24
8 `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem sangat berperan penting bagi manajemen pada semua tingkatan, terutama sistem informasi. Sistem informasi digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan. Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian atau komponen yang terpadu untuk suatu tujuan yaitu adanya masukan, pengolahan data dan keluaran. Saat ini sistem dapat dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan. Sistem banyak memberikan manfaat dalam memahami lingkungan sekitar yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama- sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut James A O’Brien dan George M Marakas dalam Husda dan Wangdra (2016:91) “Sistem informasi adalah kombinasi terorganisasi apapun dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil, mengubah, dan memisahkan informasi dalam sebuah organisasi. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur- prosedur dan pengendalian yang ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

`BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

8

`BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem sangat berperan penting bagi manajemen pada semua tingkatan,

terutama sistem informasi. Sistem informasi digunakan untuk mendukung

pengambilan keputusan. Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian atau komponen

yang terpadu untuk suatu tujuan yaitu adanya masukan, pengolahan data dan

keluaran. Saat ini sistem dapat dikembangkan hingga menyertakan media

penyimpanan. Sistem banyak memberikan manfaat dalam memahami lingkungan

sekitar yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-

sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut James A O’Brien dan George M Marakas dalam Husda dan

Wangdra (2016:91) “Sistem informasi adalah kombinasi terorganisasi apapun dari

manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data dan

kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

mengubah, dan memisahkan informasi dalam sebuah organisasi. Sistem informasi

dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-

prosedur dan pengendalian yang ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi

penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada

manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan

keputusan.

Page 2: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

9

2.1.1. Definisi Sistem

Menurut Yakub dalam bukunya Darmawan dan Fauzi (2015:7) sistem dapat

diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut di antaranya:

sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup dan

sistem terbuka.

1. Sistem Abstrak, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan

manusia dengan Tuhan.

2. Sistem Fisik, adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem

komputerisasi, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem pendidikan, sistem

sekolah, dan lain sebagainya.

3. Sistem Tertentu, adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat

diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga

kesabarannya dapat diramalkan.

4. Sistem Tak Tentu, adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksikarena mengandung unsur probabilitas.

5. Sistem Tertutup, adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi,

atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak

dipengaruhi oleh lingkungan.

6. Sistem Terbuka, adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan

dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.

Page 3: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

10

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2014:3) “Sebuah sistem dapat mempunyai model

utama berupa input, proses, output”. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau

sifat-sifat sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-

komponen system atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem

atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan

subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber

daya mengalir dari suatu subsistem ke subsitem yang lainnya.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input).

Page 4: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

11

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau

suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2014:6) “sistem adalah suatu kelompok yang erat

berhubungan dan memiliki bagian-bagian serta tujuan yang sama. Sistem

diklasifikasikan sebagai berikut

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Sistem fisik merupakan sistem

yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human

Made System)

Page 5: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

12

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia

adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,

misalnya sistem komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi

masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

2.1.4. Komponen Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto (2014:11)

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Mulyadi (2014:12) “Komponen bangunan sistem informasi terdiri

dari enam blok (disebut dengan information system building block)”.

1. Blok Masukan (Input Block)

Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi beserta

metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan memasukkan data

Page 6: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

13

tersebut ke dalam sistem. Masukan terdiri dari transaksi, permintaan,

pertanyaan, perintah dan pesan.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari logico-mathematical yang mengolah masukan dan data

yang disimpan dengan berbagai cara, untuk memproduksi hasil yang

dikehendaki atau keluaran. Logico-mathematical model dapat

mengkombinasikan unsur-unsur data untuk menyediakan jawaban atas suatu

pertanyaan atau menggabungkan data menjadi suatu laporan ringkas.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk suatu sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi yang

bermutu dan dokumen untuk semua tingkatan manajemen dan pemakai

informasi, baik pemakai intern maupun pemakai luar organisasi.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi ibarat mesin untuk menjalankan sistem informasi. Teknologi

menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta mengendalikan seluruh

sistem.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan untuk

melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data dapat diperlukan dua

sudut pandang secara fisik yang berupa media penyimpanan data dan secara

logis berupa tempat sesungguhnya suatu data disimpan.

