoe karena

bentuk attachment dari backhoe ini menyerupai cangkul (Gambar 2.1.).

Gambar 2.1. Backhoe

Backhoe dapat digunakan untuk menggali tanah yang berada dibawah

permukaan tanah tempat peralatan backhoe bekerja, misalnya penggalian ruang

bawah tanah (basement), penggalian saluran dan sebagainya (Peurifoy, 1988)

dimana dalam pelaksanaan pembuangannya dilakukan oleh truk sebagai unit

pembawa yang dapat diletakkan pada tempat yang lebih tinggi. Backhoe mampu

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

4

menggali segala jenis tanah kecuali batuan yang harus dihancurkan terlebih

dahulu.

2.1.1. Bagian-bagian utama pada backhoe

Bagian-bagian utama pada backhoe meliputi (Satyanegara, 2002) :

1. Bagian atas yang dapat berputar (superstructure)

2. Bagian bawah untuk berpindah tempat (undercarriage)

Bagian bawah backhoe (undercarriage) dapat berupa roda ban atau

roda rantai. Backhoe yang menggunakan roda ban mempunyai travel

speed yang lebih cepat, tetapi roda rantai memberikan tekanan yang

lebih ringan terhadap tanah jika dioperasikan pada tanah yang lunak.

3. Bucket, arm, boom, arm cylinder, bucket cylinder, attachment hoist

cylinder (Gambar 2.2.)

Gambar 2.2. Bagian-Bagian Utama Pada Backhoe

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

5

2.1.2. Cara Kerja Backhoe

Menurut alat kendalinya Backhoe dapat digolongkan menjadi dua yaitu

kendali kabel (Cable controlled) dan kendali hidrolis (hydraulic controlled).

Untuk backhoe dengan kendali kabel cara kerjanya adalah backhoe dioperasikan

dengan menempatkan boom pada sudut yang dikehendaki, kemudian menarik

kabel pengangkat (arm sylinder) bersamaan dengan mengulur kabel penarik

(attachment hoist cylinder) dimana bucket telah ditempatkan pada kedudukan

yang dikehendaki. Ujung bebas boom diturunkan dengan melepaskan tegangan

pada kabel pengangkat sehingga gigi bucket mengenai bahan yang akan digali.

Jika bucket telah terisi, maka kabel penarik akan digulung. Bucket diangkat

dengan menaikkan boom, dan kemudian berputar ke tempat pembuangan tanah

atau sebuah truk (Gambar 2.3.). Sedangkan backhoe dengan kendali hidrolis cara

kerjanya berdasarkan sistem hidrolis (Gambar 2.4.). Kendali hidrolis mempunyai

kelebihan bila dibandingkan dengan kendali kabel antara lain :

• Kecepatan operasional ( waktu siklus lebih cepat )

• Efisiensi tinggi

• Ketepatan dan ketelitian dalam menggali lebih baik

• Control penuh terhadap atthachment

Gambar 2.3 Backhoe Cable Controlled

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

6

Gambar 2.4. Backhoe Hydraulic Controlled

Arm dapat berputar 90° atau lebih, yang memungkinkan backhoe dapat

bekerja pada tempat yang luasannya sangat terbatas. Gerakan menggali yang

paling efektif terjadi apabila arm bersudut siku dengan boom

.

2.2. Perkembangan Backhoe Dalam Industri Konstruksi

Inovasi teknologi diartikan sebagai suatu penemuan, pengembangan dan

pengenalan ke dalam suatu pasar akan suatu produk baru, proses baru, atau

pelayanan baru yang diwujudkan dalam suatu teknologi baru. Penemuan adalah

suatu proses yang kreatif di mana suatu cara logika baru diciptakan untuk

memanipulasi alam yang digunakan untuk keperluan manusia (Betz, 1993).

Perubahan teknologi sudah menjadi salah satu faktor utama dalam

menentukan kesuksesan atau kegagalan perusahaan dalam waktu jangka panjang.

Teknologi baru menciptakan pasar baru atau pengganti dalam pasar yang sudah

ada. Inovasi teknologi menurut Betz (1993) tidak lepas dari risiko yang harus

dihadapi, yaitu:

- Jika inovasi tersebut tidak memberikan fungsi baru atau peningkatan

performance, maka inovasi itu sulit mengalami kesuksesan.

- Penilaian konsumen yang bermacam-macam dan multidimensional,

sehingga penilaian tersebut berubah-ubah.

- Dibutuhkan kemampuan sumber daya dan infra struktur perusahaan yang

kuat untuk melakukan sebuah inovasi.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

7

Inovasi bisa terjadi dengan maksud untuk menciptakan proses pengurangan

waktu produksi, meningkatkan mutu serta meningkatkan keunggulan bersaing.

