39
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Pengertian koperasi berbeda-beda dan menimbulkan diskusi yang tidak lepas dari pengaruh-pengaruh ideologi tertentu (Subandi, 2010:18). Beberapa pengertian lainnya tentang koperasi yang dikutip dalam buku Hendar Kusnadi (2005:18) adalah sebagai berikut : 1. Menurut International Cooperative Alliance (ICA), koperasi adalah asosiasi yang bersifat otonom dengan keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi, sosial dan kultur melalui usaha bersama saling membantu dan mengontrol usahanya secara demokratik. 2. Menurut International Labour Organization (ILO), koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang- seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas kekeluargaan.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Koperasi

2.1.1. Pengertian Koperasi

Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang

berarti usaha bersama. Pengertian koperasi berbeda-beda dan menimbulkan

diskusi yang tidak lepas dari pengaruh-pengaruh ideologi tertentu (Subandi,

2010:18).

Beberapa pengertian lainnya tentang koperasi yang dikutip dalam buku

Hendar Kusnadi (2005:18) adalah sebagai berikut :

1. Menurut International Cooperative Alliance (ICA), koperasi adalah

asosiasi yang bersifat otonom dengan keanggotaan bersifat terbuka

dan sukarela untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi, sosial dan

kultur melalui usaha bersama saling membantu dan mengontrol

usahanya secara demokratik.

2. Menurut International Labour Organization (ILO), koperasi

didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-

seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas kekeluargaan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

12

3. Menurut Ropke, koperasi adalah organisasi bisnis yang para pemilik

atau anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut

(kriteria identitas). Kriteria identitas adalah suatu koperasi akan

merupakan dalil atau prinsip identitas yang membedakan unit usaha

koperasi dari unit usaha lainnya.

Menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2012 Pasal I, Koperasi adalah

badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum

Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk

menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di

bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.

Koperasi menggunakan nilai dan prinsip sebagai berikut :

(1) Nilai yang mendasari kegiatan Koperasi yaitu:

(a) Kekeluargaan;

(b) Menolong diri sendiri;

(c) Bertanggung jawab;

(d) Demokrasi;

(e) Persamaan;

(f) Berkeadilan; dan

(g) Kemandirian.

(2) Nilai yang diyakini Anggota Koperasi yaitu:

(a) Kejujuran;

(b) Keterbukaan;

(c) Tanggung jawab; dan

(d) Kepedulian terhadap orang lain.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

13

(3) Koperasi melaksanakan Prinsip Koperasi yang meliputi:

(a) Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka;

(b) Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis;

(c) Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi;

(d) Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan

independen;

(e) Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi

Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta

memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri,

kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;

(f) Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat

Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan

kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan

internasional; dan

(g) Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi

lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang

disepakati oleh Anggota.

(4) Prinsip Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi

sumber inspirasi dan menjiwai secara keseluruhan organisasi dan

kegiatan usaha Koperasi sesuai dengan maksud dan tujuan

pendiriannya.

2.1.2. Unsur Organisasi Koperasi

Menurut Hendar Kusnadi (2005:247) unsur-unsur yang ada dalam

organisasi koperasi pada umumnya adalah menyangkut : (a) Keanggotaan

Koperasi, (b) Rapat Anggota, (c) Pengawas dan (d) Pengelola.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

14

a. Keanggotaan Koperasi

Keanggotaan koperasi termasuk salah satu unsur yang menentukan

dalam organisasi Koperasi. Pasal 26 Undang-Undang No.17 Tahun 2012

tentang Perkoperasian menyebutkan :

1. Anggota Koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa

koperasi.

2. Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota.

3. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka bagi semua yang bisa dan

mampu menggunakan jasa koperasi dan bersedia menerima tanggung

jawab keanggotaan.

Anggota dalam suatu koperasi selain sebagai pengguna jasa juga

sebagai pemilik sehingga anggota dalam koperasi mempunyai tempat yang

strategis yang dapat mempengaruhi keberhasilan koperasi. Hal ini

menuntut anggota untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha,

keanggotaan koperasi adalah sekumpulan orang-orang bukan modal dan

ini merupakan identitas khusus yang menjadi dasar yang kokoh bagi suatu

organisasi Koperasi.

Anggota koperasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh

anggota yang bergabung dalam Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Data

jumlah anggota Primkopkar “Manunggal” Salatiga tahun 2013 adalah

3366 orang.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

15

b. Rapat Anggota

Rapat anggota dalam Koperasi merupakan suatu perangkat organisasi

Koperasi. Pasal 31 Undang-Undang No.17 Tahun 2012 tentang

Perkoperasian disebutkan bahwa : Rapat Anggota merupakan pemegang

kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

Rapat anggota menetapkan anggaran dasar Koperasi; menetapkan

kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha Koperasi;

memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengawas dan pengurus;

menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja

Koperasi; menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan

oleh pengurus untuk dan atas nama Koperasi; meminta keterangan dan

mengesahkan pertanggungjawaban pengawas dan pengurus dalam

pelaksanaan tugas masing-masing;menetapkan pembagian Selisih Hasil

Usaha; memutuskan penggabungan, peleburan, dan pembubaran Koperasi;

dan menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh Undang-

Undang tentang perkoperasian.

Rapat anggota diselenggarakan oleh pengurus yang dihadiri oleh

anggota, pengawas dan pengurus. Keputusan rapat anggota diambil

berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila tidak

diperoleh dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan

dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Hak suara dalam koperasi

sekunder dapat diatur dalam anggaran dasar dengan mempertimbangkan

jumlah anggotanya.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

16

c. Pengurus Koperasi

Pengurus adalah orang perseorangan yang mendapatkan kepercayaan

untuk memimpin jalannya organisasi dan usaha koperasi, mampu

melaksanakan perbuatan hukum dan memiliki kemampuan mengelola

usaha koperasi. Pengurus dipilih oleh anggota koperasi yang diangkat

dalam rapat anggota. Pasal 58 Undang-Undang No.17 tahun 2012 tentang

perkoperasian mengatur tugas dan wewenang pengurus koperasi, sebagai

berikut :

(1) Pengurus bertugas:

(a) Mengelola Koperasi berdasarkan Anggaran Dasar;

(b) Mendorong dan memajukan usaha Anggota;

(c) Menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran

pendapatan dan belanja Koperasi untuk diajukan kepada Rapat

Anggota;

(d) Menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas untuk diajukan kepada Rapat Anggota;

(e) Menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi

Koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota;

(f) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara

tertib;

(g) Menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan

efisien;

(h) Memelihara Buku Daftar Anggota, Buku Daftar Pengawas, Buku

Daftar Pengurus, Buku Daftar Pemegang Sertifikat Modal

Koperasi, dan risalah Rapat Anggota; dan

(i) Melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan

kemajuan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan

keputusan Rapat Anggota.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

17

(2) Pengurus berwenang mewakili Koperasi di dalam maupun di luar

pengadilan.

