Upload
ngodieu
View
265
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Pada bab ini penulis akan membahas beberapa teori dan definisi, adapun teori
dan definisi yang penulis bahas tidak menyeluruh. Teori dan definisi yang dibahas
hanya bersifat membantu dalam pembuatan web.
Web pada dasarnya merupakan hal sudah tidak asing lagi untuk didengar dan
digunakan. Bahkan segala sesuatu hal ingin dilakukan semuanya dengan
menggunakan web. Perkembangan yang begitu pesat membuat web semakin
popular, karena yang dulunya hanya penyedia informasi sekarang sudah
dimanfaatkan dalam segala hal seperti hal yang begitu popular saat ini yaitu
komunikasi dari email sampai dengan chatting dan juga transaksi bisnis.
2.1.1. Website
Menurut Dipraja (2013:10) mengatakan bahwa, “Website (situs web) adalah
tempat penyimpanan data dan informasi berdasarkan topik tertentu”. Sedangkan
menurut Hidayat (2010:2) “Website adalah kumpulan halaman-halaman yang
digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi
suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis
yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing
dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.
Berdasarkan beberapa definisi website diatas dapat disimpulkan bahwa
website adalah suatu halaman tempat penyimpanan data dan penyedia informasi
yang berupa teks, gambar diam atau gerak, animasi suara dan atau gabungan dari
9
semuanya, baik bersifat statis maupun dinamis yang saling terkait berdasarkan topik
tertentu.
A. Internet
Menurut Sibero (2013:10) mengatakan bahwa, “Internet (Interconnected
Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara
global, internet juga dapat disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas”.
Menurut Irawan (2011:2) “Internet merupakan kependekan dari kata
“Internetwork”, yang berarti rangkaian komputer yang terhubung menjadi beberapa
rangkaian jaringan”. Sedangkan menurut Mulyanto (2009:113) mengatakan bahwa,
“Internet adalah rangkaian jaringan terbesar di dunia di mana semua jaringan yang
berbeda pada semua organisasi dihubungkan dengan suatu jaringan terbesar
sehingga dapat saling berkomunikasi”.
Berdasarkan beberapa definisi internet diatas dapat disimpulkan bahwa
internet adalah kumpulan jaringan komputer di dunia yang saling terhubung
menjadi jaringan yang sangat luas secara global sehingga dapat saling
berkomunikasi.
B. Web
Menurut Sibero (2013:11) mengatakan bahwa, “Web adalah suatu sistem
yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan
teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet”.
Menurut Arief (2011:7) “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan
dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya
yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk
mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”. Sedangkan
10
menurut Dipraja (2013:9) mengatakan bahwa, “Web adalah fasilitas hypertext yang
mampu menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan multimedia”.
Berdasarkan beberapa definisi web diatas dapat disimpulkan bahwa web
adalah suatu sistem yang berisikan dokumen-dokumen yang digunakan untuk
menampilkan data multimedia seperti teks, gambar, suara, animasi dan video yang
terhubung ke jaringan internet dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat
lunak yang disebut browser.
C. Web Browser
Menurut Sibero (2013:12) mengatakan bahwa, “Web browser adalah aplikasi
perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber
informasi web”.
Menurut Arief (2011:19) “Web browser adalah program yang berfungsi untuk
menampilkan dokumen-dokumen web dalam format HTML”. Sedangkan menurut
Irawan (2011:3) mengatakan bahwa, “Web browser adalah aplikasi yang digunakan
untuk menampilkan halaman web beserta kontennya”.
Berdasarkan beberapa definisi web browser diatas dapat disimpulkan bahwa
web browser adalah aplikasi software yang digunakan mengambil, menyajikan dan
menampilkan informasi dari web dalam format HTML.
D. Web Server
Menurut Sibero (2013:11) mengatakan bahwa, “Web server adalah sebuah
komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secara bentuk fisik
dan cara kerjanya, perangkat keras web server tidak berbeda dengan komputer
rumah atau PC, yang membedakan adalah kapasitas dan kapabilitasnya”.
11
Menurut Arief (2011:19) “Web server adalah program aplikasi yang memiliki
fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web”. Sedangkan menurut
Simarmata (2010:88) “Web server adalah potongan perangkat lunak yang
mendukung berbagai protocol Web, seperti HTTP, HTTPS, dan lain-lainnya untuk
memproses permintaan client”.