(Davenport, 1993). Keberhasilan dari tujuan Inovasi tersebut dapat diketahui

dengan memperhatikan parameter-parameter yaitu produktivitas, kapasitas dan

teknologi.

2.2.1. Produktivitas

Produktivitas dari backhoe berarti rata-rata produksi atau banyaknya galian

yang dihasilkan backhoe dalam waktu 1 jam atau 60 menit beroperasinya alat.

Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60

menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja 100 %. Produktivitas

yang ada di bawah produktivitas terbaik disebut produktivitas normal, umumnya

sekitar 45 atau 50 menit dalam 60 menit beroperasinya alat. Dengan diketahui

produktivitas normal backhoe, dapat diketahui faktor efisiensi kerja backhoe.

Produktivitas backhoe perlu diketahui agar dapat menentukan lamanya

waktu yang diperlukan untuk menggali. Produktivitas backhoe tergantung dari

kapasitas dari bucket yang dipakai, rata- rata cycle time, dan efisiensi kerja.

Produktivitas backhoe secara umum dirumuskan dengan : (Nunnally,1988)

P = 3600/C x S x V x B x E

Dimana :

P = produktivitas

C = cycle time

S = swing depth factor

V = Volume bucket

B = bucket fill factor

E = efisiensi pekerjaan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

8

Produktivitas backhoe menurut Caterpillar dirumuskan dengan :

P = 3600/C x JM x V x B Dimana :

P = produktivitas

C = siklus per jam

JM = kondisi manajemen dan medan kerja

V = volume bucket

B = bucket fill factor

Secara umum kedua rumus tersebut mempunyai kesamaan, yang

membedakan pada rumus Nunnally terdapat faktor efisiensi kerja dan swing depth

factor sedangkan pada rumus Caterpillar kedua faktor tersebut dimasukkan dalam

faktor C (siklus per jam).

2.2.1.1. Cycle Time

Cycle time adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan

menggali, berputar ketempat pembuangan, membuang hasil galian dan berputar

kembali ke posisi awal. Siklus per jam adalah banyaknya kegiatan diatas yang

dapat dihasilkan dalam waktu satu jam.

Cycle time tergantung pada kondisi kerja yang berlangsung, seperti tingkat

kesulitan dalam penggalian karena jenis tanah serta kapasitas bucket yang

digunakan. Semakin besar kapasitas bucket yang digunakan maka memerlukan

waktu yang lebih lama karena swing speed yang dimiliki backhoe akan menjadi

berkurang. Banyaknya siklus yang dihasilkan oleh suatu backhoe dalam waktu

satu jam dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Standar Banyaknya Siklus Per Jam Untuk Backhoe (Nunnally,1988)

Tipe material Backhoe kecil Backhoe sedang Backhoe besar (< 0.76 m3) (0.77-1.72 m3) (> 1.72 m3)

Soft (sand,gravel,loam)

250 200 150

Average (common earth,softclay)

200 160 120

Hard (tough clay,rock)

160 130 100

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

9

Untuk menentukan besarnya waktu siklus bachkoe dapat dihitung dengan rumus :

C = t1 + 2t2 + t3

Dimana :

C = Cycle time (detik)

t1 = Waktu untuk menggali (detik)

t2 = Waktu putar (detik)

t3 = Waktu untuk membuang (detik)

Waktu untuk menggali

Lamanya waktu untuk menggali bergantung pada kondisi penggalian

serta kedalaman galian.

Ada 4 macam kondisi penggalian, yaitu :

1. Kondisi mudah

Kondisi penggalian dan muat material dari stockpile atau material yang

sudah digali oleh alat lain, sehingga tidak diperlukan tenaga menggali

yang besar dan bucket dapat diisi penuh.

Misalnya : tanah pasir, tanah gembur.

2. Kondisi sedang

Kondisi penggalian dan muat material yang memerlukan tenaga menggali

yang cukup besar, bucket dapat diisi dengan penuh tapi kurang munjung.

Misalnya : pasir kering, tanah lempung lunak, kerikil.

3. Kondisi agak sulit

Kondisi penggalian dan muat yang memerlukan tenaga menggali yang

besar karena material sulit untuk diisi ke dalam bucket. Bucket tidak dapat

diisi dengan penuh.

Misalnya : batu-batuan, lempung keras, kerikil berpasir, tanah berpasir.

4. Kondisi sulit

Kondisi penggalian pada batu-batuan yang tidak beraturan bentuknya,

sehingga material sulit diambil dengan bucket. Bucket tidak dapat terisi

dengan penuh, dan volume yang dihasilkan jauh dibawah kapasitas bucket

karena banyaknya rongga diantara material yang dimuat dalam bucket.

