Upload
vunguyet
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Akuntansi
2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para
pengusaha atau pedagang akan selalu membandingkan antara jumlah harta yang
dimiliki saat memulai berusaha atau berdagang dengan saat usahanya mulai
berkembang.
Pada tahun 1494 sistem pencatatan akuntansi pertama kali ditemukan oleh
Lucas Paciolo seorang ahli matematika berkebangsaan Italia. Awal pencatatan
dimulai dari adanya kegiatan penting yang dilakukan oleh para bangsawan pada saat
itu, pembukuan mulai dilakukan secara sistematis dengan menggunakan sistem
berpasangan (double entry). Dari hasil aktivitas inilah Lucas Pacicolo menghasilkan
sebuah buku yang berjudul Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioni, et
Proportionalita.
Sistem pembukuan berpasangan ini berkembang di Eropa khususnya di
Belanda yang lebih dikenal dengan sistem kontinental. Kemudian pada tahun 1930
teori dan praktik pembukuan berpasangan di kembangkan di Amerika Serikat
7
menjadi akuntansi (Accounting). Sistem akuntansi yang berkembang di Amerika
Serikat ini dikenal sebagai sistem anglo-saxon.
Di Indonesia, perkembangan akuntansi mulai tampak setelah undang-undang
mengenai tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870. Seperti diketahui, bangsa
Indonesia dijajah selama lebih dari tiga setengah abad oleh Belanda, sehingga sistem
akuntansi yang berlaku awalnya adalah sistem Belanda yang lebih dikenal dengan
sistem tata buku. Sehingga kebutuhan terhadap akuntansi pun tumbuh, dan
berkembanglah sistem akuntansi kontinental. Karena pada saat itu perusahaan-
perusahaan yang bergerak di Indonesia adalah milik Belanda dan anak perusahaan
yang berpusat di Belanda.
Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia dan digantikan oleh Jepang,
tenaga-tenaga akuntansi mengalami kekosongan. Atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan
kursus-kursus akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga akuntan di Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda, mulailah putra-
putri Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat) untuk memperdalam ilmu
akuntansi.
Pada tahun 1950-an dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia yang kemudian diikuti oleh peruguruan tinggi negeri yang lain.
Mulai tahun 1952 akuntansi sistem kontinental bergeser ke sistem anglo-saxon
Amerika Serikat.
8
Untuk mengembangkan akuntansi, pada tahun 1957 berdiri organisasi Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI). Namun, baru tahun 1967 akuntansi di Indonesia
berkembang pesat karena dibukanya penanaman modal asing. Laba besar IAI adalah
penyusunan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan
laporan keuangan perusahaan di Indonesia.
2.1.2 Pengenalan Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Menurut American Accounting Association (AAA) dalam Pura (2013a:4)
adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi
untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi
pihak yang menggunakan informasi tersebut.
Disamping itu, menurut Sumarsan (2013a:1) Pengertian akuntansi dilihat dari dalam
lingkungan bisnis adalah “Suatu seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasikan,
mengklasifikasikan, mencatat transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan
keuangan, sehingga dapat menghasilkan informasi, yaitu laporan keuangan yang
dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan”. Dapat disimpulkan dari dua
pengertian diatas, yaitu :
a. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan
pelaporan informasi ekonomi.
b. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk
penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukan.
9
2. Pengguna Informasi Akuntansi
Akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan informasi dan
melaporkannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Para pengguna informasi
akuntansi ini dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu :
1. Internal Users / Pihak Internal, terdiri dari :
a. Manajemen Perusahaan
Untuk memberikan informasi kuantitatif mengenai kondisi dan posisi
keuangan perusahaan yang bersangkutan pada suatu periode untuk
kepentingan karyawan dan kepentingan manajemen, dan untuk
mengetahui pencapaian kinerja perusahaan sehingga para pihak
manajemen dapat menentukan keputusan yang akan diambil untuk
operasional perusahaan.
b. Kepala Bagian Operasional
Mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya ordder
dan efektif tidaknya aktivitas pemasaran perusahaan.
2. External Users / Pihak Eksternal, terdiri dari :
a. Kreditur / Calon Kreditur
Untuk mengetahui kinerja perusahaan yang titik fokusnya adalah
membayar kembali pokok pinjaman dan bunga.
10
b. Penanaman Modal
Untuk mendapatkan informasi apakah modal yang ditanam layak
untuk diperbesar atau untuk memperkecil penanaman modal pada
perusahaan
c. Calon Penanam Modal
Untuk mendapatkan informasi apakah layak atau tidaknya untuk
melakukan investasi di dalam perusahaan.
d. Badan Pemerintah
Untuk mengetahui besarnya pertumbuhan ekonomi regional dan
pertumbuhan ekonomi nasional yang sekaligus untuk mengawasi
ketertiban pembayaran dan administrasi perpajakan.
3. Bidang-bidang Akuntansi
Dengan semakin kompleksnya masalah perusahaan yang didorong kemajuan
teknologi, bertambahnya peraturan pemerintah terhadap kegiatan perusahaan untuk
mengkhususkan keahliannya dalam bidang akuntansi.
Akuntansi dapat dibagi menjadi beberapa bidang dengan sebagai berikut :
1. Bidang Spesialisasi Akuntansi Berdasarkan Tujuannya :
a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
b. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
c. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
d. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
11
e. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
f. Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)
g. Akuntansi Internasional (International Accounting)
h. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System)
i. Akuntansi Forensik (Forensic Accounting)
2. Bidang Spesialisasi Akuntansi Berdasarkan Profesinya :
a. Akuntan Publik (Public Accountant)
b. Akuntan Internal Perusahaan (Internal Accountant)
c. Akuntan Pemerintah
d. Akuntan Pendidik
2.1.3 Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut Sumarsan (2013b:13) menjelaskan bahwa “Persamaan dasar
akuntansi adalah Aset = Liabilitas + Ekuitas. Persamaan dasar akuntansi mencatat
transaksi-transaksi bisnis dalam cara yang logis dan teratur yang memperlihatkan
pengaruhnya terhadap aset, liabilitas, dan ekuitas”. Bentuk persamaan dasar
akuntansi:
Atau
AKTIVA = PASSIVA
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS
12
2.1.4 Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan SAK yang beradaptasi ke standar IFRS dalam Sumarsan
(2013c:37) menjelaskan bahwa “laporan keuangan merupakan hasil akhir dari
aktivitas akuntansi.” Laporan keuangan terdiri atas sebagai berikut :
1. Laporan Laba Rugi Komprehensif (Comprehensive income statement)
Laporan Laba Rugi Komprehensif merupakan akumulasi kegiatan yang berkaitan
dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misal nya bulanan
atau tahunan.
