Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi kependudukan yaitu sesuatu yang melibatkan beberapa
orang saling mendapatkan informasi dan bermanfaat bagi orang yang menerimanya
dalam lingkup pemerintahan desa, terdapatnya suatu informasi dalam instansi akan
memudahkan penyebaran berita yang ada pada instansi tersebut. Menurut (Djahir
Yulia dan Pradita Dewi, 2014:113) mengatakan “Sistem bisa diartikan sebagai
perangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan
bekerjasama”.
Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem bisa diartikan
kumpulan beberapa komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk mencapai
tujuan tertentu. Sebagai contoh sistem komputer yang pada umumnya komputer akan
bekerja jika terdapat beberapa komponen seperti processor, memory, monitor
maupun keyboard yang merupakan subsistem dari komputer, dimana mereka dapat
berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan dan saling terhubung.
Informasi merupakan jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh
suatu organisasi apapun jenis organisasi tersebut, informasi melalui komunikasi
menjadi perekat bagi suattu organisasi sehingga memudahkan akses informasi yang
didapat setiap saat.
Menurut (Djahir Yulia dan Pradita Dewi, 2014:8) mengemukakan “Informasi
merupakan suatu kesatuan yang tampak maupun tidak tampak fungsinya untuk
mengurangi ketidakpastian suatu keadaan atau peristiwa dimasa depan, informasi
terdiri dari data yang telah diambil dan diolah untuk tujuan informatif”.
8
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil
dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan daapat digunakan sebagai
alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
A. Pengertian Sistem Informasi Manajamen
Menurut (Djahir Yulia dan Pradita Dewi, 2014:115) pengertian “Sistem
Informasi Manajemen adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama”. Informasi
menjelaskan perusahaan atau instansi dari sistem utamanya mengenai informasi yang
terjadi di masa yang akan datang informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan
periodik serta menjamin bahwa data yang diproses dapat dioprasikan secara
terencana dan terkordinasi.
B. Karakteristik Sistem
Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang
mencirikan bahwa hal tersbut dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang sebagai
mana fungsi dan prosesnya
Gambar II.1 Karakteristik Sistem
Sumber : Djahir Yulia dan Pradita Dewi (2014:47)
9
Pada gambar tersebut mengilustrasikan bahwa sistem memiliki deskripsi
tertentu mulai dari masukan sampai keluaran dan lingkup penjelasanya meliputi :
1. Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu
sistem, jadi kriteria suatu tujuan itu mutlak adanya karna tolak ukur dalam
menilai keberhasilan suatu sistem
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan abstraksi yang memisahkan antara sistem dan
lingkungan, batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut
3. Subsistem
Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, subsistem ini
bisa bersifat fisik ataupun abstrak. Subsistem istilah yang biasa digunakan untuk
menunjukan bagian dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan
4. Hubungan Sistem
Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antara subsistem dengan
subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem dengan sistem yang lebih
besar ada dua macam hubungan sistem horizontal dan vertikal
5. Masukan Sistem (input)
Input merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem, input dapat
berupa energi, manusia, data, bahan baku, layanan, dan lainnya input merupakan
pemicu bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan
6. Pengolah Sistem (process)
Proses merupakan perubahan dari input menjadi output, proses ini bisa
dilakukan oleh mesin, orang, maupun komputer. Kombinasi input serta urutan
10
yang berbeda untuk menghasilkan output yang bermacam-macam menjadikan
proses itu sangat kompleks
7. Keluaran Sistem (output)
Output merupakan keluaran hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari
keberadaan sistem, output bisa berbentuk fisik maupun abstrak
8. Lingkungan Sistem
Lingkungan sistem yaitu faktor-faktor di luar sistem yang mempengaruhi sistem,
seperti lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang berada diluar sistem, dan
lingkunga internal yaitu lingkungan yang berada di dalam sistem. Baik
lingkungan internal maupun eksternal memiliki pengaruh yang sangat kuat
terhadap sistem.
Jadi setiap sistem memiliki cirri-ciri yang secara umum terdiri dari tujuan,
hubungan sistem, input, proses, output, pendekatan sistem penting untuk diterapkan
untuk mendapatkan hasil terbaik dalam operasi instansi maupun dalam pemecahan
masalahnya dan setiap sistem itu kompleks.
C. Pengertian Desa
Menurut UU No. 32 Tahun 2004, “Desa adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas-batas wilayah yurisdiksi, berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem pemerintahan Nasional dan
berada di kabupaten/kota”. Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa
adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratis dan pemberdayaan
masyarakat tumbuh dan berkembang.
