Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
“Sistem adalah cara, seperti misalnya kita sering mendengar kata-kata
seperti sistem pendidikan, sistem perangkat lunak, sistem transportasi dan lain
sebagainya. Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan. Dalam
mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu
pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada
komponen atau elemennya”(Kadek Wibowo, 2015)
2.1.1. Pengertian Sistem Informasi
“Pengertian sistem menurut (Romney & Steinbart, 2015) dalam bukunya
yang berjudul Accounting Information System yang diterjemahkan oleh Kikin
Sakinah, Novita Puspasari, mengatakan bahwa pengertian sistem adalah “Sistem
merupakan serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain
untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan suatu kegiatan pokok perusahaan.
“Pengertian Informasi menurut (Romney & Steinbart, 2015) dalam
bukunya yang berjudul Accounting Information System yang diterjemahkan oleh
Kikin Sakinah, Novita Puspasari, mengatakan bahwa pengertian informasi adalah
Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan
memperbaiki proses pengambilan keputusan”.
7
Pengertian Sistem Informasi menurut (Iswandy, 2015) yang menjelaskan
“Pengertian sistem informasi dapat dilihat dari segi fisik dan fungsinya. Dari segi
fisiknya dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat
lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama- sama saling mendukung
untuk menghasilkan suatu produk”.
Dari definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi merupakan sistem di dalam suatu organisasi yang berfungsi mengolah
transaksi harian, mendukung operasi, serta menyediakan informasi yang
diperlukan bagi pihak yang berkepentingan.
Sistem informasi juga merupakan seperangkat komponen saling
berhubungan dan berintegrasi yang berfungsi memproses, mendistribusikan, serta
menyimpan informasi guna mendukung keputusan dan pengawasan di dalam
suatu organisasi.
2.1.2. Pengertian Wakaf dan Akta Ikrar Wakaf
“Menurut (Farida, 2014) Wakaf menurut bahasa arab berarti ‘al-habsu’
yang berasal dari kata kerja habasa-yahbisu-habsan menjauhkan orang dari
sesuatu atau memenjarakan. Kemudian kata itu berkembang menjadi „habbasa‟
dan berarti mewakafkan harta karena Allah SWT”.
Wakaf menurut syara, ialah menahan sesuatu benda yang kekal zatnya,
diambil manfaatnya untuk kebaikan dan kemajuan Islam. Menahan suatu benda
yang kekal zatnya, artinya tidak dijual dan tidak diberikan serta tidak pula di
wariskan, hanya untuk diambil manfaatnya saja.
Definisi wakaf sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 41
Tahun 2004 tentang wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan
8
atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya
atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan
ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syari‟ah.
“Definisi Akta Ikrar Wakaf Menurut (Samsidar, 2016) Akta Ikrar Wakaf
adalah sebagai alat bukti sah untuk mencegah terjadinya sengketa tanah wakaf
yang disebabkan tidak jelasnya status dan kedudukan tanahnya, baik antara wakif
dengan nadzir ataupun antara keluarga wakif dengan umat Islam setempat dengan
nadzirnya. Disamping itu untuk mencegah terjadinya sengketa dalam kasus
dimana setelah wakif meninggal dunia, sebagian ahli warisnya menolak dan tidak
mengakui bahwa benda yang dimaksud adalah benda wakaf”.
Pembuatan Akta Ikrar Wakaf mempunyai arti yang sangat penting, karena
dengan dibuatnya Akta IkrarWakaf, maka perwakafan tersebut akan terbukti
autentik dalam akta yang akan dapat melindungi dan menjamin kesinambungan,
kelestarian dan kelanggengan eksistensi wakaf itu sendiri, yang dapat
dipergunakan dalam berbagai pesoalan. Namun pada kenyataannya masih terdapat
pelaksanaan wakaf yang dilakukan hanya memenuhi syarat sahnya wakaf menurut
hukum Islam tanpa Pembuatan Akta Ikrar Wakaf.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa alat bukti ikrar wakaf
sangatlah urgen dalam penyelesaian sengketa wakaf di pengadilan karena dari
segi kekuatan akta ikrar wakaf digolongkan pada pembuktian alat bukti akta
autentik sehingga hakim dapat menilai beanar atau tidaknya suatu peristiwa
hukum dengan alasan adanya alat bukti yang diajukan oleh pihak yang
bersengketa dalam proses persidangan dan alat bukti ikrar wakaf merupakan alat
bukti yang sah dalam menjelaskan atau menerangkan suatu dalil-dalil hukum
9
dalam persidangan Seorang wakif ketika hendak mengikrarkan hartanya untuk
diwakafkan maka hendaklah melakukan ikrar tersebut sejalan dengan hukum
positif yang berlaku.
