Upload
dinhkhanh
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
sistem yang menekankan pada prosedurnya dan sistem yang menekankan pada
komponen atau elemennya.
2.1.1. Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut para ahli banyak pendapat tentang pengertian
sistem yang dijelaskan oleh beberapa ahli antara lain:
Menurut Sukamto dan Salahuddin (2013:291) adalah “sistem merupakan
kumpulan komponen yang terkait dan mempunyai satu tujuan yang ingin dicapai”.
Menurut Susanto (2013a:22) sistem adalah “kumpulan/group dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan tertentu”.
2.1.2. Informasi
Pengertian informasi banyak dikemukakan oleh para ahli antara lain:
Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12) menerangkan bahwa:
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data
merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang
nyata.
5
Menurut Jogiyanto (2009 : 8) mengemukakan bahwa informasi adalah “Data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya”.
2.1.3. Sistem Informasi
Menurut Hanif (2009:9) menyimpulkan bahwa:
Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi
beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada
sekedar penyajian.Istilah tersebut menyir atkan suatu maksud yang ingin
dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara
penggunaanya.
2.1.4. Akuntansi
Para ahli menyimpulkan beberapa pendapatnya tentang pengertian akuntansi
adapun pengertian akuntansi para menurut ahli sebagai berikut:
Menurut Soemarso (2009:14) Akuntansi (accounting) ialah “suatu disiplin
yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya
pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien”.
Menurut Mursyidi (2010:17) Mengemukakan bahwa:
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan,memproses
pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi
informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan.
2.1.5. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Susanto (2013b:72) menyimpulkan bahwa:
Kumpulan atau group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik
phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja
6
sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan
dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.
2.1.6. Pengertian Penjualan
Menurut Hery (2017a:134) Penjualan merupakan “total jumlah yang
dibebankan kepada pelanggan atas barang dagangan yang dijual perusahaan, baik
meliputi penjualan tunai maupun penjualan secara kredit”.
2.1.7. Jurnal Penjualan
Menurut Bahri (2016:353) Jurnal penjualan adalah “jurnal yang khusus untuk
menampung seluruh transaksi penjualan barang dagangan secara kredit”. Bentuk
jurnal penjualan digambarkan sebagai berikut :
Sumber : Bahri (2016:354)
Gambar II.1. Jurnal Penjualan
2.1.8. Akun
Menurut Hery (2015b:24) Akun adalah “catatan akuntansi mengenai
kenaikan atau penurunan saldo dari masing-masing aset, kewajiban, dan ekuitas”.
Model T Account :
TGL Keterangan No Debet
Faktur Piutang Penjualan
Dagang Rek Jumlah
(4111)
(1113)
Kredit
Lain-lain
7
Sumber : (2015:27)
Gambar II.2. Model T Account
1. ASET
a. Kas
b. Piutang Usaha
c. Perlengkapan Kantor
d. Asuransi Dibayar di muka
e. Peralatan Kantor
f. Perabot Kantor
2. UTANG
a. Utang
b. Sewa Diterima di muka
3. EKUITAS PEMILIK
a. Modal
b. Prive
4. PENDAPATAN
a. Pendapatan Usaha
b. Pendapatan Sewa
c. Pendapatan Bunga
5. BEBAN
a. Beban Gaji
b. Beban Iklan
Mutasi Debet Mutasi Kredit
(Dr) (Kr)
Nama Akun
8
c. Beban Sewa Kantor
d. Beban Utilitas
e. Beban Rupa-Rupa
Jurnal-jurnal yang digunakkan saat transaksi penjualan tunai di material bahan
bangunan adalah:
1. Saat menerima uang tunai hasil penjualan
Kas/Bank XXX
Penjualan Tunai XXX
PPN Keluaran XXX
2. Saat menyerahkan barang atau bahan material bangunan yang terjual
HPP XXX
Persediaan Barang Dagangan XXX
3. Saat menerima barang atau bahan material yang diretur
Persediaan Barang Dagangan XXX
HPP XXX
4. Saat pengembalian uang kepada pelanggan
Retur Penjualan XXX
PPN Keluaran XXX
Kas/Bank XXX
2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)
Peralatan Pendukung dalam Bab 2 ini penulis akan menggunakan metode
Unified Modeling Language (UML) dalam menjelaskan sistem yang berjalan.