Komponen laporan laba rugi komprehensif adalah :
Pendapatan/penjualan (dari usaha utama)
Harga pokok penjualan
Biaya pemasaran
Biaya administrasi dan umum
Pendapatan komprehensif lainnya (selisih kurs).
Contoh :
Tabel II.1 Laporan Rugi Laba
Pendapatan 30.000.000Rp
Beban-beban Operasional
Beban Gaji 6.000.000Rp
Beban Listrik 500.000Rp
Beban Telepon 400.000Rp
Beban Lainnya 300.000Rp
Total Beban (7.200.000)Rp
Laba Bersih Usaha 22.800.000Rp
Perusahaan Konsultan T
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Per 30 April 2010
Sumber : Sumarsan (2013:24)
13
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menggambarkan sejumlah ekuitas yang diinvestasikan
ke dalam perusahaan, besarnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh perusahaan
dan saldo ekuitas akhir perusahaan.
Contoh :
Tabel II.2 Laporan Perubahan Ekuitas
Ekuitas Awal Tuan T
Investasi 90.000.000Rp
Laba Bersih Usaha 22.800.000Rp
112.800.000Rp
Prive 5.000.000Rp
(5.000.000)Rp
107.800.000Rp
Perusahaan Konsultan T
Laporan Perubahan Ekuitas
Per 30 April 2010
Sumber : Sumarsan (2013:25)
3. Laporan Posisi Keuangan/Neraca (Statement of financial position)
Laporan posisi keuangan adalah laporan tentang posisi laporan keuangan
perusahaan pada satu titik tertentu seperti yang tertera dalam laporan posisi
keuangan, baik pada akhir bulan, kuartal, semester atau tahun. Menggambarkan
kondisi keuangan pada tanggal tertentu, biasanya laporan posisi keuangan
(Neraca) dibuat per 31 Desember atau tiap akhir bulan. Komponen laporan posisi
keuangan (neraca) sebagai berikut :
Aset Lancar (Current Assets)
Aset Tetap (Fixed Assets)
Aset Lain-lain (Other Assets)
14
Liabilitas Lancar (Current Liabilities)
Liabilitas Jangka Panjang (Long term loan)
Ekuitas (Capital)
Contoh :
Tabel II.3 Laporan Posisi Keuangan
Aset Liabilitas Lancar
Aset Lancar Hutang 20.000.000Rp
Kas 57.800.000Rp Total Liabilitas 20.000.000Rp
Piutang 10.000.000Rp
Total Aset Lancar 67.800.000Rp Ekuitas
Ekuitas Tuan T 107.800.000Rp
Aset Tetap Total Ekuitas 107.800.000Rp
Mobil 60.000.000Rp
Total Aset Tetap 60.000.000Rp
Total Aset 127.800.000Rp Total Liabilitas dan Ekuitas 127.800.000Rp
Perusahaan Konsultan T
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Per 30 April 2010
Sumber : Sumarsan (2013:25)
4. Laporan Arus Kas (Cash flow statement atau source and use of fund).
Laporan ini menggambarkan perputaran arus kas masuk dan arus kas keluar
selama periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Laporan arus kas terdiri
atas sebagai berikut :
Aktivitas Operasi (Operational Activities)
Berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan yang diperoleh
dari hasil penjualan barang ataupun jasa perusahaan setelah dikurangi kas
yang harus dikeluarkan untuk memproduksi dan menjual produk ataupun jasa
itu.
15
Aktivitas Investasi (Investment Activities)
Berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aset
perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Misalnya
pembelian dan penjualan gedung, tanah, mesin, kendaraan dll.
Aktivitas Pembiayaan (Financing Activities)
Semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi
perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumber.
Misalnya penerbitan obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran deviden,
dan pelunasan utang (utang jangka panjang).
Contoh :
Tabel II.4 Laporan Arus Kas
Arus Kas dari Operasional :
Laba Operasional 22.800.000Rp
Penyusutan -
Kenaikan Hutang 20.000.000Rp
Kenaikan Piutang (10.000.000)Rp
Persediaan -
Biaya Dibayar di Muka (Sewa + Asuransi) -
Kas Bersih Diperoleh Aktivitas Operasional 32.800.000Rp
Arus Kas dari Aktivitas Investasi :
Perolehan Aset Tetap (60.000.000)Rp
Biaya Pra-Operasi -Rp
Aset Lain-lain -Rp
Kas Bersih Diperoleh Aktivitas Investasi (60.000.000)Rp
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :
Hutang Bank -Rp
Liabilitas Jangka Panjang - Pemegang Saham -
Pembayaran Prive (5.000.000)Rp
Peningkatan Ekuitas 90.000.000Rp
Kas Bersih Diperoleh Aktivitas Pendanaan 85.000.000Rp
Kenaikan / Penurunan Bersih Kas & Setara Kas 57.800.000Rp
Kas & Setara Kas Awal Tahun -Rp
Kas & Setara Kas Akhir Tahun 57.800.000Rp
Menurut Laporan Posisi Keuangan 57.800.000Rp
Selisih -Rp
Perusahaan Konsultan T
Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)
Per 30 April 2010
Sumber : Sumarsan (2013:26)
16
2.1.5 Siklus Akuntansi
Menurut Pura (2013b:18) menjelaskan bahwa “Siklus Akuntansi merupakan
serangkaian kegiatan akuntansi yang dilakukan secara sistematis, dimulai dari
pencatatan akuntansi sampai dengan penutupan pembukuan”.