Misal : batu pecah dengan gradasi jelek.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

10

Selain kondisi penggalian faktor lain yang mempengaruhi lamanya waktu

untuk menggali adalah kedalaman galian, semakin dalam galian serta semakin

sulit kondisi penggaliannya akan memerlukan waktu untuk menggali yang lebih

lama, Lamanya waktu yang diperlukan oleh backhoe untuk menggali dapat dilihat

pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Waktu Untuk Menggali dalam Detik (Nunnally, 1988)

Dalam Kondisi Penggalian Galian Mudah Sedang Agak Sulit Sulit <2m 6 9 15 26

2m-4m 7 11 17 28 >4m 8 13 19 30

Waktu putar

Waktu putar adalah waktu yang diperlukan oleh backhoe untuk berputar

dari tempat penggalian ketempat pembuangan atau sebaliknya, besarnya waktu

putar tergantung pada sudut putar dan swing speed yang dimiliki oleh backhoe.

Swing speed adalah kecepatan boom untuk berotasi pada porosnya, besarnya

swing speed dinyatakan dalam RPM ( jumlah putaran permenit )

Waktu untuk membuang

Lamanya waktu yang diperlukan untuk membuang hasil galian bergantung

pada lebar atau sempitnya tempat pembuangannya. Bila tempat pembuangannya

lebar (stockpile) backhoe memerlukan waktu membuang yang lebih singkat

daripada bila harus dibuang pada tempat pembuangan yang sempit (truk).

Lamanya waktu untuk membuang :

Tempat pembuangan sempit ( Truk ) = 4-7 detik

Tempat pembuangan lebar ( Stockpile ) = 3-6 detik

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

11

Cycle time backhoe “Caterpillar”

Besarnya waktu siklus untuk backhoe merek Caterpillar bergantung pada

kelas backhoe dan kondisi penggalian. Ada 5 macam kondisi penggalian :

1. Kondisi mudah ( Excelent )

– Merupakan keadaan penggalian yang mudah misalnya tanah tidak

kompak, pasir, kerikil.

– Kedalaman galian tidak sampai 40% dari kemampuan gali

maksimum alat ( % depth of cut < 40 )

– Sudut putar kurang dari 30°

– Tidak ada gangguan pada tempat kerja

2. Kondisi agak mudah/diatas rata-rata ( above average )

– Merupakan galian yang cukup mudah, miasalnya lempung kering,

tanah dengan kandungan batu kurang dari 25%

– Kedalaman galian sampai 70% dari kemampuan gali maksimum

alat (% depth of cut < 70 )

– Sudut putar sampai dengan 90°

3. Kondisi sedang/ rata-rata ( average )

– Penggalian pada batu-batuan, tanah keras.

– Kedalaman galian sampai 90% dari kemampuan gali maksimum

alat (% depth of cut <= 90 )

– Sudut putar sampai dengan 120°

– Ada gangguan pada tempat kerja

4. Kondisi agak sulit/dibawah rata-rata (below )

– Penggalian pada tanah keras, batu-batuan

– Kedalaman galian diatas 90% dari kemampuan gali alat maksimum

– Sudut putar sampai dengan 120°

– Ada gangguan pada tempat kerja

5. Kondisi sangat sulit ( severe )

– Penggalian pada batu-batuan, lapisan tanah keras

– Kedalaman galian diatas 90% dari kemampuan gali alat maksimum

– Sudut putar lebih dari 120°

– Ada gangguan pada tempat kerja

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

12

Dalam menghitung besarnya waktu siklus untuk backhoe Caterpillar, perlu

diketahui terlebih dahulu kelas alat dan kondisi penggaliannya, setelah itu

besarnya waktu siklus backhoe Caterpillar dapat diperoleh dari grafik estimasi

Caterpillar seperti pada Gambar 2.5. dan Gambar 2.6.

Gambar 2.5. Kondisi Medan dan Kecepatan Galian

Gambar 2.6. Cycle time estimating chart

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

13

2.2.1.2. Volume Bucket

Volume bucket dari suatu backhoe dinyatakan dalam m3, besarnya

kapasitas bucket berbeda-beda sesuai dengan typenya masing-masing. Suatu

backhoe pada umumnya dapat menggunakan berbagai macam ukuran bucket

sesuai dengan kelas backhoe dan kebutuhan di lapangan.

2.2.1.3. Faktor Volume Bucket (Bucket fill factor)

Faktor volume bucket adalah seberapa penuh kapasitas bucket dapat terisi,

besarnya faktor volume bucket bergantung pada jenis tanah yang akan digali.

