Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Perangkat Keras
Perangkat keras atau hardware merupakan salah satu komponen komputer
yang berwujud fisik, dapat di lihat, dapat di pegang atau berbentuk nyata yang
berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi misalnya seperti menerima
input data, mengolah data dan menyimpan data maupun mengeluarkan hasil
pengolahan data. Secara umum perangkat keras atau hardware terbagi lima
macam menurut (Priyatno Duwi, 2012), diantaranya sebagai berikut:
1. Perangkat Masukan ( Input Device)
2. Perangkat Pemrosesan ( Process Device)
3. Perangkat Keluaran ( Output Device)
4. Unit Penyimpanan (Storage)
5. Perangkat Tambahan ( Periferal)
Menurut James O'Brien dalam (Permana & Kom, 2007) mengemukakan bahwa: Hardware adalah semua perlatan fisik yang digunakan dalam pemprosesan informasi, termasuk diantaranya CPU, RAM, monitor, mouse, keyboard, printer, scanner, dan lain-lain. Perangkat keras merupakan media komunikasi yang menghubungkan beberapa jaringan dan memproses paket data sehingga transmisi data lebih efektif.
8
2.1.1. Teori IC (Integrated Circuit)
IC ( Integrated Circuit) adalah komponen elektronika semikonduktor yang
merupakan gabungan dari ratusan atau ribuan komponen lain. Bentuk IC berupa
kepingan silikon padat biasanya berwarna hitam yang mempunyai banyak kaki-kaki
pin sehingga bentuknya mirip sisir. Bahkan IC juga merupakan gabungan dari
beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda, dan Transistor yang telah
terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbetuk chip kecil, IC digunakan untuk
keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan
yang berukuran relatif kecil.
Sumber: https://teknikelektronika.com/
Gambar II. 1 IC (Integrated Circuit)
Ada beberapa macam IC berdasarkan komponen utamanya diantaranya sebagai
berikut:
1. IC TTL ( Integrated Circuit Transistor Transistor Logic)
IC TTL adalah IC yang digunakan dalam rangkaian digital karena
menggunakan sumber tegangan yang relatif rendah, yaitu 4,75 volt sampai
5,25 volt. IC TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai
komponen utamanya dan fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi
logic, sehingga dinamakan transistor. Komponen utama IC TTL adalah
9
beberapa transistor yang digabungkan sehingga membentuk dua keadaan
ON/OFF, sehingga mengendalikan kondisi ON/OFF transistor pada IC
digital dapat dibuat berbagai fungsi logika seperti AND, OR, dan NOT.
2. IC CMOS ( Integrated Complementary Metal Oxide Semiconductor)
IC CMOS memiliki pengertian yang sama dengan IC TTL hanya saja
terdapat beberapa perbedaan yaitu dalam penggunaan IC CMOS komsumsi
daya yang diperlukan sangat rendah dan memungkinkan pemilihan tegangan
sumbernya yang jauh lebih lebar yaitu antara 3 volt sampai 15 volt. Level
pengsaklaran CMOS merupakan fungsi dari tegangan sumber, semakin
tinggi sumber tegangan akan besar tegangan yang memisahkan antara
keadaan “1” dan “0”. Dan bahwa semua masukan (input) CMOS harus di
ground kan atau di hubungkan dengan sumber tegangan (Hakiem Ilmiawan,
2015).
2.1.2. Sumber Tegangan
Menurut (Prof.Dr.Zuhal M.Sc.EE, 2004) bahwa, “Sumber tegangan adalah
sumber tenaga listrik yang mensuplai tegangan pada rangkaian listrik. Besarnya
tegangan relatif tidak berubah kecuali dalam kondisi hubungan singkat, jadi besar
kecilnya arus tergantung dari kondisi beban”.
Menurut (Drs. Imam Muda N, 2013) menyimpulkan bahwa, “Sumber tegangan (catu daya) merupakan suatu rangkaian yang paling penting bagi sistem elektronika, ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber AC adalah sumber tegangan bolak-balik sedangkan sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah”.
10
Sumber: https://teknikelektronika.com/
Gambar II. 2 Sumber Tegangan AC dan DC
Sumber tegangan bila diamati sumber tegangan AC berayun sewaktu-waktu pada
kutub positif dan sewaktu-waktu pada kutub negatif sedangkan sumber AC selalu
pada satu kutub positif atau negatif saja, dari sumber AC dapat di searahkan menjadi
sumber DC dengan menggunakan rangkaian penyearah yang di bentuk dari dioda.
Ada tiga macam rangkaian penyearah dasar yaitu penyearah setengah gelombang,
gelombang penuh dan sistem jembatan.
Komponen utama dan pendukung sumber tegangan (catu daya) diantaranya:
1. Trafo ( Penurun Tegangan)
Sumber: http://www.niguru.com/
Gambar II. 3 Trafo/Transformator/Transformer
11
Trafo atau transformator merupakan komponen utama dalam membuat
rangkaian catu daya yang berfungsi untuk mengubah tegangan listrik, trafo
dapat menaikkan dan menurunkan tegangan. Berdasarkan tegangan yang
dikeluarkan dari belitan sekunder di bagi menjadi 2 yaitu:
a. Step up (Penaik Tegangan) apabila tegangan belitan sekunder yang kita
butuhkan lebih tinggi dari tegangan primer ( jala listrik).b.
b. Step down (Penurun Tegangan) apabila tegangan belitan sekunder yang
kita butuhkan lebih rendah dari tegangan primer (jala listrik).
Berdasarkan pemasangan gulungannya di kenal dua macam trafo yaitu:
1) Trafo tanpa center tap (CT).
2) Trafo dengan center tap (CT).
2. Dioda Rectifier (Penyearah)
Sumber: https://panduanteknisi.com/
Gambar II. 4 Dioda Rectifier
Peranan rectifier dalam rangkaian sumber tegangan (catu daya) adalah untuk
mengubah tegangan listrik AC yang berasal dari trafo step-down atau trafo
adaptor menjadi tegangan listrik arus searah DC.
a. Penyearah Setengah Gelombang
Komponen elektronika penyearah setengah gelombang disebut juga
Half Wave Rectifier.