2.2.1. Pengertian SDLC (System Development Life Cycle)
9
Menurut Rosa dan Shalahudin (2013a:26) SDLC adalah “proses
mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan
menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk
mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best
practice atau cara-cara yang sudah teruji baik)”.
Tahapan-tahapan yang ada pada SDLC secara global adalah sebagai berikut:
1. Inisiasi (initiation)
Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.
2. Pengembangan konsep sistem (system concept development)
Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis
manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.
3. Perencanaan (planning)
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan
lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (resources) yang
dibutuhkan untuk memperoleh solusi.
4. Analisis kebutuhan (requirements analysis)
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan
mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.
6. Desain (design)
Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap,
dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi
yang dibutuhkan.
7. Pengembangan (development)
10
Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana
memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan;
membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian;
mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengodean, pengompilasian,
memperbaiki dan membersihkan program; peninjauan pengujian.
8. Integrasi dan pengujian (integration and test)
Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan
yang di spesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan
oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan
analisis pengujian.
9. Implementasi (implementation)
Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada
lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari
permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
10. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance)
Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan memelihara sistem
informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user), termasuk
implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.
11. Disposisi (disposition)
Mendeskripsikan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data
yang sebenarnya sesuai dengan aktifitas user.
2.2.2. Model SDLC
1. Model Waterfall
11
Menurut Rosa dan Shalahudin (2013b:28) model waterfall merupakan “model
air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial
atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap
pendukung (support)”. Berikut adalah gambar model air terjun:
Sumber : Rosa dan Shalahudin (2013:29)
Gambar II.3. Ilustrasi Model Waterfall
a. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
b. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.
c. Pembuatan kode program
Desain harus distranslasikan ke dalam program perangkat lunak.
12
d. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.
e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses
pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat
lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.2.3. Pengertian Basis Data
Menurut Rosa dan Shalahudin (2013c:43) Sistem basis data adalah “sistem
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah
atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. pada intinya basis
data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan
cepat. Basis data relasional yang diimplementasikan dengan tabel-tabel yang saling
memiliki relasi seperti pada gambar berikut.
Sumber : Rosa dan Shalahudin (2013:44)
Gambar II.4. Ilustrasi Basis Data
2.2.4. Sistem Manajemen Basis Data DBMS (Database Management System)
13
Menurut Rosa dan Shalahudin (2013d:44) sistem manajemen basis data
adalah “suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan
menampilkan data”.
Menurut Yasin (2012a:276) DBMS adalah suatu sistem piranti lunak yang
memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, serta
mengatur akses terhadap basis data.
1. Fasilitas DBMS
DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut :
a. Data Definition Languange (DDL)
Menurut Yasin (2012b:276) DDL adalah “suatu bahasa yang memungkinkan
administrator basis data atau pemakai untuk mendeskripsikan dan memberi
nama entiti-entiti, atribut-atribut, dan hubungan yang diperlukan untuk
aplikasi, bersama dengan segala integritas yang terkait dan batasan
keamanan”.
b. Data Manipulation Languange (DML)
Menurut Yasin (2012c:276) DML adalah “suatu bahasa yang menyediakan
sel operasi untuk mendukung pengoprasian dan manipulasi data yang terdapat
dalam basis data”.
2. Komponen DBMS
Ada lima komponen DBMS, yaitu :
a. Hardware (Perangkat Keras)
b. Software (Perangkat Lunak)
c. Data
d. Prosedur
14
e. Manusia
2.2.5. SQL
Menurut Rosa dan Shalahudin (2013e:46) SQL (Structured Query
Languange) adalah “bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS”.
