Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 1
2.1. Gambaran Kabupaten Indramayu
2.1.1. Gambaran Wilayah
2.1.1.1. Letak Geografis dan Batas Administrasi
abupaten Indramayu mempunyai letak yang strategis karena
dilalui oleh jalur regional yang menghubungkan antara
Ibukota Provinsi Jawa Barat, yaitu Bandung dan Ibukota
Jakarta. Secara geografis, Kabupaten Indramayu berada pada posisi 1070 51’ –
1080 32’ BT dan 060 13’ – 060 40’ LS, dengan luas wilayah Kabupaten
Indramayu seluas kurang lebih 209.942Ha, dengan panjang pantai kurang lebih
147 Km yang membentang sepanjang pantai utara Laut Jawa antara
Kabupaten Cirebon – Kabupaten Subang, dimana sejauh 4 mil dari pantai
merupakan kewenangan Kabupaten, dan secara administratif berbatasan :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon
Sebelah Barat : Kabupaten Subang
Sebelah Timur : Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon
Perkembangan wilayah administrasi di Kabupaten Indramayu sampai
dengan tahun 2015 terdiri dari 31 kecamatan, 309 desa dan 8 kelurahan.
Adapun beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan laut di sepanjang
pesisir pantai utara Indramayu sejumlah 11 wilayah kecamatan dengan jumlah
wilayah desa sebanyak 38 desa. Untuk mengetahui peta wilayah administrasi
Kabupaten Indramayu dapat di lihat pada Peta 2.1.
K
BAB II PROFIL SANITASI
SAAT INI
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 2
2.1.1.2. Topografi
Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan dataran atau
daerah landai dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0 – 2 % yang
mengakibatkan bila curah hujan tinggi, genangan air akan muncul di daerah-
daerah tertentu. Kisaran ketinggian Wilayah Kabupaten Indramayu berada
pada ketinggian 0-100 m di atas permukaan air laut. Bagian utara memiliki
dataran rendah dan semakin tinggi ke arah selatan. Secara garis besar
topografi Kabupaten Indramayu dapat dibagi atas 3 (tiga) kelompok, yaitu :
1. Ketinggian antara 0-7 m di atas permukaan laut (dpl), meliputi : wilayah
Kecamatan Anjatan, Sukra, Patrol, Kandanghaur, Losarang, Sindang,
Lohbener, Arahan, Cantigi, Pasekan, Indramayu, Balongan, Sliyeg,
Juntinyuat, Karangampel, Kedokanbunder dan wilayah Kecamatan
Krangkeng.
2. Ketinggian antara 7- 25 m dpl, meliputi : wilayah Kecamatan Bongas, Kroya,
Gabuswetan, sebagian wilayah Kecamatan Anjatan, Lelea, Terisi, Widasari,
Jatibarang, Kertasmaya, Cikedung, Sukagumiwang, Tukdana dan
Bangodua.
3. Ketinggian antara 25-100 m dpl, meliputi : sebagian wilayah Kecamatan
Cikedung, Terisi, Kroya, Haurgeulis dan keselurahan wilayah Kecamatan
Gantar.
2.1.1.3. Geologi
Wilayah Kabupaten Indramayu merupakan dataran rendah dan daerah
endapan di bagian Timur Laut Provinsi Jawa Barat. Jenis tanah yang terdapat
di wilayah Kabupaten Indramayu terdiri dari :
Aluvial hadromorf.
Aluvial kelabu tua.
Asosiasi aluvial – kelabu dan aluvial – cokelat kelabu.
Asosiasi glie humus rendah dan aluvial kelabu.
Regosal kelabu.
Grumusal kelabu.
Kompleks grumusal dan mediteran.
Asosiasi latosol – cokelat dan regosol – kelabu.
Asosiasi latosol – merah, latosol cokelat kemerahan dan laterit.
Asosiasi podsolik – kuning dan hidromorf kelabu
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 3
.
Batuan yang ada di Kabupaten Indramayu terutama disusun oleh endapan
aluvium dan beberapa satuan batuan yang tersusun dari tua ke muda
berdasarkan umur geologi berikut ini :
Satuan batu lempung serpihan.
Satuan batu lempung.
Satuan batu pasir.
Satuan konglomerat dan batu pasir tufaan.
Endapan hasil gunungapi muda dan tak teruraikan.
Endapan aluvium.
Sedangkan endapan aluvium tersebut terbagi menjadi :
Endapan pantai.
Endapan pematang pantai.
Endapan limpah banjir.
Endapan delta.
Endapan sungai tua.
2.1.1.4. Hidrologi
Berdasarkan kondisi geografis dan fisiografi wilayah yang merupakan
dataran rendah dan pantai serta berada pada bagian hilir daerah aliran sungai
yang besar, yaitu DAS Cimanuk dan DAS Cipunagara serta SWS Citarum dan
SWS Cimanuk- Cisanggarung. Kabupaten Indramayu menjadi salah satu
wilayah di Jawa Barat sebagai daerah sentra pertanian dan merupakan daerah
penyangga pengadaan stok pangan Provinsi dan Nasional.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Wilayah Kabupaten Indramayu memiliki 14 aliran sungai yang mengalir ke
arah utara yaitu ke Laut Utara Jawa dan sungai yang tergolong besar
adalah Sungai Cimanuk, Sungai Cipanas, Sungai Cipunegara, Sungai
Cilalanang, Sungai Kumpulkuista, Sungai Pamengkang dan Sungai
Cimanis.
Satuan Wilayah Sungai (SWS)
SWS Citarum di wilayah pantai Jawa Barat bagian utara merupakan bagian
dari SWS Citarum Hilir yang mempunyai luas 6.154 km² (sekitar 30% dari
luas SWS Citarum). SWS Kabupaten Indramayu mempunyai luas 648
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 4
km².Aliran rata-rata di bagian hilir mencapai 13,0 milyar m³/tahun yang
dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, industri dan sebagainya.
SWS Cimanuk termasuk wilayah kewenangan Provinsi Jawa Barat dan
mempunyai luas 4.325 km². Wilayah Kabupaten Indramayu termasuk
kedalam SWS Cimanuk dengan luas 1.238 km². Potensi aliran rata-rata
mencapai kapasitas sebesar 4,0 milyar m³/tahun.
Potensi Sumber Air
Wilayah Kabupaten Indramayu yang memiliki kemampuan sebagai lahan
mata air di wilayah bagian selatan Kecamatan Haurgeulis dan Cikedung
dan sebagian besar di Wilayah Kabupaten Indramayu mempunyai zona
lahan air tanah bebas (zona air tanah dangkal), sedangkan kemampuan
lahan hidrologi pantai sangat mempengaruhi tata air dengan fungsi
penahan intrusi air laut dan abrasi pantai. Kawasan pantai terdapat di
sepanjang pantai timur dan utara Indramayu termasuk sebagian Kecamatan
Krangkeng, Juntinyuat, Balongan, Indramayu, Pasekan, Cantigi, Losarang,
Karangampel, Kandanghaur, Patrol dan Sukra. Kemampuan hidrologi
pantai ini dibagi dua zona yaitu zona pantai dan zona rawa.
Air tanah tawar dapat diperoleh dengan cara membuat sumur bor dalam
yang selanjutnya akan memancarkan air tanah tawar. Daerah Kedungdawa-
Kedokan-Gabus-Cibereng-Losarang, merupakan akumulasi air tanah dalam
tawar yang cukup besar, serta juga di sekitar Jatibarang-Krasak-Kaplongan-
Jengkok. Kualitas air tanah tertekan umumnya cukup baik, air bening, pH
berkisar antara 6,43 – 8,53. kandungan Cl di bagian selatan jalur jalan
provinsi umumnya rendah yaitu antara 11,2 – 582,6 mg/l. Beberapa air
tanah dangkal yang diambil di Desa Lohbener, Juntinyuat, Sindang dan
Krangkeng menunjukkan kandungan Cl cukup tinggi antara 603-3.120 mg/l,
bahkan mencapai 111,0 mg/l yaitu Desa Krangkeng.
2.1.1.5. Klimatologi
Keadaan iklim dan cuaca di Kabupaten Indramayu dapat diuraikan sebagai
berikut:
Curah hujan rata-rata per bulannya adalah 200,08 mm dan rata-rata hari
hujan per bulannya 3,25 hari.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 5
Tipe iklim di Kabupaten Indramayu menurut klasifikasi Schmid & Ferguson
termasuk Iklim Tipe D atau iklim sedang.
Suhu udara harian berkisar antara 270 – 340 C, dengan suhu tertinggi 300 C
dan yang terendah 180 C.
Kelembaban udara berkisar 70-80%.
Curah hujan rata-rata tahunan 1.428,45 mm dengan jumlah hari hujan 75
hari. Curah hujan minimum adalah 47 mm yang terjadi pada bulan
Desember, sedangkan curah hujan maksimum adalah 6.024 mm yang
terjadi pada bulan Pebruari. Curah hujan tertinggi meliputi Kecamatan
Anjatan berkisar 1.869 mm/tahun, Kecamatan Haurgelis berkisar 1.865
mm/tahun. Hari hujan terbanyak adalah Kecamatan Cikedung dan
Gabuswetan yaitu sebanyak 94 hari hujan/tahun.
Angin Barat dan Timur bertiup bergantian setiap 5-6 bulan sekali. Angin
Barat bertiup bulan Desember sampai April sedangkan angin TImur bertiup
bulan Mei sampai Nopember. Selama periode 14 tahun (1980-1993), angin
umumnya berasal dari barat laut (29,35%), timur laut (22,01%) dan utara
(18,32%).
Kecepatan angin di wilayah pesisir Indramayu umumnya (41,35%) bertiup
dengan kisaran 3-5 m/det, sedangkan (0,62%) kecepatan angin sangat
lemah yaitu < 1m/det yang dapat diklasifikasikan pada kondisi teduh.
Tabel 2.1. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota
Nama DAS Luas (Km²)
Debit (M3/dtk)
Musim
Hujan
Musim
Kemarau
DAS CIWARINGIN 5,250 0,8 s/d 1,3 0,5 s/d 0,7
DAS CIMANUK 75,130 6,2 s/d 9,1 1,8 s/d 2,5
DAS PANGKALAN 55,550 2,8 s/d 3,3 0,2 s/d 0,6
DAS CIPANAS 58,010 2,1 s/d 4,0 0,4 s/d 0,5
DAS CILALANANG 18,860 0,9 s/d 1,1 0,1 s/d 0,3
DAS SEWO/ CIPUNEGARA 11,500 0,8 s/d 1,3 0,5 s/d 0,8
Sumber: Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 6
Tabel 2.2. Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan
Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan
/Desa
Luas Wilayah
(Ha) (%) thd
total
Kec. Haurgeulis 10 5605 2.75
Kec. Gantar 6 26886 13.18
Kec. Kroya 9 6935 3.40
Kec. Gabus Wetan 10 9648 4.73
Kec. Cikedung 7 12667 6.21
Kec. Terisi 9 16379 8.03
Kec. Lelea 11 5619 2.75
Kec. Bangodua 8 4011 1.97
Kec. Tukdana 13 4588 2.25
Kec. Widasari 10 3917 1.92
Kec. Kertasemaya 13 4021 1.97
Kec. Sukagumiwang 7 3996 1.96
Kec. Krangkeng 11 6114 3.00
Kec. Karangampel 11 2950 1.45
Kec. Kedokanbunder 7 2808 1.38
Kec. Juntinyuat 12 4530 2.22
Kec. Sliyeg 14 5125 2.51
Kec. Jatibarang 15 4161 2.04
Kec. Balongan 10 3337 1.64
Kec. Indramayu 18 6336 3.11
Kec. Sindang 10 3122 1.53
Kec. Cantigi 6 9120 4.47
Kec. Pasekan 6 5023 2.46
Kec. Lohbener 12 3259 1.60
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 7
Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan
/Desa
Luas Wilayah
(Ha) (%) thd
total
Kec. Arahan 8 3324 1.63
Kec. Losarang 12 11907 5.84
Kec. Kandanghaur 13 7663 3.76
Kec. Bongas 8 4558 2.23
Kec. Anjatan 13 8150 3.99
Kec. Sukra 8 4336 2.13
Kec. Patrol 8 3916 1.92
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2014
Mengenai cakupan wilayah kajian dalam Dokumen pemutakhiran Strategi
Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah skala kabupaten. Berikut ini adalah peta administrasi
Kabupaten Indramayu :
Peta 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Indramayu dan Cakupan Wilayah Kajian
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 8
2.1.2. Demografi
Kondisi demografi penduduk di Kabupaten Indramayu rata-rata mengalami kesamaan
untuk tipa kecamatan yaitu yang paling ramai berada di pusat kecamatan karena
disana banyak dijumpai roda perekonomian, sedangkan permukiman yang lain
menyebar di wilayah sekitarnya.
Jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2013 sebanyak 1.690.977 jiwa, dengan
komposisi jumlah laki-laki sebanyak 870.665 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak
820.312 jiwa. Jumlah rumah tangga Kabupaten Indramayu tahun 2013 sebanyak
500.844 KK. Kecamatan Indramayu merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk
terbesar sebanyak 108.132 jiwa. Konsentrasi sebaran jumlah penduduk terpusat pada
kecamatan-kecamatan bagian utara Kabupaten Indramayu.
Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk beserta proyeksi untuk 5 tahun kedepan.