12
b. Penyearah Gelombang Penuh
Komponen elektronika peyearah gelombang penuh disebut juga Full
Wave Rectifier.
3. Filter (Penyaring)
Sumber: (Drs. Imam Muda N, 2013 Elektronika Dasar)
Gambar II. 5 Kapasitor Filter
Penyaring atau filter merupakan bagian yang terdiri dari kapasitor yang
berfungsi sebagai penyaring atau meratakan tegangan listrik yang berasal dari
rectifier, selain menggunakan filter juga menggunakan resistor sebagai tahanan.
(Drs. Imam Muda N, 2013)
Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa, “ Dalam suatu
rangkaian beban atau load dengan sumber catu daya tertutup listrik mengalir dari
sumber tegangan positif source atau V+ catu daya masuk ke rangkaian dan
listrik tersebut bermuara pada sumber tegangan negatif (Common / Ground /
Sink). Apabila sumber catu daya terbuka, maka aliran listrik akan terhenti”.
13
Sumber: (Andrianto & Darwaman, 2017 Arduino Belajar Cepat dan
Pemograman)
Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan
2.1.3. Komponen Elektronika
Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa, “Rangkaian
Komponen Elektronika adalah sebuah rangkain listrik yang memakai komponen-
komponen elektronika, komponen elektronika dibagi menjadi dua jenis yaitu
komponen pasif dan komponen aktif ”.
1. Komponen pasif yaitu komponen yang tidak dapat menguatkan dan
menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat mengubah suatu energi ke
bentuk lainnya.
Komponen pasif meliputi:
a. Resistor
Menurut (Drs. Imam Muda N, 2013) menyimpulkan bahwa: Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik, Satuan nilai dari resistor ohm (Ω). Resistor merupakan komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik diantara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir. Resistor dapat diartikan suatu komponen yang berfungsi sebagai tahanan atau hambatan dalam menahan arus masuk. Pada resistor terdapat gelang warna yaitu gelang pertama tidak boleh langsung berwarna hitam serta pada gelang ketiga berwarna emas, perak, tanpa warna ( emas x 1/10 dan perak x 1/100 ). dan resistor memiliki beberapa Ukuran atau jenisnya, dalam hal ini ukuran
14
mulai dari 1/2, 1/4, 1/8, 2, 3, dan serta jenisnya berdasarkan jumlah gelang atau pita yang melingkar ada yang 4 gelang, 5 gelang. Gelang terakhir sebagai toleransi penghitungan serta memiliki satuan seperti, Ohm, Kilo, Mega. Fungsi dari Resistor sebagai pembagi arus, sebagai penghambat aliran
tegangan arus listrik, sebagai penurun dan pembagi tegangan.
Adapun jenisnya yaitu resistor dengan nilai resistansi yang dapat diubah atau
resistor variabel.
Rumus = V= 𝐼𝑅 I = V x R
Menurut (Akhdana Azizan, 2019) Tabel warna resistor dan cara menghitung
dengan cara melihat tabel warna gelang sebagai berikut:
Tabel II. 1 Tabel Warna Gelang Resistor
Sumber: https://akhdanazizan.com/cara-menghitung-resistor/
Sumber: https://akhdanazizan.com/cara-menghitung-resistor/
Gambar II. 7 Resistor
15
Adapun cara perhitungan resistor dengan 4 gelang (cincin) dan resistor dengan 5
gelang (cincin) sebagai berikut:
1) Resistor dengan 4 gelang (cincin) warna:
Gelang 1 : Hijau (5)
Gelang 2 : Biru (6)
Gelang 3 : Kuning (10000) = Pengali
Gelang 4 : Pera (10%) = Toleransi
Sehingga nilai resistor tersebut adalah 560000Ω atau 560KΩ dengan toleransi
+/- 10%
2) Resistor dengan 5 gelang (cincin) warna:
Gelang 1 : Merah (2)
Gelang 2 : Jingga (3)
Gelang 3 : Ungu (7)
Gelang 4 : Hitam (1) = Pengali
Gelang 5 : Emas (5%) = Toleransi
Sehinga nilai resistor tersebut adalah 237Ω dengan toleransi +/- 10%
b. Kapasitor
Kapasitor atau kondensator ini termasuk salah satu jenis komponen pasif.
Komponen yang satu ini ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuan
bernama Michael Faraday yang lahir pada tahun 1791. Karena itu satuan
yang digunakan untuk kapasitor adalah Farad (F) yang diambil dari nama
ilmuan tersebut. Sekedar informasi saja bahwa 1 Farad sama dengan 9 ×
1011 cm2 (permono, 2017).
16
Seperti yang telah kami katakan tadi bahwa kapasitor punya nama lain
kondensator.
Menurut Alessandro Volta tahun 1782 dalam (Belajar Elektronika, n.d.)
mengemukakan bahwa “ Kata “condensator” diambil dari bahasa itali yang
berarti kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik. Kapasitor
merupakan salah satu jenis komponen elektronika yang memiliki kemampuan
dapat menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik selama batas
waktu tertentu dengan cara mengumpulkan ketidak seimbangan internal dari
muatan arus listrik tersebut. Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik
sementara, didalam kapasitor terdapat dua buah konduktor yang di pisahkan
oleh suatu isolator atau zat elektrik”.
Sumber: https://teknikelektronika.com/
Gambar II. 8 Kapasitor
c. Induktor
Menurut (Dickson Kho, 2019) menyimpulkan bahwa: Induktor merupakan komponen elektronika pasif yang sering ditemukan dalam rangkaian elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah komponen elektronika pasif yang terdiri dari susunan lilitan kawat yang membentuk
17
sebuah kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan medan magnet jika dialiri oleh arus listrik. medan magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat, berdasarkan Hukum Induksi Faraday.
Sumber: https://teknikelektronika.com/
Gambar II. 9 Induktor
2. Komponen Aktif yaitu komponen yang dapat menguatkan dan
menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energi dari satu bentuk ke
bentuk lainya.
