110
DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020 POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 1 2.1. Gambaran Kabupaten Indramayu 2.1.1. Gambaran Wilayah 2.1.1.1. Letak Geografis dan Batas Administrasi abupaten Indramayu mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur regional yang menghubungkan antara Ibukota Provinsi Jawa Barat, yaitu Bandung dan Ibukota Jakarta. Secara geografis, Kabupaten Indramayu berada pada posisi 107 0 51’ – 108 0 32’ BT dan 06 0 13’ – 06 0 40’ LS, dengan luas wilayah Kabupaten Indramayu seluas kurang lebih 209.942Ha, dengan panjang pantai kurang lebih 147 Km yang membentang sepanjang pantai utara Laut Jawa antara Kabupaten Cirebon Kabupaten Subang, dimana sejauh 4 mil dari pantai merupakan kewenangan Kabupaten, dan secara administratif berbatasan : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon Sebelah Barat : Kabupaten Subang Sebelah Timur : Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon Perkembangan wilayah administrasi di Kabupaten Indramayu sampai dengan tahun 2015 terdiri dari 31 kecamatan, 309 desa dan 8 kelurahan. Adapun beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan laut di sepanjang pesisir pantai utara Indramayu sejumlah 11 wilayah kecamatan dengan jumlah wilayah desa sebanyak 38 desa. Untuk mengetahui peta wilayah administrasi Kabupaten Indramayu dapat di lihat pada Peta 2.1. K BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI

BAB II - NAWASIS

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 1

2.1. Gambaran Kabupaten Indramayu

2.1.1. Gambaran Wilayah

2.1.1.1. Letak Geografis dan Batas Administrasi

abupaten Indramayu mempunyai letak yang strategis karena

dilalui oleh jalur regional yang menghubungkan antara

Ibukota Provinsi Jawa Barat, yaitu Bandung dan Ibukota

Jakarta. Secara geografis, Kabupaten Indramayu berada pada posisi 1070 51’ –

1080 32’ BT dan 060 13’ – 060 40’ LS, dengan luas wilayah Kabupaten

Indramayu seluas kurang lebih 209.942Ha, dengan panjang pantai kurang lebih

147 Km yang membentang sepanjang pantai utara Laut Jawa antara

Kabupaten Cirebon – Kabupaten Subang, dimana sejauh 4 mil dari pantai

merupakan kewenangan Kabupaten, dan secara administratif berbatasan :

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Selatan : Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon

Sebelah Barat : Kabupaten Subang

Sebelah Timur : Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon

Perkembangan wilayah administrasi di Kabupaten Indramayu sampai

dengan tahun 2015 terdiri dari 31 kecamatan, 309 desa dan 8 kelurahan.

Adapun beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan laut di sepanjang

pesisir pantai utara Indramayu sejumlah 11 wilayah kecamatan dengan jumlah

wilayah desa sebanyak 38 desa. Untuk mengetahui peta wilayah administrasi

Kabupaten Indramayu dapat di lihat pada Peta 2.1.

K

BAB II PROFIL SANITASI

SAAT INI

Page 2: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 2

2.1.1.2. Topografi

Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan dataran atau

daerah landai dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0 – 2 % yang

mengakibatkan bila curah hujan tinggi, genangan air akan muncul di daerah-

daerah tertentu. Kisaran ketinggian Wilayah Kabupaten Indramayu berada

pada ketinggian 0-100 m di atas permukaan air laut. Bagian utara memiliki

dataran rendah dan semakin tinggi ke arah selatan. Secara garis besar

topografi Kabupaten Indramayu dapat dibagi atas 3 (tiga) kelompok, yaitu :

1. Ketinggian antara 0-7 m di atas permukaan laut (dpl), meliputi : wilayah

Kecamatan Anjatan, Sukra, Patrol, Kandanghaur, Losarang, Sindang,

Lohbener, Arahan, Cantigi, Pasekan, Indramayu, Balongan, Sliyeg,

Juntinyuat, Karangampel, Kedokanbunder dan wilayah Kecamatan

Krangkeng.

2. Ketinggian antara 7- 25 m dpl, meliputi : wilayah Kecamatan Bongas, Kroya,

Gabuswetan, sebagian wilayah Kecamatan Anjatan, Lelea, Terisi, Widasari,

Jatibarang, Kertasmaya, Cikedung, Sukagumiwang, Tukdana dan

Bangodua.

3. Ketinggian antara 25-100 m dpl, meliputi : sebagian wilayah Kecamatan

Cikedung, Terisi, Kroya, Haurgeulis dan keselurahan wilayah Kecamatan

Gantar.

2.1.1.3. Geologi

Wilayah Kabupaten Indramayu merupakan dataran rendah dan daerah

endapan di bagian Timur Laut Provinsi Jawa Barat. Jenis tanah yang terdapat

di wilayah Kabupaten Indramayu terdiri dari :

Aluvial hadromorf.

Aluvial kelabu tua.

Asosiasi aluvial – kelabu dan aluvial – cokelat kelabu.

Asosiasi glie humus rendah dan aluvial kelabu.

Regosal kelabu.

Grumusal kelabu.

Kompleks grumusal dan mediteran.

Asosiasi latosol – cokelat dan regosol – kelabu.

Asosiasi latosol – merah, latosol cokelat kemerahan dan laterit.

Asosiasi podsolik – kuning dan hidromorf kelabu

Page 3: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 3

.

Batuan yang ada di Kabupaten Indramayu terutama disusun oleh endapan

aluvium dan beberapa satuan batuan yang tersusun dari tua ke muda

berdasarkan umur geologi berikut ini :

Satuan batu lempung serpihan.

Satuan batu lempung.

Satuan batu pasir.

Satuan konglomerat dan batu pasir tufaan.

Endapan hasil gunungapi muda dan tak teruraikan.

Endapan aluvium.

Sedangkan endapan aluvium tersebut terbagi menjadi :

Endapan pantai.

Endapan pematang pantai.

Endapan limpah banjir.

Endapan delta.

Endapan sungai tua.

2.1.1.4. Hidrologi

Berdasarkan kondisi geografis dan fisiografi wilayah yang merupakan

dataran rendah dan pantai serta berada pada bagian hilir daerah aliran sungai

yang besar, yaitu DAS Cimanuk dan DAS Cipunagara serta SWS Citarum dan

SWS Cimanuk- Cisanggarung. Kabupaten Indramayu menjadi salah satu

wilayah di Jawa Barat sebagai daerah sentra pertanian dan merupakan daerah

penyangga pengadaan stok pangan Provinsi dan Nasional.

Daerah Aliran Sungai (DAS)

Wilayah Kabupaten Indramayu memiliki 14 aliran sungai yang mengalir ke

arah utara yaitu ke Laut Utara Jawa dan sungai yang tergolong besar

adalah Sungai Cimanuk, Sungai Cipanas, Sungai Cipunegara, Sungai

Cilalanang, Sungai Kumpulkuista, Sungai Pamengkang dan Sungai

Cimanis.

Satuan Wilayah Sungai (SWS)

SWS Citarum di wilayah pantai Jawa Barat bagian utara merupakan bagian

dari SWS Citarum Hilir yang mempunyai luas 6.154 km² (sekitar 30% dari

luas SWS Citarum). SWS Kabupaten Indramayu mempunyai luas 648

Page 4: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 4

km².Aliran rata-rata di bagian hilir mencapai 13,0 milyar m³/tahun yang

dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, industri dan sebagainya.

SWS Cimanuk termasuk wilayah kewenangan Provinsi Jawa Barat dan

mempunyai luas 4.325 km². Wilayah Kabupaten Indramayu termasuk

kedalam SWS Cimanuk dengan luas 1.238 km². Potensi aliran rata-rata

mencapai kapasitas sebesar 4,0 milyar m³/tahun.

Potensi Sumber Air

Wilayah Kabupaten Indramayu yang memiliki kemampuan sebagai lahan

mata air di wilayah bagian selatan Kecamatan Haurgeulis dan Cikedung

dan sebagian besar di Wilayah Kabupaten Indramayu mempunyai zona

lahan air tanah bebas (zona air tanah dangkal), sedangkan kemampuan

lahan hidrologi pantai sangat mempengaruhi tata air dengan fungsi

penahan intrusi air laut dan abrasi pantai. Kawasan pantai terdapat di

sepanjang pantai timur dan utara Indramayu termasuk sebagian Kecamatan

Krangkeng, Juntinyuat, Balongan, Indramayu, Pasekan, Cantigi, Losarang,

Karangampel, Kandanghaur, Patrol dan Sukra. Kemampuan hidrologi

pantai ini dibagi dua zona yaitu zona pantai dan zona rawa.

Air tanah tawar dapat diperoleh dengan cara membuat sumur bor dalam

yang selanjutnya akan memancarkan air tanah tawar. Daerah Kedungdawa-

Kedokan-Gabus-Cibereng-Losarang, merupakan akumulasi air tanah dalam

tawar yang cukup besar, serta juga di sekitar Jatibarang-Krasak-Kaplongan-

Jengkok. Kualitas air tanah tertekan umumnya cukup baik, air bening, pH

berkisar antara 6,43 – 8,53. kandungan Cl di bagian selatan jalur jalan

provinsi umumnya rendah yaitu antara 11,2 – 582,6 mg/l. Beberapa air

tanah dangkal yang diambil di Desa Lohbener, Juntinyuat, Sindang dan

Krangkeng menunjukkan kandungan Cl cukup tinggi antara 603-3.120 mg/l,

bahkan mencapai 111,0 mg/l yaitu Desa Krangkeng.

2.1.1.5. Klimatologi

Keadaan iklim dan cuaca di Kabupaten Indramayu dapat diuraikan sebagai

berikut:

Curah hujan rata-rata per bulannya adalah 200,08 mm dan rata-rata hari

hujan per bulannya 3,25 hari.

Page 5: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 5

Tipe iklim di Kabupaten Indramayu menurut klasifikasi Schmid & Ferguson

termasuk Iklim Tipe D atau iklim sedang.

Suhu udara harian berkisar antara 270 – 340 C, dengan suhu tertinggi 300 C

dan yang terendah 180 C.

Kelembaban udara berkisar 70-80%.

Curah hujan rata-rata tahunan 1.428,45 mm dengan jumlah hari hujan 75

hari. Curah hujan minimum adalah 47 mm yang terjadi pada bulan

Desember, sedangkan curah hujan maksimum adalah 6.024 mm yang

terjadi pada bulan Pebruari. Curah hujan tertinggi meliputi Kecamatan

Anjatan berkisar 1.869 mm/tahun, Kecamatan Haurgelis berkisar 1.865

mm/tahun. Hari hujan terbanyak adalah Kecamatan Cikedung dan

Gabuswetan yaitu sebanyak 94 hari hujan/tahun.

Angin Barat dan Timur bertiup bergantian setiap 5-6 bulan sekali. Angin

Barat bertiup bulan Desember sampai April sedangkan angin TImur bertiup

bulan Mei sampai Nopember. Selama periode 14 tahun (1980-1993), angin

umumnya berasal dari barat laut (29,35%), timur laut (22,01%) dan utara

(18,32%).

Kecepatan angin di wilayah pesisir Indramayu umumnya (41,35%) bertiup

dengan kisaran 3-5 m/det, sedangkan (0,62%) kecepatan angin sangat

lemah yaitu < 1m/det yang dapat diklasifikasikan pada kondisi teduh.

Tabel 2.1. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota

Nama DAS Luas (Km²)

Debit (M3/dtk)

Musim

Hujan

Musim

Kemarau

DAS CIWARINGIN 5,250 0,8 s/d 1,3 0,5 s/d 0,7

DAS CIMANUK 75,130 6,2 s/d 9,1 1,8 s/d 2,5

DAS PANGKALAN 55,550 2,8 s/d 3,3 0,2 s/d 0,6

DAS CIPANAS 58,010 2,1 s/d 4,0 0,4 s/d 0,5

DAS CILALANANG 18,860 0,9 s/d 1,1 0,1 s/d 0,3

DAS SEWO/ CIPUNEGARA 11,500 0,8 s/d 1,3 0,5 s/d 0,8

Sumber: Dinas PSDA TAMBEN Kabupaten Indramayu

Page 6: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 6

Tabel 2.2. Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan

Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan

/Desa

Luas Wilayah

(Ha) (%) thd

total

Kec. Haurgeulis 10 5605 2.75

Kec. Gantar 6 26886 13.18

Kec. Kroya 9 6935 3.40

Kec. Gabus Wetan 10 9648 4.73

Kec. Cikedung 7 12667 6.21

Kec. Terisi 9 16379 8.03

Kec. Lelea 11 5619 2.75

Kec. Bangodua 8 4011 1.97

Kec. Tukdana 13 4588 2.25

Kec. Widasari 10 3917 1.92

Kec. Kertasemaya 13 4021 1.97

Kec. Sukagumiwang 7 3996 1.96

Kec. Krangkeng 11 6114 3.00

Kec. Karangampel 11 2950 1.45

Kec. Kedokanbunder 7 2808 1.38

Kec. Juntinyuat 12 4530 2.22

Kec. Sliyeg 14 5125 2.51

Kec. Jatibarang 15 4161 2.04

Kec. Balongan 10 3337 1.64

Kec. Indramayu 18 6336 3.11

Kec. Sindang 10 3122 1.53

Kec. Cantigi 6 9120 4.47

Kec. Pasekan 6 5023 2.46

Kec. Lohbener 12 3259 1.60

Page 7: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 7

Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan

/Desa

Luas Wilayah

(Ha) (%) thd

total

Kec. Arahan 8 3324 1.63

Kec. Losarang 12 11907 5.84

Kec. Kandanghaur 13 7663 3.76

Kec. Bongas 8 4558 2.23

Kec. Anjatan 13 8150 3.99

Kec. Sukra 8 4336 2.13

Kec. Patrol 8 3916 1.92

Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2014

Mengenai cakupan wilayah kajian dalam Dokumen pemutakhiran Strategi

Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah skala kabupaten. Berikut ini adalah peta administrasi

Kabupaten Indramayu :

Peta 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Indramayu dan Cakupan Wilayah Kajian

Page 8: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 8

2.1.2. Demografi

Kondisi demografi penduduk di Kabupaten Indramayu rata-rata mengalami kesamaan

untuk tipa kecamatan yaitu yang paling ramai berada di pusat kecamatan karena

disana banyak dijumpai roda perekonomian, sedangkan permukiman yang lain

menyebar di wilayah sekitarnya.

Jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2013 sebanyak 1.690.977 jiwa, dengan

komposisi jumlah laki-laki sebanyak 870.665 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak

820.312 jiwa. Jumlah rumah tangga Kabupaten Indramayu tahun 2013 sebanyak

500.844 KK. Kecamatan Indramayu merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk

terbesar sebanyak 108.132 jiwa. Konsentrasi sebaran jumlah penduduk terpusat pada

kecamatan-kecamatan bagian utara Kabupaten Indramayu.

Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk beserta proyeksi untuk 5 tahun kedepan.

