52
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para pengusaha atau pedagang akan selalu membandingkan antara jumlah harta yang dimiliki saat memulai berusaha atau berdagang dengan saat usahanya mulai berkembang. Pada tahun 1494 sistem pencatatan akuntansi pertama kali ditemukan oleh Lucas Paciolo seorang ahli matematika berkebangsaan Italia. Awal pencatatan dimulai dari adanya kegiatan penting yang dilakukan oleh para bangsawan pada saat itu, pembukuan mulai dilakukan secara sistematis dengan menggunakan sistem berpasangan (double entry). Dari hasil aktivitas inilah Lucas Pacicolo menghasilkan sebuah buku yang berjudul Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioni, et Proportionalita. Sistem pembukuan berpasangan ini berkembang di Eropa khususnya di Belanda yang lebih dikenal dengan sistem kontinental. Kemudian pada tahun 1930 teori dan praktik pembukuan berpasangan di kembangkan di Amerika Serikat

BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Akuntansi

2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

pengusaha atau pedagang akan selalu membandingkan antara jumlah harta yang

dimiliki saat memulai berusaha atau berdagang dengan saat usahanya mulai

berkembang.

Pada tahun 1494 sistem pencatatan akuntansi pertama kali ditemukan oleh

Lucas Paciolo seorang ahli matematika berkebangsaan Italia. Awal pencatatan

dimulai dari adanya kegiatan penting yang dilakukan oleh para bangsawan pada saat

itu, pembukuan mulai dilakukan secara sistematis dengan menggunakan sistem

berpasangan (double entry). Dari hasil aktivitas inilah Lucas Pacicolo menghasilkan

sebuah buku yang berjudul Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioni, et

Proportionalita.

Sistem pembukuan berpasangan ini berkembang di Eropa khususnya di

Belanda yang lebih dikenal dengan sistem kontinental. Kemudian pada tahun 1930

teori dan praktik pembukuan berpasangan di kembangkan di Amerika Serikat

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

7

menjadi akuntansi (Accounting). Sistem akuntansi yang berkembang di Amerika

Serikat ini dikenal sebagai sistem anglo-saxon.

Di Indonesia, perkembangan akuntansi mulai tampak setelah undang-undang

mengenai tanam paksa dihapuskan pada tahun 1870. Seperti diketahui, bangsa

Indonesia dijajah selama lebih dari tiga setengah abad oleh Belanda, sehingga sistem

akuntansi yang berlaku awalnya adalah sistem Belanda yang lebih dikenal dengan

sistem tata buku. Sehingga kebutuhan terhadap akuntansi pun tumbuh, dan

berkembanglah sistem akuntansi kontinental. Karena pada saat itu perusahaan-

perusahaan yang bergerak di Indonesia adalah milik Belanda dan anak perusahaan

yang berpusat di Belanda.

Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia dan digantikan oleh Jepang,

tenaga-tenaga akuntansi mengalami kekosongan. Atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan

kursus-kursus akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga akuntan di Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda, mulailah putra-

putri Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat) untuk memperdalam ilmu

akuntansi.

Pada tahun 1950-an dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia yang kemudian diikuti oleh peruguruan tinggi negeri yang lain.

Mulai tahun 1952 akuntansi sistem kontinental bergeser ke sistem anglo-saxon

Amerika Serikat.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

8

Untuk mengembangkan akuntansi, pada tahun 1957 berdiri organisasi Ikatan

Akuntansi Indonesia (IAI). Namun, baru tahun 1967 akuntansi di Indonesia

berkembang pesat karena dibukanya penanaman modal asing. Laba besar IAI adalah

penyusunan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan

laporan keuangan perusahaan di Indonesia.

2.1.2 Pengenalan Akuntansi

1. Pengertian Akuntansi

Menurut American Accounting Association (AAA) dalam Pura (2013a:4)

adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi

untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi

pihak yang menggunakan informasi tersebut.

Disamping itu, menurut Sumarsan (2013a:1) Pengertian akuntansi dilihat dari dalam

lingkungan bisnis adalah “Suatu seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasikan,

mengklasifikasikan, mencatat transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan

keuangan, sehingga dapat menghasilkan informasi, yaitu laporan keuangan yang

dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan”. Dapat disimpulkan dari dua

pengertian diatas, yaitu :

a. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan

pelaporan informasi ekonomi.

b. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk

penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukan.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

9

2. Pengguna Informasi Akuntansi

Akuntansi menyediakan cara untuk mengumpulkan informasi dan

melaporkannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Para pengguna informasi

akuntansi ini dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu :

1. Internal Users / Pihak Internal, terdiri dari :

a. Manajemen Perusahaan

Untuk memberikan informasi kuantitatif mengenai kondisi dan posisi

keuangan perusahaan yang bersangkutan pada suatu periode untuk

kepentingan karyawan dan kepentingan manajemen, dan untuk

mengetahui pencapaian kinerja perusahaan sehingga para pihak

manajemen dapat menentukan keputusan yang akan diambil untuk

operasional perusahaan.

b. Kepala Bagian Operasional

Mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya ordder

dan efektif tidaknya aktivitas pemasaran perusahaan.

2. External Users / Pihak Eksternal, terdiri dari :

a. Kreditur / Calon Kreditur

Untuk mengetahui kinerja perusahaan yang titik fokusnya adalah

membayar kembali pokok pinjaman dan bunga.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

10

b. Penanaman Modal

Untuk mendapatkan informasi apakah modal yang ditanam layak

untuk diperbesar atau untuk memperkecil penanaman modal pada

perusahaan

c. Calon Penanam Modal

Untuk mendapatkan informasi apakah layak atau tidaknya untuk

melakukan investasi di dalam perusahaan.

d. Badan Pemerintah

Untuk mengetahui besarnya pertumbuhan ekonomi regional dan

pertumbuhan ekonomi nasional yang sekaligus untuk mengawasi

ketertiban pembayaran dan administrasi perpajakan.

3. Bidang-bidang Akuntansi

Dengan semakin kompleksnya masalah perusahaan yang didorong kemajuan

teknologi, bertambahnya peraturan pemerintah terhadap kegiatan perusahaan untuk

mengkhususkan keahliannya dalam bidang akuntansi.

