30
3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Data Untuk mendukung pembuatan educational short animation ini, penulis mencari sumber data dari tinjauan pustaka (buku dan internet), kuesioner untuk data survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung, salah satu anggota tim SAR, serta ketua komunitas Ngalas Adventureindo Indonesia. 2.1.1 Literatur Penulis membuat animasi edukasi ini dengan data yang didapat dari literatur, buku yang memuat tentang hal-hal yang berhubungan dengan cara bertahan hidup di alam serta panduan animasi. Buku-buku tersebut antara lain adalah: 1. Referensi buku “SURVIVAL” Buku “The Complete Illustrated Handbook of “SURVIVAL” The Ultimate Practical Guide To Staying Alive In Extreme Conditions and Emergency Situations in All Environments, Anywhere in The World” yang ditulis oleh Anthonio Akkermans, Peter G. Drake, Bill Mattos, dan Andy Middleton adalah buku yang berisikan cara-cara untuk bertahan hidup di alam, di rumah, di laut bahkan di kota. 2. Referensi buku visual art and design Animation Tips and Tricks (Shawn Kelly), How to Become an Animator (Kris Larson) , How to Draw Cartoon (Aris Prasetyo), Cartoon Animation (Preston Blair), Color Harmony a Guide to Creative Color Combination (Hideaki Chijiwa), Digital Cinematography (Ben de Leeuw), The Magic of After Effect (Hendi Hendratman).

BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

  • Upload
    phamthu

  • View
    236

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sumber Data

Untuk mendukung pembuatan educational short animation ini, penulis

mencari sumber data dari tinjauan pustaka (buku dan internet), kuesioner untuk data

survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung, salah satu anggota tim SAR,

serta ketua komunitas Ngalas Adventureindo Indonesia.

2.1.1 Literatur

Penulis membuat animasi edukasi ini dengan data yang didapat dari literatur,

buku yang memuat tentang hal-hal yang berhubungan dengan cara bertahan

hidup di alam serta panduan animasi. Buku-buku tersebut antara lain adalah:

1. Referensi buku “SURVIVAL”

Buku “The Complete Illustrated Handbook of “SURVIVAL” The

Ultimate Practical Guide To Staying Alive In Extreme Conditions and

Emergency Situations in All Environments, Anywhere in The World” yang

ditulis oleh Anthonio Akkermans, Peter G. Drake, Bill Mattos, dan Andy

Middleton adalah buku yang berisikan cara-cara untuk bertahan hidup di

alam, di rumah, di laut bahkan di kota.

2. Referensi buku visual art and design

• Animation Tips and Tricks (Shawn Kelly),

• How to Become an Animator (Kris Larson) ,

• How to Draw Cartoon (Aris Prasetyo),

• Cartoon Animation (Preston Blair),

• Color Harmony a Guide to Creative Color Combination (Hideaki

Chijiwa),

• Digital Cinematography (Ben de Leeuw),

• The Magic of After Effect (Hendi Hendratman).

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

4

2.1.2 Literatur Artikel

1. www.backpacker.com

Situs yang berisikan tentang segala informasi yang dibutuhkan untuk

para pendaki. Selain informasi, situs ini juga memiliki forum untuk berbagi

cerita, tanya jawab, juga untuk berbagi melalui video atau foto. Di situs ini

juga ada informasi event yang diadakan oleh komunitas pendaki di seluruh

dunia.

2 www.wilderness-survival.net

Situs ini menyediakan segala informasi yang berguna untuk bertahan

hidup di alam. Dengan gambar-gambar yang menarik dan informatif.

2.1.3 Survey

Hasil survey yang menggunakan surveymonkey secara keseluruhan

menyimpulkan bahwa banyak orang yang menyukai kegiatan mendaki gunung

namun tidak sedikit juga yang pernah hilang dan beberapa dari mereka tidak tau

bagaimana caranya untuk bertahan hidup ketika mereka tersesat. Disitulah

animasi edukasi ini dibutuhkan. Karena nantinya animasi ini akan mudah

diakses melalui internet dan bisa memberikan pengetahuan kepada para pendaki

pemula yang tidak memiliki informasi untuk bertahan hidup di gunung dengan

cepat dan efisien.

2.1.4 Tanya Jawab dan Wawancara

Tanya jawab dan wawancara dilakukan dengan dua orang pendaki gunung

aktif M. Luthfi Priadi dan Eko Siringo Ringo, dengan keduanya penulis

mendapatkan berbagai macam informasi penting tentang tata cara ketika

sebelum naik gunung, ketika mendaki gunung, hingga kembali ke bawah.

Riska Masita sebagai karyawan yang bekerja di Badan SAR Nasional sebagai

sumber data orang hilang di gunung tahun 2013 yang tercatat adanya 10 kasus

orang hilang. 9 diantaranya selamat, sedangkan 1 orang tidak pernah ditemukan.

Juga tanya jawab via e-mail dengan ketua Event Organizer dari Ngalas

Adventurindo Indonesia yang memberikan berbagai macam informasi seputar

pendakian gunung.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

5

2.2 Tinjauan Umum

2.2.1 Mendaki Gunung

Mendaki gunung adalah aktivitas di luar ruangan yang terdiri dari kegiatan

berjalan di alam, seringnya di pegunungan atau permukaan yang cukup tinggi

dengan pemandangan yang indah. Kebanyakan orang mendaki di jalur

pendakian. Ini adalah aktivitas yang cukup populer yang melahirkan banyak

organisasi pendaki gunung di seluruh dunia. Penelitian telah mengkonfirmasikan

keuntungan mendaki gunung bagi kesehatan dari berbagai macam tipe

pendakian gunung, termasuk mengurangi berat badan, menurunkan hipertensi

dan meningkatkan kesehatan mental.

Namun kondisi alam di gunung tidak bisa ditebak. Kadang cuaca cerah tapi

dalam hitungan menit hujan datang disertai dengan angin kencang. Oleh karna

itu persiapan sebelum naik gunung itu sangat penting.

Mendaki gunung tanpa mengetahui medannya sangat berbahaya. Terutama

bagi para pendaki pemula. Berikut adalah beberapa kondisi medan di gunung.

• Suhu yang mencapai 0 derajat celcius di beberapa gunung di

Indonesia

• Kontur tanah tidak rata, banyak jurang dan lembah.

