23
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Definisi sistem menurut dari Jogiyanto H.M (2010:2) adalah “kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan-tujuan tertentu”. Definisi perancangan menurut John Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto H.M (2010:196) menyebutkan bahwa: “desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. Sedangkan definisi perancangan menurut Krismiaji (2010:144) dalam buku Sistem Informasi Akuntansi menyebutkan bahwa perancangan terdiri dari perancangan logis adalah melengkapi eksternal level schema dan menterjemahkan persyaratan data para pemakai dan program aplikasi ke dalam conceptual level schema sedangkan perancangan fisik (physical design) adalah mengubah hasil rancangan konsep ke dalam struktur penyimpanan fisik. Berdasarkan dua definisi perancangan tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan merupakan tahap lanjut dari analisis sistem untuk mengkonversi spesifikasi logis ke dalam sebuah desain pada sistem komputer organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id fileuntuk mengkonversi spesifikasi logis ke dalam sebuah desain pada sistem komputer organisasi. 6 2.1.1. Karakteristik Sistem ... Lingkungan

Embed Size (px)

Citation preview

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Definisi sistem menurut dari Jogiyanto H.M (2010:2) adalah “kumpulan

dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan-tujuan

tertentu”.

Definisi perancangan menurut John Burch dan Gary Grudnitski dalam

Jogiyanto H.M (2010:196) menyebutkan bahwa: “desain sistem dapat didefinisikan

sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Sedangkan definisi perancangan menurut Krismiaji (2010:144) dalam buku

Sistem Informasi Akuntansi menyebutkan bahwa perancangan terdiri dari

perancangan logis adalah melengkapi eksternal level schema dan

menterjemahkan persyaratan data para pemakai dan program aplikasi ke

dalam conceptual level schema sedangkan perancangan fisik (physical

design) adalah mengubah hasil rancangan konsep ke dalam struktur

penyimpanan fisik.

Berdasarkan dua definisi perancangan tersebut, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa perancangan merupakan tahap lanjut dari analisis sistem

untuk mengkonversi spesifikasi logis ke dalam sebuah desain pada sistem

komputer organisasi.

6

2.1.1. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2010:3) bahwa suatu sistem mempunyai

karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki komponen-komponen

(components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem (Environment),

penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolah (Proses),

dan sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).

1. Komponen sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau

elemen –elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan

suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu

sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Sistem (environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan (harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan dapat

bersifat merugikan (harus ditahan dan dikendalikan).

7

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran

(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem

yang lainnya melalui penghubung, Dengan penghubung satu subsistem dapat

berinteraksi yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input). Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem

tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk

didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan subsistem yang lain atau kepada supersistem.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau

suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

8

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2010:6) sistem dapat diklasifikasikan dari

beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract system)

dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak (abstrack system) adalah

sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya

sistem teologi yaitu pemikiran tentang hubungan manusia dengan Tuhan.

Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik yang dapat

dilihat dengan mata, misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

terbuka (open system). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan

dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis

sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-

benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatif

tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang

lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan

luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang

baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara

relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya

untuk pengaruh yang baik.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system). Sistem alamiah (natural system)

9

adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia.

Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia (human made

system) adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan

interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system

atau man-machine system, misalnya sistem transportasi.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu (deterministic system)

beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi

diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari

sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu

(probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya sistem

persedian barang.

2.1.3. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil dari data yang di proses yang berasal dari

inputan suatu kejadian yang nyata yang berguna bagi pemakainya.

Definisi informasi menurut Jogiyanto H.M (2010:8) “Informasi dapat

didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang

lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan

suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk

pengambilan keputusan”.

Sedangkan pengertian informasi menurut Krismiaji (2010:15) dalam buku yang

berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa “informasi adalah data

yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.

Menurut Jogiyanto H.M (2010:10) kualitas informasi yang diharapkan

tergantung 3 (empat) hal pokok yaitu:

10

1. Akurat (accurate)

Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari

kesalahan–kesalahan, yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan menceminkan

maksudnya.

2. Tepat waktu (timelines)

Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat,

karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk

itu diperlukan suatu teknologi untuk dan mengirim dengan cepat dan tepat.

3. Relevan (relevance)

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena

batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna

jika benar – benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.

2.1.4. Konsep Dasar Sistem Informasi

Peranan sistem informasi sangat berguna untuk mendukung kegiatan-

kegiatan operasional dalam sebuah perusahaan misalnya dalam mendukung

kegiatan operasional bisnis, mendukung pengambilan keputusan managerial,

mendukung keunggulan strategis, meningkatkan pelayanan secara menyeluruh,

meningkatkan produktivitas, membentuk kelompok kerja yang luas, dll.