Akuntansi dapat dibagi menjadi beberapa bidang dengan sebagai berikut :

1. Bidang Spesialisasi Akuntansi Berdasarkan Tujuannya :

a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

b. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

c. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

d. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

11

e. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

f. Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting)

g. Akuntansi Internasional (International Accounting)

h. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System)

i. Akuntansi Forensik (Forensic Accounting)

2. Bidang Spesialisasi Akuntansi Berdasarkan Profesinya :

a. Akuntan Publik (Public Accountant)

b. Akuntan Internal Perusahaan (Internal Accountant)

c. Akuntan Pemerintah

d. Akuntan Pendidik

2.1.3 Persamaan Dasar Akuntansi

Menurut Sumarsan (2013b:13) menjelaskan bahwa “Persamaan dasar

akuntansi adalah Aset = Liabilitas + Ekuitas. Persamaan dasar akuntansi mencatat

transaksi-transaksi bisnis dalam cara yang logis dan teratur yang memperlihatkan

pengaruhnya terhadap aset, liabilitas, dan ekuitas”. Bentuk persamaan dasar

akuntansi:

Atau

AKTIVA = PASSIVA

AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

12

2.1.4 Laporan Keuangan

Menurut Pernyataan SAK yang beradaptasi ke standar IFRS dalam Sumarsan

(2013c:37) menjelaskan bahwa “laporan keuangan merupakan hasil akhir dari

aktivitas akuntansi.” Laporan keuangan terdiri atas sebagai berikut :

1. Laporan Laba Rugi Komprehensif (Comprehensive income statement)

Laporan Laba Rugi Komprehensif merupakan akumulasi kegiatan yang berkaitan

dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misal nya bulanan

atau tahunan.

Komponen laporan laba rugi komprehensif adalah :

Pendapatan/penjualan (dari usaha utama)

Harga pokok penjualan

Biaya pemasaran

Biaya administrasi dan umum

Pendapatan komprehensif lainnya (selisih kurs).

Contoh :

Tabel II.1 Laporan Rugi Laba

Pendapatan 30.000.000Rp

Beban-beban Operasional

Beban Gaji 6.000.000Rp

Beban Listrik 500.000Rp

Beban Telepon 400.000Rp

Beban Lainnya 300.000Rp

Total Beban (7.200.000)Rp

Laba Bersih Usaha 22.800.000Rp

Perusahaan Konsultan T

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Per 30 April 2010

Sumber : Sumarsan (2013:24)

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

13

2. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menggambarkan sejumlah ekuitas yang diinvestasikan

ke dalam perusahaan, besarnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh perusahaan

dan saldo ekuitas akhir perusahaan.

Contoh :

Tabel II.2 Laporan Perubahan Ekuitas

Ekuitas Awal Tuan T

Investasi 90.000.000Rp

Laba Bersih Usaha 22.800.000Rp

112.800.000Rp

Prive 5.000.000Rp

(5.000.000)Rp

107.800.000Rp

Perusahaan Konsultan T

Laporan Perubahan Ekuitas

Per 30 April 2010

Sumber : Sumarsan (2013:25)

3. Laporan Posisi Keuangan/Neraca (Statement of financial position)

Laporan posisi keuangan adalah laporan tentang posisi laporan keuangan

perusahaan pada satu titik tertentu seperti yang tertera dalam laporan posisi

keuangan, baik pada akhir bulan, kuartal, semester atau tahun. Menggambarkan

kondisi keuangan pada tanggal tertentu, biasanya laporan posisi keuangan

(Neraca) dibuat per 31 Desember atau tiap akhir bulan. Komponen laporan posisi

keuangan (neraca) sebagai berikut :

Aset Lancar (Current Assets)

Aset Tetap (Fixed Assets)

Aset Lain-lain (Other Assets)

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

14

Liabilitas Lancar (Current Liabilities)

Liabilitas Jangka Panjang (Long term loan)

Ekuitas (Capital)

Contoh :

Tabel II.3 Laporan Posisi Keuangan

Aset Liabilitas Lancar

Aset Lancar Hutang 20.000.000Rp

Kas 57.800.000Rp Total Liabilitas 20.000.000Rp

Piutang 10.000.000Rp

Total Aset Lancar 67.800.000Rp Ekuitas

Ekuitas Tuan T 107.800.000Rp

Aset Tetap Total Ekuitas 107.800.000Rp

Mobil 60.000.000Rp

Total Aset Tetap 60.000.000Rp

Total Aset 127.800.000Rp Total Liabilitas dan Ekuitas 127.800.000Rp

Perusahaan Konsultan T

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Per 30 April 2010

Sumber : Sumarsan (2013:25)

4. Laporan Arus Kas (Cash flow statement atau source and use of fund).

Laporan ini menggambarkan perputaran arus kas masuk dan arus kas keluar

selama periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Laporan arus kas terdiri

atas sebagai berikut :

Aktivitas Operasi (Operational Activities)

Berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan yang diperoleh

dari hasil penjualan barang ataupun jasa perusahaan setelah dikurangi kas

yang harus dikeluarkan untuk memproduksi dan menjual produk ataupun jasa

itu.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

15

Aktivitas Investasi (Investment Activities)

Berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aset

perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Misalnya

pembelian dan penjualan gedung, tanah, mesin, kendaraan dll.

Aktivitas Pembiayaan (Financing Activities)

Semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi

perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumber.

Misalnya penerbitan obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran deviden,

dan pelunasan utang (utang jangka panjang).

Contoh :

Tabel II.4 Laporan Arus Kas

Arus Kas dari Operasional :

Laba Operasional 22.800.000Rp

Penyusutan -

Kenaikan Hutang 20.000.000Rp

Kenaikan Piutang (10.000.000)Rp

Persediaan -

Biaya Dibayar di Muka (Sewa + Asuransi) -

Kas Bersih Diperoleh Aktivitas Operasional 32.800.000Rp

Arus Kas dari Aktivitas Investasi :

Perolehan Aset Tetap (60.000.000)Rp

Biaya Pra-Operasi -Rp

Aset Lain-lain -Rp

Kas Bersih Diperoleh Aktivitas Investasi (60.000.000)Rp

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan :

Hutang Bank -Rp

Liabilitas Jangka Panjang - Pemegang Saham -

Pembayaran Prive (5.000.000)Rp

Peningkatan Ekuitas 90.000.000Rp

Kas Bersih Diperoleh Aktivitas Pendanaan 85.000.000Rp

Kenaikan / Penurunan Bersih Kas & Setara Kas 57.800.000Rp

Kas & Setara Kas Awal Tahun -Rp

Kas & Setara Kas Akhir Tahun 57.800.000Rp

Menurut Laporan Posisi Keuangan 57.800.000Rp

Selisih -Rp

Perusahaan Konsultan T

Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)

Per 30 April 2010

Sumber : Sumarsan (2013:26)

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

16

2.1.5 Siklus Akuntansi

Menurut Pura (2013b:18) menjelaskan bahwa “Siklus Akuntansi merupakan

serangkaian kegiatan akuntansi yang dilakukan secara sistematis, dimulai dari

pencatatan akuntansi sampai dengan penutupan pembukuan”.