Berdasarkan beberapa definisi web server diatas dapat disimpulkan bahwa
web server adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyimpan dokumen-
dokumen web serta mendukung berbagai protocol Web dalam memproses
permintaan client.
2.1.2. Bahasa Pemrograman
Secara garis besar ada beberapa bahasa pemrograman yang digunakan untuk
membuat aplikasi web. Bahasa pemrograman ini memungkinkan seorang
programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh
komputer, bagaimana data ini akan disimpan atau diteruskan, dan jenis langkah apa
secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi. Adapun bahasa
pemrograman yang di pakai sebagai berikut:
A. HTML (Hypertext Markup Language)
Menurut Sibero (2013:19) mengatakan bahwa, “Hypertext Markup Language
atau HTML adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk
pertukaran dokumen web”.
Menurut Arief (2011:23) “HTML atau HyperText Markup Language
merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan
aplikasi yang berjalan dihalaman web”. Sedangkan menurut Dipraja (2013:10)
12
mengatakan bahwa, “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa
pemrograman (script) yang digunakan untuk menyusun dokumen-dokumen web”.
Berdasarkan beberapa definisi HTML atau Hypertext Markup Language
diatas dapat disimpulkan bahwa HTML atau Hypertext Markup Language adalah
bahasa pemrograman yang digunakan untuk pertukaran, pemembuatan, dan
menyusun dokumen web yang berjalan di halaman web.
B. PHP (Hipertexs Preprocessor)
Menurut Sibero (2013:49) mengatakan bahwa, “PHP adalah pemrograman
interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang
dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.
Menurut Arief (2011:43) “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah
bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman
web yang dinamis”. Sedangkan Menurut Sutaji (2012:2) mengatakan bahwa, “PHP
(PHP Hypertext Preprocessor) adalah kode/skrip yang akan dieksekusi pada server
side”.
Berdasarkan beberapa definisi PHP atau Hypertexs Preprocessor diatas dapat
disimpulkan bahwa PHP atau Hypertexs Preprocessor adalah suatu baris kode atau
skrip yang menyatu dengan HTML berupa kode mesin yang dimengerti komputer
dan akan dieksekusi untuk membuat halaman menjadi dinamis.
C. CSS (Cascading Style Sheet)
Menurut Sibero (2013:112) mengatakan bahwa, “Cascadiing Style Sheet
(CSS) memiliki arti gaya menata halaman bertingkat, yang berarti setiap suatu
elemen yang telah diformat, maka anak dari elemen tersebut secara otomatis
mengikuti format elemen induknya”.
13
Menurut Kadir dan Triwahyuni (2013:323) “CSS adalah kode yang
dimaksudkan untuk mengatur tampilan web”. Sedangkan menurut Nugroho
(2013:401) “CSS(Cascading Style Sheets) merupakan sebuah document yang
berguna untuk melakukan pengaturan pada komponen halaman web, inti dari
document ini adalah memformat halaman web standar menjadi bentuk web yang
memiliki kualitas yang lebih indah dan menarik”.
Berdasarkan beberapa definisi CSS atau Cascadiing Style Sheet diatas dapat
disimpulkan bahwa CSS atau Cascadiing Style Sheet adalah suatu kode yang
berguna untuk melakukan pengaturan pada komponen tampilan halaman web dan
memiliki arti setiap suatu elemen yang telah diformat, maka anak dari elemen
tersebut secara otomatis mengikuti format elemen induknya.
D. Javascript
Menurut Sibero (2013:150) mengatakan bahwa, “Javascript adalah bahasa
skrip (scripting Language), yaitu kumpulan instruksi perintah yang digunakan
untuk mengendalikan beberapa bagian dari sistem operasi”. Sedangkan menurut
Kadir dan Triwahyuni (2013:325) “Javascript adalah bahasa pemrograman yang
biasa diletakkan bersama kode HTML untuk menentukan suatu tindakan”.
Berdasarkan beberapa definisi javascript diatas dapat disimpulkan bahwa
javascript adalah bahasa pemrograman berupa scripting Language yang berisi
instruksi perintah untuk menentukan suatu tindakan dan mengendalikan bagian dari
sistem operasi.
14
2.1.3. Basis Data (Database)
Basis data merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan. Basis
data atau database itu sendiri digunakan untuk menyimpan informasi atau data yang
nanti akan digunakan.
Menurut Kadir dan Triwahyuni (2013:339) mengatakan bahwa, “Basis data
adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga
memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi”.