Komponen aktif meliputi:
a. Dioda
Sumber: Rumus.co.id
Gambar II. 10 Dioda
Menurut (Sari Novita, 2019) menyimpulkan bahwa: Dioda (diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dalam ilmu fisika Dioda digunakan untuk penyeimbang arah rangkaian elektronika, dalam elektronika memiliki dua terminal yaitu anoda berarti positif dan katoda berarti negatif sehingga anoda dapat menghantarkan arus listrik dari anoda menuju katoda sebaliknya katoda ke anoda.
18
b. Transistor
Sumber: http://www.pengertianku.net/
Gambar II. 11 Transistor
Transistor sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk penguat,
sebagai sirkuit pemutus, sebagai penyambung, sebagai stabilitas tegangan,
modulasi sinyal dan lain-lain. Fungsi transistor juga sebagai kran listrik,
yang dimana berdasarkan tegangan input nya, memungkinkan pangalihaan
listrik yang akurat yang berasal dari sumber listrik (Rida Angga, 2017).
Transistor sebagai penguat arus, lalu fungsi dari transistor lainnya yaitu
dapat di gunakan sebagai penguat arus. Dengan fungsi ini transistor dapat
digunakan sebagai rangkaian power supply tentunya dengan tegangan yang
di setting. Untuk dapat digunakan sebagai fungsi penguat arus transistor
harus dibias tegangan yang constant pada basisnya, agar pada emitor
keluar tegangan yang tetap, Umumnya untuk dapat tegangan basis agar
tetap digunakan diode zener.
19
c. Penguat Operasional
(a) (b)
Sumber: https://rangkaianelektronika.info/
Gambar II. 12 Rangkaian Penguat Operasional dan
Rangkaian Operasional Tak Membalik
Penguat operasional (opamp) merupakan suatu blok penguat yang
mempunyai dua masukan dan satu keluaran, Opamp biasa terdapat di pasaran
berupa rangkaian terpadu IC. Fungsinya sebagai penguat tak membalik (non-
inverting) dan mengeluarkan isyarat keluaran yang sama tetapi lebih besar
dari masukanya (Agus Purnama, 2019).
3. LCD (Liquid Cristal Display)
Sumber: https://www.nyebarilmu.com/
Gambar II. 13 LCD 6x12
Menurut (Dickson Kho, 2018) menyimpulkan bahwa: LCD (Liquid Cristal Display) salah satu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display atau penampil kristal cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.
20
LCD atau Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu
bagian Backlight (Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (kristal cair).
LCD tidak memancarkan pencahayaan apapun, LCD hanya merefleksikan dan
mentransmisikan cahaya yang melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan
Backlight atau cahaya latar belakang untuk sumber cahayanya. Cahaya Backlight
tersebut pada umumnya adalah berwarna putih. Sedangkan kristal cair (Liquid
Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua lembar kaca yang
memiliki permukaan transparan yang konduktif. LCD (Liquid Cristal Display)
merupakan salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS
logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya
yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-
lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk
karakter, huruf, angka ataupun grafik Bagian-bagian LCD (Liquid Crystal
Display) menurut (permono, 2018), diantaranya adalah :
a. Lapisan Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)
b. Elektroda Positif (Positive Electrode)
c. Lapisan Kristal Cair (Liquid Cristal Layer)
d. Elektroda Negatif (Negative Electrode)
e. Lapisan Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)
f. Backlight atau Cermin (Backlight or Mirror)
21
Sumber: https://teknikelektronika.com
Gambar II. 14 Stuktur Bagian LCD(Liquid Crystal Display)
4. Modul Step Down lm2596
Sumber: http://www.jogjarobotika.com/
Gambar II. 15 Modul Step Down lm2596
Modul step down lm2596 adalah modul yang memiliki IC LM2596 sebagai
komponen utamanya. IC LM2596 adalah sirkuit terpadu / integrated circuit yang
berfungsi sebagai Step Down DC converter dengan current rating 3A. Terdapat
beberapa varian dari IC seri ini yang dapat dikelompokkan dalam dua kelompok
yaitu versi adjustable yang tegangan keluarannya dapat diatur, dan versi fixed
voltage output yang tegangan keluarannya sudah tetap / fixed.
22
5. Material Casing Akrilik
Computer Case atau yang masyarakat sering disebut dengan Casing Komputer.
Casing Komputer adalah wadah yang pada umumnya berbentuk box dimana
berisi sebagai bagian besar perangkat dan komponen yang berfungsi sebagai
bagian utama pada komputer (tidak termasuk monitor, mouse dan keyboard).
Casing komputer lazimnya terbuat dari Steel, Electrogalvanized, Cold rolled,
Coil (SECC) ataupun Aluminium.
Akrilik (Acrylic) adalah sebutan yang diberikan untuk komponen yang
mengandung bahan dari asam akrilik atau senyawa yang sejenisnya. Akrilik
merupakan istilah untuk penggambaran plastik bening dan jernih seperti kaca yang
juga dikenal sebagai poli (metil) metakrilat (PMMA). PMMA juga bisa disebut
dengan kaca akrili atau papan akrilik dengan mempunyai karakter yang dapat
menjadikannya opsi lebih baik untuk bahan kaca.
Sumber: Penulis
Gambar II. 16 Casing Akrilik
23
2.1.4. Sensor
Menurut (Musbikhin, 2011) Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk
mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variable keluaran dari
sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut transduser.
Menurut (Elektro, 2014) menyimpulkan bahwa: Sensor merupakan jenis transduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian, Sedangkan transduser adalah suatu peralatan atau alat yang dapat mengubah suatu besaran ke besaran lain. Sensor dan transduser akan mengkonversi dari suatu isyarat input berupa isyarat fisis dan isyarat kimia yang akan diubah ke suatu isyarat output berupa tegangan, arus, dan hambatan.