Menurut Sumarsan (2013d:51) Siklus Akuntansi dimulai dari adanya transaksi

dalam perusahaan, transaksi menghasilkan dokumen. Berdasarkan dokumen

dilakukan pencatatan ke dalam buku jurnal lalu dipindahkan (diposting) ke buku

besar (ledger) sampai dihasilkan neraca percobaan (trial balance). Dari neraca

percobaan dapat disusun laporan keuangan, jika perlu jurnal penyesuaian maka dibuat

jurnal penyesuaian sebelum disusun laporan keuangan. Dalam tahapan menyusun

neraca saldo, persiapan ayat junal penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan

bisa dilakukan dengan menggunakan neraca lajur (work sheet). Setelah disusun

laporan keuangan maka dapat ditutup perkiraan nominal (perkiraan laba rugi)

dengan menggunakan ayat jurnal penutup, dan diakhiri neraca saldo setelah

penutupan.

Tahap Pencatatan meliputi :

a. Perusahaan melakukan transaksi-transaksi

b. Berdasarkan transaksi perusahaan menyiapkan bukti pembukuan (dokumen

transaksi)

c. Pencatatan bukti-bukti transaksi kedalam buku harian (jurnal)

d. Memposting akun ke buku besar

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

17

e. Menyusun neraca saldo

f. Membuat jurnal penyesuaian

g. Menyusun neraca lajur/kertas kerja

h. Menyusun laporan keuangan (laporan laba/rugi, laporan perubahan

ekuitas/modal atau laporan laba ditahan dan laporan neraca)

i. Membuat jurnal penutup dan neraca saldo penutup

j. Membuat jurnal penyesuaian kembali (jurnal pembalik)

Adapun gambar dari siklus akuntansi sebagai berikut :

Langkah-langkah dalam siklus akuntansi

Dokumen

Jurnal

Neraca saldo

setelah penutupan

Ayat Jurnal

Penutup

Neraca Lajur

Buku Besar

Laporan Posisi Keuangan

(Neraca)

Laporan laba rugi komprehensif

Laporan perubahan modal

Laporan arus kas

Catatan atas laporan keuangan

Ayat Jurnal

Penyesuaian

Neraca Saldo

Laporan

Keuangan

Sumber : Sumarsan (2013:53)

Gambar II.1 Siklus Akuntansi

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

18

1. Bukti Transaksi / Dokumen

Menurut Pura (2013c:19) menjelaskan bahwa “Bukti transaksi merupakan suatu

dokumen yang menandai bahwa transaksi yang sah telah terjadi.” Akuntansi hanya

mencatat objek yang timbul akibat adanya transaksi yang sah dan dalam akuntansi

tidak ada transaksi tanpa bukti transaksi. Oleh karena itu, sebelum melakukan

kegiatan dalam siklus akuntansi, terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap bukti

transaksi.

Setiap perusahaan mempunyai bukti transaksi yang berbeda-beda, tergantung

pada jenis dan besarnya perusahaan. Bukti transaksi dapat berupa kwitansi, cek,

faktur penjualan dan pembelian, tanda terima barang dan sebagainya.

2. Jurnal

Menurut Jusup (2013:126) menjelaskan bahwa “Jurnal merupakan alat

pencatatan yang memberi gambaran secara kronologis (menurut urutan waktu terjadi

transaksi), sehingga dapat memberi gambaran yang lengkap tentang seluruh transaksi

perusahaan berdasarkan urutan-urutan kejadiannya.”

Contoh :

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

19

Tabel II.5 Jurnal Umum

(Dalam Rupiah) Halaman : 1

Mei 1 001 Kas 10 4.500.000Rp

Ekuitas Tuan Albert 30 4.500.000Rp

Kas 10 4.500.000Rp

Ekuitas Tuan Henry 30 4.500.000Rp

TanggalNomor

BuktiKeterangan Ref

2010

Jurnal Umum

Debit Kredit

3. Buku Besar

Menurut Sumarsan (2013e:72) menjelaskan bahwa “Buku besar merupakan

kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang digunakan untuk mencatat setiap perubahan

dalam transaksi keuangan.” jumlah buku besar dalam sebuah perusahaan tergantung

dari beberapa jumlah nama perkiraan yang diberikan oleh perusahaan.

Buku besar memiliki banyak bentuk, bentuk buku besar yang biasa digunakan

adalah :

a. Buku Besar Berbentuk Saldo

Bentuk buku besar ini yang umumnya digunakan oleh perusahaan karena bentuk

ini dapat menunjukkan saldo akhir perkiraan secara instan.

Contoh :

Tabel II.6 Buku Besar Bentuk Saldo

Nama Perkiraan : KAS

Debit Kredit

Mei 1 Setoran Ekuitas 1 4.500.000Rp 4.500.000Rp

1 Setoran Ekuitas 1 4.500.000Rp 9.000.000Rp

2010

Saldo

Nomor Perkiraan : 10 (dalam rupiah)

Tanggal KreditUraian Ref Debit

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

20

b. Buku Besar Berbentuk Skontro

Bentuk buku besar ini sering digunakan dalam akademis tetapi untuk pemakaian

di lapangan sedikit jarang karena bentuk T ini tidak dapat menunjukka saldo

setiap perkiraan secara instan.