2.1.3. Karakteristik Sistem
“Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana” (Romney & Steinbart,
2015) Sebuah sistem memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Komponen (components)
Sebuah sistem terdiri dari serangkaian komponen yang saling berinteraksi,
bekerjasama membentuk satu kesatuan.
2. Batasan sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem
yang satu dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Lingkungan luar sistem merupakan bentuk apapun yang ada di luar ruang
lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem adalah Penghubung sistem adalah media yang
menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem yang
dapat berupa pemeliharaan (maintenance) dan sinyal (signal input).
10
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem merupajan hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan merupakan masukan bagi
subsistem yang lain.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
deterministic. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuan
yang telah direncanakan. (Romney & Steinbart, 2015)
2.1.4. Klasifikasi Sistem
Dalam bukunya yang berjudul Accounting Information System, sistem di
klasifikasikan menjadi empat macam yaitu (Romney & Steinbart, 2015):
1. Sistem Tertutup
Yaitu sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya. Sistem
tertutup tidak memiliki penghubung dengan pihak eksternal sehingga sistem ini
tidak memiliki pengaruh dan dipengaruhi oleh lingkungan yang berada diluar
batas sistem.
2. Sistem Relatif Tertutup
Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali.
Sistem relatif tertutup memiliki penghubung yang menghubungkan sistem dengan
lingkungannya dan mengendalikan pengaruh lingkungan terhadap proses yang
dilakukan sistem.
11
3. Sistem Terbuka
Yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya dengan tidak
terkendali. Disamping memperoleh input dan output dari lingkungannya, sistem
terbuka juga memperoleh gangguan yang tidak terkendali yang akan
mempengaruhi proses sistem.
4. Sistem Umpan Balik
Yaitu sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input
untuk proses yang sama dimasa berikutnya. Sebuah sistem dapat dirancang untuk
memberikan umpan balik guna membantu sistem tersebut mencapai tujuannya”.
2.2. Teori Pendukung
2.2.1. Bahasa Pemrograman
“ (Sukmaindrayana & Sidik, 2017) mengemukakan bahwa ”Bahasa
pemrograman adalah teknik komando/intruksi standar untuk memerintah
komputer yang merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan sistematik
yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer”.
“Bahasa pemrograman yang di pakai menggunakan Visual Basic.
Menurut (Sofian & Tumiran, 2015) Visual Basic adalah sebuah bahasa
pemrograman untuk membuat aplikasi visual berbasis sistem operasi Microsoft
Windows. Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan
menawarkan pangembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan
cepat”.
2.2.2. Database
“Menurut (Azmy, 2014) Database atau sering kita kenal basis data
merupakan sekumpulan data yang tersusun dan tersimpan rapi dalam computer,
12
dan dapat diolah maupun dimanipulasi dengan menggunakan software atau
perangkat lunak untuk dijadikan sebagai informasi. Database adalah kumpulan
informasi atau data yang tersimpan secara sistematis sehingga temu kembali
informasinya menjadi mudah dan cepat”.
Database yang digunakan adalah PHP MYSQL. Menurut (Azmy, 2014)
adalah “aplikasi pengolah database yang bersifat open source, dikembangkan oleh
Oracle (sebelumnya Sun dan MySQL AB)”.
2.2.3. Unified Modeling Language (UML)
“Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2014) Unified Modeling Language
(UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri
untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.
UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi
mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.
UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk
menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem
perangkat lunak. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi
penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada
kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.
UML terdiri dari :
1. Use Case Diagram
“Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2014) use case atau diagram use case
merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan
dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
13
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan
untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan
siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu”.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case :
Tabel II.1. Simbol-simbol diagram use case
No Simbol Deskripsi
1. Use case
Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan
antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan
dengan menggunakan kata kerja diawal
frase nama use case.
