12
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas Menurut survey yang telah diadakan di Amerika Serikat, 2000 orang terkemuka dalam bidang public relation telah mengemukakan definisi mereka tentang public relation. Dari definisi-definisi yang mereka sampaikan diantaranya terdapat anggapan-anggapan, bahwa public relation itu adalah suatu ilmu; sistem; seni; fungsi; proses; profesi; metoda; kegiatan; dan sebagainya. Karena begitu banyaknya definisi public relations itu, maka para pemraktek public relation dari berbagai negara di seluruh dunia, yang terhimpun dalam organisasi yang bernama “The International Public Relations Association” (IPRA), hnbersepakat untuk merumuskan sebuah definisi dengan harapan dapat diterima dan dipraktekkan bersama. Definisinya adalah sebagai berikut: “Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang berencana dan bersinambungan, yang dengan itu organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada hubungannya dengan jalan menilai pendapat umum di antara mereka, untuk mengorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien” dalam Effendy (2006:20) Menurut Glenn dan Denny Grisword dalam Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah (2011:3)

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Humas

2.1.1. Pengertian Humas

Menurut survey yang telah diadakan di Amerika Serikat, 2000 orang

terkemuka dalam bidang public relation telah mengemukakan definisi mereka tentang

public relation. Dari definisi-definisi yang mereka sampaikan diantaranya terdapat

anggapan-anggapan, bahwa public relation itu adalah suatu ilmu; sistem; seni; fungsi;

proses; profesi; metoda; kegiatan; dan sebagainya.

Karena begitu banyaknya definisi public relations itu, maka para pemraktek

public relation dari berbagai negara di seluruh dunia, yang terhimpun dalam

organisasi yang bernama “The International Public Relations Association” (IPRA),

hnbersepakat untuk merumuskan sebuah definisi dengan harapan dapat diterima dan

dipraktekkan bersama.

Definisinya adalah sebagai berikut:

“Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang

berencana dan bersinambungan, yang dengan itu organisasi-organisasi dan

lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina

pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang

mungkin ada hubungannya dengan jalan menilai pendapat umum di antara

mereka, untuk mengorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan dan tata cara

mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai

kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang

lebih efisien” dalam Effendy (2006:20)

Menurut Glenn dan Denny Grisword dalam Wahidin Saputra dan Rulli

Nasrullah (2011:3)

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

7

“Public Relation adalah suatu fungsi management yang menilai sikap publik,

menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar

kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian

dan pengakuan dari publik”.

Menurut DeFleur dan Dennis dalam Iriantara (2007:5) menyebutkan “PR

sebagai proses komunikasi di mana individu atau unit-unit masyarakat berupaya

untuk menjalin relasi yang terorganisasi dengan berbagai kelompok atau publik untuk

tujuan tertentu”

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan masyarakat

adalah suatu kelompok yang terbentuk membangun proses komunikasi untuk

melaksanakan rencana kerja dan menjalin relasi dengan baik dari pihak dalam

maupun pihak luar.

Hubungan masyarakat telah diformulasikan dengan cara yang berbeda-beda

bergantung pada lembaga atau organisasi yang membuat formulasi itu. Formulasi

pentingnya hubungan sekolah dengan masyarakat dalam hal ini ditangani bagian

Humas pada sekolah. Humas merupakan pengembangan dan pemeliharaan kerjasama

yang efisien untuk menyampaikan saluran informasi dua arah. Bertujuan memberikan

pemahaman antara pihak sekolah (pimpinan), komunitas sekolah (guru, karyawan,

dan siswa) dan masyarakat (orang tua, masyarakat sekitar, dan lembaga lain di luar

sekolah).

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

8

2.1.2. Fungsi Humas

Mengenai konsep fungsional humas, menurut Onong Uchjana Effendy dalam

Wahidin Saputra dan Rully Nasrullah (2011: 50).

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan

publik eksternal.

3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari

organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.

5. Operasional dan organisasi public relations adalah bagaimana membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah

terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak publiknya.

2.1.3. Peran Humas di Lembaga Pendidikan

Peran humas di lembaga pendidikan kedepan menurut Nasution (2006:30) antara

lain:

1. Membina hubungan harmonis kepada publik intern (dalam lingkungan lembaga

pendidikan, seperti: dosen/guru, tenaga administrasi, dan siswa), dan hubungan

kepada publik ekstern (di luar lembaga pendidikan, seperti: orang tua siswa, dan

diluar lembaga pendidikan).

2. Membina komunikasi dua arah kepada publik internal (dosen/guru, karyawan,

dan mahasiswa/siswa) dan publik eksternal (lembaga luar/instansi, masyarakat

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

9

dan media massa) dengan menyebarkan pesan, informasi dan publikasi hasil

penelitian, dan berbagai kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pimpinan.