Contoh :

Tabel II.7 Buku Besar Bentuk Skontro

Nomor Perkiraan Nama Perkiraan

4. Neraca Saldo

Menurut Pura (2013d:54) menjelaskan bahwa “Neraca saldo adalah suatu laporan

yang memuat daftar akun beserta saldo-saldonya, baik itu akun yang bersaldo debet

maupun yang bersaldo kredit.” Dengan neraca saldo ini kita akan lebih mudah

mengetahui susunan aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban beserta saldonya

masing-masing. Jumlah saldo debet harus sama dengan jumlah saldo kredit. Jika

terjadi perbedaan berarti telah terjadi kesalahan, berikut adalah beberapa indikator

yang memungkinkan jika terjadinya kesalahan tersebut :

a. Kesalahan dalam menyajikan neraca saldo, antara lain :

1) Salah menjumlahkan angka pada kolom debet dan kredit

2) Salah mencatat angka saldo akun ke neraca saldo

3) Salah memasukkan saldo akun ke kolom yang seharusnya

4) Salah karena ada akun yang tertinggal/tidak dimasukkan

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

21

b. Kesalahan saldo akun, antara lain :

1) Salah menghitung saldo akun

2) Salah menempatkan saldo ke akun

c. Kesalahan posting, antara lain :

1) Salah memasukkan jumlah ke akun

2) Salah mendebet atau mengkredit saat posting

3) Salah karena mengabaikan posting debet dan kredit

5. Ayat Jurnal Penyesuaian

Menurut Pura (2013e:64) menjelaskan bahwa “Jurnal penyesuaian adalah tempat

pencatatan data-data transaksi tertentu pada akhir periode demi menyesuaikan jumlah

rupiah yang terdapat dalam tiap akun terhadap kenyataan pada akhir periode

tersebut”. Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang tidak didasarkan pada aktivitas

transaksi tetapi pada perhitungan atau keterangan tertentu. Penyesuaian ini biasanya

didasarkan pada data dan informasi internal yang merupakan bukti internal, seperti

bukti memorial yang dibuat oleh manajer akuntansi atau kepala bagian akuntansi.

Ada beberapa unsur transaksi yang menyebabkan dilakukannya penyesuaian

pada akhir periode akuntansi, yakni :

a. Selisih Kas Kecil

b. Taksiran Kerugian Piutang Usaha

c. Biaya Pemakaian Perlengkapan (Perlengkapan yang terpakai)

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

22

d. Biaya Dibayar Dimuka (Persekot)

e. Penyusutan Aset Tetap

f. Biaya yang Masih Harus Dibayar (Utang Beban)

g. Pendapatan Diterima di Muka (Utang Usaha)

h. Pendapatan yang Masih Harus Diterima (Piutang Usaha).

6. Neraca Lajur

Menurut Sumarsan (2013f:117) menjelaskan bahwa “Neraca Lajur (worksheet)

adalah kertas yang berkolom yang berfungsi sebagai kertas kerja untuk menyusun

laporan keuangan.” Dengan menggunakan neraca lajur, perusahaan dapat mengurangi

kesalahan pencatatan atau lupa catat atas sebuah transaksi atau adanya jurnal

penyesuaian yang harus dicatat. Di samping itu, neraca lajur dapat digunakan untuk

memeriksa ketepatan perhitungan yang digunakan, dan memungkinkan penyusunan

data secara logis. Bentuk neraca lajur terdiri dari tiga baris pertama yang memuat :

1) Nama Perusahaan

2) Nama Kertas Kerja

3) Periode

Bentuk Neraca Lajur terdiri dari kolom untuk nomor perkiraan dan nama

perkiraan serta 5 pasang kolom debit dan kredit sehingga jumlah keseluruhan menjadi

10 kolom, yaitu :

1) Kolom Neraca Saldo

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

23

2) Kolom Jurnal Penyesuaian

3) Kolom Neraca Saldo Disesuaikan

4) Kolom Laporan laba rugi

5) Kolom Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

7. Laporan Keuangan

Menurut Pura (2013e:86) menjelaskan bahwa “Laporan Keuangan merupakan

media komunikasi dan pertanggungjawaban antara perusahaan dan pemiliknya atau

pihak lain yang mempunyai hubungan dengan perusahaan tersebut”. Laporan

keuangan berperan sangat penting dalam suatu perusahaan, karena laporan tersebut

akan memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi suatu perusahaan, dan

akan digunakan untuk mengambil keputusan. Ada beberapa jenis laporan keuangan :

a. Laporan Laba-Rugi

b. Laporan Neraca

c. Laporan Perubahan Ekuitas

8. Jurnal Penutup

Menurut Jusup (2013a: 291) menjelaskan bahwa “Jurnal penutup adalah jurnal

yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo akun sementara (akun-akun nominal dan

akun prive). Pada dasarnya tujuan pembuatan jurnal penutup adalah untuk menutup

saldo yang terdapat dalam semua akun sementara dan untuk memisahkan pendapatan

dan biaya tahun tertentu dengan tahun berikutnya, sehingga jumlah nominal

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

24

pendapatan dan beban tidak bercampur dengan jumlah pendapatan dan beban periode

berikutnya.

Penutupan pembukuan biasanya dilakukan dengan urutan sebagai berikut :

1) Menutup semua akun pendapatan dengan memindahkan saldo setiap akun

pendapatan ke akun laba rugi

2) Menutup semua akun beban dengan memindahkan saldo setiap akun beban ke

akun laba rugi

3) Menutup akun laba rugi dengan memindahkan saldo akun tersebut ke akun

modal

4) Menutup akun prive (jika ada) dengan memindahkan saldo akun tersebut ke akun

modal.

9. Neraca Saldo Setelah Penutupan

Menurut Pura (2013f:115) menjelaskan bahwa “Neraca saldo penutup adalah

suatu laporan yang digunakan untuk menyusun kembali saldo-saldo akun rill atau

akun neraca yang kemudian dijadikan dasar untuk menyusun neraca awal periode

berikutnya”.

Proses penyesuaian saldo akun rill ini tidak membutuhkan jurnal, karena saldo akun

rill semata-mata dipindahkan akibat adanya pergantian periode akuntansi.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

25

2.1.6 Saldo Normal Perkiraan

Menurut Sumarsan (2013g:35) menjelaskan bahwa “Perkiraan merupakan

nama yang diberikan untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam

sebuah perusahaan, seperti : Penyelesaian jasa, membayar beban telepon, membeli

perlengkapan, dan transaksi lainnya”.

Tujuan dari penggunaan perkiraan adalah :

Untuk menyeragamkan pencatatan ke dalam satu kelompok (perkiraan).

Untuk penyederhanaan sehingga laporan keuangan khususnya laporan laba

rugi komprehensif tidak terlalu panjang menyebutkan beban-beban yang

dikeluarkan. Misalnya : Perkiraan beban retribusi akan mencatat semua

pengeluaran perusahaan untuk beban retribusi sampah, retribusi keamanan,

parkir dan retribusi yang lain.

Untuk menjadi dasar penyusunan neraca saldo (neraca percobaan) dan laporan

keuangan.

Untuk memberikan informasi seberapa besar perusahaan telah mengeluarkan

uang untuk sesuatu, misalnya : Perbaikan dan pemeliharaan mobil.

