15
BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan Berdasarkan fokus permasalahan, ada beberapa permasalahan yang muncul dalam proyek perancangan ini yakni permasalahn yang terkait dengan konsep perancangan, sumber ide yang digunakan, teknik, bahan, dan nilai estetis perancangan. Terkait dengan permasalahn konsep maka penulis berusaha memahami konsep perancangan yang menjadi pijakan dasar dalam perancangan sebuah karya. Konsep perancangan ini meliputi bagaimana merancang produk tekstil dengan pengembangan motif Sekar Jagad yang diarahkan untuk produk tekstil busana semi formal. Sesuai dengan sumber ide yang diambil dari motif Sekar Jagad, penulis mencoba mendalami makna yang terkandung dalam motif Sekar Jagad mulai dari arti Sekar Jagad, macam motif yang terkandung di dalamnya, komposisi motif hingga warna. Motif Sekar Jagad yang ada saat ini berupa sekumpulan motif yang dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan, motif daun turi, dan masih banyak lagi. Pemilihan teknik harus benar-benar dipahami, karena teknik mempengaruhi proses produksi. Laser cutting merupakan teknik pembuatan motif dua dimensi yang menggunakan mata laser yang panas untuk memotong kain

BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

BAB II

METODE PERANCANGAN

A. Analisa Permasalahan

Berdasarkan fokus permasalahan, ada beberapa permasalahan yang

muncul dalam proyek perancangan ini yakni permasalahn yang terkait dengan

konsep perancangan, sumber ide yang digunakan, teknik, bahan, dan nilai estetis

perancangan. Terkait dengan permasalahn konsep maka penulis berusaha

memahami konsep perancangan yang menjadi pijakan dasar dalam perancangan

sebuah karya. Konsep perancangan ini meliputi bagaimana merancang produk

tekstil dengan pengembangan motif Sekar Jagad yang diarahkan untuk produk

tekstil busana semi formal.

Sesuai dengan sumber ide yang diambil dari motif Sekar Jagad, penulis

mencoba mendalami makna yang terkandung dalam motif Sekar Jagad mulai dari

arti Sekar Jagad, macam motif yang terkandung di dalamnya, komposisi motif

hingga warna. Motif Sekar Jagad yang ada saat ini berupa sekumpulan motif yang

dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung,

motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan, motif daun turi, dan

masih banyak lagi.

Pemilihan teknik harus benar-benar dipahami, karena teknik

mempengaruhi proses produksi. Laser cutting merupakan teknik pembuatan motif

dua dimensi yang menggunakan mata laser yang panas untuk memotong kain

Page 2: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

sesuai desain. Untuk teknik tambahan pada produk tekstil menggunakan teknik

sulam guna menambahkan kesan eksklusif handmade pada surface design.

Pemilihan bahan meliputi, bagaimana memilih bahan yang cocok untuk

perancangan. Perlu pemahaman lebih lanjut bahan yang cocok digunakan dalam

perancangan yang memadukan teknik laser cutting dan sulam. Bahan yang dipilih

harus memenuhi kriteria diantaranya: bahan dapat diproses dengan teknik laser

cutting dan sulam, bahan yang digunakan untuk laser cutting mengandung 100%

polyester atau bahan sintetis untuk mempermudah terjadinya pembakaran ketika

mesin laser cutting bekerja. Bahan yang dipilih juga harus dapat

mempresentasikan kesan elegan.

Aspek estetis menjadi nilai dasar perancangan yang berhubungan degan

hasil akhir dari keseluruhan aspek teknik, bahan, dan desain yang diterapkan.

Unsur estetis yang dimunculkan dalam perancangan ini adalah yang

mempresentasikan kekayaan alam Indonesia yang menjadikan motif Sekar Jagad

sebagai sumber idenya. Warna yang dipilih adalah warna hangat (warm color)

yang memperesentasikan warna tanah alam Indonesia.

B. Strategi Penyelesaian Masalah

Adanya strategi pemecahan masalah diperlukan untuk mempermudah

mengatasi masalah yang muncul berkaitan dengan perancangan fesyen eksklusif

lewat eksplorasi motif Sekar Jagad sebagi sumber idenya. Strategi yang ditempuh

untuk memecahkan masalah adalah dengan melakukan pengumpulan data dari

berbagai macam sumber. Data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan

Page 3: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

dengan proses laser cutting, filosofi motif batik Sekar Jagad, serta potensi alam

Indonesia yang dapat dijadikan sumber ide perancangan. Untuk pemecahan

masalah penulis melakukan survei, studi pustaka, wawancara dengan ahli batik,

wawancara dengan pengrajin laser cutting, studi visual, studi bahan, studi teknik,

studi proses produksi yang berhubungan dengan laser cutting dan uji coba.