Menurut Garayon dan Mohn dalam buku Subandi (2010:55) dikatakan

bahwa pengurus mempunyai fungsi idiil (ideal function) yaitu :

1. Pengurus berfungsi sebagai pusat pengambilan keputusan tertingggi

(Supreme decision center function).

2. Pengurus berfungsi sebagai pemberi nasihat (advisory function).

3. Pengurus berfungsi sebagai pengawas atau sebagai orang yang dapat

dipercaya (trustee function).

4. Pengurus berfungsi sebagai penjaga keseimbangan organisasi

(prepetuating function).

5. Pengurus berfungsi sebagai simbol (symbolic function).

d. Pengawas Koperasi

Berbeda dengan koperasi di Indonesia, koperasi di Amerika Serikat

tidak terdapat pengawas/badan pemeriksa dalam perangkat organisasinya,

karena financial audit dan management audit dilakukan oleh eksternal

auditor, sedangkan pengendalian dan pengawasan sudah termasuk dalam

salah satu fungsi dari pengurus.

Pengawas merupakan salah satu perangkat organisasi koperasi di

Indonesia. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada rapat anggota.

Menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2012 Pasal 50 disebutkan :

(1) Pengawas bertugas:

(a) Mengusulkan calon Pengurus;

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

18

(b) Memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus;

(c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan

pengelolaan Koperasi yang dilakukan oleh Pengurus; dan

(d) Melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota.

(2) Pengawas berwenang

(a) Menetapkan penerimaan dan penolakan Anggota baru serta

pemberhentian Anggota sesuai dengan ketentuan dalam

Anggaran Dasar;

(b) Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang

diperlukan dari Pengurus dan pihak lain yang terkait;

(c) Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha

dan kinerja Koperasi dari Pengurus;

(d) Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus

dalam melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan

dalam Anggaran Dasar; dan

(e) Pengawas dapat memberhentikan Pengurus untuk sementara

waktu dengan menyebutkan alasannya.

Pengawas dalam koperasi sesuai dengan tugas dan wewenangnya

wajib menjalankan tugas dengan itikad baik penuh tanggung jawab untuk

kepentingan koperasi. pengawas bertanggung jawab atas pelaksanaan

tugasnya kepada rapat anggota.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

19

2.1.3. Perbedaan Koperasi dan Badan Usaha Lain

Perbedaan antara koperasi dengan badan usaha lainnya, dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1. Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha Lain

No Komponen Koperasi Badan Usaha Lain

1 Anggota Keanggotaan terbuka untuk

semua pemakai. Modal awal

yang dimasukkan minimal

dan karenanya tidak

merupakan rintangan bagi

keanggotaan. Para anggota

dapat dimasukkan dana

tambahan sesuai dengan

pemanfaatannya terhadap

pelayanan koperasi.

Keanggotaan terbuka untuk para

penanam modal tertentu. Pemilik

yang ada biasanya hanya

menambah jumlah anggotanya

sebanyak penanam modal baru

yang dipandang perlu. Penanam

modal baru diperoleh melalui

penjualan saham yang

ditawarkan dengan harga pasar.

2 Modal Jumlahnya kecil tidak

merupakan halangan bagi

para anggota. Pemasukan

modal sebanding dengan

pemanfaatannya atas

pelayanan koperasi

Penanaman modal diperoleh dari

pembelian saham yang

ditawarkan dengan harga pasar.

Menambah jumlah anggota

modal sesuai yang diperlukan.

3 Pemilik Pemilik adalah pemakai Penanam modal adalah pemilik

4 Pengawasan Pengawasan berada pada

anggota atas dasar yang

sama

Terikat pada penanam modal

sebanding dengan modal yang

ditanamkan dalam perusahaan

itu

5 Kemanfaatan Anggota/pemakai

memperoleh

kemanfaatannya sebanding

dengan pemanfaatannya atas

jasa yang disediakan oleh

koperasi. tingkat bunga

yang dibayarkan untuk

modalnya terbatas.

Penanam modal memperoleh

bagian laba sebagai hasil dari

modal yang ditanamkannya,

sebanding dengan modal yang

ditanamkan oleh tiap-tiap

penanam modal.

Sumber : Hendar Kusnadi, 2005, Ekonomi Koperasi

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

20

Abrahamson dalam Jochen Ropke (2012:13) mengungkapkan : “Badan

usaha koperasi dimiliki oleh anggota, yang merupakan pemakai jasa (users).

Koperasi berbeda dari badan usaha (perusahaan) bentuk lain yang pemiliknya,

pada dasarnya adalah para penanam modalnya (investor)”.

Kesimpulan penting yang ditarik dari definisi ini yaitu:

“Orang-orang membentuk koperasi ialah untuk memenuhi kebutuhannya

akan pelayanan, yang sebagian besar dinyatakan dalam tujuan-tujuannya,

bagaimana koperasi itu diawasi, dibiayai dan dioperasikan serta bagaimana

Sisa Hasil Usaha (SHU) didistribusikan. Tingkat keberhasilan koperasi

dalam mencapai tujuan-tujuannya, menjelaskan alasan keunggulan koperasi

bagi anggota pengguna jasa (member-user) untuk menjadi pelanggannya,

daripada menjadi pemilik perusahaan yang berorientasi pada penanaman

modal”.

Koperasi sebagai badan usaha merupakan organisasi ekonomi yang

berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi untuk memajukan

kesejahteraan anggota. Sumber daya ekonomi terbatas dan dalam

mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota serta

menghadapi persaingan dipasar, maka koperasi harus mampu bekerja efisien

mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah ekonomi. Karena itu,

partisipasi anggota akan sangat menentukan keberhasilan koperasi dalam

membantu mencapai tujuan-tujuan ekonomi anggota, sesuai dengan tugas

koperasi untuk memperkuat dan mengembangkan perekonomian anggota.

2.2. Partisipasi Anggota Koperasi

Partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosional dari orang-

orang dalam situasi kelompok yang mendorong orang-orang tersebut

memberikan kontribusinya terhadap tujuan kelompoknya itu dan berbagai

tanggung jawab atas pencapaian tujuan tersebut. Partisipasi anggota koperasi

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

21

berarti anggota memiliki keterlibatan mental dan emosional terhadap

koperasi, memiliki motivasi berkontribusi kepada koperasi, dan berbagai

tanggung jawab atas pencapaian tujuan organisasi maupun usaha koperasi.

Partisipasi anggota dalam koperasi dapat dirumuskan sebagai

keterlibatan para anggota secara aktif dan menyeluruh dalam pengambilan

keputusan, penetapan kebijakan, arah dan langkah usaha, pengwasan terhadap

jalannya usaha koperasi, penyertaan modal usaha, dalam pemanfaatan usaha,

serta dalam menikmati sisa hasil usaha.