• Sebagian gunung di Indonesia lerengnya terdapat hutan yang lebat

sehingga banyak sumber makanan dan air, namun di bagian puncak

gunung hampir tidak ada sumber makanan.

2.2.2 Persiapan

Banyak yang harus dilakukan sebelum melakukan pendakian gunung.

Kesulitan dalam mempersiapkannya tergantung dari seberapa terpencilnya

tempat yang dituju, seberapa besarnya grup yang akan dibawa, dan berapa

lamakah perjalanannya. Penelitian sebelum pergi juga diperlukan untuk

kelanjaran dalam perjalanan dan bisa lebih memahami tempat yang akan dituju.

Semakin banyak hal-hal yang dipersiapkan sebelum berangkat, semakin sedikit

kejadian buruk yang tidak terduga selama perjalanan.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

6

Gambar 2.1 Perlengkapan utama mendaki

1. Sendiri Atau Berkelompok?

Melakukan perjalanan sendiri jelas lebih riskan dibandingkan

berkelompok. Ketika mendaki sendiri, perasaan kesepian, bosan, takut dan

panik akan lebih sering muncul. Kesepian dan takut adalah masalah utama

ketika melakukan perjalanan sendiri dan harus segera dihindari karena dapat

berakibat fatal. Kesepian dan takut dapat menurunkan semangat dan dapat

menghilangkan keinginan untuk hidup. Karena itu melakukan perjalanan

dengan teman atau kelompok lebih dianjurkan.

Melakukan perjalanan berkelompok juga tidak mudah, meskipun ada

teman untuk berbicara dan tenaga lebih untuk melakukan sebuah pekerjaan.

Karena ketika kita melakukan perjalanan berkelompok, tidak setiap orang

sama dalam menghadapi suatu masalah. Dalam keadaan ini aka nada orang

yang cenderung mementingkan kepentingannya sendiri dibandingkan

kepentingan bersama. Untuk menghindari hal tersebut dan kebersamaan tetap

terkontrol maka sebaiknya dipilih satu orang untuk menjadi pemimpin untuk

mengkoordinasikan kelompoknya. Tugas seorang pemimpin kelompok

adalah:

• Membuat peraturan yang disetujui oleh seluruh kelompok. Hal

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

7

ini bertujuan untuk menghindari konflik dan kesalah-pahaman

dalam perjalanan.

• Memahami perjalanan yang akan dilakukan. Dengan memiliki

informasi lebih, seorang pemimpin kelompok pastilah akan

lebih memahami medan perjalanan yang akan ditempuh.

Sehingga pengkoordinasian anggota bisa lebih mudah.

• Membagikan tugas-tugas kepada setiap anggota. Sesuaikan

tugas dengan kondisi anggota.

Gambar 2.2 Mendaki secara berkelompok

2.2.3 Perlengkapan Mendaki

Perlengkapan mendaki yang dibutuhkan, tergantung dari lamanya

waktu pendakian. Para pendaki secara umum membawa air, makanan dan map

di dalam tas. Para pendaki juga kebanyakan menggunakan sepatu boots untuk

melindungi kaki mereka dari permukaan yang keras. Beberapa organisasi

pecinta alam sangat menganjurkan beberapa daftar perlengkapan yang wajib

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

8

dibawa seperti kompas, kacamata hitam, pelindung dari sinar matahari, pakaian,

senter, P3K, korek api dan pisau. Sumber lain menyarankan barang-barang

tambahan seperti anti serangga dan selimut darurat. Selain perlengkapan, para

pendaki juga harus memiliki:

• Mental yang kuat

semangat, percaya diri, akal sehat, disiplin dan rencana

kegiatan yang matang, serta kemampuan belajar dari

pengalaman.

• Pengetahuan

Pengetahuan sangat dibutuhkan ketika berada di alam.

Terutama pengetahuan untuk bertahan hidup di alam seperti

membuat tempat untuk berlindung, pengetahuan untuk

memperoleh makanan dan air, membuat api, dan memahami

orientasi medan.

• Pengalaman dan latihan

Untuk bertahan hidup, dibutuhkan pengalaman dan kreativitas.

Semakin besar pengalaman dan kreativitas seseorang, semakin

besar peluang orang tersebut untuk tetap hidup bahkan sampai

menolong orang lain.

• Survival Kit

Selalu membawa survival kit dalam setiap perjalanan. Karena

dengan memiliki survival kit, satu set perlengkapan sudah

dimiliki untuk keadaan darurat. Isi kotak survival

kit diantaranya ; korek api kedap udara, lilin, kaca pembesar,

cermin, jarum dan benang, kail dan senarnya, sol sepatu dan

benangnya, kompas, senter kecil, dan obat-obatan.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

9

• Peralatan Dasar

Yaitu berupa pakaian lengkap, baju yang menyerap keringat

dan bisa menahan dingin, celana kargo, pakaian dalam, jas

hujan, kaus kaki, kaus tangan, penutup kepala dan sepatu.

Peralatan untuk di gunung yang berupa, tenda (buatan atau

alami), sleeping bag, matras atau alas. peralatan memasak

seperti kompor, panci, gelas, piring, sendok dan garpu,

pematik dan bahan bakar. Peralatan pribadi yang berupa alat

mandi dan obat pribadi.

• Peralatan Tambahan

Peralatan navigasi yang berupa GPS, peta, kompas dan jam

tangan serta peralatan fotografi seperti kamera dan handycam

dan juga peralatan komunikasi yaitu telepon selular, dan

walkie talkie.

2.2.4 Bencana

Ketika mulai tersesat, banyak pilihan-pilihan yang akan keluar.

Mengambil keputusan yang salah dapat berakibat fatal, bagi diri sendiri maupun

bagi orang lain. Untuk itu kita harus benar-benar yakin dan memikirkan resiko

yang akan terjadi nanti. Kecelakaan yang terjadi di gunung biasanya disebabkan

oleh, udara dingin yang ekstrim, kelaparan, kehausan, letih dan kehilangan arah.

1. Kedinginan

Hampir sebagian besar korban kecelakaan gunung disebabkan oleh

kedinginan. Maka untukmengurangi jumlah angka korban tersebut ada

baiknya bertindak cermat ketika kedinginan melanda.