Sensor dan transduser dibedakan sesuai dengan aktifitas yang berdasarkan
atas konversi sinyal dari besaran sinyal bukan listrik (non electric signal value) ke
besaran sinyal listrik (electric signal value) yaitu: sensor aktif ( active sensor) dan
sensor pasif (passive sensor). Menurut (Agus Purnama, 2015), Berdasarkan
klasifikasi Sensor dan Transduser menurut sebagai berikut:
1. Sensor dan transduser pasif
Sensor dan transduser pasif merupakan suatu sensor dan transduser yang dapat
mengubah langsung dari energi bukan listrik seperti: energi mekanis, energi
thermis, energi cahaya atau energi kimia menjadi energi listrik. Sensor dan
transduser ini biasanya dikemas dalam satu kemasan yang terdiri dari elemen
sebagai detektor, dan piranti pengubah dari energi dengan besaran bukan
listrik menjadi energi besaran listrik.
24
2. Sensor dan transduser aktif
Sensor dan transduser aktif merupakan suatu sensor dan transduser yang dapat
mengubah langsung dari energi bukan listrik seperti: energi mekanis, energi
thermis, energi cahaya atau energi kimia menjadi energi listrik bekerja atas asas
pengendalian tenaga, Sensor dan transduser aktif memerlukan bantuan tenaga
dari luar.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis akan menggunakan sensor LED dan
sensor photodioda, serta sensor cahaya untuk pembuatan alat pendeteksi golongan
darah maka penulis akan membahas sedikit tentang sensor yang akan digunakan
Menurut (Dickson Kho, 2019) menyimpulkan bahwa: Sensor LED ( Light Emitting Diode) merupakan komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias
forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor
adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor
yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika
LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke
Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah
yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type
material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
25
Menurut (Agus Purnama, 2018) menyimpulkan bahwa: Sensor photodioda merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, sensor photodioda akan mengalami perubahan resistansi pada saat menerima intensitas cahaya dan akan mengalirkan arus listrik secara forward sebagaimana dioda pada umumnya. Sensor
photodioda adalah salah satu jenis sensor peka cahaya (photodetector). Jenis sensor peka cahaya lain yang sering digunakan adalah phototransistor. Photodioda akan mengalirkan arus yang membentuk fungsi linear terhadap intensitas cahaya yang diterima. Arus ini umumnya teratur terhadap power density (Dp). Perbandingan antara arus keluaran dengan power density disebut sebagai current responsitivity. Arus yang dimaksud adalah arus bocor ketika photodioda tersebut disinari dan dalam keadaan dipanjar mundur.
Menurut (Syahban Rangkuti, 2016) bahwa, “Sensor cahaya adalah segala sensor
yang memberikan informasi mengenai karakteristik cahaya. Sebagai contoh:
fotoresistor atau yang juga bisa dinamakan LDR dapat mengukur intensitas cahaya
secara relatif “.
2.1.5. LCD (Liquid Cristal Display)
Menurut (permono, 2018) bahwa, “LCD (Liquid Cristal Display) adalah
lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda
transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan
elektroda pada kaca belakang”. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik
(tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan
elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan
dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor.
Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah
menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan
membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.
Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang berfungsi
sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller
pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register.
Memori yang digunakan microcontroler internal LCD sebagai berikut:
26
1. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat
karakter yang akan ditampilkan berada.
2. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan
memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari
karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
3. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori
untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan
karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat
LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal
mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter
dasar yang ada dalam CGROM.
Register control yang terdapat dalam suatu LCD ( Liquid Cristal Display) antara
lain:
a. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari
mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses
penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display)
dapat dibaca pada saat pembacaan data.
b. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau ke
DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut ke
DDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)
diantaranya sebagai berikut:
27
a) Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan
menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus
data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
b) Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan
jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan
yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
c) Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis
data, sedangkan high baca data.
d) Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
e) Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini
dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke
ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.
2.1.6. Printer Thermal
Menurut (Muhammad Alfatih, 2017) menyimpulkan bahwa: Printer Thermal merupakan salah satu jenis printer yang saat ini banyak digunakan untuk sebagai alat cetak kasir, dengan teknologi yang tidak menggunakan tinta atau pita seperti printer dot matrix. Cara kerja printer
thermal hampir sama dengan kebanyakan mesin fax, dimana dalam proses pencetakan tidak menggunakan tinta ataupun pita tapi melalui proses pemanasan pada kepala cetak yang berisi pemanas elektronik untuk menghasilkan teks ataupun tulisan secara sederhana, karena proses pencetakan melalui kepala cetak elektrik ini sehingga hasil cetak akan lebih rapat dibandingkan dengan jenis printer lainnya terutama untuk mencetak barcode.
28
Sumber: https://www.onoini.com/
Gambar II. 17 Printer Thermal
2.1.7. Arduino Uno
Menurut (Andrianto Heri, 2017) Arduino adalah suatu perangkat prototipe
elektronik berbasis mikrokontroler yang fleksibel dan open source, perangkat
keras dan perangkat lunaknya mudah digunakan. Arduino dapat digunakan untuk
mendeteksi lingkungan dengan menerima masukan dari berbagai sensor cahaya,
suhu, inframerah, ultrasonik, jarak, tekanan, kelembaban. Dan dapat
mengendalikan peralatan sekitarnya.
Arduino memiliki beberapa jenis diantaranya sebagai berikut:
1. Arduino Uno
Menurut (Andrianto & Darwaman, 2017) Arduino Uno merupakan board
yang menggunakan chip mikrokontroler Atmega328 sebagai pusat
kendalinya. Arduino Uno mempunyai 14 pin digital input/output, dan juga
dilengkapi dengan 6 input analog, osilator eksternal dengan menggunakan
kristal 16 Mhz, konektor USB, jack untuk power supply, header untuk
29
ICSP, dan tombol reset. Arduino Uno dapat diberi sumber listrik melalui
koneksi USB atau dengan menggunakan catu daya eksternal. Untuk catu
daya eksternal dapat menggunakan power supply atau menggunakan baterai
yang dihubungankan melalui jack power, jack power yang digunakan
mempunyai terminal positif yang berada di tengah dengan model plug
2,1mm.