11
D. Pengertian Administrasi Kependudukan
Menurut Undang-Undang Dasar No. 32 Tahun 2006 tentang administrasi
kependudukan, “Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan
penertiban dalam penertiban dokumen dan Data Kependudukan melalui Pendaftaran
Penduduk Pencatatan Sipil, pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan
publik dan pembangunan sektor lain”
E. Konsep Dasar Web
Definisi web menurut (Rerung Rintho 2018:1) yaitu “jaringan komputer yang
terdiri dari kumpulan situs internet yang menawarkan teks dan grafik dan suara dan
sumber daya animasi melalui hypertext transfer protokol”. Dan satu rangkaian
kesatuan yang saling terhubung, diantaranya
1. Internet
Menurut (Krisianto Andy 2014:1) internet adalah “salah satu bentuk media
komunikasi dan informasi”. Wujud internet adalah jaringan komputer yang
terhubung di seluruh dunia bisa berkomunikasi dengan memiliki jangkauan lebih
dari 1.000.000 meter tiap antar negara bahkan benua
2. Website
Menurut (Abdulloh 2018:1) Pengertian “Website dapat diartikan sebagai
kumpulan halaman yang berisi informasi data digital baik berupa teks, gambar,
animasi, suara dan video atau gabungan dari semuanya yang disediakan melalui
jalur koneksi internet sehingga dapat diakses dan dilihat oleh semua orang”.
Halaman website dibuat dengan bahasa standar yaitu HTML dan kemudian
diterjemahkan oleh web browser sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk
informasi yang dapat dibaca oleh manusia.
12
3. Aplikasi Berbasis Web
Dalam dunia internet hal ini yang berkaitan dengan aplikasi berbasis website
perlu pendukung yang memudahkan akses ke sistem informasi untuk
perancangan website nya penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP,
Html, framework Bootstrap
a. Web Browser
Penggunaan internet sangat penting dengan adanya web browser untuk
menyajikan sumber informasi di internet. Menurut (Abdulloh 2018:4)
Mengemukakan “Web browser digunakan untuk menampilkan dan mengetes
hasil program” sehingga dengan demikian web browser sangat penting untuk
mengakses situs-situs yang ada di internet, contoh web browser Mozilla,
Google chrome, Internet explore, Operamini dan lainnya.
b. Web Server
Informasi yang ada di internet pasti ada server yang menjadi pusat akses dari
beberapa pengguna internet. Menurut (Abdulloh 2018:4) Pengertian “Web
server merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima
permintaan (request) melalui protokol HTTP atau HTTPS dari client
kemudian mengirimkan kembali dalam bentuk halaman-halaman web ”
c. PHP
PHP (PHP Hypertext Prepocessor) yaitu bahasa pemrograman yang
digunakan secara luas dalam pembuatan website termasuk pengembangan
nya juga bisa digabung dengan bahasa pemrograman lainnya seperti html
d. Bootstrap
Dalam mendesain tampilan layout sistem menggunakan software bootstrap
Menurut (Kaban 2019:1) “Bootstrap merupakan sebuah framework CSS
13
untuk mendesain tampilan website yang responsif”. Responsif maksudnya
yaitu lebar halaman website akan disesuaikan secara otomatis berdasarkan
perangkat yang digunakan untuk mengaksesnya baik itu menggunakan
komputer, tablet, maupun smartphone sehingga website akan menyesuaikan
dengan lebar perangkat yang digunakan.
F. Basis Data
Menurut (Sukamto dan Shalahuddin 2018:43) Pengertian “Basis Data adalah
sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah
diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. Yang pada
konsepnya basis data yaitu media untuk menyimpan data supaya dapat diakses
dengan mudah, untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yaitu Sistem
Manajemen Basis Data (DataBase Management System, DBMS) adalah suatu sistem
aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data dalam
hal ini aplikasi basis data yang digunakan yaitu :
1. MySQL
Untuk penyimpanan basis datanya penulis menggunakan software MySQL yaitu
basis data yang menggunakan prinsip relasional kelebihan nya yaitu yang
bersifat open source sehingga mudah untuk di kembangkan, selain itu penulis
menggunakan MySQL ini satu paket dengan software XAMPP sebagai web
server nya, dan untuk mengelola basis data dalam MySQL oleh phpMyAdmin
2. SQL
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk
mengelola data pada RDBMS, SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori
aljabar relasional dan kalkulus
14
G. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Terdapat model pengembagan sistem yang digunakan Menurut (Humaira,
Indri. R dan Defni, 2016:184) mengemukakan “Model spiral merupakan kombinasi
antara model iteratif dan model linear seperti waterfall yang dititik beratkan pada
evaluasi analisis resiko”. Model spiral terdiri atas empat tahapan dalam sistem
informasi yang dibangun secara iterasi melewati empat tahapan tersebut
Gambar II.2 Ilustrasi model spiral
1. Identifikasi
Tahap ini dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan bisnis sebagai
dasar dari spiral, selanjutnya seiring dengan pengembangan produk, identifikasi
kebutuhan sistem serta kebutuhan subsistem dilakukan pada tahap ini.
