Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
9
BAB II.
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2016) di PT. Wira Karya Teknik
Consultan Palembang, meneliti tentang sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan yang diterapkan perusahaan masih belum mendukung pengendalian
internalnya, beberapa kelemahan yang terjadi, yaitu tidak adanya Departemen
Personalia dan Umum yang seharusnya membawahi Bagian Kepegawaian, Bagian
Pencatat Waktu, Bagian Gaji dan Upah serta Departemen Akuntansi yang
membawahi Bagian Utang, Bagian Kartu Biaya, Bagian Jurnal dan Bagian Kasa.
Akibatnya staf administrasi yang seharusnya menangani fungsi operasi
mengerjakan tugas administrasi proyek, juga mengerjakan pekerjaan perhitungan
gaji dan upah dan sekaligus melakukan tugas pembayaran gaji dan upah. Daftar
hadir karyawan langsung dijadikan dasar pembayaran gaji tanpa diotorisasi terlebih
dahulu oleh fungsi pencatat waktu karena tidak ada personil pencatat waktu. Daftar
gaji dan upah langsung diotorisasi oleh Direktur karena tidak ada kepala Bagian
Personalia yang seharusnya melaksanakan otorisasi.
Penelitian yang dilakukan Pusparini (2017) di PT. Varia Usaha Beton
Kabupaten Sidoarjo, yang meneliti ketetapan perhitungan penggajian dengan
menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan masih
terdapat kelemahan dalam penerapan sistem akuntansi penggajian di perusahaan
tersebut, yaitu daftar hadir dan pulang kerja karyawan diisi sendiri oleh karyawan
10
tanpa pengawasan Bagian Pencacat Waktu. Rekapitulasi kehadiran karyawan
langsung dijadikan dasar untuk penentuan pembayaran gaji tanpa diotorisasi
terlebih dahulu oleh Bagian Pencatat Waktu, karena tidak ada personil yang
ditunjuk menjalankan fungsi pencatat waktu.
Penelitian lain dilakukan oleh Perdana (2018) di PT Barrens Asia Menca
Probolinggo, meneliti mengenai seberapa baik penerapan sistem informasi
akuntansi penggajian dan pengupahan di perusahaan tersebut. Hasil penelitian
menunjukan bahwa sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan
tersebut belum diselenggarakan sesuai prosedur sistem informasi akuntansi yang
baik. memiliki beberapa kelemahan yang terjadi, yaitu daftar hadir dan pulang kerja
karyawan disi sendiri oleh karyawan tanpa pengawasan bagian pencatat waktu,
rekapitulasi jam hadir tidak diotorisasi oleh bagian pencatat waktu sebelum
digunakan untuk perhitungan penghasilan karyawan oleh bagian pembuat daftar
gaji dan upah. Daftar gaji dan upah diotor langsung oleh direktur perusahaan.
Fungsi akuntansi langsung ditangani oleh fungsi keuangan karena perusahaan
hanya mempekerjakan satu orang bendahara.
Penelitian yang dilakukan Restiana (2012) di PT. Portofolio Artocsale
Bekasi yang meneliti sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus
pengeluaran dan siklus konversi di perusahaan tersebut menemukan beberapa
masalah, yaitu penerapan sistem informasi akuntansi yang diterapkan perusahaan
masih sederhana dan manual, tidak adanya Departemen Personalia dan Umum yang
seharusnya membawahi Bagian Kepegawaian, Bagian Pencatat Waktu, Bagian Gaji
dan Upah serta Departemen Akuntansi yang membawahi Bagian Utang, Bagian
11
Kartu Biaya, Bagian Jurnal dan Bagian Kasa. karena kurangnya personalia dalam
struktur organisasi perusahaan sehingga pengendalian internal tidak berjalan baik,
Fungsi akuntansi sekaligus menjalankan fungsi keuangan, otorisasi daftar gaji dan
upah langsung ditangani oleh Direktur perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2013) di PT. Cahaya Marta
Perkasa, Pamekasan Madura, menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
fokus penelitian pada sistem akuntansi penggajian dan pengupahan karyawan tetap
dan borongan dan karyawan harian di perusahaan tersebut Hasil penelitian
menunjukan sistem penggajian sebagian telah berjalan dengan baik, yaitu
penggajian karyawan tetap dan karyawan borongan sudah dibayarkan secara bulan.