Tabel 2.3. Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5
tahun
Nama Kecamatan
Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat
Pertumbuhan
Tahun Tahun Tahun
n n+1 n+4 n n+1 n+4 n n+1 n+4
Haurgeulis 88.080 6.888 123.312 22.363 24.599 31.308 0,64 1,28 0,90
Gantar 60.744 66.818 85.042 15.136 16.650 21.190 2 4,00 2,80
Kroya 60.606 66.667 84.848 17.070 18.777 23.898 0,75 1,50 1,05
Gabus Wetan 54.015 59.417 75.621 15.639 17.203 21.895 0,47 0,94 0,66
Cikedung 38.688 42.557 54.163 12.325 13.558 17.255 0,39 0,78 0,55
Terisi 52.663 57.929 73.728 15.383 16.921 21.536 0,63 1,26 0,88
Lelea 46.981 51.679 65.773 15.229 16.752 21.321 0,22 0,44 0,31
Bangodua 27.026 29.729 37.836 8.193 9.012 11.470 0,45 0,90 0,63
Tukdana 50.054 55.059 70.076 15.769 17.346 22.077 -0,29 (0,58) (0,41)
Widasari 33.581 36.939 47.013 10.408 11.449 14.571 0,22 0,44 0,31
Kertasemaya 59.865 65.852 83.811 12.081 13.289 16.913 0,79 1,58 1,11
Sukagumiwang 36.910 40.601 51.674 8.619 9.481 12.067 1,65 3,30 2,31
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 9
Krangkeng 62.527 68.780 87.538 16.912 18.603 23.677 0,17 0,34 0,24
Karangampel 61.194 67.313 85.672 15.552 17.107 21.773 0,3 0,60 0,42
Kedokanbunder 43.500 47.850 60.900 11.524 12.676 16.134 0,06 0,12 0,08
Juntinyuat 76.411 84.052 106.975 22.743 25.017 31.840 -0,23 (0,46) (0,32)
Sliyeg 57.837 63.621 80.972 16.204 17.824 22.686 0,24 0,48 0,34
Jatibarang 68.763 75.639 96.268 18.150 19.965 25.410 0,08 0,16 0,11
Balongan 38.025 41.828 53.235 10.928 12.021 15.299 0,85 1,70 1,19
Indramayu 106.688 117.357 149.363 25.919 28.511 36.287 1,52 3,04 2,13
Sindang 49.323 54.255 69.052 11.379 12.517 15.931 0,73 1,46 1,02
Cantigi 22.531 24.784 31.543 6.285 6.914 8.799 0,04 0,08 0,06
Pasekan 23.428 25.771 32.799 5.896 6.486 8.254 0,77 1,54 1,08
Lohbener 53.866 59.253 75.412 14.783 16.261 20.696 0,34 0,68 0,48
Arahan 31.391 34.530 43.947 9.143 10.057 12.800 0,17 0,34 0,24
Losarang 55.026 60.529 77.036 15.598 17.158 21.837 0,74 1,48 1,04
Kandanghaur 84.672 93.139 118.541 22.740 25.014 31.836 0,61 1,22 0,85
Bongas 46.110 50.721 64.554 13.097 14.407 18.336 0,65 1,30 0,91
Anjatan 80.849 88.934 113.189 21.807 23.988 30.530 -0,03 (0,06) (0,04)
Sukra 43.095 47.405 60.333 11.441 12.585 16.017 0,31 0,62 0,43
Patrol 53.946 59.341 75.524 13.631 14.994 19.083 1,07 2,14 1,50
Sumber: Indramayu Dalam Angka 2014
Untuk jumlah penduduk di Kabupaten Indramayu juga dapat dilihat pada tabel dibawah
ini ;
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 10
Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan di Kabupaten Indramayu
NO KECAMATAN
JUMLAH
RUMAH
TANGGA
JUMLAH PENDUDUK
TOTAL LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6
1 Haurgeulis 23.795 45,669 43,6 89,269
2 Gantar 16.326 31,145 30,418 61,563
3 Kroya 17.495 31,551 29,877 61,428
4 Gabuswetan 16.090 27,815 26,927 54,742
5 Cikedung 13.349 19,747 19,465 39,212
6 Terisi 24,394 27,561 25,811 53,372
7 Lelea 16,737 23,978 23,641 47,619
8 Bangodua 17,936 13,992 13,399 27,391
9 Tukdana 16,494 26,135 24,598 50,733
10 Widasari 13,685 17,725 16,312 34,037
11 Kertasemaya 17,624 30,972 29,705 60,677
12 Sukagumiwang 16,41 18,766 18,641 37,407
13 Krangkeng 8,61 32,785 30,591 63,376
14 Karangampel 17,019 32,215 29,804 62,019
15 Kedokanbunder 9,789 22,856 21,232 44,088
16 Juntinyuat 16,622 40,873 36,576 77,449
17 Sliyeg 10,824 30,596 28,023 58,619
18 Jatibarang 18,575 35,998 33,693 69,691
19 Balongan 17,311 20,013 18,526 38,539
20 Indramayu 12,768 55,598 52,522 108,12
21 Sindang 22,971 25,607 24,383 49,99
22 Cantigi 18,354 14,03 12,815 26,845
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 11
NO KECAMATAN
JUMLAH
RUMAH
TANGGA
JUMLAH PENDUDUK
TOTAL LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6
23 Pasekan 20,762 12,393 11,347 23,74
24 Lohbener 10,744 28,098 26,499 54,597
25 Arahan 30,673 16,386 15,432 31,818
26 Losarang 13,784 26,609 25,138 51,747
27 Kandanghaur 6,676 44,165 41,645 85,81
28 Bongas 6,252 23,852 22,883 46,735
29 Anjatan 16,664 42,148 39,795 81,943
30 Sukra 9,512 22,977 20,699 43,676
31 Patrol 16,269 28,375 26,299 54,674
TOTAL 500,844 870,63 820,296 1.690.926
Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2014
2.1.3 Tata Ruang Wilayah
2.1.3.1 Kebijakan dan Strategi RTRW
Kebijakan dan strategi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Indramayu Tahun 2011-2031 disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata
ruang ruang berkelanjutan dan operasional, serta mengakomodasi paradigma
baru dalam perencanaan. Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang,
terdiri dari :
1. Pengendalian dan pengembangan pemanfaatan lahan pertanian. Kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan dan mengembangkan
pemanfaatan lahan pertanian sesuai dengan kaidah penataan ruang.
Strategi :
a. Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian. b. Mengembangkan produktivitas pertanian. c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan
pertanian. d. Mengembangkan irigasi pertanian.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 12
e. Mengoptimalkan kawasan pertanian lahan basah. f. Mengoptimalkan kawasan pertanian lahan kering. g. Menetapkan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan. h. Mengembangkan kawasan pusat pengembangan agropolitan.
2. Pengoptimalan produktivitas kawasan peruntukan perikanan. Kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan produktivitas kawasan
peruntukan perikanaan sehingga menjadi lebih berdaya guna dan berhasil
guna.
Strategi :
a. Mengembangkan perikanan tangkap dan budidaya. b. Mengoptimalkan produktivitas kawasan peruntukan perikanan. c. Mengembangkan minapolitan. d. Mengembangkan industri pengolahan hasil perikanan
3. Pengelolaan dan pemanfaatan potensi hutan. Kebijakan ini bertujuan untuk merinci arahan pengelolaan dan
pemanfaatan potensi hutan.
Strategi :
a. Mengelola potensi sumber daya hutan. b. Meningkatkan produksi mutu dan tanaman perkebunan.
c. Memanfaatkan potensi tanah terlantar dan lahan kritis.
4. Pengembangan kawasan industri. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik investasi.
Strategi :
a. Mengembangkan kawasan peruntukkan industri.
b. Mengembangkan industri kecil dan menengah.
c. Mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri kecil dan menengah.
5. Pengembangan kawasan pariwisata terpadu berbasis potensi alam. Kebijakan ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan peruntukkan
pariwisata.
Strategi :
a. Mengembangkan obyek wisata unggulan.
b. Mengembangkan zona wisata terpadu di bagian utara wilayah kabupaten.
c. Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan.
6. Pengembangan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi. Kebijakan ini bertujuan mengoptimalkan, menata, dan mengendalikan
usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 13
Strategi :
a. Mengoptimalkan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.
b. Menata dan mengendalikan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.
7. Pengembangan kawasan permukiman. Kebijakan ini bertujuan menyediakan sarana dan prasarana permukiman,
meningkatkan kualitas, menata kawasan, serta mengendalikan
pertumbuhannya.
Strategi :
a. Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana permukiman.
b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana permukiman.
c. Menata kawasan permukiman.
d. Mengendalikan pertumbuhan permukiman.
8. Pengembangan pusat-pusat pelayanan. Kebijakan ini bertujuan membentuk pusat kegiatan yang terintegrasi dan
berhirarki serta meningkatkan interaksi yang sinergis antara pusat kegiatan
perkotaan dan perdesaan.
Strategi :
a. Membentuk pusat kegiatan yang terintegrasi dan berhirarki.
b. Meningkatkan interaksi antara pusat kegiatan perdesaan dan perkotaan secara sinergis menjamin ketersediaan sarana dan prasarana permukiman.
9. Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah. Kebijakan ini bertujuan mengembangkan sistem jaringan prasarana
wilayah.
Strategi :
a. Mengembangkan prioritas jaringan sarana dan prasarana wilayah dalam mendukung kegiatan pertanian, perikanan, kehutanan dan industri.
b. Mengembangkan dan memantapkan jaringan jalan dalam mendukung sistem perkotaan, mendorong pertumbuhan dan pemerataan wilayah.
c. Mengembangkan infrastruktur pendukung pertumbuhan wilayah.
d. Mengoptimalkan dan mengembangkan jaringan kereta api.
e. Meningkatkan jangkauan pelayanan dan mutu sistem jaringan telekomunikasi.
f. Meningkatkan sistim dan optimalisasi sistem jaringan sumber daya air.
g. Mengembangkan pelayanan prasarana energi.
h. Mengembangkan prasarana pengelolaan lingkungan.
i. Menetapkan jalur evakuasi kawasan rawan bencana.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 14
10. Pengendalian dan pelestarian kawasan lindung Kebijakan ini bertujuan mengendalikan dan dan melestarikan kawasan
lindung.
Strategi :
a. Memulihkan fungsi lindung.
b. Mencegah perkembangan kegiatan budidaya di kawasan lindung.
c. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pengelolaan kawasan.
d. Menghindari kawasan yang rawan bencana sebagai kawasan terbangun.
11. Pengembangan kawasan strategis sesuai kepentingan fungsi daya dukung lingkungan. Kebijakan ini bertujuan mengembangkan kawasan strategis sesuai dengan
fungsi daya dukung lingkungannya.
Strategi :
a. Meningkatkan kegiatan yang mendorong pengembalian fungsi lindung.
b. Menjaga kawasan lindung dari kegiatan budidaya.
c. Mempertahankan luasan kawasan lindung.
d. Meningkatkan keanekaragaman hayati kawasan lindung.
e. Mengembangkan ruang terbuka hijau pada kawasan perlindungan setempat dan ruang evakuasi bencana alam.
12. Pengembangan kawasan strategis sesuai kepentingan pertumbuhan ekonomi Kebijakan ini bertujuan mengembangkan kawasan strategis sesuai dengan
kepentingan pertumbuhan ekonominya.
Strategi :
a. Mengembangkan kegiatan ekonomi skala besar. b. Menyediakan prasarana dan sarana penunjang kegiatan
ekonomi. c. Menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi
wilayah. d. Mengembangkan kerjasama dalam penyediaan tanah.
e. Memanfaatkan potensi tanah terlantar dan lahan kritis.
13. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara Kebijakan ini bertujuan meningkatkan fungsi kawasan untuk pertahanan
dan keamanan negara.
Strategi :
a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus Pertahanan dan Keamanan.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 15
b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan.
c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional yang mempunyai fungsi khusus pertahanan dan keamanan.
d. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan.
Wilayah pola ruang kabupaten Indramayu tergambarkan pada peta berikut:
Peta 2.2. Peta Rencana Ruang Kabupaten Indramayu
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 16
2.2. Kemajuan Pelaksanaan SSK
2.2.1. Air Limbah Domestik
SSK (periode sebelumnya) Tahun 2013 – 2018 SSK (saat ini)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4)
Tercapainya Standar
Pelayanan Minimum (SPM)
untuk layanan air limbah
domestik tahun 2015
Berkurangnya praktek Buang
Air Besar Sembarangan
(BABS) dari 37% menjadi
0% tahun 2017
37% masyarakat
masih BABS
Adanya pengurangan
jumlah masyarakat
yang BABS menjadi
29% (hasil EHRA 2015)
Harmonisasi dan
penyelarasan Instansi terkait
yang menangani
Pengelolaan Air limbah baik
Pemerintah, Masyarakat dan
Pihak Ketiga
Sudah adanya
sinergitas sebagai
bagian
harmonisasi atau
kebersamaan
pada seluruh
pemangku
kepentingan
Perlunya peningkatan
sinergitas
pembangunan sanitasi
pada seluruh pemangku
kepentingan
Tersusunnya rencana induk
(master Plan) pengelolaan
air limbah Kabupaten
Indramayu pada tahun 2014
Belum adanya
masterplan air
limbah yang
menjadi pegangan
dalam
pengembangan
sektor air limbah
di Kabupaten
Indramayu
Belum terealisasinya
penyusunan master
plan air limbah pada
tahun 2015
Mengembangkan IPAL
Komunal dan sanimas Masih kurangnya
sarana/prasarana
IPAL komunal dan
sanimas
Masih kurangnya
sarana/prasarana IPAL
komunal dan sanimas
meskipun sudah ada
penambahan sarana
melalui beberapa
program
Meningkatkan peran swasta
dalam pelayanan air limbah
Adanya potensi
pelayanan air
limbah oleh
swasta
Belum maksimalnya
peranan swasta dalam
pelayanan air limbah
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 17
2.2.2. Persampahan
SSK (periode sebelumnya) Tahun 2013 – 2018 SSK (saat ini)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam
pelaksanaan pengelolaan
sampah secara 3R.
Meningkatnya kesadaran
masyarakat dalam
pengelolaan sampah
secara 3R
masih
kurangnya
masyarakat
yang mengelola
sampah dengan
pola 3R
Masih banyaknya
masyarakat yang
belum mengelola
sampah dengan pola
3R
Meningkatkan sarana dan
prasarana pengelolaan
persampahan
Meningkatnya
pembangunan sarana dan
prasarana pengelolaan
persampahan
Belum seluruh
wilayah
kabupaten
terlayani sarana
dan prasarana
pengelolaan
sampah
Belum memadainya
sarana dan
prasarana
pengelolaan
persampahan
2.2.3. Drainase
SSK (periode sebelumnya) Tahun 2013 – 2018 SSK (saat ini)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4)
Mengurangi daerah banjir
dan genangan sebagai
upaya untuk mengurangi
sumber sumber
penyebaran penyakit
Meningkatnya kualitas
pelayanan drainase di
masyarakat
Masih terdapat
genangan air di
beberapa
wilayah
Belum tercapainya
kondisi drainase yang
memadai sesuai
target
Meningkatkan cakupan
pelayanan drainase sesuai
masterplan
Tersedianya sapras
drainase sesuai
masterplan
Belum
seluruhnya
sarpras
terpenuhi sesuai
masterplan
Masih adanya
sarpras yang belum
terbangun sesuai
masterplan drainase
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 18
2.2.4. PHBS
SSK (periode sebelumnya) Tahun 2013 – 2018 SSK (saat ini)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4)
Mewujudkan budaya PHBS
di seluruh lapisan
masyarakat
Meningkatnya kualitas
pelayanan PHBS di
masyarakat
Pelayanan
PHBS terhadap
masyarakat
yang masih
kurang
terkendala
anggaran dan
SDM
Belum terlayaninya
masyrakat dari PHBS
terkait beberapa
keterbatasan
Meningkatkan
pembangunan sarana
PHBS di lingkungan
sekolah dan masyarakat
Meningkatnya sarana
PHBS di tingkat sekolah
dan masyarakat di
Kabupaten Indramayu
pada tahun 2017
Masih
kurangnya
sarana PHBS
ditingkat
sekolah dan
masyrakat
Belum tercapainya
target sarana PHBS
di lingkungan sekolah
dan masyarakat
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 19
2.3. Profil Sanitasi Saat Ini
Sebagai bagian dari proses pembangunan daerah, pembangunan dan
pengembangan sektor sanitasi antara lain berpatokan pada peraturan dan perundang-
undangan yang belaku dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada, antara lain:
Pemerintahan (Pusat sampai daerah); Masyarakat; dan Sektor swasta. Upaya
pemerintah sebagai regulator, fasilitator dan administrator pelaksanaan pembangunan
bertujuan pada penanganan permasalahan sektor sanitasi baik di tingkat masyarakat
maupun di tingkat kewilayahan.
Kegiatan pembangunan di sektor sanitasi meliputi 3 (tiga) sektor dan 1 (satu)
komponen yaitu :
a. Sektor air limbah domestik
b. Sektor persampahan
c. Sektor drainase
d. Komponen perilaku hidup bersih sehat (PHBS)
Kondisi saat ini pembangunan sanitasi di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada
pemaparan sebagai berikut:
2.3.1. Pengelolaan Air Limbah Domestik
Pengelolaan air limbah domestik khususnya air kotor dan limbah tinja di kabupaten
Indramayu berdasarkan tugas pokok dan fungsinya menjadi tanggung jawab Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu (Perda Kabupaten Indramayu No.8
Tahun 2008), dalam menjalankan tupoksinya, maka Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kabupaten Indramayu perlu ditunjang oleh sarana dan prasarana
pendukungnya, tetapi kondisinya sampai pada saat ini masih terbatas, hal ini bila
dilihat dari jumlah sarana dan prasarana termasuk kinerja dinas yang belum
menyentuh seluruh pelosok wilayah Kabupaten Indramayu. adapun kondisi sarana dan
prasarana yang ada pada saat ini, adalah :
Tabel 2.5. Alat Pengangkut Air kotor/limbah WC
No Jenis
Jumlah (Bh) Jumlah
Baik Rusak Tidak Total
Berfungsi (Bh)
1 Truk Tangki Tinja 1 - - 1
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 20
Tabel 2.6. Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)
No Jenis Luas
(m2)
Kapasitas
(m3)
Tahun
Keterangan
Pemb. Usia
Pakai
1 IPLT Pecuk 176,95 1996 15
Kelembagaan
Dalam hal penanganan limbah secara umum diKabupaten Indramayu sebenarnya
bukan sebatas pada kewenangan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten
Indramayu, tetapi ada urutan (secuen) tupoksi yang melibatkan Instansi/dinas lainnya
di Kabupaten Indramayu, yaitu Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan dan Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu.
1. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu.
Berdasarkan Peraturan Bupati No. 33 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu, khususnya pasal
13 tentang tugas pokok Kasi Air Kotor dan PLT pada Bidang Penanggulangan
Kebersihan yaitu mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengurasan dan
pengolahan limbah tinja, serta mempunyai fungsi, yaitu :
a. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan air kotor dan PLT; b. pelaksanaan operasional pengolahan dan penganalisaan data pengurasan
saluran/drainase dan pengolahan limbah tinja; c. pelaksanaan operasional pengurasan saluran/drainase; d. pelaksanaan operasional pelayanan pengolahan lumpur/limbah tinja; e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
2. Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu.