Sejalan dengan kedudukan anggota koperasi yang memiliki identitas

ganda baik sebagai pemilik maupun pengguna/pelanggan, maka bentuk

partisipasi anggota juga mengikutinya. Sebagai pemilik, anggota memberikan

kontribusi terhadap pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi dan

bentuk kontribusi keuangan, penyertaan modal, pembentukan cadangan,

simpanan, serta ikutserta dalam mengambil bagian dalam penetapan tujuan,

pembuatan keputusan koperasi maupun aktif dalam proses pengawasan

terhadap tata kehidupan organisasi koperasi dan kinerja usaha koperasi.

Selanjutnya sebagai pengguna, anggota memanfaatkan berbagai potensi dan

layanan yang disediakan koperasi dalam memenuhi kebutuhan anggota dan

menunjang kegiatan usaha koperasi.

Partisiapasi anggota merupakan kesediaan anggota itu untuk memikul

kewajiban dan menjalankan hak keanggotaanya secara bertanggung jawab.

Jika sebagian besar anggota koperasi sudah melaksanakan kewajiban dan

melaksanakan hak secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

22

koperasi yang bersangkutan sudah dikatakan baik. Jika ternyata hanya sedikit

yang demikian, maka partisipasi anggota koperasi tersebut dikatakan buruk

atau rendah (Anoraga dan Nanik 2003).

Berdasarkan penjelasan diatas, beberapa bentuk partisipasi anggota

koperasi, yaitu :

1. Partisipasi dalam pengambilan keputusan dalam rapat anggota

(kehadiran, keaktifan, dan menyampaikan/mengemukakan

pendapat/saran/ide/gagasan/kritik bagi koperasi).

2. Partisipasi dalam kontribusi modal (dalam berbagai jenis

simpanan, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela,

jumlah dan frekuensi menyimpan simpanan, penyertaan modal).

3. Partisipasi dalam pemanfaatan pelayanan (dalam berbagai jenis

unit usaha, jumlah dan frekuensi pemanfaatan layanan dari setiap

unit usaha koperasi, besaran transaksi berdasarkan waktu dan unit

usaha yang dimanfaatkan, besaran pembelian atau penjualan

barang maupun jasa yang dimanfaatkan, cara pembayaran atau cara

pengambilan, bentuk transaksi, waktu layanan).

4. Partisipasi dalam pengawasan koperasi (dalam menyampaikan

kritik, tata cara penyampaian kritik, ikut serta melakukan

pengawasan jalannya organisasi dan usaha koperasi).

Partisipasi anggota dalam penelitian ini diartikan sebagai keikutsertaan

anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi,

baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

23

pengguna/pelanggan. Keikutsertaan anggota ini diwujudkan dalam bentuk

pencurahan pendapat dan pikiran dalam pengambilan keputusan, dalam

pengawasan, kehadiran dan keaktifan dalam rapat anggota, pemberian

kontirbusi modal keuangan, serta pemanfaatan pelayanan yang diberikan oleh

koperasi. Secara umum, partisipasi anggota koperasi menyangkut partisipasi

terhadap sumberdaya, pengambilan keputusan, dan pemanfaatan, atau

seringkali dibuat kategori partisipasi kontributif, partisipasi insentif.

2.3. Jenis Partisipasi

Istilah partisipasi mempunyai dimensi banyak, tergantung dari sudut

mana kita memandang. Partisipasi bisa dipandang dari sifatnya, bentuknya,

pelaksanaannya dan peran serta perorangan/sekelompok orang. Dimensi-

dimensi partisipasi dijelaskan sebagai berikut :

1. Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya

Partisipasi dipandang dari sifatnya dapat berupa partisipasi yang

dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela (foluntary). Jika tidak

dipaksakan oleh situasi dan kondisi, partisipasi yang dipaksakan (forced)

tidak sesuai dengan prinsip koperasi keanggotaan terbuka dan sukarela

serta manajemen yang demokratis. Partisipasi yang sesuai pada koperasi

adalah partisipasi yang bersifat sukarela. Sifat kesukarelaan ini menuntut

kemampuan manajemen koperasi dalam merangsang aktivitas partisipasi

anggota. Tanpa rangsangan partisipasi yang efektif, partisipasi dalam

koperasi tidak akan berjalan.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

24

2. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya

Partisipasi dipandang dari bentuknya dapat bersifat formal (formal

participation) dan dapat pula bersifat informal (informal participation).

Pada partisipasi yang bersifat formal biasanya telah tercipta suatu

mekanisme formal dalam pengambilan keputusan dan dalam pelaksanaan

setiap kegiatan (misalnya serikat pekerja, dewan pengurus). Pada

partisipasi yang bersifat informal biasanya hanya terdapat persetujuan

lisan antara atasan dan bawahan dalam bidang-bidang partisipasi. Pada

koperasi kedua bentuk partisipasi ini bisa dilaksanakan secara bersama-

sama. Manajemen koperasi bisa merangsang partisipasi anggota secara

formal maupun informal, tergantung situasi dan kondisi serta aturan

partisipasi yang diberlakukan.

3. Dimensi partisipasi dipandang dari pelaksanaannya

Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara

langsung maupun tidak langsung. Partisipasi langsung terjadi apabila

setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok persoalan,

mengajukan keberatan secara langsung terhadap keinginan orang lain atau

terhadap ucapannya. Seseorang dapat secara langsung menyampaikan ide-

ide, informasi, keinginan, harapan, saran dan lain-lain kepada pihak yang

menjadi pimpinannya tanpa harus melalui dewan perwakilan. Sedangkan

partisipasi tidak langsung terjadi apabila ada waktu yang membawa

aspirasi orang lain, misalnya karyawan atau anggota. Wakil yang terpilih

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

25

tersebut akan berbicara atas nama karyawan atau anggota dengan

kelompok yang lebih tinggi tingkatannya (manajer atau pengurus).

Partisipasi langsung dan partisipasi tidak langsung dapat dilaksanakan

secara bersama-sama tergantung pada situasi dan kondisi serta aturan yang

berlaku. Partisipasi langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan

fasilitas koperasi (membeli atau menjual kepada koperasi), memberikan

saran-saran atau informasi dalam rapat-rapat memberikan kontribusi

modal, memilih pengurus, dan lain-lain. Partisipasi tidak langsung terjadi

apabila jumlah anggota terlampau banyak, anggota tersebar di wilayah

kerja koperasi yang begitu luas, atau koperasi yang terintegrasi, sehingga

diperlukan perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya.

4. Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya

Partisipasi dipandang dari segi kepentingannya dapat berupa

partisipasi kontributif (contributive participation) dan partisipasi insentif

(incentive participation). Kedua jenis partisipasi ini timbul sebagai akibat

peran ganda anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.

Anggota dalam kedudukannya sebagai pemilik, (1) para anggota

memberikan kontribusinya terhadap pembentukan dan pertumbuhan

perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusi keuangan (penyerahan

simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, atau dana-dana

pribadi yang diinvestasikan pada koperasi), dan (2) mengambil bagian

dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan dan proses pengawasan

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

26

terhadap jalannya perusahaan koperasi. Partisipasi semacam ini disebut

partisipasi kontributif.

Anggota dalam kedudukannya sebagai pelanggan/pemakai, para

anggota memanfaatkan berbagai potensi pelayanan yang disediakan oleh

perusahaan koperasi dalam menunjang kepentingannya. Partisipasi

semacam ini disebut partisipasi intensif.

Partisipasi kontributif dan partisipasi intensif terdapat hubungan yang

sangat erat, dijelaskan sebagai berikut :

a. Dalam rangka membiayai pertumbuhan koperasi, kontribusi keuangan

baik yang berupa simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan

sukarela maupun yang berasal dari usaha sendiri para anggota

(partisipasi kontribusi keuangan) sangat diperlukan.

b. Setelah dana yang terkumpul tersebut digunakan oleh perusahaan

koperasi, proses pengambilan keputusan mengenai penetapan tujuan

dan kebijaksanaan serta proses pengawasan jalannya perusahaan

koperasi harus melibatkan anggota karena anggota sebagai pemilik

perusahaan koperasi (partisipasi kontributif anggota dalam

pengambilan keputusan).

c. Tetapi untuk mendukung pertumbuhan koperasi anggota sebagai

pelanggan/pemakai harus memanfaatkan setiap pelayanan yang

diberikan oleh koperasi (partisipasi intensif). Semakin banyak anggota

memanfaatkan pelayanan koperasi, manfaat yang diperoleh anggota

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

27

tersebut akan semakin banyak, dan bila ini terjadi, kesadaran dalam

pelaksanaan partisipasi kontributif akan semakin meningkat.

Keeratan hubungan antara partisipasi kontributif dengan partisipasi

intensif menyebabkam koperasi harus berusaha meningkatkan pelayanan

yang diberikan sehingga manfaatnya dapat dirasakan anggota. Akibatnya

anggota akan semakin meningkatkan partisipasi intensif dalam pemanfaatan

unit usaha koperasi, sehingga akan timbul kesadaran anggota untuk

berperan aktif dalam kontribusi modal dan pengambilan keputusan yang

menunjang perkembangan koperasi (partisipasi kontributif).

Alfred Hanel dalam Astri Nurmala (2012) memberikan dimensi-

dimensi partisipasi anggota dalam prinsip identitas :

1. Kedudukan sebagai pemilik (Owner), anggota :

a. Memberikan kontribusi pada pembentukan dan pertumbuhan

koperasi dalam bentuk kontribusi keuangan (penyertaan

modal, pembuatan cadangan dan simpanan).

b. Mengambil bagian dalam menetapkan tujuan, pembuatan

keputusan, dan dalam pengawasan terhadap kehidupan

koperasi.

2. Kedudukan sebagai pelanggan (User), anggota memanfaatkan

berbagai potensi yang disediakan oleh koperasi dalam menunjang

kepentingannya.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

28

Partisipasi dalam melaksanakan pelayanan yang disediakan koperasi

akan berhasil apabila ada kesesuaian (fit) antara anggota, program dan

manajemen. Kesesuaian antara anggota dan program adalah adanya

kesepakatan antara kebutuhan anggota dan keluaran (output) program

koperasi. program ini dimaksudkan sebagai kegiatan usaha utama yang

dipilih atau ditentukan oleh manajemen, seperti penyediaan sarana produksi,

pembelian hasil produksi anggota, penjualan barang konsumsi, penyediaan

fasilitas perkreditan, pelayanan jasa.

2.4. Pentingnya Partisipasi

Hendar Kusnadi (2010) menjelaskan bahwa partisipasi anggota

merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Secara harfiah,

partisipasi berarti meningkatkan peran serta orang-orang yang mempunyai

visi dan misi yang sama untuk mengembangkan organisasi maupun usaha

koperasi. Pendirian koperasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan anggota,

artinya perusahaan koperasi sejatinya mampu memenuhi kebutuhan

anggotanya, demikian pula sebaliknya anggota memanfaatkan layanan

perusahaan koperasi, perhatian dan bertanggung jawab terhadap perusahaan

koperasi dalam bentuk kontribusi berbagai bentuk simpanan maupun ikut

menanggung resiko usaha koperasi, sertasecara proaktif ikut serta dalam

berbagai bentuk maupun proses pengambilan keputusan usahakoperasi.

Partisipasi anggota dilandaskan pada prinsip identitas gandanya (dual

identity), yaitu anggota sebagai pemilik, sekaligus sebagai pengguna. Sebagai

pemilik, anggota wajib berpartisipasi dalam penyertaan modal, pengawasan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

29

dan membuat keputusan; sedangkan sebagai pengguna/pelanggan, anggota

koperasi wajib memanfaatkan fasilitas, layanan, barang,maupun jasa yang

disediakan oleh koperasi. Derajat ketergantungan antara anggota dengan

perusahaan koperasi atau sebaliknya akan menentukan baik buruknya

perkembangan organisasi maupun usaha koperasi. Semakin kuat

ketergantungan anggota dengan perusahaan koperasi, maka semakin tinggi

dan baik perkembangan organisasi dan usaha koperasi, sehingga koperasi

merasakan manfaat keberadaan koperasi dan kopreasi semakin sehat

berkembang sebagai badan usaha atas dukungan anggota secara penuh.

Koperasi memberikan manfaat (cooperative effect) secara ekonomi langsung

maupun tidak langsung bagi anggota, da anggota mendukung, berinteraksi,

dan proaktif bagi perkembangan usaha koperasi.