Masih terdapat kelemahan pada sistem penggajian karyawan harian yaitu tidak ada
pengawasan dari bagian pencatat waktu sehingga terjadi kasus menitip absen clock
card pada rekan kerja yang lain, Bagian keuangan sekaligus menangani pembuatan
daftar gaji dan upah yang seharusnya ditangani bagian gaji dan upah, serta
menangani fungsi akuntansi yang seharusnya ditangani oleh Departemen
Akuntansi.
Kesimpulan dari permasalahan-permasalahan pada perusahaan yang terjadi
pada penelitian terdahulu adalah perusahaan-perusahaan jasa konstruksi dan
penyedia tenaga kerja (labour supply) adalah belum dapat menerapkan sistem
informasi akuntansi penggajian dan pengupahan secara baik. Permasalahan-
permasalahan yang perlu diselesaikan, yaitu belum diterapkannya fungsi-fungsi
yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, yaitu Fungsi
kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji dan upah, fungsi
12
akuntansi dan fungsi keuangan. Perlunya mempertimbangkan untuk menambah
personil sesuai dengan kebutuhan fungsi penyelenggaraan sistem akuntansi
penggajian dan pengupahan, otorisasi yang sesuai dengan fungsi dan
kewenangannya, tersedianya dokumen akuntansi yang lengkap sebagai pendukung
output sistem informasi akuntansi yang akurat bagi pihak manajemen. Maka dari
itu perlu dilakukan penelitian dan pengkajian lebih lanjut yang berhubungan
dengan sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan
B. Teori dan Kajian Pustaka
1. Sistem Penggajian dan Pengupahan
a. Pengertian Gaji
Menurut Mulyadi (2016), gaji merupakan suatu pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan
tetap dalam sebuah perusahaan yang biasanya dibayarkan secara tetap perbulan.
Sedangkan menurut Mardi (2014), Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau
bentuk hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai
tetap.
b. Pengertian Upah
Menurut Mulyadi (2016) upah pada umumnya merupakan suatu
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana atau
buruh kerja. Besarnya upah biasanya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja,
atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan. Sedangkan menurut
Mardi (2014), upah merupakan sejumlah hak yang diberikan oleh suatu perusahaan
atau instansi kepada pegawai yang tidak tetap.
13
Menurut Prianthara (2010), sistem penggajian pada perusahaan-perusahaan
bervariasi, namun pada umumnya dapat digolongkan ke dalam :
• Sistem Gaji Tetap
Dalam sistem ini karyawan akan mendapat gaji yang besarnya relatif tetap,
misalkan karyawan lembur, karyawan tidak mendapat uang lembur,
sebaliknya bila peawai absen, maka gajinya juga tidak dikurangi
• Sistem Gaji Tetap dengan Variasi
Dalam sistem ini karyawan mendapat gaji tertentu tetapi bila karyawan
lembur atau melakukan prestasi tertentu akan dapat uang tambahan,
sebaliknya bila tidak masuk kerja atau terlambat masuk kerja, gajinya akan
dikurangi.
• Sistem Upah Variabel
Dalam sistem ini karyawan akan mendapat upah proporsional dengan
prestasi biasa dalam bentuk unit produksi, jam kerja atau hari kerja.
Sistem akuntansi gaji dan upah dirancang untuk menangani transaksi
perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya, perancangan sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan ini harus dapat menjamin validitas, otorisasi
kelengkapan, klasifikasi penilaian, ketepatan waktu dan ketepatan posting serta
ikhtisar dari setiap transaksi penggajian dan pengupahan.
2. Sistem Informasi Akuntansi
a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2013) sistem informasi akuntansi adalah
suatu sistem yang mengidentifikasi, mengumpulkan, mencatat, dan menyimpan
14
data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi untuk
menghasilkan informasi bagi pengambilan keputusan. Sistem ini meliputi orang,
prosedur dan instruksi, data perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi,
pengendalian internal dan keamanan.
Menurut Mulyadi (2016), untuk menangani kegiatan pokok perusahaan,
umumnya dirancang sistem akuntansi yang terdiri dari :
• Sistem Akuntansi Pokok
• Sistem Akuntansi Piutang
• Sistem Akuntansi Utang
• Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
• Sistem Akuntansi Biaya
• Sistem Akuntansi Kas
• Sistem Akuntansi Persediaan
• Sistem Akuntansi Aset Tetap
b. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Hall (2001), tujuan utama sistem informasi akuntansi yang umum
untuk semua sistem yaitu :
• Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen
Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya
ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-
laporan yang di minta lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima
informasi kepengurusan dan berbagai laporan pertanggungjawaban.