Berdasarkan Peraturan Bupati No. 31 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, khususnya pasal 22 tentang tugas
pokok kasi Penyehatan lingkungan pada Bidang Perumahan dan Penyehatan
lingkungan yaitu mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penyehatan
lingkungan, serta mempunyai fungsi, yaitu:
a. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan; b. pelaksanaan operasional penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan penyehatan
lingkungan;
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 21
c. penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan survey dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan jaringan, sarana dan prasarana air limbah rumah tangga, drainase dan trotoarisasi di perkotaan dan perdesaan;
d. penyiapan bahan dan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pembangunan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman dan perumahan;
e. penyiapan bahan dan pelaksanaan pemberian bantuan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu :
Berdasarkan Peraturan Bupati No. 27 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, khususnya pasal 17 tentang tugas
pokok Kasi Pengawasan Sanitasi Dasar dan Penyehatan lingkungan pada Bidang
Promosi Kesehatan dan Penyehatan lingkungan yaitu mempersiapkan bahan
pelaksanaan kegiatan pengawasan sanitasi dasar dan kualitas lingkungan, serta
mempunyai fungsi, yaitu:
a. penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengawasan sanitasi dasar, kualitas lingkungan dan pemukiman;
b. pelaksanaan operasional kegiatan pengawasan sanitasi dasar, kualitas lingkungan dan pemukiman;
c. pelaksanaan operasional kegiatan upaya peningkatan cakupan air bersih, cakupan jamban keluarga, cakupan sarana pembuangan air limbah keluarga serta cakupan rumah sehat;
d. pelaksanaan operasional kegiatan pengawasan terhadap kualitas air bersih dan air minum serta sanitasi dasar lainnya;
e. pelaksanaan operasional kegiatan pengawasan terhadap kualitas lingkungan; f. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengurangan resiko pencemaran
lingkungan dengan membuat rekomendasi kepada pihak terkait; g. pelaksanaan operasional kegiatan usaha peningkatan kebersihan lingkungan; h. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis kepada petugas kesehatan
lingkungan di Puskesmas; i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya. 4. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu :
Berdasarkan Peraturan Bupati No. 50 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, mempunyai Tugas pokok yaitu
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang lingkungan
hidup, serta mempunyai fungsi, yaitu:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang
lingkungan hidup; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup; d. pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 22
Air limbah domestik khususnya air kotor dan limbah tinja dikelola oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu melalui Bidang Penanggulangan
Kebersihan pada Seksi Air Kotor dan Pemanfaatan Limbah Tinja, di dalam
pelaksanaannya mengacu pada peraturan- peraturan yang ada, yaitu :
1. Untuk pengelolaan pelayanan air limbah domestik diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu.
2. Untuk retribusi air limbah domestik diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukan pemangku kepentingan di Kabupaten
Indramayu dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah domestik. Dari tabel ini
masih menunjukan peranan dari pemerintah kabupaten masih dominan sedangkan
peran dari pihak swasta dan masyarakat masih sangat minim.
Tabel 2.7. Daftar Pemangku Kepentingan yang terlibat dalam Pengelolaan Air
Limbah Domestik di Kabupaten Indramayu
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Ket Pemerintah
Kabupaten/
Kota
Swasta Masyarakat
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota
V
Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target
V
Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target
V
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik
V
Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik)
V V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 23
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Ket Pemerintah
Kabupaten/
Kota
Swasta Masyarakat
Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja)
V
Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor)
V V
Membangun sarana IPLT dan atau IPAL
V V
PENGELOLAAN
Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja
V V
Mengelola IPLT dan atau IPAL V V
Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja
V
Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestic
V
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
V
PENGATURAN DAN
PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, peralatan, dll)
V
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik
V
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik
V
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 24
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Ket Pemerintah
Kabupaten/
Kota
Swasta Masyarakat
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik
V
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik
V
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 25
Tabel 2.8. Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Indramayu
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Ket Ada (Sebutkan)
Tidak
Ada
Efektif
Dilaksanaka
n
Belum
Efektif
Dilaksanaka
n
Tidak Efektif
Dilaksanaka
n
AIR LIMBAH DOMESTIK
Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kab/Kota ini
Ada
Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 14 /Prt/M/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang,
maka terdapat 2 target yaitu :
Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai dengan target 60% pada tahun 2014.
Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota dengan target 5% pada tahun 2014.
V Belum
efektif
karena
keterbat
asan
anggara
n
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestic
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 26
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Ket Ada (Sebutkan)
Tidak
Ada
Efektif
Dilaksanaka
n
Belum
Efektif
Dilaksanaka
n
Tidak Efektif
Dilaksanaka
n
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestic
V
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah
Ada
Perda Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu
V
Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha
Ada
Perda Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu
V
Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha
Ada
Perda Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 27
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Ket Ada (Sebutkan)
Tidak
Ada
Efektif
Dilaksanaka
n
Belum
Efektif
Dilaksanaka
n
Tidak Efektif
Dilaksanaka
n
Umum di Kabupaten Indramayu
Kewajiban penyedotan air limbah domestic untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik
V
Retribusi penyedotan air limbah domestik
Ada
Perda No 2 Tahun 2012 tanggal 22
Februari 2012, Tentang: Retribusi Jasa
Umum
V
Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestic bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 28
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Saat ini pelayanan pengelolaan air limbah domestik dilakukan baru melalui sistem
setempat (onsite) dengan menggunakan Septik Tank dan belum ada sistem komunal
serta sistem terpusat (offsite) meskipun saat ini pembangunan IPAL komunal sudah
mulai dibangun di beberapa wilayah dan kawasan industri. Pelayanan air limbah
domestik yang dilakukan pada tahun 2011 meliputi 270 KK/tahun (Data Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu).
Sarana dan prasarana yang dimiliki berupa 1 (satu) unit Truck Tangki Tinja dan 1
(satu) unit Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) yang berlokasi di Pecuk dengan
luas 176,95 m2, sistem pengolahan gravitasi dan kapasitas maksimal 15 m3/hari.
Peta 2.3. Peta Cakupan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 29
Peta 2.4. Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Air Limbah Domestik
Berikut ini adalah tabel yang menunjukan pengelolaan air limbah domestik dalam hal
ini adalah limbah tinja :
Tabel 2.9. Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik
Input User
Interface
Penampung
an Awal
Pengalira
n
Pengol
ahan
Akhir
Pembua
ngan/
Daur
Ulang
Kode/
Nama
Aliran
Air
Limbah
Domestik
WC
Helikopter
Sungai
WC
Jongkok Tangki
Septik,
Truk Tinja,
Drainase
Lingkunga
IPLT Sungai
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 30
Cubluk n
WC Leher
Angsa
Tangki
Septik,
Cubluk
Truk Tinja,
Drainase
Lingkunga
n
IPLT Sungai
Gambar 2.1. DSS Air Limbah
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 31
Tabel 2.10. Sistem pengelolaan air limbah yang ada di Kabupaten/Kota
Kelompok
Fungsi
Teknologi
yang
digunakan
Jenis Data
Sekunder
(Perkiraan)
Nilai Data
Sumber
Data
A b c d e
WC Jongkok +
WC Duduk Leher
Angsa
Tangki Septik
Rekapan
Jumlah
Jamban Dan
Keluarga
Yang Akses
Jaga Sehat ,
Triwulan IV
Tahun 2011
229.499
Dinas
Kesehatan
Plengsengan Cubluk 17.272
MCK Tangki Septik 430
Lain-lain 4058
Kesadaran Masyarakat
Pengelolaan air limbah domestik yang menjadi salah satu sub sektor dalam
sanitasi merupakan tanggung jawab bersama antara semua pihak baik itu pemerintah
maupun masyarakat. Dalam hal ini diharapkan peran masing-masing pihak dapat
berimbang untuk menunjang pengelolaan air limbah domestik yang baik karena
apabila hanya salah satu pihak saja yang menonjol maka hasilnya akan kurang baik
Kesetaraan gender merupakan kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan
untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia agar mampu
berperan dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan termasuk dalam pengelolaan
sanitasi. Hal ini merupakan salah satu aspek kunci keberhasilan sehingga
pembangunan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan dari berbagai unsur masyarakat,
tidak terkecuali kaum perempuan, anak-anak, tua muda, maupun yang miskin-kaya di
Kabupaten Indramayu. Dalam mengusung pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat
yang tentunya menuntut masyarakat berperan tidak hanya sebagai obyek melainkan
juga sebagai subyek. Pemerintah Kabupaten Indramayu mengakui dan mendukung
konsep-konsep dan prinsip gender serta kesetaraan sosial ini. Oleh karenanya, strategi
yang tepat untuk hal ini adalah dengan pelibatan secara langsung unsur masyarakat
dengan mempertimbangkan keseimbangan unsur laki-laki dan perempuan mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan serta pengembangannya.
Pada tahun 2010 dan 2012 Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu
membangun prasarana MCK++ (MCK Plus Plus) di 8 Kecamatan yang ada di
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 32
Kabupaten Indramayu menggunakan alokasi dana DAK dan APBD Kabupaten. 1 Unit
MCK++ yang terbangun terdiri dari 4 kamar mandi, 4 unit kakus, serta bungker tabung
bio gas dengan jumlah pemanfaat 100 s.d 200 KK. Sedangkan untuk tahun 2015
bantuan provinsi Jawa Barat untuk pembangunan MCK++ dan IPAL komunal
terealisasi sebanyak 20 lokasi dengan cakupan layanan kurang lebih 4000 KK.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 33
Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat di Kabupaten Indramayu dapat dilihat dari tabel berikut ini ;
Tabel 2.11. Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat
Kecamatan
Jumlah Jumlah MCK Tahun
MCK++ Jumlah Sanimas
Tahun
Sanimas
RT RW
Pddk
miskin
(KK)
Jamban
Keluarga
Dikelola
RT
Dikelol
a RW
Dikelol
a CBO
Dikelola
Lainnya
(KSM)
dibang
un
Dikelol
a RT
Dikelola
RW
Dikelol
a CBO
Dikelol
a
Lainnya
dibangu
n
Kec.
Haurgeulis
254 95 7.197 15.393 1 Unit 2013
Kec. Gantar 167 70 4.817 1.323
Kec. Kroya 139 62 7.108 7.337
Kec. Gabus
Wetan
114 46 5.921 10.009 1 Unit 2012
Kec.
Cikedung
259 59 4.991 5.234 1 Unit 2012
Kec. Terisi 262 59 6.461 8.852 1 Unit 2013
Kec. Lelea 199 75 6.306 11.793
Kec.
Bangodua
94 32 2.852 4.280
Kec. Tukdana 159 56 5.274 3.237 1 Unit 2012
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 34
Kec. Widasari 132 37 3.693 3.659
Kec.
Kertasemaya
215 41 4.962 8.239 1 Unit 2010
Kec.
Sukagumiwan
g
135 28 3.700 5.506 2 Unit 2010,
2014
Kec.
Krangkeng
169 47 7.227 12.552 1 Unit 2013
Kec.
Karangampel
157 43 4.780 7.921 1 Unit 2013
Kec.
Kedokanbund
er
133 34 3.409 18.643
Kec.
Juntinyuat
324 85 7.930 12.388 7 Unit 2014
Kec. Sliyeg 276 63 5.456 13.053 2 Unit 2010,20
13
Kec.
Jatibarang
326 73 7.599 11.237
Kec.
Balongan
135 39 3.712 8.914
Kec.
Indramayu
426 122 9.962 16.403
Kec. Sindang 247 71 3.930 9.070
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 35
Kec. Cantigi 84 27 2.925 5.478 2 Unit 2013,
2014
Kec. Pasekan 144 42 2.780 3.919 1 Unit 2010
Kec.
Lohbener
230 45 4.993 9.354 2 Unit 2013,
2014
Kec. Arahan 150 29 3.287 5.860 1 Unit 2014
Kec.
Losarang
194 47 6.484 3.014
Kec.
Kandanghaur
212 72 8.002 3.830
Kec. Bongas 109 34 5.030 5.978 1 Unit 2012
Kec. Anjatan 312 80 7.701 9.454 1 Unit 2013
Kec. Sukra 156 38 4.968 7.363 1 Unit 2014
Kec. Patrol 133 38 6.263 6389
Mengenai kondisi MCK data yang kami tampilkan adalah MCK++ yang dibangun pada tahun 2010 dan 2012 sesui dengan tabel dibawah ini ;
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 36
Tabel 2.12. Kondisi sarana MCK
Kecamatan
Lokasi
MCK Jumlah Pemakai
Jml
Toilet/W
C
Jml
kmr
mandi
Fas.
Cuci
Tanga
n
Persedia
an
Sabun
Ada biaya
pemakaia
n MCK
Tempat
buangan air
kotor
Kapan
tangki
septik
dikosongk
an
MCK PDAM SPT SGL
R
T RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T
Tang
ki
Septi
k
Cublu
k
Kec. Bongas V 2 2 2 2 V V V
Kec. Tukdana V 2 2 2 2 V V V
Kec.
Cikedung
V 2 2 2 2 V V V
Kec. Gabus
Wetan
V 2 2 2 2 V V V
Kec.
Jatibarang
V 2 2 2 2 V V V
Kec.
Sukagumiwan
V 2 2 2 2 V V V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 37
g
Kec. Pasekan V 2 2 2 2 V V V
Kec.