Di dalam akuntansi, perkiraan terdiri dari 2 (Dua), yaitu perkiraan riil

(permanen atau sering disebut juga perkiraan neraca dan perkiraan sementara,

nominal atau perkiraan laba rugi).

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

26

Perkiraan riil (perkiraan neraca)

Perkiraan yang terdapat dalam laporan posisi keuangan (neraca), yaitu sesuai

dengan sifatnya, perkiraan riil biasanya diklasifikasikan sebagai aset,

liabilitas, dan ekuitas. Dan klasifikasi ini masih dapat dirinci menjadi

perkiraan-perkiraan berikut, misalnya aset, dapat dibagi menjadi aset lancar,

aset tetap, dll. Aset lancar dapat dirinci menjadi perkiraan kas, bank, deposito,

surat-surat berharga, piutang, persediaan, dan sebagainya.

Perkiraan Nominal

Perkiraan nominal diklasifikasikan sebagai pendapatan dan beban.

Kas

Bank

Deposito

Surat-surat Berharga

Piutang

Persediaan

Jenis-jenis Perkiraan

Aset

Lancar

Aset Tetap

Aset Lain-

lain

Aset

Liabilitas

Beban

Ekuitas

Penghasilan

Perkiraan

Riil

Perkiraan

Nominal

Jenis-

jenis

Perkiraan

Sumber : Sumarsan (2013:36)

Gambar II.2 Jenis-jenis Perkiraan

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

27

Perkiraan Aset, perkiraan beban bersaldo normal pada debit, yang

dimaksudkan setiap pertambahan dari perkiraan aset atau perkiraan beban

disebelah debit dan berkurang disebelah kredit.

Perkiraan Liabilitas, perkiraan Ekuitas, dan perkiraan penghasilan bersaldo

normal pada kredit, yang dimaksud setiap pertambahan pada perkiraan

liabilitas, ekuitas, atau penghasilan disebelah kredit, dan berkurang

disebelah debit.

Tabel II.8 Saldo Normal Perkiraan

Perkiraan Saldo Nominal Pertambahan Pengurangan

Aset Debit Debit Kredit

Liabilitas Kredit Kredit Debit

Ekuitas Kredit Kredit Debit

Penghasilan Kredit Kredit Debit

Beban Debit Debit Kredit

Perancangan nomor perkiraan untuk sebuah perusahaan harus memiliki

karakteristik sebagai berikut :

a. Fleksibel, yaitu memungkinkan adanya penambahan perkiraan baru tanpa

harus merancang kode perkiraan dari awal.

b. Konsisten, Pencatatan transaksi harus dilakukan secara konsisten sehingga

analisis terhadap satu perkiraan menggambarkan peristiwa yang sebenarnya.

c. Sederhana dan murah, Merancang nomor perkiraan harus sederhana sehingga

proses pemasukan data menjadi mudah dan pemakaian sumber daya yang

murah, maksudnya nomor perkiraan jangan terlalu panjang.

d. Mudah dipahami dan diingat.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

28

2.1.7 Pengertian dan Klasifikasi Kas

Menurut Kieso dkk (2008:342) menjelaskan bahwa “Kas adalah aktiva yang

paling likuid, merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta

akuntansi untuk semua pos-pos lainnya”. Pada umumnya kas diklasifikasikan sebagai

aktiva lancar, kas terdiri dari uang logam, uang kertas dan dana yang tersedia pada

deposito bank. Instrumen yang dapat dinegoisasikan seperti pos wesel, cek yang

disahkan, cek kasir, cek pribadi dan wesel bank juga dipandang sebagai kas.

2.2 Tools Aplikasi

2.2.1 Sejarah Aplikasi Akuntansi Zahir Accounting

Zahir Accounting merupakan software akuntansi yang dibuat secara terpadu

(Integrated Software). Software Zahir Accounting dibuat oleh PT. Zahir Internasional

dan dibuat pertama kali pada tahun 1996 dengan Zahir Accounting Versi 1.0.

kemudian dikembangkan sehingga muncul versi 2.0 pada tahun 1997. Zahir

accounting mulai dipasarkan pada tahun 1999, dimana hingga saat ini Zahir

Accounting sudah mencapai versi 5.1 dan telah digunakan oleh banyak perusahaan di

Indonesia. Selama ini, Zahir Accounting telah memperoleh penghargaan secara

nasional, antara lain penghargaan dari Presiden Republik Indonesia pada Indonesia

ICT Award 2003, kemudian penghargaan Menkominfo pada Apicta 2002, 2003, dan

2004 dan lain-lain. Prestasi yang diperoleh PT. Zahir International melalui Zahir

Accounting ini menunjukkan bahwa Zahir Accounting layak untuk menjadi Software

akuntansi pilihan utama setiap perusahaan di Indonesia.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

29

Zahir Accounting mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan

Software sejenis. Tampilan yang menarik dalam interface program maupun dalam

penyajian laporan keuangan. Berbagai macam menu yang memudahkan pencatatan

juga menjadi kelebihan dari Zahir Accounting.

2.2.2 Pengenalan Aplikasi Akuntansi Zahir Accounting

Menurut Himayati (2007:19) menjelaskan bahwa “Zahir Accounting adalah

software akuntansi yang digunakan untuk membuat laporan keuangan, mempunyai

fasilitas yang integrated dan berdaya saing tinggi, dilengkapi dengan analisa laporan

berupa grafik dan analisa resiko keuangan yang berguna untuk keputusan

manajemen”.

Zahir Accounting dirancang untuk dapat digunakan meskipun pengguna tidak

mendalami terori akuntansi, namun akan lebih baik jika pengguna mempelajari

prinsip-prinsip dasarnya dengan baik. Dengan menguasai terori akuntansi dengan

baik, pengguna dapat memanfaatkan laporan-laporan yang dihasilkan oleh Zahir

Accounting untuk menghasilkan keputusan bisnis dengan lebih tepat. Zahir

Accounting memiliki beberapa produk, antara lain :

1. Zahir Small Business Accounting 5.1

Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan,

organisasi nirlaba dan perorangan, yang memerlukan pembukuan sederhana,

mengelola uang, piutang, tagihan dan pelaporan yang lengkap namun dengan

harga sangat terjangkau dan lain-lain.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

30

2. Zahir Flexy Money 5.1

Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak di bidang jasa, organisasi nirlaba dan

perorangan, yang memerlukan pembukuan praktis dan lengkap, menglola uang,

giro, piutang, tagihan dan pelaporan secara mudah dan cepat, dan lain-lain.