Tabel 2.3. Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5

tahun

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat

Pertumbuhan

Tahun Tahun Tahun

n n+1 n+4 n n+1 n+4 n n+1 n+4

Haurgeulis 88.080 6.888 123.312 22.363 24.599 31.308 0,64 1,28 0,90

Gantar 60.744 66.818 85.042 15.136 16.650 21.190 2 4,00 2,80

Kroya 60.606 66.667 84.848 17.070 18.777 23.898 0,75 1,50 1,05

Gabus Wetan 54.015 59.417 75.621 15.639 17.203 21.895 0,47 0,94 0,66

Cikedung 38.688 42.557 54.163 12.325 13.558 17.255 0,39 0,78 0,55

Terisi 52.663 57.929 73.728 15.383 16.921 21.536 0,63 1,26 0,88

Lelea 46.981 51.679 65.773 15.229 16.752 21.321 0,22 0,44 0,31

Bangodua 27.026 29.729 37.836 8.193 9.012 11.470 0,45 0,90 0,63

Tukdana 50.054 55.059 70.076 15.769 17.346 22.077 -0,29 (0,58) (0,41)

Widasari 33.581 36.939 47.013 10.408 11.449 14.571 0,22 0,44 0,31

Kertasemaya 59.865 65.852 83.811 12.081 13.289 16.913 0,79 1,58 1,11

Sukagumiwang 36.910 40.601 51.674 8.619 9.481 12.067 1,65 3,30 2,31

Page 9: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 9

Krangkeng 62.527 68.780 87.538 16.912 18.603 23.677 0,17 0,34 0,24

Karangampel 61.194 67.313 85.672 15.552 17.107 21.773 0,3 0,60 0,42

Kedokanbunder 43.500 47.850 60.900 11.524 12.676 16.134 0,06 0,12 0,08

Juntinyuat 76.411 84.052 106.975 22.743 25.017 31.840 -0,23 (0,46) (0,32)

Sliyeg 57.837 63.621 80.972 16.204 17.824 22.686 0,24 0,48 0,34

Jatibarang 68.763 75.639 96.268 18.150 19.965 25.410 0,08 0,16 0,11

Balongan 38.025 41.828 53.235 10.928 12.021 15.299 0,85 1,70 1,19

Indramayu 106.688 117.357 149.363 25.919 28.511 36.287 1,52 3,04 2,13

Sindang 49.323 54.255 69.052 11.379 12.517 15.931 0,73 1,46 1,02

Cantigi 22.531 24.784 31.543 6.285 6.914 8.799 0,04 0,08 0,06

Pasekan 23.428 25.771 32.799 5.896 6.486 8.254 0,77 1,54 1,08

Lohbener 53.866 59.253 75.412 14.783 16.261 20.696 0,34 0,68 0,48

Arahan 31.391 34.530 43.947 9.143 10.057 12.800 0,17 0,34 0,24

Losarang 55.026 60.529 77.036 15.598 17.158 21.837 0,74 1,48 1,04

Kandanghaur 84.672 93.139 118.541 22.740 25.014 31.836 0,61 1,22 0,85

Bongas 46.110 50.721 64.554 13.097 14.407 18.336 0,65 1,30 0,91

Anjatan 80.849 88.934 113.189 21.807 23.988 30.530 -0,03 (0,06) (0,04)

Sukra 43.095 47.405 60.333 11.441 12.585 16.017 0,31 0,62 0,43

Patrol 53.946 59.341 75.524 13.631 14.994 19.083 1,07 2,14 1,50

Sumber: Indramayu Dalam Angka 2014

Untuk jumlah penduduk di Kabupaten Indramayu juga dapat dilihat pada tabel dibawah

ini ;

Page 10: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 10

Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan di Kabupaten Indramayu

NO KECAMATAN

JUMLAH

RUMAH

TANGGA

JUMLAH PENDUDUK

TOTAL LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6

1 Haurgeulis 23.795 45,669 43,6 89,269

2 Gantar 16.326 31,145 30,418 61,563

3 Kroya 17.495 31,551 29,877 61,428

4 Gabuswetan 16.090 27,815 26,927 54,742

5 Cikedung 13.349 19,747 19,465 39,212

6 Terisi 24,394 27,561 25,811 53,372

7 Lelea 16,737 23,978 23,641 47,619

8 Bangodua 17,936 13,992 13,399 27,391

9 Tukdana 16,494 26,135 24,598 50,733

10 Widasari 13,685 17,725 16,312 34,037

11 Kertasemaya 17,624 30,972 29,705 60,677

12 Sukagumiwang 16,41 18,766 18,641 37,407

13 Krangkeng 8,61 32,785 30,591 63,376

14 Karangampel 17,019 32,215 29,804 62,019

15 Kedokanbunder 9,789 22,856 21,232 44,088

16 Juntinyuat 16,622 40,873 36,576 77,449

17 Sliyeg 10,824 30,596 28,023 58,619

18 Jatibarang 18,575 35,998 33,693 69,691

19 Balongan 17,311 20,013 18,526 38,539

20 Indramayu 12,768 55,598 52,522 108,12

21 Sindang 22,971 25,607 24,383 49,99

22 Cantigi 18,354 14,03 12,815 26,845

Page 11: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 11

NO KECAMATAN

JUMLAH

RUMAH

TANGGA

JUMLAH PENDUDUK

TOTAL LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6

23 Pasekan 20,762 12,393 11,347 23,74

24 Lohbener 10,744 28,098 26,499 54,597

25 Arahan 30,673 16,386 15,432 31,818

26 Losarang 13,784 26,609 25,138 51,747

27 Kandanghaur 6,676 44,165 41,645 85,81

28 Bongas 6,252 23,852 22,883 46,735

29 Anjatan 16,664 42,148 39,795 81,943

30 Sukra 9,512 22,977 20,699 43,676

31 Patrol 16,269 28,375 26,299 54,674

TOTAL 500,844 870,63 820,296 1.690.926

Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2014

2.1.3 Tata Ruang Wilayah

2.1.3.1 Kebijakan dan Strategi RTRW

Kebijakan dan strategi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Indramayu Tahun 2011-2031 disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata

ruang ruang berkelanjutan dan operasional, serta mengakomodasi paradigma

baru dalam perencanaan. Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang,

terdiri dari :

1. Pengendalian dan pengembangan pemanfaatan lahan pertanian. Kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan dan mengembangkan

pemanfaatan lahan pertanian sesuai dengan kaidah penataan ruang.

Strategi :

a. Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian. b. Mengembangkan produktivitas pertanian. c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan

pertanian. d. Mengembangkan irigasi pertanian.

Page 12: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 12

e. Mengoptimalkan kawasan pertanian lahan basah. f. Mengoptimalkan kawasan pertanian lahan kering. g. Menetapkan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan. h. Mengembangkan kawasan pusat pengembangan agropolitan.

2. Pengoptimalan produktivitas kawasan peruntukan perikanan. Kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan produktivitas kawasan

peruntukan perikanaan sehingga menjadi lebih berdaya guna dan berhasil

guna.

Strategi :

a. Mengembangkan perikanan tangkap dan budidaya. b. Mengoptimalkan produktivitas kawasan peruntukan perikanan. c. Mengembangkan minapolitan. d. Mengembangkan industri pengolahan hasil perikanan

3. Pengelolaan dan pemanfaatan potensi hutan. Kebijakan ini bertujuan untuk merinci arahan pengelolaan dan

pemanfaatan potensi hutan.

Strategi :

a. Mengelola potensi sumber daya hutan. b. Meningkatkan produksi mutu dan tanaman perkebunan.

c. Memanfaatkan potensi tanah terlantar dan lahan kritis.

4. Pengembangan kawasan industri. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik investasi.

Strategi :

a. Mengembangkan kawasan peruntukkan industri.

b. Mengembangkan industri kecil dan menengah.

c. Mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri kecil dan menengah.

5. Pengembangan kawasan pariwisata terpadu berbasis potensi alam. Kebijakan ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan peruntukkan

pariwisata.

Strategi :

a. Mengembangkan obyek wisata unggulan.

b. Mengembangkan zona wisata terpadu di bagian utara wilayah kabupaten.

c. Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan.

6. Pengembangan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi. Kebijakan ini bertujuan mengoptimalkan, menata, dan mengendalikan

usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.

Page 13: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 13

Strategi :

a. Mengoptimalkan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.

b. Menata dan mengendalikan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.

7. Pengembangan kawasan permukiman. Kebijakan ini bertujuan menyediakan sarana dan prasarana permukiman,

meningkatkan kualitas, menata kawasan, serta mengendalikan

pertumbuhannya.

Strategi :

a. Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana permukiman.

b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana permukiman.

c. Menata kawasan permukiman.

d. Mengendalikan pertumbuhan permukiman.

8. Pengembangan pusat-pusat pelayanan. Kebijakan ini bertujuan membentuk pusat kegiatan yang terintegrasi dan

berhirarki serta meningkatkan interaksi yang sinergis antara pusat kegiatan

perkotaan dan perdesaan.

Strategi :

a. Membentuk pusat kegiatan yang terintegrasi dan berhirarki.

b. Meningkatkan interaksi antara pusat kegiatan perdesaan dan perkotaan secara sinergis menjamin ketersediaan sarana dan prasarana permukiman.

9. Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah. Kebijakan ini bertujuan mengembangkan sistem jaringan prasarana

wilayah.

Strategi :

a. Mengembangkan prioritas jaringan sarana dan prasarana wilayah dalam mendukung kegiatan pertanian, perikanan, kehutanan dan industri.

b. Mengembangkan dan memantapkan jaringan jalan dalam mendukung sistem perkotaan, mendorong pertumbuhan dan pemerataan wilayah.

c. Mengembangkan infrastruktur pendukung pertumbuhan wilayah.

d. Mengoptimalkan dan mengembangkan jaringan kereta api.

e. Meningkatkan jangkauan pelayanan dan mutu sistem jaringan telekomunikasi.

f. Meningkatkan sistim dan optimalisasi sistem jaringan sumber daya air.

g. Mengembangkan pelayanan prasarana energi.

h. Mengembangkan prasarana pengelolaan lingkungan.

i. Menetapkan jalur evakuasi kawasan rawan bencana.

Page 14: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 14

10. Pengendalian dan pelestarian kawasan lindung Kebijakan ini bertujuan mengendalikan dan dan melestarikan kawasan

lindung.

Strategi :

a. Memulihkan fungsi lindung.

b. Mencegah perkembangan kegiatan budidaya di kawasan lindung.

c. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pengelolaan kawasan.

d. Menghindari kawasan yang rawan bencana sebagai kawasan terbangun.

11. Pengembangan kawasan strategis sesuai kepentingan fungsi daya dukung lingkungan. Kebijakan ini bertujuan mengembangkan kawasan strategis sesuai dengan

fungsi daya dukung lingkungannya.

Strategi :

a. Meningkatkan kegiatan yang mendorong pengembalian fungsi lindung.

b. Menjaga kawasan lindung dari kegiatan budidaya.

c. Mempertahankan luasan kawasan lindung.

d. Meningkatkan keanekaragaman hayati kawasan lindung.

e. Mengembangkan ruang terbuka hijau pada kawasan perlindungan setempat dan ruang evakuasi bencana alam.

12. Pengembangan kawasan strategis sesuai kepentingan pertumbuhan ekonomi Kebijakan ini bertujuan mengembangkan kawasan strategis sesuai dengan

kepentingan pertumbuhan ekonominya.

Strategi :

a. Mengembangkan kegiatan ekonomi skala besar. b. Menyediakan prasarana dan sarana penunjang kegiatan

ekonomi. c. Menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi

wilayah. d. Mengembangkan kerjasama dalam penyediaan tanah.

e. Memanfaatkan potensi tanah terlantar dan lahan kritis.

13. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara Kebijakan ini bertujuan meningkatkan fungsi kawasan untuk pertahanan

dan keamanan negara.

Strategi :

a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus Pertahanan dan Keamanan.

Page 15: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 15

b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan.

c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional yang mempunyai fungsi khusus pertahanan dan keamanan.

d. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan.

Wilayah pola ruang kabupaten Indramayu tergambarkan pada peta berikut:

Peta 2.2. Peta Rencana Ruang Kabupaten Indramayu

Page 16: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 16

2.2. Kemajuan Pelaksanaan SSK

2.2.1. Air Limbah Domestik

SSK (periode sebelumnya) Tahun 2013 – 2018 SSK (saat ini)

Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini

(1) (2) (3) (4)

Tercapainya Standar

Pelayanan Minimum (SPM)

untuk layanan air limbah

domestik tahun 2015

Berkurangnya praktek Buang

Air Besar Sembarangan

(BABS) dari 37% menjadi

0% tahun 2017

37% masyarakat

masih BABS

Adanya pengurangan

jumlah masyarakat

yang BABS menjadi

29% (hasil EHRA 2015)

Harmonisasi dan

penyelarasan Instansi terkait

yang menangani

Pengelolaan Air limbah baik

Pemerintah, Masyarakat dan

Pihak Ketiga

Sudah adanya

sinergitas sebagai

bagian

harmonisasi atau

kebersamaan

pada seluruh

pemangku

kepentingan

Perlunya peningkatan

sinergitas

pembangunan sanitasi

pada seluruh pemangku

kepentingan

Tersusunnya rencana induk

(master Plan) pengelolaan

air limbah Kabupaten

Indramayu pada tahun 2014

Belum adanya

masterplan air

limbah yang

menjadi pegangan

dalam

pengembangan

sektor air limbah

di Kabupaten

Indramayu

Belum terealisasinya

penyusunan master

plan air limbah pada

tahun 2015

Mengembangkan IPAL

Komunal dan sanimas Masih kurangnya

sarana/prasarana

IPAL komunal dan

sanimas

Masih kurangnya

sarana/prasarana IPAL

komunal dan sanimas

meskipun sudah ada

penambahan sarana

melalui beberapa

program

Meningkatkan peran swasta

dalam pelayanan air limbah

Adanya potensi

pelayanan air

limbah oleh

swasta

Belum maksimalnya

peranan swasta dalam

pelayanan air limbah

Page 17: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 17

2.2.2. Persampahan

SSK (periode sebelumnya) Tahun 2013 – 2018 SSK (saat ini)

Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini

(1) (2) (3) (4)

Meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam

pelaksanaan pengelolaan

sampah secara 3R.

Meningkatnya kesadaran

masyarakat dalam

pengelolaan sampah

secara 3R

masih

kurangnya

masyarakat

yang mengelola

sampah dengan

pola 3R

Masih banyaknya

masyarakat yang

belum mengelola

sampah dengan pola

3R

Meningkatkan sarana dan

prasarana pengelolaan

persampahan

Meningkatnya

pembangunan sarana dan

prasarana pengelolaan

persampahan

Belum seluruh

wilayah

kabupaten

terlayani sarana

dan prasarana

pengelolaan

sampah

Belum memadainya

sarana dan

prasarana

pengelolaan

persampahan

2.2.3. Drainase

SSK (periode sebelumnya) Tahun 2013 – 2018 SSK (saat ini)

Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini

(1) (2) (3) (4)

Mengurangi daerah banjir

dan genangan sebagai

upaya untuk mengurangi

sumber sumber

penyebaran penyakit

Meningkatnya kualitas

pelayanan drainase di

masyarakat

Masih terdapat

genangan air di

beberapa

wilayah

Belum tercapainya

kondisi drainase yang

memadai sesuai

target

Meningkatkan cakupan

pelayanan drainase sesuai

masterplan

Tersedianya sapras

drainase sesuai

masterplan

Belum

seluruhnya

sarpras

terpenuhi sesuai

masterplan

Masih adanya

sarpras yang belum

terbangun sesuai

masterplan drainase

Page 18: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 18

2.2.4. PHBS

SSK (periode sebelumnya) Tahun 2013 – 2018 SSK (saat ini)

Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini

(1) (2) (3) (4)

Mewujudkan budaya PHBS

di seluruh lapisan

masyarakat

Meningkatnya kualitas

pelayanan PHBS di

masyarakat

Pelayanan

PHBS terhadap

masyarakat

yang masih

kurang

terkendala

anggaran dan

SDM

Belum terlayaninya

masyrakat dari PHBS

terkait beberapa

keterbatasan

Meningkatkan

pembangunan sarana

PHBS di lingkungan

sekolah dan masyarakat

Meningkatnya sarana

PHBS di tingkat sekolah

dan masyarakat di

Kabupaten Indramayu

pada tahun 2017

Masih

kurangnya

sarana PHBS

ditingkat

sekolah dan

masyrakat

Belum tercapainya

target sarana PHBS

di lingkungan sekolah

dan masyarakat

Page 19: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 19

2.3. Profil Sanitasi Saat Ini

Sebagai bagian dari proses pembangunan daerah, pembangunan dan

pengembangan sektor sanitasi antara lain berpatokan pada peraturan dan perundang-

undangan yang belaku dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada, antara lain:

Pemerintahan (Pusat sampai daerah); Masyarakat; dan Sektor swasta. Upaya

pemerintah sebagai regulator, fasilitator dan administrator pelaksanaan pembangunan

bertujuan pada penanganan permasalahan sektor sanitasi baik di tingkat masyarakat

maupun di tingkat kewilayahan.

Kegiatan pembangunan di sektor sanitasi meliputi 3 (tiga) sektor dan 1 (satu)

komponen yaitu :

a. Sektor air limbah domestik

b. Sektor persampahan

c. Sektor drainase

d. Komponen perilaku hidup bersih sehat (PHBS)

Kondisi saat ini pembangunan sanitasi di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada

pemaparan sebagai berikut:

2.3.1. Pengelolaan Air Limbah Domestik

Pengelolaan air limbah domestik khususnya air kotor dan limbah tinja di kabupaten

Indramayu berdasarkan tugas pokok dan fungsinya menjadi tanggung jawab Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu (Perda Kabupaten Indramayu No.8

Tahun 2008), dalam menjalankan tupoksinya, maka Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kabupaten Indramayu perlu ditunjang oleh sarana dan prasarana

pendukungnya, tetapi kondisinya sampai pada saat ini masih terbatas, hal ini bila

dilihat dari jumlah sarana dan prasarana termasuk kinerja dinas yang belum

menyentuh seluruh pelosok wilayah Kabupaten Indramayu. adapun kondisi sarana dan

prasarana yang ada pada saat ini, adalah :

Tabel 2.5. Alat Pengangkut Air kotor/limbah WC

No Jenis

Jumlah (Bh) Jumlah

Baik Rusak Tidak Total

Berfungsi (Bh)

1 Truk Tangki Tinja 1 - - 1

Page 20: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 20

Tabel 2.6. Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)

No Jenis Luas

(m2)

Kapasitas

(m3)

Tahun

Keterangan

Pemb. Usia

Pakai

1 IPLT Pecuk 176,95 1996 15

Kelembagaan

Dalam hal penanganan limbah secara umum diKabupaten Indramayu sebenarnya

bukan sebatas pada kewenangan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten

Indramayu, tetapi ada urutan (secuen) tupoksi yang melibatkan Instansi/dinas lainnya

di Kabupaten Indramayu, yaitu Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan dan Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu.

1. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu.

Berdasarkan Peraturan Bupati No. 33 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu, khususnya pasal

13 tentang tugas pokok Kasi Air Kotor dan PLT pada Bidang Penanggulangan

Kebersihan yaitu mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengurasan dan

pengolahan limbah tinja, serta mempunyai fungsi, yaitu :

a. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan air kotor dan PLT; b. pelaksanaan operasional pengolahan dan penganalisaan data pengurasan

saluran/drainase dan pengolahan limbah tinja; c. pelaksanaan operasional pengurasan saluran/drainase; d. pelaksanaan operasional pelayanan pengolahan lumpur/limbah tinja; e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya.

2. Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu.

Berdasarkan Peraturan Bupati No. 31 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, khususnya pasal 22 tentang tugas

pokok kasi Penyehatan lingkungan pada Bidang Perumahan dan Penyehatan

lingkungan yaitu mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penyehatan

lingkungan, serta mempunyai fungsi, yaitu:

a. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan; b. pelaksanaan operasional penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan penyehatan

lingkungan;

Page 21: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 21

c. penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan survey dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan jaringan, sarana dan prasarana air limbah rumah tangga, drainase dan trotoarisasi di perkotaan dan perdesaan;

d. penyiapan bahan dan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pembangunan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman dan perumahan;

e. penyiapan bahan dan pelaksanaan pemberian bantuan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga

f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

3. Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu :

Berdasarkan Peraturan Bupati No. 27 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, khususnya pasal 17 tentang tugas

pokok Kasi Pengawasan Sanitasi Dasar dan Penyehatan lingkungan pada Bidang

Promosi Kesehatan dan Penyehatan lingkungan yaitu mempersiapkan bahan

pelaksanaan kegiatan pengawasan sanitasi dasar dan kualitas lingkungan, serta

mempunyai fungsi, yaitu:

a. penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengawasan sanitasi dasar, kualitas lingkungan dan pemukiman;

b. pelaksanaan operasional kegiatan pengawasan sanitasi dasar, kualitas lingkungan dan pemukiman;

c. pelaksanaan operasional kegiatan upaya peningkatan cakupan air bersih, cakupan jamban keluarga, cakupan sarana pembuangan air limbah keluarga serta cakupan rumah sehat;

d. pelaksanaan operasional kegiatan pengawasan terhadap kualitas air bersih dan air minum serta sanitasi dasar lainnya;

e. pelaksanaan operasional kegiatan pengawasan terhadap kualitas lingkungan; f. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengurangan resiko pencemaran

lingkungan dengan membuat rekomendasi kepada pihak terkait; g. pelaksanaan operasional kegiatan usaha peningkatan kebersihan lingkungan; h. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis kepada petugas kesehatan

lingkungan di Puskesmas; i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya. 4. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu :

Berdasarkan Peraturan Bupati No. 50 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, mempunyai Tugas pokok yaitu

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang lingkungan

hidup, serta mempunyai fungsi, yaitu:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang

lingkungan hidup; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup; d. pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Page 22: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 22

Air limbah domestik khususnya air kotor dan limbah tinja dikelola oleh Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu melalui Bidang Penanggulangan

Kebersihan pada Seksi Air Kotor dan Pemanfaatan Limbah Tinja, di dalam

pelaksanaannya mengacu pada peraturan- peraturan yang ada, yaitu :

1. Untuk pengelolaan pelayanan air limbah domestik diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu.

2. Untuk retribusi air limbah domestik diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukan pemangku kepentingan di Kabupaten

Indramayu dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah domestik. Dari tabel ini

masih menunjukan peranan dari pemerintah kabupaten masih dominan sedangkan

peran dari pihak swasta dan masyarakat masih sangat minim.

Tabel 2.7. Daftar Pemangku Kepentingan yang terlibat dalam Pengelolaan Air

Limbah Domestik di Kabupaten Indramayu

FUNGSI

PEMANGKU KEPENTINGAN

Ket Pemerintah

Kabupaten/

Kota

Swasta Masyarakat

PERENCANAAN

Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota

V

Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target

V

Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target

V

PENGADAAN SARANA

Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik

V

Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik)

V V

Page 23: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 23

FUNGSI

PEMANGKU KEPENTINGAN

Ket Pemerintah

Kabupaten/

Kota

Swasta Masyarakat

Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja)

V

Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor)

V V

Membangun sarana IPLT dan atau IPAL

V V

PENGELOLAAN

Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja

V V

Mengelola IPLT dan atau IPAL V V

Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja

V

Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestic

V

Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB

V

PENGATURAN DAN

PEMBINAAN

Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, peralatan, dll)

V

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik

V

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik

V

MONITORING DAN EVALUASI

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota

V

Page 24: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 24

FUNGSI

PEMANGKU KEPENTINGAN

Ket Pemerintah

Kabupaten/

Kota

Swasta Masyarakat

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik

V

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik

V

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik

V

Page 25: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 25

Tabel 2.8. Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Indramayu

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

Ket Ada (Sebutkan)

Tidak

Ada

Efektif

Dilaksanaka

n

Belum

Efektif

Dilaksanaka

n

Tidak Efektif

Dilaksanaka

n

AIR LIMBAH DOMESTIK

Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kab/Kota ini

Ada

Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum Nomor 14 /Prt/M/2010 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang

Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang,

maka terdapat 2 target yaitu :

Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai dengan target 60% pada tahun 2014.

Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota dengan target 5% pada tahun 2014.

V Belum

efektif

karena

keterbat

asan

anggara

n

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestic

V

Page 26: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 26

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

Ket Ada (Sebutkan)

Tidak

Ada

Efektif

Dilaksanaka

n

Belum

Efektif

Dilaksanaka

n

Tidak Efektif

Dilaksanaka

n

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestic

V

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah

Ada

Perda Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu

V

Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha

Ada

Perda Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu

V

Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha

Ada

Perda Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan

V

Page 27: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 27

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

Ket Ada (Sebutkan)

Tidak

Ada

Efektif

Dilaksanaka

n

Belum

Efektif

Dilaksanaka

n

Tidak Efektif

Dilaksanaka

n

Umum di Kabupaten Indramayu

Kewajiban penyedotan air limbah domestic untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik

V

Retribusi penyedotan air limbah domestik

Ada

Perda No 2 Tahun 2012 tanggal 22

Februari 2012, Tentang: Retribusi Jasa

Umum

V

Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestic bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran

V

Page 28: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 28

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Saat ini pelayanan pengelolaan air limbah domestik dilakukan baru melalui sistem

setempat (onsite) dengan menggunakan Septik Tank dan belum ada sistem komunal

serta sistem terpusat (offsite) meskipun saat ini pembangunan IPAL komunal sudah

mulai dibangun di beberapa wilayah dan kawasan industri. Pelayanan air limbah

domestik yang dilakukan pada tahun 2011 meliputi 270 KK/tahun (Data Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu).

Sarana dan prasarana yang dimiliki berupa 1 (satu) unit Truck Tangki Tinja dan 1

(satu) unit Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) yang berlokasi di Pecuk dengan

luas 176,95 m2, sistem pengolahan gravitasi dan kapasitas maksimal 15 m3/hari.

Peta 2.3. Peta Cakupan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik

Page 29: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 29

Peta 2.4. Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Air Limbah Domestik

Berikut ini adalah tabel yang menunjukan pengelolaan air limbah domestik dalam hal

ini adalah limbah tinja :

Tabel 2.9. Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik

Input User

Interface

Penampung

an Awal

Pengalira

n

Pengol

ahan

Akhir

Pembua

ngan/

Daur

Ulang

Kode/

Nama

Aliran

Air

Limbah

Domestik

WC

Helikopter

Sungai

WC

Jongkok Tangki

Septik,

Truk Tinja,

Drainase

Lingkunga

IPLT Sungai

Page 30: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 30

Cubluk n

WC Leher

Angsa

Tangki

Septik,

Cubluk

Truk Tinja,

Drainase

Lingkunga

n

IPLT Sungai

Gambar 2.1. DSS Air Limbah

Page 31: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 31

Tabel 2.10. Sistem pengelolaan air limbah yang ada di Kabupaten/Kota

Kelompok

Fungsi

Teknologi

yang

digunakan

Jenis Data

Sekunder

(Perkiraan)

Nilai Data

Sumber

Data

A b c d e

WC Jongkok +

WC Duduk Leher

Angsa

Tangki Septik

Rekapan

Jumlah

Jamban Dan

Keluarga

Yang Akses

Jaga Sehat ,

Triwulan IV

Tahun 2011

229.499

Dinas

Kesehatan

Plengsengan Cubluk 17.272

MCK Tangki Septik 430

Lain-lain 4058

Kesadaran Masyarakat

Pengelolaan air limbah domestik yang menjadi salah satu sub sektor dalam

sanitasi merupakan tanggung jawab bersama antara semua pihak baik itu pemerintah

maupun masyarakat. Dalam hal ini diharapkan peran masing-masing pihak dapat

berimbang untuk menunjang pengelolaan air limbah domestik yang baik karena

apabila hanya salah satu pihak saja yang menonjol maka hasilnya akan kurang baik

Kesetaraan gender merupakan kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan

untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia agar mampu

berperan dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan termasuk dalam pengelolaan

sanitasi. Hal ini merupakan salah satu aspek kunci keberhasilan sehingga

pembangunan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan dari berbagai unsur masyarakat,

tidak terkecuali kaum perempuan, anak-anak, tua muda, maupun yang miskin-kaya di

Kabupaten Indramayu. Dalam mengusung pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat

yang tentunya menuntut masyarakat berperan tidak hanya sebagai obyek melainkan

juga sebagai subyek. Pemerintah Kabupaten Indramayu mengakui dan mendukung

konsep-konsep dan prinsip gender serta kesetaraan sosial ini. Oleh karenanya, strategi

yang tepat untuk hal ini adalah dengan pelibatan secara langsung unsur masyarakat

dengan mempertimbangkan keseimbangan unsur laki-laki dan perempuan mulai dari

tahap perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan serta pengembangannya.

Pada tahun 2010 dan 2012 Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu

membangun prasarana MCK++ (MCK Plus Plus) di 8 Kecamatan yang ada di

Page 32: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 32

Kabupaten Indramayu menggunakan alokasi dana DAK dan APBD Kabupaten. 1 Unit

MCK++ yang terbangun terdiri dari 4 kamar mandi, 4 unit kakus, serta bungker tabung

bio gas dengan jumlah pemanfaat 100 s.d 200 KK. Sedangkan untuk tahun 2015

bantuan provinsi Jawa Barat untuk pembangunan MCK++ dan IPAL komunal

terealisasi sebanyak 20 lokasi dengan cakupan layanan kurang lebih 4000 KK.

Page 33: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 33

Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat di Kabupaten Indramayu dapat dilihat dari tabel berikut ini ;

Tabel 2.11. Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat

Kecamatan

Jumlah Jumlah MCK Tahun

MCK++ Jumlah Sanimas

Tahun

Sanimas

RT RW

Pddk

miskin

(KK)

Jamban

Keluarga

Dikelola

RT

Dikelol

a RW

Dikelol

a CBO

Dikelola

Lainnya

(KSM)

dibang

un

Dikelol

a RT

Dikelola

RW

Dikelol

a CBO

Dikelol

a

Lainnya

dibangu

n

Kec.

Haurgeulis

254 95 7.197 15.393 1 Unit 2013

Kec. Gantar 167 70 4.817 1.323

Kec. Kroya 139 62 7.108 7.337

Kec. Gabus

Wetan

114 46 5.921 10.009 1 Unit 2012

Kec.

Cikedung

259 59 4.991 5.234 1 Unit 2012

Kec. Terisi 262 59 6.461 8.852 1 Unit 2013

Kec. Lelea 199 75 6.306 11.793

Kec.

Bangodua

94 32 2.852 4.280

Kec. Tukdana 159 56 5.274 3.237 1 Unit 2012

Page 34: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 34

Kec. Widasari 132 37 3.693 3.659

Kec.

Kertasemaya

215 41 4.962 8.239 1 Unit 2010

Kec.

Sukagumiwan

g

135 28 3.700 5.506 2 Unit 2010,

2014

Kec.

Krangkeng

169 47 7.227 12.552 1 Unit 2013

Kec.

Karangampel

157 43 4.780 7.921 1 Unit 2013

Kec.

Kedokanbund

er

133 34 3.409 18.643

Kec.

Juntinyuat

324 85 7.930 12.388 7 Unit 2014

Kec. Sliyeg 276 63 5.456 13.053 2 Unit 2010,20

13

Kec.

Jatibarang

326 73 7.599 11.237

Kec.

Balongan

135 39 3.712 8.914

Kec.

Indramayu

426 122 9.962 16.403

Kec. Sindang 247 71 3.930 9.070

Page 35: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 35

Kec. Cantigi 84 27 2.925 5.478 2 Unit 2013,

2014

Kec. Pasekan 144 42 2.780 3.919 1 Unit 2010

Kec.

Lohbener

230 45 4.993 9.354 2 Unit 2013,

2014

Kec. Arahan 150 29 3.287 5.860 1 Unit 2014

Kec.

Losarang

194 47 6.484 3.014

Kec.

Kandanghaur

212 72 8.002 3.830

Kec. Bongas 109 34 5.030 5.978 1 Unit 2012

Kec. Anjatan 312 80 7.701 9.454 1 Unit 2013

Kec. Sukra 156 38 4.968 7.363 1 Unit 2014

Kec. Patrol 133 38 6.263 6389

Mengenai kondisi MCK data yang kami tampilkan adalah MCK++ yang dibangun pada tahun 2010 dan 2012 sesui dengan tabel dibawah ini ;

Page 36: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 36

Tabel 2.12. Kondisi sarana MCK

Kecamatan

Lokasi

MCK Jumlah Pemakai

Jml

Toilet/W

C

Jml

kmr

mandi

Fas.

Cuci

Tanga

n

Persedia

an

Sabun

Ada biaya

pemakaia

n MCK

Tempat

buangan air

kotor

Kapan

tangki

septik

dikosongk

an

MCK PDAM SPT SGL

R

T RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T

Tang

ki

Septi

k

Cublu

k

Kec. Bongas V 2 2 2 2 V V V

Kec. Tukdana V 2 2 2 2 V V V

Kec.

Cikedung

V 2 2 2 2 V V V

Kec. Gabus

Wetan

V 2 2 2 2 V V V

Kec.

Jatibarang

V 2 2 2 2 V V V

Kec.

Sukagumiwan

V 2 2 2 2 V V V

Page 37: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 37

g

Kec. Pasekan V 2 2 2 2 V V V

Kec.