Menurut Sumarsan (2013d:51) Siklus Akuntansi dimulai dari adanya transaksi
dalam perusahaan, transaksi menghasilkan dokumen. Berdasarkan dokumen
dilakukan pencatatan ke dalam buku jurnal lalu dipindahkan (diposting) ke buku
besar (ledger) sampai dihasilkan neraca percobaan (trial balance). Dari neraca
percobaan dapat disusun laporan keuangan, jika perlu jurnal penyesuaian maka dibuat
jurnal penyesuaian sebelum disusun laporan keuangan. Dalam tahapan menyusun
neraca saldo, persiapan ayat junal penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan
bisa dilakukan dengan menggunakan neraca lajur (work sheet). Setelah disusun
laporan keuangan maka dapat ditutup perkiraan nominal (perkiraan laba rugi)
dengan menggunakan ayat jurnal penutup, dan diakhiri neraca saldo setelah
penutupan.
Tahap Pencatatan meliputi :
a. Perusahaan melakukan transaksi-transaksi
b. Berdasarkan transaksi perusahaan menyiapkan bukti pembukuan (dokumen
transaksi)
c. Pencatatan bukti-bukti transaksi kedalam buku harian (jurnal)
d. Memposting akun ke buku besar
17
e. Menyusun neraca saldo
f. Membuat jurnal penyesuaian
g. Menyusun neraca lajur/kertas kerja
h. Menyusun laporan keuangan (laporan laba/rugi, laporan perubahan
ekuitas/modal atau laporan laba ditahan dan laporan neraca)
i. Membuat jurnal penutup dan neraca saldo penutup
j. Membuat jurnal penyesuaian kembali (jurnal pembalik)
Adapun gambar dari siklus akuntansi sebagai berikut :
Langkah-langkah dalam siklus akuntansi
Dokumen
Jurnal
Neraca saldo
setelah penutupan
Ayat Jurnal
Penutup
Neraca Lajur
Buku Besar
Laporan Posisi Keuangan
(Neraca)
Laporan laba rugi komprehensif
Laporan perubahan modal
Laporan arus kas
Catatan atas laporan keuangan
Ayat Jurnal
Penyesuaian
Neraca Saldo
Laporan
Keuangan
Sumber : Sumarsan (2013:53)
Gambar II.1 Siklus Akuntansi
18
1. Bukti Transaksi / Dokumen
Menurut Pura (2013c:19) menjelaskan bahwa “Bukti transaksi merupakan suatu
dokumen yang menandai bahwa transaksi yang sah telah terjadi.” Akuntansi hanya
mencatat objek yang timbul akibat adanya transaksi yang sah dan dalam akuntansi
tidak ada transaksi tanpa bukti transaksi. Oleh karena itu, sebelum melakukan
kegiatan dalam siklus akuntansi, terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap bukti
transaksi.
Setiap perusahaan mempunyai bukti transaksi yang berbeda-beda, tergantung
pada jenis dan besarnya perusahaan. Bukti transaksi dapat berupa kwitansi, cek,
faktur penjualan dan pembelian, tanda terima barang dan sebagainya.
2. Jurnal
Menurut Jusup (2013:126) menjelaskan bahwa “Jurnal merupakan alat
pencatatan yang memberi gambaran secara kronologis (menurut urutan waktu terjadi
transaksi), sehingga dapat memberi gambaran yang lengkap tentang seluruh transaksi
perusahaan berdasarkan urutan-urutan kejadiannya.”
Contoh :
19
Tabel II.5 Jurnal Umum
(Dalam Rupiah) Halaman : 1
Mei 1 001 Kas 10 4.500.000Rp
Ekuitas Tuan Albert 30 4.500.000Rp
Kas 10 4.500.000Rp
Ekuitas Tuan Henry 30 4.500.000Rp
TanggalNomor
BuktiKeterangan Ref
2010
Jurnal Umum
Debit Kredit
3. Buku Besar
Menurut Sumarsan (2013e:72) menjelaskan bahwa “Buku besar merupakan
kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang digunakan untuk mencatat setiap perubahan
dalam transaksi keuangan.” jumlah buku besar dalam sebuah perusahaan tergantung
dari beberapa jumlah nama perkiraan yang diberikan oleh perusahaan.
Buku besar memiliki banyak bentuk, bentuk buku besar yang biasa digunakan
adalah :
a. Buku Besar Berbentuk Saldo
Bentuk buku besar ini yang umumnya digunakan oleh perusahaan karena bentuk
ini dapat menunjukkan saldo akhir perkiraan secara instan.
Contoh :
Tabel II.6 Buku Besar Bentuk Saldo
Nama Perkiraan : KAS
Debit Kredit
Mei 1 Setoran Ekuitas 1 4.500.000Rp 4.500.000Rp
1 Setoran Ekuitas 1 4.500.000Rp 9.000.000Rp
2010
Saldo
Nomor Perkiraan : 10 (dalam rupiah)
Tanggal KreditUraian Ref Debit
20
b. Buku Besar Berbentuk Skontro
Bentuk buku besar ini sering digunakan dalam akademis tetapi untuk pemakaian
di lapangan sedikit jarang karena bentuk T ini tidak dapat menunjukka saldo
setiap perkiraan secara instan.
Contoh :
Tabel II.7 Buku Besar Bentuk Skontro
Nomor Perkiraan Nama Perkiraan
4. Neraca Saldo
Menurut Pura (2013d:54) menjelaskan bahwa “Neraca saldo adalah suatu laporan
yang memuat daftar akun beserta saldo-saldonya, baik itu akun yang bersaldo debet
maupun yang bersaldo kredit.” Dengan neraca saldo ini kita akan lebih mudah
mengetahui susunan aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban beserta saldonya
masing-masing. Jumlah saldo debet harus sama dengan jumlah saldo kredit. Jika
terjadi perbedaan berarti telah terjadi kesalahan, berikut adalah beberapa indikator
yang memungkinkan jika terjadinya kesalahan tersebut :
a. Kesalahan dalam menyajikan neraca saldo, antara lain :
1) Salah menjumlahkan angka pada kolom debet dan kredit
2) Salah mencatat angka saldo akun ke neraca saldo
3) Salah memasukkan saldo akun ke kolom yang seharusnya
4) Salah karena ada akun yang tertinggal/tidak dimasukkan
21
b. Kesalahan saldo akun, antara lain :
1) Salah menghitung saldo akun
2) Salah menempatkan saldo ke akun
c. Kesalahan posting, antara lain :
1) Salah memasukkan jumlah ke akun
2) Salah mendebet atau mengkredit saat posting
3) Salah karena mengabaikan posting debet dan kredit
5. Ayat Jurnal Penyesuaian
Menurut Pura (2013e:64) menjelaskan bahwa “Jurnal penyesuaian adalah tempat
pencatatan data-data transaksi tertentu pada akhir periode demi menyesuaikan jumlah
rupiah yang terdapat dalam tiap akun terhadap kenyataan pada akhir periode
tersebut”. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas
transaksi tetapi pada perhitungan atau keterangan tertentu. Penyesuaian ini biasanya
didasarkan pada data dan informasi internal yang merupakan bukti internal, seperti
bukti memorial yang dibuat oleh manajer akuntansi atau kepala bagian akuntansi.
