16
6 BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu Mustofa, dkk (2015) menganalisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam Kelancaran Proses Produksi (Study Kasus Pada UD. Bintang Terang Surabaya). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa masih terdapat kelemahan dalam sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku. Kelemahan tersebut terletak pada proses input persediaan belum dijalankan dengan baik oleh perusahaan, sehingga masih terdapat kekosongan bahan baku dalam kelancaran proses produksi, tidak adanya tanggung jawab dari bagian produksi dalam perhitungan pemakaian kopi akan berpengaruh pada kerugian perusahaan dalam meminimalisasikan biaya persediaan, serta tidak adanya prosedur dan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran bahan baku yang memadai menyebabkan terjadinya kelebihan pemakaian kopi yang dapat merugikan perusahaan. Manengkey (2014) meneliti tentang Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang dan Penerapan Akuntansi Pada PT. Cahaya Mitra Alkes perusahaan yang bergerak dalam bidang suplieer alat-alat kesehatan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara keseluruhan sistem informasi akuntansi pada persediaan barang dagang pada PT. Cahaya Mitra Alkes

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Terdahulu

Mustofa, dkk (2015) menganalisis Sistem Informasi Akuntansi

Persediaan Bahan Baku Dalam Kelancaran Proses Produksi (Study Kasus

Pada UD. Bintang Terang Surabaya). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa

masih terdapat kelemahan dalam sistem informasi akuntansi persediaan

bahan baku. Kelemahan tersebut terletak pada proses input persediaan belum

dijalankan dengan baik oleh perusahaan, sehingga masih terdapat kekosongan

bahan baku dalam kelancaran proses produksi, tidak adanya tanggung jawab

dari bagian produksi dalam perhitungan pemakaian kopi akan berpengaruh

pada kerugian perusahaan dalam meminimalisasikan biaya persediaan, serta

tidak adanya prosedur dan sistem informasi akuntansi penerimaan dan

pengeluaran bahan baku yang memadai menyebabkan terjadinya kelebihan

pemakaian kopi yang dapat merugikan perusahaan.

Manengkey (2014) meneliti tentang Sistem Pengendalian Intern

Persediaan Barang Dagang dan Penerapan Akuntansi Pada PT. Cahaya Mitra

Alkes perusahaan yang bergerak dalam bidang suplieer alat-alat kesehatan.

Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara keseluruhan sistem informasi

akuntansi pada persediaan barang dagang pada PT. Cahaya Mitra Alkes

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

7

berjalan cukup baik. Namun disisi lain terdapat beberapa prosedur pada

proses konsep pengendalian intern yaitu belum adanya pemisahan fungsi

operasi, pencatatan, dan penyimpanan dalam penyediaan barang dagang

dimana kasir hanya berfungsi sebagai penyimpan kas perusahaan dan tidak

boleh memiliki akses ke sistem komputer untuk melakukan pencatatan

terhadap penjualan barang dagangan.

Palandeng dan Karamoy (2015) meneliti tentang sistem informasi

akuntansi yang telah diterapkan PT. Hasjrat Abadi perusahaan yang bergerak

dalam bidang distribusi otomotif ekslusif, sudah cukup baik. Namun PT.

Hasjrat Abadi belum mempunyai bagian divisi yang menangani proses

penerimaan persediaan barang dagangan dan dalam pengawasan persediaan

barang dagang dalam gudang disarankan untuk menggunakan CCTV untuk

lebih mendukung pemantauan dan pengendalian terhadap persediaan dalam

gudang dan proses pengeluaran barang dari aktivitas penjualan dan

pengendalian terhadap persediaan dalam gudang serta melakukan audit

internal secara teratur.