Kertasemaya

V 2 2 2 2 V V V

Keterangan:

L = laki-laki S = selalu tersedia air Y = ya SPT = Sumur pompa tangan

P = perempuan T = tidak ada persediaan air T = tidak SGL = Sumur gali

K = kadang-kadang

Kondisi sarana MCK berdasarkan rekapan jumlah jamban keluarga dan keluarga yang akses jaga sehat triwulan IV tahun 2011 dari Dinas

Kesehatan dapat terlihat dari tabel dibawah ini ;

Tabel 2.13. Kondisi Sarana MCK

NO PUSKESMAS JUMLAH

RUMAH

JUMLAH

KK

SARANA JAMBAN KELUARGA / KAKUS

JAMBAN DIPAKAI MASYARAKAT ( YG BERFUNGSI )

LEHER

ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MCK LAIN 2

JUMLAH

SARANA

JAMBAN

YG TDK

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Page 38: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 38

NO PUSKESMAS JUMLAH

RUMAH

JUMLAH

KK

SARANA JAMBAN KELUARGA / KAKUS

JAMBAN DIPAKAI MASYARAKAT ( YG BERFUNGSI )

LEHER

ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MCK LAIN 2

JUMLAH

SARANA

JAMBAN

YG TDK

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Balongan 9,152 12,118 8,914 8,914

2 Plumbon 11,854 12,701 5,939 362 269 6,570

3 Margadadi 12,243 13,710 9,712 121 - - - 9,833 906

4 Pasekan 5,190 6,333 3,918 - - - - 3,918 258

5 Sindang 7,346 9,004 5,408 267 338 6,013

6 Babadan 3,241 4,582 3,057 3,057 160

7 Cantigi 5,723 6,724 3,548 4 3,552 207

8 Lohbener 6,775 8,752 4,869 4,869 73

9 Kiajaran wetan 6,984 8,100 3,096 258 452 5 674 4,485 966

10 Cidempet 8,701 10,001 5,860 5,860 79

11 Krangkeng 6,022 10,405 2,036 123 2,159 2,041

12 Kedungwungu 8,302 11,553 337 3,128 - - - 3,465 968

13 Karangampel 9,160 12,172 6,577 118 107 1 1,118 7,921 1,118

14 Kedokan bunder 11,519 12,653 15,613 81 15,694 10,699

Page 39: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 39

NO PUSKESMAS JUMLAH

RUMAH

JUMLAH

KK

SARANA JAMBAN KELUARGA / KAKUS

JAMBAN DIPAKAI MASYARAKAT ( YG BERFUNGSI )

LEHER

ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MCK LAIN 2

JUMLAH

SARANA

JAMBAN

YG TDK

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

15 Kaplongan 4,651 5,051 2,921 28 2,949 1,072

16 Juntinyuat 13,189 15,233 7,014 7,014

17 Pondoh 8,446 10,573 5,374 5,374 903

18 Jatibarang 10,047 13,236 7,922 81 27 1 - 8,031 49

19 Jatisawit 5,457 8,294 3,206 3,206

20 Sliyeg 11,080 11,080 6,480 6,480

21 Tambi 6,567 7,204 5,519 80 75 - 899 6,573 1,568

22 Kertasemaya 15,869 16,556 6,859 1,370 10 8,239 1,113

23 Sukagumiwang 8,723 10,241 5,178 - - 328 - 5,506 821

24 Bangodua 8,591 9,146 4,380 4,380

25 Kerticala 6,788 7,764 2,917 21 34 5 - 2,977 203

26 Tukdana 3,984 7,960 303 47 350

27 Losarang 9,557 12,483 2,771 233 4 6 3,014 604

28 Cemara 2,754 3,344 1,708 153 65 1,926 335

Page 40: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 40

NO PUSKESMAS JUMLAH

RUMAH

JUMLAH

KK

SARANA JAMBAN KELUARGA / KAKUS

JAMBAN DIPAKAI MASYARAKAT ( YG BERFUNGSI )

LEHER

ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MCK LAIN 2

JUMLAH

SARANA

JAMBAN

YG TDK

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

29 Lelea 6,271 12,927 4,455 8 10 4,473 -

30 Tugu 7,320 10,249 4,445 1,142 1,305 - 428 7,320 1,733

31 Terisi 21,307 20,280 8,646 81 125 - - 8,852 442

32 Cikedung 9,921 14,143 4,825 185 224 5,234

33 Kandanghaur 10,565 15,286 3,830 - - - - 3,830 -

34 Kertawinangun 7,768 11,904 6,928 6,928

35 Gabus wetan 8,283 12,442 5,345 251 - 2 - 5,598 -

36 Drunten wetan 4,976 6,646 4,365 35 11 4,411

37 Kroya 7,801 9,108 3,839 35 3 3,877 25

38 Temiyang 8,416 11,569 2,367 760 333 3,460 533

39 Anjatan 8,381 11,177 5,070 843 - 9 - 5,922 843

40 Bugis 11,084 15,810 3,532 3,532 1,337

41 Haurguelis 6,747 8,207 4,189 609 332 5,130

42 Wanakaya 5,820 7,960 3,802 1,942 56 - 250 6,050 256

Page 41: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 41

NO PUSKESMAS JUMLAH

RUMAH

JUMLAH

KK

SARANA JAMBAN KELUARGA / KAKUS

JAMBAN DIPAKAI MASYARAKAT ( YG BERFUNGSI )

LEHER

ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG MCK LAIN 2

JUMLAH

SARANA

JAMBAN

YG TDK

SEHAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

43 Cipancuh 5,876 7,129 4,213 4,213 1,056

44 Gantar 10,700 13,931 1,323 - - - - 1,323 1,013

45 Widasari 8,131 11,420 3,629 30 3,659 40

46 Bongas 6,224 6,890 3,477 122 3,599 122

47 Sidamulya 5,824 8,001 2,241 83 30 21 4 2,379 1,950

48 Sukra 9,289 11,074 1,153 6,210 7,363 45

49 Patrol 10,988 12,907 6,389 6,389 43

J U M L AH 409,607 516,033 229,499 17,272 4,612 430 4,058 255,871 33,581

Dalam upaya penyehatan lingkungan pemukiman padat kumuh dan miskin kawasan pantura. Pemkab Indramayu melalui Dana

Alokasi Khusus (DAK) tahun 2010 sampai 2015 telah melaksanakan kegiatan pembangunan MCK Plus di beberapa kecamatan. Kegiatan

tersebut dilaksanakan secara swakelola dari dan oleh masyarakat. Karena itu merupakan kebutuhan masyarakat, terkait dengan

penyehatan lingkungan, maka pelaksanaannya melibatkan masyarakat secara langsung melalui KSM.

Kegiatan Tahun 2010 dilaksanakan di empat kecamatan sebagai wilayah kawasan pencontohan program meliputi Desa Pawidean

Kecamatan Jatibatang, Desa Sukagumiwang Kecamatan Sukagumiwang, Desa Pagirikan Kecamatan Pasekan serta Desa Jambe

Kecamatan Kertasmaya. Untuk Tahun 2012 lokasi kegiatan dilaksanakan di Desa Kertajaya Kecamatan Bongas, Desa Bodas Kecamatan

Page 42: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 42

Tukdana, Desa Cikedung Kecamatan Cikedung, Desa Kedokan Gabus Kecamatan Gabus Wetan. Pemilihan desa tersebut berdasarkan

kajian bila wilayah itu merupakan kawasan padat penduduk, disamping merupakan kawasan warga miskin.

Unit Mandi Cuci Kakus (MCK) Plus berkapasitas 100 sd 200 KK, memiliki keunggulan khusus terdiri dari 4 kamar mandi, 4 unit

kakus, bungker tabung bio gas. Beriku adalah daftar program/proyek layanan yang berbasis masyarakat ;

Tabel 2.14. Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

No Sub Sektor Nama Program /

Proyek / Layanan

Pelaksana/

PJ

Tahun

Mulai

Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK

Fungsi

Tidak

Fung

si

Rusa

k PM JDR MBR

Air Limbah Domestik: Onsite

Komunal

Pembangunan MCK++ Dinas Cipta

Karya

2010 V V

Air Limbah Domestik: Onsite

Komunal

Pembangunan MCK++ Dinas Cipta

Karya

2012 V V

Keterangan:

PM = Pemberdayaan Masyarakat

JDR = Jender

MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Page 43: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 43

“Pemetaan” Media

Media komunikasi merupakan salah satu ujung tombak dalam pembangunan sanitasi

karena dengan media komunikasi masyarakat menjadi tahu dan mengerti tentang arti

pentingnya sanitasi dalam bidang kehidupan.

Berikut ini adalah beberapa tabel yang meyangkut pengelolaan sub sektor sanitasi

(air limbah domestik) :

Tabel 2.15. Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota

No

Kegiatan Tahun Dinas

pelaksana

Tujuan kegiatan

Khalayak sasaran

Pesan kunci Pembelajara

n

1 Sosialisasi Pembangunan MCK++

2010, 2012

Dinas Cipta Karya

Memberikan sarana MCK++ kepada masyarakat

Masyarakat miskin dengan akses sanitasi kurang

Pembangunan MCK++ melibatkan partisipasi dari msyarakat

Masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan

2 Promosi Kesehatan

Agenda rutin setiap tahun

Dinas Kesehatan

Memberikan penyuluhan tentang pentingnya sanitasi

Tokoh masyarakat, Kader, Petugas Kesehatan

Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sanitasi

Pasrtisipasti masyarakat

3 Penyehatan Lingkungan

Rutin setiap tahun

Dinas Kesehatan

Pemicuan sanitasi berbasis masyarakat

Masyarakat desa

Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sanitasi

Partisipasi masyarakat

Tabel 2.16. Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota

No Nama Media Jenis Acara

Isu yang Diangkat

Pesan Kunci Pendapat Media

1 Harian Pelita Artikel MCK++

Pembangunan MCK++ merupakan kebutuhan masyarakat

Positif

2 Harian Rakyat Merdeka

Artikel Penanganan limbah dan sampah di pesisir

Keterlibatan semua pihak sangat penting

Positif

Tabel 2.17. Kerjasama terkait Sanitasi

Page 44: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 44

No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan

Sanitasi Mitra Kerja Sama

Bentuk Kerjasama

1 Pembangunan MCK++ Pembangunan Infrastruktur

- KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat)

- In Kind

Kabupaten Indramayu memiliki beberapa perusahaan besar yang seharusnya

dapat diajak kerja sama oleh pemerintah dalam melaksanakan pembangunan khususnya

bidang sanitasi sanitasi. Hal ini menjadi penting karena potensi pembiayaan APBD untuk

pembangunan sanitasi di skala kabupaten masih kecil. Peluang ini sebaiknya dapat

dimanfaatkan oleh pemerintah daerah agar dana CSR dari perusahaan tersebut dapat

diarahkan ke dalam bentuk yang lainnya yang ada kaitannya dengan pembangunan

sanitasi. Selama ini perusahaan yang telah memiliki dana CSR bergerak sendiri ke

masyarakat dengan program kerja dari perusahaan itu sendiri.

Dengan adanya Program PPSP di Kabupaten harapannya adalah permasalahan

pembangunan sanitasi di kabupaten menjadi tanggung jawab bersama dan antara

pemerintah daerah dengan pihak swasta dapat melakukan sinkronisasi program.

Tabel 2.18. Daftar Mitra Potensial

No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk

Kerjasama

1 Pertamina Balongan - -

-

Partisipasi Dunia Usaha

Penyedia layanan air limbah domestik yang dikelola oleh pihak swasta di Kabupaten

Indramayu sudah ada tetapi masih sedikit. Hal ini dikarenakan penggunaan tangki septik di

Kabupaten Indramayu bagi rumah-rumah penduduk masih terbilang jarang karena . Selain

dari dalam kabupaten, provider penyedia pengelolan air limbah domestik yang ada dan

beroperasi di Kabupaten Indramayu juga berasal dari daerah lain sebagai contoh adalah

dari Cirebon dengan jangkauan layanan sampai ke wilayah Indramayu dan sekitarnya.

Berikut adalah tabel penyedia layanan air limbah domestik di Kabupaten Indramayu ;

Page 45: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 45

Tabel 2.19. Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten

Indramayu

No Nama Provider Tahun mulai

operasi Jenis kegiatan

A B c d

1 PT Polly Jasa

Persada Penyedotan WC

2 Sedot WC Cirebon

1. Penyedotan WC Penuh

2. Pelancaran WC Mampet tanpa bongkar

3. Penyedotan Limbah STP

4. Penyedotan Limbah Pabrik

5. Pembuatan SeptickTank Baru

6. Pembuatan Resapan / Rembesan

SeptickTank

Pendanaan dan Pembiayaan

Tabel 2.20. Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan air limbah

domestik

No Subsekt

or/SKPD

n-4

2008

n-3

2009

n-2

2010

n-1

2011

n

2012 Rata-rata

Pertu

m-

buhan

(%)

a b c d e f g

A

Air

limbah

82.320.0

00

287.693.

000

400.000.

000

373.600.00

0

100.00

0.000

248.722.

600 52

B Retribusl

air limbah

20.310.0

00

25.040.0

00

27.000.0

00 27.000.000 -

24.837.5

00 10

Isu strategis dan permasalahan mendesak

Terdapat beberapa isu strategis mengenai pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten

Indramayu, yaitu :

Page 46: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 46

1. Pengelolaan Alir limbah yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di perkotaan dan perdesaan diwilayah Kabupaten Indramayu.

2. Optimalisasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi prasarana dan sarana air limbah, 3. Penyusunan program kerja pada penanganan air limbah domestik secara menyeluruh,

misalnya program penyedotan Tanki saptik (Saptic tank) masyarakat secara berkala/terjadwal, dll,

Sedangkan permasalahan mendesak yang dihadapi terkait pengelolaan air limbah domestik

adalah :

1. Terbatasnya anggaran, sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik. 2. Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM pengelola air limbah domestik. 3. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan air limbah domestik yang

benar. 4. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan air limbah

domestik yang benar. 5. Rendahnya partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam mengelola air limbah

domestik yang benar.

Page 47: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 47

2.3.2. Pengelolaan Persampahan

Pengelolaan persampahan di Kabupeten Indramayu berdasarkan Perda Kabupaten

Indramayu No. 8 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kabupaten Indramayu menjadi

kewenangan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu. Dalam menjalankan

tupoksinya Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu mengacu pada UU No

18 tahun 2008 Tentang Pengelolaan Persampahan dan juga mengacu pada Peraturan

Daerah Kabupaten Indramayu No 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan,

Pertamanan dan Pemakaman Serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu,

yang merupakan regulasi daerah yang mengatur tugas pokok dan fungsi dinas dan salah

satunya adalah regulasi yang mengatur pengelolaan persampahan di Kabupaten

Indramayu. dengan dimilikinya Perda yang mengatur pengelolaan persampahan di

Kabupaten Indramayu, walaupun pelaksanaannya belum maksimal tetapi hal ini

menunjukan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu untuk menangani sektor

sanitasi khususnya sektor persampahan secara serius dan berkelanjutan.

Dalam melaksanakan Tupoksinya terutama pada sektor Persampahan. Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu didukung dengan sarana dan prasarana

pengelolaan sampah, namun kondisinya pada saat ini masih terbatas dan jauh dari

kebutuhan dalam melayani seluruh wilayah Kabupaten Indramayu. kondisi saran dan

prasarana yang ada saat ini, meliputi :

1. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

Ada 3 (tiga) TPA yang dimiliki yaitu :

a. TPA Pecuk, dengan luas 7,66 Ha, berlokasi di Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang dan melayani persampahan di wilayah perkotaan Kecamatan Indramayu, Sindang, Balongan, Pasekan serta sebagian sampah dari pasar dan jalan-jalan utama di Kota Kecamatan Karangampel. Sistem pengelolaan sampah yang digunakan Controlled Landfill dan saat ini secara bertahap sudah beralih ke sistem Sanitary Landfill, dengan kapasitas sampah sebesar 210 m3/hari dan umur rencana ±20 tahun.

Gambar 3.1. TPA Pecuk

b. TPA Kertawinangun dengan luas 2,5 Ha, berlokasi di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, melayani persampahan dari pasar dan jalan-jalan utama di wilayah perkotaan Kecamatan Losarang dan Kandanghaur. Sistem pengelolaan

Page 48: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 48

sampah masih menggunakan Open Dumping, dengan kapasitas 36,13 m3/hari dan umur rencana ±15 tahun.

Gambar 3.2. TPA Kertawinangun

c. TPA Kebulen dengan luas 0,1 Ha., berlokasi di Desa Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, melayani persampahan dari pasar dan jalan-jalan utama di Kota Kecamatan Jatibarang. TPA ini masih menggunakan sistem Open Dumping dengan kapasitas 12,4 m3/hari dan umur rencana ±15 tahun.

2. Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah

TPS yang ada berjumlah 218 unit, berfungsi untuk menampung sampah sementara

sebelum diangkut ke TPA, yang terdiri dari :

a. Transfer Depo berjumlah 11 unit.

Gambar 3.3. Transfer Depo

b. Kontainer berjumlah 48 unit.

Gambar 3.4. Kontainer

Page 49: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 49

c. Lain-lain (bak sampah berjumlah 159 unit, tong sampah pejalan kaki berjumlah 201 unit).

Gambar 3.5.

Bak Sampah Terbuka

Gambar 3.6.

Bak Sampah Tertutup

Gambar 3.7.

Tong Sampah Pejalan

Kaki

3. Sarana Pengangkut Sampah :

a. Truck Pengangkut Sampah berjumlah 18 unit, kapasitas angkut 6m3, berfungsi untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA, yang terdiri dari :

1. Dump Truck (Berjumlah 8 Unit)

Gambar 3.5.

Dump Truck

2. Armroll Truck (Berjumlah 8 Unit)

Gambar 3.6.

Armroll Truck

3. Compactor Truck (Berjumlah 2 Unit)

Gambar 3.7.

Compactor Truck

Page 50: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 50

b. Sepeda Motor Roda Tiga berjumlah 13 unit, kapasitas angkut 4 m3, berfungsi untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA pada daerah pelayanan yang tidak terjangkau truck, dilengkapi sistem hidrolis untuk mengangkat dan menurunkan bak dibelakang motor.

Gambar 3.11. Sepeda Motor Roda Tiga

c. Gerobak Sampah 167 unit, kapasitas angkut 4 m3, berfungsi untuk mengangkut sampah dari permukiman dan jalan ke TPS.

Gambar 3.12. Gerobak Sampah

4. Sarana pendukung lainnya :

a. Kendaraan pengolahan sampah di TPA

1. Bulldozer.

Berjumlah 1 unit, berfungsi untuk

mendorong, meratakan dan

memadatkan sampah maupun

tanah penutup termasuk

penyiapan sel sampah dan

pekerjaan tanah lainnya Gambar 3.13. Bulldozer

Page 51: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 51

2. Loader sekaligu Excavator (1 unit).

Loader berfungsi untuk menggali tanah lunak, memuat hasil pemotongan ke atas truck dan mengangkut material pada jarak tidak lebih dari 50 m.