Pemahaman kebutuhan sistem dilakukan dengan komunikasi terus menerus
antara konsumen dan analisis sistem
2. Perancangan
Tahap perancangan dimulai dengan membuat desain konseptual sebagai dasar
dari spiralnya, desain konseptual ini termasuk desain arsitektur, desain modul,
desain sistem, dan desain akhir
Sumber : Humaira, Indri. R dan Defni, (2016:184)
15
3. Pembangunan
Tahap pembangunan mengacu pada pembuatan perangkat lunak yang
sebenarnya, pada tahap ini hasil-hasil yang didapatkan dari fase perancangan
diimplementasikan kedalam sebuah produk yang akan digunakan
4. Evaluasi dan Analisis Resiko
Analisis resiko meliputi identifikasi, estimasi, dan monitoring kemampuan
teknis serta manajemen resiko seperti penjadwalan yang salah maupun biaya
yang melebihi estimasi awal, setelah dibuat dan diuji dilakukan evaluasi
H. Penelitian Terkait
Dalam referensi jurnal terkait dengan latar belakang ini terdapat beberapa
referensi penelitian yang digunakan, beberapa jurnal terkait ini dari
1. (Ibrahim, Ahmad dan Lina, 2016) yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi
Pencatatan Data Kependudukan Kelurahan Pahlawan Berbasis Web” penelitian
ini membahas tentang dalam proses kegiatannya dilakukan dengan catat
mencatat data kependudukan yang bersifat pembukuan dan perekapannya,
sehingga pada saat pencarian termasuk pelaporannya kurang efektif, metode dari
penelitan tersebut dengan pengumpulan datanya seperti observasi, wawancara,
dokumentasi, studi pustaka, dan juga metode pengembangan sistem informasi
perangkat lunak yang digunakan menggunakan waterfall kebutuhan sistem dapat
didefinisikan secara utuh, perancangan sistem informasi ini dilanjutkan dengan
mengembangkan sistem informasi berbasis web untuk memudahkan proses
pengolahan data kependudukan yaitu pelayanan kepada masyarakat dan
permohonan data-data yang berkaitan dengan kependudukan yang disimpan
dalam database yang bisa digunakan dikelola oleh aparat kantor desa.
16
2. (Rachman, dan Beni Noviyanto, 2017) yang berjudul “Pemanfaatan e-
government Pada Desa Wonokarto Untuk Meningkatkan Akurasi dan Informasi
Potensi Desa” penelitian ini membahas tentang meningkatkan kualitas pelayanan
pemerintah desa kepada publik dengan pengembangan e-government upaya
untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintah yang berbasis elektronik
dalam rangka mengingkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif dan
efisien, proses kegiatan informasi yang tadinya menggunakan metode manual
sehingga pelayanan masyarakat kurang optimal dengan adanya sistem informasi
yang berbasis website membantu aparatur pemerintah desa dalam memberikan
informasi kepada masyarakat, yang pada tahapnya dilakukan dengan metode
pengembangan Software Developmet Life Cycle termasuk metode pengumpulan
data nya studi lapangan, studi kepustakaan, dan wawancara kemudian
perancangan sistem informasi ini dilanjutkan dengan mengembangkan sistem
informasi berbasis web untuk memudahkan proses penyebaran informasinya.
3. (Lestari agnitia, M tabrani dan Surtika ayumida, 2018) yang berjudul “Sistem
Informasi Pengolahan Data Administrasi Kependudukan Pada Kantor Desa
Pucung Karawang” penelitian ini lebih mengarah proses pengolahan data
administrasi kependudukan pada kantor Desa Pucung, dan proses yang terjadi
mulai dari proses pendataan administrasi kependudukan, mencetak surat,
mencari data dan membuat laporan, penelitian ini juga didasari dengan metode
pengembangan perangkat lunak waterfall termasuk rancangan pemodelan
visualnya menggunakan UML. Perancangan sistem informasi ini dilanjutkan
dengan mengembangkan sebuah aplikasi berbasis desktop dengan demikian
kinerja pelayanan akan meningkat dan menjadi lebih cepat mudah dan rapih
dibandingkan sistem yang terdahulu
17
4. (Somantri dan Indra Dwi, 2017) yang berjudul “Implementasi e-Government
Pada Kelurahan Pesurungan Lor Kota Tegal Berbasis Service Oriented
Architecture (SOA)” penelitian yang dilakukan mengarah pada menyajikan
implementasi pelayanan informasi seperti melakukan kegiatan agenda, berita
tentang kelurahan, galeri, sampai dengan pelayanan pembuatan surat pengantar
yang dimana pelayanan tersebut dilakukan oleh institusi pemerintah kelurahan
yang berbasis website dengan metode pengembangan system Object Oriented
System Development, dimana terdiri dari tiga tahapan proses utama yaitu
Analysis, Design, dan Implementation dan pemodelan visual nya menggunakan
UML dengan adanya implementasi informasi yang berbasis web diharapkan
memudahkan segala informasi yang diakses secara efisien
5. (Purwantoro., Yuyun., Ultach, 2018) yang berjudul “Penerapan Knowledge
Management System Berbasis Informasi Desa Untuk Meningkatkan Layanan
Publik Desa Dukuh Karya” penelitian tersebut dilakukan berdasarkan tahapan-
tahapan penting untuk meningkatkan layanan publik Desa seperti pelayanan
kepada masyarakat, mengelola kebutuhan warga, data desa, dan informasi
tentang desa. Dalam metode perancangan visualnya menggunakan UML
penerapan pada sistem informasi nya dengan metode penelitian Knowledge
Manajement System Life Cycle (KMSLC) yang artinya dengan melaksanakan
kegiatan manajemen yaitu dengan melakukan uji coba sistem pada lingkungan
sesungguhnya melakukan perubahan karna adanya sistem baru yang berbasis
website, sehingga semua elemen nantinya bisa beradaptasi dan berinteraksi
dengan sistem yang dikembangkan
18
2.2. Teori Pendukung
A. Entity Relationship Diagram (ERD)
Pemodelan basis data nya menggunakan ERD menurut (Sukamto dan
Shalahuddin, 2018:50) menjelaskan “ERD digunakan untuk pemodelan basis data
relasional”. Bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional
yang memiliki komponen-komponen seperti entitas, atribut, asosiasi yang memiliki
satu kesatuan komponen saling berelasi, komponen entitas berelasi yang masing-
masing dilengkapi dengan atribut yang merepresentasikan seluruh data, dan terdapat
komponen Entity Relationship Diagram (ERD) yaitu :
1. Entitas
Menurut (Lubis, 2016:39) menjelaskan “Entitas, empat persegi panjang
(rectangle) yang mewakili sekumpulan/himpunan objek yang berada pada
sebuah sistem”
Gambar II.3 Jenis Entitas
2. Elips/Atribut
Elips yang mewakili atribut biasa pada penggunaan simbol elips dapat diganti
dengan titik (.) hal ini diperbolehkan untuk mengatasi keterbatasan tempat
penulisan. Elips/atribut merupakan informasi yang berkaitan dengan entitas
Gambar II.4 Jenis Elips/atribut
Sumber : Lubis (2016:39)
Sumber : Lubis (2016:39)
19
3. Double elips/atribut bernilai banyak
Yang mewakili atribut multi key atau multi value, penggunaan simbol double
elips dapat digunakan untuk mewakili sekelompok nilai yang digunakan pada
setiap instant entity
Gambar II.5 Jenis Double Elips
4. Elips turunan/atribut turunan
Yaitu suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang
mempunyai arti tertentu dan lebih spesifik dalam menjabarkan atribut yang lain
Gambar II.6 Jenis elips turunan
5. Intan/relasi
Intan (diamond) yang mewakili hubungan antar himpunan entitas biasanya
diawali dengan kata kerja seperti keluar, daftar, mempunyai, dan lainnya
Gambar II.7 Jenis intan/relasi
Sumber : Lubis (2016:39)
Sumber : Lubis (2016:40)
Sumber : Lubis (2016:40)
Gelar
Nama
Nama depan
Nama tengah
Nama belakang
20
6. Garis/penghubung
Garis (line) yang mewakili hubungan antara atribut (elips) dengan entitas dan
himpunan entitas dengan entitas dan sebaliknya
Gambar II.8 garis/penghubung
Menurut (Lubis 2016:41) mengatakan “Sejak dibuat ERD tiap-tiap entitas
akan dihubungkan dengan entitas lainnya dan dibatasi atribut dari kejadian pada satu
entitas yang memperlihatkan hubungan antar entitas, dalam hubungan tiap entitas
dikenal dengan istilah kardinalitas (cardinality) yaitu hubungan relasi antar entitas”
mendefinisikan batas minimal dan maksimal tiap kejadian pada satu entitas yang
mungkin direlasikan seperti sebagai berikut :
1. Satu ke satu atau one to one (1-1)
Pembacaan pemetaan satu ke satu dalam ERD, berarti bahwa tiap entitas akan
berhubungan dengan paling banyak satu entitas yang lain, misalnya entitas A
akan berhubungan dengan maksimal satu entitas B
Gambar II.9 Hubungan one-to-one (1-1)
Sumber : Lubis (2016:42)
Sumber : Lubis (2016:40)
21
2. Satu ke banyak atau one to many (1-M/N)
Pembacaan pemetaan satu ke banyak adalah satu atribut dapat berhubungan
dengan lebih dari satu (banyak) atribut yang lain, tetapi tidak sebaliknya lebih
dari satu (banyak) atribut hanya berhubungan dengan satu atribut yang lain.
Misalnya entitas A akan berhubungan dengan lebih dari satu entitas B,
sedangkan banyak atribut B hanya berhubungan dengan satu atribut A
Gambar II.10 Hubungan one-to-many (1-M/N)
3. Banyak ke satu atau many to one (M/N-1)
Hubungan banyak ke satu merupakan kebalikan dari hubungan satu ke banyak,
yaitu banyak (lebih dari satu) entitas yang satu akan berhubungan dengan hanya
satu pada entitas yang lain, namun tidak sebaliknya. Misalnya entitas A
berhubungan dengan hanya satu pada entitas B, sedangkan entitas B hanya dapat
berhubungan dengan satu pada entitas A
Sumber : Lubis (2016:43)
22
Gambar II.11 Hubungan many-to-one (M/N-1)
4. Banyak ke banyak atau many to many (M-N)
Pembacaan pemetaan banyak ke banyak, ini berarti banyak entitas dapat
dihubungkan dengan banyak entitas yang lain, demikian sebaliknya. Misalnya
banyak entitas A berhubungan dengan banyak entitas B dan berlaku sebaliknya,
entitas B berhubungan dengan banyak entitas A
Gambar II.12 Hubungan many-to-many (M-N)
B. Logical Record Structured (LRS)
Penerapan Logical Record Structured (LRS) menurut (Lestari agnitia, M
tabrani dan Surtika ayumida 2018:16) yaitu “Representasi dari struktur record-
record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas,
Sumber : Lubis (2016:43)
Sumber : Lubis (2016:44)
23
menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan Foreign Key (FK)”. Jadi dapat
dikonsepkan bahwa LRS yaitu penerapan dari struktur tabel dan membentuk skema
database berdasarkan ERD.
Jika relasinya satu ke satu maka Foreign Key diletakan pada salah satu dari
dua entitas yang ada atau menyatukan kedua entitas tersebut, jika relasinya satu ke
banyak maka Foreign Key diletakan pada entitas many, jika relasinya banyak ke
banyak maka dibuat konektor/penghubung yang berisi dua Foreign Key yang berasal
dari kedua entitas
Sumber : Lestari, Muhamad Tabrani dan Surtika Ayumida, (2018)
Gambar II.13 Logical Record Structure (LRS)
C. Unified Modeling Language (UML)
Dalam rancangan pemodelan visual nya penulis menggunakan UML (Unified
Modeling Language) yaitu bahasa pemodelan standar yang banyak digunakan untuk
membuat perancangan analisis dan desain dalam pemrograman yang berbasis objek
dengan model diagram-diagram yang telah ditentukan. Menurut (Sukamto & M.
24
Shalahuddin, 2018:137) berpendapat “UML muncul karna adanya kebutuhan
pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan
dokumentasi dari sistem perangkat lunak, UML merupakan bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram
dan teks-teks pendukung.” Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view
tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu, pada
UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori
Gambar II.14 Diagram UML
Namun penulis menggunakan beberapa diagram saja yang sesuai dengan
perancangan sistem yang dirancang dan mengacu pada penulisan panduan Tugas
Akhir, dengan menggunakan diagram dalam pemodelannya akan lebih memahami
suatu hal dengan menggunakan visual, pemodelan juga banyak digunakan untuk
Sumber : Sukamto dan M.Shalahuddin (2018:140)
25
merencanakan suatu hal agar kegagalan dan resiko yang mungkin terjadi dapat
diminimalisir, adapun jenis diagram sebagai berikut :
1. Use case Diagram
Menurut (Sukamto dan Shalahuddin 2018:155) “Use case diagram merupakan
pemodelan untuk kelakuan (behaviour) sistem informasi yang akan dibuat, use
case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem
informasi yang akan dibuat.” Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa
saja yang ada di dalam sebuah informasi dan aktor yang merupakan orang yang
berinteraksi dengan sistem informasi. Dalam penerapan implementasi use case
menurut (Tohari, 2014:52) mengatakan “Sistem menyatakan batasan sistem
dalam relasi dengan actor yang menggunakannya (diluar sistem) dan fitur-fitur
yang harus disediakan (dalam sistem). Sedangkan actor dapat berupa merupakan
manusia, sistem atau device yang memiliki peranan dalam keberhasilan operasi
dari sistem”.
Gambar II.15 Use case diagram
Sumber : Lestari, Muhamad Tabrani dan Surtika Ayumida, (2018)
Penduduk
memeriksa
kelengkapan data
KASI PEM
mengisi formulir
menyerahkan
berkas-berkas
melakukan
pendataan
membuatkan
permohonan
membuat
laporan
melakukan
pengesahan
kepala desa mengarsipkan
berkas-berkas
memberikan
permohonan
«extends»
<<include>>
<<include>>
26
2. Activity Diagram
Menurut (Sukamto dan Shalahuddin 2018:161), “Diagram aktivitas atau activity
diagram menggambarkan workflow (aliran kerja).” atau aktivitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak, diagram
aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi
aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem rangkaian aliran dari aktivitas,
tindakan, pengulangan. Activity diagram memodelkan aspek dinamis dari sistem
atau proses bisnis yang bersifat prosedur operasional dari satu aktivitas ke
aktivitas lainnya.
Sumber : Somantri, dan Indra Dwi Hasta (2017)
Gambar II.16 Activity diagram
Masyarakat
Cek kelengkapan data
Registrasi berkas
permohonan
Cek kelengkapan data
pemohon
Memperbaiki data
permohonan
Validasi data pemohon
Cetak surat pengantar
Tidak lengkap
Sisfo pelayanan
Lengkap
Valid
Tidak valid
27
3. Sequence Diagram
Menurut (Sukamto dan Shalahuddin 2018:165), “Sequence diagram
menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu
hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek” oleh karna
itu untuk menggambar diagram sequence maka harus diketahui objek-objek
yang terlibat dalam sebuah use case. Pendefinisian use case yang memiliki
proses interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga
semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sequence yang
dibuat juga semakin banyak.
28
Gambar II.17 Sequence diagram
Sumber : Lestari, Muhamad Tabrani dan Surtika Ayumida, (2018)
29
4. Class Diagram
Menurut (Sukamto dan Shalahuddin 2018:141), “Class diagram menggambarkan
struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem” kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau
operasi, atribut merupakan variabel yang dimiliki oleh kelas, operasi atau
metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Diagram kelas
merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam
model desain dari suatu sistem juga menunjukan atribut dan operasi yang
berhubungan dengan objek yang dikoneksikan
Masyarakat
+NIK
+Nama Warga
+Tempat Tanggal lahir
+Jenis kelamin
+Alamat
+Agama
+Status perkawinan
+Pekerjaan
+Kewarganegaraan
+Membuat surat pengantar()
+Cetak surat()
Pelayanan
+Kode pelayanan
+Jenis pelayanan
+Pemohon
Petugas kelurahan
+NIP
+Nama petugas
+Jabatan
+Validasi data()
+Konfirmasi permohonan()
Permohonan
surat pengantar
+id pemohon
+Nama pemohon
+NIK
Permohonan lainnya
+id pemohonan
Konfirmasi pelayanan
Admin
+Username
+Password
+CRUD informasi wcb()
+CRUD user()
Informasi website
+Beranda
+Profil
+Berita
+Galeri foto
+Pelayanan
+Hubungi kami
+View informasi()
Sumber : Somantri, dan Indra Dwi Hasta (2017)
Gambar II.18 Class diagram