3. Zahir Flexy Trade 5.1

Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak di bidang perdagangan yang

memerlukan pembukuan praktis dan lengkap, untuk mengelola uang, persediaan

barang dagang, piutang, tagihan dan pelaporan secara mudah dan cepat.

4. Zahir Accounting Personal 5.1

Digunakan untuk usaha kecil dan menengah dalam bidang usaha jasa dan

organisasi nirlaba yang ingin mengelola usaha dengan mudah dan lengkap, untuk

usaha yang menerima order dengan system proyek, mengelola dan menghitung

penyusutan fixed asset, sesuai dengan bidang usaha advertising, kontraktor dan

lain-lain.

5. Zahir Accounting Standar 5.1

Digunakan untuk usaha kecil dan menengah dalam bidang perdagangan,

kontruksi, retail sedang, yang ingin mengelola usaha dengan mudah.

Memberikan kemudahan dalam mengelola proyek, menghitung penyusutan

aktiva tetap, sesuai untuk bidang kontraktor, real estate, pabrik kecil, retail dan

lain-lain.

6. Zahir Enterpise 5.1

Dengan Database Client Server yang mampu menangani data yang lebih besar

dan lebih handal, berbagai fasilitas baru seperti multi level pricing, komisi bagian

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

31

penjualan, laporan yang dapat didesain sendiri, laporan dapat di drill down

(dapat diklik) untuk menampilkan detail laporan dan lain-lain.

7. Zahir Point of Sale (POS) 5.1

Software Point of Sale yang simple dan mudah digunakan, sebagai software kasir

yang khusus mencatat penjualan harian dengan kecepatan input transaksi yang

tinggi. Beberapa fasilitas yang dimiliki, antara lain : Penjualan tunai dan kredit,

pencarian barang per suku kata, dapat menggunakan Bar Code Reader, Drawer,

Customer Display, dan lain-lain.

Berikut ini adalah produk dan harga untuk aplikasi Zahir Accounting :

Sumber : Himayati (2007:18)

Gambar II.3

Gambar Daftar Produk dan Harga Zahir

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

32

Berikut ini adalah perbedaan apabila laporan keuangan dibuat secara manual

atau dengan Zahir Accounting :

Tabel II.9

Tabel Perbedaan Pembuatan Laporan Keuangan

1. Membuat jurnal double entry 1. Input transaksi pada formulir yang disediakan

2. Menghitung harga pokok dan

mencatat pada kartu stok barang

3. Mencatat kartu piutang dan

hutang usaha

4. Menghitung penyusutan asset

5. Menyusun buku besar

6. Membuat worksheet atau

neraca lajur

7. Menyusun laporan neraca dan

laba rugi

8. Menyusun laporan aliran kas

9. Membuat analisa ratio dan

grafik-grafik

MANUAL ZAHIR ACCOUNTING

2. Klik laporan untuk menampilkan seluruh

laporan keuangan dan klik analis bisnis untuk

menampilkan grafik dan analisa keuangan.

Sumber : Himayati (2007:16-17)

Zahir Accounting memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

1. Mudah digunakan bagi non akuntan.

2. Desain tampilan menarik dan mudah dipahami.

3. Faktur dan laporan dapat didesain sesuai kebutuhan.

4. Menggunakan database client server.

5. Fasilitas dan kapasitas yang dapat disesuaikan kebutuhan.

6. Tersedianya grafik dan analisa bisnis.

7. Fasilitas audit/drill down.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

33

2.2.3 Aplikasi Akuntansi Zahir Accounting Versi 5.1

Dalam sistem pencatatan akuntansi manual, setiap jurnal transaksi dibuat ke

dalam bentuk jurnal umum berdasarkan formulir transaksi (seperti faktur penjualan).

Dalam Zahir Accounting Versi 5.1 pengguna akan lebih banyak bekerja dengan

mengisi formulir transaksi seperti keadaan sebenarnya, tanpa perlu mengetahui cara

membuat jurnalnya.

Setiap kali pengguna membuat jurnal transaksi dengan mengisi formulir

transaksi, program akan membuatkan jurnal umumnya secara otomatis. Jurnal yang

dibuat secara otomatis tersebut dapat berjumlah lebih dari satu, misalnya jurnal

penjualan kredit akan dibuatkan tiga jurnal, yaitu jurnal penjualan, jurnal pembayaran

uang muka, dan jurnal pencadangan penghapusan piutang, demikian juga untuk

jurnal-jurnal lainnya.

Berikut beberapa jurnal transaksi yang terdapat Zahir Accounting Versi 5.1 :

1. Jurnal penjualan

2. Jurnal retur penjualan

3. Jurnal pembelian

4. Jurnal retur pembelian

5. Jurnal kas masuk

6. Jurnal kas keluar

7. Jurnal pembayaran piutang usaha

8. Jurnal pembayaran hutang usaha

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

34

9. Jurnal pengembalian kelebihan pembayaran piutang usaha

10. Jurnal penerimaan kelebihan pembayaran hutang usaha

11. Jurnal penyesuaian persediaan

12. Jurnal pemindahan barang

13. Jurnal umum

Dengan desain program dan struktur data yang sistematis, tetap stabil

walaupun volume transaksi sangat tinggi, ditunjang fasilitas maintenance data yang

akurat, fitur yang ada di Zahir terbilang sangat lengkap dan profesional. Fasilitas dan

keunggulan dari Zahir Accounting versi 5.1 adalah :

1. Pencatatan jurnal umum, penjualan, pembelian, kas masuk, kas keluar, yang

dikaitkan dengan departemen dan proyek serta fasilitas transaksi berulang untuk

membuat jurnal dari transaksi yang sering berulang, yang diikuti penggunaan

mata uang asing pada saat transaksi

2. Laporan neraca, laba-rugi, buku besar (dengan pilihan mata uang yang ada),

neraca lajur, aliran kas, hutang-piutang, (analisa, buku besar, dan lainnya),

departemen dan proyek (aktivitas, laba-rugi, dan lainnya).

3. Pencatatan biaya proyek yang lengkap dan terinci, sehingga penerapan akuntansi

biaya di perusahaan akan sangat mudah, dan mendukung sistem “Acivity Based

Costing”.

4. Pencatatan persediaan yang lengkap dengan sistem biaya : FIFO, LIFO, dan

Average Costing (rata-rata), fasilitas pembuatan jurnal otomatis seperti Auto

Build dan Stock Opname, Serta fasilitas untuk penentuan harga jual.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

35

5. Pembuatan jurnal penyesuaian persediaan dan cadangan penghapusan piutang

secara otomatis saat pembuatan jurnal penjualan.

