Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu
dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan
dari unsur, komponen atau, variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain, dan terpadu.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Bodnar dan Hoowood dalam (Muhamad dan Oktafianto, 2016:2)
mengemukakan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berkaitan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Menurut Frederick dalam (Fauzi, 2017:2) bahwa “Sistem beroprasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai sasaran tertentu, suatu sistem
menunjukan tingkah lakunya melalui interaksi di antara komponen-komponen di
dalam sistem dan di antara lingkungannya”.
Menurut Indrajit dalam (Hutahaean, 2014:1) sistem mengandung arti
“Kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan
antara satu dengan yang lainnya”.
Menurut Hall dalam (Mardi, 2014:3) Sistem adalah “sekelompok dua atau lebih
komponen yang saling berkaitan yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama”.
7
Menurut Fitzgrald dalam (Puspitawati dan Anggadini, 2014:1) sistem adalah
“suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
sekumpulan komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan
bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sistem. Adapun karakteristik sistem menurut
Fauzi (2017:3) adalah sebagai berikut:
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terjadi dikarenakan adanya sejumlah komponen yang melakukan
interaksi. Suatu sistem yang sekecil apapun akan selalu mengandung komponen-
komponen.
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antar suatu sistem dengan sistem
yang lain atau dengan lingkungan luar.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah daerah di luar batas dari suatu sistem
yang memengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber
daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari
subsistem menjadi masukan untuk subsistem lainnya.
8
5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang di olah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisi pembuangan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran maka sistem tersebut tidak berguna.
Adapun Menurut Hutahaean (2014:6) sistem dapat diklasifikasikan dalam
beberapa sudut pandang:
1. Klasifikasi Sistem sebagai:
a. Sistem Abstrak (Abstract System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik.
b. Sistem Fisik (Physical System)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem Alamiyah (Natural System)
Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
9
b. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
3. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem Tertentu (Deterministic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
b. Sistem Tak Tentu (Probalistic System)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probalistik.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem Tertutup (Close System) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak
terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja
otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup
ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanya relatively closed system.
b. Sistem Terbuka (Open System) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dan terpengaruh denga lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan
output dari lingkungan luar subsistem lainnya. Karena sistem terbuka
terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.
10
2.1.2. Pengertian Informasi
Menurut Davis dalam (Hutahaean, 2014:9) bahwa “Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai
nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau
keputusan-keputusan yang akan datang”
Muslihudin dan Oktafianto (2016:9) mengutip beberapa pendapat para ahli
diantaranya menurut Sutanta berpendapat bahwa informasi merupakan hasil
pengolah data, sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan
mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat
dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada
saat mendatang.
Menurut Robert J. Verzello/John reuter III dalam (Fauzi, 2017:10) bahwa
“Informasi adalah kumpulan data yang relavan dan mempunyai arti yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan”.
Menurut Barry E. Cushing dalam (Fauzi, 2017:10) bahwa “Informasi
menunjukan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna kepeda
orang yang menerimanya”.
Menurut Mulyani (2016a:14) bahwa “Informasi merupakan data yang sudah
diolah yang ditunjukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang
membutuhkan”.
Menurut Davis dalam (Kadir, 2014:45) “Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang berguna untuk membuat keputusan. Adapun karakteristik informasi yang
berguna bagi si penerima menurut Fauzi (2017:10) antara lain sebagai berikut:
11
1. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakai, setiap pengguna
informasi akan berbeda-beda tergantung dari kebutuhan penggunaan informasi
tersebut.
2. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan bias atau menyesatkan.
Informasi harus akurat karena dari sumber infomasi sampai ke penerima
kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak
informasi tersebut.
3. Tepat Pada Waktunya
Informasi yang diterima pengguna informasi tidak boleh terlambat karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
4. Lengkap
Informasi ini harus lengkap sehingga tidak kehilangan aspek-aspek yang penting
yang merupakan dasar aktivitas yang diukurnya.
5. Rangkuman
Informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai karena informasi cenderung
memerlukan informasi yang sangat rinci.