Board Arduino Uno dapat beroperasi pada tegangan 7 Volt sampai 20
VDC. Jika power supply yang diberikan lebih kecil dari 7 Volt
kemungkinan besar board menjadi tidak stabil bekerjanya. Jika
menggunakan power supply lebih besar dari 12 Volt kemungkinan chip
regulasi tegangan akan menjadi cepat panas dan dapat merusak board
Arduino. Untuk itu Arduino Uno direkomandasikan beroperasi dengan
area tegangan kerja dari 7 VDC sampai 12 VDC.
Ada beberapa sumber tegangan yang terdapat pada Arduino Uno, yaitu
Vin, 5 Volt, dan 3V3.
VIN - Tegangan input VIN pada board Arduino saat menggunakan catu
daya eksternal akan melawan sumber dari terminal USB atau sumber
tegangan lainnya. Bahkan dapat memberi sumber tegangan melalui pin ini
atau dapat memberi tegangan dari jack power maka gunakanlah pin ini. Hal
yang perlu diperhatikan dalam memberikan sumber tegangan input adalah
besar sumber tegangannya berkisar antara 7 VDC sampai 12 VDC.
5 Volt - Catu daya yang digunakan untuk memberi daya pada
mikrokontroler dan komponen yang lainnya pada board Arduino. Sumber
30
tegangan 5 VDC berasal dari sumber tegangan VIN yang telah diturunkan
melalui regulator internal on-board atau melalui USB atau sumber tegangan
yang lainnya. Besar arus yang bisa dihasilkan pada sumber tegangan 5 Volt
berkisar sekitar antara 700 mA sampai dengan 1000 mA.
3V3 - Tegangan 3.3 VDC akan dihasilkan oleh perangkat regulator on-
board dengan arus maksimum sebesar 50 mA.
GND - merupakan referensi sumber listrik untuk semua tegangan yang
berada pada board Arduino
Sumber tegangan tersebut disediakan pada board Arduino dengan tujuan agar
tidak terlalu banyak menggunakan power supply eksternal tambahan.
Sumber: https://www.researchgate.net/
Gambar II. 18 Arduino Uno
Dibawah ini merupakan spesifikasi board Arduino Uno sebagai berikut:
a. Mikrokontroler : Atmega328
b. Tegangan kerja : 5 Volt
31
c. Tegangan input : 7-12 VDC (direkomendasikan)
d. Tegangan input : 6 (minimum) – 20 VDC (maksimum)
e. Pin digital I/O : 14 pin (6 pin dapat digunakan sebagai PWM)
f. Pin input analog : 6 pin
g. Arus DC setiap I/O : 20 mA
h. Arus DC untuk pin 3-3 V : 50 mA
i. Memori flash : 32 KB( 0,5 KB digunakan untuk bootloader)
j. SRAM : 2 KB
k. EEPROM : 1 KB
l. Kecepatan Cclock : 16 MHz
Sumber: (Syahban Rangkuti, 2016 Arduino & Proteus Simulasi dan Praktik)
Gambar II. 19 Skematik Rangkaian Arduino Uno Versi 3
32
2. Arduino Leonardo
Arduino Leonardo merupakan salah satu board Arduino yang menggunakan
chip mikrokontroler Atmega32U4 sebagai pusat sistem kendalinya.
Arduino Leonardo mempunyai 20 pin digital input/output dan juga
dilengkapi dengan 12 input analog, osilator eksternal dengan menggunakan
kristal 16Mhz, konektor mikro USB, jack untuk power supply, header
untuk ICSP, dan tombol reset. Arduino Leonardo dapat diberi sumber
tegangan dengan menggunakan port USB dari komputer maupun
menggunakan baterai atau power supply tambahan dari luar melalui jack
power.
Sumber: https://www.mouser.co.il/new/arduino/arduino-leonardo/
Gambar II. 20 Arduino Leonardo
Dibawah ini merupakan spesifikasi board Arduino Leonardo sebagai berikut:
a. Mikrokontroler : Atmega32U4
b. Tegangan kerja : 5 Volt
c. Tegangan input : 7-12 VDC (direkomendasikan)
d. Tegangan input : 6 (minimum) – 20 VDC (maksimum)
e. Pin digital I/O : 20 pin (7 pin dapat digunakan sebagai PWM)
33
f. Pin input analog : 12 pin
g. Arus DC setiap I/O : 40 mA
h. Arus DC untuk pin 3-3 V : 50 mA
i. Memori flash : 32 KB( 4 KB digunakan untuk bootloader)
j. SRAM : 2,5 KB
k. EEPROM : 1 KB
l. Kecepatan Cclock : 16 MHz
3. Arduino Nano
Arduino Nano merupakan salah satu board Arduino yang lainnya dengan
menggunakan mikrokontroler Atmega328 sebagai pusat sistem kendalinya.
Arduino Nano mempunyai 14 pin digital input/output dan 12 input analog,
osilator eksternal dengan menggunakan kristal 16 Mhz, konektor mini
USB, header untuk ICSP dan tombol reset. Arduino Nano dapat diberi
sumber tegangan dengan menggunakan USB dari komputer maupun
menggunakan baterai atau power supply tambahan dari luar melalui pin
VIN.
Sumber: http://www.alselectro.com/arduino-nano.html
Gambar II. 21 Arduino Nano
34
Dibawah ini merupakan spesifikasi board Arduino Nano sebagai berikut:
a. Mikrokontroler : Atmega328
b. Tegangan kerja : 5 Volt
c. Tegangan input : 7-12 VDC (direkomendasikan)
d. Tegangan input : 6 (minimum) – 20 VDC (maksimum)
e. Pin digital I/O : 14 pin (6 pin dapat digunakan sebagai PWM)
f. Pin input analog : 8 pin
g. Arus DC setiap I/O : 40 mA
h. Memori flash : 32 KB( 2 KB digunakan untuk bootloader)
i. SRAM : 2 KB
j. EEPROM : 1 KB
k. Kecepatan Cclock : 16 MHz
4. Arduino Mega
Arduino Mega merupakan papan pengembangan mikrokontroler berbasis
Arduino dengan menggunakan chip Atmega2560. Seluruh board Arduino
sudah dibahasa disebelumnya hanya saja Arduino Mega ini menyediakan
pin input/output digital sebanyak 14 jalur dan pin untuk pengkonversi sinyal
analog ke digital hanya 6 jalur.