• Untuk mendukung pengambilan keputusan manejemen
15
Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka
perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
• Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari
Sistem informasi meyediakan informasi bagi personel operasi untuk
membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan
efektif.
Menurut Romney dan Steinbart (2015), sistem informasi akuntansi
penggajian dan pengupahan juga digunakan untuk menyusun laporan untuk
kepentingan pemerintah baik itu pajak maupun praktik ketenagakerjaan.
Pengendalian yang memadai juga harus tersedia untuk mencegah :
• Kelebihan dalam pembayaran pegawai karena data waktu dan kehadiran
yang tidak valid
• Membayar cek gaji ke pegawai fiktif.
Kedua ancaman tersebut dapat diminimalkan dengan pemisahan tugas yang
tepat dengan membuat fungsi fungsi sebagai berikut :
• Mengotorisasi dan membat perubahan terhadap file induk penggajian untuk
kegiatan-kegiatan seperti perekrutan, pemecatan, dan kenaikan gaji.
• Mencatat dan memverifikasi waktu kerja pegawai.
• Menyiapkan cek gaji.
• Mendistribusikan cek gaji.
• Merekonsiliasi rekening bank penggajian
Menurut Mulyadi (2016) selain untuk pemerintah, sistem informasi
akuntansi penggajian dan pengupahan juga untuk kepentingan perusahaan yaitu :
16
• Laporan penilaian efisiensi dan produktivitas karyawan.
• Laporan analisis tingkat kemangkiran dan keterlambatan kerja karyawan.
• Analisis upah tak langsung menurut jenis biaya dan menurut departemen.
• Analisis realisasi biaya gaji dan upah dibanding dengan standar atas produk
yang dihasilkan.
• Analisis biaya lembur per departemen.
• Analisis biaya untuk tunjangan-tunjangan.
• Laporan biaya komisi penjualan.
• Laporan uang bermanfaat bagi tenaga kerja.
Mulyadi (2016) juga berpendapat bahwa informasi-informasi yang
diperlukan oleh manajemen dari aktivitas penggajian dan pengupahan dalam
perusahaan adalah:
• Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama periode
akuntansi tertentu.
• Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat
pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.
• Jumlah gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode
akuntansi tertentu.
• Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan
setiap pusat pertaggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi gaji dan
upah merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji dan upah
secara menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif. Tentunya dengan
17
sistem akuntansi gaji dan upah yang baik bagi perusahaan akan mampu memotivasi
semangat kerja karyawan yang kurang produktif dan mempertahankan
karyawannya yang produktif, sehingga tujuan perusahaan untuk mencari laba
tercapai dengan produktifitas kerja karyawan yang tinggi.
3. Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi
a. Input sistem penggajian dan pengupahan
Input merupakan data yang dimasukan ke dalam sistem informasi. Menurut
Romney dan Stainbart (2016), ada lima sumber utama input pada sistem
penggajian. Departemen MSDM memberikan informasi mengenai perekrutan,
pemberhentian dan perubahan tingkat pembayaran (kenaikan gaji dan promosi
jabatan). Para pegawai mengajukan perubahan terkait dengan potongan yang
mereka tentukan secara bebas (misalnya iuran untuk dana pensiun). Departemen-
departemen memberikan data mengenai jam kerja aktual para pegawai. Petugas
pemerintah memberikan tingkat pajak dan instruksi untuk memenuhi ketentuan
peraturan. Perusahaan asuransi dan organisasi lain memberikan instruksi agar
perhitungan dan pembayaran berbagai potongan gaji untuk pembayaran pajak.
Selanjutnya, Romney dan Stainbart (2015) menyatakan bahwa
pembaharuan harus dilakukan terhadap database induk penggajian yang
merefleksikan berbagai jenis perubahan yang diajukan secara internal, seperti
perekrutan baru, pemberhentian, perubahan dalam tingkat pembayaran, atau
perubahan dalam gaji tertahan yang ditetapkan
Menurut Mulyadi (2016), dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
penggajian adalah :
18
• Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
• Kartu jam hadir
• Kartu jam kerja
• Daftar gaji dan daftar upah
• Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
• Surat pernyataan gaji dan upah
• Amplop gaji dan amplop upah
• Bukti kas keluar
b. Prosedur sistem penggajian dan pengupahan
Cushing di dalam Ruchyat Kosasih (1983) menyatakan bahwa proses sistem
penggajian dan pengupahan meliputi prosedur, logika dan model matematika yang
akan memanipulasi data. Data disimpan dalam bank data dengan cara tertentu untuk
menghasilkan suatu keluaran tertentu yang diinginkan.