6. Pencatatan persediaan dengan kemampuan mengaitkan transaksi kepada suatu

kelompok barang.

7. Laporan persediaan dari data persediaan, analisa persediaan, nilai persediaan

kartu stock, dan lainnya.

8. Pengelolaan harta tetap, dengan fasilitas penentuan beban penyusutan dengan

beragam metode, serta pembuatan jurnal penyusutan otomatis saat tutup buku

bulanan.

9. Pencetakan faktur penjualan, pembelian, faktur pajak, dan dokumen lainnya

dengan kemudahan untuk mengkustomisasi layout faktur sesuai keinginan

pengguna.

10. Analisa keuangan yang menampilkan rasio-rasio keuangan penting, dan laporan

penting lainnya secara terpadu.

11. Giro mundur, laporan aliran kas, proyeksi kas, dan rekonsiliasi bank.

12. Pengelolaan departemen secara terperinci sehingga diketahui aktivitas dan rugi-

labanya.

13. Perhitungan otomatis selisih kurs setiap bulannya pada saat tutup bulanan dan

tahunan

14. Multi user, multi company, multi tax, multi discount, multi gudang, multi level

password, dan lainnya.

15. Sinkronisasi data antarcabang, ada kantor pusat dan ada kantor cabang/gudang.

Masing-masing membuat data sendiri, setiap hari atau sesuai waktu yang

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

36

diinginkan masing-masing secara otomatis mengirim data melalui internet,

upload ke FTP server. Data yang diupload hanya data modifikasi terakhir saja,

sehingga sangat kecil dan cepat, kemudian diimpor dan posting secara otomatis

juga, sangat mudah dan cukup cepat

16. Ada fasilitas serial number, lot number dan expire date untuk mengontrol produk

dengan nomor seri, serta obat-obatan atau makanan yang terdapat expired date

nya.

17. Semua laporan dapat didesain sendiri oleh user dan dapat dilakukan export

report ke format lain.

18. Semua laporan dapat didesain sendiri oleh user lain dan dapat dilakukan export

report ke format lain.

19. Database andal yang sangat kecil kemungkinan crash/corrupt, bisa berjalan 24

jam tanpa berhenti sama sekali, bahkan saat backup tidak perlu stop server, user

bisa terus input. Dilengkapi pula dengan security yang jauh lebih baik.

20. Analisa grafis untuk menampilkan produk terlaris, paling menguntungkan,

pelanggan tertinggi omsetnya, dan sebagainya.

21. Adanya field debit/credit memo disetiap form jual/beli/retur, sehingga bila ada

transaksi retur bisa langsung dirujukan ke invoice aslinya, sehingga tidak ada lagi

invoice negatif yang harus di cross secara manual.

22. Auto purchase order recommendation, dapat membuat PO secara otomatis bila

barang mencapai level minimum, dimana level minimum dan jumlah yang akan

dibeli dibuat berdasarkan parameter yang ditentukan sendiri berdasarkan historis

data dan proyeksi penjualan. Program membuat proyeksi penjualan untuk satu

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

37

bulan ke depan berdasarkan data penjualan lima bulan sebelumnya (untuk produk

non musiman), dan berdasarkan data satu tahun yang lalu untuk produk

musiman.

23. Fasilitas multilevel price dan hitung komisi penjualan (otomatis membuat jurnal

komisi lawan hutang komisi)

24. Intuitif, jelas, dan nyama digunakan. Tersaji dengan tampilan grafis menarik

yang didesain khusus untuk lebih memudahkan pengguna pemula dalam bidang

komputer komputer maupun akuntansi

Untuk mengaktifkan program Zahir Accounting, Langkah-langkah nya adalah

sebagai berikut :

1. Pilih menu Start, Klik Program Zahir Edisi Pendidikan System Ver.5.1.

Gambar II.4

Membuka Program Zahir Accounting

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

38

2. Selanjutnya pada layar komputer akan muncul logo Zahir Accounting seperti

gambar dibawah ini.

Gambar II.5

Gambar Logo Program Zahir Accounting

3. Setelah proses membuka program sukses, akan muncul tampilan utama program

Zahir Accounting seperti gambar dibawah ini.

Gambar II.6

Gambar Tampilan Awal Zahir Accounting versi 5.1

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

39

Setelah program Zahir Accounting berhasil terbuka seperti gambar II.6,

berikut adalah penjelasan dari menu utama dan juga modul utama dalam program

Zahir Accounting.

Gambar II.7

Gambar Menu Utama Zahir Accounting versi 5.1

Keterangan Gambar II.7 :

1) Versi Program

2) Administrasi data keuangan (membuat, membuka, membackup data)

3) Registrasi

4) Website Zahir Accounting

5) Panduan penggunaan

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

40

6) History data

7) Edisi software

Gambar II.8

Gambar Modul Utama Zahir Accounting versi 5.1

Keterangan Gambar II.8

1) Menu Data-data (untuk master data)

2) Menu Buku Besar (buku besar per rekening)

3) Menu Penjualan (input penjualan)

4) Menu Pembelian (input pembelian)

5) Menu Kas & Bank (input transaksi kas & bank)

6) Menu Persediaan (input data persediaan)

7) Menu Laporan (menghasilkan laporan keuangan)

Setelah program Zahir Accounting berhasil terbuka pada gambar II.., lalu pilih

membuat data baru. Isi semua data yang diperlukan sampai selesai, dan dibawah ini

adalah gambar tampilan nya.

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

41

Gambar II.9

Gambar Informasi Perusahaan

Gambar II.10

Gambar Periode Akuntansi

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

42

Gambar II.11

Gambar Konfirmasi Akhir

Gambar II.12

Gambar Proses Pembuatan Data Baru (1)

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

43

Gambar II.13

Gambar Jenis Usaha

Gambar II.14

Gambar Pilih Jenis Usaha

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

44

Gambar II.15

Gambar Proses Pembuatan Data Baru (2)

Gambar II.16

Gambar Pilih Mata Uang

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

45

Gambar II.17

Gambar Proses Isi Data Baru Selesai

Setelah data perusahaan baru selesai dibuat, maka akan masuk ke dalam menu

utama Zahir Accounting dalam data perusahaan tersebut. Di bawah ini adalah gambar

tampilan nya.