Akibat dari kedinginan adalah penyakit hipotermia, turunnya suhu

tubuh jauh dari normal karena kedinginan (suhu normal manusia adalah 36-

37 derajat celcius). Hipotermia disebabkan karena panas di permukaan tubuh

sudah hilang sehingga organ-organ tubuh juga mengalami kedinginan. Jika

pembuluh darah sampai mengerut karenan kedinginan maka akibatnya sangat

fatal, karena bagian tubuh yang sirkulasi darahnya terhenti akan rusak dan

penanganannya adalah amputasi. Selain gangguan di organ-organ tubuh,

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

10

orang yang mengalami hipotermia akan kehilangan koordinasi tubuh dan pola

pikir rasional, maka tak heran jika orang yang menderita hipotermia

bicaranya akan kacau di luar sadar, bahkan bisa pingsan. Mencegah dan

menangani kedinginan.

Beberapa point penting ketika mengalami kedinginan adalah :

• Jaga agar pakaian dan tempat istirahat tetap kering

• Jaga peralatan dan pakaian yang dikenakan dalam keadaan

bersih

• Makan dan minuman yang panas dan mengandung banyak

kalori

• Kurangi aktifitas yang tidak perlu.

• Berlindung di tempat yang aman.

Untuk mencegah kedinginan ketika di gunung yang paling mudah

adalah gunakan pakaian penahan dingin seperti jaket. Tetaplah gunakan

pakaian yang dapat menyerap keringat dengan baik seperti kaus dari bahan

katun sebagai lapisan pertama yang menyentuh kulit. Pakailah juga kaus

tangan dan kaus kaki yang baik dan cukup tebal untuk menahan dingin.

Cara lain adalah dengan mengkonsumsi makanan dan minuman

hangat. Jika kedinginan maka tubuh akan bereaksi melakukan pembakaran

kalori menjadi panas. Tapi jika kalori tidak tersedia maka akibatnya akan

fatal. Maka makanan dan minuman hangat adalah usaha pencegahan

kedinginan dari dalam tubuh yang baik. Perlu diingat juga agar kedinginan

tidak menyerang adalah jangan berada di lokasi hempasan angin.

2. Kelaparan

Ini adalah ancaman bahaya yang paling mudah diprediksi dan

ditanggulangi. Sebagai manusia yang setiap kali makan, maka seharusnya

bisa mengukur berapa makanan yang diperlukan dalam jangka waktu

tertentu. Rumus yang sering digunakan untuk membawa jumlah makanan

yang diperlukan adalah 2n 1 (n adalah jumlah hari selama melakukan

kegiatan), jika kegiatan dilakukan selama 2 hari, maka perbekalan yang

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

11

dibawa adalah 5 kali jumlah makanan dalam kondisi normal. Jika sampai

terjadi kelaparan maka penyebabnya adalah: salah perhitungan, hilang, atau

tersesat sehingga waktu kegiatan menjadi lebih lama. Kelaparan akan

menjadi masalah serius, dalam jangka waktu tertentu, tergantung kondisi

masing-masing orang, kelaparan dapat menyebabkan kematian. Satu-satunya

jalan untuk mengatasi bahaya kelaparan di gunung adalah mencari bahan

makanan dan makan.

3. Kehausan / Dehidrasi

Air adalah bagian yang sangat penting dalam tubuh manusia.

Kekurangan cairan dalam tubuh akibatnya sangat fatal (kematian)

dibandingakan kekurangan makanan. Dampak dari kehausan atau dehidrasi

adalah :

• Pingsan

• Kehilangan orientasi dan pola pikir rasional

• Gemetar

Jika dalam keadaan dihidrasi, maka langkah darurat yang harus dilakukan

adalah :

• Mencari tempat berteduh (jika cuaca panas)

• Istirahat dan kurangi aktifitas yang tidak perlu.

• Cari sumber air yang bisa dimanfaatkan dengan aman

4. Kehilangan Arah / Tersesat

Kegiatan di alam terbuka mempunyai resiko utama tersesat. Ketika

orang tersesat maka kondisi mental mereka akan menurun, panik, lebih-lebih

jika sendirian. Berikut tips untuk menangani keadaan tersebut :

• Pastikan bahwa dalam perjalanan, arah yang dituju benar, paling tidak

ada orang lain yang tahu arahnya.

• Selalu gunakan alat-alat navigasi seperti peta, kompas, GPS, dan alat

komunikasi.

• Jika sudah tersesat, kembali lagi ke jalan sebelumnya, jika tidak

menemukannya, maka langkah yang terbaik adalah berhenti dan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

12

beristirahat dahulu, berpikir, kenali medan dengan bantuan alat

navigasi dan merencanakan tindakan selanjutnya – Rumus STOP (Sit,

Think, Observe, Planning)

• Gunakanlah alat komunikasi untuk mengubungi orang lain.

Jika tersesat dan perjalanan tidak mungkin dilakukan maka langkah yang

ditempuh adalah :

• Buat tempat perlindungan untuk istirahat.

• Jaga agar kondisi tubuh tetap dapat beraktifitas dengan baik.

• Periksa peralatan dan bahan makanan, jika tidak cukup, maka

sebaiknya mencari.

• Komunikasi dengan orang lain, jika tidak mungkin maka buat tanda

untuk menarik perhatian orang.

Ada beberapa cara untuk meminimalisir bencana, yaitu:

• Melakukan pertolongan pertama

Obatilah segera anggota yang sakit agar tidak menjadi lebih

parah. Dalam keadaan ini, penyakit yang ringan dapat

berkembang sehingga menyulitkan anggota yang lain.

• Memahami orientasi medan

Usahakan agar selalu memahami keadaan sekitar. Mengetahui

posisi kita dimana, memperkirakan pemukiman penduduk dan

perkiraan jalan keluar.

• Mengadakan penjatahan makanan

Perhitungkan jumlah makanan yang tersedia, jumlah anggota

dan perkiraan waktu. Pencarian sumber makanan juga harus

dilakukan.

• Berkomunikasi dengan dunia luar

Jangan melakukan kegiatan berlebihan yang membuang

tenaga kita. Menandai jalan yang sudah dilewati, membuat

asap, memantulkan sinar matahari dengan cermin sangat

membantu apabila kita tersesat.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

13

2.2.5 Langkah-Langkah Bertahan Hidup

1. Membuat Shelter / Bivak

Tempat berlindung sangat penting yntuk bertahan hidup. Bivak dapat

melindungi diri dari hujan, panas, dingin serta hewan liar. Namun harus juga

diperhatikan poin-poin penting seperti :

• Bivak dibuat untuk berapa lama

• Bivak dibuat untuk individu atau berkelompok

• Tempat yang sesuai untuk membangun bivak

• Memanfaatkan alat dan kondisi di sekitar bivak

Gambar 2.3 Bivak alam

Bivak dapat dibangun menggunakan perlengkapan yang dibawa,

misalnya ponco atau jas hujan (bukan jas hujan yang berbentuk baju dan

celana), mungkin jenis bivak ini bisa sebut sebagai bivak semi alami karena

masih harus menggunakan rangka dari kayu yang terdapat di alam.