Kertasemaya
V 2 2 2 2 V V V
Keterangan:
L = laki-laki S = selalu tersedia air Y = ya SPT = Sumur pompa tangan
P = perempuan T = tidak ada persediaan air T = tidak SGL = Sumur gali
K = kadang-kadang
Kondisi sarana MCK berdasarkan rekapan jumlah jamban keluarga dan keluarga yang akses jaga sehat triwulan IV tahun 2011 dari Dinas
Kesehatan dapat terlihat dari tabel dibawah ini ;
Tabel 2.13. Kondisi Sarana MCK
NO PUSKESMAS JUMLAH
RUMAH
JUMLAH
KK
SARANA JAMBAN KELUARGA / KAKUS
JAMBAN DIPAKAI MASYARAKAT ( YG BERFUNGSI )
LEHER
ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MCK LAIN 2
JUMLAH
SARANA
JAMBAN
YG TDK
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 38
NO PUSKESMAS JUMLAH
RUMAH
JUMLAH
KK
SARANA JAMBAN KELUARGA / KAKUS
JAMBAN DIPAKAI MASYARAKAT ( YG BERFUNGSI )
LEHER
ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MCK LAIN 2
JUMLAH
SARANA
JAMBAN
YG TDK
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Balongan 9,152 12,118 8,914 8,914
2 Plumbon 11,854 12,701 5,939 362 269 6,570
3 Margadadi 12,243 13,710 9,712 121 - - - 9,833 906
4 Pasekan 5,190 6,333 3,918 - - - - 3,918 258
5 Sindang 7,346 9,004 5,408 267 338 6,013
6 Babadan 3,241 4,582 3,057 3,057 160
7 Cantigi 5,723 6,724 3,548 4 3,552 207
8 Lohbener 6,775 8,752 4,869 4,869 73
9 Kiajaran wetan 6,984 8,100 3,096 258 452 5 674 4,485 966
10 Cidempet 8,701 10,001 5,860 5,860 79
11 Krangkeng 6,022 10,405 2,036 123 2,159 2,041
12 Kedungwungu 8,302 11,553 337 3,128 - - - 3,465 968
13 Karangampel 9,160 12,172 6,577 118 107 1 1,118 7,921 1,118
14 Kedokan bunder 11,519 12,653 15,613 81 15,694 10,699
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 39
NO PUSKESMAS JUMLAH
RUMAH
JUMLAH
KK
SARANA JAMBAN KELUARGA / KAKUS
JAMBAN DIPAKAI MASYARAKAT ( YG BERFUNGSI )
LEHER
ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MCK LAIN 2
JUMLAH
SARANA
JAMBAN
YG TDK
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
15 Kaplongan 4,651 5,051 2,921 28 2,949 1,072
16 Juntinyuat 13,189 15,233 7,014 7,014
17 Pondoh 8,446 10,573 5,374 5,374 903
18 Jatibarang 10,047 13,236 7,922 81 27 1 - 8,031 49
19 Jatisawit 5,457 8,294 3,206 3,206
20 Sliyeg 11,080 11,080 6,480 6,480
21 Tambi 6,567 7,204 5,519 80 75 - 899 6,573 1,568
22 Kertasemaya 15,869 16,556 6,859 1,370 10 8,239 1,113
23 Sukagumiwang 8,723 10,241 5,178 - - 328 - 5,506 821
24 Bangodua 8,591 9,146 4,380 4,380
25 Kerticala 6,788 7,764 2,917 21 34 5 - 2,977 203
26 Tukdana 3,984 7,960 303 47 350
27 Losarang 9,557 12,483 2,771 233 4 6 3,014 604
28 Cemara 2,754 3,344 1,708 153 65 1,926 335
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 40
NO PUSKESMAS JUMLAH
RUMAH
JUMLAH
KK
SARANA JAMBAN KELUARGA / KAKUS
JAMBAN DIPAKAI MASYARAKAT ( YG BERFUNGSI )
LEHER
ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MCK LAIN 2
JUMLAH
SARANA
JAMBAN
YG TDK
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
29 Lelea 6,271 12,927 4,455 8 10 4,473 -
30 Tugu 7,320 10,249 4,445 1,142 1,305 - 428 7,320 1,733
31 Terisi 21,307 20,280 8,646 81 125 - - 8,852 442
32 Cikedung 9,921 14,143 4,825 185 224 5,234
33 Kandanghaur 10,565 15,286 3,830 - - - - 3,830 -
34 Kertawinangun 7,768 11,904 6,928 6,928
35 Gabus wetan 8,283 12,442 5,345 251 - 2 - 5,598 -
36 Drunten wetan 4,976 6,646 4,365 35 11 4,411
37 Kroya 7,801 9,108 3,839 35 3 3,877 25
38 Temiyang 8,416 11,569 2,367 760 333 3,460 533
39 Anjatan 8,381 11,177 5,070 843 - 9 - 5,922 843
40 Bugis 11,084 15,810 3,532 3,532 1,337
41 Haurguelis 6,747 8,207 4,189 609 332 5,130
42 Wanakaya 5,820 7,960 3,802 1,942 56 - 250 6,050 256
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 41
NO PUSKESMAS JUMLAH
RUMAH
JUMLAH
KK
SARANA JAMBAN KELUARGA / KAKUS
JAMBAN DIPAKAI MASYARAKAT ( YG BERFUNGSI )
LEHER
ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MCK LAIN 2
JUMLAH
SARANA
JAMBAN
YG TDK
SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
43 Cipancuh 5,876 7,129 4,213 4,213 1,056
44 Gantar 10,700 13,931 1,323 - - - - 1,323 1,013
45 Widasari 8,131 11,420 3,629 30 3,659 40
46 Bongas 6,224 6,890 3,477 122 3,599 122
47 Sidamulya 5,824 8,001 2,241 83 30 21 4 2,379 1,950
48 Sukra 9,289 11,074 1,153 6,210 7,363 45
49 Patrol 10,988 12,907 6,389 6,389 43
J U M L AH 409,607 516,033 229,499 17,272 4,612 430 4,058 255,871 33,581
Dalam upaya penyehatan lingkungan pemukiman padat kumuh dan miskin kawasan pantura. Pemkab Indramayu melalui Dana
Alokasi Khusus (DAK) tahun 2010 sampai 2015 telah melaksanakan kegiatan pembangunan MCK Plus di beberapa kecamatan. Kegiatan
tersebut dilaksanakan secara swakelola dari dan oleh masyarakat. Karena itu merupakan kebutuhan masyarakat, terkait dengan
penyehatan lingkungan, maka pelaksanaannya melibatkan masyarakat secara langsung melalui KSM.
Kegiatan Tahun 2010 dilaksanakan di empat kecamatan sebagai wilayah kawasan pencontohan program meliputi Desa Pawidean
Kecamatan Jatibatang, Desa Sukagumiwang Kecamatan Sukagumiwang, Desa Pagirikan Kecamatan Pasekan serta Desa Jambe
Kecamatan Kertasmaya. Untuk Tahun 2012 lokasi kegiatan dilaksanakan di Desa Kertajaya Kecamatan Bongas, Desa Bodas Kecamatan
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 42
Tukdana, Desa Cikedung Kecamatan Cikedung, Desa Kedokan Gabus Kecamatan Gabus Wetan. Pemilihan desa tersebut berdasarkan
kajian bila wilayah itu merupakan kawasan padat penduduk, disamping merupakan kawasan warga miskin.
Unit Mandi Cuci Kakus (MCK) Plus berkapasitas 100 sd 200 KK, memiliki keunggulan khusus terdiri dari 4 kamar mandi, 4 unit
kakus, bungker tabung bio gas. Beriku adalah daftar program/proyek layanan yang berbasis masyarakat ;
Tabel 2.14. Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No Sub Sektor Nama Program /
Proyek / Layanan
Pelaksana/
PJ
Tahun
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK
Fungsi
Tidak
Fung
si
Rusa
k PM JDR MBR
Air Limbah Domestik: Onsite
Komunal
Pembangunan MCK++ Dinas Cipta
Karya
2010 V V
Air Limbah Domestik: Onsite
Komunal
Pembangunan MCK++ Dinas Cipta
Karya
2012 V V
Keterangan:
PM = Pemberdayaan Masyarakat
JDR = Jender
MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 43
“Pemetaan” Media
Media komunikasi merupakan salah satu ujung tombak dalam pembangunan sanitasi
karena dengan media komunikasi masyarakat menjadi tahu dan mengerti tentang arti
pentingnya sanitasi dalam bidang kehidupan.
Berikut ini adalah beberapa tabel yang meyangkut pengelolaan sub sektor sanitasi
(air limbah domestik) :
Tabel 2.15. Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota
No
Kegiatan Tahun Dinas
pelaksana
Tujuan kegiatan
Khalayak sasaran
Pesan kunci Pembelajara
n
1 Sosialisasi Pembangunan MCK++
2010, 2012
Dinas Cipta Karya
Memberikan sarana MCK++ kepada masyarakat
Masyarakat miskin dengan akses sanitasi kurang
Pembangunan MCK++ melibatkan partisipasi dari msyarakat
Masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan
2 Promosi Kesehatan
Agenda rutin setiap tahun
Dinas Kesehatan
Memberikan penyuluhan tentang pentingnya sanitasi
Tokoh masyarakat, Kader, Petugas Kesehatan
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sanitasi
Pasrtisipasti masyarakat
3 Penyehatan Lingkungan
Rutin setiap tahun
Dinas Kesehatan
Pemicuan sanitasi berbasis masyarakat
Masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sanitasi
Partisipasi masyarakat
Tabel 2.16. Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota
No Nama Media Jenis Acara
Isu yang Diangkat
Pesan Kunci Pendapat Media
1 Harian Pelita Artikel MCK++
Pembangunan MCK++ merupakan kebutuhan masyarakat
Positif
2 Harian Rakyat Merdeka
Artikel Penanganan limbah dan sampah di pesisir
Keterlibatan semua pihak sangat penting
Positif
Tabel 2.17. Kerjasama terkait Sanitasi
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 44
No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan
Sanitasi Mitra Kerja Sama
Bentuk Kerjasama
1 Pembangunan MCK++ Pembangunan Infrastruktur
- KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat)
- In Kind
Kabupaten Indramayu memiliki beberapa perusahaan besar yang seharusnya
dapat diajak kerja sama oleh pemerintah dalam melaksanakan pembangunan khususnya
bidang sanitasi sanitasi. Hal ini menjadi penting karena potensi pembiayaan APBD untuk
pembangunan sanitasi di skala kabupaten masih kecil. Peluang ini sebaiknya dapat
dimanfaatkan oleh pemerintah daerah agar dana CSR dari perusahaan tersebut dapat
diarahkan ke dalam bentuk yang lainnya yang ada kaitannya dengan pembangunan
sanitasi. Selama ini perusahaan yang telah memiliki dana CSR bergerak sendiri ke
masyarakat dengan program kerja dari perusahaan itu sendiri.
Dengan adanya Program PPSP di Kabupaten harapannya adalah permasalahan
pembangunan sanitasi di kabupaten menjadi tanggung jawab bersama dan antara
pemerintah daerah dengan pihak swasta dapat melakukan sinkronisasi program.
Tabel 2.18. Daftar Mitra Potensial
No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk
Kerjasama
1 Pertamina Balongan - -
-
Partisipasi Dunia Usaha
Penyedia layanan air limbah domestik yang dikelola oleh pihak swasta di Kabupaten
Indramayu sudah ada tetapi masih sedikit. Hal ini dikarenakan penggunaan tangki septik di
Kabupaten Indramayu bagi rumah-rumah penduduk masih terbilang jarang karena . Selain
dari dalam kabupaten, provider penyedia pengelolan air limbah domestik yang ada dan
beroperasi di Kabupaten Indramayu juga berasal dari daerah lain sebagai contoh adalah
dari Cirebon dengan jangkauan layanan sampai ke wilayah Indramayu dan sekitarnya.
Berikut adalah tabel penyedia layanan air limbah domestik di Kabupaten Indramayu ;
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 45
Tabel 2.19. Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten
Indramayu
No Nama Provider Tahun mulai
operasi Jenis kegiatan
A B c d
1 PT Polly Jasa
Persada Penyedotan WC
2 Sedot WC Cirebon
1. Penyedotan WC Penuh
2. Pelancaran WC Mampet tanpa bongkar
3. Penyedotan Limbah STP
4. Penyedotan Limbah Pabrik
5. Pembuatan SeptickTank Baru
6. Pembuatan Resapan / Rembesan
SeptickTank
Pendanaan dan Pembiayaan
Tabel 2.20. Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan air limbah
domestik
No Subsekt
or/SKPD
n-4
2008
n-3
2009
n-2
2010
n-1
2011
n
2012 Rata-rata
Pertu
m-
buhan
(%)
a b c d e f g
A
Air
limbah
82.320.0
00
287.693.
000
400.000.
000
373.600.00
0
100.00
0.000
248.722.
600 52
B Retribusl
air limbah
20.310.0
00
25.040.0
00
27.000.0
00 27.000.000 -
24.837.5
00 10
Isu strategis dan permasalahan mendesak
Terdapat beberapa isu strategis mengenai pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten
Indramayu, yaitu :
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 46
1. Pengelolaan Alir limbah yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di perkotaan dan perdesaan diwilayah Kabupaten Indramayu.
2. Optimalisasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi prasarana dan sarana air limbah, 3. Penyusunan program kerja pada penanganan air limbah domestik secara menyeluruh,
misalnya program penyedotan Tanki saptik (Saptic tank) masyarakat secara berkala/terjadwal, dll,
Sedangkan permasalahan mendesak yang dihadapi terkait pengelolaan air limbah domestik
adalah :
1. Terbatasnya anggaran, sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik. 2. Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM pengelola air limbah domestik. 3. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan air limbah domestik yang
benar. 4. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan air limbah
domestik yang benar. 5. Rendahnya partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam mengelola air limbah
domestik yang benar.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 47
2.3.2. Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan persampahan di Kabupeten Indramayu berdasarkan Perda Kabupaten
Indramayu No. 8 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kabupaten Indramayu menjadi
kewenangan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu. Dalam menjalankan
tupoksinya Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu mengacu pada UU No
18 tahun 2008 Tentang Pengelolaan Persampahan dan juga mengacu pada Peraturan
Daerah Kabupaten Indramayu No 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan,
Pertamanan dan Pemakaman Serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu,
yang merupakan regulasi daerah yang mengatur tugas pokok dan fungsi dinas dan salah
satunya adalah regulasi yang mengatur pengelolaan persampahan di Kabupaten
Indramayu. dengan dimilikinya Perda yang mengatur pengelolaan persampahan di
Kabupaten Indramayu, walaupun pelaksanaannya belum maksimal tetapi hal ini
menunjukan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu untuk menangani sektor
sanitasi khususnya sektor persampahan secara serius dan berkelanjutan.
Dalam melaksanakan Tupoksinya terutama pada sektor Persampahan. Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu didukung dengan sarana dan prasarana
pengelolaan sampah, namun kondisinya pada saat ini masih terbatas dan jauh dari
kebutuhan dalam melayani seluruh wilayah Kabupaten Indramayu. kondisi saran dan
prasarana yang ada saat ini, meliputi :
1. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
Ada 3 (tiga) TPA yang dimiliki yaitu :
a. TPA Pecuk, dengan luas 7,66 Ha, berlokasi di Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang dan melayani persampahan di wilayah perkotaan Kecamatan Indramayu, Sindang, Balongan, Pasekan serta sebagian sampah dari pasar dan jalan-jalan utama di Kota Kecamatan Karangampel. Sistem pengelolaan sampah yang digunakan Controlled Landfill dan saat ini secara bertahap sudah beralih ke sistem Sanitary Landfill, dengan kapasitas sampah sebesar 210 m3/hari dan umur rencana ±20 tahun.
Gambar 3.1. TPA Pecuk
b. TPA Kertawinangun dengan luas 2,5 Ha, berlokasi di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, melayani persampahan dari pasar dan jalan-jalan utama di wilayah perkotaan Kecamatan Losarang dan Kandanghaur. Sistem pengelolaan
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 48
sampah masih menggunakan Open Dumping, dengan kapasitas 36,13 m3/hari dan umur rencana ±15 tahun.
Gambar 3.2. TPA Kertawinangun
c. TPA Kebulen dengan luas 0,1 Ha., berlokasi di Desa Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, melayani persampahan dari pasar dan jalan-jalan utama di Kota Kecamatan Jatibarang. TPA ini masih menggunakan sistem Open Dumping dengan kapasitas 12,4 m3/hari dan umur rencana ±15 tahun.
2. Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah
TPS yang ada berjumlah 218 unit, berfungsi untuk menampung sampah sementara
sebelum diangkut ke TPA, yang terdiri dari :
a. Transfer Depo berjumlah 11 unit.
Gambar 3.3. Transfer Depo
b. Kontainer berjumlah 48 unit.
Gambar 3.4. Kontainer
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 49
c. Lain-lain (bak sampah berjumlah 159 unit, tong sampah pejalan kaki berjumlah 201 unit).
Gambar 3.5.
Bak Sampah Terbuka
Gambar 3.6.
Bak Sampah Tertutup
Gambar 3.7.
Tong Sampah Pejalan
Kaki
3. Sarana Pengangkut Sampah :
a. Truck Pengangkut Sampah berjumlah 18 unit, kapasitas angkut 6m3, berfungsi untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA, yang terdiri dari :
1. Dump Truck (Berjumlah 8 Unit)
Gambar 3.5.
Dump Truck
2. Armroll Truck (Berjumlah 8 Unit)
Gambar 3.6.
Armroll Truck
3. Compactor Truck (Berjumlah 2 Unit)
Gambar 3.7.
Compactor Truck
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 50
b. Sepeda Motor Roda Tiga berjumlah 13 unit, kapasitas angkut 4 m3, berfungsi untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA pada daerah pelayanan yang tidak terjangkau truck, dilengkapi sistem hidrolis untuk mengangkat dan menurunkan bak dibelakang motor.
Gambar 3.11. Sepeda Motor Roda Tiga
c. Gerobak Sampah 167 unit, kapasitas angkut 4 m3, berfungsi untuk mengangkut sampah dari permukiman dan jalan ke TPS.
Gambar 3.12. Gerobak Sampah
4. Sarana pendukung lainnya :
a. Kendaraan pengolahan sampah di TPA
1. Bulldozer.
Berjumlah 1 unit, berfungsi untuk
mendorong, meratakan dan
memadatkan sampah maupun
tanah penutup termasuk
penyiapan sel sampah dan
pekerjaan tanah lainnya Gambar 3.13. Bulldozer
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 51
2. Loader sekaligu Excavator (1 unit).
Loader berfungsi untuk menggali tanah lunak, memuat hasil pemotongan ke atas truck dan mengangkut material pada jarak tidak lebih dari 50 m.
Excavator berfungsi untuk menggali tanah dan menyiapkan tanah cadangan penutup.
Gambar 3.14.
Loader sekaligus Excavator
b. Alat Pengolah sampah organik (Kompos) yang terdiri dari :
1. Pencacah sampah organik.
Berjumlah 1 unit, yang berfungsi
untuk memotong/mencacah sampah
organik agar proses kompos
berjalan dengan cepat.
Gambar 3.15.
Pencacah sampah organik.
2. Conveyor .
Berjumlah 1 unit, berfungsi untuk
memindahkan sampah organik yang
siap diproses
Gambar 3.16.
