Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem yang diterapkan akan menentukan aktivitas repetitif yang kompleks
menjadi sederhana dan mudah. Sistem akan menjaga kinerja perusahaan agar selalu
konsisten. Sistem yang baik akan membuat tugas-tugas yang sulit dan kompleks
menjadi mudah untuk dijalankan oleh para karyawan yang tidak ahli dan tidak
berpengalaman sekalipun. Sistem membuat perusahaan tidak lagi bergantung pada
siapa yang menjalankannya melainkan lebih bergantung pada proses mesin dan
prosedur. Sistem akan membuat perusahaan dapat beroperasi dan berfungsi secara
mandiri serta menghasilkan keuntungan tanpa perlu mengeluarkan keringat.
2.1.1. Pengertian Sistem
Sistem pada dasarnya banyak memberikan manfaat dalam mengambil
keputusan, serta memahami lingkungan yang saling berhubungan satu sama lain dan
bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Secara etimologis, istilah
“sistem” berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (Sustema) yang sering
dipakai untuk memudahkan dalam menggambarkan interaksi di dalam suatu entitas.
Menurut Marakas and James (2016:91) “sistem adalah seperangkat komponen
yang saling terhubung dengan sebuah batasan yang jelas, bekerja bersama untuk
mencapai sebuah tujuan yang sama dengan menerima masukan dan menghasilkan
keluaran dalam sebuah proses transformasi yang terorganisasi”.
9
Dari pengertian diatas menjelaskan bahwa sistem merupakan kumpulan suatu
komponen sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai
tujuan suatu kegiatan pokok perusahaan.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan
konsep sebuah sistem yang sangat sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai
beberapa masukan dan keluaran.
Menurut Putria (2016:92) Karakteristik Sistem adalah sebagai berikut :
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut
dapat berupa suatu bentuk subsistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan batasan suatu sistem dengan suatu sistem lainnya atau
dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Batasan suatu sistem
menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Merupakan bentuk apapun yang ada diluar sistem yang mempengaruhi operasi
sistem tersebut. Didalam lingkungan luar sistem ini bersifat menguntungkan dan
dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Adalah sebagai media yang menghubungkan anatara suatu sistem sistem dengan
subsistem yang lain nya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber
daya mengalir dari subsitem lain.
10
5. Masukan Sistem (Input)
Adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Pemeliharaan adalah energi
yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang
diproses untuk di dapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna keluaran ini merupakan masukan untuk subsistem
yang lain.
7. Pengolah Sistem (Procces)
Merupakan suatu sistem yang dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akutansi, sistem ini akan
mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Sasaran sistem merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan dan sasaran yang
pasti dan bersifat deterministik (dapat diprediksi). Sasaran sangat menentukan
kebutuhan akan masukan dan keluaran yang diharapkan, jika suatu sistem tidak
memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan yang telah direncanakan.
2.1.3. Pengertian Informasi
Informasi merupakan suatu data atau pengetahuan yang telah diklasifikasikan
atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
11
Menurut Romney dan Steinbart (2016:4) adalah “Data yang telah dikelola dan
diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang
telah diolah yang berguna sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar
tertentu.
Menurut Lucas dalam Fauzi (2017:18) adalah “Suatu pengumpulan data yang
terorganisasi beserta tata cara penggunaannya yang mencakup lebih daripada sekedar
penyajian”.
Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan
komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan
pengawasan dalam suatu organisasi.
Beberapa komponen sistem informasi terbagi menjadi enam komponen yaitu:
1. Blok masukan (input block)
Masukan adalah data yang masuk kedalam sistem akuntansi beserta media dan
metode yang digunakan untuk memasukkan data tersebut kedalam sistem. Masukan
terdiri atas transaksi, pernyataan, permintaan, perintah dan pesan. Input mewakili
data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksud dengan input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang
dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
12
2. Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
mengelola masukan data yang disimpan dan dapat memanipulasi data input di basis
data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok keluaran (output block)
Produk dari sistem adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai
sistem.
4. Blok teknologi (technology block)
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk
menerima atau menangkap input, menjalankan model, menyipan dan mengakses
data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem
secara keseluruhan.
5. Blok Basis data (database block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali (control block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan- kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri
dan lain sebagainya. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah dan bila
terlanjur terjadi maka kesalahan- kesalahan dapat dengan cepat diatasi, maka salah
satu contoh pengendalian nya yaitu pembuatan dokumentsi lengkap tentang sistem.