Konsep perancangan laser cutting dengan mengambil sumber

keanekaragaman Indonesia sebagai motifnya menjadi hal utama yang harus

dipahami. Teknik yang digunakan dalam perancangan adalah teknik laser cutting

dengan menambahkan teknik sulam yang mengambil inspirasi Sekar Jagad

dengan segala keanekaragaman alam Indonesia. Perancangan motif Sekar Jagad

menggunakan teknik laser cutting ini difungsikan untuk kebutuhan busana semi

formal yang memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, motif Sekar

Jagad harus sesuai dengan sumber ide, dan kedua bahan yang dipilih harus

menyampaikan ketegasan, elegan serta minimalis. Pemilihan motif Sekar Jagad

haruslah sesuai dengan sumber ide keanekaragaman alam Indonesia sebelum

menentukan motif yang akan divisualisasikan penulis. Visualisasi motif yang

dieksekusi dengan teknik laser cutting perlu mendapatkan perhatian yang lebih.

Agar hasil maksimal sesuai dengan yang diharapkan dibutuhkan uji coba berkali-

kali. Eksplorasi motif dengan teknik laser cutting menyuguhkan detail visual yang

menarik, akurat, serta menghasilkan keunikan tersendiri.

Page 4: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

C. Pengumpulan Data

Perancangan dapat terwujud menjadi karya sesuai sasaran dengan

didukung data. Untuk itu penulis telah melakukan pengumpulan data. Terkait

pengumpulan data yang digunakan yaitu, studi literatur, studi visual, observasi,

studi proses produksi, wawancara, dan uji coba.

1. Studi literatur

a) Buku karangan Musman&Arini, 2011, dengan judul Batik: Warisan

Adiluhung Nusantara. Mengambil pengertian dan makna filosofis motif

batik.

b) Buku karangan Lee Chor Lin, 1991, dengan judul Batik: Creating an

Identity. Mengambil pengertian motif Sekar Jagad.

c) Buku karangan Jenny Cao-Wu, 2013, dengan judul . Dress For Success: A

Fashionista’s Guide To Chic Career Style. Mengambil mengenai

karakteristik fashionista atau para wanita sosialita.

d) Buku karangan Ernawati, 2008 dengan judul Tata Busana Jilid .

Mengambil berkaitan dengan jenis teknik sulam.

e) High End magazine 2015 berkaitan dengan perkembangan tren fashion

2015.

f) Textile View Magazine 1988 berkaitan dengan jenis-jenis kain.

Page 5: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

2. Studi visual

Untuk mencari gambaran awal mengenai produk laser cutting penulis

melakukan pengumpulan data visual mengenai produk yang pernah dibuat oleh

desainer. Informasi ini penting untuk mengetahui perkembangan tentang laser

cutting yang berkembang diluaran dan sebagai pembanding.

a. Dewi Kucu, Paper Artist

Dewi kucu adalah seorang papert artist pertama di Indonesia.

Kecintaan Dewi pada paper cutting, seni tradisional dataran Cina bermula dari

hobi. Kini perempuan berumur 26 tahun yang pernah bekerja di Vinoti Living

dan sekarang menjadi Creative & e-Media Manager di Sunpride ini makin

serius menekuni hobinya “bermain-main” dengan kertas.

Gambar 4. Hasil karya Dewi Kucu

Sumber : www.fimela.com

b. Koleksi Tex Saverio

Tex Saverio merupakan salah satu desainer kenamaan Indonesia yang

sudah melebarkan sayapnya hingga ke pasar internasional. Dalam

Page 6: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

rancangannya yang terdiri dari 3 musim terakhir, Tex Saverio menampilkan

rancangan ready to wear nya menggunakan detail laser cutting .

Gambar 5. Laser Cutting Rancangan Tex Saverio (Autumn Winter 2014)

Sumber : www.texsaverio.com

Potongan-potongan busana siap pakai memang mencolok, modern dan

rumit dibuat, menampilkan keunikan dan detail hiasan. Sebuah palet biru

berwarna biru langit, hijau kekuning-kuningan hijau, champagne lembut dan

hitam dramatis mendominasi desain, yang juga memiliki bordir dan dekoratif

laser pemotongan. Proses laser memotong rumit, yang telah dilakukan pada

berbagai bahan termasuk sutra, hologram dan kulit, adalah salah satu fitur yang

menonjol dari koleksi ini. Meskipun menghadirkan banyak warna hitam, Tex

telah menggunakan tekstur yang berbeda untuk menyeimbangkan dan

meringankan desain. Bahan tembus seperti organza, tulle dan bahkan triasetat

yang digunakan untuk efek yang besar, dan membantu menjaga karakter Tex

dengan estetika yang rumit, dibuat untuk pemakaian sehari-hari. Koleksi ini

memang menampilkan semua karakteristik kunci dari potongan tinggi-fashion

Page 7: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

Tex, tapi dalam bentuk yang jauh lebih mudah diakses (The Jakarta Post,

2014).