Partisipasi anggota dengan perusahaan koperasi seringkali juga terjadi

konflik atau biasanya terjadi ketimpangan karena perbedaan kepentingan atau

adanya konflik kepentingan antara anggota dengan koperasi. Perbedaan

kepentingan ini dilatarbelakangi juga oleh homogenitas kepentingan anggota

dengan perusahaan koperasi akan semakin harmonis hubungan keorganisasi

maupun keusahaan koperasi, sehingga partisipasi anggota juga semakin

tinggi. Beberapa kepentingan yang berkait dengan hal ini menyangkut tingkat

pelayanan, kepentingan organisasi, serta penentuan dan pembagian sisa hasil

usaha. Koperasi sebagai perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan

anggota dengan berbagai variasinya maupun keterpencaran jarak anggota

dalam proses pelayanan atas kebutuhan anggota.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

30

Koperasi diharuskan meningkatkan pelayanan kepada anggota-

anggotanya, mengingat pelayanan terkait dengan adanya tekanan persaingan

dari organisasi perusahaan lain (non koperasi). Koperasi harus layak dan

efisien memberikan layanan yang dapat dinikmati secara sosial ekonomi oleh

anggota, disamping juga mampu mengantisipasikan kemungkinan perubahan

kebutuhan atau kepentingan dari anggota. Perubahan kebutuhan anggota

berhubungan lurus dengan perubahan waktu peradaban, dan perkembangan

zaman, sehingga hal ini menentukan pula pola kebutuhan angota dalam

konsumsi, produksi, maupun distribusi. Kondisi ini memposisikan koperasi

harus mampu memberikan pelayanan prima yang disesuaikan dengan

kebutuhan anggota. Jika perusahaan koperasi member pelyanan kepada

anggota yang jauh lebih besar, lebih menarik, dan lebih primadibanding

dengan dari perusahaan non koperasi, maka koperasi akan mendapat

partisipasi penuh dari anggota. Demikian pula sebaliknya, partisipasi anggota

yang tinggi dalam memanfaatkan segala layanan barang, jasa, yang tersedia

dikoperasi pada akhirnya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan

terbaik dan prima oleh perusahaan koperasi.

2.5. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Anggota Koperasi

Faktor-faktor yang dianggap mempunyai hubungan dengan partisipasi

anggota dalam pengembangan koperasi dalam rangka mencapai tujuan

organisasi yaitu motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap

pelayanan koperasi, dan persepsi anggota terhadap manfaat koperasi,

penjelasannya sebagai berikut :

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

31

2.5.1. Motivasi Menjadi Anggota Koperasi di Primkopkar “Manunggal”

Salatiga.

Motivasi akan mempengaruhi seseorang untuk bertindak, sebelum

seseorang bertindak atau bertingkah laku tentu ada motif-motif tertentu yang

mendorongnya, dan yang mempercepat keluarnya tindakan orang tersebut,

motif itu adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls. Menurut Moh.

As’ad dalam Rinto (2003:37) Motif merupakan driving force yang

menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan didalam perbuatannya

itu mempunyai tujuan. Dalam suatu motif umumnya terdapat dua unsur

pokok yaitu dorongan dan tujuan.

Motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya, motif dengan

kekuatan yang sangat besarlah yang menentukan perilaku seseorang.

Menurut Harold Koontz dalam Rinto (2003:37) motivasi adalah suatu

tindakan dalam diri seseorang yang mendorong, mengaktifkan atau

menggerakkan dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan.

Setiap motivasi mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Abraham Maslow (1984) mengatakan bahwa setiap individu akan

bertingkah laku karena didasari adanya tujuan yang hendak dicapai. Alasan

yang mendorong tujuan tersebut meliputi :

Internal : Masuk menjadi anggota koperasi karena merasa sadar (butuh)

bahwa salah satu faktor utama berkembangnya koperasi

tergantung dari anggotanya.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

32

Eksternal : Masuk menjadi anggota koperasi karena merasakan adanya

manfaat yang akan diperoleh jika menjadi anggota koperasi.

Ranupandojo dan Husnan (1984) membagi motivasi secara garis

besarnya menjadi 2 (dua) yaitu :

a. Motivasi positif

Motivasi positif adalah proses untuk mempengaruhi orang lain

agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara

memberikan kemungkinan untuk mendapatkan “hadiah”.

b. Motivasi negatif

Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang

agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan, tetapi teknik dasar

yang digunakan adalah lewat kekuatan-kekuatan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, apabila dihubungkan dengan

partisipasi anggota koperasi dalam pengembangan Primkopkar

“Manunggal” Salatiga, berarti setiap anggota bertingkah laku karena

didasari adanya tujuan yang hendak dicapai. Tingkah laku yang positif akan

mendorong keinginan anggota untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai

tujuan, oleh karena itu motivasi diangkat sebagai faktor yang mempunyai

hubungan positif dengan partisipasi anggota dalam pengembangan

Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Artinya semakin tinggi motivasi

menjadi anggota di Primkopkar “Manunggal”, maka semakin tinggi pula

partisipasi anggota dalam mengembangkan kehidupan koperasi Primkopkar

“Manunggal” Salatiga.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

33

2.3.2. Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan di Primkopkar “Manunggal”

Salatiga

Persepsi dimunculkan sebagai faktor yang mempengaruhi partisipasi

anggota dalam Primkopkar “Manunggal” selaku pemilik dan pengguna yang

bertanggung jawab dalam mengembangkan koperasi. Terbentuknya persepsi

bermula dari stimuli, yang datang dari luar dan berusaha untuk memasuki

perhatian seseorang. Kemudian stimuli tersebut disaring (diseleksi) melalui

persepsi. Stimuli yang menarik perhatian akan ditanggapi kemudian

diproses atau disusun dalam pikiran dan ditafsirkan. Pengetahuan dan

pengalaman seseorang mempengaruhi proses penafsiran, karena akan ikut

memberi bentuk terhadap obyek yang dilihat, didengar, ataupun yang

dirasakan. Akhirnya orang tersebut akan memperoleh suatu gambaran yang

lengkap dan makna tersendiri dari obyek tersebut sesuai dengan

persepsinya, maka lahirlah ide atau konsep tentang obyek tersebut.

Menurut Tjahya Supriyatna dalam Rinto (2003:40), persepsi

(pengamatan) adalah proses seleksi, organisasi dan interpretasi terhadap

rangsangan yang datang dari lingkungan. Sedangkan menurut Robinns

dalam Naning (2004:43) persepsi mempunyai pengaruh terhadap partisipasi.

Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami setiap orang

didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat

penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

34

Stan Rossen dalam Naning (2004:43) mengemukakan bahwa persepsi

timbul karena adanya 2 (dua) faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor

internal diantaranya tergantung pada proses pemahaman sesuatu temasuk

didalamnya sistim nilai, tujuan, kepercayaan dan tanggapan terhadap hasil

yang dicapai. Sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan. Kedua faktor

ini menimbulkan persepsi karena didahului oleh suatu proses yang dikenal

dengan komunikasi. Koperasi sebagai organisasi tidak dapat berfungsi

secara efektif apabila tidak terdapat keterampilan komunikasi dikalangan

anggotanya. Komunikasi diartikan sebagai proses dua arah yang

menghasilkan transmisi informasi dan pengertian ataupun salah pengertian

antara masing-masing individu.

