15
7 BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Loan to Deposit Ratio (LDR) 1.1.1. Pengertian Loan to Deposit Ratio (LDR) Menurut Mulyono dalam Wardiah (2013:298) mengemukakan bahwa “rasio LDR merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan kepada masyarakat (kredit) dan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan”. Menurut Kasmir (2012:225) menyimpulkan bahwa Loan to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya loan to deposit ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110%”. Menurut Latumaerissa dalam Wardiah (2013:298) mengemukakan bahwa: LDR adalah rasio keuangan perbankan yang berhubungan dengan aspek likuiditas. LDR menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain- lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan requests) nasabahnya. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa suatu bank meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau realtif tidak likuid (illiquid). Sebaliknya, rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan. Menurut Wardiah (2013:283) memberikan batasan bahwa “Rasio LDR merupakan rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank yang bersangkutan. Besarnya LDR berpengaruh terhadap laba melalui penciptaan kredit”.

BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

7

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1. Loan to Deposit Ratio (LDR)

1.1.1. Pengertian Loan to Deposit Ratio (LDR)

Menurut Mulyono dalam Wardiah (2013:298) mengemukakan bahwa

“rasio LDR merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan

kepada masyarakat (kredit) dan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang

digunakan”.

Menurut Kasmir (2012:225) menyimpulkan bahwa “Loan to deposit ratio

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang

diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang

digunakan. Besarnya loan to deposit ratio menurut peraturan pemerintah

maksimum adalah 110%”.

Menurut Latumaerissa dalam Wardiah (2013:298) mengemukakan bahwa:

LDR adalah rasio keuangan perbankan yang berhubungan dengan aspek

likuiditas. LDR menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-

lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan

requests) nasabahnya. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat

likuiditas. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa suatu bank

meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau realtif tidak likuid (illiquid).

Sebaliknya, rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan

kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan.

Menurut Wardiah (2013:283) memberikan batasan bahwa “Rasio LDR

merupakan rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga yang diterima

oleh bank yang bersangkutan. Besarnya LDR berpengaruh terhadap laba melalui

penciptaan kredit”.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

8

1.1.2. Komponen Loan to Deposit Ratio (LDR)

Menurut Ismail (2014:188) komponen yang termasuk dalam Loan to

deposit Ratio (LDR) dalam bank yaitu:

1. Kredit

Menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia dalam Ismail

(2014:188) mengemukakan bahwa “kredit yang diberikan adalah kredit dalam

rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi, dan pembelian

surat berharga debitur yang dilengkapi dengan note purchase agreemet

(catatan persetujuan pembelian)”.

Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan dalam

Ismail (2014:188) mengemukakan bahwa:

kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjaman meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberian bunga.

Menurut Ismail (2014:188) unsur kredit terdiri dari beberapa macam

yaitu:

a. Debitur atau kreditor

Kedua pihak yang melakukan transaksi kredit yaitu debitur dan kreditor.

Debitur atau disebut juga nasabah adalah pihak yang mendapat pinjaman

dari kreditor dan kreditor adalah pihak yang memberikan pinjaman atau

menyalurkan pinjaman yaitu bank.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

9

b. Perjanjian

Setiap kredit yang diberikan oleh bank harus didasari adanya perjanjian

antara bank dan debitur berupa perjanjian kredit. Perjanjian kredit akan

mengikat kedua pihak yaitu bank dan debitur untuk memenuhi ketentuan-

ketentuan yang tertuang dalam perjanjian kredit.

c. Jangka Waktu

Setiap kredit harus ditentukan jangka waktu pemberian kredit, yaitu

jangka waktu mulai dari kredit dicairkan sampai dengan kredit lunas.

d. Balas Jasa

Bank memberikan kredit dengan tujuan agar memperoleh pendapatan

atau balas jasa, yaitu berupa bunga untuk bank konvensional.

e. Kepercayaan

Bank memberikan kredit kepada debitur karena bank percaya bahwa

dana yang disalurkan kepada debitur akan dapat dikembalikan. Bank

percaya bahwa debitur dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan

perjanjian.

f. Risiko

Setiap penyaluran dana pasti mengandung risiko bahwa dana itu tidak

kembali. Kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur akan

mengandung risiko adanya kemungkinan debitur tidak dapat

mengembalikan dana pinjamannya. Oleh karena itu, bank harus

melakukan analisis kredit sebelum memutuskan untuk memberikan kredit

kepada debitur.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

10

Menurut Kasmir (2013:88) adapun tujuan utama pemberian suatu kredit

adalah:

1. Mencari keuntungan

2. Membantu usaha nasabah

3. Membantu pemerintah

2. Dana Pihak Ketiga

Menurut Ismail (2011:43) Dana Pihak Ketiga biasanya lebih dikenal

dengan dana masyarakat, merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang

berasal dari masyarakat dalam arti luas, meliputi masyarakat individu,

maupun badan usaha.