Gambar 6. Laser Cutting Rancangan Tex Saverio (SS 2014)

Sumber : The Jakarta Post

Gambar 7. Laser Cutting Rancangan Tex Saverio (SS 2015)

Sumber : www.texsaverio.com

c. Koleksi Sebastian Gunawan

Dalam rancangannya untuk Magnum, seba menyajikan karya

menggunakan laser cutting diatas kain yang didominasi warna merah jambu.

Menampilkan sebuah koleksi dengan dominasi warna merah jambu yang

feminin dan memancarkan sisi romantisisme sekaligus kelembutan bagi sang

pemakai.

Page 8: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

Gambar 8. Laser Cutting Rancangan Sebastian Gunawan

Sumber : The Jakarta Post

Melalui pameran yang dibuat oleh Didi Budiharjo berjudul

“Pilgrimirage” dimana banyak eksplorasi cutting textile baik yang dibuat dari

bahan kertas hingga kain dengan menggunakan laser cutting.

Gambar 9. Laser Cutting Rancangan Sebastian Gunawan

Sumber : tumblr.com/fildadidum

Page 9: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

3. Studi Proses Produksi

Studi proses produksi dilakukan untuk mengetahui proses pembuatan laser

cutting. Studi proses produksi dilakukan di laboratorium fabrikasi HonFablab

Yogyakarta pada tanggal 4 Maret 2015. Setiap pengerjaan laser cutting memiliki

tingkat kesulitan tersendiri, tergantung dari desain dan media yang digunakan.

Cara kerja mesin laser cutting ditentukan oleh kecepatan (speed) dan kekuatan

panas (power).

Teknologi laser cutting mampu menghasilkan kualitas dan akurasi dari

desain yang kompleks yang tidak dapat dibuat oleh gunting serta menghasilkan

implementasi yang konsisten. Teknik laser cutting menghasilkan desain kain yang

kreatif dan unik.

Laser Cutter adalah mesin yang bekerja dalam skala 2 dimensi, seperti

halnya mesin pencetak laser. Alat ini mengikuti gambar vektor dan mampu

mengerjakan grafir foto serta beragam aplikasi lainnya. Mesin ini memotong dan

menggafir dengan sangat akurat (0,02 mm). Berikut merupakan ketentuan kerja

mesin laser cutter :

a. Area kerja :960 x460 mm

b. Maksimal ukuran material 1056x568x177mm .

c. Resolusi software :1000 DPI

d. Resolusi mekanik :0,02 mm

e. Software yang digunakan : Adobe Illustration CS 5, Corel Draw

f. file format : AI, DXF,SVG, EPS, JPG, PNG

Page 10: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

g. Material yang bisa digunakan antara lain kayu, acryllic, kulit,

kain,polyethyleen, karet, dan lainnya.

(Sumber: Survei laboratorium fabrikasi digital, HONFablab, Yogyakarta,

Maret 2015).

4. Wawancara

Dalam proses wawancara dilakukan dengan wawancara kepada ahli Laser

Cutting, Argha Mahendra yang adalah seorang seniman yang bekerja di HONF

(House of Natural Fiber’s Fabrication Laboratory) yang merupakan laboratorium

fabrikasi digital pertama di Asia Tenggara yang didirikan tahun 2011 oleh HONF

Foundation (Yogyakarta, Indonesia) bekerjasama dengan Waag Sociey

(Amsterdam, Belanda). Wawancara ini dilakukan untuk lebih memahami teknik

laser cutting pada serat kain. Wawancara ini lebih difokuskan bagaimana cara

mendapatkan hasil laser terbaik.

Sebenarnya mesin laser cutting dapat digunakan untuk produk furnitur,

interior atau packaging lainnya. Laser cutting digunakan untuk memotong benda

lunak dengan tujuan untuk membentuknya sesuai dengan desain. Argha juga

menambahkan bahwa penggunaan tidak semua kain dapat diolah atau dipotong

dengan menggunakan teknik laser cutting. Kain yang dapat dipotong dengan laser

cutting adalah kain yang mengandung banyak serat buatan atau polyester. Hal

pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui kadar polyester dalam kain. Cara

mudah mengetahui kadar kain adalah dengan menggunakan uji bakar. Setelah

dipastikan kadar polyester yang ada dalam kain itu melalui uji bakar yaitu dengan

Page 11: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

ciri-ciri hasil bakaran hitam dan berbau hangus seperti plastik terbakar, teknik laser

cutting dapat digunakan.