Excavator berfungsi untuk menggali tanah dan menyiapkan tanah cadangan penutup.

Gambar 3.14.

Loader sekaligus Excavator

b. Alat Pengolah sampah organik (Kompos) yang terdiri dari :

1. Pencacah sampah organik.

Berjumlah 1 unit, yang berfungsi

untuk memotong/mencacah sampah

organik agar proses kompos

berjalan dengan cepat.

Gambar 3.15.

Pencacah sampah organik.

2. Conveyor .

Berjumlah 1 unit, berfungsi untuk

memindahkan sampah organik yang

siap diproses

Gambar 3.16.

Conveyor

Page 52: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 52

3. Pengayak Sampah

Berjumlah 1 unit, yang berfungsi

untuk mengayak/menyaring sampah

yang sudah menjadi kompos agar

lebih halus.

Gambar 3.17.

Pengayak Sampah.

4. Komposter Rumah Tangga.

Berjumlah 187 unit, berfungsi untuk

memproses sampah organic

menjadi kompos yang ditempatkan

di lingkungan

perumahan/permukiman Gambar 3.16.

Komposter Rumah Tangga

Tenaga pengelola persampahan berjumlah total 313 orang yang terdiri dari 67 orang PNS

dan 246 orang Non PNS, mulai dari tenaga teknis, administrasi, keuangan sampai tenaga

pekerja di lapangan yaitu penyapu (pengumpul), pengangkut, pengelola TPS dan TPA.

Kelembagaan

Persampahan di Kabupaten Indramayu dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan

melalui Bidang Penanggulangan Kebersihan Seksi Kebersihan Lingkungan dan

Pemusnahan Sampah, dimana dalam pelaksanaannya mengacu pada peraturan sebagai

berikut :

1. Untuk pengelolaan pelayanan persampahan diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu.

2. Untuk retribusi persampahan diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum.

Di dalam pengelolaan persampahan yang menjadi regulator dalam hal ini adalah pemerintah

kabupaten yang dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan menjadi leading sektornya.

Page 53: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 53

Grafik 2.1. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Kabupaten Indramayu.

Sumber : Hasil Studi EHRA 2015 Kabupaten Indramayu.

2,1

9,9

72,2

,4 2,0 7,6

,3

5,4

,1

,2

Bagaimana sampah rumah tangga dikelola?

Dikumpulkan oleh kolektorinformal yang mendaur ulang

Dikumpulkan dan dibuang ke TPS

Dibakar

Dibuang ke dalam lubang danditutup dengan tanah

Dibuang ke dalam lubang tetapitidak ditutup dengan tanah

Dibuang kesungai/kali/laut/danau

Page 54: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 54

Tabel 2.21. Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan

FUNGSI

PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah

Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat

PERENCANAAN

Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, V

Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target V

Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target

V

PENGADAAN SARANA

Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah V V

Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS)

V

Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) V

Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

V

Membangun sarana TPA V

Menyediakan sarana composting V V

PENGELOLAAN

Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS V

Mengelola sampah di TPS V

Mengangkut sampah dari TPS ke TPA V

Page 55: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 55

FUNGSI

PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah

Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat

Mengelola TPA V

Melakukan pemilahan sampah* V V

Melakukan penarikan retribusi sampah V

Memberikan izin usaha pengelolaan sampah V

PENGATURAN DAN PEMBINAAN

Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll)

V

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah

V

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah V

MONITORING DAN EVALUASI

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota

V

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan

V

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan

V

Page 56: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 56

Tabel 2.22. Peta Peraturan Persampahan Kabupaten Indramayu

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

Keterangan

Ada (Sebutkan) Tidak

Ada

Efektif

Dilaksanak

an

Belum

Efektif

Dilaksanaka

n

Tidak

Efektif

Dilaksanaka

n

PERSAMPAHAN

Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini

Ada

Untuk wilayah perkotaan baru terlayani 70% , target capaian layanan 100% di tahun 2015

Untuk wilayah kabupaten baru terlayani sekitar 8%, target capaian layanan 70% di tahun 2014 (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 /Prt/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang)

V Belum efektif

karena :

terbatasnya anggaran

Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat.

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah

V

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah

V

Page 57: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 57

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

Keterangan

Ada (Sebutkan) Tidak

Ada

Efektif

Dilaksanak

an

Belum

Efektif

Dilaksanaka

n

Tidak

Efektif

Dilaksanaka

n

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS

Ada

UU No 18 tentang Pengelolaan Persampahan

Perda Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu

V

Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS

Ada

UU No 18 tentang Pengelolaan Persampahan

Perda Kabupaten Indramayu Nomor 16 Tahun 2011 tentang

V

Page 58: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 58

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

Keterangan

Ada (Sebutkan) Tidak

Ada

Efektif

Dilaksanak

an

Belum

Efektif

Dilaksanaka

n

Tidak

Efektif

Dilaksanaka

n

Pengelolaan Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman serta Penerangan Jalan Umum di Kabupaten Indramayu

Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA

Ada

Dari sumber ke TPS oleh individu/masyarakat

Dari TPS ke TPA oleh petugas pengangkut dari DKP dengan jadwal yang sudah ditentukan yaitu :

1 hari 2 kali pengangkutan ( Pagi jam 08.00 s.d 10.00 WIB, Sore jam 14.00 s.d 16.00 WIB)

2 hari sekali dengan jam pengangkutan yang sama

V

Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah

Ada

Dengan PT. Babas Group , Jl. Prawira Kepolo No. 226 Singaraja Indramayu tentang pengadaan pekerja harian lepas kebersihan

V

Retribusi sampah atau kebersihan Ada

Perda No 2 Tahun 2012 tanggal 22

V

Page 59: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 59

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

Keterangan

Ada (Sebutkan) Tidak

Ada

Efektif

Dilaksanak

an

Belum

Efektif

Dilaksanaka

n

Tidak

Efektif

Dilaksanaka

n

Februari 2012, Tentang: Retribusi

Jasa Umum

Page 60: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 64

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Jumlah penduduk di Kabupaten Indramayu sampai dengan Tahun 2010 adalah

1.757.111 jiwa dengan jumlah potensi timbulan sampah adalah ±4.393 m3/hari,

sedangkan jumlah potensi timbulan sampah untuk wilayah pelayanan 4 (empat) kota

kecamatan adalah ±410 m3 hari serta untuk 11 (sebelas) kota kecamatan adalah

±1.481 m3. Dari jumlah timbulan sampah yang ada tersebut, jumlah yang terangkut

baru sebesar ±298 m3/hari untuk 4 (empat) kota kecamatan atau dapat dikatakan

tingkat layanan mencapai ±70%, untuk 11 (sebelas) kota kecamatan, jumlah yang

terangkut adalah ±364 m3/hari atau tingkat layanan sebesar ±25%, sedangkan untuk

keseluruhan wilayah Kabupaten Indramayu, tingkat layanan persampahan baru

mencapai ±8%.

Pengelolaan persampahan di Kabupaten Indramayu sebagian besar masih

dilakukan dengan sistem kumpul, angkut dan buang atau end of pipe, dimana hal ini

dilakukan dengan cara sebagai berikut, yaitu :

1. Sampah dikumpulkan yang dalam pelaksanaannya tergantung dimana sampah tersebut berasal, untuk sampah yang ada dimasyarakat (perumahan) dikumpulkan secara swadaya, sampah yang ada di pasar dikumpulkan oleh pengelola pasar dan sampah yang ada di jalan dikumpulkan oleh para penyapu yang berasal dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

2. Sampah yang telah terkumpul tersebut kemudian dibuang di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) terdekat.

3. Selanjutnya sampah yang ada di TPS secara rutin dan berkala diangkut ke TPA oleh Truck pengangkut sampah untuk jalan-jalan besar di wilayah kota dan motor roda tiga untuk jalan-jalan kecil atau gang yang tidak bisa dijangkau oleh Truck.

4. Sampah yang dibuang di TPA, kemudian akan dikelola secara Controlled Landfill atau Open Dumping, dimana bila dikelola secara Controlled Landfill maka sampah yang telah menumpuk di TPA akan diratakan dan sedikit ditimbun dengan tanah secara berkala sekurang-kurangnya seminggu sekali, sedangkan bila dengan cara Open Dumping maka sampah yang dibuang dibiarkan menumpuk dan hanya sesekali diratakan apabila dirasa perlu karena sudah menumpuk terlalu tinggi.

Pengelolaan sampah yang dilakukan dengan cara tersebut akan menimbulkan

masalah yaitu

1. Beban TPA sangat tinggi, karena semua sampah akan dibuang ke TPA, padahal di sisi lain luas lahan TPA sendiri terbatas, dengan demikian umur rencana TPA akan menjadi tidak lama sehingga perlu terus dan segera dilakukan perluasan TPA atau mencari lahan baru untuk dijadikan TPA.

2. Biaya operasional yang dibutuhkan sangat tinggi, karena untuk mengelola keseluruhan sampah diperlukan sarana dan prasarana yang banyak serta akan terus bertambah kebutuhannya seiring dengan semakin meningkatkannya jumlah timbulan sampah akibat pertambahan jumlah penduduk.

Page 61: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 65

3. Mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan yang semakin besar, karena sampah yang dibuang terutama di TPA akan mencemari tanah, air dan udara.

4. Membutuhkan sumber daya pengelola yang besar. 5. Kurang memberi kesempatan bagi masyarakat dan dunia usaha untuk

berperan dalam mengelola sampah. Berikut ini adalah peta cakupan layanan persampahan dan peta lokasi infrastruktur

persampahan yang ada di Kabupaten Indramayu ;

Peta 2.5. Peta cakupan layanan persampahan

Page 62: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 66

Peta 2.6. Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan persampahan

Tabel 2.23. Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan persampahan

Input User

Interface

Penampung

an Awal

Pengangkut

an

Pengol

ahan

Akhir

Pembua

ngan/

Daur

Ulang

Kode/

Nama

Aliran

Sampah

Organik

dan

Anorganik

Jalan Tempat

sampah Taman

kota Dll

TPS

Armroll

Compactor Truck

Dump Truck

Motor sampah roda tiga

TPA

3R

dilakukan

di TPA

Page 63: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 67

Gambar 2.2. DSS Persampahan

Kesadaran Masyarakat

Rendahnya tingkat pengelolaan sampah di kabupaten Indramayu lebih banyak

disebabkan oleh pola perilaku yang terjadi di masyarakat yaitu rendahnya kesadaran

masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengelolaan sampah. Hal ini terjadi

karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan

sampah dan manfaatnya yang tidak hanya membawa kebaikkan bagi kesehatan

lingkungan dan masyarakat, tapi juga menguntungkan secara finansial karena ternyata

sampah memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Hal ini terlihat melalui indikator-indikator yang terjadi di masyarakat antara lain :

1. Masih adanya sampah yang dibuang sembarangan walaupun telah disediakan tempat pembuangan sampah,

2. Kurangnya aktifitas masyarakat untuk mengelola sampah dengan cara memanfaatkannya kembali, misalnya untuk kompos.

3. Upaya pemilahan sampah non organik masih sangat sedikit volumenya dan baru dilakukan oleh masyarakat secara individu secara sporadis.

Page 64: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 68

Tabel 2.24. Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan

Jenis Kegiatan

Dikelola

oleh

Kabupaten

/Kota

Dikelola

oleh

Masyara

kat

Dikelola

oleh Sektor

Formal di

Tingkat

Dikelola Pihak

Swasta

L P L P L P L P

Pengumpulan sampah dari

rumah

V V

Pemilahan sampah di TPS V V

Pengangkutan Sampah ke

TPS

V V

Pengangkutan sampah ke

TPA

V

Pemilahan sampah di TPA V V

Tabel 2.25. Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten/kota

Jenis Kegiatan

Dikelola

oleh

Kabupaten/

Kota

Dikelola

oleh

Masyaraka

t

Dikelola oleh

Sektor Formal

di Tingkat

Dikelola

Pihak

Swasta

L P L P L P L P

Pengumpulan sampah dari

rumah

V V

Pemilahan sampah di TPS V V

Pengangkutan Sampah ke

TPS

V V

Pengangkutan sampah ke

TPA

V

Pemilahan sampah di TPA V V V V

Para Penyapu Jalan V V

Tabel 2.26. Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

N

o Sub Sektor

Nama

Progra

m /

Proyek

/

layana

n

Pelaksana

/PJ

Tahu

n

Mulai

Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK

Fungs

i

Tidak

Fungsi

Rusa

k PM

JD

R MBR

1 Persampah

an

3R Dinas

Kebersiha

n dan

2012 V V V V V

Page 65: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 69

Pertaman

an

Keterangan:

PM = Pemberdayaan Masyarakat

JDR = Jender

MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah

“Pemetaan” Media

Tabel 2.27. Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota

No

Kegiatan Tahu

n

Dinas pelaksan

a

Tujuan kegiatan

Khalayak sasaran

Pesan kunci Pembelajar

an

1 Sosialisasi 3R

2012

Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Pengelolaan Persampahan

Masyarakat

Pengelolaan persampahan tidak hanya menjadi pekerjaan dari pemerintah daerah

Pemberdayaan Masyarakat

2 Promosi Kesehatan

Agenda rutin setiap tahun

Dinas Kesehatan

Memberikan penyuluhan tentang pentingnya sanitasi

Tokoh masyarakat, Kader, Petugas Kesehatan

Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sanitasi

Pasrtisipasti masyarakat

3

Penyehatan lingkungan

Rutin setiap tahun

Dinas Kesehatan

Pemicuan sanitasi berbasis masyarakat

Masyarakat desa

Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sanitasi

Partisipasi masyarakat

Tabel 2.28. Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota

No Nama Media Jenis Acara

Isu yang Diangkat

Pesan Kunci Pendapat Media

1 Radar Indramayu

Artikel

Penanganan Sampah Yang Tidak Maksimal

Dukungan dari semua pihak sangat diperlukan

Positif, Kedalamannya Memadai dan Partisipatif

2 Pendopo Artikel Sampah Dinas Kebersihan Positif dan

Page 66: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 70

Indramayu Online

Mengancam Indramayu

dan Pertamanan Kab. Indramayu memerlukan dukungan dari semua pihak dalam pengelolaan sampah

Partisipatif

3 Pendopo Indramayu Online

Artikel

Tahun 2011 Kab. Indramayu Gagal memperoleh Adipura

Dukungan dari semua pihak sangat diperlukan agar Kab. Indramayu dapat meraih kembali penghargaan Adipura

Positif, Kedalamannya Memadai dan Partisipatif

4 Seputar Indonesia

Artikel

Rasia jajan di sekolah yang ternyata bahan bakunya berasal dari TPA Bantar Gebang

Kewaspadaan semua pihak tentang bahaya dari sampah yang ternyata dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan ringan/jajan. Hal ini ber imbas juga terhadap perilaku hidup bersih dan sehat

Positif, Kedalamannya Memadai dan Partisipatif

Tabel 2.29. Kerjasama terkait Sanitasi

No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan

Sanitasi Mitra Kerja Sama

Bentuk Kerjasama

1 Pengadaan Jasa Tenaga Penyapu Jalan

Pembersihan Sampah

- PT Babas Group - Kontrak Kerja

Tabel 2.30. Daftar Mitra Potensial

No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama

1 PT Babas Group Penyapuan Jalan Raya Wilayah Kota

- Penyediaan Tenaga Kerja Penyapu Jalan

Partisipasi Dunia Usaha

Adanya nilai ekonomi yang dimiliki sampah merupakan suatu hal yang belum

disadari secara menyeluruh oleh dunia usaha, sehingga menyebabkan peluang usaha

Page 67: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 71

di sektor persampahan ini belum banyak diminati dan digeluti, antara lain berupa

sampah organik yang dijadikan pupuk kompos, sampah anorganik seperti plastik yang

apabila melalui proses yang benar dapat memberi keuntungan yang tidak sedikit.

Saat ini Keterlibatan dunia usaha di Kabupaten Indramayu dalam pengelolaan

persampahan masih rendah, yang masih terbatas pada usaha pemanfaatan sampah

organis dalam bentuk kompos yang jumlahnya sangat kecil dan dilakukan secara

sporadis yang tidak ada jaminan keberadaannya setiap tahun.

Tabel 2.31. Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di

Kabupaten/Kota

No Nama Provider Tahun mulai

operasi Jenis kegiatan

1 2 3 4

1 PT Babas Group 2006 Penyedia Layanan Tenaga Sapu Jalan

Pendanaan dan Pembiayaan

Untuk tahun 2008 s.d. 2012 pendapatan dari subsektor persampahan di Kabupaten

Indramayu rata-rata setiap tahun sebesar 465 Juta Rupiah, sedangkan untuk belanja,

dialokasikan anggaran untuk mengelola persampahan rata-rata setiap tahun sebesar

±3,4 Milyar Rupiah

Anggaran belanja tersebut meliputi biaya untuk penyediaan tenaga lapangan pengelola

persampahan, penyusunan dokumen perencanaan persampahan, penyediaan sarana

dan prasarana persampahan serta peningkatan operasi dan pemeliharaan

persampahan.