Sumber dana yang berasal dari pihak ketiga ini antara lain:

a. Simpanan Giro (demand deposit)

Simpanan Giro merupakan simpanan yang diperoleh dari masyarakat

atau pihak ketiga yang sifat penarikannya adalah dapat ditarik setiap saat

dengan menggunakan cek dan bilyet giro atau sarana perintah bayar

lainnya atau pemindah bukuan.

b. Tabungan (saving)

Tabungan merupakan jenis simpanan yang dilakukan oleh pihak

ketiga yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu sesuai

perjanjian antara bank dan pihak nasabah. Dalam melakukan penarikan

terhadap rekening tabungan, maka bank memberikan beberapa sarana

yang dapat digunakan untuk menarik rekening tabungan, antara lain buku

tabungan, slip penarikan, ATM, dan lain-lain.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

11

c. Deposito (time deposit)

Deposito merupakan jenis simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan antara

bank dengan nasabah.

Menurut Mudrajat Kuncoro dan Suharjono dalam Ismail (2011:45)

mengemukakan bahwa “Deposito adalah simpanan berjangka yang

dikeluarkan oleh bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam

jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu yang telah

diperjanjikan sebelumnya”.

Deposito dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

1) Deposito Berjangka (time deposit)

Deposito Berjangka merupakan simpanan berjangka yang dapat

dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati. Deposito

berjangka diterbitkan atas nama, dan hanya dicairkan oleh pemegang

hak yang namanya tercantum dalam bilyet deposito berjangka dan

tidak dapat diperjual belikan.

2) Sertifikat Deposito (certificate of deposit)

Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan

dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh

pemegang haknya. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk, artinya

di dalam sertifikat deposito tidak dicantumkan nama pemegang hak

dan dapat diperjual belikan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

12

3) Deposit On Call

Deposit On Call adalah jenis simpanan berjangka yang penarikannya

perlu memberitahukannya terlebih dahulu kepada bank penerbit

deposit on call. Deposit on call diterbitkan atas nama, dan tidak

dapat diperjual belikan. Bank dapat mencairkan Deposit On Call

stelah mendapat informasi dari nasabah, pada umumnya 2 hari

sebelum pencairan. Jangka waktu Deposito On Call sangat pendek,

yaitu antara 7 hari sampai dengan 30 hari.

1.1.3. Rumus Loan to Deposit Ratio (LDR)

Menurut Harahap (2015:321) berikut ini merupakan rumus dari Loan to

Deposit Ratio (LDR):

Pinjaman yang Diberikan

Tabungan Pihak Ketiga

Rasio ini menunjukkan seberapa besar pinjaman yang diberikan didanai

oleh dana pihak ketiga. Pinjaman yang diberikan meliputi jumlah kredit yang

diberikan yang terdapat pada laporan neraca bank, sedangkan tabungan pihak

ketiga adalah jumlah simpanan dari nasabah yang terdapat di laporan neraca.

Loan to Deposit Ratio = 100%

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

13

1.2. Return on Equity (ROE)

1.2.1. Pengertian Return on Equity (ROE)

Menurut Hery (2015:230) memberikan batasan bahwa “Hasil

pengembalian atas ekuitas (Return on Equity) merupakan rasio yang menunjukkan

hasil (return) atas penggunaan ekuitas perusahaan dalam menciptakan laba

bersih”.

Menurut Kasmir (2012a:236) memberikan batasan bahwa “Return on

equity capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net

income”.

Menurut Kasmir (2012b:328) memberikan batasan bahwa “Return on

Equity Capital merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income”.

Menurut Kasmir (2012:204) memberikan batasan bahwa “Hasil

pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri

merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri”.

Menurut Jusuf (2008:71) memberikan batasan bahwa “ ROE adalah rasio

untuk mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis

(pemegang saham) atas modal yang dia setorkan untuk bisnis tersebut”.

Menurut Wahyudiono (2014:82) menyimpulkan bahwa “ROE sering juga

disebut sebagai Rentabilitas Modal Sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengukur

seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri. Laba yang

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

14

digunakan adalah laba setelah pajak. Sementara itu, modal sendiri dihitung secara

rata-rata”.