Kemudian melakukan uji coba dengan menyesuaikan power mesin dengan

ketebalan kaindan speed atau kecepatan laser yang akan digunakan. Untuk proses

ini harus dilakukan uji coba hingga hasil bakaran laser yang didapatkan dapat

sesuai dengan desain. Power pada mesin laser cutting berfungsi sebagai pengukur

panas yang digunakan untuk membakar laser.

Serta wawancara pada sosialita Retno Wulandari yang bekerja sebagai

Public Relation di The Sunan Hotel Surakarta yang sering mengadakan acara

fashion show ataupun menghadiri undangan desainer yang mengadakan acara

fesyen. Menurut beliau, dalam setiap kesempatan acara fesyen secara personal

menggunakan busana yang elegan dan harus berbeda di setiap kesempatan. Beliau

tidak menggunakan baju yang sama untuk kesempatan berbeda, karena ingin

menunjukkan style yang eksklusif. Pemilihan busana untuk menghadiri acara

fesyen sangat penting untuk personal branding, arena dari apa yang kita pakai

merepresentasikan personal dan karakter pribadi kita sebagai public figure.

D. Uji Coba

Uji coba dilakukan pada desain ini meliputi dua percobaan, yaitu uji coba

visual dan uji coba teknik.

1. Uji Coba Visual

Uji coba visual dilakukan untuk mencari karakter Sekar Jagad yang

akan dituangkan dalam desain laser cutting. Dari hasil uji coba visual,

Page 12: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

terdapat empat karakter yang mewakili alam Indonesia dan biasanya masuk

dalam desain Sekar Jagad.

Gambar 9. Hasil Ujicoba Visual

Gambar 10. Hasil Uji Coba Visual (Sketsa)

Sumber : Dokumen Penulis

2. Uji Coba Teknik Laser Cut, Bahan dan Sulam

Uji coba teknik dilakukan untuk mengetahui karakteristik laser yang akan

digunakan dalam proses perancangan desain.

Gambar 11. Hasil Ujicoba Laser Cutting

Sumber : Dokumen Penulis

Page 13: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

Gambar 12. Hasil Ujicoba Teknik Sulam

Sumber : Dokumen Penulis

3. Uji Coba

Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis melalui beberapa uji coba

didapatkan hasil berupa pemilihan bahan, teknik, warna, teknik tambahan serta

motif yang akan diaplikasikan pada karya nantinya sebagai berikut:

a) Kain yang mengandung 100% polyester dipilih karena mengandung serat

buatan yang jika terkena panas (dibakar) tidak terlihat seratnya (seperti

plastik).

b) Teknik laser cutting dipilih karena menghasilkan potongan yang lebih

rapi dibanding jika dikerjakan secara manual.

c) Teknik sulam dipilih karena dapat memunculkan kesan handmade secara

eksklusif.

Page 14: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

E. Gagasan Perancangan

Gagasan perancangan tugas akhir ini adalah mengeksplorasi motif Sekar Jagad

yang menggunakan teknik laser cutting sebagai media pembuatan motifnya dan

menambahkan teknik sulam, guna merancang busana semi-formal dengan pasar

wanita muda untuk menghadiri kesempatan fesyen. Perancangan karya ini

dimulai dengan memahami konsep dan beberapa aspek desain, serta mendalami

sumber ide yang penulis pilih. Perancangan karya ini dimulai dengan memilih

laser cutting sebagai teknik utama yang akan digunakan dalam pembentuk motif.

Hasil laser cutting yang ditambah dengan teknik sulam sebagai finishing penulis

pilih selain untuk menempelkan kain motif hasil laser cutting ke busana yang

sudah jadi, untuk menambah nilai estetika dari laser cutting itu sendiri.

Warna pastel dan putih tulang dipilih untuk merepresentasikan busana yang

elegan dengan turunan warna yang minimalis. Sedangkan material kain yang

digunakan adalah kain bertekstur garis yang mengandung 100% polyester.

Kriteria kain yang dipilih haruslah mengandung polyester yang dominan karena

serat polyester lebih dapat menahan panas saat proses laser cutting dilakukan, dan

hasil pemanasan laser dapat mengunci serat kain dengan hasil bakaran sehingga

tidak berserat.

Pemilihan Sekar Jagad dipilih sebagai sumber ide perancangan karena motif

Sekar Jagad memiliki karakter dan ciri khas yang berbeda dengan motif tradisi

yang lain. Pengembangan ide visual Sekar Jagad diambil dari kekayaan alam

Page 15: BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisa Permasalahan · dijadikan satu dan dipisah dengan sekat, misalnya motif parang, motif Kawung, motif kembang kacang, motif truntum, motif kembangan,

Indonesia yang direpresentasikan melalui empat unsur yaitu motif Parang,

Kembang Setaman, Kembar Mayang, dan Wayang.