Untuk beberapa jenis tanah misalnya tanah lempung kapasitas galian dapat

melebihi kapasitas bucket, sedangkan untuk galian batu-batuan yang bentuknya

tidak teratur, kapasitas yang dihasilkan bisa hanya mencapai 40% dari kapasitas

bucket, hal ini disebabkan karena banyaknya rongga antar batu-batuan pada

bucket sehingga hasil yang diperoleh sedikit. Besarnya faktor volume bucket

dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Faktor Volume Bucket (Nunnally, 1988)

Tipe material Bucket-Fill factor (‘% of bucket capacity) Common earth, loam 80-110 Sand and gravel 90-100 Hard clay 65-95 Wet Clay 50-90 Rock, well blasted 70-90 Rock, poorly blasted 40-70

Bucket fill factor backhoe “Caterpillar”

Menurut Caterpillar untuk sebagian jenis tanah misalnya tanah lempung kepasiran

volume tanah yang diangkut dapat melebihi kapasitas bucket itu sendiri.

Besarnya bucket fill faktor untuk backhoe Caterpillar dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

14

Tabel 2.4. Bucket Fill Factor Pada Backhoe Caterpillar

Kondisi Bucket fill factor Tanah lempung kepasiran 1.00-1.10 Pasir atau kerikil 0.95-1.00 Lempung keras, tanah keras 0.8-0.9 Batu pecah bagus 0.6-0.75 Batu pecah jelek 0.4-0.5

2.2.1.4. Sudut Putaran dan Kedalaman Galian ( Swing Depth Factor )

Sudut putaran backhoe adalah sudut mendatar, dinyatakan dalam derajat,

yang diukur antara kedudukan bucket saat menggali dan kedudukan bucket saat

membuang muatan.

Suatu backhoe mempunyai batasan kedalaman dalam menggali tanah,

kedalaman maksimum backhoe berbeda-beda sesuai dengan typenya. Kedalaman

galian optimum adalah kedalaman yang menghasilkan hasil galian yang paling

besar. Kedalaman galian dilapangan tidak selalu merupakan kedalaman galian

optimum sehingga hasil yang diperoleh akan berbeda, oleh karena itu perlu

adanya faktor koreksi.

Swing-depth factor adalah faktor koreksi sudut putar dan kedalaman yang

dinyatakan dalam % kedalaman galian. % kedalaman galian adalah perbandingan

kedalaman galian di lapangan dengan kedalaman optimum backhoe yang

digunakan. Besarnya swing depth factor dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Swing-Depth Factor untuk Backhoe (Nunnally, 1988)

% Depth of Cut Sudut Putar 45° 60° 75° 90° 120° 180°

30 1.33 1.26 1.21 1.15 1.08 0.95 50 1.28 1.21 1.16 1.10 1.03 0.91 70 1.16 1.10 1.05 1.00 0.94 0.83 90 1.04 1.00 0.95 0.90 0.85 0.75

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

15

2.2.1.5. Efisiensi Pekerjaan

Produktivitas terbaik didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh

tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja 100 %, akan tetapi dalam

kenyataan dilapangan efisiensi 100 % tersebut sulit dicapai, produktivitas normal

umumnya 45 sampai 50 menit dalam 60 menit beroperasinya alat (Satyanegara,

2002).

2.2.1.6. Kondisi Manajemen dan Kondisi Medan Kerja

Kondisi manajemen menentukan besarnya produktivitas yang dihasilkan,

semakin baik kondisi manajemennya maka gangguan yang terjadi semakin kecil

sehingga produktivitas yang dihasilkan akan semakin besar.

Besarnya nilai koefisien kondisi manajemen dan medan kerja dapat dilihat pada

Tabel 2.6.

Tabel 2.6. Kondisi Manajemen dan Kondisi Medan Kerja (Nunnally,1988)

Kondisi Kondisi Manajemen Medan Kerja sangat baik baik sedang kurang

sangat baik 0.84 0.81 0.76 0.70 Baik 0.78 0.75 0.71 0.65 Sedang 0.72 0.69 0.65 0.60 Kurang 0.63 0.61 0.57 0.52

Kondisi medan kerja yang optimal terjedi pada kondisi:

• Area kerja mempunyai lantai kerja yang keras

• Drainase baik

• Tempat kerja luas

• Perbandingan yang sesuai antara backhoe dengan truk pengangkut

• Jalan angkut tak terpengaruh keadaan musim

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

16

2.2.2. Kapasitas

Perkembangan kapasitas backhoe ditandai dengan adanya peningkatan

kemampuan pada beberapa bagian backhoe, antara lain :

1. Mesin

2. Sistem hidrolis

3. Superstructure

4. Undercarriage

5. Service refill capacities

6. Backhoe attachment

7. Dimensions

8. Working range

1. Mesin

Backhoe memakai mesin diesel yang berbahan bakar solar sebagai penggerak

utamanya. Mesin mempunyai rated engine yang diukur untuk mengetahui

seberapa besar daya yang bisa dikeluarkan mesin.