Page 7: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

14

6. Blok Kendali (Control Block)

Suatu sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti

bencana alam, api, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan

penggelapan.

2.1.5. Kualitas Informasi

Menurut Husda dan Wangdra (2016:95) menyatakan, kualitas informasi

tergantung dari tiga pilar yaitu akurat, tepat waktu dan relevan.

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke

penerima informasi kemungkinan terjadi gangguan yang dapat merubah atau

merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi

organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya

informasi itu didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir

untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

Page 8: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

15

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda.

2.1.6. Basis Data

Menurut Martin, dalam Husda dan Wangdra (2016:119) “Basis data adalah

suatu kumpulan data yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa

mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data dengan cara-cara

tertentu sehingga mudah untuk digunakan dan ditampilkan kembali, dapat

digunakan untuk satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data dapat

disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan

menggunakan, serta disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan,

pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

Sehingga basis data sendiri dapat disimpulkan sebagai :

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersamaan

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan, untuk memenuhi kebutuhan.

3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis.

Page 9: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

16

2.1.7. Model pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Sukamto dan Salahuddin (2014:26) mendefinisikan bahwa “Model

pengembangan perangkat lunak atau Software Developmet Life Cycle (SDLC)

adalah proses pengembangan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan

menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk

mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya”.

Disini penulis fokus kepada pengembangan model waterfall dimana sering

juga disebut sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic

life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak

secara sequensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian,

dan Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance). Berikut adalah

gambar model air terjun :

Sumber: Shalahuddin (2014:26)

Gambar II.1. Ilustrasi Model Waterfall

a. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami,

perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi

kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

b. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

Pemeliharaan Analisis Desain Pengodean Pengujian

Page 10: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

17

perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur-prosedur

pengkodean. Tahap ini mentranlasi kebutuhan perangkat lunak dari tahapan

alisis kebutuhan kerepresentasi desain agar dapat di implementasikan

menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang

dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

c. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat

pada tahap desain.

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional

dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan yang diinginkan.

e. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirim ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya

kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat

lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau

pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis

spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak

untuk membuat perangkat lunak baru.

Page 11: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

18

2.2. Teori Pendukung

Peralatan pendukung merupakan alat yang tepat digunakan untuk

menggambarkan bentuk logical model dari suatu sistem dimana simbol-simbol,

lambang-lambang, dan diagram yang menunjukkan secara tepat arti fisiknya.

Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user tentang

bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja.

Logical model dapat digambarkan dengan menggunakan Diagram Alir Data

(DAD) dan harus data yang ada didalam diagram alir data dapat dijelaskan

didalam kamus data (Data Dictionary).

2.2.1. Diagram Alir Data (DAD)

Menurut Kenneth E.Kendall dan Julie E.Kendall (2008:263), Diagram Alir

Data adalah grafik yang menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai

input, proses, output sistem, yang berhubungan dengan input, proses, output dari

model secara umum.

1. Simbol Alir Data (DAD)

Ada empat buah simbol atau lambang yang digunakan pada Data Alir

Diagram yaitu:

a. Entitas Luar (External Entity)

Merupakan sumber atau tujuan data, dapat berupa orang, bagian dari

organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang

akan menerima output dan memberi input. Entitas luar digambarkan

dengan bujur sangkar.

b. Arus Data (Data Flow)

Page 12: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

19

Digambarkan dengan tanda panah. Arus data ini mengalir diantara

proses, simpanan data dan kesatuan luas. Arus data ini menunjukan

masukan dari suatu sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses (Process)

Digambarkan dengan lingkaran atau persegi empat tanda sudut, dan

nama proses ditulis tegak, suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang

dilakukan oleh orang, mesin atau komputer.

d. Simpanan Data (Data Store)

Digambarkan dua garis sejajar atau dengan dua garis dengan salah satu

sisi terbuka. Aliran data proses ke data tidak memakai nama, namun

demikian alir data ini membaca atau menyimpan keluaran yang

dihasilkan proses.