Sistem informasi menurut Jogiyanto H.M (2010:11) mengatakan bahwa:

“sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

fungsi operasional yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari

suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan

oleh pihak luar tersebut”.

2.1.5. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Jogiyanto H.M (2010:12), terdiri dari 6

komponen diantaranya sebagai berikut :

11

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan ‘kotak alat’ dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian

utama yaitu, teknis (humanware atau brainware), perangkat lunak (software),

dan perangkat keras (hardware).

12

5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) komputer dan

digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyedian informasi.

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur maka

kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat teratasi.

2.1.6. Perancangan Sistem (System Planning)

Perancangan adalah salah satu tahapan setelah analisis dari siklus

pengembangan sistem, tahapan dimana persiapan dirancang untuk bangun

implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem akan dibentuk yang dapat

berupa penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Menurut Jogiyanto H.M (2010:74), Perancangan Sistem yaitu Perancangan

sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang

mesti diselesaikan. Tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari

komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan

rancangan bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem.

Adapun langkah-langkah pembuatan sistem yaitu :

1. Evaluasi alternatif-alternatif

Perancangan sistem harus menyajikan pemecahan untuk masalah

spesifik.Oleh karena itu aspek yang sangat penting dalam perancangan sistem

adalah perhitungan dan pertimbangan berbagai alternative-alternatif terutama

rancangan.

13

2. Pembuatan spesifikasi-spesifikasi rancangan

Aturan utama dalam pembuatan spesifikasi-spesifikasi rancangan adalah

bahwa para perancang harus bekerja lembur dari keluaran ke

masukan.Sejalan dengan tujuan-tujuan sistem perancang harus merancang

seluruh laporan manajemen dan dokumen-dokumen keluaran pada langkah

pertama dari proses.

3. Pembuatan dan penyampaian spesifikasi perancangan sistem

Spesifikasi-spesifikasi rancangan lengkap harus disajikan dalam bentuk

proposal. Proposal rancangan terinci harus mencakup masalah penting untuk

mengimplementasikan proyek perancangan secara actual. Untuk pemrosesan

data, kebutuhan rincian-rincian yang barkaitan dengan perangkat keras dan

perangkat lunak harus disajikan.

Menurut Jogiyanto H.M (2010:74) “perancangan membutuhkan strategi

yang tepat agar perancangan berjalan dengan baik, tepat waktu dan sesuai dengan

sasaran yang ditargetkan atau direncanakan”

2.1.7. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) banyak digunakan oleh organisasi bisnis

untuk mendukung proses bisnisnya. Kebutuhan akan SIA tergantung pada jenis

proses bisnis dan kompleksitas informasi yang diinginkan. Ditinjau dari hal

tersebut, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan suatu proses yang

menghasilkan informasi baik untuk kepentingan managerial maupun eksternal

berbasis data akuntansi.

Menurut Romney dalam Mardi (2011:4) mengemukakan bahwa: ”Sistem

Informasi Akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi

14

yang bertanggung jawab untuk (1) persiapan informasi keuangan, (2) informasi

yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi

perusahaan”.

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2007), yang diterjemahkan oleh

Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa, “sistem informasi akuntansi

merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang

dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya kedalam

informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat

keputusan”.

Kesimpulan yang didapat dari definisi di atas adalah Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) dipergunakan untuk mempermudah dalam mengolah informasi

keuangan yang ada di suatu perusahaan.

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi menurut Steinbert yang dialih

bahasakan oleh Mulyadi (2007:3) menyatakan Sistem Informasi Akuntansi

mempunyai tiga fungsi penting:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang

dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-

aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas

tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang

berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal tersebut.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen

untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset

organisasi. Termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut

tersedia saat dibutuhkan.

15

Dalam memenuhi kebutuhan informasi baik untuk kebutuhan pihak

eksternal maupun pihak internal, sistem informasi harus didesain sedemikian rupa

sehingga memenuhi fungsinya. Demikian pula suatu sistem informasi akuntansi

dalam memenuhi fungsinya harus mempunyai tujuan-tujuan yang dapat

memberikan pedoman kepada manajemen dalam melakukan tugasnya sehingga

dapat menghasilkan informasi-informasi yang berguna, terutama dalam

menunjang perencanaan dan pengendalian.

Menurut Azhar Susanto (2008:8-11), tujuan sistem informasi akuntansi

adalah sebagai berikut :

1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari.