3. Mengidentifikasi dan menganalisis suatu opini atau berbagai persoalan, baik

yang ada di lembaga pendidikan maupun yang ada di masyarakat.

4. Berkemampuan mendengar keinginan atau aspirasi-aspirasi yang terdapat di

masyarakat.

5. Bersikap terampil dalam menterjemahkan kebijakan-kebijakan pimpinan dengan

baik.

2.1.4. Tujuan Humas

Setiap lembaga pendidikan yang melakukan suatu kegiatan tentu mempunyai

tujuan. Demikian juga, lembaga pendidikan melakukan suatu tugas dan fungsi humas

dengan tujuan humas yang dilakukan. Tujuan PR itu di rinci oleh Lesly dalam

Iriantana (2007:17) adalah sebagai berikut:

1. Prestise atau “citra yang favourable” dan segenap faedahnya

2. Promosi produk atau jasa

3. Mendeteksi dan menangani isu dan peluang

4. Menetapkan postur organisasi ketika berhadapan dengan publiknya

5. Good will karyawan atau anggota organisasi

6. Mencegah dan memberi solusi masalah perburuhan

7. Mengayomi good will komunitas tempat organisasi menjadi bagian di dalamnya

8. Good will para stockholder dan konstituen

9. Mengatasi kesalahpahaman dan prasangka

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

10

10. Mencegah serangan

11. Good will para pemasok

12. Good will pemerintah

13. Good will bagian lain dari industri

14. Good will para dealer dan menarik dealer lain

15. Kemampuan untuk mendapatkan personel terbaik

16. Pendidikan publik untuk menggunakan produk atau jasa

17. Pendidikan publik untuk satu titik pandang.

18. Good will para pelanggan atau para pendukung

19. Investigasi sikap pelbagai kelompok terhadap perusahaan

20. Merumuskan dan membuat pedoman kebijakan

21. Menanguni viabilitas masyarakat tempat organisasi berfungsi

22. Mengarahkan perubahan

Rincian tujuan PR itu ternyata begitu luas. Namun pada intinya tetap menjalin

hubungan baik dengan para pihak atau publik-publik organisasi. Hubungan yang baik

tersebut bukan semata demi keuntungan dan kemaslahatan organisasi, melainkan

untuk keuntungan dan kemaslahatan kedua belah pihak. Organisasi menikmati

keuntungan dan manfaat dari hubungan baik itu dan publik organisasi itu pun

menikmati keuntungan dan manfaat dari hubungan baik tersebut. Tak ada yang

ditinggalkan atau diperalat dalam hubungan yang terjalin dengan baik tersebut.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

11

2.1.5. Tugas-tugas Humas

Adapun, tugas-tugas humas adalah sebagai berikut:

1. Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal dan

eksternal yang mungkin memengaruhi hubungan organisasi dengan publik-

publiknya;

2. Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan orgaisasi, sikap publik-publik

utama pada saat ini atau antisipasi sikap publik-publik utama terhadap organisasi;

3. Bekerja sebagai penghubung (liaison) antara manajemen dan publik-publiknya;

dan

4. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang

memengaruhi hubungan publik dan organisasi.

Rincian tujuan Humas itu ternyata begitu luas. Namun pada intinya tetap

menjalin hubungan baik dengan para pihak atau publik-publik organisasi. Hubungan

yang baik tersebut bukan hanya semata demi keuntungan dan kemaslahatan kedua

belah pihak. Organisasi menikmati keuntungan dan manfaat dari hubungan baik

tersebut. Tak ada yang di tinggalkan atau diperalat dalam hubungan yang terjalin

dengan baik tersebut.

2.1.6. Visi dan Misi Humas di Lembaga Pendidikan

Secara umum visi dan misi sejalan dengan visi dan misi lembaga pendidikan

menurut Nasution (2006:30) antara lain:

Visi humas:

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

12

Meningkatkan image positif kepada masyarakat kepada masyarakat menuju lembaga

pendidikan tinggi yang unggul dan menjadi rujukan dalam pengembangan bidang

pendidikan, sains, teknologi, bahasa, dan seni.

Misi humas:

1. Mengelola dan mensosialisasikan informasi kepada publik tentang kebijakan

lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan untuk

menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing dalam bidang

pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa dan seni, dan lain-lain.

2. Mengelola dan mensosialisasikan informasi kepada publik tentang lebijakan

lembaga pendidikan terhadap penelitian dan pengembangan ilmu untuk

menghasilkan karya akademik yang unggul dan menjadi rujukan dalam

bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa, seni, dan sebagainya.

3. Mengelola dan mensosialisasikan informasi kepada publik tentang kebijakan

lembaga pendidikan dalam menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di

dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas dan kinerja lembaga

pendidikan.

4. Mengelola dan mensosialisasikan informasi kepada publik tentang kebijakan

lembaga pendidikan. Membangun masyarakat melalui penerapan ipteks yang

relevan bagi kesejahteraan dan kemanusiaan.