Conveyor
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 52
3. Pengayak Sampah
Berjumlah 1 unit, yang berfungsi
untuk mengayak/menyaring sampah
yang sudah menjadi kompos agar
lebih halus.
Gambar 3.17.
Pengayak Sampah.
4. Komposter Rumah Tangga.
Berjumlah 187 unit, berfungsi untuk
memproses sampah organic
menjadi kompos yang ditempatkan
di lingkungan
perumahan/permukiman Gambar 3.16.
Komposter Rumah Tangga
Tenaga pengelola persampahan berjumlah total 313 orang yang terdiri dari 67 orang PNS
dan 246 orang Non PNS, mulai dari tenaga teknis, administrasi, keuangan sampai tenaga
pekerja di lapangan yaitu penyapu (pengumpul), pengangkut, pengelola TPS dan TPA.
Kelembagaan
Persampahan di Kabupaten Indramayu dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan
melalui Bidang Penanggulangan Kebersihan Seksi Kebersihan Lingkungan dan
Pemusnahan Sampah, dimana dalam pelaksanaannya mengacu pada peraturan sebagai
berikut :
1. Untuk pengelolaan pelayanan persampahan diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu.
2. Untuk retribusi persampahan diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum.
Di dalam pengelolaan persampahan yang menjadi regulator dalam hal ini adalah pemerintah
kabupaten yang dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan menjadi leading sektornya.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 53
Grafik 2.1. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Kabupaten Indramayu.
Sumber : Hasil Studi EHRA 2015 Kabupaten Indramayu.
2,1
9,9
72,2
,4 2,0 7,6
,3
5,4
,1
,2
Bagaimana sampah rumah tangga dikelola?
Dikumpulkan oleh kolektorinformal yang mendaur ulang
Dikumpulkan dan dibuang ke TPS
Dibakar
Dibuang ke dalam lubang danditutup dengan tanah
Dibuang ke dalam lubang tetapitidak ditutup dengan tanah
Dibuang kesungai/kali/laut/danau
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 54
Tabel 2.21. Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah
Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, V
Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target V
Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target
V
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah V V
Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS)
V
Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) V
Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
V
Membangun sarana TPA V
Menyediakan sarana composting V V
PENGELOLAAN
Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS V
Mengelola sampah di TPS V
Mengangkut sampah dari TPS ke TPA V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 55
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah
Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat
Mengelola TPA V
Melakukan pemilahan sampah* V V
Melakukan penarikan retribusi sampah V
Memberikan izin usaha pengelolaan sampah V
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll)
V
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah
V
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah V
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota
V
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan
V
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 56
Tabel 2.22. Peta Peraturan Persampahan Kabupaten Indramayu
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Keterangan
Ada (Sebutkan) Tidak
Ada
Efektif
Dilaksanak
an
Belum
Efektif
Dilaksanaka
n
Tidak
Efektif
Dilaksanaka
n
PERSAMPAHAN
Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini
Ada
Untuk wilayah perkotaan baru terlayani 70% , target capaian layanan 100% di tahun 2015
Untuk wilayah kabupaten baru terlayani sekitar 8%, target capaian layanan 70% di tahun 2014 (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 /Prt/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang)
V Belum efektif
karena :
terbatasnya anggaran
Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat.
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah
V
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 57
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Keterangan
Ada (Sebutkan) Tidak
Ada
Efektif
Dilaksanak
an
Belum
Efektif
Dilaksanaka
n
Tidak
Efektif
Dilaksanaka
n
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS
Ada
UU No 18 tentang Pengelolaan Persampahan
Perda Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu
V
Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS
Ada
UU No 18 tentang Pengelolaan Persampahan
Perda Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 58
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Keterangan
Ada (Sebutkan) Tidak
Ada
Efektif
Dilaksanak
an
Belum
Efektif
Dilaksanaka
n
Tidak
Efektif
Dilaksanaka
n
Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu
Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
Ada
Dari sumber ke TPS oleh individu/masyarakat
Dari TPS ke TPA oleh petugas pengangkut dari DKP dengan jadwal yang sudah ditentukan yaitu :
1 hari 2 kali pengangkutan ( Pagi jam 08.00 s.d 10.00 WIB, Sore jam 14.00 s.d 16.00 WIB)
2 hari sekali dengan jam pengangkutan yang sama
V
Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah
Ada
Dengan PT. Babas Group , Jl. Prawira Kepolo No. 226 Singaraja Indramayu tentang pengadaan pekerja harian lepas kebersihan
V
Retribusi sampah atau kebersihan Ada
Perda No 2 Tahun 2012 tanggal 22
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 59
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Keterangan
Ada (Sebutkan) Tidak
Ada
Efektif
Dilaksanak
an
Belum
Efektif
Dilaksanaka
n
Tidak
Efektif
Dilaksanaka
n
Februari 2012, Tentang: Retribusi
Jasa Umum
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 64
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Jumlah penduduk di Kabupaten Indramayu sampai dengan Tahun 2010 adalah
1.757.111 jiwa dengan jumlah potensi timbulan sampah adalah ±4.393 m3/hari,
sedangkan jumlah potensi timbulan sampah untuk wilayah pelayanan 4 (empat) kota
kecamatan adalah ±410 m3 hari serta untuk 11 (sebelas) kota kecamatan adalah
±1.481 m3. Dari jumlah timbulan sampah yang ada tersebut, jumlah yang terangkut
baru sebesar ±298 m3/hari untuk 4 (empat) kota kecamatan atau dapat dikatakan
tingkat layanan mencapai ±70%, untuk 11 (sebelas) kota kecamatan, jumlah yang
terangkut adalah ±364 m3/hari atau tingkat layanan sebesar ±25%, sedangkan untuk
keseluruhan wilayah Kabupaten Indramayu, tingkat layanan persampahan baru
mencapai ±8%.
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Indramayu sebagian besar masih
dilakukan dengan sistem kumpul, angkut dan buang atau end of pipe, dimana hal ini
dilakukan dengan cara sebagai berikut, yaitu :
1. Sampah dikumpulkan yang dalam pelaksanaannya tergantung dimana sampah tersebut berasal, untuk sampah yang ada dimasyarakat (perumahan) dikumpulkan secara swadaya, sampah yang ada di pasar dikumpulkan oleh pengelola pasar dan sampah yang ada di jalan dikumpulkan oleh para penyapu yang berasal dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
2. Sampah yang telah terkumpul tersebut kemudian dibuang di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) terdekat.
3. Selanjutnya sampah yang ada di TPS secara rutin dan berkala diangkut ke TPA oleh Truck pengangkut sampah untuk jalan-jalan besar di wilayah kota dan motor roda tiga untuk jalan-jalan kecil atau gang yang tidak bisa dijangkau oleh Truck.
4. Sampah yang dibuang di TPA, kemudian akan dikelola secara Controlled Landfill atau Open Dumping, dimana bila dikelola secara Controlled Landfill maka sampah yang telah menumpuk di TPA akan diratakan dan sedikit ditimbun dengan tanah secara berkala sekurang-kurangnya seminggu sekali, sedangkan bila dengan cara Open Dumping maka sampah yang dibuang dibiarkan menumpuk dan hanya sesekali diratakan apabila dirasa perlu karena sudah menumpuk terlalu tinggi.
Pengelolaan sampah yang dilakukan dengan cara tersebut akan menimbulkan
masalah yaitu
1. Beban TPA sangat tinggi, karena semua sampah akan dibuang ke TPA, padahal di sisi lain luas lahan TPA sendiri terbatas, dengan demikian umur rencana TPA akan menjadi tidak lama sehingga perlu terus dan segera dilakukan perluasan TPA atau mencari lahan baru untuk dijadikan TPA.
2. Biaya operasional yang dibutuhkan sangat tinggi, karena untuk mengelola keseluruhan sampah diperlukan sarana dan prasarana yang banyak serta akan terus bertambah kebutuhannya seiring dengan semakin meningkatkannya jumlah timbulan sampah akibat pertambahan jumlah penduduk.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 65
3. Mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan yang semakin besar, karena sampah yang dibuang terutama di TPA akan mencemari tanah, air dan udara.
4. Membutuhkan sumber daya pengelola yang besar. 5. Kurang memberi kesempatan bagi masyarakat dan dunia usaha untuk
berperan dalam mengelola sampah. Berikut ini adalah peta cakupan layanan persampahan dan peta lokasi infrastruktur
persampahan yang ada di Kabupaten Indramayu ;
Peta 2.5. Peta cakupan layanan persampahan
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 66
Peta 2.6. Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan persampahan
Tabel 2.23. Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan persampahan
Input User
Interface
Penampung
an Awal
Pengangkut
an
Pengol
ahan
Akhir
Pembua
ngan/
Daur
Ulang
Kode/
Nama
Aliran
Sampah
Organik
dan
Anorganik
Jalan Tempat
sampah Taman
kota Dll
TPS
Armroll
Compactor Truck
Dump Truck
Motor sampah roda tiga
TPA
3R
dilakukan
di TPA
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 67
Gambar 2.2. DSS Persampahan
Kesadaran Masyarakat
Rendahnya tingkat pengelolaan sampah di kabupaten Indramayu lebih banyak
disebabkan oleh pola perilaku yang terjadi di masyarakat yaitu rendahnya kesadaran
masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengelolaan sampah. Hal ini terjadi
karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan
sampah dan manfaatnya yang tidak hanya membawa kebaikkan bagi kesehatan
lingkungan dan masyarakat, tapi juga menguntungkan secara finansial karena ternyata
sampah memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Hal ini terlihat melalui indikator-indikator yang terjadi di masyarakat antara lain :
1. Masih adanya sampah yang dibuang sembarangan walaupun telah disediakan tempat pembuangan sampah,
2. Kurangnya aktifitas masyarakat untuk mengelola sampah dengan cara memanfaatkannya kembali, misalnya untuk kompos.
3. Upaya pemilahan sampah non organik masih sangat sedikit volumenya dan baru dilakukan oleh masyarakat secara individu secara sporadis.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 68
Tabel 2.24. Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan
Jenis Kegiatan
Dikelola
oleh
Kabupaten
/Kota
Dikelola
oleh
Masyara
kat
Dikelola
oleh Sektor
Formal di
Tingkat
Dikelola Pihak
Swasta
L P L P L P L P
Pengumpulan sampah dari
rumah
V V
Pemilahan sampah di TPS V V
Pengangkutan Sampah ke
TPS
V V
Pengangkutan sampah ke
TPA
V
Pemilahan sampah di TPA V V
Tabel 2.25. Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten/kota
Jenis Kegiatan
Dikelola
oleh
Kabupaten/
Kota
Dikelola
oleh
Masyaraka
t
Dikelola oleh
Sektor Formal
di Tingkat
Dikelola
Pihak
Swasta
L P L P L P L P
Pengumpulan sampah dari
rumah
V V
Pemilahan sampah di TPS V V
Pengangkutan Sampah ke
TPS
V V
Pengangkutan sampah ke
TPA
V
Pemilahan sampah di TPA V V V V
Para Penyapu Jalan V V
Tabel 2.26. Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
N
o Sub Sektor
Nama
Progra
m /
Proyek
/
layana
n
Pelaksana
/PJ
Tahu
n
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK
Fungs
i
Tidak
Fungsi
Rusa
k PM
JD
R MBR
1 Persampah
an
3R Dinas
Kebersiha
n dan
2012 V V V V V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 69
Pertaman
an
Keterangan:
PM = Pemberdayaan Masyarakat
JDR = Jender
MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
“Pemetaan” Media
Tabel 2.27. Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota
No
Kegiatan Tahu
n
Dinas pelaksan
a
Tujuan kegiatan
Khalayak sasaran
Pesan kunci Pembelajar
an
1 Sosialisasi 3R
2012
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Pengelolaan Persampahan
Masyarakat
Pengelolaan persampahan tidak hanya menjadi pekerjaan dari pemerintah daerah
Pemberdayaan Masyarakat
2 Promosi Kesehatan
Agenda rutin setiap tahun
Dinas Kesehatan
Memberikan penyuluhan tentang pentingnya sanitasi
Tokoh masyarakat, Kader, Petugas Kesehatan
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sanitasi
Pasrtisipasti masyarakat
3
Penyehatan lingkungan
Rutin setiap tahun
Dinas Kesehatan
Pemicuan sanitasi berbasis masyarakat
Masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sanitasi
Partisipasi masyarakat
Tabel 2.28. Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota
No Nama Media Jenis Acara
Isu yang Diangkat
Pesan Kunci Pendapat Media
1 Radar Indramayu
Artikel
Penanganan Sampah Yang Tidak Maksimal
Dukungan dari semua pihak sangat diperlukan
Positif, Kedalamannya Memadai dan Partisipatif
2 Pendopo Artikel Sampah Dinas Kebersihan Positif dan
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 70
Indramayu Online
Mengancam Indramayu
dan Pertamanan Kab. Indramayu memerlukan dukungan dari semua pihak dalam pengelolaan sampah
Partisipatif
3 Pendopo Indramayu Online
Artikel
Tahun 2011 Kab. Indramayu Gagal memperoleh Adipura
Dukungan dari semua pihak sangat diperlukan agar Kab. Indramayu dapat meraih kembali penghargaan Adipura
Positif, Kedalamannya Memadai dan Partisipatif
4 Seputar Indonesia
Artikel
Rasia jajan di sekolah yang ternyata bahan bakunya berasal dari TPA Bantar Gebang
Kewaspadaan semua pihak tentang bahaya dari sampah yang ternyata dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan ringan/jajan. Hal ini ber imbas juga terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
Positif, Kedalamannya Memadai dan Partisipatif
Tabel 2.29. Kerjasama terkait Sanitasi
No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan
Sanitasi Mitra Kerja Sama
Bentuk Kerjasama
1 Pengadaan Jasa Tenaga Penyapu Jalan
Pembersihan Sampah
- PT Babas Group - Kontrak Kerja
Tabel 2.30. Daftar Mitra Potensial
No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama
1 PT Babas Group Penyapuan Jalan Raya Wilayah Kota
- Penyediaan Tenaga Kerja Penyapu Jalan
Partisipasi Dunia Usaha
Adanya nilai ekonomi yang dimiliki sampah merupakan suatu hal yang belum
disadari secara menyeluruh oleh dunia usaha, sehingga menyebabkan peluang usaha
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 71
di sektor persampahan ini belum banyak diminati dan digeluti, antara lain berupa
sampah organik yang dijadikan pupuk kompos, sampah anorganik seperti plastik yang
apabila melalui proses yang benar dapat memberi keuntungan yang tidak sedikit.
Saat ini Keterlibatan dunia usaha di Kabupaten Indramayu dalam pengelolaan
persampahan masih rendah, yang masih terbatas pada usaha pemanfaatan sampah
organis dalam bentuk kompos yang jumlahnya sangat kecil dan dilakukan secara
sporadis yang tidak ada jaminan keberadaannya setiap tahun.
Tabel 2.31. Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di
Kabupaten/Kota
No Nama Provider Tahun mulai
operasi Jenis kegiatan
1 2 3 4
1 PT Babas Group 2006 Penyedia Layanan Tenaga Sapu Jalan
Pendanaan dan Pembiayaan
Untuk tahun 2008 s.d. 2012 pendapatan dari subsektor persampahan di Kabupaten
Indramayu rata-rata setiap tahun sebesar 465 Juta Rupiah, sedangkan untuk belanja,
dialokasikan anggaran untuk mengelola persampahan rata-rata setiap tahun sebesar
±3,4 Milyar Rupiah
Anggaran belanja tersebut meliputi biaya untuk penyediaan tenaga lapangan pengelola
persampahan, penyusunan dokumen perencanaan persampahan, penyediaan sarana
dan prasarana persampahan serta peningkatan operasi dan pemeliharaan
persampahan.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 72
Tabel 2.32. Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan
persampahan
No Subsekt
or/SKPD
n-4
2010
n-3
2011
n-2
2012
n-1
2013
n
2014
Rata-
rata
Pertum
buhan
(%)
A b C d e f g
A Persam
pahan
1.301.350.
000
2.144.729.
450
5.032.000.
000
4.471.776.
000
4.200.000.
000
3.429.971.