Sumber: https://www.amazon.com/Arduino-MEGA-2560-Board/dp/B004A7H3DG
Gambar II. 22 Arduino Mega
35
2.2. Perangkat Lunak
Menurut (Didiek Prasetya M.sn, 2018) Pengertian perangkat lunak
(software) komputer adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur
oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa
program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Perangkat lunak
disebut juga sebagai penerjemah perintah-perintah yang dijalankan pengguna
komputer untuk diteruskan atau diproses oleh perangkat keras.
2.2.1. Bahasa Pemprograman
Menurut (Andrianto & Darwaman, 2017) Struktur dasar dalam
pemograman Arduino sangatlah simpel dan terdiri dari dua fungsi yaitu: fungsi
persiapan [setup()] dan fungsi utama [loop()].
Setup() adalah persiapan sebelum eksekusi program.
Loop() adalah tempat menulis program utama yang akan di eksekusi.
Fungsi setup() digunakan untuk mendefinisikan variabel-variabel yang
digunakan dalam program. Fungsi ini berjalan pertama kali ketika program
dijalankan, selanjutnya terdapat loop() adalah program inti / utama dari Arduino
yang dijalankan secara terus menerus baik pembacaan input maupun pengaktifan
output. Program ini adalah inti dari semua program dalam Arduino.
void setup( ) {}
Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika
program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
Berikut adalah fungsi-fungsi dasar pada bahasa pemograman Arduino :
setup()
36
Fungsi setup() dipanggil ketika program yang dijalankan berfungsi untuk
inisialisasi mode pin sebagai input atau output dan inisialisasi serial. Fungsi ini
harus ada meski tidak ada instruksi yang ditulis.
loop()
Setelah memanggil fungsi setup() , program yang berada dalam fungsi loop()
akan dieksekusi secara terus menerus.
Function
Menurut (Andrianto & Darwaman, 2017) menyimpulkan bahwa: Fungsi adalah sekumpulan blok instruksi yang memiliki nama sendiri dan blok instruksi ini akan di eksekusi ketika fungsi ini dipanggil. Penulisan fungsi harus didahului dengan tipe fungsi setelah itu nama fungsi dan kemudian pramaternya, bila tidak ada nilai yang dihasilkan dari fungsi tersebut, tipe fungsinya adalah void(). Contoh:
Fungsi dengan nama delayVal() untuk menentukan nilai delay dalam program
membaca nilai potensiometer. Dengan mendeklarasikan variabel v, v adalah
nilai variabel yang membaca nilai potensiometer yang memiliki nilai antara 0
sampai 1023 kemudian dibagi 4 sehingga nilainya antara 0 sampai 255.
Kemudian nilai v dikirim ke program utama atau program pemanggil”.
Contoh :
int delayVal() {
int v; //membuat variabel local v
v = analogRead(pot); //membaca nilai analog potensiometer
v/ =4; //mengkonversi nilai 0-1023 menjadi 0-
255
return v; //menghasilkan nilai v
{ } (kurung kurawal)
37
Digunakan untuk mengawali dan mengakhiri sebuah fungsi, blok instruksi
seperti:
loop(), void() dan instruksi for dan if.
Contoh :
int a() {
a=0; //instruksi
}
; (titik koma)
Digunakan sebagai tanda akhir dari instruksi.
Contoh :
int x = 13; // mendefinisikan variabel x sebagai integer bernilai 13
/* */ blok komentar
Digunakan untuk memberi komentar pada program yang memiliki baris lebih
dari satu, biasanya digunakan untuk membantu memahami program yang dibuat.
Diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan tanda \*. Apapun yang ditulis
dengan
dalam blok komen ini tidak akan berpengaruh dengan program yang telah dibuat
dan
tidak akan menghabiskan memori.
Contoh :
/* ini adalah Blok Komen jangan lupa untuk menutup Komen ini */
// Komentar Baris
Digunakan untuk memberi komentar per baris program, sama seperti blok
komentar, komentar baris tidak akan menghabiskan memori dan tidak
berpengaruh pada program.
38
Contoh :
// ini adalah contoh komen baris
Variabel
Adalah ekspresi yang digunakan untuk mewakili suatu nilai yang digunakan
program. Suatu variabel akan menampung nilai sesuai definisi yang telah
dibuat.
Contoh :
// Variabel “x” akan menampung nilai input analog pada pin A0.
int x = 0; //mendefinisikan variabel x bertipe integer
//x akan menampung data tang dibaca oleh pin A0
x = analogRead (A0);
Variabel perlu didefinisikan terlebih dahulu sebelum digunakan. Variabel
didefinisikan sesuai dengan tipe data nilainya seperti int, float, long dll.
Variabel hanya perlu didefinisikan satu kali saja tetapi nilainya dapat berubah
sesuai dengan perhitungan atau melalui program.
Contoh :
Mendefinisikan variabel “x” dengan nilai awal 0 dan tipe data integer.
int x = 0; // variabel x bertipe data integer dengan nilai awal 0
Variabel global adalah variabel yang dapat digunakan oleh semua fungsi dan
instruksi dalam program. Variabel ini didefinisikan pada awal program sebelum
fungsi setup().
Variabel lokal adalah variabel yang didefinisikan didalam suatu fungsi atau
didalam fungsi loop. Variabel ini hanya dapat dilihat dan digunakan di dalam
fungsi tersebut. Sebaiknya menggunakan variabel yang berbeda-beda, walaupun
dalam fungsi yang berbeda untuk menghindari nilai yang saling bertumpuk.
39
Tipe data variabel :
Byte
Byte menyimpan data numerik bernilai 8 bit, tidak memiliki nilai desimal, data
bertipe byte nilainya berkisar 0-255.