Ada beberapa unsur transaksi yang menyebabkan dilakukannya penyesuaian
pada akhir periode akuntansi, yakni :
a. Selisih Kas Kecil
b. Taksiran Kerugian Piutang Usaha
c. Biaya Pemakaian Perlengkapan (Perlengkapan yang terpakai)
22
d. Biaya Dibayar Dimuka (Persekot)
e. Penyusutan Aset Tetap
f. Biaya yang Masih Harus Dibayar (Utang Beban)
g. Pendapatan Diterima di Muka (Utang Usaha)
h. Pendapatan yang Masih Harus Diterima (Piutang Usaha).
6. Neraca Lajur
Menurut Sumarsan (2013f:117) menjelaskan bahwa “Neraca Lajur (worksheet)
adalah kertas yang berkolom yang berfungsi sebagai kertas kerja untuk menyusun
laporan keuangan.” Dengan menggunakan neraca lajur, perusahaan dapat mengurangi
kesalahan pencatatan atau lupa catat atas sebuah transaksi atau adanya jurnal
penyesuaian yang harus dicatat. Di samping itu, neraca lajur dapat digunakan untuk
memeriksa ketepatan perhitungan yang digunakan, dan memungkinkan penyusunan
data secara logis. Bentuk neraca lajur terdiri dari tiga baris pertama yang memuat :
1) Nama Perusahaan
2) Nama Kertas Kerja
3) Periode
Bentuk Neraca Lajur terdiri dari kolom untuk nomor perkiraan dan nama
perkiraan serta 5 pasang kolom debit dan kredit sehingga jumlah keseluruhan menjadi
10 kolom, yaitu :
1) Kolom Neraca Saldo
23
2) Kolom Jurnal Penyesuaian
3) Kolom Neraca Saldo Disesuaikan
4) Kolom Laporan laba rugi
5) Kolom Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
7. Laporan Keuangan
Menurut Pura (2013e:86) menjelaskan bahwa “Laporan Keuangan merupakan
media komunikasi dan pertanggungjawaban antara perusahaan dan pemiliknya atau
pihak lain yang mempunyai hubungan dengan perusahaan tersebut”. Laporan
keuangan berperan sangat penting dalam suatu perusahaan, karena laporan tersebut
akan memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi suatu perusahaan, dan
akan digunakan untuk mengambil keputusan. Ada beberapa jenis laporan keuangan :
a. Laporan Laba-Rugi
b. Laporan Neraca
c. Laporan Perubahan Ekuitas
8. Jurnal Penutup
Menurut Jusup (2013a: 291) menjelaskan bahwa “Jurnal penutup adalah jurnal
yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo akun sementara (akun-akun nominal dan
akun prive). Pada dasarnya tujuan pembuatan jurnal penutup adalah untuk menutup
saldo yang terdapat dalam semua akun sementara dan untuk memisahkan pendapatan
dan biaya tahun tertentu dengan tahun berikutnya, sehingga jumlah nominal
24
pendapatan dan beban tidak bercampur dengan jumlah pendapatan dan beban periode
berikutnya.
Penutupan pembukuan biasanya dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
1) Menutup semua akun pendapatan dengan memindahkan saldo setiap akun
pendapatan ke akun laba rugi
2) Menutup semua akun beban dengan memindahkan saldo setiap akun beban ke
akun laba rugi
3) Menutup akun laba rugi dengan memindahkan saldo akun tersebut ke akun
modal
4) Menutup akun prive (jika ada) dengan memindahkan saldo akun tersebut ke akun
modal.
9. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Menurut Pura (2013f:115) menjelaskan bahwa “Neraca saldo penutup adalah
suatu laporan yang digunakan untuk menyusun kembali saldo-saldo akun rill atau
akun neraca yang kemudian dijadikan dasar untuk menyusun neraca awal periode
berikutnya”.
Proses penyesuaian saldo akun rill ini tidak membutuhkan jurnal, karena saldo akun
rill semata-mata dipindahkan akibat adanya pergantian periode akuntansi.
25
2.1.6 Saldo Normal Perkiraan
Menurut Sumarsan (2013g:35) menjelaskan bahwa “Perkiraan merupakan
nama yang diberikan untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam
sebuah perusahaan, seperti : Penyelesaian jasa, membayar beban telepon, membeli
perlengkapan, dan transaksi lainnya”.
Tujuan dari penggunaan perkiraan adalah :
Untuk menyeragamkan pencatatan ke dalam satu kelompok (perkiraan).
Untuk penyederhanaan sehingga laporan keuangan khususnya laporan laba
rugi komprehensif tidak terlalu panjang menyebutkan beban-beban yang
dikeluarkan. Misalnya : Perkiraan beban retribusi akan mencatat semua
pengeluaran perusahaan untuk beban retribusi sampah, retribusi keamanan,
parkir dan retribusi yang lain.
Untuk menjadi dasar penyusunan neraca saldo (neraca percobaan) dan laporan
keuangan.
Untuk memberikan informasi seberapa besar perusahaan telah mengeluarkan
uang untuk sesuatu, misalnya : Perbaikan dan pemeliharaan mobil.
Di dalam akuntansi, perkiraan terdiri dari 2 (Dua), yaitu perkiraan riil
(permanen atau sering disebut juga perkiraan neraca dan perkiraan sementara,
nominal atau perkiraan laba rugi).
26
Perkiraan riil (perkiraan neraca)
Perkiraan yang terdapat dalam laporan posisi keuangan (neraca), yaitu sesuai
dengan sifatnya, perkiraan riil biasanya diklasifikasikan sebagai aset,
liabilitas, dan ekuitas. Dan klasifikasi ini masih dapat dirinci menjadi
perkiraan-perkiraan berikut, misalnya aset, dapat dibagi menjadi aset lancar,
aset tetap, dll. Aset lancar dapat dirinci menjadi perkiraan kas, bank, deposito,
surat-surat berharga, piutang, persediaan, dan sebagainya.