13
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sekelompok struktur dalam sebuah
entitas yang mengelola sumber daya fisik dan sumber daya lain untuk mengubah data
ekonomi menjadi informasi akuntansi agar dapat memenuhi kebutuhan informai
berbagai pihak.
Menurut Krismiaji (2015:4) “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem
yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat
untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah
sekelompok struktur dalam sebuah entitas yang mengelola sumber daya fisik dan
sumber daya lain yang saling berhubungan satu sama lain untuk dapat memenuhi
kebutuhan informasi.
2.1.6. Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan proses penjabaran identifikasi, pengumpulan, dan
penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi
informasi. Dengan adanya akuntansi maka akan memudahkan seseorang dalam
mengambil keputusan serta tujuan lain nya.
Menurut Bahri, S (2016:2) “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan
dan peringkasan transaksi dengan cara sedemikian rupa, sistematis dari segi isi dan
berdasarkan standar yang diakui umum”.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah ilmu terapan
yang mendasarkan diri pada prinsip dan konsep yang dikembangkan untuk pencatatan,
meringkas, mengklarifikasikan dan mengelola informasi tersebut kedalam bentuk
laporan.
14
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Peralatan pendukung (Tools system) merupakan sebuah alat yang digunakan
untuk menggambarkan bentuk logical model dari suatu sisem, dimana simbol-simbol,
lambang-lambang, dan diagram-diagram menunjukan secara tepat arti fisiknya.
Adapun tools system yang digunakan untuk merancang model sistem adalah Unified
Modeling Language (UML).
2.2.1. UML (Unified Modeling Language)
Unified Modelling Language (UML) merupakan suatu cara penggambaran suatu
sistem aplikasi secara visual dalam bentuk diagram untuk sarana perancangan sistem
berorientasi objek.
Menurut S, Rosa dan Shalahuddin, M (2016:133), “Unified Modeling Language
(UML) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk
mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan
dalam pemrograman berorientasi objek”.
Menurut Munawar (2016:17) “Unified Modeling Language (UML) adalah salah
satu alat bantu yang sangat handal dalam perkembangan sistem beroritasi objek”.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Unified Modelling
Language (UML) adalah yaitu suatu metode permodelan secara visual untuk sarana
perancangan sistem berorientasi objek.
Terdapat beberapa diagram dalam UML yang digunakan untuk memodelkan
aplikasi berorientasi objek, di antara lain :
1. Activity Diagram
Munawar (2016:108) menjelaskan “Activity Diagram adalah teknik untuk
mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak
kasus”.
15
Menggambarkan workflow (aliran kerja) dari sebuah sistem atau proses bisnis
merupakan pengertian activity diagram sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Rosa dan Shalahuddin (2016:23) “Activity Diagram menggambarkan workflow
(aliran kerja) dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak”.
Sumber: Mulyani (2016)
Gambar II.1.
Contoh Activity Diagram
16
2. Usecase Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:155) “Use Case atau diagram use case
merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi yang akan
dibuat.
Menurut Munawar (2016:63) : Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah system
dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal
interaksi antara user (pengguna) sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui
sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai.
Menurut Mulyani (2016:42) “Use Case atau diagram yang digunakan untuk
menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor”.
Sumber: Mulyani (2016:)
Gambar II.2.
Contoh Use Case Diagram
3. Sequence Diagram
Menurut Munawar (2016:87) “Sequence Diagram digunakan untuk
menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan
sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek
ini didalam use case”.
17
Menurut Shalahuddin dan Rosa (2016:23) “Sequence diagram menggambarkan
kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan
message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Sequence Diagram merupakan
penggambaran dari kelakuan obyek yang terdapat pada Use Case dan pesan yang
dikirim dan diterima antar obyek tersebut.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016:156)
Gambar II.3.
Contoh Sequance Diagram
4. Deployment Diagram
Deployment diagram menurut Munawar (2016:125) “Menunjukkan tata letak
sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan
pada bagian-bagian hardware”.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2016)
Gambar II.4.
Contoh Deployment Diagram
18
2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram (ERD) yaitu model konseptual yang Menjabarkan
hubungan antara penyimpanan data dengaan sistem aplikasi yang digunakan.