Menurut Mulyadi (2016), fungsi yang terlibat dalam sistem informasi
penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut :
• Fungsi Kepegawaian
Bertanggungjawab dalam mencari, menyeleksi dan menempatkan
karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah, kenaikan
pangkat dan golongan, mutasi dan pemberhentian karyawan.
• Fungsi Pencatat Waktu
Bertanggungjawab terhadap pencatatan waktu hadir karyawan yang tidak
boleh diselenggarakan oleh fungsi operasi dan fungsi pembuat daftar gaji
dan upah
19
• Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah
Bertanggungjawab membuat daftar gaji dan upah karyawan yang berisi
penghasilan bruto beserta potongan-potongannya selama periode waktu
pembayaran gaji dan upah. Selanjutnya daftar gaji dan upah diserahkan
kepada fungsi akuntansi untuk dibuatkan bukti kas keluar.
• Fungsi Akuntansi
Bertanggungjawab membuat bukti kas keluar sebagai dasar pembayaran
gaji dan upah serta mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya
dengan pembayaran tersebut.
Sistem penggajian dan pengupahan di perusahaan merupakan suatu jaringan
prosedur yang membentuk suatu sistem. Mulyadi (2016) mengemukakan bahwa
prosedur sistem penggajian dan prosedur sistem pengupahan, yaitu :
Sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut :
• Prosedur pencatatan waktu hadir
• Prosedur pembuatan daftar gaji
• Prosedur distribusi biaya gaji
• Prosedur pembuatan bukti kas keluar
• Prosedur pembayaran gaji
Sistem pengupahan terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut :
• Prosedur pencatatan waktu hadir
• Prosedur pencatatan waktu kerja
• Prosedur pembuatan daftar upah
• Prosedur distribusi biaya upah
20
• Prosedur pembuatan bukti kas keluar
• Prosedur pembayaran upah.
Jaringan prosedur sistem penggajian digambarkan menurut diagram alir
berikut ini :
Gambar 2.1. Flowchart Sistem Penggajian
Bagian Pencatat Waktu Bagian Gaji dan Upah
Kartu Penghasilan Karyawan
Mulai
Mencatat Jam
Hadir
Karyawan
Kartu Jam Hadir
KJH 2
1Daftar hadir
karyawan
1
1
KJH 2
1Daftar hadir
karyawan
Membuat Daftar Gaji
Membuat Rekap Gaji
T
SPG
2
RDG 1
2
Daftar Gaji 1
Kartu Penghasilan Karyawan
2
8
DG 2
Bukti Kas 3Keluar
T A
KJH : Kartu Jam HadirRDG : Rekap Daftar GajiSPG : Surat Pernyataan Gaji
Membuat Daftar Hadir
21
Gambar 2.1. Flowchart Sistem Penggajian (lanjutan)
BAGIAN UTANG
KPK
SPG
2
RDG 1
2
2
KPK
SPG
2
RDG 1
2
DG 2
Membuat Bukti Kas
Keluar
DG 1
3
2
Bukti Kas 1 Keluar
Registrasi Bukti Kas
Keluar
34
7
RDG 2
DG 1
Bukti Kas 1 Keluar
9
Mencatat nomor cek pada register bukti kas keluar
KPK : Kartu Penghasilan Karyawan
22
Gambar 2.1. Flowchart Sitem Penggajian (lanjutan)
Dimasukan
kedalam amplop
gaji bersama
dengan uang gaji
4
KPK
SPG
RDG 2
2
DG 1
3
Bukti Kas 1 Keluar
Mengisi cek dan meminta tandatangan
cek
Menguangkan cek ke bank & memasukan
uang ke amplop gaji
Membayarkan gaji kpd
karyawan &meminta
tandatangan atas kartu
penghasilan karyawan
Membubuhkan cap LUNAS
pada bukti dan dokumen
pendukung
6
6
KPK
SPG
RDG 2
2
DG 1
3
Bukti Kas 1 Keluar
7 8
23
Gambar 2.1. Flowchart Sistem Penggajian (lanjutan)
3
BKK 2
RDG 1
Membuat bukti