Perkiraan Nominal
Perkiraan nominal diklasifikasikan sebagai pendapatan dan beban.
Kas
Bank
Deposito
Surat-surat Berharga
Piutang
Persediaan
Jenis-jenis Perkiraan
Aset
Lancar
Aset Tetap
Aset Lain-
lain
Aset
Liabilitas
Beban
Ekuitas
Penghasilan
Perkiraan
Riil
Perkiraan
Nominal
Jenis-
jenis
Perkiraan
Sumber : Sumarsan (2013:36)
Gambar II.2 Jenis-jenis Perkiraan
27
Perkiraan Aset, perkiraan beban bersaldo normal pada debit, yang
dimaksudkan setiap pertambahan dari perkiraan aset atau perkiraan beban
disebelah debit dan berkurang disebelah kredit.
Perkiraan Liabilitas, perkiraan Ekuitas, dan perkiraan penghasilan bersaldo
normal pada kredit, yang dimaksud setiap pertambahan pada perkiraan
liabilitas, ekuitas, atau penghasilan disebelah kredit, dan berkurang
disebelah debit.
Tabel II.8 Saldo Normal Perkiraan
Perkiraan Saldo Nominal Pertambahan Pengurangan
Aset Debit Debit Kredit
Liabilitas Kredit Kredit Debit
Ekuitas Kredit Kredit Debit
Penghasilan Kredit Kredit Debit
Beban Debit Debit Kredit
Perancangan nomor perkiraan untuk sebuah perusahaan harus memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a. Fleksibel, yaitu memungkinkan adanya penambahan perkiraan baru tanpa
harus merancang kode perkiraan dari awal.
b. Konsisten, Pencatatan transaksi harus dilakukan secara konsisten sehingga
analisis terhadap satu perkiraan menggambarkan peristiwa yang sebenarnya.
c. Sederhana dan murah, Merancang nomor perkiraan harus sederhana sehingga
proses pemasukan data menjadi mudah dan pemakaian sumber daya yang
murah, maksudnya nomor perkiraan jangan terlalu panjang.
d. Mudah dipahami dan diingat.
28
2.1.7 Pengertian dan Klasifikasi Kas
Menurut Kieso dkk (2008:342) menjelaskan bahwa “Kas adalah aktiva yang
paling likuid, merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta
akuntansi untuk semua pos-pos lainnya”. Pada umumnya kas diklasifikasikan sebagai
aktiva lancar, kas terdiri dari uang logam, uang kertas dan dana yang tersedia pada
deposito bank. Instrumen yang dapat dinegoisasikan seperti pos wesel, cek yang
disahkan, cek kasir, cek pribadi dan wesel bank juga dipandang sebagai kas.
2.2 Tools Aplikasi
2.2.1 Sejarah Aplikasi Akuntansi Zahir Accounting
Zahir Accounting merupakan software akuntansi yang dibuat secara terpadu
(Integrated Software). Software Zahir Accounting dibuat oleh PT. Zahir Internasional
dan dibuat pertama kali pada tahun 1996 dengan Zahir Accounting Versi 1.0.
kemudian dikembangkan sehingga muncul versi 2.0 pada tahun 1997. Zahir
accounting mulai dipasarkan pada tahun 1999, dimana hingga saat ini Zahir
Accounting sudah mencapai versi 5.1 dan telah digunakan oleh banyak perusahaan di
Indonesia. Selama ini, Zahir Accounting telah memperoleh penghargaan secara
nasional, antara lain penghargaan dari Presiden Republik Indonesia pada Indonesia
ICT Award 2003, kemudian penghargaan Menkominfo pada Apicta 2002, 2003, dan
2004 dan lain-lain. Prestasi yang diperoleh PT. Zahir International melalui Zahir
Accounting ini menunjukkan bahwa Zahir Accounting layak untuk menjadi Software
akuntansi pilihan utama setiap perusahaan di Indonesia.
29
Zahir Accounting mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan
Software sejenis. Tampilan yang menarik dalam interface program maupun dalam
penyajian laporan keuangan. Berbagai macam menu yang memudahkan pencatatan
juga menjadi kelebihan dari Zahir Accounting.
2.2.2 Pengenalan Aplikasi Akuntansi Zahir Accounting
Menurut Himayati (2007:19) menjelaskan bahwa “Zahir Accounting adalah
software akuntansi yang digunakan untuk membuat laporan keuangan, mempunyai
fasilitas yang integrated dan berdaya saing tinggi, dilengkapi dengan analisa laporan
berupa grafik dan analisa resiko keuangan yang berguna untuk keputusan
manajemen”.
Zahir Accounting dirancang untuk dapat digunakan meskipun pengguna tidak
mendalami terori akuntansi, namun akan lebih baik jika pengguna mempelajari
prinsip-prinsip dasarnya dengan baik. Dengan menguasai terori akuntansi dengan
baik, pengguna dapat memanfaatkan laporan-laporan yang dihasilkan oleh Zahir
Accounting untuk menghasilkan keputusan bisnis dengan lebih tepat. Zahir
Accounting memiliki beberapa produk, antara lain :
1. Zahir Small Business Accounting 5.1
Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan,
organisasi nirlaba dan perorangan, yang memerlukan pembukuan sederhana,
mengelola uang, piutang, tagihan dan pelaporan yang lengkap namun dengan
harga sangat terjangkau dan lain-lain.
30
2. Zahir Flexy Money 5.1
Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak di bidang jasa, organisasi nirlaba dan
perorangan, yang memerlukan pembukuan praktis dan lengkap, menglola uang,
giro, piutang, tagihan dan pelaporan secara mudah dan cepat, dan lain-lain.
3. Zahir Flexy Trade 5.1
Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak di bidang perdagangan yang
memerlukan pembukuan praktis dan lengkap, untuk mengelola uang, persediaan
barang dagang, piutang, tagihan dan pelaporan secara mudah dan cepat.
4. Zahir Accounting Personal 5.1
Digunakan untuk usaha kecil dan menengah dalam bidang usaha jasa dan
organisasi nirlaba yang ingin mengelola usaha dengan mudah dan lengkap, untuk
usaha yang menerima order dengan system proyek, mengelola dan menghitung
penyusutan fixed asset, sesuai dengan bidang usaha advertising, kontraktor dan
lain-lain.