Menurut Pupitosari (2011:9) “Database atau sering disebut basis data adalah
sekumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik dan
merupakan sumber informasi yang dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer”. Sedangkan menurut Priyadi (2014:2) mengatakan bahwa, “Basis data
adalah sekumpulan fakta berupa representasi tabel yang saling berhubungan dan
disimpan dalam media penyimpanan secara digital”.
Berdasarkan beberapa definisi basis data diatas dapat disimpulkan bahwa
basis data atau database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisikan sekumpulan
data yang fakta sebagai sumber informasi yang disimpan dalam media
penyimpanan secara digital dan dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer yang berguna untuk memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.
A. PhpMyAdmin
Menurut Sibero (2013:376) mengatakan bahwa, “PhpMyAdmin adalah
aplikasi web yang dibuat oleh phpmyadmin.net. phpMyAdmin digunakan untuk
administrasi database MySQL”.
Menurut Puspitosari (2011:10) “PhpMyAdmin adalah program yang
membantu pembuatan basis data (database) MySQL”. Sedangkan menurut
15
Nugroho (2013:171) mengatakan bahwa “PhpMyAdmin merupakan sebuah
program bebas yang berbasis web yang dibuat untuk menggunakan aplikasi PHP,
tujuan dibuatnya program ini adalah untuk mengakses database MySQL, intinya
adalah digunakan untuk menjadi administrator dari server ke MySQL”.
Berdasarkan beberapa definisi PhpMyAdmin diatas dapat disimpulkan bahwa
PhpMyAdmin adalah sebuah program yang dibuat berbasis web yang membantu
pembuatan basis data (database) dan menjadi administrator dari server ke MySQL.
B. SQL
Menurut Sutaji (2012:40) mengatakan bahwa, “SQL adalah sebuah konsep
pengomperasian basis data terutama untuk proses seleksi, pemasukan, pengubahan
dan penghapusan data yang dimungkinkan dapat dikerjakan dengan mudah dan
otomatis”. Sedangkan menurut Zam (2012:15) mengatakan bahwa, “SQL adalah
sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam database relasional”.
Berdasarkan beberapa definisi SQL diatas dapat disimpulkan bahwa SQL
adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses database dalam hal proses
seleksi, pemasukan, pengubahan dan penghapusan data dengan mudah dan
otomatis.
Secara umum perintah-perintah SQL dibagi menjadi dua kelompok menurut
Zam (2012:15), yaitu sebagai berikut:
1. DDL (Data Definition Language)
Data Definition Language merupakan bagian dari SQL yang digunakan untuk
mendefinisikan data dan objek database. Perintah tersebut berupa membuat,
mengubah, menghapus database beserta objek lain dalam database.
16
2. DML (Data Manipulation Language)
Data Manipulation Language merupakan bagian dari perintah SQL yang
digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel.
2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:31), Model waterfall adalah “Model
SDLC yang paling sederhana. Model ini hanya cocok untuk pengembangan
perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-berubah”. Model SDLC air
terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear)
atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan
alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,
desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support).
Sumber: Rosa dan Salahuddin (2015:29)
Gambar II.1. Ilustrasi Model Waterfall
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
mespedifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.
17
3. Pembuatan kode program
Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah
dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perngkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena terjadinya
kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat
lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
2.1.5. Software Pendukung
Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa software
pendukung untuk menunjang tercapainya keberhasilan tugas akhir ini. Adapun
software pedukung yang di gunakan adalah sebagai berikut:
A. Sublime Text
Menurut Faridl (2015:3) mengatakan bahwa, “Sublime teks adalah teks editor
yang mudah dan simple yang terkenal dikalangan developer yang berbasis Phyton”.
Sedangkan menurut Supono (2016:14) “Sublime Text merupakan perangkat lunak
text editor yang digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi”.
18
Berdasarkan beberapa definisi sublime text diatas dapat disimpulkan bahwa
sublime text adalah perangkat lunak text editor yang mudah dan simple yang
digunakan untuk membuat atau meng-edit suatu aplikasi berbasis Python.
B. XAMPP
Menurut Wicaksono (2008:7) “Xampp adalah sebuah software yang
berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah
data MySQL dikomputer lokal”. Sedangkan menurut Kurniawan (2008:118) Xampp
adalah perangkat lunak yang memaketkan Apache, MySQL , PHP, dan Perl.