2. Cara Membuat Diagram Alir Data :

a. Mulai dari yang umum atau tingkatan yang lebih tinggi, kemudian

diuraikan atau dijelaskan sampai dengan yang lebih detail atau tingkatan

yang lebih rendah, yang dikenal dengan istilah “Top Down Analysis”.

b. Jabarkan proses yang terjadi didalam diagram alir data sedetail mungkin

sampai tidak teruraikan lagi.

c. Pelihara konsistensi entity, process, data flow dan data store terjadi

dalam satu flow diagram.

3. Kelebihan Diagram Alir Data adalah :

a. Dapat menggambarkan sistem secara terstruktur dengan memecah-mecah

menjadi level yang lebih rendah.

b. Dapat menggambarkan secara paralel di sistem.

Page 13: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

20

c. Dapat menunjukan arus data didalam sistem.

d. Dapat menunjukan simpanan data.

e. Dapat menunjukan kesatuan luar.

4. Tahapan Proses Pembuatan Diagram Alir Data (DAD)

Didalam membuat diagram alir data dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

a. Diagram Konteks

Untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan dari sistem yang ada

dengan cara menggunakan notasi atau simbol-simbol.

b. Diagram Nol

Diagram ini dibuat untuk menjelaskan tahapan-tahapan proses yang ada

diagram konteks secara lebih rinci.

c. Diagram Detail

Diagram yang menggambarkan arus pada sistem secara lebih detail dan

terperinci dari tahapan proses yang ada dalam diagram nol.

5. Aturan Main Diagram Alir Data

a. Didalam diagram alir data tidak diperbolehkan menghubungkan eksternal

entity dengan eksternal entity lainnya secara langsung.

b. Didalam diagram alir data tidak diperbolehkan menghubungkan data

store dengan data store lainnya secara langsung.

c. Didalam diagram alir data tidak diperbolehkan menghubungkan data

store dengan eksternal entity lainnya secara langsung.

d. Setiap proses harus ada alir data yang masuk dan harus ada yang keluar.

6. Kesalahan Umum Pembuatan Diagram Alir Data (DAD)

a. Black Hole

Page 14: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

21

Proses ini mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan

ini disebut dengan lubang hitam (black hole), karena data masuk kedalam

proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasuk kedalam lubang hitam

yang dalam sekali.

b. Miracle

Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input dan

kesalahan ini disebut dengan ajaib (miracle), karena secara ajaib

dihasilkan output tanpa pernah menerima input.

2.2.2. Kamus Data

Menurut Kenneth E, Kendall dan Julie E. Kendall (2008:265), “Kamus data

adalah suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai

referensi kehidupan setiap hari. Sebagai satu dokumen, kamus data berguna untuk

mengumpulkan dan mengkoordinasi istilah-istilah tertentu dan menjelaskan apa

arti setiap istilah yang ada. DAD merupakan satu titik awal yang baik untuk

mengumpulkan elemen-elemen data.

Kamus data dibuat dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada

tahap perancangan sistem. Pada tahap analisa kamus data digunakan sebagai alat

komunikasi antara sistem analisis dengan pemakai (user) tentang data yang

mengalir pada sistem tersebut.

Sedangkan pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk

meracang input, output laporan dan database. Selain dapat menjelaskan suatu

model sistem, kamus data juga berfungsi untuk menghindari penggunaan kata-

kata yang sama karena kamus data disusun menurut abjad.

Page 15: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

22

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada adalah data flow

diagram. Arus data yang ada di DFD sifatnya adalah global dan hanya ditunjukan

hanya datanya saja. Kamus data atau data dictionary harus dapat mencerminkan

keterangan yang jelas tetang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini,

maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di data flow

diagram, maka nama dari arus data juga harus dicatat dikamus data,

sehingga mereka membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut

tentang suatu arus data tertentu di data flow diagram dapat langsung

mencarinya dengan mudah di kamus data.

2. Alias

Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda

untuk orang atau departemen yang satu dengan yang lainnya.