5. Zahir Accounting Standar 5.1
Digunakan untuk usaha kecil dan menengah dalam bidang perdagangan,
kontruksi, retail sedang, yang ingin mengelola usaha dengan mudah.
Memberikan kemudahan dalam mengelola proyek, menghitung penyusutan
aktiva tetap, sesuai untuk bidang kontraktor, real estate, pabrik kecil, retail dan
lain-lain.
6. Zahir Enterpise 5.1
Dengan Database Client Server yang mampu menangani data yang lebih besar
dan lebih handal, berbagai fasilitas baru seperti multi level pricing, komisi bagian
31
penjualan, laporan yang dapat didesain sendiri, laporan dapat di drill down
(dapat diklik) untuk menampilkan detail laporan dan lain-lain.
7. Zahir Point of Sale (POS) 5.1
Software Point of Sale yang simple dan mudah digunakan, sebagai software kasir
yang khusus mencatat penjualan harian dengan kecepatan input transaksi yang
tinggi. Beberapa fasilitas yang dimiliki, antara lain : Penjualan tunai dan kredit,
pencarian barang per suku kata, dapat menggunakan Bar Code Reader, Drawer,
Customer Display, dan lain-lain.
Berikut ini adalah produk dan harga untuk aplikasi Zahir Accounting :
Sumber : Himayati (2007:18)
Gambar II.3
Gambar Daftar Produk dan Harga Zahir
32
Berikut ini adalah perbedaan apabila laporan keuangan dibuat secara manual
atau dengan Zahir Accounting :
Tabel II.9
Tabel Perbedaan Pembuatan Laporan Keuangan
1. Membuat jurnal double entry 1. Input transaksi pada formulir yang disediakan
2. Menghitung harga pokok dan
mencatat pada kartu stok barang
3. Mencatat kartu piutang dan
hutang usaha
4. Menghitung penyusutan asset
5. Menyusun buku besar
6. Membuat worksheet atau
neraca lajur
7. Menyusun laporan neraca dan
laba rugi
8. Menyusun laporan aliran kas
9. Membuat analisa ratio dan
grafik-grafik
MANUAL ZAHIR ACCOUNTING
2. Klik laporan untuk menampilkan seluruh
laporan keuangan dan klik analis bisnis untuk
menampilkan grafik dan analisa keuangan.
Sumber : Himayati (2007:16-17)
Zahir Accounting memiliki beberapa keunggulan, antara lain :
1. Mudah digunakan bagi non akuntan.
2. Desain tampilan menarik dan mudah dipahami.
3. Faktur dan laporan dapat didesain sesuai kebutuhan.
4. Menggunakan database client server.
5. Fasilitas dan kapasitas yang dapat disesuaikan kebutuhan.
6. Tersedianya grafik dan analisa bisnis.
7. Fasilitas audit/drill down.
33
2.2.3 Aplikasi Akuntansi Zahir Accounting Versi 5.1
Dalam sistem pencatatan akuntansi manual, setiap jurnal transaksi dibuat ke
dalam bentuk jurnal umum berdasarkan formulir transaksi (seperti faktur penjualan).
Dalam Zahir Accounting Versi 5.1 pengguna akan lebih banyak bekerja dengan
mengisi formulir transaksi seperti keadaan sebenarnya, tanpa perlu mengetahui cara
membuat jurnalnya.
Setiap kali pengguna membuat jurnal transaksi dengan mengisi formulir
transaksi, program akan membuatkan jurnal umumnya secara otomatis. Jurnal yang
dibuat secara otomatis tersebut dapat berjumlah lebih dari satu, misalnya jurnal
penjualan kredit akan dibuatkan tiga jurnal, yaitu jurnal penjualan, jurnal pembayaran
uang muka, dan jurnal pencadangan penghapusan piutang, demikian juga untuk
jurnal-jurnal lainnya.
Berikut beberapa jurnal transaksi yang terdapat Zahir Accounting Versi 5.1 :
1. Jurnal penjualan
2. Jurnal retur penjualan
3. Jurnal pembelian
4. Jurnal retur pembelian
5. Jurnal kas masuk
6. Jurnal kas keluar
7. Jurnal pembayaran piutang usaha
8. Jurnal pembayaran hutang usaha
34
9. Jurnal pengembalian kelebihan pembayaran piutang usaha
10. Jurnal penerimaan kelebihan pembayaran hutang usaha
11. Jurnal penyesuaian persediaan
12. Jurnal pemindahan barang
13. Jurnal umum
Dengan desain program dan struktur data yang sistematis, tetap stabil
walaupun volume transaksi sangat tinggi, ditunjang fasilitas maintenance data yang
akurat, fitur yang ada di Zahir terbilang sangat lengkap dan profesional. Fasilitas dan
keunggulan dari Zahir Accounting versi 5.1 adalah :
1. Pencatatan jurnal umum, penjualan, pembelian, kas masuk, kas keluar, yang
dikaitkan dengan departemen dan proyek serta fasilitas transaksi berulang untuk
membuat jurnal dari transaksi yang sering berulang, yang diikuti penggunaan
mata uang asing pada saat transaksi
2. Laporan neraca, laba-rugi, buku besar (dengan pilihan mata uang yang ada),
neraca lajur, aliran kas, hutang-piutang, (analisa, buku besar, dan lainnya),
departemen dan proyek (aktivitas, laba-rugi, dan lainnya).
3. Pencatatan biaya proyek yang lengkap dan terinci, sehingga penerapan akuntansi
biaya di perusahaan akan sangat mudah, dan mendukung sistem “Acivity Based
Costing”.
4. Pencatatan persediaan yang lengkap dengan sistem biaya : FIFO, LIFO, dan
Average Costing (rata-rata), fasilitas pembuatan jurnal otomatis seperti Auto
Build dan Stock Opname, Serta fasilitas untuk penentuan harga jual.
35
5. Pembuatan jurnal penyesuaian persediaan dan cadangan penghapusan piutang
secara otomatis saat pembuatan jurnal penjualan.
6. Pencatatan persediaan dengan kemampuan mengaitkan transaksi kepada suatu
kelompok barang.