Berdasarkan beberapa definisi Xampp diatas dapat disimpulkan bahwa
Xampp adalah suatu software pengolahan data MySQL yang terdiri dari PHP,
MySQL, PHP, dan Perl.
C. CodeIgniter
Menurut Widodo (2015:7) “CodeIgniter merupakan framework PHP yang
diklaim memiliki eksekusi tercepat dibandingkan dengan framework lainnya”.
CodeIgniter mempunyai konsep yang dinamakan MVC. MVC adalah kepanjangan
dari Model, View, Controller yang merupakan alur kerja framework khususnya
disini CodeIgniter.
Gambar II.2. Cara Kerja MVC
19
Dilihat dari cara kerjanya, menurut Widodo (2015:9), framework CodeIgniter
menekankan pada MVC adapun penjelasan dari setiap alurnya sebagai berikut:
1. Model
Model digunakan sebagai presentasi database. Berbeda dengan Framework
CakePHP. Dalam CodeIgniter, segala macam perintah query SQL diletakkan
dalam file model, seperti insert, edit, delete dan select. Karena semua
berhubungan dengan database.
2. View
View digunakan sebagai pengendali (control) antara view dan model melalui
permintaan dari HTTP.
3. Controller
Controller digunakan suatu halaman khusus untuk menyajikan informasi
kepada client, secara definisi, segala macam permintaan yang dikelola oleh
controller dan model, akan dikirimkan kepada view sesuai hasil permintaan
yang diminta.
Adapun sistem kerja CodeIgniter memiliki beberapa tahapan yang harus
dilewati. Alur kerjanya dapat dilihat sebagai berikut:
Sumber: Widodo (2015:10)
Gambar II.3. Alur Kerja Framework CodeIgniter
20
Dari gambar diatas tentang sistem kerja CodeIgniter menurut Widodo
(2015:10), dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Index
Index.php merupakan controller awal yang menginisialisasikan kebutuhan
untuk menjalankan CodeIgniter.
2. Router/Routing
Router/Routing merupakan bagian yang menentukan kegiatan yang harus
dilakukan ketika ada request/permintaan dari client/browser.
3. Caching
Caching merupakan bagian yang mengecek apakah data sudah pernah diminta
atau belum. Jika cache dalam keadaan aktif, maka akan langsung dikirimkan
kepada client/browser dengan mengabaikan alur kerja normal.
4. Security
Security, sebelum aplikasi dikirimkan , maka akan lebih dahulu data difilter
sebagai keamanan.
5. Controller
Controller merupakan pengendali dari jalannya aplikasi, dan akan segera
memproses sesuai request/permintaan yang diminta, yaitu models, libraries,
helpers, plugins dan script.
6. View
View merupakan bagian untuk menyajikan suatu informasi ke client/browser
sesuai dengan permintaan yang diminta (setelah melewati tahap 1 sampai
dengan 5).
21
2.2. Teori Pendukung
Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis juga menggunakan beberapa teori
pendukung. Teori pendukung yang digunakan penulis bertujuan untuk keberhasilan
dalam pembuatan tugas akhir ini. Adapun teori pendukung yang digunakan
diantaranya adalah sebagai berikut:
2.2.1. Struktur Navigasi
Menurut Evi dan Malabay (2009:124) “Struktur navigasi adalah rancangan
hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu
mengorganisasikan seluruh elemen page”. Struktur navigasi juga memberikan
kemudahan dalam menganalisa keinteraktifan seluruh page dalam web dan
bagaimana pengaruh keinteraktifannya terhadap pengguna”.
Struktur navigasi dikelompokan menjadi 4 struktur yang berbeda menurut Evi
dan Malabay (2009:125), yaitu:
1. Struktur Linear
Merupakan struktur yang hanya memiliki satu rangkaian cerita yang terurut
dan tidak diperkenankan adanya percabangan, struktur ini cocok digunakan
untuk presentasi multimedia yang tidak terlalu membutuhkan interaktifitas.
Sumber: Evi dan Malabay (2009:125)
Gambar II.4. Struktur Linear
2. Struktur Hirarki
Struktur ini menggunakan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan
kriteria tertentu, pada tampilan utama disebut sebagai master page sedangkan
untuk tampilan cabang disebut slavepage.
22
Sumber: Evi dan Malabay (2009:269)
Gambar II.5. Struktur Navigasi Hirarki
3. Struktur Non-Linear
Ini merupakan struktur linear yang memperkenankan percabangan, kedudukan
pada stuktur ini disamakan, oleh karena itu tidak ada master page atau pun
slavepage.