6. Dapat diverifikasi
Informasi harus dapat diverifikasi jika diperoleh dari dua orang yang berbeda
dari suatu sistem yang saling berinteraksi dimana hasil informasi dari kedua
orang tersebut adalah sama.
12
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Fauzi (2017:18) mengemukaan pendapat dari Lucas bahwa “Sistem
informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prodesur yang diorganisasikan bilamana
dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan
dan pengendalian di dalam organisasi”.
Menurut John Nash dan Roberts dalam (Fauzi, 2017:18) bahwa Sistem
informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
prosedur-prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan sesuatu dasar untuk pengambilan
keputusan.
Menurut Hall dalam (Fauzi, 2017:18) bahwa “Sistem informasi adalah sebuah
rangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses, menjadi informasi
dan didistribusikan kepada pemakai”
Menurut Hutahaean (2014:13) berpendapat bahwa Sistem informasi adalah
suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
Menurut Yakub dalam (Muhamad dan Oktafianto, 2016:11) bahwa “Sistem
informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi
yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi”.
Menurut Punjul (2016:1) “Sistem informasi adalah sistem fisik dan sosial yang
ditata sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
suatu kombinasi teratur apapun dari orang, perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), jaringan komunikasi dan basis data (database) yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi.
13
Menurut Burch dan Grudnitski dalam (Fauzi, 2017:19-21) mengemukakan
bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah
blok bangunan (building block) yaitu:
1. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi dan input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sitem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technolgi Block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian diri secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi
(humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras.
5. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi
14
dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS
(Database Management Systems).
6. Blok Kendali (Control Block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusaksistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi
kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
2.1.4. Pengertian Akuntansi
Menurut Sujarweni (2015:3) “Akuntansi adalah proses dari transaksi yang
dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur,
kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang
digunakan pihak-pihak tertentu”.
Menurut Bahri (2016:2) berpendapat bahwa “Akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara
sedemikian rupa, sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui oleh
umum”.
Menurut American Accounting Association dalam (Ishak dan Sugiono, 2015:3)
”Akuntansi adalah suatu proses yang meliputi identifikasi, pengukuran, dan
komunikasi dari informasi ekonomi yang memungkinkan penilaian dan pengambilan
keputusan yang berharga oleh pengguna informasi”.
Menurut American Institute of Certifed Public Accountans dalam (Ishak dan
Sugiono, 2015:3) “Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan
pengikhtisaran dengan suatu cara tertentu, yang dinyatakan dalam uang, transaksi, dan
peristiwa, paling tidak mengenai karakter keuangan dan penafsiran hasil”.
15
Menurut A Statement of Basic Accounting Theory dalam (Zamzami, 2017:2)
mengemukakan bahwa “Akuntansi sebagai proses mengidenetifikasi,
mengukur, dan mengkomunikasikan economic information untuk
memungkinkan dibuatnya judgement dan keputusan berdasarkan informasi oleh
pengguna (user) informasi tersebut”.
Menurut Kartikahadi (2016:3) pengertian akuntansi adalah “Akuntansi adalah
suatu sistem informasi keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan
informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan”.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah
suatu proses identifikasi, pencatatan dan pengolahan data yang berguna bagi
perusahaan eksternal maupun internal.
2.1.5. Siklus Akuntansi
Menurut Bahri (2016:18) “Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan mulai dari
terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk
pencatatan berikutnya”.
Berikut adalah tahapan-tahapam dalam siklus akuntansi dapat diurutkan sebagai
berikut:
1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasikan yang
terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun didaftar
(dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan antara keseluruhan
nilai akun yang bersaldo normal debet dengan keseluruhan nilai akun yang
bersaldo normal kredit.
4. Menganalis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar yang terkait.
16
6. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja
(work sheet), neraca saldo seletah penyesuaian (adjusted trial balance) dan
laporan keuangan disiapkan.
7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).
8. Memposting data jurnal penutup ke massing-masing buku besar akun yang terkait.
9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance).
10. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menutut Bodnar dan Hopwood dalam (Fauzi, 2017:25) mengemukakan bahwa
“Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan
peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi yang berguna”.
Menurut Nash dan Roberts dalam mengemukakan bahwa (Fauzi, 2017:25)
“Sistem informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari sistem informasi bisnis yang
dihubungkan dengan tipe suatu informasi dan pengolahan informasi yang termasuk di
dalam bagian fungsi akuntansi”.
Menurut Barry E. Cushing dalam (Fauzi, 2017:25) berpendapat bahwa “Sistem
informasi akuntansi adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya
modal dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan
informasi keuangan dan juga informasi yang didapat dari pengumpulan dan
pengolahan data transaksi”.
Menurut Puspitawati dan Anggadini (2014:57) “Suatu sistem informasi
akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk
mengorganisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi untuk uha
infomasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusant manajemen
dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Menurut Krismiaji (2015:4) “Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem
yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat
untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis”.
17
Menurut Romney dan Steinbart (2016:10), Sistem informasi akuntansi adalah
“sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan
mengolah data untuk menghasilkan suatu informasi untuk pengambilan
keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur dan instruksi data perangkat
lunak, infrastruktur teknologi informasi serta pengendalian internal dan ukuran
keamanan”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi adalah sekumpulan unsur-unsur yang berkaitan satu sama yang lain untuk
melakukan kegiatan dengan tujuan tertentu.
2.1.7. Pengertian Pembelian
Menurut Sujarweni (2015:101), “pembelian adalah suatu sistem kegiatan dalam
perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan”.
Menurut (Sholikhah, dkk, 2017), Aktivitas pembelian dapat disebut dengan
prokuremen. Prokuremen merupakan suatu proses bisnis yang diawali dengan
pemilihan sumber daya, aktivitas pembuatan order, dan perolehan barang dan
jasa dan pemasok dilakukan oleh perusahaan. Pembelian (purchasing) adalah
akun yang digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagangan dalam
satu periode.
Menurut Mulyadi dalam (Sinaga, 2017:3), Sistem informasi pembelian
digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan dalam
perusahaan. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua: pembelian
lokal dan impor. Pembelian lokal adalah pembelian dalam negeri, sedangkan
impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri.
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Pembelian merupakan suatu
kegiatan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
produk atau bahan baku produk yang didapat dari pemasok atau supplier untuk dicatat
dalam satu periode.
18
2.1.8. Pengertian Pembelian Kredit
Menurut Sujarweni (2015:105) “Pembelian kredit merupakan sistem pembelian
dimana pembelian barang dengan pembayaran tempo atau menunda pembayaran atau
kredit serta pembayarannya dilakukan setelah barang diterima pembeli”.
Berikut adalah contoh jurnal pada transaksi pembelian kredit:
a. Pada saat pembelian kredit
Pembelian Rp. XXX
Hutang Usaha Rp. XXX
b. Pada saat Pembayaran Hutang
Hutang Usaha Rp. XXX
Kas/Bank Rp. XXX
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Peralatan pendukung merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan
bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, diagram-
diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya.
2.2.1. Unified Modeling Language (UML)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:137) mengatakan bahwa “UML
merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah system
dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:140) pada UML 2.3 terdiri dari 13
macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan
macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
19
Sumber: Sukamto dan Shalahudin (2018)
Gambar II.1
Diagram UML (Unified Modeling Language)
1. Structure Diagram
Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis
dari sistem yang dimodelkan.
2. Behavior Diagram
Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau
rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
3. Interaction Diagram
Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi system
dengan sistem lain maupun interaki antar subsistem pada suatu system.
20
4. Use Case Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:155) mengatakan bahwa “Use case atau
diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat”. Ada dua hal utama pada Use Case yaitu pendefisian
apa yang disebut aktor dan Use Case:
a. Aktor
Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi belum
tentu aktor adalah orang.
b. Use Case
Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unitunit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
5. Activity Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:161) mengatakan bahwa “diagram
aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah system atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak”. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2016:161), diagram
aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
a. Rancangan proses bisnis.
b. Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem atau user interface.
c. Rancangan pengujian.
d. Rancangan menu.