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

46

Gambar II.18

Gambar Tampilan Awal Data Perusahaan pada Zahir Accounting versi 5.1

Keterangan Gambar II.18

1. Menu Program

Menu Program berguna untuk mengakses fungsi-fungsi program yang tidak

terkait ke master data dan transaksi. Melalui menu ini pengguna dapat membuat

data keuangan baru, membuka data, kembali ke menu utama, membackup data,

memperbaiki data, mengatur konfigurasi program, melakukan tutup buku, dll.

1. Menu Program

5. Modul Program 3. Area Kerja 4. Navigasi Halaman

2. Panel Samping

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

47

2. Panel Samping

Panel Samping menampilkan informasi yang bervariasi sesuai dengan konteks

form yang sedang terbuka. Untuk pertama kali akan ditampilkan shortcut ke

menu analisa, data-data dan daftar transaksi penting. Selanjutnya, jika sedang

membuka buku besar maka disini akan ditampilkan informasi tentang waktu

penginputan, waktu pengeditan dan nama penginput transaksi, jika sedang

melakukan rekonsiliasi bank maka disini akan ditampilkan informasi yang terkait

dengan rekonsiliasi bank, dsb.

3. Area Kerja

Disini merupakan area dimana Zahir akan menampilkan pilihan menu, daftar

atau list data, formulir transaksi, dll. Contohnya adalah Menu Kas dan Bank akan

tampil jika pengguna klik modul program Kas dan Bank.

4. Navigasi Halaman

Klik tombol bergambar segitiga disebelah kiri untuk menuju halaman

sebelumnya, dan disebelah kanan untuk menuju halaman selanjutnya. Jika

pengguna telah membuka beberapa form sekaligus maka tombol ini akan

memudahkan pengguna untuk pindah dari satu form ke form lainnya.

5. Modul Program

Modul Program mengelompokkan fasilitas program berdasarkan data, jenis

transaksi dan laporan. Contoh untuk menginput nama pelanggan baru atau

menginput data barang, klik menu Data-data, sedangkan untuk menginput

transaksi penjualan, klik menu penjualan, untuk menampilkan laporan klik menu

laporan.

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

48

Berikut adalah modul-modul yang terdapat pada program Zahir Accounting.

Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data :

a. Modul Data-data

Modul data ini berisi data master yang akan digunakan dalam modul-modul

lain. Beberapa fasilitas yang ada di modul data-data :

1) Data Nama dan alamat

2) Data Perkiraan Rekening

3) Data Produk

4) Data Satuan Pengukuran

5) Data Proyek

6) Data Harta Tetap

7) Data Pajak

8) Data Mata Uang

9) Kalsifikasi Alamat dan Tabel Komisi Penjualan

10) Kelompok dan Grup Produk

11) Data Pendukung

12) Fixed Asset

13) Data Proyek

14) Catatan Transaksi

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

49

Gambar II.19

Gambar Modul Data-Data (1) pada Zahir Accounting versi 5.1

Gambar II.20

Gambar Modul Data-Data (2) pada Zahir Accounting versi 5.1

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

50

b. Modul Data-Data

Modul buku besar merupakan tempat dimana pengguna bisa membuat atau

mengedit rekening perkiraan, menginput transaksi jurnal umum, menampilkan

buku besar per rekening, dan menampilkan transaksi jurnal umum. Beberapa

fasilitas yang ada di modul buku besar :

1) Data Rekening Perkiraan

2) Transaksi Jurnal Umum

3) Buku Besar

4) Daftar Transaksi Jurnal

Gambar II.21

Gambar Modul Buku Besar pada Zahir Accounting versi 5.1

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

51

c. Modul Penjualan

Modul penjualan berisi segala fasilitas pencatatan yang berhubungan dengan

aktivitas penjualan baik tunai maupun kredit. Beberapa fasilitas yang ada di

modul penjualan :

1) Sales Order

2) Pengiriman Barang (Invoicing)

3) Retur Penjualan

4) Daftar Piutang Usaha

5) Pembayaran Piutang Usaha

Gambar II.22

Gambar Modul Penjualan (1) pada Zahir Accounting versi 5.1

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

52

Gambar II.23

Gambar Modul Penjualan (2) pada Zahir Accounting versi 5.1

d. Modul Pembelian

Modul pembelian ini berisi segala fasilitas yang terkait dengan aktivitas

pembelian baik tunai maupun kredit. Beberapa fasilitas yang ada di modul

pembelian :

1) Purchase Order

2) Pengiriman Barang (Invoicing)

3) Retur Pembelian

4) Daftar Hutang Usaha

5) Pembayaran Hutang Usaha

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

53

Gambar II.24

Gambar Modul Pembelian (1) pada Zahir Accounting versi 5.1

Gambar II.25

Gambar Modul Pembelian (2) pada Zahir Accounting versi 5.1

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

54

e. Modul Kas & Bank

Modul kas & bank ini berisi semua fasilitas yang berhubungan dengan kas dan

bank, baik transaksi keluar masuk kas/bank. Beberapa fasilitas yang ada di

modul kas & bank :

1) Transfer Kas

2) Kas Masuk

3) Kas Keluar

4) Rekonsiliasi Bank

Gambar II.26

Gambar Modul Kas & Bank pada Zahir Accounting versi 5.1

f. Modul Persediaan

Modul persediaan ini berisi semua fasilitas yang berhubungan dengan

persediaan. Beberapa fasilitas yang ada di modul persediaan :

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

55

1) Pemakaian/Penyesuaian Barang

2) Pemindahan Barang

3) Transfer Barang Antar Gudang

4) Stock Opname

5) Perakitan

6) Disassenbly

7) Penerimaan Barang Konsinyasi

8) Retur Barang Konsinyasi

9) Data Produk

10) Kegiatan

11) Data Transaksi dan Cetak Faktur

Gambar II.27

Gambar Modul Persediaan pada Zahir Accounting versi 5.1

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

56

g. Modul Laporan

Modul laporan ini menampilkan berbagai laporan dan juga analisa grafik. Di

sisi sebelah kiri terdapat kategori laporan, sedangkan sisi sebelah kanan

terdapat daftar laporan yang tersedia untuk kategori tsb. Beberapa fasilitas

yang ada di modul pembelian :

1) Analisa Bisnis

2) Laporan Keuangan

3) Laporan Penjualan dan Piutang

4) Laporan Pembelian dan Hutang

5) Laporan Barang

6) Laporan Lainnya

Gambar II.28

Gambar Modul Laporan (1) pada Zahir Accounting versi 5.1

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI · 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para

57

Gambar II.29

Gambar Modul Laporan (2) pada Zahir Accounting versi 5.1