Hendar Kusnadi (2010) mendefinisikan pelayanan adalah segala

bentuk kegiatan yang mempunyai nilai yang dilakukan oleh pengusaha

untuk memuaskan konsumen. Pelayanan muncul karena fakta menunjukkan

bahwa anggota disamping sebagai pemilik juga sebagai pelanggan utama

koperasi. bentuk hubungan pelayanan koperasi terhadap anggota dapat

dilakukan melalui bisnis antara usaha anggota dengan badan usaha koperasi.

Hubungan bisnis ini dapat dikaji secara mikro, dimana anggota dapat

berfungsi sebagai produsen (penjual) tetapi juga berfungsi sebagai

konsumen (pemakai), demikian juga dengan koperasi dapat berfungsi

sebagai produsen (penjual) tetapi dapat juga berfungsi sebagai konsumen

maupun pedagang.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

35

Menurut Thoby Muthis (2001) kebutuhan sebagian besar anggota

koperasi adalah :

a. Kebutuhan memperoleh pelayanan, baik barang atau jasa secara

cepat, tepat dan murah.

b. Memperoleh harga yang layak bagi barang yang dijual/beli.

c. Memperoleh perlindungan dari persaingan yang tidak sehat.

d. Persatuan potensi, usaha bersama.

e. Kebutuhan memperoleh bagian pekerjaan, menurut minat,

kesenangan secara adil dan bebas.

f. Menikmati jerih payah secara bersama-sama (SHU).

Ada 2 (dua) faktor yang mengharuskan koperasi meningkatkan

pelayanan kepada anggotanya. Pertama adalah adanya tekanan persaingan

dari organisasi lain yaitu organisasi non koperasi. Kedua adalah perubahan

kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban.

Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam

mengkonsumsi produk-produk yang ditawarkan oleh koperasi. Tingkat

partisipasi anggota koperasi akan meningkat, apabila koperasi mampu

memberikan pelayanan yangs esuai dengan kebutuhan anggota.

Meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi yang datang

teruatama dari anggota.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka variabel persepsi diangkat

sebagai faktor yang berhubungan dengan partisipasi anggota dalam

pengembangan koperasi Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Terdapat

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

36

hubungan yang positif antara persepsi anggota terhadap pelayanan di

Primkopkar “Manunggal” terhadap partisipasi anggota dalam Primkopkar

“Manunggal” Salatiga. Artinya semakin tinggi persepsi anggota terhadap

pelayanan di Primkopkar “Manunggal” maka semakin tinggi pula

partisipasi anggota dalam pengembangan Primkopkar “Manunggal”

Salatiga.

2.3.3. Persepsi Anggota Terhadap Manfaat di Primkopkar “Manunggal”

Salatiga.

Seseorang menjadi anggota koperasi pastinya mengharapkan

mendapatkan manfaat atau keuntungan yang memuaskan bagi dirinya.

Manfaat diartikan sebagai nilai subyektif dari suatu alternatif yang terbuka

bagi seseorang. Nilai atau “value” dalam hal ini menunjukkan kapasitas

potensial dari suatu obyek atau aksi untuk memuaskan kebutuhan manusia.

Kebutuhan ini dapat dipandang dari sudut ekonomi dan non ekonomi.

Wujud nyata dari kebutuhan ini digambarkan oleh Maslow dalam Five

Hirearchi of Need yaitu dalam Asmadi, 2008:19 :

Bagan 2.1. Five Hirearchi of Need Maslow

Self

actualitation

Esteem/recognition

Social affiliation

Security

Physiological

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

37

a. Kebutuhan fisiologis (physiological)

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan primer yang menjadi

syarat dasar bagi kelangsungan hidup manusia guna memelihara

homoestatis tubuh. Kebutuhan primer seorang individu meliputi

makanan, pakaian, tempat tinggal, udara, air, dll.

b. Kebutuhan keamanan (security)

Kebutuhan akan keamanan terkait dengan konteks fisiologi dan

hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu

yang mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa

nyata atau hanya imajinasi misalnya penyakit nyeri, cemas dan

sebagainya.

c. Kebutuhan sosial/kebutuhan cinta kasih (social affiliation)

Kebutuhan cinta kasih adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan

emosi seseorang. Kebutuhan ini merupakan suatu dorongan saat

seseorang berkeinginan menjalin hubungan yang efektif atau hubungan

emosional dengan orang lain.

d. Kebutuhan akan penghargaan (esteem/recognition)

Kebutuhan ini berhubungan dengan keinginan untuk penghargaan

terhadap diri sendiri merujuk pada pengakuan dan penghormatan dari diri

sedniri dan orang lain.

e. Aktualisasi diri (self actualitation)

Kebutuhan aktualisasi diri adalah tingkatan kebutuhan yang paling

tinggi menurut Maslow dan Kalish. Aktualisasi diri adalah kemampuan

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

38

seseorang untuk mengatur diri dan otonominya sendiri serta bebas dari

tekanan luar. Aktualisasi diri merupakan hasil kematangan diri.

Koperasi jika dapat memberikan manfaat intern (internal benefit)

yang lebih tinggi kepada anggotanya daripada organisasi lain, berarti

koperasi mempunyai kemampuan lebih tinggi dalam memuaskna

keinginan orang tersebut. Konsep ini mengansumsikan bahwa anggota

secara individu di motivasi oleh self interested, artinya kepentingan diri

sendiri yang diutamakan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka variabel persepsi anggota

terhadap manfaat di Primkopkar “Manunggal” diangkat sebagai faktor yang

berhubungan positif dengan partisipasi anggota dalam Primkopkar

“Manunggal” Salatiga. Artinya, semakin tinggi persepsi anggota terhadap

manfaat koperasi, maka semakin tinggi pula partisipasi anggota dalam

pengembangan kehidupan koperasi tersebut.

2.6. Kerangka Pemikiran

Koperasi sebagai bentuk organisasi memiliki seperangkat nilai yang

dirumuskan dalam sejumlah prinsip-prinsip koperasi, sehingga koperasi

menampilkan karakteristik khusus. Partisipasi anggota sebagai bentuk

karakteristik khusus koperasi harus terwujud dalam tindakan nyata sehari-

hari, misalnya bertransaksi dengan koperasi dan memasyarakatkan koperasi

kepada lingkungan.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

39

Partisipasi menjadi salah satu faktor sangat penting dalam mengukur

keberhasilan koperasi. Koperasi tidak hanya dituntut untuk meningkatkan

asset koperasi melalui cara penetapan strategi yang tepat dalam persaingan,

akan tetapi dituntut secara normatif untuk mengembangkan potensi yang

tersedia pada anggota dalam proses akumulasi asset perusahaan.

Partisipasi anggota diukur dari kesediaan anggota untuk memikul

kewajiban dan menjalankan hak keanggotaannya secara bertanggung jawab,

jika sebagian besar anggota koperasi sudah melaksanakan hak dan kewajiban

secara bertanggung jawab maka partisipasi anggota koperasi yang dimaksud

dikatakan baik atau tinggi. Sebaliknya, apabila sebagian besar anggota

koperasi tidak melaksanakan hak dan kewajiban secara bertanggung jawab

maka partisipasi anggota dikatakan buruk atau rendah.

