10
BAB II LANDASAN TEORI Air adalah salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Air telah dimanfaatkan sebagai komponen penunjang aktivitas sejak zaman nenek moyang sampai saat ini. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta pengetahuan membuat manusia dapat mengolah dan menemukan inovasi baru yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi air. Contoh pemanfaatan air adalah untuk mencuci, memasak, transportasi, keperluan industri, pertanian, dan pemadaman kebakaran. (Chandra, 2007) Air adalah penyusun 3/4 bagian tubuh manusia atau sekitar 65% dari berat tubuh seseorang. Contoh organ dalam tubuh yang banyak mengandung air adalah otak, tulang, ginjal, otot, dan darah. Kekurangan konsumsi air dalam jangka waktu pendek dapat menyebabkan dehidrasi, sedangkan dalam jangka panjang dapat berakibat fatal yaitu kematian. Ditinjau dari fungsi dan manfaatnya, maka penyediaan sumber air bersih bagi masyarakat untuk kegiatan sehari-hari dan untuk konsumsi tubuh haruslah terpenuhi. (Chandra, 2009) Air yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat haruslah berasal dari sumber yang bersih dan aman. Kriteria sumber air bersih yang aman :

BAB II LANDASAN TEORI KESADAHAN.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kasadahan

Citation preview

BAB IILANDASAN TEORI

Air adalah salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Air telah dimanfaatkan sebagai komponen penunjang aktivitas sejak zaman nenek moyang sampai saat ini. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta pengetahuan membuat manusia dapat mengolah dan menemukan inovasi baru yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi air. Contoh pemanfaatan air adalah untuk mencuci, memasak, transportasi, keperluan industri, pertanian, dan pemadaman kebakaran. (Chandra, 2007)Air adalah penyusun 3/4 bagian tubuh manusia atau sekitar 65% dari berat tubuh seseorang. Contoh organ dalam tubuh yang banyak mengandung air adalah otak, tulang, ginjal, otot, dan darah. Kekurangan konsumsi air dalam jangka waktu pendek dapat menyebabkan dehidrasi, sedangkan dalam jangka panjang dapat berakibat fatal yaitu kematian. Ditinjau dari fungsi dan manfaatnya, maka penyediaan sumber air bersih bagi masyarakat untuk kegiatan sehari-hari dan untuk konsumsi tubuh haruslah terpenuhi. (Chandra, 2009)Air yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat haruslah berasal dari sumber yang bersih dan aman. Kriteria sumber air bersih yang aman :A. Bebas dari kontaminasi kuman atau bakteri patogen.B. Bebas dari bahan kimia yang berbahaya atau bersifat toksik.C. Tidak berasa dan tidak berbauD. Dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan rumah tangga telah memenuhi standar minimal yang telah ditentukan oleh WHO atau Departemen Kesehatan RIKriteria air tercemar :A. Mengandung bibit penyakitB. Mengandung parasitC. Mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya atau berlebihanD. Mengandung sampah atau limbah industri(Chandra, 2007)

Air yang ada di Bumi berasal dari berbagai sumber yang berputar mengikuti suatu siklus yang dikenal dengan nama siklus hidrologi yang terus terjadi. Berdasarkan letaknya, sumber air dapat dibagi menjadi 3, yaitu :A. Air HujanAir hujan merupakan sumber utama air di Bumi yang paling bersih walaupun dapat terjadi kontaminasi pada proses jatuh ke Bumi melintasi atmosfer (udara) oleh partikel-partikel debu ataupun gas tertentu seperti CO2, N203, dan S2O3. Salah satu reaksi yang dapat terjadi adalah Gas CO2 + air hujan akan menjadi asam karbonat (HCO3). Reaksi yang terjadi membuat air hujan tidak lagi lagi murni pada saat sampai di permukaan bumi.B. Air PermukaanAir permukaan merupakan sumber air yang paling mudah untuk tercemar oleh flora, fauna, aktivitas manusia dan atau zat-zat lain. Sumber air yang tergolong air permukaan adalah sungai, rawa, parit, bendungan, laut, danau, dan air terjun. Sungai, rawa, dan parit adalah sumber air permukaan yang mengalir dan dapat membawa zat-zat pencemar bersama dengan alirannya. Rawa, bendungan, dan danau adalah sumber air permukaan yang tidak mengalir namun dapat mengandung sisa-sisa pembusukan alam yang tersimpan dalam waktu lama. Air laut adalah sumber air permukaan yang tidak dapat langsung dikonsumsi karena kandungan garam yang tinggi.C. Air TanahAir tanah adalah air yang terkandung di dalam tanah. Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke tanah kemudian masuk ke lapisan-lapisan tanah. Air hujan yang melewati lapisan-lapisan tanah akan mengalami peningkatkan konsentrasi zat-zat mineral. Proses ini akan menyebabkan kesadahan pada air.