Sedangkan bivak yang benar-menggunakan bahan-bahan yang terdapat di

alam kita sebut sebagai bivak alam. Jika kita akan membangun bivak

menggunakan ponco, maka tidak akan kesulitan untuk membangunnya

karena hanya dibutuhkan sedikit kreatifitas dan usaha untuk membangunnya.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

14

Namun bagaimana jika kita sedang tersesat di hutan atau menjadi

korban pesawat yang jatuh di tengah hutan? Karena tidak membawa

perlengkapan apa maka anda harus membangun bivak alam

• Langkah awal untuk membangun adalah menemukan bahan yang cocok

untuk bivak yang akan kita bangun. Pada dasarnya bivak hanya terdiri

dari dua bagian, yaitu rangka dan penutup. Sebagai rangka kita dapat

menggunakan kayu dengan diameter sekitar 5 cm, jika kurang dari 5 cm

biasanya batang tersebut kurang kuat (mudah melengkung atau patah),

namun batang yang terlalu tebal akan membuat kita kesulitan untuk

mengikatnya, selain itu batang yang terlalu besar memiliki berat yang

besar pula sementara kita harus menghemat tenaga. Sifat kayu yang

harus dihindari untuk membuat bivak yaitu kayu berduri (kecuali bisa

dibersihkan) dan kayu beracun.

• Untuk mengikat rangka kita dapat menggunakan batang tanaman-

tanaman merambat seperti rotan atau liana dengan diameter kecil tapi

kuat.

• Termasuk sebagai penutup adalah atap dan lantai (pada beberapa model

terdapat juga dinding), kita dapat menggunakan berbagai macam daun,

adapun daun yang digunakan sebaiknya daun-daun yang lebar sehingga

tidak sulit untuk menyusunnya di bivak. Jenis daun lebar yang cukup

mudah ditemukan misalnya daun simpur atau yang satu marga, daun

pisang hutan, daun jati, dan banyak jenis daun lainnya. Dalam memilih

daun sebaiknya diperhatikan ada tidaknya duri-duri yang berbahaya dan

hindari daun yang diketahui beracun.

Selanjutnya, merangkai bahan-bahan yang telah kita kumpulkan

menjad bivak. Model bivak alam bentuknya dapat kita buat sama saja

dengan bivak ponco, perbedaannya hanya pada rangka yang lebih banyak

karena bagian penutup teridiri dari banyak lembaran yang disatukan.

1. Rangka di rangkai dan diikat menggunakan sesuai bentuk yang kita inginkan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

15

2. Bagian atap dibuat dengan menumpuk daun-daun secara selang seling

sehingga diperkirakan dapat mencegah air menetes ke dalam. Sedangkan

bagian lantai tidak perlu serapi bagian atap, yang penting dapat menutup

permukaan tanah di bawah bivak.

3. Untuk bagian dinding, jika terdapat daun dari famili palmacea (kelapa-

kelapaan) dan anda rajin, anda dapat menganyam dinding dari daun tersebut.

4. Untuk menghindari air membanjiri lantai bivak, sebaiknya dibuatkan parit

kecil sebagai saluran air jika terjadi hujan.

2. Mencari Sumber Air

Air dapat dikonsumsi dengan baik apabila tidak berbau, tidak berasa

dan tidak berwarna. Untuk mendapatkan sekedar air sebenarnya tidak terlalu

sulit apalagi hutan hujan tropis. Yang jadi pertanyaan adalah apakah air

tersebut layak untuk kita konsumsi atau tidak. Berdasarkan sumber air yang

diperoleh, ada air yang langsung dapat diminum dan ada yang harus

mengalami treatment terlebih dahulu (dimasak, disterilkan, dan lain-lain).

Sumber air yang bisa langsung diminum:

• Air hujan : cara mengumpulkan air hujan bisa dengan

membuat wadah untuk menampungnya. Seperti misalnya,

ponco, plastic, kulit kayu, dll. Ada baiknya air yang sudah

didapat dimasak terlebih dahulu karena terkadang air hujan

mengandung asam.

• Tumbuhan atau lumut : kita dapat memanfaatkan proses

respirasi tumbuhan untuk mendapatkan air. Caranya dengan

membungkus sebuah ranting dan daunnya dengan sebuah

kantong plastik yang diikat ujungnya. Akan terjadi penguapan

dari daun di dalam plastik. Pastikan menggunakan daun yang

masih sehat. Untuk mendapatkan air dari lumut hanya

membutuhkan bahan yang menyerap seperti kain

• Embun : Pada daerah yang memiliki iklim yang sangat

ekstrim dimana sangat panas di siang hari dan sangat dingin di

malam hari, kita dapat menampung embun sangat banyak.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

16

Untuk mendapatkan air kita dapat menggunakan kain, busa,

ponco, plastik dan lain-lain.

• Kondensi tanah : manfaatkan uap air tanah yang ditahan

kemudian dan ditampung pada suatu wadah. Caranya dengan

menggali tanah hingga kedalaman tertentu kemudian lubang

tersebut ditutup plastik yang tiap ujungnya ditahan dan diberi

pemberat ditengah-tengah plastik. dibawah plastik dan

pemberat itu, taruh wadah untuk menampung air.

Sumber air yang tidak bisa langsung diminum

• Air yang menggenang : air ini tidak bisa dijamin

kebersihannya, untuk itu ada baiknya apabila melakukan tahap

penyaringan terlebih dahulu. caranya dengan menggunakan

kaos. Cara lainnya dengan menggunakan batang bambu yang

diujungnya dilapisi ijuk dan kerikil atau melakukan

pengendapan selama 24 jam. ketika pengendapan baiknya air

tertutup rapat sehingga tidak terkontaminasi.