3. Bentuk Data

Bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir,

dokumentasi hasil cetakan komputer, laporan cetak, parameter dan field-

field.

4. Arus Data

Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data akan

menuju.

5. Penjelasan

Page 16: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

23

Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus

data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan

tentang arus data tersebut.

6. Periode

Periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data.

7. Volume

Volume perlu dicatat didalam kamus data adalah tentang volume rata-rata

dan volume puncak dari arus data.

8. Struktur Data

Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang

terdiri dari item-item atau elemen-elemen data.

Selain hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai satu bentuk untuk

mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan dan dibagi menjadi

dua bagian yaitu sebagai berikut:

a. Notasi Tipe Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output

suatu data.

Tabel II.1. Notasi Tipe Data

NOTASI KETERANGAN

X Setiap karakter

9 Angka Numerik

A Karakter alphabet

Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong

. Titik,sebagai pemisah ribuan

Page 17: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

24

‘ Koma,sebagai pemisah pecahan

~ Hypen,sebagai tanda penghubung

/ Slash,sebagai tanda pembagi

Sumber: Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall(2008:267)

b. Notasi Struktur Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data.

Tabel II.2. Notasi Struktur Data

NOTASI KETERANGAN

= Terdiri dari

+ And (dan)

() Pilihan (boleh ya atau tidak)

{} Iterasi/pengulang proses

[] Pilih salah satu pilihan

| Pemisah pilihan di dalam tanda []

* Keterangan atau catatan

@ Petunjuk (key field)

Sumber: Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall (2008:267)

2.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Husda dan Wangdra (2016:112) “ERD adalah suatu pemodelan

dari basis data relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata,

dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara

satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang

dimilikinya disebut relationship. Suatu entiy bersifat unik dan memiliki atribut

Page 18: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

25

sebagai pembeda dengan entity lainnya. Contoh entity Mahasiswa, mempunyai

atribut nama, umur, alamat, dan nim.

Diagram hubungan entitas digunakan untuk mengkontruksikan model data

konseptual, memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan

mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik dengan

DBMS (Database Management system). Dengan diagram hubungan entitas ini

kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang dilakukan. Diagram

hubungan entitas dapat membantu dalam menjawab persoalan tentang data yang

diperlukan dan bagaimana data tersebut saling berhubungan.

Kardinalitas (cardinality) adalah jumlah minimum dan maksimum

kemunculan satu entitas yang mungkin dihubungkan dengan kemunculan tunggal

dari entitas lain.

a. Satu-ke-satu ( 1:1 )

Tingkat hubungan dinyatakan satu-ke-satu jika satu kejadian pada entitas

yang pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian yang

ada pada entitas kedua, dan sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua

hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang

pertama.

Barang Memiliki kategori1 1

Gambar II.2. Kardinalitas ERD (1:1)

Page 19: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

26

b. Satu-ke-banyak ( 1:N atau N:1 )

Tingkat hubungan satu-ke-banyak adalah sama dengan banyak pada satu,

tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian

pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan

kejadian pada entitas kedua, sebaliknya untuk satu kejadian pada entitas yang

kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan pada entitas yang pertama.

user Melakukan Pengeluaran1 n

Gambar II.3. Kardinalitas ERD (1:n)

c. Banyak-ke-banyak ( N:N atau M:N )

Tingkat hubungan banyak-pada-banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah

entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas

lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi

entitas yang kedua.

barangMemiliki

Stokm n

Gambar II.4. Kardinalitas ERD (m:n)

2.2.4. LRS (Logical Relation Structure)

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS

adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan

mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan konvensi

Page 20: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

27

ke LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut

(Hasugian dan Shidiq,2012:608) :

1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.

2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika

hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan

cardinality yang paling membutuhkan referensi).

3. Sebuah relasi dipisah dalam bentuk sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas

baru) jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign

key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya

saling berhubungan.