Sumur adalah sumber air bersih bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan di Indonesia. Berdasarkan sumber airnya, sumur dibedakan menjadi 2 yaitu, sumur dangkal dan sumur dalam.(Chandra, 2009)

Tabel Perbedaan Sumur Dangkal dan Sumur DalamSumur DangkalSumur Dalam

Sumber airAir permukaan (dapat bersifat sadah)Air tanah (dapat bersifat sadah)

Kualitas airKurang baikBaik

Kualitas bakteriologisKontaminasiTidak terkontaminasi

PersediaanKering saat kemarauAda sepanjang tahun

(Chandra, 2007) Kesadahan adalah kemampuan air untuk mengurangi atau meniadakan keefektifan sabun dalam membersihkan suatu objek. Tampilan air sabun yang tidak berbusa merupakan ciri dari kesadahan. Secara kimiawi, kesadahan ditandai dengan jumlah ion Ca2+ dan Mg2+ yang terkandung di dalam air. Ion- ion inilah yang bertanggung jawab pada penurunan fungsi sabun dalam air sadah. (Effendi, 2003)Garam-garam anorganik yang dapat menyebabkan kesadahan pada air, antara lain :A. Ca dan Mg dengan bikarbonatB. Ca dan Mg dengan sufat, nitrat, atau kloridaC. Garam-garam lain(Chandra, 2007)

Tabel Kation-kation Penyusun Kesadahan dan Anion PasangannyaKation Ca 2+Mg 2+Sr 2+Fe2+Mn2+

AnionHCO3-SO4 2-Cl-NO3-SiO3 2-

(Effendi, 2003)

Kesadahan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kesadahan ion logam dan kesadahan anion yang berasosiasi dengan ion logam. Kesadahan ion logam adalah kesadahan Ca dan Mg, sedangkan kesadahan anion yang berasosiasi dengan ion logam dibedakan menjadi kesadahan karbonat (sementara) dan kesadahan non-carbonat (permanen atau tetap). Kesadahan Ca dan Mg adalah kesadahan yang paling umum terjadi. Penjumlahan kesadahan Ca dan kesadahan Mg disebut sebagai kesadahan total. Maka berlaku persamaan :A. Kesadahan total = kesadahan Ca + kesadahan MgB. Kesadahan Mg = kesadahan total kesadahan Ca(Effendi, 2003)

Kesadahan sementara adalah kesadahan pada air yang disebabkan oleh ikatan Ca atau Mg dengan karbonat dan bikarbonat. Garam karbonat merupakan garam yang tidak larut sedangkan garam bikarbonat merupakan garam yang larut. Garam karbonat dapat bertransformasi menjadi bikarbonat jika berikatan dengan air dan karbondioksida. Kesadahan dikatakan bersifat sementara karena partikel sadah dapat diendapkan dengan pemanasan pada suhu dan waktu tertentu. Pada proses pemanasan akan terbentuk garam karbonat yang tidak larut dan mengendap sehingga dapat dihilangkan. Kesadahan permanen adalah kesadahan pada air yang disebabkan oleh ikatan Ca atau Mg dengan sulfat, klorida, atau nitrat. Kesadahan permanen sulit untuk dihilangkan. Partikel sadah pada kesadahan permanen tidak dapat diendapkan dengan pemanasan biasa melainkan dengan pemberian senyawa tertentu. (Fardiaz, 1992)

Menurut WHO (1971), satuan yang digunakan untuk mengukur kesadahan pada air adalah Milli-equivalen per liter (mEq/L). 1 mEq/L ion kesadahan sebanding dengan 50 mg CaCO3 (50 ppm) dalam 1 liter air. (Chandra, 2009). 1-3 mEq/L (50-150 ppm) adalah batas kesadahan yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia untuk air yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk kegiatan sehari-hari, sedangkan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, air yang layak untuk dikonsumsi adalah < 500 mg (500 ppm) CaCO3 atau kurang dari 10 mEq/L.(Effendi, 2003)