090 46
B Retribusl
Sampah
433.537.1
00
458.609.0
00
466.520.0
00
503.700.0
00
465.591.5
25 5
Isu strategis dan permasalahan mendesak
Saat ini terdapat beberapa permasalahan mendesak yang dihadapi oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu dalam mengelola persampahan
yaitu :
1. Timbulan sampah semakin besar, seiring dengan cepatnya laju pertumbuhan penduduk.
2. Keterbatasan anggaran 3. Belum tersedianya Masterplan Persampahan 4. Keterbatasan ruang/lahan untuk fasilitas pengelolaan sampah 5. Pengelolaan TPA (Pecuk) masih menggunakan sistem Control Landfill sedangkan
bila menggunakan Sistem pengolahan sampah secara Sanitary Lanfill akan terkendala dengan Kondisi geografi yang relatif datar dan tinggi muka air tanah yang relatif rendah
6. Lemahnya pengaturan kebersihan karena belum memiliki Protap management pengelolaan sampah
7. Lemahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan lingkungan 8. Adanya perilaku NIMB (Not in My Back Yard) syndrome yang berkembang di
kalangan masyarakat, yaitu suatu sikap bahwa kebersihan hanya untuk lingkungan sendiri dan tidak peduli dengan lingkungan orang lain.
9. TPA antar wilayah 10. Adanya Rumah Tangga yang belum terkena Retribusi Kebersihan (yang
ditagihkan bersama dengan rekening PDAM) akibat belum berlangganan PDAM atau belum terjangkau jaringan PDAM.
11. Cakupan pelayanan kebersihan yang belum optimal, sehingga menyebabkan masih rendahnya potensi penerimaan Retribusi yang tergali
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 73
2.3.3. Pengelolaan Drainase Lingkungan
Secara umum drainase di Kabupaten Indramayu masih menggunakan sistem
gabungan (mix drain) di mana air hujan dan pembuangan limbah cair rumah tangga
disalurkan dalam satu saluran. Peruntukan saluran drainase tersebut hanya untuk
memindahkan genangan air ke sungai. Pada saat hujan lebat sedangkan muka air
sungai sedang tinggi karena air pasang maka akan terjadi genangan air dimana-mana.
Kejadian ini akan mengganggu aktivitas masyarakat karena sebagian besar genangan
terjadi di jalan raya termasuk di jalan-jalan protokol.
Drainase lingkungan yang digunakan untuk mengalirkan air ke tempat
pembuangan ada yang masih sangat sempit dan masih sangat sederhana sekali
sehingga air sisa limbah atau buangan sisa mencuci rumah tangga tidak mengalir
dengan lancar. Ada juga drainase yang tidak dibersihkan sehingga terlihat kotor
sehingga air buangan tersendat atau mengalami penyumbatan untuk dialirkan ke
tempat pembuangan.
Kelembagaan
Landasan hukum dari pengelolaan drainase di Kabupaten Indramayu adalah
(nasional). Sedangkan institusi yang menjadi regulator dalam pengelolaan drainase di
Kabupaten Indramayu adalan Dinas Cipta Karya dan sekaligus menjadi operator dalam
pengelolaannya bersama-sama dengan masyarakat.
Tabel dibawah ini menunjukkan peta pemangku kepentingan dalam
pembangunann dan pengelolaan drainase lingkungan serta peta peraturan drainase
lingkungan di Kabupaten Indramayu ;
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 74
Tabel 2.33. Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah
Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota V
Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target
V
Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target
V
PENGADAAN SARANA
Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan V V V
PENGELOLAAN
Membersihkan saluran drainase lingkungan V V
Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak V
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
V
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun
V
Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer
V
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 75
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah
Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan V
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota
V
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan
V
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
V
Tabel 2.34. Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Indramayu
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Keterang
an Ada (Sebutkan)
Tidak
Ada
Efektif
Dilaksanakan
Belum Efektif
Dilaksanakan
Tidak Efektif
Dilaksanakan
DRAINASE LINGKUNGAN
Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kab/Kota ini
V
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan
V
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 76
Peraturan
Ketersediaan Pelaksanaan
Keterang
an Ada (Sebutkan)
Tidak
Ada
Efektif
Dilaksanakan
Belum Efektif
Dilaksanakan
Tidak Efektif
Dilaksanakan
dalam pengelolaan drainase lingkungan
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder
V
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan
V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 77
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Karena kondisi topografi Kabupaten Indramayu yang termasuk wilayah dataran
rendah sehingga pada saat musim hujan banyak terjadi banjir/genangan dimana-
mana. Sedangkan saluran drainase yang ada di Kabupaten Indramayu kebanyakan
memiliki tipe konstruksi saluran berupa saluran pasangan batu. Dimana dimensi
saluran yang ada lebar bawah antara 30 – 40 cm, lebar atas antara 40 – 60 cm,
serta kedalaman (H) sekitar 50 cm.
Peta 2.7. Peta jaringan drainase Kabupaten/Kota (atau peta zone drainase)
Tabel 2.35. Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan
Input User
Interface
Penam
pungan
Awal
Pengalira
n
Pengol
ahan
Akhir
Pembua
ngan/
Daur
Ulang
Kode/
Nama
Aliran
Grey Water
(Air Cucian
Baju, Air Bekas
Cucian
Perabotan
Dapur, Air
Tempat
Cuci Piring,
Tempat
Cuci
Pakaian,
Kamar
-
Saluran
Drainase
Lingkunga
n
Sungai
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 78
Bekas Mandi) Mandi
Air Hujan Talang -
Saluran
Drainase
Lingkunga
n
Sungai
Gambar 2.3. DSS Drainase
Tabel 2.36. Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten/Kota
Kelompok Fungsi Teknologi yang
digunakan
Jenis Data
Sekunder
(Perkiraan)
Nilai Data Sumber Data
A b c d e
Grey Water Saluran Drainase
Air Hujan Saluran Drainase
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 79
Kesadaran Masyarakat
Peran serta masyarakat dan jender dalam pengelolaan drainase lingkungan di
Kabupaten Indramayu secara keseluruhan masih belum optimal. Hal ini terlihat dari
perilaku masyarakat terhadap pemeliharaan sarana drainase lingkungan. Selain
partisipasi aktif masyarakat peranserta pemerintah juga nampak melalui Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM ). PNPM sebagai fasilitator
pembangunan yang bekerjasama dengan pemerintah telah menjembatani
pembangunan dilingkungan masyarakat Kabupaten Indramayu, tentunya yang menjadi
ujung tombak dari pembangunan tersebut adalah masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini
masyarakat terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan serta
pengembangan yang dalam hal ini keterlibatan perempuan juga diperlukan dalam
rangkaian proses tersebut.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 80
Tabel 2.37. Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan/kelurahan
Kelurahan/Desa
Jumlah Kondisi Drainase
Saat Ini Pembersihan Drainase Pengelola oleh
Bangunan Di Atas
Saluran
RT RW Lancar Mampet Rutin
Tidak
Rutin Pemerint
ah Kota
Keluraha
n
Masyarak
at (RT
/RW) Swast
a Ada Tidak Ada
L P L P L P
Kec. Haurgeulis 254 95 V V V
Kec. Gantar 167 70 V V V
Kec. Kroya 139 62 V V V
Kec. Gabus Wetan 114 46 V V V
Kec. Cikedung 259 59 V V V
Kec. Terisi 262 59 V V V
Kec. Lelea 199 75 V V V
Kec. Bangodua 94 32 V V V
Kec. Tukdana 159 56 V V V
Kec. Widasari 132 37 V V V
Kec. Kertasemaya 215 41 V V V
Kec. Sukagumiwang 135 28 V V V
Kec. Krangkeng 169 47 V V V
Kec. Karangampel 157 43 V V V V V
Kec. Kedokanbunder 133 34 V V V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 81
Kec. Juntinyuat 324 85 V V V
Kec. Sliyeg 276 63 V V V
Kec. Jatibarang 326 73 V V V V V
Kec. Balongan 135 39 V V V
Kec. Indramayu 426 122 V V V V V
Kec. Sindang 247 71 V V V V V
Kec. Cantigi 84 27 V V V
Kec. Pasekan 144 42 V V V
Kec. Lohbener 230 45 V V V
Kec. Arahan 150 29 V V V
Kec. Losarang 194 47 V V V
Kec. Kandanghaur 212 72 V V V
Kec. Bongas 109 34 V V V
Kec. Anjatan 312 80 V V V
Kec. Sukra 156 38 V V V
Kec. Patrol 133 38 V V V
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 82
Tabel 2.38. Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No Sub Sektor Nama Program /
Proyek / Layanan
Pelaksana/
PJ
Tahun
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK
Fungsi
Tidak
Fung
si
Rusa
k PM JDR MBR
Drainase Lingkungan PNPM P2KP BKM 2007 V V V V V V
PNPM Mandiri
Perdesaan
TPK 2007 V V V V V V
Keterangan:
PM = Pemberdayaan Masyarakat
JDR = Jender
MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 83
“Pemetaan” Media
Tabel 2.39. Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota
No Kegiatan Tahun Dinas
pelaksana Tujuan
kegiatan Khalayak sasaran
Pesan kunci
Pembelajaran
Tabel 2.40. Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota
No Nama Media Jenis Acara
Isu yang Diangkat
Pesan Kunci Pendapat Media
1.
Tabel 2.41. Kerjasama terkit Sanitasi
No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan
Sanitasi Mitra Kerja Sama
Bentuk Kerjasama
1. Pembangunan Saluran Drainase
Drainase Lingkungan
- Program PNPM P2KP
- Bangunan Fisik
Tabel 2.42. Daftar Mitra Potensial
No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama
1. Kontraktor (yang ada di Kab. Indramayu)
Pembangunan Sarpras - Mitra kerja pembangunan
-
Partisipasi Dunia Usaha
Di Kabupaten Indramayu sampai dengan saat ini belum ada penyedia layanan pengelolaan
drainase yang berasal dari pihak swasta maupun LSM. Pengelolaan drainase sampai
dengan saat ini hanya dikelola oleh pemerintah kabupaten yaitu dengan melakukan
normalisasi saluran yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Cipta Karya.
Pendanaan dan Pembiayaan
Pemeliharaan saliran drainase lingkungan merupakan hal yang sangat penting dalam hal
menjaga agar saluran tersebut tetap lancar dan berfungsi sebagaimana mestinya. Tentu
saja kerjasama dari semua pihak baik itu pemerintah daerah maupun masyarakat sangat
diperlukan. Pemerintah kabupaten setiap tahunnya telah mengaggarkan dana APBD untuk
kegiatan normalisasi saluran drainase.
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 84
Di Kabupaten Indramayu, Dinas Cipta Karya adalah institusi yang berwenang dalam
pengelolaan drainase. Sedangkan sesuai dengan PERDA Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Retribusi Jasa Umum belum ada yang menjelaskan mengenai retribusi pengelolaan
drainase sehingga pendapatan daerah dari pengelolaan drainase sampai dengan saat ini
belum ada.
Tabel 2.43: Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan drainase
No Subsektor/SKPD n-4 n-3 n-2 n-1 n Rata-
rata
Pertumbuhan (%)
A Drainase
B
Retribusl Drainase
Lingkungan
Isu strategis dan permasalahan mendesak
Permasalahan mendesak terkait pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Indramayu
antara lain :
Drainase lingkungan sebagai jaringan pembuangan limbah home industri tanpa melalui proses pengolahan limbah terlebih dahulu
Drainase lingkungan sebagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang praktis.
Drainase lingkungan sebagai jamban untuk Buang Air Besar.
Pendirian bangunan atau kios-kios di atas drainase
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 85
2.4. Area Beresiko dan Permasalahan Mendesak Sanitasi
2.4.1. Area Berisiko Sanitasi
Dari hasil penilaian data sekunder dari SKPD, Persepsi SKPD dan Studi EHRA didapatkan
lokasi area beresiko sanitasi Kabupaten Indramayu
Peta 2.8. Peta area berisiko sanitasi
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 86
Tabel 2.44. Area berisiko sanitasi
Data Area Beresiko Sanitasi Kabupaten Indramayu
No Nama
Kecamatan Nama Desa
Area Beresiko Akumulasi
Resiko Air Limbah
Persampahan Drainase
1 Haurgeulis
Haurkolot 1 1 1 1
Haurgeulis 2 2 1 2
Sukajati 2 2 1 2
Wanakaya 1 1 1 1
Karangtumaritis 1 1 1 1
Kertanegara 1 1 1 1
Cipancuh 2 1 1 2
Mekarjati 2 1 1 2
Sidodadi 1 1 1 1
Sumbermulya 1 1 1 1
2 Kroya
Tanjungkerta 2 2 1 2
Kroya 3 3 2 3
Sumbon 2 2 1 2
Sukamelang 2 2 2 2
Temiyang 4 4 2 4
Temiyangsari 2 2 1 2
Jayamulya 3 3 2 3
Sukaslamet 1 1 1 1
Sumberjaya 2 2 1 2
3 Gabus Wetan
Kedung Dawa 3 4 1 4
Babakan Jaya 1 1 1 1
Gabus Kulon 2 1 1 2
Sekar Mulya 2 2 2 2
Kedokan Gabus 2 2 1 2
Rancamulya 2 2 2 2
Rancahan 2 2 1 2
Gabus wetan 2 2 1 2
Drunten Wetan 2 1 1 2
Drunten Kulon 2 2 3 3
4 Cikedung
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 87
Loyang 2 1 1 2
Amis 2 1 1 2
Jatisura 2 2 1 2
Jambak 2 1 1 2
Cikedung Kidul 2 2 1 2
Cikedung Lor 2 2 1 2
Mundakjaya 2 1 1 2
5 Lelea
Tunggul Payung 2 1 1 2
Tugu 1 1 2 2
Nunuk 1 1 1 1
Tempel 2 2 2 2
Pangauban 3 2 2 3
Tegalsari 3 2 3 3
Langgeng sari 4 2 2 4