1.2.2. Komponen Return on Equity (ROE)

Komponen yang terdapat pada Return on Equity (ROE) ada dua macam

diantaranya sebagai berikut:

1. Laba Bersih

Menurut Soemarso (2008:252) memberikan batasan bahwa “Laba bersih

(net income) adalah selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap

semua biaya dan kerugian. Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap

modal”.

Menurut Baridwan (2008:29) menyimpulkan bahwa:

Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi

sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan

dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha

selama suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau

investasi oleh pemilik.

Menurut Soemarso (2008:245) mengemukakan bahwa “Angka terakhir

dalam perhitungan rugi laba adalah laba bersih (net profit). Jumlah ini

merupakan kenaikan bersih terhadap modal. Sebaliknya, apabila perusahaan

menderita rugi, angka terakhir dalam perhitungan rugi laba adalah rugi bersih

(net loss).

2. Ekuitas

Menurut Hery (2015:69) memberikan batasan bahwa “Ekuitas adalah

kepemilikan atau kepentingan residu dalam aset entitas, yang masih tersisa

setelah dikurangi dengan kewajiban”.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

15

Menurut Ismail (2014:16) mengemukakan bahwa “Ekuitas merupakan

modal yang dimiliki oleh bank, yang berasal dari modal dasar, modal yang

berasal dari penjualan saham serta selisih harga saham dengan nominal

saham, cadangan-cadangan, dan hasil pemupukan laba sejak bank berdiri”.

Menurut Kasmir (2013:110) memberikan batasan bahwa “Equity adalah

suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi

kewajibannya”.

Menurut Darmawi (2014:43) dana yang termasuk modal sendiri (ekuitas)

terdiri atas berbagai pos, yaitu:

1. Modal yang disetor, yaitu dana yang disetor pertama kali oleh pemilik

(pemegang saham) waktu pendirian bank tersebut. Dana modal ini

biasanya tidak digunakan untuk operasional, tetapi digunakan untuk

biaya promosi, peralatan dan aset tetap lainnya.

2. Berbagai cadangan. Cadangan ini berasal dari penyisihan sebagian laba

untuk mengantisipasi risiko. Istilah yang dipakai dalam laporan keuangan

bank untuk untuk cadangan ini, adalah Penyisihan Penghapusan,

misalnya penyisihan penghapusan kredit.

3. Laba yang ditahan (retained earning) merupakan sebagian laba yang

disetujui rapat pemegang saham untuk tidak dibagikan sebagai deviden.

4. Agio Saham, modal sumbangan, selisih penjabaran laporan keuangan,

dan selisih penilaian kembali aktiva tetap, merupakan sumber dana

ekuitas.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

16

1.2.3. Rumus Return on Equity (ROE)

Menurut Jusuf (2014:79) Return on Equity (ROE) atau tingkat

pengembalian modal. Rasio ini mengukur besar pengembalian yang diperoleh

pemilik bisnis (pemegang saham) atas modal yang disetorkan untuk bisnis

tersebut. ROE merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan

bisnis “memperkaya” pemegang sahamnya. Adapun rumus return on equity

(ROE) adalah:

1.3. Konsep Dasar Perhitungan

1.3.1. Uji Koefisien Korelasi

1. Pengertian Koefisien Korelasi

Menurut Watson & Craft dalam Sunyoto (2011:27) mengemukakan bahwa

“Koefisien korelasi adalah suatu ukuran arah dan kekuatan hubungan linear antara

dua variabel random”.

Menurut Ghozali (2013:96) mengemukakan bahwa “Analisis korelasi

bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua

variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau dengan kata lain

analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel

independen”.

Laba Bersih

Total Ekuitas 100%

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

17

Menurut Sujarweni (2016:80) “Analisis korelasi bertujuan untuk menguji

hubungan antara dua variabel dapat dilihat dengan tingkat signifikan, jika ada

hubungannya maka akan dicari seberapa kuat hubungan tersebut. Keeratan

hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi”.

Tingkat signifikan ini digunakan untuk menyatakan apakah dua variabel

mempunyai hubungan dengan syarat sebagai berikut:

Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak terdapat hubungan.

Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan.

Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur

kekuatan suatu hubungan antar variabel. Koefisien korelasi memiliki nilai antara -

1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi antara plus (+) atau minus (-). Makna

sifat korelasi:

1. Korelasi positif (+) berarti bahwa jika variabel x1 mengalami kenaikan maka

variabel x2 juga akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya.