Tabel Derajat KesadahanDerajat KesadahanCaCO3 (ppm)Ion Ca (ppm)

Lunak< 50< 2.9

Agak sadah50 - 1002.9 -5.9

Sadah100 - 2005.9 - 11.9

Sangat sadah>200> 11.9

(Fardiaz, 1992)

Tabel Batas Kesadahan AirLunak< 1m Eq/L (50 ppm)

Agak keras1 - 3 m Eq/L (50 - 150 ppm)

Keras3 - 6 m Eq/L (150 - 300 ppm)

Sangat keras> 6 m Eq/L (> 300 ppm)

(Chandra, 2009)

Tingkat kesadahan yang tinggi (sangat keras) dapat diakibatkan oleh limbah industri atau kondisi alam yang ada pada sumber air. Air dengan kesadahan tinggi biasanya berada pada kondisi geologi tanah yang berkapur (pegunungan). Peluruhan kation akan ikut terbawa dalam aliran air dari daerah kapur sampai ke daerah pemukiman. Penentuan tingkat kesadahan pada awalnya ditentukan dengan titrasi menggunakan sabun yang dapat bereaksi dengan ion penyusun kesadahan. Dalam perkembangan, kesadahan diperiksa dengan titrasi menggunakan EDTA (Ethy-lene Diamine tetra acetic acid) atau senyawa lain yang dapat bereaksi dengan kalsium dan magnesium. (Effendi, 2003)

Titrasi merupakan suatu cara dalam menentukan konsentrasi suatu larutan dengan menggunakan perkiraan jumlah zat yang terlarut dan perkiraan jumlah zat pelarut. Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan. Pada metode titrasi, zat yang akan ditentukan konsentrasinya dititrasi oleh larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat dan disertai dengan penambahan indikator. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya dengan tepat disebut larutan baku atau standart, sedangkan indikator merupakan zat yang memberikan tanda perubahan pada saat titrasi berakhir yang dikenal dengan istilah titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi adalah kondisi pada saat terjadi perubahan warna dari indikator. Titik akhir titrasi diharapkan mendekati titik ekuivalen titrasi. (Cairns, 2008)

Kerugian yang disebabkan oleh kesadahan yang lebih dari 3 mEq/L (150 ppm) :A. Peningkatan pemakaian sabun karena air yang tidak berbusaB. Penebalan lapisan ceret atau alat rebus lain karena kerak dari air sadahC. Peningkatan pemakaian bahan bakar untuk merebus air sadahD. Peningkatan biaya produksi industri yang menggunakan air sadahE. Bila mengkonsumsi dalam jangka panjang, akan berdampak pada kesehatan.(Chandra, 2009)

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau melunakkan air sadah, seperti :A. MemasakAir dimasak untuk mengeluarkan CO2 dan mengendapkan CaCO3 yang tidak terlarut.B. Menambahkan kapur (Metode Clark)Penambahan kapur pada air dengan kesadahan sementara akan mengeluarkan CO2 dan mengendapkan CaCO3 yang tidak terlarut.C. Menambahkan Natrium BikarbonatEfektif digunakan untuk mengurangi kesadahan sementara dan permanen.D. Proses Base ExchangePelunakan yang dilakukan pada sumber air yang lebih luas (permutit). Natrium permutit adalah senyawa kompleks dari silica, natrium, dan alumunium. Perlu diperhatikan, proses pelunakan hanya dilakukan sampai 1-3 mEq/L saja, karena kadar sadah yang terlalu lunak (0) akan bersifat korosif.(Chandra, 2009)

Daftar pustaka :

Chandra, B., 2007, Pengantar Kesehatan Lingkungan, EGC, Jakarta.Chandra, B., 2009, Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas, EGC, Jakarta.Chairns, D., 2008, Intisari Kimia Farmasi Edisi:2, (diterjemahkan oleh: Rini Maya Puspita), EGC, Jakarta.Effendi, H., 2003, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Kanisius, Jakarta.Firdauz, S., 1992, Polusi Air dan Udara, Kanisius, Jakarta.