Alfred Hanel dalam Rani (2011:28), memberikan dimensi-dimensi

partisipasi anggota dalam prinsip identitas :

1. Kedudukannya sebagai pemilik, para anggota :

(a) Memberikan kontribusi pada pembentukan dan

pertumbuhan koperasinya dalam bentuk kontribusi

keuangan (penyertaan modal, pembuatan cadangan,

simpanan).

(b) Mengambil bagian dalam menetapkan tujuan, pembuatan

keputusan, dan dalam pengawasan terhadap kehidupan

koperasi.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

40

2. Kedudukannya sebagai pelanggan atau pemakai, para anggota

memanfaatkan berbagai potensi yang disediakan koperasi dalam

menunjang kepentingannya.

Hasil penelitian Entri Sulistari dalam Rinto (2003:5) menyebutkan bahwa

variabel-variabel yang berhubungan dengan partisipasi anggota dalam

pengembangan koperasi adalah motivasi menjadi anggota, persepsi terhadap

pelayanan koperasi, persepsi terhadap manfaat koperasi, dan pengalaman

menjadi anggota koperasi.

Anggota pastinya akan membandingkan besarnya manfaat yang

diperoleh dari koperasi saat memutuskan untuk menjadi anggota. Apabila

manfaat yang diperoleh lebih kecil daripada partisipasi yang diberikan, maka

akan cenderung mengurangi transaksi usaha dengan koperasi bahkan menjadi

anggota pasif. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas koperasi untuk

menghasilkan manfaat dalam rangka menunjang kesejahteraan anggotanya

dalam bentuk manfaat ekonom, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kesimpulannya adalah partisipasi anggota menjadi pilar keberhasilan

koperasi, sehingga perlu diketahui tingkat partisipasi anggota di Primkopkar

“Manunggal” Salatiga. Anggota akan berpartisipasi aktif dalam koperasi

apabila keuntungan atau manfaat yang dihasilkan koperasi bagi seorang

anggota adalah lebih besar daripada manfaat yang dapat dicapai oleh

individu, apabila tetap bertahan dalam koperasi tersebut bahkan menarik

anggota baru. Anggota akan merasa sejahtera apabila pelayanan yang

diberikan oleh koperasi baik dan nyaman, sehingga anggota semakin

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

41

termotivasi untuk berpartisipasi aktif baik sebagai pengguna koperasi maupun

sebagai pegawai di koperasi. Sebagaimana menurut Jochen Ropke (2012:32),

menyatakan bahwa :

“Jika manfaat (utility) atau keunggulan yang diberikan oleh koperasi bagi

seseorang lebih tinggi dari utility yang dapat diperoleh/dicapai olehnya pada saat ia

tidak menjadi anggota koperasi, maka orang tersebut akan masuk menjadi anggota

koperasi dan melakukan usaha dengan koperasinya atau dengan kata lain, koperasi

dapat menarik anggotanya”.

Kerangka pemikiran tersebut menjelaskan bagaimana tingkat partisispasi

anggota di Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Partisipasi anggota di

Primkopkar “Manunggal” Salatiga, secara intern variabel yang diidentifikasi

yang mempunyai hubungan dengan partisipasi anggota ialah motivasi

menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, dan persepsi anggota

terhadap manfaat.

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Arikunto, 2010:161). Variabel independen diberi notasi X

dan variabel dependen diberi notasi Y. Variabel independen dalam penelitian

ini adalah motivasi menjadi anggota (X1), persepsi anggota terhadap

pelayanan (X2) dan persepsi anggota terhadap manfaat (X3) sebagai variabel

dependen adalah partisipasi anggota (Y) . adapun model korelasi nya adalah

sebagai berikut :

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

42

Bagan 2.2

Kerangka Dasar Penelitian

Partisipasi anggota dalam penelitian ini adalah kesediaan anggota koperasi

untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaanya secara

bertanggung jawab dalam organisasi/usaha koperasi. Kewajiban anggota dalam

koperasi adalah keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang

diselenggarakan oleh koperasi, diwujudkan dalam bentuk pencurahan pendapat

dan pikiran dalam pengambilan keputusan, pengawasan, kehadiran dan keaktifan

dalam rapat anggota, pemberian kontribusi modal keuangan, serta pemanfaatan

pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Hak anggota dalam koperasi adalah

menetapkan kebijakan, arah dan langkah usaha, mengawasi usaha koperasi,

memanfaatkan berbagai potensi dan layanan yang disediakan koperasi serta

menikmati sisa hasil usaha koperasi. Partisipasi anggota yang dimaksud disini

adalah keterlibatan anggota secara aktif dalam koperasi di Primkopkar

“Manunggal” Salatiga.

Partisipasi anggota

(Y)

Persepsi terhadap

pelayanan (X2)

Persepsi terhadap

manfaat (X3)

Motivasi menjadi

anggota (X1)

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

43

Pengukuran variabel partisipasi anggota menggunakan skala pengukuran

ordinal dengan 3 tingkatan yaitu :

Tinggi =

x 100% = 100 %

Sedang =

x 100 % = 66,6 %

Rendah =

x 100% = 33,3 %

Tinggi Jika keterlibatan anggota > 66,6 %

Sedang Jika keterlibatan anggota = 66,6 %

Rendah Jika keterlibatan anggota < 66,6 %

Motivasi menjadi anggota koperasi dalam penelitian ini kehendak

individu untuk bergabung dalam koperasi yang didasari dengan adanya

minat kesenangan untuk melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan

untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita, serta kegiatan yang

menarik dalam organisasi koperasi.

Variabel ini diukur menggunakan skala pengukuran ordinal dengan 3

tingkatan yaitu :

Tinggi Jika menjadi anggota koperasi karena kesadaran

individu dan keyakinan bahwa koperasi dapat

memperbaiki taraf hidup yang lebih baik, skor 3.

Sedang Jika menjadi anggota koperasi karena adanya

pengaruh dari orang lain, skor 2.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

44

Rendah Jika menjadi anggota koperasi karena terpaksa atau

ikut-ikutan, skor 1.