Tamansari 3 2 3 3
Lelea 2 2 1 2
Cempeh 3 1 2 3
Tempel Kulon 2 2 3 3
6 Bangodua
Mulyasari 4 2 1 4
Bangodua 3 2 1 3
Beduyut 4 2 1 4
Rancasari 2 2 1 2
Wanasari 2 1 1 2
Karanggetas 2 1 1 2
Tegalgirang 2 1 1 2
Malangsari 2 2 1 2
7 Widasari
Bangkaloa Ilir 2 2 1 2
Widasari 2 3 2 3
Kalensari 3 3 1 3
Bunder 3 3 2 3
Ujunggaris 2 3 1 3
Kogsijaya 2 3 2 3
Ujungjaya 3 4 2 4
Ujung pondok jaya 2 2 1 2
Leuwigede 2 3 3 3
Kasmaran 2 2 2 2
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 88
8 Kertasmaya
Tulungagung 1 2 1 2
Jengkok 1 2 1 2
Tegalwirangrong 1 2 1 2
Manguntara 2 3 1 3
Jambe 2 3 1 3
Lemahayu 2 3 1 3
Tenajar Kidul 1 1 1 1
Kertasmaya 2 3 1 3
Kliwed 1 2 1 2
Tenajar 1 2 1 2
Larangan Jambe 2 3 1 3
Tenajar Lor 2 3 1 3
Sukawera 2 3 1 3
9 Krangkeng
Purwajaya 3 3 1 3
Kapringan 1 1 1 1
Singakerta 3 3 3 3
Dukuhjati 2 2 1 2
Tegalmulya 1 1 1 1
Kedungwungu 2 3 2 3
Srengseng 3 3 2 3
Luwung gesik 4 4 3 4
Kalianyar 2 1 1 2
Krangkeng 3 3 3 3
Tanjakan 3 3 2 3
10 Karangampel
Tanjungpura 2 2 2 2
Tanjungsari 2 2 1 2
Pringgacala 2 2 1 2
Benda 1 1 1 1
Sendang 2 2 1 2
Karangampel Kidul 3 2 3 3
Karangampel 3 3 3 3
Dukuh jeruk 3 2 2 3
Dukuh tengah 2 2 2 2
Mundu 2 2 2 2
Kaplongan Lor 2 2 2 2
11 Juntinyuat
Segeran Kidul 2 2 1 2
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 89
Segeran 2 2 1 2
Juntiweden 1 1 1 1
Dadap 1 1 1 1
Juntinyuat 1 1 1 1
Juntikedokan 1 1 1 1
Pondoh 2 2 1 2
Sambirmaya 2 2 1 2
Tinumpuk 3 3 1 3
Juntikebon 1 1 1 1
Lombang 1 1 1 1
Limbangan 1 1 1 1
12 Sliyeg
Sleman 2 2 3 3
Tambi 3 2 3 3
Sudikampiran 2 2 3 3
Tambi Lor 3 2 3 3
Sleman Lor 2 2 3 3
Majasari 2 2 2 2
Majasih 1 2 1 2
Sliyeg 3 2 3 3
Gadingan 2 2 2 2
Mekargading 3 3 3 3
Sliyeg Lor 3 2 3 3
Tugukidul 3 2 3 3
Tugu 2 2 2 2
Longok 2 2 3 3
13 Jatibarang
Sukalila 2 2 1 2
Pilangsari 2 3 3 3
Jatibarang baru 2 2 3 3
Bulak 2 2 1 2
Bulak Lor 2 2 1 2
Kebulen 2 2 1 2
Jatibarang 2 2 3 3
Pawidean 2 3 1 3
Jatisawit 2 2 3 3
Jatisawit lor 2 2 3 3
Krasak 1 2 1 2
Kalimati 2 2 3 3
Malang Semirang 2 3 1 3
Lobener 2 3 1 3
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 90
Lobener Lor 1 2 1 2
14 Balongan
Tegal sembadra 2 2 3 3
Sukareja 2 1 3 3
Sukaurip 2 2 2 2
Rawadalem 2 3 1 3
Gelarmendala 2 3 2 3
Tegalurung 2 3 3 3
Balongan 2 3 1 3
Majakerta 2 2 3 3
Sudimampir 2 3 1 3
Sudimampir lor 2 3 1 3
15 Indramayu
Bojongsari 2 2 1 2
Kepandean 2 2 2 2
Karangmalang 2 2 1 2
Karanganyar 2 2 2 2
Lemahmekar 2 2 2 2
Lemahabang 2 2 1 2
Margadadi 2 2 3 3
Paoman 2 2 2 2
Telukagung 2 2 3 3
Plumbon 2 2 3 3
Dukuh 2 2 3 3
Pekandangan Jaya 2 2 2 2
Sigaraja 2 2 1 2
Singajaya 2 2 1 2
Pekandangan 2 2 2 2
Karangsong 2 1 3 3
Pabean Udik 2 2 2 2
Tambak 3 2 2 3
16 Sindang
Panyindangan Kulon 2 2 2 2
Rambatan Wetan 2 3 3 3
Panyindangan Wetan 2 2 3 3
Kenanga 2 2 1 2
Terusan 2 2 2 2
Dermayu 2 2 2 2
Sindang 2 2 1 2
Penganjang 2 3 2 3
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 91
Babadan 2 2 1 2
Wanantara 2 2 1 2
17 Cantigi
Cangkring 1 1 1 1
Cantigi Kulon 1 1 1 1
Cantigi Wetan 1 1 1 1
Panyingkiran Kidul 1 1 1 1
Panyingkiran Lor 1 1 1 1
Lamarantarung 1 1 1 1
Cemara 1 1 1 1
18 Lohbener
Kiajaran Wetan 2 2 1 2
Kiajaran Kulon 2 2 1 2
Lanjan 3 2 1 3
Langut 2 2 1 2
Larangan 3 2 1 3
Waru 2 2 1 2
Legok 3 2 2 3
Bojongslawi 3 2 2 3
Lohbener 3 2 2 3
Pamayahan 2 2 2 2
Sindangkerta 3 2 1 3
Rambatan Kulon 3 2 2 3
19 Arahan
Arahan Kidul 2 2 2 2
Arahan Lor 3 2 1 3
Linggajati 3 2 1 3
Cidempet 2 2 1 2
Sukadadi 3 2 3 3
Pranggong 3 2 3 3
Sukasari 3 2 3 3
Tawangsari 3 2 3 3
20 Losarang
Ranjeng 3 2 1 3
Krimun 3 2 3 3
Puntang 2 2 2 2
Pegagan 2 1 2 2
Rajaiyang 2 2 1 2
Jangga 2 2 2 2
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 92
Jumbleng 3 2 1 3
Pangkalan 3 2 1 3
Losarang 2 2 3 3
Muntur 2 2 3 3
Santing 3 2 3 3
Cemara Kulon 2 2 3 3
21 Kandanghaur
Curug 2 2 1 2
Pranti 2 2 1 2
Wirakanan 2 2 1 2
Karangmulya 2 3 1 3
Karanganyar 2 2 1 2
Wirapanjunan 2 2 1 2
Parean Girang 2 2 2 2
Bulak 3 2 1 3
Ilir 3 2 3 3
Soge 2 2 3 3
Eretan Wetan 2 2 3 3
Eretan Kulon 2 2 2 2
Kertawinangun 2 2 3 3
22 Bongas
Cipedang 2 3 1 3
Sidamulya 3 3 1 3
Margamulya 2 3 3 3
Kertajaya 2 3 3 3
Bongas 2 3 1 3
Cipaat 2 3 1 3
Kertamulya 2 3 3 3
Plawangan 2 3 3 3
23 Anjatan
Anjatan 2 3 2 3
Mangunjaya 3 4 3 4
Bugis 3 4 2 4
Bugis Tua 4 4 3 4
Salamdarma 3 4 1 4
Kedungwungu 2 3 3 3
Wanguk 3 4 2 4
Lempuyang 3 4 2 4
Kopyah 3 4 1 4
Anjatan Baru 2 3 1 3
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 93
Cilandak 2 3 1 3
Colandak Lor 2 4 1 4
Anjatan Utara 2 3 3 3
24 Sukra
Bogor 2 2 1 2
Sukra 3 2 1 3
Ujung gebang 3 2 3 3
Tegal taman 3 2 1 3
Sukra wetan 3 2 2 3
Sumur adem 4 2 4 4
Sumur adem timur 3 2 3 3
Karang layung 3 2 3 3
25 Gantar
Bantarwaru 2 3 1 3
Sanca 3 3 1 3
Mekarjaya 4 4 1 4
Gantar 2 3 1 3
Situraja 3 3 1 3
Balareja 3 3 1 3
Mekarwaru 2 3 1 3
26 Terisi
Cikawung 2 2 1 2
Jatimulya 2 2 1 2
Jatimunggul 2 2 1 2
Plosokerep 2 2 1 2
Rajasinga 2 2 1 2
Karangasem 2 2 1 2
Cibereng 2 2 1 2
Kendayakan 2 1 1 2
Manggungan 2 2 1 2
27 Sukagumiwang
Cibeber 2 2 1 2
Bondan 2 3 1 3
Gunungsari 2 2 1 2
Sukagumiwang 2 2 1 2
Tersana 3 2 1 3
Cadang Pinggan 2 2 1 2
Gedangan 2 2 1 2
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 94
28 Kedokanbunder
Cangkringan 2 3 1 3
Jayawinangun 2 3 1 3
Kedokan Agung 2 3 1 3
Kedokanbunder 2 3 1 3
Kedokan bunder wetan 2 3 1 3
Kaplongan 2 3 1 3
Jayalaksana 2 3 1 3
29 Pasekan
Brondong 2 3 3 3
Pabean Ilir 2 3 3 3
Pagirikan 2 3 1 3
Pasekan 1 3 3 3
Karanganyar 2 3 3 3
Totoran 2 3 3 3
30 Tukdana
Bodas 2 2 1 2
Gadel 3 2 1 3
Rancajawat 2 2 1 2
Kerticala 3 2 1 3
Cangko 3 2 1 3
Karangkerta 3 2 1 3
Sukamulya 2 2 1 2
Mekarsari 3 2 1 3
Lajer 3 2 1 3
Tukdana 2 2 2 2
Sukadana 3 2 1 3
Pagedangan 2 2 1 2
Sukaperna 2 2 1 2
31 Patrol
Limpas 3 3 3 3
Mekarsari 2 3 1 3
Patrol Baru 2 3 1 3
Patrol Lor 3 3 2 3
Patrol 2 3 2 3
Bugel 2 3 3 3
Arjasari 3 3 2 3
Sukahaji 2 3 3 3
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 95
Area Beresiko 1 Jumlah
Kecamatan 9
Jumlah Desa 27
Area Beresiko 2 Jumlah
Kecamatan 24
Jumlah Desa 122
Area Beresiko 3 Jumlah
Kecamatan 27
Jumlah Desa 151
Area Beresiko 4 Jumlah
Kecamatan 9
Jumlah Desa 17
Area Beresiko 4
Data Area Beresiko Sanitasi Kabupaten Indramayu
No Nama
Kecamatan Nama Desa
Area Beresiko Akumulasi
Resiko Air Limbah
Persampahan Drainase
1 Kroya
Temiyang 4 4 2 4
2 Gabus Wetan
Kedung Dawa 3 4 1 4
3 Lelea
Langgeng sari 4 2 2 4
4 Bangodua
Mulyasari 4 2 1 4
Beduyut 4 2 1 4
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 96
5 Widasari
Ujungjaya 3 4 2 4
6 Krangkeng
Luwung gesik 4 4 3 4
7 Anjatan
Mangunjaya 3 4 3 4
Bugis 3 4 2 4
Bugis Tua 4 4 3 4
Salamdarma 3 4 1 4
Wanguk 3 4 2 4
Lempuyang 3 4 2 4
Kopyah 3 4 1 4
Colandak Lor 2 4 1 4
8 Sukra
Sumur adem 4 2 4 4
9 Gantar
Mekarjaya 4 4 1 4
Area Beresiko 3
Data Area Beresiko Sanitasi Kabupaten Indramayu
No Nama
Kecamatan Nama Desa
Area Beresiko Akumulasi
Resiko Air Limbah
Persampahan Drainase
1 Kroya
Kroya 3 3 2 3
Jayamulya 3 3 2 3
2 Gabus Wetan
Drunten Kulon 2 2 3 3
3 Lelea
Pangauban 3 2 2 3
Tegalsari 3 2 3 3
Tamansari 3 2 3 3
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 97
Cempeh 3 1 2 3
Tempel Kulon 2 2 3 3
4 Bangodua
Bangodua 3 2 1 3
5 Widasari
Widasari 2 3 2 3
Kalensari 3 3 1 3
Bunder 3 3 2 3
Ujunggaris 2 3 1 3
Kogsijaya 2 3 2 3
Leuwigede 2 3 3 3
6 Kertasmaya
Manguntara 2 3 1 3
Jambe 2 3 1 3
Lemahayu 2 3 1 3
Kertasmaya 2 3 1 3
Larangan Jambe 2 3 1 3
Tenajar Lor 2 3 1 3
Sukawera 2 3 1 3
7 Krangkeng
Purwajaya 3 3 1 3
Singakerta 3 3 3 3
Kedungwungu 2 3 2 3
Srengseng 3 3 2 3
Krangkeng 3 3 3 3
Tanjakan 3 3 2 3
8 Karangampel
Karangampel Kidul 3 2 3 3
Karangampel 3 3 3 3
Dukuh jeruk 3 2 2 3
9 Juntinyuat
Tinumpuk 3 3 1 3
10 Sliyeg
Sleman 2 2 3 3
Tambi 3 2 3 3
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 98
Sudikampiran 2 2 3 3
Tambi Lor 3 2 3 3
Sleman Lor 2 2 3 3
Sliyeg 3 2 3 3
Mekargading 3 3 3 3
Sliyeg Lor 3 2 3 3
Tugukidul 3 2 3 3
Longok 2 2 3 3
11 Jatibarang
Pilangsari 2 3 3 3
Jatibarang baru 2 2 3 3
Jatibarang 2 2 3 3
Pawidean 2 3 1 3
Jatisawit 2 2 3 3
Jatisawit lor 2 2 3 3
Kalimati 2 2 3 3
Malang Semirang 2 3 1 3
Lobener 2 3 1 3
12 Balongan
Tegal sembadra 2 2 3 3
Sukareja 2 1 3 3
Rawadalem 2 3 1 3
Gelarmendala 2 3 2 3
Tegalurung 2 3 3 3
Balongan 2 3 1 3
Majakerta 2 2 3 3
Sudimampir 2 3 1 3
Sudimampir lor 2 3 1 3
13 Indramayu
Margadadi 2 2 3 3
Telukagung 2 2 3 3
Plumbon 2 2 3 3
Dukuh 2 2 3 3
Karangsong 2 1 3 3
Tambak 3 2 2 3
14 Sindang
Rambatan Wetan 2 3 3 3
Panyindangan Wetan 2 2 3
3
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 99
Penganjang 2 3 2 3
15 Lohbener
Lanjan 3 2 1 3
Larangan 3 2 1 3
Legok 3 2 2 3
Bojongslawi 3 2 2 3
Lohbener 3 2 2 3
Sindangkerta 3 2 1 3
Rambatan Kulon 3 2 2 3
16 Arahan
Arahan Lor 3 2 1 3
Linggajati 3 2 1 3
Sukadadi 3 2 3 3
Pranggong 3 2 3 3
Sukasari 3 2 3 3
Tawangsari 3 2 3 3
17 Losarang
Ranjeng 3 2 1 3
Krimun 3 2 3 3
Jumbleng 3 2 1 3
Pangkalan 3 2 1 3
Losarang 2 2 3 3
Muntur 2 2 3 3
Santing 3 2 3 3
Cemara Kulon 2 2 3 3
18 Kandanghaur
Karangmulya 2 3 1 3
Bulak 3 2 1 3
Ilir 3 2 3 3
Soge 2 2 3 3
Eretan Wetan 2 2 3 3
Kertawinangun 2 2 3 3
19 Bongas
Cipedang 2 3 1 3
Sidamulya 3 3 1 3
Margamulya 2 3 3 3
Kertajaya 2 3 3 3
Bongas 2 3 1 3
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 100
Cipaat 2 3 1 3
Kertamulya 2 3 3 3
Plawangan 2 3 3 3
20 Anjatan
Anjatan 2 3 2 3
Kedungwungu 2 3 3 3
Anjatan Baru 2 3 1 3
Cilandak 2 3 1 3
Anjatan Utara 2 3 3 3
21 Sukra
Sukra 3 2 1 3
Ujung gebang 3 2 3 3
Tegal taman 3 2 1 3
Sukra wetan 3 2 2 3
Sumur adem timur 3 2 3 3
Karang layung 3 2 3 3
22 Gantar
Bantarwaru 2 3 1 3
Sanca 3 3 1 3
Gantar 2 3 1 3
Situraja 3 3 1 3
Balareja 3 3 1 3
Mekarwaru 2 3 1 3
23 Sukagumiwang
Bondan 2 3 1 3
Tersana 3 2 1 3
24 Kedokanbunder
Cangkringan 2 3 1 3
Jayawinangun 2 3 1 3
Kedokan Agung 2 3 1 3
Kedokanbunder 2 3 1 3
Kedokan bunder wetan 2 3 1
3
Kaplongan 2 3 1 3
Jayalaksana 2 3 1 3
25 Pasekan
Brondong 2 3 3 3
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 101
Pabean Ilir 2 3 3 3
Pagirikan 2 3 1 3
Pasekan 1 3 3 3
Karanganyar 2 3 3 3
Totoran 2 3 3 3
26 Tukdana
Gadel 3 2 1 3
Kerticala 3 2 1 3
Cangko 3 2 1 3
Karangkerta 3 2 1 3
Mekarsari 3 2 1 3
Lajer 3 2 1 3
Sukadana 3 2 1 3
27 Patrol
Limpas 3 3 3 3
Mekarsari 2 3 1 3
Patrol Baru 2 3 1 3
Patrol Lor 3 3 2 3
Patrol 2 3 2 3
Bugel 2 3 3 3
Arjasari 3 3 2 3
Sukahaji 2 3 3 3
Sedangkan untuk Indeks Resiko Sanitasi Kabupaten Indramayu juga dapat dilihat melalui
grafik dibawah ini :
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 102
2.4.2. Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini
Merumuskan performa spesifik yang digunakan sebagai pedoman dalam mengidentifikasi
segala kondisi yang merupakan kekuatan, kelemahan, peluang ataupun ancaman bagi
terwujudnya performa bersangkutan dan sekaligus merumuskan alternatif kebijakan yang
seharusnya diambil agar performa spesifik bersangkutan dapat terwujud berdasarkan faktor-
faktor strategis (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) yang ada pada saat itu.
o Kekuatan yang dimaksud dalam analisis SWOT adalah segala faktor/kondisi yang telah ada atau
telah dimiliki yang diperkirakan memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap
pelaksanaan kebijaksanaan yang bersangkutan;
38 41 34 29 40 41 23 29
63 35 33
51 24 29 32 26 31 31 34 37 39 38 26
45 54 28 26 36 30 34 35
45 56 56 67 57 67
59 23
65
50 62 52
43 12
44 33
63 66 63 59 50 50 44
72 22 60 72
23 10
66 53
69 50 87
49 69 50
48
49
45
50
91 37
69
37
35 54
49 71
48 54 69 49 99
44
48 38
64
49
44
44 46
31 42 21
5
44
18 47
2
46
26
8
59 29
40
38 27
10
19
10 33 31
43
32 43
13 2
4
9 72
8 39
43 51 49
39
43
71 40
26
41
30
23 33
31
21
38 34
42
43
47
39 35 40
41 48
65
36
29
28
42 39
45
-
50
100
150
200
250
300
Hau
rgeu
lis
Kro
ya
Gab
us
Wet
an
Cik
ed
un
g
Lele
a
Ban
god
ua
Wid
asar
i
Ke
rtas
may
a
Kra
ngk
en
g
Kar
anga
mp
el
Jun
tin
yuat
Sliy
eg
Jati
bar
ang
Bal
on
gan
Ind
ram
ayu
Sin
dan
g
Can
tigi
Loh
ben
er
Ara
han
Losa
ran
g
Kan
dan
ghau
r
Bo
nga
s
An
jata
n
Sukr
a
Gan
tar
Teri
si
Suka
gum
iwan
g
Ke
do
kan
Bu
nd
er
Pas
ekan
Tukd
ana
Pat
rol
GRAFIK INDEKS RISIKO SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015
5. PERILAKU HIDUPBERSIH SEHAT.
4. GENANGAN AIR.
3. PERSAMPAHAN.
2. AIR LIMBAHDOMESTIK.
1. SUMBER AIR
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 103
o Kelemahan dimaksudkan adalah segala faktor/kondisi yang belum ada atau belum dimiliki yang
diperkirakan memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan yang bersangkutan
o Peluang adalah segala faktor/kondisi eksternal yang diperkirakan dapat mendukung terwujudnya
performa yang diharapkan dan perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar
performa yang diharapkan tersebut benar-benar dapat terwujud; dan
o Ancaman adalah faktor/kondisi yang diperkirakan dapat menghambat terwujudnya performa yang
diharapkan dan perlu diantisipasi dengan sebaik-baiknya agar performa yang
diharapkan tersebut tetap dapat diwujudkan.