Harus diperhatikan juga ketika ingin minum air, sebaiknya diminum

sedikit demi sedikit. Jangan langsung minum sebanyak-banyaknya karena

hanya akan membuat muntah seseorang yang sedang dehidrasi sehingga

hanya memperparah keadaan.

Untuk mencari sumber air juga bisa dengan memperhatikan binatang

sekitar seperti burung dan serangga. Hewan-hewan ini tidak bisa jauh dari

sumber air.

3. Membuat Api

Dalam membuat api, ada tiga unsur yang menjadi syarat: udara, bahan

bakar dan sumber panas. Satu syarat dari tiga tidak terpenuhi maka

pembakaran tidak akan terjadi. Buatlah api di tempat yang kering dan

bersihkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar agar tidak terjadi

kebakaran. Juga selalu sediakan air untuk memadamkannya.

Untuk menyalakan api, khususnya di tempat yang lembab, dibutuhkan

material-material seperti berikut:

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

17

• Tinder: material yang mudah terbakar dengan percikan api.

Seperti serabut dan daun-daun kering.

• Kindling: material yang sudah disiapkan dan mudah terbakar

yang akan ditambahkan ketika Tinder sudah menyala. Seperti

kayu dan bambu.

• Fuel : Material ini dibutuhkan untuk membuat api membesar

dan tetap menyala.

(Gambar 2.4 Tinder, Kindling dan Fuel)

Atau dengan cara-cara tradisional seperti :

• Menggunakan lensa/lup (kaca pembesar)

• Menggesekkan kayu dengan bambu, kayu dengan kayu atau

bambu dengan bambu. (keduanya harus kering)

• Menggesekkan batu dengan pisau, atau batu dengan batu

4. Zoologi

Tidak semua hewan bisa kita makan. Ada hewan yang mengandung

bisa/racun, namun apabila bisa/racun pada hewan tersebut bisa kita ambil,

maka hewan itu aman untuk kita konsumsi. Hewan-hewan tersebut adalah

ular, kelabang, kalajengking dan lain-lain.

Ada juga hewan yang tidak baik kita konsumsi karena hewan tersebut

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

18

memiliki bau yang khas/berbau busuk karena hewan tersebut memiliki

kelenjar bau. Hewan tersebut adalah tikus busuk/cecurut.

Berikut adalah hewan-hewan yang layak dan aman untuk di konsumsi yaitu:

• Molusca: siput dan kerang.

• Annelida: cacing tanah dan lintah.

• Insecta: belalang dan rayap.

• Crustacea: udang dan kepiting

• Pisces: semua ikan dapat dimakan.

• Amphibia: katak.

• Reptilia: ular yang tidak berbisa, kadal dan cecak.

• Mamalia: kelinci, rusa dan tikus.

• Aves: ayam hutan.

Untuk mendapatkan hewan-hewan ini, dibutuhkan beberapa peralatan

seperti, pisau, tali, senjata, kail dan benangnya, jerat/membuat jebakan, dan

senjata.

Namun ketika berburu, perhatikan juga etika-etikanya seperti tidak

meninggalkan bekas-bekas dan tidak merusak lingkungan sekitar.

5. Botani

Tumbuhan banyak manfaatnya. Ada yang bisa menjadi obat, ada juga

yang bisa dimakan. Namun tidak semuanya bisa dimakan karena ada yang

mengandung racun atau zat kimia berbahaya.

Untuk itu diperlukan beberapa tes apakah tumbuhan itu layak untuk

dikonsumsi seperti menggunakan cara seperti berikut:

• Ambil sebagian tanaman, tumbuk lalu oleskan ke kulit.

Apabila tidak terjadi reaksi seperti gatal dan panas, ulangi

dengan menggunakan bibir dan lidah. Letakan pada ujung

bibir, atau ujung lidah. Apabila tetap tidak ada reaksi, maka

tanaman tersebut layak untuk dimakan.

• Periksa dengan teliti. Pastikan tanaman tersebut tidak kotor

atau berlumpur.

• Cium baunya. Remas atau hancurkan tanaman tersebut.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

19

Apabila berbau busuk, sebaiknya jangan dikonsumsi.

Tumbuhan yang bisa dimakan memiliki ciri seperti berikut:

• Bagian tumbuhan yang masih muda

• Tumbuhan yang tidak mengandung getah

• Tumbuhan yang tidak berbulu

• Tumbuhan yang tidak berbau busuk

• Tumbuhan yang dimakan oleh mamalia

2.3 Tinjauan Khusus

2.3.1 Teori Prinsip Dasar dalam Animasi

Dalam pembuatan animasi, ada 12 prinsip animasi yang diperkenalkan oleh

animator Disney, Ollie Johnston dan Frank Thomas dalam buku The Illusion of

Life : Disney Animation.

Berikut adalah 12 prinsip animasi, diantaranya adalah :

• Straight Ahead Action and Pose to Pose

2 teknik yang berbeda. Pose to pose teknik animasi yang menentukan

key animation dan in between animation yang berfungsi membantu para

animator untuk menentukan posisi awal gerak dan akhir gerak.

Sedangkan straight ahead action, animator membuat gerakan secara

linear atau langsung tanpa pose to pose.

• Timing and Spacing

Timing sangat penting untuk para animator agar gerakan lebih

dinamis dan memiliki emosi. Spacing berguna untuk menentukan

percepatan dan perlambatan dari bermacam – macam jenis gerak.

• Squash and Stretch

Berguna untuk membuat kelentur pada objek. Menghindari kekakuan

dan memberi kesan lebih nyata. Membuat gerakan terlihat berlebihan.

• Anticipation

Berguna ketika membuat ancang-ancang sebelum objek melakukan

gerakan utama.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

20

• Staging

Tujuannya untuk mengarahkan perhatian penonton, dan memperjelas

apa yang menjadi daya tarik utama dalam suatu adegan. Mendukung

suasana atau mood dari sebuah adegan.

• Follow Through and Overlapping Action

Objek sudah berhenti namun ada bagian yang tetap bergerak.

Overlaapping action, gerakan objek yang berubah saat objek

melanjutkan gerakan awal. Keduanya berfungsi untuk membuat gerakan

yang alamiah.

• Slow In and Slow Out

Slow In dan Slow Out berfungsi menentukan percepatan dan

perlambatan gerak objek. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali

secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out kebalikan slow in.

Biasanya dikenal dengan easy in atau easy out.