Sumber: Evi dan Malabay (2009:125)
Gambar II.6. Struktur Non-Linear
4. Struktur Hybrid
Struktur gabungan dimana struktur ini menggabungkan semua struktur yang
ada. Struktur ini dapat memberikan interaksi yang tinggi kepada pemakai.
Sumber: Binanto (2009:126)
Gambar II.7. Struktur Hybrid
23
2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Rosa dan Shalahudin (2015:53) mengatakan bahwa, “ERD adalah
bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional”.
Sedangkan menurut Yanto (2016:32) “ERD adalah suatu diagram untuk
menggambarkan desain konseptual dari model konseptual suatu basis data
relasional”.
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) “ERD adalah sebuah model data
yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam hal entitas
dan relasi yang digambarkan oleh data tersebut”.
Berdasarkan beberapa definisi ERD (Entity Relationship Diagram) diatas
dapat disimpulkan bahwa ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebuah model
perancangan basis data paling awal yang digambarkan dalam hal entitas dan relasi
dengan model konseptual suatu basis data relasional dibutuhkan suatu diagram”.
A. Komponen ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Yanto (2016:32) menyimpulkan ada beberapa komponen utama
ERD yaitu:
1. Entitas (entity)
Entitas adalah suatu objek didunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek
lainnya. Objek tersebut dapat berupa orang, benda ataupun hal lainnya.
2. Atribut (atribute)
Atribut merupakan semua informasi yng berkaitan dengan entitas. Atribut
sering dikenal dengan property dari suatu entitas atau objek.
24
3. Relasi (relationship)
Gambar belah ketupat merupakan perlambangan relasi antar entitas atau sering
disebut kerelasian. Ada 2 macam penggambaran relasi yaitu relasi kuat dan
relasi lemah.
B. Derajat Relationship
Menurut Priyadi (2014:5) mengemukakan bahwa derajat relationship atau
kardinalitas adalah “batasan dari banyaknya hubungan yang dapat dilakukan oleh
suatu himpunan”.
Ada beberapa kardinalitas atau derajat relationship menurut Priyadi (2014:5)
yaitu sebagai berikut:
1. Satu ke Satu (1:1)
Kardinalitas satu ke satu (1:1), mempunyai arti bahwa setiap satu entitas pada
himpunan entitas A hanya dapat berelasi dengan satu entitas saja pada
himpunan entitas B. Begitu pun sebaliknya, bahwa setiap satu entitas pada
himpunan entitas B hanya dapat berelasi dengan satu entitas saja pada
himpunan entitas A.
Sumber: Priyadi (2014:6)
Gambar II.8. Kardinalitas Satu ke Satu
25
2. Satu ke Banyak (1:N)
Kardinalitas satu ke banyak (1:N), mempunyai arti bahwa setiap satu entitas
pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan
entitas B. Namun tidak demikian untuk sebaliknya, bahwa beberapa entitas
pada himpunan entitas B hanya dapat berelasi dengan satu entitas saja pada
himpunan entitas A.
Sumber: Priyadi (2014:6)
Gambar II.9. Kardinalitas Satu ke Banyak
3. Banyak ke Satu (N:1)
Kardinalitas banyak ke satu (N:1), mempunyai arti bahwa beberapa entitas
pada himpunan entitas A hanya dapat berelasi dengan satu entitas saja pada
himpunan entitas B. Namun tidak demikian untuk sebaliknya, bahwa setiap
satu entitas pada himpunan entitas B dapat berelasi dengan beberapa entitas
pada himpunan entitas A.
Sumber: Priyadi (2014:7)
Gambar II.10. Kardinalitas Banyak ke Satu
26
4. Banyak ke Banyak (N:N)
Kardinalitas banyak ke banyak (N:N), mempunyai arti bahwa beberapa entitas
pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan
entitas B. Demikian juga untuk sebaliknya, bahwa beberapa entitas pada
himpunan entitas B dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan
entitas A.
Sumber: Priyadi (2014:7)
Gambar II.11. Kardinalitas Banyak ke Banyak
2.2.3. LRS (Logical Record Structur)
Menurut Pradani dkk (2013:99) mengatakan bahwa, “LRS adalah representasi
dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar
himpunan entitas”. Sedangkan Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) “LRS
adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan
mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konversi ke
LRS”.
Berdasarkan beberapa definisi LRS (Logical Record Structur) diatas dapat
disimpulkan bahwa LRS (Logical Record Structur) adalah sebuah model sistem
yang digambarkan dengan struktur recor-record pada tabel-tabel yang mengikuti
pola/aturan pemodelan tertentu yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.
27
2.2.4. Pengujian Web
Pengujian web salah satu bagian yang sangat penting karena bentuk pengujian
ini dilakukan untuk mengevaluasi kualitas suatu produk apabila terjadi nya
masalah.
Menurut Rosa dan Salahudin (2015:275) mengatakan bahwa, “Black box
testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi
fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Sedangkan Menurut Maturidi
(2014:68) “Blackbox testing adalah text case yang bertujuan untuk menunjukkan
fungsi PL tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah
berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara
eksternal selalu dijaga kemutakhirannya”.
Berdasarkan beberapa definisi black box testing diatas dapat disimpulkan
bahwa black box testing adalah suatu pengujian yang difokuskan pada perangkat
lunak tentang cara operasinya tanpa menguji desain dan kode program tapi cukup
proses testing di bagian luar.
Adapun klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu
(Simarmata, 2010:316):
1. Pengujian Fungsional (functional testing)
Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional.
Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi
berjalan seperti yang diharapkan.
2. Pengujian Tegangan (stress testing)
Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan.
Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menuntut
28
aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal.
Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan, dan
memerlukan upaya bersama dari semua tim.
3. Pengujian Beban (load testing)
Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat, atau masukan,
seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah
aplikasi atau situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban pada
tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem
dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik.
4. Pengujian Khusus (ad-hoc testing)
Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test plan)
atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam
menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga
membantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai
pengujian dengan pengujian lainnya.
5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)
Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk
mempelajari atau mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini
merupakan pendekatan yang menyenangkan untu pengujian.
6. Pengujian usabilitas (usability testing)
Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna
(testing for user-friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka
pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna
tertentu.
29
7. Pengujian asap” (smoke testing)
Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormatan (sanity testing).
Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap
untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai
tingkat yang paling diharapkan.
8. Pengujian pemulihan (recovery testing)
Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakukan untuk
memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis
crash atau kegagalan hardware, masalah bencana dan lain-lain.
9. Pengujian volume (volume testing)
Pengujian volume dilakukan terhadapa efisiensi dari aplikasi jumlah data yang
besar diproses melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memeriksa
keterbatasan ekstrem dari sistem.
10. Pengujian domain (domain testing)
Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan
teknik pengujian.
11. Pengujian skenrio (scenario testing)
Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi
stakeholder, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk
melakukan evaluasi.
12. Pengujian regresi (regression testing)
Pengujian regresi adalah gaya pengujian yang berfokus pada pengujian ulang
(retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko
30
(risk-oriented regression testing), daerah yang sama sudah diuji, akan kita uji
lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks).
13. Penerimaan pengguna (user acceptance)
Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna
untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan
bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user
acceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian
aplikasi (application testing), dan pengujian pengguna akhir (end user testing)
adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji
pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna.
14. Pengujian alfa (alfa testing)
Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat pengembangan.
Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap
masukkan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna.
15. Pengujian beta (beta testing)
Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi
beta dengan pengguna yang menguji aplikasi disitus mereka.
Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang.
Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa.
2.2.5. Rekam Medis
Menurut Wildan dan Hidayat (2008:28) menyatakan bahwa, “Rekam medis
merupakan suatu keterangan baik secara tertulis maupun rekaman tentang identitas
klien, hasil pengkajian, atau segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan
kepada pasien”. Sedangkan menurut Ismainar (2015:83) menyatakan bahwa,
31
“Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, anamnesa, diagnosa, pengobatan, tindakan dan pelayanan penunjang yang
diberikan kepada pasien selama medapat pelayanan di unit rawat inap, rawat jalan
dan rawat darurat secara catatan yang juga harus dijaga kerahasiaannya dan
merupakan sumber informasi tentang pasien yang datang berobat kerumah sakit”.
Dari beberapa definisi rekam medis diatas dapat disimpulkan bahwa, rekam
medis adalah suatu informasi baik berupa tulisan maupun rekaman tentang identitas
pasien, segala bentuk pengkajian seperti anemnesa, diagnosa, pengobatan, tindakan
dan segala bentuk pelayanan yang diberikan kepada pasien.