2.2.5. Pengkodean

Menurut Husda dan Wangdra (2016:56),“Pengkodean adalah suatu teknik

yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan

pensinyalan) transmisi data. Dalam proses tersebut perlu diperhatikan pula

fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia, Pengkodean data adalah

suatu sistem yang bertjuan untuk menjadikan tiap karakter dalam sebuah

informasi digital yaitu ke dalam bentuk biner untuk dapat ditransmisikan.

Adapun tujuan pengkodean data adalah :

a. Tidak ada komponen dc

b. Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam

waktu lama

c. Tidak mengurangi laju data

d. Kemampuan deteksi kesalahan

Page 21: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

28

Dalam merancang kode yang baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu

sebagai berikut :

a. Harus mudah diingat

Agar kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara

menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan

kodenya.

b. Harus unik

Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakili. Unik berarti

tidak ada kode yang kembar atau sama.

c. Harus efisien

Kode harus sependek mungkin, sehingga mudah diingat dan juga akan

efisien bila direkam atau disimpan di dalam komputer.

d. Harus fleksibel

Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau

penambahan item baru tetap dapat diwakili oleh kode.

e. Harus konsisten

Kode harus konsisten dengan kode yang telah digunakan.

f. Harus distandarisasi

Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam

organisasi. Kode yang tidak standart akan mengakibatkan kebingungan,

salah pengertian dan cenderung dapat terjadi kesalahan pemakai begitu juga

dengan yang menggunakan kode tersebut.

g. Hindari spasi

Page 22: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

29

Spasi dalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan

kesalahan dalam menggunakannya.

h. Hindari karakter yang mirip

Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya

sebaiknya tidak digunakan dalam kode.

Ada beberapa macam tipe kode yang dapat digunakan dalam sistem informasi,

antara lain :

a. Kode Mnemonik (Mnemonic Code)

Bertujuan supaya kode mudah diingat, dibuat dengan dasar singkatan atau

mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan kode ini.

b. Kode Urut (Sequential Code)

Disebut juga dengan kode seri, merupakan kode yang nilainya urut antara

satu kode dengan kode berikutnya.

c. Kode Blok (Block Code)

Mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang

mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakai maksimum yang

diharapkan.

d. Kode Grup (Group Code)

Kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode mempunyai arti

tertentu.

e. Kode Desimal (Decimal Code)

Mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari

angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung

dari banyaknya kelompok.

Page 23: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

30

2.2.6. HIPO

Menurut Jogiyanto (2008:787) “Hipo (Hierarchy Plus Input-Process-

Output) merupakan metode yang dikembangakan dan didukung oleh IBM. Hipo

sebenarnya adalah sebagai dokumentasi dalam sikus pengembangan sistem. Hipo

digambarkan oleh sistem utamanya”.

Fungsi-fungsi sistem digambarkan oleh hipo dalam tiga tingkatan untuk

masing-masing tingkatan digambarkan dalam bentuk diagram tersendiri. Dengan

demikian hipo menggunakan tiga macam diagram untuk masing-masing

tingkatannya antara lain sebagai berikut :

1. Visual Table Of Contens (VTOC)

Diagram ini menggambarkan hubungan dari fungsi-fungsi di sistem secara

berjenjang.

2. Overview Diagram

Overview Diagram merupakan secara garis besar hubungan dari input-

process- output. Bagian input menunjukan item-item data yang akan

digunakan oleh bagian proses. Bagian proses berisikan seumlah langkah-

langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi. Bagian output berisikan

item-item data yang dihasilkan atau modifikasi oleh langkah-langkah

proses.

3. Detail Diagram

Diagram ini berisikan elemen-elemen dasar yang menggambarkan secara

rinci kerja dari fungsi. Variasi lain adalah Visual Table Of Content (VTOC)

dari paket hipo disebut dengan Hierarchy Cart untuk menggambarkan

fungsi-fungsi dari sistem secara berjenjang dan diagram hipo untuk

Page 24: `BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem · LANDASAN TEORI 2.1. ... jaringan komunikasi, sumber data dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi yang menyimpan, mengambil,

31

menggambarkan hubungan input, proses dan bagian terstruktur (structure

chart) sebagai pengganti Hierarchy Chart untuk menggambarkan fungsi-

fungsi dari sistem secara berjenjang.