• Exaggeration

Melebih-lebihkan, sehingga gerakan terlihat lebih lucu

• Secondary Action

Gerakan yang dihasilakn dari gerakan lain. Terdiri dari tindakan

sekunder terhadap tindakan utama. Contoh gerakan rambut, baju pada

karakter.

• Arcs

Hal ini berlaku untuk objek yang bergerak memutar, atau benda yang

dilempar bergerak sepanjang lintasan yang berbentuk parabola.

• Solid drawing

Animator harus benar benar mengerti sifat dasar dari sebuah benda

tiga dimensi, anatomi, berat, cahaya dan bayangan, serta hal lainnya.

• Appeal

Prinsip Appeal merupakan cara untuk menyampaikan suatu pesan

dalam bentuk kesan yang menarik dan komunikatif.

2.3.2 Teori Motion Design “Motion Graphic”

Motion Design adalah pengembangan dari seni graphic design yaitu,

konteksnya adalah motion graphic sebagai film, video atau computer animation.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

21

Didalamnya juga terdapat tipografi, elemen-elemen grafis, komposisi, warna,

style frame dan audio visual.

Menurut Filippo Baraccani, Motion Desing berawal dari :

• Idea : concept, story, message, plot, ect.

• Techniques : cinematography, motion graphic, 3d, CGI, stop motion, ect.

• Result : movies, TV Commercial, cartoon, bumper, short movie, etc

Basics of Motion Design :

• TIMING (menurut Wladimir Schwabaer)

Timing yang baik memiliki weight, force, gravity, dynamics, friction.

• PRINT VS MOTION DESIGN (menurut Helene Maus)

Print dimana pembaca mendefinisikan tingkat membaca dapat

mengulanginya lagi dan lagi. Oleh karena itu dampak dari teks tergantung

pada pembaca. Sedangkan Motion Design, penonton harus membayar

perhatian. Informasi yang lewat dan tidak dapat kembali lagi. Dampak yang

diinginkan tergantung pada animasi.

• TRANSITIONS (menurut Elena Fergnani)

Transisi digunakan untuk beralih dari adegan satu ke yang lain. Transisi bisa

dengan menggunakan cara “dissolving to black”. Jumlah waktu yang panjang

maka transisi akan lama pada adegan masing-masing.

• TECHNIQUES BASIC (menurut Filippo Baraccani)

1. Aspect Ratio

2. Framerate

24,25 FPS atau lebih, lebih membuat gerakan lebih halus dimata

3. First and Last Frame

Dibanyak kasus di rekomendasikan untuk memulai dan mengakhiri frame

dengan warna yang natural, seperti hitam.

• THE IMPORTANCE OF SOUND IN MOTION DESIGN (menurut Mikko

Gartner)

Di samping visual penggunaan suara merupakan elemen kunci dari Motion

Design. Penggunaan efek suara membantu mengarahkan atau mengartikan

sebuah visual. Dengan background music yang berbeda kita bisa

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

22

mengekspresikan perbedaan moods dalam sebuah scene.

• MOTION (menurut Helene Maus)

Berusahalah agar tetap ada pergerakan dalam setiap durasi. Tidak boleh

menjadi image yang diam. Kita bisa melakukan scale, perpindahan atau

rotate. Karena motion design bukan print. Jadi buatlah semua tetap bergerak.

Menurut Wladimir Schwabaer. “Motion design adalah graphic design dengan

kekuatan untuk bekerja dengan gerakan dan suara dan didasari dengan “Time

– Line” dan memiliki banyak layer untuk proses yang creative.”

• ACTION, REACTION AND ACTIVITY (menurut Filippo Baraccani)

Activity : Lends life to a scene.

Action : Is the subject of the scene.

Reaction : Roots the action in the environment.

Menurut Helene Mau, “Idea of Motion Design”

Where : tittle design, commercial, music video, trailer, movie, information.

How : 2D animation, stop motion, 3D animation.

With : typography, sound, illustration, image, footage, effect.

• SUSPENCE (menurut Elena Fergnani)

adalah perasaan ketidakpastian dan kecemasan tentang hasil dari tindakan

tertentu yang mengacu pada persepsi penonton dalam sebuah karya dramatis.

• KEYFRAMES (menurut Mikko Gartner)

Jika benda bergerak dari satu posisi ke posisi lainnya, pertama kita harus

menentukan 2 posisi. The starting point and the final position disebut dengan

keyframes. Waktu antara keyframes menentukan kecepatan dari gerakan. Kita

bisa menambahkan keyframes diantara the starting point dan the final

position untuk memperjelas gerakan. Kita juga bisa menambahkan gerakan

diantara keyframes. Untuk membuat gerakan yang lebih dinamis tambahkan

“easy in” and “easy out”.

• COLOURS (menurut Wladimir Schwabaer)

Gunakan warna untuk memperjelas pesan kita, tapi tetap di padukan sesuai

dengan arti dari warna tersebut.

• CARTOONING (menurut Filippo Baraccani)

“Cartooning” digunakan untuk mencapai hal lebih hidup, dan gerakan yang

dinamis. Dari A ke B dengan linear atau bisa juga menekankan perbedaan

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

23

langkah dalam animasi. Seperti : “Stretching”, “Squashing”, “Rotating”.

• TYPE IN MOTION (menurut Helene Maus)

“Typeface” bukan hanya sebuah pesan yang terdiri dari surat. Dengan

dukungan music, colour dan motion. Typface bisa menjadi “strict” dan

“meaningful” seperti penyiar. Typeface bisa jadi lucu dan menggembirakan

seperti comedy show. Dalam motion design mudah untuk menyampaikan

perbedaan moods hanya dengan satu typeface. Typeface bisa jadi thrilling and

dangerous seperti action movie.

• MOTION BLUR (menurut Filippo Baraccani)

Motion Blur membuat ilusi untuk gerakan yang lebih smooth dengan

interpolanting dua atau lebih frames kedalam satu blurred frame.

Menurut Elena Fergnani, pengertian Motion Design adalah untuk

memberikan bentuk yang benar kedalam sebuah pesan. Agar mudah

dimengerti dan menjadi menarik. Sehingga sampai ke penonton.

• THE 4TH DIMENSION (menurut Filippo Baraccani)

Ketika kita bekerja dengan gambar yang bergerak, kita tidak hanya memiliki

satu dimensi tapi memiliki 4 dimensi. Ini dapat menjadi berkat dan kutukan,

jika penonton merasa kehilangan sesuatu maka pesan itu tidak sampai. Waktu

adalah elemen desain curcial.