Page 68: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 72

Tabel 2.32. Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan

persampahan

No Subsekt

or/SKPD

n-4

2010

n-3

2011

n-2

2012

n-1

2013

n

2014

Rata-

rata

Pertum

buhan

(%)

A b C d e f g

A Persam

pahan

1.301.350.

000

2.144.729.

450

5.032.000.

000

4.471.776.

000

4.200.000.

000

3.429.971.

090 46

B Retribusl

Sampah

433.537.1

00

458.609.0

00

466.520.0

00

503.700.0

00

465.591.5

25 5

Isu strategis dan permasalahan mendesak

Saat ini terdapat beberapa permasalahan mendesak yang dihadapi oleh Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu dalam mengelola persampahan

yaitu :

1. Timbulan sampah semakin besar, seiring dengan cepatnya laju pertumbuhan penduduk.

2. Keterbatasan anggaran 3. Belum tersedianya Masterplan Persampahan 4. Keterbatasan ruang/lahan untuk fasilitas pengelolaan sampah 5. Pengelolaan TPA (Pecuk) masih menggunakan sistem Control Landfill sedangkan

bila menggunakan Sistem pengolahan sampah secara Sanitary Lanfill akan terkendala dengan Kondisi geografi yang relatif datar dan tinggi muka air tanah yang relatif rendah

6. Lemahnya pengaturan kebersihan karena belum memiliki Protap management pengelolaan sampah

7. Lemahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan lingkungan 8. Adanya perilaku NIMB (Not in My Back Yard) syndrome yang berkembang di

kalangan masyarakat, yaitu suatu sikap bahwa kebersihan hanya untuk lingkungan sendiri dan tidak peduli dengan lingkungan orang lain.

9. TPA antar wilayah 10. Adanya Rumah Tangga yang belum terkena Retribusi Kebersihan (yang

ditagihkan bersama dengan rekening PDAM) akibat belum berlangganan PDAM atau belum terjangkau jaringan PDAM.

11. Cakupan pelayanan kebersihan yang belum optimal, sehingga menyebabkan masih rendahnya potensi penerimaan Retribusi yang tergali

Page 69: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 73

2.3.3. Pengelolaan Drainase Lingkungan

Secara umum drainase di Kabupaten Indramayu masih menggunakan sistem

gabungan (mix drain) di mana air hujan dan pembuangan limbah cair rumah tangga

disalurkan dalam satu saluran. Peruntukan saluran drainase tersebut hanya untuk

memindahkan genangan air ke sungai. Pada saat hujan lebat sedangkan muka air

sungai sedang tinggi karena air pasang maka akan terjadi genangan air dimana-mana.

Kejadian ini akan mengganggu aktivitas masyarakat karena sebagian besar genangan

terjadi di jalan raya termasuk di jalan-jalan protokol.

Drainase lingkungan yang digunakan untuk mengalirkan air ke tempat

pembuangan ada yang masih sangat sempit dan masih sangat sederhana sekali

sehingga air sisa limbah atau buangan sisa mencuci rumah tangga tidak mengalir

dengan lancar. Ada juga drainase yang tidak dibersihkan sehingga terlihat kotor

sehingga air buangan tersendat atau mengalami penyumbatan untuk dialirkan ke

tempat pembuangan.

Kelembagaan

Landasan hukum dari pengelolaan drainase di Kabupaten Indramayu adalah

(nasional). Sedangkan institusi yang menjadi regulator dalam pengelolaan drainase di

Kabupaten Indramayu adalan Dinas Cipta Karya dan sekaligus menjadi operator dalam

pengelolaannya bersama-sama dengan masyarakat.

Tabel dibawah ini menunjukkan peta pemangku kepentingan dalam

pembangunann dan pengelolaan drainase lingkungan serta peta peraturan drainase

lingkungan di Kabupaten Indramayu ;

Page 70: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 74

Tabel 2.33. Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan

FUNGSI

PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah

Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat

PERENCANAAN

Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota V

Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target

V

Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target

V

PENGADAAN SARANA

Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan V V V

PENGELOLAAN

Membersihkan saluran drainase lingkungan V V

Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak V

Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB

V

PENGATURAN DAN PEMBINAAN

Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun

V

Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer

V

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan

V

Page 71: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 75

FUNGSI

PEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah

Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan V

MONITORING DAN EVALUASI

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota

V

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan

V

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan

V

Tabel 2.34. Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Indramayu

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

Keterang

an Ada (Sebutkan)

Tidak

Ada

Efektif

Dilaksanakan

Belum Efektif

Dilaksanakan

Tidak Efektif

Dilaksanakan

DRAINASE LINGKUNGAN

Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kab/Kota ini

V

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan

V

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat

V

Page 72: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 76

Peraturan

Ketersediaan Pelaksanaan

Keterang

an Ada (Sebutkan)

Tidak

Ada

Efektif

Dilaksanakan

Belum Efektif

Dilaksanakan

Tidak Efektif

Dilaksanakan

dalam pengelolaan drainase lingkungan

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder

V

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan

V

Page 73: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 77

Sistem dan Cakupan Pelayanan

Karena kondisi topografi Kabupaten Indramayu yang termasuk wilayah dataran

rendah sehingga pada saat musim hujan banyak terjadi banjir/genangan dimana-

mana. Sedangkan saluran drainase yang ada di Kabupaten Indramayu kebanyakan

memiliki tipe konstruksi saluran berupa saluran pasangan batu. Dimana dimensi

saluran yang ada lebar bawah antara 30 – 40 cm, lebar atas antara 40 – 60 cm,

serta kedalaman (H) sekitar 50 cm.

Peta 2.7. Peta jaringan drainase Kabupaten/Kota (atau peta zone drainase)

Tabel 2.35. Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan

Input User

Interface

Penam

pungan

Awal

Pengalira

n

Pengol

ahan

Akhir

Pembua

ngan/

Daur

Ulang

Kode/

Nama

Aliran

Grey Water

(Air Cucian

Baju, Air Bekas

Cucian

Perabotan

Dapur, Air

Tempat

Cuci Piring,

Tempat

Cuci

Pakaian,

Kamar

-

Saluran

Drainase

Lingkunga

n

Sungai

Page 74: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 78

Bekas Mandi) Mandi

Air Hujan Talang -

Saluran

Drainase

Lingkunga

n

Sungai

Gambar 2.3. DSS Drainase

Tabel 2.36. Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten/Kota

Kelompok Fungsi Teknologi yang

digunakan

Jenis Data

Sekunder

(Perkiraan)

Nilai Data Sumber Data

A b c d e

Grey Water Saluran Drainase

Air Hujan Saluran Drainase

Page 75: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 79

Kesadaran Masyarakat

Peran serta masyarakat dan jender dalam pengelolaan drainase lingkungan di

Kabupaten Indramayu secara keseluruhan masih belum optimal. Hal ini terlihat dari

perilaku masyarakat terhadap pemeliharaan sarana drainase lingkungan. Selain

partisipasi aktif masyarakat peranserta pemerintah juga nampak melalui Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM ). PNPM sebagai fasilitator

pembangunan yang bekerjasama dengan pemerintah telah menjembatani

pembangunan dilingkungan masyarakat Kabupaten Indramayu, tentunya yang menjadi

ujung tombak dari pembangunan tersebut adalah masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini

masyarakat terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan serta

pengembangan yang dalam hal ini keterlibatan perempuan juga diperlukan dalam

rangkaian proses tersebut.

Page 76: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 80

Tabel 2.37. Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan/kelurahan

Kelurahan/Desa

Jumlah Kondisi Drainase

Saat Ini Pembersihan Drainase Pengelola oleh

Bangunan Di Atas

Saluran

RT RW Lancar Mampet Rutin

Tidak

Rutin Pemerint

ah Kota

Keluraha

n

Masyarak

at (RT

/RW) Swast

a Ada Tidak Ada

L P L P L P

Kec. Haurgeulis 254 95 V V V

Kec. Gantar 167 70 V V V

Kec. Kroya 139 62 V V V

Kec. Gabus Wetan 114 46 V V V

Kec. Cikedung 259 59 V V V

Kec. Terisi 262 59 V V V

Kec. Lelea 199 75 V V V

Kec. Bangodua 94 32 V V V

Kec. Tukdana 159 56 V V V

Kec. Widasari 132 37 V V V

Kec. Kertasemaya 215 41 V V V

Kec. Sukagumiwang 135 28 V V V

Kec. Krangkeng 169 47 V V V

Kec. Karangampel 157 43 V V V V V

Kec. Kedokanbunder 133 34 V V V

Page 77: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 81

Kec. Juntinyuat 324 85 V V V

Kec. Sliyeg 276 63 V V V

Kec. Jatibarang 326 73 V V V V V

Kec. Balongan 135 39 V V V

Kec. Indramayu 426 122 V V V V V

Kec. Sindang 247 71 V V V V V

Kec. Cantigi 84 27 V V V

Kec. Pasekan 144 42 V V V

Kec. Lohbener 230 45 V V V

Kec. Arahan 150 29 V V V

Kec. Losarang 194 47 V V V

Kec. Kandanghaur 212 72 V V V

Kec. Bongas 109 34 V V V

Kec. Anjatan 312 80 V V V

Kec. Sukra 156 38 V V V

Kec. Patrol 133 38 V V V

Page 78: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 82

Tabel 2.38. Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

No Sub Sektor Nama Program /

Proyek / Layanan

Pelaksana/

PJ

Tahun

Mulai

Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK

Fungsi

Tidak

Fung

si

Rusa

k PM JDR MBR

Drainase Lingkungan PNPM P2KP BKM 2007 V V V V V V

PNPM Mandiri

Perdesaan

TPK 2007 V V V V V V

Keterangan:

PM = Pemberdayaan Masyarakat

JDR = Jender

MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Page 79: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 83

“Pemetaan” Media

Tabel 2.39. Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota

No Kegiatan Tahun Dinas

pelaksana Tujuan

kegiatan Khalayak sasaran

Pesan kunci

Pembelajaran

Tabel 2.40. Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota

No Nama Media Jenis Acara

Isu yang Diangkat

Pesan Kunci Pendapat Media

1.

Tabel 2.41. Kerjasama terkit Sanitasi

No Nama Kegiatan Jenis Kegiatan

Sanitasi Mitra Kerja Sama

Bentuk Kerjasama

1. Pembangunan Saluran Drainase

Drainase Lingkungan

- Program PNPM P2KP

- Bangunan Fisik

Tabel 2.42. Daftar Mitra Potensial

No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama

1. Kontraktor (yang ada di Kab. Indramayu)

Pembangunan Sarpras - Mitra kerja pembangunan

-

Partisipasi Dunia Usaha

Di Kabupaten Indramayu sampai dengan saat ini belum ada penyedia layanan pengelolaan

drainase yang berasal dari pihak swasta maupun LSM. Pengelolaan drainase sampai

dengan saat ini hanya dikelola oleh pemerintah kabupaten yaitu dengan melakukan

normalisasi saluran yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Cipta Karya.

Pendanaan dan Pembiayaan

Pemeliharaan saliran drainase lingkungan merupakan hal yang sangat penting dalam hal

menjaga agar saluran tersebut tetap lancar dan berfungsi sebagaimana mestinya. Tentu

saja kerjasama dari semua pihak baik itu pemerintah daerah maupun masyarakat sangat

diperlukan. Pemerintah kabupaten setiap tahunnya telah mengaggarkan dana APBD untuk

kegiatan normalisasi saluran drainase.

Page 80: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 84

Di Kabupaten Indramayu, Dinas Cipta Karya adalah institusi yang berwenang dalam

pengelolaan drainase. Sedangkan sesuai dengan PERDA Nomor 2 Tahun 2012 Tentang

Retribusi Jasa Umum belum ada yang menjelaskan mengenai retribusi pengelolaan

drainase sehingga pendapatan daerah dari pengelolaan drainase sampai dengan saat ini

belum ada.

Tabel 2.43: Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan drainase

No Subsektor/SKPD n-4 n-3 n-2 n-1 n Rata-

rata

Pertumbuhan (%)

A Drainase

B

Retribusl Drainase

Lingkungan

Isu strategis dan permasalahan mendesak

Permasalahan mendesak terkait pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Indramayu

antara lain :

Drainase lingkungan sebagai jaringan pembuangan limbah home industri tanpa melalui proses pengolahan limbah terlebih dahulu

Drainase lingkungan sebagai Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang praktis.

Drainase lingkungan sebagai jamban untuk Buang Air Besar.

Pendirian bangunan atau kios-kios di atas drainase

Page 81: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 85

2.4. Area Beresiko dan Permasalahan Mendesak Sanitasi

2.4.1. Area Berisiko Sanitasi

Dari hasil penilaian data sekunder dari SKPD, Persepsi SKPD dan Studi EHRA didapatkan