Syukron (2012) meneliti tentang penerapan sistem pengelolaan

persediaan barang dagang pada CV.XYZ bergerak dalam bisnis retail yang

memiliki persediaan yang banyak. Pengelolaan persediaan barang dilakukan

oleh karyawan dijalankan dengan baik berdasarkan dari mulai pembelian,

bagian pembelian memulai dari penentuan barang dari supplier hingga

pemesanan barang dan pengiriman barang, dan penyimpanan barang dicatat

secara baik kedalam buku persediaan barang, dan bagian penjualan mencatat

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

8

penyesuaian barang semua telah mengikuti prosedur yang ditentukan oleh

manajer perusahaan. Namun CV. XYZ harus mebuat peraturan serta

pengendalian internal perusahaan dengan menambahkan proses sistem

pencatatan dengan menggunakan aplikasi komputer, membuat database

perusahaan. agar data-data perusahaan dapat terjaga dari resiko-resiko yang

bisa terjadi.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Rapina dan Christyanto (2011)

meneliti tentang penerapan sistem pengendalian internal dalam meningkatkan

efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional pada siklus persediaan dan

pergudangan. Kegiatan operasional dalam siklus persediaaan dan

pergudangan pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

sudah efektif dan efisien. Perusahaan telah melaksanakan kegiatannya dengan

efektif, dimana perusahaan memiliki sasaran yang jelas, pihak pelaksana

yang sesuai, fasilitas pendukung yang baik, pelaksanaan kegiatan yang

baik serta diperoleh hasil yang memuaskan. Tetapi terdapat dua kelemahan

dalam aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan

belum menjalankan pemisahan fungsi antara bagian pembelian dengan

penerimaan barang dan kurangnya pembatasan akses terhadap persediaan.

Secara garis besar permasalahan pada penelitian terdahulu dapat

memicu peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada pada PT.

Supra Manunggal Sejati tentang Sistem Informasi Akuntansi Pada Persediaan

Bahan Baku. Hal ini dibuktikan pada penelitian terdahulu yang masih

terdapat permasalahan-permasalahan yang ada pada perusahaan. Dalam

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

9

penelitian Manengkey (2014) dan Rapina dan Christyanto (2011) Kelemahan

utama yang ada pada perusahaan yaitu sebagian besar terletak pada proses

belum adanya pemisahan fungsi operasi, pencatatan dan penyimpanan dalam

penyediaan barang dagang. Penelitian Palandeng dan Karamoy (2015)

menjelaskan bahwa belum mempunyai fungsi penerimaan yang khusus

menangani proses penerimaan persediaan barang dagangan. Penelitian

Mustofa, dkk. (2015) menjelaskan bahwa Fungsi-fungsi persediaan belum

dijalankan dengan baik oleh perusahaan seperti tidak adanya tanggung jawab

dari bagian produsi serta tidak adanya prosedur dan sistem informasi

akuntansi penerimaan dan pengeluaran bahan baku yang memadai. Syukron

(2012) kelemahan yang ada pada perusahaan yaitu Perusaan harus membuat

peraturan pengendalian intern perusaan dengan menambahkan sistem

pencatatan dengan menggunakan komputer, dan database perusahaan, agar

data-data perusahaan dapat terjaga dari resiko-resiko yang terjadi. Dimana

penelitian ini didasarkan dengan penelitian terbaru di tahun 2019 dan

dilakukan di perusahaan manufactured yang memproduksi Polywod sehingga

peneliti ingin menyajikan penelitian terbaru yang lebih updated dan juga

memiliki perbedaan terhadap permasalahan yang ada di dalam perusahaan

yang digunakan peneliti sebelumnya karena setiap perusahaan pasti memiliki

masalah yang berbeda-beda.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

10

B. Landasan Teori

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan organisasi formulir, catatan,

dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 1993 : 3).

Widjajanto (2010 : 41) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi

adalah ”Susunan berbagai fomulir, catatan, peralatan, termasuk komputer

dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan

laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk

mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan

manajemen”.