• EMOTION (menurut Mikko Gartner)

Jika tidak adanya emotion maka motion akan terlihat hambar.

• MOVEMENT (menurut Elena Fergnani)

Consider the power of movement

• INFORMATION AND TIME (menurut Filippo Baraccani)

Jika kebanyakan teks dalam video, pastikan agar terbaca dengan

menunjukkan satu-satu perkalimat atau perkata. Dengan pemanfaatan waktu

maka akan lebih mudah penonton untuk membacanya.

• ZOOM (menurut Wladimir Schwabaer)

Digunakan untuk menunjukkan hal-hal yang penting. Jangan lupa untuk

memberikan kedalaman.

• NEGATIVE SPACE (menurut Elena Fergnani)

Negative space sangat penting dalam memberikan keunggulan. Tetapi dalam

motion design ada empat dimensi sehingga dapat menggunakan waktu

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

24

sebagai negative space untuk menekankan tindakan.

• MOTION TYPE HAS TO FLY (menurut Wladimir Schwabaer)

Gerakan memungkinkan kata-kata muncul sebagai aktor. Yang menguatkan

emosi dan dapat membuat pesan dengan jelas. Harus menjelaskan mengapa

bergerak bukan digerak-gerakkan saja tanpa alasan.

2.3.2.1 Perbedaan Animasi dengan Motion Graphic

• Motion Graphic tidak memfokuskan pada detail gerakkan yang

diciptakan objek seperti (gerak mulut, gerak kepala, tangan, gerak

daun, gerak sayap, dll. Sedangkan animasi sering kali memfokuskan

hal tersebut.

• Motion Graphic seringkali menciptakan gerak objek secara

menyeluruh kearah yang sama (gerak gambar manusia diam baik

kearah kiri atau kanan, atas atau bawah, serta depan atau belakang).

Sedangkan animasi terkadang tidak menggerakkan objek secara

keseluruhan (seperti hanya fokus/diam pada wajah saat bibir berbicara

dan ekspresi muka berubah).

• Motion Graphic hanya memberikan cerita atau berita dengan simbol

graphic atau gambar, sementara animasi akan menyampaikan cerita

atau berita dengan lebih detail dengan rangkaian gambarnya yang

membentuk gerakkan tertentu.

• Motion Graphic seringkali menggunakan gerak kamera yang sangat

dinamis kesegala arah dan dengan gerakkan yang cepat sementara

animasi terkadang menampilkan gerakkan kamera yang cenderung

sederhana (seperti diam, pergeseran dari kiri-kanan,dll.)

2.3.3 Teori Infographic

Informasi grafis atau infographic adalah representasi dari informasi, data atau

pengetahuan. Dibutuhkan pada informasi yang memerlukan penyampaian pesan

dengan jelas dan mudah dipahami dengan bentuk yang lebih sederhana. Material

dasar dari infographics : data, informasi, pengetahuan, beragam grafis berupa

arah panah, garis, bidang, kotak, simbol dan pictograms sebagai upaya untuk

menjelaskan data.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

25

2.3.4 Teori E-learning

Pada Prinsipnya E-Learning adalah belajar menggunakan media elektronik

sebagai alat bantu. E-learning mempermudah seseorang untuk belajar dimana

saja dan kapan saja. Jadi dalam pelaksanaanya E-learning menggunakan jasa

audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi ketiganya.

2.3.5 Teori Tipografi

Menurut buku “Tipografi Dalam Desain Grafis” sebuah huruf harus memiliki

potensi untuk menerjemahkan atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi

verbal. Dengan memperhatikan kriteria jenis tipografi yang memiliki “clarity”

(jelas), “readability” (keterbacaan), “legability” (kemudahan untuk dibaca), dan

“visibility” (mudah dilihat).

1. Roman

Jenis huruf ini dulunya dikenal sebagai kumpulan huruf kapital seperti yang

biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi. Seiring berkembang nya

peradaban, definisinya juga berkembang menjadi huruf yang punya ciri-ciri

tegak dan didominasi garis lurus dan kaku yaitu:

• Serif: ciri jenis ini memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip

pada ujungnya. Persis mendekati ujung kaki-kaki hurufnya, baik di

bagian atas maupun bawah, terdapat pelebaran yang menyerupai

penopang atau tangkai yang juga berfungsi membantu keterbacaan

agar tulisan mudah dibaca. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik,

anggun, lemah gemulai dan feminine

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

26

(Gambar 2.5 Typeface Serif)

• Sans Serif : pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi jenis

huruf ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki

ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang

ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern dan efisien.

(Gambar 2.6 Typeface Sans-Serif)

2. Script

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan

pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang

ditimbulkannya adalah akrab.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

27

(Gambar 2.7 Typeface Scrip)

3. Dekoratif

Merupakan bentuk pengembangan dari bentuk-bentuk huruf yang

sudah ada sebelumnya. Ditambah hiasan dan ornamen-ornamen yang

dekoratif. Kesan yang ditimbulkan adalah dekoratif dan ornamental.

(Gambar 2.8 Typeface Decorative)

2.3.6 Teori Warna

Penelitian mengenai teori warna telah dikembangkan dan dirumuskan sejak

lama oleh beberapa ahli. Teori Brewster yang pertama kali dikemukakan pada

tahun 1831. Teori Warna – Teori Waarna ini menyederhanakan warna-warna

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

28

yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder,

tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran

warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras

warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

Dalam memilih warna dan penggabungan warna dalam serial ini penulis

menggunakan teori yang dikemukakan oleh Brewster guna mempermudah

pengerjaan dan mendapatkan tone essential warna yang diinginkan. Penulis juga

menggunakan situs kuler.adobe.com sebagai tools untuk mendapatkan color i

yang diinginkan, penggabungan warna yang harmonis dan tone yang tepat.

Penulis menggunakan situs tersebut selain untuk mempermudah proses color-

picking swatch dalam serial animasi ini juga karena color yang dipakai dalam

serial animasi ini adalah RGB-based. Yaitu warna warna yang di layar monitor,

berbeda dengan keperluan printing dengan CMYK-based. Warna merupakan

elemen penting dalam menyampaikan komunikasi kepada orang lain. Setiap

warna memiliki makna psikologi tersendiri.