2. Sistem hidrolis

Sistem hidrolis alat merupakan sistem aliran fluida yang mendukung jalannya

alat. Secara sederhana sistem hidrolis ini bisa dibagi menjadi 2 bagian besar.

yaitu bagian pusat (main pump) dan cabang (pilot pump). Sistem pusat

mengatur aliran fluida atau pelumas dari pompa oli ke seluruh jaringan

distribusi oli yang membutuhkan pelumas. Sistem cabang merupakan sistem

yang membagi aliran pusat tersebut ke bagian-bagian yang lebih kecil.

Besarnya tekanan pompa dapat dilihat dan laju aliran fluida pada sistem

pompa yang diukur dalam liter/menit.

3. Superstructure

Superstructure merupakan bagian atas dari alat backhoe yang merupakan

tempat bagi operator (cabin) untuk menjalankan alat. Kerangka cabin

(revolving frame) terbuat dari bahan plat baja yang tebal. Bagian

superstructure mempunyai kemampuan untuk berputar pada porosnya sebesar

360 derajat.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

17

4. Undercarriage

Undercarriage merupakan bagian bawah alat yang berfungsi untuk mobilitas

alat, termasuk di dalamnya roda rantai atau ban karet. Bagian atas rantai

dilengkapi dengan upper roller reinforced yang berfungsi untuk menyalurkan

gaya rantai untuk dapat berputar dengan baik tanpa tersendat akibat gesekan

yang keras antara rantai dengan roller. Rantai untuk bisa berputar

membutuhkan roller yang terdiri dan bagian atas dan bagian bawah dengan

jumlah tertentu. Untuk bagian yang langsung berhubungan dengan tanah

dinamakan track shoe. Undercarriage merupakan salah satu elemen yang

menentukan kecepatan alat.

5. Service Refill Capacities

Service refill capacities merupakan kebutuhan yang harus disuplai untuk alat

backhoe agar alat dapat beroperasi. Kebutuhan itu meliputi bahan bakar, oli,

cairan pendingin, pelumas untuk pompa hidrolis (pump drive), pelumas untuk

aktivitas ayun (swing mechanism), pelumas untuk aktivitas mobilitas alat

(travel final device), dan pelumas untuk sistem pompa (hydraulic system).

6. Backhoe attachment

Backhoe attachment adalah bagian tambahan pada backhoe, antara lain boom,

arm dan bucket. Bucket adalah bagian pada backhoe yang berfungsi untuk

membawa material hasil penggalian untuk dibuang ketempat pembuangan.

Besarnya kapasitas bucket dinyatakan dalam m3 atau yd3. Suatu backhoe

dapat menggunakan berbagai ukuran bucket sesuai dengan kelasnya. Untuk

backhoe kecil biasanya dapat menggunakan bucket ukuran <1 yd3, backhoe

sedang dapat menggunkan bucket dengan ukuran antara 1-2.25 yd3,

sedangkan backhoe besar dapat menggunakan bucket dengan ukuran >1 yd3.

7. Dimensions

Dimensi meliputi ukuran metrik dari alat yang diukur guna mengetahui

spesifikasi dimensi alat. Dimensi alat diukur dari depan dan samping.

Dimensi dari sebuah backhoe perlu diketahui agar dapat ditentukan lokasi

penempatan backhoe di lapangan. Ada banyak parameter dan dimensi yang

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

18

menunjukkan ukuran alat. Di bawah ini ( Gambar 2.7. ) terdapat gambar yang

menunjukkan tiap parameter ukur tersebut.

Gambar 2.7. Dimensi Backhoe

Keterangan :

1) Boom Height 7) Ground Clearance 2) Overall Length 8) Body Height 3) Overall Width 9) Cab Height 4) Track Length 10) Body Width 5) Length to Centers of Rollers 11) Track Gauge 6) Tail Swing Radius

8. Working range

Working range adalah radius yang dapat dijangkau oleh backhoe. Working

range ini perlu diketahui agar kontraktor dapat memilih backhoe yang sesuai

dengan kondisi galian serta dapat merencanakan posisi backhoe dalam proses

penggalian. Di bawah ini (Gambar 2.8.) terdapat gambar working range backhoe.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

19

Gambar 2.8. Working Range Backhoe

Keterangan :

1) Maximum Depth of Cut 2) Maximum Reach at Ground Level 3) Maximum Cutting Height 4) Maximum Loading Height 5) Minimum Loading Height

2.2.3. Teknologi

Selain dari segi produktivitas dan kapasitas, faktor lain dalam inovasi

backhoe adalah perkembangan teknologi.