Berdasarkan teori di atas maka akan disimpulkan bahwa sistem

informasi akuntansi dibangun untuk menyajikan informasi keuangan yang

dibutuhkan pihak manajemen, yang diperoleh dari pengumpulan dan

pemrosesan data keuangan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar bagi

perusahaan untuk mencapai tujuan.

a. Unsur-unsur Sistem informasi Akuntansi

Unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut La Midjan dan

Susanto (2015) adalah sebagai berikut :

a) Formulir

Formulir merupakan unsur pokok yang digunakan untuk mencatat

semua trasnsaksi yang tejadi. Formulir sering disebut dengan istilah

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

11

dokumen. Karena dengan formulir peristiwa yang terjadi dalam

organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas.

formulir terdiri dari 4 bagian pokok, yaitu:

1. Pengenalan (introduction)

Pengenalan disajikan pada bagian atas formulir dan harus

memuat judul formulir dan nomor formulir.

2. Instruksi (Instruction)

Instruksi terdiri dari dua jenis, yaitu bagaimana mengisi

formulir dan apa yang harus dikerjakan terhadap formulir

setelah selesai pengisian.

3. Isi Utama (main body)

Informasi yang berhubung secara logis harus digolongkan

bersama-sama pada formulir dengan memakai kolom dan tanda

batas persegi (box)) yang digunakan sebanyak mungkin untuk

menyediakan ruang (spasi) bagi data yang dicatat.

4. Kesimpulan (conclusion)

Kesimpulan disajikan pada bagian bawah formulir. Bagian ini

harus memberikan ruang (spasi) yang cukup untuk menyangkut

diposisi akhir dan atau persetujuan akhir transaksi yang dicatat

pada formulir termasuk tanda tangan persetujuan dan

tanggalnya.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

12

b) Catatan

Catatan terdiri dari :

1. Jurnal

Merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk

mecatat, mengklasifikasi dan meringkas data keuangan dan data

yang lainnya.

2. Buku besar

Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas

data keuangan yang telah dicatat sebelumnya kedalam jurnal.

c) Prosedur

Prosedur merupakan urutan atau langkah-langkah untuk

menjalankan suatu pekerjaan, tugas atau kegiatan. Menurut Mulyadi

(1993, 303) System prosedur pada sistem informasi akuntansi

pembelian persediaan terdiri dari beberapa prosedur dan system.

Prosedur-prosedur yang termasuk dalam kegiatan persediaan bahan

baku adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Pembelian Persedian Bahan Baku

Pimpinan bagian produksi memberitahukan kepada bagian

pembelian mengenai bahan baku apa saja yang harus dibeli,

berapa banyak dan pada waktu mana harus dipesan, dengan

menyerahkan surat atau daftar permintaan pembelian (purchase

order). Bagian pembelian akan mengurus pesanan dan

pembeliannya sampai barang-barang tersebut diterima.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

13

Setelah permintaan pesanan datang dari bagian produksi,

maka bagian pembelian mengirimkan surat pesanan (purchase

order) kepada calon supplier. Isi dari surat pesanan ini adalah:

a. Kuantitas pesanan yang harus dibeli

b. Spesifikasi barang yang dipesan

c. Taksiran barang yang harus dibeli

d. Tanggal berapa barang tersebut diharapkan dating

2. Prosedur Penerimaan Persedian Bahan Baku

Setelah supplier mengirimkan barang yang dipesan, maka

bagian penerimaan akan memeriksa apakah barang yang diterima

tersebut sesuai dengan yang dipesan. Setelah diperiksa, maka

bagian ini memberikan laporan kepada bagian pembelian.