Menurut Rosa dan Shalahudin (2017:18) “ERD adalah teori himpunan dalam
bidang sistematika, ERD digunakan untuk pemodelan basis data rasional”.
Sumber : Rosa, A. S. dan M. Salahuddin (2016)
Gambar II.5.
Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)
19
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
LRS (Logical Record Structure) adalah suatu hasil dari pemodelan Entity
Relationship (ER) beserta dengan atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-
hubungan antar entitas yang ada.
Menurut Junianto and Primaesha (2015:444) “Representasi dari struktur record-
record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bawha Logical Record Structure (LRS)
merupakan transpormasi dari Entitas Relationship Diagram (ERD), Logical Record
Structure (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang
terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas.
Pada langkah transformasi dengan proses kardinalitas terdiri dari tiga
kardinalitas yaitu :
1. One to one
Yaitu proses kardinalitas yang panahnya lebih diarahkan di entity dengan jumlah
atribut yang lebih sedikit. Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu
berbanding satu.
2. One to many
Relasi harus digabungkan dengan entity pada pihak many, dan tidak perlu melihat
banyak sedikitnya atribut pada entity tersebut. Hubungan antara file pertama dan
file kedua adalah satu berbanding banyak atau bayak berbanding satu.
3. Many to many
Yaitu proses kardinalitas pada relationship berubah status menjadi file konektor,
sehingga baik entity maupun relasi akan menjadi struktur record sendiri. Hubungan
antara tabel pertama dan tabel kedua adalah banyak berbanding banyak.
20
Sumber : Hutapea dan Elly (2016)
Gambar II.6.
Contoh Logical Record Structure
2.2.4. Pengkodean
Salah satu syarat baik dalam penulisan kode di dalam basis data adalah
menggunakan struktur kode atau dikenal dengan teknik pengkoden agar data tersebut
tidak mengalami kejadian perulangan (redundant).
Menurut Junianto and Primaesha (2015:444)”Suatu susunan digit (angka), huruf
dan karakter-karakter khusus yang dapat dirancang dalam bentuk kode”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengkodean merupakan penulisan
struktur kode didalam database yang berupa susunan khusus seperti digit angka, huruf
dan karakter-karakter yang dirancang dalam bentuk kode.
21
2.2.5. Basis Data
Database atau basis data merupakan kumpulan data berelasi yang disusun,
diorganisasikan dan disimpan secara sistematik dalam media simpan komputer
mengacu kepada metode-metode tertentu sedemikian rupa sehingga dapat diakses
secara cepat dan mudah menggunakan program atau aplikasi komputer untuk
memperoleh data dari basis data tersebut.
Menurut Sukamto (2015:43) menjelaskan “pada intinya basis data adalah media
untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat”.
Dari definisi diatas penulis menyimpulkan Dengan basis data, pengguna dapat
menyimpan data secara terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi harus mudah
diambil. Kriteria dapat digunakan untuk mengambil informasi. Cara data disimpan
dalam basis data menentukan seberapa mudah mencari informasi bedasarkan banyak
kriteria.
2.2.6. Pengertian Netbeans
NetBeans merupakan salah satu aplikasi IDE yang digunakan oleh developer
software komputer untuk menulis, meng-compile, mencari kesalahan dan untuk
menyebarkan program.
Nofriadi (2015:1) “Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated
Development Environment (IDE) yang berbasis java dari Sun Microsystems yang
berjalan diatas swing dan banyak digunakan sekarang sebagai editor untuk berbagai
bahasa pemrograman”.
Dari definisi diatas penulis menyimpulkan netbeans merupakan salah satu
aplikasi IDE berbasis java dari sun microsystems yang digunakan untuk menulis,
membuat dan menyebarkan program yang berjalan diatas swing.
22
2.2.7. Blackbox Testing
Merupakan suatu pengujian perangkat lunak yang telah dibuat, guna mengetahui
apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sistem atau belum.
Menurut Rosa, A S dan M Salahuddin (2016:275) menyebutkan bahwa “Blackbox
Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji
desain dan kode program”. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
fungsi-fungsi masukkan dan pengeluaran dari perangkat lunak sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan”.
Penguji kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba
semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan. Kasus uji dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam terus dibuat
dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus peruses login maka kasus
uji yang dibutuhkan adalah:
1. Jika User memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang
benar.
2. Jika User memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang
salah, misalnya nama pemakai benar tetapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau
keduanya salah.