2. Korelasi negatif (-) berarti bahwa jika variabel x1 mengalami penurunan

maka variabel x2 akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya.

Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel II.1.

Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan

No. Nilai Korelasi Tingkat Hubungan

1 0,00-0,20 Sangat Lemah

2 0,21-0,40 Lemah

3 0,41-0,70 Kuat

4 0,71-0,90 Sangat Kuat

5 0,91-0,99 Kuat Sekali

6 1 Sempurna Sumber: Sujarweni (2016:80)

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

18

2. Rumus Koefisien Korelasi

Menurut Siregar (2013:252) rumus koefisien korelasi adalah:

n . ∑XY – ∑X . ∑Y

n . ∑X2 – ( ∑X )

2n . ∑Y

2 – ( ∑Y )

2

Keterangan:

X = Nilai Variabel Terikat

Y = Nilai Variabel Bebas

n = Jumlah Data

r = Koefisien Korelasi

1.3.2. Uji Koefisien Determinasi

1. Pengertian Koefisien Determinasi

Menurut Priyatno (2013:73) memberikan batasan bahwa “Analisis

koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase

sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel

dependen”.

Menurut Siregar (2013:252) memberikan batasan bahwa “Koefisien

determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk

mengetahui konstribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau

lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat)”.

Menurut Supranto (2009:208) menyimpulkan bahwa:

r2 disebut koefisien determinasi (coefficient of determination), yaitu nilai

untuk mengukur besarnya kontribusi X terhadap variasi (naik/turunnya) Y.

Variasi Y lainnya sisanya disebabkan oleh faktor lain yang juga

mempengaruhi Y dan sudah termasuk dalam kesalahan pengganggu

(disturbance error).

r =

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

19

Menurut Gujarati dalam Ghozali (2013:97) mengemukakan bahwa “jika

dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R

2

dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1, maka Adjusted R

2 = R

2

= 1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R

2 = (1 – k)/(n – k). Jika k > 1,

maka adjusted R2 akan bernilai negatif”.

2. Rumus Koefisien Determinasi

Menurut Siregar (2013:252) rumus koefisien determinasi adalah:

KD = (r)2 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

1.3.3. Uji Persamaan Regresi

1. Pengertian Persamaan Regresi

Menurut Sunyoto (2011:9) memberikan batasan bahwa “Analisis regresi

adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y), dinamakan analisis regresi linear sederhana yang dirumuskan

Y= a + bX. Nilai a adalah konstanta dan nilai b adalah koefisien regresi untuk

variabel X”.

n . ( ∑XY ) – ( ∑X ) . ( ∑Y )

n . ( ∑X2 ) – ( ∑X )

2

b = dan a = Y – bX

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

20

Koefisien regresi (b) adalah kontribusi besarnya perubahan nilai variabel

bebas (X), semakin besar nilai koefisien regresi maka kontribusi perubahan juga

semakin besar, dan sebaliknya akan semakin kecil. Kontribusi perubahan variabel

X juga ditentukan oleh koefisien regresi positif atau negatif.

Menurut Priyatno (2013:39) menyimpulkan bahwa “Analisis Regresi

bertujuan untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya

perubahan dari variabel independen. Analisis regresi ini merupakan hubungan

antara dua variabel atau lebih”.

2. Rumus Persamaan Regresi

Menurut Siregar (2013:284) langkah membuat persamaan regresi linear

sederhana adalah:

a. Membuat tabel penolong

Tabel II.2.

Tabel Penolong untuk Mencari Nilai Konstanta a dan b

Tahun Variabel

bebas (X)

Variabel

terikat (Y) XY X

2 Y

2

1

2

3

...

N

Jumlah ∑X = ∑Y = ∑XY = ∑X2

= ∑Y2

=

Sumber: Siregar (2013:284)

b. Mencari nilai konstanta b

n . ( ∑XY ) – ( ∑X ) . ( ∑Y )

n . ( ∑X2 ) – ( ∑X )

2

b =

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI...Sertifikat Deposito merupakan simpanan berjangka yang diterbitkan dengan menggunakan sertifikat sebagai bukti kepemilikan oleh pemegang haknya. Sertifikat deposito

21

Keterangan:

Y = Variabel terikat

X = Variabel bebas

a dan b = konstanta

c. Mencari nilai konstanta a

∑Y – b . ∑X

n

d. Membuat persamaan regresi

Y = a + b.X

a =