7. Laporan persediaan dari data persediaan, analisa persediaan, nilai persediaan
kartu stock, dan lainnya.
8. Pengelolaan harta tetap, dengan fasilitas penentuan beban penyusutan dengan
beragam metode, serta pembuatan jurnal penyusutan otomatis saat tutup buku
bulanan.
9. Pencetakan faktur penjualan, pembelian, faktur pajak, dan dokumen lainnya
dengan kemudahan untuk mengkustomisasi layout faktur sesuai keinginan
pengguna.
10. Analisa keuangan yang menampilkan rasio-rasio keuangan penting, dan laporan
penting lainnya secara terpadu.
11. Giro mundur, laporan aliran kas, proyeksi kas, dan rekonsiliasi bank.
12. Pengelolaan departemen secara terperinci sehingga diketahui aktivitas dan rugi-
labanya.
13. Perhitungan otomatis selisih kurs setiap bulannya pada saat tutup bulanan dan
tahunan
14. Multi user, multi company, multi tax, multi discount, multi gudang, multi level
password, dan lainnya.
15. Sinkronisasi data antarcabang, ada kantor pusat dan ada kantor cabang/gudang.
Masing-masing membuat data sendiri, setiap hari atau sesuai waktu yang
36
diinginkan masing-masing secara otomatis mengirim data melalui internet,
upload ke FTP server. Data yang diupload hanya data modifikasi terakhir saja,
sehingga sangat kecil dan cepat, kemudian diimpor dan posting secara otomatis
juga, sangat mudah dan cukup cepat
16. Ada fasilitas serial number, lot number dan expire date untuk mengontrol produk
dengan nomor seri, serta obat-obatan atau makanan yang terdapat expired date
nya.
17. Semua laporan dapat didesain sendiri oleh user dan dapat dilakukan export
report ke format lain.
18. Semua laporan dapat didesain sendiri oleh user lain dan dapat dilakukan export
report ke format lain.
19. Database andal yang sangat kecil kemungkinan crash/corrupt, bisa berjalan 24
jam tanpa berhenti sama sekali, bahkan saat backup tidak perlu stop server, user
bisa terus input. Dilengkapi pula dengan security yang jauh lebih baik.
20. Analisa grafis untuk menampilkan produk terlaris, paling menguntungkan,
pelanggan tertinggi omsetnya, dan sebagainya.
21. Adanya field debit/credit memo disetiap form jual/beli/retur, sehingga bila ada
transaksi retur bisa langsung dirujukan ke invoice aslinya, sehingga tidak ada lagi
invoice negatif yang harus di cross secara manual.
22. Auto purchase order recommendation, dapat membuat PO secara otomatis bila
barang mencapai level minimum, dimana level minimum dan jumlah yang akan
dibeli dibuat berdasarkan parameter yang ditentukan sendiri berdasarkan historis
data dan proyeksi penjualan. Program membuat proyeksi penjualan untuk satu
37
bulan ke depan berdasarkan data penjualan lima bulan sebelumnya (untuk produk
non musiman), dan berdasarkan data satu tahun yang lalu untuk produk
musiman.
23. Fasilitas multilevel price dan hitung komisi penjualan (otomatis membuat jurnal
komisi lawan hutang komisi)
24. Intuitif, jelas, dan nyama digunakan. Tersaji dengan tampilan grafis menarik
yang didesain khusus untuk lebih memudahkan pengguna pemula dalam bidang
komputer komputer maupun akuntansi
Untuk mengaktifkan program Zahir Accounting, Langkah-langkah nya adalah
sebagai berikut :
1. Pilih menu Start, Klik Program Zahir Edisi Pendidikan System Ver.5.1.
Gambar II.4
Membuka Program Zahir Accounting
38
2. Selanjutnya pada layar komputer akan muncul logo Zahir Accounting seperti
gambar dibawah ini.
Gambar II.5
Gambar Logo Program Zahir Accounting
3. Setelah proses membuka program sukses, akan muncul tampilan utama program
Zahir Accounting seperti gambar dibawah ini.
Gambar II.6
Gambar Tampilan Awal Zahir Accounting versi 5.1
39
Setelah program Zahir Accounting berhasil terbuka seperti gambar II.6,
berikut adalah penjelasan dari menu utama dan juga modul utama dalam program
Zahir Accounting.
Gambar II.7
Gambar Menu Utama Zahir Accounting versi 5.1
Keterangan Gambar II.7 :
1) Versi Program
2) Administrasi data keuangan (membuat, membuka, membackup data)
3) Registrasi
4) Website Zahir Accounting
5) Panduan penggunaan
40
6) History data
7) Edisi software
Gambar II.8
Gambar Modul Utama Zahir Accounting versi 5.1
Keterangan Gambar II.8
1) Menu Data-data (untuk master data)
2) Menu Buku Besar (buku besar per rekening)
3) Menu Penjualan (input penjualan)
4) Menu Pembelian (input pembelian)
5) Menu Kas & Bank (input transaksi kas & bank)
6) Menu Persediaan (input data persediaan)
7) Menu Laporan (menghasilkan laporan keuangan)
Setelah program Zahir Accounting berhasil terbuka pada gambar II.., lalu pilih
membuat data baru. Isi semua data yang diperlukan sampai selesai, dan dibawah ini
adalah gambar tampilan nya.
41
Gambar II.9
Gambar Informasi Perusahaan
Gambar II.10
Gambar Periode Akuntansi
42
Gambar II.11
Gambar Konfirmasi Akhir
Gambar II.12
Gambar Proses Pembuatan Data Baru (1)
43
Gambar II.13
Gambar Jenis Usaha
Gambar II.14
Gambar Pilih Jenis Usaha
44
Gambar II.15
Gambar Proses Pembuatan Data Baru (2)
Gambar II.16
Gambar Pilih Mata Uang
45
Gambar II.17
Gambar Proses Isi Data Baru Selesai
Setelah data perusahaan baru selesai dibuat, maka akan masuk ke dalam menu
utama Zahir Accounting dalam data perusahaan tersebut. Di bawah ini adalah gambar
tampilan nya.