Perkembangan teknologi dapat digolongkan menjadi dua yaitu

perkembangan fungsional dan perkembangan ekonomis.

Perkembangan fungsional menekankan pada peningkatan fungsi dari

bagian-bagian peralatan sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih baik dari

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

20

segi kualitas maupun kuantitas, sedangkan perkembangan ekonomis menekankan

adanya perubahan dalam pembiayaan, dimana peralatan yang baru dapat

menghemat pengeluaran biaya operasional dan pemeliharaan.

2.3. Kebijakan-Kebijakan Kontraktor Dalam Memilih Backhoe

Banyak pertimbangan yang perlu dipertimbangkan dalam memilih atau

menggunankan backhoe. Oleh karena itu kontraktor diharapkan untuk dapat

mempertimbangkan kebijakan-kebijakan dalam pemilihan backhoe.

Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan yang mempengaruhi

kebijakan kontraktor dalam memilih backhoe (Douglas, 1975), yaitu :

1. Standarisasi peralatan

2. Pemeliharaan alat

3. Umur/daya tahan alat

4. Keekonomisan mesin

5. Sistem keamanan alat

6. Catatan biaya dan catatan operasional

7. Tersedianya suku cadang

8. Ramah Lingkungan

2.3.1. Standarisasi peralatan

Standarisasi dilakukan karena kebutuhan akan peralatan yang sama atau

peralatan dengan komponen yang sama.

Ada 3 tingkat yang dapat diperoleh kontraktor dalam standarisasi:

a) Semua mesin dari tipe dan kelas yang mirip bentuknya

b) Semua peralatan menurut nomor seri mesin pada beberapa kelas mesin

c) Semua mesin dalam tipe,kelas dan keluarga mesin yang sama.

Standarisasi yang dilakukan kontraktor bisa menghasilkan keuntungan

maupun kerugian.

Keuntungan yang didapat bila menerapkan standarisasi antara lain:

a) Penghematan biaya pemeliharaan

b) Penghematan biaya operasional

c) Penghematan suku cadang

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

21

Sedangkan kerugian dari standarisasi antara lain:

a) Bila alat yang dipakai mempunyai kelemahan, maka alat yang lainnya

akan mengalami hal serupa

b) Biaya tambahan dari pemasangan mesin optional

c) Monopoli dealer dalam hal pelayanan

2.3.2. Pemeliharaaan alat

Pemilik alat tentu perlu melakukan pemeliharaan terhadap alat yang

dimiliki agar alat tersebut selalu dalam keadaan baik dan memperoleh hasil yang

optimal bila digunakan.

Pemeliharaan alat memerlukan biaya, biaya pemeliharaan sebenarnya

merupakan biaya yang cukup besar namun karena terjadinya tidak langsung

(kecil, tapi berlangsung terus menerus), maka seringkali dianggap kecil dan jarang

diperhatikan.

Ada 2 tingkatan dalam pemeliharaan alat:

a) Pemeliharaan rutin

Pemeliharaan rutin ini merupakan hal yang terpenting dalam pemeliharaan

alat. Pemeliharaan rutin apat dibagi menjadi pemeliharaan harian, bulanan dan

tahunan.

• Pemeliharaan harian

Pemeliharan rutin perhari yang biasa dilakukan oleh operator sebelum

menjalankan alat. Hal ini meliputi pemeriksaan oli, air radiator, bahan

baker, rem, lampu, dan sebagainya

• Pemeliharaan bulanan

Pemeliharaan rutin setiap bulan yang meliputi penggantian oli,

pembersihan filter, pemeriksaan roda dan sebagainya.

• Pemeliharaan tahunan

Pemeriharaan rutin setiap tahun dimana kegiatan yang dilakukan adalah

mengganti suku cadang yang telah aus. Kegiatan ini biasa dilakukan

pada dealer tetapi dapat juga dilakukan dilapangan.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

22

b) Perbaikan Peralatan

Suatu alat walaupun telah dipelihara dengan baik adakalanya tetap

mengalami kerusakan. Karena mengalami kerusakan maka diperlukan perbaikan

terhadap alat tersebut. Perbaikan biasanya dilakukan oleh dealer, namun seringkali

dealer tidak dapat memperbaiki peralatan tersebut dengan cepat, sehingga

mengganggu jadwal penggunaan alat.

Oleh karena itu kontraktor jaminan pemeliharaan alat setelah membeli merupakan

suatu kebijakan yang sangat penting dalam memilih suatu peralatan.