2. Mendukung proses pengambilan keputusan.

3. Membantu pengelolaan perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya

kepada pihak eksternal.

4. Mengumpulkan dan memasukkan data transaksi ke dalam sistem informasi

akuntansi.

5. Mengolah data transaksi.

6. Menyimpan data untuk tujuan di masa mendatang.

7. Memberi pemakai atau pemberi keputusan (manajemen) informasi yang

mereka perlukan.

8. Mengontrol semua proses yang terjadi.

16

2.1.8. Definisi Akuntansi

Menurut Sumarsan (2013, 46), fungsi Akuntansi dalam bisnis adalah untuk

menyediakan informasi yang andal sebagai dasar untuk mengambil

keputusan. Dengan demikian, fungsi akuntansi yaitu: memberikan informasi

keuangan perusahaan, mengalokasikan sumber-sumber daya langka

sehingga pemakai informasi dapat memutuskan modal harus diinvestasikan

kemana, melaporkan pertanggungjawaban kinerja manajemen kepada

pemilik, dan mengetahui perkembangan perusahaan.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:145) dalam bukunya yang berjudul

Analisis Kritis Laporan Keuangan “informasi akuntansi dikatakan berkualitas

apabila memenuhi laporana keuangan sebagai berikut :

1. Dapat dipahami (understandable)

Laporan keuangan dinyatakan dalam bentuk dan bahasa yang mudah untuk

dipahami.

2. Relevan

Laporan keuangan relevasi dengan kebutuhan pemakai, artinya dapat

membantu pemakai mengavaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa

yang akan datang.

3. Materialistis

Laporan dipandang material bila kelalaian mencantumkan dalam mencatat

sehingga dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.

4. Keandalan (reliable)

Laporan keuangan bebas dari pengertian keuangan yang menyesatkan,

kesalahan material, yang disajikan secara tulus dan jujur.

5. Penyajian jujur

Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi atau peristiwa lainnya dan

disajikan secara wajar.

17

6. Subtan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Transaksi dan peristiwa disajikan dengan subtan Sistem Informasi Akuntansi

(SIA) dan realitas ekonomi, bukan hanya bentuk hukumnya.

7. Netralitas

Informasi diarahkan kepada kebutuhan umum, tidak tergantung kepada

kepentingan pihak tertentu.

8. Pertimbangan Sehat (prudence)

Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi, digunakan pertimbangan sehat

yang mengandung unsur kehati-hatian dalam melakukan perkiraan.

9. Lengkap (complete)

Laporan keuangan bersifat lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

10. Dapat Dibandingkan (comparable)

Laporan keuangan antar periode dapat dibandingkan, untuk mengidentifikasi

kecenderungan (trend) pada posisi keuangan suatu perusahaan.

11. Tepat Waktu

Laporan keuangan dilaporkan sedini mungkin sehingga tidak kehilangan

relavasinya (untuk periode tahunan, paling lambat empat bulan setelah akhir

tahun).

2.1.9. Penggajian

Gaji menurut Sembiring (2008:23) adalah, "Setiap karyawan berhak

atas imbalan (remunerasi) sebagai imbalan jasa atas pekerjaan yang

dilakukan pada perusahaan."

Sedangkan menurut Menurut Winarni dan Sugiyarso (2008:16),

mengemukakan bahwa: “Gaji merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada

18

pemimpin,pengawas, pegawai tata-usaha dan pegawai-pegawai kantor serta

para manajer lainnya. Jumlah pembayaran gaji biasanya ditetapkan secara per

bulan.”

2.1.10. Prosedur Pembayaran Gaji Karyawan

Menurut Mulyadi (2008:374) prosedur pembayaran gaji adalah:

“Kegiatan perusahaan yang memerlukan dokumen atau bukti pendukung

untuk merekam segala sesuatunya yang berhubungan dengan gaji karyawan

dari semua data atau dokumen penting yang ada di perusahaan saling

keterkaitan satu sama lain untuk memudahkan perusahaan.”

Di dalam penggajian terdapat beberapa prosedur mengenai gaji, berikut

prosedur penggajian menurut Mulyadi (2008:385):

1. Prosedur pencatatan waktu hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu kehadiran karyawan.

2. Prosedur pencatatan waktu kerja

Dalam perusahaan manufaktur yang produksi berdasarkan pesanan,

pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja difungsi

produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau

pesanan yang menikmati jasa tersebut.

3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah

Dalam prosedur ini, fungsi pembuatan daftar gaji dan upah membuat daftar

gaji dan upah karyawannya.

4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah

Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja

didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati tenaga kerja.