46
Gambar II.18
Gambar Tampilan Awal Data Perusahaan pada Zahir Accounting versi 5.1
Keterangan Gambar II.18
1. Menu Program
Menu Program berguna untuk mengakses fungsi-fungsi program yang tidak
terkait ke master data dan transaksi. Melalui menu ini pengguna dapat membuat
data keuangan baru, membuka data, kembali ke menu utama, membackup data,
memperbaiki data, mengatur konfigurasi program, melakukan tutup buku, dll.
1. Menu Program
5. Modul Program 3. Area Kerja 4. Navigasi Halaman
2. Panel Samping
47
2. Panel Samping
Panel Samping menampilkan informasi yang bervariasi sesuai dengan konteks
form yang sedang terbuka. Untuk pertama kali akan ditampilkan shortcut ke
menu analisa, data-data dan daftar transaksi penting. Selanjutnya, jika sedang
membuka buku besar maka disini akan ditampilkan informasi tentang waktu
penginputan, waktu pengeditan dan nama penginput transaksi, jika sedang
melakukan rekonsiliasi bank maka disini akan ditampilkan informasi yang terkait
dengan rekonsiliasi bank, dsb.
3. Area Kerja
Disini merupakan area dimana Zahir akan menampilkan pilihan menu, daftar
atau list data, formulir transaksi, dll. Contohnya adalah Menu Kas dan Bank akan
tampil jika pengguna klik modul program Kas dan Bank.
4. Navigasi Halaman
Klik tombol bergambar segitiga disebelah kiri untuk menuju halaman
sebelumnya, dan disebelah kanan untuk menuju halaman selanjutnya. Jika
pengguna telah membuka beberapa form sekaligus maka tombol ini akan
memudahkan pengguna untuk pindah dari satu form ke form lainnya.
5. Modul Program
Modul Program mengelompokkan fasilitas program berdasarkan data, jenis
transaksi dan laporan. Contoh untuk menginput nama pelanggan baru atau
menginput data barang, klik menu Data-data, sedangkan untuk menginput
transaksi penjualan, klik menu penjualan, untuk menampilkan laporan klik menu
laporan.
48
Berikut adalah modul-modul yang terdapat pada program Zahir Accounting.
Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data :
a. Modul Data-data
Modul data ini berisi data master yang akan digunakan dalam modul-modul
lain. Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data :
1) Data Nama dan alamat
2) Data Perkiraan Rekening
3) Data Produk
4) Data Satuan Pengukuran
5) Data Proyek
6) Data Harta Tetap
7) Data Pajak
8) Data Mata Uang
9) Kalsifikasi Alamat dan Tabel Komisi Penjualan
10) Kelompok dan Grup Produk
11) Data Pendukung
12) Fixed Asset
13) Data Proyek
14) Catatan Transaksi
49
Gambar II.19
Gambar Modul Data-Data (1) pada Zahir Accounting versi 5.1
Gambar II.20
Gambar Modul Data-Data (2) pada Zahir Accounting versi 5.1
50
b. Modul Data-Data
Modul buku besar merupakan tempat dimana pengguna bisa membuat atau
mengedit rekening perkiraan, menginput transaksi jurnal umum, menampilkan
buku besar per rekening, dan menampilkan transaksi jurnal umum. Beberapa
fasilitas yang ada di modul buku besar :
1) Data Rekening Perkiraan
2) Transaksi Jurnal Umum
3) Buku Besar
4) Daftar Transaksi Jurnal
Gambar II.21
Gambar Modul Buku Besar pada Zahir Accounting versi 5.1
51
c. Modul Penjualan
Modul penjualan berisi segala fasilitas pencatatan yang berhubungan dengan
aktivitas penjualan baik tunai maupun kredit. Beberapa fasilitas yang ada di
modul penjualan :
1) Sales Order
2) Pengiriman Barang (Invoicing)
3) Retur Penjualan
4) Daftar Piutang Usaha
5) Pembayaran Piutang Usaha
Gambar II.22
Gambar Modul Penjualan (1) pada Zahir Accounting versi 5.1
52
Gambar II.23
Gambar Modul Penjualan (2) pada Zahir Accounting versi 5.1
d. Modul Pembelian
Modul pembelian ini berisi segala fasilitas yang terkait dengan aktivitas
pembelian baik tunai maupun kredit. Beberapa fasilitas yang ada di modul
pembelian :
1) Purchase Order
2) Pengiriman Barang (Invoicing)
3) Retur Pembelian
4) Daftar Hutang Usaha
5) Pembayaran Hutang Usaha
53
Gambar II.24
Gambar Modul Pembelian (1) pada Zahir Accounting versi 5.1
Gambar II.25
Gambar Modul Pembelian (2) pada Zahir Accounting versi 5.1
54
e. Modul Kas & Bank
Modul kas & bank ini berisi semua fasilitas yang berhubungan dengan kas dan
bank, baik transaksi keluar masuk kas/bank. Beberapa fasilitas yang ada di
modul kas & bank :
1) Transfer Kas
2) Kas Masuk
3) Kas Keluar
4) Rekonsiliasi Bank
Gambar II.26
Gambar Modul Kas & Bank pada Zahir Accounting versi 5.1
f. Modul Persediaan
Modul persediaan ini berisi semua fasilitas yang berhubungan dengan
persediaan. Beberapa fasilitas yang ada di modul persediaan :
55
1) Pemakaian/Penyesuaian Barang
2) Pemindahan Barang
3) Transfer Barang Antar Gudang
4) Stock Opname
5) Perakitan
6) Disassenbly
7) Penerimaan Barang Konsinyasi
8) Retur Barang Konsinyasi
9) Data Produk
10) Kegiatan
11) Data Transaksi dan Cetak Faktur
Gambar II.27
Gambar Modul Persediaan pada Zahir Accounting versi 5.1
56
g. Modul Laporan
Modul laporan ini menampilkan berbagai laporan dan juga analisa grafik. Di
sisi sebelah kiri terdapat kategori laporan, sedangkan sisi sebelah kanan
terdapat daftar laporan yang tersedia untuk kategori tsb. Beberapa fasilitas
yang ada di modul pembelian :
1) Analisa Bisnis
2) Laporan Keuangan
3) Laporan Penjualan dan Piutang
4) Laporan Pembelian dan Hutang
5) Laporan Barang
6) Laporan Lainnya
Gambar II.28
Gambar Modul Laporan (1) pada Zahir Accounting versi 5.1
57
Gambar II.29
Gambar Modul Laporan (2) pada Zahir Accounting versi 5.1