2.2.6. Alur Hidup Basis Data
Alur Hidup Basis Data atau Database Life Cycle (DBLC). Alur hidup basis
data dapat dilihat pada gambar berikut:
Sumber : Rosa dan Shalahudin (2013:49)
Gambar II.5. Alur Hidup Basis Data
2.2.7. ERD
Menurut Yasin (2012d:276) ERD adalah suatu pemodelan dari basis data
relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini senantiasa
terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara satu dengan yang
lainnya.
Menurut Rosa dan Shalahudin (2013f:50) ERD adalah “pemodelan awal basis
data yang dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika
15
untuk pemodelan basis data relasional”. Berikut adalah simbol-simbol yang
digunakan pada ERD dengan notasi Chen:
Tabel II.1.
Tabel Entity Relationship Diagram (ERD)
Simbol Deskripsi
Entitas / entity
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan;
bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki
data dan harus disimpan datanya agar dapat
diakses oleh aplikasi komputer; penamaan
entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum
merupakan nama table
Atribut
Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas
Atribut kunci primer
Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci
akses record yang diinginkan; biasanya berupa
id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom,
asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut
dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang
sama)
Atribut multinilai /
multivalue
Field atau kolom data yang butuh disimpan
dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai
lebih dari satu
Relasi
Relasi yang menghubungkan antar entitas;
biasanya diawali dengan kata kerja
Asosiasi / association
Penghubung antara relasi dan entitas dimana di
kedua ujungnya memiliki multiplicity
kemungkinan jumlah pemakaian.
Kemungkinan jumlah maksimum
keterhubungan antara entitas satu dengan
kardinalitas.
16
Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering
disebut dengan one to many menghubungkan
entitas A dan entitas B
Sumber : Rosa dan Shalahudin (2013:50)
1. Macam-Macam atribut sebagai berikut :
Simple attribute yaitu atribut yang terdiri atas satu komponen tunggal dengan
keberadaannya yang independen dan tidak dapat dibagi lagi ke komponen yang
lebih kecil.
a. Composite attribute yaitu atribut yang memiliki berbagai komponen dimana
semua komponennya memiliki keberadaan yang independen.
b. Single value attribute yaitu sebuah atribut yang mempunyai nilai tunggal
untuk setiap kejadian.
c. Multi valued attribute yaitu sebuah atribut yang mempunyai beberapa nilai
untuk setiap kejadian pada sebuah entitas.
d. Derived attribute yaitu atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu
atau beberapa atribut lainnya, dan tidak harus dari satu entitas.
2.2.8. Pengertian Pemrograman Berorientasi Objek
Menurut Rosa dan Shalahudin (2013g:100) Metodologi berorientasi objek
adalah “suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan
perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang
diberlakukan terhadapnya”.
2.2.9. LRS (Logical Record Structure)
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS
adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan
mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan konvensi ke
17
LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut
(Hasugian dan Shidiq, 2012:608) :
1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.
2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika
hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality
M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling
membutuhkan referensi).
3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika
tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai
primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling
berhubungan.
2.2.10. Unified Modeling Language (UML)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013h:137) “UML merupakan bahasa
visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan
menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.
Menurut Nugroho (2010:6) mendefinisikan “UML adalah bahasa
pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi
objek”. UML memiliki 13 diagram namun pada makalah ini penulis hanya
menjelaskan 4 diagram antara lain:
1. Use Case Diagram
Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013i:155) mengatakan bahwa “Use case atau
diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat”.
18
Tabel II.2.