21
6. Sequence Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:165) mengatakan bahwa “Diagram
sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan
waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh
karena itu, untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek
yang terlibat sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang
diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk
melihat skenario yang ada pada use case.
7. Deployment Diagram
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:154) mengatakan bahwa “Diagram
deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam
proses eksekusi aplikasi”.
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Mulyani (2016:100) “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah tools
yang digunakan untuk melakukan pemodelan data secara abstrak dengan tujuan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan struktur dari data yang akan digunakan”.
Menurut Indrajani (2015:17) “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah
sebuah pendekatan toop-bottom dengan perancangan basis data yang dimulai dengan
mengidentifikasikan data-data yang penting yang disebut dengan entitas dan
hubungan antara enttitas-entitas tersebut yang digambarkan dalam satu model”.
22
2.2.3. Logical Record Structured (LRS)
Menurut Simarmata dan Paryudi dalam (Fridayanthie, E. W., & Mahdiati, 2016)
“Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur record-record
pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”.
Menurut (Rusdi, I., & Mashabi, 2017) “Logical Record Structure (LRS) adalah
representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil
antar himpunan entitas”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa LRS adalah
representasi dari struktur record-record pada tabel yang terbentuk dari hasil antar
himpunan entitas.
Menentukan kardinalitas, jumlah table dan Foreign Key (FK) sebagai berikut:
1. One to one
Yaitu satu entitas yang berhubungan dengan paling banyak satu entitas lain.
2. One to many
Yaitu satu entitas yang dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas lain.
3. Many to many
Yaitu beberapa entitas yang dapat berhubungan dengan bebrapa entitas lain.
2.2.4. Mysql
Menurut Andi (2015:26), berpendapat bahwa “MySQL adalah salah satu
software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL)
yang bersifat open source”.
23
2.2.5. Java
Menurut Sun dalam (Haqi, 2017:1), “Java adalah nama untuk sekumpulan
teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada computer
standalone ataupun pada lingkungan jaringan”. Menurut Mardiani, dkk (2017:29)
“Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat
dijalankan pada berbagai platform sistem operasi”.
Menurut Enterprise (2017:1) “Java adalah bahasa pemrograman yang
powerfull dan serbaguna untuk pengembangan perangkat lunak yang berjalan di
perangkat seluler, komputer dekstop, dan server”.
2.2.6. Netbeans
Menurut Enterprise (2015:6) “Netbeans merupakan IDE (Intergrated
Development Environtment) untuk membuat aplikasi dengan JAVA, PHP, C, C++, dan
HTML5”.
Menurut (Nofriadi, 2015:4) “Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated
Development Environtment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang
berjalan diatas swing dan banyak digunakan sekarang sebagai editor untuk berbagai
bahasa pemrograman”. Sedangkan, menurut Sugiarti (2018:6) Netbeans merupakan
IDE yang ditunjukan untuk memudahkan pemrograman Java.
Berdasarkan pengertian diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
Netbeans adalah perangkat lunak yang dapat membuat aplikasi dengan Java.
24
2.2.7. User Interface
Menurut Akinari dalam (Ikhsan dan Kurniawan, 2015) interface adalah salah
satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna
dengan sistem operasi. Antarmuka (interface) adalah komponen sistem operasi yang
bersentuhan langsung dengan pengguna, yaitu Command Line Interface (CLI) dan
Gruphical User Interface (GUI).”
2.2.8. Blackbox Testing
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:275), “Blackbox Testing (pengujian
kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa
menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui
apakah fungsi-fungsi, masuka, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan.
2.2.9. Spesifikasi Software dan Hardware
Menurut (Husaini, 2017) Menyimpulkan bahwa spesifikasi software (perangakat
lunak) adalah kebutuhan software atau perangkat lunak penting bagi terciptanya sistem
yang sedang dirancang. Sedangkan Spesifikasi hardware (perangkat keras) adalah
hardware atau perangakat keras yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi.