15
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana dan mudah. Sistem akan menjaga kinerja perusahaan agar selalu konsisten. Sistem yang baik akan membuat tugas-tugas yang sulit dan kompleks menjadi mudah untuk dijalankan oleh para karyawan yang tidak ahli dan tidak berpengalaman sekalipun. Sistem membuat perusahaan tidak lagi bergantung pada siapa yang menjalankannya melainkan lebih bergantung pada proses mesin dan prosedur. Sistem akan membuat perusahaan dapat beroperasi dan berfungsi secara mandiri serta menghasilkan keuntungan tanpa perlu mengeluarkan keringat. 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem pada dasarnya banyak memberikan manfaat dalam mengambil keputusan, serta memahami lingkungan yang saling berhubungan satu sama lain dan bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Secara etimologis, istilah “sistem” berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (Sustema) yang sering dipakai untuk memudahkan dalam menggambarkan interaksi di dalam suatu entitas. Menurut Marakas and James (2016:91) “sistem adalah seperangkat komponen yang saling terhubung dengan sebuah batasan yang jelas, bekerja bersama untuk mencapai sebuah tujuan yang sama dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam sebuah proses transformasi yang terorganisasi”.

BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks

menjadi sederhana dan mudah. Sistem akan menjaga kinerja perusahaan agar selalu

konsisten. Sistem yang baik akan membuat tugas-tugas yang sulit dan kompleks

menjadi mudah untuk dijalankan oleh para karyawan yang tidak ahli dan tidak

berpengalaman sekalipun. Sistem membuat perusahaan tidak lagi bergantung pada

siapa yang menjalankannya melainkan lebih bergantung pada proses mesin dan

prosedur. Sistem akan membuat perusahaan dapat beroperasi dan berfungsi secara

mandiri serta menghasilkan keuntungan tanpa perlu mengeluarkan keringat.

2.1.1. Pengertian Sistem

Sistem pada dasarnya banyak memberikan manfaat dalam mengambil

keputusan, serta memahami lingkungan yang saling berhubungan satu sama lain dan

bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Secara etimologis, istilah

“sistem” berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (Sustema) yang sering

dipakai untuk memudahkan dalam menggambarkan interaksi di dalam suatu entitas.

Menurut Marakas and James (2016:91) “sistem adalah seperangkat komponen

yang saling terhubung dengan sebuah batasan yang jelas, bekerja bersama untuk

mencapai sebuah tujuan yang sama dengan menerima masukan dan menghasilkan

keluaran dalam sebuah proses transformasi yang terorganisasi”.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

9

Dari pengertian diatas menjelaskan bahwa sistem merupakan kumpulan suatu

komponen sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai

tujuan suatu kegiatan pokok perusahaan.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan

konsep sebuah sistem yang sangat sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai

beberapa masukan dan keluaran.

Menurut Putria (2016:92) Karakteristik Sistem adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut

dapat berupa suatu bentuk subsistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan batasan suatu sistem dengan suatu sistem lainnya atau

dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem

dipandang satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Batasan suatu sistem

menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Merupakan bentuk apapun yang ada diluar sistem yang mempengaruhi operasi

sistem tersebut. Didalam lingkungan luar sistem ini bersifat menguntungkan dan

dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Adalah sebagai media yang menghubungkan anatara suatu sistem sistem dengan

subsistem yang lain nya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber

daya mengalir dari subsitem lain.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

10

5. Masukan Sistem (Input)

Adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan

(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Pemeliharaan adalah energi

yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang

diproses untuk di dapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna keluaran ini merupakan masukan untuk subsistem

yang lain.

7. Pengolah Sistem (Procces)

Merupakan suatu sistem yang dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akutansi, sistem ini akan

mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak

manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Sasaran sistem merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan dan sasaran yang

pasti dan bersifat deterministik (dapat diprediksi). Sasaran sangat menentukan

kebutuhan akan masukan dan keluaran yang diharapkan, jika suatu sistem tidak

memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan yang telah direncanakan.

2.1.3. Pengertian Informasi

Informasi merupakan suatu data atau pengetahuan yang telah diklasifikasikan

atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan

keputusan.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

11

Menurut Romney dan Steinbart (2016:4) adalah “Data yang telah dikelola dan

diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang

telah diolah yang berguna sebagai dasar untuk mengambil keputusan.

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar

tertentu.

Menurut Lucas dalam Fauzi (2017:18) adalah “Suatu pengumpulan data yang

terorganisasi beserta tata cara penggunaannya yang mencakup lebih daripada sekedar

penyajian”.

Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan

komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan

pengawasan dalam suatu organisasi.

Beberapa komponen sistem informasi terbagi menjadi enam komponen yaitu:

1. Blok masukan (input block)

Masukan adalah data yang masuk kedalam sistem akuntansi beserta media dan

metode yang digunakan untuk memasukkan data tersebut kedalam sistem. Masukan

terdiri atas transaksi, pernyataan, permintaan, perintah dan pesan. Input mewakili

data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksud dengan input disini

termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang

dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

12

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan

mengelola masukan data yang disimpan dan dapat memanipulasi data input di basis

data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.

3. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan

dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk

menerima atau menangkap input, menjalankan model, menyipan dan mengakses

data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem

secara keseluruhan.

5. Blok Basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya.

6. Blok kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,

temperatur, air, debu, kecurangan- kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri

dan lain sebagainya. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah dan bila

terlanjur terjadi maka kesalahan- kesalahan dapat dengan cepat diatasi, maka salah

satu contoh pengendalian nya yaitu pembuatan dokumentsi lengkap tentang sistem.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

13

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sekelompok struktur dalam sebuah

entitas yang mengelola sumber daya fisik dan sumber daya lain untuk mengubah data

ekonomi menjadi informasi akuntansi agar dapat memenuhi kebutuhan informai

berbagai pihak.

Menurut Krismiaji (2015:4) “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem

yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat

untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah

sekelompok struktur dalam sebuah entitas yang mengelola sumber daya fisik dan

sumber daya lain yang saling berhubungan satu sama lain untuk dapat memenuhi

kebutuhan informasi.

2.1.6. Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan proses penjabaran identifikasi, pengumpulan, dan

penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi

informasi. Dengan adanya akuntansi maka akan memudahkan seseorang dalam

mengambil keputusan serta tujuan lain nya.

Menurut Bahri, S (2016:2) “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan

dan peringkasan transaksi dengan cara sedemikian rupa, sistematis dari segi isi dan

berdasarkan standar yang diakui umum”.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah ilmu terapan

yang mendasarkan diri pada prinsip dan konsep yang dikembangkan untuk pencatatan,

meringkas, mengklarifikasikan dan mengelola informasi tersebut kedalam bentuk

laporan.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

14

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Peralatan pendukung (Tools system) merupakan sebuah alat yang digunakan

untuk menggambarkan bentuk logical model dari suatu sisem, dimana simbol-simbol,

lambang-lambang, dan diagram-diagram menunjukan secara tepat arti fisiknya.

Adapun tools system yang digunakan untuk merancang model sistem adalah Unified

Modeling Language (UML).

2.2.1. UML (Unified Modeling Language)

Unified Modelling Language (UML) merupakan suatu cara penggambaran suatu

sistem aplikasi secara visual dalam bentuk diagram untuk sarana perancangan sistem

berorientasi objek.

Menurut S, Rosa dan Shalahuddin, M (2016:133), “Unified Modeling Language

(UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk

mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan

dalam pemrograman berorientasi objek”.

Menurut Munawar (2016:17) “Unified Modeling Language (UML) adalah salah

satu alat bantu yang sangat handal dalam perkembangan sistem beroritasi objek”.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Unified Modelling

Language (UML) adalah yaitu suatu metode permodelan secara visual untuk sarana

perancangan sistem berorientasi objek.

Terdapat beberapa diagram dalam UML yang digunakan untuk memodelkan

aplikasi berorientasi objek, di antara lain :

1. Activity Diagram

Munawar (2016:108) menjelaskan “Activity Diagram adalah teknik untuk

mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak

kasus”.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

15

Menggambarkan workflow (aliran kerja) dari sebuah sistem atau proses bisnis

merupakan pengertian activity diagram sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

Rosa dan Shalahuddin (2016:23) “Activity Diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja) dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada

perangkat lunak”.

Sumber: Mulyani (2016)

Gambar II.1.

Contoh Activity Diagram

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

16

2. Usecase Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:155) “Use Case atau diagram use case

merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi yang akan

dibuat.

Menurut Munawar (2016:63) : Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah system

dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal

interaksi antara user (pengguna) sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai.

Menurut Mulyani (2016:42) “Use Case atau diagram yang digunakan untuk

menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor”.

Sumber: Mulyani (2016:)

Gambar II.2.

Contoh Use Case Diagram

3. Sequence Diagram

Menurut Munawar (2016:87) “Sequence Diagram digunakan untuk

menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan

sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek

ini didalam use case”.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

17

Menurut Shalahuddin dan Rosa (2016:23) “Sequence diagram menggambarkan

kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan

message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Sequence Diagram merupakan

penggambaran dari kelakuan obyek yang terdapat pada Use Case dan pesan yang

dikirim dan diterima antar obyek tersebut.

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:156)

Gambar II.3.

Contoh Sequance Diagram

4. Deployment Diagram

Deployment diagram menurut Munawar (2016:125) “Menunjukkan tata letak

sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan

pada bagian-bagian hardware”.

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016)

Gambar II.4.

Contoh Deployment Diagram

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

18

2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) yaitu model konseptual yang Menjabarkan

hubungan antara penyimpanan data dengaan sistem aplikasi yang digunakan.

Menurut Rosa dan Shalahudin (2017:18) “ERD adalah teori himpunan dalam

bidang sistematika, ERD digunakan untuk pemodelan basis data rasional”.

Sumber : Rosa, A. S. dan M. Salahuddin (2016)

Gambar II.5.

Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

19

2.2.3. Logical Record Structure (LRS)

LRS (Logical Record Structure) adalah suatu hasil dari pemodelan Entity

Relationship (ER) beserta dengan atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-

hubungan antar entitas yang ada.

Menurut Junianto and Primaesha (2015:444) “Representasi dari struktur record-

record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bawha Logical Record Structure (LRS)

merupakan transpormasi dari Entitas Relationship Diagram (ERD), Logical Record

Structure (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang

terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas.

Pada langkah transformasi dengan proses kardinalitas terdiri dari tiga

kardinalitas yaitu :

1. One to one

Yaitu proses kardinalitas yang panahnya lebih diarahkan di entity dengan jumlah

atribut yang lebih sedikit. Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu

berbanding satu.

2. One to many

Relasi harus digabungkan dengan entity pada pihak many, dan tidak perlu melihat

banyak sedikitnya atribut pada entity tersebut. Hubungan antara file pertama dan

file kedua adalah satu berbanding banyak atau bayak berbanding satu.

3. Many to many

Yaitu proses kardinalitas pada relationship berubah status menjadi file konektor,

sehingga baik entity maupun relasi akan menjadi struktur record sendiri. Hubungan

antara tabel pertama dan tabel kedua adalah banyak berbanding banyak.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

20

Sumber : Hutapea dan Elly (2016)

Gambar II.6.

Contoh Logical Record Structure

2.2.4. Pengkodean

Salah satu syarat baik dalam penulisan kode di dalam basis data adalah

menggunakan struktur kode atau dikenal dengan teknik pengkoden agar data tersebut

tidak mengalami kejadian perulangan (redundant).

Menurut Junianto and Primaesha (2015:444)”Suatu susunan digit (angka), huruf

dan karakter-karakter khusus yang dapat dirancang dalam bentuk kode”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengkodean merupakan penulisan

struktur kode didalam database yang berupa susunan khusus seperti digit angka, huruf

dan karakter-karakter yang dirancang dalam bentuk kode.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

21

2.2.5. Basis Data

Database atau basis data merupakan kumpulan data berelasi yang disusun,

diorganisasikan dan disimpan secara sistematik dalam media simpan komputer

mengacu kepada metode-metode tertentu sedemikian rupa sehingga dapat diakses

secara cepat dan mudah menggunakan program atau aplikasi komputer untuk

memperoleh data dari basis data tersebut.

Menurut Sukamto (2015:43) menjelaskan “pada intinya basis data adalah media

untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan Dengan basis data, pengguna dapat

menyimpan data secara terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi harus mudah

diambil. Kriteria dapat digunakan untuk mengambil informasi. Cara data disimpan

dalam basis data menentukan seberapa mudah mencari informasi bedasarkan banyak

kriteria.

2.2.6. Pengertian Netbeans

NetBeans merupakan salah satu aplikasi IDE yang digunakan oleh developer

software komputer untuk menulis, meng-compile, mencari kesalahan dan untuk

menyebarkan program.

Nofriadi (2015:1) “Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated

Development Environment (IDE) yang berbasis java dari Sun Microsystems yang

berjalan diatas swing dan banyak digunakan sekarang sebagai editor untuk berbagai

bahasa pemrograman”.

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan netbeans merupakan salah satu

aplikasi IDE berbasis java dari sun microsystems yang digunakan untuk menulis,

membuat dan menyebarkan program yang berjalan diatas swing.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks menjadi sederhana

22

2.2.7. Blackbox Testing

Merupakan suatu pengujian perangkat lunak yang telah dibuat, guna mengetahui

apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sistem atau belum.

Menurut Rosa, A S dan M Salahuddin (2016:275) menyebutkan bahwa “Blackbox

Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji

desain dan kode program”. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

fungsi-fungsi masukkan dan pengeluaran dari perangkat lunak sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan”.

Penguji kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba

semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang

dibutuhkan. Kasus uji dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam terus dibuat

dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus peruses login maka kasus

uji yang dibutuhkan adalah:

1. Jika User memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang

benar.

2. Jika User memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang

salah, misalnya nama pemakai benar tetapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau

keduanya salah.