Barang yang telah diperiksa dan terbukti sesuai dengan pesanan

diteruskan ke bagian penyimpanan. Laporan penerimaan barang

dibuat dalam beberapa rangkap (copy) yang antara lain dikirimkan

ke :

(1) Bagian pembelian

(2) Bagian akuntansi (untuk inventory records)

(3) Bagian Gudang

Di samping pengiriman barang yang dipesan, maka supllier

juga akan mengirimkan faktur pembelian yang diterima oleh

bagian pembelian dan diteruskan kepada bagian

pembukuan/akuntansi.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

14

3. Prosedur Penyimpanan dan Pengeluaran Persediaan Bahan Baku

Pada Bagian ini barang yang telah diterima harus dikelompokan

menurut jenis, ukuran dan sifatnya. Selanjutnya apabila bagian

produksi memerlukan bahan baku tersebut untuk proses

produksinya, maka bagian ini mengirimkan :

1. Surat permintaan pemakaian bahan baku kepada bagian

gudang.

2. Rangkap (copy) dari surat permintaan ini dikirimkan pula

kebagian pembukuan atau akuntansi untuk dipakai dalam

pencatatan perubahan persediaan (inventory records) dan

pencatatan akuntansi biaya.

Dengan adanya surat permintaan pemakaian bahan ini, maka :

1. Bagian gudang mengeluarkan bahan baku yang diminta oleh

bagian produksi.

2. Bagian akuntansi akan mencatat pengurangan jumlah bahan

baku serta pembebanan pada biaya produksi.

d) Laporan

Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah laporan

keuangan dan laporan manajemen. Suatu laporan dihasilkan

untuk kepentingan para pengguna (user) yang berlainan,

semuanya tergantung dari laporan apa yang dibutuhkan para

pengguna tersebut. Maka diharapkan laporan tersebut dapat

memberikan gambaran yang memadai bagipihak yang

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

15

memerlukan dan bagi pihak yang menggunakan terutama di

dalam pengambilan sebuah keputusan.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

16

Mulai

Laporan

Penerimaan

Barang

Kartu

Gudang N

Diterima dari

Bagian Penerimaan LPB

Memo

Kredit

Mengisi

harga pokok

barang pada

memo kredit

LPB

Memo

Kredit

Kartu

Persediaan 1

Bagian Gudang Bagian Kartu Persediaan Bagian Jurnal

Dari Bagian Penerimaan Via

bagian Piutang

Gambar 1. Bagan Alir dokumen sistem informasi akuntansi persediaan

Sumber : Barry E. Cushing (2011: 81)

Keteragan: -LPB (Laporan Penerimaan Barang)

1

LPB

Memo

Kredit

N

Kartu

Gudang Selesai

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

17

b. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Sejalan dengan semakin banyaknya permasalahan yang dihadapi

oleh perusahaan akan mencapai tujuan utama perusahaan. Sistem

informasi harus dapat memenuhi fungsinya. Dalam memenuhi fungsinya

sistem informasi akuntansi harus mempunyai tujuan untuk memberikan

informasi berupa laporan kepada pihak manajemen yang berguna sebagai

dasar bagi perusahaan dalam mengambil keputusan.

Tujuan utama sistem informasi akuntansi menurut Hall (2016 : 8)

adalah sebagai berikut:

a. Untuk memberikan sistem informasi yang cepat.

b. Untuk memberikan informasi yang efisien.

c. Untuk memberikan informasi akuntansi yang dapat dipercaya

keandalannya.

d. Untuk memberikan informasi akuntansi yang berguna untuk

perencanaan,pengendalian dan pengambilan keputusan

manajemen.

Menurut La Midjan dan Susanto (2015 : 30) fungsi utama

sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut : Mendorong

seoptimal mungkin agar dapat menghasilkan berbagai informasi

akuntansi yang berkualitas yaitu informasi yang tepat waktu, relevan,

akurat (dapat dipercaya) dan lengkap yang secara keseluruhan

informasi akuntansi tersebut mengandung arti dan berguna”.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

18

informasi akuntansi harus berguna, tepat waktu dan relevan untuk

pengambilannya keputusan, serta meningkatkan pelayanan dalam

memberikan informasi yang berguna bagi pihak manajemen dalam

rangka mencapai tujuan suatu perusahaan.

2. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012) persediaan adalah

aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan perusahaan, dalam

proses (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi.