lokasi area beresiko sanitasi Kabupaten Indramayu

Peta 2.8. Peta area berisiko sanitasi

Page 82: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 86

Tabel 2.44. Area berisiko sanitasi

Data Area Beresiko Sanitasi Kabupaten Indramayu

No Nama

Kecamatan Nama Desa

Area Beresiko Akumulasi

Resiko Air Limbah

Persampahan Drainase

1 Haurgeulis

Haurkolot 1 1 1 1

Haurgeulis 2 2 1 2

Sukajati 2 2 1 2

Wanakaya 1 1 1 1

Karangtumaritis 1 1 1 1

Kertanegara 1 1 1 1

Cipancuh 2 1 1 2

Mekarjati 2 1 1 2

Sidodadi 1 1 1 1

Sumbermulya 1 1 1 1

2 Kroya

Tanjungkerta 2 2 1 2

Kroya 3 3 2 3

Sumbon 2 2 1 2

Sukamelang 2 2 2 2

Temiyang 4 4 2 4

Temiyangsari 2 2 1 2

Jayamulya 3 3 2 3

Sukaslamet 1 1 1 1

Sumberjaya 2 2 1 2

3 Gabus Wetan

Kedung Dawa 3 4 1 4

Babakan Jaya 1 1 1 1

Gabus Kulon 2 1 1 2

Sekar Mulya 2 2 2 2

Kedokan Gabus 2 2 1 2

Rancamulya 2 2 2 2

Rancahan 2 2 1 2

Gabus wetan 2 2 1 2

Drunten Wetan 2 1 1 2

Drunten Kulon 2 2 3 3

4 Cikedung

Page 83: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 87

Loyang 2 1 1 2

Amis 2 1 1 2

Jatisura 2 2 1 2

Jambak 2 1 1 2

Cikedung Kidul 2 2 1 2

Cikedung Lor 2 2 1 2

Mundakjaya 2 1 1 2

5 Lelea

Tunggul Payung 2 1 1 2

Tugu 1 1 2 2

Nunuk 1 1 1 1

Tempel 2 2 2 2

Pangauban 3 2 2 3

Tegalsari 3 2 3 3

Langgeng sari 4 2 2 4

Tamansari 3 2 3 3

Lelea 2 2 1 2

Cempeh 3 1 2 3

Tempel Kulon 2 2 3 3

6 Bangodua

Mulyasari 4 2 1 4

Bangodua 3 2 1 3

Beduyut 4 2 1 4

Rancasari 2 2 1 2

Wanasari 2 1 1 2

Karanggetas 2 1 1 2

Tegalgirang 2 1 1 2

Malangsari 2 2 1 2

7 Widasari

Bangkaloa Ilir 2 2 1 2

Widasari 2 3 2 3

Kalensari 3 3 1 3

Bunder 3 3 2 3

Ujunggaris 2 3 1 3

Kogsijaya 2 3 2 3

Ujungjaya 3 4 2 4

Ujung pondok jaya 2 2 1 2

Leuwigede 2 3 3 3

Kasmaran 2 2 2 2

Page 84: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 88

8 Kertasmaya

Tulungagung 1 2 1 2

Jengkok 1 2 1 2

Tegalwirangrong 1 2 1 2

Manguntara 2 3 1 3

Jambe 2 3 1 3

Lemahayu 2 3 1 3

Tenajar Kidul 1 1 1 1

Kertasmaya 2 3 1 3

Kliwed 1 2 1 2

Tenajar 1 2 1 2

Larangan Jambe 2 3 1 3

Tenajar Lor 2 3 1 3

Sukawera 2 3 1 3

9 Krangkeng

Purwajaya 3 3 1 3

Kapringan 1 1 1 1

Singakerta 3 3 3 3

Dukuhjati 2 2 1 2

Tegalmulya 1 1 1 1

Kedungwungu 2 3 2 3

Srengseng 3 3 2 3

Luwung gesik 4 4 3 4

Kalianyar 2 1 1 2

Krangkeng 3 3 3 3

Tanjakan 3 3 2 3

10 Karangampel

Tanjungpura 2 2 2 2

Tanjungsari 2 2 1 2

Pringgacala 2 2 1 2

Benda 1 1 1 1

Sendang 2 2 1 2

Karangampel Kidul 3 2 3 3

Karangampel 3 3 3 3

Dukuh jeruk 3 2 2 3

Dukuh tengah 2 2 2 2

Mundu 2 2 2 2

Kaplongan Lor 2 2 2 2

11 Juntinyuat

Segeran Kidul 2 2 1 2

Page 85: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 89

Segeran 2 2 1 2

Juntiweden 1 1 1 1

Dadap 1 1 1 1

Juntinyuat 1 1 1 1

Juntikedokan 1 1 1 1

Pondoh 2 2 1 2

Sambirmaya 2 2 1 2

Tinumpuk 3 3 1 3

Juntikebon 1 1 1 1

Lombang 1 1 1 1

Limbangan 1 1 1 1

12 Sliyeg

Sleman 2 2 3 3

Tambi 3 2 3 3

Sudikampiran 2 2 3 3

Tambi Lor 3 2 3 3

Sleman Lor 2 2 3 3

Majasari 2 2 2 2

Majasih 1 2 1 2

Sliyeg 3 2 3 3

Gadingan 2 2 2 2

Mekargading 3 3 3 3

Sliyeg Lor 3 2 3 3

Tugukidul 3 2 3 3

Tugu 2 2 2 2

Longok 2 2 3 3

13 Jatibarang

Sukalila 2 2 1 2

Pilangsari 2 3 3 3

Jatibarang baru 2 2 3 3

Bulak 2 2 1 2

Bulak Lor 2 2 1 2

Kebulen 2 2 1 2

Jatibarang 2 2 3 3

Pawidean 2 3 1 3

Jatisawit 2 2 3 3

Jatisawit lor 2 2 3 3

Krasak 1 2 1 2

Kalimati 2 2 3 3

Malang Semirang 2 3 1 3

Lobener 2 3 1 3

Page 86: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 90

Lobener Lor 1 2 1 2

14 Balongan

Tegal sembadra 2 2 3 3

Sukareja 2 1 3 3

Sukaurip 2 2 2 2

Rawadalem 2 3 1 3

Gelarmendala 2 3 2 3

Tegalurung 2 3 3 3

Balongan 2 3 1 3

Majakerta 2 2 3 3

Sudimampir 2 3 1 3

Sudimampir lor 2 3 1 3

15 Indramayu

Bojongsari 2 2 1 2

Kepandean 2 2 2 2

Karangmalang 2 2 1 2

Karanganyar 2 2 2 2

Lemahmekar 2 2 2 2

Lemahabang 2 2 1 2

Margadadi 2 2 3 3

Paoman 2 2 2 2

Telukagung 2 2 3 3

Plumbon 2 2 3 3

Dukuh 2 2 3 3

Pekandangan Jaya 2 2 2 2

Sigaraja 2 2 1 2

Singajaya 2 2 1 2

Pekandangan 2 2 2 2

Karangsong 2 1 3 3

Pabean Udik 2 2 2 2

Tambak 3 2 2 3

16 Sindang

Panyindangan Kulon 2 2 2 2

Rambatan Wetan 2 3 3 3

Panyindangan Wetan 2 2 3 3

Kenanga 2 2 1 2

Terusan 2 2 2 2

Dermayu 2 2 2 2

Sindang 2 2 1 2

Penganjang 2 3 2 3

Page 87: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 91

Babadan 2 2 1 2

Wanantara 2 2 1 2

17 Cantigi

Cangkring 1 1 1 1

Cantigi Kulon 1 1 1 1

Cantigi Wetan 1 1 1 1

Panyingkiran Kidul 1 1 1 1

Panyingkiran Lor 1 1 1 1

Lamarantarung 1 1 1 1

Cemara 1 1 1 1

18 Lohbener

Kiajaran Wetan 2 2 1 2

Kiajaran Kulon 2 2 1 2

Lanjan 3 2 1 3

Langut 2 2 1 2

Larangan 3 2 1 3

Waru 2 2 1 2

Legok 3 2 2 3

Bojongslawi 3 2 2 3

Lohbener 3 2 2 3

Pamayahan 2 2 2 2

Sindangkerta 3 2 1 3

Rambatan Kulon 3 2 2 3

19 Arahan

Arahan Kidul 2 2 2 2

Arahan Lor 3 2 1 3

Linggajati 3 2 1 3

Cidempet 2 2 1 2

Sukadadi 3 2 3 3

Pranggong 3 2 3 3

Sukasari 3 2 3 3

Tawangsari 3 2 3 3

20 Losarang

Ranjeng 3 2 1 3

Krimun 3 2 3 3

Puntang 2 2 2 2

Pegagan 2 1 2 2

Rajaiyang 2 2 1 2

Jangga 2 2 2 2

Page 88: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 92

Jumbleng 3 2 1 3

Pangkalan 3 2 1 3

Losarang 2 2 3 3

Muntur 2 2 3 3

Santing 3 2 3 3

Cemara Kulon 2 2 3 3

21 Kandanghaur

Curug 2 2 1 2

Pranti 2 2 1 2

Wirakanan 2 2 1 2

Karangmulya 2 3 1 3

Karanganyar 2 2 1 2

Wirapanjunan 2 2 1 2

Parean Girang 2 2 2 2

Bulak 3 2 1 3

Ilir 3 2 3 3

Soge 2 2 3 3

Eretan Wetan 2 2 3 3

Eretan Kulon 2 2 2 2

Kertawinangun 2 2 3 3

22 Bongas

Cipedang 2 3 1 3

Sidamulya 3 3 1 3

Margamulya 2 3 3 3

Kertajaya 2 3 3 3

Bongas 2 3 1 3

Cipaat 2 3 1 3

Kertamulya 2 3 3 3

Plawangan 2 3 3 3

23 Anjatan

Anjatan 2 3 2 3

Mangunjaya 3 4 3 4

Bugis 3 4 2 4

Bugis Tua 4 4 3 4

Salamdarma 3 4 1 4

Kedungwungu 2 3 3 3

Wanguk 3 4 2 4

Lempuyang 3 4 2 4

Kopyah 3 4 1 4

Anjatan Baru 2 3 1 3

Page 89: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 93

Cilandak 2 3 1 3

Colandak Lor 2 4 1 4

Anjatan Utara 2 3 3 3

24 Sukra

Bogor 2 2 1 2

Sukra 3 2 1 3

Ujung gebang 3 2 3 3

Tegal taman 3 2 1 3

Sukra wetan 3 2 2 3

Sumur adem 4 2 4 4

Sumur adem timur 3 2 3 3

Karang layung 3 2 3 3

25 Gantar

Bantarwaru 2 3 1 3

Sanca 3 3 1 3

Mekarjaya 4 4 1 4

Gantar 2 3 1 3

Situraja 3 3 1 3

Balareja 3 3 1 3

Mekarwaru 2 3 1 3

26 Terisi

Cikawung 2 2 1 2

Jatimulya 2 2 1 2

Jatimunggul 2 2 1 2

Plosokerep 2 2 1 2

Rajasinga 2 2 1 2

Karangasem 2 2 1 2

Cibereng 2 2 1 2

Kendayakan 2 1 1 2

Manggungan 2 2 1 2

27 Sukagumiwang

Cibeber 2 2 1 2

Bondan 2 3 1 3

Gunungsari 2 2 1 2

Sukagumiwang 2 2 1 2

Tersana 3 2 1 3

Cadang Pinggan 2 2 1 2

Gedangan 2 2 1 2

Page 90: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 94

28 Kedokanbunder

Cangkringan 2 3 1 3

Jayawinangun 2 3 1 3

Kedokan Agung 2 3 1 3

Kedokanbunder 2 3 1 3

Kedokan bunder wetan 2 3 1 3

Kaplongan 2 3 1 3

Jayalaksana 2 3 1 3

29 Pasekan

Brondong 2 3 3 3

Pabean Ilir 2 3 3 3

Pagirikan 2 3 1 3

Pasekan 1 3 3 3

Karanganyar 2 3 3 3

Totoran 2 3 3 3

30 Tukdana

Bodas 2 2 1 2

Gadel 3 2 1 3

Rancajawat 2 2 1 2

Kerticala 3 2 1 3

Cangko 3 2 1 3

Karangkerta 3 2 1 3

Sukamulya 2 2 1 2

Mekarsari 3 2 1 3

Lajer 3 2 1 3

Tukdana 2 2 2 2

Sukadana 3 2 1 3

Pagedangan 2 2 1 2

Sukaperna 2 2 1 2

31 Patrol

Limpas 3 3 3 3

Mekarsari 2 3 1 3

Patrol Baru 2 3 1 3

Patrol Lor 3 3 2 3

Patrol 2 3 2 3

Bugel 2 3 3 3

Arjasari 3 3 2 3

Sukahaji 2 3 3 3

Page 91: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 95

Area Beresiko 1 Jumlah

Kecamatan 9

Jumlah Desa 27

Area Beresiko 2 Jumlah

Kecamatan 24

Jumlah Desa 122

Area Beresiko 3 Jumlah

Kecamatan 27

Jumlah Desa 151

Area Beresiko 4 Jumlah

Kecamatan 9

Jumlah Desa 17

Area Beresiko 4

Data Area Beresiko Sanitasi Kabupaten Indramayu

No Nama

Kecamatan Nama Desa

Area Beresiko Akumulasi

Resiko Air Limbah

Persampahan Drainase

1 Kroya

Temiyang 4 4 2 4

2 Gabus Wetan

Kedung Dawa 3 4 1 4

3 Lelea

Langgeng sari 4 2 2 4

4 Bangodua

Mulyasari 4 2 1 4

Beduyut 4 2 1 4

Page 92: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 96

5 Widasari

Ujungjaya 3 4 2 4

6 Krangkeng

Luwung gesik 4 4 3 4

7 Anjatan

Mangunjaya 3 4 3 4

Bugis 3 4 2 4

Bugis Tua 4 4 3 4

Salamdarma 3 4 1 4

Wanguk 3 4 2 4

Lempuyang 3 4 2 4

Kopyah 3 4 1 4

Colandak Lor 2 4 1 4

8 Sukra

Sumur adem 4 2 4 4

9 Gantar

Mekarjaya 4 4 1 4

Area Beresiko 3

Data Area Beresiko Sanitasi Kabupaten Indramayu

No Nama

Kecamatan Nama Desa

Area Beresiko Akumulasi

Resiko Air Limbah

Persampahan Drainase

1 Kroya

Kroya 3 3 2 3

Jayamulya 3 3 2 3

2 Gabus Wetan

Drunten Kulon 2 2 3 3

3 Lelea

Pangauban 3 2 2 3

Tegalsari 3 2 3 3

Tamansari 3 2 3 3

Page 93: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 97

Cempeh 3 1 2 3

Tempel Kulon 2 2 3 3

4 Bangodua

Bangodua 3 2 1 3

5 Widasari

Widasari 2 3 2 3

Kalensari 3 3 1 3

Bunder 3 3 2 3

Ujunggaris 2 3 1 3

Kogsijaya 2 3 2 3

Leuwigede 2 3 3 3

6 Kertasmaya

Manguntara 2 3 1 3

Jambe 2 3 1 3

Lemahayu 2 3 1 3

Kertasmaya 2 3 1 3

Larangan Jambe 2 3 1 3

Tenajar Lor 2 3 1 3

Sukawera 2 3 1 3

7 Krangkeng

Purwajaya 3 3 1 3

Singakerta 3 3 3 3

Kedungwungu 2 3 2 3

Srengseng 3 3 2 3

Krangkeng 3 3 3 3

Tanjakan 3 3 2 3

8 Karangampel

Karangampel Kidul 3 2 3 3

Karangampel 3 3 3 3

Dukuh jeruk 3 2 2 3

9 Juntinyuat

Tinumpuk 3 3 1 3

10 Sliyeg

Sleman 2 2 3 3

Tambi 3 2 3 3

Page 94: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 98

Sudikampiran 2 2 3 3

Tambi Lor 3 2 3 3

Sleman Lor 2 2 3 3

Sliyeg 3 2 3 3

Mekargading 3 3 3 3

Sliyeg Lor 3 2 3 3

Tugukidul 3 2 3 3

Longok 2 2 3 3

11 Jatibarang

Pilangsari 2 3 3 3

Jatibarang baru 2 2 3 3

Jatibarang 2 2 3 3

Pawidean 2 3 1 3

Jatisawit 2 2 3 3

Jatisawit lor 2 2 3 3

Kalimati 2 2 3 3

Malang Semirang 2 3 1 3

Lobener 2 3 1 3

12 Balongan

Tegal sembadra 2 2 3 3

Sukareja 2 1 3 3

Rawadalem 2 3 1 3

Gelarmendala 2 3 2 3

Tegalurung 2 3 3 3

Balongan 2 3 1 3

Majakerta 2 2 3 3

Sudimampir 2 3 1 3

Sudimampir lor 2 3 1 3

13 Indramayu

Margadadi 2 2 3 3

Telukagung 2 2 3 3

Plumbon 2 2 3 3

Dukuh 2 2 3 3

Karangsong 2 1 3 3

Tambak 3 2 2 3

14 Sindang

Rambatan Wetan 2 3 3 3

Panyindangan Wetan 2 2 3

3

Page 95: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 99

Penganjang 2 3 2 3

15 Lohbener

Lanjan 3 2 1 3

Larangan 3 2 1 3

Legok 3 2 2 3

Bojongslawi 3 2 2 3

Lohbener 3 2 2 3

Sindangkerta 3 2 1 3

Rambatan Kulon 3 2 2 3

16 Arahan

Arahan Lor 3 2 1 3

Linggajati 3 2 1 3

Sukadadi 3 2 3 3

Pranggong 3 2 3 3

Sukasari 3 2 3 3

Tawangsari 3 2 3 3

17 Losarang

Ranjeng 3 2 1 3

Krimun 3 2 3 3

Jumbleng 3 2 1 3

Pangkalan 3 2 1 3

Losarang 2 2 3 3

Muntur 2 2 3 3

Santing 3 2 3 3

Cemara Kulon 2 2 3 3

18 Kandanghaur

Karangmulya 2 3 1 3

Bulak 3 2 1 3

Ilir 3 2 3 3

Soge 2 2 3 3

Eretan Wetan 2 2 3 3

Kertawinangun 2 2 3 3

19 Bongas

Cipedang 2 3 1 3

Sidamulya 3 3 1 3

Margamulya 2 3 3 3

Kertajaya 2 3 3 3

Bongas 2 3 1 3

Page 96: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 100

Cipaat 2 3 1 3

Kertamulya 2 3 3 3

Plawangan 2 3 3 3

20 Anjatan

Anjatan 2 3 2 3

Kedungwungu 2 3 3 3

Anjatan Baru 2 3 1 3

Cilandak 2 3 1 3

Anjatan Utara 2 3 3 3

21 Sukra

Sukra 3 2 1 3

Ujung gebang 3 2 3 3

Tegal taman 3 2 1 3

Sukra wetan 3 2 2 3

Sumur adem timur 3 2 3 3

Karang layung 3 2 3 3

22 Gantar

Bantarwaru 2 3 1 3

Sanca 3 3 1 3

Gantar 2 3 1 3

Situraja 3 3 1 3

Balareja 3 3 1 3

Mekarwaru 2 3 1 3

23 Sukagumiwang

Bondan 2 3 1 3

Tersana 3 2 1 3

24 Kedokanbunder

Cangkringan 2 3 1 3

Jayawinangun 2 3 1 3

Kedokan Agung 2 3 1 3

Kedokanbunder 2 3 1 3

Kedokan bunder wetan 2 3 1

3

Kaplongan 2 3 1 3

Jayalaksana 2 3 1 3

25 Pasekan

Brondong 2 3 3 3

Page 97: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 101

Pabean Ilir 2 3 3 3

Pagirikan 2 3 1 3

Pasekan 1 3 3 3

Karanganyar 2 3 3 3

Totoran 2 3 3 3

26 Tukdana

Gadel 3 2 1 3

Kerticala 3 2 1 3

Cangko 3 2 1 3

Karangkerta 3 2 1 3

Mekarsari 3 2 1 3

Lajer 3 2 1 3

Sukadana 3 2 1 3

27 Patrol

Limpas 3 3 3 3

Mekarsari 2 3 1 3

Patrol Baru 2 3 1 3

Patrol Lor 3 3 2 3

Patrol 2 3 2 3

Bugel 2 3 3 3

Arjasari 3 3 2 3

Sukahaji 2 3 3 3

Sedangkan untuk Indeks Resiko Sanitasi Kabupaten Indramayu juga dapat dilihat melalui

grafik dibawah ini :

Page 98: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 102

2.4.2. Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini

Merumuskan performa spesifik yang digunakan sebagai pedoman dalam mengidentifikasi

segala kondisi yang merupakan kekuatan, kelemahan, peluang ataupun ancaman bagi

terwujudnya performa bersangkutan dan sekaligus merumuskan alternatif kebijakan yang

seharusnya diambil agar performa spesifik bersangkutan dapat terwujud berdasarkan faktor-

faktor strategis (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) yang ada pada saat itu.