2.3.3. Umur/daya tahan Alat

Dahulu suatu peralatan akan terus dipertahankan selama alat tersebut

masih bisa dipakai. Tetapi sekarang seiring dengan adanya inovasi teknologi

seringkali terjadi fenomena dimana usia pakai dari suatu alat menjadi lebih

pendek dari usia pakainya, maksudnya secara fisik alat tersebut masih bisa untuk

digunakan tetapi hasil yang diperoleh sudah jauh dibawah alat keluaran terbaru,

hal ini secara tidak langsung memaksa kontraktor untuk membeli alat keluaran

terbaru.

Penggantian alat ini merupakan permasalah yang cukup penting bagi para

kontraktor karena biaya yang dikeluarkan untuk membeli peralatan sangat besar.

Hal ini yang menyebabkan umur/daya tahan alat menjadi pertimbangan bagi

kontraktor sebelum membeli alat berat.

2.3.4 Keekonomisan mesin

Setiap mesin mempunyai biaya operasional yang berbeda-beda. Biaya

operasional ini merupakan biaya yang besar karena dalam beroperasinya backhoe

memerlukan bahan bakar yang tidak sedikit sehingga keekonomisan jenis mesin

dapat mempengaruhi keuntungan yang didapat.

2.3.5 Sistem Keamanan alat

Alat berat adalah barang yang berharga mahal, hal ini menjadikan alat

berat rawan terhadap pencurian. Karena itu diperlukan suatu sistem untuk

keamanan alat sehingga dapat mencegah pencurian alat.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

23

2.3.6 Catatan biaya dan catatan operasional

Catatan biaya dan operasional mempengaruhi kesuksesan pengoperasian

alat. Pada dasarnya laporan biaya dan operasional harus ditulis dengan lengkap

dan teliti, meskipun pada akhirnya tidak semua catatan digunakan, karena kadang-

kadang terdapat biaya yang tidak diperkirakan misalnya faktor kerusakan alat,

faktor human error dalam pengoperasian alat. Catatan biaya dan operasional alat

ini dapat menjadi dasar dalam mengestimasi proyek berikutnya.

2.3.7 Tersedianya suku cadang

Suku cadang merupakan kebutuhan yang penting bagi suatu alat. Bila

suatu bagian dari alat mengalami kerusakan. Keberadaan suku cadang sangat

diperlukan sehingga alat tersebut bisa bekerja kembali.

2.3.8. Ramah Lingkungan

Suatu alat terutama alat berat yang sudah tua dapat mencemari lingkungan.

Sebagian kontraktor dalam melakukan proyeknya sering mengabaikan hal ini,

padahal bila diabaikan hal ini dapat merugikan bagi masyarakat yang tinggal di

sekitar lokasi proyek. Hal ini dapat menyebabkan warga sekitar menuntut ganti

rugi bila tingkat pencemarannya sudah melewati batas. Karena itu faktor ramah

lingkungan dari suatu alat perlu diperhatikan dalam pemilihan alat berat.

2.4 Alasan-alasan Penggantian Alat

Selain Kebijakan-kebijakan dalam memilih alat berat diatas yang juga

diperhatikan oleh kontraktor sehubungan dengan alat berat adalah kapan perlu

diadakan penggantian alat. Pada umumnya yang menjadi alasan dalam

penggantian alat adalah sebagai berikut: (DeGarmo, 1997)

2.4.1 Kinerja yang menurun

Kinerja yang menurun merupakan perubahan yang terjadi didalam kondisi

peralatan backhoe itu sendiri, dimana peralatan tersebut tidak dapat menjalankan

fungsi pelaksanaannya seperti yang diharapkan semula, (Park and Sharp-Bette,

1990). Kondisi tersebut tercipata akibat umur mesin dan adanya pemakaian

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

24

peralatan backhoe yang berkesinambungan serta melebihi kemampuan yang telah

ditetapkan oleh pabrik peralatan.

Secara umum umur mesin dari backhoe bisa digolongkan dalam 3 bagian :

• Economic life

suatu peralatan selama 5 tahun pertama akan memberikan profit yang

maksimal. Selama 2-3 tahun pertama profit yang diperoleh

diperkirakan dapat menutup investasi yang telah digunakan untuk

membeli backhoe. Setelah itu sampai tahun ke 5, alat akan

memberikan pendapatan yang maksimal, karena biaya perawatan dan

operasional yang lebih kecil.