2 Aktor
Orang, proses atau sistem lain yang
berinteraksidengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun
simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu merupakan orang,
biasanya dinyatakan menggunakan kata
benda di awal frase nama aktor.
3. Assosiasi/ Association Komunikasi antara aktor dan use
case yang berpartisilpasi pada use
case atau use case memiliki interaksi
dengan aktor.
Nama use case
14
4. Extensi/extend
-- -- -- <<extend >> -- --
Relasi use case tambahan kesebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri walau
tanpa use case tambahan itu, mirip dengan
prinsip inheritance pada pemrograman
berorientasi objek, biasanya use case
tambahan memiliki nama depan yang sama
dengan use case yang ditambahkan, misal:
Arah panah mengarah pada use case yang
ditambahkan, biasanya use case yang
menjadi extend-nya merupakan jenis yang
sama dengan use case yang menjadi
induknya.
5. Generalisasi/generalization
Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umum dari lainnya
Validasi username
<<extend >>
Validasi user
Validasi sidik jari
<<extend >>
15
Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2014)
6. Menggunakan / include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah use
case dimana use case yang ditambahkan
memerlukan use case ini untuk
menjalankan fungsinya atau sebagai syarat
dijalankan use case ini Ada dua sudut
pandang yang cukup besar mengenai
include di use case:
- Include berarti use case yang
ditambahkan akan selalu di panggil saat
use case tambahan dijalankan, misal pada
kasus berikut :
- Include berarti use case yang
tambahan akan selalu melakukan
pengecekan apakah use case yang
di tambahkan telah dijalankan
sebelum use case tambahan di
jalankan, misal pada kasus berikut :
<<include>>
Validasi username
<<include>>
login
login
Validasi username
16
2. Activity Diagram
“Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2014) diagram aktivitas atau activity
diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah
sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang
perlu di perhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan
aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat
dilakukan oleh sistem”.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas :
Tabel II.2. Simbol-simbol activity diagram
No Simbol Deskripsi
1. Status Awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status awal.
2. Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas
biasanya diawali dengan kata kerja.
3. Percabangan/decision
Assosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu.
4. Penggabungan/Join
Assosiasi penggabungan dimana lebih dari
satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
5. Status Akhir
Status akhir yang dilakukan oleh sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki status
akhir
Aktivitas
17
6. Swimlane
Memisahkan orgranisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang
terjadi
Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2014)
3. Class Diagram
“Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2014) diagram kelas atau class
diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang
akan dibuat untuk membangun sistem”. Kelas memiliki apa yang disebut atribut
dan method atau operasi. Berikut penjelasan atribut dan method menurut
(Sukamto & Shalahuddin, 2014) :
1. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
2. Operasi atau method adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas :
Tabel II.3. Simbol-simbol class diagram
No Simbol Deskripsi
1. Kelas
Kelas pada struktur system
2. Antarmuka/interface
Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek
Class Name
-memberName
-memberName
18
3. Assosiasi/association
Relasi antar kelas dengan makna umum,
assosiasi biasanya juga disertai
multiplicity
4. Assosiasi berarah/directed
assosiation
Relasi antar kelas dengan makna kelas
yang satu digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya juga disertai
multiplicity
5. Generalisasi
Relasi antar jekas dengan makna
generalisasi-spesialisasi (umum-khusus)
6. Kebergantungan/dependensi
Relasi antar kelas dengan makna
kebergantungan antar kelas
7. Aggregation
Relasi antar kelas dengan makna
semua-bagian (whole-part)
Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2014)
4. Sequence Diagram
“Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2014) diagram sekuen
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu
hidup objek dengan massage yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh
karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-
19
objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki
kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga
dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case. Banyaknya diagram
sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case
yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah
didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup dalam diagram sekuen
sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang
harus dibuat juga semakin banayak”.
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen :
Tabel II.4. Simbol-simbol sequence diagram
No Simbol Deskripsi
1. Aktor
Atau
Tanpa waktu aktif
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat diluar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang, biasanya dinyatakan
dalam menggunakan kata benda
diawal frase nama aktor.