19

5. Prosedur pembayaran gaji dan upah

Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fumgsi akuntansi dan fungsi

keuangan.

2.1.11. Jurnal Pencatatan Penggajian

Menurut Soemarso (2009:94), jurnal adalah “ayat jurnal dapat dicatat

dengan cara sederhana, namun pada umumnya terdapat formulir khusus guna

pencatatan tadi. Formulir ini disebut buku harian atau jurnal (journal)”.

1. Jurnal untuk mencatat gaji karyawan:

Biaya Gaji Rp xxxxxxxxxx

Utang PPh 21 Rp xxxxxxxxxx

Piutang Karyawan Rp xxxxxxxxxx

Utang Gaji Rp xxxxxxxxxx

2. Jurnal untuk pembayaran gaji karyawan:

Utang Gaji Rp xxxxxxxxxx

Utang PPh 21 Rp xxxxxxxxxx

Kas Rp xxxxxxxxxx

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Dalam mendesain atau merancang model sistem produksi yang diusulkan

dalam logika model, media ini merupakan alat yang tepat digunakan untuk

menggambarkan model dari sistem dimana simbol-simbol, lambang-lambang dan

diagram-diagram menunjukan secara tepat arti fisiknya. Peralatan yang dimaksud

seperti entity relationship diagram (ERD), logical record structure, kamus data

dan lain sebagainya.

20

2.2.1. UML ( Unified Modeling Language)

Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2014:133) “UML (Unified

Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di

dunia industri untuk mendefisinikan requirement, membuat analisi dan desain,

serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”

UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk

menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem

perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan

komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dari teks-teks

pendukung.

Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3

kategori (Rosa A.S dan M.Shalahuddin, 2014:140-141), yaitu:

1. Structure diagrams yaitu yang digunakan untuk menggambarkan suatu

struktur statis dari sistem yang dimodelkan, terdiri dari class diagram, object

diagram, component diagram, composite diagram, package diagram dan

deployment diagram.

2. Behaviour diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada

sebuah sistem, terdiri dari: use case diagram, activity diagram dan state

machine diagram.

3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sustem lain maupun interaksi antar

21

subsistem pada suatu sistem. Terdiri dari sequence diagram, communication

diagram, timing diagram, interaction overview diagram.

Adapun diagram yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan

sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang

akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahi fungsi apa

saja yang ada di dalam sebuah sistem infrmasi dan siapa saja yang berhak

menggunakan fungsi-fungsi itu.

2. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang

ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa

diagram aktivitas menggambarkan aktifitas sistem bukan apa yang

dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

3. Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram meninjukkan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat

digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut, yaitu sistem tambahan

(embedded system) yang menggambarkan rancangan device, node, dan

hardware, sistem client/server, sistem terdistribusi murni dan rekayasa

ulang aplikasi.

22

4. Sequence Diagram

Sebuah sequence diagram menggambarkan urutan tindakan yang terjadi

dalam sebuah sistem Pemanggilan metode dalam setiap objek dan urutan

dimana pemanggilan terjadi adalah ditangkap dalam sebuah sequence

diagram. Sehingga sequence diagram adalah tool yang sangat bermanfaat

untuk menggambarkan dinamika perilaku sebuah sistem. Sequence diagram

adalah bentuk dua dimensi di alam. Pada sumbu horisontal, ini

menunjukkan kehidupan yang digambarkan oleh objek, sementara pada

sumbu vertikal, ini menunjukkan urutan penciptaan atau pemanggilan

objek-objek tersebut.

Karena sequence diagram menggunakan nama kelas dan referensi nama

objek, sequence diagram sangat berguna dalam memberikan penjelasan

lebih lanjut dan untuk menjelaskan dinamika desain dan urutan dan asal

pemanggilan objek. Oleh karena itu, sequence diagram adalah salah satu

yang paling banyak digunakan diagram dinamis dalam UML.

2.2.2. Entity Relationship Diagram

Definisi ERD menurut Al-Bahra (2013:142) menerangkan bahwa:

“diagram relasi entitas merupakan suatu model jaringan yang menggunakan

susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.”

Menurut pendapat Kronke (2007:37-40) entity relationship diagram (ERD)

adalah “suatu pemodelan konseptual yang didesain secara khusus untuk

mengidentifikasikan entitas yang menjelaskan data dan hubungan antar data, yaitu

dengan menuliskan dalam cardinality.”

23

Komponen-komponen yang membentuk ERD adalah:

1. Entity yaitu suatu entitas yang dapat berupa: orang, tempat, obyek, atau

kejadian yang dianggap penting bagi perusahaan, sehingga segala atributnya

harus dicatat dan disimpan dalam basis data. Contoh dari entity adalah

employee, customer, sales_order dan sebagainya.