Dalam Teknik pewarnaan penulis menggunakan teknik blok warna.

1. Background Color

Untuk warna background saya hanya menggunakan tiga warna, yaitu

hijau, biru dan krem. Agar tetap menjadi satu kesatuan.

2. Color Scheme (Skema Warna)

Penerapan mood warna menggunakan warna-warna yang cerah

2.3.7 Teori Narasi

Fisher (1984) menyatakan bahwa masyarakat pada dasarnya ada seorang

pencerita. Penceritaan adalah salah satu metode yang paling tua dan umum untuk

komunikasi sehingga para individu dapat menanggapi dunia sosial mereka dalam

mode narasi dan membuat pilihan serta melakukan dalam bentuk narasi cerita.

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa

atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh

yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik

merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur

itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

29

plot atau alur.

Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi

ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh

narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

Dalam animasi edukasi ini narasi menjadi media komunikasi penyampaian

pesan kepada target audience untuk memberikan emphasis poin penting yang

akan disampaikan sehingga komunikan jelas dan terarah.

Pada dasarnya teori narasi adalah studi yang mempelajari tentang hakikat

narasi, bercerita, tulisan atau sebaliknya. Menurut Chatman, narasi adalah

komunikasi dan terdapat dua pihak, yaitu pengirim dan penerima. Chatman juga

berpendapat bahwa narasi sebagai pesan yang dikirimkan.

Cerita dirangkai dengan rumusan 5 W + 1 H, yaitu :

• What, apa yang akan diceritakan.

• Where, dimana setting atau lokasi cerita.

• When, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung.

• Who, siapa pelaku di ceritanya.

• Why, mengapa peristiwa-peritiwa itu bisa terjadi

• How, bagaimana cerita itu di paparkan.

2.3.8 Teori Komposisi

Dalam animation, motion graphic, audio visual dan lainnya, komposisi adalah

proses yang sangat vital. Dengan adanya komposisi yang baik sebuah gambar

dapat bercerita. Komposisi juga memperindah pandangan mata.

• Rule of Third, menempatkan objek pada 4 titik dari 9 bagian yang

dibagi sama rata sehingga memberikan efek dinamis. Sesuai

penelitian mata ketika melihat tertuju pada 4 titik tersebut.

• Simetris/ balance, mengisi frame yang kurang agar seimbang.

• Garis dan lingkaran, secara tidak sadar maka akan melihat ke arah

yang terlihat seperti garis. Berfungsi untung menggiring mata

penonton ke objek yang ingin dituju.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

30

2.3.9 Camera Framing

Dalam per-industrian per-fileman dan televisi, terdapat standar framing yang

menjadi panduan umum dalam pengkomposisian sebuah shot, antara lain:

• Extreme Wide Shot (EWS) : shot ini menggunakan lensa yang wide,

subject teradang tidak terlihat dalam shot ini, biasanya digunakan

untuk establishing shot.

• Wide Shot (WS): subjek mengisi seluruh frame, atau keseluruhan

subjek terlihat sempurna dalam frame.

• Medium Close Up (MCU) : separuh dari subjek mengisi frame, dari

kepala hingga separuh badan.

• Close Up (CU) : bagian tertentu subjek di close up hingga mengisi

seluruh frame, misalnya wajah.

• Extreme Close Up (ECU) : memperlihatkan sebuah detail dari subjek,

misalnya mata.

• Over the Shoulder�Subject : membelakangi kamera, setinggi bahu.

Biasanya digunakan untuk shot 2 subjek yang sedang melakukan

konversasi, atau sudut pandang. Point of View (POV).

Memperlihatkan view dari sisi sudut pandang subjek.

2.3.10 Teori Prinsip Desain Komunikasi Visual

Desain hasil penyusunan yang didalamnya terdapat unsur visual dan

emosional dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar desain yang di tuangkan

dalam satu komposisi yang harmonis. Menurut Artini Kusmiati prinsip-prinsip

desain adalah :

• Kesatuan (Unity)

Kualitas yang dapat menampilkan suatu elemen desain secara definitive

dan organis sebagai suatu bentuk yang tunggal.

• Keseimbangan (Balance)

Manifestasi keseimbangan antara elemen-elemen desain dalam

komposisi yang baik.

• Irama (Ritme)

Gabungan antara elemen-elemen desain yang menimbulkan pengulangan

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

31

teratur dari satu atau beberapa unsur, dengan diberi tekanan atau aksen.

• Proporsi (Proportion)

Pembagian anatomi yang sesuai dalam merancang suatu desain.

• Keserasian (Harmony)

Keteraturan di antara bagian-bagian suatu karya.

• Skala (Scale)

Ukuran yang relatif dari satu objek dengan yang lain.

2.4 Analisa

2.4.1 Data Pembanding

Contoh video yang membahas tentang cara mempertahankan diri di

alam liar.

1. Judul : “Alone In The Wild (With Ed Wardle)”

Persoalan yang dibahas : perjalanan Ed Wardle di alam liar sendirian. Cara-

cara bertahan di kehidupan alam. Ed Wardle melakukan tantangan untuk

bertahan di kehidupan liar.

(Gambar 2.9 Judul dari referensi)

2.4.2 Pertimbangan Pengambilan Edukasi Survival Guide

Agar para pecinta alam yang masih awam lebih memahami pedoman-

pedoman yang dibuat oleh penulis. Menurut penulis, memberikan informasi

melalui Motion Graphic lebih menarik dan mudah diterima karena pada saat

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01402-DS Bab2001.… · survey, tanya jawab dengan beberapa pendaki gunung,

32

ini, anak mudah jauh lebih memilih menonton dibandingkan membaca.

2.4.3 Premis/ Keyword

Informasi mengenai panduan untuk bertahan hidup di pegunungan

2.4.4 Analisa SWOT

1. Strength

Banyak orang yang tertarik untuk menjelajahi gunung namun kurang

memiliki pengetahuan untuk bertahan hidup di gunung apabila tersesat.

2. Weakness

Dibutuhkan data yang sangat akurat tentang cara bertahan hidup di gunung.

Dengan sumber informasi yang terbatas.

3. Opportunities

Informasi pada buku lebih banyak, namun masyarakat sekarang lebih gemar

menonton daripada membaca. Sehingga animasi ini memiliki peluang.

4. Threat

Banyak blog-blog pecinta alam yang memberikan informasi tentang cara

bertahan di pegunungan.