Kualitas pelayanan merupakan kesenjangan antara harapan atau

keinginan anggota dengan persepsi anggota atas pelayanan yang diberikan

dari koperasi Primkopkar “Manunggal” Salatiga, yang sesuai dengan lima

dimensi kualitas layanan yaitu, dimensi tangible, reliability, responsiveness,

assurance dan empathy.

a. Dimensi Tangible

Dimensi Tangible merupakan bukti langsung yang nyata, dapat

dilihat dan dirasakan secara langsung oleh konsumen dari segi fisik dan

penampilan yang ada di Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Hal ini

meliputi: penampilan dan fasilitas koperasi secara fisik, kenyamanan

tempat, perlengkapan kebutuhan konsumen, dan penampilan karyawan.

b. Dimensi Reliability

Dimensi Reliability merupakan dimensi keandalan. Yaitu

keandalan dari Primkopkar “Manunggal” Salatiga dalam memberikan

pelayanan yang telah dijanjikan kepada konsumen. Hal ini meliputi:

ketepatan waktu dan ketepatan dalam memberikan pelayanan yang

sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen.

c. Dimensi Responsiveness

Dimensi Responsiveness merupakan kesediaan atau kemampuan

karyawan Primkopkar “Manunggal” Salatiga untuk membantu

konsumen dan menyediakan pelayanan yang baik, cepat dan tepat.

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

45

Dimensi ini meliputi, kesigapan karyawan dalam melayani konsumen,

kecepatan karyawan dalam penanganan keluhan konsumen, dan

kemauan untuk membantu konsumen.

d. Dimensi Assurance

Dimensi Assurance atau jaminan berkaitan dengan kemampuan

koperasi dan perilaku karyawannya dalam menanamkan rasa aman,

percaya diri dan keyakinan konsumen terhadap Primkopkar

“Manunggal” Salatiga. Sehingga konsumen akan merasa lebih aman,

nyaman dan yakin dengan layanan yang diberikan.

e. Dimensi Emphaty

Dimensi Emphaty yaitu perlakuan karyawan Primkopkar

“Manunggal” Salatiga kepada konsumen dalam rangka memelihara

hubungan baik dengan konsumen. Dimensi ini meliputi: keramahan,

kesopanan dan perhatian terhadap konsumen, komunikasi yang baik

antara karyawan dengan konsumen tanpa membedakan antara

konsumen yang satu dengan yang lain.

Berdasarkan kriteria tersebut maka tingkat kepuasan terhadap

kualitas pelayanan Primkopkar “Manunggal” diklasifikasikan sebagai

berikut :

Memuaskan : Jika semua kriteria dimensi terpenuhi.

Cukup memuaskan : Jika 2-3 kriteria dimensi terpenuhi.

Kurang memuaskan : Jika hanya 1 kriteria dimensi terpenuhi.

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

46

Persepsi anggota terhadap pelayanan Primkopkar “Manunggal”

dapat diukur menggunakan skala pengukuran ordinal dengan 3 tingkatan

yaitu :

Baik Jika anggota berpendapat bahwa Primkopkar

“Manunggal” Salatiga didalam memberikan

pelayanan sangat memuaskan, skor 3.

Cukup Jika anggota berpendapat bahwa Primkopkar

“Manunggal” Salatiga didalam memberikan

pelayanan cukup memuaskan, skor 2.

Buruk Jika anggota berpendapat bahwa Primkopkar

“Manunggal” Salatiga didalam memberikan

pelayanan kurang memuaskan, skor 1.

Anggota koperasi mengharapkan mendapatkan manfaat atau

keuntungan untuk memuaskan kebutuhan ekonomis maupun non-ekonomis

manusia. Sudut ekonomis, kebutuhan yang harus segera dipenuhi adalah

kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, tempat tinggal dan lainnya.

Sedangkan sudut non-ekonomis terutama adalah cinta kasih, penghargaan,

keamanan dan aktualisasi diri. Setiap orang menjadi anggota koperasi

didasari oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu yang dapat diraih dari koperasi

tersebut, dalam upaya mencapai kesejahteraan dalam memperbaiki

kehidupan.

Persepsi anggota terhadap manfaat Primkopkar “Manunggal” dapat

diukur menggunakan skala pengukuran ordinal dengan 3 tingkatan yaitu :

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

47

Baik Jika anggota berpendapat bahwa Primkopkar

“Manunggal” Salatiga sangat memberikan manfaat bagi

kehidupannya, skor 3.

Cukup Jika anggota berpendapat bahwa Primkopkar

“Manunggal” Salatiga cukup memberikan manfaat bagi

kehidupannya, skor 2.

Buruk Jika anggota berpendapat bahwa Primkopkar

“Manunggal” Salatiga kurang memberikan manfaat

bagi kehidupannya, skor 1.

Tabel 2.2. Skala Pengukuran Variabel Penelitian

No Variabel Notasi Skala pengukuran

Nominal Ordinal Interval Rasio

1 Partisipasi anggota Y √

2 Motivasi menjadi

anggota

X1 √

3 Persepsi anggota

terhadap pelayanan

X2 √

4 Persepsi anggota

terhadap manfaat

X3 √

2.7. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. (Sugiyono, 2011:64). Menurut Sudjana (1992:219) dalam

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

48

Riduwan (2011:37), hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal

yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan

pengecekannya.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Hipotesis Kerja I

Partisipasi anggota Primkopkar “Manunggal” Salatiga

adalah rendah. Partisipasi anggota dikatakan rendah apabila tingkat

keterlibatan anggota dalam rangkaian program kegiatan yang

dilakukan oleh Primkopkar “Manunggal” Salatiga kurang dari 0,66

Hipotesis statistiknya adalah :

H0 : p ≥ 0,67

H1 : p < 0,67

2. Hipotesis Kerja II

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

motivasi menjadi anggota Primkopkar “Manunggal” dengan

partisipasi anggota dalam Primkopkar “Manunggal”. Artinya

semakin tinggi motivasi menjadi anggota Primkopkar

“Manunggal” maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi anggota

Primkopkar “Manunggal”.

Hipotesis statistiknya adalah :

H0 : ρX1Y = 0

H1 : ρX1Y > 0

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi 2.1.1. Pengertian Koperasi€¦ · Pengertian Koperasi . Pengertian Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang ... 3. Menurut Ropke,

49

3. Hipotesis Kerja III

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi anggota terhadap pelayanan di Primkopkar “Manunggal”

dengan partisipasi anggota dalam Primkopkar “Manunggal”.

Artinya semakin tinggi persepsi anggota terhadap pelayanan di

Primkopkar “Manunggal” maka semakin tinggi pula tingkat

partisipasi anggota Primkopkar “Manunggal”.

Hipotesis statistiknya adalah :

H0 : ρX2Y = 0

H1 : ρX2Y > 0

4. Hipotesis Kerja IV

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi anggota terhadap manfaat Primkopkar “Manunggal”

dengan partisipasi anggota dalam Primkopkar “Manunggal”.

Artinya semakin tinggi persepsi anggota terhadap manfaat

Primkopkar “Manunggal” maka semakin tinggi pula tingkat

partisipasi anggota Primkopkar “Manunggal”.

Hipotesis statistiknya adalah :

H0 : ρX3Y = 0

H1 : ρX3Y > 0