o Kekuatan yang dimaksud dalam analisis SWOT adalah segala faktor/kondisi yang telah ada atau

telah dimiliki yang diperkirakan memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap

pelaksanaan kebijaksanaan yang bersangkutan;

38 41 34 29 40 41 23 29

63 35 33

51 24 29 32 26 31 31 34 37 39 38 26

45 54 28 26 36 30 34 35

45 56 56 67 57 67

59 23

65

50 62 52

43 12

44 33

63 66 63 59 50 50 44

72 22 60 72

23 10

66 53

69 50 87

49 69 50

48

49

45

50

91 37

69

37

35 54

49 71

48 54 69 49 99

44

48 38

64

49

44

44 46

31 42 21

5

44

18 47

2

46

26

8

59 29

40

38 27

10

19

10 33 31

43

32 43

13 2

4

9 72

8 39

43 51 49

39

43

71 40

26

41

30

23 33

31

21

38 34

42

43

47

39 35 40

41 48

65

36

29

28

42 39

45

-

50

100

150

200

250

300

Hau

rgeu

lis

Kro

ya

Gab

us

Wet

an

Cik

ed

un

g

Lele

a

Ban

god

ua

Wid

asar

i

Ke

rtas

may

a

Kra

ngk

en

g

Kar

anga

mp

el

Jun

tin

yuat

Sliy

eg

Jati

bar

ang

Bal

on

gan

Ind

ram

ayu

Sin

dan

g

Can

tigi

Loh

ben

er

Ara

han

Losa

ran

g

Kan

dan

ghau

r

Bo

nga

s

An

jata

n

Sukr

a

Gan

tar

Teri

si

Suka

gum

iwan

g

Ke

do

kan

Bu

nd

er

Pas

ekan

Tukd

ana

Pat

rol

GRAFIK INDEKS RISIKO SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2015

5. PERILAKU HIDUPBERSIH SEHAT.

4. GENANGAN AIR.

3. PERSAMPAHAN.

2. AIR LIMBAHDOMESTIK.

1. SUMBER AIR

Page 99: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 103

o Kelemahan dimaksudkan adalah segala faktor/kondisi yang belum ada atau belum dimiliki yang

diperkirakan memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap pelaksanaan

kebijaksanaan yang bersangkutan

o Peluang adalah segala faktor/kondisi eksternal yang diperkirakan dapat mendukung terwujudnya

performa yang diharapkan dan perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar

performa yang diharapkan tersebut benar-benar dapat terwujud; dan

o Ancaman adalah faktor/kondisi yang diperkirakan dapat menghambat terwujudnya performa yang

diharapkan dan perlu diantisipasi dengan sebaik-baiknya agar performa yang

diharapkan tersebut tetap dapat diwujudkan.

Dengan menggunakan analisis SWOT , kami selaku pokja sanitasi akan melakukan analisis

untuk tiap-tiap sub sektor sanitasi sehingga nantinya dapat diketahui posisi pengelolaan

sanitasi di Kabupaten Indramayu saat ini seperti yang ada dalam tabel dibawah ini :

1. SWOT sub Air Limbah Domestik

NO. FAKTOR NILAI SAAT INI

(2015)

NILAI 2020

TINGKAT PENGAR

UH

JUMLAH 2015

JUMLAH 2020

LINGKUNGAN INTERNAL

KEKUATAN (STRENGTH)

1

Motivasi/ komitmen yang kuat dari pimpinan institusi dan petugas dalam pengelolaan limbah domestik

2 4 50% 1 2

2 Tersedianya prasarana dan sarana pengelolaan air limbah

1 3 5% 0,05 0,15

3 Tersediannya data penunjang pengelolaan air limbah

2 4 40% 0,8 1,6

4 Adanya pokja sanitasi 2 4 5% 0,1 0,2

JUMLAH 100% 0,95 1,95

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Terbatasnya jumlah dan kualitas sarana pengangkut air limbah domestik

3 1 40% 1,2 0,4

2 Terbatasnya jumlah dan kualitas petugas pengelola air limbah

3 1 10% 0,3 0,1

Page 100: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 104

3 Terbatasnya anggaran dana pemeliharaan dan operasional

3 1 40% 1,2 0,4

4 Rendahnya disiplin pengelola dalam menjalankan prosedur pengelolaan air limbah

3 1 10% 0,3 0,1

JUMLAH 100% 3 1

SELISIH KEKUATAN - KELEMAHAN -2,05 0,95

LINGKUNGAN EXTERNAL BOBOT TINGKAT PENGAR

UH JUMLAH JUMLAH

PELUANG (OPORTUNITY)

1

Tersediannya bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi dan bantuan luar negeri

2 4 45% 0,9 1,8

2 Adanya partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan air limbah

1 3 40% 0,4 1,2

3 Adanya kemajuan IPTEK di bidang pengelolaan air limbah

1 2 10% 0,1 0,2

4 Adanya kerja sama/kemitraan dengan institusi terkait

1 3 5% 0,05 0,15

JUMLAH 100% 1,45 3,35

TANTANGAN (TREATH)

1 Rendahnya kepedulian masyarakat untuk mengelola sampah dengan benar

3 1 40% 1,2 0,4

2 Berkembangnya budaya komsumtif di kalangan masyarakat

4 1 20% 0,8 0,2

3

Berada di ujung pelayanan sumber air (daerah Hilir), rentan mendapatkan kiriman sampah dari daerah lain

4 1 40% 1,6 0,4

SELISIH PELUANG - TANTANGAN 3,6 1

Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub Sektor Persampahan saat ini 2015 2020

Titik Koordinat X : -2,05 0,95

Titik Koordinat Y : 3,6 1

Page 101: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 105

Hasil analisa SWOT sub sektor air limbah domestik apabila dibuat titik koordinat pada tahun

2015 berada di kuadran ke 3 dan harapan pengelolaan sub sektor air limbah domestik

selama 5 tahun kedepan sampai dengan tahun 2020 adalah ke kuadran 1, seperti yang

terlihat dari gambar dibawah ini :

Posisi SWOT Air Limbah Domestik

2. SWOT sub sektor persampahan

NO. FAKTOR

NILAI

SAAT INI

(2015)

NILAI

TAHUN

2020

TINGKAT

PENGARU

H

(BOBOT)

JUMLAH

2015

JUMLAH

2020

LINGKUNGAN INTERNAL

KEKUATAN (STRENGTH)

1

Motivasi/ komitmen yang kuat

dari pimpinan institusi dan

petugas dalam penanganan

sampah

2 4 50% 1 2

2 Tersedianya prasarana dan

sarana TPA 1 3 5% 0.05 0.15

Page 102: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 106

3 Tersediannya data penunjang

pengelolaan sampah 2 4 40% 0.8 1.6

4 Adanya pokja sanitasi 2 4 5% 0.1 0.2

JUMLAH 100% 1.95 3.95

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1

Terbatasnya jumlah dan kualitas

sarana pengangkut sampah

(termasuk jumlah transfer depo

transfer depo, Tempat

Pembuangan Sementara (TPS)

dan Kontainer)

3 1 40% 1.2 0.4

2 Terbatasnya jumlah dan kualitas

petugas pengelola sampah 3 1 10% 0.3 0.1

3 Terbatasnya anggaran dana

pemeliharaan dan operasional 3 1 40% 1.2 0.4

4

Rendahnya disiplin pengelola

dalam menjalankan prosedur

pengelolaan sampah

3 1 10% 0.3 0.1

JUMLAH 100% 3 1

SELISIH KEKUATAN - KELEMAHAN -1.05 2.95

LINGKUNGAN EXTERNAL

NILAI

SAAT INI

(2015)

NILAI

TAHUN

2020

TINGKAT

PENGARU

H

(BOBOT)

JUMLAH

2015

JUMLAH

2020

PELUANG (OPORTUNITY)

1

Tersediannya bantuan dan

dukungan dari pemerintah pusat,

provinsi dan bantuan luar negeri

2 4 40% 0.8 1.6

2

Adanya partisipasi masyarakat

terhadap penanggulangan

sampah

1 3 40% 0.4 1.2

3 Adanya kemajuan IPTEK di

bidang pengelolaan sampah 1 2 5% 0.05 0.1

Page 103: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 107

4

Adanya peraturan perundang-

undangan yang berkaitan

dengan pengelolaan sampah

1 3 10% 0.1 0.3

5 Adanya kerja sama/kemitraan

dengan institusi terkait 1 3 5% 0.05 0.15

JUMLAH 100% 1.4 3.35

TANTANGAN (TREATH)

1

Rendahnya kepedulian

masyarakat untuk mengelola

sampah dengan benar

3 1 40% 1.2 0.4

2

Berkembangnya budaya

komsumtif di kalangan

masyarakat

4 1 20% 0.8 0.2

3

Berada di ujung pelayanan

sumber air (daerah Hilir), rentan

mendapatkan kiriman sampah

dari daerah lain

4 1 40% 1.6 0.4

JUMLAH 100% 3.6 1

SELISIH PELUANG - TANTANGAN -2.2 2.35

Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub

Sektor Persampahan saat ini 2015 2020

Titik Koordinat X : -1.05 2.95

Titik Koordinat Y : -2.2 2.35

Hasil analisa SWOT sub sektor persampahan apabila dibuat titik koordinat pada tahun 2015

berada di kuadran ke 3 dan harapan pengelolaan sub sektor persampahan selama 5 tahun

kedepan sampai dengan tahun 2020 adalah ke kuadran 1, seperti yang terlihat dari gambar

dibawah ini :

Posisi SWOT Persampahan

Page 104: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 108

Page 105: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 109

3. SWOT sub Sektor Drainase

NO. FAKTOR

NILAI

SAAT

INI

(2015)

NILAI

TAHUN

2020

TINGKAT

PENGARUH

(BOBOT)

JUMLAH

2015

JUMLAH

2020

LINGKUNGAN INTERNAL

KEKUATAN (STRENGTH)

1 Adanya pokja sanitasi 2 4 20% 0.4 0.8

2 Adanya anggaran APBD 1 3 40% 0.4 1.2

3

Tersediannya data

penunjang terkait sektor

drainase

2 4 40% 0.8 1.6

JUMLAH 100% 1.6 3.6

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Terbatasnya anggaran

APBD 4 2 40% 1.6 0.8

2

Masih kurangnya data

penunjang untuk

pembangunan sektor

drainase

3 1 40% 1.2 0.4

3 Belum optimalnya koordinasi

antar pihak terkait 3 1 10% 0.3 0.1

4 Belum adanya ketegasan

fungsi sistem drainase 3 1 10% 0.3 0.1

JUMLAH 100% 3.4 1.4

SELISIH KEKUATAN -

KELEMAHAN -1.8 2.2

Page 106: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 110

LINGKUNGAN EXTERNAL

NILAI

SAAT

INI

(2015)

NILAI

TAHUN

2020

TINGKAT

PENGARUH

(BOBOT)

JUMLAH

2015

JUMLAH

2020

PELUANG (OPORTUNITY)

1

Tersediannya bantuan dan

dukungan dari pemerintah

pusat, provinsi dan bantuan

luar negeri

2 4 40% 0.8 1.6

2

Adanya partisipasi

masyarakat dalam

pemeliharaan drainase

1 3 40% 0.4 1.2

3

Adanya program

pemberdayaan masyarakat

yang dapat di sinergikan

2 4 10% 0.2 0.4

4

Adanya kerja

sama/kemitraan dengan

institusi terkait

2 4 10% 0.2 0.4

JUMLAH 100% 1.6 3.6

TANTANGAN (TREATH)

1

Masih banyak saluran

drainase yang tidak berfungsi

sebagai mana mestinya

sehingga masih adanya

genangan air air

4 2 40% 1.6 0.8

2

Berada di ujung pelayanan

sumber air (daerah Hilir),

rentan mendapatkan kiriman

sampah dari daerah lain

sehingga menganggu

kelancaran aliran drainase

4 2 40% 1.6 0.8

3

Masih rendahnya kepedulian

masyarakat dalam

pemeliharaan saluran

drainase

4 1 20% 0.8 0.2

JUMLAH 100% 4 1.8

SELISIH PELUANG -

TANTANGAN -2.4 1.8

Posisi Pengelolaan Sanitasi

Sub Sektor Drainase saat ini 2015 2020

Page 107: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 111

Titik Koordinat X : -1.8 2.2

Titik Koordinat Y : -2.4 1.8

Hasil analisa SWOT sub sektor Drainase apabila dibuat titik koordinat pada tahun 2015

berada di kuadran ke 2 dan harapan pengelolaan sub sektor Drainase selama 5 tahun

kedepan sampai dengan tahun 2020 adalah ke kuadran 1, seperti yang terlihat dari gambar

dibawah ini :

Posisi SWOT Drainase

4. Analisa SWOT sub Sektor PHBS

Page 108: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 112

NO. FAKTOR

NILAI

SAAT

INI

(2015)

NILAI

TAHUN

2020

TINGKAT

PENGARUH

(BOBOT)

JUMLAH

2015

JUMLAH

2020

LINGKUNGAN INTERNAL

KEKUATAN (STRENGTH)

1

Adanya juklak dan juknis

yang berhubungan dengan

PHBS

2 4 30% 0.6 1.2

2

Adanya Pokja PHBS pada

Forum Masyarakat Desa

(FMD) Desa Siaga

2 4 25% 0.5 1

3

Adanya SDM fungsional

Promkes Puskesmas dan

Dinkes

2 4 20% 0.4 0.8

4

Tersedianya media cetak

dan siaran radio tentang

PHBS

2 4 25% 0.5 1

JUMLAH 100% 2 4

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1

Juklak dan juknis belum

dilaksanakan secara

berkesinambungan

3 1 25% 0.75 0.25

2

Belum ada pembinaan yang

berkesinambungan terhadap

FMD

3 1 25% 0.75 0.25

3

Tingkat pendidikan dan

keahlian serta persebaran

tenaga kesehatan tidak

merata

4 2 10% 0.4 0.2

4

Kualitas penyuluhan yang

diberikan tentang PHBS

masih kurang

4 1 25% 1 0.25

5 Kelembagaan yang konsen

di PHBS belum mapan 3 1 15% 0.45 0.15

JUMLAH 100% 3.35 1.1

SELISIH KEKUATAN - KELEMAHAN -1.35 2.9

Page 109: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 113

LINGKUNGAN EXTERNAL BOBO

T

TINGKAT

PENGARUH

JUMLAH

2012

JUMLAH

2017

PELUANG (OPORTUNITY)

1

Adanya dukungan

organisasi/lembaga thd

promosi PHBS (IAKMI,IDI,

PDGI,IBI,PPNI,dll)

1 2 15% 0.15 0.3

2

Adanya Corporate Social

Responsibilities (CSR) yang

bisa mendukung kegiatan

PHBS

1 2 10% 0.1 0.2

3 Adanya kader PKK dan

Posyandu 2 4 20%

4

Adanya jejaring kemitraan

yang bisa dirangkul untuk

mendukung kegiatan PHBS,

seperti APPI. Aisiyah

2 4 15% 0.3 0.6

5

Adanya mobilisasi rencana

lomba Kabupaten Sehat

tahun 2013

2 4 20% 0.4 0.8

6

Adanya fenomena

peningkatan peminat tenaga

Fungsional PKM

2 4 20% 0.4 0.8

JUMLAH 100% 1.35 2.7

TANTANGAN (TREATH)

1

Urbanisasi dan Pergeseran

Budaya yang membuat

PHBS menjadi masalah yang

komplek

3 2 15% 0.45 0.3

2 Iklan layanan masyarakat

tentang PHBS masih kurang 3 1 10% 0.3 0.1

3

Peran serta masyakarat

dalam meningkatkan

kegiatan PHBS masih

rendah

4 2 20% 0.8 0.4

4

Keteladanan pemimpin

terhadap budaya PHBS

masih rendah

4 1 15% 0.6 0.15

5 Sinergisitas program masih

3 1 20% 0.6 0.2

Page 110: BAB II - NAWASIS

DOKUMEN STRATEGI SANITASI

KABUPATEN INDRAMAYU 2015 - 2020

POKJA SANITASI KABUPATEN INDRAMAYU 2 | 114

belum terwujud

6 Keterbatasan anggaran

pemberdayaan masyarakat 3 1 20% 0.6 0.2

JUMLAH 100% 3.35 1.35

SELISIH PELUANG - TANTANGAN -2 1.35

Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub

Sektor Persampahan saat ini 2015 2020

Titik Koordinat X : -1.35 2.9

Titik Koordinat Y : -2 1.35

Hasil analisa SWOT subsektor PHBS apabila dibuat titik koordinat pada tahun 2013 berada

di kuadran ke 3 dan harapan pengelolaan sub sektor PHBS selama 5 tahun kedepan

sampai dengan tahun 2020 adalah ke kuadran 1, seperti yang terlihat dari gambar dibawah

ini :

Posisi SWOT PHBS