• Profit life

suatu peralatan masih dapat memberikan keuntungan selama 10 tahun

pertama. Dimana setelah umur 5 tahun pertama mesin masih dapat

memberikan keuntungan, namun keuntungan yang didapat tidak

sebesar pendapatan mesin seperti umur 5 tahun pertama. Hal ini

disebabkan mesin yang mengalami penurunan nilai produksi dan

biaya perawatan operasional yang semakin besar.

• Physical life

suatu mesin dapat digunakan selama 14 tahun. Namun pada saat umur

mesin menginjak tahun ke 11, maka diperkirakan tidak akan bekerja

secara efektif.

Hal ini disebabkan banyaknya biaya-biaya perawatan operasional

yang sudah tidak sebanding dengan profit yang dihasilkan.

Pada Gambar 2.9. dapat dilihat perbandingan umur mesin dengan profit yang

dapat dihasilkan oleh alat.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

25

Gambar 2.9. Grafik Perbandingan Umur Mesin

dengan Profit yang Dihasilkan

Dampak yang dapat ditimbulkan sebagai akibat penurunan kinerja seringkali

dirasakan dengan adanya penurunan dalam kemampuan layanan yang diberikan,

dan adanya kebutuhan perbaikan atas kerusakan yang lebih sering terjadi daripada

yang diharapkan atau direncanakan, (DeGarmo, 1997). Jika ditinjau dari segi

biaya, kondisi ini menghasilkan peningkatan didalam pengeluaran biaya

operasional maupun biaya pemeliharaan peralatan, (Blank and Tarquin, 1998)

2.4.2. Perubahan Permintaan.

Perubahan permintaan merupakan peruhan yang terjadi diluar kondisi

peralatan backhoe, dimana peralatan backhoe yang dimiliki masih dapat

menjalankan fungsi pelaksanaannya seperti yang diharapkan semula namun

terjadi perubahan kebutuhan dalam pelaksaan proyek.

Perubahan tersebut seringkali dirasakan dengan adanya peningkatan

volume pekerjaan, peningkatan ketelitian peralatan, peningkatan kecepatan

peralatan, atau perubahan spesifikasi pekerjaan. Hal ini mengakibatkan peralatan

yang ada tidak dapat memenuhi atau mencapai kebutuhan dari perubahan target

yang diharapkan, (Riggs and West, 1986).

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Backhoe · Produktivitas terbaik ( produktivitas ideal ) didapatkan pada kerja alat selama 60 menit penuh tanpa henti atau dengan kata lain efisiensi kerja

Universitas Kristen Petra

26

Untuk menghadapi perubahan permintaan selain dengan alternative

mengganti peralatan backhoe yang ada dengan peralatan yang memenuhi syarat,

terkadang digunakan alternative lain yaitu dengan memperlengkapi peralatan yang

ada hingga dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, (Blank and arquin,

1998). Peraltan yang ada dapat dipertahankan untuk tujuan cadangan atau dijual

dengan nilai pasar yang cukup tinggi karena masih memiliki kapasitas produksi

yang diharapkan semula, (Riggs and West, 1986)

2.4.3. Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi merupakan perubahan yang terjadi diluar kondisi

peralatan backhoe, dimana peralatan tersebut masih dapat menjalankan fungsi

perlaksaannya seperti yang diharapkan semula namun terdapat peralatan lain

dipasaran yang lebih produktif dan lebih effisien, (Blank and Tarquin, 1998).

Peralatan baru ini merupakan hasil dari perkembangan teknologi karena adanya

persaingan yang semakin ketat dalam menawarkan peralatan baru dengan

produktivitas yang lebih besar, biaya satuan yang lebih rendah, dan kualitas yang

lebih baik. Kemajuan ini menimbulkan kecenderungan bahwa peralatan yang

baru lebih menguntungkan daripada peralatan yang ada, sehingga peralatan yang

ada menjadi ketinggalan jaman atau kurang disukai meskipun belum mencapai

umur gunanya.

Dampak dari perkembangan teknologi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

perkembangan fungsional dan perkembangan ekonomis. Pada perkembangan

fungsional menekankan adanya perubahan dalam hasil produksi dengan

menggunakan peralatan yang baru. Dimana peralatan yang baru dapat

memberikan hasil produksi yang lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas

daripada peralatan yang lama. Dengan meningkatnya hasil produksi, maka

keuntungan yang diperoleh dapat meningkat, (Park and Sharp-Bette, 1990).

Sedangkan pada perkembangan ekonomis menekankan adanya perubahan dalam

pembiayaan dengan menggunakan peralatan yang baru. Dimana peralatan yang

baru dapat mengeluarkan biaya operasional dan pemeliharaan yang lebih rendah

daripada peralatan yang lama. Dengan pengeluaran biaya yang lebih rendah,

maka keuntungan yang diperoleh dapat meningkat, (Riggs and West, 1986).