Persediaan bahan baku menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015)

adalah Persediaan adalah aktiva :

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal ;

b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ;

c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya (supplier) untuk

digunakan dalam proses pemberian jasa”.

Sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku merupakan

salah satu cara untuk menyajikan suatu informasi mengenai persediaan

bahan baku kepada pihak manajemen di dalam suatu perusahaan dan

berperan penting dalam mencapai tujuannya (La Midjan dan Susanto,

2015).

Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem akuntansi

persediaan menurut Mulyadi (2008:560) adalah :

Tipe persediaan yaitu persediaan produk jadi, prosedur yang

bersangkutan:

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

19

a. Prosedur Pencatatan Produk Jadi

Mencatat tambahan kuantitas produk jadi dalam kartu gudang.

b. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang

Dalam prosedur ini dokumen yang digunakan adalah bukti

permintaan dan pengeluaran barang. Bukti ini dipakai oleh

bagian gudang untuk mencatat pengurangan persediaan karena

pemakaian intern.

c. Sistem perhitungan fisik persediaan

Sistem perhitungan fisik persediaan umumnya digunakan oleh

perusahaan untuk menghitung secara fisik persediaan yang

disimpan digudang yang hasilnya digunakan untuk meminta

pertanggungjawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan

fungsi penyimpanan, dan pertanggungjawabannya, serta untuk

melakukan penyesuaian terhadap catatan persediaan dibagian

kartu persediaan.

Fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi

persediaan menurut Mulyadi (2008:579) yaitu :

1. Panitia perhitungan fisik persediaan yang terdiri dari

pemegang kartu perhitungan fisik, penghitung dan pengecek.

2. Fungsi Akuntansi.

3. Fungsi Gudang

Menurut Mulyadi (2008:576) dikumen yang digunakan

untuk merekam, meringkas dan membukukan hasil perhitungan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

20

fisik adalah daftar hasil perhitungan fisik yaitu dokumen yang

digunakan meringkas data yang telah direkam dan juga bukti

permintaan dan pengeluaranbarang.

Menurut Mulyadi (2008:560) dalam buku sistem akuntansi,

dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

persediaan adalah sebagai berikut :

a) Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur

pencatatan produk jadi adalah prosuk selesai dan bukti

memorial. Produk selesai untuk mencatat tambahan kuantitas

produk jadi bahan kartu gudang. Bukti memorial digunakan

sebagai dokumen sumber dalam mencatat persediaan dan

sebagai dokumen dalam mencatat transaksi selesainya

produk jadi dalam jurnal umum.

b) Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur

pemcatatan harga pokok produk jadi yang dijual adalah surat

orderan pengiriman dan faktur penjualan.

c) Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur

permintaan dan pengeluaran barang gudang adalah bukti

permintaan dan pengeluaran barang gudang.

d) Dokumen yang digunakan untuk merekam, meringkas, dan

membukukan hasil perhitungan fisik persediaan adalah kartu

perhitungan fisik (inventory tag) yang digunakan untuk

merekam hasil perhitungan, untuk meringkas data dalam

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA A. Review ...eprints.umm.ac.id/46526/3/BAB II.pdf · b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ; c. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya

21

hasil perhitungan fisik persediaan, dan bukti memorial untuk

membukukan adjusment rekening persediaan sebagai akibat

dari hasil perhitungan fisik ke dalam jurnal umum.

Catatan akuntansi yang biasa digunakan dalam sistem

perhitungan fisik persediaan menurut Mulyadi (2008:577)

adalah:

a) Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini digunakan untuk

mencatat kuntitas dan harga pokok barang yang di simpan

di gudang.

b) Kartu Gudang, berfungsi sebagai identitas barang yang

disimpan, mencatat mutasi kuantitas yang ada di gudang.

c) Jurnal Umum, dalam sistem perhitungan fisik persediaan

jurnal umum digunakan untuk mencatat jurnal adjustment

rekening persediaan.