Contoh :
Byte x=180;
Int
integer adalah tipe data utama yang menyimpan data angka bernilai 16 bit tidak
memiliki nilai desimal, data bertipe int nilainya berkisar 32,767 sampai -32,768.
Contoh :
Int x = 1500; // mendefinisikan “x” bertipe integer
long (long) adalah tipe data integer yang memiliki kisaran nilai lebih tinggi,
memiliki nilai 32 bit dengan nilai berkisar 2,147,483,647 sampai -
2,147,483,648.
Contoh
long x = 90000 // mendefinisikan “x” bertipe long
float (float) adalah suatu tipe data numerik yang memiliki nilai desimal,
memiliki angka bernilai 32 bit.
Contoh :
float x=3.14; // mendefinisikan “x” bertipe float
Array
Array adalah kumpulan nilai-nilai yang diakses dengan nomor indeks. Setiap
dalam array dapat dipanggil dengan memanggil nama array dan nomor indeks
dari nilai tersebut. Nomor index dimulai dari 0 (nol). Variabel array harus
dideklarasikan sebelum dapat digunakan. Untuk mendeklarasikan array harus
40
dengan menyatakan tipe array dan ukuran, kemudian memberikan nilai pada
posisi indeks (Andrianto & Darwaman, 2017).
Contoh :
// mendeklarasikan array integer 6 nilai dengan nomor index
int myArray [5];
myArray [3] = 10; // memberikan nilai indeks ke-4 dengan nilai 10
untuk mengambil nilai dari array dengan menuliskan nama variabel array dan
posisi nomor index.
Contoh :
x = myArray [3]; // x sekarang sama dengan 10
array sering digunakan pada program loop, dan sering dikombinasikan dengan
suatu counter yang digunakan sebagai penunjuk posisi indeks untuk nilai array.
Contoh :
Menggunakan array yang memiliki nilai yang berbeda-beda dan
mengirimkannya sebagai nilai PWM pada pin 10 dengan menggunakan
counter.
int ledPin = 10; // LED pada pin 10
//array 8 nilai
byte flicker [] = {180, 30, 255, 200, 10, 90, 150, 60};
void setup () {
pinMode (ledPin, OUTPUT); // set pin OUTPUT
}
void loop () {
for (int i = 0; i <9; i++) // loop sama dengan jumlah
{
41
analogWrite (ledPin, flicker [i]); // mengirim nilai indeks ke loop delay (200);
// jeda 200ms
}
}
Aritmatika meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Contoh :
y = y + 3;
x = x – 7;
i = j * 6;
r = r / 5;
Operasi Gabungan adalah operasi matematika gabungan yang biasa digunakan
dalam program.
x ++ // sama dengan x = x+1, atau menambah nilai dengan 1
x -- // sama dengan x = x-1, atau mengurangi nilai x dengan
1
x + = y // sama dengan x = x+y, x ditambah y hasilnya simpan
pada x
x - = y // sama dengan x = x-y, x dikurang y hasilnya simpan
pada x
x * = y // sama dengan x = x*y, x dikali y hasilnya simpan
pada x
x / = y // sama dengan x = x/y, x dibagi y hasilnya simpan
pada x
Operator Pembanding
42
Operator untuk membandingkan 2 konstanta atau variabel yang sering
digunakan untuk menguji suatu kondisi benar atau salah.
x == y // x sama dengan y
x =! y // x tidak sama dengan y
x < y // x adalah kurang dari y
x > y // x adalah lebih besar dari y
x <= y // x adalah kurang dari atau sama dengan y
x >= y // x adalah lebih besar dari atau sama dengan y
Operator Logika
Operator Logika digunakan untuk membandingkan dua ekspresi TRUE atau
FALSE, tergantung pada operator. Ada tiga operator logika, AND, OR dan
NOT, yang sering digunakan dalam pertanyaan if.
Contoh :
if (x>0 && x <5) // bernilai benar hanya jika kedua ekspresi benar
if (x>0 | | y >0) // bernilai benar hanya jika salah satu ekspresi benar
if (! (x >0)) // bernilai benar jika ekspresi salah
TRUE / FALSE adalah konstanta boolean yang mendefinisikan nilai logika.
FALSE dapat didefinisikan sebagai 0 (nol) sedangkan TRUE sering didefinisikan
1, tetapi dalam hal lain dapat didefinisikan sebagai nol.
Contoh :
if (b == TRUE) {
digitalWrite (0, HIGH);
}
HIGH / LOW
43
Konstanta ini menentukan nilai pin sebagai HIGH atau LOW dan digunakan
ketika membaca atau menulis ke pin digital. HIGH didefinisikan sebagai tingkat
logika 0/OFF/0 Volt.
Contoh :
digitalWrite (13, HIGH);
Input / Output
Konstanta yang digunakan pada fungsi pinMode() untuk menentukan mode pin
digital sebagai input atau output.
Contoh :
pinMode (13, OUTPUT);
if
Instruksi untuk menguji apakah suatu kondisi tertentu telah tercapai, seperti
membandingkan nilai variabel berada diatas jumlah tertentu, dan menjalankan
setiap instruksi di dalam kurung jika pertanyaan tersebut benar. Jika kondisi
tidak terpenuhi maka program dalam kurung akan dilewati.
Contoh :
// membandingkan nilai variabel dengan nilai tertentu
if (x > 0) {
Serial.print (“POSITIF”);
}
if....else
Memungkinkan untuk mengeksekusi instruksi yang lain jika suatu kondisi tidak
terpenuhi.
Contoh :
if (inputPin == HIGH) {
44
digitalWrite (0, HIGH); }
else {
digitalWrite(0, LOW); }
else juga dapat digunakan untuk kondisi lebih dari satu.
Contoh :
if (inputPin <500) {
digitalWrite (0, HIGH);
else if (inputPin >= 1000) {
digitalWrite (1, HIGH); }
else {
digitalWrite (2, HIGH); }
for
Pertanyaan for digunakan untuk mengulang suatu blok instruksi di dalam kurung
kurawal.