Tabel Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Use case
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit
atau aktor; biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja di awal di awal frase
nama use case
Aktor / actor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar
orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di
awal frase nama actor
Asosiasi / association
Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan aktor
Ekstensi / extend
Relasi use case tambahan ke sebuah use case
dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri
sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip
dengan prinsip inheritance pada pemrograman
berorientasi objek; biasanya use case tambahan
meiliki nama depan yang sama dengan use case
yang ditambahkan, misal
Arah panah mengarah pada use case yang
ditambahkan; biasanya use case yang menjadi
extend-nya merupakan jenis yang sama dengan
use case yang menjadi induknya
generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum –
khusus) antara dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari
lainnya, misal:
19
Arah panah mengarah pada use case yang
menjadi generalisasinya (umum)
Menggunakan / include /
uses
Relasi use case tambahan ke sebuah use case
dimana use case yang ditambahkan memerlukan
use case ini untuk menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat dijalankan use case ini
Ada dua sudut pandang yang cukup besar
mengenai include di use case:
Include berarti use case yang ditambahkan akan
selalu dipanggi saaat use case tambahan
dijalankan, misal pada kasus berikut:
Include berarti use case yang tambahan akan
selalu melakukan pengecekan apakah use case
yang ditambahkan telah dijalankan sebelum use
case tambahan dijalankan, misal pada kasus
berikut:
Kedua interpretasi diatas dapat dianut salah satu
atau keduanya tergantung pada pertimbangan
dan interpretasi yang dibutuhkan.
Sumber : Rossa dan Shalahuddin (2013:156)
2. Activity Diagram
Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013j:161) mengatakan bahwa “Diagram
aktivitas atau activity diagram menggunakan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak”.
20
Tabel II.3.
Tabel Activity Diagram
Simbol Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status awal
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja
Percabangan / decision
Asosiasi pecabangan dimana jika ada pilihan
aktivitas lebih dari satu
Penggabungan / join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan menjadi satu
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir
Swimlane
Atau
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung
jawab terhadap aktivitas yang terjadi
Sumber : Rossa dan Shalahuddin (2013:162)
nama swimlane
nam
a sw
imla
ne
21
3. Sequence Diagram
Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013k:165) mengatakan bahwa “Diagram
sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan
waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.
Tabel II.4.
Tabel Sequence Diagram
Simbol Deskripsi
Aktor
Atau
Tanpa waktu aktif
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di
luar sistem informasi yang akan dibuat itu
sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan
orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata
benda di awal frase nama aktor
Garis hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan didalamnya, misalnya
22
Maka cekStatusLogin() dan open() dilakukan di
dalam metode login()
Aktor tidak memiliki waktu aktif
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek yang
lain, arah panah mengarah pada objek yang
dibuat
Pesan tipe call
Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek lain atau
dirinya sendiri,
Arah panah mengarah pada objek yang memiliki
operasi/metode, karena ini memanggil
operasi/metode maka operasi/metode yang
dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai
dengan kelas objek yang berinteraksi
Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan
data masukan/informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek yang dikirimi
Pesan tipe return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objek yang
menerima kembalian
Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup
objek yang lain, arah panah mengarah pada
objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create
maka ada destroy
Sumber : Rossa dan Shalahuddin (2013:165)
4. Deployment Diagram
Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013l:154) mengatakan bahwa “Diagram
deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen
dalam proses eksekusi aplikasi”.
23
Tabel II.5.
Tabel Deployment Diagram
Simbol Deskripsi
Package
Package merupakan sebuah bungkusan dari satu
atau lebih node
Node
Biasanya mengacu pada perangkat keras
(hardware), perangkat lunak yang tidak dibuat
sendiri (software), jika didalam node disertakan
komponen untuk mengkonsistenkan rancangan
maka komponen yang diikutsertakan harus sesuai
dengan komponen yang telah didefinisikan
sebelumnya pada diagram komponen
kebergantungan /
dependency
Kebergantungan antar node, arah panah mengarah
pada node yang dipakai
link
Relasi antar node
Sumber : Rossa dan Shalahuddin (2013:154)