2. Garis hidup/lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
3. Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi
pesan
4. Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan
aktif dan berinteraksi, semuanya yang
terhubungdengan waktu aktif ini
adalah sebuah tahapan yang dilakukan
Nama Aktor
Nama Objek : nama kelas
20
di dalamnya,
5. Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek
yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang dibuat
6. Pesan Tipe call
Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain
atau dirinya sendiri,
7. Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek
mengirimkan data/masukkan/informasi
ke objek lainnya, arah panah mengarah
pada objek yang dikirim
8. Pesan tipe return
Menyatakan bahwa suatu objek yang
telah menjalankan suatu operasi atau
metode menghasilkan suatu kembalian ke
objek tertentu, arah panah mengarah pada
objek yang menerima kembalian
9. Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri
hidup objek yang lain, arah panah
mengarah pada objek yang diakhiri,
sebaliknya jika ada create maka ada
destroy
Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2014)
2.2.4. Entity Relationship Diagram (ERD)
“Menurut (Puspitasari, 2016) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah
suatu rancangan atau bentuk hubungan suatu kegiatan di dalam sistem yang
berkaitan langsung dan mempunyai fungsi di dalam proses tersebut. ERD adalah
suatu pemodelan dari basis data relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam
dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan
<< create>>
1: nama_metode()
1: masukan
1: keluaran
<< destroy>>
21
hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan
memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya.”
“ERD adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat
dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan atau relasi antar entitas tersebut.
Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas
dan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang
merepresentasikan seluruh fakta dari “Dunia Nyata” yang ditinjau, dapat
digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan diagram Entity-
Relationship” (Radenfatah, 2014)
ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan
struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada tiga macam komponen yang
digunakan yaitu :
1. Entitas adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan
pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan
dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pekerja dan lain-lain.
2. Atribut berfungsi mendeskripsikan karakter entiti. Misalnya atribut nama
pekerja dari entiti pekerja. Setiap entiti bisa terdapat lebih dari satu atribut.
3. Hubungan atau (Relationship) sebagaimana halnya entiti maka dalam
hubunganpun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar
entiti dengan isi dari hubungan itu sendiri. Misalnya dalam kasus hubungan
antara entiti siswa dan entiti mata_kuliah adalah mengikuti, sedangkan isi
hubungannya dapat berupa nilai_ujian. Relationship disimbolkan dalam bentuk
intan / diamonds.
22
2.2.5. Logical Record Structure (LRS)
“Menurut (Sukmaindrayana & Sidik, 2017) Logical Record Structure
(LRS) digambarkan kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik. File
record pada LRS ditempatkan dalam kotak. LRS terdiri dari link diantara tipe
record lainnya, banyaknya link dari LRS yang diberi nama oleh filed-filed yang
kelihatan pada kedua link tipe record”.
Menurut (Wulandari, 2017) , “Logical Record Structure dibentuk dengan
nomor tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi
panjang dan dengan nama yang unik.”
Perbedaan LRS dengan ERD dan tipe record berada diluar field tipe record
ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukkan
arah dari satu tipe record lainnya.Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-
field yang kelihatan pada kedua link tipe record.
Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti.
Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua model yang
dapat dikonversikan ke LRS.Metode yang lain dimulai dengan Entity Relationship
Diagram dan langsung dikonversikan ke LRS.
Berikut tahapan transformasi ERD ke LRS :
1. Konversi ERD ke LRS,Entity Relationship Diagram harus diubah ke bentuk
LRS (struktur record secara logic). Dari bentuk LRS inilah yang nantinya
dapat ditransformasikan ke bentuk relasi tabel.
2. Konversi ERD ke LRS sebuah model sistem yang digambarkan dengan
sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah ERD akan mengikuti
pola pemodelan tertentu.
23
“Menurut (Fridayanthie & Mahdiati, 2016) “Logical Record Structured
(LRS) adalah representasi dari struktur record- record pada tabel-tabel yang
terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”. Menentukan kardinalitas,
jumlah tabel, dan ForeignKey (FK).
Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record
Strutured) berdasarkan Entity Relationship Diagram :
a) Jika relasinya satu-ke-satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari
dua entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.
b) Jika relasinya satu-ke-banyak, maka foreign key diletakan pada entitas Many.
c) Jika relasinya banyak-ke-banyak, maka dibua “file konektor” yang berisi dua
foreign key yang berasal dari kedua entitas.”