Contoh :
for (i = 0; i<10; i++) {
digitalWrite (0, HIGH); }
While
Fungsi while akan menjalankan program secara terus menerus hingga suatu
kondisi pada fungsi while bernilai salah atau false.
Contoh :
while (x>1) {
digitalWrite (0, HIGH); }
do.....while
45
Perintah untuk melakukan sesuatu secara terus menerus hingga mencapai suatu
kondisi yang tidak memenuhi kondisi yang tidak diinginkan.
Contoh :
do {
digitalWrite (0, HIGH);
} while (x>1);
pinMode(pin, mode)
Instruksi yang digunakan pada fungsi void setup() untuk menginisialisasi suatu
pin sebagai input ataupun output.
Contoh :
pinMode (3, OUTPUT); // pindigital 3 diinsialisasi sebagai output
digitalRead (pin)
Instruksi yang membaca input dari suatu pin yang hasilnya berupa logika HIGH
atau LOW. Pin dapat diartikan sebagai suatu variabel atau konstanta 0 – 13 yang
mewakili input dan output dari board Arduino.
Contoh :
value = digitalRead (Pin);
digitalWrite(pin, value)
Instruksi yang digunakan untuk memberi nilai output HIGH (1) atau LOW (0)
pada pindigital. Pindigital dapat diartikan sebagai suatu variabel atau konstanta
0 – 13 yang mewakili input atau output dari board Arduino.
Contoh :
digitalWrite (pin, HIGH);
analogRead (pin)
46
Instruksi untuk membaca nilai input analog dengan resolusi 10 bit. Instruksi ini
hanya berlaku untuk pin A0 – A5 yang mampu membaca nilai analog. karena
beresolusi 10 bit maka pembacaan nilai digital antara 0 sampai 1023.
Contoh :
value = analogRead (pin);
analogWrite (pin, value)
Instruksi yang berfungsi untuk memberi nilai PWM ( pulse width modulation)
pada output. Pada board Arduino serverino hanya pin 9, 10 dan 11 saja yang
mampu menghasilkan output PWM. Nilai PWM berkisar antara 0 – 255.
Contoh :
analogWrite (pin, 255);
delay(ms)
Instruksi untuk memberi jeda sebelum lanjut ke program selanjutnya. Jeda
dalam satuan mili detik.
Contoh :
delay (1000); // memberi jeda waktu selama 1 detik
milis()
Instruksi untuk mengambil nilai waktu sejak program dijalankan hingga program
berhenti atau dimatikan.
Contoh :
value = milis(); // variabel value bernilai waktu millis
tone(pin, frekuensi, durasi)
Instruksi untuk menghasilkan nada frekuensi dengan durasi tertentu dan
dikirimkan ke pin yang dituju.
Contoh :
47
// kirim frekuensi 1 KHz selama 250 ms ke pin 8
tone (8, 1000, 250);
noTone(pin)
Instruksi untuk menghentikan frekuensi yang dihasilkan pada pin yang dituju.
Contoh :
// menghentikan nada frekuensi pada pin 8
noTone (8);
randomSeed (seed)
Instruksi untuk mengambil nilai acak dengan seed sebagai nilai awal fungsi
Contoh :
randomSeed ();
random (max); random (min, max)
Instruksi random (max) berfungsi untuk mengambil nilai acak dengan max
sebagai nilai maksimal fungsi random(). Instruksi random min, max) berfungsi
untuk mengambil nilai acak antara nilai min dan max.
Contoh :
value=random (100); // mengambil nilai acak 0 – 100
value=random (100, 200); // mengambil nilai acak 100 – 200
serial.begin(rate)
Instruksi untuk membuka port data serial untuk komunikasi serial baik mengirim
atau menerima data dari serial. Rate adalah baud rate yang digunakan untuk
komunikasi serial (biasa digunakan 9600).
Contoh :
void setup() {
serial.begin(9600);
48
}
Catatan :
Ketika menggunakan komunikasi serial, pin digital 0 (RX) dan pin digital 1
(TX) tidak dapat digunakan secara bersamaan.
Serial.print(); serial.println (data);
Serial.print() adalah instruksi yang digunakan untuk mengirimkan data ke serial
port. Serial.println (data) adalah instruksi untuk mengirimkan data ke serial port
berikut instruksi ganti baris.
Contoh :
// menuliskan kata Arduino ke port serial
Serial.print (“Arduino”);
// mengirimkan nilai variabel analogValue ke serial port
Serial.print (analogValue);
Serial.read()
Merupakan instruksi untuk menerima data dari serial port.
Contoh :
// menerima nilai dari serial port dan menyimpan ke var Z
Z =Serial.read();
Serial.available()
Merupakan instruksi untuk mendeteksi apakah menerima data dari serial port?
Apabila menerima data, akan menghasilkan nilai >0.
Contoh :
// cek atau deteksi apakah menerima data dari serial port
if(serial.available (){
z=Serial.read();
49
:
}
attachInterrupt (noint, function, mode)
merupakan instruksi untuk mengaktifkan interupsi dari luar, pin yang
berhubungan dengan interupsi dari luar pada Arduino severino adalah pin 2
(noint=0) dan pin 3 (noint=1), function berperang sebagai fungsi penghandel
interupsi dan mode dapat berupa LOW, CHANGE, RISING, dan FALLING.
Contoh :
/* mengaktifkan pin 3 sebagai pendeteksi interupsi dari luar, jika terjadi logika
sinyal interupsi berubah dari 0 ke 1, maka fungsi deteksi akan dieksekusi */
AttachInterrupt (1, deteksi, RISING);
2.2.2. Software IDE Arduino
Menurut (Andrianto & Darwaman, 2017) mengemukakan bahwa: Software IDE Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari platform Wiring, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang, hardware-nya menggunakan processor Atmel AVR dan software-nya memiliki bahasa pemograman C++ yang sederhana dan fungsi-fungsinya yang lengkap, sehingga arduino mudah dipelajari oleh pemula”.
Sumber: Penulis
Gambar II. 23 Tampilan Awal Arduino Uno 1.8.9
50
Sumber: Penulis
Gambar II. 24 Software IDE Arduino Uno 1.8.9