2. Attribute. Setiap entitas mempunyai karakterisik tertentu yang dinamakan

dengan atribut. Contoh dari attribute adalah Employee_Name,

Customer_Name, Employee_ID dan CustomerID.

3. Identifier merupakan nama attribute yang digunakan untuk mengidentifikasi

entity. Ada tiga jenis identifier, yaitu primary key, secondary key dan foreign

key. Dalam penulisan tugas akhir ini hanya menggunakan Primary Key dan

Foreign Key.

a. Primary Key: merupakan suatu kode identifikasi yang bersifat unik yang

ditunjukkan oleh masing-masing record dalam sistem. Tujuan dari

primary key adalah untuk menunjukkan lokasi tiap catatan di dalam

suatu file mengenai catatan-catatan serupa.

b. Foreign Key: merupakan attribute yang merupakan primary key dari

relasi lain yang ditarik/dihubungkan ke suatu relasi.

4. Relationship merupakan hubungan suatu jalinan antara entitas. Menurut

Romney (2009:596) ada tiga tipe relationship, yaitu:

a. One-to-one relationship dimana maximum cardinality setiap entity

adalah satu. Contoh: Satu nasabah bank hanya memiliki satu account.

24

Sumber: Al Bahra (2007:147)

Gambar II.1. One to one relationship

b. One-to-many or many-to-one relationship (1:N atau N:1). Dimana

maximum cardinality dari suatu entity adalah satu dan maximum

cardinality dari entity lain adalah N. Contoh: Satu nasabah bank dapat

memiliki lebih dari satu account.

Sumber: Al Bahra (2007:147)

Gambar II.2. One to many relationship

Sumber: Al Bahra (2007:147)

Gambar II.3. Many to one relationship

c. Many-to-many relationship (M:N). Dimana maximum cardinality kedua

entity yang berhubungan adalah N. Contoh: Satu nasabah dapat

memilliki beberapa account dan satu account dapat dimiliki oleh

beberapa nasabah (rekening bersama).

25

Sumber: Al Bahra (2007:147)

Gambar II.4. Many to Many relationship

5. Cardinality merupakan kendala-kendala yang timbul dalam hubungan antar

entitas. Cardinality seringkali diekspresikan dalam sepasang angka. Angka

pertama disebut minimum cardinality dan angka kedua disebut maximum

cardinality (Romney:2009). Minimum Cardinality mengindikasikan angka

terkecil dari baris yang dapat dihubungkan dalam relationship. Minimum

cardinality bisa nol atau satu. Yang dimaksud dengan minimum cardinality

adalah setiap baris entity pada relationship lain. Sedangkan minimum

cardinality satu menunjukkan bahwa setiap baris dari entity harus

dihubungkan dengan paling sedikit satu baris dari entity lain. Maximum

Cardinality mengindikasikan angka terbesar dari baris yang dapat

dihubungkan dalam relationship. Maximum Cardinality bisa satu atau N.

Simbol yang ada menunjukkan setiap baris dalam tabel dapat dihubungkan

dengan beberapa baris pada tabel lain. Maximum Cardinality satu

menunjukkan bahwa baris dari entity dapat dihubungkan ke paling banyak

satu baris dari entity lain. Sedangkan minimum cardinality N menunjukkan

bahwa satu baris dari entity dapat dihubungkan dengan lebih dari satu baris

dari entity lain.

26

2.2.3. Logical Record Structure

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa

LRS adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER

akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan

konvensi ke LRS”.

Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut

(Hasugian dan Shidiq, 2012:608) :

1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.

2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika

hubungan yang terjadi pada diagram-ER adalah 1:M (relasi bersatu dengan

cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality

yang paling membutuhkan referensi).

3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru)

jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key

sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling

berhubungan.

2.2.4. Spesifikasi File

Penjelasan secara menyeluruh mengenai tabel-tabel yang digunakan

dalam sistem informasi penggajian karyawan yang diusulkan nantinya beserta

field yang terdapat pada database yang akan dibangun atau sering disebut dengan

spesifikasi file. Tabel-tabel tersebut akan menampung data-data informasi

penggajian karyawan pada PT. Lifetime Design Furniture saat proses perekaman

dan pengeditan data sehingga akan meyimpan data secara permanen didalam

harddisk. Spesifikasi file merupakan jabaran yang lebih detail dari elemen yang

27

ada pada kamus data. Pada spesifikasi file harus dijelaskan lebih rinci mengenai

panjang field, tipe dan lainnya.