5. Mengelola dan mensosialisasikan informasi kepada publik tentang kebijakan

lembaga pendidikan tentang memberdayakan alumni dalam rangka

peningkatan peran dan citra lembaga pendidikan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

13

6. Mengelola dan mensosialisasilan informasi kepada publik tentang kebijakan

lembaga pendidikan membangun organisasi yang sehat berdasarkan prinsip

otonomi, akuntabilitas, akreditasi, dan evaluasi diri secara berkesinambungan.

2.1.7. Proses Humas

Sumber: Rhenald Kesali (1994:33)

Gambar II.1. Proses Humas

1. Pengumpulan Fakta

2. Permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat kita cukup banyak. Mulai dari

permasalahan lingkungan seperti polusi, situasi lingkungan, tercemarnya

sumber air dan penggundulan hutan sampai dengan permasalahan ekonomi

seperti tingkat pengangguran yang tinggi, sumber daya manusia yang tak

Pengumpulan Fakta

Definisi Permasalahan

Perencanaan dan Program

Aksi dan Komunikasi

Evaluasi

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

14

berketrampilan, rendahnya sikap mental kewirausahaan atau tingkat

produktivitas individu yang rendah.

3. Perumusan Masalah

4. Masalah secara sederhana bisa dirumuskan sebagai kesenjangan antara yang

diharapkan dengan yang dialami, yang untuk menyelesaikannya diperlukan

kemampuan menggunakan pikiran dan keterampilan secara tepat.

5. Perencanaan dan Pemrograman

6. Menurut pakar manajemen, bila kita membuat perencanaan yang baik berarti

kita sudah menyelesaikan separuh pekerjaan kita. Ungkapan itu digunakan

untuk menunjukkan betapa pentingnya pembuatan rencana.

7. Aksi dan Komunikasi

8. Aspek aksi dan komunikasi inilah yang menjadi watak yang membedakan

kegiatan community relations dalam konteks PR dan bukan PR.

9. Evaluasi

10. Evaluasi merupakan keharusan pada setiap akhir program atau kegiatan untuk

mengetahui efektifitas dan efisiensi program. Berdasarkan hasil evaluasi itu

bisa diketahui apakah program bisa dilanjutkan, dihentikan atau dilanjutkan

dengan melakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan.

2.2. Informasi

2.2.1. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil

dari pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

15

bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. Dari uraian

tentang informasi ini ada 3 hal penting yang harus diperhatikan di sini, yaitu:

1. Informasi merupakan hasil pengolahan data

2. Memberikan makna atau arti

3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian

Menurut Alter dalam Deni Darmawan dan kunkun Fauzi (2013:3) “informasi

yang dibutuhkan oleh manajer dapat dibagi dalam enam kategori yaitu: comfort,

information, warning, key indicator, situational information, gossip, dan external

information”

1. Informasi penyejuk (Comfort information), adalah informasi keadaan sekarang

yang merangkum keadaan bisnis atau organisasi, misalnya; ringkasan penjualan

atau produk terakhir. Informasi ini biasanya banyak digunakan, tetapi membantu

manajer merasa aman terhadap operasi yang berlangsung.

2. Peringatan (Warning), berisi petunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau

perubahan-perubahan rencana. Idealnya, manajer menerima peringatan sedini

mungkin, sehingga cukup waktu untuk melakukan tindakan sebelum masalah

penting yang tidak di harapkan benar-benar terjadi.

3. Indikator kuci (Key indicator), berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan

dengan kinerja organisasi, seperti; level keluhan pelanggan, digunakan untuk

memelihara pengendalian perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan.

4. Informasi situasional (Situational information), informasi terkini tentang proyek,

masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian para manajer.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

16

5. Gosip, informasi informal yang berasal dari sumber, seperti; pihak industri

terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

6. Informasi eksternal (External information), informasi yang berasal dari luar

perusahaan. Kadang kala informasi ini masih hangat dan berjangka panjang,

misalnya; studi lingkungan yang dilakukan selama lima tahun terakhir.

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8) “informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”

Dari definisi-definisi diatas bisa disimpulkan bahwa informasi yaitu data yang

telah diolah menjadi sebuah informasi yang penting bagi seseorang atau suatu

lembaga yang membutuhkannya, dan informasi itu sendiri bisa didapatkan dari luar

(eksternal) perusahaan maupun didalam (internal).

2.2.2. Ciri-ciri Informasi

Sedangkan Mc. Leod dalam Dermawan dan kunkun Nur Fauzi (2013:2)

mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri:

1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukakan

oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut

menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat

2. Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi

tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

3. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu oganisasi maka informasi tersebut

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Humas 2.1.1. Pengertian Humas

17

harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan atau bagian yang

ada dalam organisasi tersebut.

4. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi

tentang penjualan yang tidak ada bulannya atau tidak ada fakturnya.