Dengan menggunakan analisis SWOT , kami selaku pokja sanitasi akan melakukan analisis
untuk tiap-tiap sub sektor sanitasi sehingga nantinya dapat diketahui posisi pengelolaan
sanitasi di Kabupaten Indramayu saat ini seperti yang ada dalam tabel dibawah ini :
1. SWOT sub Air Limbah Domestik
NO. FAKTOR NILAI SAAT INI
(2015)
NILAI 2020
TINGKAT PENGAR
UH
JUMLAH 2015
JUMLAH 2020
LINGKUNGAN INTERNAL
KEKUATAN (STRENGTH)
1
Motivasi/ komitmen yang kuat dari pimpinan institusi dan petugas dalam pengelolaan limbah domestik
2 4 50% 1 2
2 Tersedianya prasarana dan sarana pengelolaan air limbah
1 3 5% 0,05 0,15
3 Tersediannya data penunjang pengelolaan air limbah
2 4 40% 0,8 1,6
4 Adanya pokja sanitasi 2 4 5% 0,1 0,2
JUMLAH 100% 0,95 1,95
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Terbatasnya jumlah dan kualitas sarana pengangkut air limbah domestik
3 1 40% 1,2 0,4
2 Terbatasnya jumlah dan kualitas petugas pengelola air limbah
3 1 10% 0,3 0,1
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 104
3 Terbatasnya anggaran dana pemeliharaan dan operasional
3 1 40% 1,2 0,4
4 Rendahnya disiplin pengelola dalam menjalankan prosedur pengelolaan air limbah
3 1 10% 0,3 0,1
JUMLAH 100% 3 1
SELISIH KEKUATAN - KELEMAHAN -2,05 0,95
LINGKUNGAN EXTERNAL BOBOT TINGKAT PENGAR
UH JUMLAH JUMLAH
PELUANG (OPORTUNITY)
1
Tersediannya bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi dan bantuan luar negeri
2 4 45% 0,9 1,8
2 Adanya partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan air limbah
1 3 40% 0,4 1,2
3 Adanya kemajuan IPTEK di bidang pengelolaan air limbah
1 2 10% 0,1 0,2
4 Adanya kerja sama/kemitraan dengan institusi terkait
1 3 5% 0,05 0,15
JUMLAH 100% 1,45 3,35
TANTANGAN (TREATH)
1 Rendahnya kepedulian masyarakat untuk mengelola sampah dengan benar
3 1 40% 1,2 0,4
2 Berkembangnya budaya komsumtif di kalangan masyarakat
4 1 20% 0,8 0,2
3
Berada di ujung pelayanan sumber air (daerah Hilir), rentan mendapatkan kiriman sampah dari daerah lain
4 1 40% 1,6 0,4
SELISIH PELUANG - TANTANGAN 3,6 1
Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub Sektor Persampahan saat ini 2015 2020
Titik Koordinat X : -2,05 0,95
Titik Koordinat Y : 3,6 1
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 105
Hasil analisa SWOT sub sektor air limbah domestik apabila dibuat titik koordinat pada tahun
2015 berada di kuadran ke 3 dan harapan pengelolaan sub sektor air limbah domestik
selama 5 tahun kedepan sampai dengan tahun 2020 adalah ke kuadran 1, seperti yang
terlihat dari gambar dibawah ini :
Posisi SWOT Air Limbah Domestik
2. SWOT sub sektor persampahan
NO. FAKTOR
NILAI
SAAT INI
(2015)
NILAI
TAHUN
2020
TINGKAT
PENGARU
H
(BOBOT)
JUMLAH
2015
JUMLAH
2020
LINGKUNGAN INTERNAL
KEKUATAN (STRENGTH)
1
Motivasi/ komitmen yang kuat
dari pimpinan institusi dan
petugas dalam penanganan
sampah
2 4 50% 1 2
2 Tersedianya prasarana dan
sarana TPA 1 3 5% 0.05 0.15
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 106
3 Tersediannya data penunjang
pengelolaan sampah 2 4 40% 0.8 1.6
4 Adanya pokja sanitasi 2 4 5% 0.1 0.2
JUMLAH 100% 1.95 3.95
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1
Terbatasnya jumlah dan kualitas
sarana pengangkut sampah
(termasuk jumlah transfer depo
transfer depo, Tempat
Pembuangan Sementara (TPS)
dan Kontainer)
3 1 40% 1.2 0.4
2 Terbatasnya jumlah dan kualitas
petugas pengelola sampah 3 1 10% 0.3 0.1
3 Terbatasnya anggaran dana
pemeliharaan dan operasional 3 1 40% 1.2 0.4
4
Rendahnya disiplin pengelola
dalam menjalankan prosedur
pengelolaan sampah
3 1 10% 0.3 0.1
JUMLAH 100% 3 1
SELISIH KEKUATAN - KELEMAHAN -1.05 2.95
LINGKUNGAN EXTERNAL
NILAI
SAAT INI
(2015)
NILAI
TAHUN
2020
TINGKAT
PENGARU
H
(BOBOT)
JUMLAH
2015
JUMLAH
2020
PELUANG (OPORTUNITY)
1
Tersediannya bantuan dan
dukungan dari pemerintah pusat,
provinsi dan bantuan luar negeri
2 4 40% 0.8 1.6
2
Adanya partisipasi masyarakat
terhadap penanggulangan
sampah
1 3 40% 0.4 1.2
3 Adanya kemajuan IPTEK di
bidang pengelolaan sampah 1 2 5% 0.05 0.1
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 107
4
Adanya peraturan perundang-
undangan yang berkaitan
dengan pengelolaan sampah
1 3 10% 0.1 0.3
5 Adanya kerja sama/kemitraan
dengan institusi terkait 1 3 5% 0.05 0.15
JUMLAH 100% 1.4 3.35
TANTANGAN (TREATH)
1
Rendahnya kepedulian
masyarakat untuk mengelola
sampah dengan benar
3 1 40% 1.2 0.4
2
Berkembangnya budaya
komsumtif di kalangan
masyarakat
4 1 20% 0.8 0.2
3
Berada di ujung pelayanan
sumber air (daerah Hilir), rentan
mendapatkan kiriman sampah
dari daerah lain
4 1 40% 1.6 0.4
JUMLAH 100% 3.6 1
SELISIH PELUANG - TANTANGAN -2.2 2.35
Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub
Sektor Persampahan saat ini 2015 2020
Titik Koordinat X : -1.05 2.95
Titik Koordinat Y : -2.2 2.35
Hasil analisa SWOT sub sektor persampahan apabila dibuat titik koordinat pada tahun 2015
berada di kuadran ke 3 dan harapan pengelolaan sub sektor persampahan selama 5 tahun
kedepan sampai dengan tahun 2020 adalah ke kuadran 1, seperti yang terlihat dari gambar
dibawah ini :
Posisi SWOT Persampahan
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 108
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 109
3. SWOT sub Sektor Drainase
NO. FAKTOR
NILAI
SAAT
INI
(2015)
NILAI
TAHUN
2020
TINGKAT
PENGARUH
(BOBOT)
JUMLAH
2015
JUMLAH
2020
LINGKUNGAN INTERNAL
KEKUATAN (STRENGTH)
1 Adanya pokja sanitasi 2 4 20% 0.4 0.8
2 Adanya anggaran APBD 1 3 40% 0.4 1.2
3
Tersediannya data
penunjang terkait sektor
drainase
2 4 40% 0.8 1.6
JUMLAH 100% 1.6 3.6
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1 Terbatasnya anggaran
APBD 4 2 40% 1.6 0.8
2
Masih kurangnya data
penunjang untuk
pembangunan sektor
drainase
3 1 40% 1.2 0.4
3 Belum optimalnya koordinasi
antar pihak terkait 3 1 10% 0.3 0.1
4 Belum adanya ketegasan
fungsi sistem drainase 3 1 10% 0.3 0.1
JUMLAH 100% 3.4 1.4
SELISIH KEKUATAN -
KELEMAHAN -1.8 2.2
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 110
LINGKUNGAN EXTERNAL
NILAI
SAAT
INI
(2015)
NILAI
TAHUN
2020
TINGKAT
PENGARUH
(BOBOT)
JUMLAH
2015
JUMLAH
2020
PELUANG (OPORTUNITY)
1
Tersediannya bantuan dan
dukungan dari pemerintah
pusat, provinsi dan bantuan
luar negeri
2 4 40% 0.8 1.6
2
Adanya partisipasi
masyarakat dalam
pemeliharaan drainase
1 3 40% 0.4 1.2
3
Adanya program
pemberdayaan masyarakat
yang dapat di sinergikan
2 4 10% 0.2 0.4
4
Adanya kerja
sama/kemitraan dengan
institusi terkait
2 4 10% 0.2 0.4
JUMLAH 100% 1.6 3.6
TANTANGAN (TREATH)
1
Masih banyak saluran
drainase yang tidak berfungsi
sebagai mana mestinya
sehingga masih adanya
genangan air air
4 2 40% 1.6 0.8
2
Berada di ujung pelayanan
sumber air (daerah Hilir),
rentan mendapatkan kiriman
sampah dari daerah lain
sehingga menganggu
kelancaran aliran drainase
4 2 40% 1.6 0.8
3
Masih rendahnya kepedulian
masyarakat dalam
pemeliharaan saluran
drainase
4 1 20% 0.8 0.2
JUMLAH 100% 4 1.8
SELISIH PELUANG -
TANTANGAN -2.4 1.8
Posisi Pengelolaan Sanitasi
Sub Sektor Drainase saat ini 2015 2020
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 111
Titik Koordinat X : -1.8 2.2
Titik Koordinat Y : -2.4 1.8
Hasil analisa SWOT sub sektor Drainase apabila dibuat titik koordinat pada tahun 2015
berada di kuadran ke 2 dan harapan pengelolaan sub sektor Drainase selama 5 tahun
kedepan sampai dengan tahun 2020 adalah ke kuadran 1, seperti yang terlihat dari gambar
dibawah ini :
Posisi SWOT Drainase
4. Analisa SWOT sub Sektor PHBS
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 112
NO. FAKTOR
NILAI
SAAT
INI
(2015)
NILAI
TAHUN
2020
TINGKAT
PENGARUH
(BOBOT)
JUMLAH
2015
JUMLAH
2020
LINGKUNGAN INTERNAL
KEKUATAN (STRENGTH)
1
Adanya juklak dan juknis
yang berhubungan dengan
PHBS
2 4 30% 0.6 1.2
2
Adanya Pokja PHBS pada
Forum Masyarakat Desa
(FMD) Desa Siaga
2 4 25% 0.5 1
3
Adanya SDM fungsional
Promkes Puskesmas dan
Dinkes
2 4 20% 0.4 0.8
4
Tersedianya media cetak
dan siaran radio tentang
PHBS
2 4 25% 0.5 1
JUMLAH 100% 2 4
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1
Juklak dan juknis belum
dilaksanakan secara
berkesinambungan
3 1 25% 0.75 0.25
2
Belum ada pembinaan yang
berkesinambungan terhadap
FMD
3 1 25% 0.75 0.25
3
Tingkat pendidikan dan
keahlian serta persebaran
tenaga kesehatan tidak
merata
4 2 10% 0.4 0.2
4
Kualitas penyuluhan yang
diberikan tentang PHBS
masih kurang
4 1 25% 1 0.25
5 Kelembagaan yang konsen
di PHBS belum mapan 3 1 15% 0.45 0.15
JUMLAH 100% 3.35 1.1
SELISIH KEKUATAN - KELEMAHAN -1.35 2.9
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 113
LINGKUNGAN EXTERNAL BOBO
T
TINGKAT
PENGARUH
JUMLAH
2012
JUMLAH
2017
PELUANG (OPORTUNITY)
1
Adanya dukungan
organisasi/lembaga thd
promosi PHBS (IAKMI,IDI,
PDGI,IBI,PPNI,dll)
1 2 15% 0.15 0.3
2
Adanya Corporate Social
Responsibilities (CSR) yang
bisa mendukung kegiatan
PHBS
1 2 10% 0.1 0.2
3 Adanya kader PKK dan
Posyandu 2 4 20%
4
Adanya jejaring kemitraan
yang bisa dirangkul untuk
mendukung kegiatan PHBS,
seperti APPI. Aisiyah
2 4 15% 0.3 0.6
5
Adanya mobilisasi rencana
lomba Kabupaten Sehat
tahun 2013
2 4 20% 0.4 0.8
6
Adanya fenomena
peningkatan peminat tenaga
Fungsional PKM
2 4 20% 0.4 0.8
JUMLAH 100% 1.35 2.7
TANTANGAN (TREATH)
1
Urbanisasi dan Pergeseran
Budaya yang membuat
PHBS menjadi masalah yang
komplek
3 2 15% 0.45 0.3
2 Iklan layanan masyarakat
tentang PHBS masih kurang 3 1 10% 0.3 0.1
3
Peran serta masyakarat
dalam meningkatkan
kegiatan PHBS masih
rendah
4 2 20% 0.8 0.4
4
Keteladanan pemimpin
terhadap budaya PHBS
masih rendah
4 1 15% 0.6 0.15
5 Sinergisitas program masih
3 1 20% 0.6 0.2
DOKUMEN STRATEGI SANITASI
KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020
POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 114
belum terwujud
6 Keterbatasan anggaran
pemberdayaan masyarakat 3 1 20% 0.6 0.2
JUMLAH 100% 3.35 1.35
SELISIH PELUANG - TANTANGAN -2 1.35
Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub
Sektor Persampahan saat ini 2015 2020
Titik Koordinat X : -1.35 2.9
Titik Koordinat Y : -2 1.35
Hasil analisa SWOT subsektor PHBS apabila dibuat titik koordinat pada tahun 2013 berada
di kuadran ke 3 dan harapan pengelolaan sub sektor PHBS selama 5 tahun kedepan
sampai dengan tahun 2020 adalah ke kuadran 1, seperti yang terlihat dari gambar dibawah
ini :
Posisi SWOT PHBS