memorial
BKK 2
RDG 1
Bukti Memorial
Jurnal Umum
5
9
RDG 1
Daftar Gaji 1
Bukti Kas Keluar
Register Cek
N
Selesai
5
BKK 2
RDG 1
Bukti Memorial
Kertu Biaya
N
BKK : Bukti Kas Keluar
24
2.2. Flowchart Sistem Pengupahan
Jaringan prosedur sistem pengupahan digambarkan menurut diagram alir berikut
ini :
Bagian Pencatat Waktu Bagian Gaji dan Upah
Mulai
Mencatat Jam
Hadir
Kartu Jam Hadir
Membuat Daftar Hadir
KJH
Daftar Hadir Karyawan
Mulai
Mencatat Jam Kerja
Kartu Jam Kerja
Membuat Daftar
Jam Kerja
KJK
Daftar Kerja Karyawan
KJH
Daftar Hadir Karyawan
KJK
Daftar Kerja Karyawan
Membandingkan daftar hadir dan daftar jam kerja
karyawan
Membuat Daftar Upah
Membuat rekap daftar upah dan
Surat Pernyataan
Upah
SPU
2
RDU 1
2
Daftar 1 Upah
Kartu Penghasilan Karyawan
3
RDU = Rekap Daftar UpahSPU = Surat Pernyataan UpahKPK = Kartu Penghasilan Karyawan
1 2
1 2
25
Gambar 2.2. Flowchart sistem informasi pengupahan
Bagian Pencatat Waktu Bagian Gaji dan Upah
Mulai
Mencatat Jam
Hadir
Kartu Jam Hadir
Membuat Daftar Hadir
KJH
Daftar Hadir Karyawan
Mulai
Mencatat Jam Kerja
Kartu Jam Kerja
Membuat Daftar
Jam Kerja
KJK
Daftar Kerja Karyawan
KJH
Daftar Hadir Karyawan
KJK
Daftar Kerja Karyawan
Membandingkan daftar hadir dan daftar jam kerja
karyawan
Membuat Daftar Upah
Membuat rekap daftar upah dan
Surat Pernyataan
Upah
SPU
2
RDU 1
2
Daftar 1 Upah
Kartu Penghasilan Karyawan
3
RDU = Rekap Daftar UpahSPU = Surat Pernyataan UpahKPK = Kartu Penghasilan Karyawan
1 2
1 2
26
Gambar 2.2. Flowchart sistem informasi pengupahan (lanjutan)
Bagian Gaji dan Upah
8
KPK
Daftar Upah 2
Buku Kas 3 Keluar
T
A
27
Gambar 2.2. Flowchart sistem informasi pengupahan (lanjutan)Sistem
Mencatat nomor
cek pada register
bukti kas
Bagian Utang
3
KPK
SPU
2
RDU 1
2
Daftar 1 Upah
Membuat Bukti Kas
Keluar KPK
SPU
2
RDU 1
2
Daftar Upah 1
3
2
Bukti Kas Keluar
Register Bukti Kas
Keluar
5 4
7
RDU 2
Daftar Upah 1
Bukti Kas Keluar
10
28
Gambar 2.2. Flowchart sistem informasi pengupahan (lanjutan)
Bagian Utang
4
KPK
SPU
RDU 2
2
Daftar 1 Upah
3
Bukti Kas 1Keluar
Mengisi cek dan meminta tandatangan
atas cek
Menguangkan cek ke bank &
memasukan
uang ke amplop upah
Membayarkan upah kpd
karyawan &
meminta tandatangan atas kartu penghasilan
karyawan
Membubuhkan cap lunas pada
bukti &
dokumen pendukungnya
6
6
KPK
SPU
RDU 2
2
Daftar 1 Upah
3
Bukti Kas 1Keluar
7 8
Dimasukan ke amplop bersama uang upah
29
Gambar 2.2. Flowchart sistem informasi pengupahan (lanjutan)
Bagian Utang
BKK 2
5
RDU 1
Membuat bukti
memorial
BKK 2
RDU 1
Bukti Memorial
Jurnal Umum 9
10
RDU 2
DU 1
Bukti Kas 1Keluar
Register cek
N
Selesai
9
BKK 2
RDU 1
Bukti Memorial
N
Kartu Biaya
Kartu Harga Pokok
Produk
30
c. Output sistem penggajian dan pengupahan
Menurut Romney dan Stainbart (2015), output utama dalam sistem
penggajian adalah sejumlah cek (yang mungkin elektronik). Cek penggajian
dikirim ke bank untuk mentransfer/memindahkan dana dari rekening umum
perusahaan ke rekening penggajian. Para pegawai menerima cek gaji individu,
sejumlah cek juga dberikan ke agen-agen pemerintah, perusahaan asuransi dan
organisasi lain untuk memenuhi kewajiban perusahaan.